bahan pengisi saluran akar
Post on 29-Jan-2016
77 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LO 1
Syarat bahan pengisi saluran akar
a. Tidak mengiritasi jaringan periapikal atau mempengaruhi struktur gigi.
b. Harus steril atau dapat segera disterilkan dengan cepat sebelum
dimasukkan.
c. Bila perlu dapat dikeluarkan dengan mudah dari saluran akar.
d. Harus kedap terhadap cairan.
e. Harus bakterisidal atau paling tidak harus menghalangi pertumbuhan
bakteri.
LO 3
Tahapan PSA
Tahap-tahap perawatan endotektomi :
Membuat foto untuk diagnose dan rencana perawatan
Menyiapkan file, paper point
Melakukan devitalisasi untuk gigi yang masih vital
Untuk gigi non vital dilakukan pre sterilisasi
Open bur, mengambil atap pulpa, mencari orifice : preparasi cavity entrance
DWF ; tentukan panjang kerja
Preparasi saluran akar dengan file, irigasi, foto preparasi : teknik
konvensional, teknik step back, teknik crown down
Sterilisasi memakai paper point, obat, kapas steril, tumpatan sementara.
Sterilisasi ulang, sampai paper point kering dan tidak berbau
Tes perbenihan
Pengisian pasta Zn Oxide Eugenol : teknik single cone, teknik kondensasi
lateral, teknik kondensasi vertical
Foto pengisian
Basis Zn PO4
Control 2 minggu kemudian, apabila tidak ada keluhan, dapat ditumpat tetap.
Fase-fase Perawatan Endodontik :
A. Preparasi Akses :
Fase yang paling penting dari aspek teknik perawatan akar.
Merupakan kunci untuk membuka pintu bagi keberhasilan tahap
pembersihan, pembentukan dan obturasi saluran akarnya.
Tujuan:
o Membuat akses yang lurus.
o Menghemat preparasi jaringan gigi.
o Membuka atap ruang pulpa.
Teknik Akses Preparasi Cavity Entrance
a. Outline Form Cavity Entrance
Proyeksi ruang pulpa ke permukaan gigi di bagian cingulum untuk gigi
anterior atau oklusal untuk gigi posterior. Tujuannya untuk membuat
akses yang lurus, menghemat preparasi jaringan gigi, membuka atap
ruang pulpa.
a. Outline Form Insisivus RA : bentuknya triangular dengan alas sejajar
insisal
b. Outline Form Kaninus RA : bentuknya oval / bulat dengan arah insiso
servikal
c. Outline Form Premolar RA : bentuknya oval memanjang seperti ginjal
dengan arah bukal palatal
d. Outline Form Premolar RB : bentuknya bulat / oval
e. Outline Form Molar RA : bentuknya triangular dengan alas sejajar
bukal
f. Outline Form Molar RB : bentuknya triangular dengan alas sejajar
mesial
B. Penentuan Panjang Kerja
Panjang Kerja : Panjang dari alat preparasi yang masuk ke dalam saluran akar
pada waktu melakukan preparasi saluran akar. Menentukan panjang kerja
dikurangi 1 mm panjang gigi sebenarnya, untuk menghindari :
o Rusaknya apical constriction (penyempitan saluran akar di apical).
o Perforasi ke apical.
C. Pembersihan dan Pembentukan Saluran Akar
Pembersihan debridement : pembuangan iritan dari sistem saluran akar.
Tujuannya untuk membasmi habis iritan tersebut walaupun dalam kenyataan
praktisnya hanyalah sebatas pengurangan yang signifikan saja. Iritan dapat
berupa bakteri, produk samping bakteri, jaringan nekrotik, debris organik,
darah dan kontaminan lain.
D. Pembentukan Saluran Akar
Membentuk saluran akar melebar secara kontinyu dari apeks ke arah korona.
Pelebaran Saluran akar harus cukup besar untuk melakukan debridement yang
baik dan dapat memanipulasi serta mengendalikan instrument dan meterial
obturasi dengan baik tapi tidak sampai melemahkan gigi serta meningkatkan
peluang terjadinya kesalahan prosedur.
Ketirusan hasil preparasi harus cukup sehingga instrumen penguak dan
pemampat gutta perca dapat berpenetrasi cukup dalam.
Kriteria saluran akar yang baik yaitu saluran akar siap menerima obturasi baik
dengan kondensasi lateral maupun vertikal, saluran akar harus berbentuk
corong ke arah korona dan dalam ukuran cukup besar sehingga instrument
pemampat dan penguak dapar masuk cukup dalam.
E. Ekstirpasi Pulpa
Menggunakan jarum ekstirpasi, reamer ataupun miller.
Indikasi :
- Saluran akar lurus, tidak bengkok
- Tidak ada obliterasi saluran akar
- Saluran akar jelas
- Kerusakan belum mengenai bifurkasi
- Resorbsi < ⅓ panjang akar gigi → Pulpektomi
- Resorbsi > ⅓ panjang akar gigi → Pulpotomi.
F. Teknik Perawatan Saluran Akar
Alat Preparasi Saluran Akar :
1. Jarum miller
2. Jarum ekstirpasi
3. Flexofile no. 15-80 penjang disesuaikan dengan panjang elemen
4. Alat irigasi
5. Cotton pellet, paper point steril, dan cotton roll
6. Tempat jarum
7. GGD
a. Teknik Konvensional
Teknik konvensional yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan
pada gigi dengan saluran akar lurus dan akar telah tumbuh sempurna.
Preparasi saluran akar menggunakan file tipe K. Gerakan file tipe K-flex
adalah alat diputar dan ditarik.
b. Teknik Step Back
Yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada saluran akar
yang bengkok dan sempit pada 1/3 apikal. Tidak dapat digunakan jarum
reamer karena saluran akar bengkok sehingga preparasi saluran akar
harus dengan pull and push motion, dan tidak dapat dengan gerakan
berputar. Dapat menggunakan file tipe K-Flex atau NiTi file yang lebih
fleksibel atau lentur.
G. Irigasi Saluran Akar
Tujuannya adalah untuk mengeluarkan sisa jaringan nekrotik, serbuk dentin,
dan kotoran-kotoran lain yang terdapat di saluran.
Irigasi dilakukan setiap :
o Pergantian file pada saat preparasi saluran akar
o Pada saat akan melakukan perbenihan
o Sterilisasi saluran akar
Bahan irigasi yang digunakan :
- H2O2 3%
- Aquadest steril
- NaOCl
Cara irigasi:
Jarum irigasi dimasukkan kedalam saluran akar. Jarum irigasi yang
masuk kedalam saluran akar tidak boleh terlalu besar sehingga
membuntu saluran akar yang akan mengakibatan cairan irigasi yang
disemprotkan tidak mengalir keluar.
Bahan irigasi disemprotkan secara perlahan-lahan ke dalam saluran akar
Bahan irigasi digunakan secara bergantian. Bahan irigasi yang terakhir
disemprotkan kedalam saluran akar harus aquadest steril.
Menghisap cairan irigasi yang keluar dengan cotton roll atau saliva
ejector atau section. Tidak boleh terkontaminasi dengan saliva.
Setelah irigasi, saluran akar dikeringkan dengan menggunakan paper
point. Tidak boleh pakai hembusan udara
H. Perbenihan
Prosedur dilakukan perbenihan :
Pasien dikontrol lebih dulu
Siapkan papper point dan cotton pellet. Masukkan papper point dan cotton
pellet ke dalam Glassbead sterilisator dan ditutup, nyalakan, biarkan
sampai lampu pada glassbead sterilisator menjadi hijau (Ready). Papper
point dan cotton pellet siap digunakan. Buka alat glassbead sterilisator.
Hasil Perbenihan negatif, saluran akar dapat diisi dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut :
- Tidak ada keluhan pasien
- Tidak ada gejala klinik
- Tidak ada eksudat dalam saluran akar (cek dari papper point yang
terdapat dalam saluran akar caranya ulaskan papper point pada glass lab.
Bila tidak berbekas, berarti bisa dilakukan pengisian), papper point
diulaskan di glass lab.
- Tumpatan sementara masih baik Hasil pembenihan positif, maka
dilakukan sterilisasi ulang sampai hasil pembenihan negatif.
I. Teknik Pengisian Saluran Akar
a. Teknik single cone
Teknik pengisian saluran akar untuk teknik preparasi secara konvensional
b. Teknik Kondensasi Lateral
Dengan teknik preparasi saluran akar secara step back. Sering digunakan
hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang sangat bengkok /
abnormal
c. Teknik Kondensasi Vertical (Gutta perca panas)
Untuk pengisian saluran akar dengan teknik step back. Menggunakan
pluger yang dipanaskan, dilakukan penekanan pada guttap perca yang
telah dilunakan dengan panas kearah vertical dan dengan demikian
menyebabkan guttap perca mengalir dan mengisi seluruh lumen saluran
akar.
SUMBER:
Anusavice, Kenneth J. 2003. Philips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi
Edisi 10. Jakarta: EGC.
Grossman, L.I., Oliet, S., dan Del Rio, C.E. 1995. Ilmu Endodontik dalam
Praktek. Jakarta: EGC.
Tarigan, Rasinta. 2012. Perawatan Pulpa Gigi (Endodonti) Edisi 3. Jakarta: EGC.
Walton, Richard E dan Torabinejad, Mahmoud. 2008. Prinsip & praktik ilmu
endodonsia edisi 3. Jakarta: EGC.
top related