bse anjing pendahuluan dan metode

Post on 23-Feb-2018

216 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 BSE Anjing Pendahuluan Dan Metode

    1/2

    PENDAHULUAN

    Anjing telah menjadi hewan kesayangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Hal ini

    membuat nilai ekonomis anjing menjadi tinggi bahkan harganya bisa mencapai ratusan juta

    rupiah. Didukung dengan pengetahuan pemeliharaan yang baik, anjing telah menjadi

    peliharaan baik bagi orang tua maupun muda.. Semakin banyaknya peminat hewankesayangan terutama anjing, pengembangbiak atau breeder akan berusaha untuk

    menghasilkan offspringatau anakan dari spesifik pejantan yang berkualitas tinggi.

    Keterbatasan pejantan yang diinginkan menjadikan I salah satu cara untuk menghasilkan

    keturunan dari pejantan berkualitas tinggi. Di Indonesia, inseminasi buatan !I" merupakan

    teknologi yang paling sering digunakan karena memiliki efekti#itas tinggi dan biaya

    terjangkau.

    $ada hewan produksi seperti sapi, I digunakan untuk meningkatkan produksi dan

    kualitas reproduksi, sedangkan pada anjing I digunakan dengan tujuan mempertahankan

    kemurnian ras !pedigree" dan kualitas performance. Alasan lain dilakukan I adalah untuk

    mencegah penyakit menular melalui perkawinan, untuk anjing dengan defek kongenital

    !abnormalitas #agina", untuk anjing betina yang tidak dapat menerima pejantan, ketikapejantan tidak dapat mounting karena masalah fisik seperti gangguan pada #ertebrae,

    kelainan pada kaki belakang, brachycephalic, serta untuk efisiensi waktu.

    Dalam I, semen dari seekor pejantan diberi pengencer sehingga #olumenya

    bertambah dan dapat digunakan untuk mengawini lebih dari seekor betina. Kunci

    keberhasilan I terletak pada kualitas semen yang digunakan. Semen segar perlu die#aluasi

    terlebih dahulu sebelum diolah menjadi semen cair dan semen beku yang dikemas dalam

    straw. %#aluasi dilakukan secara makroskopis !warna, #olume, pH, konsistensi,dan bau" dan

    mikroskopis !gerakan massa, motilitas progresif, konsentrasi, dan #iabilitas".

    Kualitas semen setelah pengolahan menjadi semen cair maupun semen beku

    diharapkan tetap terjaga selama periode peyimpanan. ahan pengencer harus mengandung

    sumber energi bagi kehidupan sperma, tidak bersifat toksik, mudah diperoleh dan murah.

    &enis bahan pengencer juga berpengaruh terhadap daya hidup sperma, sehingga perlu

    komposisi yang sesuai bagi setiap spesies ternak. $emilihan pejantan untuk I didasarkan

    pada keunggulan genetik. 'ampilan fisik pejantan, libido, dan kelayakan sperma merupakan

    parameter dalam penentuan pejantan I. $ejantan dengan mutu genetik unggul diharapkan

    dapat menghasilkan keturunan yang unggul pula. (leh karena itu perlu dilakukan Breeding

    Soundness Examination!S%" dalam pemilihan pejantan unggul.

    Inseminasi buatan pada anjing pertama kali sukses pada tahun )*+ di Itali oleh Abbe

    -aaro Spallanani, dan dari anjing tersebut lahirlah / ekor anak anjing. $ada tahun )+00 di

    1usia, I#ano# juga mempraktekan I pada anjing dan juga mengembangkan semen e2tender.

    Awal tahun )033, Danish menemukan straw untuk pengemasan semen beku, dan pada tahun)0) mulai diperkenalkannya #agina buatan untuk anjing !Heise, 43)4".

    TUJUAN

    5engetahui status fertilitas anjing jantan dengan metode Breeding Soundness

    Examination!S%".

    METODE

  • 7/24/2019 BSE Anjing Pendahuluan Dan Metode

    2/2

    Alat dan Bahan

    Alat6alat yang digunakan adalah tali pengukur, tabung penampung semen,

    mikroskop cahaya, gelas objek, cover glass, pipet tetes, kamar hitung, tabung eppendorf,

    heating table, dan mikro pipet. ahan6bahan yang digunakan adalah semen cair anjing.

    Cara Kerja

    Koleksi semen

    Semen anjing secara umum dapat dikoleksi dengan cara menstimulasi bulbus penis

    atau dengan alat digital seperti elektroejakulator. 7amun pada kali ini teknik mengoleksi

    semen anjing digunakan adalah dengan memijat bagian bulbus glandis sampai penis setengah

    ereksi, kemudian preputium direposisikan dan masukan penis ke dalam tabung penampungsemen, sambil tetap memijat bagian penis anjing. %jakulasi semen anjing terdiri dari tiga

    bagian. agian pertama !pre6sperm" memiliki #olume yang sedikit dan mengandung

    beberapa sampai tidak ada spermatooa, bagian kedua !sperm6rich" yang mengandung

    banyak spermatooa berasal dari epididimis dan testes, #olume sekitar 3,868 cc, dan bagian

    ketiga !prostatic fluid" yang juga mengandung sedikit sampai tidak ada spermatooa, #olume

    sekitar 683 cc.

    Evalasi semen

    Semen anjing dari hasil penampungan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan

    pemeriksaan semen segar secara makroskopis dan mikroskopis.

    a! Makrosko"is

    $emeriksaan makroskopis bertujuan untuk mengetahui #olume, konsistensi, warna, pH,

    dan bau dari semen. 9olume semen diukur menggunakan pipet ukur. Konsistensi diperiksa

    dengan cara memiringkan tabung dan melihat gerakan semen kembali ke dasar tabung.

    $engukuran pH dilakukan menggunakan pH paper dengan cara menempelkan sedikit semen

    pada potongan pH paper kemudian dibandingkan dengan skala pada kemasan pH paper.

    #! Mikrosko"is

    $emeriksaan semen secara mikroskopis meliputi gerakan massa, motilitas, konsentrasi,

    #iabilitas, dan morfologi !abnormalitas" sperma. :erakan massa dilihat dengan cara

    meneteskan satu tetes semen di atas objek gelas kemudian diamati dengan mikroskop pada

    perbesaran )32)3. 5otilitas sperma diamati pada perbesaran 32)3 dengan penilaiansubyektif )6)33;. $emeriksaan konsentrasi sperma dilakukan dengan mengencerkan semen

    dan formo saline dengan perbandingan ) < 0. Semen diperiksa menggunakan kamar hitung

    pada 8 kotak. 9iabilitas diperiksa dengan pewarnaan eosin negrosin dan dibuat preparat ulas.

    $engamatan dilakukan pada )3 lapang pandang pada perbesaran 32)3. $emeriksaan

    mikroskopis dilakukan sebanyak / kali ulangan.

    DA$TA% PU&TAKA

    Heise, A. 43)4. Artificial Insemination in 9eterinary Science. =aculty of 9eterinary

    Science. >ni#ersity of $retoria. South Africa.

top related