Download - Almakiyah Dan Al-madinah 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua bangsa berusaha keras untuk malestarikan warisan pemikiran dan
sendi-sendi kebudayaannya. Demikian juga umat Islam amat memperhatikan
kelestarian risalah Muhammad yang memuliakan semua umat manusia. Itu
disebabkan risalah Muhammad bukan sekedar risalah ilmu dan pembaharuan yang
hanya diperhatikan sepanjang diterima akal dan pendapat respon manusia; tetapi, di
atas itu semua, ia agama yang melekat pada akal dan terpateri dalam hati.
Kita telah mengetahui bahwa al-Quran sampai kepada umat Islam dan
pertama kali diterima oleh Muhammad SAW melalui proses nuzul. Namun perlu
dicatat bahwa ayat-ayat tersebut dinuzulkan ada di wilayah Mekkah dan sekitarnya,
baik sebelum atau sesudah hijrah, di wilayah Madinah dan sekitarnya, dalam
perjalanan, di waktu pagi, siang bahkan malam. Untuk mengetahui ayat-ayat tersebut,
maka salah satu ilmu yang berhubungan dengan masalah ini perlu diketahui, yakni
Ilmu al-makki wa al-madani.
Dan adapun pembahasan secara rinci mengenai al-makki wa al-madani akan
kami bahas dalam makalah yang kami buat ini, baik itu menyangkut tentang apa itu
makkiyah dan madaniyyah, ciri-ciri yang spesifik makkiyah dan madaniyyah, serta
faedah atau manfaat bagi kita dalam mempelajari ilmu al-makki wa al-madani.
Seiring bergantinya zaman, Al-Qur'am yang merupakan pedoman
bagi Islamsampai akhir zaman, marilah kita mengenal lebih jauh tentang. Sebenarnya
apayang menjadi objek Al-Qur'an sebingga banyak ilmu tentang Al-
Qur'an yang lebihkita kenal dengan Ulumul Qur'an.
Dengan adanya pembahasan ini kita sebagai generasi Islam supaya lebih Al-
Qur'an karena tak kenal maka tak sayang.
- 1 -
B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah yang bersangkutan dan sebagai bahan pelajaran bagi semua mahasiswa agar
dapat diambil manfaat dari isi makalah ini.
C. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah yang diangkat penulis dalam pokok pembahsan
makalah ini adalah :
a. Apa pengertian Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah?
b. Bagaimana Klasifikasi surah-surah Al-quran?
c. Apa Ciri-ciri ayat-ayat Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah
d. Bagaimana Kegunaaan mempelajari Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah
- 2 -
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah
Ada beberapa definisi tentang Makkiyyah dan Madaniyyah yang diberikan
oleh para ulama. Dimana masing-masing definisi tersebut saling berbeda satu sama
lain. Perbedaan ini disebabkan adanya dasar atau kriteria yang berbeda, yang dipakai
untuk menentukan Makkiyyah atau Madaniyyah suatu Surat atau ayat.1
1. Definisi Makkiyyah dan Madaniyyah Berdasarkan Lokasi Turunya Surat atau
Ayat
جاورها . : بالموما دينة نزل ما �ّي� الم�َد�ن و �ة �َّي �ِب وُح�َد�ي وعرفة �ى كم�ن جاورها وما بمكة نزل ما
وسلع وقِباء . كأُحَد
”Makkiyyah ialah ayat-ayat yang diturunkan di Mekah dan sekitarnya seperti
Mina, Arafah, dan Hudaibiyyah. Sedangkan Madaniyyah ialah ayat-ayat yang di
turunkan di Madinah dan sekitarnya, seperti Uhud, Quba’, dan Sul’a.”
Namun demikian definisi ini masih mempunyai banyak kelemahan karena tidak
dapat mendefinisikan secara tuntas. Lantaran di antara ayat-ayat Al-Qur’an, ada
yang diturunkan jauh di luar kota Mekah dan Madinah atau sekitarnya. Sehingga
tidaklah tepat jika digolongkan ke daerah Mekah atau Madinah. Sebagai contoh,
Surat At-Taubah [9]: 42, yang diturunkan di Tabuk.2
Arti: Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu, keuntungan yang mudah
diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu,
tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan
bersumpah dengan (nama) Allah: Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat
bersama-samamu. Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah
1 Hamdani, Anwar. 1995 : 222 Ibid
- 3 -
mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang
berdusta. (QS. 9:42)
dan Surat Az-Zukhruf [43]: 45 yang diturunkan di Baitul Maqdis pada malam
ketika Nabi Saw. melakukan Isra. Padahal ke dua daerah tersebut jauh di luar
kota Mekah dan Madinah.
Arti: Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum
kamu: Adakah Kami menentukan ilah-ilah untuk disembah selain Allah Yang
Maha Pemurah (QS. 43:45)3
2. Definisi Makkiyyah dan Madaniyyah Berdasarkan Khitab atau Sasaran Seruanya
. المَدينة : , : ألهل خطابا كان ما �ّي� والم�َد�ن مكة ألهل خطابا ماكان �1ّي الم�ك
“Makkiyyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang Mekkah,
sedangkan Madaniyyah adalah ayat0ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang
Madinah.”
Pendapat ini sebagaimana dinyatakan oleh Az-Zarqani yang didasarkan pada
riwayat Abu Ubaidah dalam kitab Fadhail Al-Qur’an yang bersumber dari
Maimun Bin Mahram, yang menyatakan sebagai berikut:
“Bila dalam Al-Qur’an terdapat Ayat yang diawali dengan redaksi “Hai sekalian
Manusia! Atau Hai Bani Adam! Maka ayat tersebut termasuk Makkiyyah.
Namun bila diawali dengan redaksi “Hai sekalian orang yang beriman! Maka
ayat tersebut termasuk Madaniyyah.4
Namun demikian, definisi ini memiliki banyak kelemahan antara lain:
a. Tidak semua Surat atau ayat diawali dengan redaksi Yaa Ayyuhan Naasu atau
redaksi Yaa Ayyuhalladziina Aamanu. Sebagai contoh, pembukkan Surat Al-
Ahzab dimulai dengan redaksi Yaa Ayyuhannabiyyu atau juga pembukaan
Surat Al-Munafiqun yang diawali dengan redaksi Idzaajaa
akalmunaafiquuna.
3 Hamdani, Anwar. 1995 : 224 Anwar, Rosihan. 2000 : 111
- 4 -
b. Tidak semua Surat atau ayat yang dimulai dengan redaksi Yaa Ayyuhan Naasu
adalah Makkiyyah. Demikian juga tidak semua ayat atau Surat yang dimulai
dengan redaksi Yaa Ayyuhalladziina Aamanu adalah Madaniyyah. Sebab
banyak Surat atau ayat termasuk Makkiyyah, tetapi dimulai dengan redaksi
Yaa Ayyuhalladziina Aamanu. Contoh Surat Al-Hajj. Dimana Surat ini
termasuk Makkiyyah tetapi pada akhir surat terdapat ayat yang diawali
dengan redaksi Yaa Ayyuhalladziina Aamanu, yakni pada ayat 77.
Sebaliknya, ada pula ayat atau Surat yang digolongkan sebagai Madaniyyah,
tetapi diawali dengan redaksi Yaa Ayyuhan Naasu. Contohnya Surat An-
Nisa’, atau Surat Al-Baqarah yang digolongkan sebagai Madaniyyah, padahal
dalam ayat-ayatnya ada yang diawali dengan redaksi Yaa Ayyuhan Naasu.
3 Definisi Makkiyyah dan Madaniyyah Berdasarkan Masa Turunya
“Makkiyyah ialah ayat-ayat yang diturunkan sebelum Rasulullah hijrah ke
Madinah, kendatipun bukan turun di Mekkah. Madaniyyah ialah ayat-ayat yang
diturunkan sesudah Rasulullah hijrah ke Madinah, kendatipun bukan turun di
Madinnah. Ayat-ayat yang turun setelah peristiwa hijrah disebut Madaniyyah
walaupun turun di Mekkah atau Arafah.”
Definisi yang terakhir ini, merupakan definisi yang paling populer atau masyhur
dikalangan ulama. Lantaran definisi ini mencakup pembagian Makkiyyah dan
Madaniyyah secara lebih tepat.
Dengan demikian, Surat An-Nisa’ [4]: 58 termasuk kategori Madaniyyah
kendatipun diturunkan di Mekkah, yaitu pada perietiwa terbukanya kota Mekkah
(fath al-makkah). Begitu pula Surat Al-Ma’idah[5]: 3 termasuk kategori
Madaniyyah kendatipun tidak diturunkan di Madinah, karena ayat itu diturunkan
pada peristiwa haji wada’.5
B. Ciri-ciri Khas Ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah
a. Tanda-tanda surah Makkiyah
5 Anwar, Rosihan. 2000 : 111
- 5 -
Sesuatu surah/ayat adalah Makkiah, kalau/ayat itu mempunyai tanda-tanda
sebagai berikut:6
1. Dimulai dengan nida’ “ya ayyuhan nasu” dan sejenisnya
Contoh :
Semebahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu,
agar kamu bertakwa.
2. Didalamnya terdapat lafadh: “kalla”
“……. Sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah yang diucapkannya
saja…….”
3. Didalamnya terdapat ayat-ayat sajdah, ada 15 ayat sajdah, (sunnat bersujud
tilwah) antara lain :
“….. dan mereka bertasbih memujinya dan hanya kepadanyalah mereka
bersujud”
4. Pada permulaannya teradapat huruf-huruf tahajji (huruf terpotong-potong), seperti
huruf :
S. Shaad, S. as-Syura, S. as-Syua’ra, A. al-A’raf dan s. al-Ankabut.
5. Didalamnya terdapat cerita-cerita para Nabi dan Umat-umat terdahulu, selain
surah al-Baqarah dan al-Maidah. Contohnya, antara lain seperti surah : Tunus,
Yusuf, Huth, Ibrahim, al-Kahfi, Maryam. Thaha dan sebagainya.
6. Didalamnya berisi cerita-cerita terhadap kemusrikan dan penyembuhan-
penyembuhan kepada selain Allah SWT.
7. Didalamnya berisi keterangan-keterangan adat kebiasaan orang-orang kafis dan
orang musrik yang suka mencuri, merampok, membunuh, mengubur hidup-
hidup anak perempuan dan lain sebagainya.
8. Didalamnya berisi penjelasan dengan bukti-bukti argumentasi dari alam ciptaan
Allah SWT. Yang apat menyadarkan orang-orang kafir untuk untuk beriman
6 Ash-Shidiqie, dkk. 2000 : 35
- 6 -
kepada Allah SWT dan percaya kepada Rasul dan Kitab-kitab suci, hari kiamat
dan sebagainya.
9. Berisi sejarah perinsip-perinsip akhlak yang mulia dan pranata sosial yang
tinggi, yang dijelaskan dengan sangat mengagumkan sehingga menyebabkan
orang benci kepada kekafiran, kemusrikan, kefasikan, kekerasan, taat setia,
kasih sayang, ikhlas, hormat, rendah hati dan sebagainya.
10. Berisi nasehat-nasehat petunjuk dan ibarah-ibarat dari balik yang dapat
menyadarkan bahwa kekafiran, kedurhakaan, dan pembangkangan umat itu
hanya mengakibatkan kehancuran dan kesengsaraan saja.
11. Kebanyakan surat/ayat-ayatnya pendek-pendek, karena menggunakan bentuk ijaz
(singkat padat). Bentuk tersebut ditujukan kepada orang-orang Quraisy Mekkah
yang umumnya pakar bahasa Arab.
b. Madaniyah
a. Menjelaskan permasalahan ibadah, muamalah, hudud, bangunan rumah tangga,
warisan, keutamaan jihadm kehidupan sosial, aturan-aturan pemerintah
menangani perdamaian dan peperangan, serta persoalan-persoalan pembentukan
hukum syara’.
b. Mengkhitabi Ahli Kitab Yahudi dan Nashrani dan mengajaknya masuk Islam,
juga menguraikan perbuatan mereka yang telah menyimpangkan Kitab Allah
dan menjauhi kebenaran serta perselisihannya setelah datang kebenaran.
c. Mengungkapkan langkah-langkah orang-orang munafik.
d. Surat dan sebagian ayat-ayatnya panjang-panjang serta menjelaskan hukum
dengan terang dan menggunakan ushlub yang terang pula.
e. Didalamnya berisi hukum-hukum daraidl, seperti dalam surah: al-Baqarah, an-
Nisa’, al-Maidah.
f. Berisi izin jihad fi sabilillah dan hukum-hukumnya, seperti talak, ataupun
mengenai hadlonah, seperti dalam surah : al-Baqarah, al-Anfal, at-Taubah dan
al-Hajj.
- 7 -
g. Berisi hukum-hukum Munakahat. Baik mengenai nikah, talak atau mengenai
hadlonah, seperti, seperti dalam surah : al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa’, Al-
Maidah, an-Nur, al-Mumtahanh, at-Thalak dan sebagainya.
h. Berisi hukum-hukum kemasyarakat, kenegaraan, seperti masalah
permusyawaratan, kedisiplinan, kepemimpinan, pendidikan pergaulan dan
sebagainya seperti dalam surah : al-Baqarah, Ali Imran, al-Maidah, al-Anfal, at-
Taubah, al-Hjarat dan sebagainya.
i. Berisi da’wah (seruan) kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani serta
penjelasan-penjelasan akidah mereka yang menyimpang, seperti dalam surah :
al-Baqarah, Ali Imran, al-Fath, al-Hajt, al-Hjarat dan sebagainya.
j. Berisi ayat-ayat nida’ yang ditujukan kepada penduduk Madinah yang Islam
dan Khithab (perintah) : “Ya Ayyuhal ladzini amanu” yang dalam al-Qur’an ada
219 ayat. Atau 219/6236 x 100% = 3,51%
k. Kebanyakan surah/ayat-ayatnya panjang-panjang sebab ditujukan kepada
penduduk Madinah yang Islam yang orang-orangnya banyak yang kurang
terpelajar, sehingga perlu dengan ungkapan yang luas agar jelas.
C. Klasifikasi Ayat-ayat dan Surat-surat al-Qur’an
Pada umumnya para ulama membagi macam-macam surah al-Qur’an menjadi
dua kelompok yaitu : surah-surah Makkiyah dan Madaniyah. Mereka berbeda
pendapat dalam menetapkan jumlah masing-masing kelompoknya. Sebagian ulama
mengatakan, bahwa jumlah surah Makkiyah ada 94 surah, sedangkan surah
Madaniyah ada 20 surah. Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa jumlah surah
Makkiyah ada 84 surah, dan yang Madaniyah 30.7
Dr. Abdullah Syahhatah dalam bukunya al-Qur’an Wat Tafsier mengetakan
surah-surah yang disepakati para ulama surah Makkiyah ada 82 surah, dan surah
Madaniyah ada 20 surah Madaniyah. Dan ada sebagian surah lain yang tergolong
Makkiyah atau Madaniyah. Tetapi di dalam berisi sedikit ayat yang lain statusnya. 7 Ash-Sha Abuuhry,. Muhamad Ali. 1999 : 28
- 8 -
Karena itu, dari segi Makkiyah dan Madaniyah ini maka surah-surah al-Qur’an
sebagai empat macam yaitu : 13
a. Surah-surah Makkiyah murni
Yaitu surah-surah Makkiyah yang seluruh ayat-ayatnya juga berstatus
Makkiyah semua, tidak ada satupun yang Madaniyah, surah-surah yang berstatus
murni ini seluruhnya ada 58 surah yang berisi 2074 ayat. Contohnya seperti surah-
surah al-Fatehah, Yunus, ar-Rahdu, al-Anbiya’, al-Muykminun, an-Namisat, al-Fatir,
surah-surah yang pendek-penduk pada jus 30 kecuali surah an-Nashr.
b. Surah-surah Madaniyah murni
Yaitu surah-surah Madaniyah yang seluruh ayat-ayatnya pun Madaniyah
semua. Tidak ada satu ayatpun yang Makkiyah. Surah-surah yang berstatus
Madaniyah murni ini seluruhnya da 18 surah yang terdiri dari 737 ayat. Seperti surah-
surah al-Imran, an-Nisa’, an-Nur, al-Ahzab, al-Hujarat, al-Muntahanah, az-Zalzalah
dan sebagainya.
c. Surah-surah Makkiyah yang berisi ayat Makkiyah
Yaitu surah-surah yang sebetulnya kebanyakannya ayatnya adalah Makkiyah,
segingga berstatus Makkiyah, tetapi didalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus
Madaniyah, surah-surah yang demikian ini dalam al-Qur’an ada 32 surah yang terdiri
dari 2.699 ayat. Contohnya, antara lain seperti surah : al-An’am, al-A’raf, al-Waqiah,
Hud, Yusuf, Ibrahim dan sebagainya.
d. Surah-surah Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah.
Yaitu surah-surah yang kebanyakan ayat-ayatnya berstatus Madaniyah, surah-
surah yang demikian ini, dalam al-Qur’an Madaniyah, surah-surah yang demikian ini,
dalam al-Qur’an hanya ada 6 surah yang terdiri dari 726 ayat, yaitu surah-surah : al-
- 9 -
Baqarah, al-Maidah, al-Anfal, at-Taubah, al-Hajj dan surah Muhammad dan surah al-
Qital.
Jadi dari beberapa uraian di atas diketahui bahwa dalam al-Qur’an terdapat :
114 surah dan 6236 ayat 7.
D. Kegunaan Mempelajarinya
1. Mudah diketahui mana ayat-ayat yang turun lebih dahulu dan mana ayat-ayat
yang turun belakangan dari kitab suci al-Qur’an.8
2. Mudah diketahui mana ayat-ayat al-Qur’an yang hukum bacaannya telah
dinazakh (dihapus dan diganti), dan mana ayat-ayat yang menaskhkannya,
khususnya bila ada dua ayat yang menerangkan hukum sesuatu masalah, tetapi
ketetapan hukumnya bertentangan dari yang satu dengan yang lain. Dalam hal
seperti itulah harus dicari mana ayat yang turun lebih dulu, yaitu mana yang
Makkiyah, sehingga kemungkinan ayat itulah yang telah dihapus dan diganti
hukum atau bacaannya oleh ayat yang turun kemudian atau yang Madaniyah
sebagai nasikh atau penghapus/penggantinya.
3. Mengetahui dan mengerti sejarah pensyari’atan hukum-hukum Islam (Tarikhut
Tasysyrie’) yang amat bijaksana dalam menetapkan peraturan-peraturan.
4. Mentehaui Hikmah disyariatkannya sesuatu hukum (hikmatut tasrie’). Sebab
dengan ilmu Makki dan Madani dapat diketahui tarikh Tasyrie’ yang dalam
mensyariatkan hukum-hukum Islam itu secara bertahap, sehingga dapat pula
diketahui mengapa sesuatu hukum itu disyariatkan hukum-hukum Islam itu
secara demikian. Seperti diharamkannya minuman keras, yang penetapan
hukumnya itu secara bertahap. Mula-mula hanya diterangkan ada bahayanya
yang lebih besar dari pada manfaatnya, dilarang menjelang shalat, kemudian
secara tegas diharamkan dan dilarangnya.
8 Anwar, Rosihan. 2000 : 99
- 10 -
5. Dengan mengetahui ilmu Makki wal Madani yang dapat mengetahui himatut
Tasyrie’ itu, akan bisa menambah kepercayaan orang terhadap kewahyuan al-
Qur’an, karena melihat kebijaksanaannya dalam menetapkan hukum-hukum
ajarannya seacra bertahap sehingga mudah dimengertu dihayati dan diamalkan
orang.
6. Meningkatkan keyakinan orang terhadap kesucian, kemurnian dan keaslian al-
Qur’an, melihat hukum-hukum ajarannya ataupun bentuk tulisannya dan kata-
kata serta kalimatnya masih tetap orisinil, tidak berkurang atau bertambah satu
huruh atau ketentuan satu huruf pun. Dengan demikian betul-betul merupakan
realisasi dari jaminan Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah
SWT :
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya kami
pulalah yang memeliharanya” 20).
7. Mengetahui perbedaan dan tahap-tahap da’wah Islamiyah, Tahap-tahap da’wah
Islamiyah yang diterangkan dalam ayat-ayat Makkiyah adalah berbeda dengan
isi dan ajaran dari ayat-ayat Madaniyah, seperti yang telah diterangkan dalam
tanda-tanda surah Makkiyah dan Madaniyah di atas.
8. Mengetahui perbedaan uslub-uslub (bentuk bahasa) al-Qur’an yang dalam
surah-surah Makkiyah berbeda dengan yang dalam surah-surah
madaniyah.sebab dalam surah-rusah Makkiyah yang ditujukan kepada orang-
orang kafir Quraiys, yang banyak pakar ahli bahasa Arabnya memakai uslub
singkat padat sedang dalam surah-surah Madaniyah yang ditujukan kepada
penduduk Madaniyah yang heteroen, yang banyak orang-orang asing belum
mengenal Bahasa Arab, menggunakan ungkapan panjang lebar agar mudah
diserap mereka.
9. Dengan mengetahui ilmu Makki dan Madani situasi dan kondisi masyarakat
kota Makkah dan Madinah dapat diketahui, khususnya pada waktu turunya ayat-
ayat al-Qur’an.
- 11 -
Sedangkan dalam pembahasan lain juga dikutib tentang faedah-faedah
mempelajari surat Makkiyah dan Madaniyah di antara yang berpendapat Syaikh
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin beliauy mengemukakan bahwa ada 4 faedah
dalam mempelajari surah Makkiyah dan Madaniyah yaitu :
a. Nampak jelas sastra al-Qur’an pada puncak keindahannya, yaitu ketika setiap
kaum diajak berdialog yang sesuai dengan keadaan objek yang didakwahi ; dari
ketegasan, kelugasan, kelunakan dan kemudahan.
b. Nampak jelas puncak tertinggi hari hikmah pensyariatan diturunkannya secara
berangsung-angsur sesuai dengan prioritas terpenting kondisi obyek yang di
dakwahi serta kesiapan mereka dalam menerima dan taat.
c. Pendidikan dan pengajaran bagi para mubaligh serta pengarahan mereka untuk
mengikuti kandungan dan konteks al-Qur’an dalam berdakwah, yaitu dengan
mendahulukan yang terpenting di antara yang penting serta menggunakan
ketegasan dan kelunakan pada tempatnya masing-masing.
d. Membedakan antara nasikh dan mansukh ketika terdapat dua buah ayat
Makkiyah dan Madaniyah, maka lengkaplah syarat-syarat nasakh karena ayat
Madaniyah adalah sebagai nasikh (penghapus) ayat Makkiyah disebabkan ayat
Madaniyah turun setelah ayat Makkiyah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- 12 -
1. Makkiyah ialah ayat-ayat yang turun di Makkah dan sekitarnya seperti Mina,
Arafah dan Hudabiyah, sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di
Madinah dan Sekitarnya, seperti Uhud, Quba, dan Sul’a.
2. Ciri khas ayat Makkiyah dan ayat Madaniyah : a) Tanda-tanda surat Makkyah,
yaitu: 1) Dimulai dengan nida’, 2) Di dalamnya terdapat lafadz: “Kalla”, 3)
Terdapat ayat-ayat sajdah, 4) Berisi cerita-cerita terhadap kemusyrikan dan
penyembuhan-penyembuhan kepada selain Allah Swt. 5) Berisi penjelasan
dengan bukti-bukti argumentasi dari alam ciptaan Allah Swt. 6) Banyak
terdapat lafal sumpah. b) Tanda-tanda surat Madaniyah, yaitu: 1) Menjelaskan
permasalahan ibadah, muamalah, hudud, bangunan rumah tangga, warisan,
keutamaan jihad, kehidupan social dan lain-lain. 2) Berisi hukum-hukum
faraidl. 3) Berisi izin jihad fi sabilillah 4) Berisi hukum-hukum Munakahat. 5)
Berisi da’wah kepada orang-orang Yahudi dan Nasruni. 6) Berisi ayat-ayat
nida’ yang ditujukan kepada penduduk Madinah
3. Cara mengetahui Makkiyah dan madaniyah terdapat dua pendekatan, yaitu
pendekatan transmisi (periwayatan) dan pendekatan analogi (qiyas).
4. Klasifikasi ayat-ayat dan surat-surat al-Qur’an, yaitu: 1) Surah-surah
Makkiyah murni. 2) Surah-surah Madaniyah murni. 3) Surah-surah
Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah. 4) Surah-surah Madaniyah yang berisi
ayat Makkiyah
B. Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
- 13 -
Hamdani, Anwar. 1995. Pengantar Ilmu Tafsir. Jakarta: Fikahati Aneska
Anwar, Rosihan. 2000. U’lumul Qur’an. Bandung: Pustaka Setia
Ash-Shidiqie, dkk. 2000. Ilmu-ilmu Al-Qur’an. Semarang: Pustaka Rizki Putra
Ash-Sha Abuuhry,. Muhamad Ali. 1999. Studi Ilmu alQurani. CV. Pustaka Setia :
Bandung. Cet. Ke-1.
Anwar, Rosihan. 2000. Ulumul Quran. CV. Pustaka Setia : Bandung.
DAFTAR ISI
- 14 -
iii
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFATR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan ...............................................................................................2
C. Rumusan Masalah ................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-makkiyah dan Al-madaniyah........................................3
B. Ciri-Ciri Khas Ayat-Ayat Al-makkiyah dan Al-madaniyah.................5
C. Klasifikasi Ayat-Ayat Al-makkiyah dan Al-madaniyah
dan Al-madaniyah...................................................................................8
D. Kegunaan Mengetahui Ayat-Ayat Al-makkiyah...................................1
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................13
B. Kritik dan Saran ...................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................iii
KATA PENGANTAR
- 15 -
iii
ii
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Al-makkiyah dan Al-
madaniyah” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu Oktober 2013
Penulis
- 16 -
i
MAKALAHUlumul Quran
Makiyah dan Madaniyah
DISUSUN OLEH :Jalu Eka PratiwiNesia Fatwa MJ
Rizka Realita Amalia
DOSEN PEMBIMBING : Syukraini Ahmad, MA
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAHFAKULTAS EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIIAIN (BENGKULU)IAIN (BENGKULU)
20132013
- 17 -