ckd santin
Post on 09-Jul-2016
255 Views
Preview:
TRANSCRIPT
CKD
santin meilandani
• Nama : Tn. M• Jenis kelamin : Laki-laki• Usia : 60 tahun• Alamat : Banjaragung, Kajoran, Magelang• Agama : Islam• Pekerjaan : Buruh bangunan
Keluhan utama : Lemas• RPS
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 HSMRS, dan sesak nafas
sejak 2 HSMRS yang semakin lama semakin memberat namun belum
mengganggu aktivitas kesehariannya. Pasien juga mengeluh batuk
berdahak sejak 2 bulan yang lalu, jika batuk pasien merasa sesaknya
semakin bertambah. Sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien
sering merasakan pegal dan panas pada pinggang kanan kiri. Pasien
merasa BAK hanya sedikit dibandingkan sebelumnya dengan warna
kuning biasa, riwayat ada serpihan seperti pasirnya atau batu pada BAK
disangkal. BAB pasien satu hari sekali rutin warna sama dengan
sebelumnya.
• Pasien mengaku selama 1 bulan bisa 2 kali minum obat pegal linu
dengan alasan jika pekerjaannya membuat badannya sakit semua,
hal tersebut dilakukan berpuluh puluh taun semenjak pasien
pertama kali bekerja.
• RPD :o Riwayat batu saluran kemih :disangkalo Riwayat penyakit jantung : disangkalo Riwayat asma : disangkalo Riwayat DM : disangkalo Riwayat penyakit Hati (kuning) : disangkal
o Riwayat hipertensi : 1 th yll pasien periksa ke puskesmas
dan mendapat keterangan dari dokter di puskesmas bahwa
tekanan darah darah pasien tinggi mendapatkan obat namun
setelah itu pasien tidak lagi datang ke puskesmas ataupun
posyandu untuk cek rutin Tekanan Darahnya.
RPK :o Riwayat hipertensi : disangkalo Riwayat penyakit jantung : disangkalo Riwayat asma : disangkalo Riwayat DM : disangkalo Riwayat Penyakit hati (kuning) : disangkal
Riwayat Personal Sosial :Pasien bekerja sebagai buruh bangunan bagian
angkat-angkat
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : tampak lemas• Kesadaran : compos mentis
Vital sign • Tekanan darah : 200/110 mmHg• Nadi : 80 x/menit, reguler• Suhu : 36.0 oc• Respirasi : 20 x/menit
Kepala • Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik
(-/-)• Telinga : Discharge (-), Deformitas (-)• Hidung : Discharge (-), Perdarahan (-)• Mulut : bibir kering (-) bibir sianosis (-)
Leher• Kelenjar tiroid : Tidak membesar• Kelenjar lnn : Tidak teraba pembesaran • JVP : Tidak meningkat
Status Generalis
Paru• inspeksi : Bentuk dada normal, kedua hemithoraks
simetris, tidak, ada bekas luka, ketinggalan gerak (-), retraksi (-)
• palpasi : vokal fremitus kanan kiri sama• perkusi : sonor kedua lapangan paru• auskultasi:
suara dasar : vesikuler suara tambahan : wheezing (-/-), ronkhi
(+/+)
JantungInspeksi :
ictus cordis tampak di SIC VI axilla anteriorPalpasi :
ictus cordis bergeser ke kaudolateral, ictus cordis teraba dan kuat angkatPerkusi :
Pinggang : SIC III Linea Para Sternalis Dextra
Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
Kiri atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra
Kiri bawah: SIC VI Linea axilla anterior Sinistra
Auskultasi :
Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat S3, S4, maupun murmur
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : undulasi (-), shifting dullness (-)
Palpasi : supel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
splenomegali (-), hepatomegali (-)
Pinggang
Nyeri ketok kostovertebra : +/+
Ekstremitas
Luka ulkus (-/-)
Akral hangat (+/+)
Pitting edem tungkai (+/+)
Differential diagnosis
• Chronic Kidney Disease• Congestive heart Failure• Sirosis hepatis• Hipertensi• Anemia
Pemeriksaan penunjang(darah rutin)JENIS
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI Hemoglobin 9.3 g/dL 13.0 – 18.0JUMLAH SEL DARAH Leukosit Eritrosit Hematokrit Angka Trombosit
5.63.2
28.8263
103/uL106/uL
%103/uL
4.0 – 11.04.50 – 6.5040.0 – 54.0150 - 450
DIFF COUNT PERSENTASE Netrofil Segmen Limfosit Monosit Eosinofil Basofil
61.028.0
6.041
%%%%%
40 – 7520 – 452 – 101 – 6 0 – 1
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI
NORMALHEMATOLOGI
DIAMETER SEL/SIZE RDW-CV RDW-SD P-CLR
14.245.124
%fL%
11.6-14.435.1-43.99.3-27.9
CALCULATED MCV MCH MCHC
89.228.832.3
fLpg
g/dL
76.0-96.027.5-32.030.0-35.0
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 86.0 mg/dL 70-140
FUNGSI GINJAL
UreumCreatinin
131.06.95
mg/dLmg/dL
16.6 – 48.50.67 – 1.17
LFG = ( 140 – umur ) X BB (Kg)
72 x kreatinin serum (mg/dL)
LFG = ( 140 – 60 ) X 42
72 x 6.95
LFG = 6.71
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
FUNGSI HATISGOTSGPTBilirubin TotalBilirubin DirekBilirubin Indirek
1819
0.480.110.37
U/LU/L
mg/dLmg/dLmg/dL
< 32<33
<1.20<0.30
0.2-0.8
HBs-Ag (-) (-)
Rontgen Thorax : Cor : CardiomegaliPulmo : dalam batas normal
• Inj. Farsik 1 amp/12 jam• Captopril 3 x 25 mg• Nifedipin 2x 10mg• Asam Folat 3 x 1
Terapi
Rencana
• EKG• USG ginjal• Pemeriksaan elektrolit
Chronic Kidney Disease
Anatomi
Fungsi Ginjal
• CKD is defined as abnormalities of kidney structure or function, present for > 3 months, with implications for health.
Criteria diagnosis :
KDOQI US, 2012Definisi Chronic Kidney Disease:
Definisi Chronic Kidney Disease :
• Penyakit ginjal kronik adalah keadaan klinis ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel.
Criteria diagnosis :
PAPDI, 2009
Didasarkan pada 1. derajat LFG (stage) 2. etiologi, ( PAPDI, 2009 ) dan 3. derajat albuminuria. (KDIGO, 2012)
Klasifikasi CKD
Pemebentukan urin
Klasifikasi etiologi (PAPDI, 2009)
Klasifikasi Albumin (KDIGO, 2012)
Faktor Resiko (KDIGO, 2012)
MANIFESTASI KLINIS
a. Berdasarkan penyakit yg mendasari : DM, Infeksi
traktus urinarius, batu traktus urinarius, hipertensi,
hiperurisemia, LES, dsb.
b. Sindrom uremia : lemah, letargi, anoreksia, mual
muntah, nokturia, volume overload, neuropati perifer,
pruritus, perikarditis, kejang-kejang sampai koma.
c. Gejala dari Komplikasi : hipertensi, anemia,
osteodistorfi renal, payah jantung, asidosis
metabolik, ggn keseimbangan elektrolit.
Hipertensi
Manifestasi pada pasien Tn. M
CKD eGFR B.P Urine Edema Anemia
Stage 1 >90 N N No No
Stage 2 60+ ↑ ↑ No
Stage 3 30 + ↑ ↑ No
Stage 4 15+ ↑ ↑↓
Stage 5 <15 ↑↑ ↓
Pemeriksaan penunjang
a. Darah Lengkap : • Ureum Kreatinin : meningkat
• Haemoglobin (Hb) : menurun (≤ 7-8 mg/Dl)
• Kalium : meningkat (≥6,5 mEq)
• Natrium : hipernatremia / hiponatremia
• Magnesium/fosfat : meningkat
• Kalsium : menurun
Rumus Cockrof-Gault
b. Urin
- volume : <400 ml/24 jam (oliguria) atau anuria, yaitu kurang dari 100
ml/24 jam)
- warna : biasanya keruh (karena pus, bakteri, lemak, partikel koloid,
fospat atau asam urat, sedimen kotor. Warna kecoklatan (darah)
- berat jenis : biasanya <1.015
- osmolalitas : <350 mOsm/kg menunjukkan kerusakan tubular
- protein : derajat tinggi proteinuria (3+ s/d 4+)
c. Analisis Gas Darah :
• asidosis metabolik (pH dan HCO3 ↓)
d. Sedimen urin :
• Sel tubulus ginjal, sedimen leukosit, sedimen granuler kasar, dan eritrosit
dismorfik merupakan tanda patognomonik jejas ginjal
e. Pemeriksaan protein urin kuantitatif 24 jam
• - Samar ~ 10-30 mg%
- 1+ ~ 30 mg%
- 2+ ~ 100 mg%
- 3+ ~ 500mg%
- 4+ ~ >2000 mg%
e. Pencitraan
1) USG ginjal : Memperlihatkan ukuran ginjal mengecil, korteks
menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, atau
kalsifikasi
2) Foto polos abd (BNO) : batu radio-opak
3) BNO-IVP : jarang dilakukan
f. Pemeriksaan lain
• EKG, foto polos thorax untuk menilai komplikasi (efusipleura,
cardiomegali, efusi perikardial)
Ditujukan untuk mengurangi gejala klinik , mencegah komplikasi dan progresifitas CKD, mempersiapkan initiasi dialisis
• Uremia : diit protein 0,8 – 0,6 gr / kg bb / hari• Hiperkalemia : diit rendah kalium ; 60 – 80 meq/hari• Asidosis metabolik : diit rendah protein / fosfat; HCO3
• Stop rokok• Kontrol lipid ( preparat statin )• HbA1C < 7 %
PENATALAKSANAAN
Protein
GRF, ml/menit Pembatasan protein (gr)
10 40
5 25 sampai 30
3 atau kurang 20
Sebelum dialisis dilakukan maka berdasarkan laju filtrasi glomerulus dianjurkan untuk dilakukan pembatasan asupan protein sebagai berikut :
Natrium• Jumlah natrium yang dianjurkan adalah 40
sampai 90 mEq/hari (1 sampai 29 natrium)
• Asupan natrium yang terlalu longgar dapat mengakibatkan retensi cairan, edema perifer, edema paru-paru, hipertensi dan gagal jantung kongestif.
Kalium• Hiperkalemia asupan kalium juga harus
dikurangi. Diet yang dianjurkan adalah 40-80 mEq/hari.
• Jangan sampai makan makanan atau obat yang tinggi kadar kaliumnya, termasuk semua garam pengganti (yang mengandung amonium klorida dan kalium klorida).
Hypertension and Antihypertensive Agents in Diabetic Kidney Disease(K/DOQI)
Clinical Assessment
Target BP Preffered Agents for CKD
Other Agents to Reduce CVD Risk and Reach
Target BP
BP >130/80 mmHg <130/80 mmHg ACE inhibitor or ARB A Diuretic preffered, then beta blocker or calcium chanel blocker dh la
A
BP <130/80 mmHg ACE inhibitor or ARB A
K/DOQI, 2004 / ADA, 2003 / JNC 7, 2003 : Target BP 130/80 mmHgLifestyle modification : diet, exercise, etcAgent is ARB, ACE-inh (initial) : Hypertension Diabetic Kidney Disease and Nondiabetic Kidney Disease
hypertension
BP < 125 / 75 mmHg ( ekskresi protein > 1 gr / hari )
Target hematocrit pre-dialysis , hemodialysis
• Hb 9.5 g% / Ht 29 - Hb 11-12 g% / Ht 33% ( Pernefri/NKF-DOQI) - erithropoetin - preparat - iron ( bila kadar serum iron kurang )
Anemia
Indikasi cuci darah
Indikasi segera (akut)Kegawatan ginjal• a. Keadaan uremik berat,
b. Oliguria c. Anuria (produksi urine 6,5 mmol/l ) d. Hiperkalemia (biasanya K >6,5 mmol/l ) e. Asidosis berat f. Ensefalopati uremikum g. Neuropati/miopati uremikum h. Perikarditis uremikum
Indikasi elektif (kronik)• GFR < 15 ml – Stage 5, tergantung gejala
klinis• Gejala uremia seperti mual, muntah,
lethargy, anoreksia• Kelebihan cairan• Hipertensi yang tidak terkontrol
PROGNOSIS
(KDIGO,2012)
Kesimpulan
• Faktor resiko pada pasien :- hipertensi stage 2 ( JNC 7)- Lansia( 60 th ≥ 60th)- konsumsi NSAID ( dibutuhkan 2-3 kg aspirin utk menjadi gagal ginjal atau 6-8 tablet/ hari dalam 5-8 tahun penggunaan; acetaminofen mempunyai faktor resiko juga namun resikonya lebih kecil dari aspirin)
• Gejala :- sesak nafas (edema paru, rhonkhi +/+)- batuk ( manifestasi dari adanya cairan di paru)- lemah ( suatu tanda anemia atau sindrom uremia )- pegal dan panas pada pinggang- mual muntah ( sindrom uremia, asidosis metabolik)- LFG : 6, 71
Diagnosis kerja
• Chronic Kidney Disease (stage V)• Hipertensi stage 2 ( JNC 7)• Anemia (normositik normokromik)
top related