alergi obat

5
ALERGI OBAT Dr. Dian Samudra, SpPD Reaksi adversi obat : setiap reaksi yang tidak dikehendaki/tidak disengaja yang timbul setelah pemakaian obat tertentu dalam dosis standar dan jalur bemberian obat yang benar, baik unt tujuan diagnostik, pengobatan maupun pencegahan penyakit Obat-obatan yang sering menimbulkan reaksi alergi : Gol.Antibiotika dan Gol.Anti infalmsi non steroid KLASIFIKASI REAKSI ADVERSI : I.Reaksi yang tidak terkait langsung dengan efek obat 1. Reaksi psikogenik contoh : reaksi vasovagal à kegelisahan, muntah2, lemas setelah disuntik 2. Reaksi koinsidental contoh : kemerahan pada kulit krn infeksi virus disalahartikan krn obat II. Reaksi yang terkait langsung dengan efek obat 1. Reaksi adversi yang dapat terjadi pada semua orang a. Overdosis = keracunan obat à terkait dengan konsentrasi lokal/sistemik obat dlm tubuh (depresi nafas akibat overdosis obat sedatif),akibat penyakit hati, akibat penyakit ginjal b. Efek samping à efek farmakologi obat yang diberikan dlm dosis normal (antihistamin efek sedasi) c. Efek sekunder àpemberian AB menginduksi pelepasan antigen mikroba & endotoksin kuman yg mati ( reaksi Jarisch-Herxheimer pd pend.sifililis atau leptospirosis krn pemberian penisillin, d. Interaksi obat 1

Upload: indra-saputra

Post on 11-Dec-2014

55 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Reaksi adversi obat : setiap reaksi yang tidak dikehendaki/tidak disengaja yang timbul setelah pemakaian obat tertentu dalam dosis standar dan jalur bemberian obat yang benar, baik unt tujuan diagnostik, pengobatan maupun pencegahan penyakit

TRANSCRIPT

Page 1: ALERGI OBAT

ALERGI OBATDr. Dian Samudra, SpPD

Reaksi adversi obat : setiap reaksi yang tidak dikehendaki/tidak disengaja yang timbul setelah pemakaian obat tertentu dalam dosis standar dan jalur bemberian obat yang benar, baik unt tujuan diagnostik, pengobatan maupun pencegahan penyakit

Obat-obatan yang sering menimbulkan reaksi alergi : Gol.Antibiotika dan Gol.Anti infalmsi non steroid

KLASIFIKASI REAKSI ADVERSI :I.Reaksi yang tidak terkait langsung dengan efek obat

1. Reaksi psikogenikcontoh : reaksi vasovagal à kegelisahan, muntah2, lemas setelah disuntik

2. Reaksi koinsidentalcontoh : kemerahan pada kulit krn infeksi virus disalahartikan krn obat

II. Reaksi yang terkait langsung dengan efek obat1. Reaksi adversi yang dapat terjadi pada semua oranga. Overdosis = keracunan obat

à terkait dengan konsentrasi lokal/sistemik obat dlm tubuh (depresi nafas akibat overdosis obat sedatif),akibat penyakit hati, akibat penyakit ginjal

b. Efek sampingà efek farmakologi obat yang diberikan dlm dosis normal (antihistamin efek

sedasi)c. Efek sekunder

àpemberian AB menginduksi pelepasan antigen mikroba & endotoksin kuman yg mati ( reaksi Jarisch-Herxheimer pd pend.sifililis atau leptospirosis krn pemberian penisillin,d. Interaksi obat

à modifikasi efek obat oleh obat lain yg diberikan bersamaan

2. Reaksi adversi yang hanya terjadi pada orang yang memiliki bakat a. Intoleransi

- timbulnya efek farmakologis khas dari obat ( CTM ->sedasi, ACE-I ->cough)b. Reaksi idiosinkrasi

- respon tdk terduga terhadap suatu obat yg berbeda dg efek farmakologi obat tersebut ( kloramfenicol –>An.aplastik, ACE-I -> agioedema )

c. Reaksi alergi/hipersensitifitas- reaksi tidak terduga melalui mekanisme imunologis (pada orang tertentu)- 3 tipe ( tipe segera = bbrp menit, tipe cepat = 1jam-3hr, tipe lambat = 3hr )

d. Reaksi pseudoalergi / anfilaktoid- reaksi sitemik tipe segera akibat pelepasan mediator sel mast dan tidak

melibatkan Ig E.

1

Page 2: ALERGI OBAT

IMUNOPATOGENESIS ALERGI OBAT Sifat alergenik obat tergantung pada sifat-sifat kimiawinya Obat dengan BM besar ( > 4000 dalton ) dan struktur yang kompleks besar

kemungkinan membangkitnya respon imun & menimbulkan reaksi hipersensitifitas

Obat dengan BM kecil ( < 1000 dalton ) dan struktur molekul sederhana bersifat non imunogenik

Faktor risiko timbulnya alergi obat :A. Faktor yang terkait dengan obat dan cara pemberian

Sifat kimiawi obat Sifat imunogenik obat atau metabolitnya Cara / jalur pemberian obat Dosis dan lama pemberian obat

B. Faktor yang terkait dengan penderita Usia dan jenis kelamin Faktor genetik Riwayat atopi atau alergi obat dalam keluarga Riwayat reaksi simpang terhadap suatu obat di masa lampau Sensitivitas silang antar beberapa obat Penyakit dasar penderita ( misalnya infeksi virus ) Pemberian obat-obat lain secara bersama-sama

Klasifikasi imunopatologi reaksi alergi obatReaksi tipe I :Mekanisme : Ikatan kompleks obat dengan IgE pada permukaan sel mast diikuti pelepasan histamin dan mediator-mediator inflamasiManifestasi klinik : anafilaksis, urtikaria, angioderma, asma, rinitis, mual-mual, diare Reaksi tipe II :Mekanisme : Antibodi IgG atau IgM spesifik terhadap obat atau makro molekul yang berikatan dengan hapten memicu reaksi sitotoksik yang sering melibatkan komplemenManifestasi klinik : anemia hemolitik, neutropenia, trombositopenia, beberapa jenis infalmasi pada organ tertentuReaksi tipe III :Mekanisme : deposisi kompleks obat dan antibodi pada jaringan diikuti aktivasi komplemen dan inflamasiManifestasi klinik : serum sickness,demam,rash,nyeri sendi,urtikaaria ,glomerulonefritis,vaskulitisReaksi tipe IV :Mekanisme : presentasi MHC-molekul obat pada kepada limfosit diikuti pelepasan sitokin-sitokin dan mediator inflamasiManifestasi klinik : dermatitis kontak, rash obat makulopapuler (eksantema), beberapa jenis inflamasi pada organ tertentu

2

Page 3: ALERGI OBAT

Manifestasi klinis alergi obat1. Reaksi sistemik yang melibatkan multiorgan

Anafilaksis (dimediasi oleh IgE) Reaksi anafilktoid (dimediasi oleh non IgE) Serum sickness dan reaksi yang menyerupai serum sickness Demam obat Drug induced autoimunity (drug induced SLE) Vasculitis

2. Reaksi yang mengenai organ spesifika. Manifestasi kulit

Eksanterma / erupsi morbiliformis Urtikaria dan angioderma Dermatitis kontak Dermatitis eksfoliativa Eritema multiforme Fixed drug eruption Toxic epidermal necrolysis

b. Manifestasi paru Asma Infiltrat paru disertai eosinofilia Pneumonitis dan fibrosis Edema paru nonkardiogenik

c.Manifestasi hematologis Eosinofilia Trombositopenia Agranulositosis Anemia hemolitik

d. Manifestasi hepatik Kolestatik Kerusakan hepatoseluler

e.Manifestasi ginjal Glomerulonefritis, sindroma nefrotik Interstitial nefritis akut

f.Manifestasi jantung miokarditis

g. Manifestasi neurologis neuritis

EVALUASI PENDERITA ALERGI OBAT Anamnesis Uji hipersensitivitas in Vivo Uji tusuk kulit ( skin pric test ) Uji tempel (patch test )

TATALAKSANA ALERGI OBAT

3

Page 4: ALERGI OBAT

1) Prinsip umum Menghentikan obat

2) Pengobatan simtomatik Pemberian corticosteroid

3) Pencegahan reaksi alergi obat Hindari polifarmasi Tepat indikasi,tepat dosis,tepat penderita Anamnesis riwayat alergi obat sebelumnya

4) Desensitisasi Upaya mengubah kondisi penderita yang sebelumnya sangat peka menjadi

toleran terhadap obat Dimulai dengan pemberian dosis rendah dan dinaikkan bertahap

4