bab 2
Post on 30-Oct-2014
42 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Gordon B. Davis (1984) sebuah sistem terdiri dari bagian-
bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa
sasaran atau maksud.
Dan sistem menurut Raymond Mcleod (2001) adalah himpunan dari
unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh
dan terpadu.
Sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur –
unsur yang membentuk sistem tersebut. Sedangkan proses sistem menjelaskan
cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap
sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari
berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut sebagai subsistem. Dari uraian di
atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi
bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Tata Sutabri, S.Kom., MM,
2005:8-9)
11
2.1.2 Karakteristik Sistem
Sebuah sistem memiliki karakteristik yang mencirikan bahwa hal tersebut
bisa dikatakan suatu sistem, yaitu :
1. Komponen (Components): Komponen ini bisa sebagai subsistem dari
sebuah sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (Boundary): penggambaran dari suatu elemen-elemen atau
unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment): segala sesuatu diluar ruang
lingkup sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung (Interface): tempat dimana komponen atau sistem dan
lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
5. Masukan (Input): sumber data (data, bahan baku, peralatan, energi) dari
lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
6. Keluaran (Output): sumber daya atau produk (informasi, laporan,
dokumen, tampilan dilayar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk
lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
7. Pengolah sistem (Process) : pengolahan data yang mengubah masukan
menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objetive) : suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang
pasti dan bersifat deterministik, dan dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. (Tata Sutabri, 2005 : 12).
12
2.2. Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan
pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai
pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya (Wikipedia - Indonesia).
Dan, menurut Raymond Mc.leod Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang .
Sedangkan informasi menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM adalah data yang
telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
2.2.2 Siklus Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
13
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-
kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang
disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat,
benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk
menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf,
angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus
informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
14
Gambar 2.1.
Siklus Informasi (Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:21)
2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut :
1. Keakuratan dan teruji kebenarannya.
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
2. Kesempurnaan informasi
Informasi disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, dan
pengubahan.
3. Tepat waktu
DasarData
Penerima
Keputusan tindakan
Input (Data)
Data (Ditangap)
Hasil Tindakan
Proses (Model)
Output(Information)
15
Infomasi harus disajikan secara tepat waktu, karena menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan.
4. Relevansi
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika Informasi tersebut
dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
5. Mudah dan murah
Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka
orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari
alternatif substitusinya (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2002 : 16 -17).
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Mc leod Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai
kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan
menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan
yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:36)
Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,
16
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian
internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
2.4 Konsep Dasar Akuntansi
2.4.1 Pengertian Akuntansi
American accounting association mendefinisikan akuntansi sebagai : “.......
proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut”.
Definisi ini mengandung beberapa pengertian, yakni:
1. Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, peng-
ukuran, dan pelaporan informasi ekonomi. (Bagian ini menjelaskan tentang
kegiatan akuntansi).
2. Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna dalam
penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang
bersangkutan. (Segi kegunaan dari akuntansi). (Soemarso SR., 1999:5).
2.5 Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan
Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah.
(Peraturan Pemerintahan tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, pasal 1).
17
2.6 Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah
basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan
Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas
dalam neraca. (PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP paragraf 39)
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan
diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh
entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan. Entitas pelaporan tidak
mengunakan istilah laba. Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun
kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan
pengeluaran. Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar asing
dalam bentuk barang dan jasa disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran. (PP
Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP paragraf 40)
2.6.1 Laporan Realisasi Anggaran
2.6.1.1 Ruang Lingkup
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan pernyataan No. 02 paragraf
3 – 5 ruang lingkup realisasi anggaran yaitu :
1. Pernyataan Standar ini ditetapkan dalam peyajikan Laporan Realisasi
Anggaran yang disusun dan disajikan dengan menggunakan akuntansi
berbasis kas.
18
2. Pernyataan Standar ini berlaku untuk setiap pelaporan, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah, yang memperoleh anggaran keuangan
berdasarkan APBN/APBD, tidak termasuk perusahaan negara/pusat.
3. Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan
laporan keuangan berbasis akrual, tetap menyusun Laporan Realisasi
Anggaran yang berbasis kas.
2.6.1.2 Manfaat Informasi Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi mengenai
pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dari suatu entitas
pelaporan yang masing – masing diperbandingkan dengan anggarannya. Informasi
tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas
pelaporan terhadap anggaran dengan :
(a) menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber
daya ekonomi;
(b) menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh
yang berguna untuk mengevaluasi kinerja pemerinta dalam hal efisiensi dan
efektivitas penggunaan anggaran. (PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP
pernyataan No.2 paragraf 6)
Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi yang berguna dalam
memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan
pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan
19
laporan secara komparatif. Laporan Realisasi Anggaran dapat menyediakan
informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan
penggunaan sumber daya ekonomi :
(a) telah dilaksanakan secara efisien, efektif , dan hemat;
(b) telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBN/APBD); dan
(c) telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang – undangan..
2.6.1.3 Unsur – Unsur dalam Realisasi Anggaran
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 24 tahun 2005 pada paragraf 58 mengenai unsur
laporan keuangan dalam laporan realisasi anggaran terdiri dari pendapatan,
belanja, transfer, dan pembiayaan. Masing – masing unsur didefiniskan sebagai
berikut:
1. Pendapatan (basis kas) adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara /
Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah.
2. Pendapatan (basis akrual) adalah hak pemerintah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih.
3. Belanja (basis kas) adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum
Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
20
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
4. Belanja (basis akrual) adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.
5. Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana
bagi hasil.
6. Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran bersangkutan maupun tahun – tahun anggaran berikutnya,
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil
investasi. Pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk
7. pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas
lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.
2.6.2 Laporan Arus Kas
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar dan setara kas pada
Bendahara (PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP pernyataan No.3 dalam
Definisi).
2.6.2.1 Ruang Lingkup
21
Pemerintah pusat dan daerah menyusun laporan arus kas sesuai dengan
standar ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai salah satu komponen laporan
keuangan pokok untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
(PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP pernyataan No.3 paragraf 3).
Pernyataan Standar ini berlaku untuk penyusunan laporan arus kas
pemerintah pusat dan daerah, satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat
dan daerah, atau organisasi lainnya jika menurut peraturan perundang-undangan
atau menurut standar, satuan organisasi dimaksud wajib menyusun laporan arus
kas, kecuali perusahaan negara/daerah yang diatur tersendiri dalam Standar
Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP pernyataan No.3 paragraf 4).
2.6.2.2 Manfaat Infomasi Arus Kas
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan pernyataan No.3 dalam paragraf
5 - 7 manfaat pembuatan Laporan Arus Kas yaitu :
1. Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang
akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas
yang telah dibuat sebelumnya.
2. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung-jawaban arus kas masuk
dan arus keluar selama periode pelaporan.
3. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas
memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam
mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas
22
pelaporan dan stuktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan
solvabilitas).
2.6.2.3 Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan infomasi penerimaan dan pengeluaran kas
selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan nonanggaran.
Klasifikasi arus kas menurut aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan,
pembiayaan, dan non anggaran memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi
kas dan setara kas pemerintah. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk
mengevaluasi hubungan antar aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan,
pembiayaan, dan nonanggaran. (SAP pernyataan No.3 dalam paragraf 14 -15)
2.6.2.3.1 Aktivitas Operasi
Definisi aktivitas operasi menurut Standar Akuntansi Pemerintahan,
pernyataan No. 03 adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi.
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukan
kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk
membiayai aktivitas operasionalnya dimasa yang akan datang tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar.(SAP , Pernyataan No.03 , paragraf
18).
23
2.6.2.3.2 Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan
Definisi aktivitas investasi aset nonkeuangan menurut Standar Akuntansi
Pemerintahan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset nonkeuangan lainnya. (SAP,
pernyataan No.03, Definisi)
Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan
sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung
pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang. (SAP,
Pernyataan No.03 , paragraph 23).
2.6.2.3.3 Aktivitas Pembiayaan
Definisi aktivitas pembiayan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan ,
Pernyataan No.03 dalam definisi adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang,
piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pengadaan
defisit atau penggunaan surplus anggaran.
Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dari
pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan
surplus anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap
arus kas pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain dimasa yang akan
datang.(SAP, Pernyataan No.03 , paragraf 26)
24
2.6.2.3.4 Aktivitas Nonanggaran
Definisi aktivitas nonanggaran menurut Standar Akuntansi Pemerintahan
dalam pernyataan No.03 adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
pemerintah.
Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja
dan pembiayaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas nonanggaran antara lain
Perhitungan Pihak Ketiga(PFK) dan kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang
berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau
diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Akses.
Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum
negara/daerah. (SAP, penyataan No.03 , paragraf 29)
2.7 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak (2004 : 82) Sistem Informasi
Akuntansi adalah kumpulan (integrasi) dari sub – sub sistem/ komponen baik fisik
maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain
secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah
keuangan menjadi informasi keuangan.
25
2.8 Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Modern
Mengacu kepada pendekatan pengembangan sistem informasi yang
penulis pilih yaitu pendekatan Terstruktur Modern, dalam Modern Strucuture
Analysis, menurut Edward Yourdon (1989:323), mengemukakan pendapatnya
mengenai model pendekatan terstruktur atau juga dikenal dengan The Essential
Model ini yaitu “The Essential system model is a model of what the system must
do in order to satisfy the user’s requirement, with as little as possible (and ideally
nothing) said about how the system will be implemented.”
Secara khusus model ini bermakna bahwa saat analis sistem berdiskusi
dengan user (pemakai sistem) tentang kebutuhan pemakai, maka hendaknya tidak
menjelaskan tentang implementasi proses nantinya, tapi ditunda dahulu hingga
tahap desain sistem.
Lebih lanjut menurut Edward Yourdoun (1989), menyebutkan komponen
utama The Essential Model dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :
1. The Environmental Model
2. The Behavioral Model
3. The Implementation Model
2.8.1 Environtmental Model
Menurut Edward Yourdon, “The Environmental Model defines the
boundary between the system and the rest of the world (i. e., the environment in
which the system exist).” Dijelaskannya bahwa Environmental Model merupakan
batasan antara sistem dengan lingkungan luarnya (yaitu lingkungan dimana sistem
26
tersebut berada), sehingga analis sistem bisa menentukan mana yang merupakan
bagian sistem dan mana yang bukan. Model ini berada diluar dari sistem yang
membedakan dengan Behavioral Model yang berada di dalam sistem.
2.8.1.1 Statement of Purpose
Statement of Purpose mendeskripsikan sistem secara global, biasanya
merupakan pernyataan-pernyataan atau uraian singkat yang dijadikan landasan
dalam pembangunan sebuah sistem.
2.8.1.2 Event List
Event List ini merupakan daftar kejadian yang ada dalam lingkungan dan
mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan sistem.
Event List ini digambarkan dalam bentuk tekstual sederhana yang
berfungsi memodelkan kejadian dalam lingkungan dimana sistem harus
memberikan respon.
2.8.1.3 Context Diagram
Raymond Mc. Leod (2004:433) mengemukakan bahwa diagram konteks
adalah diagram yang mendokumentasikan sistem pada tingkat ringkas. Diagram
konteks menempatkan sistem dalam konteks lingkungan. Diagram konteks
tersebut terdiri dari suatu simbol proses yang menggambarkan seluruh sistem.
Diagram konteks menunjukkan data mengalir ke dan dari terminator.
27
Diagram konteks ini merupakan Data Flow Diagram (DFD) top level yang
berfungsi memetakan batasan sistem dan lingkungan dan direpresentasikan
melalui lingkaran tunggal yang mewakili sistem secara keseluruhan dan
menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya melalui aliran
data yang dikirimkan atau diterimanya.
2.8.2 Behavioral Model
Menurut Edward Yourdon (1989:326) “The Behavioral Model describes
the required behavior of the insides of the system necessery to interact succesfully
with the environment.”
Dengan kata lain bahwa behavioral model menggambarkan tingkah laku
yang dibutuhkan di dalam suatu sistem untuk saling berinteraksi dengan baik
dengan lingkungannya.
2.8.2.1 Data Flow Diagram
Menurut Roger S. Pressman Diagram aliran data/ data flow diagram
(DFD) adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan
transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.
DFD digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak
pada setiap tingkat abstraksi. DFD dapat dipartisi kedalam tingkat-tingkat yang
mempresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal. DFD
memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran
informasi.
28
DFD tingkat 0, yang disebut juga dengan model sistem fundamentasi atau
model konteks, mempresentasikan seluruh elemen sistem sebagai suatu bubble
tunggal dengan data input dan output yang dutujukan oleh anak panah yang
masuk dan keluar secara berurutan.
Notasi dasar yang digunakan untuk menciptakan suatu DFD yaitu :
Gambar 2.2
Notasi DFD (Roger S. Pressman ,Ph.D : 1997, 365)
2.8.2.2 Data Dictionary
McLeod (2004:424) menuliskan Kamus data adalah suatu penjelasan
tertulis mengenai data yang berada dalam database. Dengan kata lain, kamus data
berupa daftar organisasi dari semua elemen data yang ada dalam sistem secara
29
lengkap, dengan definisi yang baku sehingga user dan analis sistem akan memiliki
pengertian sama untuk input, output komponen penyimpanan dan perhitungannya.
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2002 : 118) Kamus data ikut
berperan dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi karena peralatan
ini berfungsi untuk :
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran
dalam data flow diagram.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,
misalnya data alamat diurai menjadi nama jalan, nomor, kota, negara dan
kode pos.
3. Menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang
mengalir dalam sistem tersebut
Roger S. Pressman, Ph.D dalam bukunya Rekayasa Perangkat lunak
menuliskan bahwa kamus data merupakan suatu daftar yang terorganisasi dari
elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tegar dan
teliti sehingga pemakai analisis sistem akan memiliki pemahaman yang umum
mengenai input, output, komponen pemyimpanan, dan bahkan kalkulasi
intermediate.
Dan informasi yang terdapat di dalam kamus data menurut Roger S.
Pressman, Ph.D yaitu :
1. Name yaitu nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan
data, atau entitas eksternal
2. Alias yaitu nama lain yang digunakan untuk entri pertama.
30
3. Where-used/how-used yaitu suatu daftar dari proses yang menggunakan
data atau item kontrol dan bagaimana dia digunakan.
4. Content description yaitu suatu notasi untuk merepresentasikan isi.
5. Supplementary information yaitu informasi lain mengenai tipe data, harga
preset (bila diketahui), barasan, dll.
Notasi yang digunakan untuk mengembangkan deskripsi isi diantaranya :
Tabel 2.1
Notasi deskripsi isi untuk kamus data
(Roger S. Pressman ,Ph.D : 1997, 389)
Konstruk data Notasi Arti
= disusun atas
berurutan + dan
pilihan [ | ] baik ini - atau
pengulangan { }n pengulangan ke-n dari
( ) data opsional
* * komentar tidak terbatas
2.8.2.3 Spesifikasi Proses
Specifikasi proses (PSPEC) digunakan untuk menggambarkan semua
proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari
spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, gambaran bahasa desain program/
programme design language (PDL) dari algoritma proses, persamaan matematika,
tabel, diagram, atau bagan. (Roger S. Pressman ,1997 : 386)
Spesifikasi Proses merupakan suatu pendeskripsian proses yang terjadi
pada level paling dasar dalam Data Flow Diagram. (Andri Kristanto, 2003:67).
31
Spesifikasi proses dengan penulisan yang sederhana ini menjelaskan apa
yang dilakukan ketika masukan ditransformasikan menjadi keluaran. Notasi yang
digunakan dalam bentuk algoritma atau Structured English (Pseudocode), yang
merupakan narasi singkatan dalam suatu format tertentu yang mirip kode
komputer tapi sebenarnya bukan. (Raymond McLeod (2004:435)).
2.8.3 The User Implementation Model
The user implementation model sering dijelaskan sebagai ‘zona abu-abu’
(twilight zone) karena berada diantara analisa struktur dan desain struktur,
sehingga dalam pelaksanaannya melibatkan antara programmer dalam pengolahan
data, fungsi dan waktu, dan designer sebagai jembatan interaksi manusia dengan
komputer.
Alat bantu (tools) lainnya yang digunakan dalam pembangunan sebuah
aplikasi adalah Diagram E-R (Entity Relational Diagram).
2.8.3.1 Entity-Relationship Diagram
Diagram E-R menurut Fathansyah (2002:79), merupakan “komponen
himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan
atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita
tinjau”.
Diagram E-R pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen dalam bukunya
“The Entity Relationship Model -Toward a Unified of Data”. Dalam buku ini
Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model setelah itu dikembangkan dan
dimodifikasi oleh Chen dan banyak pakar lain.
32
Dalam penggunaannya, Diagram E-R memiliki 2 (dua) bentuk yaitu ada
yang bentuknya Physical dan Conceptual. ERD Physical merupakan
penggambaran relasi atau hubungan antar entitas yang digambarkan dalam bentuk
fisik tabel-tabel serta komponen-komponen tabel tersebut. Sedangkan ERD
Conceptual merupakan penggambaran relasi atau hubungan antar komponen yang
dilengkapi dengan kunci relasi, yang berguna untuk menghubungkan entitas
dengan relasi.
Beberapa simbol yang dipergunakan dalam ERD Conceptual, dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 2.2Notasi Diagram E-R Dasar (Adi Nugroho, 2004:55)
Simbol DasarSimbol Nama
Entitas Kuat( Set Entity Kuat)
Entitas Lemah(Set Entity Lemah)
Entitas Asosiatif(Set Entity Asosiatif)
Relasi
Atribut(Entity)
Atribut Bernilai Banyak(Entity Bernilai Banyak)
Atribut Turunan(Entity Turunan)
Relasi
33
Secara lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Entitas kuat (Set Entity kuat)/ Stong Entity Type merupakan entitas yang
mandiri, keberadaannya tidak tergantung kepada entitas lain, mempunyai atribut
kunci.
Entitas lemah (Set Entity lemah)/Weak Entity Type merupakan entitas yang
keberadaannya justru sangat bergantung pada keberadaan entitas lain yaitu entitas
yang tidak mempunyai atribut kunci. WET diidentifikasikan dengan
menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah atribut dari
WET.
Entitas Asosiatif, merupakan entitas yang muncul karena ada relasi tertentu
antar entitas
Relasi adalah suatu asosiasi yang berada antara dua jenis entitas dan
merupakan perekat yang menyatukan komponen yang berbeda dalam diagram ER.
Atribut (Entity), merupakan property, karakteristik yang dimiliki sebuah
entitas. Atribut Bernilai banyak, merupakan atribut yang memiliki nilai lebih dari
satu. Misalnya atribut hobi yang dimiliki seseorang, pasti akan bernilai banyak.
Atribut turunan, merupakan atribut yang didapat dari atribut lain. Misalnya,
diperlukan sebuah atribut lama pendidikan, maka atribut tersebut dapat dihitung
dari nilai yang ada pada atribut NIM, dengan mengurangkan tahun ini dengan
kode tahun yang ada di NIM tersebut.
34
2.8.3.2 Kardinalitas
Didalam Entity Relationship Diagram juga terdapat derajat relasi atau
kardinalitas relasi. Derajat Relasi atau kardinalitas relasi akan menerangkan
bagaimana hubungan antar entitas (set entity) yang ada.
Menurut Roger S. Pressman (1997, 358-360) Kardinalitas merupakan
spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu [objek] yang dapat dihubungkan
kesejumlah peristiwa dari [objek] yang lain. Kardinalitas mendefinisikan “jumlah
maksimum dari hubungan objek yang ikut serta didalam sebuah hubungan”.
Kardinalitas biasanya diekspresikan sebagai secara sederhana ‘satu’ atau
‘banyak’. Kombinasi dari ‘satu’ dan ‘banyak’, dua [objek] dapat dihubungkan
sebagai :
1. Satu – ke – satu (1:1) – suatu peristiwa dari [objek] ‘A’ dapat berhubungan
dengan satu dan hanya satu kejadian dari [objek] ‘B’ dan sebaliknya.
2. Satu – ke – banyak (1:N) – suatu kejadian ‘A’ dapat dihubungkan dengan
satu atau lebih kejadian dari [objek] ‘B’, tetapi sebuah kejadian ‘B’ dapat
berhubungan dengan hanya satu kejadian dari ‘A’.
3. Banyak- ke - banyak (N:N) – sebuah kejadian [objek] ‘A’ dapat
berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari ‘B’, sementara sebuah
kejadian dari ‘B’ dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari
‘A’.
35
2.8.3.3 Normalisasi Data
Budi Sutedjo Dharma Oetomo dalam bukunya Konsep Pengembangan
Basis Data mengemukakan bahwa normalisasi merupakan peralatan yang
digunakan untuk melakukan proses pengelompokkan data menjadi tabel-tabel
yang menunjukkan entitas dan relasinya.
Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah
didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data seperti untuk
menambah atau menyisipkan, menghapus atau mengubah, serta pembacaan data
dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan, maka tabel harus dipecah menjadi
beberapa lagi, dan dilakukan proses normalisasi kembali sampai diperoleh hasil
yang optimal.
Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu :
1. Bentuk tidak Normal : Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa
format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.
2. Normalisasi tahap 1 : Pada tahap ini, bentuk tabel-tabel yang menampung data
yang ada dan dikelompokkan berdasarkan suatu karakteristik tertentu. Pada
tahap ini harus diusahakan tidak ada field dalam satu tabel yang berulang.
3. Normalisasi tahap 2 : Pada tahap ini, dilakukan penentuan field kunci dari
masing-masing tabel. Kunci tersebut harus unik dan dapat mewakili tabel.
4. Normalisasi tahap 3 : Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antar tabel,
sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada tabel-tabel
tertentu.
2.8.3.4 Structur Chart
36
Arsitektur perangkat lunak yang digunakan dalam sebuah aplikasi dengan
metode terstruktur biasanya menggunakan notasi yang dinamakan Structure
Chart.
Beberapa simbol yang digunakan dalam penggambaran Structure Chart
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3Simbol Structure Chart
Simbol Keterangan
Module.
Connection (menghubungkan satu modul
dengan modul yang lainnya).
Looping (prosees pengulangan yang terjadi
dalam satu modul).
Decision (proses penyelesaian suatu
kondisi tertentu dalam suatu modul).
Pengiriman data dari satu modul ke modul
lainnya.
Pengiriman data control dari satu modul ke
modul lainnya.
2.9 Aplikasi Perangkat Lunak
37
2.9.1 Pengertian Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) atau dikenal juga dengan sebutan program
adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga
komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya
(Abdul Kadir, 2003 : 8 ).
Sedangkan menurut Roger S. Pressman (Rekayasa Perangkat Lunak , 1997 :
10) Perangkat lunak adalah (1) perintah (program komputer) yang bila dieksekusi
memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. (2) Struktur data
yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional, dan
(3) dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program.
2.9.2 Alat (tool) Pembangunan Aplikasi Perangkat Lunak
2.9.2.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Program Visual Basic 6.0 adalah salah satu paket pemrograman visual
yang handal dalam membangun aplikasi-aplikasi berbasis windows. Dalam Visual
Basic, pembuatan aplikasi dimulai dengan memperkirakan kebutuhan, merancang
tampilan program terlebih dahulu dan selanjutnya diikuti dengan pembuatan kode
untuk program tersebut. Sebagai bahasa pemrograman yang mutakhir Visual
Basic 6.0 didesain untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam sistem
operasi Windows.
Microsoft Visual Basic 6.0 juga merupakan bahasa pemrograman yang
berorientasi objek (Object Oriented Programming/OOP). Visual Basic 6.0
menyediakan objek-objek yang sangat berguna dan mudah dipakai.
38
2.9.2.1.1 Keistimewaan Microsoft Visual Basic 6.0
Sejak dikembangkan pada tahun 80-an, Microsoft Visual Basic kini telah
mencapai versi yang ke-6. Beberapa keistimewaan utama dari Visual Basic 6.0 ini
yang dikemukakan oleh Frans Newman (2002:7) diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Development
Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual Basic
C++ dan Visual J++.
2. Memiliki compiler yang dapat menghasilkan executable file yang lebih cepat
dan lebih efisien dari sebelumnya.
3. Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah sarana
yang mempermudah didalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi
tugas-tugas tertentu.
4. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah
struktur bahasa Visual Basic.
5. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak.
6. Sarana akses data yang lebih cepat dan handal untuk membuat aplikasi basis
data yang berkemampuan tinggi.
7. Visual Basic 6.0 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan
kebutuhan pemakainya.
2.9.2.1.2 Komponen-komponen pada Visual Basic 6.0
39
Ada beberapa istilah dan komponen pada Visual Basic 6.0 yang digunakan
untuk membuat program aplikasi. Komponen-komponen tersebut adalah :
1. Project
Project adalah sekumpulan modul. Jadi project adalah program aplikasi itu
sendiri. Project disimpan dalam file yang berakhiran .VBP. Dalam membuat
program aplikasi, akan terdapat jendela project yang berisi semua file yang
dibutuhkan untuk menjalankan program aplikasi Visual Basic yang dibuat.
Pada jendela project terdapat tiga icon yaitu icon view code, view object dan
toggle folders. Icon view code, dipakai untuk menampilkan jendela editor
kode program, view object, dipakai untuk menampilkan bentuk formulir
(Form), dan icon toggle Folders, digunakan untuk menampilkan folder
(tempat penyimpanan file).
2. Form
Form adalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program
aplikasi. Secara otomatis akan tersedia form yang baru bila anda membuat
program aplikasi yang baru, yaitu dengan nama Form1.
3. Toolbox
Toolbox adalah kotak alat yang berisi icon-icon untuk memasukan objek
tertentu kedalam jendela form.
4. Properties
40
Properties digunakan untuk menentukan setting suatu objek. Suatu objek
biasanya mempunyai beberapa properti yang dapat diatur langsung dari
jendela properties atau lewat kode program.
5. Kode Program
Kode program adalah serangkaian tulisan perintah yang akan dilaksanakan
jika suatu objek dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan
menentukan jalannya suatu objek.
6. Event
Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu objek, misalnya
klik, seret, tunjuk dan lain sebagainya.
7. Metoda (Method)
Metoda adalah suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi
sudah tersedia di dalam suatu objek. Metoda biasanya akan mengerjakan suatu
tugas khusus pada suatu objek.
8. Module
Module dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek.
Module dapat berisi kode-kode program atau procedure yang dapat digunakan
dalam program aplikasi.(Yuswanto, 2001: 24).
2.9.2.2 SQL Server 2000
Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform
Microsoft OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. Produk ini berasal dari
Sybase SQL Server 4.x untuk platform UNIX. Dengan adanya Windows NT
41
sehingga dihasilkan Microsoft SQL Server versi 4.2 untuk platform Windows NT.
Kerjasama dengan Sybase masih berlanjut dan diluncurkan SQL Server versi 6.0
dan versi 6.5.
SQL Server 6.5 memperbaharui performansi transaksi dan menjadi produk
database client/server yang banyak dipakai pada platform Windows NT. Untuk
memenuhi kebutuhan SQL Server, perlu desain ulang dan kerjasama dengan
Sybase diberhentikan dan Microsoft mengembangkan SQL Server 7.0. SQL
Server 2000 dibangun berdasarkan SQL Server 7.0. (Inge Martina, 2003: 11)
2.9.2.2.1 Kemampuan SQL Server 2000
SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang
dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server, dan
client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum
atau hal spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat
umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta
layanan atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan
sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau
sumber daya ke komponen sistem lainnya.
Sistem client/server dirancang untuk memisahkan layanan basisdata dari
client, dengan penghubungnya menggunakan jalur kemunikasi data. Layanan
basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang
memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan, dan berbagi sumber daya.
Oleh karena itu, server dalam client/server adalah basisdata dan layanannya.
42
Aplikasi-aplikasi client diimplementasikan pada berbagai platform, menggunakan
berbagai kakas pemrograman.
SQL Server adalah server basisdata yang secara fungsional adalah proses
atau aplikasi yang menyediakan layanan basisdata. Client berinteraksi dengan
layanan basisdata melalui antarmuka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk
pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunyai akses langsung ke data,
tetapi selalu berkomunikasi dengan server basis data.
2.9.2.2.2 Keuntungan menggunakan SQL Server 2000
SQL Server memberikan keuntungan untuk client dan server.
Keunggulan client :
Mudah digunakan
Mendukung berbagai perangkat keras
Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak
Biasa untuk digunakan
Keuntungan Server :
Dapat diandalkan (Reliable)
Toleransi kesalahan (Fault Tolerant)
Performa tinggi dalam perangkat keras (High-performance Hardware)
Pengendalian terpusat (Centralized Control)
Penguncian yang canggih (Sophisticated Locking)
Konkurensi (Concurrent)
43
SQL Server digunakan untuk penggambaran model dan implementasi pada
database. (Inge Martina, 2000: 7)
2.9.2.3 Crystal Report
2.9.2.3.1 Kegunaan Crystal Report
Crystal Report merupakan salah satu produk dari Seagate Software yang
menangani perkembangan teknologi penyajian laporan. Crystal Report merupakan
salah satu produk ter-update dan memiliki berbagai keunggulan dalam
menghasilkan program aplikasi yang dibangun. Crystal Report memiliki
kemampuan dalam mengolah database dan menghasilkan laporan dari program
aplikasi yang dibangun. (LPKBM MADCOMS, 2006 : 84)
2.9.2.3.2 Keunggulan Crystal Report
Crystal Report memiliki banyak keunggulan sebagai program yang menyajikan
laporan yaitu :
1. Memilki banyak kemudahan dalam mengolah database.
2. Memiliki banyak fungsi-fungsi yang dapat membantu dalam menghasilkan
report-report yang sesuai dengan kebutuhan program yang dibangun.
3. Kinerja program serta kecepatan dalam berinteraksi dengan bahasa
pemrograman memberikan nilai tambah untuk menghasilkan program-
program aplikasi yang dibangun.
4. Laporan yang dihasilkan tertulis dan graphical, dan kemudahannya untuk
mengedit report dalam memenuhi kebutuhan report yang diinginkan.
44
5. Kemudahannya dalam menghasilkan report sederhana, kompleks ataupun
khusus sesuai keinginan pemakai laporan.
(LPKBM MADCOMS, 2006 : 90).
45
top related