aldo1

4
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sayatan YTO-2 Pengamatan preparat nomor YTO-2 menggunakan nikol sejajar dan nikol bersilang. Pada pengamatan sayatan nikol bersilang, terlihat adanya mineral-mineral baru hasil perubahan suatu mineral yang berwarna-warni. Sayatan ini seluruhnya tersusun dari mineral-mineral dapat diinterpretasikan memiliki tekstur kristalisasi holokristalin, memiliki kristal yang terlihat jelas oleh mata sehingga dapat diketahui ukuran mineralnya fanerik. batas-batas antara kristal satu dengan yang lain cukup jelas dan bentuk kristalnya sedikit sempurna sehingga hubungan antar butirnya adalah euhedral. Ukuran dari tiap mineral berbeda-beda di mana mineral yang besar mengelilingin mineral yang berukuran lebih kecil sehingga granuralitasnya adalah inequigranular faneroporfiritik. Pada sayatan ini terdapat 5 mineral yang dapat diidentifikasi. Mineral pertama pada pengamatan nikol sejajar terlihat berwarna colorless dan terlihat seperti satu mineral yang besar pada pengamatan PPL.

Upload: aaron-yoshefho

Post on 09-Jul-2016

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: aldo1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sayatan YTO-2

Pengamatan preparat nomor YTO-2 menggunakan nikol sejajar dan nikol

bersilang. Pada pengamatan sayatan nikol bersilang, terlihat adanya mineral-

mineral baru hasil perubahan suatu mineral yang berwarna-warni. Sayatan ini

seluruhnya tersusun dari mineral-mineral dapat diinterpretasikan memiliki tekstur

kristalisasi holokristalin, memiliki kristal yang terlihat jelas oleh mata sehingga

dapat diketahui ukuran mineralnya fanerik. batas-batas antara kristal satu dengan

yang lain cukup jelas dan bentuk kristalnya sedikit sempurna sehingga hubungan

antar butirnya adalah euhedral. Ukuran dari tiap mineral berbeda-beda di mana

mineral yang besar mengelilingin mineral yang berukuran lebih kecil sehingga

granuralitasnya adalah inequigranular faneroporfiritik.

Pada sayatan ini terdapat 5 mineral yang dapat diidentifikasi. Mineral

pertama pada pengamatan nikol sejajar terlihat berwarna colorless dan terlihat

seperti satu mineral yang besar pada pengamatan PPL. Pada pengamatan XPL,

terlihat bahwa mineral ini ternyata mineral polikristalin dengan kenampakan

warna hitam, kuning, dan putih serta memiliki gelapan gelombang yang kurang

jelas. Berdasarkan sifat optik khas tersebut, dapat disimpulkan bahwa mineral ini

adalah mineral kuarsa sekunder dengan kelimpahan pada pada MP 1 40%, MP 2

40%, dan MP 3 35% sehingga rata-rata kelimpahannya pada sayatan adalah 38,3.

Mineral kedua adalah mineral yang berwarna coklat pada pengamatan XPL dan

PPL, dan memiliki bentuk yang granular dan gelapan bergelombang,maka nama

mineral ini adalah biotit dengan kelimpahan pada MP 1 10%, MP 2 30%, dan

MP 3 30% sehingga rata-rata kelimpahannya pada sayatan adalah 23,4%.

Mineral ketiga adalah mineral yang berwarna colorless pada pengamatan XPL

dan berwarna hitam putih pada pengamatan PPL, memiliki bentuk prismatic dan

Page 2: aldo1

kembaran albit, maka nama mineral ini adalah mineral plagioklas. Memiliki

kelimpahan pada MP 1 50%, MP 2 30%, dan MP 3 35% sehingga rata-rata

kelimpahannya pada sayatan adalah 38,3%.

2.2 Sayatan YT-PB

Batuan dengan nomor sayatan peraga YT-PB ini merupakan jenis batuan

ubahan, dimana sayatan tersebut diamati dengan perbesaran 4X. berdasarkan

pengamatan tersebut, diketahui sayatan ini memiliki tekstur kristalitas berupa

kenampakan komposisi sayatan yang berupa mineral-mineral tanpa gelasan,

sehingga disebut holokristalin, bila diamati bentuk kristal pada mineral yang ada

adalah euhedral dimana mineral memiliki bidang yang jelas. Dari hubungan antar

kristal, pada sayatan ini memiliki ukuran yang seragam sehingga hubungan antar

kristal pada sayatan ini termasuk ke dalam equigranular, sedangkan untuk ukuran

kristal pada sayatan ini dapat terlihat sehingga ukuran kristal pada sayatan ini

adalah fanerit.

Komposisi pada sayatan peraga YT-PB ini terususun atas beberapa

mineral primer dan mineral sekunder. Mineral primer adalah mineral yang

terbentuk langsung dari pembekuan magma sedangkan mineral skunder

merupakan mineral hasil ubahan dari mineral primer karena faktor tertentu.

Mineral yang pertama adalah mineral klorit dengan kenampakan coklat di PPL,

XPL, dan Baji Kuarsa. Mineral yang kedua adalah mineral plagioklas dengan

kenampakan khas berupa memiliki kembaran kalsbat. Mineral yang terakhir

adalah mineral kuarsa sekunder, mineral ini berkenampakan memiliki gelapan

bergelombang dan memiliki warna yang bervariasi dibandingkan dengan kuarsa

primer. Presentase rata-rata mineral plagioklas pada sayatan ini 23,3%, klorit

41,7%, dan kuarsa sekunder 35