aliran seni rupa impresionisme

21
ALIRAN SENI RUPA IMPRESIONISME Kelompok 1: Era yulianti Christina era putri Ade zulfikri Deni pratama Aria sentannu

Upload: irman-irmansyah

Post on 28-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aliran Seni Rupa Impresionisme

ALIRAN SENI RUPA IMPRESIONISME

Kelompok 1:Era yuliantiChristina era putriAde zulfikriDeni pratamaAria sentannu

Page 2: Aliran Seni Rupa Impresionisme

PENGERTIAN SENI RUPA IMPRESIONISME

Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang Karakteristik utamanya adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.

Page 3: Aliran Seni Rupa Impresionisme

CIRI-CIRI SENI RUPA IMPRESIONISME

Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh aliran impresionisme 1.         Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip

sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.

2.         Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampu-ran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercam-pur secara optis oleh retina

3.         Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).

4.         Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.

Page 4: Aliran Seni Rupa Impresionisme

5.         Pengolahan sifat transparansi cat dihin-dari.

6.         Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diter-apkan di dalam lukisan.

7.         Dikerjakan di luar ruangan (en plein air) Sebenarnya ciri ini hampir bisa ditemui di aliran-

aliran lain, tetapi hanya impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara keseluruhan den-gan sengaja.

Page 5: Aliran Seni Rupa Impresionisme

SEJARAH SENI RUPA IMPRESIONISME

Pada awalnya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang dibuat di dalam ruan-gan, tetapi juga pemandangan. Hal inilah yang kemudian mendorong seniman impresionis untuk menemukan bahwa ada kesan yang berbeda di-dapatkan jika lukisan dibuat di area terbuka den-gan langsung mengamati objek yang dibuat. Mereka memakai goresan warna-warna pendek, pecah, dan sekaligus murni (dengan arti tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan kemudian bergeser kepada kesan keselu-ruhan daripada detail-detail objek tertentu.

Page 6: Aliran Seni Rupa Impresionisme

perkembangan selanjutnya dari impresionisme adalah penemuan bahwa yang lebih penting daripada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.

Pada akhir abad 19, masyarakat mulai memper-cayai bahwa impresionisme adalah cara pandang yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara ar-tisitik bukanlah pendekatan yang benar dalam pembu-atan karya.

Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain, antara lain di Italia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan pelukis Winslow Homer.

Impresionisme menjadi pelopor berkembangnya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.

Page 7: Aliran Seni Rupa Impresionisme

TOKOH-TOKOH SENI RUPA IMPRESIONISME Terdapat banyak sekali tokoh-tokoh yang menganut aliran

impresionisme, namun yang akan di bahas pada makalah ini adalah tokoh-tokoh yang berperan dalam Aliran Impre-sionisme adalah sebagai berikut :

1.         Frederic Bazille Frederic Bazille ( Desember 6, 1841– November 28,

1870) adalah seorang pelukis Perancis Impressionist. Melukis adalah pekerjaan utamanya, ia merupakan figur di dalam suatu pemandangan dengan mencat enplein air.

Bazille Frédéric dilahirkan di Montpellier, Hérault, Languedoc-Roussillon, Perancis. Ia lahir di keluarga Protes-tan kaya. Ia menjadi tertarik akan lukisan setelah melihat beberapa lukisan Eugène Delacroix. Keluarganya menyetu-jui iaa menjadi seorang pelukis dan dia dibiarkan belajar mengecat tetapi dengan syarat dia juga harus belajar medicine.

Page 8: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Bazille mulai belajar obat/kedokteran pada tahun 1859, dan pergi ke Paris pada tahun 1862 untuk melanjutkan belajarnya. Di sana ia berjumpa dengan Pierre-Auguste Renoir dan Sisley Alfred. Ia mulai tertarik dengan Impressionist sehingga ia mulai belajar menge-cat dan mulai mengambil kelas di Charles studio Gleyre'S. Setelah ia selesai ujian medis pada tahun 1864, ia mulai mengecat full-time. Sahabat karibnya an-tara lain Claude Monet, Sisley Alfred, dan É douard Manet. Bazille adalah seorang yang dermawan. Ia san-gat suka membantu orang yang kurang mampu, misal-nya ia membiarkan studionya untuk orang lain gunakan.

Bazille baru berusia 23 tahun ketika ia mencat beberapa pekerjaan terbaiknya, antara lain Pakaian Yang merah muda ( ca. 1864, Musée d'Orsay, Paris). Ia mengecat dengan mengkombinasikan suatu lukisan seperti potret kemenakannya sendiri. Lukisan ter-baiknya dan sangat terkenal adalah Keluarga Reuni tahun 1867-1868 (Musée d'Orsay, Paris).

Page 9: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Bazille Frédéric bergabung disuatu Zouave sekitar  Agustus 1870, setelah per-jangkitan dari  Peperangan Franco-Prus-sian. Pada 28 November 1870, ketika ia bersama unit nya di Pertempuran Beaune-La-Rolande, pegawai nya terluka, ia mengambil perintah dan memimpin suatu sergapan pada posisi Jerman. Ia dipukul dua kali di (dalam) serangan yang diga-galkan dan meninggal di medan perang pada usia 28 tahun.

Page 10: Aliran Seni Rupa Impresionisme

2.         Paul Cessane Paul Cézanne (Aix-en-Provence, 19 Januari 1839–Aix-

en-Provence, 22 Oktober 1906) adalah pelukis Perancis yang hidup pada masa Post Impresionis. Karyanya meru-pakan peralihan dari konsep seni abad 19 menuju kebe-basan mutlak seni di abad 20. Karyanya merupakan pem-berontakan terhadap pakem impresionisme yang saat itu sedang populer dan menjadi inspirasi seniman pembaharu seperti gaya kubisme Picasso, meskipun gayanya sendiri belum bisa disebut kubisme. Karyanya juga menginspirasi seniman fauvisme.

Karya-karya Paul Cézanne memperlihatkan keahlian desain, warna, dan komposisi. Goresannya yang repetitif, sensitif, menggairahkan, dan mengeksplorasi mengesankan karakterisasi yang kuat. Beberapa sentuhan kuasnya sudah cukup menggambarkan keseluruhan objek yang kompleks dan abstraksi-abstraksi yang didapatkannya dari alam. Luk-isan Cézanne juga memperlihatkan studi subjektif yang teliti, pencarian, dan eksplorasi mendalam terhadap persepsi visual manusia.

Page 11: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Paul Cézanne lahir di Aix-en-Provence, salah satu bagian dari daerah selatan Perancis pada tanggal 19 Januari 1839. Provence adalah wilayah dengan struk-tur geografis yang kompleks dan beragam, dengan banyak dataran tinggi dan gunung yang membentang hingga bagian timur dari lembah Rhone. Iklimnya panas dan kering saat musim panas, dan dingin saat musim dingin. Ketinggiannya bervariasi dari dataran rendah hingga puncak gunung yang cukup mengesankan, den-gan diliputi hutan pinus dan tumbuhan di sekitar batu gunung. Suasana seperti ini sering muncul dalam karya-karya Cézanne.

Sejak kecil hubungan dengan ayahnya yang dikenal kasar tidak begitu baik. Hal ini bisa dilihat dari karya-karya awal Cézanne yang memperlihatkan ek-spresi kemarahan dan frustrasi.

Page 12: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Masa 1859 hingga 1861 dihabiskan Cézanne untuk mendalami bidang hukum di Aix, dan mulai mengembangkan jiwa seninya lewat pelajaran seni. Ia kemudian memutuskan membangkang kepada keinginan ayahnya dengan berkonsen-trasi penuh kepada seni dan meninggalkan Aix menuju Paris bersama sahabat karibnya Émile Zola pada tahun 1861. Na-mun ternyata ayahnya memberikan dukungan penuh, se-hingga ia bisa meneruskan hidup dengan nyaman.

Di Paris, Cézanne bertemu Pissarro dan beberapa seniman Impressionists lain. Pengaruh Pissarro cukup besar dalam perkembangan karya Cézanne dan mereka kadang ter-lihat melukis bersama.

Karya awal Cézanne banyak menampilkan peman-dangan, dengan banyak objek besar dan berat yang dilukis secara imajinatif. Kemudian karyanya berkembang menjadi lebih ringan dengan pengamatan langsung sebagai hasil dari pengaruh gaya impresionisme. Gaya Cézanne mirip dengan pendekatan arsitektural dalam rancang bentuk. Bidang pan-dang dipecah menjadi beberapa bagian kecil menjadi sudut pandang yang datar dengan beberapa sentuhan warna.

Page 13: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Salah satu kata-katanya yang terkenal "Aku ingin mereka ulang sudut pandang impresionisme menjadi lebih solid dan bertahan lama seperti karya-karya seni yang selama ini dipajang di museum". Hal ini seolah menggambarkan keteguhan untuk mengembangkan observasinya sendiri untuk menampilkan objek-objek di alam dengan metoda yang lebih akurat, termasuk dengan cara memecah permukaan objek menjadi goresan repetitif dan kecil. Cézanne memiliki kecen-derungan untuk selalu memandang objek dalam bentuk dan sentuhan-sentuhan warna yang lebih sederhana untuk menampilkan informasi sebanyak mungkin.

Pendekatan geometris Cézanne ini memberikan pen-garuh besar terhadap gaya kubisme Pablo Picasso, Georges Braque, dan Juan Gris. Jika karya-karya Kubisme disandingkan dengan karya-karya akhir Cézannete, akan terlihat hubungan langsung antara pengamatan Cézanne dengan pencapaian dalam Kubisme. Salah satu bagian penting dari kesamaan ini adalah kedalaman dan konsentrasi yang diterapkan Cézanne untuk memperlihatkan pengamatannya terhadap alam.

Page 14: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Masing-masing kita memiliki penglihatan binokular. Sebagai akibatnya setiap individu akan memiliki dua sudut pandang sekaligus yang diolah menjadi konsep kedalaman ruang oleh bagian visual cortex otak. Konsep inilah yang digunakan Cézanne sekaligus menjadi pen-garuh bagi gaya kubisme. Hanya saja kubisme mengem-bangkan konsep ini lebih lanjut dengan tidak hanya berusaha menggunakan dua sudut pandang, tetapi banyak sudut pandang sekaligus dalam satu karya.

Karya-karya Cézanne pertama kali dipamerkan di Salon des Refusés pada tahun 1863, tempat karya-karya yang ditolak oleh kurator Paris Salon. Paris Salon terus menerus menolak karyanya dari periode 1864 hingga 1869.

Cézanne jarang sekali memamerkan karyanya dan terus bekerja dalam keterasingan di Provençe, jauh dari Paris. Ia berkonsentrasi dalam tiga bidang: still life, luk-isan pemandian, dan Montagne Sainte-Victoire, yang berulangkali menjadi objek lukisannya.

Page 15: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Meskipun sentuhan religius jarang sekali muncul dalam karyanya, ia tetap penganut Katolik yang taat. Ia berkata “Saat aku memberikan penilaian terhadap seni, Aku akan meletakkan karyaku di samping karya Tuhan seperti pohon atau bunga. Jika bertentangan, itu bukanlah seni.”

Bagi kalangan seni modern di abad 20, Cézanne adalah bapak konsep kesenian modern. Pablo Picasso memanggilnya "Bapak bagi kita semua".

Menjelang akhir hidupnya Cézanne bermusuhan den-gan Zola akibat karya Zola yang dianggap melecehkan Cézanne di novel L'Œuvre (The Masterpiece, 1886) dan tidak pernah berbaikan kembali.

Pada 1906, Cézanne jatuh pingsan saat membuat lukisan di luar ruangan dalam keadaan badai. Seminggu kemu-dian, pada 22 Oktober, ia meninggal akibat pneumonia.

Pada 10 Mei 1999, lukisan Cézanne, Rideau, cruchon et compotier terjual seharga AS$60,5 juta, Lukisan keempat termahal untuk masa itu.

Page 16: Aliran Seni Rupa Impresionisme

3.         Edgar Degas Edgar Degas (lahir di Paris, 19 Juli 1834 – meninggal di Paris, 27

September 1917 pada umur 83 tahun), terlahir sebagai Hilaire-Germain-Edgar De Gas (ilɛʀ ʒɛʁmɛR ɛdɡɑʀ dœˈɡɑ), adalah seorang pelukis dan pematung dari Prancis. Ia dianggap sebagai pendiri impresionisme meskipun menolak istilah itu, dan lebih memilih disebut realis. Sebagai juru gambar berbakat, ia banyak dikenal dengan subyek tari, dan hampir separuh karyanya menggambarkan penari. Hal tersebut menunjukkan keahliannya dalam penggambaran gerakan, juga subyek perlombaan dan wanita telanjang. Potretnya dikenal akan kompleksitas psikologisnya dan penggambaran isolasi manusia.

La Classe de Danse (1875) Di awal kariernya, ambisinya adalah menjadi pelukis bersejarah,

panggilan yang untuk itu ia mempersiapkan diri dengan pendidikan akademik yang ketat dan belajar seni klasik secara dekat. Pada awal usia 30-an, ia berubah pikiran, dan dengan menjalankan metode tradisional pelukis bersejarah dengan menampilkan masalah subyek kontemporer, ia menjadi pelukis klasik jaman modern.

Page 17: Aliran Seni Rupa Impresionisme

4.         Claude Monet Claude Monet dikenal juga dengan nama Oscar-Claude Monet atau Claude

Oscar Monet (lahir di Paris, 14 November 1840 – meninggal di Giverny, 5 Desember 1926 pada umur 86 tahun) adalah pelukis Perancis dengan aliran impresionisme. Lukisannya Impression, Sunrise adalah asal nama pena-maan aliran impresionisme.

Monet lahir dari pasangan Adolphe dan Louise-Justine Monet di 45 Rue Laffitte. Keluarganya kemudian pindah ke Le Havre pada 1845 di Norman-dia saat ia baru berumur lima tahun. Nama baptisnya Oscar-Claude di Nortre-Dame-de-Lorette. Ayahnya sangat menginginkan ia meneruskan us-aha keluarga.

Awal April 1851 Monet memasuki sekolah Le Havre. Ia segera terkenal dengan karikatur-karikatur carchoalnya, yang sering dipajang dan dijual se-harga 10 hingga 12 francs. Monet pertama kali mendapat pelajaran drawing dari Jean-Francois Ochard, sebelumnya murid dari Jacques-Louis David (1748 - 1825). Di pantai Normandia, ia bertemu Eugène Boudin, yang melihat pajangan karya-karya karikaturnya dan kemudian menjadi mentor and mengajarinya memakai cat minyak. Boudin juga mengajarkan Monet teknik en plein air (melukis luar ruangan).

Page 18: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Pada 28 Januari 1857 ibunya meninggal. Ia kemudian dirawat bibinya Marie-Jeanne.

Saat Monet berkunjung ke Paris untuk mengunjungi The Lou-vre, ia melihat banyak sekali pelukis yang meniru lukisan yang sudah lebih dulu terkenal. Monet, dengan kegigihannya lebih memilih memperhatikan jendela dan melukis peman-dangan dengan peralatan dan tekniknya sendiri.

Pada Juni 1861 Monet bergabung dengan pasukan Resimen I Kavaleri Ringan Afrika di Aljazair untuk dua tahun dari tujuh tahun masa wajib militer. Tapi penyakit tipusnya membuat bibinya Madame Lecadre menyarankan untuk keluar dari militer dan menyelesaikan studi seni rupanya di universitas. Karena merasa bertentangan dengan pelajaran klasik yang diajarkan di universitas, ia kemudian bergabung dengan stu-dio Charles Gleyre di Paris, dan kemudian bertemu Pierre-Au-guste Renoir, Frederic Bazille, dan Alfred Sisley. Kemudian mereka bersama mengembangkan teknik baru dalam seni rupa dengan melukis berdasarkan efek-efek pantulan cahaya yang ditangkap mata, awal dari aliran yang sekarang kita ke-nal sebagai impresionisme.

Page 19: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Karya Monet Camille atau La Femme à la Robe Verte pada 1868, yang menaikkan popularitas dirinya, adalah salah satu dari sekian banyak dari lukisan dengan objek calon istrinya, Camille Doncieux.

Selama masa Perang Perancis-Prusia (1870 - 1871), Monet mengungsi ke Inggris untuk menghindari konflik. Di sana ia belajar kepada John Constable dan J. M. W. Turner, yang lukisannya menjadi inspirasi un-tuk Monet dalam memahami warna.

Pada rentang waktu 1871 hingga 1878 Monet tinggal di Argenteuil, desa di Seine di dekat Paris. Di sinilah banyak karya terbaiknya di-hasilkan.

Impression, Sunrise (Impression, soleil levant) (1872/1873). Saat kembali ke Paris, sekitar 1872 - 1873 ia melukis Impression, Sun-

rise (Impression, soleil levant) yang menggambarkan pemandangan Le Havre. lukisan ini ditampilkan dalam pameran Impresionis pertama pada 1874 dan hingga kini menjadi koleksi Musée Marmottan-Monet, Paris. Dari judul yang sebenarnya asal pilih ini, Kritikus Louis Leroy memberikan sindiran "Kaum Impresionis", yang kemudian malah terkenal sebagai identitas utama mereka

Page 20: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Pada 1870, Monet and Doncieux menikah dan pada 1873 pindah ke rumah di Argenteuil di dekat Sungai Seine. Mereka mendapat anak kedua, Michel, pada 17 Maret, 1878. Istri Monet kemudian meninggal akibat tu-berculosis pada 1879.

Alice Hoschedé membantu merawat kedua anak Monet. Mereka tinggal di Poissy. Pada April 1883 mereka pin-dahke rumah di Giverny, Eure, di Haute-Normandie, yang kemudian ditatanya dengan halaman kebun yang besar dan berusaha dilukisnya kembali hingga akhir hayatnya. Monet and Hoschedé menikah pada 1892.

Pada periode 1880-an dan 1890-an, karya Monet banyak berkutat pada eksperimen lukisan dengan berbagai variasi sudut pandang dan cahaya. Seri per-tamanya adalah Katedral Rouen from dari berbagai sudut pandang dalam waktu berbeda-beda sepanjang hari. Dua puluh sudut pandang ini kemudian di-pamerkan di Durand-Ruel pada tahun 1895.

Page 21: Aliran Seni Rupa Impresionisme

Water Lily Pond (Le bassin aux Nymphéas) (1899) Pada kurun waktu 1883 hingga 1908, Monet melakukan perjalanan ke

Mediterania dan melukis banyak pemandangan darat dan laut seperti Bordighera. Bangunan penting juga menjadi subjek utama Monet di sana. Istrinya Alice meninggal pada 1911 dan anaknya Jean pada 1914.

Katarak menjangkitinya sehingga harus menjalani dua kali operasi pada1923. Lukisannya pun berubah menjadi mempunyai tonality merah, suatu hal yang wajar menjadi pemandangan sehari-hari bagi penderita katarak. Selain itu diduga ia juga kadang-kadang bisa mendeteksi pantu-lan sinar ultraviolet akibat perlakuan pembedahan katarak.

Setelah operasi ia banyak menggarap ulang karya-karyanya terdahulu. Monet meninggal pada 5 Desember 1926 pada umur 86 dan dikuburkan di pemakaman gereja Giverny. Rumah dan tamannya yang sudah menjadi terkenal menjadi daya tarik utama bagi turis di Giverny.Di rumah ini juga banyak ditemukan karya-karya grafis Jepang.

Pada 2004, London, Le Parlement, Effet de Brouillard (1904), terjual lebih dari US$20 juta.