antigen kelompok 10

Post on 13-Dec-2015

103 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Imunologi ANTIGEN

TRANSCRIPT

ANTIGEN

By group 10:

1. Ridho Aulia Sanur 1411011013

2. Puji Rahmi Sumarno 1411011051

3. Dyra Eka Aulia Khaidir 1411011055

4. Annisa Fatharani 1411012057

DefinisiAntigen yaitu setiap substansi asing

yang dapat menginduksi timbulnya respon

imun (Bloom, 2002).

Antigen meliputi molekul yang dimiliki

virus, bakteri, fungi, protozoa dan cacing

parasit.  Molekul antigenic juga ditemukan

pada permukaan zat-zat asing seperti serbuk

sari dan jaringan yang dicangkokkan.

Macam-macam Antigen

1. Immunogen

Substan yang mampu menginduksi respon

imun humoral atau seluler Imunogenik.

2. Hapten

Sejumlah molekul kecil yang dapat bereaksi

dengan antibodi namun tidak dapat

menginduksi produksi antibodi.

Bagian Antigen

Epitop

Epitop atau Determinan adalah bagian

dari antigen yang dapat mengenal/

menginduksi pembentukan antibodi.

Paratop

Bagian dari antibodi yang dapat

mengikat epitop.

Pengelompokan

1. Antigen berdasarkan Epitop:

a. Unideterminan, Univalen

Hanya satu jenis determinan/ epitop

pada satu molekul.

b. Unideterminan, Multivalen

Hanya satu jenis determinan tetapi dua

atau lebih determinan tersebut ditemukan

pada satu molekul.

c. Multideterminan, Univalen

Banyak epitop yang bermacam-

macam tetapi hanya satu dari setiap

macamnya (kebanyaan protein).

d. Multideterminan, Multivalen

Banyak macam determinan dan

banyak dari setiap macam pada satu

molekul.

2. Antigen Berdasarkan Sifat Kimiawi:

a. POLISAKARIDA

- BERSIFAT IMUNOGENIK

- BAGIAN PERMUKAAN SEL MIKROORGANISME

- RESPON IMUN: PEMBENTUKAN ANTIBODI

b. LIPID

NON-IMUNOGENIK

HAPTEN IMUNOGENIK BILA BERIKATAN DG CARRIER

PROTEIN. CONTOH: SPHINGOLIPID

c. ASAM NUKLEAT

- NON-IMUNOGENIK

IMUNOGENIK BILA BERIKATAN DG CARRIER

PROTEIN

CONTOH: DNA PADA SLE

d. PROTEIN

- IMUNOGENIK

- UMUMNYA MULTI-DETERMINAN DAN UNIVALEN

- TOKSIN MIKROBA, ENZIM

Epitope

• DEFINISI:• BAGIAN DARI MOLEKUL IMUNOGEN YANG DIKENAL

OLEH RESEPTOR SEL SISTEM IMUN

• LOKASI: PERMUKAAN MOLEKUL IMUNOGEN

• UKURAN: 4-7 UNIT POLIPEPTIDA ATAU POLISAKHARIDA

• JUMLAH DALAM SETIAP IMUNOGEN:• SATU ……… UNIVALEN

• > SATU ……. POLIVALEN

• SPESIFISITAS : UNIDETERMINAN ATAU MULTIDETERMINAN

• FUNGSI: • TERIKAT OLEH RESEPTOR LIMFOSIT

• TERIKAT OLEH EFEKTOR (ANTIBODI/SEL T SITOTOKSIK)

UNIVALEN

MULTIVALEN

UNIDETERMINAN

UNIDETERMINAN UNIVALEN

UNIDETERMINAN MULTIVALEN

MULTIDETERMINAN MULTIVALEN

MULTIDETERMINAN

IMUNOGEN

EPITOP

EPITOP

Struktur Kimia Epitope

Tergantung struktur imunogennya, dapat merupakan rangkaian asam amino, atau oligosakharida.

Epitop yang disusun oleh asam-asam amino dengan ikatan kovalen dinamakan epitop linear.

Epitop yang disebabkan adanya deretan asam amino yang terletak berdekatan karena terbentuknya lipatan rantai polipeptid dinamakan epitop konformational. Epitop konformational tidak stabil, karena dapat berubah oleh proses denaturasi.

Seringkali protein tertentu terputus rantainya karena proses proteolisis. Proteolisis dapat menimbulkan epitop baru atau lenyapnya epitop tertentu. Epitop yang timbul karena sesuatu proses pada imunogen dinamakan epitop neoantigenik.

Hapten

• HAPTEN ADALAH BAHAN KIMIA BERMOLEKUL KECIL YANG TIDAK IMUNOGENIK TETAPI DAPAT TERIKAT OLEH ANTIBODI SPESIFIKNYA

• AGAR DAPAT BERSIFAT IMUNOGENIK, HAPTEN DIKONJUGASIKAN DENGAN PROTEIN YANG BERTINDAK SEBAGAI CARRIER

• SEBALIKNYA EPITOP YANG DILEPASKAN DARI MOLEKUL INDUKNYA TIDAK BERSIFAT IMUNOGENIK

• HAPTEN YANG DIKONJUGASIKAN DENGAN CARRIER AKAN BERFUNGSI SEBAGAI “EPITOP BARU” DISAMPING EPITOP INTEGRAL YANG TELAH DIMILIKI MOLEKUL CARRIER

Contoh Hapten

• SENYAWA DENGAN INTI (cincin) AROMATIK, GUGUS GULA, STEROID, OLIGO-PEPTIDA, PURIN, DAN PIRIMIDIN

• PINISILIN (BPO)

• HAPTEN YANG SERING DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN:

• DNP ( Dinitrophenol)

• Amino benzene

• DNFB ( Dinitrofluorobenzyl)

• ANILIN

SALAH SATU CARA MEMBUAT ANTIBODI TERHADAP HAPTEN

Reaksi Silang

Reaksi silang berarti suatu reaksi antara antibodi dengan suatu epitop/imunogen lain (tetapi diketahui identitasnya) yang bukan penyebab terbentuknya antibodi tersebut. Apabila hasil reaksi epitop yang dipermasalahkan dengan antibodi tersebut sama, maka disimpulkan struktur epitop yang dipermasalahkan identik dengan epitop yang telah diketahui identitasnya

REAKSI SILANG

Reaksi silang adalah suatu jenis

pemeriksaan yang dilakukan sebelum

pelaksanaan transfusi darah. Tujuannya

adalah untuk melihat apakah darah dari

pendonor cocok dengan penerima (resipien)

sehingga dapat mencegah terjadinya reaksi

transfusi hemolitik. Selain itu juga untuk

konfirmasi golongan darah.

MACAM REAKSI SILANG:

1. Reaksi silang mayor : eritrosit donor + serum

resipien

Memeriksa ada tidaknya aglutinin resipien yang

mungkin dapat merusak eritrosit donor yang masuk

pada saat pelaksanaan transfusi

2. Reaksi silang minor : serum donor + eritrosit

resipien

Memeriksa ada tidaknya aglutinin donor yang

mungkin dapat merusak eritrosit resipien. Reaksi ini

dianggap kurang penting dibanding reaksi silang

mayor.

TAHAPAN REAKSI SILANG:

1. Reaksi silang salin

Tes ini untuk menilai kecocokan antibody alami

dengan antigen eritrosit antara donor dan resipien,

sehingga reaksi transfusi  hemolitik yang fatal bisa

dihindari. Tes ini juga dapat menilai golongan darah.

2. Reaksi silang albumin

Tes ini untuk mendeteksi antibody anti-Rh dan

meningkatkan sensitivitas tes antiglobulin dengan

menggunakan media albumin bovine.

3. Reaksi silang antiglobulin

Untuk mendeteksi IgG yang

dapatmenimbulkan masalah dalam transfusi

yang tidak dapat terdeteksi pada kedua tes

sebelumnya. Terutama dikerjakan pada

resipien yang pernah menerima transfusi

darah atau wanita yang pernah hamil.

Reaksi Silang Salin

Aglutinasi

top related