case saraf fix

Post on 28-Jan-2016

254 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

blabla

TRANSCRIPT

SEORANG PEREMPUAN 35 TAHUN DENGAN VERTIGO PERIFER (BENIGNA PAROXYMAL

POSITIONAL VERTIGO)

Pembimbing :dr. Listyo Asist P, M.Sc, Sp.S

Dr. Eddy Raharjo Sp.S 

Ayu Lintang Putri, S.KedJ 500 100084

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAFFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2014

ANAMNESIS

IDENTITASNama : Ny. WUmur : 35 tahunJenis kelamin : PerempuanAlamat : Ngenatak 2/1 KalijirakStatus perkawinan : MenikahPekerjaan : KaryawanAgama : IslamNo. RM : 23226xxTanggal masuk RS : 27 November 2014

Didapatkan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 27 November

2014

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Pusing berputar

Pasien datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan pusing berputar yang dirasakan sejak pagi, pusing berputar yang mendadak saat sedang bermain dengan cucunya, kemudian pasien mencoba tidur tetapi keluhan masih dirasakan, kemudian pasien memiringkan kepalanya saat tidur, keluhan pusing semakin dirasakan.

Pusing berputar disertai mual dan muntah sebanyak > 5 kali, pusing yang dirasakan seperti dunia yang berputar sampai pasien menutup matanya dan pada saat serangan pasien mengeluhkan pandangannya mendadak buram, tetapi diluar serangan pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan pengelihatan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Gangguan pendengaran (telinga berdenging), gangguan kesadaran (-), riwayat kelemahan, kesemutan dan baal pada lengan dan tungkai (-) Riwayat kesemutan dan baal sekitar

mulut (-), gangguan menelan, merot, pelo, gangguan berkomunikasi (-).

Pusing berputar yang dirasakan pasien berkisar selama kurang dari 5 menit. Pusing juga diperberat oleh perubahan posisi kepala atau badan, pusing terasa berkurang walaupun

tidak hilang sama sekali bila penderita tidur berbaring terlentang.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan yang sama (-) Riwayat penyakit hipertensi (-)

Riwayat penyakit diabetes melitus (-)

Riwayat penyakit jantung (-)Riwayat trauma kepala (-)

Riwayat sakit telinga diakui (± 1 thn yg lalu, telinga nyeri,

berdenging dan keluar cairan)

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit serupa : (-)

Riwayat hipertensi : (+) >> ibu pasien

Riwayat DM : (-)Riwayat stroke : (-)

Riwayat penyakit stroke : (-)

Sistem serebrospinal : penurunan kesadaran (-), pusing berputar(+), kejang (-), demam (-)

Sistem kardiovaskuler : nyeri dada (-), berdebar – berdebar (-)

Sistem respirasi : sesak nafas (-), batuk (-), pilek (-), berdahak (-)

Sistem gastrointestinal : kesulitan menelan (-), mual muntah (+) 5 kali, diare (-), BAB normal

Sistem musculoskeleta l : kelemahan anggota gerak kiri (-), nyeri otot (-), nyeri pinggang (-)

Sistem integumental : ruam (-), gatal (-)

Sistem urogenital : BAK normalSistem Otonom : gemetar (+), keringan dingin (+)

ANAMNESIS SISTEM

RESUME ANAMNESIS

Seorang wanita 35 tahun datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan :

Pusing berputar yang terasa seperti dunia berputar

pusing berputar sejak pagi hari.pusing terjadi secara mendadak.

pada saat serangan pasien mengeluhkan pandangannya

mendadak buram.mual muntah, pusing diperburuk

dengan perubahan posisi kepala atau badan, pusing tidak hilang sama sekali

bila penderita tidur terlentang.

Riwayat HT, DM, peny. Jantung, trauma kepala disangkal, dan riw. Sakit telinga diakui.

Status Generalis- Keadaan Umum : cukup- Kesadaran : compos mentis, GCS E4V5M6

Vital Sign • Tekanan darah : 110/70mmHg• Nadi : 60 x/menit• RR : 21 x/menit• Suhu : 36,5 0C

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

-Kepala : normocephal, deformitas (-)

- Mata : CA (-/-), SI (-/-), edema palpebra (-/-),

pupil isokor 3mm/3mm

- Leher : bentuk normal, PKGB (-), JVP : denyut

terlihat, teraba kuat dan reguler

Cor Hasil Pemeriksaan

Inspeksi Ictus cordis tampak

Palpasi Ictus cordis pada SIC V linea midclavicularis sinstra 2

cm ke medial, kuat angkat (+)

Perkusi Batas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dextra

Batas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dextra

Batas kiri atas : SIC II, linea parasternalis sinistra

Batas kiri bawah : SIC V, linea midclavicularis lateralis

sinistra

Auskultasi Bunyi jantung I-II intensitas regular, bising (-)

THORAX

Pulmo Depan Belakang

Inspeksi Simetris,

Ketinggalan gerak (-)

Retraksi intercostae (-)

Simetris,

Ketinggalan gerak (-)

Retraksi intercostae (-)

Palpasi Gerak dada simetris

Fremitus normal

Gerak dada simetris

Fremitus normal

Perkusi Sonor Sonor

Auskultasi SDV (+/+)

Wh (-/-), Rh (-/-)

SDV (+/+)

Wh (-/-), Rh (-/-)

Abdomen Hasil pemeriksaan

Inspeksi darm contour (-), darm steifung (-), tidak ada

bekas luka operasi

Auskultasi Peristaltik (+)

Palpasi Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan

Perkusi Timpani tersebar merata di keempat kuadran

abdomen

ABDOMEN

Supor dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Supor sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Infor dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Infor sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

EKSTREMITAS

STATUS PSIKIS

o Cara berpikir : Baik

o Orientasi : Baik

o Perasaan hati : Baik

o Tingkah laku : Baik

o Ingatan : Baik

o Kecerdasan: Baik

STATUS NEUROLOGISKepala

Bentuk: NormalSimetri: Simetri

LeherSikap : NormalPergerakan : BebasKaku kuduk : Tidak adaBentuk vertebra : Normal

Tes naffziger

: (-)

Tes valsava

: (-)

Tes brudzinski I : (-)

STATUS NEUROLOGIS - NERVI KRANIALIS

N. I (OLFAKTORIUS)

Kanan Kiri

Subyektif N N

Dengan Bahan N N

Kanan KiriDaya penglihatan >3/60 >3/60Pengenalan warna N NMedan penglihatan N N

PapilTidak

dilakukan

Tidak dilakukan

Arteri / venaTidak

dilakukan

Tidak dilakukan

PerdarahanTidak

dilakukan

Tidak dilakukan

N. II (OPTIKUS)

STATUS NEUROLOGIS - NERVI KRANIALIS

N. III (OKULOMOTORIUS)

Kanan Kiri

Ptosis - -

Gerakan mata ke atas/medial/bawah

N N

Pupil

Besar N (3mm) N (3 mm)

Bentuk Bulat, Isokor Bulat, Isokor

Ref.lek Cahaya langsung + +

Reflek cahaya tk langsung

+ +

Ref. akomodatif N N

Strabismus divergen - -

STATUS NEUROLOGIS - NERVI KRANIALIS

N. IV (TROKLEARIS)

Kanan Kiri

Pergerakan mata ke lateral bawah

N N

Strabismus konvergen

- -

Diplopia - -

N. V (TRIGEMINUS)

Membuka mulut N

Menggigit N

Sensibilitas Muka Kanan/kiri + / +

Refleks bersin +

Refleks maseter - / -

Trismus -

STATUS NEUROLOGIS - NERVI KRANIALIS

N. VI (ABDUSEN)

Kanan Kiri

Pergerakan mata (ke lateral) N N

Strabismus konvergen - -

Diplopia - -

N. VII (FASIALIS)

Kerutan kulit dahi +/ +

Kedipan mata + / +

Lipatan naso-labial + / +

Sudut mulut + / +

Mengerutkan dahi + / +

Mengerutkan alis + / +

Menutup mata + / +

Meringis + / +

Menggembungkan pipi + / +

Tiks fasial - / -

Lakrimasi N / N

Daya kecap lidah 2/3 depan N

Refleks Gabella N

Tanda Chovstek -

Bersiul +

STATUS NEUROLOGIS - NERVI KRANIALIS

N. VIII (AKUSTIKUS)

Kanan Kiri

Detik arloji N N

Suara berbisik N N

Tes Schwabach Sama dengan pemeriksa

Sama dengan pemeriksa

Tes Rinne + +

Tes Weber Tidak ada lateralisasi Tidak ada lateralisasi

N. IX (GLOSSOFARINGEUS)Daya kecap lidah 1/3 belakang N

Arkus faring Uvula ditengah

Reflek muntah +

Tersedak -sengau -

STATUS NEUROLOGIS - NERVI KRANIALIS

N. X (VAGUS)

Arkus fagus N

Nadi N

Gangguan menelan -

bersuara N

Memalingkan kepala bebas / bebas

Sikap bahu N (simetris)

Mengangkat bahu +/+

Trofi otot bahu Eutrofi

N. XI (AKSESORIUS)

STATUS NEUROLOGIS - NERVI KRANIALIS

N. XII (HIPOGLOSSUS)

Tremor lidah -

Artikulasi N

Menjulurkan lidah N

Kekuatan lidah +/+

Trofi otot lidah Eutrofi

Fasikulasi lidah N

MENINGEAL SIGN :

Kaku kuduk : (-)Brudzinski 1 : (-)Brudzinski II : (-)Brudzinski III : (-)Brudzinski IV : (-)Kernig : (-)

BadanTrofi otot punggung EutrofiNyeri membungkukkan badan -Kolumna vertebralis Dalam batas normalTrofi otot dada EutrofiPalpasi dinding perut Supel, distensi (-)

Nyeri Tekan (-)Gerakan BebasRefleks kremaster -Alat kelamin N

Anggota gerak atas

Drop hand (-/-)Pitcher’s hand (-/-)Warna kulit Sawo matangClaw hand (-/-)Kontraktur (-)Palpasi Tidak ada kelainan

Anggota gerak atasLengan atas Lengan bawah tangan

Gerakan Bebas/Bebas Bebas/Bebas Bebas/Bebas

Kekuatan 5/5 5/5 5/5

Tonus Normotonus Normotonus Normotonus

Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

Nyeri N/N N/N N/N

Termis N/N N/N N/N

Taktil N/N N/N N/N

Diskriminasi N/N N/N N/N

Posisi N/N N/N N/N

Vibrasi N/N N/N N/N

Biceps Triceps

Reflek fisiologis (+/+) (+/+)

Perluasan refleks (-/-) (-/-)

Refleks silang (-/-) (-/-)

Refleks patologis Interpretasi

Hoffman -/-

Tromner -/-

Anggota gerak bawah

Drop foot -/-Palpasi: oedem -/-Kontraktur -/-Warna kulit Sawo matang

Anggota gerak bawah

Tungkai atas Tungkai bawah Kaki

Gerakan Bebas/Bebas Bebas/Bebas Bebas/Bebas

Kekuatan 5/5 5/5 5/5

Tonus Normotonus Normotonus Normotonus

Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

Nyeri N/N N/N N/N

Termis N/N N/N N/N

Taktil N/N N/N N/N

Diskriminasi N/N N/N N/N

Posisi N/N N/N N/N

Vibrasi N/N N/N N/N

patella achillesReflek fisiologis +/+ +/+Perluasan refleks -/- -/-Refleks silang -/- -/-

Reflek Fisiologis

Refleks patologis InterpretasiBabinski -/-Chaddock -/-Oppenheim -/-Gordon -/-schaeffer -/-

Refleks Patologis

Kanan Kiri

Tes lasegue (-) (-)

Tes O’connel (-) (-)

Tes Patrick (-) (-)

Tes Kontra patrick (-) (-)

TES PROVOKASI NYERI

Cara Berjalan : Lambat, berhati-hati

Tes Romberg : (+)

Diadokokinesis : Normal

Ataksia : -

Rebound Phenomen : -

Dismetri : -

Nistagmus : -

KOORDINASI, LANGKAH, KESEIMBANGAN

Miksi : Normal

Defekasi : Normal

Keringat Berlebih : -

GERAKAN ABNORMALTremor : (-)

FUNGSI OTONOM

Hb : 13,3 (12-16 g%)Leukosit : 6,9 mm3 (5000-10000/mm3)Eritrosit : 4,02 juta/mm3 (4,0-5,0 juta/mm3)Hematokrit : 35,8 vol% (37-43 vol%)Trombosit : 223.000 (150000-300000 mm3)GDS : 114 (sampai 150 mg/100ml)

um

Laboratorium

RESUME PEMERIKSAAN

•Kesadaran : CM, GCS E4V5M6

•Tekanan darah pasien : 110/70 mmHg

•N.Craniales : dalam batas normal

•Meningeal sign : (-)

•Tes Romberg (+)

Kekuatan otot : Klonus :

Gerakan : Trofi :

Tonus :

Kanan Kiri

5/5/5 5/5/5

5/5/5 5/5/5

Kanan Kiri

Bebas Bebas

Bebas Bebas

Kanan Kiri

N N

N N

Kanan Kiri

(-) (-)

Kanan Kiri

Eutrofi Eutrofi

Eutrofi Eutrofi

Reflek Fisiologis

Reflek Patologis

Kanan Kiri

(+) (+)

(+) (+)

Kanan Kiri

Babinski (-) (-)

Chaddock (-) (-)

Oppenheim (-) (-)

Gordon (-) (-)

Scuffer (-) (-)

dIAGNOSIS BANDINGGejala Vertigo perifer Vertigo sentral

Kejadian Mendadak perlahan

Gejala vertigo Objektif Subjektif

Ketidakseimbangan Ringan Berat

Gangguan pendengaran Sering Jarang

Perubahan mental/kesadaran Jarang Kadang-kadang

Mual muntah + +

Perubahan Posisi + -

BPPV Menier syndrome Neuritis vestibular

Vertigo hebat Vertigo hebat Vertigo hebat

Berlangsung cepat / sebentar < 5 menit Durasi lama (berlangsung

beberapa menit sampai

beberapa hari)

durasi lebih panjang

Disertai gangguan pendengaran Disertai gangguan

pendengaran

Tidak disertai gangguan

pendengaran

Gejala diperberat dengan perubahan posisi. Gejala berat tanpa

dipengaruhi perubahan posisi

Gejala berat tanpa

dipengaruhi perubahan

posisi

DIAGNOSIS

• Diagnosis Klinik :

Pusing Berputar

* Diagnosis Topis :

•Sistem vestibuler

* Diagnosis Etiologi :

•Vertigo periver ec BPPV

Penatalaksanaan :

Medikamentosa :

Inf RL 20 tpm ondansetron iv 4mg /6jamRanitidin iv 1amp/12jamAntrain iv 1 amp/8 jamBetahistine mesylate 6 mg 3 X 1

CT SCAN

USULAN PEMERIKSAAN

PROGNOSISDeath : ad bonamDisease : dubia ad bonamDisability : dubia ad bonamDiscomfort : dubia ad

bonamDissatisfaction : dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKADefinisi Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau

berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.

Definisi BPPV adalah BPPV ialah suatu gerakan vestibular perifer yang menyebabkan serangan vertigo yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari 1 menit

.

ke otak

EPIDEMIOLOGIBPPV merupakan suatu sindrom yang

paling sering dijumpai pada usia decade ke-5 dan ke-6, dan insiden meningkat 38% pada decade berikutnya: wanita agak lebih sering daripada pria. BPPV juga jarang ditemui pada anak-anak atau orang yang sangat tua.

ETIOLOGIBeberapa kasus BPPV dijumpai setelah

jejas atau trauma kepala atau leher, infeksi telinga tengah, atau operasi stapedektomi. Banyak kasus BPPV yang timbul spontan, disebabkan oleh Kristal kalsium karbonat (otoconia) yang berpindah tempat dari macula urtikel ke bejana semi sirkular posterior. Otoconia mengapung bebas di bejana semisirkular (canalithiasis) atau oleh otoconia yang melekat pada capsula (capulalithiasis) yang pindah dari macula urtikel jatuh ke bejana semisirkular posterior.

Patofisiologi

Teori cupulolithiasis

fragmen otokonia (otolith)

yang terlepas

dari macula

utriculus yang sudah

berdegenerasi,

menernpel pada

permukaan kupula

kanalis semisirk

ularis posterior menjadi sensitif akan

gravitasi akibat

partikel yang

melekat pada

kupula.

vertigo

Teori canalithiasis

partikel

otolith berge

rak bebas

di dalam KSS

Perubahan posisi

menyebabkan cairan

endolimfe mengalir menjauhi ampula

dan menyeba

bkan kupula

membelok 

vertigo

diagnosis Anamnesis Membedakan antara vertigo dengan penyebab perifer, Benign Paroxysmal

Potitional Vertigo (BPPV), vertigo rekuren benigna, dan TIA vertebrobasilaris dengan anamnesis yang teliti. Perbedaan vertigo tersebut adalah

a. Vertigo perifer Vertigo perifer terjadi mendadak disertai dengan mual, muntah, telinga

berdenging dan kadang-kadang disertai dengan gangguan pendengaran. b. BPPV BPPV merupakan vertigo yang berlangsung mendadak tetapi bersifat benigna.

Vertigo timbul akibat adanya gerakan kepala yang diprovokasi, misalnya dengan tes tertentu. Vertigo sering disertai nistagmus, khususnya nistagmus horizontal. Penyebab utama vertigo adalah BPPV.

c. Vertigo rekuren benigna Vertigo ini bersifat mendadak dan berlangsung beberapa menit sampai

beberapa jam. Gangguan keseimbangan ini biasanya menetap. d. TIA vertebrobasilaris Gangguan pendengaran sering ditemukan, kadang juga tidak ditemukan

gangguan pendengaran. Nistagmus sering ditemukan, kadang disetrai diplopia serta gangguan serebelar.

1. Tes RombergPasien berdiri tegak dengan dua kaki sejajar besentuhan lalu

mata dipejamkan. Pasien tidak dapat mempertahankan posisinya apabila memiliki gangguan vestibuler, penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah dan kembali ke posisi semula.

2. Stepping testPenderita berjalan ditempat dengan mata terbuka lalu

tertutup sebanyak 50 langkah. Adanya kelainan vestibuler ditunjukkan dengan pasien berjalan beranjak miring sejauh 10 meter ataupun badan berputar lebih dari 30 derajat.

3. Past ponting testPasien diminta mengangkat lengannya lurus ke atas dengan

mata terbuka dan jari telunjuk ekstensi. Lengan kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk pemeriksa selanjutnya dengan mata tertutup pasien diminta untuk mengulang gerakan tersebut. Adanya gangguan vestibuler mengakibatkan penyimpangan lengan pasien sehingga tidak dapat menyentuh telunjuk pemeriksa.

TERAPI Anti histaminPenghambat reseptor histamin-1 (H-1

blocker) saat ini merupakan antivertigo yang paling banyak diresepkan untuk kasus vertigo, dan termasuk di antaranya adalah difenhidramin, siklizin, dimenhidrinat, meklozin, dan prometazin. Mekanisme antihistamin sebagai supresan vestibuler tidak banyak diketahui, tetapi diperkirakan juga mempunyai efek terhadap reseptor histamin sentral. Antihistamin mungkin juga mempunyai potensi dalam mencegah dan memperbaiki “motion sickness”.

TERAPIBetahistin MusiletSenyawa betahistine yang dapat meningkatkan sirkulasi

di telinga dalam, dapat diberikan untuk mengatasi gejala vertigo. Betahistine mesylate dapat diberi dengan dosis 6-12 mg. 3x sehari maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis sehari. Efek samping betahistine ialah gangguan dilambung, rasa enek dan sesekali rash di kulit.Hati-hati menggunakannya pada penderita dengan riwayat tukak lambung dan asma bronchial.

DimenhydrinateLama kerja obat ini adalah 4-6 jam. Dapat diberi per oral

atau parenteral (intramuscular atau intravena). Dapat diberi dengan dosis 25-50 mg, 4x sehari.Efek samping nya adalah mengantuk.

PEMBAHASAN Salah satu penyebab vertigo perifer adalah BPPV (Benigna

Paroxymal Posisitonal Vertigo). BPPV ialah suatu gangguan vestibular perifer yang menyebabkan serangan vertigo yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari 5 menit. Serangan dapat terjadi bila ia merebahkan diri ke tempat tidur atau menggerakan kepalanya kebelakang atau bila ia mengadah. Pasien juga mengeluhkan gangguan keseimbangan dan mengalami kesulitan bila ia berjalan.

.

ANALISA

Gejala Vertigo perifer Vertigo sentral Gejala pasien

Kejadian Mendadak perlahan Mendadak

Gejala vertigo Objektif Subjektif Objektif

Ketidakseimbangan Ringan Berat Ringan

Gangguan pendengaran Sering Jarang -

Perubahan mental/kesadaran Jarang Kadang-

kadang

-

Mual muntah + + +

Perubahan Posisi + - Vertigo perifer

BPPV Menier syndrome Neuritis vestibular Gejala pasien

Vertigo hebat Vertigo hebat Vertigo hebat Vertigo hebat

Berlangsung cepat / sebentar < 5

menit

Durasi lama

(berlangsung beberapa

menit sampai beberapa

hari)

durasi lebih panjang Berlangsung

cepat kurang dari

5 menit

Disertai gangguan pendengaran Disertai gangguan

pendengaran

Tidak disertai

gangguan

pendengaran

Tidak disertai

gangguan

pendengaran

Gejala diperberat dengan perubahan

posisi.

Gejala berat tanpa

dipengaruhi perubahan

posisi

Gejala berat tanpa

dipengaruhi

perubahan posisi

Gejala diperberat

dengan

perubahan posisi

BPPV

DAFTAR PUSTAKAKelompok studi vertigo., 2012. Modul

Workshop Vertigo. Perdossi Lumbantobing, S.M., 2011.

Neurogeriatri.Jakarta : FKUISidharta, P., 2008. Neurologi Klinis Dalam

Praktek Umum. Jakarta : Dian Rakyat.Lumbantobing, S.M., 2000. Neurologi klinik.

Jakarta : FKUI Harsono., 2009. Kapita Selekta Neurologi.

Edisi kedua. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

top related