al qur'an tentang kejadian manusia
DESCRIPTION
rahmanhadiq membahas tentang kejadian manusia di dalam ayat al qur'anTRANSCRIPT
Menjawab Kontradiksi Ayat-ayat Al Qur'an
Tentang Kejadian Manusia
Disusun oleh : Rahmanhadiq
Jauh sebelum berkembangnya ilmu kedokteran tentang embriologi manusia, Al Qur’an telah memberikan petunjuk yang jelas tentang kejadian manusia. Mulai dari terciptanya manusia pertama “Nabi Adam” yang tercipta dari tanah hingga tentang kelahiran generasi manusia berikutnya. Namun para penentang ayat‐ayat Al Qur’an tidak henti‐hentinya memperolok‐olokan keterangan Firman Allah tersebut. Tetapi, seiring dengan perjalanan waktu, setelah pernyataan Al Qur’an itu terbukti kebenarannya, maka merekapun bungkam dengan seribu bahasa. Sekarang masih terdapat beberapa orang‐orang kafir yang menunjukkan kebenciannya kepada ajaran Islam terutama yang terdapat di dalam ayat‐ayat AL Qur’an. Mereka berniat untuk memadamkan cahaya Allah dan merusak keimanan umat islam. Untuk menjawab tuduhan‐tuduah yang tidak benar tersebut, maka saya mencoba memberikan penjelasan , agar umat muslim tidak terpengaruh oleh kecurangan dan kejahatan yang disebarkan oleh orang‐orang kafir yang tidak bertangung jawab. Adapun tuduhan yang sering disampaikan oleh mereka adalah ;
1. Apakah Perkebangan Janin dari segumpal darah? Al Qur‟an menyatakan dengan jelas bahwa manusia dibentuk dari gumpalan darah. Menurut QS 23:14 ; “ Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.
Ini bukanlah penjelasan ilmiah tentang pembentukan janin. Sel telur, yang juga sangat penting dalam pembentukan janin, sama sekali tidak dihiraukan. Begitu juga proses pembuahan sel telur oleh sperma untuk membentuk sel baru. Ayat ini hanya menyebut sperma, yang jelas‐jelas kelihatan, yang umat manusia tahu bahwa sel telur diperlukan untuk membentuk manusia. Tetapi Qur‟an tidak menyebut faktor yang tidak kelihatan, yaitu sel telur perempuan, yang hanya kita ketahui melalui kedokteran modern saja.
2. SEGALA SESUATU DICIPTAKAN BERPASANGAN? Ayat berikut ini mengatakan Allah menciptakan segala sesuatu berpasangan. Contohnya: jenis kelamin tanaman dan binatang, siang dan malam, kekuatan yang menarik dan menolak, dsb. Menurut QS 51:49 ; “ Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” Namun Muhammad tidak memperhatikan bahwa ada juga benda yang tidak berpasangan di dunia ini. Contohnya bakteri, fungi imperfeci (jamur) dsb, adalah anggota Monera Kingdom yang berkembangbiak secara a‐seksual. Elodea Eropa adalah tanaman satu jenis kelamin saja, yang juga berkembang biak secara a‐seksual. Cacing ternyata hewan hermafrodit (dgn dua jenis kelamin). Satu lagi contoh yang tidak berpasangan adalah grafitasi (gaya tarik bumi). Ini adalah tenaga yang menarik saja, tidak ada pasangannya. Tidak ada yang namanya gaya tolak bumi.
3. Menurut surat 86:5‐7 ; “Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. Ini merupakan omong kosong, air mani bukan berasal dan tidak diproduksi dari antara tulang belakang dengan tulang iga. Teapi dibuat di dalam testikel. Pernyataan al Qur’an itu tidak relevan dengan penemuan sain di bidang kedokteran dan embriologi.
Jawaban Rahmanhadiq;
Baiklah saya akan menjawab tuduhan dan hujatan‐hujatan yang loklontarkan oleh penentang‐penentang Islam tersebut satu persatu.
1.Tentang kejadian manusia dari segumpal darah
Surat Al Mu’minin ayat 14 berbunyi ;
ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا
المضغة عظاما فكسونا العظام لحما ثم
أنشأناه خلقا آخر فتبارك الله أحسن الخالقين
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS Al Mu’minin23:14)”.
Menurut si penghujat, mereka menyampaikan bahwa keterangan ayat tersebut bukanlah keterangan ilmiah, karena ayat tersebut mengabaikan adanya sel telur di dalam rahim. Ayat ini hanya menonjolkan adanya sel mani saja tetapi mengabaikan sel telur. Padahal ilmu kedokteran modern telah membuktikan adanya sel telur di dalam rahim wanita dan ini merupakan fakta yang tidak terbantahkan. Untuk itu saya akan mencari jawabannya di dalam ayat‐ayat Al Qur’an satu persatu yang berhubungan dengan kejadian dan perkembangan janin manusia di dalam rahim.
Saya memulai penelusuran dari surat Surat Al Mu’minuun ayat 12 yang berbunyi ;
ولقد خلقنا اإلنسان من ساللة من طين
“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah (QS 23:12) “.
Ayat 12 dari surat Al Mu’minin ini memberi petunjuk bahwa manusia pada mulalya berasal dari sari pati tanah. Kata “Sari pati tanah” dapat dimaknai sebagai bentuk dari unsur‐unsur bahan organik atau anorganik yang berujud nyata. Berbeda dari pada kejadian Jin yang berasal dari Api. Dimana api bukan merupakan unsur nyata seperti halnya unsur‐unsur pada tanah. Tetapi api terujud dari hasil samping reaksi oksidasi dari proses pembakaran. Hal ini dapat dijelaskan , apabila api sudah padam, maka api itu akan hilang sama sekali yang hanya menyisakan sisa‐sisa hasil pembakaran. Jadi api itu sendiri bersifat abstrak, bisa diartikan sebagai kiasan terhadap sesuatu yang dapat membakar, seperti membakar emosi, menimbulkan kedengkian, menyebarkan hasutan, kebencian sehingga membakar nilai‐nilai kebenaran. Begitulah makna dan sifat api di dalam sebuah kata kiasan. Jadi pengertian kata “sari pati tanah” terhadap kejadian manusia atau kata “Api” untuk kejadian Jin , mempunyai makna yang cukup luas dan mendalam. Yaitu dapat dipandang dari segi ilmiah , tetapi juga bisa
dipandang sebagai sebuah perumpamaan atau kata kiasan terhadap sifat‐sifat dari makhluk manusia atau makluk Jin tersebut. Begitulah Allah SWT menanamkan kata‐kata yang bermakna sangat dalam dan kokoh sehingga berlaku sepanjang zaman yang tidak lekang oleh panas dan tidak lapuk oleh hujan. Zaman boleh berganti, penemuan para pakar sain dan teknologi dapat berubah, tetapi keterangan Firman Allah tetap kekal abadi. Maha benar Allah dengan segala FirmanNYA. Setelah penciptaan manusia pertama dari sari pati tanah tersebut, maka selanjutnya manusia berkembang biak dengan cara perkawinan. Hal ini dijelaskan pada keterangan surat Al Mu’minin selanjutnya yang berbunyi ;
ثم جعلناه نطفة في قرار مكين
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh . (QS Al MU’minin 23:13)”
Ayat diatas baru menerangkan tetang peletakan sel mani ke dalam kandungan ibu dengan kokohnya. Pengertian kata “kokoh” dapat dimaknai secara ilmiah bahwa sel mani itu tertahan dan tidak lepas lagi atau melekat dengan eratnya di dalam kandungan ibu. Ayat ini masih belum menyampaikan tentang adanya sel telur di dalam kandungan atau rahim ibu. Pada saat ayat ini diturunkan pada 15 abad yang lalu, ilmu kedokteran belum ada sama sekali apalagi tentang ilmu Embriologi atau ilmu genetika. Tentu saja Firman Allah ini belum menyentuh hal yang belum dimengerti oleh umat islam di zaman jahiliah itu. Namun ayat ini tidaklah bohong, bahkan setiap suami pasti merasakan pancaran bibitnya ketika mereka mengawini istrinya. Dan tidak ada satupun manusia yang mampu menolak kebenaran ayat diatas. Menurut ilmu embriologi dan kedokteran , bahwa tidak semua pancaran air mani itu tertahan di dalam kandungan atau rahim ibu. Tetapi hanya satu dari jutaan sel‐sel sperma yang masuk akan tertahan , yaitu setelah terjadi pembuahan antara satu sel sperma dengan satu sel telur. Pertanyannya adalah ; bagaimana petunjuk Al Qur’an temtang satu sel mani yang tertahan? Untuk itu marilah kita lihat keterangan surat Al Qiyaamah ayat 37 yang berbunyi;
ألم يك نطفة من نيم يمنى “ Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam
rahim),(QS 75:37) “
Kata setetes dapat (نطفة) dimaknai, sebagai setitik atau setetes dari sejumlah tetesan yang banyak. Seperti bagaikan setetes air yang tersisa di pinggir gelas , setelah segelas air dituangkan. Ayat ini merupakan sebuah petunjuk penting yang menyatakan bahwa hanya satu sperma saja yang berhasil tertahan dengan sangat kokoh di dalam kandungan atau rahim ibu sesuai dengan petunjukan dari gubungan ayat 23:12 dan 23:13 di atas. Ayat 23:13 diatas masih belum memberikan petunjuk tentang adanya sel telur atau sesuatu yang ada di dalam kandungan ibu, tetapi ayat ini sudah menjelaskan bahwa hanya setetes sperma yang tertahan di dalam rahim ibu. Namun Allah yang maha pengasih dan maha Pemurah masih memberikan sedikit petunjuk yang tersembunyi di dalam Al Qur’an yaitu pada surat Al Insaan ayat 2 yang berbunyi ;
إنا خلقنا اإلنسان من نطفة أمشاج نبتليه فجعلناه سميعا بصيرا
“ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya, karena itu
Kami jadikan dia mendengar dan melihat (QS 76:2) ”.
Ayat ini merupakan keterangan yang amat jelas dari Firman Allah dengan menggunakan kata “Sesungguhnya (inna)” terhadap tercampurnya sperma dengan sesuatu di dalam kandungan atau di dalam rahim ibu. Kemudian diikuti dengan kalimat “hendak menguji”, yang merupakan sebuah kata kiasan dari sebuah maksud untuk menantang manusia agar memikirkan hal tersebut. Kenapa manusia ditantang untuk memahami maksud ayat tersebut? Jawabannya terletak pada kalimat di akhir ayat “karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”.
Artinya manusia telah dilengkapi oleh sang Pencipta dengan kemampuan membaca dan mendengar tentang segala informasi terbaru sesuai dengan perkembangan sain dan teknologi selanjutnya. Tentu saja pada zaman ketika Al Qur’an diturunkan, tidak satupun manusia yang mengetahui adanya sel telur di dalam rahim ibu. Sehingga ayat tersebut menyampaikannya dengan sangat tersembunyi yang hanya dapat dipahami dengan pengertian yang sangat mendalam dan analisis. Ternyata petunjuk ayat tersebut baru terjawab 14 abad kemudian. Jadi terbuktilah bahwa kata‐kata yang tersusun di dalam AL Qur’an tersaji dengan sangat bijak, penuh perhitungan, penuh makna dan indah untuk dibaca. Petunjuk ayat tersebut dapat diterima oleh segala lapisan umat dengan penuh keimanan dan ketaqawaan. Pertanyaan selanjutnya apakah yang terjadi setelah tercampurnya sperma dengan sesuatu di dalam rahim ibu? Apakah Allah SWT memberikan petunjuk tentang kejadian manusia selanjutnya? Pada zaman abad Millenium ini, perkembangan sain dan teknologi di bidang Kedokteran dan embriologi sudah begitu pesat, sehingga perkembangan janin di dalam rahim ibu dapat dipantau dari minggu perminggu, baik dengan menggunakan alat USG maupun alat scanning lainnya. Untuk lebih jelasnya kita dapat mengikuti tahap demi tahap perkembangan janin di dalam rahim sebagaimana yang di sajikan pada gambar berikut ini;
Minggu ke-1 :
Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari Sel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan
memulai proses pembuahan
5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu
menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel
saja yang bisa menembus indung telur.
Sebuah ilustrasi dimanai kepala sel sperma telah hampir masuk. Terlihat
bagian depan dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur
Satu sperma memasuki sel telur
1 Sperma bergabung dengan 1 sel telur (zigot)
Minggu ke-2 :
Zigot membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, zigot bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Selama menuju uterus zigot mengalami perkembangan menjadi morula , blastula dan gastrula. Lalu, gastrula menuju rahim dan menempel di dinding uterus. Sel‐sel mulai berkembang dan terbagi kira‐kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke‐12 jumlahnya terus bertambah dan terpaut pada
endometrium
Minggu 3:
Kemudian, gastrula berkembang menjadi embrio dan plasenta (ari-ari) yang
saling berhubungan melalui tali pusat. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim. Ukurannya sangat
kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu ke-4 :
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan
(Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Embrio masih ini mirip lintah dan menempel
dalam rahim yang selanjutnya mulai membentuk struktur manusia.
Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan embrio yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system
saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan
membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6 :
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Terjadi hubungan antara Embrio dengan placenta. melalui melalui tali pusat. Terdapat tiga lapisan yang menyelimuti
embrio dalam placenta yaitu Amnion, Korion dan Alantois. Amnion merupakan kantong tempat embrio berada Amnion berisi cairan
ketuban yang berguna agar embrio tetap basah dan tahan goncangan selama di dalam perut ibu. Korion –merupakan selaput luar yang
memiliki banyak pembuluh darah. Alantois merupakan jaringan di dalam tali pusat yang juga memiliki banyak pembuluh darah yang
menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta berfungsi untuk melindungi embrio dari serangan mikroorganisme selama di
dalam rahim ibu. Selain itu, plasenta juga berfungsi untuk pertukaran gas, makanan, dan zat sisa antara kamu dan ibu. Jadi embrio bisa
mendapatkan makanan dari ibunya melalui plasenta. Plasenta juga berfungsi menghasilkan hormon.
Minggu ke-7 :
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8
gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara
yang terdapat di dalam paru-paru. Pada minggu ke 7 atau sekitar (40- 45) hari ini, embrio sudah berbentuk struktur manusia dan menjadi janin.
Minggu ke 8 ;
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi
Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan
paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya
pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kakii juga terbentuk walaupun belum sempurna. Pada
minggu ini janin sudah benar-benar lebih mirip tubuh manusia
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang
berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa
mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram. Selanjutnya penyempurnaan bentuk dan
pembesaran tubuh terus berlanjut menjadi Fetus (jabang bayi).
Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.
Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia sudah tampak seperti manusia kecil
dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah
menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa
dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
Minggu ke-12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk
menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang.
Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga
semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang
tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai
menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak
Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur
pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113
mm Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup
Minggu ke-16 :
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa
mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya.
Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan
beratnya 80 gram
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk
Minggu ke-18 :
Mulailah sudah janin bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang
melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti
menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-20 :
Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram
dan panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh
pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap
atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena
beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan.
Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional
Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih
kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga",
menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram Tangan dan kaki bayi telah
terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
Minggu ke-24 :
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru
bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit bayi mulai menebal
Minggu ke-25 :
Bayi mulaicegukan, tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang.
Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26 :
Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan
pengelihatannya sudah berfungsi walaupun kelopak matanya belum terbuka, Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan
tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan
tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga
sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan
tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin
berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila kena cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya
sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm. Minggu ke 30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa .Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai
memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase
ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm. Minggu ke-32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak
matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi,
Minggu ke-33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap
jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900
gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm. Minggu ke-34 :
bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi
2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-36 :
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan
lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi
kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram,
dengan tinggi badan 47-48 cm
Minggu ke-37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan
bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar
untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih
dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.
Kalau kita perhatikan proses perkembangan janin mulai dari proses pembuahan, terbentuknya zigot, lalu zigot membelah diri (masih dalam bentuk gupalan darah), lalu dia menempel di dalam diding rahim untuk mengisap darah ibunya( bagaikan seekor lintah), kemudian membentuk selubung (ari‐ari, placenta dan talipusar), kemudian diikuti oleh pembentukan organ‐organ tubuh lainnya, lalu terbentuklah janin, kemudian janin terus tumbuh dan berkembang menjadi Fetus (jabang bayi), hingga sempurna sampai dia siap untuk dilahirkan. Tahap‐tahap kejadian manusia di dalam perut ibunya sudah diterangkan di dalam AL Qur’an , jauh sebelum dunia kedokteran membuktikannya , seperti yang tercantum di dalam surat Al Mu’minuun ayat 14 yang berbunyi;
ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا العلقة مضغة فخلقنا ةالمضغ عظاما
فكسونا العظام لحما مث الله أحسن الخالقين“ Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS 23:14} “.
Pada Ayat sebelumnya sudah dijelaskan bahwa setetes (setitik) atau satu dari sperma yang dipancarkan akan membuahi sesuatu di dalam rahim (sel telur). Hal ini diperkuat dengan keterangan ayat al qur’an lainnya pada saurat Al Qiyamah 36‐37 yang berbunyi ;
أيحسب اإلنسان أن يترك سدى ألم يك نطفة من مني يمنى
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37)”.
Setelah terjadi pencampuran atau pembuahan, dilanjutnya terbentuknya zigot yang masih berupa gumpalan darah yang melekat pada dinging rahim. Terbentuknya zigot yang masih berupa gumpalan darah ini dinyatakan di dalam al Qur’am pada surat Al Qiyayaah ayat 38 dan suarat al A’laq ayat 1‐2 dengan istilah “Alaqa”. Istilah “Alaqa” ini mempunyai makna yang cukup luas dan dalam yang tidak tergantung kepada perubahan waktu dari hasil penemuan kedokteran di bidang embriologi. Kata “Alaqa” ini bisa diartikan sebagai gumpalan darah atau sesuatu yang melekat bagaikan seekor lintah yang menempal. Dunia kedokteran telah membenarkan dan membuktikan bahwa zigot yang terbentuk sebagai hasil pembuahan ini, akan segera menempel di dinding rahim ibu untuk menghisap darah dan mengambil sari makanan dari darah ibunya.
ثم آان علقة فخلق فسوى“kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah
menciptakannya, dan menyempurnakannya, (QS Al Qiyyamah 75:38)”
Kemudian ditambahkan lagi dengan surat surat Al ‘Alaq ayat 1‐2 yang berbunyi ;
اقرأ باسم ربك الذي خلق.خلق اناإلنس من علق“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari „alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
(QS Al ‘Alaq 96:1-2)”.
Setelah minggu ke 3 – ke 5 mulailah terbentuk embrio yang berupa gumpalan daging yang makin membesar di dalam rahim. Di dalam gumpalan daging yang makin membesar itu, mulailah terjadi pembentukan tulang dan rangka. Selanjutnya tulang yang sudah terbentuk, di ikat oleh bagian daging‐daging terdekat membentuk otot‐otot sesuai dengan letak dan fungsi tulang tersebut. Pematangan dan penyempurnaan susunan tulang , daging dan organ‐organ vital lainnya terus berlanjut hingga mencapai minggu ke 8 ,dan pada akhir minggu ke 9 embrio sudah berbentuk jabang bayi (fetus) atau manusia kecil yang terus mengalami perkembangan lebih sempurna hingga menunggu waktu kelahirannya. Jadi terdapat “tiga fase” perubahan bentuk kejadian manusia di dalam rahim ibu. Pertama adalah fase Pre‐embrionik terjadinya pembuahan hingga pembentukan zigot yang masih berupa gumpalan darah, kedua fase Embrionik (embrio) yang berupa gumpalan daging atau organ‐organ vital dan pembentukan tulang‐tulang , ketiga fase Fetus atau jabang bayi dimana terjadi proses penyempurnaan pembentukan organ‐organ penting dan pengikatan tulang‐tulang dengan jaringan otot. Kemudian Fetus terus bekembang menuju bentuk yang lebih sempurna hingga menunggu saat‐saat kelahirannya di minggu ke 38 hingga ke 40 ( baca “ Williams P., Basic Human Embryology “, 3. edition, 1984, s. 64.). Fase‐faase perubahan atau perkembangan manusia di dalam rahim Ibu , sudah di abadikan oleh Al Qur’an 1400 tahun yang lalu. Sedangkan dunia kedokteran baru membuktikannya pada abad ke 20 ini. Seperti dalam surat Az Zummar ayat 6 yang berbunyi ;
أمهاتكم خلقا من بعد خلق في ظلمات ثالث“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan (QS Az Zummar39:6)”.
Tiga kegelapan yang dimaksud oleh ayat diatas , mempunyai arti yang cukup luas. Antara lain dapat berupa 3 fase perubahan bentuk seperti yang sudah termati diatas (zygot, embrio dan Fetus) dan bisa juga berupa 3 kegelapan saat calon bayi masih berasa di dalam selubung yang tertutup rapat (placenta). Hanya bahan makanan yang berasal dari darah ibu yang boleh masuk kedalam selubung (Placenta) calon bayi itu. Bahkan bakteri dan sperma pun tidak akan sanggup menembus selubung gelap dari placenta itu. Ke tiga lapisan tersebut adalah berupa lapisan dari placenta yang terdiri dari Amnion, Korion dan Alantois. Beberapa hal menarik lainnya yang disampaikan oleh Al Qur’an tentang kejadian manusia di dalam rahim antara lain adalah ; A.. Jenis kelamin bayi yang akan lahir Menurut keterangan Al Qur’an, jenis kelamin bayi yang dilahirkan ditentunkan oleh bibit (Sperma) dari Bapaknya. Sebagaimana yang diabadikan di dalalam Surat Am Najm ayat 45‐46 yang berbunyi ;
وأنه خلق الزوجين الذآر واألنثى45 من نطفة إذا تمنى46
وأن عليه النشأة األخرى47“ dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan
laki-laki dan perempuan45, dari air mani, apabila dipancarkan46. Dan bahwasanya Dia-lah yang menetapkan kejadian yang lain
(kebangkitan sesudah mati) (QS 53:45-47),
Ayat diatas menjelaskan tentang kejadian manusia yang berpasang‐pasangan yaitu laki‐laki dan perempuan yang ditentukan oleh air mani (sperma) apibila dipancarkan. Kemudian setelah kematiannya, di hari kiamat nanti, manusia itu akan dibangkit kembali dengan bentuk kejadian yang berbeda yang tidak diketahui oleh manusia. Cabang‐cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi
yang diberikan Al Qur’an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel‐sel sperma dari tubuh pria, sedangkan wanita atau sel telur tidak berperan terhadap penentuan jenis kelamin manusia. Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom tersebut menentukan jenis kelamin. Dua kromosom ini adalah pasangan “XY” pada pria, dan pasangan “XX” pada wanita. Kromosom Y membawa gen‐gen yang mengkode sifat‐sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen‐gen yang mengkode sifat‐sifat kewanitaan. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari pasangan kromosom ini, baik pada pria dan wanita. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sperma berkromosom Y bergabung dan berpasangan dengan sel telur wanita yang membawa kromosom X, maka bayi yang akan lahir bayi berjenis kelamin pria. Sementara jika satu sel sperma berkromosom X dari laki‐laki bergabung dan berpasangan dengan sel telur yang membawa kromosom X, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin wanita. Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung atau berpasangan dengan sel telur wanita. Artinya proses perjodohan dari pasangan kromosom tersebutlah yang menentukan jenis kelamin, apakah X ketemu X atau X ketemu Y ?. B.. Kandungan yang tidak sempurna Adakalanya pada fase pembentukan zigot sampai fase embrio mengalami kejadian yang tidak sempurna sehingga akan terjadi keguguran, kegagalan kehamilan atau pendarahan. Namun kegagalan atau keguguran kehamilan jarang terjadi setelah janin berubah menjadi fetus karena kedudukannya di dalam rahim sudah sangat kuat dan sempurna. Kegagalan dan keguguran sering terjadi pada trisemester pertama. Hal ini sudah diberitahu oleh al Qur’an yang tercantum pada surat Al Hajj ayat 6 yang berbunyi ; Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan
kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-
angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat
bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah ( QS 22:6)
Keterangan surat Al Hajj ini juga memperkuat penjelasan yang tercantum pada surat Al Mu’minuun ayat 14, seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi, yaitu tentang fase‐fase pembentukan janin di dalam rahim ibu.. Tidak ada yang bertentangan di dalam keterangan ayat‐ayat Al Qu’an , semuanya saling memperkuat dan saling melengkapi. Demikianlah mukzizat ayat‐ayat Al Qur’an yang diturunkan Allah kepada Nabi besar Muhammad SAW. Padahal beliau tidak dapat mengetahui secara mendetail perkembangan sain abad sekarang ini, karena beliau adalah seorang yang buta huruf, yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan ilmiah. Jadi benarlah bahwa Muhammad hanya menyampaikan Wahyu yang diterimanya dari Allah. sesungguhnya yang maha mengetahui dan maha benar atas keterangan AL Qur’an tersebut hanyalah Allah. Kesimpulannya adalah bahwa Al Qur’an bukanlah karangan nabi Muhamad SAW, tetapi firman dan wahyu dari Allah SWT. Maha benar Allah dengan segala firmanNYA. Mashaallah? Dokter kandungan dan ahli embriologi terhebat di dunia yang berasal dari Kanada, Dr. Keith Moore. ia memiliki sebuah buku yang diterjemahkan ke dalam delapan bahasa; dipelajari di kebanyakan universitas‐universitas dunia. Dia menyampaikan pidato dengan tema, “Keselarasan Ilmu Kandungan dengan sesuatu yang Terdapat dalam Al‐Qur’an dan As‐Sunah” di Universitas al‐Malik Faishal. Dia berkata, “Sesungguhnya ilmu pengetahuan ini, yang terdapat dalam Al‐Qur’an datang kepada Muhammad dari sisi Allah, sebagaimana juga memberikan bukti kepadaku
bahwa Muhammad adalah pasti seorang rasul yang diutus dari sisi Allah.” Dia juga berkata dalam pidatonya, “Manusia ketika pertama kali diciptakan dalam perut ibunya berbentuk segumpal darah, kemudian setelah itu ciptaannya meningkat menjadi segumpal daging, kemudian berubah menjadi tulang‐belulang, dan kemudian dibungkus dengan daging,. “Semua yang kami dapatkan dalam penelitian‐penelitian kami, maka kami mendapatkannya tertera di dalam Al‐Qur’an surat Al ‘Alaq yang berbunyi ; “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhamu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (qs 96:1)
”.
“Dr Keith Moore “ yang telah menulis buku terbaik “Perkembangan Manusia” telah membenarkan tentang fase‐fase pembentukan janin di dalam rahim sesuai dengan keterangan ayat‐ayat Al Qur’an. Untuk membuktikan yang mana yang lebih dahulu “ pembentukan daging atau tulang ?” atau keduanya sama‐sama terbentuk?. Maka “Dr Keith Moore “ melakukan penelitian lebih lanjut dengan membuat sebuah irisan dalam embrio dan membedah organ bagian dalam, pada berbagai usia embrio. Dia menemukan sebagian besar tulang‐tulang itu sudah terbentuk dan sebagian lagi belum terbentuk secara sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa benar dengan apa yang disampaikan oleh A Qur’an. Artinya Tulang tersebut terbentuk dari dalam daging kemudian dilanjutkan oleh pengikatan tulang oleh otot‐otot jaringan atau daging terdekat. 2. Tentang semua makluk yang berpasang‐pasangan
Menurut ayat QS 51:49 ; “ Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” Orang‐orang kafir menghujat ayat ini dan memperlok‐olokannya, karena menurut mereka, tidak semua makluk hidup diciptakan berpasang‐pasangan. Ada jenis makluk hidup lain yang tidak memiliki pasangannya seperti; bakteri, fungi imperfeci (jamur) dan lain sebagainya. Dimana makhluk hidup ini termasuk anggota Monera Kingdom yang berkembang biak secara a‐seksual. Elodea Eropa adalah
tanaman satu jenis kelamin saja, yang juga berkembang biak secara a‐seksual. Cacing ternyata hewan hermafrodit (dgn dua jenis kelamin).
Jawaban Rahmanhadiq; AL Qur’an surat Az Dzaariyaat ayat 49 berbunyi ;
ومن آل شيء خلقنا زوجين لعلكم تذآرون49“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya
kamu mengingat akan kebesaran Allah (QS Asz dzaaryaat 51:49)”.
Kata “berpasang‐pasangan” yang tertanam di dalam konteks ayat tersebut diatas mempunyai cakupan makna yang sangat luas dan dalam. Untuk itu manusia harus banyak belajar tentang apa saja yang menjadi cakupan kata “berpasangan” tersebut. Tentu saja Allah SWT tidak sembarangan menggunakan kata‐kata “berpasangan” tersebut di dalam FirmanNYA. Para penghujat tersebut mengartikan berpasangan sesuai dengan apa yang terlihat oleh mata kepalanya. mereka menginterprestasikan kata “ berpasangan “ berdasarkan jenis kelamin (Gender) , tetapi dia juga melihat ada diantara hewan dan tumbuh‐2an yang tidak berpasangan, padahal mereka tidak kawin namun masih bisa beranak pinak (misalnya bakteri, jamur, cacing dan makhluk asexual lainnya). Si Penghujat al Qur’an menuduh bahwa nabi Besar umat Islam telah keliru menyampaikan Firman Tuhan yang tidak sesuai dengan fakta dari penemuan sain di bidang biologi. Sebenarnya bukan Muhammad SAW yang salah dalam menyampaikan ayat tersebut, kita manusialah yang masih belum mampu memahami maksud dan makna yang terkandung di dalam ayat tersebut. Nabi Muhammad SAW hanya menyampaikan Firman Allah SWT, beliau adalah seorang yang tidak bisa baca tulis, dan tidak pernah mendapat pendidikan ilmiah di zaman jahilliah dulu , kalau dibandingkan dengan perkembangan imu pengetahuan abad millenium ini. Maka tentunya, nanti Allah yang akan membuktikan kebenaran ayat‐ayatNYa, melalui pencarian dan pembuktian oleh para saintis di kemudian hari. Kalau kita perhatikan secara kasat mata, kelahiran seorang anak atau keturunannya adalah dari hasil perkawinan antara pasangan jantan dan betina. Begitu juga hewan lainnya ; kambing, domba, kuda dan lain‐lain.
Tumbuh‐tumuhan juga memperbanyak diri dengan perkawinan dari pasangan serbuk sari dan kepala putik. Jadi dalam hal perkawinan saja Allah sudah menciptakan berpasang-pasangan. Namun dari hasil penelitian ilmiah, terdapat beberapa mahkluk hidup yang tidak membutuhkan proses perkawinan antara pasangannya untuk beranak pinak. Misalnya Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri bukan dengan perkawinan dengan pasangannya, jamur berkembangbiak dengan spora dan pembelahan sel, cacing tanah bersifat hemaprodite yang tidak membutuhkan pasangannya. Ada juga tumbuhan lain yang dikembangbiakkan dengan stek , akar tinggal atau bagian organ yang terpotong. Bahkan ada juga seorang wanita perawan yang melahirkan anaknya tanpa adanya laki‐laki yang menghamilinya, seperti Isa A.S atau Yesus. Karena keganjilan itu maka umat Kristen menobatkannya menjadi Tuhan. Padahal masih banyak makhluk ciptaan Allah lainnya yang lahir tanpa perkawinan yang jauh lebih sulit dari pada proses kelahiran Yesus. Pertanyaannya adalah ; Kenapa ada hewan, dan tumbuh‐tumbuhan yang tidak membutuhkan pasangan untuk berkembang‐biak? Apakah hewan yang tidak berpasangan tersebut benar‐benar tidak berpasangan? Bagaimana proses terjadinya anakan dari makhluk yang tidak berpasangan tersebut? Apakah benar hewan dan tumbuh2an yang tidak berpasangan tersebut kontradiksi dengan keterangan ayat‐ayat Al qur’an? Kalau keturunan dapat dihasilkan tanpa melibatkan pasangan, bagaimana manusia dapat menjelaskan fenomen perkawinan tanpa gender tersebut? Apa arti gender dalam sistim reproduksi? Apakah tanpa pasangan atau tanpa proses perkawinan, keturunan dapat dihasilkan? Petanyaan‐pertanyaan diatas sangat sederhana, tetapi membutuhkan analisa cukup mendalam untuk menjawabnya. Manusia membutuhkan 15 abad untuk menjawab pertanyaan ini , dihitung setelah Al Qur’an menyampaikannya. Karena Jawaban dari pertanyaan‐pertanyaan tersebut akan menjelaskan tentang rahasia perkawinan atau reproduksi suatu makluk. Kata kunci dari pertanyaannya adalah; Apakah proses reproduksi suatu makluk hidup mutlak membutuhkan perkawinan antar pasangan-pasangannnya atau tidak? Apakah keterangan pada kata “berpasangan-pasangan” dalam sistim reproduksi yang dimaksud oleh Al Qur’an adalah harus berupa sistrim reproduksi antara makhluk hidup yang yang berlainan jenisnya
kelaminnya? Apakah reproduksi tanpa melibatkan pasangan merupakan sesuatu yang kontradiksi dengan Al Qur’an? Bagaimana Al Qur’an dapat menyingkapi semua kejadian tersebut? Sekiranya kalimat “berpasang-pasangan” hanya ditujukan bagi sistim reproduksi yang melibatkan pasangan saja, maka tentulah keterangan Al Qur’an tersebut kontradiksi dengan kenyataan sebagaimana yang telah ditemukan oleh sain modern. Maka kalimat “ berpasang-pasangan” terhadap sistem reproduksi yang disampaikan oleh AL Qur’an tersebut haruslah dicermati dan ditelaah lebih mendasar dan lebih mendalam lagi. Sekarang manusia ditantang oleh Allah untuk mengungkapkan rahasia “berpasang-pasangan” dalam sistim reproduksi makluk hidup. Mungkin saja kita yang salah menginterprestasikan makna dari kata “berpasang-pasangan” tersebut. Seolah‐olah kata tersebut berarti “perbedaan kelamin”, sehingga kita mengabaikan proses reproduksi yang tidak melibatkan jenis kelamin. Yang pada akhirnya bagi orang‐orang yang tidak suka dengan Al Qur’an mendapat peluang untuk memperolok‐olokkannya. Maka tugas seorang muslim yang mengertilah yang harus mengungkapkan dan mencari kebenaran makna dari kata “berpasang-pasangan” tersebut. Untuk itu marilah kita telusuri ayat‐ayat di dalam Al Qur’an untuk mencari penjelasan tentang “berpasangan-pasangan” yang berhubungan dengan sistim reproduksi. Ternyata Al Qur’an sudah jauh mendahului apa‐apa yang sudah ditemukan oleh misteri Sain abad sekarang. Kita dapat mengungkapkan apa sebenarnya arti dan makna dari kata “berpasangan” tersebut dari keterangan yang tercantum dalam surat Yassiin ayat 36 yang berbunyi ;
سبحان الذي خلق الأزواج آلها مما تنبت الأرض ومن أنفسهم ومما لا يعلمون36
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (QS Yasiin 36:36)”.
Ayat diatas memberikan petunjuk pada kita, bahwa semua makluk hidup yang melangsungkan hidupnya di atas permukaan di bumi ini, diciptakan Allah berpasang-pasangan. Jadi tidak ada makluk hidup yang tidak mengandung unsur “ berpasang-pasangan “, termasuk bakteri, jamur, dan seluruh tumbuh‐tumbuhan yang bereproduksi secara a‐sexual . Bahkan dalam diri manusia itu sendiri ada yang unsur yang “berpasang-pasangan” di dalam tubuhnya, sesuai dengan kalimat “dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”. Konteks ayat diatas juga bukan hanya membicarakan tentang Manusia yang diciptakan bepasang‐pasangan, tetapi juga tentang diri manusia itu sendiri, yang di dalam tubuhnya terdapat unsur yang berpasang-pasangan seperti makluk hidup lainnya (hewan dan tumbuh‐2an). Bagi telinga orang awam, analisa dan interprestasi saya ini tentu sangat aneh sekali. Tetapi ilmu pengetahuan abad sekarang sudah membuktikannya dengan tepat dan tidak terbantahkan. Di dalam tubuh setiap manusia , yaitu di dalam inti selnya, terdapat sepasang kromosom yang berasal bapak dan ibunya. Setiap sel tubuh manusia memiliki 46 kromosom yang setengahnya berasal dari Ibu dan setengahnya lagi berasal dari Bapaknya. Ini merupakan pembuktian ilmiah yang tidak terbantahkan. Ayat Al Qur’an diatas juga menjelaskan tentang sistim reproduksi asexual dari jenis hewan seperti bakteri, cacing dan berbagai jenis tumbuhan yang mampu bereproduksi secara vegetatif , yang semuanya mempunyai sesuatu yang berpasang-pasangan di dalam tubuhnya. Tugas manusialah untuk dapat mengungkapkan rahasianya. Allah sudah menjelaskan di dalam Al Quran melalui FirmanNYA kepada nabi Muhammad. Allah menyampaikan firmanNYA dengan tatabahasa yang sangat bijaksana penuh perhitungan dan sederhana, sehingga umat nabi Muhammad yang masih bodoh dan awam dapat menerima keterangan itu apa adanya. Pertanyaannya adalah ; Ada apa sebenarnya di dalam sel bakteri dan mikroba tersebut, sehingga dia dapat bereproduksi tanpa kawin dengan melibatkan pasangannya? Apakah ada sesuatu yang berpasangan yang terdapat di dalam sel mikroba sehingga dia dapat berkembangbiak tanpa melibatkan pasangannya? Pasangan apakah yang terlibat dalam sitim reproduksi asexual?
Kembali Allah memberikan petunjuk yang tersembunyi untuk memperkuat keterangan di dalam surat Yassiin ayat 36 diatas , yaitu dalam surat Asy Syura ayat 11 yang berbunyi ;
فاطر السماوات واألرض أزواجا ومن األنعام أزواجا يذرؤآم فيه ليس آمثله شيء وهو السميع البصير11
Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat (QS Asy
Syura 42:11)”.
Kontek ayat diatas menjelaskan tetang ketentuan sistem reproduksi antar sesama spesies. Bagi manusia sudah disediakan oleh Allah pasangan-pasangan dari jenis mereka sendiri yaitu sesama manusia (laki‐laki dan perempuan) bukan dengan hewan, begitu juga antar sesama jenis hewan. Artinya manusia kawin sesama manusia untuk meneruskan generasinya. Sedangkan hewan seperti (domba kambing , anjing, harimau dll) , juga sudah dipersiapkan oleh Allah pasangan-pasangannya untuk kawin dan beranak pinak. Artinya satu species hanya berasal dari dari species yang sama ; keturunan manusia berasal dari manusia, keturunan kera berasal dari kera, anak domba berasal dari induk domba. Ayat ini juga menjelaskan bahwa manusia bukan berasal dari kera. Kemudian diakhir ayat tersebut, Allah menjelaskan bahwa tidak satupun hasil ciptaaNYA sama dengan ujud Allah. Artinya , hasil reproduksi makluk hidup itu tidak ada yang akan menyerupai Allah. Artinya Allah itu tidak beranak dan tidak berreproduksi. Jadi kalau ada anak manusia yang menjadi anak Allah, maka itu akan kontradikasi dengan penjelasan ayat ini. Artinya ayat ini juga menentang paham ajaran trinitas yang dianut oleh umat nasrani Sistim reproduksi makluk hidup sudah ditentukan dan diciptakan oleh ALlah, makluk hidup tinggal menjalankan rahmatNYA itu dengan cara yang dia sukai.
Perkawinan antara sesama pasangan dalam satu species merupakan sarana dan fasilitas yang terbaik untuk dilaksanakan oleh makluk diatas bumi ini. Allah sudah menciptakan sarana dan fasilitas yang terbaik , mudah, sederhana, praktis, ekonomis dan paling menyenangkan, untuk masing‐masing sistim reproduksi makluk hidup. Seperti misalnya; Manusia diberikan Allah sarana dan fasilitas reproduksi dengan cara perkawinan antara pria dan wanita yang mempunyai mamfaat dan hikmah yang sangat luas seperti ; suatu cara yang paling menyenangkan, mempererat rasa kasih sayang diantara kedua pasangannya serta keturunannya, mudah, sederhana , biaya yang murah, dan dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan kesepakatan dari kedua pasangan itu. Disamping itu Allah sudah melengkapi manusia dengan perasan senang, keinginan syahwat terhadap pasangannya sebagai sarana tambahan agar manusia dapat beranak pinak dimuka bumi ini. Begitu juga dengan bakteri, yang merupakan jenis makluk hidup yang berperan penting dalam melaksanakan tugas‐tugas menghancurkan dan menguraikan (decomposer) sisa‐sisa makanan menjadi unsur‐unsur dasar untuk dikembalikan lagi ke bumi ini agar dapat dimamfaatkan oleh dunia tumbuh‐tumbuhan untuk melanjutkan siklus rantai makanan yang tidak putus‐putusnya. Untuk itu bakteri membutuhkan proses yang sangat cepat untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, sehingga dengan tubuhnya yang sangat kecil itu, Allah dengan ketentuanNYA memberikan sarana istimewa kepada makluk prokariot ini untuk berproduksi dengan cara cepat berupa pembelahan sel, bukan dengan cara perkawinan yang rumit dan lama. Artinya masing‐masing makluk sudah ditentukan fungsi dan tugasnya di bumi ini, Allah menghendaki semuanya berkembangbiak dan bekerja mengolah bumi, sehingga Allah memberikan fasilitas dan sarana yang berbeda‐beda untuk setiap makluk dalam melaksanakan system reproduksinya. Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah ; Apakah benar satu species berasal dari species yang sama? Apa benar perkawinan antar species‐species yang berbeda tidak dapat menghasilkan keturunan? Apakah pada species yang sama dapat menghasilkan anak tanpa perkawinan melalui pasangannya? Untuk menjelaskan pertanyaan diatas tersebut, maka kita perlu banyak belajar tentang ilmu genetika. Kita harus menata ulang barbagai
penemuan sain dibidang genetika dan embriologi dari masa kemasa hingga sekarang ini. Terdapat beberapa periode bersejarah tentang penemuan sain di bidang genetika Dimulai dari Charles Darwin pada tahun 1859, sampai berhasilnya proyek penyusunan Genom Manusia pada tahun 2003. Kronologis penemuan di bidang genetika adalah sebagai berikut ; 1. 1859 Charles Darwin menerbitkan The Origin of Species, lalu berkembang menjadi dasar‐dasar teori evolusi. 2. 1865 Gregor Mendel menyerahkan konsep hereditas kawin silang tanaman pada kacang Kapri Pisum sativum. 3. 1878 E. Strassburger memberikan penjelasan mengenai pembuahan berganda. 4. 1900 Penemuan kembali hasil karya Mendel secara terpisah oleh Hugo de Vries (Belgia), Carl Correns (Jerman), dan Erich von Tschermak (Austro‐Hungaria). Para penemu ini manjadi tonggak tentang teori genetika klasik. 5. 1903 sudah ditemukan unit pewarisan genetic dalam sel yang dinamai dengan Kromosom. 6. 1905 Pakar biologi Inggris William Bateson melakukan peng‐kode‐an dari satuan‐satuan genetika (kromosom). 7. 1908 dan 1909 Peletakan dasar teori genetika populasi oleh Weinberg (dokter dari Jerman) dan secara terpisah oleh James W. Hardy (ahli matematika Inggris) . Ini merupakan tonggak awal dari konsep genetika populasi. 8. 1910 Thomas Hunt Morgan. Menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster) dan menunjukkan adanya gen‐gen berada pada kromosom. Penemuan ini merupakan tonggak awal dari kosep sitogenetika. 9. 1913 Alfred Sturtevant berhasil membuat peta genetik pertama dari suatu kromosom. 10. 1918 Ronald Fisher (ahli biostatistika dari Inggris) menerbitkan On the correlation between relatives on the supposition of Mendelian inheritance ( "Keterkaitan antarkerabat berdasarkan pewarisan Mendel"). Era ini membuka tonggak baru pada konsep genetika kuantitatif . 11. 1927 diamatinya perubahan‐perubaan fisik pada gen (disebut mutasi ). 12. 1928 Frederick Griffith menemukan suatu molekul pembawa sifat yang
dapat dipindahkan antarbakteri (konjugasi). 13. 1931 Pindah silang. menyebabkan terjadinya rekombinasi. 14. 1941 Edward Lawrie Tatum and George Wells Beadle menemukan bahwa gen merupakan penyandi dari suatu protein. Ini merupakan tonggak dari ilmu Genetik dasar. 15. 1944 Oswald Theodore Avery, Colin McLeod and Maclyn McCarty. Berhasil mengisolasi DNA sebagai bahan genetik (mereka menyebutnya prinsip transformasi). 16. 1950 Erwin Chargaff menunjukkan adanya aturan umum yang berlaku untuk empat nukleotida pada asam nukleat, misalnya adenin selalu bersamaan jumlahnya dengan timin. 17. 1950 Barbara McClintock menemukan transposon pada jagung. 18. 1952 Hershey dan Chase . Berhasil membuktikan bahwa informasi genetik dari bakteriofag (dan mungkin semua organisme lain) adalah DNA. 19. 1953 Rahasia struktur DNA berhasil dipecahkan oleh James D. Watson dan Francis Crick berupa pilin ganda (double helix), berdasarkan gambar‐gambar difraksi sinar X DNA dari Rosalind Franklin . Keberhasilan ini merupakan tonggak bersejarah terhadap azaz‐azaz genetika molekular. 20. 1956 Jo Hin Tjio dan Albert Levan memastikan bahwa kromosom manusia berjumlah 46. 21. 1958 Eksperimen Meselson‐Stahl . berhasil menjelaskan bahwa DNA digandakan (direplikasi) secara semikonservatif. 22. 1961 Kode genetik tersusun secara triplet. 23. 1964 Howard Temin . Berhasil menemukan virusRNA . 24. 1970 Enzim restriksi . Berhasil melakukan pemotongan dan penyambungan DNA dari bakteri Haemophilus influenzae. Ini merupakan tongak baru konsep‐konsep bioteknologi modern. 25. 1977 Sekuensing DNA pertama kali berhasil dilakukan oleh Fred Sanger, Walter Gilbert, dan Allan Maxam yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan sekuensing seluruh genom Bacteriofag Φ‐ X174( suatu virus ). Ini merupakan tonggak bersejarah terhadap konsep genomika. 26. 1983 Perbanyakan (amplifikasi) DNA berhasil dilakukan oleh Kary Banks Mullis setelah menemukan Reaksi Berantai Polymerase (PCR). 27. 1985 Alec Jeffreys menemukan teknik sidik jari genetik. 28. 1989 Sekuensing pertama kali dilakukan terhadap gen manusia, yaitu
pengkode protein CFTR yang menjadi penyebab cystic fibrosis. 29. 1989 Peletakan landasan statistika yang kuat bagi analisis lokus sifat kuantitatif (analisis QTL) . 30. 1995 Berhasil melakukan Sekuensing terhadap genom Haemophilus influenzae. Merupakan sekuensing genom pertama terhadap organisme yang hidup bebas. 31. 1996 Sekuensing pertama berhasil dilakukan pada eukariota: khamir Saccharomyces cerevisiae. 32. 1998 Berhasil melakukan sekuensing pertama terhadap eukariota multiselular, nematoda Caenorhabditis elegans. Tahun ini juga Era dimulainya Human Genome Project. 33. 2001 Draf urutan awal genom manusia sudah dirilis. 34. 2003 Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) menyelesaikan 99% pekerjaannya pada tanggal (14 April) dengan akurasi 99.99% Jika kita lihat kronologis perkembangan ilmu genetika modern, baru dimulai sekitar 150 tahun yang lalu. Tetapi kemajuannya berjalan cukup cepat hingga ditemukannya DNA dan berhasil membuat peta genom DNA manusia. Pertanyaannya adalah ; Apakah penemuan ‐ penemuan sain dibidang genetika ini sejalan dengan petunjuk ayat Al Qur’an? Bagaimana Al Qur’an mengungkapkannya?. Pada awalnya , perkembangan ilmu genetika dimulai dari hasil pengamatan kasat mata oleh Darwin terhadap berbagai species yang mengalami banyak perubahan dari satu induvidu ke induvidu lainnya. Di dalam satu species saja, Darwin banyak menyaksikan perubahan tampilan sifat yang berbeda‐beda dari species itu , sedangkan antara satu species dengan species yang berkerabat dekat banyak ditemukan persamaan‐persamaan.. Beliau beranggapan bahwa semua makhluk hidup telah mengalami suatu perubahan wujud akibat suatu proses evolusi yang berasal dari satu atau beberapa nenek moyangnya. Menurut Darwin makluk hidup yang paling sederhana telah mengalami perubahan bentuk yang sangat komplek dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam jangka waktu yang sangat lama, mungkin berjuta atau milyaran tahun yang lalu, sehingga terjadilah makluk hidup yang paling sempurna yang titik puncaknya adalah manusia. Artinya Darwin
berkesimpulan bahwa semua jenis kehidupan di bumi ini berasal dari sel yang paling sederhana yaitu amoeba atau sejenis hewan bersel satu. Darwin membuat kesimpulan itu berdasarkan fakta‐fakta yang dikumpulkannya setelah melakukan survey dalam perjalanannya mengelilingi dunia. Fakta‐fakta yang dikumpulkan oleh Darwin itu antara lain adalah ; 1.Diantara individu dari species yang sama terjadi berbagai perubahan bentuk sperti hewan ternak dan hasil‐hasil pertanian. 2.Hasil surver menunjukan bahwa hanya organisme yang kuat yang dapat bertahan hidup untuk meneruskan dan beradaptasi dengan lingkungan. 3.Adanya bekas‐bekas fosil zaman purba yang dikumpulkan dari survey geologi yang menunjukan bukti‐bukti asal mula nenek moyang. 4.Perubahan yang tidak diperkirakan (mutasi) disebabkan oleh adanya perubahan factor pembawa sifat keturunan(Gen), walaupun sebenarnya waktu itu Darwin belum menggunakan istilah Mutasi atau Gen di dalam bukunya. 5.Penggolongan jenis‐jenis makluk hidup (Taksonomi) mengisyaratkan tersusunnya gambaran keteraturan klasifikasi, mulai dari tingkat organisme sederhana sampai berjenjang naik ke tingkat yang lebih sempurna 6.Terdapatnya anggota tubuh hewan yang tidak berkembang dan lebih berkembang pada hewan lainnya (seperti jerapah dengan leher yang lebih panjang dari zebra, hewan yang berekor hingga yang tidak berekor). Kesimpulan teori Darwin pada zaman itu telah membuat semua orang tercengang dan kagum. Banyak orang percaya dengan apa yang disampaikan dari kesimpulan Darwin tersebut , tetapi banyak pula yang menolaknya dengan keras karena tidak mungkin manusia berasal dari kera. Penganut agama Yahudi, Nasrani dan Islam menolaknya dengan keras karena mereka yakin bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan , berasal jenisnya sendiri yaitu Adam. Namun kesimpulan Darwin merupakan tonggak bersejarah dalam usaha manusia mengungkapkan rahasia tentang asal‐muasal kejadian makluk hidup. Teori Darwin hidup subur dan berkembang hingga zaman modern ini, sehingga melahirkan generasi‐generasi pemuja beliau yang ingin membuktikan bahwa evolusi itu benar adanya. Generasi pemuja teori Evolusi sudah melangkah sangat jauh , dan mereka ingin membukti bahwa makluk hidup bukanlah diciptakan, tetapi terjadi begitu saja sesuai dengan hakikat Evolusi itu sendiri.
Pastilah Darwin sendiri tidak menyangka kalau kesimpulannya sudah berlari begitu cepat dan tidak terkendali , lalu dibelokkan oleh orang‐orang tertentu untuk mendapatkan popularitas dan keuntungan yang menyesatkan. Bagi pemuja teori Evolusi, Ilmu dan teknologi adalah tujuan hidup sementara agama bagi mereka adalah sesuatu yang tidak berguna dan harus ditinggalkan. Yang pada akhirnya berujung pada kepentingan “materialisme dan sain “ sebagai Tuhan baru dalam tujuan hidup. Sayangnya kesimpulan Darwin itu tidak dapat dibuktikan melalui metode‐metode eksperimen tetapi hanya sebagai hipotesis atau perkiraan saja. Namun para ahli genetika abad ini yang berkiblat pada teori Darwin telah menjadikan konsep teori Evolusi sebagai tujuan eksperimen, kepercayaan dan agama baru mereka. Padahal sejak awalnya kesimpulan Darwin itu sendiri sudah cacat dan tidak mampu menjelaskan berbagai persoalan dari kesimpulannya antara lain ; 1. Mulai dari teori evolusi di proklamirkan pada tahun 1859 sampai detik ini, belum pernah dilaporkan adanya spesies baru yang terjadi akibat proses evolusi atau karena proses mutasi gen. Walaupun pernah dilaporkan adanya mutan pada satu induvidu akibat experiment genetik, tetapi tidak menjadikan mutan itu sebagai spesies baru yang lain sama sekali dari induknya. 2. Teori Darwin dan para pengikutnya sampai sekarang juga tidak mampu membuktikan adanya mutan transisi (species perantara) yang terlahir akibat mutasi dua species yang berbeda. Misalnya tidak pernah dijumpai hewan yang tubuhnya berupa setengah ikan dan setengahnya lagi reptile. 3. Teori Darwin tidak dapat menjelaskan kenapa terdapat ruang kosong dalam peralihan tingkat klasifikasi taksonomi. Walaupun mereka mengatakan itu adalah karena seleksi alam, tetapi mereka tidak mampu untuk membuktikanya dengan fakta yang ada. 4. Teori Evolusi Darwin yang menyimpulkan bahwa telah ditemukan fosil Burung Archaeopteryx. Fosil ini diperkirakan hidup 150 juta tahun yang lalu dan diperkirakan sebagai nenek moyang Burung yang berasal dari Reptil. Namun pada pada tanggal 23 Juni 2000, telah ditemukan lagi fosil burung yang sama (Archaeopteryx) di daerah timur tengah. Fosil ini diperkirakan hidup sekitar 220 juta tahun yang lalu, jauh sebelum fosil pertama ditemukan. Hal ini membuktikan bahwa Fosil burung Archaeopteryx berasal dari jenis hewan atau species yang sama. Artinya Reptil berasal dari Reptil dan burung berasal dari burung. Burung bukan berasal dari Reptil.
Bahkan harian dalam New York Times menuis berita dengan tajuk “Penemuan Fosil Mengancam Teori Evolusi Burung”. Kemudian selanjutnya Mendel melakukan percobaan pada jenis kacang polong yang dapat berubah warnanya atau tingginya setelah dikawin‐silangkan. Pada keturunan petama Mendel menyaksikan bahwa induk yang mempunyai sifat yang dominant selalu menutupi sifat induk yang resesif, tetapi apabila hasil persilangan itu dikawinkan kembali, ternyata sifat resesif dari induknya dapat muncul kembali. Contohnya bila pohon capri yang tinggi dikawinkan dengan pohon capri yang pendek, keturunan pertama yang dihasilkan semua justru pohon tinggi. Tetapi apabila pohon hasil persilangan itu dikawinkan sesamanya kembali, maka ada yang tiggi dan ada pula yang rendah dengan komposisi 3:1. Mendel menjelaskan bahwa didalam gen kacang itu terdapat factor genotip yang Dominan (AA) sedangkan gen yang resesif (aa) yang apabila dikawinkan lagi akan menjadi AA. Aa, aA dan aa. Dimana AA, Aa dan aA berbatang tinggi sedangkan aa pendek, jadi komposisinya 3:1. Mendel menyimpulkan bahwa sifat resesif itu tidak akan hilang begitu saja, tetapi akan muncul kembali pada generasi berikutnya. Seolah‐olah postulat Darwin dan Mendel saling bertentangan. Namun para ahli genetika berpendapat bahwa penemuan Mendel memperkuat teori evolusi karena adanya factor gen yang menghasilkan mutasi . Penemuan mendel ini merupakan awal dimulainya usaha manusia untuk mengungkapkan rahasia mutasi gen dan membuktikan postulat Darwin tentang evolusi. Pencarian berlanjut terus hingga ditemukan adanya bahan kromosom yang ternyata merupakan unsur yang bertanggung jawab terhadap sifat Gen itu. Dari hasil penemuan pakar genetika berikutnya, ternyata gen yang diduga bertanggung jawab terhadap sistim reproduksi tersebut terdapat di dalam inti sel yang disebut dengan kromosom. Dari hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa ternyata kromosom terdapat pada semua makluk hidup baik hewan maupun tumbuh2‐an serta manusia. Kromosom Bakteri dan prokariot lainnya ditemukan di dalam sitoplasma. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata jumlah kromosom yang terdapat didalam inti sel tersebut merupakan bilangan genap yang bisa dibagi dua . Setiap species yang berbeda mempunyai jumlah kromosom yang berbeda. Lalu para ahli genetic menyimpulkan kenyataan ini , bahwa jumlah kromosom yang terdapat di dalam inti sel dari setiap spcies tersebut
merupakan penjumlahan dari dari kedua induknya. Hal ini teramati pada saat terjadinya peristiwa Miosis (pembelahan sel), dimana sel yang memiliki kromosom ganda tersebut membelah diri menjadi 2 sel yang masing‐masing mengandung setengahnya. Artinya, setiap kromosom mengandung pasangan yang berasal dari ibu dan bapaknya. Untuk memudahkan pengertian tentang gambaran kromosom tersebut, kita dapat lihat pada ilustrasi gambar‐gambar berikut ini;
Ini adalah gambar dari kromosom sel eukariot yang berpasangan dan terkondensasi dalam bentuk Metafase. 1. lengan bersilang yang dengan disebut Kromatid 2. Titik pertemuan ang disebut centrome 3. Lengan pendek 4. Lengan panjang
Hasil penelitian membuktikan bahwa kromosom manusia berjumlah 46 yang terdiri dari 23 pasangan yang masing‐masingnya berasal dari ibu dan bapaknya. Seperti pada gambar berikut ;
Pada gambar diatas , dari 46 kromosom yang berpasangan (diploid) ini, terdiri darii 44 buah autosom (kromosom penentu sifat-sifat tubuh) dan 2 buah gonosom (kromosom penentu jenis kelamin). Dimana Sel somatik pria terdiri dari 44 autosom dan gonosom XY, sedangkan wanita 44 autosom dan gonosom XX. (Campbell, 2002). Kromosom x dan kromosom Y merupakan kromosom penentu jenis kelamin keturunan yang akan dihasilkan nanti. Hanya Sperma yang mengandung kromosom X Y sedangkan Sel telur hanya mengandung kromosom XX . Jadi terbukalah misteri dari petunjuk ayat‐ayat Al Qur’an yang selama ini sering diperdebatkan dan diperolok‐olokan oleh para penentang Al Qur’an. Ternyata pada bagian tubuh kita yang terkecilpun masih mengadung unsur yang berpasangan yaitu kromosom yang berasal dari pasangan ibu ‐ Bapak kita. Terbuktilah bahwa yang dimasud dari keterangan Al Qur’an surat ( QS 51:49 ; “ Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” Kata “berpasang-pasangan” bukan hanya sekedar pasangan dalam arti perbedaan gender
(jenis kelamin) semata, tetapi lebih luas dan dalam lagi dari itu , sebagaimana yang dimaksud oleh keterangan al Qur’an dalam surat yassin; “ Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”.
Dari makna kalimat “diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui“ , AL Qur’an sudah memberikan petujuk bahwa di dalam tubuh kita terdapat unsur yang berpasang‐pasangan. Tetapi pada zaman jahiliah ketika ayat al qur’an tersebut diturunkan, mereka itu tidak mengetahuinya. Penjelasan dan petunjuk Al Qur’an ini sudah disampaikan oleh Nabi Muhammad jauh sebelum ilmu Genetika berkembang atau jauh sebelum kromosom itu ditemukan. Pertanyaannya adalah ; Apakah nabi Muhammad seorang ahli Genekologi yang dilahirkan pada zaman kebodohan dan kegelapan? Padahal Muhammad adalah anak manusia yang tidak pernah mendapatkan pendidikan ilmiah sebelumnya? Padahal di zaman itu merupakan keadaan yang sangat jauh dari sentuhan ilmu Kedokteran apalagi ilmu Genetika. Maka hanya satu jawabannya yang dapat disimpulkan, bahwa nabi Muhammad hanya penyampai petunjuk Ilahi dan dia hanya seorang utusan dari sang Pencipta untuk seluruh umat manusia. Sesuai dengan petunjuk Al Qur’an pada surat Surat 42. ASY SYURA ‐ Ayat 48 yang berbunyi ; “ Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai
pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikannya. Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada
manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan
perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat). (QS
42:48) “.
Daftar dibawah ini dapat dilihat jumlah kromosom dari berbagai makluk hidup ; 1. Manusia Memiliki 46 Kromosom 2. Anjing Memiliki 78 Kromosom 3. Ayam Memiliki 78 Kromosom 4. Bawang Memiliki 16 Kromosom 5. Beras Memiliki 24 Kromosom 6. Bintang Laut Memiliki 94 Kromosom 7. Buncis Memiliki 22 Kromosom 8. Cacing Tanah Memiliki 36 Kromosom 9. Cemara Memiliki 24 Kromosom 10. Gamdum Bir Memiliki 14 Kromosom 11. Gandum Roti Memiliki 42 Kromosom 12. Hidra Memiliki 32 Kromosom 13. Ikan Mas Memiliki 94 Kromosom 14. Jagung Memiliki 14 Kromosom 15. Jamur Memiliki 4 Kromosom 16. Kacang Polong Memiliki 14 Kromosom 17. Kalkun Memiliki 82 Kromosom 18. Kapah Penicillium Memiliki 2 Kromosom 19. Kapas Memiliki 52 Kromosom 20. Katak Memiliki 26 Kromosom 21. Kecoa Memiliki 24 Kromosom 22. Keledai Memiliki 62 Kromosom 23. Kentang Memiliki 48 Kromosom 24. Kera Memiliki 48 Kromosom 25. Ketimun Memiliki 14 Kromosom 26. Kubis Memiliki 18 Kromosom 27. Kucing Memiliki 38 Kromosom 28. Kuda Memiliki 64 Kromosom 29. Lalat Rumah Memiliki 12 Kromosom 30. Lobak Memiliki 18 Kromosom 31. Merpati Memiliki 80 Kromosom 32. Nyamuk Memiliki 6 Kromosom
33. Ragi Memiliki 34 Kromosom 34. Sapi Memiliki 60 Kromosom 35. Simpanse Memiliki 48 Kromosom 36. Tembakau Memiliki 48 Kromosom 37. Tikus Rumah Memiliki 40 Kromosom 38. Tikus Sawah Memiliki 42 Kromosom 39. Tomat Memiliki 24 Kromosom 40. Ulat Sutera Memiliki 56 Kromosom Pertanyaan selanjutnya adalah ; Bagaimanakah kerangka atau struktur bangun dari kromosom itu? Apakah masih ada sesuatu yang berpasang‐pasangan sebagaimana petunjuk di dalam Ayat Al Qur’an? Bagaimana peran kromosom dalam kejadian manusia atau makluk lainya? Apakah keterangan Al Qur’an masih sesuai dengan kenyataan yang ditemukan oleh kemajuan teknologi dan sain? Apakah kata‐kata “berpasang-pasangan” di dalam ayat Al Quran tersebut diatas masih dapat dihubungan dengan sesuatu yang ada di dalam kromosom itu? Dari hasil temuan selanjutnya, ternyata apa yang didapat, lebih menakjubkan lagi dari apa yang diperkirakan sebelumnya. Kromosom bukan hanya sekedar sesuatu yang berpasang-pasangan saja, tetapi di dalam kromosom itu terdapat berbagai jenis gen‐gen yang bertanggung jawab terhadap seluruh aktifitas makluk itu sendiri. Ternyata kromosom itu bagaikan sebuah tempat penampungan “database” yang menyimpan seluruh kode‐kode informatika Genetika , baik yang bersifat Genotipe maupun yang menghasilkan sifat Fenotipe. Informasi “database” yang disimpan di dalam kromosome tersebut adalah suatu struktur kimia yang disebut dengan “ DNA (Deoxyribosa Nucleosid Acid)” .
Didalam tubuh kromosom terdapat DNA yang berbentuk benang kusut , bagaikan benang sutra dari sebuah rumah kepompong. Apabila benang itu ditarik akan terbentuk putiran rantai yang sangat panjang. Rantai itu
terdiri dari ikatan protein A-T dan G-T yang selalu berpasang – pasangan.
Pasangan ini bagaikan bahasa “Digital” untuk peng‐kode‐an gen‐gen tertentu yang menginformasi‐kan pembentukan dan aktifitas seluruh kegiatan sel.
Gambar Struktur molekul DNA. Atom karbon berwarna hitam, oksigen merah, nitrogen biru, fosfor hijau, dan hidrogen putih.
.
Gambar Struktur kimia DNA
Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenin dengan timin) dan (guanin dengan sitosin) yang membentuk
DNA beruntai ganda.
Struktur molekul dari monomer basa DNA
Asam Deoksiribo Nukleat merupakan molekul kompleks yang dibentuk oleh tiga macam molekul, yaitu: 1. Gula pentose (deoksiribosa)
2. Fosfat (PO4-) 3. Basa nitrogen , yaitu: a. Purin : guanine (G) dan adenine (A) b. Pirimidin : Timin (T) dan sitosin (S)
Bentuk bangunan DNA dapat dianalogkan sebagai tangga dan anak tangga seperti gambar samping . Dua tiang penyangga tangga merupakan rangka molekul berpilin ganda (berpasangan) yang terdiri dari urutan silih-berganti deoxiribosa – fosafat. Kedua tiang penyangga utama tersebut memiliki arah yang berlawanan (lihat arah anak panah). Anak tangga tersusun dari pasangan-pasangan asam nukleat, yang berpasangan menurut aturan: C berpasangan dengan G (C – G ) dan T berpasangan dengan A (T – A). Pasangan-pasangan asam nukleat tersebut tertarik satu sama lain
melalui ikatan hidrogen yang dibentuk antara dua pasangan yang bercocokkan.
Struktur Molekul DNA
Urutan pasangan A-T dan G-C merupakan bahasa “Digital” dari sistim peng-kode-an informasi untuk setiap Gen yang tersimpan di
dalam bangunan DNA. Urutan pasangan “Digital” dari A-T dan G-C di dalam DNA dari setiap manusia berbeda-beda.
Inilah alasan mendasar mengapa miliaran orang yang pernah hidup di muka bumi tampak berbeda satu sama lain. Struktur dan fungsi dasar organ‐organ sama pada setiap orang. Setiap manusia diciptakan dengan sangat rumit dan terencana , namun tetap memiliki perbedaan – perbedaan yang masih mendukung kesempurnaan kejadian manusia itu sendiri. Sebuah sel tunggal yang membelah akan memiliki struktur dasar yang sama, namun bermilyar‐milyar manusia akan hadir di bumi ini dengan berbagai sifat dan penampilannya. Terdapat kurang lebih 200.000 gen‐gen di dalam “database” DNA sel manusia. Setiap gen tersusun dari urutan pasangan “Digit” A‐T dan G‐C “ yang berkisar antara 1000 dan 186.000 digit untuk mensintesa protein khusus. Gen‐gen ini menyimpan kode dari hampir 200.000 protein yang berfungsi di dalam tubuh manusia dan mengendalikan produksi protein‐protein ini. Informasi yang tersimpan di dalam 200.000 gen ini hanya merupakan 3% dari keseluruhan informasi di dalam “database” DNA. Sisanya yang 97% masih tetap menyimpan “misteri” hingga saat ini. Kajian terakhir menunjukkan bahwa 97% bagian tak dikenal ini termasuk informasi vital tentang kelangsungan hidup sel dan mekanisme yang mengendalikan aktivitas teramat kompleks di dalam tubuh. Namun perjalanan masih teramat panjang. Manusia tidak akan pernah berhenti untuk mencari jawabannya , sementara ayat‐ayat Al Qur’an selalu akan diperolok‐olokan oleh kaum kafir sebelum kenyataan itu terbukti. Semua organ di dalam tubuh dibangun dengan sebuah perencanaan yang digariskan oleh gen kita. Sebagai contoh, menurut peta gen yang dirampungkan oleh para ahli Genetika, di dalam tubuh manusia, kulit dikendalikan oleh 2.559 gen, otak oleh 29.930 gen, mata oleh 1.794 gen, kelenjar ludah oleh 186 gen, jantung oleh 6.216 gen, dada oleh 4.001 gen, paru‐paru oleh 11.581 gen, hati oleh 2.309 gen, usus oleh 3.838 gen, otot kerangka oleh 1.911 gen, dan sel‐sel darah oleh 22.902 gen. Urutan “digit” pasangan basa A‐T dan G‐C di dalam “database” DNA menentukan struktur seorang manusia hingga bagian terkecil sekalipun. Selain ciri seperti tinggi badan, mata, rambut, dan warna kulit, sebuah sel tunggal DNA juga mengandung rancangan dari 206 tulang, 600 otot, jaringan 10.000 otot pendengaran, jaringan 2 juta saraf penglihatan, 100 miliar sel saraf, dan 100 triliun sel di dalam tubuh.
Seluruh “program” yang diambil dari “database” DNA bagaikan disimpan di dalam “Folder” yang disebut dengan “pasangan” Kromosom manusia yang terdiri dari “ 32 file”. Seluruh, database, sistim program. , dan peng‐kode‐an bahasa “Digital” tersebut bagaikan disimpan di dalam “Harddish” dari sebuah “computer” yang bernama tubuh seorang manusia. Seluruh sistim tersebut dijalankan oleh “programer” dan “Power” berupa roh yang ditiupkan Allah kedalam tubuh manusia itu. Jadi semua sistim itu tidak terjadi dan berjalan secara kebetulan belaka , tetapi dalam perencanaan yang telah di tetapkan oleh sang Pencipta, yaitu Allah SWT. Allahuakbar, Mashaallah ?. Hal ini diabadikan oleh Al Qur’an dalam surat Surat As Sajdah Ayat 9 yang berbunyi ;
ثم جعل نسله من ساللة من ماء مهين 8 ثم سواه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع
واألبصار واألفئدة قليال ما تشكرون9“Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang
hina (air mani)8. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur (QS As Sajdah 32:5-9)”
Keterangan Surat As Sajdah diperkuat lagi oleh keterangan al qur’an pada surat Shaad ayat 72 yang berbunyi ;
إذ قال ربك للمالئكة إني خالق بشرا من طين71 فإذا سويته ونفخت فيه من روحي فقعوا له ساجدين72“ (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan
kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (QS 38: 72) “.
Keterangan ayat diatas memberi petunjuk bahwa tubuh manusia diaktifkan oleh Allah dengan sebuah tiupan Roh. Roh ini yang mengendalikan segenap aktifitas tubuh yang bagaikan “Komputer” yang berada dalam sistim koordinasi yang rumit di dalam tubuh manusia. Seorang manusia ataupun hewan dikatakan hidup apabila dia mempunyai Roh di dalam jasadnya, sebaliknya manusia menjadi mayat apabila Roh itu sudah dicabut dari jasadnya. Al Qur’an menerangkan bahwa semua manusia mendapatkan Roh dari Allah SWT , tidak ada perbedaan antar sesama manusia, termasuk Yesus atau Nabi Isa AS. Yesus dan setiap diri manusia mempunyai Roh yang berasal dari Allah. Hal ini diterangkan oleh Allah di dalam Al Qur’an pada beberapa ayat sbb; 1. Surat 66. AT TAHRIIM ‐ Ayat 12 “dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka
Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-
kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat”.
2. Surat 4. AN NISAA' ‐ Ayat 171 “ Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam
agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah
utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan
Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah
sebagai Pemelihara”.
3. Surat 5. AL MAA‐IDAH ‐ Ayat 110 “ (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku
menguatkan kamu dengan ruhul qudus “.
Reproduksi Bakteri Sel‐sel bakteri, walaupun berkembangbiak dengan sistim asexual, tetapi mereka masih memiliki Kromosom sebagaimana halnya dengan organism seksual lainnya. Kalau kromosom organisme seksual berupa untaian yang sangat panjang dan linear, sebaliknya kromosom bakteri lebih sedikit jumlahnya dan berbentuk melingkar (sirkular). Kromosom bakteri tidak terdapat dalam Inti sel karena bakteri tidak mempunyai inti sel, jadi kromosom bakteri berada di dalam sitoplasma . Pada sitoplasma bakteri juga terdapat organel yang mirip kromosom dengan unit yang lebih kecil. Unit ini disebut dengan plamid. Plasmid ini merupakan Kromosom Vektor yang tidak bertanggung jawab terhadap proses reproduksi, tetapi berperan sangat penting dalam sistim pertahanan dan regulasi sistim metabolism tubuhnya.
Gambar ini memperlihatkan adanya DNA kromosom bakteri yang
tersebar merata di dalam sitoplasma. Pada saat terjadi proses replikasi, maka DNA dari kromosom ini akan memisahkan diri dengan cara
membuat kopi-nya, lalu sel siap membelah diri. Pembelahan diri dapat terjadi setiap 20 menit.
Bidang genetika bakteri baru bekembang sejak tahun 1946 , sebelum struktur DNA dikenal, dari hasil penelitian Joshua Lederberg dan Edward Tatum di universitas Wisconsin tentang sistim reproduksi bakateri. Mereka menemukan proses reproduksi Bakteri secara sexual yang mereka sebut degan istilah Konyugasi.
Pada proses konyugasi ini, kedua bakteri ditandai dari pasangan dengan tanda (+ dan - ). Konyugasi merupakan penggabungan dua bakteri
membentuk jembatan untuk memindahkan materi genetiknya. Artinya , terjadi transfer DNA dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima
melalui ujung pilus. Kemampuan sel donr untuk memindahkan DNA diatur oleh factor pemindahan “F factor”.
Pada penelitian selanjutnya di temukan lagi bakteri yang membelah diri secara langsung.
Proses ini melibatkan penggandaan DNA dari kromosom , yaitu dengan cara mengkopi struktur DNA menjadi 2 bagian yang identik. Selanjutnya pembelahan dimulai dengan terjadinya penipisan membransel , lalu bagain-bagian sitoplasma mulai memisahkan diri . Akhirnya terpisahlah sel menjadi dua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada juga
bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada tahun 1997, Fredrick Blattner di universitas Wisconsin bersama kawan‐2nya berhasil lagi membuat urutan (sequence) DNA dari kromosom bakteri strain K‐12 yang terdiri dari 4.639.221 pasangan basa. Untaian DNA ini membawa sejumlah 4.279 gen. Sampai pada tahun 2202 telah ditemukan urutan untaian DNA dari lebih 65 jenis bakteri , diantaranya adalah ; Bacterial species Chromosome size
(base pairs) Number of genes
Haemophilus influenza
1,830,138 1714
Mycoplasma genitalium
580,074 480
Synechocystis sp. 3,573,470 3167 Mycoplasma 816,394 1054 Bacterial species Chromosome size
(base pairs) Number of genes
Helicobacter pylori 1,667,867 1576 Escherichia coli 4,639,211 4279 Bacillus subtilis 4,214,814 4112 Mycobacterium tuberculosis
4,411,529 3927
Treponema pallidum 1,138,011 1036 Chlamydia trachomatis
1,042,519 895
Chlamydiophila pneumonia
1,230,230 1054
Neisseria meningitidis 2,272,351 2079 Rickettsia prowazekii 1,111,523 835 Tabel dibawah ini menunjukan perbedaan kromosom antara Bakteri dan Eukariot ; Prokaryotic Chromosomes Eukaryotic Chromosomes .Sebagain besar berupa untaian sikkular tunggal. .Terkondensasi dalam supercoil nucleoid yang terikat melalui ikatan DNA dengan berbagai struktur protein. . Umumnya mengandung satu kopi dari setiap gen. (karena selnya berupa haploid). . Terdapat adanya Plasmid di dalam sitolasma.
.Umumnya berupa rantai kromosom linear berganda. . Terkondensasi di dalam Membrane inti sel melalui berbagai Histone. . Transkripsi terjadi di dalam inti sel, sedangakn tahap tranlasi terjadi di sitoplasma. . Karena sel berbentuk diploid , maka sel selalu Mengan- dung 2 kopi dari masing- masing gen.
Prokaryotic Chromosomes Eukaryotic Chromosomes . Genom prokariot lebih sedahana dan efektif, terdiri dari untaian pasangan basa DNA yang tidak banyak berulang.
. Tidak terdapat plasmid di ruang sitoplama. . Terdiri dari untaian pasangan basa DNA yang sangat panjang dengan pengkodean yang rumit dan tidak berulang-ulang.
Walaupun bakteri berkembangbiak dengan membelah dirinya (asexual), tetapi prosesnya selalu melibatkan unsur yang sangat vital dalam reproduksi yaitu Kromosom. Kromosom adalah senyawa Genetika yang terdiri dari pasangan A –T dan pasangan G –C dalam struktur molokulnya. Jadi apapun organismenya, unsur DNA harus terlibat dalam proses reproduksi baik secara seksual mapun aseksual.
Replikasi DNA
Replikasi DNA merupakan proses pergandaan DNA. Proses replikasi ini diperlukan ketika sel akan membelah diri, baik pada manusia (eukariot) maupun bakteri (prokariot). Pada setiap sel, pembelahan diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya semua sel turunan memiliki informasi genetik yang sama. Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai dan rantai yang satu merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. Dengan kata lain,
dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi DNA ini terjadi. Masing-masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai "cetakan" untuk membuat rantai pasangannya. Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu pembantu; salah satu yang terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik‐titik tertentu di sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh beberapa jenis protein yang dapat mengenali titik‐titik tersebut, dan juga protein yang mampu membuka pilinan rantai DNA. Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar‐benar terpisah. Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit, teliti , harus tepat dan tidak boleh ada kesalahan sedikitpun. Proses sintesis rantai DNA baru, memiliki suatu mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena mekanisme inilah, kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil. Pembentukan sperma dan sel telur Pembentukan sel kelamin (Gametogenesis) dalam tubuh manusia tejadi secara pembelah miosis, yaitu terbentuknya sperma (spermatogenesis) dan sel telur (oogenesis).
Pembuatan sel-sel sperma terjadi di dalam testis. Di dalam Testis ini terdapat suatu jaringan berupa lorong panjang yang disebut tubulus seminiferus.
Pada orang yang sudah akil baliq, spermatogonia membelah diri dulu secara mitosis sehingga akan menghasilkan lebih banyak spermatogonia. Pada manusia, spermatogonia ini masih mengandung 23 pasang kromosom atau 46 kromosom (diploid) Beberapa spermatogonia
membelah diri kembali, sedangkan lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga mengandung kromosom sebanyak 46 kromosom. Sel – sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah secara meiosis menjadi dua spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi setengahnya (23kromosom haploid). Selanjutnya spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi empat spermatid. Jadi, spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan dua spermatosit sekunder. Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan empat spermatid. Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin dewasa(masak) yang disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki23 kromosom (haploid). Pada manusia proses spermatogenesis berlangsung setiap hari. Siklus spermatogenesis berlangsung rata – rata 74 hari. Artinya , perkembangan sel spermatogonia menjadi spermatozoa matang memerlukan waktu rata – rata 74 hari. Sementara itu pemasakan spermatosit menjadi sperma memerlukan waktu dua hari. Proses pemasakan spermatosit menjadi sperma dinamakan spermatogenesis dan terjadi didalam epidemis. Pada pria dewasa normal, proses spermatogenesis terus berlangsung sepanjang hidup, walaupun kualitas dan kwantitasnya makin menurun dengan bertambahnya usia.
Inilah Sperma yang sudah selesai dibuat oleh testis. Sperma ini sudah dirancang dengan sempurna oleh Sang Pencipta untuk mengangkut 23 kromosom yang dikemas dengan sangat canggih di dalam kepalanya. Kepala sperma ini mengandung enzim akrosom untuk menembus dinding
sel telur. Sperma ini akan bergerak dengan sumber tenaga (ATP) yang berada pada pangkal ekornya. Sementara ekor sperma ini dapat berputar bagaikan gasing dengan kecepatan tinggi menuju sel telur yang tertanam di dalam rahim. Perlu usaha untuk mencapai rahim melalui jalan yang berliku dan banyak rintangan.
Sebuah sperma berhasil mencapai finis di depan sel telur. Dia sedang berusaha untuk menjebol dinding sel telur untuk menggabungkan 23
kromosomnya dengan 23 kromosom sel telur.
Pembentukan sel Telur
Pada masa wanita sudah akil balik (sudah mensturasi), oosit primer
mengadakan pembelahan meiosis I menghasilkan satu sel oosit sekunder yang besar dan satu sel badan kutub pertama (polar body primer) yang
lebih kecil. Perbedaan bentuk ini disebabkan sel oosit sekunder mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur, sedangkan sel badan kutub pertama hanya terdiri dari nucleus saja. Oosit sekunder ini
mempunyai kromosom setengah kromosom oosit primer yaitu 23 kromosom (haploid).
Dalam pembelahan meiosis II, oosit sekunder membelah diri menghasilkan satu sel ootid yang besar dan satu badan kutub kedua (polar body sekunder). Ootid yang besar tersebut mengandung hamper semua kuning telur dan sitoplasma. Pada saat yang sama, badan kutub pertama membelah diri menjadi dua kutub. Selanjutnya ootid tumbuh menjadi sel telur (ovum) yang mempunyai 23 kromosom (haploid). Sedangkan ketiga badan kutub kecil hancur sehingga setiap oosit primer hanya menghasilkan satu sel telur yang fungsional. Sel telur (ovum) yang besar itu mengandung sumber persediaan makanan, ribosom, RNA, dan komponen – komponen sitoplasma lain yang berperan dalam perkembangan embrio. Sel telur yang matang diselubungi oleh membrane corona radiate dan zona pellusida. Oogenesis hanya berlangsung hingga seseorang usia 40 sampai 50 tahun. Setelah wanita tidak mengalami menstruasi lagi (menopause) sel telur tidak diproduksi lagi. Rekayasa Reproduksi Organisme Apakah anak atau keturunan dapat dilahirkan tanpa melibatkan proses perkawinan (persetubuhan) ? kalau anak dapat lahir tanpa melibatkan proses perkawinan, lalu apa maknanya status perkawinan atau perbedaan Gender dalam tatanan kehidupan ini? Kalau seorang Wanita dapat melahirkan anaknya tanpa pembuahan dari sel sperma seorang pria, bagaimanakah dengan status anaknya? Anak siapakah yang dia lahirkan itu? Keturunan siapakah yang dilahirkan wanita itu? Bukankah wanita itu melahirkan anak tanpa Bapak? Bukankah status anak diwariskan dari Bapaknya? Siapakah sebenarnya pencipta anak yang lahir tanpa pembuahan itu? Manusia ahli genetika itukah yang telah berhasil menciptakan makluk hidup atau masih tetap Tuhankah? Kalau ahli genetika itu telah berhasil menciptakan kloning manusia, lalu bagaimana dengan “Tuhan Yesus” yang dipuja oleh umat kristiani? Bukankah Yesus juga dilahirkan dari seorang perawan suci yang bernama “Marya”? Lalu kenapa Yesus yang dilahirkan tanpa Bapak itu kemudian dianggap sebagai anak Tuhan? Kemudian dengan mukzizatnya , Yesus dinobatkan oleh
mereka menjadi “Sang Pencipta” ? Bagaimanakah kita dapat menyingkapi fenomena ini? Apakah Al Qur’an dapat memberikan petunjuknya? Al Qur’an dalam surat yassin ayat 236 menyatakan bahwa Allah yang telah menciptakan seluruh organisme hidup “berpasang‐pasangan”. Seperti yang sudah di jelaskan diatas, kata “berpasang‐pasangan” tersebut mempunyai makna yang sangat luas. Bisa berarti “pasangan” dalam sebuah perkawinan, bisa juga berarti bahwa tubuh makluk itu mempunyai sesuatu yang “berpasang‐pasangan “, tetapi bisa juga berarti bahwa di dalam tubuh orgasme ini itu sudah ada “pasangan” yang berasal dari titipan Ibu‐Bapaknya .
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS
236:36)”. Ambillah contoh sebuah tumbuh‐tumbuhan, misalnya pohon kelapa. Buah kelapa yang sudah tua dapat ditanam kembali dan akan tumbuh menjadi pohon kelapa yang akhirnya akan menghasilkan buah kelapa juga. Hal ini karena di dalam buah kelapa itu sudah ada benih yang berasal dari perkawinan benang sari dan kepala putik dari pohon induknya. Di dalam buah kelapa itu sudah dilengkapi segala bekal agar dia dapat melanjutkan proses reproduksinya. Jadi buah kelapa merupakan calon pohon kelapa yang akan tumbuh menjadi pohon kelapa seutuhnya, apabila dia berada pada kondisi yang memungkinkan dan menguntungkan ; seperti pada tanah yang subur dan adanya air yang cukup, walaupun di sebuah pulau terpencil sekalipun. Begitu juga dengan buah‐buahan lainnya seperti ; jagung, padi, gandum dan bijian lainnya. Semua biji‐bijian ini baru merupakan calon bakal menjadi pohon untuk meneruskan keturunanya nanti. Didalam biji ini sudah dilengkapi oleh Allah SWT dengan segala bekal reproduksi tanpa harus menyiapkan biji pasangannya yang lain. Artinya biji ini sudah mengandung gender jantan dan betina sekaligus yang akan menghasilkan serbuk sari dan kepala putik. Begitu juga dengan telur Buaya, merupakan calon yang akan menetas menjadi Buaya kalau kondisinya memungkinkan untuk menetas. Tetapi Buaya yang sudah menetas ini tidak akan dapat bereproduksi apabila tidak
ada telur lain yang menetas dengan kelamin yang berbeda. Begitu juga dengan Kambing, Domba , Sapi dan bahkan Manusia. Bagi kelompok ini sudah disediakan Oleh Allah “pasangan-pasangannya” untuk kawin dan beranak‐ pinak setelah cukup umurnya nanti. Tetapi dari hasil kemajuan di bidang Genetika , sekarang kita tidak perlu lagi menunggu pohon kelapa hingga berbuah agar dapat disemaikan bijinya. Kita tidak perlu harus menanam pohon kelapa dari bijinya. , begitu juga dengan pohon pisang. Menunggu pohon kelapa berbuah atau pohon pisang beranak, membutuhkan waktu yang terlalu lama . Sekarang hanya dengan sehelai daun kelapa atau selapis bongkol dan jantung pisang , kita sudah dapat mengembangbiakkan anak pohon kelapa dan pohon pisang hingga ribuan jumlahnya dalam waktu beberapa minggu saja. Begitu juga dengan pohon Kelapa Sawit, Anggrek, palawija dan beberapa tumbuhan lain‐lainnya.
Hasil awal dari kultur jaringan berhasil tumbuh di dalam botol percobaan. Sedikit Eksplan (sobekan daun) sudah menghasilkan ratusan
calon bibit.
Ribuan calon bibit tanaman sedang dipersiapkan untuk tahap
berikutnya. Ribuan bibit ini hanya berasal dari sehelai daun atau organ tubuh tanaman induknya (eksplan).
Bunga Anggrek yang indah ini berasal dari teknik kultur jaringan.
Keberhasilan teknik kultur jaringan dalam memprodukdi tumbuh‐tumbuhan tanpa proses perkawinan , membuktikan kepada kita bahwa di dalam jaringan tumbuhan tersebut sudah terdapat unsur yang “berpasang‐pasangan” yang dapat berkembang menjadi bibit atau calon bakal tanaman untuk meneruskan keturunannya.
Jadi kita dapat mengambil hikmah atau kesimpulan bahwa cara reproduksi dengan perkawinan (serbuk sari dengan kepala putik) hanya merupakan salah satu alat atau cara untuk menghasilkan keturunan. Artinya perkawinan hanya merupakan sarana dan fasilitas yang sudah diciptakan oleh Allah bagi seluruh organisme jauh sebelum manusia mengerti tentang apa yang dimaksud proses reproduksi itu sendiri. Di dalam organisme itu sudah tertanam unsur‐unsur yang berpasangan yang siap berproduksi apabila kondisinya memungkin untuk tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini teknik kultur jaringan telah berhasil menciptakan kondisi yang memungkin tersebut, walaupun tanpa proses perkawinan. Pertanyaan selanjutnya adalah; apakah metode teknik kultur jaringan pada tumbuhan ini dapat di terapkan pada tubuh hewan? Bukankah di dalam organ hewan yang berkembangbiak secara seksual terdapat juga unsur reproduksi yang “berpasang‐pasangan”? seharusnya tentu saja bisa bukan? Ternyata terknik kultur jaringan yang berhasil dilakukan pada tumbuh‐tumbuhan ini sukses juga di terapkan pada hewan percobaan . Teknik pada hewan ini dinamakan dengan “ Kloning”. Pada tahun 1996, Ian Willnut melakukan ”Kloning” pada organ tubuh seekor domba betina. Sebagai Inti digunakan sel Somatis dari kelenjar susu, sedangkan tempat penampung inti digunakan sel telur yang sudah dibuang intinya. Inti sel telur itu dikeluarkan dari selnya dengan menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjar susu domba yang mengandung inti difusikan dengan sel telur tanpa inti tadi. Kemudian dengan memberikan sedikit tegangan listrik, hasil fusi ini berkembang menjadi embrio dalam tabung percobaan. lalu dipindahkan ke rahim seekor domba. Akhirnya embrio berkembang dan lahir dengan ciri‐ciri sama dengan induknya. Domba hasil kloning ini diberi nama Dolly. Walaupun percobaan ini sudah berhasil, tetapi pada tanggal 14 februari 2003 bertepatan dengan usianyua 6 tahun dan karena menderita berbagai penyakit yang sulit disembuhkan, akhirnya Dolly disuntik mati. Pada percobaan ini Willnut melakukan 227 percobaan kloning. Dari sekian banyak percobaan, hanya 29 yang berhasil menjadi embrio domba yang dapat ditransplantasikan ke rahim seekor domba, dan hanya satu yang berhasil dilahirkan menjadi domba normal yaitu Dolly. Tidak seperti domba normal lainnya yang memiliki separuh informasi genetika (kromosom) yang berasal dari si ayah dan separuh dari si ibu,
setiap sel di tubuh Dolly menyimpan kode genetis sepenuhnya berasal dan dikopi sama persis dengan ibunya. Bisa juga dikatakan Dolly adalah kembaran dari si ibu yang terlambat lahir 6 tahun kemudian. Namun setelah hidup hanya 6 tahun (umur domba biasanya mencapai 11‐12 tahun) kemudian, Dolly mati muda disebabkan penyakit paru‐paru yang biasanya menyerang domba‐domba yang lanjut usia. Dolly juga mengidap penyakit arthritis, mengerasnya sendi‐sendi dan engsel tulang , lagi‐lagi penyakit yang biasa ditemukan pada domba yang sudah mulai uzur. Walaupun ”Dolly” merupakan generasi keturunan anak domba yang menghkawatirkan, tetapi percobaan ini sudah berhasil membuka penglihatan dan pendengaran kita untuk menerima fakta‐fakta berikut ; 1 bukan hanya sel kelamin saja yang dapat menghasilkan keturunan , tetapi sel‐sel somatis ( semua sel selain sel kelamin, yaitu sel saraf, sel kulit, sel tulang, sel otot , dsb) juga dapat menghasilkan individu baru asal diimplantasikan ke dalam sel telur yang penuh dengan gizi untuk pertumbuhan embrio. 2.Anggapan bahwa organ tubuh kita hanya berasal dari organ yang sama, ternyata dapat beregenerasi menjadi berbagai jenis sel lainnya, yang akhirnya menjadi sebuah individu baru yang lengkap.
Foto bersama antara domba kloning
”Dolly” dengan penciptanya Ian Willnut
3. Hanya rahim induk yang dapat digunakan sebagai media tempat persemaian dan pembesaran sel‐sel embrio dari hasil pembuahan diluar tubuh. Bagaimana hal nya dengan manusia? Apakah manusia dapat juga dilakukan ”Kloning” untuk menghasilkan keturunan tanpa melalui proses perkawinan, sebagaimana halnya dengan teknik yang telah berhasil pada Kultur Jaringan dan kelahiran Dolly ? bukankah sel‐sel manusia juga mempunyai Kromosom berpasang‐pasangan seperti Dolly ataupun Tumbuh‐tumbuhan? Pada prinsipnya , teknik kloning tentu dapat dilakukan pada sel manusia, terlepas dari hal‐hal yang bersifat kontraversi seperti ; tidak etis , terlarang oleh ajaran agama dan tidak manusiawi. Hingga sekarang ini, hanya teknik kelahiran ”bayi tabung” yang disepakati oleh seluruh bangsa‐bangsa untuk dimamfaatkan dengan berbagai syarat dan ketentuan berlaku. Walaupun begitu, sebenarnya proses kelahiran dengan teknik ”bayi Tabung” bukanlah proses rekayasa Genetika yang sesungguhnya. Teknik Bayi tabung hanyalah proses perkawinan biasa, karena hanya memindahkan tempat dan proses pembuahan (sel sperma dan sel telur) yang dipaksakan diluar tubuh. Kemudian hasil pembuahan ini ditanamkan kembali kedalam rahim Ibu untuk proses pertumbuhan dan pematangan sel‐sel embrio selanjutnya. Seperti skema berikut;
Peranan inti sel
Kromosom mengadung beberapa Gen dengan urutan “pasangan” basa
DNA. Gen inilah yang bertanggung jawab terhadap proses pembentukan protein organ-organ tubuh. Kromosom ini terdapat di
dalam inti sel.
Reproduksi secara seksual
Skema ini merupakan proses reproduksi manusia secara seksual atau ”bayi tabung”. Dimana anak memperoleh kromosom dari pasangan Ibu-Bapaknya yang dibawa ketika penggabungan kromosom inti Sperma dan
sel telur.
Reproduksi secara aseksual dan cloning
Ini merupakan skema dari proses reproduksi manusia secara kloning atau aseksual. Disini kromosom dari sperma digantikan oleh sel somatis tubuh (kulit, mata dll ) yang sudah mempunyai sepasang kromosom,
sedangkan inti sel telur dihilangkan .
Pertanyaannya adalah ; kenapa proses kloning harus dilakukan di dalam rahim Ibu? Pada proses reproduksi dengan teknik bayi tabung, peranan rahim ibu sangat vital dan tidak tergantikan dengan media pertumbuhan lainnya yang dapat direkayasa oleh manusia.
Kloning akan mampu membantu para wanita bahkan para wanita Lesbian untuk menghasilkan generasi penerusnya tanpa berhubungan dengan kaum laki‐laki. Tetapi sebaliknya, laki‐laki tidak akan mampu berreproduksi sendiri, tanpa bantuan perempuan disebabkan karena laki‐laki tidak memiliki rahim untuk perkembangan embrionya. Benar sekali dengan apa yang dimaksud di dalam Al Quran pada Surat Baqaraah ayat 223 tentang peranan (rahim) istri sebagai tempat bersemainya benih yang akan ditanamkan ;
نساؤآم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم وقدموا ألنفسكم واتقوا الله
واعلموا أنكم مالقوه وبشر لمؤمنين223ا” Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu
bagaimana saja kamu kehendaki. ( QS 2:223)”.
Ayat tersebut diatas juga memberi petunjuk tersirat bahwa Allah menghendaki agar suami menanamkan benih yang dia miliki itu pada tempat yang telah disediakan, bukan pada tempat‐tempat yang lainnya. Artinya , suami janganlah memberikan spermanya ke tempat‐tempat lain seperti ; bukan pada rahim orang selain istrinya sendiri, bukan kedalam tempat selain dari pada rahim misalnya dubur (sodomi) atau mulut (sex oral), ataupun dengan cara onani (masturbasi). Artinya ayat ini melarang perbuatan tersebut. Sebaliknya ayat tersebut memberikan kebebasan kepada suami‐istri untuk melakukannya sesuai dengan keinginan mereka , asal ditujukan ke dalam rahim , lakukanlah dengan cara apapun sesuai dengan keinginan anda (seperti dari arah depan, samping atau dari arah belakang). Bahkan kalau sel telur istri anda dan sperma anda tidak berhasil bersemai di dalam rahim istri anda karena banyak rintangan di dalamnya, maka Ayat ini sudah menjawab persoalan yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan dan terpikirkan oleh umat islam pada zaman jahiliah 15 abad yang lalu. Ayat ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk pasangan suami – istri, agar dapat memperoleh anak dengan cara teknik bayi tabung sesuai dengan batasan yang sudah ditetapkan pada ayat Al Qur’an diatas.
Al Qur’an dengan gaya bahasanya yang sangat sederhana, halus, bijaksana , santun dan penuh perhitungan telah memberi petunjuk terbaik dan benar terhadap tatacara memiliki keturunan. Baik untuk manusia itu sendiri dan baik pula untuk keturunannya nanti. Allah SWT telah menyiapkan sarana reproduksi alamiah yang paling baik , termurah , teraman, termudah dan sarana yang paling menyenangkan untuk dilaksanakan oleh semua makluk hidup ciptaaNYA dibandingkan dengan cara kloning atau rekayasa ciptaan manusia . Allahuakbar. Nikmat Allah mana lagi yang akan anda ingkari? Sebenarnya baik proses reproduksi manusia dengan cara ”bayi tabung” ataupun secara ”Kloning” , keduanya bukanlah suatu proses penciptaan manusia oleh manusia dalam arti yang sesungguhnya. Tetapi hanya merupakan suatu rekayasa atau cara lain yang masih mengunakan unsur‐unsur sel yang sudah ada yaitu sesuatu yang ”berpasang‐pasangan” (kromosom) dengan cara lain dan pada tempat lain. Sesungguhnya para ahli genetika hanya berusaha membuat atau memanipulasi kondisi yang benar‐benar sama dengan kondisi pembuahan alamiah , sehingga pasangan kromosom yang sudah mengandung DNA tersebut dapat bersatu dan berkembang dalam suasana baru , lalu diakhiri dengan cara yang alamiah. Pembuahan dan terbentuknya zigot dan embrio adalah atas izin dan kuasa Allah. Dari hasil penemuan para ahli genetika di bidang Kloning dan rekayasa genetika ini, terbukalah misteri reproduksi manusia yang telah diciptakan Allah. Orang‐orang beriman dan percaya pada kebesaran Allah akan mampu mengambil hikmahnya. Hal ini sesuai dengan makna dari surat Sajdah ayat 9 yang berbunyi “dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”. Kejadian Yesus sebagai anak manusia tanpa Bapak, bukanlah sesuatu yang harus dibesar‐besarkan dan bukan lagi sesuatu kejadian yang aneh dan luar‐biasa. Mungkin pada suatu saat nanti (wallahuallam), dengan izin Allah, orang‐orang hasil ”kloning” akan hidup bersama‐sama kita. Mungkin pada suatu saat manusia hasil kloning akan diperjual‐belikan untuk ” Sistim perbudakkan di abad Genetika nanti” dan mungkin pula manusia kloning
akan dijadikan sebagai ”Stock organ Donor” yang diperedagangkan di etalase‐etalase ”Supermarket Ogan Tubuh”. Memproduksi manusia unggul secara massal merupakan cita‐cita dari para ahli Genetika dan generasi abad modern melalui proses “Kloning Manusia “. Yesus hanya bagian dari sistim kloning alamiah yang tercipta atas izin Allah, yang ditanamkan dan diproses NYA di dalam rahim seorang perawan Maryam. Kelahiran anak manusia ”Yesus” tanpa Bapak yang ditanam dan dibesarkan di dalam rahim seorang perawan Maria , bukan lagi sesuatu keganjilan sesuai dengan kaidah‐kaidah ”kloning” itu sendiri. Dan akan menjadi naif dan keliru jika Yesus yang lahir secara ”kloning alamiah” ini lalu dinobatkan sebagai anak Tuhan, kemudian dipercaya menjelma menjadi Tuhan. Inilah yang disebut dengan kekafiran yang nyata dan opini yang dipaksakan. Tidakkah para penganut ajaran Trinitas tersebut dapat mengambil suatu pelajaran dan hikmah dari peristiwa hasil ”Kloning” manusia yang berhasil dilakukan dan ditemukan oleh pakar genetika itu? Tentu saja orang awan akan mengira bahwa Manusia telah berhasil menciptakan manusia. Lalu bagaimana dengan penciptaan Yesus? Tidak mungkin si perawan Marya menciptakan manusia, tidak mungkin pula Yesus menciptakan dirinya sendiri, tidak mungkin pula Yesus adalah anak Allah yang dilahirkan dari istrinya Marya dalam arti yang sebenarnya. Hanya satu jawabannya untuk ini semua ” Yesus adalah Ciptaan Allah, bukan Anak Allah dan bukan pula Allah”. Padahal menurut logikanya, penciptaan Yesus tidaklah sesulit penciptaan Adam yang hanya berasal dari tanah, bukan dari sepasang kromosom yang sudah ada pada organ tubuh Mariam? Seperti yang diabadikan dalam Al Qur’an, surat al Imran ayat 13 yang berbunyi ;
إن مثل عيسى عند الله آمثل آدم خلقه
من تراب ثم قال له آن فيكون59“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: Jadilah"(seorang manusia),
maka jadilah dia. (qs Ali Imran 3:59)”
AL Qur’an kembali menegaskan bahwa Isa As (Yesus) bukanlah sosok Tuhan seperti yang disangkakan oleh orang‐orang ”primitif dulu” kepadanya. Bahkan Isa As (Yesus) ketika di interograsi oleh Allah menyatakan dengan tegas bahwa dia beserta ibunya bukan seperti yang dianggap oleh orang‐orang primitif yang tidak mampu menggunakan akal sehatnya dengan benar , mereka seperti orang‐orang yang keterbelakangan . Seperti yang diabadikan pada surat Al Maa’idah ayat 116 yang berbunyi ; ” Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri
Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib (QS 3:116)".
Sebagai orang‐orang beriman yang percaya dengan kekuasaan Allah, janganlah kita menggadaikan iman kita dengan barang yang murah harganya dan janganlah kita terperdaya dengan isu‐isu atau opini yang menyesatkan. Janganlah kita terjerumus di dalam informasi yang menyesatkan dalam bidang genetika dan hukum evolusi. Misalnya ; pernyataan‐pernyataan tentang hidup‐mati dan usia manusia yang dapat ditentukan oleh seorang ahli genetika atau dokter embriologi , manusia sudah dapat menciptakan manusia, tidak ada yang dapat mengatur manusia selain dari pada manusia itu sendiri , sain dan teknologi merupakan kiblat manusia dalam menentukan masa depannya, ajaran agama merupakan sesuatu penghalang manusia dalam menentukan arah kemajuan sain dan teknologi. Hal ini akan membawa konsekwensi menuju kekafiran abad modern. Kemajuan sain dan teknologi khususnya dibidang genekology , menyebabkan manusia lebih percaya kepada prediksi sain, sehingga dia sendiri semakin jauh dari pencerahan agama dan kebenaran Ilahi. Kekeliruan pemikiran ini akan membawa keyakinan manusia kepada
tuhan‐2 selain Allah yaitu Tuhan Sain dan teknologi itu sendiri. Peringatan ini sudah diabadikan dan disampaikan oleh Allah di dalam Al Qur’an pada surat Al Jaatsiyah ayat 23 yang berbunyi ;
” Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya (sain dan teknologi) dan Allah telah
mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya
petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS 45:23)” .
Ayat diatas memberikan petunjuk bahwa filsafat sain dan teknologi yang salah arah dapat menjerumuskan pemikiran manusia menuju nafsu‐nafsu yang hanya mementingkan kebutuhan material dan kesombongan diri semata. Apabila keinginan‐keingan material itu terus berjalan tanpa arah, maka terbentuklah kelompok manusia lupa diri. Pemikiran‐pemikiran sesat itu akan yang membawa mereka menuju ”kekafir abad modern”. Allah bukan hanya menciptakan sesuatu yang ”berpasang-pasangan” saja, tetapi Dia menciptakan juga sesuatu kekuatan yang berlawanan seperti ; jahat‐ baik, kuat‐lemah, siang‐malam, tarik‐menarik tolak‐menolak, dan lain sebagainya. Misalnya pada bumi ini terdapat gaya tarik yang disebut dengan gaya gravitasi dan lawannya adalah gaya tolak bumi terhadap benda angkasa lainnya. Dengan adanya gaya tarik dan gaya tolak bumi, maka semua benda yang ada di dalamnya tidak akan terlepas ke luar bumi. Sehingga terjadilah keseimbangan alam semesta. Kita tidak pernah menyaksikan air laut yang begitu luas tiba‐tiba tertumpah keluar angkasa karena ditarik oleh benda angkasa lainnya. Sebaliknya Bumi tidak pernah menarik bulan jatuh ke permukaan bumi. Terdapat gaya tarikmenarik‐tolokmenolak yang seimbang antara bumi dan bulan sehingga keduanya tidak pernah bertumbukan atau saling melempar keruang angkasa. Begitu juga dengan Bumi dan berbagai planet lainnya seperti Matahari, dimana adanya gaya tarikmenarik –tolakmenolak yang seimbang sehingga sistim planet tatasurya ini tetap berada dalam keutuhan , yaitu tidak ditarik dan tidak ditolak oleh bintang‐bintang dan sistim galaxy lainnya.
Posisi dan rotasi masing‐masing planet berserta satelitnya sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah sehingga seluruhnya berada dalam keadaan yang seimbang. Begitu juga dengan sitim antar galaxy dan bintang‐bintang lainnya , seluruhnya dalam keseimbangan gaya tarikmenarik – tolakmenolak. Bahkan di Bumi sendiri masih terdapat gaya tarik‐menarik dan gaya tolak menolak. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan memperhatikan sitim yang bekerja pada kompas, dimana kutub‐kutub jarum kompas tersebut selalu menghadap ke utara dan satunya lagi ke selatan bumi. Kutub utara jarum kompas akan menghadap ke kutub selatan bumi karena adanya gaya saling tarik menarik, kutub utara jarum kompas tidak akan pernah menghadap ke kutub utara bumi karena adanya efek tolak‐menolak antara kutub utara jarum dengan kutub utara Bumi. Artinya kutub utara dan kutub selatan bumi merupakan sistim magnet yang sangat besar yang mempunyai efek‐efek menarik dan menolak. Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah di dalam AL Qur’an pada surat Al Mulk ayat 3 yang berbunyi ;
“kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-
ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? ( QS Al Mulk 67:3) “.
Allah yang maha kuasa telah mengadakan unsur tarik dan tolak dengan tujuan untuk saling menyeimbangkannya, bukan untuk menciptakan pertentangan‐pertentangan seperti yang sering terjadi dalam budaya kehidupan manusia, dimana perperangan dan perselisihan yang terus berlanjut tiada henti. Allah sudah memperhitungkan semua dangan ketetapanNYA yang sangat akurat, seperti yang tercantum pada surat Al A’araf ayat 14 yang berbunyi ;
“ Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan Dia menciptakan pula Matahari, Bulan dan Bintang-bintang, masing-
masingnya taat kepada aturan yang telah di tetapkanNYA. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah milik Allah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam ( qs Al A‟raaf 7:54) “.
Ayat ini menunjukkan bahwa yang menciptakan organism adalah kuasa Allah, sedangkan rekayasa genetik bukanlah suatu Penciptaan karena mereka hanya memamfaatkan dan memanipulasi hasil ciptaan Allah yang sudah ada. Keterangan ayat tersebut diatas diperkuat lagi oleh keterangan al Qur’an pada surat AL An Biyaa’ ayat 33 yang berbunyi ;
“ Dan Dialah yang telah menggilirkan malam dan siang, dan menciptakan juga matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya beredar di dalam garis edarnya (orbitnya). (qs al An Biyaa‟ 21:33)”
--oo--
3. Menurut surat 86:5‐7 ; “Maka hendaklah manusia
memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. Ini merupakan omong kosong, air mani bukan berasal dan tidak diproduksi dari antara tulang belakang dengan tulang iga. Tetapi dibuat di dalam testikel. Pernyataan al Qur’an itu tidak relevan dengan penemuan sain di bidang kedokteran dan embriologi.
Jawaban Rahmanhadiq;
فلينظر اإلنسان مم خلق5 خلق من ماء افقد6
يخرج من بين الصلب والترائب7“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia
diciptakan?5 Dia diciptakan dari air yang terpancar6, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada
(QS Ath Thaariq 86:5-7)”.
Kontek ayat Al Qur’an diatas tidak menceritakan tentang tempat produksi sel sperma. Tetapi ayat tersebut menggambarkan tentang bagaimana sperma atau air mani itu dipancarkan. Tulang sulbi adalah tulang punggung yang terletak paling ujung. Tulang sulbi ini merupakan tulang manusia yang paling akhir hancur nya. Tulang sulbi juga terletak di antara 2 tulang pinggul. Tepat di bagian atas dari tulang sulbi ini terdapat titik atau pusat rangsangan yang disebut dengan titik G. Pada wanita, titik G ini terdapat sekitar sedalam jari telunjuk di dalam daerah kelamin wanita, sedangkan pada pria terdapat sedalam setengah jari telunjuk bagian dalam dubur. Itulah pusat rangsangan sexual terkuat yang dimiliki oleh manusia. Apabila titik ini mendapat rangsangan baik berupa gesekan yang diiringi oleh rangsangan pengaruh imaginasi seksual, maka impuls saraf ke otak akan memerintahkan testis segera memproduksi sperma agar cukup kuat untuk dipancarkan. Sementara di dalam tulang dada terdapat organ jantung yang siap memompakan darah ke batang alat kelamin pria semaksimal mungkin pada saat terjadinya ejakulasi atau pada saat produksi sperma mencapai puncaknya. Begitu juga dengan rangsangan yang dialami oleh wanita ketika daerah G terangsang kuat yang dapat menghasilkan puncak orgasme. Baik Eyakulasi mapun Orgasme akan dapat mempercepat bertemunya sel‐sel sperma dengan sel telur yang tertanam jauh di dalam rahim. Sel sperma yang kurang kuat pancarannya akan sulit menembus rintangan yang terdapat di sepanjang saluran menuju rahim. Dalam hal ini peran organ di dalam rongga dada menjadi sangat dominan. Diantaranya adalah membangkitkan hawa nafsu yang semakin meningkat, dorongan hasrat yang semakin kuat sehingga memicu jantung makin berdegub kencang dan otot‐otot semakin kencang yang menyebabkan aliran darah semakin deras menuju alat kelamin pria untuk meningkatklan kwalitas ereksi dan seterusnya siap untuk memancarkan sperma yang telah dihasilkan di dalam testis. Tanpa kerjasama antara organ penting di dalam dada seperti jantung dan ritme pernafasan dengan perangasangan yang maksimal kepada testis yang menghasilan sperma, maka pancaran sperma tidak akan sempurna.
Jadi Al Qur’an tidak salah mengatakan bahwa di antara tulang dada dan tulang sulbi terdapat organ‐organ vital yang sangat saling berpengaruh terhadap proses pemancaran sperma.
===OOO====
MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMANNYA
============================================
DAFTAR PUSTAKAN
1.Al Qur’an dan terjemahannya : Depertemen agama Republik Indonesia penerbit ; CV Karya insan Indoneisan, . thn 2004, 2. W.R. Bird, The Origin of Species Revisited, Nashville: Thomas Nelson, 1991; originally published by Philosophical Library in 1987, 3. Charles Darwin, The Origin of Species: By Means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life, London: Senate Press, 1995, 4. Derek A. Ager. "The Nature of the Fossil Record." Proceedings of the British Geological Association, vol. 87, no. 2, (1976), 5. T.N. George, "Fossils in Evolutionary Perspective", Science Progress, vol.48, (January 1960), 6. Frank B. Salisbury, "Doubts about the Modern Synthetic Theory of Evolution", American Biology Teacher, September 1971, 7. Homer Jacobson, "Information, Reproduction and the Origin of Life", American Scientist, January, 1955, 8. Nature, 12 November, 1981 9. Baca “ Williams P., Basic Human Embryology “, 3. edition, 1984.