aliran aliran-pendidikan

17
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN DISUSUN OLEH : RAHMAN FITHRIYAH KHAIRUNNISA HASNAENI LIWANG HAMSIAH

Upload: fithriyahkhairunnisa

Post on 20-Jul-2015

142 views

Category:

Law


0 download

TRANSCRIPT

ALIRAN-ALIRAN

PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

RAHMAN

FITHRIYAH KHAIRUNNISA

HASNAENI LIWANG

HAMSIAH

Pelaksanaan pendidikan selalu dinamis

sesuai dengan dinamika manusia dan

masyarakatnya.

Pemikiran-pemikiran yang membawa

pembaruan dalam pendidikan disebut

aliran-aliran pendidikan.

Aliran-aliran klasik dalam

pendidikan

1.Aliran Empirisme

2.Aliran Nativisme

3.Aliran Konvergensi

4.Aliran Naturalisme

Aliran EmpirismeJohn Locke (1704-1932)

Dari kata Empiri yang berarti ‘pengalaman’.

Aliran empirisme atau enviromental menyatakan bahwa

perkembangan seorang individu akan ditentukan oleh

pengalaman-pengalaman selama perkembangan

individu tersebut.

Pendidikan pun termasuk pada pengertian pengalaman

seorang individu.

Menurut teori “Tabula Rasa”, yaitu anak dilahirkan

bagaikan kertas putih atau meja berlapis lilin yang

belum ada tulisannya.

Aliran NativismeSchopenhauer (1788-1860)

Dari kata natie yang berarti ‘terlahir’.

Aliran Nativisme menyatakan bahwa perkembangan

individu ditentukan oleh faktor keturunan atau

bawaan sejak lahir.

Nativisme percaya bahwa jika anak mempunyai bakat

jahat maka ia akan menjadi jahat. Tetapi jika memiliki

bakat baik maka ia akan menjadi baik.

Aliran ini mengakibatkan pesimistis di dunia pendidikan,

karena pendidikan menjadi tidak berdaya

menghadapi perkembangan manusia.

Aliran NaturalismeJ.J. Rousseau (1712-1778)

Aliran naturalisme menyatakan bahwa semua anak

yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan

baik.Anak menjadi rusak atau tidak baik karena

campur tangan manusia.

Pendidikan hanya memiliki kewajiban untuk

memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh

dengan sendirinya. Pendidikan hendaknya

diserahkan kepada alam.

Dalam mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan

kepada alam agar pembawaan yang baik tersebut

tidak dirusak oleh pendidik.

Aliran konvergensi

William Stern (1871-1939)

Aliran konvergensi, mengemukakan bahwa pembawaan

dan lingkungan mempunyai peran penting dalam

perkembangan individu.

Aliran ini berpendapat bahwa anak telah memiliki

pembawaan baik dan buruk sejak lahir kedunia,

perkembangan selanjutnya dipengaruhi oleh

lingkungan.

GERAKAN-GERAKAN BARU DALAM

PENDIDIKAN

1. Pengajaran alam sekitar

2. Pengajaran pusat perhatian (Centres

D’interet)

3. Sekolah kerja

4. Pengajaran proyek

Pembelajaran alam sekitar

Pendidikan alam sekitar ditanamkan pemahaman,

apresiasi, pemanfaatan lingkungan alami dan

sumber-sumber pengetahuan di luar sekolah yang

semuanya penting bagi perkembangan peserta didik

sehingga peserta didik akan mendapatkan

kecakapan dan kesanggupan baru dalam

menghadapi dunia nyata.

Melalui penjelajahan alam yang dilakukan, maka

peserta didik akan menghayati secara langsung

tentang keadaan alam sekitar, belajar sambil

mengerjakan sesuatu dengan serta merta

memanfaatkan waktu senggangnya.

Pengajaran pusat perhatian (Centres D’interet)

Ditemukan oleh Ovide Decroly.

Pengajaran disusun menurut pusat

perhatian anak.

Dari pusat perhatian ini kemudian diambil

pelajaran-pelajaran lain. Dalam

pengajaran ini anak selalu bekerja

sendiri tanpa ditolong dan dilayani.

Sekolah kerja

Dikembangkan oleh George Kerschenteiner. bentuk

sekolah untuk menjadi warga negara yang baik,

yaitu mendidik anak agar pekerjaannya tidak

merugikan masyarakat dan justru memajukannya.

Oleh karena itu sekolah wajib menyiapkan peserta didik

untuk suatu pekerjaan. Pekerjaan tersebut

hendaknya juga untuk kepentingan negara.

Jadi yang menjadi pusat tujuan pengajaran adalah kerja

untuk menatap masa depan.

Pengajaran proyek

Dikembangkan oleh W.H. Kilpatrick, menanamkan

pengajaran proyek sebagai satu kesatuan tugas yang

sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan

dikerjakan bersama-sama dengan kawan-kawannya.

Menurut Kilpatrick, dengan tetap duduk di bangku

masing-masing, maka pembentukan watak para

peserta didik tidak dapat terlaksana.

ALIRAN POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA

1. Taman Siswa

2. INS (Indonesiche Nederlansce School)

• Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 oleh

Ki Hadjar Dewantara.

• Taman Siswa memiliki asas-asas sebagai berikut:

- Asas merdeka untuk mengatur dirinya sendiri

- Asas kebudayaan (kebudayaan Indonesia)

- Asas kerakyatan

- Asas kekuatan sendiri (berdikari)

- Asas berhamba kepada anak

Taman Siswa

• Taman Siswa memiliki dasar-dasar pendidikan yang disebut

Panca Dharma, yaitu:

1. Kemanusiaan : Cinta kasih terhada sesama manusia dan

semua mahkluk ciptaan Tuhan.

2. Kodrat hidup : Untuk pemeliharaan dan kemajuan hidup

sehingga manusia hidup selamat dan bahagia.

3. Kebangsaan : Tidak boleh menyombongkan bangsa sendiri,

tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum.

4. Kebudayaan : Kebudayaan nasional harus tetap dipelihara.

5. Kemerdekaan/kebebasan : Apabila anak tidak diberikan

kemerdekaan maka akan menghambat kemajuannya.

• Ki Hadjar Dewantara juga mengajarkan semboyan

kepada pendidik yaitu:

1. Ing ngarsa sung tuladha : Memberikan teladan

kepada peserta didik ketika berada di depan.

2. Ing madya mangun karsa : Membangun semangat

kepada peserta didik ketika berada di tengah.

3. Tut wuri handayani : Mengarahkan peserta didik

agar tidak salah bertindak ketika berada di

belakang.

INS (Indonesiche Nederlansce School)

Sekolah yang didirikan oleh Mohammad Syafei di

Kayutanam (Padang Panjang, Sumbar).

Sekolah ini mempunyai rencana pelajaran dan metode

sendiri yang hampir mirip dengan Sekolah Kerjanya

Kershensteiner.

Syafei berpendapat bahwa dengan belajar sendiri

watak peserta didik akan terbentuk dan di kemudian

hari dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang

merdeka, tidak hanya dengan jalan menghafal saja di

sekolah.