aliran aliran drama

Download Aliran aliran drama

If you can't read please download the document

Upload: weny-maniez

Post on 30-Jun-2015

4.034 views

Category:

Entertainment & Humor


96 download

DESCRIPTION

jangan lupa setelah mengunduh follow me and like this yuaa

TRANSCRIPT

  • 1. ALIRAN ALIRAN DRAMA Shared by : weny manies cupcupidagh

2. JENIS ALIRAN-ALIRAN DRAMA Klasik Neo Klasik Romantik Realisme Simbolisme Ekspresionisme Absurdisme 3. KLASIK Adalah aturan sebuah naskah yang sangat ditaati (tunduk pada trilogi Aristoteles), dan mengarah kepada cerita Yunani-Romawi. Pada aliran ini, watak pelaku yang baik dan buruk/jahat sangat nampak. Yang benar akan mendapat ganjaran, dan yang jahat akan mendapat hukuman. Ciri-ciri Drama Aliran Klasik : Materi berdasarkan motif Yunani/Romawi, baik cerita klasik maupun sejarah Akting Bergaya Deklamasi Monolog sangat panjang (untuk memberikan kesempatan berdeklamasi yang berlebih-lebihan), akibatnya laku dramatis terhambat Tunduk kepada Trilogi Aristoteles 4. CIRI DRAMA YUNANI KLASIK : Pertunjukan dilakukan di amphitheater. Sudah menggunakan naskah lakon. Seluruh pemainnya pria bahkan peran wanitanya dimainkan pria dan memakai topeng karena setiap pemain memerankan lebih dari satu tokoh Cerita yang dimainkan adalah tragedi yang membuat penonton tegang, takut, dan kasihan serta cerita komedi yang lucu, kasar dan sering mengeritik tokoh terkenal pada waktu itu. Selain pemeran utama juga ada pemain khusus untuk kelompok koor (penyanyi), penari, dan narator (pemain yang menceritakan jalannya pertunjukan). Kostum, untuk pakaian tokoh sehari-hari tunik, sepanjang lutut, tidak bersulam, dan tanpa lengan. 5. PENGARANG DRAMA YUNANI KLASIK: Aeschylus (525-SM). Dialah yang pertama kali mengenalkan tokoh protagonis dan antagonis sehingga mampu menghidupkan peran. Karyanya yang terkenal adalah Trilogi Oresteia yang terdiri dari Agamennon , The Libatian Beavers, dan The Furies. Shopocles (496-406 SM) dengan karya yang terkenal adalah Oedipus The King, Oedipus at Colonus, Antigone. Euripides (484-406 SM) dengan karya-karyanya antara lain Medea, Hyppolitus, The Troyan Woman, Cyclops. Aristophanes (448-380 SM) penulis naskah drama komedi. Dengan karyanya yang terkenal adalah Lysistrata, The Wasps, he Clouds, The Frogs, The Birds. 6. CIRI DRAMA ROMAWI KLASIK : Koor tidak lagi berfungsi mengisi setiap adegan. Musik menjadi pelengkap seluruh adegan. Tidak hanya menjadi tema cerita tetapi juga menjadi ilustrasi cerita. Tema berkisar pada masalah hidup kesenjangan golongan menengah. Karakteristik tokoh tergantung kelas yaitu orang tua yang bermasalah dengan anak-anaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang tua dan lain sebagainya. Seluruh adegan terjadi di rumah, di jalan, dan di halaman. 7. NEO-KLASIK Aliran ini merasuki drama dan teater terutama di Prancis, yaitu ketika teori neoklasik dari Italia masuk ke Prancis kira-kira tahun 1630-n. Dasar Dasar teori Neo- Klasik Menurut Sumardjo : Hanya ada dua bentuk drama, yaitu tragedi dan komedi, dan keduanya tidak boleh dicampur Drama harus berisi ajaran moral yang disajikan secara menarik Kesatuan waktu, tempat, dan kejadian harus dipertahankan 8. NEO-KLASIK Para Penulis Drama Neo-Klasik : a. Piere Corniele (1606-1684), karyanya : Horace, Cinna, Polyeucte, buku teori drama dengan judul Risalah tentang Tragedi. b. Jean Racine (1639-1699), karyanya : Les Plaideurs, Esther, Athalie, dll. c. Moliere (1622 1673), asli namanya adalah Jean Baptiste Poquelin, karyanya : Dokter Gadungan, Sekolah Istri, Calon Gentelman, dll. 9. ALIRAN ROMANTIK Berkembang antara tahun 1800-1850 Lahirnya drama romantik ditandai dengan adanya prinsip kaum romantik bahwa dalam menulis drama terdapat kebebasan dalam berkreativitas untuk memahami manusia dan semesta, atau drama berkaitan dengan kehidupan manusia. Adalah aliran yang mementingkan curahan perasaan dan menggetarkan yang diungkapkan dalam estetika diksi dan gaya bahasa yang mendayu-dayu. 10. CIRI CIRI ALIRAN ROMANTIK Kebebasan Bentuk Mementingkan curahan perasaan Keinginan untuk kembali ke tengah alam, kembali kepada sifat-sifat yang asli, alam yang belum tersentuh tangan-tangan manusia. Sering dikaitkan dengan percintaan yang asyik dunia muda-mudi yang masih hijau dan belum banyak pengalaman Materinya bunuh-membunuh, teriak-teriakan dalam gelap, dll Mementingkan Keindahan Bahasa Menonjolkan aspek visual 11. ALIRAN REALISME Aliran ini berkembang sekitar tahun 1850-n Adalah sebuah aliran dalam drama yang menggambarkan kenyataan kehidupan subjektif, kenyataan hidup sehari-hari, pengungkapan secara terus-terang. Tokoh dalam drama aliran realisme : Alexander Dumas Jr, Augier, Ibsen (Perancis), Pinero, Joens Galsworthy, dan Shaw (Inggris),dll 12. ALIRAN SIMBOLISME Merupakan aliran dalam sastra yang mencoba mengungkapkan ide-ide dan emosi lebih dengan sugesti-sugesti dari pada menggunakan ekspresi langsung melalui objek-objek, kata-kata, dan bunyi. Sastra simbolik banyak menggunakan simbol atau lambang dalam mengungkapkan pemikiran, emosi, secara samar-samar dan misterius. Tokoh tokohnya : Gordon Craig , Maeterlick, Wagner, Appia, Craig, dan Lorca. 13. ALIRAN DRAMA EKSPRESIONISME Istilah Ekspresionisme diambil dari gerakan seni rupa pada akhir abad ke-19. Muncul pada tahun 1910 di Jerman. Puncak aliran ini adalah pada saat perang dunia I dan merosot tahun 1925. adalah lahir dari anggapan bahwa dalam berkarya yang penting apa yang diungkapkan itu harus sesuai dengan suara hati. Aliran ini menolak anggapan bahwa drama hanya merupakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan hati penulis atau masyarakatnya, namun harus menyuarakan hati nurani 14. CIRI CIRI ALIRAN EKSPRESIONISME Mengekspresikan pandangan seni mereka atau emosi secara kuat Tidak memperlakukan realitas secara obyektif Menyajikan kesan kesan dari pengarangnya. 15. ALIRAN DRAMA ABSURDISME Adalah gaya yang menyajikan satu lakon yang seolah tidak memiliki ikatan rasional antara peristiwa satu dengan yang lain, antara percakapan satu dengan yang lain. Absurd artinya : tidak rasional. Drama absurdisme merupakan puncak perkembangan drama dunia. Drama absurd berarti drama yang ditulis dengan bentuk-bentuk atau cerita yang tidak bisa dipahami secara rasional. Tokoh yang muncul pada masa ini : Samuel Backett dengan karyanya Waiting For Got Out yang diindonesiakan oleh WS Rendra dengan judul Menunggu Godot dan Uegene lonesco 16.