bab i tubes rekjal
Post on 04-Jan-2016
231 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
[Type the document title]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan pembangunan jaringan transportasi harus dilaksanakan secara baik agar sistem
transportasi dapat berlangsung dengan baik pula, dan salah satu aspek dalam merencanakan
pembangunan jaringan transportasi adalah aspek rekayasa, khususnya rekayasa geometrik
jalan. Perancangan geometrik adalah bagian dari perencanaan jalan dimana geometri atau
dimensi suatu jalan dan bagian bagiannya serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi
tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan harus disesuaikan dengan tuntutan
atau sifat-sifat lalu lintas. Yang menjadi dasar perancangan geometrik adalah sifat gerakan
dan ukuran kendaraan, sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya, dan
karakteristik lalu lintas. Jadi, perancangan geometrik jalan harus memberikan pelayanan
yang optimal bagi pengguna jalan tersebut.
1.2 Tujuan
Perancangan geometrik ini berhubungan langsung dengan kelangsungan pengguna jalan
yang terkait di dalamnya. Diharapkan penggambaran umum tentang perencanaan geometrik
jalan dari praktikum ini, mahasiswa dapat mengintegrasikan ilmu-ilmu yang telah didapat
untuk menghasilkan infrastruktur jalan yang aman, efisien dalam pelayanan arus lalu lintas,
dan mengoptimalkan rasio tingkat penggunaan serta biaya pelaksanaan. Selain itu, Tugas
Besar Perancangan Geometrik Jalan dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah SI-
2241 Rekayasa Jalan di Institut Teknologi Bandung.
Septesa Niya Piranti – 15008003 I-1Fardy Muhammad Ichsan Sukirman – 15008004
[Type the document title]
1.3 Ruang Lingkup
Perancangan geometrik jalan mencakup hal-hal berikut:
1. Alinemen horizontal terutama dititikberatkan pada perencanaan sumbu jalan, yaitu
bertujuan untuk mengetahui dan menentukan:
a. Perhitungan awal, meliputi:
1) Penetapan koordinat titik awal, akhir, dan tikungan
2) Perhitungan jarak, azimuth, dan sudut tikungan
3) Perhitungan klasifikasi medan dan penetapan kecepatan rencana
4) Penetapan jarak pandang henti
b. Kontrol dan batas alinemen horisontal
c. Perencanaan dan perhitungan tikungan
d. Penentuan stasioning
e. Diagram elevasi tikungan
2. Alinemen vertikal (penampang memanjang jalan) yaitu bertujuan untuk mengetahui dan
menentukan:
a. Kontrol dan batas perencanaan alinemen vertikal
b. Perencanaan dan perhitungan trase vertikal
c. Profil tanah asli
d. Lajur pendakian
3. Tebal perkerasan
4. Potongan melintang jalan
Penentuan tipikal potongan melintang yang menunjukkan Ruang Manfaat Jalan
(Rumaja) beserta ukurannya untuk bagian daerah lurus dan bagian daerah lengkung.
Ruang Milik Jalan (Rumija) dan Ruang Pengawasan Jalan (Dawasja) tidak turut
digambarkan pada potongan melintang jalan yang dilampirkan.
Septesa Niya Piranti – 15008003 I-2Fardy Muhammad Ichsan Sukirman – 15008004
[Type the document title]
1.4 Standar Perencanaan AASHTO
Standar perencanaan A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (AASHTO) 2001
ini melingkupi perancangangan geometrik jalan untuk semua ruas. Standar ini tidak jauh
berbeda dengan Standar Perencanaan Bina Marga yang juga mengadopsi AASHTO ini.
Elemen-elemen yang diatur berupa kendaraan rencana, kecepatan rencana, perhitungan
alinemen vertikal dan alinemen horizontal.
AASTHO 1993 mengatur tentang standar perencanaan perkerasan jalan dalam hal ini yang
digunakan adalah perkerasan lentur. Bina Marga mengadopsinya menjadi Metoda Analisa
Komponen.
1.5 Sistematika
Sistematika penyusunan laporan ini sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, intisari standar perencanaan
jalan AASHTO, dan sistematika laporan perancangan jalan.
Bab II Perhitungan Awal
Bab ini berisikan tentang penentuan awal trase alinemen horizontal, perhitungan koordinat,
jarak, azimuth, dan sudut tikungan, klasifikasi medan, dan penjelasan tentang fungsi jalan,
kelas jalan, penentuan kecepatan rencana, serta jarak pandang henti dan menyusul untuk
jenis jalan yang akan dirancang.
Bab III Perhitungan Alinemen Horizontal
Bab ini berisikan tentang perhitungan alinemen horizontal, penentuan stasioning, dan
diagram superelevasi pada jalan rencana.
Septesa Niya Piranti – 15008003 I-3Fardy Muhammad Ichsan Sukirman – 15008004
[Type the document title]
Bab IV Perhitungan Alinemen Vertikal
Bab ini berisikan tentang profil tanah dan trase rencana serta perhitungan lengkung vertikal
yang dikoordinasikan dengan tikungan pada alinemen horizontal.
Bab V Perkerasan
Bab ini berisikan tentang perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk lalu lintas rencana jalan
dengan menggunakan aturan dasar Metoda Analisa Komponen Bina Marga.
Bab VI Simpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil rancangan dan saran yang
diperlukan untuk pengembangan selanjutnya.
Septesa Niya Piranti – 15008003 I-4Fardy Muhammad Ichsan Sukirman – 15008004
top related