05 demam nifas.ppt
Post on 25-Oct-2015
77 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DEMAM NIFASDEMAM NIFAS
Dr R Soerjo Hadijono SpOG(K), DTRM&B(Ch)Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan
Reproduksi
Dr R Soerjo Hadijono SpOG(K), DTRM&B(Ch)Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan
Reproduksi
PRINSIP DASAR PRINSIP DASAR
• Infeksi pada dan melalui traktus genitalis setelah persalinan
• Suhu ≥ 38C antara hari ke 2 – 10 postpartum dan diukur per oral sedikitnya 4 kali sehari disebut sebagai morbiding puerperalis.
• Kenaikan suhu tubuh di dalam masa nifas, dianggap sebagai infeksi nifas jika tidak ditemukan sebab ekstragenital lain
FAKTOR PREDISPOSISI
FAKTOR PREDISPOSISI
• kurang gizi atau malnutrisi• anemia• higiene• kelelahan• proses persalinan bermasalah:
– partus lama/macet– korioamnionitis– persalinan traumatik– kurang baiknya proses pencegahan
infeksi– periksa dalam yang berlebihan
TUJUAN UMUM TUJUAN UMUM
• Setelah menyelesaikan bab ini, peserta akan mampu melakukan resusitasi cairan dan antibiotik pada infeksi metritis
TUJUAN KHUSUS TUJUAN KHUSUS
Untuk mencapai tujuan umum, peserta akan memiliki kemampuan untuk:
• Menjelaskan beberapa penyebab infeksi nifas
• Menjelaskan rencana terapi sepsis karena infeksi metritis
• Melakukan praktek pemberian infus dan antibiotik pada sepsis karena metritis
MASALAHMASALAH
• Infeksi nifas merupakan morbiditas dan mortalitas bagi ibu pasca bersalin.
• Derajat komplikasi bervariasi sangat tajam, mulai dari mastitis hingga adanya koagulasi intravaskular diseminata
PENANGANAN UMUM
PENANGANAN UMUM
• Antisipasi setiap faktor kondisi (faktor predisposisi).
• Pengobatan yang rasional dan efektif.
• Lanjutkan pengamatan dan pengobatan masalah / infeksi ulang dikenali pada saat kehamilan / persalinan.
• Jangan pulangkan penderita bila masa kritis belum terlampaui.
PENANGANAN UMUM
PENANGANAN UMUM
• Beri catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah.
• Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir.
• Berikan hidrasi oral / IV secukupnya.
Gejala dan tanda yang selalu didapat
Gejala lain yang mungkin didapat
Kemungkinan diagnosis
Nyeri perut bagian bawahLokhia purulen dan berbauUterus tegang dan subinvolusi
Perdarahan pervaginamSyokPeningkatan sel darah putih, terutama polimorfonuklear
Metritis (Endometritis / Endomiometritis)
Nyeri perut bagian bawah Pembesaran perut bawahDemam terus menerus
Dengan antibiotik tidak membaikPembengkakan pada adneksa atau kavum Douglas
Abses pelvik
Nyeri perut bagian bawahBising usus tidak ada
Perut yang tegang (rebound tenderness)Anoreksia/muntah
Peritonitis
Nyeri payudara dan tegang
Payudara yang mengeras dan membesar (pada kedua payudara) Biasanya terjadinya antara hari 3-5 pascapersalinan
Bendungan pada payudara
Nyeri payudara dan tegang/bengkak
Ada inflamasi yang didahului bendungan kemerahan yang batasnya jelas pada payudaraBiasanya hanya satu payudaraBiasanya terjadi antara 3 – 4 minggu pascapersalinan
Mastitis
Gejala dan tanda yang selalu didapat
Gejala lain yang mungkin didapat
Kemungkinan diagnosis
Payudara yang tegang dan padat kemerahan
Pembengkakan dengan adanya fluktuasi Mengalir nanah
Abses payudara
Nyeri pada luka / irisan dan tegang/indurasi
Luka/irisan pada perut dan perineal yang mengeras/indurasiKeluar pusKemerahan
Selulitis pada luka (perineal / Abdominal)
Luka yang mengeras disertai pengeluaran cairan serous atau kemerahan dari luka; tidak ada / sedikit erithema dekat luka insisi
Abses atau hematoma pada luka insisi
Disuria Nyeri dan tegang pada daerah pinggangNyeri suprapublikUterus tidak mengerasMenggigil
Infeksi pada traktus urinarius
Demam yang tinggi walau mendapat antibiotikamenggigil
Ketegangan pada otot kaki Komplikasi pada paru, ginjal, persendian, mata dan jaringan subkutan
Thrombosis vena dalam (deep vein thrombosis)Thromboflebitis:-pelviotrombo-flebitis-Femoralis
Gejala dan tanda yang selalu didapat
Gejala lain yang mungkin didapat
Kemungkinan diagnosis
KonsolidasiBatukPeningkatan frekuensi nafas
Kerongkongan yang terasa penuhKeluar dahakKesukaran bernafasNyeri dada
Pneumonia
Mengigil Pembesaran liverPembesaran limpaKuningNyeri epigastrium
MalariaTifoid (b)Hepatitis (c)
METRITIS METRITIS
• Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan, merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu.
• Dapat menjadi abses pelviks, peritonitis, syok septik, thrombosis vena yang dalam, emboli pulmonal, infeksi pelvik yang menahun, dispareunia, penyumbatan tuba dan infertilitas.
PenangananPenanganan• Berikan transfusi bila dibutuhkan
(Packed Red Cell).• Berikan antibiotika spektrum luas
dosis tinggi.– Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam – Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis
tunggal/hari– Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak
panas selama 24 jam.• Pertimbangkan pemberian antitetanus
profilaksis.• Bila dicurigai adanya sisa plasenta,
lakukan pengeluaran (digital atau dengan kuret tumpul besar).
PenangananPenanganan
• Bila ada pus lakukan drainase (kalau perlu kolpotomi), ibu dalam posisi Fowler.
• Bila tak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan ada tanda peritonitis generalisata lakukan laparotomi dan keluarkan pus.
• Bila pada evaluasi uterus nekrotik dan septik lakukan histerektomi subtotal.
BENDUNGAN PAYUDARA
BENDUNGAN PAYUDARA
• Peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi.
• Bukan disebabkan overdistensi dari saluran sistem laktasi
Bila ibu menyusuiBila ibu menyusui• Susukan sesering mungkin.• Kedua payudara disusukan.• Kompres hangat payudara sebelum
disusukan.• Bantu dengan memijat payudara untuk
permulaan menyusui.• Sangga payudara.• Kompres dingin pada payudara di
antara waktu menyusui.• Bila demam tinggi berikan Parasetamol
500 mg per oral setiap 4 jam.• Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk
mengetahui hasilnya
Bila ibu tidak menyusui
Bila ibu tidak menyusui
• Sangga payudara.• Kompres dingin payudara untuk
mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
• Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.
• Jangan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudara.
• Pompa dan kosongkan payudara
INFEKSI PAYUDARA
INFEKSI PAYUDARA
MastitisMastitis
• Payudara tegang / indurasi dan kemerahan
• Kloksasilin 500 mg / 6 jam selama 10 hari.
• Sangga payudara.• Kompres dingin.• Bila diperlukan Parasetamol 500 mg
per oral setiap 4 jam.• Ibu harus didorong menyusui bayinya
walau ada pus.• Ikuti perkembangan 3 hari setelah
pemberian pengobatan.
Abses payudaraAbses payudara
• Terdapat masa padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan.
• Diperlukan anestesi umum (ketamin).• Insisi radial dari tengah dekat pinggir
aerola, ke pinggir supaya tidak memotong saluran ASI.
• Pecahkan kantung pus dengan klem jaringan (pean) atau jari tangan.
• Pasang tampon dan drain, diangkat setelah 24 jam.
• Berikan Kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari.
Abses payudaraAbses payudara
• Sangga payudara.• Kompres dingin.• Berikan Parasetamol 500 mg
setiap 4 jam sekali bila diperlukan.
• Ibu dianjurkan tetap memberikan ASI walau ada pus.
• Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari.
Abses pelvisAbses pelvis
• Bila pelviks abses ada tanda cairan fluktuasi pada daerah cul-de-sac, lakukan kolpotomi atau dengan laparotomi. Ibu posisi Fowler.
• Antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi– Ampisilin 2 g IV kemudian 1 g
setiap 6 jam, ditambah Gentamisin 5 mg/kg berat badan IV dosis tunggal/hari dan Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam.
PERITONITISPERITONITIS
• Lakukan pemasangan selang nasogastrik bila perut kembung akibat ileus.
• Berikan infus (NaCL atau Ringer laktat) sebanyak 3000 ml.
• Berikan antibiotika sehingga bebas panas selama 24 jam:– Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam,– Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari– Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam.
• Laparotomi diperlukan untuk pembersihan perut (peritoneal lavage) bila terdapat kantong abses.
INFEKSI LUKA PERINEAL DAN LUKA ABDOMINAL
INFEKSI LUKA PERINEAL DAN LUKA ABDOMINAL
• Disebabkan keadaan yang kurang bersih dan tindakan pencegahan infeksi yang kurang baik.
• Wound abcess, wound seroma dan wound hematoma pengerasan yang tidak biasa dengan mengeluarkan cairan serous atau kemerahan dan tidak ada/sedikit erithema sekitar luka insisi.
• Wound cellulitis didapatkan erithema dan edema meluas mulai dari tempat insisi.
INFEKSI LUKA PERINEAL DAN LUKA ABDOMINAL
INFEKSI LUKA PERINEAL DAN LUKA ABDOMINAL
• Bila didapat pus dan cairan pada luka, buka jahitan dan lakukan pengeluaran serta kompres antiseptik.
• Daerah jahitan yang terinfeksi dihilangkan dan lakukan debridemen.
• Bila infeksi sedikit tidak perlu antibiotika.
• Bila infeksi relatif superfisial, berikan Ampisilin 500 mg per oral selama 6 jam dan Metronidazol 500 mg per oral 3 kali/hari selama 5 hari.
INFEKSI LUKA PERINEAL DAN LUKA ABDOMINAL
INFEKSI LUKA PERINEAL DAN LUKA ABDOMINAL
• Bila infeksi dalam dan melibatkan otot dan menyebabkan nekrosis, beri Penisilin G 2 juta U IV setiap 4 jam (atau Ampisilin inj 1 g 4 x/hari) ditambah dengan Gentamisin 5 mg/kg berat badan per hari IV sekali ditambah dengan Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam, sampai bebas panas selama 24 jam. Bila ada jaringan nekrotik harus dibuang. Lakukan jahitan sekunder 2 – 4 minggu setelah infeksi membaik.
• Berikan nasehat kebersihan dan pemakaian pembalut yang bersih dan sering ganti.
TROMBOFLEBITISTROMBOFLEBITIS
• Perluasan infeksi nifas yang paling sering ialah perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah di sepanjang vena dan cabang-cabangnya sehingga terjadi tromboflebitis
KLASIFIKASIKLASIFIKASI
• Pelviotromboflebitis• Tromboflebitis femoralis
PELVIOTROMBOFLEBITIS
PELVIOTROMBOFLEBITIS
• Nyeri, perut bagian bawah dan/atau perut samping, timbul pada hari ke 2 – 3 masa nifas dengan atau tanpa panas.
• Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut:– menggigil berulang kali. Menggigil inisial
terjadi sangat berat (30 – 40 menit) dengan interval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari. Pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas.
– Suhu badan naik turun secara tajam (36C menjadi 40C), diikuti penurunan suhu dalam 1 jam (biasanya subfebris seperti pada endometritis).
PELVIOTROMBOFLEBITIS
PELVIOTROMBOFLEBITIS
• Penyakit dapat berlangsung selama 1 – 3 bulan.
• Cenderung berbentuk pus, yang menjalar ke mana-mana, terutama ke paru-paru.
• Gambaran darah:– Leukositosis (setelah endotoksin menyebar
ke sirkulasi, dapat segera terjadi leukopenia).– Kultur darah diambil pada saat yang tepat
sebelum mulainya menggigil. Meskipun bakteri ditemukan di dalam darah selama menggigil, kultur sukar dibuat karena bakterinya anaerob.
PELVIOTROMBOFLEBITIS
PELVIOTROMBOFLEBITIS
• Pada periksa dalam hampir tidak diketemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena ialah vena ovarika yang sukar dicapai pada pemeriksaan.
KomplikasiKomplikasi
• Komplikasi pada paru-paru: infark, abses, pneumonia
• Komplikasi pada ginjal sinistra, nyeri mendadak, yang diikuti dengan proteinuria dan hematuria
• Komplikasi pada persendian, mata dan jaringan subkutan
PenangananPenanganan
• Rawat inap– Tirah baring untuk pemantauan
gejala penyakit dan mencegah emboli pulmonum.
• Terapi medik– Pemberian antibiotika dan heparin
jika terdapat tanda / dugaan emboli pulmonum.
• Terapi operatif– Pengikatan vena kava inferior dan
vena ovarika jika emboli septik terus berlangsung.
TROMBOFLEBITIS FEMORALIS
TROMBOFLEBITIS FEMORALIS
• Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7 – 10 hari, kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada hari ke 10 – 20, yang disertai menggigil dan nyeri.
• Kaki yang terkena biasanya kaki kiri, akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut:– Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi ke
luar serta sukar bergerak, lebih panas dibanding dengan kaki lainnya.
– Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas.
TROMBOFLEBITIS FEMORALIS
TROMBOFLEBITIS FEMORALIS
• Nyeri hebat pada lipat paha dan paha.• Reflektorik akan terjadi spasmus arteria
sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri dan dingin, pulsasi menurun.
• Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau setelah nyeri, pada umumnya terdapat pada paha bagian atas, tetapi lebih sering mulai dari jari kaki dan pergelangan kaki, kemudian meluas dari bawah ke atas.
• Nyeri pada betis, terjadi spontan atau dengan memijit betis atau dengan meregangkan tendo akhiles (tanda Homan)
PenangananPenanganan
• Perawatan– Kaki ditinggikan untuk mengurangi
edema, – lakukan kompres pada kaki. – Setelah mobilisasi, kaki tetap dibalut
elastik / memakai kaos kaki panjang yang elastik selama mungkin.
• Sebaiknya jangan menyusui.• Terapi medik: Antibiotika dan
analgetika.
TERIMA KASIHATAS PERHATIAN ANDATERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN ANDA
JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK – KESEHATAN REPRODUKSIJARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK – KESEHATAN REPRODUKSI
top related