alfaro.doc

2
Ekspresi emosional diatur oleh penampilan Budaya memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mengekspresikan emosi atau perasaan seseorang kepada orang lain. Budaya yang berbeda dapat mengatur apa yang pantas dan tidak pantas dalam mengkomunikasikan emosi kita. Contohnya dalam kasus perbudakan atas orang kulit hitam di Amerika Serikat beberapa dekade yang lalu, dari kejadian tersebut ketika orang-orang kulit putih berkomunikasi dengan orang kulit hitam, mereka cenderung menunjukan ekspresi penghinaan atau meremehkan orang kulit hitam. Laki-laki dan perempuan juga memiliki pengalaman emosi yang sama pada dasarnya, tetapi yang membedakannya adalah cara menunjukan atau mengekspresikan emosi tersebut, bukan pada cara merasakannya. Perempuan cenderung membicarakan hal-hal tentang perasaan dan emosi mereka lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini membuat kebanyakan perempuan lebih memilih berbicara dengan orang lain untuk mengkomunikasikan apa yang dia rasakan daripada menyimpannya. Contohnya ketika seorang wanita jatuh cinta kepada seorang pria, wanita tersebut cenderung kan memilih untuk bercerita kepada teman dekatnya tentang hal itu. Hal tersebut dilakukan untuk mengkomunikasikan apa yang dia rasakan kepada orang lain. Tetapi berbeda dengan laki-laki, laki-laki cenderung akan menyimpan persaan tersebut dan mengatakan perasaan hanya kepada orang yang dicintainya. Emosi memiliki konsekuensi Komunikasi, ekspresi emosional dan juga emosi tentu memilki konsekuensi atau dampak terhadap hubungan seseorang. Dengan mengungkapkan emosi, anda dapat membuat batas-batas intim dengan orang lain. Mengungkapkan perasaan itu penting, karena dapat menunjukan siapa diri kita sebenarnya. Contohnya ketika seorang pria jatuh cinta kepada seorang wanita, ketika pria tersebut mengungkapkan emosi atau perasaannya kepada wanita tersebut maka konsekuansinya adalah dapat mengakibatkan

Upload: tasrikh-saputra

Post on 03-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alfaro.doc

Ekspresi emosional diatur oleh penampilan

Budaya memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mengekspresikan emosi atau perasaan seseorang kepada orang lain. Budaya yang berbeda dapat mengatur apa yang pantas dan tidak pantas dalam mengkomunikasikan emosi kita. Contohnya dalam kasus perbudakan atas orang kulit hitam di Amerika Serikat beberapa dekade yang lalu, dari kejadian tersebut ketika orang-orang kulit putih berkomunikasi dengan orang kulit hitam, mereka cenderung menunjukan ekspresi penghinaan atau meremehkan orang kulit hitam.

Laki-laki dan perempuan juga memiliki pengalaman emosi yang sama pada dasarnya, tetapi yang membedakannya adalah cara menunjukan atau mengekspresikan emosi tersebut, bukan pada cara merasakannya. Perempuan cenderung membicarakan hal-hal tentang perasaan dan emosi mereka lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini membuat kebanyakan perempuan lebih memilih berbicara dengan orang lain untuk mengkomunikasikan apa yang dia rasakan daripada menyimpannya. Contohnya ketika seorang wanita jatuh cinta kepada seorang pria, wanita tersebut cenderung kan memilih untuk bercerita kepada teman dekatnya tentang hal itu. Hal tersebut dilakukan untuk mengkomunikasikan apa yang dia rasakan kepada orang lain. Tetapi berbeda dengan laki-laki, laki-laki cenderung akan menyimpan persaan tersebut dan mengatakan perasaan hanya kepada orang yang dicintainya.

Emosi memiliki konsekuensi

Komunikasi, ekspresi emosional dan juga emosi tentu memilki konsekuensi atau dampak terhadap hubungan seseorang. Dengan mengungkapkan emosi, anda dapat membuat batas-batas intim dengan orang lain. Mengungkapkan perasaan itu penting, karena dapat menunjukan siapa diri kita sebenarnya. Contohnya ketika seorang pria jatuh cinta kepada seorang wanita, ketika pria tersebut mengungkapkan emosi atau perasaannya kepada wanita tersebut maka konsekuansinya adalah dapat mengakibatkan tingkat hubungan yang lebih intim antara pria dan wanita tersebut.

Emosi dapat menular

Pesan emosional seringkali dapat menular. Ketika kita bercerita sesuatu yang lucu untuk meluapkan perasaan bahagia yang kita dapat dari pengalaman kita, jika cerita tersebut pun dianggap lucu oleh teman-teman kita yang mendengar cerita tersebut maka perasaan bahagia yang kita rasakan pun akan tertular pada teman-teman kita. Dalam percakapan di dalam kelompok kecil maupun besar, emosi yang kuat dapat dengan mudah tertular kepada orang lain. Proses ini terbagi menjadi tiga perspektif yaitu : 1. Anda melihat ekspresi emosional orang lain. 2. Anda meniru ekspresi emosional orang lain, bahkan secara tidak sadar. 3. Umpan balik yang anda dapatkan dari ekspresi emosional adalah replikasi dari perasaan orang lain. Proses dari penularan emosi ini dimulai dari anda melihat emosi dari orang lain, kemudian anda meniru emosi yang anda lihat, setelah itu baru emosi yang anda tiru yang membawa anda kepada ekspresi emosional yang sebenarnya.