2013 endokrin, parakrin n autokrin reproduksi.ppt

Post on 10-Aug-2015

1.714 Views

Category:

Documents

102 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

materi kuliah

TRANSCRIPT

REGULASI HORMON REPRODUKSI

R. I’TISHOM

DEPT. BIOLOGI KEDOKTERAN

FK UNAIR

2013

TUJUAN KULIAH :

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa S1 Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga diharapkan mampu menjelaskan materi Regulasi hormon reproduksi manusia.

PENDAHULUAN

Hormon adalah substansi kimia yang ubstansi kimia yang disekresi oleh kelenjar endokrin, berfungsi disekresi oleh kelenjar endokrin, berfungsi mengatur proses tubuh, hormon dibawa ke mengatur proses tubuh, hormon dibawa ke organ target spesifik dan ke jaringan oleh organ target spesifik dan ke jaringan oleh aliran darah. aliran darah.

Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.

PENDAHULUAN

Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel.

Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan.

SUSUNAN KIMIA HORMON:SUSUNAN KIMIA HORMON:

Peptida Peptida : : Follicle stimulating hormone (Follicle stimulating hormone (FSH) FSH) dan dan luteinizing hormoneluteinizing hormone (LH) (LH)

Steroid Steroid : Testosteron, Estrogen dan : Testosteron, Estrogen dan ProgesteronProgesteron

Prinsip hormon Sebagian besar

hormon bersirkulasi melalui darah sel

Hormon akan mempengaruhi sel yang mempunyai reseptor khusus terhadap hormon tersebut

Sel tersebut dinamakan Sel target

MEKANISME AKTIVITAS HORMON

MEKANISME AKTIVITAS HORMON

MEKANISME AKTIVITAS HORMON

RESEPTOR HORMON REPRODUKSI

1. Reseptor di membran sel :

- FSH,

- LH,

- hCG

2. Reseptor intrasel :

- Estrogen,

- Progestin,

- Androgen

Hubungan hipotalamus dan pituitari

Hubungan hipotalamus dan pituitari

Hipotalamus:Hipotalamus:• Bagian integral otak berhubungan dengan Bagian integral otak berhubungan dengan

kelenjar hipofisis.kelenjar hipofisis.• Menghasilkan bermacam-macam hormonMenghasilkan bermacam-macam hormon• Mengatur fungsi kelenjar hipofisis.Mengatur fungsi kelenjar hipofisis.

EFEK HORMON DARI KELENJAR PITUITARI

SISTEM KELENJAR

1. Kelenjar Eksokrin

Mengeluarkan sekresi melalui saluran (duktus) : Kelenjar keringat Kelenjar lemak Kelenjar sistem pencernaan

SISTEM KELENJAR

2. Kelenjar Endokrin (kelenjar buntu)

Tidak mempunyai saluran Sekresi → ke dalam sistem pembuluh darah Hormon adalah senyawa yang dihasilkan

- mempunyai target organ

- target organ mempunyai reseptor

- target organ biasanya jauh dari tempat disintesis

TIPE SIGNALING HORMON

TIPE SIGNALING HORMON

Endokrin oleh kelenjar/ jaringan → sistem sirkulasi darah → jaringan lain.

Parakrin → organ sama jaringan berbeda. Otokrin →organ dan jaringan yg sama.

1. Sinyal Endokrin

Sinyal endokrin secara khusus disebut hormon, mempunyai jarak tempuh yang sangat jauh dari organ endokrin tempat sintesis molekul dengan sel target. Hormon biasanya dibawa oleh darah mengarungi jarak tempuh yang jauh tersebut.

2. Sinyal Parakrin

Molekul isyarat parakrin yang dilepaskan oleh sebuah sel hanya berpengaruh terhadap sel target yang berada disekitarnya. Salah satu contoh isyarat parakrin adalah pulsa elektrik yang dilepaskan oleh neuron ke sel saraf yang lain, dan dari neuron ke sel otot.

2. Sinyal Parakrin

Saat teraktivasi oleh isyarat parakrin dari sel saraf lain, neuron mengirimkan impuls elektrik secara cepat di sepanjang akson; ketika impuls mencapai ujung akson, ujung saraf akan mensekresikan isyarat kimiawi yang disebut neurotransmiter. Sinyal ini disekresikan ke cell junctions khusus yang disebut chemical synapses.

2. Sinyal Parakrin

Proses transduksi oleh akson memungkinkan sel saraf untuk melakukan regulasi terhadap sel target seperti sel otot yang terletak jauh sekali dari pusat saraf.

Contoh :

- asetilkolin, epinefrin (adrenalin)

3. Sinyal Otokrin

Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesis disebut sebagai fungsi Otokrin.

Secara khusus kerja otokrin pada sel kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen (gen yang mempromosikan kanker) yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.

FUNGSI HORMON

Mengontrol Tingkat Aktivitas Jaringan Target dengan Jalan :

1.  Mengubah Reaksi Kimia dalam Sel

2.  Mengubah Permeabilitas Membran Sel

terhadap bahan spesifik

HOMEOSTASISHOMEOSTASIS

HORMON PRIA

Hormon hipotalamus yang mengatur hipofisis anterior Hormon hipotalamus yang mengatur hipofisis anterior ada 7 yaitu:ada 7 yaitu:

1.Growth-releasing hormone1.Growth-releasing hormone (GRH),golongan peptida, (GRH),golongan peptida,

fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk

mensekresi mensekresi growth hormonegrowth hormone (hormon per- (hormon per-

tumbuhan tumbuhan

2.Growth-inhibiting hormone2.Growth-inhibiting hormone (GIH), menghambat (GIH), menghambat growth hormone apabila sekresinya telahgrowth hormone apabila sekresinya telah

berlebihan.berlebihan.

HORMON PRIA

3. Thyrotropin-releasing hormone3. Thyrotropin-releasing hormone (TRH) (TRH)

golongan tripeptida, fungsi: merangsang hipofisis golongan tripeptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi hormon tiroid anterior untuk memproduksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating hormone)(TSH=tiroid stimulating hormone)

4.4. Cortico-releasing hormoneCortico-releasing hormone (CRH) polipeptida, (CRH) polipeptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan adenocortico tropic hormone (ACTH)menghasilkan adenocortico tropic hormone (ACTH)

HORMON PRIA

55. Gonadotropin-releasing hormone. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), (GnRH), strukturnya decapeptida, strukturnya decapeptida,

Fungsi: merangsang hipofisis anteriorFungsi: merangsang hipofisis anterior mensekresi mensekresi follicle stimulating follicle stimulating hormonehormone (FSH) dan (FSH) dan luteinizingluteinizing hormonehormone (LH). (LH).

HORMON REPRODUKSI PRIA

Fungsi Testis :Fungsi Testis :

1. Kelenjar eksokrin menghasilkan sperma.1. Kelenjar eksokrin menghasilkan sperma.

2. Kelenjar endokrin menghasilkan hormon 2. Kelenjar endokrin menghasilkan hormon androgen atau testosteron.androgen atau testosteron.

HORMON REPRODUKSI PRIA

Apabila seorang pria telah pubertas, maka Apabila seorang pria telah pubertas, maka hormon reproduksinya mulai dihasilkan. hormon reproduksinya mulai dihasilkan. Hipotalamus akan mensekresi hormon GnRH Hipotalamus akan mensekresi hormon GnRH dan GnRH akan merangsang Hipofisis anterior dan GnRH akan merangsang Hipofisis anterior untuk memproduksi FSH dan LH.untuk memproduksi FSH dan LH.

SISTEM HORMON REPRODUKSI PRIA

HORMON REPRODUKSI PRIA

Fungsi hormon reproduksi pria :Fungsi hormon reproduksi pria :a. Follicle stimulating hormonea. Follicle stimulating hormone (FSH) (FSH)1. Merangsang proses spermatogenesis yaitu proses 1. Merangsang proses spermatogenesis yaitu proses

spermatogonia, spermatosit I, spermatosit II, spermatid, spermatogonia, spermatosit I, spermatosit II, spermatid, spermatozoa.spermatozoa.

2. Bekerja pada sel Sertoli yang terletak dalam tubulus seminiferus 2. Bekerja pada sel Sertoli yang terletak dalam tubulus seminiferus testis yaitu akan merangsang sel Sertoli untuk memproduksi testis yaitu akan merangsang sel Sertoli untuk memproduksi androgen binding proteinandrogen binding protein (ABP), fungsi ABP membawa (ABP), fungsi ABP membawa testosteron ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus, di dalam testosteron ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus, di dalam lumen tubulus seminiferus testosteron mengontrol proses lumen tubulus seminiferus testosteron mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan prosesspermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses

spermiogenesisspermiogenesis

HORMON REPRODUKSI PRIA

b. Luteinizing hormoneb. Luteinizing hormone (LH) (LH)

LH = LH = interstitial cell stimulating hormoneinterstitial cell stimulating hormone

(ICSH), pada pria LH disekresi oleh (ICSH), pada pria LH disekresi oleh

hipofisis anterior, LH merangsang sel hipofisis anterior, LH merangsang sel

Leydig untuk menghasilkan hormon Leydig untuk menghasilkan hormon

androgen (hormon seks pria) atau androgen (hormon seks pria) atau

testosteron.testosteron.

HORMON REPRODUKSI PRIA

c. Testosteron antara lain:c. Testosteron antara lain:

1. Mengatur perkembangan ciri seks sekunder pria seperti 1. Mengatur perkembangan ciri seks sekunder pria seperti pertumbuhan kumis, tumbuh rambut didaerah vital dan pertumbuhan kumis, tumbuh rambut didaerah vital dan terjadi perubahan suara.terjadi perubahan suara.

2. Mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan 2. Mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses spermiogenesis. meiosis dan proses spermiogenesis.

3. Merangsang kelenjar prostat untuk mensekresi asam 3. Merangsang kelenjar prostat untuk mensekresi asam sitrat.sitrat.

4. Merangsang vesika seminalis untuk mensekresi cairan 4. Merangsang vesika seminalis untuk mensekresi cairan vesika seminalis.vesika seminalis.

5. Meningkatkan rangsangan seks pria.5. Meningkatkan rangsangan seks pria.

Hormon yang berperan Hormon yang berperan pada spermatogenesispada spermatogenesis

1. 1. Gonadotropin releasing hormoneGonadotropin releasing hormone (GnRH) (GnRH)2. 2. Follicle stmulating hormoneFollicle stmulating hormone (FSH) (FSH)3. 3. Luteinizing hormoneLuteinizing hormone (LH) (LH)4. Testosteron4. Testosteron5. 5. Growth hormoneGrowth hormone (GH), penting untuk (GH), penting untuk

mengontrol latar belakang fungsi metabolik mengontrol latar belakang fungsi metabolik testis terutama merangsang pembelahan testis terutama merangsang pembelahan awal dari spermatogonia dan tanpa GH awal dari spermatogonia dan tanpa GH spermatogenesis tidak terjadi.spermatogenesis tidak terjadi.

HORMON REPRODUKSI WANITA

Fungsi Ovarium:Fungsi Ovarium:

1.Sebagai kelenjar eksokrin menghasilkan 1.Sebagai kelenjar eksokrin menghasilkan oosit.oosit.

2.Sebagai kelenjar endokrin menghasilkan 2.Sebagai kelenjar endokrin menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.hormon estrogen dan progesteron.

HORMON REPRODUKSI WANITA

Seorang gadis yang telah pubertas, Seorang gadis yang telah pubertas, hipotalamusnya yang terletak pada bagian hipotalamusnya yang terletak pada bagian

integral otak akan mensekresi GnRH danintegral otak akan mensekresi GnRH dan

hormon ini akan merangsang hipofisis hormon ini akan merangsang hipofisis

anterior untuk menghasilkan FSH & LH.anterior untuk menghasilkan FSH & LH.

SISTEM HORMON REPRODUKSI WANITA

HORMON REPRODUKSI WANITA

a. a. Follicle Stimulating HormoneFollicle Stimulating Hormone (FSH) (FSH)

Oosit awalnya dilapisi oleh folikel primordial.Oosit awalnya dilapisi oleh folikel primordial.

Sel folikel akan mengadakan proliferasi sehingga Sel folikel akan mengadakan proliferasi sehingga terbentuk beberapa lapisan. terbentuk beberapa lapisan.

Mulai oosit dilapisi 1 lapis sel folikel disebut folikel Mulai oosit dilapisi 1 lapis sel folikel disebut folikel primer, 2 lapis- folikel sekunder, 3 lapis atau lebih primer, 2 lapis- folikel sekunder, 3 lapis atau lebih folikel tersier dan apabila antara ovum dengan sel folikel tersier dan apabila antara ovum dengan sel folikel terdapat ruang/rongga yang disebut folikel terdapat ruang/rongga yang disebut antrum antrum fasefase ini disebut ini disebut folikel de Graaffolikel de Graaf..

HORMON REPRODUKSI WANITA

b. b. Luteinizing hormoneLuteinizing hormone (LH) (LH)

LH bersama-sama dengan FSH akan LH bersama-sama dengan FSH akan merangsang pematangan ovum dan ovulasi.merangsang pematangan ovum dan ovulasi.

HORMON REPRODUKSI WANITA

C. Estrogen (hormon ovarium)C. Estrogen (hormon ovarium) dihasilkan oleh sel-sel folikel.dihasilkan oleh sel-sel folikel. Fungsi estrogen: proliferasi dan penebalan dinding Fungsi estrogen: proliferasi dan penebalan dinding

endometrium & sel-sel spesifik di dalam tubuh yang endometrium & sel-sel spesifik di dalam tubuh yang bertanggung jawab pada perkembangan bertanggung jawab pada perkembangan karakteristik seks sekunder wanita.karakteristik seks sekunder wanita.

contoh : pembesaran payudara, pinggul, tumbuh contoh : pembesaran payudara, pinggul, tumbuh rambut pada alat vital dan di ketiak.rambut pada alat vital dan di ketiak.

Estrogen = hormon seks wanita, dibawah pengaruh Estrogen = hormon seks wanita, dibawah pengaruh hormon ini terjadi penebalan dinding endometrium, hormon ini terjadi penebalan dinding endometrium, sehingga fase ini disebut sehingga fase ini disebut fase proliferasifase proliferasi

MENSTRUASI

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.

Siklus menstruasi dibagi 3 :

- Fase Folikuler

- Fase Ovulatoir

- Fase Luteal

1. Fase Folikuler

Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.

Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.

1. Fase Folikuler Pada suatu siklus, sebagian endometrium

dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.

Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.

Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2. Fase Ovulatoir

Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan oosit. oosit biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.

Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan oosit. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya; nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3. Fase Luteal

Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.

Setelah melepaskan oositnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron.

Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.

Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.

3. Fase Luteal

Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.

Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri.

Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

SIKLUS MENSTRUASI

ProgesteronProgesteron

Setelah fase proliferasi dari sel folikel maka Setelah fase proliferasi dari sel folikel maka terjadi ovulasi, diikuti tahap berikutnya korpus terjadi ovulasi, diikuti tahap berikutnya korpus hemoragikum berisi gumpalan darah, hemoragikum berisi gumpalan darah, keadaan ini tidak berlangsung lama dan keadaan ini tidak berlangsung lama dan segera diisi oleh sel-sel segera diisi oleh sel-sel LuteinLutein disebut disebut korpus korpus LuteumLuteum. .

Sel-sel Lutein akan mensekresi hormon Sel-sel Lutein akan mensekresi hormon progesteron dan fase ini disebut progesteron dan fase ini disebut fase sekresifase sekresi..

ProgesteronProgesteron

Progesteron bersama estrogen merangsang Progesteron bersama estrogen merangsang penebalan dinding endometrium. penebalan dinding endometrium.

Fase ini berlangsung kurang lebih satu minggu Fase ini berlangsung kurang lebih satu minggu

kemudian fase sekresi ini berakhir diikuti oleh kemudian fase sekresi ini berakhir diikuti oleh fase iskhemi dan fase menstruasi, ditandai fase iskhemi dan fase menstruasi, ditandai dengan degenerasi korpus Luteum sehingga dengan degenerasi korpus Luteum sehingga progesteron tidak diproduksi lagi dan progesteron tidak diproduksi lagi dan menyebabkan dinding endometrium rontok dan menyebabkan dinding endometrium rontok dan terjadi pendarahan disebut terjadi pendarahan disebut fase menstruasifase menstruasi. .

ProgesteronProgesteron

Korpus Luteum mengalami degenerasi ditandai Korpus Luteum mengalami degenerasi ditandai dengan meningkatnya pigmen lemak dalam dengan meningkatnya pigmen lemak dalam korpus yang kemudian akan masuk jaringan korpus yang kemudian akan masuk jaringan fibrosa, sehingga berwarna keputihan dan fibrosa, sehingga berwarna keputihan dan

disebut disebut korpus albikankorpus albikan..

Prolaktin Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa,

menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu.

Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin.

Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.

INHIBIN – AKTIVIN dan FOLISTATIN

Inhibin, aktivin dan folistatin adalah peptida yang diproduksi ovarium, testis, hipofisis dan plasenta yang mempengaruhi fungsi gonadotropin.

Inhibin berperan menurunkan fungsi gonadotropin.

Aktivin berperan dalam menstimulasi fungsi gonadotropin.

Folistatin adalah peptide hipofisis dan perannya adalah inhibisi gonadotropin namun potensinya hanya sepertiga inhibin. Steroid gonad menggunakan kontrol umpan balik negatif dalam mengendalikan sintesa dan sekresi FSH dan LH. Pada sel-sel gonadotropin di hipofisis dan sejumlah neuron hipotalamus memiliki reseptor estrogen, progesteron dan androgen.

MEKANISME KERJA GONADOTROPIN

Reseptor hormon glikoprotein terdapat pada membran plasma sel target di gonad.

Ditemukan reseptor FSH dan LH yang berbeda. Reseptor LH dan FSH terdapat di dalam membran plasma sel sel granulosa sel ovarium dan sel Sertoli di Testis.

FSH menyebabkan proliferasi sel granulosa di sekitar folikel yang sedang berkembang dan biosintesis estrogen oleh sel ini.

MEKANISME KERJA GONADOTROPIN

Setelah ovulasi, sel theka sekeliling folikel ovarium yang sudah pecah diubah menjadi corpus luteum.

Corpus Luteum merespon stimulasi LH dengan memproduksi progesteron.

Pada pria, FSH menstimulasi spermatogenesis dalam epitel seminiferus dan produksi “androgen binding androgen”, terjadinya aromatase dan inhibin oleh sel Sertoli.

MEKANISME KERJA GONADOTROPIN

LH menstimulasi produksi testosteron oleh sel Leydig.

Testosterone meningkatkan maskulinisasi pada lokasi target perifer setelah dikonversi menjadi metabolit yang lebih poten yaitu dehidrotestosteron – DHT.

REFERENSI

Lewis, V. 2007. Reproductive Endocrinology and Infertility. Landes Bioscience. Austin, Texas, USA.

Nieschlag E.,HM. Behre., S. Nieschlag. 2010. Andrology : Male reproductive health and dysfuction. Springer-Verlag Berlin.

ritishom@yahoo.com Hp 08121644432 031-72539371

top related