almakiyah dan al-madinah 2

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua bangsa berusaha keras untuk malestarikan warisan pemikiran dan sendi-sendi kebudayaannya. Demikian juga umat Islam amat memperhatikan kelestarian risalah Muhammad yang memuliakan semua umat manusia. Itu disebabkan risalah Muhammad bukan sekedar risalah ilmu dan pembaharuan yang hanya diperhatikan sepanjang diterima akal dan pendapat respon manusia; tetapi, di atas itu semua, ia agama yang melekat pada akal dan terpateri dalam hati. Kita telah mengetahui bahwa al-Quran sampai kepada umat Islam dan pertama kali diterima oleh Muhammad SAW melalui proses nuzul. Namun perlu dicatat bahwa ayat-ayat tersebut dinuzulkan ada di wilayah Mekkah dan sekitarnya, baik sebelum atau sesudah hijrah, di wilayah Madinah dan sekitarnya, dalam perjalanan, di waktu pagi, siang bahkan malam. Untuk mengetahui ayat-ayat tersebut, maka salah satu ilmu yang berhubungan dengan masalah ini perlu diketahui, yakni Ilmu al-makki wa al-madani. - 1 -

Upload: dahlia-tambajong

Post on 21-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Almakiyah Dan Al-madinah 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua bangsa berusaha keras untuk malestarikan warisan pemikiran dan

sendi-sendi kebudayaannya. Demikian juga umat Islam amat memperhatikan

kelestarian risalah Muhammad yang memuliakan semua umat manusia. Itu

disebabkan risalah Muhammad bukan sekedar risalah ilmu dan pembaharuan yang

hanya diperhatikan sepanjang diterima akal dan pendapat respon manusia; tetapi, di

atas itu semua, ia agama yang melekat pada akal dan terpateri dalam hati.

Kita telah mengetahui bahwa al-Quran sampai kepada umat Islam dan

pertama kali diterima oleh Muhammad SAW melalui proses nuzul. Namun perlu

dicatat bahwa ayat-ayat tersebut dinuzulkan ada di wilayah Mekkah dan sekitarnya,

baik sebelum atau sesudah hijrah, di wilayah Madinah dan sekitarnya, dalam

perjalanan, di waktu pagi, siang bahkan malam. Untuk mengetahui ayat-ayat tersebut,

maka salah satu ilmu yang berhubungan dengan masalah ini perlu diketahui, yakni

Ilmu al-makki wa al-madani.

Dan adapun pembahasan secara rinci mengenai al-makki wa al-madani akan

kami bahas dalam makalah yang kami buat ini, baik itu menyangkut tentang apa itu

makkiyah dan madaniyyah, ciri-ciri yang spesifik makkiyah dan madaniyyah, serta

faedah atau manfaat bagi kita dalam mempelajari ilmu al-makki wa al-madani.

Seiring bergantinya zaman, Al-Qur'am yang merupakan pedoman

bagi Islamsampai akhir zaman, marilah kita mengenal lebih jauh tentang. Sebenarnya

apayang menjadi objek Al-Qur'an sebingga banyak ilmu tentang Al-

Qur'an yang lebihkita kenal dengan Ulumul Qur'an.

Dengan adanya pembahasan ini kita sebagai generasi Islam supaya lebih Al-

Qur'an karena tak kenal maka tak sayang.

- 1 -

Page 2: Almakiyah Dan Al-madinah 2

B. Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata

kuliah yang bersangkutan dan sebagai bahan pelajaran bagi semua mahasiswa agar

dapat diambil manfaat dari isi makalah ini.

C. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah yang diangkat penulis dalam pokok pembahsan

makalah ini adalah :

a. Apa pengertian Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah?

b. Bagaimana Klasifikasi surah-surah Al-quran?

c. Apa Ciri-ciri ayat-ayat Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah

d. Bagaimana Kegunaaan mempelajari Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah

- 2 -

Page 3: Almakiyah Dan Al-madinah 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah

Ada beberapa definisi tentang Makkiyyah dan Madaniyyah yang diberikan

oleh para ulama. Dimana masing-masing definisi tersebut saling berbeda satu sama

lain. Perbedaan ini disebabkan adanya dasar atau kriteria yang berbeda, yang dipakai

untuk menentukan Makkiyyah atau Madaniyyah suatu Surat atau ayat.1

1. Definisi Makkiyyah dan Madaniyyah Berdasarkan Lokasi Turunya Surat atau

Ayat

جاورها . : بالموما دينة نزل ما �ّي� الم�َد�ن و �ة �َّي �ِب وُح�َد�ي وعرفة �ى كم�ن جاورها وما بمكة نزل ما

وسلع وقِباء . كأُحَد

”Makkiyyah ialah ayat-ayat yang diturunkan di Mekah dan sekitarnya seperti

Mina, Arafah, dan Hudaibiyyah. Sedangkan Madaniyyah ialah ayat-ayat yang di

turunkan di Madinah dan sekitarnya, seperti Uhud, Quba’, dan Sul’a.”

Namun demikian definisi ini masih mempunyai banyak kelemahan karena tidak

dapat mendefinisikan secara tuntas. Lantaran di antara ayat-ayat Al-Qur’an, ada

yang diturunkan jauh di luar kota Mekah dan Madinah atau sekitarnya. Sehingga

tidaklah tepat jika digolongkan ke daerah Mekah atau Madinah. Sebagai contoh,

Surat At-Taubah [9]: 42, yang diturunkan di Tabuk.2

Arti: Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu, keuntungan yang mudah

diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu,

tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan

bersumpah dengan (nama) Allah: Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat

bersama-samamu. Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah

1 Hamdani, Anwar. 1995 : 222 Ibid

- 3 -

Page 4: Almakiyah Dan Al-madinah 2

mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang

berdusta. (QS. 9:42)

dan Surat Az-Zukhruf [43]: 45 yang diturunkan di Baitul Maqdis pada malam

ketika Nabi Saw. melakukan Isra. Padahal ke dua daerah tersebut jauh di luar

kota Mekah dan Madinah.

Arti: Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum

kamu: Adakah Kami menentukan ilah-ilah untuk disembah selain Allah Yang

Maha Pemurah (QS. 43:45)3

2. Definisi Makkiyyah dan Madaniyyah Berdasarkan Khitab atau Sasaran Seruanya

. المَدينة : , : ألهل خطابا كان ما �ّي� والم�َد�ن مكة ألهل خطابا ماكان �1ّي الم�ك

“Makkiyyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang Mekkah,

sedangkan Madaniyyah adalah ayat0ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang

Madinah.”

Pendapat ini sebagaimana dinyatakan oleh Az-Zarqani yang didasarkan pada

riwayat Abu Ubaidah dalam kitab Fadhail Al-Qur’an yang bersumber dari

Maimun Bin Mahram, yang menyatakan sebagai berikut:

“Bila dalam Al-Qur’an terdapat Ayat yang diawali dengan redaksi “Hai sekalian

Manusia! Atau Hai Bani Adam! Maka ayat tersebut termasuk Makkiyyah.

Namun bila diawali dengan redaksi “Hai sekalian orang yang beriman! Maka

ayat tersebut termasuk Madaniyyah.4

Namun demikian, definisi ini memiliki banyak kelemahan antara lain:

a. Tidak semua Surat atau ayat diawali dengan redaksi Yaa Ayyuhan Naasu atau

redaksi Yaa Ayyuhalladziina Aamanu. Sebagai contoh, pembukkan Surat Al-

Ahzab dimulai dengan redaksi Yaa Ayyuhannabiyyu atau juga pembukaan

Surat Al-Munafiqun yang diawali dengan redaksi Idzaajaa

akalmunaafiquuna.

3 Hamdani, Anwar. 1995 : 224 Anwar, Rosihan. 2000 : 111

- 4 -

Page 5: Almakiyah Dan Al-madinah 2

b. Tidak semua Surat atau ayat yang dimulai dengan redaksi Yaa Ayyuhan Naasu

adalah Makkiyyah. Demikian juga tidak semua ayat atau Surat yang dimulai

dengan redaksi Yaa Ayyuhalladziina Aamanu adalah Madaniyyah. Sebab

banyak Surat atau ayat termasuk Makkiyyah, tetapi dimulai dengan redaksi

Yaa Ayyuhalladziina Aamanu. Contoh Surat Al-Hajj. Dimana Surat ini

termasuk Makkiyyah tetapi pada akhir surat terdapat ayat yang diawali

dengan redaksi Yaa Ayyuhalladziina Aamanu, yakni pada ayat 77.

Sebaliknya, ada pula ayat atau Surat yang digolongkan sebagai Madaniyyah,

tetapi diawali dengan redaksi Yaa Ayyuhan Naasu. Contohnya Surat An-

Nisa’, atau Surat Al-Baqarah yang digolongkan sebagai Madaniyyah, padahal

dalam ayat-ayatnya ada yang diawali dengan redaksi Yaa Ayyuhan Naasu.

3 Definisi Makkiyyah dan Madaniyyah Berdasarkan Masa Turunya

“Makkiyyah ialah ayat-ayat yang diturunkan sebelum Rasulullah hijrah ke

Madinah, kendatipun bukan turun di Mekkah. Madaniyyah ialah ayat-ayat yang

diturunkan sesudah Rasulullah hijrah ke Madinah, kendatipun bukan turun di

Madinnah. Ayat-ayat yang turun setelah peristiwa hijrah disebut Madaniyyah

walaupun turun di Mekkah atau Arafah.”

Definisi yang terakhir ini, merupakan definisi yang paling populer atau masyhur

dikalangan ulama. Lantaran definisi ini mencakup pembagian Makkiyyah dan

Madaniyyah secara lebih tepat.

Dengan demikian, Surat An-Nisa’ [4]: 58 termasuk kategori Madaniyyah

kendatipun diturunkan di Mekkah, yaitu pada perietiwa terbukanya kota Mekkah

(fath al-makkah). Begitu pula Surat Al-Ma’idah[5]: 3 termasuk kategori

Madaniyyah kendatipun tidak diturunkan di Madinah, karena ayat itu diturunkan

pada peristiwa haji wada’.5

B. Ciri-ciri Khas Ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah

a. Tanda-tanda surah Makkiyah

5 Anwar, Rosihan. 2000 : 111

- 5 -

Page 6: Almakiyah Dan Al-madinah 2

Sesuatu surah/ayat adalah Makkiah, kalau/ayat itu mempunyai tanda-tanda

sebagai berikut:6

1. Dimulai dengan nida’ “ya ayyuhan nasu” dan sejenisnya

Contoh :

Semebahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu,

agar kamu bertakwa.

2. Didalamnya terdapat lafadh: “kalla”

“……. Sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah yang diucapkannya

saja…….”

3. Didalamnya terdapat ayat-ayat sajdah, ada 15 ayat sajdah, (sunnat bersujud

tilwah) antara lain :

“….. dan mereka bertasbih memujinya dan hanya kepadanyalah mereka

bersujud”

4. Pada permulaannya teradapat huruf-huruf tahajji (huruf terpotong-potong), seperti

huruf : 

S. Shaad, S. as-Syura, S. as-Syua’ra, A. al-A’raf dan s. al-Ankabut. 

5. Didalamnya terdapat cerita-cerita para Nabi dan Umat-umat terdahulu, selain

surah al-Baqarah dan al-Maidah. Contohnya, antara lain seperti surah : Tunus,

Yusuf, Huth, Ibrahim, al-Kahfi, Maryam. Thaha dan sebagainya.

6. Didalamnya berisi cerita-cerita terhadap kemusrikan dan penyembuhan-

penyembuhan kepada selain Allah SWT.

7. Didalamnya berisi keterangan-keterangan adat kebiasaan orang-orang kafis dan

orang musrik yang suka mencuri, merampok, membunuh, mengubur hidup-

hidup anak perempuan dan lain sebagainya.

8. Didalamnya berisi penjelasan dengan bukti-bukti argumentasi dari alam ciptaan

Allah SWT. Yang apat menyadarkan orang-orang kafir untuk untuk beriman

6 Ash-Shidiqie, dkk. 2000 : 35

- 6 -

Page 7: Almakiyah Dan Al-madinah 2

kepada Allah SWT dan percaya kepada Rasul dan Kitab-kitab suci, hari kiamat

dan sebagainya.

9. Berisi sejarah perinsip-perinsip akhlak yang mulia dan pranata sosial yang

tinggi, yang dijelaskan dengan sangat mengagumkan sehingga menyebabkan

orang benci kepada kekafiran, kemusrikan, kefasikan, kekerasan, taat setia,

kasih sayang, ikhlas, hormat, rendah hati dan sebagainya.

10. Berisi nasehat-nasehat petunjuk dan ibarah-ibarat dari balik yang dapat

menyadarkan bahwa kekafiran, kedurhakaan, dan pembangkangan umat itu

hanya mengakibatkan kehancuran dan kesengsaraan saja.

11. Kebanyakan surat/ayat-ayatnya pendek-pendek, karena menggunakan bentuk ijaz

(singkat padat). Bentuk tersebut ditujukan kepada orang-orang Quraisy Mekkah

yang umumnya pakar bahasa Arab.

b. Madaniyah 

a. Menjelaskan permasalahan ibadah, muamalah, hudud, bangunan rumah tangga,

warisan, keutamaan jihadm kehidupan sosial, aturan-aturan pemerintah

menangani perdamaian dan peperangan, serta persoalan-persoalan pembentukan

hukum syara’.

b. Mengkhitabi Ahli Kitab Yahudi dan Nashrani dan mengajaknya masuk Islam,

juga menguraikan perbuatan mereka yang telah menyimpangkan Kitab Allah

dan menjauhi kebenaran serta perselisihannya setelah datang kebenaran.

c. Mengungkapkan langkah-langkah orang-orang munafik.

d. Surat dan sebagian ayat-ayatnya panjang-panjang serta menjelaskan hukum

dengan terang dan menggunakan ushlub yang terang pula. 

e. Didalamnya berisi hukum-hukum daraidl, seperti dalam surah: al-Baqarah, an-

Nisa’, al-Maidah.

f. Berisi izin jihad fi sabilillah dan hukum-hukumnya, seperti talak, ataupun

mengenai hadlonah, seperti dalam surah : al-Baqarah, al-Anfal, at-Taubah dan

al-Hajj.

- 7 -

Page 8: Almakiyah Dan Al-madinah 2

g. Berisi hukum-hukum Munakahat. Baik mengenai nikah, talak atau mengenai

hadlonah, seperti, seperti dalam surah : al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa’, Al-

Maidah, an-Nur, al-Mumtahanh, at-Thalak dan sebagainya.

h. Berisi hukum-hukum kemasyarakat, kenegaraan, seperti masalah

permusyawaratan, kedisiplinan, kepemimpinan, pendidikan pergaulan dan

sebagainya seperti dalam surah : al-Baqarah, Ali Imran, al-Maidah, al-Anfal, at-

Taubah, al-Hjarat dan sebagainya.

i. Berisi da’wah (seruan) kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani serta

penjelasan-penjelasan akidah mereka yang menyimpang, seperti dalam surah :

al-Baqarah, Ali Imran, al-Fath, al-Hajt, al-Hjarat dan sebagainya.

j. Berisi ayat-ayat nida’ yang ditujukan kepada penduduk Madinah yang Islam

dan Khithab (perintah) : “Ya Ayyuhal ladzini amanu” yang dalam al-Qur’an ada

219 ayat. Atau 219/6236 x 100% = 3,51%

k. Kebanyakan surah/ayat-ayatnya panjang-panjang sebab ditujukan kepada

penduduk Madinah yang Islam yang orang-orangnya banyak yang kurang

terpelajar, sehingga perlu dengan ungkapan yang luas agar jelas. 

C. Klasifikasi Ayat-ayat dan Surat-surat al-Qur’an

Pada umumnya para ulama membagi macam-macam surah al-Qur’an menjadi

dua kelompok yaitu : surah-surah Makkiyah dan Madaniyah. Mereka berbeda

pendapat dalam menetapkan jumlah masing-masing kelompoknya. Sebagian ulama

mengatakan, bahwa jumlah surah Makkiyah ada 94 surah, sedangkan surah

Madaniyah ada 20 surah. Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa jumlah surah

Makkiyah ada 84 surah, dan yang Madaniyah 30.7

Dr. Abdullah Syahhatah dalam bukunya al-Qur’an Wat Tafsier mengetakan

surah-surah yang disepakati para ulama surah Makkiyah ada 82 surah, dan surah

Madaniyah ada 20 surah Madaniyah. Dan ada sebagian surah lain yang tergolong

Makkiyah atau Madaniyah. Tetapi di dalam berisi sedikit ayat yang lain statusnya. 7  Ash-Sha Abuuhry,. Muhamad Ali. 1999 : 28

- 8 -

Page 9: Almakiyah Dan Al-madinah 2

Karena itu, dari segi Makkiyah dan Madaniyah ini maka surah-surah al-Qur’an

sebagai empat macam yaitu : 13

a. Surah-surah Makkiyah murni 

Yaitu surah-surah Makkiyah yang seluruh ayat-ayatnya juga berstatus

Makkiyah semua, tidak ada satupun yang Madaniyah, surah-surah yang berstatus

murni ini seluruhnya ada 58 surah yang berisi 2074 ayat. Contohnya seperti surah-

surah al-Fatehah, Yunus, ar-Rahdu, al-Anbiya’, al-Muykminun, an-Namisat, al-Fatir,

surah-surah yang pendek-penduk pada jus 30 kecuali surah an-Nashr.

b. Surah-surah Madaniyah murni

Yaitu surah-surah Madaniyah yang seluruh ayat-ayatnya pun Madaniyah

semua. Tidak ada satu ayatpun yang Makkiyah. Surah-surah yang berstatus

Madaniyah murni ini seluruhnya da 18 surah yang terdiri dari 737 ayat. Seperti surah-

surah al-Imran, an-Nisa’, an-Nur, al-Ahzab, al-Hujarat, al-Muntahanah, az-Zalzalah

dan sebagainya. 

c. Surah-surah Makkiyah yang berisi ayat Makkiyah

Yaitu surah-surah yang sebetulnya kebanyakannya ayatnya adalah Makkiyah,

segingga berstatus Makkiyah, tetapi didalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus

Madaniyah, surah-surah yang demikian ini dalam al-Qur’an ada 32 surah yang terdiri

dari 2.699 ayat. Contohnya, antara lain seperti surah : al-An’am, al-A’raf, al-Waqiah,

Hud, Yusuf, Ibrahim dan sebagainya.

d. Surah-surah Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah.

Yaitu surah-surah yang kebanyakan ayat-ayatnya berstatus Madaniyah, surah-

surah yang demikian ini, dalam al-Qur’an Madaniyah, surah-surah yang demikian ini,

dalam al-Qur’an hanya ada 6 surah yang terdiri dari 726 ayat, yaitu surah-surah : al-

- 9 -

Page 10: Almakiyah Dan Al-madinah 2

Baqarah, al-Maidah, al-Anfal, at-Taubah, al-Hajj dan surah Muhammad dan surah al-

Qital.

Jadi dari beberapa uraian di atas diketahui bahwa dalam al-Qur’an terdapat :

114 surah dan 6236 ayat 7.

D. Kegunaan Mempelajarinya

1. Mudah diketahui mana ayat-ayat yang turun lebih dahulu dan mana ayat-ayat

yang turun belakangan dari kitab suci al-Qur’an.8

2. Mudah diketahui mana ayat-ayat al-Qur’an yang hukum bacaannya telah

dinazakh (dihapus dan diganti), dan mana ayat-ayat yang menaskhkannya,

khususnya bila ada dua ayat yang menerangkan hukum sesuatu masalah, tetapi

ketetapan hukumnya bertentangan dari yang satu dengan yang lain. Dalam hal

seperti itulah harus dicari mana ayat yang turun lebih dulu, yaitu mana yang

Makkiyah, sehingga kemungkinan ayat itulah yang telah dihapus dan diganti

hukum atau bacaannya oleh ayat yang turun kemudian atau yang Madaniyah

sebagai nasikh atau penghapus/penggantinya.

3. Mengetahui dan mengerti sejarah pensyari’atan hukum-hukum Islam (Tarikhut

Tasysyrie’) yang amat bijaksana dalam menetapkan peraturan-peraturan.

4. Mentehaui Hikmah disyariatkannya sesuatu hukum (hikmatut tasrie’). Sebab

dengan ilmu Makki dan Madani dapat diketahui tarikh Tasyrie’ yang dalam

mensyariatkan hukum-hukum Islam itu secara bertahap, sehingga dapat pula

diketahui mengapa sesuatu hukum itu disyariatkan hukum-hukum Islam itu

secara demikian. Seperti diharamkannya minuman keras, yang penetapan

hukumnya itu secara bertahap. Mula-mula hanya diterangkan ada bahayanya

yang lebih besar dari pada manfaatnya, dilarang menjelang shalat, kemudian

secara tegas diharamkan dan dilarangnya. 

8 Anwar, Rosihan. 2000 : 99

- 10 -

Page 11: Almakiyah Dan Al-madinah 2

5. Dengan mengetahui ilmu Makki wal Madani yang dapat mengetahui himatut

Tasyrie’ itu, akan bisa menambah kepercayaan orang terhadap kewahyuan al-

Qur’an, karena melihat kebijaksanaannya dalam menetapkan hukum-hukum

ajarannya seacra bertahap sehingga mudah dimengertu dihayati dan diamalkan

orang. 

6. Meningkatkan keyakinan orang terhadap kesucian, kemurnian dan keaslian al-

Qur’an, melihat hukum-hukum ajarannya ataupun bentuk tulisannya dan kata-

kata serta kalimatnya masih tetap orisinil, tidak berkurang atau bertambah satu

huruh atau ketentuan satu huruf pun. Dengan demikian betul-betul merupakan

realisasi dari jaminan Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah

SWT :

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya kami

pulalah yang memeliharanya” 20).

7. Mengetahui perbedaan dan tahap-tahap da’wah Islamiyah, Tahap-tahap da’wah

Islamiyah yang diterangkan dalam ayat-ayat Makkiyah adalah berbeda dengan

isi dan ajaran dari ayat-ayat Madaniyah, seperti yang telah diterangkan dalam

tanda-tanda surah Makkiyah dan Madaniyah di atas. 

8. Mengetahui perbedaan uslub-uslub (bentuk bahasa) al-Qur’an yang dalam

surah-surah Makkiyah berbeda dengan yang dalam surah-surah

madaniyah.sebab dalam surah-rusah Makkiyah yang ditujukan kepada orang-

orang kafir Quraiys, yang banyak pakar ahli bahasa Arabnya memakai uslub

singkat padat sedang dalam surah-surah Madaniyah yang ditujukan kepada

penduduk Madaniyah yang heteroen, yang banyak orang-orang asing belum

mengenal Bahasa Arab, menggunakan ungkapan panjang lebar agar mudah

diserap mereka. 

9. Dengan mengetahui ilmu Makki dan Madani situasi dan kondisi masyarakat

kota Makkah dan Madinah dapat diketahui, khususnya pada waktu turunya ayat-

ayat al-Qur’an.

- 11 -

Page 12: Almakiyah Dan Al-madinah 2

Sedangkan dalam pembahasan lain juga dikutib tentang faedah-faedah

mempelajari surat Makkiyah dan Madaniyah di antara yang berpendapat Syaikh

Muhammad bin Shalih al-Utsaimin beliauy mengemukakan bahwa ada 4 faedah

dalam mempelajari surah Makkiyah dan Madaniyah yaitu :

a. Nampak jelas sastra al-Qur’an pada puncak keindahannya, yaitu ketika setiap

kaum diajak berdialog yang sesuai dengan keadaan objek yang didakwahi ; dari

ketegasan, kelugasan, kelunakan dan kemudahan.

b. Nampak jelas puncak tertinggi hari hikmah pensyariatan diturunkannya secara

berangsung-angsur sesuai dengan prioritas terpenting kondisi obyek yang di

dakwahi serta kesiapan mereka dalam menerima dan taat.

c. Pendidikan dan pengajaran bagi para mubaligh serta pengarahan mereka untuk

mengikuti kandungan dan konteks al-Qur’an dalam berdakwah, yaitu dengan

mendahulukan yang terpenting di antara yang penting serta menggunakan

ketegasan dan kelunakan pada tempatnya masing-masing.

d. Membedakan antara nasikh dan mansukh ketika terdapat dua buah ayat

Makkiyah dan Madaniyah, maka lengkaplah syarat-syarat nasakh karena ayat

Madaniyah adalah sebagai nasikh (penghapus) ayat Makkiyah disebabkan ayat

Madaniyah turun setelah ayat Makkiyah. 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

- 12 -

Page 13: Almakiyah Dan Al-madinah 2

1. Makkiyah ialah ayat-ayat yang turun di Makkah dan sekitarnya seperti Mina,

Arafah dan Hudabiyah, sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di

Madinah dan Sekitarnya, seperti Uhud, Quba, dan Sul’a.

2. Ciri khas ayat Makkiyah dan ayat Madaniyah : a) Tanda-tanda surat Makkyah,

yaitu: 1) Dimulai dengan nida’, 2) Di dalamnya terdapat lafadz: “Kalla”, 3)

Terdapat ayat-ayat sajdah, 4) Berisi cerita-cerita terhadap kemusyrikan dan

penyembuhan-penyembuhan kepada selain Allah Swt. 5) Berisi penjelasan

dengan bukti-bukti argumentasi dari alam ciptaan Allah Swt. 6) Banyak

terdapat lafal sumpah. b) Tanda-tanda surat Madaniyah, yaitu: 1) Menjelaskan

permasalahan ibadah, muamalah, hudud, bangunan rumah tangga, warisan,

keutamaan jihad, kehidupan social dan lain-lain. 2) Berisi hukum-hukum

faraidl. 3) Berisi izin jihad fi sabilillah 4) Berisi hukum-hukum Munakahat. 5)

Berisi da’wah kepada orang-orang Yahudi dan Nasruni. 6) Berisi ayat-ayat

nida’ yang ditujukan kepada penduduk Madinah

3. Cara mengetahui Makkiyah dan madaniyah terdapat dua pendekatan, yaitu

pendekatan transmisi (periwayatan) dan pendekatan analogi (qiyas).

4. Klasifikasi ayat-ayat dan surat-surat al-Qur’an, yaitu: 1) Surah-surah

Makkiyah murni. 2) Surah-surah Madaniyah murni. 3) Surah-surah

Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah. 4) Surah-surah Madaniyah yang berisi

ayat Makkiyah

B. Kritik dan Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

- 13 -

Page 14: Almakiyah Dan Al-madinah 2

Hamdani, Anwar. 1995. Pengantar Ilmu Tafsir. Jakarta: Fikahati Aneska

Anwar, Rosihan. 2000. U’lumul Qur’an. Bandung: Pustaka Setia

Ash-Shidiqie, dkk. 2000. Ilmu-ilmu Al-Qur’an. Semarang: Pustaka Rizki Putra

 Ash-Sha Abuuhry,. Muhamad Ali. 1999. Studi Ilmu alQurani. CV. Pustaka Setia :

Bandung. Cet. Ke-1.

Anwar, Rosihan. 2000.  Ulumul Quran. CV. Pustaka Setia : Bandung.

DAFTAR ISI

- 14 -

iii

Page 15: Almakiyah Dan Al-madinah 2

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFATR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Tujuan ...............................................................................................2

C. Rumusan Masalah ................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-makkiyah dan Al-madaniyah........................................3

B. Ciri-Ciri Khas Ayat-Ayat Al-makkiyah dan Al-madaniyah.................5

C. Klasifikasi Ayat-Ayat Al-makkiyah dan Al-madaniyah

dan Al-madaniyah...................................................................................8

D. Kegunaan Mengetahui Ayat-Ayat Al-makkiyah...................................1

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................13

B. Kritik dan Saran ...................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................iii

KATA PENGANTAR

- 15 -

iii

ii

Page 16: Almakiyah Dan Al-madinah 2

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Al-makkiyah dan Al-

madaniyah” tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi

motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu Oktober 2013

Penulis

- 16 -

i

Page 17: Almakiyah Dan Al-madinah 2

MAKALAHUlumul Quran

Makiyah dan Madaniyah

DISUSUN OLEH :Jalu Eka PratiwiNesia Fatwa MJ

Rizka Realita Amalia

DOSEN PEMBIMBING : Syukraini Ahmad, MA

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAHFAKULTAS EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIIAIN (BENGKULU)IAIN (BENGKULU)

20132013

- 17 -