plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam...

131
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ANAK DENGAN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS RK CHARITAS PALEMBANG PERIODE JULI - DESEMBER 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Adelia Desti Endah Sari NIM: 118114121 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: ngoduong

Post on 13-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ANAK

DENGAN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS RK CHARITAS

PALEMBANG PERIODE JULI - DESEMBER 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Adelia Desti Endah Sari

NIM: 118114121

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

ii

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ANAK

DENGAN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS RK CHARITAS

PALEMBANG PERIODE JULI - DESEMBER 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Adelia Desti Endah Sari

NIM: 118114121

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

Persetujuan Pembimbing

EVALUASI DRAG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ANAK

DENGAN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS RK CHARITAS

PALEMBANG PERIODE JULI - DESEMBEII2013

Skripsi yang diajukan oleh:

Adelia Desti Endah Sari

NIM: 118114121

telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama

ftqAris Widayati, M.Si., Apt., Ph.D.

tan ggat . ..2.1. -. ?.1. :.. ..'L2.!.{.

llt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecil ini bagi

Allah Bapa di Surga, Yesus Kristus, dan Bunda Maria

Bapak, ibu serta adik-adikku

Sahabat-sahabatku

serta

Almamaterku....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

Pasien Anak dengan Asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

Periode Juli - Desember 2013” sebagai salah salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak

langsung baik berupa moral, materiil maupun spiritual. Penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada :

1. Sr. M. Paulina FCh., selaku Ketua Yayasan Charitas yang telah memberikan

izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.

2. Prof.dr. Hardi Darmawan, MPH&TM, FRSTM selaku Direktur Utama RS RK

Charitas Palembang yang memberikan izin untuk melakukan penelitian di RS

RK Charitas Palembang.

3. Sr. M. Silvestra FCh., Ibu Yogia Simanjuntak dan seluruh staff bagian

Rekam Medis RS RK Charitas Palembang yang telah membantu dalam

proses penelusuran dan pencarian rekam medis

4. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

viii

perhatian, kesabaran, bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis

dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. sebagai dosen penguji yang telah memberikan

kritik dan saran yang membangun selama proses pembuatan skripsi.

6. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. sebagai dosen penguji yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun selama proses pembuatan

skripsi.

7. Bapak Dominikus Suparno dan Ibu Monica Tarminah yang tercinta, atas

kasih sayang, doa, dukungan, semangat, dan pengertian serta berbagai

bantuan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Adik-adikku tersayang,Vicentia Septiana, Vicenti Septiani, dan Raimundus

Brilian Danu, yang telah menjadi inspirasi, memberikan keceriaan, dan terus

memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Sahabat yang selalu mendukung dari jauh, Elis, Destrie, Lili, Stefani, Budi,

Roebel, Hendra, Harry, Anggiat, yang senantiasa memberikan dukungan

tiada henti bagi penulis.

10. Teman-teman seperjuangan #DeRealPrincesses, Lulik, Jeje, dan Anes, untuk

semangat,dukungan, kerjasama, bantuan, dan informasi yang selalu di

bagikan dalam proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.

11. Sahabat sekaligus tetangga setia, Renata Sri Yuliani, Fransiska Yonita, dan

Seravina Maria, terima kasih untuk tawa dan semangat selama pengerjaan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

ix

12. Teman-teman sepermainan, Bintang, Ester, Andung, Caesar, Henzu, Gomes,

Alex, Nino, Rigel, Handy, Levina, Betzy, Leo, Tina, Asri, Desi, Rosi, dll,

untuk semangat bermain yang tak pernah padam.

13. Teman-teman FSM C 2011, FKK B 2011, dan seluruh angkatan 2011, untuk

kebersamaan dan semua kisah yang telah kita lalui.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang turut serta

membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa karya ini masih

jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

demi perbaikan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak dan

berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian

Yogyakarta, 21 Januari 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vi

PRAKATA ....................................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

INTISARI ......................................................................................................... xviii

ABSTRACT ....................................................................................................... xix

BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

2. Keaslian Penelitian ......................................................................... 3

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis ....................................................................... 5

b. Manfaat Praktis ........................................................................ 5

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum ................................................................................ 5

2. Tujuan Khusus ............................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

xii

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Asma ................................................................................................... 6

B. Terapi Asma ........................................................................................ 12

C. Pasien Anak ......................................................................................... 14

D. Drug Related Problems ........................................................................ 14

E. Keterangan Empiris .............................................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 18

B. Variabel Penelitian ............................................................................... 18

C. Definisi Operasional............................................................................. 19

D. Subjek Penelitian .................................................................................. 21

E. Bahan Penelitian................................................................................... 21

F. Instrumen penelitian ............................................................................. 21

G. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 22

H. Tata Cara Penelitian

1. Persiapan .................................................................................. 22

2. Analisis Situasi ......................................................................... 22

3. Pengumpulan Data ................................................................... 22

4. Analisis Data ............................................................................ 23

I. Tata Cara Analisis Hasil....................................................................... 24

J. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pasien ............................................................................. 27

B. Pola Pengobatan ................................................................................... 29

C. Evaluasi Drug Related Problems ......................................................... 37

D. Rangkuman Evaluasi Drug Relaed Problems ...................................... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 53

B. Saran .................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55

LAMPIRAN ..................................................................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

xiii

BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Klasifikasi asma menurut derajat serangan .............................. 11

Tabel II. Profil penggunan obat pada pasien asma anak di Instalasi

Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode Juli-

Desember 2013 ......................................................................... 29

Tabel III. Penggunaan obat yang bekerja pada sistem pernapasan pada

pasien anak dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK

Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013 .................... 30

Tabel IV. Penggunaan kortikosteroid pada pasien anak dengan asma di

Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode

Juli-Desember 2013 .................................................................. 33

Tabel V. Penggunaan vitamin dan mineral pada pasien anak dengan

asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013 ..................................................... 33

Tabel VI. Penggunaan obat antiinfeksi pada pasien anak dengan asma

di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode

Juli-Desember 2013 .................................................................. 34

Tabel VII. Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak

dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas

Palembang periode Juli-Desember 2013 .................................. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

xv

Tabel VIII. Penggunaan obat sistem gastrointestinal dan hepatobilier

pada pasien anak dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS

RK Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013 ............. 36

Tabel IX Penggunaan obat berdasarkan rute pemberian pada pasien

anak dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas

Palembang periode Juli-Desember 2013 .................................. 37

Tabel X. Gambaran DRPs pada pasien asma anak di instalasi rawat

inap RS RK Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013 38

Tabel XI. Kejadian DRPs efek samping obat pada pasien anak dengan

asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013 ..................................................... 41

Tabel XII. Kejadian DRPs dosis kurang pada pasien anak dengan asma

di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode

Juli-Desember 2013 .................................................................. 43

Tabel XIII. Kejadian DRPs obat tidak dibutuhkan pada pasien anak

dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas

Palembang periode Juli-Desember 2013 .................................. 45

Tabel XIV. Kejadian DRPs dosis berlebih pada pasien anak dengan asma

di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode

Juli-Desember 2013 .................................................................. 46

Tabel XV. Hasil Evaluasi Drug Related Problems(DRPs) ........................ 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme umum reaksi hipersensitivitas tipe I ..................... 7

Gambar 2. Inflamasi dan remodeling pada asma ....................................... 8

Gambar 3. Ilustrasi kondisi patologis bronkus normal dibandingkan

dengan bronkus asma dan airway remodeling ......................... 10

Gambar 4. Algoritma penatalaksanaan asma di rumah sakit ..................... 13

Gambar 5. Skema pemilihan subjek penelitian di RS RK Charitas

Palembang ................................................................................ 23

Gambar 6. Distribusi pasien berdasarkan usia pada pasien asma anak di

Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode

Juli-Desember 2013 ................................................................. 27

Gambar 7. Distribusi pasien asma anak berdasarkan jenis kelamin pada

pasien asma anak di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas

Palembang periode Juli-Desember 2013 .................................. 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Evaluasi kasus Drug Related Problems ................................... 58

Lampiran 2. Permohonan izin penelitian dan pengambilan data .................. 108

Lampiran 3. Izin penelitian dan pengambilan data di RS RK Charitas

Palembang ................................................................................ 109

Lampiran 4. Surat keterangan telah melakukan penelitian ........................... 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

xviii

INTISARI

Asma merupakan penyakit kronis dengan jumlah penderita sekitar 300

juta individu di seluruh dunia dengan prevalensi yang terus meningkat selama 20

tahun terakhir. Prevalensi asma pada anak cukup tinggi sehingga membutuhkan

perhatian serius. Selama proses terapi dengan obat, ada kemungkinan ditemui

drug related problems (DRPs) yang pada pasien anak sangat mungkin ditemui

karena fungsi fisiologis tubuh yang belum berjalan normal. Penelitian ini

bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi DRPs pada pasien anak yang

dirawat inap dengan diagnosis asma.

Penelitian ini termasuk non eksperimental deskriptif dengan rancangan

case series. Data diperoleh dengan pendekatan retrospektif dari lembar rekam

medis pasien anak usia ≤ 12 tahun dengan diagnosis asma yang menjalani

perawatan di instalasi rawat inap RS RK Charitas Palembang periode Juli-

Desember 2013. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan metode

SOAP (subjective, objective, assessment, plan/recommendation) untuk

mengevaluasi DRPs. Hasil disajikan dalam bentuk tabel dan diagram disertai

pembahasan.

Terdapat 25 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan ditemui DRPs

yang bersifat potensial meliputi 100% efek samping, 28% obat tidak dibutuhkan,

dan 4% dosis berlebih, serta DRPs yang bersifat aktual meliputi 56% dosis

kurang, 12% dosis berlebih, dan 4% membutuhkan tambahan obat.

Kata kunci: drug related problems, asma, pasien anak, terapi farmakologis, rawat

inap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

xix

ABSTRACT

Asthma is a chronic disease with an estimated 300 million individuals

affected worldwide andits prevalence has increased over the past 20 years. The

prevalence rate of asthma is highest in children and need serious concern. Drug

Related Problems (DRPs) can occur during drug therapy especially in pediatrics

whose physiological function have not been as normal as adults. The aims of this

study is to identify and evaluate DRPs in pediatrics hospitalized with asthma.

This study is a non-experimental descriptive with case series design. Data

collection was done retrospectively on medical record of hospitalized asthma

patient age 12 years and younger in RS RK Charitas Palembang during period

July-December 2013. The data obtained then were analyzed descriptively using

SOAP (subjective, objective, assessment, plan/recommendation) method and the

result present in tables and diagrams followed by discussion.

There are 25 cases who met the inclusion criteria. The DRPs that found

in this study consist of potential DRPs including 100% adverse drug reaction,

28% unnecessary drug, and 4% dosage too high, and also actual DRPs including

56% dosage too low, 12% dosage too high, and 4% need additional drug therapy.

Key word: drug related problems, asthma, pediatrics, drug therapy,

hospitalization

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Asma merupakan masalah kesehatan global yang serius dengan jumlah

penderita sekitar 300 juta individu di seluruh dunia. Prevalensi asma terus

meningkat selama 20 tahun terakhir. Prevalensi asma paling tinggi di Amerika

Serikat adalah pada anak usia 5-17 tahun, yaitu sebesar 9,6%. Asma merupakan

penyakit kronis yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dan merupakan

faktor utama penyebab morbiditas akibat penyakit kronis serta menyebabkan

peningkatan ketidakhadiran di sekolah, kunjungan ke unit gawat darurat, serta

rawat inap (Global Initiative for Asthma, 2014; American Lung Association,

2006).

Asma termasuk dalam peringkat sepuluh besar penyakit tidak menular

(PTM) penyebab pasien rawat inap rumah sakit di Indonesia (Pusat Data dan

Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012). Hasil survei asma

pada anak sekolah di beberapa kota di Indonesia seperti Medan, Palembang,

Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Denpasar, menunjukkan

prevalensi asma pada anak SD (6 sampai 12 tahun) berkisar antara 3,7-6,4%

(Baratawidjaja, Soebaryo, Kartasasmita, Suprihati, Sundaru, Siregar, dkk., 2006).

Berdasar data-data tersebut, terlihat bahwa asma merupakan masalah kesehatan di

masyarakat yang membutuhkan perhatian serius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

2

Apoteker memiliki peran dalam peningkatan kualitas hidup pasien

melalui pelayanan kefarmasian, salah satunya melalui penyelesaian Drug Related

Problems (DRPs). Secara sederhana yang dimaksud dengan DRPs adalah masalah

yang terjadi selama proses terapi pengobatan yang memiliki potensi menghambat

mencapai hasil terapi yang diinginkan (Pharmaceutical Care Network Europe,

2010; Cipolle, Strand, Morley, Ramsey, and Lamsam, 2004). Hasil penelitian

Pratiwi, Ikawati dan Kusharwanti (2012) menemukan adanya pemberian obat

dengan indikasi tidak perlu sebesar 18,18%, obat salah sebesar 4,54%, dosis

terlalu tinggi sebesar 13,63%, interaksi obat sebesar 50%, dan ketidakpatuhan

sebesar 4,54 % pada pasien anak dengan asma yang dirawat inap di RS Panti

Rapih Yogyakarta. Berdasarkan penelitian tersebut, terlihat bahwa terdapat DRPs

pada pasien asma anak rawat inap. DRPs sangat mungkin ditemui pada pasien

anak karena kondisi fisiologi yang belum sempurna sehingga farmakokinetika

obat tidak bisa disamakan dengan dewasa.

Prevalensi asma pada anak di Sumatera Selatan pada tahun 2013 sebesar

2,5% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Berdasarkan

penelusuran peneliti, asma merupakan satu dari sepuluh besar penyakit pada

pasien anak rawat inap di RS RK Charitas yang terletak di kota Palembang,

Sumatera Selatan. Rumah Sakit RK Charitas Palembang merupakan rumah sakit

swasta tertua di kota Palembang dan juga di Sumatera Selatan serta merupakan

rumah sakit tipe B yang mampu menampung rujukan dari rumah sakit kabupaten.

Berdasarkan penelusuran pustaka, penelitian mengenai Drug Related

Problems (DRPs) pada pasien anak dengan diagnosis asma di Instalasi Rawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

3

Inap RS RK Charitas Palembang belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian

ini bertujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi DRPs pada pasien anak dengan

diagnosis asma. Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi terkait

kerasionalan penggunaan obat pada pasien asma anak yang dievaluasi dengan

mengidentifikasi DRPs.

1. Rumusan Masalah

a. Seperti apa karakteristik pasien anak dengan diagnosis asma yang menjalani

rawat inap di RS RK Charitas periode Juli-Desember 2013 meliputi jenis

kelamin dan kelompok usia?

b. Seperti apa gambaran umum peresepan obat pada pasien anak dengan

diagnosis asma meliputi jenis obat dan rute pemberian obat?

c. Apakah terdapat DRPs pada peresepan pasien anak dengan diagnosis asma?

2. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan evaluasi DRPs pada

pasien anak dengan diagnosis asma yang pernah dilakukan antara lain:

a. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Asma Bronkial di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta bulan Januari-

Desember 2009 yang dilakukan oleh Handayani (2010). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat DRP efek samping dan interaksi obat sebesar

31,35% pada pasien asma bronkial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

4

b. Identifikasi Drug Related Problems pada Pasien Asma Rawat Inap Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2009 yang dilakukan oleh

Hidayat dan Prasetyo (2012), dengan hasil 55% pasien mengalami DRP

dengan jumlah 75 kejadian meliputi membutuhkan tambahan terapi obat

sebesar 16,0%, obat tanpa indikasi dan duplikasi terapi sebesar 21,3%, obat

salah sebesar 10,7%, dosis terlalu rendah sebesar 18,7%, interaksi obat

sebesar 12,0% dan dosis terlalu tinggi sebesar 21,3%.

c. Kajian Drug Related Problems pada Pasien Anak dengan Infeksi Saluran

Napas Bawah dan Asma Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

1 Januari 2006 – 30 Juni 2006 yang dilakukan oleh Pratiwi, Ikawati dan

Kusharwanti (2012). Hasil penelitian DRPs untuk pasien anak dengan

infeksi saluran napas bawah adalah obat dengan indikasi yang tidak perlu

sebesar 20%, obat yang salah sebesar 12,72 %, dosis terlalu rendah sebesar

7,27 %, dosis terlalu tinggi sebesar 21,81%, dan interaksi obat sebesar

12,72%. Hasil penelitian DRPs pasien anak dengan asma adalah obat

dengan indikasi yang tidak perlu sebesar 18,18%, obat yang salah sebesar

4,54%, dosis terlalu tinggi sebesar 13,63%, interaksi obat sebesar 50%, dan

ketidakpatuhan sebesar 4,54 %.

Penelitian mengenai Drug Related Problems (DRPs) pada pasien anak

dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang belum pernah

dilakukan sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

terletak pada subjek yang diteliti, periode penelitian, dan tempat penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

5

Persamaan dengan penelitian terdahulu terletak pada topik penelitian, yaitu

evaluasi DRP pada pasien dengan diagnosis asma yang menjalani rawat inap.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan

sumber pembelajaran mengenai DRPs pada pasien anak dengan asma.

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi RS RK

Charitas Palembang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya

pada pasien anak dengan asma.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengevaluasi drug related problems (DRPs) pada pengobatan pasien asma anak.

2. Tujuan Khusus

a. Memberi gambaran karakteristik pasien anak dengan asma.

b. Memberi gambaran pola peresepan obat pada pasien anak dengan asma.

c. Memberi gambaran drug related problems (DRPs) pada peresepan pasien

anak dengan asma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Asma

Asma merupakan penyakit heterogen yang umumnya dicirikan dengan

adanya inflamasi kronis jalan napas yang ditegaskan lebih lanjut dengan adanya

riwayat gejala pernapasan seperti mengi, sesak napas, sesak dada, dan batuk yang

berbeda-beda intensitasnya serta terjadi dari waktu ke waktu, bersamaan dengan

variabel keterbatasan aliran udara ekspirasi (Global Initiative for Asthma, 2014).

Gejala dan keterbatasan aliran udara ini bersifat reversibel (Global Initiative for

Asthma, 2014; Kelly and Sorkness, 2008). Asma biasanya berhubungan dengan

hiperreaktivitas jalan napas terhadap rangsangan langsung maupun tak langsung

serta inflamasi kronis jalan napas (Kelly and Sorkness, 2008).

Faktor yang dapat mempengaruhi asma secara umum adalah faktor

host/inang dan faktor lingkungan (Global Initiative for Asthma, 2014). Faktor

inang yang mempengaruhi perkembangan asma meliputi genetik asma, alergi,

hiperresponsivitas jalan napas, obesitas, ras, dan jenis kelamin (Global Initiative

for Asthma, 2012; Graham and Gordon, 2008). Faktor lingkungan berupa alergen

yang berasal dari dalam maupun luar ruangan, infeksi, asap rokok, polusi udara,

dan diet turut mempengaruhi perkembangan asma (Global Initiative for Asthma,

2012; Graham and Gordon, 2008; Kelly and Sorkness, 2008).

Asma merupakan reaksi hipersensitivitas tipe I yang dicirikan dengan

adanya keterlibatan sel TH2 dan IgE (Bogaert, Tournoy, Naessens, and Grooten,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

7

2009). Reaksi hipersensitivitas adalah adanya reaksi berlebih tubuh terhadap

antigen. Comb dan Gell membagi reaksi hipersensitivitas menjadi 4 tipe

(Janeway, 2001). Asma merupakan salah satu contoh manifestasi klinis reaksi

hipersensitivitas tipe 1 yang bersifat anafilaksis lokal, artinya reaksi hanya terjadi

pada jaringan atau organ spesifik dan umumnya diturunkan, disebut sebagai atopi.

Paparan alergen pertama kali akan menyebabkan aktivasi sel TH2 dan

menstimulasi sel B untuk memproduksi IgE. IgE akan membentuk ikatan dengan

reseptor Fc pada sel mast maupun basofil, yang disebut sensitisasi (Abbas,

Lichtman, and Pillai, 2007). Paparan alergen selanjutnya akan mengakibatkan

terjadinya crosslinking pada ikatan IgE yang akan mengaktivasi sel mast.

Degranulasi sel mast memicu pelepasan mediator dari sel mast yang

menyebabkan terjadinya kontraksi otot halus, peningkatan permeabilitas vaskuler,

dan vasodilatasi (Kindt, Osborne, and Goldsby, 2006).

. Gambar 1. Mekanisme umum reaksi hipersensitivitas tipe 1

(Abbas, Lichtman, and Pillai, 2007)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

8

Patofisiologi asma secara umum dibagi menjadi 2, yaitu inflamasi dan

airway remodelling. Berdasarkan derajat inflamasinya, asma dibagi menjadi

inflamasi akut dan inflamasi kronis. Inflamasi akut terdiri dari reaksi asma tipe

cepat dan reaksi asma tipe lambat. Pada reaksi asma tipe cepat, alergen akan

terikat pada IgE yang menempel pada sel mast dan terjadi degranulasi sel mast.

Degranulasi tersebut mengeluarkan mediatorseperti histamin, protease, leukotrin,

prostaglandin, dan PAF (platelete activating factor) yang menyebabkan kontraksi

otot polos bronkus, sekresi mukus, dan vasodilatasi. Reaksi asma tipe lambat

timbul antara 6-9 jam setelah provokasi alergen dan melibatkan pengerahan serta

aktivasi eosinofil, sel T CD4+, neutrofil, dan makrofag. Pada inflamasi kronik

berbagai sel terlibat dan teraktivasi, antara lain limfosit T, eosinofil, makrofag, sel

mast, sel epitel, fibroblas dan otot polos bronkus (Kelly and Sorkness, 2008;

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003).

Gambar 2. Inflamasi dan remodeling pada asma

(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

9

Proses inflamasi pada asma akan menimbulkan kerusakan jaringan yang

secara fisiologis akan diikuti oleh proses penyembuhan yang menghasilkan

perbaikan dan pergantian sel-sel mati/rusak dengan sel-sel yang baru. Proses

penyembuhan tersebut melibatkan regenerasi jaringan yang rusak dengan jenis sel

parenkim yang sama dan pergantian jaringan yang rusak dengan jaringan

peyambung yang menghasilkan jaringan skar. Pada asma, kedua proses tersebut

berkontribusi dalam proses penyembuhan dan inflamasi yang kemudian akan

menghasilkan perubahan struktur yang mempunyai mekanisme sangat kompleks

dan banyak belum diketahui dikenal dengan airway remodeling. Mekanisme

tersebut sangat heterogen dengan proses yang sangat dinamis dari diferensiasi,

migrasi, maturasi, diferensiasi sel sebagaimana deposit jaringan penyambung

dengan diikuti oleh restitusi/pergantian atau perubahan struktur dan fungsi yang

dipahami sebagai fibrosis dan peningkatan otot polos dan kelenjar mukus

(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003).

Pada asma terdapat saling ketergantungan antara proses inflamasi dan

remodeling. Infiltrasi sel-sel inflamasi terlibat dalam proses remodeling, juga

komponen lainnya seperti matriks ekstraselular, membran retikular basal, matriks

interstisial, fibrogenic growth factor, protease dan inhibitornya, pembuluh darah,

otot polos, dan kelenjar mukus (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

10

Gambar 3. Ilustrasi kondisi patologis bronkus normal dibandingkan dengan

bronkus asma akibat inflamasi dan airway remodeling

(Kelly and Sorkness, 2008)

Asma dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, berat penyakit, maupun

pola keterbatasan aliran udara. GINA membagi asma menjadi 4 klasifikasi yaitu

asma intermiten, asma persisten ringan, asma persisten sedang, dan asma persisten

berat. Berbeda dengan GINA, Pedoman Nasional Asma Anak (2003) membagi

asma menjadi 3 yaitu asma episodik ringan, asma episodik sedang, dan asma

persisten. Dasar pembagian atau klasifikasi asma pada anak adalah frekuensi

serangan, lamanya serangan, aktivitas diluar serangan dan beberapa pemeriksaan

penunjang (Supriyatno, 2005).

Pasien asma yang datang ke rumah sakit umumnya merupakan pasien

yang sedang mengalami eksaserbasi atau yang lebih umum disebut sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

11

serangan asma/asma akut. Berdasarkan tingkat keparahan serangannya, asma

diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel I. Klasifikasi asma menurut derajat serangan

(Global Initiative for Asthma, 2012)

Parameter

Klinis, Fungsi

Faal Paru,

Laboratorium

Klasifikasi Asma

Ringan Sedang Berat Ancaman Henti

Napas

Sesak napas berjalan

berbicara

bayi: tangis pendek

dan lemah, sulit

makan

istirahat

bayi: tidak mau

makan/minum

Posisi dapat berbaring duduk duduk membungkuk

Bicara satu kalimat beberapa kata kata demi kata

Kesadaran mungkin gelisah biasanya gelisah biasanya gelisah gelisah, kesdaran

menurun

Sianosis tidak ada tidak ada ada nyata

Mengi sedang, sering

hanya pada akhir

ekspirasi

nyaring, sepanjang

ekspirasi inspirasi

sangat nyaring,

terdengar tanpa

stetoskop

sulit/tidak

terdengar

Penggunaan

otot batu

respiratorik

biasanya tidak biasanya ya ya gerakan paradok-

torako-abdominal

Retraksi dangkal, retraksi

interkostal

sedang, ditambah

retraksi suprasternal

dalam, ditambah

napas cuping hidung

dangkal/hilang

Frekuensi

napas

takipnea takipnea takipnea bradipnea

pedoman nilai baku frekuensi napas pada anak sadar

usia frekuensi napas normal per menit

< 2 bulan

2-12 bulan

1-5 tahun

6-8 tahun

< 60

< 50

< 40

< 30

Frekuensi nadi normal takikardi takikardi bradikardi

pedoman nilai baku frekuensi nadi pada anak

usia frekuensi nadi normal per menit

2-12 bulan

1-5 tahun

6-8 tahun

< 160

< 120

< 110

Pulsus

paradoxus

tidak ada (< 10

mmHg)

ada (10-20 mmHg) ada (> 20 mmHg) tidak ada, tanda

kelelahan otot

respiratorik

FEV1

pra

bronkodilator >60% 40-60% < 40%

pasca

bronkodilator >80% 60-80%

< 60%, respon < 2

jam

SaO2% >95% 91-95% ≤ 90%

PaO2 normal >60 mmHg < 60 mmHg

PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg >45 mmHg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

12

B. Terapi Asma

Tujuan utama terapi asma adalah meningkatkan dan mempertahankan

kualitas hidup pasien asma sehingga pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari

tanpa adanya hambatan (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinis, 2007).

Sasaran terapi asma yaitu gejala asma, bronkokonstriksi, inflamasi

saluran napas, obstruksi jalan napas, serta frekuensi dan keparahan asma

(Bollmeier and Prosser, 2009; Jansen and Killian, 2006).

Terapi non farmakologi utama yang harus diberikan pada pasien asma

adalah edukasi disertai dengan melatih pasien untuk melakukan manajemen asma

(Global Initiative for Asthma, 2012; Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

2008). Pada umumnya terapi asma secara farmakologi dibagi menjadi 2 kategori

berdasarkan tujuan terapinya, yaitu:

1. Controller medications, yaitu obat-obatan yang digunakan untuk

pemeliharan. Obat pada kategori ini bekerja dengan mengurangi inflamasi

pada jalan napas, mengurangi gejala, serta mengurangi risiko terjadinya

serangan. Kortikosteroid inhalasi, metilsantin, agonis beta-2 kerja lama, dan

antihistamin generasi kedua merupakan contoh obat kategori ini.

2. Reliever medications, yaitu obat-obatan yang digunakan untuk meredakan

gejala, termasuk perburukan maupun serangan asma. Obat kategori ini juga

direkomendasikan untuk pencegahan bronkokonstriksi karena aktivitas fisik.

Contoh obat kategori ini antara lain agonis beta-2 kerja cepat, kortikosteroid

sistemik, antikolinergik, dan aminofilin.

(Global Initiative for Asthma, 2012, Persatuan Dokter Paru Indonesia, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

13

Gambar 4. Algoritma penatalaksanaan asma di rumah sakit

(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003)

Dirawat di ICU Bila tidak perbaikan selama 6-12 jam

Pulang Bila APE >60% prediksi/terbaik. Tetap berikan pengobatan oral atau inhalasi

Tidak Perbaikan Perbaikan

Dirawat di ICU

Inhalasi agonis beta-2 + antikolinergik

Kortikosteroid IV

Pertimbangkan agonis beta-2 injeksi SC/IM/IV

Aminofilin drip

Mungkin perlu intubasi dan ventilasi mekanik

Dirawat di RS

Inhalasi agonis beta-2 + antikolinergik

Kortikosteroid sistemik

Aminofilin drip

Terapi oksigen pertimbangkan kanul nasal atau masker venturi

Pantau APE, saturasi O2, nadi, kadar teofilin

Pulang

Pengobatan dilanjutkan dengan inhalasi agonis beta-2

Membutuhkan kortikosteroid oral

Edukasi pasien - Memakasi obat yang

benar - Ikuti rencana

pengobatan selanjutnya

Respons buruk dalam 1 jam

Risiko tinggi distress

Pemeriksaan fisik berat, gelisah dan kesadaran menurun

APE < 30%

PaCO2 <45 mmHg, PaO2<60mmHg

Respons tidak sempurna

Risiko tinggi distress

Pemeriksaan fisik gejala ringan-sedang

APE >50% terapi < 70%

Saturasi O2 tidak perbaikan

Respons baik

Respons baik dan stabil dalam 60 menit

Pemeriksaan fisik normal

APE > 70% prediksi/nilai terbaik

Penilaian ulang setelah 1 jam Pemeriksaan fisik, saturasi O2, dan pemeriksaan lain atas indikasi

Pengobatan Awal

Oksigenasi dengan anul nasal

Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (nebulisasi), setiap 20 menit dalam satu jam atau agonis beta-2 injeksi (terbutalin 0,5 mL subkutan atau adrenalin 1/1000 0,3 mL subkutan

Kortikosteroid sistemik: - Serangan asma berat - Tidak ada respons segera dengan pengobatan bronkodilator - Dalam kortikosteroid oral

Serangan Asma Mengancam Jiwa Serangan Asma Sedang/Berat Serangan Asma Ringan

Penilaian awal Riwayat dan pemeriksaan fisik

(auskultasi, otot bantu napas, denyut, frekuensi napas) dan bila mungkin faal paru (APE atau VEP1, saturasi O2), dan pemeriksaan lain atas indikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

14

Tatalaksana terhadap serangan dan perawatan asma di fasilitas pelayanan

kesehatan yaitu dengan terlebih dulu menilai tanda vital dan fisik pasien untuk

menentukan tingkat keparahan serangan sehingga dapat diberikan terapi yang

sesuai berdasarkan derajat serangannya (Global Initiative for Asthma, 2012;

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008; Perhimpunan Dokter Paru

Indonesia, 2003).

C. Pasien Anak

Kesehatan anak merupakan aspek penting dalam kehidupan anak karena

mereka dapat mengembangkan dan mewujudkan potensi, memenuhi kebutuhan

mereka, dan mengembangkan kapasitas yang memungkinkan mereka untuk

berinteraksi dengan baik secara biologis, fisik, dan lingkungan sosial (National

Research Council and Institute of Medicine, 2004).

Pada pasien anak, fungsi fisiologis tubuh tidak sama dengan pasien dewasa

sehingga farmakokinetika obat pada kelompok pasien anak tidak dapat disamakan

dengan pasien dewasa. Kelompok pasien anak memerlukan penyesuaian dosis

supaya farmakokinetika obat berjalan baik dan diperoleh efek terapi yang

diharapkan (Food and Drug Administration, 1998).

D. Drug Related Problems

Drug related problems (DRPs) adalah kejadian yang tidak diharapkan

terjadi pada pasien dalam proses terapi dengan menggunakan obat yang secara

aktual maupun potensial menghambat hasil terapi yang diinginkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

15

(Pharmaceutical Care Network Europe, 2010; Cipolle, et al., 2004). DRP aktual

adalah masalah yang terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang diberikan

pada pasien, sedangkan DRP potensial adalah masalah yang diperkirakan akan

terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang digunakan pasien (Cipolle, et al.,

2004).

DRPs dibagi menjadi beberapa kategori yang disebabkan oleh beberapa

hal yaitu sebagai berikut:

a. Obat tidak dibutuhkan dapat disebabkan oleh tidak adanya indikasi medis

yang sesuai dengan obat yang diberikan, menggunakan terapi polifarmasi

yang seharusnya bisa menggunakan terapi tunggal, kondisi yang lebih

cocok mendapat terapi non farmakologi, terapi efek samping yang dapat

diganti dengan obat lain, penyalahgunaan obat.

b. Membutuhkan terapi obat tambahan dapat disebabkan oleh munculnya

kondisi baru selain penyakit utama yang membutuhkan terapi, diperlukan

terapi obat yang bersifat preventif untuk mencegah risiko perkembangan

keparahan kondisi, kondisi medis yang membutuhkan kombinasi obat

untuk memperoleh efek sinergis maupun efek tambahan.

c. Obat kurang efektif disebabkan oleh kondisi medis sukar disembuhkan

dengan obat tersebut, bentuk sediaan obat tidak sesuai, kondisi medis yang

tidak dapat disembuhkan dengan obat yang diberikan, dan produk obat

yang diberikan bukan yang paling efektif untuk mengatasi indikasi

penyakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

16

d. Dosis kurang umumnya disebabkan karena dosis terlalu rendah untuk

dapat menimbulkan respon yang diharapkan, interval pemberian kurang

untuk menimbulkan respon yang diinginkan, durasi terapi obat terlalu

pendek untuk dapat menghasilkan respon, serta interaksi obat yang dapat

mengurangi jumlah obat yang tersedia dalam bentuk aktif.

e. Efek samping obat dapat disebabkan karena obat menimbulkan efek yang

tidak diinginkan tetapi tidak ada hubungannya dengan dosis, interaksi obat

yang menyebabkan reaksi yang tidak diharapkan tetapi tidak ada

hubungannya dengan dosis, ada obat lain yang lebih aman ditinjau dari

faktor risikonya, regimen dosis yang telah diberikan atau diubah terlalu

cepat, obat yang diberikan menyebabkan alergi, dan obat yang diberikan

dikontraindikasikan karena faktor risikonya.

f. Dosis berlebih disebabkan oleh dosis obat yang diberikan terlalu tinggi,

dosis obat dinaikkan terlalu cepat, frekuensi pemberian obat terlalu

pendek, durasi terapi pengobatan terlalu panjang, serta interaksi obat yang

menyebabkan terjadinya reaksi toksisitas.

g. Ketidakpatuhan pasien umumnya disebabkan karena pasien tidak

memahami aturan pemakaian, pasien lebih suka tidak menggunakan obat,

pasien lupa untuk menggunakan obat, obat terlalu mahal bagi pasien,

pasien tidak dapat menelan obat atau menggunakan obat sendiri secara

tepat, dan obat tidak tersedia bagi pasien.

(Cipolle, et al., 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

17

E. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai DRPs pada

pengobatan pasien asma anak di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

pasien asma anak di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode

Juli-Desember 2013 merupakan penelitian observasional deskriptif dengan

rancangan case series dan pengambilan data yang bersifat retrospektif.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional karena dilakukan

penggalian informasi secara sederhana melalui sumber data yang telah tersedia

yaitu rekam medis pasien (World Health Organization, 2001). Penelitian

deskriptif dilakukan dengan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data, serta

tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis (Arikunto, 2006; World Health

Organization, 2001). Case series merupakan kumpulan dari kasus yang sama

dengan suatu kondisi dalam periode waktu tertentu yang kemudian dievaluasi dan

dideskripsikan hasil klinisnya (Strom and Kimmel, 2006). Penelitian ini dilakukan

dengan data retrospektif karena data diperoleh melalui penelusuran dokumen

terdahulu, yaitu lembar rekam medis pasien anak dengan asma.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah pola peresepan dan DRPs pada

pasien anak dengan diagnosis asma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

19

C. Definisi Operasional

1. Pola pengobatan merupakan terapi farmakologis yang diterima subjek

penelitian selama dirawat di instalasi rawat inap anak RS RK Charitas

Palembang periode Juli-Desember 2013 meliputi jenis obat dan rute

penggunaan obat.

2. DRPs yang dikaji pada penelitian ini meliputi 6 kategori, yaitu obat tidak

dibutuhkan, membutuhkan obat tambahan, obat kurang efektif, dosis kurang,

dosis berlebih, dan efek samping obat.

3. DRPs yang ditemui dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu aktual dan

potensial. DRPs aktual merupakan masalah yang terjadi selama terapi

pengobatan yang diterima pasien yang dilihat dari data-data yang tertera pada

rekam medis. DRPs potensial merupakan masalah yang dimungkinkan terjadi

selama terapi pengobatan yang diterima pasien yang dapat diketahui dari

berbagai literatur penunjang berkaitan dengan pengobatan yang diterima

pasien.

4. Evaluasi DRPs adalah penilaian mengenai permasalahan yang timbul selama

penggunaan obat pada pasien anak dengan diagnosis asma di Instalasi Rawat

Inap RS RK Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013 dengan

menggunakan metode SOAP (subjective, objective, assessment, plan)

menggunakan acuan Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia

(Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2009), Pedoman Diagnosis dan

Penatalaksanaan Asma di Indonesia (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia,

2003), Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

20

1023/MENKES/SK/XI/2008 (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

2008), Global Strategy for Asthma Management and Prevention (Global

Initiative for Asthma, 2012), Pocket Book of Hospital Care for Children

(World Health Organization 2013), Guidelines for the Diagnosis and

Management of Asthma (National Asthma Education and Preventive Program,

2007), British Guideline on the Management of Asthma (British Thoracic

Society, 2012). Acuan utama yang digunakan sebagai dasar evaluasi pada

penelitian ini adalah acuan lokal (Indonesia) yang kemudian disesuaikan lebih

lanjut dengan acuan internasional/global.

Metode SOAP merupakan suatu strategi dalam analisis catatan medis

berdasarkan masalah kesehatan pasien. Metode ini terdiri dari 4 elemen, yaitu:

subjective (S): berisi informasi subjektif dalam rekam medis; objective (O):

berisi data yang dimasukkan ke dalam catatan kesehatan seperti beberapa hasil

tes, prosedur dan evaluasi; data ini dapat berupa tanda vital, temuan

pemeriksaan fisik, hasil X-ray, ECG, dan lain-lain; obat juga termasuk dalam

informasi objektif; assessment (A): mengacu pada informasi subjektif dan

objektif yang harus digunakan untuk mengembangkan rencana terapi; plan (P):

mencakup semua rekomendasi selama analisis, menetapkan perubahan obat

dan strategi yang dipilih, tujuan yang akan dicapai dan parameter yang harus

dipantau (Becerra, Martinez, Bohorquez, Guevara, and Ramirez, 2012). Pada

penelitian ini bagian plan diganti menjadi recommendation karena penelitian

ini menggunakan pendekatan secara retrospektif sehingga analisis yang

dilakukan bertujuan untuk memberikan rekomendasi atas masalah yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

21

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah kasus pasien anak dengan diagnosis asma di

Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013.

Kriteria inklusi penelitian ini yaitu kasus dengan usia pasien ≤ 12 tahun dengan

diagnosis asma yang menjalani perawatan di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas

Palembang periode Juli-Desember 2013 dan menerima terapi farmakologis.

Kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu kasus pasien asma anak dengan penyakit

penyerta, seperti TB paru, bronkitis, dan pneumonia, serta rekam medis pasien

asma anak rawat inap yang kurang lengkap dan sulit terbaca.

E. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar rekam medis

rawat inap pasien anak dengan diagnosis asma di RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah form yang

digunakan saat proses pengambilan data dari lembar rekam medis pasien anak

dengan asma yang dirawat inap di RS RK Charitas Palembang periode Juli-

Desember 2013. Form ini memuat informasi subjektif dan objektif selama pasien

menjalani rawat inap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

22

G. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 8 sampai 18 Juli 2014 di Bagian

Rekam Medis RS RK Charitas Palembang Jalan Jendral Sudirman No. 1054

Palembang, Sumatera Selatan.

H. Tata Cara Penelitian

1. Persiapan

Pada tahap ini dilakukan survei jumlah pasien asma anak yang menjalani

rawat inap di RS RK Charitas Palembang pada tahun 2013 kemudian dilakukan

pengurusan izin untuk melakukan penelitian di RS RK Charitas Palembang.

2. Analisis Situasi

Pada tahap ini dilakukan pemastian apakah data yang diambil telah

memadai untuk dilakukan evaluasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan data

yang diambil dari beberapa kasus kemudian dilakukan evaluasi atas data tersebut.

3. Pengumpulan Data

a. Penelusuran data

Proses ini dilakukan dengan melihat print out dari bagian rekam medis

RS RK Charitas Palembang yang selanjutnya dilakukan penelusuran berdasarkan

nomor rekam medis pasien asma anak periode Juli-Desember 2013. Berdasarkan

hasil print out dari bagian rekam medis, terdapat 37 rekam medis asma pada

pasien anak, namun hanya ditemukan 33 lembar rekam medis. Dari 33 rekam

medis asma anak yang ada, 25 kasus memenuhi kriteria inklusi sementara sisanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

23

merupakan kasus asma dengan penyakit penyerta lainnya maupun rekam medis

dengan data kurang lengkap.

Gambar 5. Skema pemilihan subjek penelitian

di RS RK Charitas Palembang

b. Pengambilan data

Proses ini dilakukan dengan menyalin data yang ada di lembar rekam

medis pasien asma anak rawat inap di RS RK Charitas Palembang periode Juli-

Desember 2013 meliputi identitas pasien, diagnosis, keluhan utama, tanggal

rawat, riwayat penyakit dan penggunaan obat, status keluar, hasil pemeriksaan,

catatan keperawatan dan perkembangan pasien, serta terapi farmakologis yang

diberikan pada pasien. Informasi mengenai terapi farmakologis dalam penelitian

ini disajikan dalam nama generik.

4. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam

bentuk diagram dan tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

24

I. Tata Cara Analisis Hasil

1. Karakteristik pasien

a. Distribusi pasien anak berdasarkan kelompok umur dibagi menjadi 3

kelompok, yaitu infant (< 1 tahun), balita (1-5 tahun) dan anak-anak (6-12

tahun) dengan menghitung jumlah kasus pada setiap kelompok umur per

jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100%.

b. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 kelompok,

yaitu laki-laki dan perempuan, dengan menghitung jumlah kasus pada setiap

kelompok jenis kelamin per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali

100%.

2. Pola pengobatan

a. Persentase jenis obat yang diberikan pada pengobatan asma diperoleh

dengan menghitung jumlah kasus yang mendapat jenis obat tertentu per

jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100%.

Penggunaan obat pada pasien dikelompokkan menurut kelas terapi

berdasarkan MIMS Indonesia.

b. Persentase rute pemberian obat yang diberikan pada pengobatan asma

diperoleh dengan menghitung jumlah kasus yang mendapat rute obat

tertentu per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100%. Adapun

rute pemberian obat dibagi menjadi 2, yaitu enteral dan parenteral.

3. Evaluasi DRPs dilakukan dengan menggunakan metode SOAP. Bagian

subjective (S) berisi informasi jenis kelamin, usia, diagnosis, keluhan utama,

status alergi, riwayat penyakit dan penggunaan obat, tanggal rawat, serta status

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

25

keluar. Bagian objective (O) memaparkan data pemeriksaan fisik,

laboratorium, tanda vital dan tata laksana obat yang diberikan pada pasien

selama perawatan. Bagian assessment (A) menjabarkan penilaian adanya DRPs

pada pasien, kemudian rekomendasi selanjutnya dijelaskan di bagian plan

(P)/recommendation.

4. DRPs dirangkum dengan mengelompokkan kasus ke dalam enam kategori

(obat tidak dibutuhkan, membutuhkan obat tambahan, dosis kurang, dosis

berlebih, obat kurang efektif, dan efek samping obat) yang kemudian dihitung

persentase temuan DRPs dengan menghitung jumlah kasus pada setiap kategori

DRPs per jumlah keseluruhan kasus DRP dikali 100%.

J. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah evaluasi DRPs yang dilakukan hanya

berdasarkan data yang tertera di lembar rekam medis karena tidak dilakukan

konfirmasi ke dokter penulis resep, perawat, maupun apoteker setempat. Pada

penelitian retrospektif, perkembangan dan kondisi pasien sebenarnya yang

berkaitan dengan analisis DRPs tidak dapat diamati lebih lanjut. Konfirmasi ke

dokter, perawat, maupun apoteker tidak dapat dilakukan karena sulit mendapatkan

akses untuk melakukan konfirmasi. Tidak adanya konfirmasi ke tenaga kesehatan

ini menyebabkan analisis DRPs terbatas pada data yang tertera dalam lembar

rekam medis saja tanpa mengetahui alasan maupun tujuan pemilihan terapi oleh

tenaga kesehatan lain tersebut. Analisis DRPs sebaiknya dilakukan dengan

menggunakan konfirmasi kepada tenaga kesehatan lain agar tidak terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

26

perbedaan pandangan dalam penilaian DRPs. Keterbatasan lain yaitu kesulitan

dalam membaca rekam medis yang disebabkan oleh tulisan yang kurang jelas

terbaca dan adanya rekam medis yang kurang lengkap mencantumkan informasi

yang dibutuhkan peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pasien

1. Distribusi pasien berdasarkan usia

Pasien asma anak yang diteliti dikelompokkan menjadi infant (< 1 tahun),

balita (1-5 tahun), dan anak (6-12 tahun). Distribusi pasien asma anak berdasarkan

kategori usia dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Distribusi pasien berdasarkan usia pada pasien anak dengan

asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013 (n=25)

Gambar 6 menunjukkan bahwa pasien anak yang dirawat inap didominasi

oleh pasien usia 1-5 tahun sebanyak 64%, diikuti dengan 20% anak usia 6-12

tahun, dan 16% kelompok pasien usia < 1 tahun. Pada dasarnya asma dapat

menyerang berbagai usia, namun secara prinsip asma merupakan penyakit

pediatrik. Pada umumnya asma terjadi pada 5 tahun awal kehidupan dan 50%

16%

64%

20%

Infant (< 1 tahun)

Balita (1-5 tahun)

Anak (6-12 tahun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

28

anak memiliki gejala asma sejak usia 2 tahun (Kelly and Sorkness, 2008). Pada

usia dini, asma dapat disebabkan oleh atopi maupun adanya infeksi virus (Global

Initiative for Asthma, 2014).

2. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin

Gambar 7. Distribusi pasien anak dengan asmaberdasarkan jenis kelamin

pada pasien asma anak di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013 (n=25)

Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin menunjukkan ada 60% pasien

anak laki-laki dan 40% pasien anak perempuan yang dapat dilihat pada gambar 7.

Onset terjadinya asma lebih cepat pada laki-laki daripada perempuan (Global

Initiative for Asthma, 2014). Anak laki-laki dengan usia kurang dari 10 tahun

lebih banyak terserang asma daripada pada perempuan, selama masa remaja

tingkat kejadiannya hampir sama, dan pada usia lanjut kejadian ini akan lebih

tinggi pada wanita (American Lung Association, 2006).

60%

40%

Laki-Laki

Perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

29

B. Pola Pengobatan

1. Jenis Obat

Gambaran umum distribusi penggunaan obat pada pasien asma rawat inap

berdasarkan kelas terapi menurut MIMS Indonesia disajikan pada Tabel II.

Penggunaan obat terbanyak adalah kelas terapi obat yang bekerja pada sistem

pernapasan, vitamin dan mineral, dan kortikosteroid.

Tabel II. Profil penggunan obat pada pasien anak dengan asma di Instalasi

Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013

Kelas Terapi Jumlah Kasus

(n=25)

Persentase

(%)

Sistem pernapasan 25 100

Kortikosteroid 25 100

Vitamin dan mineral 25 100

Antiinfeksi 20 80

Sistem saraf pusat 5 20

Alergi dan sistem imun 2 8

Sistem gastrointestinal dan hepatobilier 3 12

a. Sistem pernapasan

Obat saluran pernapasan merupakan terapi utama dalam

pengobatan pasien asma anak dengan indikasi untuk meredakan gejala

maupun gangguan pada saluran pernapasan (Handayani, 2010). Obat yang

bekerja pada sistem pernapasan yang digunakan pada penelitian ini yaitu

golongan preparat antiasma dan PPOK serta obat batuk dan pilek. Preparat

antiasma dan PPOK yang digunakan dalam penelitian ini adalah

salbutamol, teofilin, aminofilin, kombinasi salbutamol dan ipratropium

bromida serta kombinasi salbutamol dan guaifenesin. Salbutamol

merupakan beta-2 adrenergik kerja cepat yang berfungsi sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

30

bronkodilator yang dapat memperbaiki jalan napas sehingga gejala sesak

napas dapat berkurang (Kelly and Sorkness, 2008; Perhimpunan Dokter

Paru Indonesia, 2003). Mekanisme kerja beta-2 agonis yaitu relaksasi otot

polos saluran napas, meningkatkan mucociliary clearance, menurunkan

permeabilitas pembuluh darah, dan memodulasi pelepasan mediator dari

sel mast (Persatuan Dokter Paru Indonesia, 2003).

Aminofilin dan teofilin juga dapat berfungsi sebagai bronkodilator.

Aminofilin intravena dapat digunakan pada tata laksana serangan asma

berat dengan memperhatikan dosis awal dan dosis rumatan (Ikatan Dokter

Anak Indonesia, 2009). Konsentrasi teofilin dalam darah harus

diperhitungkan untuk menghindari toksisitas akibat penggunaan teofilin

dan garamnya (aminofilin) karena kedua obat ini memiliki indeks terapi

yang sempit. Toksisitas akibat penggunaan obat ini dapat dihindari dengan

pemberian dosis yang tepat dan pemantauan kadar teofilin darah.

Antikolinergik merupakan bronkodilator yang efektif walaupun

tidak seefektif beta-2 adrenergik kerja cepat. Mekanisme dari obat

antikolinergik adalah menghambat secara kompetitif pada reseptor

muskarinik M3 sehingga menimbulkan efek bronkodilatasi dan

pengurangan volume sputum (Balsamo, Lanata, and Egan, 2010; Kelly

and Sorkness, 2008). Bronkodilator juga dapat meningkatkan cough

clearance melalui peningkatan aliran udara ekspirasi (Balsamo, Lanata,

and Egan, 2010). Antikolinergik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah ipratoprium bromida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

31

Guaifenesin umumnya digunakan sebagai ekspektoran.

Guaifenesin menunjukkan manfaat dalam terapi hipersekresi mukus

melalui penurunan sekresi mucin dan peningkatan mucociliary clearance

(Seagrave, Albrecht, Hill, Rogers, and Salomon, 2012). Guaifenesin dapat

menurunkan kekentalan mukus (Balsamo, Lanata, and Egan, 2010).

Obat yang termasuk golongan obat batuk dan pilek menurut MIMS

Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini adalah ambroksol HCl,

bromheksin HCl, serta erdostein. Ambroksol dapat menstimulasi produksi

surfaktan yang menyebabkan terjadinya penurunan adesifitas mukus

(Balsamo, Lanata, and Egan, 2010). Erdostein memiliki potensi dapat

modulasi produksi mukus dan meningkatkan mucociliiary clearance

(Balsamo, Lanata, and Egan, 2010). Gambaran penggunaan obat yang

bekerja pada sistem pernapasan dapat dilihat pada Tabel III.

Tabel III. Penggunaan obat yang bekerja pada sistem pernapasan pada

pasien asma anak di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013

Golongan Jenis Obat Jumlah Kasus

(n=25)

Persentase

(%)

Preparat

antiasma dan

PPOK

Salbutamol 22 88

Teofilin 6 24

Aminofilin 8 32

Kombinasi Salbutamol

dan Ipratropium Bromida 5 20

Kombinasi Salbutamol

dan Guaifenesin 7 28

Obat batuk

dan pilek Ambroksol HCl 7 28

Erdostein 3 12

Bromheksin HCl 2 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

32

b. Kortikosteroid

Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan pada jalan

napas. Obat golongan kortikosteroid umumnya diberikan saat pasien tidak

menunjukkan perkembangan setelah pemberian beta-2 adrenergik kerja

cepat saat serangan (Global Initiative for Asthma, 2014). Kortikosteroid

merupakan agen antiinflamasi yang paling efektif dalam pengobatan asma.

Kerja kortikosteroid dalam pengobatan asma antara lain dengan

meningkatkan jumlah reseptor beta-2 adrenergik dan meningkatkan

sensitivitas reseptor terhadap stimulasi beta-2 adrenergik, mengurangi

produksi dan hipersekresi mukus, mengurangi hipersensitivitas bronkus,

dan mengurangi edema jalan napas (Kelly and Sorkness, 2008).

Kortikosteroid sistemik diindikasikan untuk semua pasien asma akut parah

yang tidak mengalami perbaikan setelah pemberian inhalasi beta-2

adrenergik, penggunaannya dapat dikombinasikan dengan bronkodilator

lain (Kelly and Sorkness, 2008; Persatuan Dokter Paru Indonesia, 2003).

Kortikosteroid yang paling banyak digunakan dalam penelitian ini

adalah deksametason. Deksametason merupakan analog glukokortikoid

yang memiliki efek antiinflamasi dan imunosupresif yang poten dengan

efek samping penggunaan jangka panjang berupa obesitas, moon face, dan

osteroporosis (Nugroho, 2011). Gambaran penggunaan obat

kortikosteroid pada penelitian ini disajikan dalam tabel IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

33

Tabel IV. Penggunaan kortikosteroid pada pasien asma anak di Instalasi

Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013

Golongan Jenis Obat Jumlah Kasus

(n=25)

Persentase

(%)

Kortikosteroid Deksametason 24 96

Metilprednisolon 3 12

Flutikason 3 12

Budenosid 2 8

Prednison 1 4

Triamsinolon 1 4

c. Vitamin dan mineral

Penggunaan vitamin dan mineral pada penelitian ini adalah 100%

dari total kasus yang diteliti. Elektrolit dan mineral yang diberikan secara

intravena banyak digunakan pada pasien asma anak karena bertujuan

untuk mencegah dehidrasi pada pasien, sementara multivitamin berfungsi

untuk pemeliharaan kondisi tubuh pasien. Distribusi penggunaan obat

vitamin dan mineral dapat dilihat pada Tabel V.

Tabel V. Penggunaan vitamin dan mineral pada pasien anak dengan asma di

Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013

Golongan Jenis Obat Jumlah Kasus

(n=25)

Persentase

(%)

Elektrolit dan mineral KAEN 1B®

20 80

RL®

5 20

KAEN 3A®

1 4

Multivitamin Proza® 1 4

Vitamin dan mineral pediatrik Biostrum®

1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

34

d. Antiinfeksi

Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi digunakan

sebanyak 76% pada total kasus yang diteliti. Obat yang digunakan untuk

pengobatan infeksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah antibiotik.

Penggunaan antibiotik umumnya ditujukan untuk mencegah maupun

mengatasi infeksi oleh mikroorganisme. Penggunaan antibiotik pada

pasien asma anak tidak disarankan jika anak tidak mengalami demam

(Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013).

Distribusi penggunaan obat antiinfeksi pada penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel VI.

Tabel VI. Penggunaan obat antiinfeksi pada pasien anak dengan asma di

Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013

Golongan Jenis Obat Jumlah Kasus

(n=25)

Persentase

(%)

Penisilin Amoxicillin 1 4

Sefalosporin Ceftriaxon 6 24

Ceftazidim 2 8

Aminoglikosida Gentamisin 8 32

Amikasin 1 4

Makrolida Azitromisin 1 4

Spiramisin 3 12

Kloramfenikol Tiamfenikol 1 4

e. Sistem saraf pusat

Penggunaan obat sistem saraf pusat adalah sebanyak 20% pada

kasus dalam penelitian ini. Obat yang digunakan adalah parasetamol yang

merupakan analgesik dan antipiretik. Parasetamol merupakan analgesik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

35

dan antipiretik yang memiliki potensi yang mirip dengan NSAID, namun

tidak memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi (Jozwiak-Bebenista and

Nowak, 2014).

f. Alergi dan sistem imun

Antihistamin bekerja dengan menghambat aksi histamin pada

reseptor histamin (Nugroho, 2011). Obat golongan antihistamin yang

digunakan dalam penelitian ini adalah cetirizin HCl yang umum

digunakan pada pengobatan asma alergi (Nugroho, 2011) dan triprolidin

yang keduanya merupakan H-1 blocker. Triprolidin merupakan

antihistamin H-1 generasi pertama, sementara cetirizin merupakan

generasi kedua. Antihistamin generasi pertama sebaiknya tidak digunakan

pada pasien asma karena memiliki aksi antimuskarinik yang dapat

menyebabkan efek mulut kering dan penggunaan obat ini dalam jangka

panjang juga dapat meningkatkan gejala penyempitan bronkus (Scoor,

2012; Balsamo, Lanata, and Egan, 2010; Camelo-Nunes, 2006). Distribusi

penggunaan obat alergi dan sistem imun dapat dilihat pada tabel VII.

Tabel VII. Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak

dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013

Golongan Jenis Obat Jumlah Kasus

(n=25)

Persentase

(%)

Antihistamin dan antialergi Triprolidin 1 4

Cetirizin HCl 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

36

g. Sistem gastrointestinal dan hepatobilier

Obat sistem gastrointestinal dan hepatobilier digunakan sebanyak

12% pada kasus dalam penelitian ini. Obat yang digunakan yaitu ranitidin

yang termasuk dalam kelompok obat antasida, obat antirefluks dan

ulserasi. Ranitidin merupakan H-2 blocker yang bekerja dengan

menghambat aksi histamin pada reseptor histamin H-2 pada sel parietal

mukosa lambung (Nugroho, 2011). Umumnya obat golongan ini

digunakan untuk pengobatan pada tukak peptik dan refluks

gastrointestinal. L-Bio®

merupakan digestan yang diindikasikan untuk

memelihara kesehatan fungsi saluran pencernaan. Distribusi penggunaan

obat sistem gastrointestinal dan hepatobilier dapat dilihat pada tabel VIII.

Tabel VIII. Penggunaan obat sistem gastrointestinal dan hepatobilier pada

pasien anak dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas

Palembang periode Juli-Desember 2013

Golongan Jenis Obat Jumlah Kasus

(n=25)

Persentase

(%)

Antasida, obat antirefluks,

dan ulserasi Ranitidin 2 8

Digestan L-Bio®

1 4

2. Rute Pemberian Obat

Gambaran umum penggunaan obat berdasarkan rute pemberian dapat

dilihat pada tabel IX. Seluruh kasus dalam penelitian ini menggunakan obat

dengan rute pemberian enteral maupun parenteral. Obat yang diberikan secara

enteral yang diberikan dalam penelitian ini umumnya adalah obat yang bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

37

sebagai controller maupun obat untuk mengurangi gejala asma yang diberikan

secara per oral. Obat parenteral digunakan karena kondisi pasien yang umumnya

dirawat inap karena serangan asma sehingga pemberian oral sulit dilakukan. Obat

parenteral diberikan karena dapat memberikan efek yang cepat. Rute parenteral

intravena diberikan untuk merehidrasi pasien sehingga kebutuhan cairan pasien

tercukupi. Obat diberikan secara inhalasi dengan tujuan agar lebih efektif untuk

dapat mencapai konsentrasi tinggi di jalan napas, efek sistemik minimal atau

dihindarkan, dan ada beberapa obat hanya dapat diberikan melalui inhalasi karena

tidak terabsorpsi pada pemberian oral (Persatuan Dokter Paru Indonesia, 2003).

Obat dengan rute inhalasi pada penelitian ini diberikan melalui nebulisasi.

Tabel IX. Penggunaan obat berdasarkan rute pemberian pada pasien anak

dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013

Rute Pemberian Jumlah Kasus

(n=25)

Persentase

(%)

Enteral 25 100

Parenteral 25 100

C. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

Identifikasi Drug Related Problems pada penelitian ini dilakukan dengan

mengevaluasi permasalahan yang timbul berkaitan dengan penggunaan obat pada

pasien asma anak di instalasi rawat inap RS RK Charitas Palembang periode Juli-

Desember 2013. Kasus yang dievaluasi kemudian dimasukkan dalam kategori

DRPs yaitu butuh tambahan obat, obat tidak dibutuhkan, obat kurang efektif,

dosis kurang, efek samping obat, dan dosis berlebih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

38

Analisis DRPs dilakukan dengan menggunakan data penggunaan obat dan

catatan keperawatan pasien. DRPs yang didapati pada 25 kasus yang masuk dalam

kriteria inklusi penelitian ini yaitu 100% efek samping obat, 56% dosis kurang,

28% obat tidak dibutuhkan, 16% dosis berlebih, dan 4% membutuhkan obat

tambahan. Pada umumnya 1 kasus memiliki lebih dari 1 kejadian DRPs. Tabel X

berikut menyajikan gambaran DRPs yang ditemui pada pasien asma anak.

Tabel X. Gambaran DRPs pada pasien anak dengan asma di instalasi rawat

inap RS RK Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013

No Jenis DRPs Nomor Kasus

(seperti lampiran)

Jumlah Kasus

(n=25)

Persentase

(%)

1 Efek samping obat semua kasus 25 100

2 Dosis kurang 2, 4, 5, 6. 7, 9, 11, 12,13,14,

15, 18, 19, 21

14 56

3 Obat tidak

dibutuhkan 5, 10, 15, 16,17, 24, 25

7 28

4 Dosis berlebih 5, 6, 16, 18 4 16

5 Membutuhkan obat

tambahan 25

1 4

6 Obat kurang efektif - 0 0

Catatan: Penilaian DRPs ini berdasarkan data yang tercantum di lembar rekam medis

yang tidak dikonfirmasi dengan dokter penulis resep maupun perawat yang merawat

pasien. Pembahasan lebih mendalam tiap kasus dapat dilihat di Lampiran

1. Efek Samping Obat

Efek samping obat dapat disebabkan karena obat menimbulkan efek

yang tidak diinginkan tetapi tidak ada hubungannya dengan dosis, interaksi

obat yang menyebabkan reaksi yang tidak diharapkan tetapi tidak ada

hubungannya dengan dosis, ada obat lain yang lebih aman ditinjau dari faktor

risikonya, regimen dosis yang telah diberikan atau diubah terlalu cepat, obat

yang diberikan menyebabkan alergi, dan obat yang diberikan

dikontraindikasikan karena faktor risikonya. Pada penelitian ini semua kasus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

39

(100%) mengalami DRPs kategori efek samping obat yang disebabkan

karena adanya interaksi obat dan pemberian obat yang berisiko menyebabkan

perburukan.

Pada semua kasus DRPs yang dievaluasi ditemui interaksi antara

kortikosteroid dan salbutamol yang bersifat potensial. Kombinasi antara

kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter,

2010). Penggunaan salbutamol tunggal dapat menyebabkan hipokalemia dan

dapat meningkatkan risiko ini karena adanya obat yang mendeplesi kalium

seperti kortikosteroid. Kombinasi kedua jenis obat ini memerlukan

pemantauan khususnya dalam kadar kalium dalam serum. Kombinasi antara

β2 agonis dan kortikosteroid dalam manajemen asma umumnya bersifat

menguntungkan (Baxter, 2010).

Pada kasus 2, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 18, 21, dan 25 ditemui

interaksi obat pada kombinasi antara kortikosteroid dan teofilin serta teofilin

dan salbutamol yang dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter,

2010). Jenis DRPs yang ditemui adalah potensial. Hipokalemia merupakan

kondisi kadar kalium dalam serum < 3,5 mEq/L. Hipokalemia dicirikan

dengan adanya perubahan pada fungsi otot dan kardiovaskuler karena adanya

hiperpolarisasi membran dan gangguan kontraksi otot (Daly and Farrington,

2013). Depresi pernapasan karena gangguan parah pada otot skeletal dapat

terjadi karena deplesi kalium parah (Schaefer and Wolford, 2005).

Teofilin dan kortikosteroid memainkan peranan penting dalam

manajemen asma dan penggunaannya secara bersamaan umum dilakukan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

40

memberikan keuntungan. Kedua obat ini dapat menyebabkan hipokalemia

yang mungkin bersifat aditif. Pada pemakaian kedua obat ini perlu

dipertimbangkan pemantauan berdasarkan tingkat keparahan pasien dan

jumlah obat yang dapat menyebabkan deplesi kalium yang digunakan oleh

pasien (Baxter, 2010).

Penggunaan secara bersamaan antara salbutamol dan teofilin

merupakan pilihan yang cukup baik dalam manajemen asma, namun terdapat

potensiasi terjadinya efek samping. Komplikasi yang paling serius yang

ditimbulkan adalah hipokalemia dan takikardia (Baxter, 2010). Pemantauan

kadar kalium juga diperlukan pada penggunaan kombinasi obat ini.

Pada kasus 6, 7, 12, 19, 21 dan 22 ditemui DRPs kategori efek

samping obat yang bersifat potensial akibat pemberian mukolitik yang dapat

memperburuk obstruksi jalan napas dan batuk, khususnya pada asma parah

(Global Initiative for Asthma, 2011; Persatuan Dokter Paru Indonesia, 2003).

Mukolitik pada umumnya digunakan sebagai pengencer dahak, namun tidak

menunjukkan manfaat yang berarti pada penggunaan pada pasien asma

bahkan cenderung menimbulkan perburukan (Rogers, 2002). Jenis DRPs

yang ditemui adalah potensial. Pemantauan terhadap tanda vital dan kadar

obat dalam darah pasien diperlukan untuk pencegahan maupun langkah awal

pengatasan efek samping obat yang mungkin terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

41

Tabel XI. Kejadian DRPs efek samping obat pada pasien anak dengan asma

pada pasien asma anak di instalasi rawat inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013

No. Kasus Assessment Jenis

DRPs Recommendation

Semua kasus Kombinasi antara

kortikosteroid dan salbutamol

dapat menyebabkan

hipokalemia (Baxter, 2010).

Potensial

Perlu dilakukan

pemantauan kadar

kalium

2, 5, 7, 8, 9,

11, 13, 14,

16, 18, 21, 25

interaksi obat pada kombinasi

antara kortikosteroid dan

teofilin dapat menyebabkan

hipokalemia dan takikardi

(Baxter, 2010).

Potensial - Perlu dilakukan

pemantauan kadar

kalium

- Perlu dilakukan

pemantauan denyut

nadi

- Perlu dilakukan

pemantauan kadar

teofilin darah

2, 5, 7, 8, 9,

11, 13, 14,

16, 18, 21, 25

interaksi obat pada kombinasi

antara salbutamol dan teofilin

dapat menyebabkan

hipokalemia dan takikardi

(Baxter, 2010).

Potensial - Perlu dilakukan

pemantauan kadar

kalium

- Perlu dilakukan

pemantauan denyut

nadi

- Perlu dilakukan

pemantauan kadar

teofilin darah

6, 7, 12, 19,

21, 22

pemberian mukolitik yang

dapat memperburuk obstruksi

jalan napas dan batuk,

khususnya pada asma parah

(Global Initiative for Asthma,

2011; Persatuan Dokter Paru

Indonesia, 2003).

Potensial Perlu dilakukan

pemantauan respiration

rate

2. Dosis Kurang

Pada penelitian ini terdapat 14 kasus yang memuat DRPs kategori

dosis kurang yang bersifat aktual. DRPs kategori dosis kurang ini ditemui

akibat dosis pemberian aminofilin dan kortikosteroid di bawah dosis terapi.

Aminofilin merupakan bentuk kompleks dari teofilin yang termasuk

golongan metilsantin. Obat ini digunakan sebagai bronkodilator yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

42

umumnya diberikan secara parenteral pada serangan asma berat dengan dosis

awal aminofilin 6-8 mg/kg BB diberikan selama 20-30 menit dan dosis

rumatan 5mg/kg/6jam (World Health Organization, 2013; Ikatan Dokter

Anak Indonesia, 2009; Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008).

Pemberian aminofilin dengan dosis kurang ditemui pada kasus 2, 5, 7, 9, 11,

13, 14, dan 21 yang dapat dilihat pada lampiran. Pemberian aminofilin

dengan dosis kurang dapat menyebabkan onset obat ini akan semakin lama

sehingga efek bronkodilatasi akan lebih lama terjadi. Aminofilin merupakan

obat dengan indeks terapi sempit sehingga perlu hati-hati dalam pemberian

dosis yang tepat.

Kortikosteroid efektif digunakan dalam manajemen asma karena dapat

mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama

efektif dengan pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat

diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan

dengan dosis pemberian 0,5-1 mg/kgBB/hari (Global Initiative for Asthma,

2014; BMJ Group, 2011; Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2009; Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 2008). Pemberian dosis kortikosteroid

intravena yang kurang dari dosis terapi ditemui pada kasus 4, 5, 6, 7, 12, 13,

14, 15, 18, dan 19 yang dapat dilihat pada lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

43

Tabel XII. Kejadian DRPs dosis kurang pada pasien anak dengan asma pada

pasien asma anak di instalasi rawat inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013

No. Kasus Assessment Jenis DRPs Recommendation

2, 5, 7, 9, 11,

13, 14, 21

Pemberian aminofilin dengan

dosis kurang.

Aktual - Perlu dilakukan

penyesuaian dosis

pemberian

aminofilin

- Perlu dilakukan

pemantauan kadar

teofilin darah

4, 5, 6, 7, 12,

13, 14, 15,

18, 19

Pemberian dosis kortikosteroid

intravena yang kurang dari

dosis terapi.

Aktual Perlu dilakukan

penyesuaian dosis

pemberian

kortikosteroid

3. Obat Tidak Dibutuhkan

Obat tidak dibutuhkan dapat disebabkan oleh tidak adanya indikasi

medis yang sesuai dengan obat yang diberikan, menggunakan terapi

polifarmasi yang seharusnya bisa menggunakan terapi tunggal, kondisi yang

lebih cocok mendapat terapi non farmakologi, terapi efek samping yang dapat

diganti dengan obat lain, dan penyalahgunaan obat. Kategori DRPs obat tidak

dibutuhkan ditemui pada 64% kasus pada penelitian ini.

Pada kasus nomor 5, 10, dan 15 ditemui penggunaan antibiotik yang

kurang tepat. Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien

asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan

demam atau adanya tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014;

World Health Organization, 2013). Demam merupakan tanda terjadinya

infeksi mikroorganisme, sehingga pemberian antibiotik diindikasikan jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

44

pasien asma mengalami demam dan/atau pneumonia. Penggunaan antibotika

yang kurang tepat ini dikhawatirkan dapat menimbulkan resistensi antibiotik.

Pada kasus-kasus tersebut di atas, penggunaan antibiotik umumnya diberikan

sejak hari pertama rawat inap dengan data tanda vital pasien menunjukkan

suhu tubuh normal. Data tanda vital pasien pada hari perawatan selanjutnya

umumnya kurang lengkap (dapat dilihat pada Lampiran), sehingga ada

kemungkinan bahwa pasien mengalami demam namun tidak tercatat pada

rekam medis. Kemungkinan lain yang juga dapat terjadi yaitu pasien

mengalami demam dan menggunakan obat penurun panas tanpa dilakukan

pencatatan penggunaan obat di rekam medis. Pemeriksaan tanda vital dan

kultur bakteri dapat dilakukan untuk menegaskan perlunya penggunan

antibiotik. Oleh karena itu, pemberian antibiotik yang termasuk kategori obat

tidak dibutuhkan ini merupakan DRP yang bersifat potensial.

Parasetamol merupakan analgesik dan antipiretik (penurun panas).

Indikasi utama pemberian antipiretik pada anak adalah jika suhu tubuh lebih

dari 38,3oC (Sullivan, et al., 2011). Pemberian Parasetamol yang kurang

sesuai dengan indikasi ditemui pada kasus nomor 16, 17, 24, dan 25. Pasien

yang mengalami kenaikan suhu tubuh sebaiknya diberikan terapi non

farmakologi terlebih dahulu, seperti kompres dan minum air putih, sebelum

diberikan terapi farmakologi. Peningkatan suhu tubuh pada pasien mungkin

terjadi akibat mekanisme fisiologis tubuh untuk melawan zat asing baik dari

dalam maupun dari luar tubuh. Pemberian Parasetamol mugkin dilakukan

karena pasien merasa kurang nyaman dengan peningkatan suhu tubuh yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

45

terjadi. Pemberian Parasetamol ini dapat dikategorikan sebagai DRP

potensial.

Tabel XIII. Kejadian DRPs obat tidak dibutuhkan pada pasien anak dengan

asma pada pasien asma anak di instalasi rawat inap

RS RK Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013

No. Kasus Assessment Jenis DRPs Recommendation

5, 10, 15 Penggunaan

antibiotik yang

kurang tepat.

Potensial - Pertimbangkan penghentian

penggunaan antibiotik

- Perlu dilakukan pemantauan suhu

tubuh

16, 17, 24, 25 Penggunaan

Parasetamol kurang

sesuai.

Potensial - Pertimbangkan penghentian

penggunaan Parasetamol

- Pertimbangkan pemberian terapi non

farmakologi

- Perlu dilakukan pemantauan suhu

tubuh

4. Dosis Berlebih

Pada penelitian ini terdapat 4 kasus DRPs yang masuk dalam kategori

dosis berlebih. Dosis berlebih yang ditemui dalam penelitian ini disebabkan

karena dosis pemberian obat yang terlalu tinggi.

Pada kasus 6 ditemui pemberian deksametason dengan dosis yang

berlebih. Dosis deksametason intravena yang tercatat diberikan pada pasien

adalah 2 g, padahal dosis harian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kg

BB/hari. Hal ini mungkin terjadi akibat kesalahan penulisan dalam catatan

penggunaan obat.

Pada kasus 5, 16 dan 18 ditemui DRP kategori dosis berlebih akibat

pemberian teofilin dengan dosis melebihi dosis maksimal harian (> 10

mg/kgBB/hari). Pemberian teofilin dengan dosis berlebih dapat menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

46

toksisitas karena teofilin merupakan obat dengan indeks terapi sempit.

Pemantauan kadar teofilin darah sangat diperlukan dalam pemberian terapi

teofilin untuk menghindari terjadinya toksisitas.

Tabel XIV. Kejadian DRPs dosis berlebih pada pasien anak dengan asma

pada pasien asma anak di instalasi rawat inap RS RK Charitas Palembang

periode Juli-Desember 2013

No.

Kasus Assessment

Jenis

DRPs Recommendation

6 pemberian deksametason

injeksi dengan dosis yang

berlebih

Potensial Perlu dilakukan

penyesuaian dosis

pemberian deksametason

5, 16 dan

18

pemberian teofilin dengan

dosis melebihi dosis

maksimal harian (> 10

mg/kgBB/hari).

Aktual - Perlu dilakukan

penyesuaian dosis

pemberian teofilin

- Perlu dilakukan

pemantauan denyut nadi

- Perlu dilakukan

pemantauan kadar teofilin

darah

5. Membutuhkan obat tambahan

Kategori DRPs membutuhkan obat tambahan pada penelitian ini

ditemui 1 kasus, yaitu kasus nomor 25. Pada kasus ini terdapat kondisi sesak

napas pada pasien saat rawat inap tanggal 28/09/2013 yang belum diterapi.

Kondisi ini sebaiknya diatasi dengan pemberian bronkodilator kerja cepat,

misalnya salbutamol dalam bentuk nebulisasi. Tujuan pemberian salbutamol

adalah untuk melegakan jalan napas pasien sehingga pasien dapat bernapas

lebih baik. Nebulisasi disarankan karena onset obat lebih cepat dan efek

samping lebih ringan daripada jika diberikan secara per oral. Jenis DRPs yang

ditemui adalah aktual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

47

6. Obat Kurang Efektif

Kategori DRPs obat kurang efektif tidak ditemukan pada

penatalaksanaan pasien anak dengan asma di instalasi rawat inap RS RK

Charitas Palembang periode Juli-Desember 2013.

D. Rangkuman Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

DRPs yang terjadi bersifat aktual maupun potensial. Jenis DRPs aktual

merupakan DRPs yang telah terjadi pada pasien sehingga mengakibatkan

kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya DRPs tersebut. Jenis DRPs potensial

adalah DRPs yang mungkin terjadi tetapi tidak terlihat dari data keluhan dan hasil

pemeriksaan pasien, namun dapat berpotensi menimbulkan DRPs. Tabel XV

berikut menyajikan hasil evaluasi pasien anak dengan diagnosis asma yang

dirawat di RS RK Charitas Palembang.

Tabel XV. Hasil Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) No. Kasus DRPs Obat Rekomendasi

1 Efek samping obat Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

2

Dosis kurang* Aminofilin

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian, Perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Efek samping obat Salbutamol +

Deksametason/Metilprednisolon

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason/Metilprednisolon +

Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

3 Efek samping obat Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

4

Dosis kurang* Deksametason Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian

Efek samping obat Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

48

Tabel XV. Lanjutan No. Kasus DRPs Obat Rekomendasi

5

Dosis kurang* Deksametason, Aminofilin

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat, perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Obat tidak

dibutuhkan Gentamisin

Pertimbangkan penghentian

penggunaan obat, perlu

dilakukan pemantauan suhu

tubuh

Dosis berlebih* Teofilin

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat, perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Efek samping obat Salbutamol +

Deksametason/Budenosid

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason/Budenosid + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

6

Dosis berlebih Deksametason Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat

Dosis kurang* Deksametason Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat

Efek samping obat Ambroksol Perlu dilakukan pemantauan

respiration rate

Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

7

Dosis kurang* Aminoflin, Deksametason

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat, Perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Obat tidak

dibutuhkan Amoxicilin

Pertimbangkan penghentian

penggunaan, perlu dilakukan

pemantauan suhu tubuh

Efek samping obat Ambroksol Perlu dilakukan pemantauan

respiration rate

Salbutamol +

Deksametason/Metilprednisolon

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason/Metilprednisolon +

Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

8

Efek samping obat Salbutamol +

Deksametason/Flutikason

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason/Flutikason + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

49

Tabel XV. Lanjutan No. Kasus DRPs Obat Rekomendasi

9

Dosis kurang* Aminofilin

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat, perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Efek samping obat Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut nadi,

dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut nadi,

dan kadar teofilin darah

10

Obat tidak

dibutuhkan Azitromisin

Pertimbangkan penghentian

penggunaan obat, perlu

dilakukan pemantauan tanda vital

Efek samping obat Salbutamol +

Deksametason/Budenosid

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

11

Dosis kurang* Aminofilin

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat, perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Efek samping obat Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium dara, denyut nadi,

dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, tanda vital,

dan kadar teofilin darah

12

Dosis kurang* Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

dosis pemberian obat

Efek samping obat Ambroksol Perlu dilakukan pemantauan

respiration rate

Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

13

Dosis kurang* Deksametason Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat

Efek samping

obat

Salbutamol +

Deksametason/Flutikason

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason/Flutikason + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

14

Dosis kurang* Deksametason, Aminofilin

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat, Perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Efek samping

obat Salbutamol + Deksametason

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

50

Tabel XV. Lanjutan No. Kasus DRPs Obat Rekomendasi

15

Dosis kurang* Deksametason Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat

Obat tidak

dibutuhkan Ceftazidim

Pertimbangkan penghentian

penggunaan obat, Perlu

dilakukan pemantauan suhu

tubuh

Efek samping

obat Salbutamol + Deksametason

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

16

Obat tidak

dibutuhkan Parasetamol

Pertimbangkan penghentian

penggunaan obat, Perlu

dilakukan pemantauan tanda

vital, Pertimbangkan pemberian

terapi non farmaokologi

Dosis berlebih * Teofilin

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat, perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Efek samping

obat

Salbutamol +

Deksametason/Flutikason

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason/Flutikason + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadar teofilin darah

17

Obat tidak

dibutuhkan Parasetamol

Pertimbangkan penghentian

penggunaan obat, Perlu

dilakukan pemantauan suhu

tubuh, Pertimbangkan

pemberian terapi non

farmaokologi

Efek samping

obat Salbutamol + Deksametason

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

18

Dosis kurang* Deksametason Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat

Dosis berlebih* Teofilin

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat, Perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Efek samping

obat Salbutamol + Deksametason

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadara teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut

nadi, dan kadara teofilin darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

51

Tabel XV. Lanjutan No. Kasus DRPs Obat Rekomendasi

19

Dosis kurang* Deksametason Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat

Efek samping obat Bromheksin Perlu dilakukan pemantauan

respiration rate

Salbutamol +

Deksametason/Prednison

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason/Prednison + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut nadi,

dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut nadi,

dan kadar teofilin darah

20 Efek samping obat Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

21

Dosis kurang* Aminofilin

Perlu dilakukan penyesuaian

dosis pemberian obat, perlu

dilakukan pemantauan kadar

teofilin dalam darah

Efek samping obat Erdostein Perlu dilakukan pemantauan

respiration rate

Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Kortikosteorid + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut nadi,

dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut nadi,

dan kadar teofilin darah

22

Efek samping obat Erdostein Perlu dilakukan pemantauan

respiration rate

Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

23 Efek samping obat Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

24

Obat tidak

dibutuhkan Parasetamol

Pertimbangkan penghentian

penggunaan obat, perlu

dilakukan pemantauan suhu

tubuh, Pertimbangkan pemberian

terapi non farmaokologi

Efek samping obat Salbutamol + Deksametason Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

25

Obat tidak

dibutuhkan Parasetamol

Pertimbangkan penghentian

penggunaan obat, perlu

dilakukan pemantauan tanda

vital, pertimbangkan pemberian

terapi non farmaokologi

Membutuhkan obat

tambahan * Nebulisasi Salbutamol

Pertimbangkan pemberian

nebulisasi salutamol

Efek samping obat Salbutamol +

Deksametason/Metilprednisolon

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah

Deksametason/Metilprednisolon +

Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut nadi,

dan kadar teofilin darah

Salbutamol + Teofilin

Perlu dilakukan pemantauan

kadar kalium darah, denyut nadi,

dan kadar teofilin darah

Semua DRps yang ditemui merupakan DRPs potensial, kecuali yang bertanda (*) merupakan DRPs

aktual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

52

DRPs yang ditemui sebagian besar bersifat potensial sehingga diperlukan

pemantauan terhadap kondisi pasien untuk mencegah perparahan maupun risiko

terjadinya toksisitas pada pasien. DRPs yang bersifat aktual direkomendasikan

untuk segera diatasi dengan memperhatikan pemberian obat dan kondisi pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian mengenai “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

pasien anak dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang

Periode Juli – Desember 2013” diperoleh hasil :

1. Asma pada anak paling banyak terjadi pada kelompok usia 1-5 tahun

(64%) dan kejadiannya pada anak laki-laki sebesar 60% sementara pada

anak perempuan sebesar 40%.

2. Peresepan obat pada pasien anak dengan asma yang paling banyak adalah

obat yang bekerja pada sistem pernapasan (100%), vitamin dan mineral

(100%), serta kortikosteroid (100%) dengan pemberian melalui rute

enteral (100%) dan parenteral (100%).

3. Drug Related Problems yang ditemui yaitu DRPs yang bersifat potensial

meliputi 100% efek samping obat, 28% obat tidak dibutuhkan, dan 4%

dosis berlebih, serta DRPs yang bersifat aktual meliputi 56% dosis kurang,

12% dosis berlebih, dan 4% membutuhkan obat tambahan.

B. Saran

1. Untuk RS RK Charitas Palembang:

a. Diperlukan standar terapi untuk pengobatan pasien anak dengan asma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

54

b. Diperlukaan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui perbaikan

fungsi saluran napas, seperti spirometri dan saturasi oksigen, sehingga

terapi yang diberikan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.

c. Diperlukan pemantauan lebih lanjut terkait keseimbangan elektrolit

karena penggunaan beberapa obat yang digunakan dalam terapi asma,

seperti salbutamol, kortikosteroid, dan aminofilin/teofilin, yang dapat

menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.

d. Diperlukan pemantauan terkait kadar obat dalam darah khususnya

pada penggunaan teofilin dan/atau aminofilin karena memiliki indeks

terapi yang sempit.

2. Untuk penelitian selanjutnya :

a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara prospektif mengenai

pengobatan pada pasien anak dengan asma agar dapat

menidentifikasiaspek kepatuhan pada kajian DRPs.

b. Perlu dilakukan wawancara yang lebih mendalam kepada dokter

penulis resep untuk setiap kasus yang dijadikan subjek penelitian.

c. Dapat dilakukan penelitian yang sama dengan rumah sakit yang

berbeda agar dapat diketahui jumlah kasus di tempat lain dan

didapatkan gambaran mengenai penatalaksanaan terapi sehingga dapat

dijadikan perbandingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

55

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, A.K., Lichtman, A.H., and Pillai, S., 2007, Cellular & Molecular

Immunology, 6th ed., Saunders Elsevier, Philadelphia, pp. 441-444.

American Lung Association, 2006, Trends in asthma morbidity and mortality,

American Lung Association Epidemiology and Statistics Unit Research and

Health Education Division, USA.

Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Rineka

Cipta, Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013, Riset Kesehatan Dasar

2013, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Balsamo, R., Lanata, L., and Ega, C.G., 2010, Mucoactive Drugs, Eur Respir Rev,

19:116, pp. 127-133.

Baratawidjaja, K.G, Soebaryo, R.W., Kartasasmita, C.B., Suprihati, Sundaru, H.,

Siregar, S.P., dkk., 2006, Allergy and asthma, The scenario in Indonesia, in

Shaikh W.A.(Ed.), Principles and practice of tropical allergy and asthma,

Vicas Medical Publishers, Mumbai, pp. 707-36.

Baxter, K., 2010, Stockley’s Drug Interactions, Pharmaceutical Press, London.

Becerra, J., Martinez, F., Bohorquez, M., Guevara, M.L., and Ramirez, E., 2012,

Validation of a methodology for inpatient pharmacotherapy follow-up,

Vitae, 19(3).

BMJ Group, 2011, BNF for Children 2011-2012, Pharmaceutical Press, London,

pp. 146-148.

Bogaert, P., Tournoy, K.G., Naessens, T., and Grooten, J., 2009, Where asthma

and hypersensitivity pneumonitis meet and differ, Am J Pathol, 173:3-13.

Bollmeier, S.G. and Prosser, T.R., 2009, Asthma, in Berardi, R.R., McDermott,

J.H. Newton G.D., Oszko, M.A., Popovich, N.G., Rollins, C.J., Shimps,

L.A., and Tietze, K.J., (Ed.), Handbook of Nonprescription Drugs, 16th ed.,

American Pharmacist Association, New York, pp. 213-228.

British Thoracic Society, 2012, British Guideline on the Management of Asthma,

Scottish Intercollegiate Guidelines Network, London.

Cipolle, R.J., Strand, L.M., Morley, P.C., Ramsey, R., and Lamsam, G.D.,2004,

Pharmaceutical Care Practice: The Clinician’s Guide, The McGraw-Hill

Companies, Inc., USA, pp. 172 – 178.

Daly, K. and Farrington, E., 2013, Hypokalemia and Hyperkalemia in Infants and

Children: Pathophysiology and Treatment, J Pediatr Health Care, 27 (6),

486-496.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Pedoman Pengendalian

Penyakit Asma, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinis, 2007, Pharmaceutical Care

Untuk Penyakit Asma, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Food and Drug Administration, 1998, General Considerations for Pediatric

Pharmacokinetic Studies for Drugs and Biological Products, Food and

Drug Administration, USA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

56

Global Initiative for Asthma, 2011, Global Strategy for Diagnosis and

Management of Asthma in Children 5 years and Younger, Global Initiative

for Asthma, www.ginasthma.org, diakses 24 April 2014.

Global Initiative for Asthma, 2012, GINA At-A-Glance Asthma Management

Reference, Global Initiative for Asthma, www.ginasthma.org, diakses 13

April 2014.

Global Initiative for Asthma, 2012, Global Strategy for Asthma Management and

Prevention, Global Initiative for Asthma, www.ginasthma.org, diakses 13

April 2014.

Global Initiative for Asthma, 2014, Global Strategy for Asthma Management and

Prevention, Global Initiative for Asthma, www.ginasthma.org, diakses 18

Agustus 2014.

Graham, S.M. and Gordon, S.B., 2008, Manson’s Tropical Diseases, 22nd ed.,

Elsevier, London, pp. 143-149.

Handayani, Y., 2010, Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Asma

Bronkial di Instalasi Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogakarta

Bulan Januari-Desember 2009, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Hidayah, F.N. dan Prasetyo, S.D., 2012, Identifikasi Drug Related Problems pada

Pasien Asma Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Tahun 2009, JMPF, 2(1).

Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2009, Pedoman Pelayanan Medis, Ikatan Dokter

Anak Indonesia, Jakarta.

Jansen, L.J. and Killian, K., 2006, Airway smooth muscle as a target of asthma

therapy: history and new direction, Respir Res, 7, 123.

Jozwiak-Bebenista, M. and Nowak, J.Z., 2014, Paracetamol: Mechanism of

action, application, and safety concern, Drug Res, 71 (1), 11-23.

Kelly, H.W. and Sorkness, C.A., 2008, Asthma, in Dipiro, J.T., Robert, L., Gary,

R.M., Barbara, G.W., Michael, P., (Ed.), Pharmacotherapy a

Pathophysiologic Approach, 7th ed., Appleton and Lange, Connecticut, pp.

463-493.

Kindt, T.J., Osborne, B.A., and Goldsby, R.A., 2006, Kuby Immunology, 6th ed.,

W.H. Freeman and Company, New York, pp. 261-271.

National Asthma Education and Preventive Program, 2007, Expert Panel Report

3: Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma Full Report

2007, US Department of Health and Human Services, USA.

MIMS, 2014, MIMS Therapeutics Class, MIMS Indonesia Online,

www.mims.com, diakses tanggal 26 Desember 2014.

National Research Council and Institute of Medicine, 2004, Children's Health, the

Nation's Wealth: Assessing and Improving Child Health, Washington DC,

National Academies Press.

Nugroho, A.E., 2012, Farmakologi: Obat-obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu

Farmasi dan Dunia Kesehatan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 184-186.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003, Pedoman Diagnosis dan

Penatalaksanaan Asma di Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia,

Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

57

Pharmaceutical Care Network Europe, 2010, PCNE Classification for drug-

related problems V6.2, http://www.pcne.org/sig/drp/drug-related-

problems.php, diakses 11 Februari 2014.

Pratiwi, D., Ikawati, Z., dan Kusharwanti, W., 2012, Kajian Drug Related

Problems pada Anak dengan Infeksi Saluran Napas Bawah dan Asma di

Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode 1 Januari-30 Juni 2006, JMPF,

2(1).

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012,

Gambaran Penyakit Tidak Menular di Rumah Sakit Indonesia Tahun 2009

dan 2010, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Rengganis, I., 2008, Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial, Maj Kedokt

Indon, 58(11), 444-451.

Rogers, D.F., 2002, Mucoactive drugs for asthma and COPD: any place in

therapy?, Expert Opin Invest Drugs, 11, 15–35.

Schaefer, T. and Wolford, R., 2005, Disorders of potassium, Emerg Med Clin of N

Am, 23, 723-724.

Seagrave, J.C., Albrecht, H.H., Hill, D.B., Rogers, D.F., and Solomon, G., 2012,

Effects of guaifenesin, N-acetylcystein, and ambroxol on MUC5AC and

mucociliary transport in primary differentiated human tracheal-bronchial

cells, Respir Res, 13:98.

Strom, B.L. and Kimmel, S.E., 2006, Textbook of Pharmacoepidemiology, John

Wiley & Sons Ltd., England, pp. 18.

Sullivan, et al., 2011, Fever and Antipyretic Use in Children,Pediatrics, 127, 580.

Supriyatno, B., 2005, Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak,

Maj Kedokt Indon, 55(3), 237-243.

World Health Organization, 2013, Pocket Book of Hospital Care for Children:

Guideline for the management of common childhood illnesses, 2nd ed.,

World Health Organization.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

58

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

59

KASUS 1

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 3 tahun 2 bulan 26 hari/L

Tanggal Rawat : 09/07/2013 – 13/07/2013

Keluhan Utama : batuk, sesak napas

Diagnosis : status asthmaticus

Status Keluar : perbaikan, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : asma

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 12 kg

Kesadaran : CM

P : 120 x/menit

RR : 24 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (-); Rhonki (-)

Lainnya : -

Hemoglobin: 13,2(14-18)

Leukosit : 26,4 (4,5-15)

Hematokrit: 38 (35-50)

Trombosit: 329 (150–450)

Basofil : 0 (0–1)

Eosinofil: 0 (1-3)

Neutrofil: 9 (54-62

Limfosit : 6 (25-30)

Monosit : 3 (0–9)

Eosinofil Total: 40

Tanggal 09/07 10/07 11/07 12/07 13/07

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40

37/120/24

37/94/40

-/-/30 -/-/35

-/-/32

-/-/30 37/98/28

Kondisi/Keluhan Pasien sesak napas sesak napas, napas

cuping hidung

sesak

napas

sesak napas

berkurang

sesak napas

berkurang

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B √ √ √ √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg3x 1 amp/hari √ √ √ √ √

DeksametasonIV 3x 1amp/hari √ √ √ √ √

GentamisinIV 2x 24 mg /hari √ √ √ √ √

Bromheksin HCl8 mg 2x/hari - - √ √ √

Sirup Salbutamol sulfat 1 mg; Guaifenesin 50 mg

4x1 cth/hari

- - √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

60

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian Gentamisin IV sudah tepat

- Guaifenesin dapat meningkatkan mucocilliary clearancemelalui penurunan produksi mucin (Seagrave, et al., 2012).

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan pemantauan suhu tubuh pasien

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

61

KASUS 2

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 3 tahun 3 bulan 1 hari/L

Tanggal Rawat : 15/07/2013 – 19/07/2013

Keluhan Utama : sesak napas

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar : perbaikan, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : asma

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 12 kg

Kesadaran : CM

P : 130 x/menit

RR : 38 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (-)

Lainnya : -

Hemoglobin: 14,8 (12-18)

Leukosit : 11,8 (4,5-15)

Hematokrit: 41 (35-50)

Trombosit: 354 (150–450)

Eritrosit : 5,3 (1,4-3,4)

Basofil : 1 (0–1)

Eosinofil: 1 (1–3)

Neutrofil: 69 (54-62)

Limfosit : 24 (25-30)

Tanggal 15/07 16/07 17/07 18/07 19/07

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40

37/130/38 -/-/32

-/-/30

-/-/32

- - 36,6/90/24

Kondisi/Keluhan Pasien sesak napas,

batuk

batuk

berdahak

batuk

berdahak

batuk berdahak, sesak

berkurang

tidak sesak lagi, batuk

berkurang

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B √ √ √ √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg3x 1amp/hari √ √ √ √ -

Deksametason IV 3x ½ amp/hari √ √ √ √ -

Aminofilin 1,7 cc +D5% 8,3 cc IV drip 4x/hari √ √ √ √ -

Gentamisin IV 2x 24 mg/hari √ √ √ √ √

Sirup Salbutamol sulfat 1 mg; Guaifenesin 50 mg

3x 1 cth/hari - - √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

62

Pulv. Teofilin 20 mg 4x/hari - - √ √ √

Pulv. Metilprednisolon 10 mg 1x/hari - - √ √ √

Pulv. Spiramisin 500 mg - - - - √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Pemberian aminofilin intravena dapat diberikan pada serangan asma berat (IDAI, 2009; Depkes RI, 2008). Dosis awal aminofilin 6-8 mg/kgBB diberikan

selama 20-30 menit, dosis rumatan 5mg/kg/6jam (World Health Organization, 2013; IDAI, 2009) Dosis kurang

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian Gentamisin IV dan pulveres Spiramisin sudah tepat

- Guaifenesin dapat meningkatkan mucocilliary clearance melalui penurunan produksi mucin (Seagrave, et al., 2012).

- Dosis maksimal teofilin 10 mg/kgBB/hari (PDPI, 2003) pemberian Teofilin sudah tepat

- Pemberian metilprednisolon ditujukan untuk switching kortikosteroid intravena

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010).Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Pertimbangkan pemberian terapi non farmakologi berupa minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

63

KASUS 3

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 9 bulan 24 hari/ L

Tanggal Rawat : 18/07/2013 – 19/07/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk

Diagnosis : asma bronkial

Status Keluar : sembuh

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 8 kg

Kesadaran : CM

P : 100 x/menit

RR : 30 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (-); Rhonki (-)

Lainnya : -

Hemoglobin: 10,7 (12-18)

Leukosit : 9,3 (4,5-15)

Basofil : 0 (0–1)

Eosinofil: 1 (1–3)

Neutrofil: 75 (54-62)

Limfosit : 21 (25-30)

Monosit : 3 (0–9)

Tanggal 18/07 19/07

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<160/<50 37/100/30 -

Kondisi/ Keluhan Pasien sesak napas, batuk sesak napas berkurang, batuk berkurang

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B √ √

Neb. Salbutamol 2,5 mg3x 1 amp/hari √ √

Deksametason IV 3x ½ amp/hari √ -

CeftriaxonIV 1x ½ g √ -

Sirup Parasetamol 1 cth prn √ -

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mgsudah tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

64

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian Ceftriaxon IV sudah tepat

- Indikasi utama pemberian antipiretik pada anak adalah jika suhu tubuh lebih dari 38,3oC (Sullivan, et al., 2011). pemberian sirup Parasetamol kurang

tepat: Obat tidak dibutuhkan (potensial)

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan pemberian sirup Parasetamol

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

65

KASUS 4

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 4 tahun 10 bulan 29 hari/ P

Tanggal Rawat : 21/07/2013 – 27/07/2013

Keluhan Utama : sesak napas, badan hangat

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar : sembuh

Alergi : makanan (cokelat, chiki)

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 18 kg

Kesadaran : CM

P : 110 x/menit

RR : 34 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (-); Rhonki (+)

Lainnya : -

Hemoglobin: 12,8 (12-18)

Leukosit : 10,2 (4.5-15)

Hematokrit: 37 (5-50)

Trombosit: 298 (150–450)

Eritrosit : 4,9 (1,4-3,4)

Basofil : 0 (0–1)

Eosinofil: 0 (1–3)

Neutrofil: 84 (54-62)

Limfosit : 14 (25-30)

Monosit : 2 (0–9)

Laju Endap Darah: 56 (0–20)

Tanggal 21/07 22/07 23/07 24/07 25/07 26/07 27/07

Tanda Vital:

T(oC)/P(x/mnt)/RR(x/mnt)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40

37,5/110/34 - 37,6/-/- 37/-/-

36,8/-/- 36,4/-/- - 36/80/20

Kondisi/ Keluhan Pasien demam, sesak

napas demam

demam, sakit

sedang

demam mulai

turun

demam mulai

turun

tidak demam

lagi

tampak

tenang

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 10 tts/mnt (UGD) √ - - - - - -

Infus KAEN 1B 16 tts/mnit √ √ √ √ √ √ √

Neb. Ipratropium bromida 0,5 mg;

Salbutamol sulfat 2,5 mg

1 amp 1x (UGD)

√ - - - - - -

Neb Salbutamol 2,5 mg3 x 1 amp √ √ √ √ - - -

Gentamisin IV 2 x 36 mg √ √ √ √ √ √ √

Deksametason IV 2 x 1 amp √ √ √ √ √ - -

Cetirizin 10 mg 1 x 1 - - √ √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

66

Sirup Salbutamol 3 x 1 cth - - √ √ √ √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Pada kasus berat, pemberian kombinasi nebulisasi β2 agonis dengan antikolinergik (Ipratropium bromida) dapat memberikan efek bronkodilatasi yang lebih

baik dengan memperbaiki nilai PEV/FEV1 dibandingkan pemberian SABA tunggal (Global Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. Combivent

(Ipratropium bromida 0,5 mg; salbutamol 2,5 mg) sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mgsudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian IV Ethigent (gentamicin) sudah tepat

- Penggunaan antihistamin tunggal maupun kombinasi dapat menurunkan obstruksi jalan napas (Wilson, 2003) penggunaan Cetirizin sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat,

namun dosis pemberian kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 9-18 mg/hari, sementara pasien hanya menerima 2x1 amp (4 mg)= 8 mg/hari: Dosis

kurang - Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian Deksametason IV menjadi 9-18 mg/hari

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Usahakan pasien terhindar dari paparan alergen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

67

KASUS 5

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 5 tahun 4 bulan 3 hari/ P

Tanggal Rawat : 25/12/2013 – 29/12/2013

Keluhan Utama : sesak napas sejak kemarin, batuk berdahak

Diagnosis : status asthmaticus

Status Keluar : sembuh

Alergi : -

Riwayat Penyakit : kakek asma

Riwayat Penggunan Obat: –

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 18 kg

Kesadaran : CM

P : 100 x/menit

RR : 30 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+/+); Rhonki (-)

Lainnya : -

-

Tanggal 25/12 26/12 27/12 28/12 29/12

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<30 37/108/30 -/-/32 -/-/25 - -

Kondisi/ Keluhan Pasien sesak napas sesak napas sesak napas sesak napas berkurang tidak sesak napas lagi

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 5 tts/mnt (UGD) √ - - - -

Infus KAEN IB 10 tts/mnt - √ √ √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg+ Budenosid 0,5 mg

1x (UGD) √ - - - -

Neb.Salbutamol 2,5 mg3x 1 amp/hari √ √ √ - -

GentamisinIV 1x 40 mg/hari √ √ √ - -

AminofilinIV drip 2,5 cc + D5% 7,5 cc /6jam √ √ √ - -

Deksametason IV 1x 2,5 mg √ - - - -

Deksametason IV 2x ¾ amp /hari - √ √ - -

Sirup Salbutamol 2 mg; GG 75 mg per 5 mL - - - √ -

Pulv (teofilin 50 mg, ambroksol 1/5 tab) 4x1/ hari - - - √ -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

68

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012). Pemberian

kortikosteroid inhalasi pada serangan asma dapat menurunkan kemungkinan rawat inap pada pasien yang tidak menggunakan kortikosteroid sistemik (Global

Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mgdan Budenosid 0,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat,

namun dosis pemberian kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 9-18 mg/hari, sementara pasien hanya menerima 2 x ¾ amp (4 mg)= 6 mg/hari: Dosis

kurang - Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian Gentamisin IV kurang tepat: Obat tidak dibutuhkan

(potensial) - Pemberian aminofilin intravena dapat diberikan pada serangan asma berat (IDAI, 2009; Depkes RI, 2008). Dosis awal aminofilin 6-8 mg/kgBB diberikan

selama 20-30 menit, dosis rumatan 5mg/kg/6jam (World Health Organization, 2013; IDAI, 2009) Dosis kurang

- Guaifenesin dapat meningkatkan mucocilliary clearance melalui penurunan produksi mucin (Seagrave, et al., 2012).

- Dosis maksimal teofilin 10 mg/kgBB/hari (PDPI, 2003) Dosis berlebih (aktual)

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010).Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan penghentian terapi Gentamisin IV

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian Deksametason IV menjadi 9-36 mg/hari

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian teofilin menjadi maksimal 180 mg/hari

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium darah, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

69

KASUS 6

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 2 tahun 3 bulan 26 hari/ P

Tanggal Rawat : 27/07/2013 – 30/07/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk, muntah

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar : sembuh

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 12 kg

Kesadaran : CM

P : 100 x/menit

RR : 30 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (-); Rhonki (-)

Lainnya : -

Hemoglobin: 12,8 (12-18)

Leukosit : 13,9 (4.5-15)

Hematokrit: 37 (35–50)

Trombosit: 215 (150–450)

Eritrosit : 4,8 (1,4-3,4)

Basofil : 0 (0-1)

Eosinofil: 3 (0-3)

Neutrofil: 86 (54-62)

Limfosit : 9 (25-30)

Monosit : 4,8 (0-9)

Retikulosit: 1,1 (0.5-1.5)

Laju Endap Darah: 8 (0-20)

Tanggal 27/07 28/07 29/07 30/07

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40

36/100/30

36/140/44

- - 37/100/28

Kondisi/ Keluhan Pasien dyspnea, sesak, batuk,

muntah

batuk berdahak, sesak

napas

batuk berdahak, sesak

napas sesak berkurang

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 10 tts/mnt √ √ √ √

Neb. Salbutamol 2,5 mg3x 1 amp/hari √ √ - -

Gentamisin IV 2x 24 mg/hari √ √ - -

Deksametason IV 1x 2 g (UGD) √ - - -

Deksametason IV 2x ½ amp/hari √ √ - -

Pulv. Ambroksol 4x 1/hari √ √ √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

70

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009).

pemberian Deksametason IV di UGD sudah tepat. Pemberian kortikosteroid dilakukan jika terapi dengan SABA tidak memberikan respons. Dosis

pemberian 1 x 2 g berlebih, seharusnya dosis yang diterima pasien 6-12 mg/hari: Dosis berlebih

pemberian Deksametason IV di ruang rawat sudah tepat, namun dosis pemberian kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 6-12 mg/hari, sementara

pasien hanya menerima 2 x ½ amp (4 mg)= 4 mg/hari: Dosis kurang

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian Gentamisin IV sudah tepat

- Pemberian mukolitik tidak disarankan karena dapat memperburuk obstruksi jalan napas dan batuk, khususnya pada asma parah (Global Initiative for Asthma,

2011; PDPI, 2003). pemberian Ambroksol kurang tepat: Efek samping obat (potensial)

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan penghentian terapi Ambroksol

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian Deksametason IVmenjadi 6-12 mg/hari

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah dan tanda vital

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

71

KASUS 7

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 2 tahun 10 bulan 6 hari/ P

Tanggal Rawat : 05/08/2013 – 08/08/2013

Keluhan Utama : batuk, sesak napas

Diagnosis : asma bronkial

Status Keluar :

Alergi : -

Riwayat Penyakit : kejang

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 13 kg

Kesadaran : CM

P : 110 x/menit

RR : 45 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : +

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (-)

Lainnya : retraksi dada

Hemoglobin: 13,2 (12-18)

Leukosit : 14,3 (4.5-15)

Hematokrit: 39 (35-50)

Trombosit: 474 (150-450)

Eritrosit : 4,8 (1,4-3,4)

LED/BSE/ESR: 11

Basofil : 2 (0-1)

Eosinofil: 50 (1-3)

Neutrofil: 40 (54-62)

Monosit : 8 (0-9)

Tanggal 05/08 06/08 07/08 08/08

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40

36/110/45

36,5/110/39 - - 36,5/90/23

Kondisi/ Keluhan Pasien batuk, sesak napas batuk berdahak masih batuk batuk berkurang

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 10 tts/mnt √ √ √ -

Deksametason IV 2x ½ amp/hari (UGD) √ - - -

Aminofilin IV drip 2 cc + D5% 8 cc /6jam √ - - -

Deksametason IV 1x 1amp √ √ - -

Neb. Ipratropium bromida 0,5 mg; Salbutamol sulfat 2,5

mg

3x 1 amp

√ √ - -

Sirup Salbutamol sulfat 1 mg; Guaifenesin 50 mg

3x 4mL/hari √ √ √ -

Pulv (metilprednisolon, amoxicilin) 3x 1 √ √ √ -

Pulv (ambroksol, teofilin) 4x 1 √ √ √ -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

72

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Pada kasus berat, pemberian kombinasi nebulisasi β2 agonis dengan antikolinergik (Ipratropium bromida) dapat memberikan efek bronkodilatasi yang lebih

baik dengan memperbaiki nilai PEV/FEV1 dibandingkan pemberian SABA tunggal (Global Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. Ipratropium

bromida 0,5 mg; salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Pemberian aminofilin intravena dapat diberikan pada serangan asma berat (IDAI, 2009; Depkes RI, 2008). Dosis awal aminofilin 6-8 mg/kgBB diberikan

selama 20-30 menit, dosis rumatan 5mg/kg/6jam (World Health Organization, 2013; IDAI, 2009) Dosis kurang

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV

(deksametason) sudah tepat, namun dosis pemberian di ruang rawat kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 6,5-13 mg/hari, sementara pasien hanya

menerima 1 x 1 amp (4 mg)= 4 mg/hari: Dosis kurang

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian pulv. Amoxan kurang tepat: Obat tidak

dibutuhkan (potensial) - Guaifenesin dapat meningkatkan mucocilliary clearance melalui penurunan produksi mucin (Seagrave, et al., 2012).

- Pemberian mukolitik tidak disarankan karena dapat memperburuk obstruksi jalan napas dan batuk, khususnya pada asma parah (Global Initiative for

Asthma, 2011; PDPI, 2003). pemberian Ambroksol kurang tepat: Efek samping obat (potensial)

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010).Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan penghentian terapi Amoxicilin dan Ambroksol

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian Deksametason IV menjadi 6,5-26 mg/hari

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium darah, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

73

KASUS 8

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin:5 tahun 0 bulan 21 hari/ L

Tanggal Rawat : 08/08/2013 – 10/08/2013

Keluhan Utama : batuk, sesak napas

Diagnosis : asma bronkial

Status Keluar : sembuh

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 16 kg

Kesadaran : CM

P : - x/menit

RR : 30 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (-); Rhonki (-)

Lainnya : -

Hemoglobin: 12,7 (12-18)

Leukosit : 12,8 (4.5-15)

Hematokrit: 36 (35-30)

Trombosit: 278 (150-450)

Basofil : 0 (0-1)

Eosinofil: 1 (1-3)

Neutrofil: 89 (54-62)

Limfosit : 7 (25-30)

Monosit : 3 (0-9)

Tanggal 08/08 09/08 10/08

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<30 37,2/-/30 - 36,6/98/28

Kondisi/ Keluhan Pasien sesak napas, batuk tidak sesak napas lagi tidak sesak napas lagi, membaik

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 10 tts/mnt √ - -

Neb. Salbutamol 2,5 mg+ Flutikason 0,5 mg 1x (UGD) √ - -

Neb. Ipratropium bromida 0,5 mg; Salbutamol sulfat 2,5 mg

3x 1 amp/ hari √ √ √

Deksametason IV 3x 5 mg/hari √ √ √

D10% 500 cc + Aminofilin 75 mg IV 10tts/mnt - - -

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

74

Pemberian kortikosteroid inhalasi pada serangan asma dapat menurunkan kemungkinan rawat inap pada psien yang tidak menggunakan kortikosteroid

sistemik (Global Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. salbutamol 2,5 mg dan Fluticason 0,5 mg sudah tepat

- Pada kasus berat, pemberian kombinasi nebulisasi β2 agonis dengan antikolinergik (Ipratropium bromida) dapat memberikan efek bronkodilatasi yang lebih

baik dengan memperbaiki nilai PEV/FEV1 dibandingkan pemberian SABA tunggal (Global Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. Ipratropium

bromida 0,5 mg; salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV

(deksametason) sudah tepat

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010).Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium darah, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

75

KASUS 9

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 1 tahun 4 bulan 25 hari/ L

Tanggal Rawat : 10/08/2013 – 15/08/2013

Keluhan Utama : sesak napas dari semalam, batuk

Diagnosis : asma

Status Keluar : sembuh, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat:-

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 8 kg

Kesadaran : CM

P : 110 x/menit

RR : 28 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (-)

Lainnya : retraksi obs dada

Hemoglobin: 12,9 (12-18)

Leukosit : 10,8 (4,5-15)

Hematokrit: 38 (35-50)

Trombosit: 32,6 (150-450)

Eritrosit : 5,1 (1,4-3,4)

LED/BSE/ESR: 43

Basofil : 0 (0-1)

Eosinofil: 1 (1-3)

Neutrofil: 77 (54-62)

Limfosit : 16 (25-30)

Monosit : 6 (0-9)

Retikulosit: 1,3 (0.5-1.5)

Tanggal 10/08 11/08 12/08 13/08 14/08 15/08

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<120/<40 36,7/110/28 - - - - 36/100/24

Kondisi/ Keluhan Pasien lemas, batuk,

sesak napas batuk

batuk

berdahak

banyak

dahak

batuk

berdahak membaik

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 10 tts/mnt √ √ √ √ √ √

Deksametason IV 2x 0,3 cc /hari √ √ √ √ √ √

Gentamisin IV 2x 16 mg /hari √ √ √ √ √ √

Neb. Salbutamol 2,5 mg3x 1 amp /hari √ √ √ √ √ √

Aminofilin IV drip 1,1 cc + D5% 8,9 cc 4x/hari √ √ √ √ √ √

L-Bio 2x 1 bgks/hari √ √ √ √ √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Pemberian aminofilin intravena dapat diberikan pada serangan asma berat (IDAI, 2009; Depkes RI, 2008). Dosis awal aminofilin 6-8 mg/kgBB diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

76

selama 20-30 menit, dosis rumatan 5mg/kg/6jam (World Health Organization, 2013; IDAI, 2009) Dosis kurang

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian Gentamisin IV sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutalin (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010).Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan pemantauan tanda vital, kadar kalium darah, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

77

KASUS 10

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 8 tahun 2 bulan 22 hari/ L

Tanggal Rawat : 19/08/2013 – 22/08/2013

Keluhan Utama : sesak napas sejak semalam, batuk

Diagnosis : asma bronkial

Status Keluar : perbaikan, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : asma

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 23 kg

Kesadaran : CM

P : 88 x/menit

RR : 26 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (+)

Lainnya : -

Hemoglobin: 13.6 (12-18)

Leukosit : 10,8 (4,5-15)

Hematokrit: 41 (35-50)

Trombosit: 241 (150-450)

Tanggal 19/08 20/08 21/08 22/08

Tanda Vital:

T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<30

36,5/88/26 - - 36,2/100/22

Kondisi/ Keluhan Pasien batuk, sesak napas,

tidak demam

tidak demam,masih

batuk,lemas, sesak, wheezing

masih batuk, sesak,

wheezing

masih batuk, keadaan

umum membaik

Tatalaksana Obat

Neb. Salbutamol 2,5 mg+ Budenosid 0,5 mg

1x (UGD) √ - - -

Deksametason IV 1 amp 1x (UGD) √ - - -

Infus RL 10 tts/mnt √ √ √ -

Sirup Azitromisin 200 mg/5 mL 1x 1 cth/hari - √ √ -

Sirup Erdostein 175 mg/5 mL 1x 1 cth /hari - √ √ -

Sirup Salbutamol 2 mg/5 mL 3x 1 cth /hari - √ √ -

Deksametason IV 3x 4 mg/hari - √ √

Ranitidin IV 2x 25 mg/hari - √ √ -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

78

ASSESSMENT

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

Pemberian kortikosteroid inhalasi pada serangan asma dapat menurunkan kemungkinan rawat inap pada psien yang tidak menggunakan kortikosteroid

sistemik (Global Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mgdan Budenosid 0,5 mg sudah tepat

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian azitromisin kurang tepat: Obat tidak dibutuhkan

(potensial) - Pemberian H-2 blocker (Ranitidin) ditujukan untuk menghindari efek samping gastro intestinal akibat penggunaan kortikosteroid.

- Erdostein dapat memodulasi produksi mukus dan meningkatkan mucocilliary clearance (Balsamo, Lichtman, and Pillai, 2010).

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

79

KASUS 11

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 8 tahun 10 bulan 19 hari/ P

Tanggal Rawat : 09/09/2013 – 10/09/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar : perbaikan, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : asma

Riwayat Penggunan Obat: sebelumnya menggunakan Teosal dan Novadryl

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 32 kg

Kesadaran : CM

P : 120 x/menit

RR : 30 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+/+); Rhonki (-)

Lainnya : takikardi

Hemoglobin: 14,9 (12-18)

Leukosit : 11 (4,5-15)

Hematokrit: 44 (35-50)

Trombosit: 290 (150-450)

Eritrosit : 5,1 (1,4-3,4)

LED/BSE/ESR: 9

Basofil :0 (0-1)

Eosinofil: 3 (1-3)

Neutrofil: 74 (54-62)

Limfosit : 15 (25-30)

Monosit : 8 (0-9)

Tanggal 09/09 10/09

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit) Normal: 36,1-

37,8/<110/<30 36/120/30 37/84/24

Kondisi/ Keluhan Pasien sesak napas, batuk, pilek sesak napas berkurang, masih batuk

Tatalaksana Obat

Infus RL 15 tts/mnt √ -

Deksametason IV 3x 5 mg/hari √ -

Aminofilin IV drip 3,5 cc + D5% 6,5 cc 1x √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg3x 1 amp /hari √ -

Spiramisin 3x 500 mg √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

80

IV(deksametason) sudah tepat

- Pemberian aminofilin intravena dapat diberikan pada serangan asma berat (IDAI, 2009; Depkes RI, 2008). Dosis awal aminofilin 6-8 mg/kgBB diberikan

selama 20-30 menit, dosis rumatan 5mg/kg/6jam (World Health Organization, 2013; IDAI, 2009) Dosis kurang

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mgsudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian Spiramisin sudah tepat

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010).Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium darah, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

81

KASUS 12

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 3 tahun 11 bulan 18 hari/ L

Tanggal Rawat : 21/09/2013 – 23/09/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk

Diagnosis : asma bronkial

Status Keluar : sembuh, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 29 kg

Kesadaran : CM

P : 100 x/menit

RR : 32 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (+)

Lainnya : retraksi dada

Hemoglobin:12,9 (12-18)

Leukosit : 15 (4,5-15)

Hematokrit: 67 (35-50)

Trombosit: 4,5 (150-450)

Eritrosit : 6,7 (1,4-3,4)

LED/BSE/ESR: 5

Basofil :0 (0-1)

Eosinofil: 1 (1-3)

Neutrofil: 80 (54-62)

Limfosit : 17 (25-30)

Monosit : 2 (0-9)

Tanggal 21/09 22/09 23/09

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40 36,5/100/32 -/-/40 36,5/90/25

Kondisi/ Keluhan Pasien sesak napas, batuk sesak napas sesak napas, batuk berkurang, wheezing

berkurang

Tatalaksana Obat

Neb. Salbutamol 2,5 mg1x (UGD) √ - -

KAEN 3A 10 tts/mnt (UGD) √ - -

Infus KAEN 1B 10 tts/mnt √ √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg3x 1 amp √ √ √

Deksametason IV 3x 1 amp √ √ √

Sirup Ambroksol HCl 15 mg/5 mL 3x 1 cth √ √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

82

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutalin (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat,

namun dosis pemberian kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 14,5-29 mg/hari, sementara pasien hanya menerima 3 x 1 amp (4mg) = 12 mg/hari:

Dosis kurang - Pemberian mukolitik tidak disarankan karena dapat memperburuk obstruksi jalan napas dan batuk, khususnya pada asma parah (Global Initiative for Asthma,

2011; PDPI, 2003). pemberian Sirup Ambroksol kurang tepat: Efek samping obat (potensial)

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan penghentian terapi sirup Ambroksol

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian Deksametason IV menjadi 14,5-29 mg/hari

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

83

KASUS 13

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 2 tahun 9 bulan 26 hari/ P

Tanggal Rawat : 22/09/2013 – 23/09/2013

Keluhan Utama : sesak napas sejak sore

Diagnosis : asthma

Status Keluar : perbaikan, pulang paksa

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 13 kg

Kesadaran : CM

P : 100 x/menit

RR : 48 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (++); Rhonki (-)

Lainnya : -

-

Tanggal 22/09 23/09

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40 37/100/48

-/-/36

-/-30

-/-/35

Kondisi/ Keluhan Pasien sesak napas, batuk sesak napas, batuk

Tatalaksana Obat

Infus RL 10 tts/mnt √ √

Neb. Flutikason 0,5 mg (UGD) √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg1x (UGD) √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg3x 1 amp √ √

Deksametason IV 2x ½ amp √ -

Deksametason IV 3x 1/3 amp - √

Aminofilin IV drip 2 cc + aq /6 jam √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

84

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

Pemberian kortikosteroid inhalasi pada serangan asma dapat menurunkan kemungkinan rawat inap pada psien yang tidak menggunakan kortikosteroid

sistemik (Global Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mgdan Flutikason 0,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat,

namun dosis pemberian kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 6,5-13 mg/hari, sementara pasien hanya menerima 2 x ½ (4mg) = 4 mg/hari pada

hari pertama dan 3 x 1/3 amp (4 mg) = 4 mg pada hari kedua: Dosis kurang

- Pemberian aminofilin intravena dapat diberikan pada serangan asma berat (IDAI, 2009; Depkes RI, 2008). Dosis awal aminofilin 6-8 mg/kgBB diberikan

selama 20-30 menit, dosis rumatan 5mg/kg/6jam (World Health Organization, 2013; IDAI, 2009) Dosis kurang

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010). Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian Deksametason IV

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium darah, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

85

KASUS 14

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 4 tahun 5 bulan 25 hari/ L

Tanggal Rawat : 10/10/2013 – 13/0/013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk, demam

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar :

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: sebelumnya Salbutamol 3x 1 mg; Parasetamol 3x 250

mg; Cotrimoxazole 2x 480 mg; Ambroxol 3x 4 mg

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 18 kg

Kesadaran : CM

P : 108 x/menit

RR : 36 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (+)

Lainnya : -

Hemoglobin: 12,5 (12-18)

Leukosit : 9,3 (4,5-15)

Hematokrit: 36 (35-50)

Trombosit: 456 (150-450)

Eritrosit : 4,6 (1,4-3,4)

Basofil : 0 (0-1)

Eosinofil: 1 (1-3)

Neutrofil: 76 (54-62)

Limfosit : 20 (25-30)

Monosit : 3 (0-9)

Tanggal 10/10 11/10 12/10 13/10

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40 36/108/36 - - 36,5/100/22

Kondisi/Keluhan Pasien sesak pernapasan

dada

lemas, batuk

berdahak

sesak, batuk

berdahak

lemas, batuk berdahak, tidak

sesak lagi

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 16 tts/mnt √ - - -

Neb. Salbutamol 2,5 mg3x 1 amp √ √ √ √

Amikasin IV 2x 125 mg √ √ √ √

Deksametason IV 3x 1 cc √ √ √ -

Aminofilin IV drip 2,4 cc + D5% 7,6 cc 3x √ - - -

Biostrum 3x 1 cth - √ √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

86

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Ventolin (salbutamol 2,5 mg) sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (World Health Organization, 2013) pemberian IV Amikasin sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV

(deksametason) sudah tepat, namun dosis pemberian kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 9-18 mg/hari, sementara pasien hanya menerima 3 x 1

cc (1 cc= 1 mg) = 3 mg/hari: Dosis kurang

- Pemberian aminofilin intravena dapat diberikan pada serangan asma berat (IDAI, 2009; Depkes RI, 2008). Dosis awal aminofilin 6-8 mg/kgBB diberikan

selama 20-30 menit, dosis rumatan 5mg/kg/6jam (World Health Organization, 2013; IDAI, 2009) Dosis kurang

- Biostrum merupakan suplemen untuk meningkatkan sistem imun, nafsu makan, mencegah dan mengobati defisiensi vitamin, memperkuat tulang dan gigi

(MIMS, 2012).

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010). Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian Deksametason IV

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium darah, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

87

KASUS 15

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 1 tahun 6 bulan 21 hari/ L

Tanggal Rawat : 13/10/2013 – 15/10/2013

Keluhan Utama : sesak napas

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar : perbaikan, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 9 kg

Kesadaran : CM

P : 90 x/menit

RR : 40 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (-)

Lainnya : -

-

Tanggal 13/10 14/10 15/10

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<120/<40 37,5/90/40 -/-/90 37/115/24

Kondisi/Keluhan Pasien batuk, pilek, sesak napas batuk berdahak, pilek, sesak

napas batuk berdahak

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 10 tts/mnt √ √ √

Neb. Salbutamol 2,5 mg+ NaCl 2 cc 3 x 1 amp √ √ √

Deksametason IV 3x 1 cc √ √ √

Spiramisin 3x 250 mg √ √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

88

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV

(deksametason) sudah tepat, namun dosis pemberian kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 4,5-9 mg/hari, sementara pasien hanya menerima 3 x 1

cc (1 cc= 1 mg) = 3 mg/hari: Dosis kurang

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian Lacedim (ceftazidime) kurang tepat: Obat tidak

dibutuhkan (potensial) - Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan penghentian terapi Spiramisin

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian Deksametason IV

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium darah, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

89

KASUS 16

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 11 bln 26 hari/ L

Tanggal Rawat : 25/10/2013 – 26/10/2013

Keluhan Utama : sesak napas, demam, batuk

Diagnosis : asma

Status Keluar : perbaikan, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 10,5 kg

Kesadaran : CM

P : 122 x/menit

RR : 22 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (++); Rhonki (+)

Lainnya : -

Hemoglobin: 11,6 (12-18)

Leukosit : 11,1 (4,5-15)

Trombosit: 389 (150-450)

LED/BSE/ESR: 7

Tanggal 25/10 26/10

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<160/<50 37,5/122/22 37/100/22

Kondisi/Keluhan Pasien batuk, sesak napas, demam sesak napas berkurang

Tatalaksana Obat √ √

Infus KAEN 1B 8 tts/mnt √ √

Neb. Salbutamol 2,5 mg+ Flutikason 0,5 mg 1x (UGD) √ -

Neb Salbutamol 2,5 mg2 x ½ amp √ √

CeftazidimIV 2x 500 mg √ √

Deksametason IV 3x ½ amp √ √

Sirup Parasetamol 3x 1 cth √ √

Sirplus 3x 1 cth √ √

Pulv (teofilin 40 mg; ambroksol 30 mg 1/5 tab; triprolidin HCl 2,5 mg + pseudoefedrin HCl 60

mg 1/5 tab; salbutamol 2 mg 1/3 tab; triamsinolon 4 mg 1/3 tab) 3x 1 √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

90

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

Pemberian kortikosteroid inhalasi pada serangan asma dapat menurunkan kemungkinan rawat inap pada psien yang tidak menggunakan kortikosteroid

sistemik (Global Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. Ventolin (salbutamol 2,5 mg) dan Flixotide (Fluticasone) sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian CeftazidimIV sudah tepat

- Indikasi utama pemberian antipiretik pada anak adalah jika suhu tubuh lebih dari 38,3oC (Sullivan, et al., 2011). pemberian sirup Parasetamol kurang

tepat: Obat tidak dibutuhkan (potensial)

- Pemberian mukolitik tidak disarankan karena dapat memperburuk obstruksi jalan napas dan batuk, khususnya pada asma parah (Global Initiative for

Asthma, 2011; PDPI, 2003). pemberian Ambroksol kurang tepat: Efek samping obat (potensial)

- Dosis maksimal teofilin 10 mg/kgBB/hari (PDPI, 2003) Dosis berlebih

- Guaifenesin dapat meningkatkan mucocilliary clearance melalui penurunan produksi mucin (Seagrave, et al., 2012). guaifenesin yang terkandung dalam

ventolin sudah sesuai

- Pemberian triamsinolon ditujukan untuk switching kortikosteroid intravena.

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010). Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan penghentian terapi IV Ceftazidime, sirup Parasetamol, Ambroksol

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium darah, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

91

KASUS 17

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 5 bulan 18 hari/ P

Tanggal Rawat : 13/11/2013 – 16/11/2013

Keluhan Utama : batuk sejak 2 hari lalu, sesak napas sejak 1 hari lalu, demam

Diagnosis : asthma

Status Keluar : sembuh, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 6,2 kg

Kesadaran : CM

P : 120 x/menit

RR : 30 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (-); Rhonki (-)

Lainnya : -

-

Tanggal 13/11 14/11 15/11 16/11

Tanda Vital:

T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal:

36,1-37,8/<160/<50

37,1/120/30 - 37/-/45 37/110/24

Kondisi/Keluhan Pasien batuk berdahak batuk berdahak batuk berkurang batuk berkurang, tampak batuk sesekali

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 6 tts/mnt √ √ √ √

Neb. Salbutamol 2,5 mg 3x 1 amp √ √ √ -

Deksametason IV 3x ½ amp √ √ √ -

CeftriaxonIV1x 500 mg √ √ √ -

Sirup Parasetamol 4x ½ cth √ √ √ -

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

92

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian CeftriaxonIVsudah tepat

- Indikasi utama pemberian antipiretik pada anak adalah jika suhu tubuh lebih dari 38,3oC (Sullivan, et al., 2011). pemberian sirup Parasetamol kurang

tepat: Obat tidak dibutuhkan (potensial)

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan terapi sirup Parasetamol

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

93

KASUS 18

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 5 tahun 10 bulan 14 hari/ L

Tanggal Rawat : 29/11/2013 – 02/12/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk, panas sejak 1 minggu lalu

Diagnosis : asma bronkial

Status Keluar :

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat:-

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 18 kg

Kesadaran : CM

P : 100 x/menit

RR : 27 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (+)

Lainnya : -

Hemoglobin: 9,2 (12-18)

Leukosit : 22,4 (4,5-15)

Trombosit: 458 (150-450)

LED/BSE/ESR: 60

Basofil : 0 (0-1)

Eosinofil: 0 (1-3)

Neutrofil: 82 (54-62)

Limfosit : 13 (25-30)

Monosit : 5 (0-9)

Eosinofil Total: 20

Tanggal 29/11 30/11 01/12 02/12

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<30 37,4/100/27 -/-/28 - 36,2/100/22

Kondisi/Keluhan Pasien batuk, sesak napas batuk berdahak batuk batuk berkurang

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 16 tts/mnt √ √ √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg 3x 1 amp √ √ √ -

Deksametason IV 2x ½ amp √ √ √ -

Sirup Salbutamol 2 mg; GG 75 mg per 5 mL

3x 1 cth √ √ √ -

Gentamisin IV 2x 36 mg √ √ √ -

Pulv (Ambroksol ¼ tab; teofilin 50 mg) 4x 1 - √ √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

94

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV

(deksametason) sudah tepat, namun dosis pemberian kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 9-18 mg/hari, sementara pasien hanya menerima 2 x ½

amp (4 mg) = 4 mg/hari: Dosis kurang

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian Gentamisin IV sudah tepat

- Guaifenesin dapat meningkatkan mucocilliary clearance melalui penurunan produksi mucin (Seagrave, et al., 2012).

- Dosis maksimal teofilin 10 mg/kgBB/hari (PDPI, 2003) Dosis berlebih

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010). Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah, denyut nadi, dan kadar teofilin

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

95

KASUS 19

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 4 bulan 3 hari/ P

Tanggal Rawat : 04/12/2013 – 05/12/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk, pilek

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar : diizinkan, perbaikan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 6,5 kg

Kesadaran : CM

P : 102 x/menit

RR : 36 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (+)

Lainnya : -

Hemoglobin: 11,2 (12-18)

Leukosit : 8,9 (4,5-15)

Eritrosit : 40 (1,4-3,4)

LED/BSE/ESR: 37

Basofil : 0 (0-1)

Eosinofil: 0 (1-3)

Neutrofil: 72 (54-62)

Limfosit : 24 (25-30)

Monosit : 4 (0-9)

Tanggal 04/05 05/05

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<160/<50

36/102/36

37/130/42 36,8/98/22

Kondisi/Keluhan Pasien sesak napas, batuk berdahak sesak napas berkurang, batuk berkurang,

tampak batuk sesekali

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 10 tts/mnt √ -

Neb. Ipratropium bromida 0,5 mg,; Slabutamol sulfat 2,5 mg 1x (UGD) √ -

Deksametason IV 1x 1/3 amp √ -

CeftriaxonIV 1x 0,35 g √ -

Spiramisin 3x ½ cth - √

Pulv (Prednison 2 mg; Salbutamol 10,8 mg; Bromheksin HCl 2 mg) 3x1 √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Pada kasus berat, pemberian kombinasi nebulisasi β2 agonis dengan antikolinergik (Ipratropium bromida) dapat memberikan efek bronkodilatasi yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

96

baik dengan memperbaiki nilai PEV/FEV1 dibandingkan pemberian SABA tunggal (Global Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. Ipratropium

bromida 0,5 mg; salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat,

namun dosis pemberian kurang. Dosis yang seharusnya diterima pasien 3,25-6,5 mg/hari, sementara pasien hanya menerima 1 x 1/3 amp (4 mg) = 1,33

mg/hari: Dosis kurang

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian IV Ceftriaxon dan spiramisin sudah tepat\

- Pemberian Prednison oral diujukan untuk switching kortikosteroid intravena

- Pemberian mukolitik tidak disarankan karena dapat memperburuk obstruksi jalan napas dan batuk, khususnya pada asma parah (Global Initiative for

Asthma, 2011; PDPI, 2003). pemberian Bromheksin HCl kurang tepat: Efek samping obat (potensial)

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan penghentian terapi Bromheksin HCl

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

97

KASUS 20

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 2 tahun 3 bulan 5 hari/ P

Tanggal Rawat : 26/12/2013 – 28/12/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk

Diagnosis : status asthmaticus

Status Keluar : sembuh, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : asma

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 13,5 kg

Kesadaran : CM

P : 112 x/menit

RR : 44 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+/+); Rhonki (-)

Lainnya : -

-

Tanggal 26/12 27/12 28/12

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40

36,5/112/44

36/104/25

37,4/104/30

37,4/120/30

-/-/30

-/-/32 36,5/90/25

Kondisi/Keluhan Pasien sesak napas,

batuk, pilek

sesak berkurang,

batuk

tampak tenang, dyspnea berkurang, wheezing

berkurang

Tatalaksana Obat

Infus RL 7 tts/mnt (UGD) √ - -

Infus RL 6 tts/mnt √ - -

Infus RL 10 tts/mnt - √ √

Neb. Salbutamol 2,5 mg 1 amp /4 jam √ - -

Neb. Salbutamol 2,5 mg 1 amp /6 jam - √ √

Deksametason IV ½ amp 1x (UGD) √ - -

Deksametason IV 3x ½ amp √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

98

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Ventolin (salbutamol 2,5 mg) sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan penyesuaian dosis pemberian Deksametason IV

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

99

KASUS 21

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 4 tahun 2 bulan 8 hari/ P

Tanggal Rawat : 16/10/2013 – 19/10/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk, mengi sejak semalam

Diagnosis : asma bronkial

Status Keluar : perbaikan, pulang paksa

Alergi : -

Riwayat Penyakit : asma

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 13 kg

Kesadaran : CM

P : 88 x/menit

RR : 50 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+/+); Rhonki (+/+)

Lainnya : -

-

Tanggal 16/10 17/10 18/10 19/10

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40

37,1/88/50

37/110/46 -/-/46 - 36,5/90/23

Kondisi/Keluhan Pasien sesak napas,

batuk, mengi

lemas, demam, sesak

napas, wheezing

sesak napas,

demam, lemas,

wheezing

demam turun, batuk dan

sesak napas berkurang

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 15 tts/mnt (UGD) √ - - -

Infus KAEN 1B 15 tts/mnt +Aminophyllin 1 amp √ √ √ √

Neb. Salbutamol 2,5 mg 1 amp 1x (UGD) √ - - -

Neb. Salbutamol 2,5 mg 1 amp + NaCl 2,5 cc √ √ √ √

Aminofilin IV drip 240 mg 1x √ - - -

DeksametasonIV 3x 4 mg √ √ √ √

Pulv (Salbutamol 2 mg; Erdostein 300 mg) 3x 1 √ √ √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

100

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Pemberian aminofilin intravena dapat diberikan pada serangan asma berat (IDAI, 2009; Depkes RI, 2008). Dosis awal aminofilin 6-8 mg/kgBB diberikan

selama 20-30 menit, dosis rumatan 5mg/kg/6jam (World Health Organization, 2013; IDAI, 2009) Dosis kurang

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Guaifenesin dapat meningkatkan mucocilliary clearance melalui penurunan produksi mucin (Seagrave, et al., 2012).

- Pemberian mukolitik tidak disarankan karena dapat memperburuk obstruksi jalan napas dan batuk, khususnya pada asma parah (Global Initiative for

Asthma, 2011; PDPI, 2003). pemberian Erdostein kurang tepat: Efek samping obat (potensial)

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010). Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perrtimbangkan penghentian terapi Erdostein

- Perlu dilakukan pemantauan denyut nadi, kadar kalium, dan kadar teofilin darah

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

101

KASUS 22

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 1 tahun 11 bulan 8 hari/ L

Tanggal Rawat : 26/09/2013 – 30/09/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batus sejak 2 hari lalu, muntah 3 kali, panas

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar : perbaikan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : TB paru

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 17,5 kg

Kesadaran : CM

P : 110 x/menit

RR : 30 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+/+); Rhonki (-)

Lainnya : retraksi supra clavatus

Hemoglobin: 12,1 (12-18)

Leukosit : 13,5 (4,5-15)

Hematokrit: 36 (35-50)

Trombosit: 16 (150-450)

LED/BSE/ESR: 16

Basofil : 0 (0-1)

Eosinofil: 3 (1-3)

Neutrofil: 68 (54-62)

Limfosit : 21 (25-30)

Monosit : 8 (0-9)

Tanggal 26/09 27/07 28/09 29/09 30/09

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<120/<40 37,9/110/30 - - - -

Kondisi/Keluhan Pasien sesak napas,

dyspnea

tidak sesak

napas lagi

tidak demam,

tampak tenang

tidak sesak

napas lagi

tidak demam, tidak sesak

napas lagi

Tatalaksana Obat

Infus RL 10 tts/mnt √ √ √ √ -

Ceftriaxon IV 1x 1,7g √ √ √ √ -

Deksametason IV 3x 3mg √ √ √ √ -

Ranitidin IV 2x 20 mg √ √ √ √ -

Sirplus 3x 1 cth √ √ √ √ -

Sirup Erdostein 175 mg/5 mL 3x ¾ cth √ √ √ √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg + NaCl 0,9% 2,5 cc prn √ √ √ √ -

Proza syr 2x ½ cth - - - - √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

102

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Proza diberikan sebagai suplemen untuk memelihara kesehatan saluran napas pemberian Proza sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (Global Initiative for Asthma, 2014; World Health Organization, 2013) pemberian ceftriaxon IV sudah tepat

- Pemberian mukolitik tidak disarankan karena dapat memperburuk obstruksi jalan napas dan batuk, khususnya pada asma parah (Global Initiative for

Asthma, 2011; PDPI, 2003). pemberian sirup erdostein kurang tepat: Efek samping obat (potensial)

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Pemberian H-2 blocker (Ranitidin) ditujukan untuk mengurangi efek samping gastrointestinal dari penggunaan kortikosteroid.

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium

- Beri kompres jika badan panas

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

103

KASUS 23

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 1 tahun 8 bulan 3 hari/ L

Tanggal Rawat : 21/11/2013 – 24/11/2013

Keluhan Utama : sesak napas sejak semalam, batuk

Diagnosis : status asthmaticus

Status Keluar : perbaikan

Alergi : obat gol sulfa

Riwayat Penyakit : asma

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 11,8 kg

Kesadaran : CM

P : 88 x/menit

RR : 22 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (+)

Lainnya : -

Hemoglobin: 12,8 (12-185)

Leukosit : 9,6 (4,5-15)

Hematokrit: 39 (35-50)

Trombosit: 384 (150-450)

Eritrosit : 4,7 (1,4-3,4)

LED/BSE/ESR: 22

Basofil : 0 (0-1)

Eosinofil: 1 (1-3)

Neutrofil: 84 (54-62)

Limfosit : 10 (25-30)

Monosit : 5 (0-9)

Plasmodium falciparum: -

Plasmodium vivax : -

Tanggal 21/11 22/11 23/11 24/11

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<120/<40

37,6/88/22

37/120/24

-/-/25 - 37/120/24

Kondisi/Keluhan Pasien sesak napas,

batuk

tampak tenang, sesak

berkurang tampak tenang sesak napas, batuk

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 10 tts/mnt √ √ √ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg 2x1 - √ √ -

CeftriaxonIV + D5% 1,2 g 1x √ - - -

Gentamisin IV 2x 20 mg - √ √ -

Deksametason IV 2x 0,4 cc - √ - -

Sirup Salbutamol sulfat 1 mg; Guaifenesin 50 mg 3x 4 mL - √ - -

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

104

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (World Health Organization, 2013) pemberian CeftriaxonIV dan Gentamisin IV sudah tepat

- Guaifenesin dapat meningkatkan mucocilliary clearance melalui penurunan produksi mucin (Seagrave, et al., 2012).

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

105

KASUS 24

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 1 tahun 9 bulan 17 hari/ L

Tanggal Rawat : 11/10/2013 – 12/10/2013

Keluhan Utama : sesak napas, batuk, demam

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar : perbaikan, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : asma ibu

Riwayat Penggunan Obat: -

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 8 kg

Kesadaran : CM

P : 102x/menit

RR : 28 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (+); Rhonki (-)

Lainnya : retraksi intercostalis

-

Tanggal 11/10 12/10

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<120/<40 37,7/102/28 -/-/68

Kondisi/Keluhan Pasien batuk, sesak napas batuk, sesak napas

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 7 tts/mnt √ -

Neb. Ipratropium bromida 0,5 mg; Salbutamol sulfat 2,5

mg 1x (UGD)

√ -

Neb. Salbutamol 2,5 mg tiap 2 jam (UGD) √ -

Neb Salbutamol 2,5 mg 3x 1 amp √ √

Deksametason IV ½ amp 1x (UGD) √ -

Deksametason IV 3x ½ amp √ √

Sirup Parasetamol 3x 1cth prn √ √

Sirup Tiamfenikol 3x ½ cth √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

106

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Pada kasus berat, pemberian kombinasi nebulisasi β2 agonis dengan antikolinergik (Ipratropium bromida) dapat memberikan efek bronkodilatasi yang lebih

baik dengan memperbaiki nilai PEV/FEV1 dibandingkan pemberian SABA tunggal (Global Initiative for Asthma, 2014). pemberian Neb. Ipratropium

bromida 0,5 mg; salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Terapi lini pertama pada serangan asma adalah inhalasi SABA (Global Initiative for Asthma, 2014; British Thoracic Society, 2012). Anak dengan asma

sebaiknya diberi 1-3 nebulisasi 2,5–5 mg salbutamol atau 5-10 mg terbutaline (World Health Organization, 2013; British Thoracic Society, 2012).

pemberian Neb. Salbutamol 2,5 mg sudah tepat

- Kortikosteroid efektif dalam manajemen asma karena dapat mengurangi inflamasi jalan napas. Pemberian kortikosteroid secara oral sama efektif dengan

pemberian secara intravena. Kortikosteroid intravena dapat diberikan pada pasien dengan serangan berat atau tak mampu menelan (Global Initiative for

Asthma, 2014; Depkes RI, 2008). Dosis pemberian steroid intravena adalah 0,5-1 mg/kgBB/hari (IDAI, 2009). pemberian Deksametason IV sudah tepat

- Indikasi utama pemberian antipiretik pada anak adalah jika suhu tubuh lebih dari 38,3oC (Sullivan, et al., 2011). pemberian sirup Parasetamol kurang

tepat: Obat tidak dibutuhkan (potensial)

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (World Health Organization, 2013) pemberian tiamfenikol sudah tepat

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan penghentian terapi Sirup Parasetamol

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

- Beri kompres jika badan panas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

107

KASUS 25

SUBJECTIVE

Usia/Jenis Kelamin: 4 tahun 11 bulan 28 hari/ L

Tanggal Rawat : 27/09/2013 – 01/10/2013

Keluhan Utama : batuk, pilek, panas

Diagnosis : asthma bronchiale

Status Keluar : sembuh, atas persetujuan

Alergi : -

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Penggunan Obat:-

OBJECTIVE

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Vital Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BB : 12 kg

Kesadaran : CM

P : 120 x/menit

RR : 24 x/menit

SaO2 : -

Cyanosis : -

Suara Napas : Wheezing (-); Rhonki (-)

Lainnya : Ro Tho: normal

Hemoglobin: 10,2 (12-18.5)

Leukosit : 11,2 (4,5-15)

Hematokrit: 31 (35-50)

Trombosit: 220 (150-450)

Eritrosit : 4,6 (1,4-3,4)

LED/BSE/ESR: 31

Basofil : 0 (0-1)

Eosinofil: 0 (1-3)

Neutrofil: 37 (54-62)

Limfosit : 41 (25-30)

Monosit : 22 (0-9)

Tanggal 27/09 28/09 29/09 30/09 01/10

Tanda Vital: T(oC)/P(x/menit)/RR(x/menit)

Normal: 36,1-37,8/<110/<40 37,6/120/24 36,8/116/30 37/-/- 37,3/-/- 36/100/22

Kondisi/Keluhan Pasien batuk, demam,

pilek

badan masih panas,

sesak napas, batuk

berdahak

badan

masih

hangat

badan masih

panas

tampak tenang, kondisi

umum membaik

Tatalaksana Obat

Infus KAEN 1B 12 tts/mnt √ √ √ √ -

CeftriaxonIV + D5% 1 g √ √ √ √ -

Sirup Parasetamol 3x ½ cth √ √ √ √ -

6α-metilprednisolon 3x 4 mg - - - - √

Sirup Salbutamol sulfat 1 mg; Guaifenesin 50 mg

3x 4 mL

- - - - √

Pulv (ambroksol 1/5 tab; teofilin 40 mg) 3x1 - - √ √ √

ASSESSMENT

- Belum ada penelitian tentang perbedaan regimen cairan pada pasien asma. Pasien asma umumnya membutuhkan rehidrasi dan koreksi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

108

ketidakseimbangan elektrolit (British Thoracic Society, 2012). pemberian cairan infus sudah tepat

- Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara rutin pada pasien asma tanpa demam. Antibiotik dapat diberikan pada pasien asma dengan demam atau adanya

tanda pneumonia (World Health Organization, 2013) pemberian CeftriaxonIV sudah tepat

- Indikasi utama pemberian antipiretik pada anak adalah jika suhu tubuh lebih dari 38,3oC (Sullivan, et al., 2011). pemberian sirup Parasetamol kurang

tepat Obat tidak dibutuhkan (potensial)

- Guaifenesin dapat meningkatkan mucocilliary clearance melalui penurunan produksi mucin (Seagrave, et al., 2012).

- Dosis maksimal teofilin 10 mg/kgBB/hari (UKK Respirologi PDPI, 2009) pemberian Teofilin sudah tepat

- Kombinasi antara kortikosteroid dan salbutamol dapat menyebabkan hipokalemia (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kortikosteroid dan aminofilin/teofilin keduanya dapat menyebabkan hipokalemia, yang mungkin bersifat aditif (Baxter, 2010).Efek samping obat

(potensial) - Kombinasi salbutamol dan aminofilin/teofilin dapat menyebabkan hipokalemia dan takikardi (Baxter, 2010). Efek samping obat (potensial)

- Kondisi sesak napas pasien belum tertangani sejak awal, seharusnya diberikan SABA untuk mengurangi gejala tersebut Membutuhkan obat tambahan

PLAN/RECOMMENDATION

- Pertimbangkan penghentian terapi sirup Parasetamol

- Pertimbangkan pemberian tambahan terapi Neb. Salbutamol (SABA)

- Perlu dilakukan pemantauan kadar kalium, denyut nadi dan kadar teofilin

- Perlu dilakukan pengukuran saturasi oksigen dan/atau FEV1 untuk mengetahui perbaikan/perburukan fungsi saluran napas

- Beri minum air hangat untuk meredakan batuk

- Beri kompres jika badan panas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · proses penelusuran dan pencarian rekam medis ... Penggunaan obat alergi dan sistem imun pada pasien anak ... Penggunaan obat

112

BIOGRAFI PENULIS

Adelia Desti Endah Sari merupakan putri pertama dari empat

bersaudara dari pasangan Dominikus Suparno dan Monica

Tarminah yang dilahirkan di Palembang pada 16 Desember

1993. Penulis menjalani pendidikan di TK Xaverius 5

Palembang (1998-1999), SD Xaverius 5 Palembang (1999-

2005), SMPK Frater Xaverius 1 Palembang (2005-2008), SMA Xaverius 2

Palembang (2008-2011). Penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2011-2014).

Semasa kuliah penulis cukup aktif di kegiatan pengabdian masyarakat Desa Mitra

tahun 2012 dan 2013 dengan berperan serta sebagai volunteer (Desa Mitra 2 tahun

2012), bendahara (Desa Mitra 3 tahun 2012) dan koordinator seksi acara (Desa

Mitra 1 dan 2 tahun 2013). Penulis juga pernah berperan serta sebagai seksi acara

dalam Seminar Nasional Menyongsong Penerapan SJSN 2014. Penulis aktif

bergabung dalam anggota Paduan Suara Fakultas (PSF) Veronica Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis merupakan Asisten

Praktikum Komunikasi Farmasi dan Praktikum Farmasi Komunitas pada tahun

2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI