file · web viewbab i. pendahuluan. latar belakang
Post on 03-Feb-2018
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakangDalam meningkatkan kemampuan mahasiswa yang nantinya akan memasuki
dunia kerja maka, Universitas Trunojoyo Madura sebagai lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan tingkat tinggi berusaha meningkatkan kualitas
mahasiswanya. Khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Ekonomi
Pembangunan, konsentrasi Perencanaan Pembangunan yang sangat mendorong
mahasiswanya untuk meningkatkan kualitas pengetahuannya melalui kegiatan
magang. Kegiatan magang ini bertujuan untuk membandingkan dan pembuktian
serta pengaplikasian teori-teori yang didapat di kampus untuk diterapkan dalam
dunia kerja.
Selain itu kegiatan magang juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena
selain mempraktekkan teori yang sudah diperoleh mahasiswa juga menambah
pengalaman dan pengetahuan khususnya dalam membantu mengerjakan tugas di
instansi terkait, dalam hal ini adalah Badan Pelaksana - Badan Pengembangan
Wilayah Surabaya-Madura yang berkaitan dengan perencanaan wilayah. Mahasiswa
dapat mengamati secara langsung kegiatan atau tugas dari pegawai instansi, dari
kegiatan tersebut mahasiswa akan mengetahui secara garis besar bagaimana
gambaran nyata dalam dunia kerja yang sebenarnya sehingga nantinya mahasiswa
dapat mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan sebelum memasuki dunia kerja
yang sebenarnya. Mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi tidak hanya dalam
hal akademik tetapi juga pengalaman kerja, relasi dan pengetahuan umum dalam
dunia kerja.
Dalam kegiatan magang penulis memilih lokasi di Badan Pelaksana - Badan
Pengambangan Wilayah Surabaya-Madura, karena instansi tersebut berhubungan
dengan ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan. Penulis ingin mengetahui
kesesuaian teori, mengetahui seberapa efektif pengaruh adanya Jembatan
Suramadu terhadap perekonomian di wilayah Surabaya-Madura dengan program
percepatan yang sudah direncanakan oleh pihak instansi.
Laporan Magang
Page 1
1.2 Tujuan Kegiatan MagangDengan adanya kegiatan magang ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang
ingin dicapai, tujuannya yaitu:
a. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta keterampilan praktis dan
sistematis dalam mempersiapkan calon sarjana ekonomi pembangunan
khususnya konsentrasi perencanaan pembangunan.
b. Membina hubungan baik antara lembaga pendidikan khususnya
perguruan tinggi dengan berbagai instansi dengan bersama-sama
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Mendapatkan masukan guna umpan balik dalam usaha penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat.
d. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kehidupan
sosial di masyarakat secara baik dan harmonis.
e. Mendapatkan pengalaman kerja sekaligus sebagai media adaptasi,
pengenalan terhadap lingkungan kerja sebelum terjun ke dunia kerja.
f. Mengenal dan mempelajari tentang permasalahan yang terjadi di dunia
kerja dan berusaha mencari penyelesaian berdasarkan ilmu yang di dapat
dalam bangku kuliah.
1.3 Manfaat Kegiatan MagangKegiatan magang ini di harapkan dapat memberikan manfaat yang nyata,baik
bagi penulis maupun instansi terkait.
Adapun manfaat yang di harapkan dari kegiatan magang ini,antara lain:
1. Bagi Penulis
Melatih keterampilan Mahasiswa berdasarkan pengetahuan yang di
peroleh dari jurusan perencanaan wilayah di Universitas Trunojoyo
Madura, mendapatkan inspirasi judul skripsi serta mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh dari perkuliahan serta mencoba menemukan hal baru yang
belum diperoleh di instansi tempat magang.
Laporan Magang
Page 2
2. Bagi Instansi
Menjalin hubungan yang teratur, sehat, dan dinamis antara instansi
pemerintah dan lembaga perguruan tinggi, serta menumbuhkan
kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara instansi
pemerintah dan perguruan tinggi.
1.4 Rencana MagangPenulis membantu BPWS terkait updating data dan analisis PDRB dalam
rangka mengetahui kecenderungan perkembangan ekonomi di wilayah Suramadu
sebelum dan sesudah adanya pembangunan Jembatan Suramadu. Hal ini
diperlukan oleh BPWS untuk mengetahui dampak dari pembangunan infrastruktur
dan pengembangan sumber daya manusia yang telah dilakukan BPWS di wilayah
Suramadu yang secara mayoritas adalah masyarakat Madura.
Adapun rencana dalam kegiatan magang yang ingin dicapai oleh penulis.
Dengan adanya kegiatan magang ini penulis berharap dapat mencapai beberapa hal
berikut ini:
1. Mengaplikasikan pembelajaran yang sudah didapat di bangku kuliah ke
dalam dunia kerja secara nyata melalui instansi yang dirasa sesuai
dengan program studi yang sedang digeluti.
2. Menemukan objek baru dalam penelitian yang berkaitan dengan ilmu
ekonomi pembangunan, menemukan judul baru dalam rangka
penyusunan skripsi yang menjadi syarat kelulusan.
3. Mengetahui peran dan ruang lingkup instansi dalam jajaran pemerintahan
di Negara Kesatuan Republik Indonesia serta prestasi yang telah dicapai
instansi dalam mewujudkan visi dan misi.
4. Mengatahui pertumbuhan ekonomi menggunakan analisis melalui PDRB
Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota yang menjadi fokus oleh
instansi, khususnya Madura.
5. Membantu menyelesaikan tugas pihak instansi yang dubutuhkan sesuai
dengan analisis.
Laporan Magang
Page 3
Hal-hal yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan magang di Bapel-BPWS
dapat dilihat dalam tabel berikut:
No Uraian Kegiatan
Waktu PelaksanaanJanuari Minggu
ke-Februari Minggu
ke-I II III IV I II III IV
1. Pemahaman awal tentang BPWS.
2. Penempatan dan pengenalan awal divisi, khususnya divisi perencanaan umum.
3. Pemahaman ruang lingkup divisi dan dokumen yang digunakan.
4. Diskusi tahap awal dan penugasan
5. Pengerjaan tugas analisis PDRB sebelum dan sesudah adanya Jembatan Suramadu
6. Diskusi lanjutan7. Revisi tugas8. Pengerjaan laporan magang
9.Penyerahan Laporan magang kepada pihak instansi
Laporan Magang
Page 4
BAB IIGAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Didirikan BPWSBerdasarkan PP Nomor 27 Tahun 2008 tentang Badan Pelaksana - Badan
Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (Bapel - BPWS) ditetapkan
kelembagaan yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam
pengembangan wilayah Surabaya-Madura. Pembentukan lembaga tersebut adalah
dimaksudkan untuk optimalisasi pengembangan wilayah Surabaya-Madura pasca
dibangunya Jembatan Suramadu.
2.2 Tugas dan Kedudukan BPWS
Badan Pelaksana mempunyai tugas:
a. menyusun rencana induk dan rencana kegiatan pengembangan sarana
dan prasarana serta kegiatan pengembangan wilayah Suramadu;
b. melaksanakan pengusahaan Jembatan Tol Suramadu dan Jalan Tol
Lingkar Timur (Simpang Juanda - Tanjung Perak) melalui kerjasama
dengan badan usaha pemenang pelelangan pengusahaan jembatan tol
dan jalan tol yang dimaksud;
c. melaksanakan pengusahaan pelabuhan peti kemas di Pulau Madura;
d. membangun dan mengelola :
1) wilayah kaki Jembatan Surabaya - Madura, yang meliputi:
a) wilayah di sisi Surabaya + 600 Ha (enam ratus hektar); dan telah
di perbarui oleh PERDA Surabaya menjadi 250 Ha (dua ratus lima
puluh hektar).
b) wilayah di sisi Madura + 600 Ha (enam ratus hektar).
2) kawasan khusus di Pulau Madura seluas + 600 Ha (enam ratus
hektar) dalam satu kesatuan dengan wilayah pelabuhan
petikemas dengan perumahan dan industri termasuk jalan
aksesnya.
e. menerima dan melaksanakan pelimpahan sebagian wewenang dari
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
Laporan Magang
Page 5
f. menyelenggarakan pelayanan satu atap untuk urusan perizinan di wilayah
Suramadu;
g. melakukan fasilitasi dan stimulasi percepatan pertumbuhan ekonomi
masyarakat Jawa Timur antara lain:
1) pembangunan jalan akses menuju Jembatan Tol Suramadu, baik di
wilayah sisi Surabaya maupun di wilayah sisi Madura;
2) pembangunan jalan pantai utara Madura (Bangkalan -
Sumenep);
3) pembangunan jalan lintas selatan Madura (Bangkalan - Sumenep);
4) pembangunan jalan penghubung pantai utara Madura denganlintas
selatan Madura;
5) pembangunan infrastruktur perhubungan antar wilayah kepulauan;
6) pengembangan sumber daya manusia dalam rangka industrailisasi di Pulau
Madura; dan
7) penyediaan infrastruktur air baku, air minum, sanitasi, energi, dan
telekomunikasi di wilayah Suramadu.
h. melakukan tugas lain terkait dengan pengembangan wilayahSuramadu
yang ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Pengarah.
Kedudukan dan Ruang Lingkup;
Peraturan Presiden Nomor 27/2008 tentang Badan Pengembangan Wilayah
Surabaya – Madura
Pasal 1:
(1) Untuk melaksanakan pengembangan wilayah Surabaya – Madura (Suramadu),
dengan Peraturan Presiden ini dibentuk Badan Pengembangan Wilayah
Surabaya-Madura, yang untuk selanjutnya disebut Badan Pengembangan
Suramadu;
(2) Wilayah Suramadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup wilayah
Surabaya, Pulau Madura dan sekitarnya;
Laporan Magang
Page 6
(3) Badan Pengembangan Suramadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
merupakan Lembaga Pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden.
Status Kelembagaan;
BPWS merupakan Lembaga Pemerintah Non Struktural yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
2.3 Struktur Organisasi BPWS
Laporan Magang
Page 7
Laporan Magang
Page 8
PERPRES NO. 27 TAHUN 2008
BADAN PELAKSANA
Masa Jabatan:– Kepala Badan Pelaksana
untuk masa jabatan dapat diangkat kembali untuk paling lama 1 (satu) kali masa jabatan
– Masa jabatan pejabat lain oleh Kepala Badan Pelaksana.
(pasal 10 Perpres no. 27/2008). Sumber Keuangan:Pendanaanpengembangan Wilayah Suramadu bersumber dari dan Belanja Negara (APBN) pendanaan lain yang sah.(pasal 20 Perpres no. 27/2008).
DEPUTI BIDANG PERENCANAAN DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN
SEKRETARIS
WAKIL KEPALA BADAN
KEPALA BADAN
Sekretariat
DEWAN PENGARAH
Ketua : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.Ketua Pelaksana Harian : Menteri Pekerjaan Umum (merangkap anggota)Sekretaris : Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum.Anggota:
1. Menteri Keuangan2. Menteri Perhubungan3. Menteri Perindustrian4. Menteri Komunikasi dan Informatika5. Menteri Perdagangan6. Menteri Dalam Negeri7. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas8. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara9. Kepala Badan Pertanahan Nasional10. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; dan11. Gubernur Jawa Timur
2.4 Visi dan Misi
Laporan Magang
Page 9
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PELAKSANA
SUBDIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT
SUBDIVISI PEMBERDAYAAN
SUBDIVISI KERJASAMA PEMDA-SWASTA
SUBDIVISI DOKUMENTASI &
PENYULUHAN HUKUM
SUBDIVISI BANTUAN HUKUM
SUBDIVISI PENYIAPAN PER-
UU-AN
STAFF AHLI BID. PENGAMANAN &
KOMUNIKASI SOSIAL
SUBDIVISI INFRASTRKTUR
KAWASAN
SUBDIVISI PENGADAAN TANAH
SUBDIVISI KEBIJKN PENYIAPAN KAW.
SUBDIVISI PERIZINAN & FASILITASI
SUBDIVISI PROMOSI
SUBDIVISI INVESTASI
SUBDIVISI KELAYAKAN
SUBDIVISI PERENC. TEKNIK BANGUNAN
SUBDIVISI PERENC. TEKNIK
INFRASTRUKTUR
SUBDIVISI ANALISI S LINGKUNGAN
SUBDIVISI PENYUSUNAN
PROGRAM
SUBDIVISI RENCANA
STRATEGIS
SATUAN KERJA BPWS
STAFF AHLI BID. PEMBINAAN PENATAAN MANAJAMEN
SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
DIVISIPENYIAPAN KAWASAN
DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN
DIVISIINVESTASI & PERIZINAN
DIVISIPERENCANAAN
TEKNIS
DIVISIPERENCANAAN UMUM
& PROGRAM
DEPUTI BIDANG PERENCANAAN
DIVISIHUB. KELEMBAGAAN &
KOMUNITAS MASY.
DIVISIHUKUM
SEKRETARIS
WAKIL KEPALA BP-BPWS
KEPALA BP-BPWS
Dalam mendukung arahan kebijakan pembangunan nasional, visi percepatan
pengembangan wilayah Suramadu adalah:
“Mendukung Percepatan Pembangunan Wilayah Suramadu Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengembangan Wilayah”
Untuk mewujudkan visi percepatan pengembangan wilayah Suramadu di atas, maka
misi yang ditempuh adalah sebagai berikut:
Misi 1 Mengembangkan pusat pertumbuhan kawasan yang di dukung
kemudahan dan kelancaran aksesbilitas.
Misi 2 Meningkatkan pengusahaan dan invstasi kawasan untuk memperkuat
ekonomi lokal berbasi komoditas unggulan yang berdaya saing.
Misi 3 Meningkatkan Suber Daya Manusia yang berkualitas, produktif dan
inovatif.
Misi 4 Menyelenggarakan tata kelola Bapel-BPWS yang amanah, bersih, jujur
dan profesional.
BAB IIILAPORAN KEGIATAN MAGANG
3.1 Laporan Kegiatan Magang
Tempat Pelaksanaan
Magang
: Badan Pelaksana - Badan Perencanaan
Wilayah Surabaya-Madura
Alamat : Jl. Tambak Wedi no.1 Surabaya
Lama Pelaksanan Magang : 24 Hari Kerja
Tanggal Pelaksanaan
Magang
: 13 Januari 2016 s/d 15 Februari 2016
Di dalam pelaksanaan kegiatan magang penulis ditempatkan pada bagian
yang ada di dalam lembaga tersebut. Penulis ditempatkan pada bagian yang telah
ditetapkan oleh sekertariat tepatnya Divisi Perencanaan Umum dan Program. Di
dalam kegiatan magang tersebut penulis melaksanakan segala tugas dan pekerjaan
Laporan Magang
Page 10
yang diberikan oleh pimpinan bidang maupun staf dari bidang tersebut. Berikut
penjelasan mengenai kegiatan magang tersebut:
1. Input data per sektor di wilayah Surabaya-Madura.
Input data per sektor ini meliputi 4 kabupaten di Madura yaitu Bangkalan,
Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Kota Surabaya. Data yang diinput
meliputi data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari 4 kabupaten di
Madura dan Kota Surabaya dengan spesifikasi 9 sektor dan 17 sektor. Data
diperoleh dari buku terbitan Badan Pusat Statistik (BPS) berupa kabupaten
dalam angka serta situs resmi www.bps.go.id
2. Analisis PDRB wilayah Surabaya-Madura.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sektor apa saja yang menjadi
sektor basis di wilayah Surabaya-Madura sekaligus mengetahui pertumbuhan
dari masing-masing sektor di setiap wilayah. Dengan analisis ini juga dapat
diketahui adanya pergeseran sektor di setiap wilayah akibat dari adanya
penambahan infrastruktur yaitu adanya Jembatan Suramadu.
3. Analisis PDRB sebelum dan sesudah adanya Jembatan Suramadu.
Analisis ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar dampak dari
adanya penambahan infrastruktur berupa Jembatan Suramadu dalam
percepatan pertumbuhan PDRB di 5 Kabupaten/Kota di wilayah Suramadu.
Langkah awal yang dilakukan dalam analisis ini adalah menghitung berapa
pertumbuhan PDRB dari masing-masing Kabupaten/Kota sebelum adanya
Jembatan Suramadu. Selanjutnya membandingkan pertumbuhan tersebut
dengan kondisi setelah adanya Jembatan Suramadu.
3.2 Analisis PDRB Provinsi Jawa TimurJawa Timur sebagai salah satu provinsi di Pulau Jawa dengan segala potensi
dan keunggulan di beberapa sektornya. Sektor basis di Jawa Timur didominasi oleh
2 sektor, diantaranya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor
industri pengolahan. Berikut grafik hasil analisisnya:
Laporan Magang
Page 11
2007 2008 2009 2010 2011 20120.00
20,000.00
40,000.00
60,000.00
80,000.00
100,000.00
120,000.00
140,000.00PDRB Provinsi Jawa Timur
pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan komunikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa
Milia
r Rup
iah
Grafik di atas menunjukkan PDRB Jawa Timur yang terhitung tahun 2007
hingga 2012. Grafik tersebut menggunakan PDRB dengan spesifikasi 9 sektor dan
dalam satuan miliar rupiah. PDRB Jawa Timur secara persentase akan dijelaskan
melalui grafik di bawah ini.
2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%PDRB Provinsi Jawa Timur
pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan komunikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa
Pers
enta
se
Laporan Magang
Page 12
Dapat dilihat antara kedua grafik diatas terdapat perbedaan yang mencolok.
PDRB Jawa Timur secara rupiah mengalami pertumbuhan yang meningkat tiap
tahunnya, namun secara persentase menunjukkan hal yang berbeda. PDRB Jawa
Timur secara persentase menunjukkan bahwa terdapat beberapa sektor yang
mengalami penurunan grafik, hal tersebut disebabkan oleh turunnya proporsi suatu
sektor dalam PDRB. Grafik PDRB secara rupiah mengalami peningkatan, namun
secara persentase mengalami penurunan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
terjadi pergeseran sektor dalam PDRB Jawa Timur.
Pertanian
Pertambangan
dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, G
as dan Air
Bangunan
Perdagangan
, Hotel dan Resto
ran
Pengangku
tan dan Komunikasi
Keuangan, Perse
waan dan Jasa
Jasa-jasa
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%Pertumbuhan Nilai PDRB Provinsi Jawa Timur
Perse
ntase
Pertumbuhan nilai yang terjadi pada Provinsi Jawa Timur menunjukkan
bahwa sektor perdagangan, hotel dan restoran dapat menguasai pasar yang mana
persentase terus melambung naik setiap tahunnya. Sedangkan sektor yang lainnya
mengalami penurunan disetiap tahunnya, tak terkecuali pada sektor pertanian yang
semakin lama semakin terkikis akan banyaknya pembangunan.
Laporan Magang
Page 13
Persentase proporsi secara diagram menunjukkan bahwa terdapat
pergeseran sektor dalam PDRB Jawa Timur. Hasil analisis dalam bentuk diagram
akan dijelaskan oleh diagram di bawah ini.
15.8%2.2%
26.5%
1.4%
3.2%
29.8%
6.6%5.4% 9.1%
Proporsi PDRB Provinsi Jawa Timur Tahun 2008
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
15.0%2.3%
25.4%
1.4%3.2%
31.0%
7.3%5.5% 9.0%
Proporsi PDRB Provinsi Jawa Timur Tahun 2010
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
13.8%2.1%
24.9%
1.3%
3.3%
32.6%
7.8%5.5% 8.6%
Proporsi PDRB Provinsi Jawa Timur Tahun 2012
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Persentase proporsi PDRB Provinsi Jawa Timur dari ketiga tahun analisis di
atas menunjukkan bahwa sektor yang mendominasi adalah sektor perdagangan,
Laporan Magang
Page 14
hotel dan restoran dengan proporsi hampir 1/3 dari total PDRB. Peringkat kedua
diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan persentase proporsi rata-rata 25%.
Dapat diketahui juga dari diagram di atas terjadi pergeseran dari masing-masing
sektor dalam menyumbang PDRB Jawa Timur.
3.3 Analisis PDRB Pulau Madura
Madura sebagai salah satu pulau di Jawa Timur yang berbatasan langsung
dengan ibu kota Jawa Timur yakni Kota Surabaya. Madura dengan segudang
potensi sumber daya alam yang dimiliki dan kekhasan karakteristiknya yang terdiri
dari 4 kabupaten diantaranya adalah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan
Sumenep. Madura mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian sehingga
menjadikan sektor pertanian sebagai sektor basis. Berikut hasil analisis PDRB
Madura secara keseluruhan.
2007 2008 2009 2010 2011 20120.00
1,000.00
2,000.00
3,000.00
4,000.00
5,000.00
6,000.00
7,000.00PDRB Pulau Madura
pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan komunikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa
Milia
r Rup
iah
PDRB Madura secara garis besar ditopang oleh sektor pertanian. Dari grafik
di atas ditunjukkan oleh grafik yang menjulang tinggi dan terus meningkat tiap
Laporan Magang
Page 15
tahunnya jika dibandingkan dengan sektor yang lainnya. Berikut grafik PDRB
Madura secara persentase.
2007 2008 2009 2010 2011 20120.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
45.00%
50.00%PDRB Pulau Madura
pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan komunikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa
Pers
enta
se
Terdapat keunikan dari grafik hasil analisis PDRB Madura di atas. Dilihat dari
grafik sebelumnya menunjukkan bahwa sektor pertanian tiap tahunnya meningkat,
namun secara persentasenya dalam PDRB grafik untuk sektor tersebut mengalami
penurunan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa telah terjadi pergeseran sektor
dalam PDRB Madura secara keseluruhan. Secara lengkap hasil analisis mengenai
pertumbuhan sektoral akan dijelaskan dalam grafik di bawah ini. Sektor pentanian
merupakan sektor tertinggi di Pulau Madura walaupun setiap tahunnya proporsi
pertanian semakin menurun, akan tetapi sektor pertanian masih menguasai di Pulau
Madura dibandingkan sektor-sektor yang lainnya. Yang ke-2 erupakan sektor
perdagangan, hotel dan restoran, yang menunjukkan bahwa Pulau Madura juga bisa
maju dengan tercukupinya hasil pertanian sebagai pangan sehingga tidak
bergantung pada daerah lain, dan perdagangan dan bisnis juga terus meningkat, hal
ini merupakan suatu pergerakan yang sangat berkesinambungan MENUJU
MADURA MAJU.
Laporan Magang
Page 16
pertanian
pertambangan
dan penggalian
industri pengolah
an
listrik,
gas dan air
bangunan
perdaga
ngan, hotel
dan restoran
pengangku
tan dan ko
munikasi
keuangan
, persewaan
dan jasa jasa
-jasa
-15.00%
-10.00%
-5.00%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
PERTUMBUHAN SEKTORAL PULAU MADURA
PERS
ENTA
SE
Grafik di atas menunjukkan hasil analisis pertumbuhan sektoral di Madura. Grafik
tersebut menjelaskan tentang pertumbuhan masing-masing sektor dalam PDRB
Madura. Beberapa sektor menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif, sedangkan
untuk sektor bangunan menunjukkan pertumbuhan yang terus meningkat tiap
tahunnya. Pertumbuhan sektoral Pulau Madura pada tahun 2008-2011 banyak yang
mengalami pertumbuhan yang membanggakan, akan tetapi juga tidak sedikit yang
mengalami penurunan hingga mencapai angka minus (-). Akan tetapi pada Tahun
2012 merupakan tahun dimana Madura mengalami tertumbuhan yang stabil,
walaupun pertumbuhan tersebut tidak begitu tinggi, namun tidak ada satu sektorpun
yang memiliki nilai angka minus (-). Hal ini menunjukkan bahwa Madura dengan
pemerintah dimasing-masing Kabupaten dapat membenahi segala kekurangan yang
dimiliki. PDRB Madura secara persentase akan dijelaskan dalam diagram hasil
analisis di bawah ini.
Laporan Magang
Page 17
47.2%
6.9%
2.3%0.6%
3.6%
18.8%
4.5%
4.6% 11.4%
Proporsi PDRB Madura Tahun 2008
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
44.0%
6.2%2.5%
0.5%3.4%
22.6%
4.1%4.8%
11.9%
Prporsi PDRB Madura Tahun 2010
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
41.6%
6.2%
2.5%
0.5%3.8%
24.5%
4.1%4.9%
11.9%
Proporsi PDRB Madura Tahun 2012
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Dari ketiga diagram di atas tentang persentase proporsi PDRB Madura
menunjukkan bahwa yang mendominasi adalah sektor pertanian. Hal ini
dikarenakan secara mayoritas masyarakat Madura bekerja di sektor pertanian.
Sektor lain dengan persentase proporsi yang tinggi adalah sektor perdagangan,
hotel dan restoran. Sektor ini memiliki rata-rata persentase proporsi dalam PDRB
Madura mencapai 20%.
Laporan Magang
Page 18
3.4 Analisis PDRB Kota SurabayaSelayaknya sebuah kota, PDRB Kota Surabaya didominasi oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini tiap tahunnya mengalami peningkatan
yang tinggi. Berikut grafik analisis PDRB Kota Surabaya dalam miliar rupiah
2007 2008 2009 2010 2011 20120
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
50000
PDRB Kota Surabaya
pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan ko-munikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa
Milia
r Rup
iah
Laporan Magang
Page 19
2007 2008 2009 2010 2011 20120.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
45.00%
50.00%
PDRB Kota Surabaya
pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan ko-munikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa
Pers
enta
se
Grafik hasil analiis PDRB kota Surabaya menunjukkan bahwa persentase
proporsi untuk sektor industri pengolahan mengalami penurunan disetiap tahunnya.
Hal ini diraSecara persentase proporsi kota Surabaya memang turun, tetapi hal itu
tidak berlaku apabila dirupiahkan seluruh sektor yang tadinya meningkat lamban,
jika dirupiahkan mengalami pergerakan yang sepat, bahkan proporsi industri
pengolahan yang setiap tahunnya menurun, akan tetapi apabila dirupiahkan bertolak
belakang dan terus meningkat disetiap tahunnya.
Laporan Magang
Page 20
pertanian
pertambangan
dan penggalian
industri pengolah
an
listrik, g
as dan air
bangunan
perdaga
ngan, hotel
dan restoran
pengangku
tan dan ko
munikasi
keuangan
, persewaan
dan jasa jasa
-jasa
-20.00%
-10.00%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
PERTUMBUHAN SEKTORAL KOTA SURABAYAPE
RSEN
TASE
Kota Surabaya merupakan kota terbesar dan terpadat di Jawa Timur. Pada
tahun 2009 merupakan pencapaian tertinggi di beberapa sektor, meskipun juga ada
sektor yang mengalami penurunan hingga 10,44 pada sektor industri pengolahan.
Akan tetapi juga mengalami kenaikan yang membanggakan hingga mencapai
38,04% pada sektor jasa-jasa. Hal ini menunjukkan bahwa sistem kelembagaan
yang ada sangat mumpuni sebagai motor penggerak terpenting dalam pertombuhan
ekonomi. Sedangkan pada tahun 2012 pada sekto perdagangan, hotel dan restoran
melesat cepat hingga mencapai 9,02% dengan adanya sistem kelembagaan yang
mendukung didalamnya.
Laporan Magang
Page 21
0.11%0.01%
28.79%
3.00%6.60%
37.81%
9.89%
6.56%7.23%
Proporsi PDRB Kota Surabaya Tahun 2008
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
0.09%0.01%
21.89%
2.34%
6.74% 42.16%
11.48%
6.54%
8.76%
Proporsi PDRB Kota Surabaya Tahun 2010
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
0.08%0.01%
21.07%
2.15%
6.67% 43.29%
11.86%
6.50%8.38%
Proporsi PDRB Kota Surabaya Tahun 2012
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Diagram di atas menunjukkan tentang persentase proporsi PDRB Kota
Surabaya tahun 2008, 2010, dan 2012. Hasil diagram menunjukkan bahwa dari
keseluruhan sektor yang mendominasi adalah sektor perdagangan, hotel, dan
restoran dengan rata-rata persentase proporsi mencapai 40%. Selayaknya sebuah
kota metropolis yang didominasi oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan,
sehingga hampir tidak ditemukan sektor pertanian. Dari diagram di atas ditunjukkan
dengan persentase proporsi untuk sektor pertanian yang rata-ratanya hampir 0%.
Laporan Magang
Page 22
3.5 Analisis PDRB Kabupaten BangkalanKabupaten Bangkalan merupakan salah satu kabupaten di Madura.
Kabupaten yang menjadi pintu gerbang untuk memasuki wilayah Madura ini menjadi
istimewa dengan adanya satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri di Madura yaitu
Universitas Trunojoyo Madura. Diharapkan dengan adanya PTN tersebut mampu
menjadikan Madura khususnya Bangkalan menjadi lebih baik lagi.
Grafik di bawah ini menjelaskan tentang hasil analisis PDRB Kabupaten
Bangkalan dengan spesifikasi 9 sektor tahun 2007 hingga 2012.
2007 2008 2009 2010 2011 20120.00
200.00
400.00
600.00
800.00
1,000.00
1,200.00
1,400.00
PDRB Kabupaten Bangkalan
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Milia
r Rup
iah
Dapat diketahui dari grafik di atas bahwa PDRB Kabupaten Bangkalan secara
rupiah terus mengalami peningkatan tiap tahunnya, kecuali pada sektor bangunan
tahun 2011. Sektor tersebut mengalami penurunan grafik dan kembali meningkat
pada tahun berikutnya. Sektor pertanian menjadi sektor basis dalam PDRB
Kabupaten Bangkalan ditunjukkan dengan peningkatan grafik tiap tahunnya. Berikut
merupakan grafik analisis PDRB Kabupaten Bangkalan secara persentase.
Laporan Magang
Page 23
2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%
40.0%
PDRB kabupaten Bangkalan
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Perse
ntase
Jika melihat pada grafik sebelumnya tentang PDRB Kabupaten Bangkalan
secara rupiah, tentu melihat adanya perbedaan. Secara persentase sektor pertanian
meningkat ditiga tahun awal, dan tiga tahun berikutnya mengalami penurunan yang
cukup tajam. Namun hal tersebut diimbangi oleh sektor perdagangan, hotel dan
restoran yang mengalami peningkatan pertumbuhan. Salah satu faktor yang
menjadikan produksi pertanian menurun adalah semakin berkurangnya lahan untuk
pertanian. Kegiatan alih fungsi lahan yang sebelumnya merupakan lahan pertanian
kini berubah menjadi lahan industri dan pemukiman penduduk.
Laporan Magang
Page 24
Secara lebih rinci mengenai pertumbuhan sektoral dalam PDRB Kabupaten
Bangkalan akan dijelaskan memlalui grafik berikut ini.
pertanian
pertambangan
dan penggalian
industri pengolahan
listrik, g
as dan air
bangunan
perdaga
ngan, hotel d
an restoran
pengangku
tan dan komunikas
i
keuangan
, persewaan
dan jasa jasa
-jasa
-15.00%-10.00%
-5.00%0.00%5.00%
10.00%15.00%20.00%25.00%
PERTUMBUHAN SEKTORAL KABUPATEN BANGKALAN
PERS
ENTA
SE
Madura merupakan kepulauan yang identik dengan hasil di sektor
pertaniannya, baik dari hasil laut maupun hasil buminya. Namun keidentikkan
tersebut tidak dibuktikan di Kabupaten Bangkalan. Dari grafik pertumbuhan sektoral
di atas menunjukkan bahwa sektor pertanian mengalami penurunan tiap tahunnya.
Dimana sektor ini pada tahun 2008 dengan pertumbuhan mencapai 7,30% dan terus
mengalami penurunan yang signifikan hingga pada tahun 2010 pertumbuhannya
mencapa 1,77%.
Selain disebabkan oleh alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan industri dan
pemukiman penduduk. Lahan pertanian yang tersisa juga tidak produktif. Penyebab
tidak produktifnya lahan pertanian di Kabupaten Bangkalan disebabkan selain dari
karakteriktik tanah yang berkapur, juga desebabkan oleh sulitnya akses pengairan
sebagai syarat vital dalam pertanian terutama dimusim kemarau.
Laporan Magang
Page 25
35.6%
1.7%
3.9%
0.8%6.3%
25.1%
7.6%4.9%
14.2%
Proporsi PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2008
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
34.9%
1.5%3.9%0.8%6.4%
26.7%
7.3%
4.6%14.0%
Proporsi PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2010
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
32.2%
1.6%
3.9%
0.8%
7.5%28.3%
7.2%4.6%
14.0%
Proporsi PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2012
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Penyataan tersebut diperkuat dengan adanya ketiga diagram persentase
proporsi di atas yang menggambarkan sektor pertanian yang menurun secara
persentase proporsi tiap tahunnya. Dari diagram di atas juga menunjukkan adanya
pergeseran sektor. Pergeseran sektor yang terjadi antara sektor pertanian yang
mengalami penurunan, sedangkan untuk sektor bangunan dan perdagangan, hotel
dan restoran secara persentase proporsi mengalami peningkatan.
Laporan Magang
Page 26
3.6 Analisis PDRB Kabupaten SampangSeperti halnya kabupaten lain di Madura, Kabupaten Sampang mengalami
pertumbuhan PDRB yang terus meningkat meskipun tidak sebesar Kota/Kabupaten
di Jawa. Dari segi ekonomi yang ditunjukkan dengan PDRB tiap tahunnya juga
semakin meningkat dan diikuti oleh laju pertumbuhan ekonomi yang juga meningkat.
2007 2008 2009 2010 2011 20120.00
200.00
400.00
600.00
800.00
1,000.00
1,200.00
1,400.00
1,600.00PDRB Kabupaten Sampang
1. Pertanian
2. Pertambangan & Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas & Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdag, Hotel & Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi
8. Keu, Persewaan & Jasa Pe-rusahaan
9. Jasa-Jasa
Mili
ar R
upia
h
2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0% PDRB Kabupaten Sampang
1. Pertanian
2. Pertambangan & Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas & Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdag, Hotel & Restoran
7. Pengangkutan & Ko-munikasi
8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
Pers
enta
se
Laporan Magang
Page 27
Dilihat pada grafik hasil analisis PDRB Kabupaten Sampang dalam satuan
persen, sektor pertanian terus menurun akan tetapi sektor pertanian masih
mendominasi jika dibandingkan dengan sektor yang lainnya. Sedangkan dalam
satuan miliar rupiah sektor pertanian masih menduduki peringkat pertama dan terus
menaik. Lain halnya dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang berada di
bawah sektor pertanian akan tetapi persentase terus menguat disetiap tahunnya,
selain itu, sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam rupiah juga terus menguat.
pertanian
pertambangan
dan penggalian
industri pengolah
an
listrik, g
as dan air
bangunan
perdaga
ngan, hotel
dan restoran
pengangku
tan dan ko
munikasi
keuangan
, persewaan
dan jasa jasa
-jasa
-50.00%
-40.00%
-30.00%
-20.00%
-10.00%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
PERTUMBUHAN SEKTORAL KABUPATEN SAMPANG
PERS
ENTA
SE
Tahun 2010 merupakan tahun dimana kabupaten Sampang mengalami
pertumbuhan yang tidak stabil, ini adalah kasus yang sangat menarik karena apabila
mengalami pertumbuhan maka pertumbuhan tersebut sangatlah tinggi, seperti yang
terdapat pada sektor industri pengolahan hingga mencapai 28,60%. Ada juga yang
tidak mengalami pertumbuhan sama sekali hingga berada dititik 0% yang terjadi
pada sektor pertambangan dan penggalian dengan pertumbuhan -0,22%. Bahkan
juga ada apabila mengalami penurunan, penurunan tersebut sangat tajam seprti
yang terjadi pada sektor listrik, gas dan air hingga mencapai angka -48,97% atau
mendekati 50%.
Laporan Magang
Page 28
46.5%
10.2%
0.9%
0.9%
2.4%
21.7%
2.5%3.9%
10.9%
Proporsi PDRB Kabupaten Sampang Tahun 2008
1. Pertanian
2. Pertambangan & Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas & Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdag, Hotel & Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi
8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
43.7%
9.1%
1.0%0.4%
2.1%25.7%
2.5% 3.7% 11.8%
Proporsi PDRB Kabupaten Sampang Tahun 2010
1. Pertanian
2. Pertambangan & Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas & Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdag, Hotel & Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi
8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
41.5%
9.1%
1.0%0.4%2.2%
27.6%
2.6% 3.8% 11.8%
Proporsi PDRB Kabupaten Sampang Tahun 2012
1. Pertanian
2. Pertambangan & Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas & Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdag, Hotel & Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi
8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
Dilihat dari proporsi PDRB Kabupaten Smpang Sebelum dan sesudah adanya
jembatan Suramadu Sektor Pertanian yang masih menjadi Sektor basis di
Kabupaaten Sampaang walaupun dari tahun 2008-2012 pertumbuhanya semakin
menurun dan Sektor perdagangan dan hotel yang mulai meningkat dari tahun
ketahun menggantikan sektor pertanian.
Laporan Magang
Page 29
3.7 Analisis PDRB Kabupaten PamekasanPertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian yang
berkepanjangan pada suatu wilayah, khususnya wilayah Kabupaten Pamekasan.
Pertumbuhan ekonomi sangat penting dalam hal mengukur seberapa besar tingkat
kemajuan perokonomian di Pamekasan. Dalam hal ini berarti terdapatnya kenaikan
dalam pendapatan nasional yang ditunjukkan oleh besarnya nilai Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB).
Berikut merupakan grafik tentang pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Pamekasan.
2007 2008 2009 2010 2011 20120
200
400
600
800
1000
1200PDRB Kabupaten Pamekasan
pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan ko-munikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa
Mili
ar R
upiah
Laporan Magang
Page 30
2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
PDRB Kabupaten Pamekasan
pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan ko-munikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa
Pers
enta
se
Pada analisis PDRB kabupaten Pamekasan menunjukkan bahwa sektor basis
di kabupaten Pamekasan masih di pertahankan oleh sektor pertanian yang menjadi
sektor unggulan sejak tahun 2007-2012. Namun di balik prosentase peningkatan
PDRB 9 sektor, pertanian mengalami penurunan padatahun 2009 mencapai level
dibawah 50% namun jika dilihat dari segi pertumbuhan ekonominya sektor
pertaniannya masih menjadi penyumbang terbesar dalam perolehan PDRB karena
meskipun prosentasenya menurun namun tingkat pendapatannya terus meningkat.
Selain sektor pertanian yang tetap menjadi sektor basis ada pula 2 sektor lagi yang
menjadi sektor unggulan damun bukan sektor basis yaitu sektor perdagangan hotel
dan restoran dan di ikuti sektor jasa-jasa.
Laporan Magang
Page 31
pertanian
pertambangan
dan penggalian
industri pengolahan
listrik, g
as dan air bangunan
perdagangan
, hotel dan res
toran
pengangku
tan dan komunikasi
keuangan
, persewaan
dan jasajasa
-jasa-50.00%
0.00%
50.00%
100.00%
150.00%
200.00%PERTUMBUHAN SEKTORAL KABUPAEN PAMEKASAN
PERSEN
TASE
Analisis sektoral di Kabupaten Pamekasan pada periode 5 tahun terakir.
Menunjukkan bahwa pada tahun 2008 kenaikan sektor yang terjadi sangat kecil
bahan ada juga sektor yang mengalami penurunan sebesar -22,52% pada sektor
jasa-jasa. Tahun 2009 merupakan puncak keberhasilan pertumbuhan ekonomi, 7
dari 9 sektor perekomian Kabupaten Pamekasan meninkat hebat hingga mengalami
peningkatan sebesar 183,10%. Dibalik kebaikan pasti ada keburukan, sepert yang
terjadi di tahun 2009 terdapat penurunan sebesar -10,96% pada sektor listrik, gas
dan air. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
bahwa Indonesia mendapatkan bonus demografi dan juga adanya jembatan
Suramadu yang memperancar suatu kegiatan perekonomian Madura dan
Kabupaten Pamekasan pada khususnya.
Laporan Magang
Page 32
56.2%
1.1%1.2%1.3%
4.9%
12.5%
4.5%
6.3%
11.9%
Proporsi PDRB Kabupaten Pamekasan Tahun 2008
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
47.5%
1.2%2.8%1.0%4.6%
15.1%
4.6%
6.9%
16.2%
Proporsi PDRB Kabupaten Pamekasan Tahun 2010
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
46.0%
1.1%2.9%1.0%
4.7%
16.3%
4.9%
7.0%
16.1%
Proporsi PDRB Kabupaten Pamekasan Tahun 2012
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Proporsi Kabupaten Pamekasan menunjukkan bahwa dari tahun
2008,2010,2012 menunjukkan sektor pertanian sebagai sektor basis dan diikuti
sektor perdagangan hotel dan restoran dan diikuti sektor jasa-jasa. Perbandingan
dari 3 periode tahun menunjukan bahwa sektor unggulan di kabupaten Pamekasan
setelah dan sesudah adanya jembatan Suramadu yaitu sektor pertanian.
Laporan Magang
Page 33
3.8 Analisis PDRB Kabupaten Sumenep
Dengan terbangunnya jembatan suramadu yang dioperasikan pada tahun
2009, diharapkan mampu menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di Madura.
Terutama kabupaten Sumenep mampu berkembang dengan cepat meskipun berada
dipaling ujung Madura.
2007 2008 2009 2010 2011 20120.00
500.00
1,000.00
1,500.00
2,000.00
2,500.00
3,000.00
PDRB Kabupaten Sumeneppertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Mili
ar R
upia
h
2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
PDRB Kabupaten Sumenep
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Pers
enta
se
Laporan Magang
Page 34
Analisis PDRB kabupaten Sumenep analisis 9 sektoral menunjukkan bahwa
sektor pertanian menjadi sektor basis dikarenakan menjadi sektor yang
mendominasi dalam 9 sektoral tersebut. Dari tahun 2007 hingga 2012 namun dalam
prosentasenya menglami penurunan secara signifikan dari tahun 2007 hingga 2012
namun penurunan ini hanya dalam perhitungan prosentase saja dikarenakan pada
analisis pertumbuhan perekonomiannya masih cukup meningkat jadi hanya terjadi
pergeseran pada presentasinya.selain sektor pertanian aja pula sektor perdagangan
hotel dan restoran yang meningkat cukup signifikan baik dari prosentasi maupun
nilai pertumbuhannya.
pertanian
pertam
bangan dan pengga
lian
industri pengolah
an
listrik
, gas d
an air
bangunan
perdaga
ngan, hotel
dan resto
ran
pengangku
tan dan ko
munikasi
keuangan
, persew
aan dan jas
ajasa
-jasa
-30.00%
-20.00%
-10.00%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
PERTUMBUHAN SEKTORAL KABUPATEN SUMENEP
PERS
ENTA
SE
Pada kabupaten Sumeneep menunjukkan adanya pertumbuhan pada sektor
pertaniannya sebesar 55% pada periode 2007 hingga 2012 mengalami
pertumbuhan yang cukup bagus dan mengalami penurunan pada tahun 2011 dan
2012 . selain sektor pertanian yang menjadi sektor basis dan sektor unggulan masih
ada sektor perdagangan hotel dan restoran yang menjadi sektor unggulan di
kabupaten sumenep mengingat sumenep merupakan surga wisata pulau madura
yan g memiliki pulau-pulau yang memiliki pesona yang mampu menarik wisatawan
baik dalam maupun luar negeri.
Laporan Magang
Page 35
Tahun 2008 pertumbuhan sektoral di Kabupaten Sumenep rata-rata
mengalami kenaikan sebesar 5,16%. Tahun 2009 dimana bonus demografi sudah
Indonesia dapatkan dan juga terdapat akses jembatan Suramadu yang
mempermudah jalannya perekonomian, namun hal itu semua tidaklah berpengaruh
pada kabupaten Sumenep, bahkan perekonomiannya mengalami keterpurukan yang
mana 6 dari 9 sektor memiliki nilai -29,16% pada sektor pengangkutan dan
komunikasi. Selanjutnya pada tahun 2010, 2011, 2012 berturut-turut mengalami
kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,64%, 6,25% dan 6,33%.
Di bawah ini merupakan diagram yang menunjukkan proporsi dari PDRB Kabupaten Sumenep.
51.7%
10.6%
2.5%
0.1%1.9%
15.6%
3.5%4.2%
9.7%
Proporsi PDRB Kabupaten Sumenep Tahun 2008
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
48.7%
9.9%
2.2%0.1%
1.7%
21.3%
2.5%4.7% 8.9%
Proporsi PDRB Kabupaten Sumenep Tahun 2010
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Laporan Magang
Page 36
46.1%
9.7%
2.2%0.1%
1.7%
23.7%
2.6%4.9% 8.9%
Proporsi PDRB Kabupaten Sumenep Tahun 2012
pertanian
pertambangan dan penggalian
industri pengolahan
listrik, gas dan air
bangunan
perdagangan, hotel dan restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, persewaan dan jasa
jasa-jasa
Pada proporsi kabupaten Sumenep menunjukkan adanya perubahan
persentase antar sektor dalam 3 periode tahun 2008, 2010, 2012 setelah dan
sebelum adanya jembatan suramadu. adanya penurunan dan kenaikan di antara
sektor ditiap periodiknya.
Yang mana proporsi yang terjadi pada sektor pertanian mengalami
penurunan, sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami
peningkatan dengan menjadikan Kabupaten sumenep sebagai Kabupaten wisata
pada saat ini.
Laporan Magang
Page 37
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penulis melakukan kegiatan magang pada instansi pemerintahan yaitu Badan
Pengembangan – Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura yang berlokasi
di Surabaya. Kegiatan magang ini dilakukan selama 24 hari kerja. Dalam kegiatan
magang ini penulis mendapatkan banyak pengalaman, pengetahuan serta hal-hal
baru yang sangat bermanfaat. Dari kegiatan magang ini pula penulis dapat
mengenal praktik perencanaan wilayah/analisis pertumbuhan wilayah pada dunia
kerja, dan dari situlah penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di
bangku perkuliahan dan mencoba menemukan hal baru yang belum diperoleh dari
pendidikan formal.
Dari analisis PDRB wilayah Surabaya-Madura bisa disimpulkan bahwa:
1. Sebelum adanya Jembatan Suramadu perekonomian di kawasan kaki
jembatan Suramadu sisi Surabaya maupun Madura masih terdapat
ketimpangan ekonomi di beberapa sektoral. Di kawasan tersebut banyak
ditempati oleh mayoritas masyarakat Madura. Ketimpangan tersebut
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat Madura khususnya di wilayah kaki
jembatan Suramadu sisi Madura.
2. Dari analisis ini dapat menunjukkan adanya pergeseran antar sektoral
sebelum dan sesudah adanya Jembatan Suramadu mulai tahun 2007 hingga
tahun 2012. Sektor pertanian masih menjadi sektor basis di Madura,
sedangkan Kota Surabaya yang menjadi sektor basis adalah sektor
perdagangan, hotel dan restoran.
3. Jembatan Suramadu dinilai mampu memberikan perubahan pada Madura
untuk mejad jauh lebih baik dengan naiknya angka persentase perdagangan
di Madura. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pergeseran sektor dari
sektor pertanian yang proporsinya dalam PDRB tiap tahun mengalami
penurunan ke sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang menggeliat
tumbuh tiap tahunnya.
Laporan Magang
Page 38
5.2 SaranPenelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar peran dan dampak
yang terjadi sesudah adanya Jembatan Suramadu. Jembatan yang menyatukan
Jawa dengan Madura yang diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi, khususnya untuk wilayah Madura. Pada Penelitian ini terdapat
banyak kekurangan dan kendala yang dialami penulis dalam pengerjaan dan
penyusunan laporan hasil penelitian. Sangat diharapkan oleh para peneliti
selanjutnya agar dapat lebih baik lagi dan sesuai dengan apa yang diharapkan
Beberapa kekurangan dan kendala yang dialami penulis diantaranya adalah
data dan metode analisis. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat
Statistik (BPS), namun kendalanya adalah sulitnya mencari data yang diperlukan
dalam penghitungan analisis. Data yang diperlukan ada, namun dalam periode
tahun analisis yang berbeda. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi hasil analisis.
Metode yang digunakan penulis daam analisis di atas adalah metode sebelum dan
sesudah. Jadi secara garis besar penulis membandingkan PDRB Kabupaten/Kota
antara tahun sebelum dan sesudah adanya Jembatan Suramadu. namun hal
teesebut dirasa kurang akurat untuk mengukur seberapa besar peran dan dampak
Jembatan Suramadu dalam mempengaruhi pertumbuhan PDRB masing-masing
Kabupaten/Kota yang dianalisis.
Alangkah baiknya jika dalam penelitan selanjutnya dapat menggunakan data
dan metode yang tepat. Diharapkan untuk para peneliti selanjutnya agar
menggunakan data dengan periode analisis yang sama, dalam satu periode analisis
biasanya 5 tahun. Untuk metode analisis yang dirasa cukup akurat dalam
penghitungan seberapa besar peran Jembatan Suramadu sebagai tambahan
variabel berupa infrastruktur dalam pembangunan wilayah disarankan untuk
menggunakan metode with and without. Metode ini secara terpisah akan
mengenalisis suatu objek yang diteliti dengan atau tanpa adanya tambahan variabel
yang dalam penelitian ini adalah adanya penambahan infrastruktur berupa Jembatan
Suramadu. Dengan metode ini peneliti dapat mengetahui peran Jembatan
Suramadu dalam percepatan pembangunan di Madura.
Laporan Magang
Page 39
top related