buku model implementasi pigp tahun 2012
Post on 18-Feb-2015
685 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BUKU
MODEL IMPLEMENTASI PROGRAM
INDUKSI BAGI GURU PEMULA (PIGP)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan
2012
i
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi
Guru Pemula (PIGP) menyebutkan bahwa Program Induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di
tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat
tugasnya. Selanjutnya, Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan melaksanakan
proses pembelajaran/bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Sebagai pedoman dalam mengimplementasikan
PIGP, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (SDMPK dan PMP) menerbitkan
Buku Model Implementasi PIGP bagi pemangku kepentingan pendidikan.
Buku ini diterbitkan dengan tujuan menyamakan persepsi dan menjadi acuan semua pihak
yang terkait dalam pelaksanaan PIGP. Buku ini berisi tentang Konsep PIGP dan Model pelaksanaan
PIGP dengan mengintegrasikan lesson study. Dengan terbitnya buku ini diharapkan pelaksanaan
PIGP sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, sehingga program ini benar-benar dapat
meningkatkan kompetensi, kinerja, dan profesional guru, akhirnya berdampak pada peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun atas dedikasinya yang
sangat tinggi dalam menyusun buku Model Implementasi PIGP ini. Semoga usaha baik ini menjadi
tonggak bagi pengembangan pendidikan di Indonesia.
Jakarta, .... Juni 2012 Kepala Badan Pengembangan SDMPK dan PMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd NIP. 19620203 198703 1 002
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………. iii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………… 1
B. Landasan Hukum ……………………………………………………………………… 2
C. Tujuan ………………………………………………………………………………….. 2
BAB II KONSEP PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA DAN LESSON STUDY ……….... 3
A. Program Induksi Guru Pemula …………………………………………………....... 3
B. Lesson Study ……………………………………………………………………...….. 10
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA ……………………………. 15
A. Tahap Persiapan ………………………………………………………………..……. 15
B. Tahap Pengenalan Sekolah/Madrasah dan Lingkungannya …….……………... 16
C. Tahap Pembimbingan …..…………………………………………………………… 17
D. Tahap Penilaian ………………………………………………………………………. 20
E. Tahap Pelaporan ……..……………………………………………………………….. 25
BAB IV EVALUASI DAN BIMBINGAN TEKNIS …………………………................................ 27
A. Evaluasi Program …………………………………………………………………….. 27
B. Bimbingan Teknis …………………………………………………………………..... 27
BAB V PENUTUP …………………………………………………………………………………. 29
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………………………... 29
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Format Implementasi PIGP Tahap Persiapan
FORM Hal
KS 01 Checklist Analisis Kebutuhan Implementasi PIGP ………………………………….. 31
KS 02 Checklist Tugas Kepala Sekolah dalam PIGP ………………………………………. 32
KS 03 Format Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP ………………………… 33
KS 04 Out Line (Sistematika) Pedoman Kepala Sekolah dalam PIGP …………………… 34
KS 05 Rencana Tindak Implementasi PIGP oleh Kepala Sekolah ………………………… 35
KS 06 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PIGP oleh Kepala Sekolah ……………………....... 36
PB 01 Identifikasi Kompetensi Pembimbing (Evaluasi Diri Pembimbing.............................. 37
PB 02 Rencana Tindak Pembimbingan oleh Pembimbing .................................................. 39
PB 03 Jadwal Kegiatan Pembimbingan Guru Pemula ........................................................ 40
PS 01 Identifikasi Tanggung Jawab Pengawas Sekolah dalam PIGP ............................... 41
PS 02 Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP .................................................. 42
PS 03 Contoh Matrik Program Pengawasan Tahunan …………………............................. 43
PS 04 Program Pengawasan Semester …...............................................…………………. 56
PS 05 Rencana Tindak Pengawasan PIGP ........................................................................ 57
PS 06 Jadwal Kegiatan Pengawasan PIGP ………………………………………………….. 58
PS 07 Jadwal Monitoring PIGP ………………………………………………………………… 59
PS 08 Instrumen Monitoring PIGP ……………………………………………………………. 62
Lampiran Format Implementasi PIGP Tahap Pengenalan Sekolah/Madrasah
dan Lingkungannya
PB 04 Checklist Tugas Pembimbing dalam PIGP …………………………………………….. 67
GP 01a Evaluasi Diri untuk Guru Pemula (Guru Mata Pelajaran/Kelas)……………. 68
GP 01b Format Evaluasi Diri untuk Guru Pemula (Guru BK/Konselor)……………………… 69
GP 02a Evaluasi Diri Guru Mata Pelajaran/Kelas .................................................................. 70
GP02b Evaluasi Diri Guru BK/Konselor ................................................................................ 71
PB 05 Prioritas Pembimbingan ............................................................................................ 73
PB 06 Rencana Pengembangan Keprofesian Guru Pemula ............................................... 74
Lampiran Format Implementasi PIGP Tahap Pembimbingan (Pelaksanaan dan
Observasi Pembelajaran)
iv
PB 07b Contoh Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling 76
PB 08a Lembar Hasil Observasi Pembelajaran Pembelajaran Guru Pemula ....................... 78
PB 08b Lembar Hasil Observasi Pembimbingan Guru Pemula ............................................ 79
GP 03a Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas ………………………… 81
GP 03b Lembar Refleksi Pembimbingan Guru BK ……………………………………………. 82
U 01 Lembar Hasil Observasi Pembelajaran (Lesson Study) …....................................... 84
U 02 Tata Tertib dalam Melaksanakan Lesson Study …………………………………….. 85
U 03 Catatan Hasil Refleksi .............................................................................................. 86
U 04 Tata Tertib Pelaksanaan Lesson Study 87
PB 09a Laporan Hasil Pembimbingan dan Penilaian Tahap 1 ............................................. 91
PB 09b Laporan Hasil Pembimbingan dan Penilaian Tahap 1 .............................................. 92
Lampiran Format Model Implementasi PIGP Tahap Penilaian
PSKSPB 01 Lembar Pengamatan ………………………............................................................... 95
PSKSPB 02a Instrumen Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas .......................................... 97
PSKSPB 02b Instrumen Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor ........................................................ 103
PSKSPB 03a Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas 111
PSKSPB 03b Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru BK 112
PS/KS 01a Lembar Hasil Observasi pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula pada
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................
113
PS/KS 01b Lembar Hasil Observasi Pembimbingan Guru BK/Konselor Pemula pada
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................
115
GP 03a Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula pada
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................
117
GP 03b Lembar Refleksi Pembimbingan Guru BK/Konselor Pemula pada Penilaian Tahap
2 ................................................................................................................................
119
KS 07a Lembar Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula 120
KS 07b Lembar Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor …………………… 121
Lampiran Format Model Implementasi PIGP Tahap Pelaporan
KS 08a Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas ………………………. 125
KS 08b Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru BK ……………………………………………. 127
KS 09 Laporan Keberhasilan Guru Pemula dalam PIGP ……………………………………. 129
KS 10 Sistematika Laporan PIGP 130
v
U 05 Format Sertifikat PIGP ………………………………………………………………….. 135
Lampiran Format Model Implementasi PIGP: Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial
PSKSPB 04 Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula
PSKSPB 05 Format Hasil Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam pasal 1 ayat 4 undang-undang
tersebut menyatakan bahwa Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk: (1) meningkatkan martabat dan
peran guru sebagai agen pembelajaran, dan (2) meningkatkan mutu pendidikan nasional. Kedudukan
guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (UU No.
20 Tahun 2003 pasal 3). Oleh karena itu, guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat
strategis dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan.
Mengingat peran guru yang sangat strategis dalam pembangunan pendidikan, maka seorang
guru harus dipersiapkan secara matang. Persiapan tersebut harus dilakukan secara
berkesinambungan mulai dari saat belajar di perguruan tinggi, pendidikan profesi guru di Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sampai menjadi guru yang ditugaskan di satuan pendidikan.
Pada saat awal seorang guru pemula mulai mengajar dan mengenal lingkungan sekolah,
mereka menghadapi beberapa hambatan antara lain: pengenalan karakteristik peserta didik, budaya
sekolah, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan warga sekolah. Pengenalan guru pemula terhadap
situasi sekolah akan menentukan karir dan profesionalitas seorang guru selanjutnya. Salah satu
program yang dapat membekali guru pemula dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru pada
awal mereka bertugas adalah Program Induksi Guru Pemula (PIGP). Agar PIGP berjalan dengan baik
maka disusun buku ini yang berisi salah satu model Implementasi PIGP.
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
2
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi bagi
Guru Pemula; dan
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Tujuan penyusunan Buku Model Implementasi PIGP ini adalah untuk:
1. menyamakan persepsi semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan PIGP; dan
2. memberikan acuan pelaksanaan PIGP
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
3
BAB II KONSEP PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA DAN LESSON STUDY
A. Program Induksi Guru Pemula
Program Induksi Guru Pemula (PIGP) adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja,
pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan
dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya. Guru pemula adalah guru
yang baru pertama kali ditugaskan melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat.
1. Tujuan PIGP
Pelaksanaan PIGP bertujuan untuk membimbing guru pemula agar dapat:
a. beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah; dan
b. melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di sekolah/madrasah.
2. Manfaat PIGP Terkait dengan Status Kepegawaian
Program induksi dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan fungsional guru
bagi guru pemula yang berstatus calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau pegawai negeri sipil (PNS)
mutasi dari jabatan lain. Bagi guru pemula yang berstatus bukan PNS, PIGP dilaksanakan sebagai
salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan guru tetap.
3. Prinsip Penyelenggaraan PIGP
Program induksi guru pemula diselenggarakan berdasarkan prinsip:
a. keprofesionalan: penyelenggaraan program yang didasarkan pada kode etik profesi, sesuai
bidang tugas;
b. kesejawatan: penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim;
c. akuntabel: penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik; dan
d. berkelanjutan: dilakukan secara terus menerus dengan selalu mengadakan perbaikan atas hasil
sebelumnya.
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
4
4. Peserta PIGP
Peserta PIGP adalah:
a. guru pemula berstatus CPNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau pemerintah daerah;
b. guru pemula berstatus PNS mutasi dari jabatan lain; atau
c. guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh
masyarakat.
5. Hak Guru Pemula
Guru pemula berhak:
a. memperoleh bimbingan dalam hal:
1) perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses dan hasil pembelajaran, bagi guru kelas dan
guru mata pelajaran;
2) perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil proses bimbingan dan konseling, bagi guru
bimbingan dan konseling;
3) pelaksanaan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
b. memperoleh salinan lembar hasil observasi pembelajaran yang telah ditandantangani oleh
pembimbing atau kepala sekolah dan pengawas sekolah.
c. memperoleh dukungan dari sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
d. memperoleh laporan hasil penilaian kinerja guru pemula;
e. memperoleh sertifikat bagi guru pemula yang telah menyelesaikan PIGP dengan nilai kinerja paling
kurang kategori baik.
6. Kewajiban Guru Pemula
Guru pemula memiliki kewajiban:
a. merencanakan, melaksanakan pembelajaran/bimbingan dan konseling yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran/bimbingan dan konseling, serta melaksanakan perbaikan dan
pengayaan;
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
5
b. melaksanakan pembelajaran antara 12 (dua belas) hingga 18 (delapan belas) jam tatap muka per
minggu bagi guru mata pelajaran/guru kelas, atau beban bimbingan antara 75 (tujuh puluh lima)
hingga 100 (seratus) peserta didik bagi guru bimbingan dan konseling.
7. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Program Indiksi guru pemula dilaksanakan di satuan pendidikan tempat guru pemula bertugas selama 1
(satu) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun.
8. Tanggung Jawab Pihak Terkait dalam PIGP
Pihak yang terkait dalam pelaksanaan PIGP adalah guru pembimbing, kepala sekolah, dan pengawas
sekolah.
a. Guru Pemula
Guru pemula bertanggung jawab:
1. mengamati situasi dan kondisi, serta lingkungan sekolah/madrasah, termasuk mempelajari data
tata tertib, sarana, dan sumber belajar di sekolah/madrasah tempat guru pemula tersebut
bertugas;
2. mempelajari latar belakang siswa;
3. mempelajari dokumen administrasi guru;
4. mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan;
5. menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran;
6. melaksanakan proses pembelajaran;
7. menyusun rancangan dan instrumen penilaian (ranah kognitif, afektif, dan psikomotor);
8. melaksanakan penilaian proses dan penilaian hasil belajar siswa;
9. melaksanakan tugas lain yang terkait dengan tugasnya sebagai guru, seperti pembina ekstra
kurikuler, instruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
10. melakukan observasi di kelas lain; dan
11. melakukan diskusi dengan pembimbing, kepala sekolah/madrasah dan pengawas
sekolah/madrasah untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran maupun tugas lain yang
terkait dengan tugasnya sebagai guru.
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
6
b. Pembimbing
Pembimbing ditugaskan oleh kepala sekolah/madrasah atas dasar profesionalisme dan
kemampuan komunikasi. Sekolah/madrasah yang tidak memiliki pembimbing sebagaimana
dipersyaratkan, kepala sekolah/madrasah dapat menjadi pembimbing sejauh dapat
dipertanggungjawabkan dari segi profesionalitas dan kemampuan komunikasi. Jika kepala
sekolah/madrasah tidak dapat menjadi pembimbing, kepala sekolah/madrasah dapat meminta
pembimbing dari satuan pendidikan yang terdekat dengan persetujuan pengawas dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota atau kantor kementerian agama kabupaten/kota sesuai dengan tingkat
kewenangannya.
Kriteria guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai pembimbing adalah, memiliki:
1) kompetensi sebagai guru profesional;
2) kemampuan bekerja sama dengan baik;
3) kemampuan komunikasi yang baik
4) kemampuan menganalisis dan memberikan saran-saran perbaikan terhadap proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling;
5) pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata pelajaran yang sama
dengan guru pemula, diprioritaskan yang telah memiliki; pengalaman mengajar sekurang-
kurangnya 5 tahun dan memiliki jabatan sekurang-kurangnya sebagai Guru Muda.
Tanggung Jawab Pembimbing:
1) menciptakan hubungan yang bersifat jujur, memotivasi, bersahabat, dan terbuka dengan guru
pemula;
2) memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling
3) melibatkan guru pemula dalam aktivitas sekolah/madrasah;
4) memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan pengembangan keprofesian guru pemula;
5) memberi kesempatan bagi guru pemula untuk melakukan observasi pembelajaran/bimbingan
dan konseling guru lain;
6) melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada pengawas sekolah/
madrasah;
7) memberikan masukan dan saran atas hasil pembimbingan tahap kedua.
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
7
c. Kepala Sekolah
Tanggung Jawab Kepala Sekolah:
1) melakukan analisis kebutuhan guru pemula;
2) menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan PIGP;
3) menunjuk pembimbing yang sesuai dengan kriteria;
4) menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak terdapat guru yang
memenuhi kriteria sebagai pembimbing;
5) mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas pendidikan terkait jika
tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah/madrasah tidak dapat menjadi pembimbing;
6) memantau pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
7) melakukan pembimbingan terhadap guru pemula serta memberikan saran perbaikan;
8) melakukan penilaian kinerja;
9) menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan terkait, dengan mempertimbangkan masukan dari saran dari pembimbing dan
pengawas sekolah/ madrasah, serta memberikan salinan laporan tersebut kepada guru
pemula.
d. Pengawas Sekolah
Tanggung Jawab Pengawas Sekolah :
1) memberikan penjelasan kepada kepala sekolah, pembimbing, dan guru pemula tentang
pelaksanaan PIGP termasuk proses penilaian;
2) melatih pembimbing dan kepala sekolah/madrasah tentang pelaksanaan pembimbingan dan
penilaian dalam PIGP;
3) memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PIGP di satuan pendidikan yang menjadi tanggung
jawabnya;
4) memberikan masukan dan saran atas isi Laporan Hasil Penilaian Kinerja.
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
8
Skema 1. Alur Pelaksanaan PIGP
Bulan ke-1 PERSIAPAN
PENGENALAN SEKOLAH/ MADRASAH DAN LINGKUNGANNYA
S1/
AIV
PPG
GP CPNS PNS Mutasi Bukan PNS
Bulan ke 2-9 PEMBIMBINGAN
Bulan ke 10-11 PENILAIAN
Bulan ke-12 PELAPORAN
Sertifikat Program Induksi
Analisis Kebutuhan
Penyusunan Buku Pedoman
Penunjukkan Pembimbing
Pelaksanaan Pembimbingan
Penilaian Tahap 1
Penilaian Tahap 2
Draft Laporan
Keputusan Nilai dalam Penilaian Kinerja Guru Pemula
Pengajuan Sertifikat
Jabatan Fungsional Guru
OBSERVASI PEMBELAJARAN Praobservasi-obserasi-pascaobservasi
KS/PB KS
KS & PS PB
Kepala Dinas Pendidikan/Kepala
Kantor Kementerian AGama
Pengenalan situasi kondisi sekolah/madrasah, mempelajari pedoman sekolah, dll
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
9
Skema 2. Rekomendasi Hasil Penilaian pada PIGP
Hasil Penilaian Guru Pemula
Minimal Baik
Tidak
YA
Perpanjangan PIGP
Tidak
Sertifikat Program Induksi
Jabatan Fungsional Guru
Guru Tanpa Jabatan Fungsional Guru
Minimal
Baik
Penilaian kinerja guru
YA
Tidak
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
10
B. Lesson Study
1. Pengertian
Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran
secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
membangun komunitas belajar. Secara sederhana lesson study dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
pengkajian pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh sekelompok guru untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Tipe Lesson Study
Lesson study dapat dilaksanakan dalam dua tipe berikut ini:
a. Lesson study berbasis sekolah (School Based Lesson Study)
Lesson study berbasis sekolah merupakan kegiatan lesson study yang dilaksanakan oleh semua
guru untuk semua mata pelajaran dan kepala sekolah di suatu sekolah, dengan tujuan utama
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut semua bidang studi yang
diajarkan.
b. Lesson study berbasis MGMP/KKG (Cross School Lesson Study)
Lesson study berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)/Kelompok Kerja Guru (KKG)
merupakan kegiatan lesson study yang dilakukan oleh guru-guru mata pelajaran sejenis dalam
satu sekolah atau guru-guru mata pelajaran sejenis dari beberapa sekolah yang tergabung dalam
organisasi profesi seperti KKG atau MGMP.
3. Tahap Pelaksanaan Lesson Study
Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan),
dan See (merefleksi) yang berkelanjutan. Dengan kata lain Lesson Study merupakan suatu cara
peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir (continous improvement). Skema kegiatan Lesson
Study diperlihatkan pada Skema 3 berikut ini.
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
11
Skema 3. Siklus Kegiatan Lesson Study
a. PLAN (Merencanakan)
Peningkatan mutu pembelajaran melalui Lesson Study dimulai dari tahap merencanakan (Plan)
yang bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada
siswa, agar siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan yang baik tidak
dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama, beberapa guru dapat berkolaborasi atau guru-guru dan
dosen dapat pula berkolaborasi untuk memperkaya ide-ide. Perencanaan diawali dari analisis
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
Permasalahan dapat berupa pemahaman materi pelajaran dan pedagogi tentang metode
pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih efektif dan efisien atau bagaimana menyiasati
kekurangan fasilitas pembelajaran. Selanjutnya guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran atau lesson
plan, teaching materials berupa media pembelajaran, dan lembar kerja siswa, serta instrumen
asesmen. Teaching materials yang telah dirancang perlu diujicoba sebelum diterapkan di dalam kelas.
Agar perencanaan lebih berkualitas, kegiatan perencanaan dapat dilakukan dalam beberapa kali
pertemuan (misal 2–3 kali pertemuan).
Pertemuan yang sering dilakukan dalam workshop antara guru-guru (jika memungkinkan
menghadirkan dosen) dalam rangka merencanakan pembelajaran, diharapkan dapat terbentuk
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
12
kolegalitas antara guru dengan guru dan dosen dengan guru, sehingga dosen atau guru tidak merasa
lebih tinggi satu sama lain. Mereka berbagi pengalaman dan saling belajar sehingga melalui kegiatan ini
terbentuk mutual learning (saling belajar).
Dalam setiap langkah dari kegiatan lesson study tersebut, guru memperoleh kesempatan untuk
melakukan identifikasi masalah pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa
dilakukan, memilih alternatif model pembelajaran yang akan digunakan, merancang rencana
pembelajaran, mengkaji kelebihan dan kekurangan alternatif model pembelajaran yang dipilih.
b. DO (Melaksanakan)
Langkah kedua dalam Lesson Study adalah melaksanakan pembelajaran (Do) untuk menerapkan
rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam merencanakan (Plan). Dalam perencanaan
telah disepakati guru yang akan mengimplementasikan pembelajaran (guru model) dan sekolah yang
akan menjadi tuan rumah (pada tipe lesson study berbasis MGMP/KKG). Langkah ini bertujuan untuk
mengujicoba efektivitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru lain dari sekolah yang
bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak sebagai pengamat (observer) pembelajaran. Dalam
kegiatan observasi pembelajaran dapat juga melibatkan dosen-dosen atau mahasiswa sebagai
observer. Dalam kegiatan (open lesson) tersebut diharapkan kepala sekolah terlibat dalam pengamatan
pembelajaran dan memandu kegiatan ini. Sebelum pembelajaran dimulai sebaiknya dilakukan briefieng
kepada para pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh guru
dan mengingatkan bahwa selama pembelajaran berlangsung pengamat tidak mengganggu kegiatan
pembelajaran tetapi mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran. Fokus pengamatan ditujukan
pada aktivitas belajar siswa yang meliputi interaksi antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan
bahan ajar, antar siswa dengan guru.
Lembar observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para pengamat sebelum pembelajaran dimulai.
Para pengamat dipersilahkan mengambil tempat di ruang kelas yang memungkinkan dapat mengamati
aktivitas siswa. Biasanya para pengamat berdiri di sisi kiri dan kanan di dalam ruang kelas agar aktivitas
siswa teramati dengan baik. Selama proses pembelajaran berlangsung para pengamat tidak
menganggu aktivitas dan konsentrasi siswa dan guru model. Para pengamat dapat melakukan
perekaman kegiatan pembelajaran dalam bentuk video atau foto untuk keperluan dokumentasi dan
bahan studi lebih lanjut tanpa mengganggu aktivitas belajar. Keberadaan para pengamat di dalam
ruang kelas disamping mengumpulkan informasi juga dimaksudkan untuk belajar dari pembelajaran
yang sedang berlangsung dan bukan untuk mengevaluasi guru.
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
13
c. SEE (Merefleksi)
Kegiatan refleksi sebaiknya dilaksanakan segera setelah selesai pembelajaran. Hal ini
dimaksudkan agar setiap kejadian yang diamati dan dijadikan bukti pada saat mengajukan pendapat
atau saran terjaga akurasinya karena setiap orang dipastikan masih bisa mengingat dengan baik
rangkaian aktivitas yang dilakukan di kelas. Dalam kegiatan refleksi, dalam konteks PIGP, refleksi
dapat dilakukan oleh sekurang-kurangnya guru pemula dan pembimbing, guru pemula dengan kepala
sekolah dan/atau pengawas, atau guru pemula dengan pembimbing, kepala sekolah, pengawas
sekolah, dan guru observer lainnya. Dalam acara ini, kepala sekolah atau pembimbing dapat bertindak
sebagai moderator atau pemandu diskusi. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam refleksi
adalah sebagai berikut:
a. Moderator membuka kegiatan refleksi pada waktu yang telah ditetapkan, diawali dengan
mengucapkan terima kasih kepada guru model dan meminta applaus dari pengamat yang hadir.
b. Moderator menjelaskan aturan main tentang cara memberikan komentar atau mengajukan umpan
balik. Aturan tersebut meliputi tiga hal berikut: (1) Selama diskusi berlangsung, hanya satu orang
yang berbicara (tidak ada yang berbicara secara bersamaan); (2) Setiap peserta diskusi memiliki
kesempatan yang sama untuk berbicara; dan (3) Pada saat mengajukan pendapat, observer harus
mengajukan bukti-bukti hasil pengamatan sebagai dasar dari komentar yang disampaikannya
(tidak berbicara berdasarkan opini).
c. Guru yang melakukan pembelajaran (guru model) diberi kesempatan untuk berbicara paling awal
melakukan refleksi diri, yakni mengomentari tentang proses pembelajaran yang telah
dilakukannya. Pada kesempatan itu, guru tersebut harus mengemukakan apa yang telah terjadi di
kelas yakni kejadian apa yang sesuai harapan, kejadian apa yang tidak sesuai harapan, dan apa
yang berubah dari rencana semula (15 sampai 20 menit).
d. Moderator memberi kesempatan kepada perwakilan guru yang menjadi anggota kelompok pada
saat pengembangan rencana pembelajaran untuk memberikan komentar tambahan.
e. Moderator memberi kesempatan kepada observer untuk menyampaikan hasil pengamatannya.
Ketika muncul fakta/permasalahan pembelajaran yang menarik maka moderator dapat meminta
observer lain untuk memberikan pendapatnya. Pada kesempatan ini tiap observer memiliki
peluang yang sama untuk menyampaikan fakta-fakta yang diamatinya sekaligus memberikan
alternatif solusi berdasarkan pengalamannya.
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
14
f. Jika ada tenaga ahli yang hadir, moderator dapat mempersilahkan tenaga ahli tersebut untuk
memberikan wawasan lebih dalam tentang pembelajaran yang telah berlangsung, setelah
masukan-masukan yang dikemukakan observer dianggap cukup.
g. Diakhir diskusi refleksi moderator tidak perlu menyampaikan simpulan/rekomendasi tertentu dari
hasil refleksi, namun dalam kontek PIGP pembimbing, kepala sekolah, atau pengawas dapat
memberikan arahan, rekomendasi, justifikasi tertentu untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.
h. Dalam kontek lesson study regular, diakhir sesi moderator menyampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh partisipan dan mengumumkan rencana kegiatan lesson study berikutnya.
D. Integrasi Lesson Study dalam PIGP
Berdasarkan uraian di atas, program Induksi dilaksanakan dalam lima tahapan yaitu persiapan,
pengenalan sekolah dan lingkungannya, pembimbingan, penilaian, dan pelaporan, sedangkan
Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan),
dan See (merefleksi) yang berkelanjutan. Dari hasil pemantauan proses pembelajaran dan proses
pelaksanaan LS diketahui bahwa pendekatan ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama
dengan PIGP sehingga guru-guru yang terlibat menunjukkan antusiasme dalam kegiatan
peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan demikian, penggabungan PIGP dengan LS atau
pembimbingan guru pemula dengan pendekatan LS dapat dilakukan.
Dalam proses pembimbingan sebagai tahapan yang penting pada pengembangan karir guru harus
diperhatikan prinsip-prinsip yang mendasarinya sehingga diharapkan kompetensi yang dimiliki
guru pemula dapat berkembang dengan optimal. Salah satu pendekatan dalam pembimbingan
guru pemula adalah Lesson Study (LS). Ketiga tahapan LS tadi dapat diintegrasikan ke dalam
proses pembimbingan, mulai dari penyusunan perencanaan pembelajaran (Plan) yang merupakan
awal dan pembimbingan yang berkelanjutan, briefing sebelum observasi pembelajaran (Do) dan
refleksi pascaobservasi pembelajaran (See).
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
15
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)
Dalam melaksanakan PIGP, pihak sekolah menggunakan Panduan Kerja yang diterbitkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Model pelaksanaan PIGP dapat dilaksanakan dengan berbagai
pendekatan. Berdasarkan kajian saat ini, pendekatan yang dapat dilaksanakan adalah melalui lesson
study. Tahap-tahap lesson study dapat diintegrasikan kedalam tahap-tahap pelaksanaan PIGP.
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan ke-1 (kesatu) implementasi PIGP. Sekolah/madrasah yang
akan melaksanakan PIGP perlu melakukan hal-hal berikut:
1. Kepala Sekolah
Dalam tahap persiapan kepala sekolah melakukan hal-hal berikut.
a. Melakukan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: ciri khas
sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru pemula, ketersediaan
pembimbing yang memenuhi syarat, penyediaan buku pedoman, dan keberadaan organisasi
profesi yang terkait (Gunakan Form KS 01, KS 02, dan KS 03)
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
16
b. Mempersipkan dan melaksankan pelatihan PIGP yang diikuti oleh kepala sekolah/madrasah
dan calon pembimbing, dengan pelatih seorang pengawas yang telah lulus program
pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi pelatih PIGP.
c. Menyiapkan buku pedoman bagi guru pemula yang memuat kebijakan sekolah/madrasah,
prosedur kegiatan sekolah/madrasah, format administrasi pembelajaran/pembimbingan, dan
informasi lain yang dapat membantu guru pemula belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekolah/madrasah (Gunakan Form KS 04).
d. Menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula yang memiliki kriteria sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan menerbitkan surat keputusan (SK) kepala
sekolah.
e. Menyusun rencana tindak implementasi PIGP (Gunakan Form KS 05).
f. Menyusun jadwal implementasi PIGP (Gunakan Form KS 06).
2. Pembimbing
Dalam tahap persiapan, pembimbing melakukan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor antara lain: ciri khas sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan, pengalaman guru
pemula, keberadaan organisasi profesi yang terkait, melakukan identifikasi kompetensi
pembimbing (Evaluasi Diri Pembimbing, Form PB.01), menyusun Rencana Tindak Pembimbingan
(PB.02), menyusun jadwal kegiatan pembimbingan (PB.03), mengisi cheklist tugas pembimbing
dalam PIGP (PB.04), dan menyusun prioritas pembimbingan (PB.05).
3. Pengawas Sekolah
Sebelum melakukan tahap persiapan, pengawas sekolah mempelajari buku-buku panduan
dan modul PIGP. Selanjutnya pengawas sekolah melakukan perencanaan pengawasan dalam
PIGP dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengisi format identifikasi tanggung jawab pengawas sekolah dalam PIGP (PS.01)
b. Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP (PS.02)
c. Menyusun rencana kepengawasan tahunan (PS.03) dan program semester (PS.04)
d. Menyusun rencana tindak pengawasan (PS.05), Jadwal Kegiatan Pengawasan (PS.06), dan
Jadwal Kegiatan Monitoring (PS.07), menyiapkan instrumen monitoring implementasi PIGP
(Dapat menggunakan Form PS 07).
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
17
e. Memberikan pelatihan PIGP bagi kepala sekolah dan calon pembimbing. Pelatihan dapat
dilakukan di setiap sekolah atau bersama-sama di KKG/MGMP, KKKS/MKKS, atau
diselenggarakan oleh dinas pendidikan setempat.
B. Tahap Pengenalan Sekolah/Madrasah dan Lingkungannya.
Pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya dilaksanakan pada bulan pertama setelah
guru pemula melapor kepada kepala sekolah/madrasah tempat guru pemula bertugas. Pada bulan
pertama dilakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Kepala Sekolah
Setelah guru pemula melapor kepada kepala sekolah/madrasah, selanjutnya kepala sekolah
memperkenalkan guru pemula kepada dewan guru, karyawan sekolah, siswa, dan masyarakat
sekitar.
2. Pembimbing
Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pembimbing dalam tahap pengenalan
sekolah/madrasah dan lingkungannya kepada guru pemula adalah:
a. memperkenalkan situasi dan kondisi sekolah/madrasah kepada guru pemula
b. memperkenalkan guru pemula kepada siswa; dan
c. mendiskusikan rencana pembimbingan dan pengembangan keprofesian (Gunakan Form PB 06).
3. Guru Pemula
Setelah guru pemula diperkenalkan dengan lingkungan sekolah/madrasah oleh kepala
sekolah dan pembimbing, selanjutnya guru pemula melakukan hal-hal berikut.
a. Melakukan evaluasi diri (gunakan Form GP 01a/ Form GP 01b dan GP 02a dan GP 02b)
b. Mengamati situasi dan kondisi sekolah serta lingkungannya, termasuk melakukan observasi di
kelas sebagai bagian pengenalan situasi.
c. Mempelajari buku pedoman dan panduan kerja bagi guru pemula, data sekolah/madrasah, tata
tertib sekolah/madrasah, dan kode etik guru.
d. Mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber belajar di sekolah/madrasah.
e. Mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
C. Tahap Pembimbingan
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
18
Pelaksanaan pembimbingan dilakukan pada bulan ke dua sampai dengan bulan ke sembilan
oleh guru yang telah ditetapkan sebagai pembimbing. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap
pembimbingan adalah sebagai berikut.
1. Pembimbing
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing adalah sebagai berikut.
a. Membimbing guru pemula dalam menyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran/satuan
layanan bimbingan dan konseling. Dalam membimbing penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran mempedomani Permen Diknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses,
serta panduan/juknis terkait. Khusus untuk satuan layanan bimbingan dan konseling dapat
melihat contoh pada Form PB 07. Dalam pembimbingan penyusunan perencanaan
pembelajaran (Silabus dan RPP/Satuan Layanan), pembimbing dapat membimbing secara
langsung atau dapat pula bersama guru lain yang sejenis dalam MGMP sekolah ataupun
tingkat kabupaten/kota. Ini merupakan bagian dari tahapan perencanaan pembelajaran (plan)
dalam lesson study. Penyusunan dokumen perencanaan pembelajaran (lesson
plan/RPP/Satuan layanan) dapat pula dilakukan secara bersama-sama dengan beberapa
guru sejenis dan dosen untuk memperkaya ide-ide. Penyusunan perencanaan pembelajaran
dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.
1) Analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dapat mengarah pada
permasalahan materi pembelajaran, pedagogi, dan fasilitas, serta permasalahan lainnya.
Dengan teridentifikasinya permasalahan diharapkan guru dapat menentukan strategi
pembelajaran efektif dan efisien.
2) Guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi yang
dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau lesson plan, teaching materials berupa
media pembelajaran, lembar kerja siswa, dan asesmen.
b. Melakukan observasi pembelajaran secara berkala. Proses observasi pembelajaran dan
pembimbingan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu praobservasi, observasi, dan pascaobservasi.
1) Praobservasi
Guru pemula dan pembimbing mendiskusikan, menentukan, dan menyepakati
fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi paling banyak 5 (lima)
indikator kinerja dari keseluruhan indikator kinerja sebagaimana yang tertulis dalam lembar
observasi pembelajaran yang akan diisi oleh pembimbing dan lembar refleksi diri yang
akan diisi oleh guru pemula. Lima indikator kinerja yang menjadi obyek dalam fokus
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
19
observasi dapat ditentukan secara berbeda pada setiap pelaksanaan observasi yang
didasarkan pada hasil observasi sebelumnya. Fokus observasi yang telah disepakati
ditulis di Lembar Refleksi (GP.03a atau GP 03) dan Instrumen Penilaian Kinerja Guru
(PSKSPB.02a atau PSKSPB.02b).
2) Pelaksanaan Observasi
Pembimbing melakukan observasi pembelajaran yang dilaksanakan guru pemulai.
Hasil observasi ditulis di Lembar Pengamatan, mengisi lembar observasi pembelajaran
dan pembimbingan secara objektif pada saat seketika pelaksanaan observasi dilakukan
(Gunakan Form PS/KS/PB 01 dan Form PS/KS/PB.02a atau Form PS/KS/PB.02b). Dalam
hal pemberian nilai, pembimbing menggunakan Form PS/KS/PB.02a atau Form
PS/KS/PB.02b. Dalam konteks pendekatan lesson study, pada saat observasi
pembelajaran para observer disarankan untuk menggunakan observasi pembelajaran
yang lebih bersifat kualitatif untuk mengungkap berbagai fakta/fenomena aktivitas/proses
belajar siswa yang menarik untuk didiskusikan dalam refleksi (Gunakan Form PB
10a/Form PB 10b).
3) Pascaobservasi
Kegiatan yang dilakukan pascaobservasi adalah:
a) Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran dan pembimbingan setelah
selesai pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan (Gunakan Form GP 03a/
Form GP 03b)
b) Pembimbing dan guru pemula mendiskusikan proses pembelajaran dan
pembimbingan yang telah dilaksanakan. Dalam tahap ini dapat menggunakan
pendekatan lesson study, dengan tata cara sebagai berikut:
Refleksi dipimpin oleh seorang moderator (kepala sekolah, pembimbing, atau
observer yang ditunjuk), dan didampingi oleh seorang notulis yang bertugas untuk
mencatat hal-hal penting yang didiskusikan dalam refleksi (Gunakan Form U 01)
Moderator memperkenalkan diri dan membuka diskusi.
Moderator memberikan kesempatan pertama kepada guru pemula untuk
melakukan refleksi diri untuk menyampaikan ketercapaian target pembelajaran
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
20
yang telah dirancang, kondisi-kondisi khusus yang terjadi pada beberapa siswa
saat pembelajaran.
Moderator memberikan kesempatan observer untuk menyampaikan hasil
pengamatan (komentar), dengan ketentuan sebagai berikut:
Pengamat menyampaikan terima kasih kepada guru model yang telah bersedia
membuka kelas dan diobservasi.
Pengamat dalam menyampaikan komentar hendaknya terfokus pada: (a)
proses belajar siswa; (b) pencapaian tujuan/kompetensi siswa, dan (c)
pelajaran berharga yang dipetik oleh observer.
Pengamat dalam menyampaikan komentar dengan kalimat yang santun,
halus, bijak, dan tidak berkesan menggurui, serta menggunakan kata
“pembelajaran kita” untuk mengomentari proses pembelajaran.
Pengamat menganalisis hasil pengamatan serta menyampaikan alternative
solusi.
Pengamat sebaiknya tidak mengulang menyampaikan hasil pengamatan yang
telah disampaikan oleh pengamat lain.
Moderator tidak perlu menyimpulkan karena berbagai alternatif solusi dapat
diterapkan pada pembelajaran sehari-hari oleh masing-masing peserta refleksi.
Secara lebih lengkap tata cara melaksanakan kegiatan lesson study dapat dilihat pada
tata tertib melaksanakan lesson study (Form U 02).
c) Pembimbing memberikan salinan lembar observasi pembelajaran dan pembimbingan
kepada guru pemula yang telah ditandatangani oleh guru pemula dan pembimbing
untuk diarsipkan sebagai dokumen portofolio penilaian proses (assessment for
learning) (Gunakan Form PB 08a/Form PB 08b).
D. Tahap Penilaian
1. Metode Penilaian
Penilaian guru pemula merupakan penilaian kinerja. Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari
tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya (pasal
1 Peraturan Menteri Pendidikan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009). Penilaian berdasarkan penerapan kompetensi dalam melaksanakan kegiatan pokok pada
tugas utama guru. Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sebagaimana telah ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
21
Kompetensi guru). Kegiatan pokok guru adalah kegiatan pokok: (1) merencanakan
pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4)
membimbing dan melatih peserta didik; dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang
melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru (pasal 52
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru). Sedangkan tugas utama guru
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal 1 UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen).
Penilaian dapat dilakukan melalui observasi pembelajaran dan observasi pelaksanaan tugas
tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja
Guru. Penilaian dilakukan dalam dua tahap. Penilaian tahap pertama yang dilakukan oleh pembimbing
bersamaan dengan proses pembimbingan pada bulan kedua samapai bulan kesembilan (assessment for
learning). Penilaian tahap kedua dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas pada bulan kesepuluh
dan kesebelas. Hasil penilaian setiap sub-kompetensi dicantumkan dengan memberikan tanda cek (√)
dan deskripsinya berdasarkan observasi. Deskripsi hasil penilaian menjadi masukan atau umpan balik
untuk perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan berikutnya.
Setiap hasil penilaian tahap pertama dan tahap kedua memuat penjelasan mengenai kemajuan
pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan oleh guru pemula yang dapat menjadi bahan masukan
bagi perbaikan guru pemula untuk memperoleh nilai kinerja baik.
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja guru yang
lebih fokus pada penerapan kompetensi pedagogik dan profesional, dan instrumen/lembar observasi
untuk mengukur penerapan kompetensi kepribadian dan sosial dalam melaksanakan kegiatan
pokok/tugas utama guru, baik guru mata pelajaran, guru kelas, maupun guru BK/Konselor.
Instrumen penilaian yang digunakan adalah:
a. Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk guru mata pelajaran atau guru
kelas.
b. Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembimbingan untuk BK/Konselor.
c. Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula
2. Tahap-tahap pemberian nilai adalah sebagai berikut:
a. Pemberian Nilai Kinerja Guru Pemula
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
22
Setelah bukti-bukti kinerja diperoleh melalui pengamatan dan/atau pemantauan penilai dapat
menentukan nilai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penentuan Skor Butir Indikator Kinerja (Penetapan Pernyataan “Ya” atau “Tidak”)
Skor butir indikator kinerja ditentukan berdasarkan pernyataan “ya” atau “tidak” yang
telah ditetapkan. Penetapan “ya” atau tidak pada setiap butir penilaian indikator kinerja
berdasarkan hasil kajian/analisis berbagai dokumen dan/atau analisa catatan pengamatan
dan/atau pemantauan yang dapat menggambarkan secara utuh untuk setiap butir penilaian.
Butir indikator kinerja yang dinyatakan “ya” memiliki skor satu, sedangkan yang dinyatakan
“tidak” memiliki skor 0.
2) Penentuan Skor Indikator Kinerja
Berdasarkan catatan hasil pengamatan, pemantauan, wawancara, studi (penggalian)
dokumen, dan bukti-bukti berupa data lain yang dikumpulkan selama proses penilaian kinerja
guru, penilai menentukan setiap skor indikator kinerja dengan rumus sebagai berikut:
Hasil perhitungan di atas, dikonversi ke skor 4-3-2-1, dengan cara menetapkan skor
pada rentang sebagai berikut:
No Rentang skor Skor
1. 0<x≤25% 1
2. 25%<x≤50% 2
3. 50%<x≤75% 3
4. 75%<x≤100% 4
3) Penentuan Nilai Kinerja Guru Pemula
a. Nilai Kinerja Guru rentang 14-56 (guru mata pelajaran/kelas) atau rentang 14-72 (guru
BK/Konselor)
Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru rentang 14-56 (guru mata pelajaran/kelas) atau rentang 14-
72 (guru BK/Konselor) dengan cara menjumlahkan semua skor indikator kinerja.
b. Nilai Kinerja Guru Konversi 100
Skor Indikator Kinerja =
Total Pernyataan “Ya”
Total Pernyataan “Ya” maksimal
X 100
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
23
Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru Konversi 100 dapat dilakukan dengan cara membagi
total skor indikator kinerja perolehan dibagi jumlah skor indikator kinerja maksimal (56 untuk
guru mata pelajaran/guru kelas dan 72 untuk guru BK/Konselor) dikalikan dengan 100. maka
Nilai Kinerja Guru Pemula konversi 100 dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Nilai Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas
2) Nilai Kinerja Guru BK/Konselor
c. Penentuan Kategori Nilai Kinerja Guru
Kategori Nilai Kinerja Guru Pemula dapat dilihat pada tabel Nilai Kinerja berikut:
Nilai Kinerja Sebutan
91- 100 Amat Baik
76 – 90 Baik
61 - 75 Cukup
51 – 60 Sedang
≤ 50 Kurang
b. Pemberian Nilai Kepribadian dan Sosial
Penilaian kepribadian dan sosial guru pemula dilakukan melalui pengamatan pada pelaksanaan
pembelajaran dan/atau pemantauan, serta wawancara di luar pelaksanaan pembelajran. Hasil
pengamatan, pemantauan dan wawancara dikaji/analisis, untuk menentukan Nilai Kepribadian
dan Sosial Guru Pemula dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penetapan pernyataan “ya” atau “tidak, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) “ya”, jika terdapat bukti yang mendukung butir penilaian
b) “tidak”, jika tidak terdapat bukti yang mendukung butir penilaian
2) Menentukan skor butir: skor 1 untuk pernyataan “ya”, dan 0 untuk pernyataan “tidak”
3) Menghitung skor indikator penilaian dengan ketentuan sebagaimana ketentuan penilaian
kinerja di atas
Nilai Kinerja Guru Pemula
Konversi 100
Jumlah Skor Indikator Kinerja Perolehan
56
x 100 =
Nilai Kinerja Guru Pemula
Konversi 100
Jumlah Skor Indikator Kinerja Perolehan
72
x 100 =
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
24
4) Menghitung Nilai dan Kategori Nilai Kepribadian dan Sosial dengan ketentuan sebagaimana
ketentuan penilaian kinerja di atas.
3. Proses Penilaian
a. Penilaian Tahap Pertama
Penilaian tahap pertama dilaksanakan pada bulan kedua sampai dengan kesembilan
berupa penilaian kinerja guru melalui observasi pembelajaran dan pembimbingan, ulasan, dan
masukan oleh guru pembimbing. Penilaian tahap pertama merupakan penilaian proses (asesment
for learning) sebagai bentuk pembimbingan guru pemula dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan
pembimbingan, melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan, menilai hasil pembelajaran dan
pembimbingan, dan melaksanakan tugas tambahan.
Penilaian tahap ini dilakukan oleh pembimbing melalui observasi pembelajaran dan
pembimbingan dan observasi kegiatan yang menjadi beban kerja guru pemula, dilaksanakan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setiap bulan atau minimal 6 (enam) kali selama masa
penilaian tahap pertama menggunakan Form PB 09a/Form PB 09b dan Form PB09c. Tujuan
penilaian tahap pertama ini adalah untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang perlu dikembangkan,
memberikan umpan balik secara reguler, dan memberikan saran perbaikan dengan melakukan
diskusi secara terbuka tentang semua aspek mengajar dengan suatu fokus spesifik yang perlu
untuk dikembangkan. Pembimbing dapat memberikan contoh proses pembelajaran dan
pembimbingan yang baik di kelasnya atau di kelas yang diajar oleh guru lain.
Penilaian tahap pertama ini dilaksanakan selama pelaksanaan kegiatan pokok proses
pembelajaran/pembimbingan dan tugas lainnya. Selama berlangsungnya penilaian tahap pertama
kepala sekolah/madrasah memantau pelaksanaan bimbingan dan penilaian tahap pertama
terhadap guru pemula. Dalam penilaian tahap pertama ini pengawas melakukan pemantauan,
pembinaan, dan pemberian dukungan dalam pelaksanaan bimbingan dan penilaian guru pemula.
b. Proses Penilaian Tahap Kedua
Penilaian tahap kedua dilaksanakan pada bulan kesepuluh sampai dengan bulan kesebelas
berupa observasi pembelajaran/pembimbingan, ulasan, dan masukan oleh kepala sekolah/madrasah
dan pengawas sekolah, yang mengarah pada peningkatan kompetensi dalam
pembelajaran/pembimbingan. Penilaian tahap kedua merupakan penilaian hasil (asesment of
learning) yang bertujuan untuk menilai kompetensi guru pemula dalam melaksanakan proses
pembelajaran/pembimbingan dan tugas lainnya. Observasi pembelajaran/pembimbingan pada
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
25
penilaian tahap kedua dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali,
sedangkan oleh pengawas sekolah/madrasah sekurang-kurangnya 2 (dua) kali (Gunakan Form
PS/KS.01a atau PS/KS.01b.). Observasi pembelajaran/pembimbingan dalam penilaian tahap kedua
oleh kepala sekolah/madrsah dan pengawas disarankan untuk tidak dilakukan secara bersamaan,
dengan pertimbangan agar tidak menggangu proses pembelajaran dan pembimbingan. Apabila
kepala sekolah/madrasah dan pengawas menemukan adanya kelemahan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dan pembimbingan oleh guru pemula, maka kepala sekolah/madrasah dan/atau
pengawas wajib memberikan umpan balik dan saran perbaikan kepada guru pemula. Langkah
observasi pembelajaran dalam kontek penilaian dan pembimbingan yang dilakukan kepala sekolah
dan pengawas dalam tahap kedua adalah sebagai berikut:
1) Praobservasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah bersama guru pemula menentukan
dan menyepakati fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi paling banyak 5
(lima) sub-kompetensi dari keseluruhan kompetensi sebagaimana yang tertulis dalam lembar
observasi pembelajaran yang akan diisi oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah
(Gunakan Form KS 07a/Form KS 07b atau Form PS 06a/Form PS 06b),dan lembar refleksi yang
akan diisi oleh guru pemula (Gunakan Form GP 03a/Form GP 03b).
2) Pelaksanaan Observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah mengisi lembar observasi
pembelajaran dan pembimbingan secara objektif dengan memberikan nilai pada saat seketika
pelaksanaan observasi dilakukan (Gunakan Form KS 07a/Form KS 07b atau Form PS 06a/Form
PS 06b).
3) Pascaobservasi
Kegiatan yang dilakukan pascaobservasi adalah:
a) Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran/pembimbingan setelah
pembelajaran/pembimbingan dilaksakan (Form GP 03a/Form GP 03b).
b) Kepala sekolah/madrasah, pengawas sekolah/madrasah dan guru pemula mendiskusikan
hasil penilaian pada setiap tahap pembelajaran/pembimbingan.
c) Kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah memberikan masukan kepada
guru pemula setelah observasi selesai. Kegiatan b) dan c) dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan lesson study.
d) Guru pemula dan kepala sekolah/madrasah atau pengawas sekolah/madrasah
menandatangani lembar observasi pembelajaran dan pembimbingan (Gunakan Form PS
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
26
06a/Form PS 06b atau Form KS 07a/Form KS 07b). Kepala sekolah memberikan salinan
lembar observasi pembelajaran dan pembimbingan kepada guru pemula.
Hasil penilaian kinerja guru pemula pada akhir PIGP ditentukan berdasarkan
kesepakatan antara pembimbing, kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah dengan
mengacu pada prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan demokratis. Peserta PIGP
dinyatakan berhasil, jika semua sub-kompetensi pada penilaian tahap kedua paling kurang
memiliki nilai baik (Gunakan Form KS 08a/Form KS 08b).
E. Tahap Pelaporan
Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan kesebelas setelah penilaian tahap kedua, dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Penentuan keputusan pada Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula berdasarkan pengkajian
penilaian tahap kedua dengan mempertimbangkan penilaian tahap pertama. Selanjutnya guru pemula
dinyatakan memiliki nilai kinerja dengan kategori amat baik, baik, cukup, sedang, atau kurang. Untuk
menentukan keputusan nilai kinerja guru pemula, kepala sekolah membuat rekapitulasi hasil nilai
penilaian kinerja (Gunakan Form KS 08a/Form KS 08b).
2. Penyusunan draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala sekolah/madrasah
berdasarkan pembahasan dengan pembimbing dan pengawas sekolah/madrasah (Gunakan Form KS
09a/Form KS 09b). Contoh laporan hasil kinerja guru pemula dapat dilihat pada Form KS 10.
3. Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula dilakukan oleh kepala
sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah.
4. Pengajuan penerbitan sertifikat PIGP dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah yang disampaikan
kepada kepala dinas pendidikan atau kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota bagi guru
pemula yang telah memiliki Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula dengan nilai baik. Sertifikat
tersebut menyatakan bahwa peserta PIGP telah berhasil menyelesaikan PIGP dengan nilai baik. Guru
pemula dinyatakan berhasil jika:
a. Nilai kinerja minimal Baik (minimal 76)
b. Setiap skor indikator kinerja minimal Baik (3)
c. Setiap Nilai Kepribadian dan Sosial minimal Baik (76)
Selanjutnya, laporan hasil pelaksanaan PIGP berisi:
a. Data sekolah/madrasah;
b. Waktu pelaksanaan PIGP;
c. Data guru pemula peserta PIGP;
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
27
d. Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
e. Deskripsi pelaksanaan dan hasil penilaian tahap pertama;
f. Deskripsi pelaksanaan dan hasil penilaian tahap kedua;
g. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula yang menyatakan kategori nilai kinerja guru pemula (amat baik,
baik, cukup, sedang dan kurang) ditandatangani kepala sekolah/madrasah.
h. Pengawas sekolah menandatangani Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula.
Secara lengkap dapat dilihat pada Form KS 11.
Penyampaian laporan hasil pelaksanaan PIGP:
a. Laporan hasil pelaksanaan PIGP yang berstatus CPNS dan PNS mutasi dari jabatan lain
disampaikan oleh kepala sekolah/madrasah kepada Kepala Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya untuk diteruskan ke Badan Kepegawaian Daerah.
b. Laporan hasil pelaksanaan PIGP yang berstatus bukan PNS disampaikan oleh Kepala
Sekolah/Madrasah kepada penyelenggara pendidikan dan Kepala Dinas Pendidikan/Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Format sertifikat PIGP dapat dilihat pada Form U 03.
BAB IV EVALUASI DAN BIMBINGAN TEKNIS
A. Evaluasi Program
Implementasi PIGP perlu dievaluasi sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan serta
perbaikan implementasi tahun berikutnya, dan juga sebagai bagian dari proses penjaminan mutu
pendidikan. Evaluasi implementasi PIGP dilakukan melalui pemantauan langsung maupun
menggunakan instrumen yang sesuai oleh lembaga-lembaga terkait.
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi terhadap implementasi kebijakan
PIGP secara nasional.
2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kantor Wilayah Kementerian Agama melaksanakan evaluasi
implementasi PIGP dalam lingkup provinsi dan sekolah/madrasah yang menjadi
tanggungjawabnya.
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
28
3. Dinas Pendidikan/Kota atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PIGP dalam lingkup kabupaten/kota dan sekolah/madrasah yang menjadi
tanggungjawabnya.
4. Penyelenggara pendidikan melakukan evaluasi implementasi PIGP pada sekolah/madrasah yang
diselenggarakan oleh masyarakat yang menjadi tanggungjawabnya.
Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas implementasi PIGP dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penyusunan panduan evaluasi yang memuat: (1) latar belakang, tujuan, dan manfaat evaluasi; (2)
sasaran, tempat, dan waktu evaluasi, (3) metode pelaksanaan evaluasi; (4) sistematika laporan
hasil evaluasi.
2. Penyusunan instrumen evaluasi, berupa lembar obervasi dan/atau angket.
3. Pelaksanaan evaluasi di lapangan.
4. Penyusunan laporan hasil evaluasi.
B. Bimbingan Teknis
Hasil evaluasi oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan terkait
dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan perbaikan dengan merevisi kebijakan dan/atau
memberikan bimbingan teknis bagi daerah atau sekolah yang membutuhkan.
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bimbingan teknis terhadap implementasi
PIGP secara nasional.
2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kantor Wilayah Kementerian Agama memberikan bimbingan teknis
terhadap implementasi PIGP dalam lingkup provinsi dan sekolah/madrasah yang menjadi
tanggungjawabnya.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama memberikan bimbingan teknis
terhadap implemnetasi PIGP dalam lingkup kabupaten/kota dan sekolah/madrasah yang menjadi
tanggungjawabnya.
4. Penyelenggara pendidikan memberikan bimbingan teknis terhadap implementasi PIGP pada
sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat yang menjadi tanggungjawabnya.
Prosedur bimbingan teknis dalam rangka membantu daerah atau sekolah agar dapat
melaksanakan PIGP dengan baik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
29
1. Penyusunan panduan bimbingan teknis yang memuat: (1) latar belakang, tujuan, dan manfaat
bimbingan teknis; (2) sasaran, tempat, dan waktu bimbingan teknis, (3) strategi pelaksanaan
bimbingan teknis; (4) sistematika laporan hasil bimbingan teknis.
2. Penyusunan materi bimbingan teknis yang meliputi Penjelasan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional tentang PIGP, Penjelasan Petunjuk Teknis PIGP, Penggunaan Panduan Kerja, Penilaian
dan Penggunaan Instrumen Penilaian Kinerja.
3. Pelaksanaan bimbingan teknis di lapangan.
4. Penyusunan laporan hasil bimbingan teknis.
BAB V PENUTUP
Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan melaksanakan proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, atau masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya guru pemula perlu beradaptasi
dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah dan dapat melaksanakan pekerjaannya sebagai guru
profesional di sekolah/madrasah, maka perlu dilaksanakan PIGP. Program Induksi Guru Pemula adalah
kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai
permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada
sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
Program Induksi Guru Pemula dilaksanakan melalui tahap-tahap persiapan, pengenalan
sekolah dan lingkungannya, pelaksanaan pembimbingan, penilaian, dan pelaporan. Dalam tahap
persiapan, pembimbingan, dan observasi pembelajaran dapat dilaksanakan melalui pendekatan lesson
Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2012
30
study. Lesson study dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengkajian pembelajaran yang dilakukan
secara kolaboratif oleh sekelompok guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara
berkelanjutan. Pada kegiatan lesson study pengamat (observer) dituntut untuk mengamati aktivitas
belajar siswa selama pembelajaran. Aktivitas belajar siswa di kelas merupakan gambaran dari
kinerja/kompetensi guru. Kompetensi-kompetensi guru, khususnya guru pemula dapat dikembangkan
atau ditingkatkan melalui PIGP. Guru pemula yang mengikuti PIGP akan dinilai menggunakan penilaian
kinerja guru, dan dinyatakan lulus jika memperoleh nilai minimal kategori baik.
Mengingat akan pentingnya PIGP untuk mempercepat peningkatan kompetensi dan
keprofesionalan guru pemula, maka diharapkan semua pihak terkait di daerah dapat berperan aktif
dalam mensosialisasikan dan mengimplementasikannya. Untuk mengimplementasikan PIGP pihak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan seperangkat panduan kerja, modul bagi
pengawas sekolah, kepala sekolah, dan pembimbing, serta buku model implementasi PIGP.
Kelengkapan implementasi PIGP ini diharapkan dapat digunakan untuk mensukseskan implementasi
PIGP di sekolah/madrasah.
top related