bab iii metode penelitian 3.1 3.1 - uksw
Post on 16-Oct-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010)
mengemukakan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 5A SDN Mangunsari 01 Salatiga,
pada bulan Maret sampai dengan April 2014. Penelitian pertama pada tanggal 27
Maret 2014, penelitian kedua pada tanggal 3 April 2014, dan penelitian ketiga
pada tanggal 11 April 2014.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Independent
Variabel bebas (independent) merupakan variabel yang kedudukannya
memberi pengaruh terhadap variabel dependent, dapat dimanipulasi, diubah atau
diganti (Endang Mulyatiningsih, 2011). Pada penelitian ini variabel bebasnya
adalah simulasi sosiodrama.
Simulasi Sosiodrama: Simulasi sosiodrama adalah pembelajaran berdasarkan
masalah sosial yang akan dipecahkan oleh siswa dengan cara didramatisasikan.
Variabel Dependent
Variabel terikat (Dependent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independent (Endang Mulyatiningsih, 2011). Dalam penelitian ini variabel
terikatnya adalah minat dan hasil belajar siswa kelas 5A SDN Mangunsari 01
tahun pelajaran 2013/2014.
Minat : dorongan dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu dengan sendirinya
atau tanpa paksaan orang lain.
19
Hasil Belajar : interaksi siswa dengan guru selama proses pembelajaran
berlangsung yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang berguna untuk mengukur
kemampuan siswa.
3.3 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes-
postes control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih
secara random, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal apakah
terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil
pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Gambar 3.1
Desain Eksperimen
Pretes-Postes Control Group Design
E O1 X O2
K O3 O4
Keterangan :
E : kelompok eksperimen
K : kelompok kontrol
O1 : Pretes untuk kelompok eksperimen
O2 : Postes untuk kelompok eksperimen
O3 : Pretes untuk kelompok kontrol
O4 : Postes untuk kelompok kontrol
X : Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu SDN
Mangunsari 01 Salatiga kelas 5A menggunakan simulasi sosiodrama.
(Sugiyono: 2010)
Tahap-tahap Eksperimen
1. Menentukan subjek penelitian yaitu kelas 5A SDN Mangunsari 01 Salatiga
sebagai kelompok eksperimen dan kelas 5B SDN Mangunsari 01 Salatiga.
20
2. Menentukan kelompok eksperimen (kelompok yang menggunakan simulasi
sosiodrama) yaitu kelas 5A SDN Mangunsari 01Salatiga dan kelompok
kontrol yaitu kelas 5B SDN Mangunsari 01 Salatiga.
3. Menyusun kisi-kisi instrumen.
4. Mengujicobakan soal kepada kelas ujicoba yaitu SDN Cebongan Salatiga.
5. Menganalisis data hasil tes dari kelas ujicoba apakah instrumen yang
diujicobakan valid (kesahihan) dan reliabel (keandalan).
6. Memberikan pretes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
untuk mengetahui keadaan awal apakah ada perbedaan.
7. Menganalisis hasil pretes dari kedua kelompok tersebut.
8. Menerapkan simulasi sosiodrama pada kelompok eksperimen yaitu kelas 5A
SD Negeri Mangunsari 01, dan pembelajaran seperti biasa (metode ceramah)
pada kelompok kontrol yaitu kelas 5B SD Negeri Mangunsari 01.
9. Memberikan tes yang sama (postes) pada kedua kelompok pada akhir
pembelajaran.
10. Menganalisis hasil postes dari kedua kelompok tersebut.
11. Menghitung dan membandingkan perbedaan antara hasil pretes dan postes
pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
12. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan statistik yang sesuai.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan
atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
a. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah
tes formatif dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui
tolok ukur sebuah pengerjaan soal pelajaran IPS KD 2.3 “Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan”. Sebelum membuat
21
instrumen pengumpulan data, maka terlebih dahulu membuat blue print dan kisi-
kisi instrumen.
Tabel 3.1
Blue Print Tes Formatif Mata Pelajaran IPS
Nama Sekolah : SDN Mangunsari 01 Salatiga
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : 5 (lima)
Waktu Tes : 25 menit
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan
Indonesia
Jumlah Butir Soal : 25
Kompetensi dasar Indikator Bentuk Soal No Soal
2.3 Menghargai jasa
dan peranan tokoh
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Menyebutkan tokoh
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
PG 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10
Menceritakan jasa dan
peranan tokoh dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18,
16, 20, 212, 22,
23, 24, 25
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Tes Formatif Mata Pelajaran IPS
Kompetensi
Dasar Indikator Soal
Nomor
Soal
Bentuk
Soal
Kunci
Jawaban
2.3
Menghargai
jasa dan
peranan
tokoh dalam
memprokla
masikan
kemerdekaa
n
Memilih nama ketua PPKI 1 PG A
Memilih tempat yang digunakan
untuk musyawarah persiapan
proklamasi
2 PG D
Menunjukkan waktu pergantian
nama BPUPKI menjadi PPKI
3 PG C
Memilih istilah kekosongan
pemerintahan setelah Jepang
menyerah kepada sekutu
4 PG A
22
Memilih yang dimaksud dengan
dwitunggal
5 PG B
Menunjukkan nama utusan
pemuda yang menghadap Ir.
Soekarno di pegangsaan timur
6 PG A
Ditampilkan gambar, siswa dapat
menunjukkan nama tokoh pada
gambar
7 PG A
Memilih gelar untuk Ir. Soekarno
dan Moh. Hatta
8 PG B
Mennjukkan nama orang yang
mengetik teks proklamasi
9 PG C
Menunjukkan jumlah wilayah
Indonesia pada awal
kemerdekaan
10 PG B
Memilih nama utusan Indonesia
yang menyerahkan kemerdekaan
di Dalat
11 PG C
Menunjukkan organisasi yang
membantu Presiden sementara
waktu
12 PG B
Menunjukkan peran pelajar dalam
mengisi kemerdekaan
13 PG A
Memilih organisasi bentukan
Jepang untuk meyakinkan rakyat
Indonesia
14 PG A
Memilih nama lain dokuritsu
Jumbi Cosakai
15 PG A
Memilih nama BKR sebelum
menjadi TNI
16 PG A
Menunjukkan tujuan proklamasi 17 PG D
Menunjukkan nama kota Jepang
yang di BOM oleh sekutu
18 PG B
Memilih waktu Jepang menyerah
kepada sekutu
19 PG C
Menunjukkan nama organisasi
yang menghasilkan piagam
Jakarta
20 PG A
Memilih nama tempat renungan
yang dipimpin oleh Presiden
21 PG A
Menunjukkan pejabat yang
membacakan teks proklamasi saat
upacara kemerdekaan
22 PG D
Menunjukkan tempat bung Karno
dan keluarga diasingkan
23 PG A
23
Disajikan teks, siswa dapat
menunjukkan asal teks tersebut
dikutip
24 PG D
Memilih yang bukan merupakan
cara penyebaran kemerdekaan
Indonesia
25 PG D
b. Non tes
Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik
observasi yaitu sebuah teknik pengukuran untuk melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi dilakukan untuk 2 hal yaitu: implementasi RPP dan kegiatan siswa.
a. Implementasi RPP
Implementasi RPP digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian
pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas, sehingga di dalam
pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang
diharapkan. Implementasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan
penggunaan simulasi. Untuk melakukan implementasi tersebut maka dibuat
instrumen implementasi. Sebelum instrumen implementasi dibuat, maka dibuat
dulu kisi – kisi implementasi. Konsep dasar penyusunan implementasi dalam hal
ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu penggunaan simulasi dalam kegiatan pembelajaran. Secara
lebih jelas kisi-kisi implementasi RPP IPS dalam pembelajaran disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Implementasi RPP IPS Kelas Eksperimen
Indikator Aspek yang diamati
Pra
Pembelajaran
1. Persiapan guru dalam membuat bahan ajar (membuat RPP)
2. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
3. Kesesuaian instrumen penilaian dengan materi pembelajaran
4. Kesiapan instrumen untuk mengukur kemampuan awal siswa
5. Guru menyiapkan alat peraga
6. Guru bersama siswa merapikan tempat duduk
24
Kegiatan
Awal
1. Guru menumbuhkan motivasi kepada siswa
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai
Kegiatan Inti
1. Menentukan topik permasalahan yang akan disimulasikan
2. Membagi peranan kepada siswa
3. Menjelaskan tentang apa yang harus dilakukan siswa ketika
simulasi sesuai dengan peran masing-masing
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar simulasi
sosiodrama
5. Membimbing siswa melakukan simulasi sosiodrama untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
6. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan hasil
simulasi
7. Memberi kesempatan kepada siswa untuk membacakan
kesimpulan simulasi sosiodrama.
Bimbingan
1. Guru membimbing jalannya diskusi
2. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam kelompok
3. Pemberian peringatan kepada siswa yang melakukan kegiatan
di luar proses kegiatan pembelajaran
4. Masing-masing kelompok maju ke depan membacakan hasil
kerja kelompok secara bergiliran
5. Membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari
Kegiatan
Akhir
1. Melakukan refleksi
2. Memberikan evaluasi kepada siswa
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Implementasi RPP IPS Kelas Kontrol
Indikator Aspek yang diamati
Pra
Pembelajaran
1. Persiapan guru dalam membuat bahan ajar (membuat RPP)
2. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
3. Kesesuaian instrumen penilaian dengan materi pembelajaran
4. Kesiapan instrumen untuk mengukur kemampuan awal siswa
5. Guru bersama siswa merapikan tempat duduk
Kegiatan
Awal
1. Guru menumbuhkan motivasi kepada siswa
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi dengan ceramah
2. Tanya jawab meteri yang telah disampaikan
Kegiatan
Akhir
1. Melakukan refleksi
2. Memberikan evaluasi kepada siswa
25
b. Observasi Aktifitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS.
Observasi ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas V SDN
Kutowinagun 01 Salatiga. Sebelum dibuat instrumen observasi keaktifan siswa
dalam kegiatan pembelajaran, maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Kisi-kisi
observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara lebih jelas
disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran IPS
Indikator Aspek yang diamati
Pra
Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing.
2. Kesiapan menerima pembelajaran
Kegiatan
Pembuka
1. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi/ motivasi.
2. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi
yang hendak dicapai.
3. Menyimak dengan seksama saat guru menyampaikan
masalah yang akan disimulasikan
Kegiatan Inti A. Diskusi Kelompok
1. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditentukan.
2. Terjadi kerjasama yang positif antar siswa
3. Siswa menyelesaikan masalah sesuai petunjuk guru
4. Siswa melaksanakan simulasi dengan baik.
3. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang
dan tidak merasa tertekan
B. Pemanfaatan Sumber Belajar
1. Adanya interaksi positif antara Siswa dan alat peraga
2. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan alat
peraga
3. Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang
ditentukan guru
C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Siswa merasa terbimbing
2. Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang
26
diajukan oleh guru.
Penutup 1. Siswa secara aktif memberi kesimpulan
2. Siswamenerima tugas tindak lanjut/ evaluasi dengan
senang.
Selanjutnya, untuk mengukur minat siswa dalam pembelajaran IPS, guru
membuat angket minat yang harus diisi siswa setelah selesai pembelajaran IPS
menggunakan metode simulasi sosiodrama. Adapun kisi-kisi angket minat adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Angket Minat Siswa dalam Pembelajaran IPS
No Indikator No item Jumlah
Soal
1 Sikap siswa terhadap pelajaran IPS 1, 2, 3, 4, 5, 6 6
2 Kebiasaan belajar siswa 7, 8 2
3 Usaha dalam meningkatkan prestasi belajar 9,10 2
4 Kesadaran akan manfaat dan kegunaan IPS 11, 12 2
5 Kecenderungan untuk selalu siap
mempelajari IPS
13, 14, 15, 16,17 5
6 Tanggung jawab 18, 19, 20 3
Jumlah Soal 20
Keterangan nilai pertanyaan :
SR = Sering (Skor = 3)
KD = Kadang-kadang (Skor = 2)
TP = Tidak pernah (Skor = 1)
Langkah berikutnya jika kisi-kisi telah selesai dibuat yaitu membuat
instrumen observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen
observasi dan angket dapat dilihat pada lampiran.
27
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
1. Materi dan Bentuk Tes
Materi tes berupa soal-soal yang terdapat pada materi pelajaran. Bentuk tes
yang diberikan adalah berupa tes obyektif . Tes obyektif adalah tes yang dalam
pelaksanaannya dapat dilakukan secara obyektif. Dalam penelitian ini tes obyektif
yang digunakan berupa tes pilihan ganda.
Adapun kebaikan-kebaikan tes obyektif adalah:
a. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif
mewakili isi dan luas bahan, lebih obyektif, dapat dihindari campur
tangannya unsur-unsur subyektif baik dari segi siswa maupun segi guru IPS.
b. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci
tes bahkan alat-alat kemajuan teknologi.
c. Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain.
d. Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subyektif yang mempengaruhi
(Arikunto, 2010).
2. Penyusunan Perangkat Tes
Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Melakukan pembatasan materi yang diujikan.
b. Menentukan tipe soal.
c. Menentukan jumlah butir soal.
d. Menentukan waktu mengerjakan soal.
e. Membuat kisi-kisi soal.
f. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan skor.
g. Menulis butir soal.
h. Mengujicobakan instrumen.
i. Menganalisis hasil ujicoba dalam hal taraf kesukaran, validitas, reliabilitas.
j. Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah
dilakukan.
3. Pelaksanaan Tes Ujicoba
Setelah perangkat tes tersusun, kemudian diujicobakan pada kelas yang
bukan merupakan subyek penelitian, melainkan kelompok lain/kelas ujicoba yaitu
28
kelas V SD Negeri Cebongan yang berjumlah 32 peserta. Tes ujicoba dilakukan
untuk menguji apakah butir-butir soal tersebut memenuhi kualifikasi soal yang
layak digunakan, yaitu butir soal valid (kesahihan) dan perangkat tes tersebut
reliabel (keandalan) sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
4. Analisis Butir Soal
a. Taraf kesukaran
Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung persen
testee yang menjawab benar untuk tiap-tiap item.
Untuk menginterpolasikan nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda dan isian
singkat digunakan tolok ukur sebagai berikut:
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00-0,25
0,26-0,75
0,76-1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Adapun rumus yang untuk menghitung taraf kesukaran soal bentuk pilihan
ganda dan isian singkat adalah :
𝑷 =𝑩
𝑱𝑺
Keterangan :
P : jumlah siswa yang menjawab benar dibagi dengan keseluruhan siswa
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
(Wardani, Nanik S: 2009)
b. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat (Suharsimi, 2006). Untuk mencari besar koefesien validitas dalam dalam
penelitian ini menggunakan SPSS.
29
Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Nanik
Sulistya Wardani (2009) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid
jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20. Kategori inilah
yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak, dengan rentang
indeks validitas sebagai berikut:
Rentang Indeks Validitas
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Soal
No
Soal
Corrected
Item-Total
Correlation
Validitas Soal No
Soal
Corrected
Item-Total
Correlation
Validitas Soal
1 .492 Cukup 14 .822 Sangat tinggi
2 .592 Cukup 15 .090 Sangat rendah
3 .710 Tinggi 16 .815 Sangat tinggi
4 .745 Tinggi 17 .492 Cukup
5 .755 Tinggi 18 .371 Rendah
6 .617 Tinggi 19 .461 Cukup
7 -.006 Sangat rendah 20 .763 Tinggi
8 .452 Cukup 21 .469 Cukup
9 .822 Sangat tinggi 22 .684 Tinggi
10 .789 Tinggi 23 .542 Cukup
11 .789 Tinggi 24 .396 Rendah
12 .755 Tinggi 25 .710 Tinggi
13 .907 Sangat tinggi
Dari tabel 3.8 di atas terlihat pada Corrected Item-Total
Correlation ada beberapa item soal yang tidak digunakan
dikarenakan Corrected Item-Total Correlation ≤ 0,2 yaitu butir soal
nomor 7 dan 15. Maka untuk penelitian selanjutnya yang
No Indeks Interprestasi
1 0.81-1.00 Sangat tinggi
2 0.61-0.80 Tinggi
3 0.41-0.60 Cukup
4 0.21-0.40 Rendah
5 0.00-0.20 Sangat rendah
30
digunakan adalah 23 butir soal, karena soal dikatakan valid jika
Corrected Item-Total Correlation ≥ 0,2.
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Angket Minat
No
Soal
Corrected
Item-Total
Correlation
Validitas Soal No
Soal
Corrected
Item-Total
Correlation
Validitas Soal
1 .647 tinggi .647 tinggi
2 .619 tinggi .619 tinggi
3 .805 Sangat tinggi .805 Sangat tinggi
4 .571 cukup .571 cukup
5 .764 tinggi .764 tinggi
6 .647 tinggi .647 tinggi
7 .619 tinggi .619 tinggi
8 .805 Sangat tinggi .805 Sangat tinggi
9 .571 cukup .571 cukup
10 .764 tinggi .764 tinggi
Dari tabel 3.9 di atas terlihat pada Corrected Item-Total
Correlation semua soal valid karena Corrected Item-Total Correlation
≤ 0,2. Maka semua angket digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
c. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2010) reliabilitas adalah instrumen yang dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena intrumen tersebut sudah
dianggap baik. Intrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabel artinya dapat
dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya
dapat tetap sama (konsisten). Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (rtt ). (Sugiyono, 2006)
Koefisien reliabilitas selalu berada dalam rentangan 0 - 1 yang menunjuk
pada persentase varian error dengan sumber variasi yang berbeda. Untuk
mengetahui reliabilitas skor tes dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.
Berikut tabel rentang indeks reliabilitas menurut Nanik Sulistya Wardani
(2009):
31
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interprestasi
1 0.80-1.00 Sangat reliabel
2 < 0.80-0.60 Reliabel
3 < 0.60-0.40 Cukup Reliabel
4 < 0.40-0.20 Agak Reliabel
5 < 0.20 Kurang Reliabel
Hasil Uji Reliabilitas Soal
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.936 .940 25
Berdasarkan reliability stastistics dapat dilihat angka
koefisien Alpha sebesar 0,940, menurut Nanik Sulistya Wardani
termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang sangat reliabel. Dengan
demikian soal dapat digunakan untuk pretes dan postes dalam
penelitian.
Hasil Uji Reliabilitas Minat
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.950 .950 20
Berdasarkan reliability stastistics dapat dilihat angka
koefisien Alpha sebesar 0,950, menurut Nanik Sulistya Wardani
termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang sangat reliabel. Dengan
demikian angket dapat digunakan untuk penelitian.
32
3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen Pretes-Postes Control
Group Design, maka analisis data yang tepat adalah menggunakan independent
sample t-tes. Menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Data yang
terkumpul dari hasil terakhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata
dipakai Uji t ragam sama yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Sedangkan
untuk mengetahui minat belajar siswa dilihat berdasarkan persentase hasil dari
angket minat yang diisi oleh siswa setelah selesai pembelajaran menggunakan
metode simulasi sosiodrama.
3.5.1 Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak, artinya sampel berdistribusi normal
jika diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Jika sampel tidak
berdistribusi normal maka perlu diadakan transformasi data. Sampel yang
berdistribusi normal artinya, data tidak ada kecenderungan ke kiri atau ke kanan,
melainkan berada di kecenderungan tengah (Sugiyono: 2010).
Untuk menentukan sampel berdistribusi normal atau tidak menurut
Sugiyono (2010) adalah :
Jika kedua nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka berarti H0 diterima.
Jika kedua nilai signifikan kurang dari 0,05, maka berarti H1 ditolak.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kondisi variansi dari data
apakah sama atau tidak untuk masing-masing variansi dari setiap populasinya.
Jika datanya tidak homogen, artinya datanya bersifat heterogen, maka kita tidak
bisa menggunakan uji t untuk membandingkan rata-ratanya. Semakin data bersifat
33
homogen maka artinya variansi dari datanya tidak banyak, jika data bersifat
heterogen maka variansi datanya ada banyak (Sugiyono: 2010).
Untuk mengetahui populasi tersebut homogen atau tidak, menurut Sugiyono
(2010) adalah jika variansi nilai awal sama dengan nilai akhir atau kedua variansi
tersebut sama, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi tersebut homogen.
Kaidah uji homogenitas, jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 (5 %) maka
hubungan kedua variabel dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel
dan p < 0,05 ( 5%) maka tidak homogen.
3.5.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Uji t yang
digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh utama penelitian eksperimen
yaitu pengaruh penggunaan simulasi terhadap hasil belajar siswa.
Cara interpretasi hasil yaitu sebagai berikut:
Lihat dari interpretasi hasil signifikasinya
Sig antara 0,000 s/d 0,010 maka masih sangat signifikan.
Sig antara 0,011 s/d 0,050 maka signifikan
Sig di atas 0,050 maka tidak signifikan
Hipotesis :
H0 = Tidak terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan
simulasi sosiodrama dengan metode ceramah.
H1 =Terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan
simulasi sosiodrama dengan metode ceramah.
Kriteria Pengujian berdasarkan probabilitas atau signifikan.
H0 ditolak jika Sig > 0,05
H1 diterima jika Sig < 0,05.
top related