amin ki

54
PENGARUH PERSAINGAN, STRATEGI BERSAING, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, TERHADAP SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN PADA PERBANKAN SYARIAH MANDIRI I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi system akuntansi manajemen adalah sebagai sumber informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi ketidakpastian guna mencapai tujuan. Informasi manajemen sebagai suatu produk system akuntansi manajemen yang mempunyai peranan dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternative tindakan yang dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan. Dalam menentukan arah perusahaan dan manajemen perusahaan, suatu perusahaan harus exstra tanggap dalam menghadapi persaingan bisnis atau kerja. Karena permasalahan atau problem perusahaan itu pasti ada baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Dalam menanggapi semua problem permasalahan yang ada dibutuhkan kemampuan skill yang tinggi dan manajemen strategi yang tepat serta

Upload: kharis-fadlullah-hana

Post on 26-Jun-2015

156 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: amin ki

PENGARUH PERSAINGAN, STRATEGI BERSAING, DAN

KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, TERHADAP SISTEM

AKUNTANSI MANAJEMEN PADA PERBANKAN SYARIAH

MANDIRI

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu fungsi system akuntansi manajemen adalah sebagai

sumber informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan

aktivitasnya serta mengurangi ketidakpastian guna mencapai tujuan.

Informasi manajemen sebagai suatu produk system akuntansi manajemen

yang mempunyai peranan dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin

terjadi atas berbagai alternative tindakan yang dilakukan pada berbagai

aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan.

Dalam menentukan arah perusahaan dan manajemen perusahaan,

suatu perusahaan harus exstra tanggap dalam menghadapi persaingan bisnis

atau kerja. Karena permasalahan atau problem perusahaan itu pasti ada baik

internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Dalam menanggapi semua

problem permasalahan yang ada dibutuhkan kemampuan skill yang tinggi dan

manajemen strategi yang tepat serta mengedepankan kridibilitas perusahaan

yang bagus. Seorang pemimpin perusahaan atau manajer perusahaan

merupakan salah satu kunci sukses dalam menentukan tujuan perusahaan baik

jangka panjang maupun jangka pendek.

Al-Qur’an telah memberikan pengertian dalam hati nurani orang yang

beriman bahwa bumi dengan keleluasannya adalah lapangan kerjanya. Dalam

rangka mencari rizki tersebut, tak kelak persaingan pasti akan terjadi. Oleh

karenanya Islam memberikan ketentuan dan tata cara yang baik dalam

bersaing, sehingga tidak menimbulkan penindasan dan ketidak adilan.

Sebagaimana terdapat dalam surat Al-Mulk ayat 15:1

1 Ahmad Muhammad Al-Assal dan Fathi Abdul Karim, Sistem Prinsip dan tujuan Ekonomi Islam, Alih Bahasa H Imam Saifudin, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 139-140

Page 2: amin ki

من وكلوا مناكبها فى فامشوا ذلوال االرض لكم جعل هوالذى

الملك ) : النشور وأليه (15رزقه

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah disegala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizkinya. Dan hanya kepadanyalah kamu )kembali setelah( dibangkitkan.)Q.S. Al Mulk : 15(

Sebagaimana ayat di atas jelas bahwa Islam sangat memberikan

kebebasan bagi manusia untuk bekerja mencari rizki. Karena begitu luasnya

lapangan pekerjaan di bumi ini, dan berjuta peluang pekerjaan yang dapat

dilakukan manusia, sehingga tidak dibenarkan membatasi kemampuan dan

jangan pula berhenti menggunakan berbagai kesempatan kecuali bagi apa-apa

yang telah Allah tetapkan batas-batas halal dan haramnya.2

, الشيطان خطوات تتبعوا وال طيبا حلال االرض فى مما كلوا الناس ايها يا

البقره ) : مبين عدو لكم ( 128انه

Artinya: Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. )al Baqoroh : 128(

Perusahaan yang bersaing dalam suatu industri dituntut untuk terus

melakukan inovasi dan membuat suatu strategi bersaing yang efektif.

Menurut Michael Porter strategi bersaing adalah upaya mencari posisi

bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri. Porter juga

mengemukakan bahwa tujuan akhir strategi bersaing adalah menghadapi dan

idealnya mengubah aturan maen persaingan sesuai dengan kepentingan

perusahaan dalam industri manapun, baik industri domestik atau

internasional. Aturan persaingan tercakup dalam 5 faktor persaingan yaitu :

ancaman pendatang baru, persaingan di antara perusahaan yang ada, ancaman

2 Op.Cit, hlm. 147

Page 3: amin ki

dari produk subtitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar

menawar pembali.

Intensitas kompetisi bisnis merupakan salah satu faktor ketidakpastian

lingkungan. Semakin intensif kompetisi bisnis, organisasi akan meningkatkan

diferensiasi produk, penurunan siklus hidup produk, memperkenalkan saluran

baru, menghadapi peningkatan sensitivitas pasar, serta meningkatkan target

produk. Perubahan tersebut menciptakan tantangan kompetitif sehingga unit

bisnis akan mengadopsi strategi termasuk diferensiasi produk, pelayanan dan

harga. Jadi semakin tinggi intensitas persaingan yang dihadapi organisasi

maka semakin penting arti strategi untuk menghadapi persaingan.3

Menurut Porter, ada 2 jenis strategi, yaitu:4 strategi korporat dan

kompetitif )unit bisnis(. Strategi korporat mengfokuskan pada bisnis apa yang

dan bagaimana mengelola unit bisnis. Sedangkan strategi kompetitif fokus

pada penciptaan keunggulan kompetitif pada masing- masing unit bisnis.

Konsep- konsep strategi kompetitif dapat dibedakan menjadi defender,

prospector, analyzer dan reactor )Milles dan Snow(, konservatif,

enterpreneurial )Miller dan Friesen(, cost leadership, differentiation, focus

)Porter(.

Sumber keunggulan bersaing di antaranya berasal dari skala

ekonomi, akses terhadap harga bahan baku yang lebih murah, dan

pemanfaatan teknologi canggih serta penerapan strategi yang baik. Strategi

menunjukkan bahwa organisasi bertujuan menjadi produsen dengan biaya

yang rendah dalam industrinya, dan memberikan perhatian terhadap supplier

produk yang bernilai tinggi bagi konsumen yang meliputi kualitas atau

keandalan produk, pelayanan purna jual, ketersediaan produk.5

3 Gudono, “Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap hubungan antara Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja unit bisnis dan Kepuasan Kerja”, Jurnal AMKP, 2007, hlm.6

4 Kuncoro, Strategi Bagaimana meraih keunggulan kompetitif, Erlangga, Jakarta, 2006, hlm.73

5 Ibid, hlm.4

Page 4: amin ki

Agar berhasil mengimplementasikan strategi dengan baik, manajer

perlu sistem pengendalian manajemen (management control systems) yang

oleh Anthony dinyatakan sebagai suatu proses di mana manajer organisasi

mempengaruhi anggota-anggota organisasi lainnya untuk

mengimplementasikan strategi organisasi yang telah ditentukan. Dalam

menghadapi lingkungan bisnis yang berubah cepat, peran sistem

pengendalian manajemen menjadi semakin penting dalam menentukan

keberhasilan organisasi.

Bisnis di lembaga keuangan khususnya di BMT, merupakan salah satu

jenis usaha yang saat ini berada dalam iklim persaingan sangat ketat. Unit

usaha yang produk utamanya adalah simpan pinjam yang memiliki sumber

daya yang besar sehingga manajemen dituntut agar dapat mengelola

perusahaan sebaik mungkin dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang

terlibat dalam kegiatan serta strategi yang handal untuk mencapai tujuan

perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, manajemen perusahaan harus

menjalankan fungsinya seefektif mungkin. Untuk kelancaran aktifitas

perusahaan maka diperlukan adanya keselarasan tujuan antara manajer

dengan bawahannya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan

perusahaan mampu terus bersaing dan tetap unggul pada persaingan jangka

panjang.

Berdasarkan latar belakng tersebut di atas, maka penulis mengambil

“PENGARUH PERSAINGAN, STRATEGI BERSAING,

DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP

SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN PADA BANK

SYARIAH MANDIRI

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba untuk mengangkat

permasalahan yang timbul yaitu:

Page 5: amin ki

1. Apakah persaingan bisnis berpengaruh terhadap sistem akuntansi

manajemen?

2. Apakah strategi bersaing berpengaruh terhadap sistem akuntansi

manajemen?

3. Apakah kinerja organisasi berpengaruh terhadap system akuntansi

manajemen?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh antara

persaingan bisnis terhadap system akuntansi manajemen

2. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh antara strategi

bersaing terhadap system akuntansi manajemen

3. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh antara kinerja

organisasi terhadap system akuntansi manajemen

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi lembaga keuangan BMT Giri Muria penelitian ini merupakan

sumber informasi yang berguna dalam rangka perbaikan manajemen guna

meningkatkan kinerja perusahaan yang berkaitan dengan persaingan

bisnis, strategi bersaing dan kinerja organisasi

2. Bagi pengembangan keilmuan manajemen, hasil penelitian ini akan

memperbanyak khasanah ilmu skaligus stimulasi untuk mengadakan

diskusi, penelitian dan kajian lebih lanjut khususnya yang berhubungan

dengan persaingan bisnis, strategi, sistem pengendalian manajemen, dan

kinerja organisasi.

3. Bagi para akademisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan

kontribusi sebagai masukan untuk menammbah wawasan tentang hasil

penelitian yang berkaitan dengan persaingan bisnis, strategi, sistem

pengendalian manajemen, dan kinerja organisasi untuk dijadikan rujukan

hasil poenelitian berikutnya.

1.6 Batasan Penelitian

Page 6: amin ki

Agar pembahasan penelitian dapat terfokus sesuai dengan

permasalahannya maka disajikan batasan penelitian berikut ini:

1. Obyek penelitian adalah manager BMT Giri Muria Dawe

2. Penelitian ini mencakup 2 )dua( variabel terdiri dari tiga variabel

independent yaitu intensitas persaingan bisnis. strategi bersaing, kinerja

organisasi dan satu variabel dependent yaitu system akuntansi

manajemen

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi dibatasi pada

variabel intensitas persaingan bisnis, strategi bersaing, kinerja organisasi

II. LANDASAN TEORI

2.1 Persaingan Bisnis

2.1.1 Pengertian Persaingan bisnis

Persaingan bisnis adalah tingkat rivalitas unit bisnis strategik pada

satu perusahaan dengan unit bisnis strategik pada perusahaan lain dalam satu

industri yang menghasilkan produk dengan subtitusi yang dekat.6

Intensitas kompetisi bisnis merupakan salah salah satu faktor

ketidakpastian lingkungan. Semakin intensif kompetisi bisnis, organisasi akan

meningkatkan diferensiasi produk, memperkenalkan saluran baru serta

meningkatkan target produk. Intensitas kompetisi bisnis menurut Khandalwa

didefinisikan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persaingan

yang diukur dari jumlah pesaing utama yang beroperasi dalam pasar,

perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah, intensitas kompetisi harga,

intensitas kompetisi produk dan saluran distribusi.7

Banyak industri secara historis lebih mudah menghasilkan laba dari

pada yang lain, apa yang menjadi faktor- faktor kunci sukses. Hal ini suatu

hal yang perlu sebagai upaya untuk mengatasi tekanan persaingan. Intensitas

6 Bambang Tjahadi, “ Pengaruh Intensitas Persaingan, Strategi Bersaing, dan Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Prilaku Disfungsional Manajer”, Jurnal Ventura, Vol. 9, Agustus 2006, hlm. 91

7 Gudono, Op.Cit, hlm.6

Page 7: amin ki

persaingan dari adanya pesaing akan tergantung pada beberapa faktor

meliputi:8

1. Jumlah pesaing

2. Apakah sama atau tidak dari penawaran produknya dan strateginya

3. Komitmen para pesaing

Persaingan dalam industri berakar pada struktur ekonomi dan berada

di luar perilaku pesaing yang ada saat ini. Porter menyatakan bahwa

persaingan dalam suatu industri dipengaruhi oleh 5 kekuatan dan 5 kekuatan

itu merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan antara

lain:

1. Ancaman pendatang baru

2. Persaingan diantara perusahaan yang ada

3. Ancaman dari produk subtitusi

4. Kekuatan tawar menawar pemasok

5. Kekuatan tawar menawar pembeli

Dari 5 faktor tersebut di atas dapat menentukan profitabilitas industri

karena dapat mempengaruhi harga, biaya, dan investasi yang diperlukan.

Esensi penyusunan strategi adalah untuk mengatasi persaingan. Persaingan

antar organisasi berakar dari ekonomi yang mendasari dan berbagai kekuatan

yang saling bersaing dalam suatu industri tertentu yang meliputi: pelanggan,

pemasok dan produk subtitusi. Gabungan faktor-faktor tersebut menentukan

profitabilitas industri.

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan

Menurut Sondang Siagian dalam bukunya manajemen strategi

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan antara lain :

a. Makin banyak perusahaan yang menghasilkan produk yang serupa atau

sejenis.

b. Makin banyak perusahaan yang mampu menawarkan produk substitusi

kepada para konsumen dengan manfaat yang relatife sama.

8 Ibid, hlm. 9

Page 8: amin ki

c. Terjadinya pergeseran dalam perilaku para konsumen dalam memilih dan

membeli produk tertentu.

d. Terjadinya peningkatan kemampuan ekonomi para pelanggan atau

pemakai produk sehingga orientasi mereka bergeser dari harga ke mutu

dan pelayanan, termasuk pelayanan purna jual

2.1.3 Persaingan dalam Islam

Bisnis nampaknya tidak dapat dipisahkan dari aktivitas persaingan.

Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan perlombaan dalam mencari

kebaikan, jika ini dijadikan dasar bisnis, maka praktek bisnis harus

menjalankan suatu aktivitas persaingan yang sehat. Jika dikaitkan dengan

kondisi saat ini, dengan apa yang disebut dengan perdagangan bebas dan

persaingan bebas. Maka aktivitas bersaing dalam bisnis antara satu pebisnis

dengan pebisnis yang lain tidak dapat dihindarkan. Hal ini perlu dipikirkan

adalah bagaimana persaingan bisnis itu dapat memberikan kontribusi yang

baik bagi para pelakunya.

Harapan ideal tersebut dapat diwujudkan jika ada komitmen bersama

di antara pesaing terhadap konsep persaingan yaitu persaingan itu tidak lagi

diartikan sebagai usaha mematikan pesaing lainnya, tetapi dilakukan untuk

memberikan sesuatu yang terbaik dari usaha bisnisnya.9

2.2 Konsep Strategi

2.2.1 Pengertian Strategi Bersaing

Ada beberapa definisi tentang strategi yang dikemukakan oleh para

ahli, Barry mengartikan “strategi adalah rencana tentang apa yang ingin

dicapai atau hendak menjadi apa suatu organisasi dimasa depan )arah( dan

bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut )rute(.

Bateman mengartikan “strategi adalah pola tindakan dan alokasi sumber

daya yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi”. Strategi adalah

kerangka atau rencana mengintegrasikan tujuan, kebijakan- kebijakan dan

tindakan progam organisasi.10 Strategi adalah rencana tindakan untuk

9 Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen dalam ekonomi Islam, BPFE, Yogyakarta, 2004, hlm.340-341

10 Tedjo Tripomo D Udan, Manajemen Strategi,Rekayasa Sains, Bandung, 2005 hlm. 29

Page 9: amin ki

mencapai tujuan dan sasaran, ada kalanya strategi dibedakan antara konsep

dan proses pembentukannya walaupun secara intrinsik konsep dan proses

pembentukan strategi adalah suatu yang terintegrasi, konsep strategi adalah

bagaimana suatu perusahaan mencapai kinerja finansial yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pesaing mereka. Proses strategi juga dapat

diklasifikasikan menjadi formulasi dan implementasi strategi.

Strategi bersaing (competitive strategi) menurut Porter didefinisikan

sebagai: ”The search for a favorable competitive position in an industry, the

fundamental arena in which competition occurs competitive strategy aims to

establish a profitable and sustainable position against the forces that

determine industry competition”. Strategi bersaing merupakan strategi

tingkat bisnis untuk mencari posisi relatif organisasi terhadap pesaingnya

dalam industri. Organisasi yang memiliki posisi menguntungkan dalam

industri berarti memiliki keunggulan daya saing (competitive advantage).

Mengembangkan dan mempertahankan keunggulan daya saing secara

berkesinambungan merupakan tujuan organisasi pada umumnya.11

Strategi organisasi akan meliputi tiga level yaitu:level korporat, level

unit bisnis dan level fungsional. Strategi dilevel korporat adalah

berhubungan dengan struktur, finansial serta mengalokasikan sumber daya

untuk pencapaian misi organisasi keseluruhan, isu strategi utama dilevel ini

adalah bagaimana melakukan portofolio yang optimal dan pilihan strategi

yang ada adalah apakah akan berbisnis tunggal, atau related difersification.

Strategi unit bisnis adalah berhubungan dengan bagaimana suatu unit bisnis

dalam perusahaan akan menerapkan strategi yang berbeda. Miles dan Snow

mengkonsepsikan strategi sebagai suatu proses yang membutuhkan evaluasi

kekuatan eksternal maupun internal perusahaan, agar hal itu dapat

dirumuskan misi unit bisnis secara jelas dan tindakan yang dibutuhkan

untuk mencapai misi tersebut. Oleh karena itu strategi dalam kontek unit

11 Bambang Tjahjadi, Op.Cit, hlm.95

Page 10: amin ki

bisnis akan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu misi strategi dan kompetitif

strategi.12

Adapun misi strategi dibagi dalam 4 macam yaitu:13

1. Misi strategi build )pembangunan(, misi strategi ini biasanya

menekankan pada peningkatan market share, earning jangka pendek dan

cash flow perusahaan. Unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang

rendah (low market shar’e) dan berada dalam industri yang

pertumbuhannya tinggi (high growt industries) biasanyan menggunakan

strategi ini.

2. Misi strategi hold )penjagaan(, misi strategi ini biasanya menekankan

pada perlindungan.

3. Misi strategi harvest )keberhasilan(, misi strategi ini biasanya

menekankan pada tujuan untuk memaksimumkan pendapatan jangka

pendek dan cash flow. Unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang

tinggi (high market shar’e(, dan berada dalam industri yang

pertumbuhannya rendah (low growt industries) biasanya menggunakan

strategi ini.

Berkaitan dengan strategi kompetitife, Porter menghasilkan 3 macam

strategi kompetitif yang dapat dijalankan oleh suatu unit bisnis, yaitu:

1. Strategi kompetitife biaya rendah (low cost). Penekanan unit bisnis yang

menggunakan strategi kompetitife ini adalah bagaimana biaya rendah

setiap kegiatan yang dapat dicapai secara relatif dibandingkan dengan

pesaing.14

2. Strategi kompetitif diferensiasi. Penekanan utama unit bisnis yang

menggunakan strategi kompetitif ini adalah bagaimana menciptakan

produk yang berbeda dan produk yang ditawarkan oleh pesaingnya.

Artinya perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya.15

12 Adlli, “Assosiasi Sistem Kompensasi Insentif dan Motivasi Kerja Manajer dengan misi strategic build sebagai variabel Pemoderasi”,Jurnal Kepuasan Kerja dan motivasi Kerja, hlm.1052

13 Ibid, hlm.105314 Kuncoro, Op.Cit, hlm. 90-98

Page 11: amin ki

3. Strategi kompetitife fokus. Penekanan utama unit bisnis yang

menggunakan strategi kompetitif ini adalah bagaimana unit bisnis ini

melakukan fokus pada bagian tertentu dari unit bisnis misalnya unit

bisnis memusatkan perhatiannya pada kelompok pembeli, segmen dari

garis produk dan daerah pemasaran.

Strategi yang diwujudkan dalam program kerja, merupakan upaya

dalam mencapai tujuan organisasi. Halim berpendapat strategi berpengaruh

besar terhadap pengendalian manajemen, Supriyono dalam bukunya

mengemukakan bahwa pengendalian manajemen dilakukan dengan

pengamatan atas cara- cara kerja dari sistem pengendalian manajemen,

dalam bukunya Adli mengemukakan definisi strategi adalah sesuatu konsep

multidimensional yang mencakup seluruh aktifitas kritis organisasi serta

memberi peluang terjadi perubahan penting sebagai konsekuwensi atas

perubahan dilingkungan perusahaan. Dengan demikian, strategi merupakan

rencana perusahaan yang menyeluruh, terpadu, penting. Dan secara umum

merupakan arah perusahaan dalam mencapai tujuan. Hal ini dituangkan oleh

manajer pada program-program kerja yang disusun.

Tipologi strategi berdasarkan pada konsep Milles dan Snow

membedakan pilihan strategi menjadi 4: prospector, defender, analyzer dan

reactor.

Dalam penelitian ini menggunakan konsep Milles dan Snow tetapi

hanya dua strategi saja yang diuji karena strategi analyzer dan reactor tidak

memiliki karakteristik yang tegas. Analyzer karakteristiknya berada di

antara defender dan prospector, sedangkan strategi reactor tidak diuji karena

strategi ini oleh penelitian sebelumnya dianggap sebagai kategori residual

atau dianggap organisai yang tidak memiliki strategi dalam menghadapi

bisnis.

2.2.2 Dimensi Strategi

15 Setiawan HP dan Zulkiflimansyah, Manajemen Strategi; Sebuah Konsep Pengantar, FEUI, Jakarta, 1996, hlm.71

Page 12: amin ki

Adapun dimensi-dimensi strategi yang dipakai dalam penelitian ini

menurut Milles dan Snow yang terdiri:16

a. Prospector

Adalah jenis perusahaan yang menggunakan strategi yang

mementingkan pada inovasi, dan kreativitas untuk menciptakan produk

baru atau pasar baru. Perusahaan berusaha untuk menjadi pioneer dalam

bersaing dan rela mengorbankan internal efisiensi untuk berinovasi dan

kreasi. Strategi ini perlu dukungan dari staf yang benar-benar ahli dan

mempunyai kemampuan, sehingga budaya sistem karirnya menekankan

pada pencarian sumber daya manusia yang mampu menciptakan

perubahan, dan mempunyai kreativitas tinggi jika sumber daya manusia

internal tidak memenuhi. Organisasi akan rela mencari dari sumber

eksternal meskipun dengan biaya tinggi.

Strategi prospector yaitu strategi yang mengutamakan

keberhasilan pada organisasi dalam berinovasi, selalu menciptakan

produk baru, dan kesempatan pasar yang baru. Kekuatan strategi ini

terletak pada kemampuan perusahaan untuk dapat melihat kondisi, tren

dan situasi lingkungan bisnis yang berubah- ubah dan juga

kemampuannya dalam menciptakan produk dan jasa baru yang dapat

mengimbangi perubahan lingkungan yang dinamis.17

b. Defender

Adalah jenis perusahaan yang menekankan penggunaan strategi

stabilitas dan kelangsungan hidup usaha. Perusahaan ini sangat

mempertahankan inti bisnisnya dan core busines tanpa banyak

melakukan perubahan. Perhatian pimpinan organisasi lebih berfokus

pada stabilitas jangka panjang.

Strategi defender yaitu perusahaan dengan strategi bertahan

mementingkan stabilitas pasar yang menjadi targetnya. Perusahaan

dengan strategi ini umumnya hanya memiliki sedikit line produk dengan

16 Bambang Sukopriyono, Analisis Pengaruh hubungan Ideal Tipologi Strategi dan Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja, hlm.15

17 Kuncoro, Op.Cit, hlm. 88

Page 13: amin ki

segmen pasar yang sempit. Hal ini dikarenakan mereka hanya berusaha

untuk mempertahankan pasar dibandingkan dengan memperluasnya.

Dengan lingkup pasar yang kecil, perusahaan-perusahaan dengan

strategi bertahan akan merasa lebih fokus untuk bisa mempertahankan

pasarnya dari serangan pesaing dari luar. Akibatnya tidak jarang mereka

akan mempersulit para pesaing yang ingin masuk ke pasar yang sudah

dikuasainya, perusahaan dengan strategi ini selama teknologi dan

konsep line produk yang sempit yang mereka pakai itu masih

kompetitif.18

2.2.3 Konsep Strategi Menurut Islam

Islam telah menggariskan bahwa hakekat amal perbuatan haruslah

berorientasi pada pencapaian ridho Allah. Hal ini seperti dinyatakan oleh

Imam Fudhail bin Iyad, salah seorang guru Imam Syafi’i dan perawi hadist

yang stiqah, dalam menjelaskan tafsir Al-Mulk: 2-3 menyaratkan

dipenuhinya dua syarat sekaligus yaitu niat yang ikhlas dan cara yang harus

sesuai dengan hukum syari’at Islam.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh organisasi atau pemimpin

dalam mengimplementasikan strategi organisasi adalah:19

a. Meluruskan Niat

Pentingnya meluruskan niat disini karena ia merupakan sumber

inspirasi dan motivasi seorang melakukan perbuatan. Tanpa niat amal

seseorang tidak akan bernilai apa-apa disisi Tuhannya. Ini pula yang

diingatkan oleh nabi kita SAW dengan sabdanya: “sesungguhnya sahnya

perbuatan )amal( itu tergantung pada niatnya”.

Apabila niatnya baik, maka perbuatan yang dilakukan juga

bernilai baik, sebaliknya jika niatnya buruk, maka amal perbuatan yang

dilakukan juga bernilai buruk. Itulah sebabnya meluruskan niat

18 Ibid, hlm.8919 Mahallul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Pres,

Yogyakarta, 2002, hlm. 57-61

Page 14: amin ki

merupakan hal yang terpenting di antara sekian banyak hal penting

lainnya sebelum mengelola menentukan jurus- jurus strategi perusahaan

dalam menjual produknya.

b. Memperluas Jaringan Kerjasama

Langkah selanjutnya adalah dengan memperluas jaringan

kerjasama saling menguntungkan dengan berbagai pihak sepanjang

tidak mengingkari prinsip-prinsip syari’ah. Kerjasama ini dimungkinkan

sebagai upaya srategis meningkatkan efektifitas dan efisiensi

pengimplementasian strategi. Dengan demikian banyak pihak yang

dirangkul, maka semakin banyak pula peluang untuk memacu

percepatan pengembangan usaha.

Tolak ukur syaria’h digunakan untuk membedakan bisnis yang

halal dan haram. Hanya kegiatan bisnis yang halal saja yang dilakukan

oleh seorang muslim, sedangkan yang haram akan ditinggalkan semata-

mata untuk menggapai ridha Allah.

Agar organisasi dapat berjalan sesuai dengan visi, misi dan

tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan sejumlah prinsip sebagai

pedoman pelaksanaan. Terdapat prinsip-prinsip organisasi yang dinilai

penting:20

1. Perumusan tujuan, organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas.

2. Tingkat pengawasan. Guna memudahkan pengawasan, penyusunan

struktur organisasi harus dilakukan dengan memperhatikan tingkat-

tingkat pengawasan secara struktural.

3. Rentang manajemen. Efektifitas dan efisiensi pengendalian bawahan

dipengaruhi oleh rentang manajemen yakni berapa bawahan yang

dapat diawasi secara efektif dan efisien yang jumlahnya bergantung

pada kondisi yang dihadapi.

2.3 Sistem Pengendalian Manajemen

2.3.1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen20 Muhammad Ismail Yusanto, Menggagas Bisnis Islami, Gema Insani Pres, Jakarta,

2002, hlm.118-121

Page 15: amin ki

Ada banyak pengertian tentang sistem pengendalian manajemen

yang diuraikan oleh para pakar. Sistem perencanaan dan pengendalian

manajemen atau lebih disingkat sistem pengendalian manajemen

(management control system) adalah suatu sistem yang digunakan untuk

merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi

yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan mengendalikan

pelaksanaan rencana tersebut.21 Robert Anthony mendefinisikan sistem

pengendalian manajemen sebagai proses untuk memastikan bahwa sumber

daya yang diperoleh dan digunakan secara efisien dan efektif untuk

mencapai tujuan organisasi. Zahirul Noque mendefinisikan sistem

pengendalian manajemen sebagai suatu alat untuk memperoleh data dalam

membantu mengkoordinasi proses pembuatan perencanaan dan keputusan

pengendalian dalam organisasi

Dari berbagai definisi tersebut, sistem pengendalian manajemen

mengandung pilar utama yaitu: visi dan misi organisasi, sistem perencanaan

kegiatan, sistem implementasi, pemantauan rencana kegiatan.22

2.3.2 Lingkungan Sistem Pengendalian Manajemen

Untuk memahami suatu sistem dibutuhkan suatu pendekatan tentang

lingkungan dimana sistem itu berada. Lingkungan pengendalian manajemen

menggambarkan beberapa karakteristik organisasi yang mempengaruhi

proses pengendalian manajemen dengan fokus utama pada perilaku individu

dalam organisasi dan juga menggambarkan pusat-pusat pertanggung

jawaban yang berbeda. Karakteristik organisasi dapat berupa struktur

organisasi, keselarasan tujuan dan sistem manajemen formal dan informal.

a. Struktur Organisasi

Sebuah strategi perusahaan memiliki pengaruh yang besar

terhadap strukturnya. Pada gilirannya, tipe struktur akan mempengaruhi

rancangan sistem pengendalian manajemen organisasi. Meskipun

21 Mulyadi dan Johni Setiawan, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Salemba 4, Jakarta, Edisi 4, 2001, hlm.3

22 Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP AMP YKPM, Yogyakarta, 2002

Page 16: amin ki

kualitas dan ukuran organisasi- organisasi itu beragam, setidaknya

mereka bisa dikelompokkan kedalam tiga kategori, yaitu:23

1. Struktur fungsional, dimana setiap manajer bertanggung jawab bagi

fungsi-fungsi dispesialisasi seperti produksi atau pemasaran.

2. Struktur unit bisnis, dimana para unit manajer bertanggung jawab

bagi aktifitas-aktifitas dan masing-masing unit, dan unit bisnis

berfungsi sebagai bagian yang semi independen dari perusahaan.

3. Struktur matriks, dimana unit-unit fungsional memiliki tanggung

jawab rangkap.

b. Keselarasan tujuan (goal congruence)

Meskipun sistematis, proses pengendalian manajemen tidak

bersifat mekanis lebih dari itu proses ini meliputi interaksi antar individu

dimana tidak dapat digambarkan dalam cara mekanis. Para manajer

memiliki tujuan pribadi sebagaimana halnya dengan tujuan organisasi.

Masalah pengendalian yang terutama adalah bagaimana mempengaruhi

mereka dalam bertindak demi pencapaian tujuan organisasi. Keselarasan

tujuan berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan seorang anggota

organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri.

Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan dioperasikan

dengan prinsip keselarasan tujuan. Faktor informal yang berpengaruh

terhadap keselarasan tujuan baik sistem formal maupun proses informal

memberikan pengaruhnya pada perilaku manusia dalam organisasi

perusahaan. Mereka akan berpengaruh pada tingkat pencapaian dalam

memadukan tujuan. Aspek-aspek yang berkaitan dengan proses

informal, seperti etos kerja, gaya manajemen dan budaya yang

melingkupi.

c. Sistem Pengendalian Bersifat formal

Faktor- faktor informal yang telah disebutkan di atas memiliki

pengaruh besar pada efektifitas sistem pengendalian manajemen.

23 Antoni Robert N and Vijay Govindarajan, Op.Cit, hal 67

29 Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP AMP YKPM, Yogyakarta, 2002, hlm.62-63

30 Antoni Robert N and Vijai Gofindarajan, Op.Cit, hlm. 67

Page 17: amin ki

Pengaruh besar lainnya bisa diperoleh dari sistem yang bersifat formal.

Sistem ini bisa diklasifikasikan ke dalam 2 tipe yaitu sistem

pengendalian itu sendiri dan aturan-aturan.

2.4 Kinerja Organisasi

2.4.1 Pengertian Kinerja Organisasi

Kata perform )kinerja( berasal dari dua kata per yang berarti dari

atau menurut dan from yang berarti cara atau metode melakukan sesuatu

yang memerlukan kecakapan.24

Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai serta merujuk

pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta.

Kinerja merujuk pada suatu pencapaian karyawan atas tugas yang diberikan.

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang harus memilih derajat

kesediaan dan tingkat kesediaan tertentu. Kesediaan dan ketrampilan

seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

pemahaman mengerjakannya.25

Kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan hasil

kerja. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang

ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat

diukur dan menggambarkan kondisi empiris suatu perusahaan dari berbagai

ukuran yang disepakati. Kinerja manajer adalah tingkat hasil kerja manajer

dalam mencapai persyaratan-persyaratan manajer yang diberikan. Kinerja

adalah hasil kerja manajer baik segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan

standar kerja yang telah ditentukan. Untuk mengetahui kinerja yang dicapai

maka dilakukan penilaian kinerja.26

24 Toha Jabir AlWani, Bisnis Islami, Ak Group, Yogyakarta, 2005, hlm.17025 Hersey dan blanchard, Manajemen Perilaku Organisasi dan Pendayagunaan SDM,

Erlangga, Jakarta, 1995, hlm. 40626 Yuniawati, Pengaruh lingkungan Eksternal, Perencanaan Strategi terhadap kinerja

Perusahaan; Laporan studi Ilmu Pertanian, Program Pascasarjana, Universitas Pajajaran Bandung, hlm.48

Page 18: amin ki

Penilaian kinerja karyawan adalah masalah penting bagi seluruh

pengusaha. Namun demikian kinerja memuaskan tidak terjadi secara

otomatis, dimana hal ini cenderung akan makin terjadi dengan

menggunakan sistem penilaian manejemen yang baik. Manajemen kinerja

juga merupakan proses bersifat siklus seerti yang diilustrasikan :

Gambar I Siklus Manajemen Kinerja

Siklus manajemen kinerja terdiri atas beberapa aktifitas yang

dijalankan secara bersama-sama oleh manajer dan karyawan sebagai

berikut:27

1. Merencanakan, menyepakati sasaran, target berikut kebutuhan

pengembangan kompetensi atau kemampuan serta siapkan rencana

untuk mencapai sasaran, memperbaiki kinerja dan mengembangkan

kemampuan.

2. Bertindak, implementasi rencana dalam pekerjaan sehari-hari dari

melalui program khusus peningkatan dan pengembangan.

27 Sunarto, Manajemen Karyawan,Aditya Media dan Amos, Yogyakarta, 2005, hlm.153

Evaluasi Bertindak

Ukur

Rencanakan

Page 19: amin ki

3. Ukur, pantaulah kinerja berpatokan pada ukuran kinerja, yaitu

membandingkan apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya

dicapai.

4. Evaluasi, mengevaluasi pencapaian dibandingkan dengan rencana

berdasarkan kinerja yang telah disepakati.

2.4.2 Dimensi atau Indikator Kinerja Organisasi

Menurut Murphi et. al dalam jurnal media ekonomi dan bisnis,

dimensi pengukuran kinerja dapat ditemui dalam berbagai penelitian adalah:

a Pertumbuhan (growt)

Dimensi Pertumbuhan (growt) dikenal sebagai ukuran kinerja

yang paling penting, terutama pada perusahaan kecil dan merupakan uji

kinerja yang baik di tengah kondisi resesi ekonomi dan persaingan yang

ketat. Menurut Hoy et. al dalam jurnal media ekonomi dan bisnis

mengemukakan bahwa pertumbuhan penjualan merupakan indikator

kinerja yang sangat lazim dan telah menjadi konsensus sebagai ukuran

pertumbuhan yang terbaik. Winklud beragumentasi bahwa pertumbuhan

pertama dipicu oleh naiknya permintaan akan produk atau layanan yang

ditawarkan oleh perusahaan yang berarti naiknya penjualan. Indikator

yang dilibatkan adalah pertumbuhan pangsa pasar (market shar’e).28

b Kemampulabaan (profitabiliti)

Dimensi kemampulabaan dimaksudkan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa jauh

perusahaan dapat dikelola secara efektif.29

Pengukuran kinerja yang telah dikembangkan oleh Bae dan

Lawler, menggunakan 8 indikator utama yaitu:

1. Tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan

dalam jangka panjang

2. Tingkat pertumbuhan penjualan

3. Kepuasan kerja karyawan

28 Ibid, hlm. 1929 Ibid, hlm. 20

Page 20: amin ki

4. Komitmen dan loyalitas kerja karyawan pada perusahaan

5. Kondisi keuangan perusahaan dilihat dari aspek likuiditas dan

kemampuan dalam meningkatkan sumber- sumber keuangan

6. Citra dan nama baik perusahaan

7. Kualitas produk atau layanan yang dihasilkan perusahaan

8. Produktifitas karyawan

Menurut Mia dan Clarke, kinerja organisasi didefinisikan sebagai

seberapa tinggi tingkat pencapaian target yang telah direncanakan misalnya

tingkat laba, volume penjualan, kualitas produk dan layanan, kondisi

keuangan perusahaan, bertambanhya jumlah area pasar baru )pangsa pasar(,

citra dan nama baik perusahaan, jumlah nasabah yang dihasilkan sesuai

dengan target.30 Dari berbagai pengukuran kinerja yang telah dikembangkan

oleh beberapa pakar di atas, maka dalam penelitian ini, penulis

menggunakan dimensi kinerja dengan menggunakan konsep Mia dan

Clarke.

2.4.3 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja merupakan suatu yang konstruk multidimensional yang

mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja adalah:

1. Faktor personal atau individu

Faktor ini meliputi: pengetahuan, ketrampilan, kemampuan,

kepercayaan diri, komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.

2. Faktor kepemimpinan

Faktor ini meliputi: kualitas dukungan dan semangat, arahan dan

dukungan yang diberikan manajer dalam team leadernya.

3. Faktor tim

Faktor ini meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastuktur yang

diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur kinerja dalam

organisasi.

4. Faktor konstektual

30 Bambang Tjahjadi, Op.Cit, hlm.99

Page 21: amin ki

Faktor ini meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan

internal.

2.4.4 Kinerja dalam Islam

Manusia tidak bisa dilepaskan dari pekerjaan, manusia diciptakan

oleh Allah bukan saja sebagai hiasan pekerjaan tetapi sebagai suatu ciptaan

yang diberikan tugas dan tugas tersebut adalah memelihara ciptaan ini

dengan pekerjaannya. Dengan demikian kerja merupakan salah satu tugas

ilahi yang mengandung kewajiban dan suatu hak. Manusia diberi kekuatan

supaya berusaha untuk mempertahankan diri dari kesukaran hidup. Manusia

diberi kekuatan dan ketabahan untuk menahan semua kesulitan akibat

bekerja keras dalam perjuangan untuk mencapai kemenangan dan kejayaan.

Pada hakekatnya kehidupan yang bahagia dan kegembiraan yang sempurna

dijamin oleh Al-Qur’an kepada mereka yang berusaha dan bekerja keras

bagi penghidupan mereka. Melalui firman Allah )Q.S. Yunus :19( yang

berbunyi:

من سبقة كلمة ال ولو فاختلفوا وحدة امة اال الناس كان وما

( يختلفون فيه فيما بينهم لقذى ( ربك

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, mereka diberi petunjuk oleh tuhan mereka karena keimanannya, dibawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan.

Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad, jika bersikap konsisten

terhadap peraturan Allah, suci niatnya dan tidak melupakan Allah, menurut

Islam pada hakekatnya setiap muslim diminta untuk bekerja, meskipun

hasilnya belum dapat dimanfaatkan olehnya dan orang lain. Seseorang wajib

bekerja, karena bekerja merupakan hak manusia dan merupakan salah satu

cara mendekatkan diri kepada Allah

2.5 Hubungan Variabel dan Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh intensitas persaingan bisnis terhadap kinerja organisasi

Page 22: amin ki

Organisasi perusahaan pada umumnya mampu memperoleh

keunggulan persaingan jika posisi yang dimiliki oleh perusahaan mampu

memberi kekuatan yang menonjol di atas kekuatan pesaing, dan

kemampuan untuk membangun image produk perusahaan terhadap

pelanggan. Penempatan posisi produk dapat ditempuh melalui serangkaian

aktifitas seperti menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, memberikan

pelayanan kepada pelanggan melebihi pesaing, menjaga ketersediaan

produk di pasar.

Persaingan suatu organisasi tidak hanya menjadi pemicu harga,

produk dan jaringan persaingan pasar akan tetapi juga ada faktor-faktor

lain seperti adanya sejumlah pesaing di pasar, perubahan regulasi dan

kebijakan pemerintah, dan kesepakatan kepada customer dari yang

ditawarkan kompetitor. Sejalan dengan Porter yang mengatakan bahwa

seluruh jumlah faktor- faktor yang dikumpulkan mempengaruhi suatu

persaingan pasar oganisasi. Untuk itu dengan adanya intensitas persaingan

pasar, banyak organisasi yang bekerja dengan lebih baik. Sehingga diduga

ada hubungan positif antara persaingan pasar dan kinerja organisasi.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas

persaingan bisnis terhadap kinerja organisasi.

2. Pengaruh strategi bersaing terhadap kinerja organisasi

Kohli dan Jarwoksi mengatakan bahwa besarnya persaingan suatu

perusahaan seharusnya menemukan suatu keinginan pelanggan dan

menciptakan nilai superior pelanggan untuk kepuasan mereka. Mereka

juga mengatakan bahwa suatu organisasi seharusnya mengukur

keuntungan dan biaya yang diharapkan serta mengejar keuntungan

terhadap peningkatan orientasi strategi pasar, peningkatan orientasi pasar

mungkin akan menghalangi kinerja. Strategi merupakan rencana terpadu

tentang uraian produk, kegiatan, fungsi dan pasar yang saat ini dijalankan

oleh perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Strategi

disusun berdasarkan keunggulan perusahaan dalam menghadapi

Page 23: amin ki

lingkungan. Strategi bersaing dimaksud melakukan sesuatu yang berbeda

dengan para pesaing dalam industri yang sama. Setiap perusahaan

mempunyai kebebasan untuk menentukan strategi mana yang akan

dipergunakan dalam bersaing. Swamidass dan Newel, serta Yeoh dan

Joeong mengemukakan bahwa strategi merupakan alat untuk melakukan

adaptasi dan merupakan faktor penentu utama kinerja perusahaan. James

dan Halten menegaskan bahwa kinerja merupakan fungsi dari strategi.

Variabel strategi bersaing ini diduga mempunyai hubungan yang positif

terhadap kinerja perusahaan.

H2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi bersaing

terhadap kinerja organisasi

3. Pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja organisasi

Setiap organisasi selalu memiliki fungsi pengendalian manajemen.

Pengendalian manajemen tersebut ada sejak organisasi berdiri dan akan

tetap ada bersama dengan keberlangsungan organisasi. Manajemen yang

baik membutuhkan pengendalian yang efektif. Perencanaan yang baik,

tujuan yang dinyatakan dengan jelas, struktur organisasi, tidak akan bisa

mengantarkan kesuksesan organisasi tanpa didukung oleh adanya sistem

pengendalian manajemen yang memadai. Tidak mungkin organisasi ada

tanpa pengendalian. Salah satu bentuk pengendalian adalah pengukuran

kinerja untuk mencapai tujuan organisasi. Pengukuran kinerja merupakan

bagian dari fungsi pengendalian manajemen karena pengukuran kinerja

dapat digunakan untuk melakukan pengendalian aktifitas. Setiap aktifitas

harus terukur kinerjanya agar dapat diketahui tingkat efisiensi dan

efektifitasnya. efisiensi dan efektifitas tersebut merupakan dasar untuk

melakukan penilaian kinerja.

H3 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem pengendalian

manajemen terhadap kinerja organisasi

2.6 Kerangka Teoritis

Page 24: amin ki

Bertitik tolak dari uraian dalam pendahuluan dan landasan teori

tersebut di atas, maka kerangka pemikiran teoritis yang diketengahkan adalah

sebagai berikut:

Gambar 2

Kerangka Teoritis

Dari model penelitian di atas, dapat dijelaskan bahwa ketiga variabel

independent yaitu intensitas persaingan bisnis, strategi bersaing, sistem

pengendalian manajemen akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi.

III. METODE PENELITIAN

Metode pada dasarnya berarti cara yang digunakan untuk mencapai

tujuan dan suatu penelitian. Langkah- langkah yang akan ditempuh agar

relevan dengan masalah yang telah dirumuskan, maka penulis menggunakan

metode penelitian sebagai berikut:

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan asosiatif atau

korelasional, yaitu ingin mengetahui tingkat hubungan antara variabel bebas

)persaingan bisnis, strategi bersaing, dan sistem pengedalian manajemen(

dengan variabel terikat )kinerja organisasi(. Data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer ini

diperoleh langsung dari manajer BMT, bagian keuangan dan bagian

pemasaran sekitar Demak dengan menggunakan instrumen kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

Intensitas persaingan Bisnis) X1(

Strategi Bersaing)X2(

Sistem Pengendalian Manajemen)X3(

Kinerja Organisasi)Y(

Page 25: amin ki

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal-hal yang diketahui. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui

tangan kedua, artinya peneliti peroleh lewat pihak lain diantaranya artikel,

jurnal, buku referensi, skripsi terdahulu, literatur-literatur yang mendukung

dan instansi terkait atau erat hubungannya dengan penelitian ini31

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu wilayah organisasi yang terdiri atas suatu obyek

atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.32

Dalam perencanaan atau penelitian, peneliti diharapkan pada pilihan

atau hanya mempelajari keseluruhan untuk populasi atau hanya mempelajari

sebagian unsur yang diambil dari bagian yang lebih besar atau sama orang

yang telah dirumuskan secara jelas disebut populasi, sedangkan bagian unsur

yang diambil dari populasi yang lebih besar dinamakan sampel dan proses

pengambilan unsur disebut sampling.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh BMT yang terdapat di

sekitar Kabupaten Demak. Sedangkan yang diambil sebagai sample meliputi

manajer BMT, karyawan bagian keuangan dan karyawan bagian pemasaran.

3.4 Tekhnik Pengambilan Data

Pengumpulan dilakukan dengan metode survay yang menggunakan

kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan pada para manajer BMT,

karyawan bagian keuangan dan karyawan bagian pemasran di Kabupaten

Demak, di mana pengambilan kuesioner dilakukan secara langsung.

3.5 Operasional Variabel

No. Variabel Dimensi Indikator Skala

1 Persaingan

bisnis )X1(

Persaingan

sesama

a. Adanya Jumlah Differensial

31 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, hlm.200

32 Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2005, hlm.55

Page 26: amin ki

perusahaan dalam

industri.

pesaing

b. Margin Profit yang

rendah

c. Karakteristik produk

yang dimiliki

d. Pelaksanaan saluran

distribusi dan

promosi

e. Penurunan pembelian

oleh konsumen

f. Peningkatan

kemampuan ekonomi

konsumen

Semantik

2 Strategi

Bersaing )X2(

a. Prospector a. Memperluas pangsa

pasar keberbagai

daerah

b. Tingkat keragaman

produk baru yang

ditawarkan

c. Banyak kelompok

konsumen yang

dilayani

d. Tingkat kualitas

produk yang

dihasilkan

e. Identifikasi pasar

f. Tingkat keunikan

produk baru yang

ditawarkan

g. Tingkat inovasi

dalam menyajikan

Differensial

Semantik

Page 27: amin ki

b. Defender

produk atau jasa yang

dijual

h. Menambah segmen

pasar

i. Ratio nilai produk

dan harga yang lebih

baik dibanding

pesaing

a. Tidak menambah

segmen pasar

b. Mencari informasi

dalam

mempertahankan

stabilitas pasar

c. Memiliki sedikit line

produk

d. Mempertahankan

pangsa pasar

dibandingkan dengan

memperluasnya

e. Menekankan

penggunaan strategi

stabilitas dan

efisiensi

3 Sistem

pengendalian

manajemen

)X3(

a. Sistem

pengendalian

formal

a. Merencanakan

aktifitas yang akan

dilakukan organisasi

b. Penggunaan proses

anggaran untuk

diskusi dengan

rekan-rekan bawahan

Differensial

Semantik

Page 28: amin ki

b. Sistem

pengendalian

informal

mengenai perubahan

yang akan terjadi

dalam perusahaan

c. Adanya rapat atau

pertemuan rutin

dalam perusahaan

d. Adanya program-

program kerja dalam

perusahaan

a. Loyalitas karyawan

terhadap organisasi

b. Keuletan dan

semangat kerja yang

dimiliki oleh

karyawan dalam

menjalankan tugas

secara tepat waktu

c. Hubungan

komunikasi antara

pemimpin dan

bawahan

4 Kinerja

organisasi )Y(

a. Kualitas

perusahaan

a. Tingkat

pertumbuhan

penjualan

b. Tingkat kemampuan

perusahan dalam

memperoleh

keuntungan jangka

panjang

c. Kualitas produk dan

layanan yang

Differensial

Semantik

Page 29: amin ki

b. Kuantitas

perusahaan

dihasilkan

d. Kondisi keuangan

perusahaan dilihat

dari aspek modal dan

kemampuan dalam

meningkatkan laba

perusahaan

e. Bertambahnya

jumlah arena pasar

baru

a. Citra dan nama baik

perusahaan

b. Jumlah nasabah

yang dihasilkan

sesuai dengan target

yang ditentukan

3.6 Analisis Data

Suatu penelitian akan sangat membutuhkan suatu analisis data dan

interpretasi yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian

dalam rangka mengungkap suatu fenomena sosial tertentu. Analisis data

adalah suatu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah

dibaca dan diintrepetasikan. Metode yang dipilih dalam menganalisis data

harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti.33

3.6.1 Analisis Diskriptif

Analisis ini merupakan suatu analisis yang menguraikan data hasil

penelitian tanpa melakukan pengujian. Meliputi pendidikan responden,

lamanya bekerja, dan umur responden.

3.6.2 Uji Validitas dan Realibilitas

33 Diah Suryani kusuma Wardani, Penelitian Kuantitatif, Tiara Wacana, 1989, hlm.300

Page 30: amin ki

Untuk memperoleh informasi yang relevan dan cukup tinggi

kesahihannya, mak angket yang digunakan diuji lebih dulu.

1( Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Untuk menguji validitas instrumen dapat

melakukan korelasi skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk

atau variabel.34

Memekai rumus Produt Moment sebagai berikut :35

Dimana :

X : Jumlah skor tiap item.

Y : Jumlah total tiap item

N : Jumlah responden

2( Uji Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,60.36 Untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data

untuk mencari reliabilitas digunakan teknik dari Cronbach. Rumusnya

sebagai berikut :37

Rxy =

Dimana :

Rxy : Reliabilitas butir pertanyaan atau soal

K : Banyaknya varians butir

: Jumlah varians butir

) : Varians total

3( Uji Asumsi Klasik

34 Imam Ghazali, Analisis Multivarite Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2002, Hlm. 42

35 Husein Umar, Metode Riset Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, Hlm. 11136 Imam Gahazali, Op.Cit, Hlm. 4237 Husein Umar, Op.Cit, Hlm. 125

Page 31: amin ki

1.Uji Multikolinearitas, yaitu bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi bebas )independent(. Model

mengenai regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

independen.

1( Uji Heteroskedastisitas, yaitu bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastistas dan jika

bebeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang Homoskedastistas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

2( Uji Autokorelas, yaitu bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelai antara variabel ambang )penggangu( pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

)sebelumnya(. Untuk mengetahui apakah pada model regresi

mengandung autokorelasi dapat digunakan Durbin Watson Test.

3( Uji Normalitas, yaitu bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk

menguji apakah distribusi data normal atau tidak dengan

menggunakan analisis grafik.38

4( Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis ini dilakukan untuk menguji hipotesa dari penelitian

yang telah dirumuskan sebelumnya. Yaitu untuk mengetahui apakah

ada pengaruh antara intensitas persaingan bisnis, strategi bersaing

dan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja organisasi.

Dalam penelitian ini menggunakan rumus persamaan regresi

ganda untuk menganalisis data. Bentuk persamaan garis regresi

ganda adalah :

Rumus :

38 Ibid, Hlm. 110

Page 32: amin ki

Y : a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

Dimana :

Y : Kinerja Organisasi

a, b1,b2, b3 : Koefisien regresi

x1 : Intensitas Persaingan Bisnis

x2 : Strategi Bersaing

x3 : Sistem Pengendalian Manajemen

e : Eror

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara koefisien

regresi variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak

terhadap tergantung.39 Formula Uji F adalah :

F =

Dimana :

R2 : Koefisien determinasi

K : Jumlah variabel

N : Jumlah sampel

a. Menghitung Koefisien Determinasi

Digunakan untuk mengukur ketepatan modal analisis yang

dibuat. Nilia koefisien determinasi digunakan untuk mengukur

besarnya sumbangan dari variabel bebas yang diteliti terhadap

variasi variabel tergantung. Bila R2 mendekati angka satu, maka

dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap

variabel tergantung semakin besar. Hal ini berarti model yang

digunakan semakin kuat untuk menerangkan variasi variabel

39 Domadur Gujarati, Ekonomika Dasar, Erlangga, 1999, Jkarta, Hlm. 120

Page 33: amin ki

tergantung.50 Koefisien determinasi digunakan rumus sebagai

berikut :

R2 =

Dimana :

R2 : Koefisien determinsi

ESS : Jumlah kuadrat yang dijelaskan

RSS : Jumlah kuadrat residual

TSS : ESS + RSS

b. Uji-t )Persial(

Digunakan untuk mengetahui masing-masing sumbangan

variabel bebas secara persial terhadap variabel tergantung, 40

menggunakan uji masing-masing koefisien regresi variabel

bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak

terhadap variabel terikat41

Uji-t dirumuskan sebagai berikut :

t =

Dimana :

: Koefisien Regresi

40 Ibid, Hlm. 13941 Ibid, Hlm. 74

Page 34: amin ki

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muhammad Al-Assal dan Fathi Abdul Karim, Sistem Prinsip dan tujuan

Ekonomi Islam, Alih Bahasa H Imam Saifudin, Pustaka Setia, Bandung, 1999

Bambang Tjahjadi, “Pengaruh Intensitas Persaingan, Strategi Bersaing, Sistem

Pengendalian Manajemen terhadap Perilaku Disfungsional Manajer, Jurnal

Ventura, Vol. 9, no.2 Agustus, 2006

Faisal Tri Jatmiko, “Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi dan

Ketidakpastian Lingkungan yang dirasakan terhadap Penggunaan Informasi

sistem akuntansi manajemen dan kinerja unit bisnis”, Jurnal JAAI, vol.10,

no.1, Juni 2006

Gudono, “Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap hubungan antara

Penggunaan Informasi Sistem akuntansi Manajemen dan Kinerja unit bisnis

dan Kepuasan Kerja, Jurnal AMKP, 2007

Arfan Ihsan, “Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar terhadap Kinerja Unit

Perusahaan”, Jurnal Maksi, Vol.3, Agustus 2003

Adlli, “Assosiasi Sistem Kompensasi Insentif dan Motivasi Kerja Manajer dengan

misi strategic build sebagai variabel Pemoderasi”,Jurnal Kepuasan Kerja

dan motivasi Kerja

Mulyadi dan Johni Setiawan, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen,

Salemba 4, Jakarta, Edisi 4, 2001

Hersey dan blanchard, Manajemen Perilaku Organisasi dan Pendayagunaan

SDM, Erlangga, Jakarta, 1995

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka

Cipta, Jakarta, 1998

Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Praja Grafindo Persada, Jakarta,

1921

Diah Suryani kusuma Wardani, Penelitian Kuantitatif, Tiara Wacana, 1989

Imam Ghazali, Analisis Multivarite Dengan Program SPSS, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang, 2002