al-quran bahasa kearifan lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/warta edisi x.pdf · nstitut agama...

64
WARTA IAIN MADURA | 1 IAIN MADURA Religius, Kompeten, Kompetitif ISSN: 2354-8444

Upload: others

Post on 04-Jul-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 1

IAIN MADURA Religius, Kompeten, Kompetitif

ISSN: 2354-8444

Al-Qur'an

BahasaKearifan

Lokal

Page 2: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

2 | WARTA IAIN MADURA

Inforial

WARTA FAVORIT

2 | WARTA IAIN MADURA

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu (13/3/2019) lalu, Auditorium

Center dipadati seluruh mahasiswa yang hendak mengikuti kuliah umum bersama Syekh Nuruddin Ibn Sa‘duddin al-Mu-rad,Mursyid Thariqah Syadziliyah Jed-dah, Saudi Arabia, dan Habib Ubaidillah al-Habsy sebagai penerjemah.

Kuliah umum bertajuk “Aktualisa-si Nilai-nilai Religius di Era Milenial” tersebut digelar dalam rangka menga-sah nilai-nilai religiusitas mahasiswa, dan dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim, Wa. Rek I Nor Hasan, Wa. Rek II Moh. Za-hid, Wa. Rek III Muhammad Hasan, Dekan semua Fakultas, serta semua jajaran dosen.

“Beliau (syekh; pemateri, red.) seorang Muslim yang betul-betul paham mengenai tarekat sehingga nyambung dengan visi kampus kita,” terang Rektor Mohammad Kosim, terkait digelarnya acara tersebut.

Acara berlangsung khidmatmulai

pukul 07:30, dan dimulai dengan Yasin bersama, tahlil, lalu doa untuk eks-Rek-tor IAIN Madura, alm. Taufikurrahman. Kebetulan hari itu adalah hari ke-5 kewa-fatannya. Berselang doa selesai, Kuliah Umum pun dimulai, setelah protokoler mempersilakan.

Selaku Rektor, Mohammad Kosim sangat mengapresiasi antusiasme ma-hasiswa dalam mengkuti acara tersebut. Baginya, itu sebuah kebanggaan. “Saya lihat mahasiswa bertahan sampai acaran-ya selesai dan juga kondusif, bahkan ada pula yang bersiladi bawah. Menurut saya itu sangat bagus,” tambah pria yang akrab disapa Kosim.

Sementara itu, Fakhri Kirom, salah satu peserta memaparkan, acara tersebut

sangatlah bagus. Sebab, dengan adanya acara tersebut mahasiswa semakin termo-tivasi dalam belajar, selain juga menambah wawasan.

“Bahkan dengan acara tadi, kita bisa bersilaturahmi dengan para auliya’(para wali, red.) Allah sehingga membawa hati kita bersih,” terang mahasiswa Ekonomi Syariah (ES) semester II.

Mohammad Kosim berharap, kuliah umum tersebut dapat meningkatkan aspek spiritualitas mahasiswa, sebagai salah satu visi kampus, dan dengan demikian juga akan meningkatkan jiwa kompetitif dan akhlak mulia.“Semoga yang didengarkan mereka bisa meresapi, dihayati kemudian juga diamalkan dalam sehari-hari,” pung-kasnya. (Khr)

Kuliah Umum bersama Mursyid Thariqahdari Jeddah

KULIAH UMUM: Penyampaian materi oleh kedua tamu besar Saudi Arabia, dr. Syekh Nuruddin Ibn Sa’duddin Al-Murad (kiri) dan Habib Ubaidillah Al-Habsy (kanan) di Auditorium Utama IAIN Madura.

Page 3: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 3

Pengarah:Rektor IAIN Madura

(Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag)

Pimpinan Redaksi:Mohammad Ali Al Humaidy, M.Si

Wakil Pimpinan Redaksi:Moh. Hafid Effendy, M. Pd

Redaktur Pelaksana:Ahmad Khoiri

Reporter:Baitur RahmanAhmad Khoiri

Editor:Nailan Al Adzillina

Fotografer:Baitur Rahman

Sirkulasi dan Pemasaran:Kru Warta

Layouter:Intan Elok Okti Wardani

Alamat Redaksi:IAIN Madura, Jalan Raya Panglegur

KM 4 Pamekasan

Telp:(0324) 327248

Fax:322551

Kode Pos:69371

Website:www.iainmadura.ac.id

E-Mail:[email protected]

Awak RedaksiWARTA IAIN Madura

Salam Redaksi

IAIN MaduraBerintegritas

PEMBENAHAN ke arah yang lebih baik merupakan keniscayaan setiap instansi pendidikan, tak ter-

kecuali universitas. Segala upaya menuju integritasitu tentu saja memerlukan per-juangan ekstra, umpama tentang bagaima-na prestasi, relasi, dan eskalasi kualitas da-lam kerja sama maupun program.

Setelah peralihan status, IAIN Madura berupaya meningkatkan indeks prestasi akademik dan kemahasiswaan, skala nasional bahkan internasional. Dalam skala nasional, misalnya, kam-pus yang terletak di dekat Terminal Ronggosukowati ini sudah berhasil merampungkan proyek penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Madura.

Tentu, ini merupakan pencapaian

yang besar dan membanggakan. Sebab,se-belumnya, penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Madura belum sistematis dan diakui Kementerian Agama. Seka-ligus, sebagai PTKIN satu-satunya di Madura, ini memberikan kesan istimewa. Ini semua akan diulas dalam edisi kali ini.

Struktur keorganisasian di IAIN Madura juga semakin bagus, itu juga yang menjadi objek kajian dalam edisi ke-10 Majalah WARTA IAIN Madura. Sebagai suguhan pembuka, edisi 10 ini akan memberitakan tentang kunjungan kehormatan seorang mursyid dari Jed-dah, Arab Saudi. Jelas ini merupakan eskalasi integritas yang apresiatif.

***Keistimewaan Majalah WARTA

IAIN Madura edisi 10 ini ialah pen-ingkatan konten, dan pemberitaan dalam rentang yang lebih luas. Warta Khusus kali ini juga tidak mengambil satu jurusan, melainkan satu fakultas; Tarbiyah, sehingga cakupannya lebih luas. Penambahan fakultas Ushulud-din dan Dakwah juga jadi sorotan.

Segenap Kru WARTA IAIN Madu-ra mengucapkan selamat atas pencapaian segenap prestasi ini. Semoga, ke depan, pencapaian yang lebih besar senantiasa mengiringi, sehingga semakin kompetitif dalam skala yang lebih tinggi. Akhirnya, ini yang dapat segenap kru suguhkan.

Selamat Membaca!

WARTA IAIN MADURA | 3

Redaksi WARTA IAIN Madura menerima tulisan berupa Opini (umum), Resensi (khusus CivitasAkademika IAIN Madura), Gagasan (tulisan berbahasa Arab/Inggris/Madura), Cerpen (khusus SMA

sederajat) dan Surat Pembaca (khusus pembaca).Panjang tulisan maksimal 450 kata (kecuali cerpen maksimal 1000 kata, surat pembaca maksimal 200 kata).

Tulisan bisa dikirim ke:Kantor Redaksi : IAIN Madura, Jl. Raya Panglegur KM. 4 Pamekasan

atau via E-Mail : [email protected]: (0324) 327248, Fax: 322551, Kode Pos: 69371

Page 4: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

4 | WARTA IAIN MADURA

DaftarIsi

Warta Favorit ........................................ 2

Salam Redaksi ......................................... 3

Daftar Isi ............................................... 4

Surat Pembaca ........................................ 5

Civitas ................................................... 6

Progres ................................................. 14

Kolom .................................................. 18

Opini ................................................... 19

Resensi ................................................ 20

Cerpen ................................................. 22

Gagasan ............................................... 26

Warta Khusus ........................................ 30

Kampusiana ......................................... 36

Warta Utama ........................................ 55

Alumni................................................. 61

Inspirator............................................. 62

61

55

30

Lumbung Generasi Pendidik Berwawasan Nilai Profetik

Dipercaya Terjemah Al Qur'an ke Bahasa Madura

Inel: Hidup Bukan Sekadar Dinikmati, Tapi Dimaknai

Sebelum STAIN Pamekasan bertransformasi menjadi IAIN

Madura, perguruan tinggi di Pa-mellingan ini diamanahi sebuah

tugas mulia. Menjadi sebuah tugas yang besar, IAIN Madura

terpilih menjadi tim terjemah Al-Quran ke bahasa Madura

oleh Kementrian Agama Repub-lik Indonesia (KEMENAG RI).

Page 5: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 5

Surat Pembaca

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Setelah berganti status menjadi IAIN

Madura, kurang lebih 3 tahun ini. Apa saja progress IAIN Madura di bidang kemaha-siswaan dan dosen? Dan apakah akan ada penambahan program studi baru baik S1 dan S2 yang terse-dia di IAIN Madura?

Penanya: Sufyan Al-Sau-ri Madrasah Aliyah

Pondok Tegal (PONTEG) Al-Amien Prenduan.

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.

Saya ucapkan terimakasih telah ber-tanya tentang kampus kami. Semoga den-gan adanya banyak pertanyaan dari pelajar SMA/MA bisa menjadikan kampus kami telah baik lagi. Masih tentang kabar terkini transformasi kampus IAIN Madura, men-genai penambahan program studi dian-taranya sebagaimana dua jawaban berikut:

Wakil Rektor 1 IAIN Madura,Mr. Nur Hasan, M.Pd. :

Untuk S1 kami masih rencana pada prodi eksak yakni MIPA, hal ini dalam rangka persiapan kita alih status ke UIN sehingga pertama yang dipersiapkan ada-lah dari tenaga dosen yang berkaitan den-gan prodi yang akan kita buka. Kemudian

yang kedua, kedepan kita akan lebih fokus menangani PPG (pendidikan profesi guru) bagi alumni fakultas tarbiyah yang lolos administratif dosen yang kemun-

gkinan 1 orang pertahunnya untuk mendapatkan pen-

gakuan sebagai guru professional. Yang pasti Untuk S2 yai-tu paska prodi ES, semester depan su-dah mulai buka.

Kita pelan-pelan harus sesuai dengan ke-

butuhan/ kondisi kampus. Proposal yang telah dikirm ke

pusat ada pada fakultas syariah yakni hukum Tata Negara, denagkan Fakultas Ushuluddin dan dakwah terdapat Ilmu Hadist, keduanya sudah siap beroperasi sedangkan program MIPA masih tahap proses.

Kendati demikian, dalam progress pening-katan mutu dosen,beberapa dosen berpartisi-patif mengikuti beberapa event ilmiyah yang berskala nasioanl hingga internasional bah-kan ada beberapa dosen yang bertugas ke luar negeri untuk mengurus kerjasama/kolaborasi oleh pihak luar.

Menurut FORLAP, minimal dosen yang berlatarbelakang sesuai dengan prodi itu harus 5 orang kalau kemarin 6.Penguatan SDM kita sdh ada 62 dosen baru PNS, artinya dari sisi dosen sudah mendekati ideal, hingga Fakul-

tas tertentu sudah sangat ideal seperti Fakultas Ushuluddin program studi Tafsir Hadist, Ko-munikasi Penyiaran Islam minimal 6 dosen, sedangkan yang memiliki keilmuan yang relevan dengan prodi itu minimal 5 dosen perprodi telah memenuhi standard. (*)

Wakil Rektor 3 IAIN Madura,Mohammad Hasan, M.Ag :

Program studi di IAIN Madura ter-dapat 16 prodi S1 di antaranya Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Tadris Bahasa Inggris (TBI), Tadris Bahasa In-donesia (TBIN), Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Guru Madrasah Ibti-da’iyah (PGMI), Bmbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Akuntasi Syariah (AS), Perbankan Syariah (PBS), Ekonomi Syariah (ES), Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Ilmu Quran dan Tafsir (IQT), Hu-kum Ekonomi Syariah (HES), & Akhwal Syassiyah (AHS). dan 3 Prodi S2 yakni Pendidikan Agama Islam (PAI), Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Ekonomi Sya-riah (ES). Di bidang akademik sekarang ada muatan mata kuliah Islam Moderat, dll.

Sedangkan dibidang kemahasiswaan, banyak sekali prestasi baik tingkat local, regional, dan nasional. (*)

Adakah Prodi Baru yang ditawarkan? Tanggapan Lanjutan…

Page 6: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

6 | WARTA IAIN MADURA

C I V I T A S

Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura mencanangkan program baru untuk memanjakan mahasiswa,

khususnya mahasiswa di lingkungan Fakultas Syariah, selama liburan. Pro-gram tersebut bernama Pesantren Kilat, dengan fokus mendalami Bahasa Arab selama sebulan di Pondok Pesantren Darul Lughah, Akkor, Palengaan, Pame-kasan.

Inklud juga dalam program liburan Fakultas Syariah yaitu program Diklat Kompetensi Bahasa Arab dan Baca Ki-tab Kuning yang dilaksanakan di dalam kampus. Kegiatan ini akan berlangsung selama 10 kali pertemuan bagi maha-siswa yang tidak mengikuti program Pesantren Kilat. Kesemuanya untuk memanjakan kompetensi mahasiswa di fakultas tersebut.

Maimun selaku Dekan Fakultas Sya-riah mengatakan, sebenarnya program ini adalah investasi jangka panjang bagi mahasiswa lulusan Fakultas Syariah, yang bisa menambah kompetensinya selain ilmu-ilmu syariah dan hukum. Seperti lumrah diketahui, di Fakultas Syariah, kemampuan ilmu alat, yakni Nahwu-Sharraf, merupakan bekal pri-mordial.

“Karena profil lulusan mereka ada-lah calon hakim dan advokad, di mana salah satu kompetensi yang harus di-milikinya adalah bisa membaca kitab kunin,” terang Maimun saat ditemui pada acara pembekalan dan penjela-san teknis pelaksanaan, di gedung Multicenter, pada Senin (1/7/2019) kemarin.

Maimun juga menuturkan, ini mer-

upakan peluang emas bagi mahasiswa Fakultas Syariah untuk diikuti dengan seksama, pasalnya program ini tidak diperuntukkan pada semua semester. “Yang boleh ikut hanya mahasiswa se-mester 2 dan 4. Kalau semester 6 sudah kadung jauh dan hampir mau selesai, sehingga kami tidak mengganggu mer-eka,” tambahnya.

Sementara itu, Kiai Ach. Ghazali se-laku pengasuh Pondok Pesantren Darul Lughah menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan strategi khusus untuk me-layani mahasiswa Fakultas Syariah selama satu bulan ke depan, dalam program Pe-santren Kilat ini.

“Kegiatannya dimulai jam 7.00 pagi sampai jam 9.30 WIB. Istirahat dan mulai lagi sampai jam 11.00 untuk per-siapan salat Dzuhur. Kemudian ba’da Ashar mulai lagi sampai menjelang Maghrib. Lalu ba’da Maghrib sampai jam 9.00 malam. Tidur kemudian ban-gun lagi jam 2.00 untuk salat Tahajud,” paparnya. (Khr)

Program Pesantren

Kilat Fakultas

Syariah Siap Manjakan

Mahasiswa Terampil

Bahasa ArabFOTO BERSAMA: Wakil Dekal Fakultas Sya-riah IAIN Madura, Erie Haryanto (empat dari kiri) foto bersama para peserta Pesantren Kilat dan Pengasuh Ponpes Darul Lughah, Akkor, Palengan, Pamekasan.

Program ini adalah investasi jangka panjang bagi maha-

siswa lulusan Fakultas Sya-riah, yang bisa menambah

kompetensinya selain ilmu-ilmu syariah dan hukum.

Seperti lumrah diketahui, di Fakultas Syariah, ke-

mampuan ilmu alat, yakni Nahwu-Sharraf, merupakan

bekal primordial.

Page 7: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 7

C I V I T A S

Selain itu jugs struktural Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian terhadap Masyarakat (LP2M), Unit Pelaksana Teknis, Satuan Pengawas Internal dan Pelaksana Administrasi Pusat. “Ada lima poin yang harus menjadi tolok ukur dalam bekerja, yakni integri-tas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, serta keteladanan,” kata Rektor Mohammad Kosim dalam sambutann-ya.

Pria yang akrab disapa Kosim menambahkan, para pemangku kebi-jakan perlu menjalani amanahnya den-gan integritas yang tinggi dan komit-men bersama dan berjerih payah serta berkorban demi menyelesaikan tugas yang diemban, demi perkembangan IAIN Madura. “Kedepan, kreativitas

harus ditingkatkan. Baik dalam bidang akademik dan kemahasiswaan,” tu-turnya.

Ia berharap, pejabat yang dilan-tik tidak mengesampingkan tanggu-ng jawab yang telah diamanahkannya. “Sebagai pejabat dan orang akademis perlu sekiranya memberi contoh yang baik terhadap bawahan, terutama ter-hadap para mahasiswa. Jika lima kom-ponen itu dijalankan dengan niat yang baik dan tulus, maka kita optimis akan menuntas visi kita dengan baik pula,” tandasnya.

Terhadap pejabat yang baru dilan-tik, Kosim juga menyarankan agar

menjaga sinergisitas bersama untuk memajukan salah satu kampus negeri yang ada di wilayah pulau Madura itu, terutama perubahan budaya akademik dan kinerja yang lebih baik ke depan-nya.

“Jabatan merupakan amanah yang harus di per tanggungjawab-kan dan dijalankan demi majunya pendidikan, mampu menata dan mengelola dengan baik. Sehingga apa yang dicita-citakan tercapai,” terangnya.

Pada waktu yang bersamaan, Mohammad Kosim megambil juga sumpah terhadap tiga Wakil Rektor (Wa. Rek), yakni Nor Hasan selaku Wa. Rek 1, Moh. Zahid selaku Wa. Rek 2, serta Wa. Rek 3 Mohammad Hasan. (Khr)

Lantik 71 Pejabat Baru, Rektor: Semoga Dapat Berkontribusi

Mengembangkan Kampus

SAKRAL: Rektor IAIN Madura, Dr. Muhammad Kosim, M.Ag Mengambil Sumpah 71 Pegawai Baru di Lingkungan IAIN Madura.

Sebanyak 71 pejabat dilantik Rektor Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Madura di Pamekasan,

pada Rabu (06/02/2019) lalu. 71 pejabat yang

dilantik di antaran-ya: Dekan dan Wakil

Dekan Fakultas Tarbi-yah, Ekonomi dan Bisnis, Syariah, Ushuluddin dan

Dakwah, 16 Ketua Pro-gram Studi S-1, Direktur

Pascasarjana, serta2 Ket-ua Program StudiProgram

pascasarjana.

Page 8: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

8 | WARTA IAIN MADURA

C I V I T A S

Seperti diketahui, acara yang dim-ulai jam 7:30 WIB tersebut dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim, Wa. Rek I Nur Hasan, Mohammad Hasan selaku Wa. Rek III, Dekan masing-masing Fakul-tas, serta berkisaran 500 mahasiswa dari semua jurusan, tampak memadati ruangan.

Sebgai pemateri, seminar yang digagas oleh Divisi Kemahasiswaan tersebut menghadirkan Ruchman Ba-sori, Seksi Ketua Kementerian Agama RI, Kasi Kemahasiswaan Subdiktorat Sarana, Prasarana, dan Kemaha-siswaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.Dan untuk memod-eratori, pihak panitia menghadirkan Moh. Faridi, salah satu dosen Fakultas Tarbiyah.

Dalam sambutannya, Mohammad Kosim selaku Rektor mengatakan,

sangat penting bagi mahasiswa untuk mempunyai wawasan kebangsaan di tengah masifnya berbagai aliran kea-gamaan transnasional yang masuk ke dalam tataran social-politik bangsa In-donesia.

“Karena di era keterbukaan seper-ti sekarang ini berbagai aliran masuk ke Indonesia baik yang liberal dan radikal,” tandasnya.

Sementara itu, pemateri Ruch-man menuturkan, munculnya kelom-pok-kelompok yang menyatakan Negara Islam lebih penting daripada sisitem Negara-bangsa harus ditepis bahkan tidak boleh diikuti. Menurut-nya, agama Islam dan Negara Ke-satuan Republik Indonesia (NKRI) sama pentingnya untuk dijaga ber-sama. Keduanya tidak bertentangan, sebagaimana dalam ideologi transna-sional tersebut.

“Jika itu dibiarkan maka konflik Timur Tengah akan pindah ke Indone-sia. Seperti Mesir, Arab Saudi, dan Af-ganistan hancur karena mereka memilih Islam lebih penting daripada negaran-ya,” jelasnya.

Ia juga meminta mahasiswa IAIN Madura mencintai tanah air Indonesia, menghormati pancasila, mematuhi Un-dang-Undang Dasar 1945, serta andil penuh dalam menjaga keutuhan NKRI. “Perlu diketahui, Indonesia didirikan oleh beberapa agama, bukan Muslim saja. Maka hal itulah para ulama kita menggagas negara kebangsaan,” pung-kasnya. (Khr)

Tingkatkan Wawasan Moderasi Keberagamaan, IAIN MaduraGelar Seminar Kebangsaan

Dalam rangka mening-katkan pengetahuan dan

wawasan kebangsaan dan Islam moderat di kalangan

kampus, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mad-

ura menggelar Seminar Kebangsaan dengan tema

“Penguasaan Wawasan Kebangsaan dan Islam

Moderat pada Maha-siswa IAIN Madura”. Acara

tersebut berlangsung khidmat di gedung Audi-torium Center, pada Rabu

(6/3/2019) lalu.

SEMINAR: Ratusan mahasiswa IAIN Madu-ra sedang mendengarkan paparan pemateri tentang wawsan Moderasi Keberagamaan dalam Seminar Kebangsaan yang digelar di-Auditorium Center IAIN Madura.

Page 9: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 9

C I V I T A S

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FAUD) Program Studi (Prodi) Ilmu Alquran dan Tafsir (IQT) In-

stitut Agama Islam Negeri (IAIN) Mad-ura, Jawa Timur, menggelar Kuliah Tamu perdana, Rabu (13/3/2019), sekitar pukul 09.00 WIB.

Acara ditempatkan di ruang Multi-center kampus setempat, dengan meng-hadirkan narasumber dari kampus UIN-SA Surabaya, Dr. Fathurrosyid, M. Th.I.

Kuliah tamu kali ini mengusung tema ‘Kontribusi Pragmatika dalam Memahami Al-quran’. Peserta dalam acara ini seluruh mahasiswa dan dosen Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir (IQT).

Kasubag TU Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Madura, Affan men-

gatakan tujuan digelarnya kegiatan terse-but.

“Agar mahasiswa IQT bisa lebih memahami Al-quran sesuai dengan kaidah-kaidah ulumul quran dan mam-pu menerapkan nilai-nilai Al-quran dalam keseharian mereka,” katanya, Rabu (13/3/2019).

Sementara dalam penyampainnya, Fathurrosyid meminta mahasiswa IQT memahami ulumul quran dengan be-nar.

“Karena tanpa mengetahui dan me-mahami ulumul quran dengan benar, maka seseorang akan tersesat dan bahkan menyesatkan dalam menyampaikan nilai-nilai Al-quran,” ungkapnya.

FAUD merupakan fakultas termuda di IAIN Madura dengan dua program studi (Prodi), yakni, Prodi Ilmu Al-quran dan Tafsir dan Prodi Komunikasi dan Kepeny-iaran Islam (KPI).

Perlu diketahui, Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir (IQT) awalnya menginduk ke Fakultas Syariah (FASYA), namun seka-rang sudah menjadi bagian Fakultas Ushu-luddin dan Dakwah (FAUD). (Khr)

Kuliah Tamu Pertama FAUD Bekali Materi Asbabun Nuzul

Page 10: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

10 | WARTA IAIN MADURA

C I V I T A S

Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional (UPZ Baznas) Provinsi Jawa Timur menggelar Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat) Penerimaan Anggo-ta Baru (PAB) yang bertemakan “Peran Generasi Milenial dalam Pemberdayaan ZIZ Guna Mewujudkan Pembangunan Sosial Berkelanjutan” di Multicenter Lt. II, pada Sabtu (23/3/19) lalu.

Acara yang dimulai sejak hari Jum’at (22/3) itu dihadiri langsung oleh Moham-mad Kosim, Rektor IAIN Madura, Moh. Elman sebagai Ketua UPZ IAIN Madura,

dan 92 peserta dari berbagai fakultas.Syamsul Muarif selaku Koordinator

UPZ mengatakan, Diklat digelar sebagai upaya kaderisasi dan penambahan SDM dan SDA. “Mengingat keanggotaan UPZ ini kurang, dan ruang lingkup nya lebih besar dari Ormawa, karena meliputi dosen dan juga karyawan,” paparnya.

Ia juga menambahkan, mahasiswa itu san-gatlah perlu ikut andil dalam kegiatan semacam itu, karena memiliki visi-misi kemanusiaan. “Memang kegiatan ini bersifat kemanusiaan. Kami mengumpulkan dana, infak, zakat dan sedekah semuanya kembali lagi kepada mas-

yarakat yang membutuhkan,” imbuhnya.Sementara itu, Hafid selaku Ketua

Panitia mengaku, ia mengapresiasi kinerja kepanitiaan dan peserta PAB karena se-mangat mereka sangat luar biasa. Ia juga mengaku tertegun melihat mereka mem-punyai jiwa sosial yang sangat mendalam.

“Janganlah mengaku sebagai mahasiswa kalau belum bisa berbagi. Mahasiswa bukan hanya dalam hal pikiran saja tetapi juga bisa membantu dalam kesenjangan sosial seper-ti mengumpulkan ZIS ini dari saudara yang mampu kemudian menyalurkannya kepada saudara yang tidak mampu,” tegasnya.

Ia berharap, semoga semua anggota nan-ti berguna bagi umat khususnya berguna bagi mahasiswa IAIN Madura yang kurang mam-pu. Misal bila ada mahasiswa yang tidak mam-pu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).

“Maka ini menjadi tugas kita sebagai an-ggota UPZ untuk membantunya agar maha-siswa tersebut tidak putus kuliah. Dan bukan hanya mahasiswa saja, melainkan banyak orang di luar sana yang membutuhkan tan-gan kita,” tambah pria Prodi PBS.

Sementara itu, acara tersebut mendapat respon positif dari salah satu peserta. Salah satunya karena Diklat tersebut telah memberi banyak pengalaman, mulai dari hari pertama sampai saat ini. “Kami di jari bagaimana cara menjual suatu produk dan juga diajari tentang enterpreneur,” pung-kas pria bernama Ahmad Ricqi Aqil Haid-ar Naulidi. (Khr)

UPZ Pertajam Kaderisasi Anggota Baru melalui Diklat Pemberdayaan ZIZ

KIRI: Pembekalan PAB Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) IAIN Madura. BAWAH: Kebersa-maan Pengurus HIMA IQT dan seluruh ang-gota PAB UPZ IAIN Madura.

Page 11: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 11

C I V I T A S

Dalam rangka meningkatkan kompetensi bidang pendi-dikan dan pengajaran, Fakul-tas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Madura menggelar penguatan dosen melalui Seminar Pen-didikan di Hotel FrontOne, pada Jum’at (26/4/2019) lalu.

Acara yang bertajuk “Pendidikan Profe-tik” tersebut mendatangkan Prof. Imam Su-prayogo, mantan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, sebagai pemateri seminar. Turut hadir dalam acara tersebut Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim, Wa. Rek I, Wa. Rek 2, Wa. Rek 3, serta seluruh dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah.

Dalam sambutannya, Mohamad Kosim selaku Rektor IAIN Madura mengapresiasi kegiatan Fakultas Tarbiyah yang telah mem-

fasilitasi penguatan kapasitas dan kompe-tensi dosen Tarbiyah tersebut. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan Fakultas Tarbiyah yang telah memfasilitasi, sehingga menjadi bekal dalam mewujudkan perkuliahan serta mewujudkan visi IAIN Madura yaitu religius dan kompetitif,” terangnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Tarbi-yah, Atiqullah dalam sambutannya men-yampaikan, digelarnya seminar pendidikan profetik murni dalam rangka peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependi-dikan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Madura. “Inisiasi seminar ini mur-ni dalam rangkan meningkatkan kapasi-tas dan spiritualitas pendidik dan tenaga

kependidikan di Fakultas Tarbiyah,” tutur yang akrab disapa Atiq.

Ia berharap, seluruh dosen yang telah mengikuti kegiatan seminar dapat terban-gun SDM yang lebih profetik agar terba-ngun budaya religius, kompetitif secara moral dalam meraih prestasi akademik dan organisasi. “Karena sesungguhnya pendidikan profetik bagi Fakultas Tarbi-yah merupakan wasilah agar terbangun budaya religius dan kompetif secara moral dan kompetitif dalam meraih prestasi aka-demik dan organisasi,” harapnya.

Sementara Prof. Imam Suprayogo, da-lam materinya menekankan agar Fakultas Tarbiyah dapat mengkaji lebih dalam ten-tang Pendidikan profetik sebagai landasan berpikir bagi tenaga kependidikan. “Fakultas Tarbiyah harus lebih mendalam mengkaji Pendidikan Profetik sebagai landasar berfikir jauh kedepan dan kebutuhan asasi secara spiritual, nilai-nilai kenabian, bagi dosen dan tenaga kependidikan,” terangnya.

Pihaknya juga mengaku bangga den-gan tema seminar Pendidikan Profetik, karena terasa dan merupakan petunjuk bagi IAIN Madura ke depan. “Dengan wawasan profetik IAIN Madura pada saat-nya menjadi UIN Madura dengan modal membuka Prodi eksakta, dan ini yang me-mungkinkan bagi IAIN saat ini, khususn-ya bagi masyarakat Madura,” imbuhnya.

Bagi Prof. Imam, ruh PTKIN mesti terlestarikan, baik dalam pendidikan mau-pun keislaman. “Inilah nilai-nilai profetik. Inilah ruh yang sesungguhnya dari Nabi panutan umat, Muhammad saw.,” pung-kasnya. (Khr)

Fakultas TarbiyahGelar Seminar

Pendidikan Profetik bersama Mantan Rektor

UIN Maliki Malang

SEMINAR: Guru Besar UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo saat menyam-paikan materi Pendidikan Profetik.

Page 12: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

12 | WARTA IAIN MADURA

Penyerahan SK CPNS tersebut dihad-iri oleh Kepala Biro AUAK, Wakil Rektor 1 Nor Hasan, Kepala Bagian Administra-si & Umum serta Keuangan, Kasubbag Umum juga kepegawaian dan civitas aka-demika di lingkungan IAIN Madura. “Ada 56 dosen dan 4 tenaga kependidikan yang telah menerima SK CPNS hari ini,” terang pria yang akrab disapa Kosim.

Dalam sambutannya pula, pria yang menjabat sejak 2016 lalu itu mengucapkan selamat kepada CPNS yang telah dinya-takan lulus. Seleksi yang ketat tentu saja memberikan hanya sedikit peluang, oleh karena itu kelulusannya sangat patut di-syukuri.

“Saya ucapkan selamat dan selamat datang kepada saudara-saudari yang sudah lulus mengikuti seleksi CPNS tahun 2019. Dan kelulusan ini harus disyukuri karena tidak mudah lulus masuk 60 orang yang ter-

pilih dari ratusan pendaftar . Bahkan ribuan dari yang ikut seleksi CPNS,” tuturnya.

Ia berpesan, agar setelah hari aktif, CPNS baru masuk menjadi keluarga be-sar IAIN Madura dan dapat bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. Hari ini itu pula menurutnya merupakan momentum bersama guna menyesuaikan diri dengan lingkungan IAIN Madura, menjadi bagian dari kemajuan kampus ke depan.

“Di kampus ini tidak terlalu kaku da-lam melaksanakan tugas. Tidak ada isti-lah atasan bawahan. Yang berlaku adalah setelah menjadi bagian dari warga kampus IAIN Madura. Semua adalah keluarga besar IAIN Madura, yang harus bekerja sama sesuai tupoksinya. Saling meleng-

kapi, saling memberi masukan dan saling menghormati antarsesama warga kam-pus,” pesannya.

Kosim juga mewanti-wanti agar seti-ap pihak bekerja secara professional, uta-manya dalam merealisasikan Tri Khidmat Perguruan Tinggi. Ia, dengan Nor Hasan selaku Wakil Rektor I, menekankan agar misi Perguruan Tinggi Islam di berbagai wilayah termasuk IAIN dan berbagai pe-santren adalah mengampanyekan Islam wasathiyyah, Islam yang cinta damai, Islam yang moderat, yang tidak saling menyalah-kan.

“Sebagai warga baru di IAIN Madura, saya berharap bapak/ibu dosen dan tena-ga kependidikan bekerjalah secara ikhlas sesuai dengan tupoksinya. Dan bekerjalah secara profesional sesuai dengan konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi,” pung-kasnya. (Khr)

Serahkan SK CPNS, Rektor: Bekerjalah Secara Profesional

C I V I T A S

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Madura, Mohammad Kosim

menyerahkan sebanyak 60 Surat

Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS)

di Ruang Sidang, Rektorat, pada

Senin (20/5/2019) lalu.

SERAH TERIMA: Momentum Pemberian SK-CPNS oleh Rektor IAIN Madura kepada Dele-gasi Calon Pegawai Negeri Sipil IAIN Madura di Gedung Rektorat IAIN Madura.

Page 13: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 13

C I V I T A S

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menggelar wisuda S1 ke-26 dan S2 ke-6, Gelombang I, pada Sabtu (29/06/2019) lalu di Audito-

rium Center IAIN Madura. Sebanyak 615 peserta dari empat fakultas berbeda resmi menyandang gelar sarjana bagi S1, dan magister bagi S2.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim mengatakan, prosesi wisuda merupakan momentum perayaan atau tasyakuran bagi mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus setelah me-nempuh pendidikan di perguruan tinggi, juga bagi mereka yang sudah menyele-saikan tugas akhirnya secara tuntas.

“Wisuda merupakan perayaan dan ta-syakuran bagi mahasiswa yang sudah lulus. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan tu-gasnya termasuk dalam menyusun skrip-si,” ungkap pria yang akrab disapa Kosim.

Menurutnya, untuk mengikuti prose-

si wisuda tidaklah mudah. Mereka yang diwisuda membutuhkan tenaga, pikiran dan waktu yang cukup lama. “Bahkan untuk wisuda mereka harus menempuh dan menyelesaikan berbagai tahapan. Ada yang sampai 7 tahun baru bisa wisuda,” tambah pria kelahiran Sampang.

Kosim berharap, terhadap mahasiswa yang diwisuda, agar terus menebarkan dan menyiarkan dakwah yang baik dan memprioritaskan kemaslahatan umat, juga kebaikan bagi agama, bangsa dan negara. Segala yang telah diajarkan, menurutnya, harus menjadi penerang di tengah mas-yarakat.

“Semoga ilmunya barokah bermanfaat untuk tetangga, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia,” tandasnya.

Misi dakwah dan misi akademik, mer-upakan dua misi yang diharapkan pihak kampus IAIN Madura untuk diterapkan ke masyarakat luas. Yakni ketika kembali

ke rumahnya masing-masing, para peserta wisuda minimal wajib menyampaikan dak-wah Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Untuk misi akademik, Kosim berharap agar mahasiswa mempunyai kompetensi, kemampuan di masing-masing program studi yang memang telah ditekuninya. “Ketika kembali ke masyarakat, lulusan IAIN Madura diharapkan mampu ber-saing dengan lulusan yang lainnya. Dan berkontribusi besar terhadap agama, bangsa dan negara,” tuturnya.

Salah satu peserta wisuda, Edi Sugi-anto dari Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) mengaku, dengan menyan-dang status sebagai wisudawan, ia sudah memiliki rencana khusus baik studi mau-pun karir agar bisa mengabdikan diri ke-pada bangsa. “Tentu saja itu kewajiban. Ini bukan hanya seremonial tahunan. Lebih dari itu, artinya kita sudah siap berkontri-busi,” pungkasnya. (Khr)

WISUDA:Sambutan Rektor IAIN Madura di

depan Wisudawan Sarjana 1 Ke-26 dan tamu undangan.

Page 14: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

14 | WARTA IAIN MADURA

Lomba yang diikuti oleh 28 tim dari berb-agai kampus se-Jawa Timur tersebut, juara per-tama diduduki oleh Tim C Universitas Jember (UNEJ), dan juara 2 Tim A IAIN Madura atas nama Rofiatul Adhewiyah, Kiki Octaviolita, Moch. Faizal. Sedangkan dan juara 3 Tim B IAIN Madura, atas nama Syaiful Bahri, Rudi Suswanto, dan Amalia Desy Wahyuni.

Kemenangan tersebut menambah deretan prestasi lomba debat yang diraih oleh MPI selama dua tahun terakhir, yaitu Juara 1 dan 3 se-Jawa-Bali di UIN Mali-ki Malang, dan juara 1 Debat Pendidikan se-Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Syaiful Bahri sebagai salah satu delegasi MPI IAIN Madura mengaku ber-syukur atas capaian prestasinya.

“Saya bersyukur sekali, mengingat usaha temen-teman yang menbuahkan hasil. Namun walaupun demikian, ini tak lepas dari support dan doa dari para sahabat dan senioritas,” terangnya, saat ditemui kru Warta IAIN Madura.

Afif Fariqi selaku ketua Himpunan Ma-hasiswa Jurusan (HMJ) MPI mengaku ber-syukur karena peserta bisa mengharumkan nama MPI. “Alhamdulillah mahasiswa kembali bisa mengharumkan nama MPI setelah acara anniversary kelima MPI sukses dilaksanakan.

Kemudian kebahagiaan dilengkapi dengan ke-menangan teman-teman Mahasiswa MPI yang juara dalam lomba debat ilmiah kali ini,” tandas pria yang akrab disapa Afif.

Sementara itu, Moh.Atiqullah selaku Dekan Fakultas Tarbiyah memberikan uca-pan selamat kepada para pemenang lomba. “Selamat, selamat dan selamat semoga bisa mempertahankan prestasi ini sehingga men-jadi motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa dan HMPS lainnya di jajaran Kampus IAIN Madura, khususnya Fakultas Tarbiyah. Agar menjadi pusat pendidikan profetik, religius

dan kompetitif,” tuturnya.Ia berharap, ke depan, MPI bisa

mengembangkan kejuaraan tak sekadar juara regional, melainkan meningkat ke jenjang Nasional seperti pekan ilmiah se-kelas PIONIR. “Bahkan meningkat lagi pada jenjang internasional,” imbuhnya.

Syaiful selaku salah satu delegasi menam-bahkan, semoga MPI melahirkan generasi yang kompetetif, tidak hanya melahirkan para kritisi pedidikan sebagai tukang debat. “Tapi juga mampu melahirkan kompetitor yang multitalenta,” pungkasnya. (Khr)

Membanggakan,Mahasiswa MPI Juara 2 dan 3 Debat se-Jatim

JAWARA: Tim Juara 2 Lomba Debat Ilmiah Mahasiswa se-Jawa Timur oleh BEM FTIK IAIN Jember.

JAWARA: Tim Juara 3 Lomba Debat Ilmiah Mahasiswa se-Jawa Timur oleh BEM FTIK IAIN Jember.

Dua tim delegasi mahasiswa Prodi

Manajemen Pendidikan Islam (MPI) berhasil

menyabet juara 2 dan 3 lomba Debat Ilmiah Mahasiswa

se-Jawa Timur yang diselenggarakan

oleh  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan (FTIK) lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember

pada tanggal 19 s/d 20 Maret 2019 lalu.

Page 15: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 15

Kerap disapa Enis, mahasiswi program studi (Prodi) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Indah Khoirun Nisak berhasil ce-

tak juara II lomba berpidato Sejatim yang digelar oleh Unit Pengembangan Bahasa Asing(UPBA) pada hari Senin, 29 April 2019 dengan tema “The Role of Language in Industrial 4.0” bertempat di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Enis berikan performa terbaikn-ya demi 2 dosen Tadris Bahasa Inggris dan sabahat yang mendukung langkahn-ya tersebut.Ia pun tak menduga akan melangkah sejauh itu, apalagi berhasil mengantongi juara II. “Semua ini berkat dukungan referensi dan doa para dosen yang telah membimbing Enis, serta kedua sahabat Enis, Zakiya dan Fida yang men-dorong untuk meng-upgrade mental”,

Tandas tutor BETTER itu.Kendati, ajang perlombaan tersebut

cukup ketat, dari sekian banyak pendaft-ar di berbagai perguruan tinggi se-Jatim diantaranyaUniversitas Negeri Sunan Ampel, Universitas Negeri Diponoro-go, Universitas Muhammadiyah, STKIP ponorogo dan lain sebagainya, han-ya akan di filter dua pemenang utama lomba. Score dicetak dari segi penilaian kontent, fluency, eyes concact, pengua-saan materi, body language, dan intona-si. Enis mengatakan persiapan speech Competition ini kurang lebih hanya satu minggu, padatnya kegiatan mahasiswa kelahiran Kadur ini selain persiapkan lomba juga bentrok dengan persiapan UAS dan menjadi tutor di beberapa fo-rum di Pamekasan.

“Dapet info dari sahabat dan niat ikut tofel akbar dan lomba speech tapi bentrok dengan UAS kewirausahaan di-hari H jadi hanya ikut lombanya saja.” pungkasnya pada kru saat diwawancara langsung di gedung Multicenter Lt. II (15/5/19).

Sungguh pun, pengalaman Enis dalam berpidato sudah diasah sejak ia duduk dibangku Madrasah Aliyah Neg-eri (MAN) 2 Pamekasan. Bukan sebuah ketidakniscayaan tidak miliki peluang besar menangkan ajang lomba jenis pi-dato. Selain percayan kekuatan doa, be-rani dan tekad kuat menangkan lomba untuk juara, ia juga berhasil sejauh ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi dari hasil pengalaman-pengalaman ter-dahulu. Menurutnya tekhnik memaha-mi dan menghafal secara tekstual men-jadi bagian dari strategi utama dalam menangkan jenis lomba tersebut.

“Teringat dulu semasa di MAN 2 Pa-mekasan, guru Bahasa Inggris saya lebih menyarankan dan selalu mengingatkan, lebih baik teks pidato dibuat sendiri agar lebih mudah menghafalnya”. Jelasnya.

Enis mengaku gemar mencari me-dia demi improve kemampuan ber-

Enis BeberkanStrategi Kantongi The 2nd Winner of Speech Competition Se-Jatim

PERFORMMANCE: Indah Khoirun Nisak saat perform pidato di depan dewan juri Speech Competition di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Page 16: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

16 | WARTA IAIN MADURA

bahasanya. “Kalau saya suka nonton youtube channel berbahasa inggris, sering praktek speaking diatas motor pas perjalanan pulang dari kampus dan sering denegerin lagu bahasa inggris sih”, Ungkapnya.

Kendati pun demikian, ia juga be-berkan sejumlah tipslancar berbicara Bahasa Inggris untuk bisa dijadikan ref-erensi bagi adik tingkatnya. Menurutn-ya, bahasa inggris akan jauh lebih mu-dah dipahami ketika penggunanya sering mengasah kemampuan (Red: Speaking Skill), ia sering mempraktekkan kemam-puan berbicaranya setiap saat ada kes-empatan.

“Persiapan yang baik akan jauh leb-ih efektif apabila dipelajari setiap waktu, bukan hanya 1 bulan atau 1 minggu aja karena bagaimana pun saat di perlombaan akan tampak soft skill para peserta lom-ba”.

Enis menyebutkan mind-set (red: pola pikir) juga mempengaruhi seseo-rang, untuk tetap positif itu menjadi suatu keharusan diri, berbicara hasil usaha itu sebuah bonus. Ia pun ber-pesan untuk mahasiswa Tadris Bahasa Inggris. “Yang terpenting adalah pen-galaman melatih diri dan mental ber-bicara didepan umum. Salah satunya ikut lomba sebagai pengasahan dan pengalaman mentalya meski kemungk-inan akan ada kegagalan yang menanti

kedepannya.”, terangnya.Harapanya dimasa mendatang ia tetap

optimis dan haus prestasi di ajang perlom-baan berbahasa dan berani mengambil peluang pengembangan diri.“Saya pribadi kalo belom juara 1 belom juara. ketika saya

dapet juara satu saya kan ketagihan untuk berusaha lebih keras lagi buat ngedapetin lagi”, pungkasnya.

Ketua program studi Tadris Bahasa Inggris Mosleh Habibullah mengucapkan selamat dan mengapresiasi prestasi Enis ini, selain mengharumkan nama kampus dan ia telah membuktikan jiwa mahasi-wa kompetitifnya dari tiga visi kampus, mencetak mahasiswa yang religius, kom-peten dan kompetitif. (Nay)

Kirim ke:[email protected]

Redaksi menerima tulisan berupa:

- Kolom (Dosen IAIN Madura)- Opini (Umum)

- Cerpen (khusus siswa/i SMA sederajat)

PRESTASI: Indah Khoirun Nisak saat mener-ima Piagam Penghargaan Juara II Speech Competition dari salah satu dosen Pendi-dikan Bahasa Inggris UIN Sunan Ampel Sura-baya.

Page 17: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 17

Seperti diketahui, MTQ se-Jawa Timur tersebut memiliki berbagai cabang lom-ba, di antaranya ialah Musabaqah Syarh al-Qur’an (MFQ). Ketiga delegasi IAIN Madura juara dalam kategori lomba terse-but. Mereka berhasil menandingi bebera-pa kompetitor dari kampus-kampus besar di Jawa Timur.

Ketiga mahasiswa tersebut, yaitu Imroatul Mufida dari Program Studi (Prodi) Tadris Bahasa Inggris (TBI) se-mester IV, Faiqoh Prodi TBI Semester IV, dan Imroatun Jamilah Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT) semester II. Format MSQ rata-rata berbentuk tim, dan teamwork ketiganya membuah-kan hasil yang cukup membanggakan, meskipun Imroatun Jamilah berasal dari Prodi yang berbeda dari kedua se-

jawatnya.Ketua Himpunan Mahasiswa

(HIMA) Prodi TBI, Abdul Karim mengatakan, ketiga mahasiswa terse-but mendapatkan Juara II setelah berhasil mengalahkan delegasi dari berbagai kampus yang berada di Jawa Timur. Sebagai penyisihan, mere-ka langsung lolos masuk final, lalu menang.

“Perjuangan mereka luar biasa mampu mendapatkan prestasi yang membanggakan ini,” Jelas Karim, saat mendampingi mereka di Pondok Pe-santren Al-Hikmah, Purwoasri, Kediri usai penobatan.

Lebih lanjut, mahasiswa semes-ter VI itu menjelaskan bahwa dalam mengikuti lomba festival MTQ se-Ja-wa Timur tersebut, mereka bertiga berangkat dari HIMA Prodi TBI. Namun baginya hal itu tidak begi-tu penting. Yang terpenting baginya mampu mengharumkan nama IAIN Madura. Itu sudah sangat membang-gakan.

“Mereka merupakan kelompok Syarhil Qur'an (MSQ) IAIN Madura. Dan Alhamdulillah mereka bisa meng-harumkan nama kampus IAIN Madu-ra,” imbuhnya.

Salah satu peserta tim, Imroatun Jamilah menegaskan, ia sangat ber-syukur atas kemenangan tersebut. Kendati ia tidak satu tim dengan sesa-me Prodi IQT, yang terpenting bagin-ya ialah sudah berhasil mengharumkan almamater.

“Sungguh, karunia Allah benar-be-nar luar biasa. Semoga kampus (IAIN Madura, red.) semakin maju, dan saya berharap ilmu yang saya peroleh selama ini barokah. Juga berharap yang lain juga berprestasi bahkan bisa lebih dari itu,” pungkasnya. (Khr)

Tiga Delegasi IAIN Madura

Juara II MSQTingkat Jawa Timur

GONDOL JUARA II: Good Team Work Mahasiswa TBI dan IQT IAIN Madura berhasil menggondol Juara II MSQ. Ketiganya dalah Imroatun Jamilah Prodi IQT Semester II (kiri), Imroatul Mufida dari Prodi TBI Semester IV (tengah), dan Faiqoh Prodi TBI Semester IV (kanan).

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura

kembali menorehkan prestasi. Setelah melalui

serangkaian proses kompetisi, akhirnya 3 delegasi dinobatkan

sebagai juara Musabaqah Tilawah al-Qur’an (MTQ)

yang digelar di Sekolah Tinggi Agama Islam

Badrus Sholeh (STAI-BA) Purwoasri, Kediri, pada

Kamis (28/02/2019) lalu.

Page 18: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

18 | WARTA IAIN MADURA

Perkembangan teknologi yang begitu cepat tidak sedikit mem-berikan dampak yang cukup sig-nifikan bagi kehidupan manusia,

terlebih dalam dunia Pendidikan, hal ini jelas menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pelaku pendidikan, yang tentu saja memaksa mereka untuk segera lompat dari zona nyaman mereka, baik dalam proses pembelajaran, penggunaan media pembe-lajaran ataupun berbagai pendekatan lain, dan ini merupakan revolusi tersendiri bagi dunia pendidikan.

Selaras dengan hal tersebut diatas, tan-tangan pembelajaran yang harus segera beralih pada pemanfaatan teknologi in-formasi, memanfaatkan berbagai macam sendi social media yang mewabah pikiran-pikiran anak [baca: siswa dan atau maha-siswa] tentu saja membutuhkan kesiapan Indonesia dalam hal ini praktisi pendi-dikan untuk menjawab tantangan pendi-dikan di era revolusi industry 4.0, dalam membangun sisitem pembelajaran berba-sis teknologi informasi tersebut. Kesiapan yang dimaksud adalah bahwa dunia pen-didikan harus mampu melahirkan kebija-kan manajemen pendidikan yang mampu mendorong seluruh level pendidikan, terutama pendidikan tinggi untuk dapat memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan komputasi pendidikan era revolusi in-dustri.

Seluruh elemen masyarakat [ba-ca:stakeholders] baik orang tua, siswa, staf pengajar, pengelola system Pendidikan dan masyarakat diharapkan memperoleh informasi yang cukup tentang sebera-pa baik system pendidikan dinegaranya, dalam mempersiapkan peserta didik un-tuk dapat bertahan hidup. Lebih lanjut, Suryaatmadja (2002) mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan multidi-siplin dan interdisiplin serta cross disci-

pline pengetahuan. Hal ini berarti bahwa pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas. Untuk itulah kajian-kajian tentang manajemen pendidikan masih terus ber-langsung hingga saat ini, dan para praktisi pendidikan masih terus melakukan inova-si-inovasi dalam menciptakan pendekat-an-pendekatan dalam pembelajaran.

Freud Pervical dan Henry Ellington (1988) berpendapat bahwa inovasi pem-belajaran yang dilakukan diera teknologi informasi digital adalah pemanfaatan sa-rana teknologi informasi, yang selanjutn-ya digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Seperti halnya Frued, Regi-luth (2011) memberikan pemahaman lain tentang inovasi dalam Pendidikan, bahwa metode pembelajaran mencakup rumu-san tentang pengorganisasian bahan ajar, strategi penyampaian dan pengelolaan kegiatan dengan memperhatikan tujuan, hambatan, dan karakteristik peserta di-dik sehingga diperoleh hasil yang efektif, efisien dan menimbulkan daya tarik pem-belajaran.

Sangat diyakini bahwa guru atau dosen masa kini, jauh berbeda dengan model pembelajaran yang dilakukan oleh mereka diera-era sebelum tahun 2000an, baik dalam metode pembelajaran maupun media yang digunakan. Dalam hal ini ruju-kan kita adalah inovasi pembelajaran yang tentu saja sangat berbeda dengan zamann-ya. Harus kita sadari bahwa ketepatgunaan dalam melakukan inovasi dalam pendi-dikan tersebut sangatlah berpeluang bagi terciptanya kondisi pembelajaran yang kondusif, menyenangkan, sehingga kegia-tan pembelajaran dapat berangsung den-gan baik, efektif dan efisien, dalam mem-fasilitasi peserta didik untuk dapat meraih suatu komponen yang sangat menentukan terciptanya kondisi yang nyaman selama pembelajaran berlangsung.

Kondisi ini tentu saja tidak luput dari bagaimana Guru atau Dosen mampu menjadi seorang “chef ” yang handal yang mampu menyediakan menu materi yanag dapat diterima dan dicerna dengan cepat oleh peserta didik dikelas, sehingga guru atau dosen tersebut akan menjadi sosok yang sangat dirindukan bagi mereka akan kehadirannya dikelas, bukan sebaliknya sosok yang sangat tidak diharapkan, ke-hadirannya menjadi sebuah kebosanan, dan bahkan penolakan dalam diri peserta didik.

Tantangan inilah yang kemudian ha-rus ditangkap oleh praktisi disekolah atau kampus, bagaimana selanjutnya mereka mampu menghadirkan diri mereka keda-lam dunia siswa atau mahasiswa, menukil pendapat Bobby De Potter, Bawalah dun-ia kita kedalam dunia mereka dan antarkan dunia kita kedalam dunia mereka, kutipan ini sungguh sangat dalam maknanya, terlebih diera 4.0, kehidupan peserta didik yang di

KOLOM

Sosok yang Dirindukan atau Sosok yang Tidak Diharapkan

Oleh:Mr. Gh0fur, Dosen Tetap Fak.

Tarbiyah IAIN Madura, Prodi TBI, dan anggota LPM

Page 19: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 19

Baru-baru ini dunia pendidikan di Indonesia dihebohkan den-gan peraturan baru yang diga-gas oleh Kementerian Pendi-

dikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Peraturan ini diwujudkan dalam Permen-dikbud No. 51 Tahun 2018 tentang Pener-imaan Peserta Didik Baru (PPDB), pada jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Dalam hal ini pemerintah menetapkan sistem zonasi untuk jenjang SD, SMP dan SMA, namun tidak untuk SMK karena dapat menambahkan peraturan dan dipilih berdasarkan kejuruan/keahlian.

Aturan yang memperjelas dan mem-perketat sistem zonasi ini mendapat tanggapan miring dari sebagian besar masyarakat. Sehingga hal ini menimbul-kan demonstrasi di beberapa daerah. Se-bagaimana yang terjadi pada 19 Juni 2019 kemarin, terdapat demo wali murid di depan Gedung Negara Grahadi, Suraba-ya. Mereka meminta pemerintah segera menghapus sistem zonasi yang dinilai merugikan itu.

Zonasi memang baru diterapkan oleh Kemendikbud sejak tahun 2018 lalu. Namun, tahun ini mulai mengalami per-baikan atau pembenahan terhadap atur-an tersebut. Zonasi pendidikan semakin diperketat oleh pemerintah, seperti untuk sekolah saja mereka harus sesuai dengan radius zona yang diukur dari kantor kelu-rahan sampai sekolah. Sehingga wali mu-rid harus benar-benar tahu jarak rumah ke sekolah, begitupun pihak sekolah juga harus tahu jarak rumah masing-masing siswa. Hal seperti ini jelas bisa dinilai lebih merepotkan pihak sekolah, lantaran mere-ka harus menyeleksi siswa bukan dari segi prestasi, melainkan dari jarak rumah ke se-kolah. Lantas apa untungnya mengetahui dan melakukan hal itu, tidakkah ada yang lebih penting dibandingkan harus tahu ja-

rak rumah masing-masing siswa?Desakan dari wali murid terhadap

penghapusan sistem zonasi membuat Ke-mendikbud mulai angkat bicara. Dilansir dari Tribun News, Penetapan sistem zonasi pendidikan tidak lain untuk mempercepat pemerataan layanan dan kualitas pendi-dikan di seluruh Indonesia dan mendekat-kan anak dengan lingkungan sekolahnya. Melihat dari alasan Kemendikbud menge-nai hal tersebut, penetapan Kemendikbud memang ada benarnya, karena sebagaima-na yang kita lihat selama ini, wali murid sering kali mempetak-petakkan dunia pen-didikan. Ada sekolah favorit ada sekolah yang dinilai tidak favorit. Sehingga angga-pan ini membuat sekolah yang dianggap kurang favorit bisa dianggap miris untuk bersaing dalam dunia pendidikan. Oleh se-bab itu, penetapan pemerintah ini bertu-juan untuk menghilangkan dikotomi dunia pendidikan dan menyatakan bahwa lem-baga pendidikan di Indonesia, semuanya, adalah sama.

Pada dasarnya terdapat negara

yang memang lebih dulu menetapkan sistem zonasi yang baru-baru ini menu-ai pro-kontra dari masyarakat Indonesia. Coba kita melihat sedikit pada sistem pen-didikan di Jepang. Selain mengutamakan dalam pendidikan karakter, pendidikan di Negeri Sakura itu juga menganjurkan pe-serta didiknya untuk sekolah di lembaga terdekat dengan tempat tinggal mereka. Sehingga untuk pergi ke sekolah, mer-eka tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan melainkan harus berjalan kaki. Kecuali jenjang SMA, mereka sudah bisa menggunakan sepeda ke sekolah. Melihat hal tersebut, sepertinya zonasi pendidikan bukanlah hal yang baru di dunia ini, hanya saja masyarakat Indonesia kurang terbiasa untuk menerapkan sistem yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah.

Meskipun zonasi sudah ada sejak lama di negara luar dan jalannya pun efektif, namun beda halnya dengan di In-donesia. Terlepas dari kelebihan system tersebut, zonasi pendidikan di Indonesia masih memiliki titik lemah tersendiri. Se-hingga keberadaannya pun kurang diter-ima oleh masyarakat. Pasalnya, peratur-an terbaru pemerintah tidak hanya pada zonasi, melainkan juga diikuti dengan ketetapan jumlah siswa dalam rombongan belajar dan rombongan belajar dalam satu pendidikan. Misalnya sebagaimana yang diuraikan dalam Tribun News, zonasi pen-didikan memiliki tiga jalur: pertama, jalur zonasi (90% termasuk siswa tidak mampu dan disabilitas), kedua, jalur prestasi (mak-simal 5%), dan ketiga, jalur perpindahan orang tua (maksimal 5%).

Aturan jalur zonasi menimbulkan masalah baru pada tenaga pendidik da-lam lembaga yang belum memenuhi aturan zonasi. Suatu lembaga yang tidak

OPINI

Di Balik Kontroversi Zonasi Pendidikan ala Kemendikbud

Oleh:Ach Syarofi

Pemimpin UmumUKK LPM Activita IAIN Madura

Page 20: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

20 | WARTA IAIN MADURA

RESENSI

Dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat empat kecaka-pan umum yang harus difa-hami dan dikuasai dengan

baik, diantaranya adalah kecakapan dalam berbicara (maharat al kalam). Dalam buku ini penulis membahas tentang beberapa unsur pokok yang harus diperhatikan da-lam pembelajaran maharah al kalam, me-liputi aspek penting dalam pembelajaran maharah al kalam, strategi, metode, media dan evaluasi yang digunakan dalam pem-belajaran.

Pembelajaran kecakapan berbicar-amerupakan hal utama yang diajarkan kepada para pembelajar bahasa, karena sejatinya tujuan utamadalam pembelajaran bahasa adalah mampu berbicara dengan baik, maka dari itu seorang pendidikbaha-sa Arab memiliki andil besar dalam pem-belajaran kecakapan berbicara dalam se-tiap tingkatannya, semisal pada tingkatan pertama atau ibtida’ bagi pendidik memi-liki tugas mengenalkan cara pengucapan yang benar, sedangkan pada tingkatan se-

lanjutnya hendaknya bagi pendidik men-gevaluasi serta memperbaiki kesalahan yang sering dilakukan peserta didik dalam pembicaraan bahasa Arab.

Terdapat beberapa metode yang di-tawarkan penulis dalam pembelajaran ma-harah al kalam seperti metode audio lingual, metode tanya jawab, metode langsung dan lain sebagainya yang juga disertai keku-rangan kelebihan masing masing metode tersebut. Selain itu juga media yang cocok digunakan serta beberapa model evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran.

Buku ini menyuguhkan informasi mengenai beberapa metode pembelajaran maharah al kalam sesuai dengan kemam-puan yang ingin dikuasai secara spesifik dan langkah yang seharusnya dilakukan para pendidik dalam mengatasi kesulitan dalam pembelajaran maharah al kalam.

Dalam segi penulisan/pengetikan terdapat beberapahal yang bisa membin-gungkan pembaca, terutama bagi pelajar pemula bahasa Arab. Seperti dalam penu-lisan hamzah qatha’ dan washal. (*)

RencanaPembelajaran Bahasa Arab

untuk Non Native SpeakerJudul Buku:

Maharat Al Kalam Wa Thariqatu TadrisihaNama Pengarang:Achmad MuhlisNama Penerbit:

STAIN Pamekasan PressKetebalan Buku:

VI+128 hlmCetakan:I, 2016

Peresensi:Hestin Khalifatul Umayah(Mahasiswi Semester IV Prodi PBA IAIN Madura)

Everyone wants to be success-ful. Successful is everyone right as long as they desire to fight for certainly with

hard effort. Basically, everyone is able to design their own successful when they desire to strive for their own success-ful in the future. There is no limitation to be successful person. We need not to be someone else to be successful, but we need to be successful to be someone else. When we are successful we will be considered and well-known by the world. Everyone should have the own way and target to achieve the suc-cessful in the life.

In the new book, Unsual Santri: Ber-bedalah Maka Kau Akan Dikenal, Dede Ibrahim talk about the way to be suc-cessful santri that can be able to contrib-ute meaningful something either to the religion or nation development. More-over the santri challenge today is more complex than the ancient time. The development of human ideas increases every time that influences the develop-ment of technology, information, and communication. While political and economic problems are also being the serious challenge and obligation of sant-ri. By the reason, santri must be a leader to face it and must utilize Islamic values to solve some either religion or nation problems like what have been exempli-fied by Rasulullah SAW as the best one example ever.

Santri, as the youth who is known having good comprehension of the reli-gion, should be able to make Rasulullah as the one example in all aspects of life. If they we want to be independent, we have to imitate Rasulullah independen-cy. If we want to be entrepreneur, be an entrepreneur like Rasulullah. If they want to be rich person, be rich person

Page 21: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 21

RESENSI

like Rasulullah who has low profile. He is rich, but still simple. (Page. 33) Rasulullah is the religion top figure, but his action in politic, economic, commerce and so on, cannot be ignored. If santri have no an-other reason to be successful person in all aspects and sectors of life, at least make the respect to the prophet Muhammad as the reason.

In addition, santri must be able to change the society mindset that recog-nize santri by the cleverness in analyzing kitab kuning, tafsir Qur’an, Fiqh, Hadits, Arabic Language, and everything related to religion lesson. That mindset is cer-tainly wrong, because the reality show the santri contribution in all aspect of nation development. Santri should be multi-talented that expert in all sectors and can involve in every construction activities. Abdurrahman Wahid, Musth-afa Bisri, D. Zawawi Imron, Nur Kholis Madjid are best figure who were born by Islamic Boarding School, who were born as santri involve in some sectors such as politic, economic, culture, law, literature, linguistics, and education. It is just a little evidence that santri precisely has crucial potential to be included in all sectors to arise the nation and religion development.

Do not think that we will not ever achieve the biggest goal because we are santri. The real example is Ahmad Fuadi, he had have great dream since he was in Islamic boarding school. Finally, almost all his dreams have been successful he reach-es. Being a reporter of Voice of America (VOA), turn around the world, being a public speaker in many campuses either national or international. (Page. 150) To be success we have to decide the life goal earlier. It is impossible to achieve a wonderful successful when we have no any life goals.

Book:Unusual Santri:

Berbedalah Maka Kau Akan Dikenal

Writer:Dede Ibrahim

Publisher:PT Elex Media Komputindo

Thickness:196 PagesPublished:

2018ISBN:

978-602-04-5585-3Reviewer:

Safrina Muzdhalifah(Mahasiswi IAIN Madura)

To be successful santri need sufficient supplies such as being smart, being wise decision in each condition and situation, dream high, being hard worker, being diligent and patient. Those are the santri responsibilities. In this book, firstly we will be urged to see how marvelous being success by our own effort. Then, we are reminded the possibility of every dream we have and every life goals we had de-termined. Besides, we are instructed to upgrade our mindset because every action is depend on our first mindset. Robert T. Kiyosaki, an investor, entrepreneur, writ-er, and motivator, said that “ Your future will be created by what you do today, not tomorrow” (Page. 6)

By this book, we can comprehend enough that being a santri is not an ob-stacle to be successful and useful in ev-ery part of life with the great reflection of Rasulullah life style and successful. So, this book is reasonable and inter-ested to be read by easy and enjoyable diction used and also some facts that support the writer argument. Besides, the good printing of the book cause the weaknesses of the book is hidden with the result that reader will not pay atten-tion more on it.

In conclusion, in this rivalry era santri is possible to also involve in the develop-ment process of religion and nation to the better direction. It totality depends on how they determine their life goals earlier and clearer, and how they are competent to every decision. Let everyone think that santri life limited on religion sector, we have the same chance to express our skill, and we just to keep fight in our chosen then surprise them by our unpredictable action in unpredictable time. Winner see possibilities, losers see problems. Win-ner make it happen, losers let it hap-pen. What are we going to be? (*)

Being Unpredictable Santri

WARTA IAIN MADURA | 21

Page 22: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

22 | WARTA IAIN MADURA

Dia dan Jantungku

Sambungan dari Edisi 9...# # #

Pagi itu, awan kelabu telah menyelim-uti langit biru menitikkan gerimis. Suara isak tangisan terdengar samar di gendang telingaku. Pelan-pelan kubuka mataku mencari suara itu. Ternyata itu tangisan Rafka. Kupandangi lamat wajahnya terli-hat bersitegang. Sedangkan lenganku ter-tusuk jarum infus.

“Rafka...” panggilku lemas, “Aku ada di mana? Fahry ke mana?”

“Ucha… alhamdulillah kamu sudah sadar. Kamu ada di rumah sakit, tadi malam kamu pingsan. Fahry juga ada di rumah sakit ini, dia masuk ke ruang UGD.”

“Kenapa kamu menangis?” kumenye-ka air mata di pipinya.

“Cha... kenapa kamu gak bilang atas penyakit yang kamu derita... kenapa kamu rahasiain penyakitmu ini?” kata-kata Rafka membuatku kaget, mungkin Dokter Dina yang memberi tahunya.

“Raf, jangan bilang-bilang ke ibu dan bapak, ya, aku mohon!” pintaku me-melas.

“Kenapa kamu menjilat ludahmu sendiri, Cha? Dulu kamu bilang sama aku, harta yang paling berharga adalah keseha-tan, bukan emas dan perak. Tapi realitasn-ya apa? Kamu munafik. Tak menghargai kesehatanmu.” Air mata di pipi Rafka ter-us membuih.

“Raf, bukan itu maksudku. Tapi...” Dokter Dina datang untuk men-

gontrol kesehatanku bersama suster di be-lakangnya, memotong pembicaraanku.

“Siang Ucha! Gimana, Sayang, keadaanmu sekarang?” sapa Dokter Dina ramah, juga telaten mengatasi pasien. Raf-ka pergi keluar membiarkanku bersama Dokter Dina.

“Mendingan, Dok. Tapi kenapa ya, Dok, akhir-akhir ini aktif sakit kepala, mimisan pula.”

“Pasti sembuh kok... percayalah sama Dokter. Kepalamu tadi malam terbentur, ya?” tebak Dokter, aku hanya mengang-guk pelan .

“Oiya, gimana? kamu sudah mengung-kapkan perasaanmu pada lelaki yang kamu taksir itu?”

“Ahh… apaan sih, Dok!”“Ucha, kalo menurut Dokter, alangkah

baiknya kamu ungkapin semua perasaanmu itu. Tak baik loh, menyimpan perasaan terlalu dalam, sama saja kamu menyiksa batinmu sendiri.”

“Ta… tat... tapi, Dok!”“Dokter juga perempuan Ucha... juga

mempunyai perasaan,” jelasnya aku hanya menundukkan kepala diam membisu.

“Dok, waktuku berapa lama lagi?”“Hanya Tuhan yang tahu kapan ajal

itu datang, bertahanlah! Kamu pasti bisa mengalahkan penyakitmu. Optimis! Maaf ya, Cha, kita cuma bisa bicara sebentar soalnya aku harus melayani pasien sebelah yang mengidap menyakit jantung.”

“Jantung? Siapa namanya, Dok?”“Fahry,” mendengar nama itu aku

langsung menitikkan air mata, “Kamu ke-nal dia?” aku hanya mengangguk.

“ Dokter, tunggu...!” cegahku.

“Dokter, sebenarnya apa yang terja-di dengan Fahry?” Dokter Dina kembali menghampiriku.

“Ada hubungan apa kamu dengan Fahry?”

“Sebenarnya dia adalah lelaki yang aku maksud, Dokter. Tolong selamatkan dia, Dokter. Aku ingin melihat dia bahagia.”

“Dokter gak bisa berjanji Cha, Fahry sangat membutuhkan donor jantung. Jan-tungnya busuk. Mungkin dia syok atas kecelakaan tadi malam. Dokter gaktau sampai kapan dia akan bangun dari masa kritisnya,” jelas dokter, lalu pergi mening-galkanku. Gelisah mulai menyelimutiku.

###Saat aku pertama kali tahu bahwa

aku mengidap penyakit kanker, Dokter Dina adalah teman curhat-ku. Dia selalu memberiku semangat untuk hidup. Dan bahkan, ia memberiku buku dairy dan menyuruhku untuk menulis semua sajak hidupku. Dokter Dina laksana peri dalam jiwaku.

Setelah sekian lamanya aku bercan-da-tawa bersama Dokter Dina, rasa re-sah dan gelisah tak lagi terasa di benakku. Dokter Dina sudah pergi 5 menit yang lalu, suasana terasa sepi dan gundah. Ha-nya terdengar suara angin yang mendesau di luar jendela. Ada suara gemercik dibalik pintu kamarku, ternyata itu Rafka. Tan-gannya sibuk membawa keranjang buah juga plastik hitam ditentengnya.

“Apaan sih, Rafka. Sibuk segala. Ahh... Rafka gak asyik.” ucapku agak ketus.

“Yee... ngambekni yeee. Orang sakit itu harus dimanja, dikasih ini dan itu, pokok-nya makanan yang enak-enak, lah. Masak orang sakit mau makan nasi jagung dan iwak peyek. Emang gak pahit tenggorokan-nya?” ledek Rafka.

“Oh, jadi lok gak sakit gak di manjain dong!”

CERPEN

Page 23: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 23

“Emm, dimanjain juga sih... tapi dik-it. Orang sakit itu emang harus dimanjain. Yah... biar cepat sembuh... gitu... hahaha.”

“Haha, huh… dasar,” sembari kumen-cubit hidungnya.

“Di plastik itu apa?” tanyaku tertuju pada plastik hitam.

“Emm... kasih tau gak ya...” lagaknya menadah tangannya ke dagu. Bola matan-ya berputar cepat, melihat langit atap ser-aya berpikir. Aku hanya mengernyitkan kepala melihatnya.

“Gak ahh... gak mau di tawarin sama kamu entar kamu ileran lagi,” ketusnya.

“Katanya orang sakit harus diman-ja….”

“Hehehe, iya deh. Nih, aku bawainchiken buat kamu.”

“Wah, doyan makan nih,” tanganku mulai menggarap chiken itu.

“Eehh….” mengibas tanganku, "Aku juga mau kalik... masak cuma orang sakit yang bisa makan chiken. Orang sehat juga mau, malah gak mau berhenti. hahaha,” tangannya mengambil paha chiken dan membuka saus sambal mini yang sudah tersedia.

“Huhhh, dasar, Raja Makan. Raf, minta sambalnya dong!” pintaku melirik ke saus sambal di tangannya.

“Gak boleh, orang sakit gak boleh makan pedas-pedas.”

“Dikit… saja!” kataku memaksa, Raf-ka mulai memencetkan saus sambalnya

”Pelit banget sih... masak sausnya cuma setetes.”

“Katanya dikit...?”“Iya sih, pi jangan dikit-dikit juga ka-

lik..” dengan tidak nafsu terpaksa aku memakannya. Kupandangi Rafka begitu lahap memakannya. Tiba-tiba saja Rafka termenung seakan ada yang ganjal.

“Kenapa, Raf? Kepedasan, ya?” tanyaku bingung.

“Tidak, Cha. Rasanya aku gak akan pernah bisa lagi makan lahap kayak gini...” keluhnya.

“Maksudmu?” tanyaku lagi tak men-gerti.

“Entahlah, aku juga gaktau, Cha. Aku ke kamar mandi dulu, ya,“ ucapnya lemas.

Di celah jendela, kupandangi sunset senja menampakkan jingga merahnya yang merona, sementara malam mulai membentang berganti mega merah di ufuk barat. Suara azan pun terdengar san-gat merdu di telingaku. Serasa aku tak lagi akan mendengar suara azan. Aku salat berjamaah dengan posisi duduk bersama Rafka. Kulirik Rafka, ia begitu khusuk memunajatkan doa pada Sang Khaliq me-nadahkan tangannya seraya meminta ses-uatu.

Selesai berdoa, Rafka mengajakku mengaji surat-surat kecil. Aku menuntun bacaannya dengan khusuk. Sesampainya di surat Al-kautsar, kepalaku sakit, mem-buat cara bacaku gugup.

“Rafka, udah dulu ya, aku mau istira-hat...”

“Oh, iya gak papa.” Rafka membukakan mukena yang

kupakai, merapikan selimutku juga mengelus lembut rambutku. Dadaku sesak seakan tak bisa bernafas, dan kakiku terasa dingin. Tuhan, kini aku hanya hambamu yang berlumur dosa, tunjukanlah jalan lurusmu. Di telingaku seakan ada yang berbisik menyuruhku membaca syahadat. Aku pun menuntunkan bisikan tersebut, tapi tubuhku semakin melemas. Seakan aku melayang ke dunia lain.

“Kayak bau bunga melati,” Rafka ter-heran, mencari-cari bau itu.

”Cha, bangun Cha...! Sudah azan, salat isya dulu yuk! Cha... Cha...” Rafka makin khawatir, "Ha.. Ucha... jangan bercanda Cha! Cha...” menepuk-nepuk pipiku yang tak kunjung bangun. Terbata-bata Rafka keluar mencari Dokter Dina.

“Dokter... Dokter...” teriaknya, me-ngundang orang-orang di rumah sakit merasa terharu. Dengan cepat Dokter Dina datang mengontrolku. Mencari de-tak nadi yang tak kunjung ditemui, Dokter Dina menggelengkan kepala, sembari me-nitikkan air mata.

“Rafka...” Dokter Dina nampak lesu."Dok, Ucha kenapa, Dok?” tangis

Rafka menjadi melihatku yang lemas tak berdaya.

“Ucha... Ucha! Kamu harus merelakan

Ucha, Raf...”“Apa...? Tidak, tidak mungkin... Cha...

bangun, Cha!“ jerit Rafka, terisak tangisn-ya.

"Rafka, yang sabar, Raf! Ajal sudah menjemput Ucha.” bujuk dokter dina, “Raf, cepat kamu hubungi keluarganya, karena sebentar lagi jantung Ucha akan didonorkan ke jantung Fahry.”

“Donor jantung?”"Iya, Ucha minta jantungnya akan di

donorkan ke jantung Fahry,” tegas Dokter Dina sembari menutup wajahku dengan kain putih.

###Operasi pun berjalan dengan baik.

Bapak, Rafka, juga teman-teman hanya bisa menangisiku serta memunajatkan doa untukku. Sedangkan ibu tak sadarkan diri. Bahkan di saat pemakaman ibu lemas melekuk tubuhnya di makam. Ia terus-ter-usan menangis histeris tak percaya.

"Ridhoi aku, Bu,"bisikku di gendang telinga ibu.

Seusai pemakaman, Rafka langsung pergi ke rumah sakit, menjenguk keadaan Fahry. Ternyata Fahry sudah sadar dari alam bawah sadarnya. Kurang lebih 53 jam lamanya Fahry tak sadarkan diri ter-hitung dari kecelakaan. Dengan mata sembab, Rafka menghampiri Fahry untuk sekedar menanyakan kesehatannya. Fahry tak sendiri, bersama Mama juga Dokter Dina yang sedang mengontrolnya.

“Fahry, bagaimana keadaanmu seka-rang?” suara Rafka serak.

“Alhamdulillah mendingan, Raf, kok kamu sendiri? Ucha mana?” terdengar nama itu Rafka bungkam, matanya nanar, menahan bendungan air mata.

“Raf, kok diam, Ucha mana? Aku in-gin minta maaf sama Ucha atas kekasa-ranku sama dia,” jelas Fahry, semuanya hening tak bersuara. Dokter Dina keluar meninggalkan Fahry, mamanya hanya menundukkan kepalanya. Terpaksa Rafka mendongakkan kepala angkat bicara.

“Ucha… Ucha...” air mata Rafka tak bisa di tahan, "Uucha...” Rafka tak mampu berbicara tertelan oleh air matanya.

“Ucha... ada di mana?” kata Fahry ter-

CERPEN

Page 24: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

24 | WARTA IAIN MADURA

CERPEN

dengan sistim pembealajaran darinya, yang cukup bagus, peserta didik tinggal menginstalnya pada smartphone mereka, atau kelas-kelas diskusi dengan menggu-nakan WAG, dan berbagai macam cara lainnya dapat dilakukan oleh para guru dan dosen, tinggal bagaimana mereka meramu materi yang ada dengan keter-sediaan teknologi yang dapat dijangkau oleh anak didik kita. Life is choice, tentu saja butuh keberanian dari para guru atau dosen untuk keluar dari zona nyaman mereka.

Tentu saja dalam merespon perkem-bangan teknologi yang sedemikian pesat, kendala utama yang dihadapi bagi dunia pendidikan utamanya di Indonesia, ter-khusus daerah terisolir dan terpinggir-kan, adalah:• Kurangnya sistim pembelajaran

yang inovatif baik itu di tingkat sekolah dan bahkan di perguruan tinggi, seperti halnya penyesuaian kurikulum, meningkatkan kemam-puan peserta didik dalalm hal data information technology, operational tech-nology, internet of thing yang selan-jutnya diharapkan peserta didik mampu berkompetisi dan trampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy serta human literacy

• Tidak meratanya rekonstruksi ke-bijakan kelembagaan Pendidikan tinggi yang adaptif dan responsive terhadap revolusi industry 4.0 da-lam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibu-tuhkan, serta kesulitan yang dihada-pi kampus dalam upaya pembukaan prodi-prodi baru.

• Kurangnya upaya untuk melegal-isasi program cyber institution atau cyber university, ataupun cyber school, seperti model pembelajaran distance learning, atau yang lebih dikenal dengan SPADA sistim pembelaja-ran daring yang seharusnya menjadi sebuah kewajiban bagi guru atau dosen untuk menyiapkan materi

heran.“Ucha ada bersamamu, Fahry,” sam-

bung Dokter Dina, tangannya membawa buku dairy bersampul biru muda. Semua menoleh ke arahnya,

“Dia nitipdairy ini buat kamu,” Dok-ter Dina mengulurkan dairy tersebut. Dan Fahry belum mengerti apa yang terjadi, pelan-pelan Fahry membukanya. Lemba-ran demi lembaran kertas.

Untukmu malaikat kecilkuFahry…Mungkin di saat kamu baca dairy ini,

kau tak lagi melihatku. Tapi, aku bahagia. Walau kau tak lagi bisa menemukanku, aku bisa bersamamu sampai ajal menjemputmu nanti. Syukurku kepada Tuhan, telah meren-canakan sesuatu yang sangat istimewa untukku. Ia merenggut nyawaku, sementara jantungku bersemayam di tubuhmu. Aku titip jantungku ya Fahry...

Dari dulu sama sekali aku tak butuh uca-pan terima kasihmu, aku rela tanganku buntung demi kamu. Maaf, karena kecelakaan kemarin aku gak bisa menolongmu lagi. Karena aku pula kamu tidak bisa mentas teater kesukaanmu, dan maaf juga aku sudah mempermalukanmu di depan teman-teman Bandung. Tapi, aku lebih malu saat aku ingin menyalami Rian, sedangkan jariku buntung. Aku seakan manusia yang pal-ing tak sempurna di dunia ini.

Perlu kamu tau satu hal Fahry... aku tak ingin melihat senyummu itu luntur, aku ingin kamu selalu menghias sesungging senyummu yang manis, juga canda tawamu. Aku tak ingin melihatmu sedih apalagi sampai kau menitikkan air mata. Aku berjanji akan selalu menjagamu dari orang-orang yang mencoba menyakitimu. Aku akan selalu ada bersamamu.

Fahry, jika boleh aku meminta, aku titip Ibu dan Bapakku, juga Rafka. Tolong sayan-gi mereka seperti sayangku pada mereka. Dan maaf jika aku pernah mencintaimu.

Ucha Wajah Fahry merah padam, air

matanya terus menetes tak mampu mena-han bendungan air mata. Tubuhnya geme-tar, membuat semuanya bersitegang.

“Bagaimana caranya Ucha men-donorkan jantung untukku?” mencekam tangannya dengan kuat.

“Ucha meninggal karena men-gidap kanker hati,” ucap Dokter Dina dengan suara serak menahan isak tangisn-ya.

“Tidak….! Ucha… tidak….” teriak Fahry histeris tak percaya. Dengan keras Fahry melepaskan jarum infus di lengannya.

“Kamu mau kemana, Fahry…” mama Fahry mencegahnya pergi.

“Ma, Fahry harus ke pemaka-man Ucha, Ma...”

“Tapi, Fahry... kamu belum...” “Biarkan dia pergi,” dengan ce-

pat dokter Dina memotong pembicaraan-nya.

Dengan cepat Fahry berlari se-kencang-kencangnya, tak memedulikan tubuhnya yang masih kurang begitu sehat. Sesampai di pemakaman Fahry terisak his-teris memeluk lemas di atas makam, dan bahkan mencium batu nisan yang sudah tertera atas nama ”Ucha Naura Bilqis binti Abdullah.”Rafka hanya memandanginya terharu. Air mata Rafka terus membend-ung tak mempercayai sahabat yang dicin-tainya telah pergi selamanya.

“Fahry, ayo kita kembali ke ru-mah sakit. Ucha pasti sedih melihatmu seperti ini, biarkan Ucha tenang disana."

“Aku sayang kamu, Ucha...” te-riak Fahry sekuat-kuatnya.

Tuhan... cukup aku yang mera-sakan luka tentang kenihilan ini. Dan jangan sampai mereka juga merasakan tentang narasi luka yang tersayat di hatiku. Biarkan kejora di sana meredup dengan sendirinya. Karena aku yakin, aku adalah kejora yang terasingkan dari taburan gemi-ntang di angkasa, yang menghiasi gelapnya malam.

Biarkanlah aku di ibaratkan lilin yang mampu menyinari kegelapan namun aku tak peduli bahwa diriku terkikis. Biar-kan siluet rembulan disana mengejek keni-hilanku yang tertelan punah. Bahkan layu bak dedaunan kering yang mudah di terpa angin. (habis)

*Siswi kelas akhir MA Darul Ihsan Pakamban, Sumenep.

Bermukim di PP Al-Ihsan.

Page 25: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 25

hanya sebatas guru suka relawan—hon-orer—yang cara mengajarnya pun dinilai sederhana dan membuat siswa cenderung kurang aktif. Beda halnya dengan seko-lah yang dinilai favorit, mereka lebih cenderung aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengkondisikan kelas. Meski-pun masih ada sebagian guru yang ak-tif dan pintar dalam mengkondisikan kelas di sekolah yang dianggap tidak favorit, begitupun sebaliknya. Namun kreativitas guru yang palig mendomi-nasi dalam satu lembaga menjadi tolok ukur wali murid.

Pengukuran wali murid juga cend-erung dilihat dari segi sarana dan pra-sa-rana yang disediakan sekolah. Sampai saat ini pun, masih terdapat beberapa se-kolah yang memiliki sarana dan pra-sa-rana yang tidak lengkap. Bahkan per tahun 2018, data statistik menunjukkan, di Madura saja terdapat ratusan gedung sekolah yang dianggap memprihatinkan. Padahal anggaran pendidikan di Indo-nesia dibagi rata untuk seluruh lembaga pendidikan, namun masih saja ada seko-lah yang minim sarana dan pra-sarana. Sehingga, wali murid yang merasa anak-nya memiliki prestasi yang cukup tinggi enggan untuk menyekolahkan anaknya di tempat yang sudah menjadi zonanya sendiri.

Selain itu, kewajiban dalam menerima 90% siswa yang tinggal disekitar wilayah tersebut juga menjadi kenadala terbesar dalam penerapan sistem tersebut. Pasaln-ya jumlah penduduk dan lembaga di mas-ing-masing wilayah tidak sama. Imbasnya, ada sekolah yang kelebihan siswa, dan ada pula yang kekurangan siswa. Ketika seko-lah kelebihan siswa, lagi-lagi pemerintah memiliki aturan baru untuk itu, seperti jarak terdekat ke sekolah, jika sama maka pertimbangan menggunakan nilai Uji-an nasional (UN) dan waktu melakukan pendaftaran. Sedangkan jika kekurangan siswa, maka tenaga pendidik sekolah yang kena batunya.

Pada dasarnya, penetapan zona-

si pendidikan oleh Kemendikbud tidak sepenuhnya merupakan suatu kesalahan, namun ketidaksiapan dalam penetapan itulah yang menimbulkan pertentangan di beberapa kalangan. Seperti halnya profe-sionalitas tenaga pendidik yang tidak sama di beberapa wilayah dan kelengkapan sarana pra-sarana dalam lembaga pendi-dikan menjadi PR bagi pemerintah untuk meratakan pendidikan. Ketika pemerin-tah mengatakan ingin menyetarakan sektor pendidikan, maka bolehlah diri kita ini untuk berargumen bahwa se-benarnya penyetaraan bisa dilakukan kapan saja, namun kesiapan elemen-el-emen dalam pendidikan jauh lebih penting untuk diprioritaskan, karena ketika elemen dalam satu lembaga su-dah siap, maka tanpa ditetapkan aturan semacam ini pun mereka akan dengan mudah menerima dan masuk kelemba-ga pendidikan tersebut.

Di samping itu, persentase pener-imaan dan jarak yang ditentukan pun juga menjadi pertimbangan yang perlu dimatangkan lagi, karena melihat pem-erataan penduduk di Indonesia pun juga belum sempurna. Sehingga, bisa dikatakan pemerintah tidak harus semena-mena me-nentukan kuantitas jumlah siswa dalam satu pendidikan. Pada intinya, penetapan satu aturan memang sepenuhnya hak dari pemerintah pusat, namun alangkah lebih baik jika sebelumnya melihat kondisi ele-men yang akan terlibat dari semua sisi. Se-hingga, dalam penetapannya tidak banyak kalangan yang merasa dirugikan dan keun-tungan tidak hanya berpihak pada satu ka-langan saja. (*)

WARTA IAIN MADURA | 25

mereka secara online, sebagai jawa-ban dari kurangnya intensitas per-temuan dosen atau guru di kelas, sehingga nantinya model pembela-jaran ini diharapkan akan menjadi solusi bagi anak bangsa yang ada dipelosok untuk dapat menjangkau Pendidikan yang berkualitas, serta menjadi solusi manakala pembela-jaran tatap muka dikelas tidak dapat dilakukan dikarenakan berbagai hal

• Tentu saja kendala yang paling uta-ma adalah kesiapan dari guru dan dosen tersebut dalam upaya keluar dari zona nyaman mereka, dengan model ataupun strategi pembela-jaran yang selama ini telah mereka lakukan.

• Perlu upaya nyata dari guru dan dosen dalam meningkatkan ke-mampuan kognitif peserta didik, karakter atau pengembangan nilai pada diri peserta didik. Oleh kare-na itulah Pendidikan diera revolusi industry 4.0 diharapkan mampu mencetak peserta didik yang ber-karakter sehingga tidak hanya ber-tahan pada zamannya tetapi juga mampu mengkritisi zaman.

Mewujudkan keinginan diatas tidak serta merta seperti kita membalikkan telapak tangan kita, terlebih sebagai seorang pendidik, dibutuhkan kesiapan mental, serta segudang keikhlasan uta-manya untuk kemudian mampu berbaur dengan para peserta didik tanpa harus mencederai makna dan posisi sebagai seorang pendidik. Memberikan waktu yang lebih, menjadikan mereka bak anak kandung kita, sehingga rasa perhatian tersebut akan membuahkan rasa saling memiliki sehingga peserta didik akan lebih mudah mengutarakan segala ke-sulitan mereka dalam belajar. Pendidik harus mampu menjadi bagian terpenting bagi peserta didik, sehingga apapun be-ban tugas yang diberikan kepada mereka, seberat apapun tugas mereka dalam be-lajar, pendidik hadir untuk mengarahkan, menemani, dan turut membantu mencari jalan keluar. (*)

Page 26: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

26 | WARTA IAIN MADURA

“The science like a harvest crop or preyin the sack, writing is the bound” (Imam Syafi’i)

If we reflect thoroughly how deep the meaning of it’s word undirect-ly say that the benefits of writing activity can not part from scientific matter even in this life. Writing is an activity for giving an idea, respond, or critism with an eternal opuse that wil always flow the benefits al-though the writer was not being there. As long as the reader can take the benefits of the opuse, will not be break a good reward runs to the writer.

As moslem, let we look how im-portant and suggested writing in our re-ligion. Since we were small we are often taught to be diligent for reading and to develope our knowledge. It’s lesson based on the first revelation is descandedto the phrophet Rasulullah peace be upon him, that is the first till the fifth verses of Al-alaq chapter.

١. اقـرأ باسم ربك الذي خلق

نسان من علق ٢. خلق ال٣. اقـرأ وربك الكرم٤. الذي علم بالقلم

نسان ما ل يـعلم ٥. علم الMeaning: “Read: In the Name of your Lord who created (1) Created man from a clot (2) Read: And your Lord is the Most Generous (3) he who taught by the pen (4) Taught man what he never

knew (5)When inform the revelation to Ra-

sulullah peace be upon him Jibril repeats ‘Iqra’’ till three times as confirmation. This is showing that Allah really command his servant to be diligent for reading.

We know that everything relat-ed with scientific will not be materialized without reasoning and investigating pro-cess. Both of them also must be support-ed by reading and writing process. All of the process are explained in al-Quran in chronological order,after command of reading Al-alaq chapter. Allah command

us to think, it’s mean reasoning and inves-tigating as actualization from what we get when we read. It’s command is being in some verses of al-Quran, one of it isin the ninth verses of Ar-ra’d chapter

عال الغيب والشهادة الكبري المتـعالMeaning: “Only those who reason will re-

member”this verse becomes supporter of Al-

lah’s command in Al-alaq chapterthat reading only is not enough, it must be participated with thinking process to take a benefit from what we have read before.

Next, Allah command us to write. It’s command also confirmed by His swear in the first till the third verses of Al-qalam chapter

يسطرون وما لقلم وا ن Meaning: “ Nun, by the pen and by what

they inscribe”This can be perfect explanation that

the top of scientific activity after reading

GAGASAN

By: Safrina Muzdhalifah*

Kirim tulisanmu dalam bahasa Inggris/Arab/Madura untuk dimuat di rubrik “Gagasan”. Diutamakan tulisan

terkait pengembangan kampus.(Hanya untuk mahasiswa IAIN Madura)

Kirim ke: [email protected]

The Urgency of Writing from Islamic

Perspective

Page 27: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 27

Minangka Agent of Change tor Agent of Social Con-trol, mahasiswa ka’dinto wâjib aghâdui kamam-

puwân kaangghuy kritis dâ’ sadhâjâ sèttong-sèttong. Jughân wâjib aghâdhui rassa tangghung jâwâb kaangghuy ma-beccè’ sabhârâng sè lakar mastè èbec-cè’. Èkaandi’ mahasiswa, sikap kritis kasebbhut ta’ kèngèng sobung. Bhâghus è kampus otabâ è lowar kampus, maha-siswa aghâdui peran sè pentèng kaangg-huy arabât, bhâli’ mabâghus, sè bâdâ. Akadhi ngawal kampus, umpamana.

Namong saka’dinto, minang-ka morèd, bâdâ bharang sè lebbi pentèng katèmbhâng sikap kritis, èngghi panèka akhlak. Jhâ’ saongg-huna kritik aghâdui posisi pentèng dâlem nantoaghi kamajuwân kam-pus, lakar bhender bâdâna. Tatapèna kaagghuy madâpa’ hal kasebbhut, ta’ mastè klabân nyalodur kata’patotan, èkaandi’ morèd dâ’ ka ghuru. Dhâd-dhi, kritis kasebbhut jughân mas-tè èdhâsarrè kalabân kadhibâsa’an, kalabân cara sè patot, bânni kerras sakèng ta’ akerrès.

Akadhi kritik kasebbhut aropa’aghi aksi unju’ rassa, otabâ demonstrasi. Maka sè lebbi pentèng dâri aksi kaseb-bhut èngghi panèka cara ngalakoni èpon: ponapa cocok kalabân tatakrama, otabâ bhâli’ kalowar dâri ghâris and-hep ashor, sabâb arassa lajâk alako sa-ka’dinto. Kanyata’an èpon, paneèka sè bâdâ samangkèn. Kaangghuy nyelora-ghi aspirasi, kadhâng guruna èni-bân-niaghi. Hubungngan antara ghuru sareng morèd ampon bânni hubungn-gan kaèlmowan, tatapèna politik biriyâ. salèng maghâgghâr antara sèttong dâ’

ka sè laèn aropa’aghi bhârâng sè ta’ bisa kaulâ sadhâjâ nyingghâ.

Pentèngnga akhlak aropa’aghi kawâjibbhân dâri aghuru ka’dissa dhibi’. Kadhi ponapa bisaos ta’ bisa èpongkèrè jhâ’ sè anyama amorok ka’dinto ta’ coma nyetcetaghi panga-jhârân, tatapèna jhughân namen and-hep asor. Abhâreng kalabân panèka, sè nyamana morèd mastè aghâdui tangg-hung jâwâb kaangghuy ngamallaghi sadhâjâ sè èajhârraghi, bhâghus èlmo otabâ akhlak. Sanajjân jhughân ta’ bisa èpongkèrè polè, jhâ’ modernitas sa-konni’-bânnya’ ngèskès èlmo sabâtes ca’-oca’ biriyâ, ta’ sampè’ nyerrep dâ’ pangamallan.

Sapanèka sabâb èpon aponapa èlangnga akhlak aropa’aghi bhârâng sè pentèng kaulâ sadhâjâ peratèaghi. Ber-ta èpon morèd matè’è ghuruna, akadhi se kadhâddhiyân è kabupatèn Sampang ra-kèra ennem bulan sè kapongkor, jhughân berta orèng towa sè nyampo-lèaghi ghuru kalabân mokol tor samace-mma, èngghi panèka dhâddhi bhuktè jhâ’ akhlak-tatèngka èpon morèd ampon bâdâ è dâlem kabadâ’ân sè mastè èsarè carana, sopajâ ta’ aperrèyan polè.

Namong saka’dinto, parlo jhughân èperatèaghi jhâ’ ghuru panèka padâ kod-hu aparèng conto kadhi sawâjibbhâ ghu-ru. Tanto bisaos kaulâ sadhâjâ ta’ kèngèng satolossa nyala’aghi morèd, otabâ maha-siswa sè sakèng kritissâ sampè’ nabrâ’ tatèngka antara morèd-ghuru. È dâlem dhâsar èpon, ghuru jhughân aparèng stimulus sè dhâddhi sabâb mahasiswa alako saka’dinto. Panèka kadhâddhi-yân èpon ampon bânnya’, bi-lebbi sè ahubungngan kalabân politik sè kasebbhut. Èlangnga kaparcajâ’an morèd tor mahasiswa dâ’ ka ghuruna, aropa’aghi fenomèna anyar sè ta’ kala ngobâtèrraghi dâri èlangnga tatèng-ka bhâghus dâlem sistem pendidikan kaulâ sadhâjâ.

Milana dâri ghâpanèka, samangkèn parlo angghidhân anyar, èngghi panè-ka mabhâghus polè sadhâjâ sè lakar mastè eèbeccè’. Bhâghus morèd, otabâ mahasiswa, tor ghuru otabâ dosèn, wâ-jib aghâdhui tegghu’ân moral sè tettep ngadâ’aghi akhlak tor èlmo ètèmbhâng politik, umpamana. Minangka orèng sè ètèro, ghuru adidi’ akhlak, tor minang-ka morèd, mahasiswa wâjib ngadâ’aghi akhlak panèka.

Abhâreng kalabân saka’dinto, ka-mambhuwân kritis aropa’aghi kanis-caya’an sè mastè èobu sopajâ pendi-dikan tor instansi pendidikan panèka sajân bhâgus è taon-taon sè bhâkal dâteng. Akhlak kaulâ sadhâjâ kodhu dhâddhi stimulus, bânni coman har-moni ghuru-morèd, mahasiswa ka-labân dosèn, tatapèna dhâddhi stimu-lus beccè’an dâri sadhâjâ arah bâgiyân pendidikan kaulâ sadhâjâ. Wallahu A‘lam.

*Pemred Warta IAIN Madura.

GAGASAN

Anggidân: Ach. Khairi*

Mahasiswa, Kritik,tor Akhlak Kaulâ Sadhâjâ

Page 28: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

28 | WARTA IAIN MADURA

GAGASAN

بقلم: إرنا مولدا ج حطلبة الفصل السابع التربية العربية

مكانة التربية في حياة اإلنسان

من عالية درجة يف النسان قام اهلل أززق وقد الخرى املخلوقات لإلنسان العقل حىت كانت حياةالنسان أن عالماهتا ومن غريه من أفضل الشجار واحليوان والحجار وغري ذلك إذا سئل لي شيء خلق فسوف جييب النسان. مصلحة لجل خلقوا أهنم "ولقد العزيز يف كتابه تعاىل اهلل قال كرمنا بين آدم ومحلنهم يف الرب والبحر على وفضلنـهم الطيبت من ورزقناهم

كثري ممن خلقنا تفضيال"إىل أوال فنتذكر الرتبية عن نتكلم اية من القرآن الكرمي "إن اهلل أخرجكم من بطون أمهاتكم ال تعلمون شيئا" و قال أيضا "مث سواه ونفخ فيه من روحه والفئدة والبصار السمع لكم وجعل

قليال ما تشكرون". اآلية.أن نفهم حنن اآليتني هاتني من الدنيا هذه يف جاء ما منذ النسان العلم من سواء كان معرفة له ليس والدنيا وما فيها فلذلك أصبحت الرتبية شيئا ضروريا البد أن ميلك هبا النسان على احلفاض يف أساسا تكون حىت حسن معاملتهم ولجل ذلك جعل اهلل لإلنسان السمع والبصر والفؤاد وسيلة يف نيلها. بالرتبية كان النسان يستطيع

والفؤاد بالعقل غريه مع يتعامل أن بأحد منهما فحسب وهذا هو وليس مزية النسان من معاملة احليوان فاملراد من ذلك أن النسان دون الرتبية كانت حياهتم مشبهة باحليوان فكيف ال هنتم

اهتماما كبريا هبا؟الرتبية أن أيضا نعرف أن علينا املعرفة ويكثر العقل حيسن فقط ليس منوأجسامهم يف النسان يساعد وإمنا مث تصحيح و احلسنات بالصفات هدف إىل والوعاية أخالقهم حتسني يكفي ال فذلك كله احلقيقي حياهتم حصوهلا من جملس رمسي أو حلقة رمسية إىل حنتاج وإمنا واجلامعة املدرسة مثل من أيضا البيئة يف وحتقيقها حصوهلا بيئة تعم بيئة السرة والصحاب حىت

منهما.

واآلن هيا بنا نرى رجال يف السالم وهو املسلول اهلل سيف بلقب يلقب أنه كان وجهه اهلل علي كرم سيدنا أمه ترضى ال الصيب عند صغره منذ هبااملرأة تليق وثيابا لباسا ألبسته إذا استعملها اليت زينة جتعل أهنا أعين ابنها واللباس اليت لبسها ليس إال زينة حىت للذكر فقط وتليق ختص ولباسا جنسه يف وتؤثر تنمو النثى صفة ال أن كل الرتبية من ذلك قلبه فمعىن و شيء فيما استعمله ويلبسه رجل ليس لكرامة املرأة به يليق أن املفروض من جنسه يف الرجل صفات ومنو جنسه وقلبه للمستقبل وقد مسكت الم على رجال جتعله أن سيدناعلي ابنه تربية حقيقيا قويا شجاعا أنيقا حىت يستطيع أن يكون جمتهدا يف دفاع دينه السالم وقويا على مواجهة عدوه وهذا هو من شكل الرتبية اليت ال جندها يف املدرسة

وإمنا سنجدها يف تربية السرة.السابقة الفقرات يف حبثنا قد مما دور هلا الرتبية نرى كيف أن نستطيع لجل النسان حياة يف ومثني كبري عن البحث يف خصوصا مستقبلهم النفس واهلوية وال يرتك يف ذلك الدفاع

على الدين والوطن.

Page 29: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 29

GAGASAN

and thinking is writing. It means that writ-ing is a kind of actualization from reading and writing process. After we take a lesson so we have to share it to another people by writing.

Even Allah has given an exam-ple by created Lauhul Mahfudz it consist of all of thing that will be happened in this world. Except it, Allah had been com-manded all of his angels to write down all of deed of humandkind and make it a book. So, it’s reasonable for us to also make a note for deliver what we have gotten from ‘reading’ and ‘thinking’. Ra-sulullah and all of his caliph also had been given an examplewithal-Quran codification process. We can not imagine if he didn’t write every verses is descandedto him litle by litle, moslem will be get a difficulty for read-ing and understanding their holly book.We prove how the important of writing activity.

Because writing is a noble activ-ity, when a writing arrive into many read-ers it’s not only can give a lesson or new knowledge but also can influence them like a magic. So, in writing activity, a writ-er must have four characters based on the four characters of Rasulullah. First is ‘Sidiq’ it means ‘true’. A writer must deliv-er the truth by also using a right way. Sec-ond is ‘Tabligh’ it means delivering.Writ-

ing activity is part of interpretation and transmission of this character, how the kind of thedeliver in order to can be un-derstood the meaning and the purpose of the writer by the reader clearly and surely. Third is ‘Amanah’ it means ‘Reliable’.Writ-ing is provided must be ful fill the kualifi-cation of Amanah chracter. It’s easy to do when a writer own self has this charac-ter and the writing will be reliable, it will not saving a fake or a lie.There are many plagiasm activities currently. It’s happened only for the popularity of name, for stu-dents or students of university for finish-ing their duty quickly without think they are in the right way or not. This is showing the laziness of youth moslem to look for or read a refrence and think by their own aspiration. They are who like copy paste ownpeopleshow that they even don’t have a believe in to them selves, ofcourse this is so far from Amanah character that should be applied in writing activity. A lecturer of philoshopyin STAIN Pamekasan Mr. Ab-dul Wahid said “ Just believe your self and be the best of your self, so you don’t need to be a plagiator”. The fourth character is ‘Fathonah’ it means ‘Intelligent’. A writer must have this character to write, because writing without scient will be less the ma-

terial of the truth that is delivered. Before write a writer must have been read for a valid and otentic basic of their own idea. So it can be a complite writing that include of the truth and reliable.

Till here, are we still hesitate how important writing in our life ? the youth in this era exactly are lazy for reading and writing whereas by writing is believed a big change of civilization will be easy to reach, a progress will be easy to get, the voice of the truth will be listened. How incredible the power of writing , it’s able to be a weapon to against ‘Zhalim’when the cannon had been broken, when the gun had been sunk in the sea. So, it’s fit-tingly if when ‘new era’ Soeharto, the eks of our precident is so incessant for hunting a writer because he believes the power of pen is more awesome than the gun, it’s shapper than the point of sword. So, when we are lazy to write it means we are lazy to obey of Allah’s command, we are lazy to deliver the truth, we are lazy to share our knowledge, and we are lazy to make a change for our civilization.

*Mahasiswi semester akhir Tadris Bahasa Inggris (TBI) IAIN Madura.

Santri Pondok Pesantren Puteri Khadijah Pamekasan.

Page 30: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

30 | WARTA IAIN MADURA

WARTA KHUSUS

Kilas SejarahPada 20 Juli 1966 Masehi atau 2 Rabiul

Akhir 1386 Hijriah, tepat 53 tahun yang lalu, Menteri Agama Republik Indonesia (RI), KH. Syaifuddin Zuhri meresmikan Fakultas Tarbiyah cabang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Sura-baya di Pamekasan.Kala itu, IAIN Sunan Ampel memang memiliki 8 cabang di pelbagai daerah, mulai dari timur hingga barat Indonesia.Belakangan kita mengenal cabang tersebut sebagai Persemakmuran

Lumbung GenerasiPendidik Berwawasan

Nilai Kearifan Profetik

FAKULTAS TARBIYAH:

Page 31: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 31

eks-IAIN, atau eks-UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selain Pamekasan, cabang IAIN Su-nan Ampel yang hanya membuka Fakultas Tarbiyah yaitu Mataram, Jember, Malang, Kediri, Tulungagung, Kediri, Ponorogo dan Samarinda. Cabang-cabang tersebut hari ini sudah independen menjadi IAIN, bahkan UIN, seperti UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan UIN Mataram, Lombok.

Tentu saja perkembangan tersebut memakan waktu yang lama, seusai dinami-

ka birokrasi setiap kampus. Di Pamekasan, Fakultas Tarbiyah sekarang sudah menjel-ma IAIN Madura, setelah selama lebih ku-rang 30 tahun dari waktu berdiri bertrans-formasi menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan.

Saat diresmikan, lokasi Fakultas Tarbi-yah menumpang di kompleks gedung Pen-didikan Guru Agama Negeri (PGAN), Jl. KH.Wahid hasyim 28 Pamekasan.Tetapi pada 1977, Fakultas Tarbiyah Pamekasan memiliki gedung sendiri yang dibangun di atas tanah seluas 5.000 m2 di Jl. Braw-ijaya Nomor 5 Pamekasan.Sampai tahun 1987, jurusan—ketika itu belum disebut program studi (Prodi)—yang ditawarkan hanya satu, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk Program Sarjana (S-1).Lem-baganya masih berstatus fakultas daerah persemakmuran, belum menjadi lembaga otonom-independen.

Setelah Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 dikeluarkan, dan disusul Keputusan Direktur Jenderal Pembi-naan Kelembagaan Agama Islam Nomor E/136/1997, Fakultas Tarbiyah beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Is-lam Negeri (STAIN) Pamekasan. Tarbiyah yang awalnya fakultas, kemudian berubah menjadi jurusan, sekaligus satu-satunya jurusan yang tersedia di STAIN Pa-mekasan.

Seiring waktu, program studi yang ditawarkan ti-dak hanya PAI.Dibukalah tiga program studi baru di Jurusan Tarbiyah, yaitu Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Tadris Bahasa In-ggris (TBI), dan Manaje-men Pendidikan Islam (MPI).Empat program studi yang di-tawarkan Jurusan Tarbiyah itu membawa perkembangan STAIN Pamekasan secara signifikan.

Berubahnya istilah Fakultas Tarbiyah menjadi Jurusan Tarbiyah bukan lantas menunjukkan menurunnya kualitas in-stansi, melainkan isyarat kemajuan.Karena setelah itu, di Pamekasan, berdiri sebuah PTKIN satu-satunya, meski tawaran wak-tu itu terbatas satu jurusan, yakni Tarbi-yah. Prodi PAI, PBA, TBI, dan MPI pun

menjadi program studi generasi awal di lingkungan Jurusan Tarbiyah.

Sampai tahun 2014, Jurusan Tarbiyah hanya memuat empat Prodi, yang baru saja disebutkan. Baru pada tahun 2015, penambahan Prodi dilakukan. Ada empat Prodi baru yang ditawarkan, yaitu Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGAUD), Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS), Tadris Bahasa Indonesia (TBIN), dan Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI). Jurusan Tar-biyah, keseluruhan, sejak saat itu, sudah memiliki 9 program studi, dengan status akreditasi yang beragam.

Transformasi FakultasBerbicara transformasi Jurusan Tar-

biyah menjadi Fakultas Tarbiyah tak lain ialah berbicara hal-ihwal transformasi instansi itu sendiri secara keseluruhan. Bagaimanapun, perubahan nomenklatur tersebut dipengaruhi oleh transformasi kelembagaan. Oleh karena itu, transfor-masi fakultas ini bersamaan dengan pen-andatanganan Peraturan Presiden RI No-mor 28 Tahun 2018 oleh Presiden Joko Widodo pada 5 April 2018 lalu tentang transformasi STAIN Pamekasan menjadi

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura. Bersamaan dengan

tiga lainnya, Tarbiyah kini tidak lagi bernama jurusan, melainkan fakultas.

Fakultas Tarbiyah menjadi resmi dengan dikeluarkannya Peraturan

Menteri Agama RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang Or-

ganisasi dan Tata Kerja (Or-taker) IAIN Madura dan Kepu-

tusan Menteri Agama RI Nomor B-217/In.38.Kp.07.6/02/2019 Tentang Pem-bentukan Organ Pengelola IAIN Mad-ura masa jabatan 2018-2022. Keputusan tersebut sekaligus mengamanahkan man-tan Wakil Rektor 3 periode 2012-2016, Dr. H. Atiqullah, S.Ag., M.Pd., sebagai dekan perdana Fakultas Tarbiyah.

Selain oleh Atiqullah, Fakultas Tarbi-yah juga dinakhodai oleh 3 Wakil Dekan (Wa. Dek) di bidangnya masing-masing:

Page 32: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

32 | WARTA IAIN MADURA

Galeri Pascasarjana

Kuliah Tamu bersama Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. di Pascasarjana IAIN Madura.

Visiting Lecturer Perbandingan Kajian Fikih di Malaysia oleh Pascasarjana IAIN Madura.

Momentum Pelaksanaan Tes Masuk Computer Based Test Prodi PAI Pascasarjana.

Pembekalan oleh Rektor IAIN MADURA Moh. Kosim, M.Ag dalam acara Yudisium Pascasarjana IAIN Madura.

Page 33: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 33

Potret dosen IAIN Madura dengan Diraihnya Juara Terbaik 1 dalam Kompetisi Jurnal Hukum dan Konstitusi MK RI 19.

Foto bersama dalam rangka Workshop Peningkatan Mutu Penelitian BOPTN 2019 LP2M.

Momentum foto bersama dosen Syariah dalam acara Penjaminan Mutu Jurnal Al-Hikam.

LP2M gelar Focus Group Discussion Penguatan Kerjasama Penelitian, Pengabdian, dan Publikasi Ilmiah Panguyuban Perguruan Tinggi Negeri se-Jawa Timur.

Prosesi mahasiswa baru dalam Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaa (PBAK) 2019.

Pasca PBAK 2019 IAIN Madura Perkuat Ukhuwah Islamiyah dalam agenda Silaturahim, Dzikir, & Sholawat bersama Para Wali Mahasiswa Baru 2019.

Momentum IAIN Madura membumikan sholawat undang Majelis Pemuda Bersolawat Riyadhul Jannah.

Foto Bersama Pengurus Himpunan mahasiswa Ekonomi Syariah di depan Gedung Mahkamah Konstitusi RI dalam rangka Studi Wawasan.

DUA DARI KIRI: Foto Brigjen Pol. Ir. Hamli, M.E selaku Direktur Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme/BNPT bersama Rektor dan beberapa dosen IAIN Madura lainnya.

Prosesi pendatangan surat keputusan UPT dan dosen ASN.

0601

02

03

04

05

07

08

09

10

Galeri Aktivitas IAIN MaduraGaleri Aktivitas IAIN Madura

Page 34: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

34 | WARTA IAIN MADURA

Mohammad Toha sebagai Wa. Dek. 1, Ah-mad Muchlis sebagai Wa. Dek. 2, dan Wa. Dek.3 diamanahkan kepada Zainol Hasan.

Di bawah kepemimpinan Atiqullah, 9 Program Studi Fakultas Tarbiyah memiliki status akreditasi sebagai berikut: Prodi PAI Akreditasi A berdasarkan Surat Keputusan (SK) BAN-PT No. 2405/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2018, Prodi PBA Akredi-tasi B berdasarkan SK BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013, Pro-di TBI Akreditasi B dan sedang proses Re-Akreditasi, serta Prodi MPI terakred-itasi berdasarkan SK. Dirjen Pendis Ke-menag No. 1492/2014. Sementara 5 Prodi lainnya; Prodi BKPI, Prodi TIPS, Prodi PGAUD, Prodi PGMI, dan Prodi TBIN sedang dalam proses akreditasi.

Visi-Misi FakultasFakultas Tarbiyah memiliki visi “Men-

jadi pusat pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan yang religius dan kompetitif berbasis nilai kearifan pro-

fetik” dan 4 poin misi utama, yaitu: 1) menyelenggarakan pendidikan dan pem-belajaran secara holistik religius dan kom-petitif berbasis nilai kearifan profetik, 2) menyelenggarakan pendidikan dan kepen-didikan secara komprehensif religius dan kompetitif berbasis nilai kearifan profe-tik, 3) menyelenggarakan pengabdian dan pemberdayaan secara integratif religius dan kompetitif berbasis nilai kearifan profetik, dan 4) menyelenggarakan ad-ministrasi, manajerial dan kepemimpinan Fakultas Tarbiyah yang unggul religius dan kompetitif berbasis nilai kearifan profetik.

Menurut Atiqullah, selaku Dekan Fakul-tas Tarbiyah, maksud nilai profetik dari vi-si-misi tersebut ialah, bahwa muara dari se-tiap output keahlian senantiasa mengandung nilai kenabian. Bahwa apapun bidang studi yang digeluti, pada akhirnya, nilai universal-nya selalu mengambil teladan pada sifat-sifat Nabi Muhammad.Makna religius-kompeti-tif pun demikian orientasinya.

“Religiusitas itu, dan kompetitif ini

bisa dicapai kalau kita menggunakan met-odologi profetik. Jadi profetik ini kan nilai-nilai kerasulan sebagai frame (bingkai, red.) berpikir kita bersama. Berpikir, bertindak, melaksanakan tugas, itu semuanya itu.Jadi, bagaimana pemimpin itu harus profetik.Paling tidak profetik itu 4 hal yang dicon-tohkan rasul itu, sebagai sifat-sifat rasul itu.Shiddiq, amanah, tabligh, dan fatha-nah,” terangnya ketika diwawancara kru WARTA IAIN Madura di ruangannya, pada Rabu (10/7/2019) kemarin.

Pria yang akrab disapa Atiq itu juga menambahkan, shiddiq dalam konteks si-fat rasul bukan hanya bermakna jujur atau pun benar, tetapi juga suatu usaha penuh untuk menjadi pribadi yang sempurna (personal excellent).Juga, yang kedua, sebagai perwujudan sifat amanah ialah kapitalitas antarpersonal (interpersonal capital).

Setelah semua pihak, baik mahasiswa

WARTA KHUSUS

TINGKATKAN MUTU: Pengembangan Mutu Pendidikan Fakultas Tarbiyah IAIN Madura.

Page 35: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 35

sebagai peserta didik, dengan dosen sebagai tenaga pendidik, mendapat kepercayaan, langkah selanjutnya ialah menampilkan keahlian atau profesionalitas.Kemudian keti-ga, ialah professionalism dan technical competency.Artinya, harus memiliki kecerdasan yang mempersonifikasi sifat fathanah itu sendiri.Terakhir ialah kearifan kepemimpinan Rasul (leadership wisdom).

“Jadi teori sosial profetik ini kan men-gacu pada surah Ali ‘Imran [3] ayat 110. Jadi di sini (ayat tersebut, red.) paling tidak, ada tiganilai yang bisa diterjemahkan, yai-tu memuat nilai-nilai seimbang yang sal-ing berjalin-kelindan satu sama lain. Yaitu transendensi, kemudian liberasi, dan hu-manisasi,” imbuhnya.

Adapun terkait keragaman status akred-itasi, Atiq mengemukakan, sejatinya 9 pro-gram studi di bawah naungan Fakultas

Tarbiyah adalah sesuatu yang tak perlu dis-esalkan.Pasalnya, kata Atiq, semuanya sudah akreditasi secara de facto, namun belum secara de jure.Sebab, yang belum adalah kunjungan pihak BAN-PTN, dan itu mesti ditunggu.

“Tapi ya jhur-pojhurrân (untung-un-tungan, red.)juga. Tapi semuanya kemba-li kepada usaha kita. Artinya, usaha kita dapat B ya sudah B. Tapi kita untuk yang akan datang ini, memang kita berharap, berupaya, beberapa Prodi terutama yang lama seperti Prodi MPI paling tidak 2 ta-hun lagi. Ini harus A. Kenapa, karena ka-lau program studinya dapat A, institusinya dapat A, kita sudah bisa mengembangkan. Termasuk juga untuk mempersiapkan membuka program studi eksakta. Tadris MIPA, Tadris Matematika, kita banyak kita canangkan kemarin,” tandasnya.

Atiq mensinyalir, Fakultas Tarbiyah saat ini sedang tahap menuju pengemban-gan yang signifikan.Menurutnya, segala perbaikan tersebut telah ditempuh, baik dalam bentuk rancangan penambahan pro-

gram studi, bahkan dalam bentuk penguku-han visi-misi kepada setiap pendidik dan ketenagapendidikan di lingkungan Fakultas Tarbiyah.Termasuk juga, kata Atiq, sistem pelayanan yang memprioritaskan ilmu te-knologi (IT), di samping publikasi berbasis Zotero.Kendati, kerapian dan kedisiplinan area fakultas juga menjadi sorotan dalam se-tiap rencana pengembangan itu sendiri.

“Saya ingin memang sepeda motor ini kita sentralkan parkirnya. Saya juga berencana buat pelayanan, agar orang ke sini tidak perlu bertanya-tanya. Sudah ada resepsionis, kita melayani apa yang dapat kita bantu. Saya senantiasa mengharap-kan dapat dukungan dari mahasiswa, dari masyarakat, dari para sumber daya, dosen-dosen, dan semuanya termasuk media, bagaimana ke depan ini kita bisa lebih progresif. Terbangun, berkembang.Oleh karena itu, untuk memacu itu, memang kita buatkan suatu instrumen melalui pen-garusutamaan bidang-bidang teknologi dan pelayanan,” pungkasnya. (Khr)

WORKSHOP: Kegiatan Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) dalam Workshop Pen-ingkatan Mutu Dosen dan Mahasiswa IAIN Madura.

Page 36: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

36 | WARTA IAIN MADURA

Dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-5, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA Prodi) Manajemen Pendidikan Islam

(MPI) menggelar kompetisi debat pendidikan antarmahasiswa se-Indonesia dengan tema “Kritisi Pendidikan: Antara Harapan dan Tan-tangan Menuju Indonesia Emas 2045” di Au-ditorium Center, pada Senin (11/3/2019) lalu.

Opening ceremony kompetisi yang diikuti 22 tim di berbagai kampus se-Indonesia terse-but dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Madura, Dekan Fakultas Tarbiyah, Ketua Prodi MPI dan beberapa dosen MPI serta seluruh peserta debat.

Syaiful Bahri selaku kordinator lomba mengatakan, diadakannya lomba ini untuk mengembangkan karakter pendidikan bang-sa sehingga bisa melahirkan insan akademis yang kritis terhadap pendidikan Indonesia, serta mampu mengawal kebijakan pemerintah. “Serta meningkatkan konstribusi mahasiswa terhadap dunia dan problem pendidikan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua HIMA Pro-di MPI Afif Fariqi mengatakan, lomba ini selain untuk merayakan harlah juga merupa-kan wadah untuk dapat bersilaturahmi den-gan mahasiswa se-Indonesia. “Yang terakhir ini merupakan salah satu permintaan dari rektor IAIN Madura. Untuk bisa menjadi tuan rumah lomba debat pendidikan se-In-donesia,” terang pria semester 6.

Ia berharap, semoga dengan adanya aca-ra ini mahasiswa MPI pada khususnya dan mahasiswa IAIN Madura pada umumnya mampu meningkatkan kualitas diri. “Hara-pan besar kami dengan adanya acara ini MPI IAIN Madura ke depan semakin progresif, empoweristik, dan kompetitif,” imbuhnya. Syahrun Nisa, delegasi Universitas Sumatera Utara (USU) mengaku sangat mengapresiasi atas digelarnya lomba debat tersebut. Ma-hasiswa Fakultas Administrasi Publik itu juga mengaku dirinya sangat salut terhadap

HIMA Prodi MPI. “Keren, sekelas him-punan mahasiswa di jurusan bisa mengada-kan lomba debat nasional,” kesan Nisa.

Setelah melalui tahapan panjang, akhirn-ya pemenang kompetisi debat diumumkan oleh panitia pada penutupan lomba di Au-ditorium, pada Selasa (12/3) malam. Juara I diraih oleh tim Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Juara II asal IAIN Samarinda, dan Juara III berasal dari Universitas Sumatera Utara (USU). Juara Harapan I Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Juara Harapan II Universitas Jember (UNEJ), dan Harapan III diraih oleh tim asal UIN Maliki, Malang.

“Alhamdulillah senang sekali karena tim

kami meraih juara pertama dalam debat ini. Semoga menjadi energi ke depan untuk ter-us berprestasi,” tutur Faiq Damang, delegasi UIN Sunan Ampel, Surabaya.

Sementara itu, Ali Nurhadi selaku Ka. Prodi MPI mengatakan, kompetisi lomba debat se-In-donesia ini memang merupakan acara HIMA Prodi, di mana tahun lalu pernah juara di ajarng Nasional. “Tahun lalu kita pernah juara dan kita mencoba memfasilitasi, mengembangkan, seh-ingga menjadi penyelenggara debat nasional khu-sus prodi MPI. Sehingga ini betul-betul kegiatan yang spektakuler,” tegasnya.

Ia berharap, kompetisi debat tersebut bisa melangkah ke jenjang yang lebih ting-gi. “Harapan saya semoga akan muncul pembelajaran yang luar biasa, khususnya bagi mahasiswa MPI dan juga mahasiswa IAIN Madura,” pungkasnya. (Khr)

HIMA Prodi MPI Sukses Gelar Kompetisi Debat Antar Mahasiswa se-Indonesia

KOMPETISI DEBAT: Momentum jalannya de-bat Tim Pro mengawali argumentasi di Depan lawan dan audience.

Page 37: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 37

Kampusiana

Dalam rangka memperingati hari lahir yang ke-2, Kelom-pok Studi Ekonomi Islam Jurusan Ekonomi dan Bisnis

Islam (KSEI -JEBIS) Institut Agama Is-lam Negeri (IAIN) Madura menggelar Seminar Internasional dan Launching buku berjudul “IscoMart”, karya alumn-inya di Auditorium Center, pada Jum'at (01/3/2019) lalu.

Acara yang dimulai pada pukul 13:46 WIB tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Dekan Fakultas EBIS, Pengurus Organi-sasi Mahasiswa (Ormawa), KSEI-JEBIS IAI Al-Khairat, STAIS Syaichona Bang-kalan, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, serta dimeriahkan oleh 800 Mahasiswa IAIN Madura.

Acara dengan tajuk “Peran Ekonom Rabbani dalam Menguatkan Ekonomi Syariah di Era Revolusi Industri 4.0” terse-but mengundang Moh. Raja’e, Wakil Bu-pati Pamekasan sebagai Keynote Speaker

pertama, Mohammad Mahbubi Ali, CIFP Sharia Advisor of Dar Al-Muraja’ah As-Syar’iyah, Bahrain sebagai Keynote Speaker kedua.

Namun demikian, dalam sambutan-nya, Darma Arif Maulana selaku Ketua Panitia menyampaikan permohonan maaf

karena salah satu pemateri, yakni Moh. Raja’e tidak bisa menghadiri acara terse-but, sebab suatu halangan. “Bapak Raja’e datang tadi pagi ke sini dikira acaranya sebelum shalat Jum'at. Sore ini tidak bisa hadir karena ada acara lain,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf, karena pihak pimpinan tidak bisa me-nemani pada acara tersebut. "Permohonan maaf juga saya sampaikan karena Pak Ko-sim (Rektor, red.) dan semua Wakil Rektor tidak bisa datang. Karena masih menemani tim asesor dari Surabaya yang melakukan visitasi ke kampus ini hari ini,” tandasnya.

Lebih lanjut, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah (ES) tersebut menambahkan, tujuan acara tersebut, di samping bedah buku alumni, juga dalam rangka tasyakuran kelahiran organisasinya yang ke-2. “Selain dua acara pada hari ini, besok masih ada Dialog Interaktif di pen-dopo, dan Talk Show Srikandi yang kes-emuanya dalam rangka tasyakuran Harlah KSEI-JEBIS yang ke-2,” ujar pria yang akrab disapa Arif.

Sementara itu, Sohibul Ansori se-laku ketua departemen interpreuner KSEI-JEBIS membeberkan, launching buku tersebut murni hasil karya alumni KSEI-JEBIS. “Buku yang diluncurkan tadi itu murni digagas oleh para alum-ni melalui tim kreativitas selama satu ta-hun,”imbuhnya.

Ketua Panitia berharap, mahasiswa lebih membumikan Ekonomi berbasis Syariah. “Semoga semakin memperkuat ukhuwah KSEI-JEBIS yang ada di Indo-nesia. Dan yang terpenting pemuda khu-susnya di Pamekasan ini semakin cinta dan membumikan ekonomi syariah ini,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Sohib juga berharap, semoga kedepan KSEI-JEBIS IAIN Madura semakin maju. “Semoga dengan bertambahnya umur KSEI-JEBIS ini, semakin progersif dan mencetak kader yang berprestasi,” pungkasnya. (Khr)

KSEI-JEBIS Launching Buku IscoMart Karya Salah Satu Alumninya

FOTO BERSAMA Founder KSEI JEBIS, Khoirul Kirom (kiri, sampig duta kampus) serta pen-gurus KSEI JEBIS dan Keynote Speakers, Mo-hammad Mahbubi Ali, CIFP Sharia Advisor of Dar Al-Muraja’ah As-Syar’iyah, dan Bahrain.

CINDERAMATA: Pemberian cinderamata dari Dekan Program Studi Ekonomi dan Bisnis Is-lam, Zainal Abidin (sebelah kiri) kepada key-note speaker pertama, Mahbubi Ali (kopiah putih).

Page 38: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

38 | WARTA IAIN MADURA

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Institut Agama Islam (IAIN) Madura mengadakan

pelatihan menulis dan debat. Kegiatan itu dalam rangka meningkatkan kualitas ma-hasiswa Jurusan Tadris Bahasa Inggris, pada Selasa (26/3/19) lalu.

Pelatihan yang diadakan di Multi Cen-ter lantai dua IAIN Madura dan diikuti 35 mahasiswa itu berlangsung khidmat dan lancer. Serta menumbuhkan motivasi para mahasiswa yang ikut pelatihan.

“Kami ingin agar mahasiswa Prodi TBI juga berpartisipasi dalam lomba esai dan lomba debat, baik tingkat regional maupun nasional setelah pelatihan ini sele-

sai,” papar Abdul Karim, Ketua HMJ TBI, yang disampaikan dengan bahasa Inggris.

Ia menyakini, pelatihan itu akan membantu beberapa perkembangan bagi mahasiswa. Di antanya: kualitas tulisan mahasiswa TBI dan kualitas berbahasa menggunakan bahasa Inggris. Pasalnya, pelatihan tersebut akan akan dibantu den-gan materi phonology dan syntax, agar mereka bisa ikut serta dalam event kom-petisi essay maupun debat. “It will create quality and produce your quality. All of you can join the competition,” tegasnya lagi dalam sambutannya, dengan penuh antusiasme.

Karim juga berjanji akan mengikutkan mahasiswa TBI akan lomba-lomba yang ada di luar Madura bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan dan akan melatih bagi mahasiswa TBI yang memiliki keingi-nan. “I promise that I will follow you computations if you have skill after this training and I promise to train you if you have willing,” tambahnya.

Faid selaku ketua panitia menyam-paikan, pelatihan itu sangat bagus dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa

ABADIKAN KEBERSAMAAN: Foto bersa-ma pengurus HIMA Tadris Bahasa Inggris Periode 2018-2019 dan pemateri Akademic Writing Mr. Abd. Wahab (tengah samping kiri barisan kedua).

Tingkatkan Skill Mahasiwa, Prodi TBI Gelar Pelatihan Debat dan Penulisan Esai

Program Studi(PRODI) Al-Ah-wal Al-Syalhshiyyah(AHS) Insti-tut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura gelar kuliah tamu ber-

tajuk Metodologi Fiqih Nusantara dalam Dinamika Hukum Keluarga Islam, den-gan menghadirkan Guru Besar Matakuli-ah Ushul Fikih Prof. M. Noor Harisuddin, M.Fil sekaligus Dekan Fakultas Syariah & Hukum IAIN Jember

Acara yang beralokasikan di Audito-rium Utama IAIN Madura pada Kamis (25/04/2019) berlangsung meriah dengan dihadiri oleh keluarga besar syariah dian-taranya dekan Fakultas Syariah dan maha-siswa AHS dan Hukum Ekonomi Syari-ah(HES). Adapun jalannya acara diusung secara langsung oleh Abd. Jalil selaku Ket-ua Prodi (KA-Prodi) AHS.

Maimun mengaku dengan adanya kuliah tamu ini diharapkan bisa men-stimulus cara berpikir mahasiswa dalam khazanah metodologi Fikih keluarga Islam dan memotivasi mahasiswa atas tajuk yang diusung. “Sengaja setiap se-mester di masing-masing prodi Fakul-

tas Syariah mengadakan agenda kuliah tamu seperti sekarang ini dalam rangka menyegarkan keilmuan Islam di IAIN Madura khususnya di Fakultas Syariah." Pungkasnya.

Sungguh pun demikian, acara ini

mengajak mahasiswa berpikir kritis untuk lebih adaptif terhadap problematika prak-tik-praktik hukum keluarga yang gencar terjadi di era sekarang ini, selain itu hal ini membuka besar kemungkinan memper-luas cakrawala wawasan fikih ranah yang lebih lebar diluar kelas formal perkuliahan baik secara teoritis maupun praktiknya. “Penegakan hukum di Indonesia saat ini sudah sangat kacau dan perlu dibenahi lagi maka dengan adanya acara ini semoga kita semua bisa menegakkan hukum islam leb-ih baik lagi," Tandasnya.

Diskusi berjalan dengan baik dan lan-car dengan respon mahasiswa yang partisi-patif secara kondusif dalam forum."Aca-ranya menarik sekali, pematerinya humoris dan tidak monoton.” Jelas Zahrotul Habib (AHS/2). (Nay)

AHS Gelar Kuliah Tamu Perluas Khazanah Keilmuan Hukum Keluarga Islam

KULIAH TAMU: Prof. M. Noor Harisuddin, M.Fil Guru Besar sekaligus Dekan Fakultas Syariah & Hukum IAIN Jember saat menyam-paikan materi dalam kuliah tamu.

Page 39: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 39

Kampusiana

Himpunan Mahasiswa Pro-gram Studi (HIMA Prodi) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Institut Agama Is-

lam Negeri (IAIN) Madura resmi meng-gelar Pekan Lomba Makhraj al-Fan al-‘Arabiyah (MFA) ’19. Acara resmi dibuka di Aula Tarbiyah, pada Rabu (26/3/2019) lalu.

Pekan Lomba yang mengusung tema “Ta‘zhimu al-Lughat Nusan-tara al-Musytarika” tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Prodi PBA Tau-fikurrahman, dosen Prodi PBA, maha-siswa angkatan 2016-2017-2018, dan diikuti serta dimeriahkan oleh peserta lomba.

Dalam pembukaan sekaligus Techni-cal Meeting, event MFA‘19 secara resmi membuka 5 cabang lomba yang akan ber-langsung ke depan, yaitu lomba Debat Bahasa Arab Antarmahasiswa, Baca Kitab untuk Umum, Olimpiade Bahasa arab an-tar-SLTA, lomba Pidato Tingkat Umum, dan lomba Komentar Bola dengan Bahasa Arab.

Taufikurrahman selaku Ketua Pro-di menuturkan, acara tersebut digelar untuk membumikan bahasa Arab di dunia. “Tujuan yang paling utama ada-lah menyebarkan bahasa Al-Qur'an dan mensosialisasikan bahasa Arab di In-donesia,” tutur pria yang akrab disapa Taufik.

Sementara itu, Jamaluddin selaku Ket-ua HIMA Prodi PBA menegaskan, pekan ajang lomba MFA ‘19 tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mas-yarakat dalam bidang bahasa Arab. “Kare-na saya yakin masyarakat pada umumnya pasti memiliki kreativitas dalam bahasa

Arab,” tegasnya.Ketua Panitia Moh.Farhan juga men-

gatakan, sebagai awalan, acara tersebut sengaja digelar masih dalam tingkat re-gional se-Madura. Ke depan, menurut-nya, jenjang yang lebih tinggi juga akan digelar. “Namun akan kami usahakan merambat untuk se-Jawa Timur,” ujarn-ya.

Ketua HIMA Prodi PBA Jamaluddin berharap, pekan lomba tersebut bukan hanya ajang lomba tapi sebagai ajang si-laturrahmi antar semua masyarakat dan

lembaga pendidikan se-Madura, juga un-tuk meningkatkan sinergisitas kepengu-rusan di HIMA Prodi PBA. “Saya lihat panitia dan pengurus kompak dalam men-sukseskan acara ini. Semoga lebih kompak lagi,” tambahnya.

Pekan MFA'19 tersebut pula mendapat respon positif dari salah satu Peserta. Birriatul Silsilah, misalnya. Bagi dia, mengikuti event tersebut memili-ki kesan yang luar biasa. “Saya merasa bahagia bisa mengikuti acara ini. Karena bisa berkumpul dan berlomba dengan anak-anak yang berpotensi,” pungkas gadis delegasi Pondok Pesantren An-nuqayah, Sumenep. (Khr)

LOMBA MFA: Pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu anggota Himpunan Program Studi Bahasa Arab.

HIMA Prodi PBA Gelar Pekan Lomba MFA ’19 se-Madura

dan akan membantu mahasiswa meraih prestasi, dikuatkan dengan jargon “Prove Your Best Skill, Get Your Achievement,” yang tertera di banner pelatihan tersebut.

“Ini (pelatihan, red.) sangat baik untuk mengembangkan keterampilan kita dan kita mencapai berbagai prestasi. Relasikan dengan jargon Prove Your Best Skill, Get

Your Achievement,” papar mahasiswa TBI semester 4.

Mosleh Habibullah selaku Ketua Pro-di TBI menceritakan, beberapa mahasiswa TBI telah melanjutkan studi S2 di dalam dan luar negeri. Menurutnya, mereka adalah mahasiswa yang berprestasi. Maka dari itu ia berharap, mahasiswa yang ikut pelatihan

agar serius saat mengikuti pelatihan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut.

“Mahasiswa-mahasiswa kita (Pro-di TBI, red.) sudah berhasil melanjutkan studi mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Tidak hanya kuliah di dalam negeri, bah-kan juga ke luar negeri seperti Australia,” pungkasnya. (Khr)

Page 40: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

40 | WARTA IAIN MADURA

Bekerja sama dengan Penerbit Gramedia, Unit Kegiatan Khu-sus Lembaga Pers Mahasiswa (UKK-LPM) Activita meng-

gelar bedah buku “Celurit Hujan Panas” karya Zainul Muttaqin di Gedung Multi-center, pada Rabu (20/2/19) lalu.

Seperti diketahui, Zainul Muttaqin mer-upakan alumni sekeligus mantan Pemimpin Redaksi Majalah Activita yang konsen dalam bidang fiksi. Acara tersebut dimoderatori Baitur Rahman, mantan Redaktur Pelaksa-na Vita Pos, serta dihadiri beberapa penulis masyhur di Madura; Royyan Julian sebagai pembedah, penulis lepas Ongky Arista, cer-penis Nasional Muna Masyari, Acmad Zain-al, dan Joe Mawardi.

Bedah buku kumpulan cerpen yang menceritakan hal-ihwal Madura tersebut dikonsep sederhana namun menarik, agar peserta leluasa berdialog dan berdiskusi santai dengan penulis mapun pembedah.

Diharap, acara tersebut dapat memotivasi kader LPM Activita lainnya.

“Semoga bedah buku ini menjadi mo-tivasi bagi penulis dan pencinta literasi di Madura. Semoga lahir generasi penulis se-lanjutnya. Minimal bisa menulis dan juga terbit di Gramedia,” terang Umarul Faruk, Pimpinan Umum UKK-LPM Activita.

Sementara itu, Zainal Muttaqin selaku

Penulis MaduraWarnai Bedah Buku

Karya Alumni LPM Activita

Menuju harlah oergan-isasinya, Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Syari-

ah(HMPS AS) gelar seminar nasional pada Senin(08/04/19) di Auditorium Utama Institut Agama Islam Negeri(I-AIN) Madura dengan tema "Peluang danTantangan Akuntansi Syariah serta Perannya dalam Mewujudkan Inter-preneur Muda Berintegritas".

Acara secara khidmat dimulai jam 08.00 WIB tersebut dihadiri langsung oleh berbagai tamu undangan yakni Ketua Prodi(KA-Prodi) Akuntansi Sya-riah Farid Firmansyah, wakil rektor 3 Muhammad Hasan, Seluruh Organisasi Mahasiswa IAIN Madura, dan peserta Seminar Nasional yang mayoritas adalah mahasiswa Akuntansi Syariah. Sementa-ra itu, acara ini juga turut mengundang

keynote speaker bupati Pamekasan, Budi Rianto sebagai perwakilannya.

Dalam acara tersebut, bertujuan agar mahasiswa akuntansi syariah meng-etahui dan mengenal betul konsep-kon-sep dalam akuntansi dan disisi lain juga bagaimana menjalin komunikasi (Red:Relasi)kerjasama yang baik den-gan partenr bisnisnya. "Bertujuan untuk meningkatkan nilai pengetahuan dari Akuntansi serta dapat memahami ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yang sudah ada elemennya dalam membuat peru-

HMPS AS Bekali Calon Interpreneur Muda dengan Seminar Nasional

SEMINAR: Momentum seminar Nasional saat pemberian materi diskusi oleh Prof. Nizarul Alim Praktisi Akuntan sekaligus Ketua IAI (Ikatan Alumni Indonesia) JATIM Komparte-men Akuntansi Syariah.

BEDAH BUKU: Moderator Baiturrahman (pegang microphone) mengantarkan materi diskusi ber-sama para penyaji pembedah buku Celurit Hujan Panas Zainul Muttaqin (berkaca mata).

penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua peserta maupun hadirin un-dangan, atas kesediaannya mengikuti be-dah buku tersebut. Ia menegaskan bahwa karya perdananya itu berdasarkan pengala-man subjektif, di desanya, Batang-Batang Sumenep.

“Terima kasih kepada Activita dan Gramedia. Karena sebenarnya bagi saya aca-ra ini reuni, karena sebelumnya ada Mbak Muna Masyari penulis cerpen terbaik Kom-pas tahun kemarin, dan Ongky yang juga sa-habat saya dalam menulis,” ujarnya.

Acara tersebut juga mendapat apre-siasi baik dari peserat yang hadir. Na-jihatul Abadiyah Mannan, mahasiswa Prodi Ilmu al-Qur’an semester VIII men-gatakan, ia bersyukur bisa nimbrung da-lam acara tersebut. Menurutnya, di tengah mengikisnya kesadaran akan kearifan local Madura, buku tersebut hadir sebagai lang-kah aktualisasi budaya Madura yang mulai tergerus modernisasi.

“Selain itu pemateri, pembedah, dan hadirin undangan maupun peserta ada-lah orang-orang berkualitas. Itu menam-bah semangat, sebab saya bisa belajar pengalaman mereka perihal kepenulisan. Lebih-lebih itu tulisan bernuansa sastra,” pungkasnya. (Khr)

Page 41: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 41

Kampusiana

Himpunan Mahasiswa Pro-gram Studi (HMPS Prodi) Badan Konseling Pendi-dikan Islam (BKPI) meng-

gelar lomba Sosiodrama di gedung Audi-torium Center, pada Senin (29/4/2019) lalu. Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan pimpinan, Ketua Prodi, ser-ta seluruh mahasiswa Prodi terkait dari semua angkatan.

Dalam pidato sambutannya, Su-gianto selaku ketua panitia pelaksana mengatakan, acara tersebut sangatlah penting adanya. Sebab, memiliki man-faat terhadap potensi mahasiswa, baik hard skill maupun soft skill. “Dengan adanya acara ini mereka bisa memprak-tikkan ilmu yang telah dipelajari dari semester satu sampai semester empat,” terangnya.

Sugianto juga menuturkan, diseleng-garakannya lomba ini sudah melalui proses yang panjang, kendati beberapa hal yang menjadi kendala tetap tidak bisa dinafikan. “Dalam persiapan untuk menyelanggarakan acara ini kami tidak ada kesulitan. Namun ada kendala sedik-it, yaitu mengenai tempat dan para juri yang merupakan dosen. Karena keban-yakan mereka masih mengajar,” tam-bahnya.

Sementara itu, Abdul Hamid selaku ketua HMPS BKPI memaparkan, acara ini diadakan untuk memeriahkan perayaan

hari lahir Prodi BKPI yang ke-4. Bersa-maan dengan itu, kebetulan sosiodrama ini merupakan pelajaran yang ada dalam mata kuliah wajib, yakni Bimbingan dan Konseling.

“Sekarang prodi BKPI sudah beru-mur 4 tahun dan acara ini adalah bentuk implementasi mahasiswa BKPI terhadap materi mata kulihnya, yaitu menggelar Sosiodrama,” tandas pria yang akrab disapa Hamid.

Mahasiswa yang Agustus ini duduk di

Gelar Sosiodrama, HMPS BKPI Siap Kembangkan Keterampilan Mahasiswa

semester 7 itu juga menambahkan, tujuan dari acara ini yaitu untuk evaluasi para dosen terhadap mahasiswa. Supaya mer-eka mengetahui seberapa paham maha-siswa tentang Sosiodrama. “Karena terk-adang mahasiswa itu tahu drama tapi tidak paham sosionya, hanya tahu menampilkan

dan menamakan Sosiodrama tapi mereka tidak tau makna sosio dari drama terse-but,” ujarnya.

Acara tersebut mendapat tanggapan positif dari salah satu peserta, Afiful Basri, yang juga merupakan mahasiswa Prodi BKPI. Ia mengaku sangat ber-syukur, karena di samping mengeratkan tali silaturahmi, adanya acara ini juga dapat menjaga silaturahmi antarmaha-siswa Prodi BKPI.

“Perbedaan acara antara yang tahun kemarin dan tahun ini, yaitu pada tahun ini sangat meriah dan diadakan selama 4 hari. Sedangkan tahun kemarin hanya 2 hari,” pungkasnya. (Khr)

KHIDMAT: Action on The Stage para mahasiswa BKPI di depan audience dan dosen Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI).

sahaan yang berintegritas," jelas Ketua HMPS Imamis Faris Maulana.

Ia pula mengungkapkan, bah-wasanya acara ini merupakan acara yang sekian kalinya dari rentetan kemeriahan harlah HMPS AS ke-4 yang sebelumnya terdapat beragam lomba mengasah po-

tensi mahasiswa, seperti, Orasi Ilmiah, Design Grafis, Olimpiade Akuntansi Syariah, dll.

Ketua Prodi Akuntansi Syariah berharap selepas acara seminar terse-but mahasiswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan tetap

konsisten dalam bentuk teori dan prak-tiknya. “Mahasiswa Akuntansi Syariah yang berkualitas dan berintegrasi ada-lah mereka yang konsisten belajar dan memiliki tingkat pemahaman yang ting-gi tentang peluang akuntansi itu sendiri” Pungkasnya. (Nay)

Page 42: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

42 | WARTA IAIN MADURA

Kampusiana

Himpunan Mahasiswa Pro-gram Studi (HIMA Prodi) Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Madura menggelarSeminar Nasional Don-Candon Budaya Madura dengan tajuk “Melihat Madura dari Kam-pung” di ruang Auditorium Center, pada Selasa (26/02/19) lalu.

Acara Seminar Nasional perihal kebu-dayaa tersebut menghadirkan 4 pemateri lokal asal Madura: budayawan lokal Sangat Mahen-dra, seniman Helmy Prasatya, Mashur Abadi selaku dosen senior IAIN Madura, dan Umar Fauzi Ballah, penyair yang karyanya tersohor.Sebagai pemandu don-candon, Monira Af di-tujuk menjadi moderator.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wa. Rek III Mohammad Hasan, Atiqullah selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, Dosen

Prodi TBIN, dan lebih 500-an Mahasiswa.Ach. Muamil (TBIN/4) selaku ketua

panitia menuturkan, seminar tersebut da-lam rangka merefleksikan hari lahir TBIN yang ke-4, dan demi kebudayaan Madura. “Sehingga sengaja kami gelar seminar bu-daya guna memberitahukan bahwa budaya

di Madura itu istimewa,” tegasnya.Selain itu ia juga menambahkan, dalam

acara tersebut panitia memeriahkan dengan menyulap halaman kampus menjadi perkam-pungan seperti tempo dulu. “Sekitar kampus ini ada beberapa titik yang sengaja kita buat ala kampungan. Itu untuk mengingat perkampun-gan pada masa lalu,” imbuhnya.

Ahmad Jazuli, ketua HIMA Prodi TBIN menaruh harapan besar setelah terlaksananya seminar tersebut. Ia sangat berharap, semoga acara tersebut tidak ha-nya berhenti di situ saja, namun ada kelan-jutan. “Baik secara ide, pemikiran, tinda-kan, untuk kemudian mengembangkan hasil dari seminar ini,”tandasnya.

Acara tersebut juga mendapat respon positif dari salah satu peserta, yakni Sasontoso, maha-siswa Prodi Ekonomi Syariah (ES). Ia menga-presiasi acara tersebut, karena bisa mengingatkan-mahasiswa milenial untuk cinta terhadap budaya Madura, budaya mereka sendiri.

“Tidak semua Madura itu memiliki sifat keras seperti yang kita kenal, yaitu budaya Carok. Tapi di Madura itu ada banyak. Jadi jangan hanya memahami dari satu sisi, tapi juga dilihat dari sisi yang lain” pungkasnya. (Khr)

Don-Candon BudayaKe-Madura-an Meriahkan Harlah TBIN Ke-4

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Fataria Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura mendatangkan dua

budayawan Nasional, D. Zawawi Imron dan Sujiwo Tejo, dalam acara Talk Show Kebudayaan di halaman Gedung H, pada Sabtu (24/2/2019) malam lalu.

Talk Show Nasional perdana yang mengusung tema “Seni Menjadi Identi-

tas Budaya” tersebut dihadiri langsung oleh Moh. Raja’e, Wakil Bupati Pame-kasan, Wakil Rektor III Muhammad Hasan, Ka. Polres Pamekasan, Dandim Pamekasan, pegiat budaya, dan lebih dari 800 mahasiswa dari berbagai kampus di Madura. Mengawali, UKM Teater Fataria menampilkan pembacaan puisi dan tarian kebudayaan Madura.

Ardi Wiranata selaku ketua umum Teater Fataria menuturkan, acara tersebut digelar sebagai refleksi kebuyaan. “Un-tuk mengajak mahasiswa dan masyarakat Madura mengenali budaya, karena hari ini mulai gengsi pada budaya local, seper-ti makan pecel. Padahal itu identitas diri kita,” tegasnya.

Sementara itu, Moh. Raja'e selaku

Teater Fataria Hadirkan Pak D Zawawi dan Presiden Jancukers

Ketua HIMA TBIN, Ach. Jazuli (kiri, baju batik) serahkan piagam penghargaan kepada Mashur Abadi, M. Fil. sebagai pemateri budaya Madura dalam acara Candon-Candon Kebudayaan.

TALK SHOW: Penyair D Zawawi Imron saat orasi kebangsaan di acara talkshow kebu-dayaan yang digelar UKM Teater Fataria di halaman IAIN Madura, Pamekasan. (Foto Is-timewa/Tribun Madura)

Page 43: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 43

Kampusiana

Wakil Bupati Pamekasan sangat menga-presiasi acara tersebut. Baginya, UKM Teater Fataria bisa mendatangkan dua tokoh budaya Nasional tersebut merupa-kan suatu kebanggaan. “Selamat datang kepada Mbah Sujiwo Tejo, dan Pak De di kota Gerbangsalam. Dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Fataria karena pada malam ini bisa mengembalikan ngaji budaya,” ujarnya.

D.Zawawi Imron selaku orator bu-daya pada acara tersebut menuturkan, masyarakat Madura harus bangga karena

memiliki banyak budaya. “Saya sudah ke-liling Belanda, Afganistan, Mesir, Israel, Banglades, Singapura dan Malaysia. Saya tidak temukan budaya dan kekayaan se-cantik Indonesia. Bayangkan pisang di Belanda hanya satu, di Indonesia ada 42 macam,” ungkap pria asal Batang-Batang, Sumenep.

Penyair berjulukan “Celurit Emas” tersebut juga menegaskan bahwa Mad-ura khususnya Pamekasan memiliki peran penting atas berdirinya Indo-nesia. “Perlu kamu ketahui, bahwa di

Pamekasan ada tokoh yang namanya Mohamad Tabrani asal Bugih menjadi pelopor dari adanya Sumpah Pemuda,” tambahnya.

Sujiwo Tejo sebagai bintang tamu mengajak peserta kembali mengenal dan memakai budaya lokal Madura, dan mena-namkan kebanggan akan budaya itu. “Si-lakan kenali budayamu. Karena bila dirimu tidak mengenal budayamu, maka dalam dirimu tidak akan ada aku dalam aku,” pungkas pria yang akrab disapa Presiden Jancukers. (Khr)

Memperingati hari lahir yang ke-4, Himpunan Mahasiswa Program Studi(HMPS) Ilmu Quran & Tafsir(IQT)

menggelar Festival Al-Quran Se-Madura pada Senin,(23/04/19) yang dilaksanakan dalam Gedung Multicenter Lt.2 dan Audi-torium IAIN Madura. Festival tersebut di-bungkus dalam tema “Musabaqah Sarkhil Quran dan Hifdzil Quran 5 Juz dan Juz 30 ” .

Acara secara khidmat dimulai pada jam 10.00 WIB tersebut dihadiri langsung oleh rector IAIN Madura Muhammad Kosim, Umar Bukhari selaku dosen IQT, Jamaluddin selaku dekan Fakultas Ushu-

luddin dan Dakwah, dan Abdul Nasir se-laku ketua prodi IQT, terdapat dewan juri musabaqah juz 5 dan 30 dan para peserta lomba Festival Juz 5 dan 30 Se-Madura.

Dalam Festival Quran Se-Madura ini, diantara terdapat Terdapat 2 jenis perlom-baan yakni Syarkhil Quran dan Hifdzil Quran Juz 5 & Juz 30. Ketentuan perlom-baan Syarkhil Quran lebih kepada kerjasa-ma tim, pertim terdiri dari 3 orang sedang-kan lomba Hifdzil adalah bersifat individu. Terdapat 2 juri pada masing-masing jenis lomba dengan jumlah peserta penghafal 178 orang dari Hifdzil Quran dan 8 tim dari Syarkhil Quran.

"Dalam lomba Syakhril Quran setiap peserta dalam tim harus ada yang mem-baca, mengartikan, dan menjelaskan ayat yang telah dilantunkan. Sedangkan me-kanisme perlombaan Hifdzil Quran, juri akan membacakan ayat kemudian peserta lomba melanjutkan ayat selanjutnya sesuai dengan hafalan mereka apakah mengusai juz 5 atau juaz 30”. Jelas Saudi Arabia Se-laku ketua HMPS IQT.

Harapannya, dengan diselenggarakan-nya Festival Quran se-Madura ini, mem-buka pintu silaturohim agar lebih luas baik pihak kampus, atau mahasiswa, dengan para peserta lomba se-Madura yang didel-egasikan oleh beberapa lembaga quran maupun sekolah di Madura. Serta, den-gan adanya perlombaan bisa menjadikan motivasi para pengahafal Al-Quran den-gan dibumikannya eksistensi Al-Quran di Madura. (Nay)

Meriahkan HUT IQT Ke-4,

HMPS IQT Usung Festival

Al-Quran se-Madura

Page 44: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

44 | WARTA IAIN MADURA

Kampusiana

Unit Kegiatan Khusus (UKK) Pramuka Racana Truno-joyo-Potre Koneng Gugus Depan Pamekasan 02.123-

02.120 Pangkalan IAIN Madura meray-akan Dies Maulidiyah ke-26 di gedung Auditorium Center IAIN Madura, pada Sabtu (09/2/2019) lalu .

Acara tersebut dihadiri Pembina UKK Pramuka Umar Bukhory, para ket-ua Ormawa IAIN Madura, serta tamu undangan; pramuka INSTIKA Sume-

nep, STKIP Sumenep, STKIP Sampang, STIQNIS Bluto Sumenep, STKIP PGRI Bangkalan, STIEBA Pamekasan, UNI-JA Sumenep, UIM Pamekasan, IAI Al-Khairat Pamekasan, AKN Sumenep, dan DKC Pamekasan.

Selain kampus-kampus lokal, undan-gan yang hadir juga dari beberapa kampus di luar Madura; pramuka UNIDA Gontor, Universitas Sukoharjo, Universitas Tuban, Universitas Negeri Malang, Universitas Kanjuruan Malang, IAIN Jember, IAIN Kudus, IAIN Salatiga, UIN Sunan Ampel Surabaya, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Meski sempat tertunda akibat diguyur hujan, acara tersebut berlangsung khid-mat dan meriah. Apresiasi demikian, salah satunya, diutarakan oleh Hamid, Ketua HIMA Prodi Bimbingan Konseling Islam

(BKI) yang kebetulan hadir sebagai un-dangan. “Acaranya sangat meriah, meski tadi sempat diguyur hujan,” tandasnya.

Sementara itu, Ainul Yakin, salah satu tamu undangan dari Pramuka Pangkalan IAIN Jember sempat mengeluhkan un-dangan yang lalai sehingga mengakibatkan acara molor. Kendati demikian, suksesnya acara tetap ia apresiasi. “Ini bukan karena panitia, tapi karena Undangan yang tidak kunjung datang,” ujarnya.

Menanggapi tertundanya acara, Ketua Panitia, Rosi menjelaskan, molornya acara bukan sebab keteledoran panitia, melaink-an karena cuaca tidak medukung. Kondisi demikianmengharuskan pihaknya untuk menunggu undangan, terutama yang dari luar Madura.

“Saya memakluminya, karena mereka pasti punya kesibukan tersendiri. Teruta-ma yang dari luar Madura,” terangnya di hadapan tetamu undangan.

Pria perawakan sedang tersebut me-nuturkan, terselenggarakannya perayaan Dies Maulidiyah ke-26 UKK Pramuka di-harapkan dapat mempererat tali silaturah-mi antar-pangkal pramuka se-Indonesia. Relasi antarkampus tersebut besar harap akan menjadi stimulus dari lahirnya kad-er-kader pramuka yang saling terintegrasi meski dalam kultur yang beragam.

“Silaturahmi semakin kuat dan men-jaga silaturrahim antara sesama pangkalan Pramuka,” pungkas pria bernama lengkap Muktar Rosi itu. (Khr)

Racana Trunojoyo dan Potre

Koneng, Eratkan

Silaturahim Skala

Nasional di Dies Natalis

Ke-26

Himpunan Mahasiswa Prodi (HMPS) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) gelar pelatihan design grafis selepas acara kuliah tamu

pada awal semester genap. Dengan tajuk "Pela-tihan Desain Grafis untuk Menggapai Revolusi Industri 4.0", acara digelar di Multicenter lantai 2 IAIN Madura, pada sabtu(13/4/19).

Pihak panitia mengaku Narasum-ber didatangkan dari Penata letak Harian Pagi, Jawa Pos, Radar Madura, Sutrisno sebagai keynote speaker. Jamaluddin se-laku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dak-wah(USHUD), Ali Humaidy selaku Ketua Program Studi dan Pengurus HMPS, dan 25 mahasiswa Prodi KPI IAIN Madura lainnya.

Pihak panitia HMPS IQT menjelas-kan tujuan adanya pelatihan ini merupakan langkah kedua setelah mahasiswa menguasai ilmu tentang Komunikasi Penyiaran Islam di kelas perkuliahan. Di jaman yang sudah ser-ba digital ini, mahasiswa memang dituntut harus mampu menyelaraskan kemampuan dakwahnya baik secara kontemporer dan modern. Pergerakan jaman telah menjadi maju dengan adanya tekhnologi.

"Acara ini pertama kalinya digelar. Saya berharap dengan adanya pelatihan desain grafis ini mahasiswa-mahasiswi khususnya Prodi KPI mampu bersaing di era teknolo-gi ini dan menjadi designer yang handal, "

Aplikasikan Pelatihan Grafissebagai Bekal Dasar Penyebaran Islam di Era Digital

PROSESI pemberian Nasi Tumpeng peringati Dies Natalis dari Pimpinan Umum Pramuka, Mukhtarullah (bersegaram pramuka) kepada Pembina UKK Pramuka, Umar Bukhori (batik).

44 | WARTA IAIN MADURA

Page 45: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 45

Kampusiana

Ainus Syuhud dan Nur Afni Maulina, dua mahasiswa Pro-gram Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas

Tarbiyah berhasil menjadi The Winner duta kampus IAIN Madura tahun 2019 dalam ajang Pemilihan Duta Kampus yang diselenggarakan oleh Auditorium Center, pada Kamis (2/5/2019) lalu.

Mereka berdua berhasil mengalah-kan 20 peserta dari berbagai Prodi yang telah mengikuti ajang tersebut. Sekaligus, kemenangannya menjadi torehan sejarah karena keduanya baru pertama kali mem-bawa Fakultas Tarbiyah bisa menjadi The Winner Duta Kampus IAIN Madura. Tahun sebelumnya, salah satu mahasiswa Prodi PAI juga berhasil menjadi Duta kampus, namun dalam kategori yang ber-beda.

Moh. Hafid sebagai juri dalam acara tersebut menuturkan, dalam pergelaran pemilihan duta kampus, panitia men-gambil 4 kategori pemenang, yaitu The Winner, Runner Up, Multi Talent dan Favourite. Keempat kategori memiliki mekanisme penilaiannya sendiri, sehingga peluang sebagai Duta Kampus tergantung keterampilan individualnya.

“Pemenang lomba Duta Kampus ta-hun kali ini adalah Ainus Syuhud (Prodi PAI) dengan Nur Afni (Prodi PAI) sebagai The Winner, Abdul Waris (Prodi PBS) dan Lista (Prodi TBI) sebagai Runner Up, Kurniadi Ramadhan (Prodi ES) dan Putri

(Prodi PBS) sebagai Best Talent dan Den-dy (Prodi PBS) dan Hasanah sebagai Duta

HarumkanProdi PAI,

Dua Mahasiswanya Berhasil jadiThe Winner

Duta Kampus

ABADIKAN MOMENTUM APRESIASI: Foto bareng Juara Duta Kampus 2019 bersama Ketua Prodi Zainul Hasan (sebelah kiri Ainus Syuhud) dan sejumlah dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam (sebelah kanan Nur Afni).

Favorit,” terangnya.Pria yang merangkap sebagai konsul-

tan Duta Kampus IAIN Madura tersebut juga menuturkan, ke depannya, empat pemenang akan dijadikan sebagai ikon IAIN Madura. “Selain itu, para pemenang juga akan diikutkan kontestasi bahasa di Surabaya dan pemilihan Duta Batik, Ka-cong-Cebbhing, di tingkat kabupaten men-datang,” tambah pria yang akrab disapa Hafid.

Sementara itu Zainul Hasan, Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah mengapresiasi torehan prestasi yang dicapai anak didikn-ya, yakni Prodi PAI. Ia berharap, prestasi yang baru saja diraih tersebut menjadi pe-macu dan pemicu bagi mahasiswa lainnya dalam pengembangan minat dan bakat ke-mahasiswaan.

“Diharapkan mampu berkiprah di ajang kontestasi yang lebih tinggi, mis-al Duta Kacong tor Cebbhing, Duta Wisata, Duta Batik, atau lainnya,” pungkas pria yang akrab disapa Pak Zain. Untuk diketa-hui, pemilihan Duta Kampus merupakan ajang bergengsi yang memerlukan talenta luar biasa, seperti dunia modelling dan public relation. Dua mahasiswa Prodi PAI telah membawa kebanggan tersediri terhadap Prodinya. (Khr)

Pungkas Madani ketua HMPS KPI.Di akhir pelatihan, Madani mene-

gaskan, bagi 2 peserta terbaik akan karya design grafisnya akan mendapatkan door-price berupa travelling ke pantai. Sehingga dengan adanya doorprice tersebut men-jadikan motivasi besar bagi para peserta diklat untuk lebih antusias dan fokus da-lam praktik membuat grafis. (Nay)

WARTA IAIN MADURA | 45

PEMBUKAAN Pelatihan Design Grafis Pro-gram Studi oleh dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Umar Bukhori selaku Dekan FAUD (paling kanan berkopiah hitam), pe-materi design (berkemeja putih) dan Ketua Prodi Komisi Penyiaran Islam (berbaju koko abu-abu).

Page 46: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

46 | WARTA IAIN MADURA

Kampusiana

Dalam rangka memperingati hari lahir (Harlah) yang ke-5, Himpunan Mahasiswa Pro-gram Studi Ekonomi Syariah

(HMPS ES) adakan acara Festival Eco-nomic Sharia (FES) dengan tema “Bazar Expo” yang dilaksanakan di depan gedung H Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), pada Selasa (02/04/2019) lalu.

Pada hari sebelumnya, HMPS ES juga menggelar Acara Bussiness Plan yang ber-tempat di Aula Tarbiyah. Acara yang dim-ulai dari pukul 7:30 WIB tersebut dihadiri langsung oleh Fatati Nurani (Juri I), Agus Kamarullah (Juri II), Saiful Arifin (Ketua HMPS ES), semua pengurus HMPS ES, serta 17 tim di bawah Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

Syaiful Arifin selaku Ketua HMPS ES mengatakan, tujuan diadakannya lomba tersebut untuk memperingati harlah yang ke-5 sekaligus untuk mengasah potensi dan soft skill dari mahasiswa. “Acara ini sengaja kami buat untuk memberikan ke-sempatan bagi mahasiswa untuk belajar bagaimana cara menjadi wirausahawan yang baik, ” tuturnya.

Ia juga menambahkan, mahasiswa Ekonomi Syariah (ES) harus mampu menjadi enterpreneur yang andal dan siap menghadapi tantangan di era globalisasi.

“Kita sebagai mahasiswa Ekonomi Syari-ah harus benar-benar menjadi enterpre-neur yang menerapkan nilai-nilai syariah,” tegasnya.

Di samping itu, Abdul Latif selaku ketua panitia acara sangat mengapresiasi terhadap para peserta yang ikut berparti-sipasi. “Saya merasa sangat puas terhadap peserta yang ikut berkontribusi untuk me-

meriahkan Harlah Ekonomi Syariah yang ke-5,” ujarnya.

Ia berharap, mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam acara ini agar tidak berhenti sampai di sini saja, namun just-ru bisa mempraktikkannya setelah lulus kuliah nanti. “Semoga nantinya para pe-serta dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar dengan ilmu yang telah didapatkan saat ini,” imbuhnya.

Selanjutnya Fatati Nurani sebagai salah satu juri dari acara tersebut juga memberikan komentar. Menurutnya, pro-duk yang dipromosikan oleh para peserta itu bagus-bagus. “Dan ada yang unik juga. Tadi saya lihat ada yang namanya Pisang Oppa,” tutur salah satu dosen FEBI.

Acara tersebut juga mendapat respon positif dari salah satu peserta, karena bisa melatih mental mahasiswa untuk berusaha mengembangkan bisnis ses-uai tuntunan Islam. “Menurut saya ini merupakan wadah bagi kami selaku ma-hasiswi Ekonomi Syariah, jadi kami bisa mengembangkan kekreativitasan kita un-tuk berwirausaha,” ujar Auci kepada kru Warta IAIN Madura. (Khr)

Rayakan Harlah Ke-5,HMPS ESGelar FestivalEconomic Sharia

Rabu (10/04/2019), Him-punan Mahasiswa Program Studi(HMPS) Perbankan Sya-riah(PBS) mengemas agenda

menuju puncak inagurasi Anniversary ke-10 dengan laksanakan lomba Essay skala nasional dengan tema “Optimalisasi Muslim Melenial Dalam Mengembangkan

Perekonomian di Era Revolusi 4.0”, acara dilaksanakan di Multicenter lantai 2 Insti-tut Agama Islam Negeri(IAIN) Madura.

Pelombaan adalah kategori maha-

Peringati Anniversary Ke-10, HMPS PBS Gelar Call For Essay Islamic Banking Work

FOTO BARENG: Usai Bazar Festival Ekonomi Syariah, para mahasiswa Ekonomi Syariah foto bersama menggandeng kedua dosen Ekonomi Bisnis Syariah.

Page 47: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 47

Kampusiana

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS Prodi) Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Madura merayakan puncak hari jadi yang ke-4 dengan Seminar Motivasi di Audito-rium Center, pada Kamis (2/5/2019) lalu.

Seminar Motivasi yang mendatangkan seorang doktor, Waqiatul Masrurah terse-but berlangsung khidmat sejak pagi hingga siang. Merupakan rentetan dalam rangka perayaan hari jadi ke-4 Prodi TIPS ini ialah Dialog Sosial dan Worksop Penelitian den-

gan pemateri yang berbeda dari Masrurah, sang penulis buku Praktik Mengajar.

Acara yang bertajuk “Merajut Mimpi Prodi Tadris IPS” tersebut memuat konsep santai na-mun formal, serta dihadiri langsung oleh Ketua HMPS TIPS Baiturrahman, Siti Azizah selaku Ketua Prodi, beberapa pimpinan kampus, serta mahasiswa TIPS dari semua angkatan.

Baitur Rahman selaku ketua HMPS TIPS mengungkapkan, perayaan Harlah Prodi TIPS sengaja dikonsep santai dan beralas karpet, sistem lesehan, lantaran in-gin menjalin keakraban bersama mahasiswa TIPS serta dosen. “Jika kemarin sudah dike-mas cukup serius, kali ini kami ingin keakra-ban terjalin dalam forum ini,” jelasnya.

Ia berharap, mahasiswa Prodi TIPS ke depannya lebih baik dan sadar bahwa kema-juan Prodi TIPS tergantung pada elemen-el-emen yang ada di dalamnya. “Melalui acara ini, mari kita sama-sama membangun Prodi TIPS kembali dengan dedikasi bersama,” ujar pria yang akrab disapa Bayt.

Sementara itu, Siti Azizah selaku Ketua Prodi TIPS berharap, semoga acara yang di-gelar selama 3 hari bisa memberikan manfaat bagi seluruh mahasiswa Tadris IPS. Menurutn-ya, kemajuan Prodi adalah prioritas dari setiap program yang dilakukannya. “Semoga TIPS semakin jaya dan mampu mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tuturnya.

Menanggapi acara tersebut, Moham-mad Zeini sebagai peserta angkat bicara. Menurutnya, Seminar Motivasi berjalan cuk-up lancar dan terkonsep sehingga kelihatan sangat menarik. Ia begitu berharap, melalui acara tersebut, selain dapat menambah ke-cintaannya terhadap Prodi yang berdiri 4 ta-hun lalu, itu juga dapat menjadi asupan bagi mahasiswa dalam setiap studinya.

“Saya harap Prodi TIPS semakin solid ke depannya, baik dari segi organisasi maupun ma-hasiswa TIPS itu sendiri. Juga dapat lebih men-gayomi adik tingkatnya,” pungkas mahasiswa semester 2 yang akrab disapa Zeini. (Khr)

Dikemas Santai nan Formal, Seminar Motivasi Meriahkan Hari Lahir Prodi TIPS Ke-4

siswa sejagat raya Indonesia. Terdapat 3 juri profesional pada perlombaan ini yang ditunjuk dari kalangan penulis dan peny-usun buku taraf regional dan nasional yakni dosen berpengalaman di IAIN Mad-ura diantaranya Heni Lestiana, Farah Dilla Kutsiah, dan Ridan Muhtadi.

Sebelum dilaksanakannya acara ini, nas-kah Essay yang telah terkumpulkan dilemin-imasi terlebih dahulu oleh Pihak penyeleng-gara sehingga hanya ada 10 tim yang lolos akan memiliki kesempatan untuk mempre-

sentasikan hasil Essai karya tulis ilmiyahnya dalam bentuk power point didepan juri.

Tim yang lolos seleksi adalah dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia yaitu, Universitas Negeri Padang, IAIN Tulungagung, Universi-tas Negeri Semarang, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Brawijaya, Institut Petani Bogor, IAIN Madura, Universitas Muham-madiyah Surakarta, Universitas Jember, dan HSR Padang.

Setelah sesi presentasi seluruh tim, setiap presentasi diberi kesempatan menjawab per-

tanyaan terkait apa yang telah masing-mas-ing tim presentasikan. Sugianto menjelaskan bahwa dengan adanya lomba essai ini bertu-juan selain jiwa kompetitif mahasiswa, ma-hasiwa berkesempatan berkontribusi untuk negeri atas persoalan-persoalan perekono-mian di Indonesia.

“Para pendaftar yang berasal dari berb-agai daerah di Indonesia akan mensumbang-sikan gagasannya sehingga langkah ini men-jadi awal solutif atas masalah perkonomian (Red: Bangking)," tandasnya. (Nay)

KHIDMAT: Segenap Pengurus dan tamu dosen Tadris Pendidikan Ilmu Sosial (TIPS) larut dalam prosesi doa bersama rangka So-sialversary TPIS ke-4 yang berlangsung kh-idmat.

Page 48: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

48 | WARTA IAIN MADURA

Kampusiana

Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Qori’ dan Dakwah (UKM IQDA) gelar Ajang Kompetisi Islam (AKSI)

tingkat Jawa Timur. Acara memakan waktu 5 hari hingga malam puncak, Mulai tanggal 1- 5 Mei 2019. Kegiatan berlangsung di Auditorium Gedung I dan Halaman Kampus Gedung H di Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Madura.

Agenda ini merupakan program kerja tahunan UKM IQDA per-seten-gah periode masa bhakti 2018-2019.Pergelaran lomba seni islam ini mel-

ibatkan masyarakat dan kaum pela-jar berbagai kalangan. Sungguh pun demkian, AKSI dibungkus dalam 4 jenis lomba yaitu lomba Banjari, Qori’, Pildacil, dan Kaligrafi. Ter-catat 700 peserta AKSI yang lolos administrasi pendaftaran setiap kat-egori lomba.

“Untuk AKSI tahun ini, kami beror-ientasi pada seni Islam dan lebih meluas yakni tingkat Jawa Timur, sehingga mem-buka kesempatan bagi para kompetitor diberbagai usia. Kualifikasi setiap lomba berbeda usia, adapaun lomba Banjari dan Kaligrafi kami buka umum tidak terbatas

Perkuat Ukhuwah Islamiyah, UKM IQDA Gelar AKSI Se-Jatim

Unit Kegiatan Khusus Koper-asi Mahasiswa(UKK KOP-MA) Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Madura agen-

dakan study comparative ke KOPMA Universitas Muhammadiyah Malang, pada Kamis(15/11/18). Kegiatan sharing dis-cussion kedua belah pihak dilaksanakan di

Aula perpustakaan Universitas Muham-madiyah Malang.

“Setelah sharing bersama teman-teman KOPMA UMM, teman-teman

mempunyai gambaran terkait kelem-bagaan usaha”, jelas Moh.Thoriqil Akmal selaku Ketum KOPMA IAIN Madura.

UKK yang dikabarkan beberapa waktu telah pasif ini, kembali tunjukkan operasion-al aktivasi organisasi dengan studi banding ke Koperasi Mahasiswa Muhammadiyah Malang. Dengan kegiatan semacam studi perbandingan antar KOPMA diharapkan bisa menjadi motivasi dan bisa menarik be-berapa pelajaran yang kemudian bisa dire-fleksikan oleh para anggota dan pengurus KOPMA IAIN Madura tersebut.

Selain kedua belah pihak KOPMA IAIN Madura dan UMM bisa sama-sama belajar, kegiatan ini dianggap untuk mempererat tali silaturrohim. Ketua KOPMA Al-fattah IAIN Madura mengaku silaturohim ini sengaja dilakukan pertahunnya, dan kali ini berkesem-patan silaturohim ke KOPMA UMM.

“Mempererat silaturahmi antar koper-asi meruapakan wujud implementasi dari salah satu prinsip koperasi yakni kerjasama antar koperasi”, pungkas Rani Dwi Sartika Sari selaku Ketum KOPMA UMM.

Thoriq mengaku sangat berterimak-asih atas sambutan hangat KOPMA UMM rangka membuka silaturohim den-gan KOPMA Al-Fattah, harapannya, se-moga kedua belah pihak bisa sama-sama bekerjasama dan lebih bersinergi kede-pannya. Acara berlangsung lancar dengan momentum penyerahan cindramata dari pihak KOPMA Al-Fattah kepada KOP-MA UMM. (Nay)

KOPMA IAIN Madura, Agendakan Study

Comparative Ke UMM

48 | WARTA IAIN MADURA

STUDI COMPARATIVE: Foto bersama pengurus dan anggota Unit Kegiatan Khusus Koperasi Mahasiswa IAIN Madura di samping gedung Fakultas Universitas Muhamadiyah Malang.

Page 49: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 49

Kampusiana

Program Studi (PRODI) Hu-kum Ekonomi Syariah (HES) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kuatkan sinergi-

tas kerjasama bersama OJK (Otoritas Jasa

HES Upgrade Kerjasama OJK dalam Kuliah Tamu

KULIAH TAMU: Pra-dimulainya Kuliah Tamu Program Studi (prodi) Hukum Ekonomi Sya-riah di Auditorium Center IAIN Madura hasil kerjasama OJK yang ada di Jawa Timur.

Keuangan) yang ada di Jawa Timur dalam Kuliah Tamu pada Senin (22/04/19) ber-tempat di Auditorium Institut Agama Is-lam Negeri Madura.

Acara Bertemakan "Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Melakukan Fungsi Pengawasan Pada Lembaga Keuan-gan Syariah" langsung menghadirkan Budi Susetyo selaku Deputi Direktur Pengawasan Bank Surabaya, sementara itu, Erie Hariyan-to selaku Dosen Ilmu Hukum IAIN Mdura berpartisipasi memimpin jalannya diskusi.

Acara itu, dihadiri oleh rektor IAIN Madura Muhammad Kosim, Maimun se-laku Dekan Fakultas Syariah, Abd Wahid selaku ketua prodi (KA-Prodi) Syariah

serta dihadiri oleh republik mahasiswa HES dan AHS angkatan 2017.

Dalam pembekalan materi OJK Syari-ah, Budi memaparkan pentingnya wawasan sistem pengawasan keuangan syariah. Diper-inci dengan penjelasan mendasar akan perbe-daan lembaga keunagan yang sidatnya non syariah dan syariah. Selaku mahsiswa yang merupakan agent of stock diwajibkan tahu menahu atas persoalan-persoalan tersebut dan ikut mengawasi bagaimana sistem ker-ja operasional dari OJK. . "Peran OJK saat

ini sudah memberikan sertifikasi pada pihak didalamnya sedangkan OJK tersebut diawasi oleh DPR dan mentri keuangan." Jelas Depu-ti alumni Universitas Gajah Mada tersebut.

"Di bank syariah itu tidak berat sebelah dan sangat beda dengan bank yang bukan sya-riah, kalau di bank syariah keuntungan itu adil dan saling menguntungkan (simbisis mutual-isme), tidak ada yang dirugikan." Tandasnya.

Acara berlangsung dengan tertib, re-spon mahasiswa baik dengan antusias peserta dalam menanyakan beberapa per-tanyaan dalam diskusi. Moh. Sugi Har-tono(HES/4) membeberkan materi yang disampaikan dikemas dengan baik seh-ingga mudah dipahami dan sangat sesuai dengan materi bahasan yang sedang saya pelajari dikelas perkuliahan.

Dengan acaranya ini, para peser-ta dan para pengurus Himpunan Pro-gram Studi(HMPS) HES berkesempatan melakukan kerjasama yang baik khususn-ya bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dikemudian hari kepada pihak OJK JATIM. “Pihak OJK membuka pintu kerjasama dengan dipersilahkannya maha-siswa yang ingin langsung melakukan pe-nelitian disana”. Jelas Ketua HMPS HES Moh. Nuril Anwar. (Nay)

usia, sedangkan Qori’ peserta kategori pemuda maksimal usia 17 tahun, sedang-kan Pildacil tingkat SD/MI” Pungkas Faiqul Abrori Katua IQDA saat dalam acara.

Ia mengaku, tujuan perlombaan ini adalah kunci rekonstruksi semangat pemuda untuk melestarikan seni-se-ni Islam. Sebab persaingan zaman dibidang industri musik sangat ketat dan pengaruh westernisasi budaya be-gitu menonjol saat ini . Demikian itu, tidak menutup kemungkinan pemu-da bisa menyebarkan dakwah melalui media seni musik Islami sehingga se-

ni-seni Islam seperti kaligrafi, banjari, dan dakwah bisa digemari banyak ka-langan.

AKSI ini mendapat perhatian dari wakil rektor III IAIN Madura, dalam sambutannya IQDA sudah tepat sasa-ran dan tepat dalam menjalankan tu-gas pokok organisasi, ia mendukung acara ini dengan merekomendasikan memang perlu digelar disetiap tahun-nya.

“Semoga dengan digelarnya lomba Ajang kompetisi SeniIslami ini dapat tercipta tatanan kehidupan masyarakat yang Islami, lebih arif dan indah. Kare-

na seni adalah kearifan dan keindahan. Sesuai dengan visi kampus tercinta ini, Religius, Kompeten dan Kompetitif,” tukasnya.

Dengan event budaya Islam, IQDA memiliki kesempatan membuka tali sila-turahim dan ukhuwah wathoniyah dengan para pencinta seni Islam yang berpar-tisipasi dalam AKSI. Jelasnya, harapan setelah acara ini digelar para finalis dan juara lomba bisa mencuri perhatian pe-merintahan kabupaten atau pemerintah-an provinsi, sehingga seni-seni Islam ada yang menyupport untuk bumikan ditanah Madura hingga Jawa Timur. (Nay)

WARTA IAIN MADURA | 49

Page 50: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

50 | WARTA IAIN MADURA

Kampusiana

Unit kegiatan mahasiswa(UKM) Pengembangan Intelektual dan Riset(PI & Riset) Institut Agama Islam Negeri(IAIN)

Madura gelar Talk show penelitian dengan tajuk “The Spirit of Research in Millenni-al Era” sekaligus launching Jurnal Intelet-ualita pada Senin(15/04/19) bertempat di Auditorium utama kampus.

Acara Talkshow dengan khidmat dim-ulai pukul 13.50 bersama kedua narasum-ber Dimas Agung Trisliatanto, dan Fitriah Rahmawati. Acara pun dihadiri oleh Ah-mad Fawaid selaku Pembina UKM PI & Riset masa bhakti 2019-2020, para senior-itas UKM PI & Riset, para anggota UKM PI & Riset, dan kurang lebih ratusan pe-serta Talkshow penelitian yang diseleng-garakan pada siang hari tersebut.

Talkshow penitian dijadikan sebagai agenda untuk memeriahkan launching Jurnal UKM PI & Riset yang telah digarap hamper setelah periode kepengurusan masa bhakti 2019-2020. Wildatul Muaw-wanah mengaku jurnal akan di ugrade pengaksesannya dalam website online kampus, harapanya, dengan jurnal Intelek-tualita yang basis online dianggap lebih efektif dan tidak terbatas bentuk cetaknya saja. Sungguh pun demikian, agar Jurnal tersebut bisa diakses kapan pun dan dima-na pun secara online.

“Alhamdulillah, seiring dengan ber-jalannya waktu, kami mengupayakan jur-nal UKM PI & Riset lebih bisa bertahan lama daya kebermanfaatannya dengan potensi aksesnya secara online. Sehingga dengan itu, ini juga merupakan tantangan

besar bagi UKM PI & Riset untuk con-tinue meningkatkan kualitas kepenulisan melalui pendekatan metodologis yang ter-paut oleh tema persoalan yang akan diteliti setiap tahunnya”, jelasnya.

Pembina UKM PI & Riset, menjelas-kan dalam sambutannya "Mahasiswa yang bergabung dalam UKM PI & Riset harus mampu menunjukkan sifat cendikiawan-nya ICON (Red: Figur) yang menjadikan perwakilan mahasiswa kampus dikare-nakan jiwa kritis dan progressif setiap waktunya. Jadi dengan meneliti suatu ma-salah merupakan persoalan yang perlu di-carikan solusi atas factor-faktor penyebab-nya”, Jelas dosen yang mengampu mata kuliah Metodologi Penelitian itu.

Senada dengan Wilda, Abbas selaku ketua panitia mengungkapkan“Hal ini menjadi awal selangkah lebih progress mengindikasikan kaum intelektual(Red:Ma-hasiswa) diharapkan tidak hanya sekedar menjadi kaumintelektual saja. Melainkan, menjadi peneliti yang hasil penelitiannya bisa bersaing di taraf nasional maupun In-ternasional.” pungkasnya. (Nay)

Menuju Malam Puncak Anniversary, UKM PI & Riset Gelar TalkShow Penelitian sekaligus LaunchingJurnal Intelektualita

MATERI: Pemberian materi penelitian oleh salah satu dosen muda IAIN Madura, Fitriah Rahmawati pada acara TalkShow Penelitian dan Launching Jurnal Intelektualita.

Page 51: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 51

Kampusiana

Salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGAUD) kembali unjuk kebolehan di luar Mad-

ura. Abdan Syakuro, namanya, berha-sil meraih juara 3 lomba Esai se-Jawa Timur dalam pagelaran lomba Purna Bhakti oleh Dewan Eksekutif Maha-siswa (DEMA) IAIN Ponorogo dengan tema “Sosiologi Masyarakat Kampus” yang bertempat di IAIN Ponorogo, pada Kamis (2/5/2019) lalu.

Dalam lomba esai tersebut, juara pertama berhasil diraih oleh Yuyun Khoitul, Maulid Robiyansyah sebagai juara dua, dan Abdan Syakuro, delegasi IAIN Madura sebagai Juara 3, menga-lahkan 50 peserta dari berbagai kampus di Jawa Timur. Untuk diketahui, sebel-umnya, beberapa delegasi IAIN Madura juga berhasil menyabet kejuaraan karya

ilmiah di level nasional. Pencapaian pria yang akrab disapa Abdan tersebut memiliki peran berarti terhadap daftar prestasi kampus.

Abdan Syakuro selaku delegasi yang berhasil meraih juara III mengungkap-kan, ia merasa sangat bersyukur atas per-olehan prestasi tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada sebanyak-banyakn-ya kepada orang tua, sahabat-sahabat, dan pimpinan yang telah mendoakan dan mendukung saya,” terangnya, ketika diwawancara.

Abdan berharap, prestasi yang diraihnya menjadi kebanggaan ber-sama, terutama terhadap pihak kam-pus. Di samping itu, ia berharap prestasi tersebut menjadi cambuk sendiri bagi setiap mahasiswa untuk terus meningkatkan prestasi, bahkan di ranah nasional sekalipun. “Semo-ga ini menjadi kebanggaan bersama khususnya di lingkungan IAIN Mad-ura,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, prestasi yang diraih bisa dilanjutkan oleh maha-siswa pada umumnya. Karena, menurutn-ya, kampus yang baik adalah yang mampu melahirkan genrasi pejuang nan prestisius. Ia sangat menginginkan, ke depan, setiap mahasiswa memberikan sumbangsih ter-hadap kampus tercinta ini. “Ke depann-ya ada kader akademisi yang melanjutkan perjuangan ini, dalam menereskan per-juangan para filosof ilmuan terdahulu,” tambahnya.

Menanggapi prestasi yang mem-banggakan tersebut, Mohammad Ko-sim selaku Rektor memberikan apresiasi kepada yang bersangkutan. Pria yang menjabat sejak tahun 2016 lalu itu juga menyampaikan banyak terima kasih karena telah mengharumkan nama kam-pus. Ia berharap, dengan diraihnya lom-ba tersebut, dapat menginspirasi maha-siswa lainnya.

“Juara 3 dalam lomba esai se-Jawa Timur bisa menjadi salah satu inspirasi bagi para mahasiswa IAIN Madura untuk selalu berprestasi,” ungkap pria yang akr-ab disapa Kosim, kepada kru Warta IAIN Madura. (Khr)

Mahasiswa PG AUD Raih Juara Esai se-Jatim,

Rektor: Semoga Dapat Menginspirasi yang Lain

PRESTASI: Abdan Syakura, Juara III Lomba Esai se-Jawa Timur foto ber-sama Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim usai menerima hadiah.

Juara 3 dalam lomba esai se-Jawa Timur bisa menjadi salah satu inspi-rasi bagi para mahasiswa IAIN Madura untuk selalu

berprestasi.

Muhammad KosimRektor IAIN Madura

Page 52: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

52 | WARTA IAIN MADURA

Kampusiana

Komisi Pemilihan Umum Ma-hasiswa (KPUM) menggelar debat kandidat untuk calon Ketua dan Wakil Ketua De-

wan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura dengan ta-juk “Pemimpin Hebat, Mahasiswa Ber-daulat, IAIN Bermartabat” yang bertem-pat di Auditorium Center, pada Kamis (20/06/19) kemarin.

Dalam debat tersebut, Paslon 01 Khoirul Anam dan Kholilurrahman ser-ta paslon 02 Ubadillah dan Moh. Rizal Umam akan menguraikan program kerja yang dicanangkan, yang dipimpin oleh Habibi El-Kafi, juga disaksikan oleh ma-hasiswa. “Untuk menarik perhatian dan sekaligus akan menjadi nilai tawar bagi mereka yang mempunyai hak pilih pada pemilihan yang akan datang. Agar memilih pasangan paslon yang diyakininya,” terang Ketua KPUM, Khairul Anwar.

Menurutnya, yang paling utama adalah visi dan misi, karena dari sinilah akan lahir program kerja yang akan dilaksanakan ke depan, dari pemimpin yang ideal. “Sesa-ma paslon saling terbuka, saling tukar pe-mikiran. Saya mengharap para pendukung semua tidak anarkis dan tidak terlalu fana-tik,” imbuh Ilunk, sapaan akrabnya.

Pada sabtu (20/6/2019), atau dua hari dari hari debat, pesta demokrasi digelar. Seperti diungkapkan Muammar selaku sekretaris KPUM, sistem pemilihan kali ini berpatokan ke pada kongres Senat Ma-hasiswa beberapa hari sebelumnya, bahwa pemilih diwakilkan oleh perwakilan setiap HMPS sebanyak 4 orang.

“Dan Alhamdulillah berjalan dengan baik karena 64 suara dari jumlah yang telah dire-komendasi itu klop surat suara terpakai. Untuk kemenangan tadi 30 surat suara untuk paslon nomor 01 dan 34 untuk paslon nomor 02,” im-buhnya, memaparkan kemenangan paslon 01,

Ubadillah dan Moh. Rizal Umam.Dalam sambutannya, Ubaidillah se-

bagai paslon terpilih periode 2019-2020 menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak yang mendukung juga memberikan rekomendasi yang berarti. “Harapan saya untuk semua pihak untuk tetap solid men-jaga kebersamaan, dan juga bisa bersinergi selama satu tahun kedepan untuk mengem-bangkan mahasiswa IAIN Madura,” ujarnya.

Sekretaris KPUM Muammar juga berharap, jargon yang tertera menjadi ta-juk debat kandidat sebelumnya benar te-realisasi. “Harapan kami kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa yang sudah terpilih jadilah pemimpin yang hebat. Jadikan mahasiswa berdaulat dan IAIN bermarta-bat,” pungkasnya. (Khr)

Presma Baru, Harapan Baru,Ubay-Rizal: Bimbingan dan Solidaritas

adalah yang Utama

PERSIAPAN Debat Kandidat Calon Presiden Ma-hasiswa Periode 2019-2020 IAIN Madura, Khair-ul Anam (paslon 2: sebelah kiri) dan Ubaidillah (paslon 1: sebelah kanan).

Page 53: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 53

Himpunan Mahasiswa Pro-gram Studi (HMPS) Pen-didikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) gelar

penutupan lomba Festival Pendidikan 2019 di Auditorium Center Institut Ag-ama Islam Negeri (IAIN) Madura, pada Sabtu (27/04/2019) lalu. Festival yang digelar dalam rangka memeriahkan hari lahir (Harlah) Prodi PGMI ke-4 ini dim-ulai pada 21 s/d 27 April 2019 dengan aneka macam kompetisi, seperti Matem-atika, IPA, Tahfidzul Qur'an tingkat SD/MI se-Madura, dan beberapa kompetisi lainnya.

Acara yang berlangsung khidmat se-jak pukul 08.30 WIB ini dihadiri oleh masing-masing finalis lomba, Moham-mad Kosim selaku Rektor IAIN Madu-ra, Dekan Fakultas Tarbiyah Atiqullah, beberapa dosen Prodi PGMI, serta ma-hasiswa Prodi PGMI dari berbagai tang-katan. Tampak, dalam closing ceremonial tersebut, wajah bahagia para finalis yang sudah tidak sabar menunggu pengumu-man pemenang masing-masing lomba.

Moh Subro Mullisi selaku ketua pani-tia mengatakan, festival pendidikan terse-but merupakan kali keempat yang digelar oleh Prodi PGMI. Ia berharap, setiap ta-hun, pagelaran lomba selalu mengalami peningkatan. “Semoga ke depannya lebih baik lagi,” ungkap pria yang akrab disapa Sibro.

Sementara itu, ketua HMPS PGMI, Khairul Anam me-ngungkapkan, ia sangat berterima kasih kepa-da segenap undangan dan peserta yang ikut berpartisipasi dalam menghadiri acara terse-but. Tema yang ia dan seluruh kepanitiaan usung, yakni “Menciptakan Generasi Intelegensi untuk Indonesia Cemerlang” diharapkan memiliki peran penting untuk iklim in-telektualitas. “Semoga Prodi PGMI bisa mengembangkan generasi yang intele-gensi,” ujarnya, ketika memberikan sam-

butan.Pagelaran Festival

Pendidikan 2019 juga mendapat apresiasi dari salah satu wali murid SD Lawangan Daya II, Atiq Maslahah. Warga asal

Blumbungan tersebut me-ngungkapkan, ia sangat men-

gapresiasi terhadap penyeleng-garaan Festival Pendidikan tersebut.

“Lombanya bagus dan ada perkembangan dari tahun sebelumnya,” tandasnya, kepa-da kru Majalah Warta IAIN Madura.

Senada dengan itu, Rektor IAIN

Madura, Mohammad Kosim juga mem-berikan apresiasinya terhadap peng-gelaran acara Festifal Pendidikan keem-pat tersebut. “Adanya acara ini dapat membuat Prodi PGMI tertulis di mas-yarakat. Karena kemajuan lembaga ter-gantung pada semua elemen di dalamn-ya,” tuturnya.

Ia berharap Prodi PGMI terus maju dan menjadi pilihan masyarakat. Ia juga sekaligus menyampaikan selamat ulang ta-hun yang ke-4 untuk Prodi PGMI. Acara tersebut juga ditutup oleh Rektor IAIN Madura, dan diikuti oleh Ketua Prodi ser-ta segenap dosen Prodi PGMI secara sim-bolis dengan pemukulan Gong. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng bersama Rektor dan segenap dosen Prodi terkait. (Khr)

Kampusiana

Pemukulan Gong oleh Rektor dalam Closing Ceremony Festival Pendidikan se-Madura 2019 Prodi PGMI

BERSYUKUR: Festival Pendidikan se-Mad-ura resmi ditutup dengan pemukulan gong oleh Rektor IAIN Madura, Muhammad Kosim,

M.Ag berlangsung lancar.

Page 54: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

54 | WARTA IAIN MADURA

Kampusiana

Dalam rangka momentum Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) 2019, De-wan Eksekutif Mahasiswa

(DEMA) Fakultas Tarbiyah IAIN Madura menggelar acara Seminar Nasional den-gan tema “Potret Pendidikan Indonesia di Abad Virtual” bersama Prof. Yasraf Amir Pilliang, Guru Besar dari Institut Teknolo-gi Bandung (ITB) serta Deni Saputra, yang bertempat di Auditorium Center, pada Sabtu (4/5/2019) lalu.

Seminar yang dimoderatori oleh Ul-fatul Rahmah, salah satu dosen Fakul-tas Tarbiyah tersebut dihadiri oleh Nor Hasan selaku Wakil Rektor I, Atiqullah selaku Dekan Tarbiyah, Zainul Hasan selaku Ketua Prodi PAI, Wakil Dekan 3 Fakultas Tarbiyah, Moh. Hafid Ketua selaku Prodi TBIN, serta seluruh ma-hasiswa seluruh angkatan di lingkungan Fakultas Tarbiyah.

Prof. Ilyas dan Deni Saputra sebagai pemateri memberikan pandangan kepa-da mahasiswa terkait potret pendidikan di era virtual, yang bernuansa lokal-pro-fetik. Ia mengulas secara detail, dan aca-ra berlangsung khidmat dari pagi hingga menjelang Zuhur. Tampak mahasiswa memadati ruangan Aditorium, dan

menyimak apa yang disampaikan secara seksaama.

Lukmanul Hakim Ketua DEMA Fakultas Tarbiyah menyampaikan, aca-ra tersebut dalam rangka memperingati HARDIKNAS 2019. Menurutnya, sudah sewajibnya kita mengingat pahlawan pen-didikan, di samping hari itu juga adalah ulang tahun sang pahlawan pendidikan. “Pendidikan hari ini yang kita rasakan ti-dak lepas dari perjuangan bapak Ki Hajar Dewantara,” ucapnya.

Lebih lanjut, Lukman menambahkan, diusungnya tema tersebut karena pihak-nya ingin mengetahui kondisi dan peran pelajar ke depan. Untuk menuju kualitas mumpuni, baginya, diperlukan terobosan baru untuk memperbaiki sistem yang ada. “Tantangan kita ke depan semakin berat. Maka sudah saatnya kita ada di garda ter-depan untuk menjadi pelajar yang terampil dalam segala hal karena eranya sudah ser-ba cepat,” imbuhnya.

Sementara itu, Atiqullah selaku Dekan Fakultas Tarbiyah memberikan sambutan hangat kepada para pemateri. Ia menyampaikan uacapan resepsionis kepada pemateri yang sudah bersedia jauh-jauh datang hadir ke Madura“Se-lamat datang di Madura untuk Pak Prof Yasraf. Saya cukup berterimakasih kepa-da Bapak, karena telah berkenan hadir untuk menambah wawasan dari anak-anak kami,” tuturnya.

Ke depan ia berharap, melalui acara tersebut, semuanya bisa membawa ma-hasiswa Fakultas Tarbiyah lebih baik, itu di samping harapan solidaritas seluruh pihak demi perkembangan Fakultas Tarbiyah. “Selamat berseminar, semoga acara hari ini membawa Fakultas Tar-biyah lebih baik. Karena kami saat ini berikhtiar untuk menjadikan Tarbiyah sebagai pusat pendidikan yang kom-petetif melalui kearifan lokal profetik,” Pungkasnya. (Khr)

Seminar Nasional di Momen HARDIKNAS Fakultas TarbiyahHadirkan Profesor dari ITB

Page 55: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 55

WARTA UTAMA

Sebelum STAIN Pamekasan ber-transformasi menjadi IAIN Mad-ura, IAIN Madura diamanahi se-buah tugas mulia. Menjadi sebuah

tugas yang besar, IAIN Madura terpilih menjadi tim terjemah Al-Quran ke bahasa Madura oleh Kementrian Agama Repub-lik Indonesia (KEMENAG RI). Selama 2 tahun Al-Quran terjemahan Bahasa

Madura ini berhasil diluncurkan secara resmi di Auditorium Rasyidi KEMENAG RI Jl. MH. THAMRIN, JAKARTA, Ka-mis (13/12/2018). Bersamaan launching Al-Quran 2 Al-Quran terjemah bahasa daerah lainnya. Acara prosesi penyerah-an hasil terjemahan dikemas dalam tajuk “Literasi Quran untuk Moderasi Agama”.

Diakhir tahun 2017, tugas mulia ini

mulai mendapat perhatian dari pihak Ke-menag daerah yang kemudian kabar ini tersebar kepada kemenag pusat. Kendati demikian, pihak IAIN Madura menyang-gupi untuk memulai proses penerjema-han Al-Quran ke dalam Bahasa Madura. Dibawah naungan kerjasama dari bebera-pa pihak dan rujukan bahasa Arab-Indo-nesia-Madura, berkolaborasi dengan Pus-

Lestarikan Al-Qur’an dengan Bahasa Kearifan

Lokal Etnis Madura

SERAH TERIMA: Rektor IAIN Madura, Dr. Mohammad Kosim, M.Ag saat menyerahkan Al-Qura'an Terjemahan Bahasa Madura pada Peluncuran Al-Qur'an Terjemahan Bahasa Daerah di Jakarta, Kamis (13/12/2018). (Foto: Istimewa)

Page 56: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

56 | WARTA IAIN MADURA

WARTA UTAMA

litbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Bidang Litbang Diklat Kementrian Agama RI, dan Pakem Maddhu di Pamekasan.

Beberapa pihak yang bekerjasama dengan tim LP2Q diantaranya sudah ban-yak yang tahu(Red:Terkenal). Jelasnya, lembagaPuslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan semula bernama Puslitbang Lektur Keagamaan, salah satu unit kerja di bawah Badan Penelitian dan Pengem-bangan Agama yang dibentuk berdasar-kan Keputusan Presiden RI No. 45 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organ-isasi Departemen, dan dijabarkan melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 18 tahun 1975 (yang disempurnakan). Pada mulanya, lembaga ini disebut Pus-litbang Lektur Agama, sebagai kelanjutan dari unit kerja yang sebelumnya yang telah ada yaitu Lembaga Lektur Keagamaan, ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. B.III/2-0/7413, tang-gal 1-12-1971. Lembaga ini dipimpin oleh B. Hamdani Ali, MA., M.Ed. Salah satu tugas pokoknya yaitu meneliti lektur kea-gamaan, mentashih dan memberikan izin menerbitkan lektur agama. Perkembangan selanjutnya, berdasarkan KMA No. 10 ta-hun 2010, nomenklatur Puslitbang Lektur Keagamaan berubah menjadi Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan yang berada di bawah Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.

Sesuai dengan Renstra Badan Lit-bang dan Diklat Kementerian Agama RI 2010-2014, Puslitbang Lektur dan Khaz-anah Keagamaan mempunyai program strategis, yaitu: a) Tersedianya data dan informasi, rumusan rekomendasi, pokok pikiran pengembangan, dan bahan/draft kebijakan berbasis hasil penelitian bidang lektur dan khazanah keagamaan dalam rangka mendukung perumusan kebijakan pimpinan dan unit-unit tekhnis Kementerian Agama; b) Meningkatnya pemanfaatan produk-produk penelitian dan pengembangan bidang lektur dan khazanah keagamaan dalam perumusan kebijakan pimpinan dan unit-unit teknis Kementerian Agama; c) Meningkatnya

komunikasi, sosialisasi dan publikasi ha-sil-hasil penelitian dan pengembangan kepada stake holders dan masyarakat se-cara umum; d) Meningkatnya pember-dayaan jaringan dan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang lektur dan khazanah keagamaan; e) Meningkatnya kualitas tenaga peneliti bidang lektur dan khazanah keagamaan berdasarkan spesifi-kasi akademik dan bidang tugasnya; f) Ter-salurkannya beasiswa dan bantuan belajar bagi peneliti bidang lektur dan khazanah keagamaan; g) Tersedianya dukungan ad-ministrasi dalam penyelenggaraan peneli-tian dan pengembangan lektur dan khaz-anah keagamaan.

Singkatnya, Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan mempunyai visi yaitu mewujudkan kebijakan pembangu-nan agama berlandaskan hasil riset lek-tur dan khazanah keagamaan. Kendati demikian, segala proses penerjemahan Al-Quran kedalam Bahasa Madura dib-iayai secara keseluruhan oleh lembaga ini. Tidak cukup bekerja sama dengan pihak kementrian agama, sebab yang menjadi tujuan khusus, tak lain,Quran diterjemah-kan ke dalam bahasa Madura,tim LP2Q membutuhkan penerjemah serta penulis kesastraan dan bahasa Madura, sehingga tim bekerjasama dengan Pakkem Maddhu. Pakem Maddu merupakan Yayasan Pele-starian dan Pengembangan Bahasa dan Sastra Madura yang selanjutnya disingkat PAKEM MADDU didirikan pada tanggal 6 Januari 1992.

Formasi lengkap tim pelaksana ke-giatan penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa daerah yakni Bahasa Madura ter-diri dari panitia penerjemah diketuai oleh Dr. H. Nor Hasan, M.Ag (Wakil Rektor 1 IAIN Madura), Dr. H. Nasar, M.M se-laku sekretaris dan H. Mohammad Hasan, M.Ag (Wakil Rektor 3 IAIN Madura) se-laku anggota. Adapun tim penerjemah terdiri dari 6 anggota yakni Dr. H. Moh. Zahid, M.Ag selaku koordinator tim pen-erjemah, beliau adalah wakil rektor 2 di IAIN Madura, Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag(Rektor IAIN Madura), Drs. Moh. Mashur Abadi, M.Fil.I (Ketua LP2M

IAIN Madura), Moh Hafid Effendy, M.Pd (Ketua Program Studi Tadris Bahasa In-donesia sekaligus delegasi keanggotaan Pakem Maddu Pamekasan), Drs. H. Zainol Hasan. M.Ag (dosen pengampu matakuli-ah Ulumul Quran), H. Nurul Hadi, Lc., M.Pd. Adapun tim editor terdiri dari 2 an-ggota; Moh Subhan Zamzami, Lc., M.Th.I (Dosen Fakultas ushuluddin dan Dakwah) dan Syukron Affani, M.Si.

Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim, M.Ag mengungkapkan sebenarn-ya upaya untuk menyusun Al-Quran ter-

Page 57: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 57

WARTA UTAMA

jemah bahasa Madura sudah dilakukan oleh banyak kalangan di Madura.Sekitar awal tahun 2000-an inisiatif mengumpu-lan tim dan penyusunan penafsiran ini dilakukan, tapi pihaknya bukan dari lem-baga IAIN Madura. Pihak luar yang ber-nama Jemaah Pengajian Surabaya(JPS) dan beberapa majelis kiyai dan pondok pesantren di Madura.

Latar Belakang Penerjemahan Menerjemahkan Al-Quran sebenarn-

ya bukan perkara yang mudah, namun

pihak STAIN Pamekasan menanggap ini merupakan keniscayaan yang mengan-tarkan bahasa Madura tetap eksis dalam Al-Quran. Selain Al-Quran akan sering diamalkan, kearifan local bahasa sendiri tidak punah. Zahid selaku ketua dalam tim penerjemah LP2Q menjelaskan tujuan penyusunan ini tidak lain agar masyarakat lebih dekat dengan Al-Quran dan bahasa daerahnya.

“Masyarakat Madura dikenal sebagai masyarakat yang agamis dengan tingkat ketaatan yang tinggi terhadap tuntunan Is-

lam, sehingga perlu untuk semakin mem-perkuat itu, memalalui kegiatan pener-jemahan, agar masyarakat lebih mengenal al-quran.”ucapnya.

Ia pun menambahkan, sesungguhnya penerjemahan al-quran sudah dilakukan kedalam berbagai bahasa di dunia terma-suk bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Seperti Bahasa Jawa, Sunda, sementara terjemahan al-quran dalam bahasa Madura itu belom ada.Untuk itulah semakin kuat-nya tujuan dari adanya penerjemahan ini.

Sebelum adanya kesrjasama dengan Puslitbang Lektur dan Khazanah Keag-amaan Kementrian agama RI. Inisiatif pertama penerjemahan Al-Quran bahasa daerah(Red:Bahasa Madura) dilakukan, berawal dari semangat Jama’ah Pengajian Surabaya(JPS). Pada tahun 2006 jamaah pengajian ini, pertama kali yang teridenti-fikasi menyusun Quran terjemahan baha-sa Madura. Kendati demikian, teks yang telah rampung(30 juz) tersebut memerlu-kan validasi yang kemudian bekerjasama dengan STAIN Pamekasan untuk dilaku-kannya validasi baik aspek kebahasaan dan tafsirannya.

“Berdasarkan dorongan motivasi dari jamaah pengajian Surabaya yang punya teks kemudian diperkenalkan kepada kita, hal ini, semakin mendorong kita mener-jemahkan al Quran ke bahasa Madura, dilakukan rembuk-rembuk/syura lalu sepakat dibentuklah satu kegiatan pen-tashih-an hasil penerjemahan JPS agar sesuai dengan maksud ayat dan struktur ayat yang baku ke bahasa Madura”, Jelas-nya pada Kru Warta saat diwawancarai di kantor Wakil Rektor 2.

Gagasan kerjasama ini ditanggapi baik oleh pihak STAIN Pamekasan (Red: Se-belum bertransformasi ke IAIN Madura). Pihak kampus, berhati-hati membentuk tim penerjemahan yang sifatnya sensitive ini, tim yang terdiri dari beberapa golon-gan baik dari dosen STAIN Pamekasan, majelis Kiyai di Madura, dan para pegiat kebahasaan bahasa Madura (Red: Pakem Maddu), JPS, dan para akademisi. Tim tersebut terdiri dari; KH.Lailur Rah-man Pengasuh Pondok Pesantren Um-

Page 58: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

58 | WARTA IAIN MADURA

WARTA UTAMA

mul Quro Plakpak, Muhammad Zahid, KH.Lailur Rahman, H. Ali Rahini Ketua MUI, Ketua NU, Mashur Abadi, Hafid, Basri Ashari, dan majelis Kiyai di Madura.

Setelah terbentuknya tim penerjemah tersebut, disegerakannya majelis syura pertama kali bertempat di Pesantren Al-Amien Prenduan untuk membahas dan validasi tafsiran per-Juz al-Quran yang sudah diterjemah. Dengan banyaknya per-timbangan pisau bedah masing-masing ro ’ yun , majelis membuat

opsi dalam cara pen-

erjema-h a n

yakni, terjemah akan dilakukan dengan tujuan bahasa yang lebih komunikatif atau disiplin secara harfiah.Namun, hal ini se-makin memakan waktu yang banyak.

Seiring berjalannya waktu, proses terjemahan yang memakan waktu lama sehingga penerjemahan dianggap kaku apabila dilakukan secara harfiah yang ter-kadang justru pesan dari kalimat dalam bahasa Madura terjemahan itu tidak mu-dah untuk dibaca/dipahami oleh orang Madura itu sendiri. Oleh karena itu, keme-nag meminta IAIN Madura membentuk tim tersendiri agar mempercepat proses penerjemahan itu dengan menggunakan proses penerjemahan bahasa Madura yang komunikatif.

Dengan tim baru (Red: Tim LP2Q IAIN Madura) surat izin pen-erjemahan yang keluar dari

Kementrian Agama RI Badan Litbang dan Diklat, nomor B- 163 /P.III/3/HM/00/3/2017 STAIN, pihak tim penerjemah STAIN Pame-kasan yang beker-jasama dengan JPS mulai digarap pada awal tahun 2017.

Pendekatan komu-nikatif dengan tafsir jalalin mulai disusun oleh tim LP2Q STAIN Pamekasan. Mohammad Za-hid menjelaskan melalui tafsir ini akan memper-mudah proses t e r j e m a h a n dan memudah-

kan pembaca nantinya, sebab

dari hasil tersebut tafsirannya akan

menciptakan bahasa yang mudah dipahami

oleh para pembaca (Red:

Masyarakat Madura).“Pola penerjemahan ke bahasa Mad-

ura kita tidak tunduk sepenuhnya kepada struktur ayat al-quran.Kita lebih mener-jemahkan ke struktur bahasa Madura yang lebih komunikatif sehingga yang baca leb-ih mudah dalam memahaminya.Sepanjang kita strukturnya tidak menyelisihi bahasa maduranya, contoh jumlah fi’liah kata kerja dahulu baru subjek kalau dibaha-sa Madura tidak dikenal baru subjek lalu predikat.Struktur kita ikuti bhasa Madura meskipun kita berupaya untuk patuh pada pesan yang ada dalam Al-Quran/tidak kel-uar dari itu”, terangnya.

Senada dengan Zahid, Mashur Abadi yang membantu penyusunan penerjema-

han menuturkan tanggapannya “Alqu-ran terjemah ini dilakukan, lebih

segi ketetapan makna dengan menggunakan pendekatan terjemah secara komu-nikatif bukan harfiah”.Pungkasnya.

Untuk mempercepat setiap anggota tim, para

penerjemah diberikan ana-mah untuk menerjemah per

2 juz Al-Quran kedalam Baha-sa Madura. Kendati demikian, hasil

penerjemahannya di-pleno-kan.Dengan cara dibaca bersama untuk pengkoreksian. Khusus penulisan ke ejaan bahasa Madura banyak bertumpu kepada Hafidz sebagai orang yang paham tentang bahasa Madura (Red: Anggota Pakkem Maddu).

Setelah usaha maksimal dari tim Lem-baga Penerjemah dan Penafsiran Quran dilakukan, Genap 2 tahun, Quran ter-jemah bahasa Madura sudah bisa dilun-curkan oleh kemenag akhir tahun 2018. Sementara kegiatan penerjemahan ini dianggari secara khusus oleh kementrian agama pusat dari lektur khazanah keag-amaan kemenag RI di Jakarta. Diserahkan pada Oktober 2018 dilauching dibulan Desember 2018 bersamaan dengan trans-formasinya STAIN Pamekasan menjadi IAIN Madura.

Dalam kata pengantar Dr. Muham-mad Zain, M.Ag selaku Kepala Puslit-

Page 59: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 59

WARTA UTAMA

bang Lektur Khazanah Keagamaan, Dan Manajemen Organisasi Badan Litbang Kementrian Agama mengatakan pener-jemahan Al-Quran ke dalam bahasa daer-ah merupakan program unggulan pusat Litbang Lektur, Khazanah keagamaan, dan manajemen organisasi, badan Litbang dan badan litbang kemenag RI. Program penerjemahan dimaksudkan untuk; 1. Membumikan nilai-nilai Al-Quran kepada masyarakat luas terutara bagi penutur ba-hasa daerah; 2. Mengusung gerakan mod-erasi agama; dan 3. Berpartisipasi dalam melestarikan bahasa daerah. Sebab, bahasa daerah sebagai kekayaan intelektual bang-sa yang tak ternilai harganya, dari tahun ke tahun terus tergerus dan terancam punah.

Pada tahun 2017, pihaknya telah men-luncurkan sebanyak 12 terjemahan Quran ke dalam bahasa daerah di Indonesia, me-liputi Bahasa Banyumasan (Jawa Tengah), Bahasa Banjar (Kalimantan Selatan), Ba-hasa Sasak (Nusa Tenggara Barat), Bahasa Kalili (Sulawesi Tengah), Bahasa Makas-sar, Bahasa Toraja, Bahasa Bonang Mon-gondow (Sulawesi Uatara), Bahasa Batak Angkola (Sumatra Utara), Bahasa Minang (Sumatra Barat), Bahasa Dayak (Kaliman-tan Barat), Bahasa Ambon (Maluku), dan Bahasa Bali. Disusul Bahasa Bugis, Bahasa Madura, dan Bahasa Aceh ditahun 2018. Akan menyusul bahasa lainnya, Bahasa Lampung, Bahasa Palembang, Bahasa Sunda, Bahasa Jambi, Bahasa Muna, Ba-hasa Mandar, dan Bahasa Rejang.

Komentar Berbagai PihakPenyusunan Quran terjemahan bahasa

Madura ini menuai banyak tanggapan dari para tim penyusun, dosen, maupun maha-siswa. Menurut Mohammad Zahid, selaku koordinator tim penerjemah sangat apresi-atif dengan adanya tugas menerjemahkan Quran kedalam bahasa Madura. Pihaknya menjelaskan, disisi lain memberatkan, sisi lainnya ikut bangga menjadi bagian dalam penyusunan.

“Hal ini termasuk beban berat bagi tim penerjemah..Khawatirnya harapan yang luar biasa seperti itu nanti ketika memb-aca aslinya mudah-mudahan tidak kecewa.

Tapi itu merupakan suatu inisiasi. Yang namanya mengawali pasti berat dan pasti banyak pula kelemahan-kelemahan/ ktri-tikan yang sesungguhnya bagi kami itu sangat diharapkan”, pungkasnya saat kru mewawancarai di kantor kerjanya, Rektorat IAIN Madura.

Ia juga menyebutkan, proses revisi terjemahan itu suatu keniscayaan. Ia mengumpamakan proses penerjemahan ke bahasa manusia itu perlu bebera-pa kali revisi penyempurnaan, artinya tim LP2Q mengawali bukan berarti berkilah, sangat mungkin dengan mengawali akan ditemukannya banyak kelemahan-kelemahan.Sementara itu, da-lam bahasa Madura saja belum ada baha-sa Madura baku yang secara mayoritas itu diakui secara general, seperti adanya per-bedaan dialek, penggunaan kosa kata yang memiliki pengertian yang sedikit berbeda di 4 kabupaten (Red:Kab. Sumenep, Pa-

mekasan, Sampang, & Bangkalan).Apalagi diluar kemaduraan itu sendiri.

Selaras dengan Mohammad Zahid, Mashur Abadi yang menjadi anggota penyusunan juga menangapi hal ini den-gan responsif. Kendati demikian, ia men-jelaskan tanggapan diberbagai pihak baik para akedemisi dan masyarat di pulau Madura itu sendiri.akan menjadi sebuah awal yang sangat baik bagi masyarakat

Madura untuk melestarikan, setidaknya masyarakat bisa semakin dekat

dengan Quran dengan adanya hasil terjemahan ini keda-lam bahasa Madura.

Dalam proses terjem-han ini diangap menant-ang antara bergairah, bersemangat, anatara

meluapakan kegembiraan tersendiri dan adanya rasa

khawatir/kehati-hatian dalam menerjemahkan, rasanya bercampur

jadi satu. Pihaknya, berharap ada revisi dalam terjemahannya, iatidak keberatan apabila ada kritik dan saran yang memban-gun. Sehingga Al-Quran terjemah Bahasa Madura ini bisa sempurna dan bisa diteri-ma secara membumi ditanah Madura.

“Dari keniscayaan ini, akan melahirkan nilai kebermanfaatan yang luarbiasa besar, seperti Bahasa Madura kan lebih lestari ek-

BERSAMA: Rektor IAIN Madura, Dr. Mohammad Kosim, M.Ag (kiri) foto ber-sama Menag Lukman Hakim Saifuddin (dua dari kiri) dan lainnya usai Pelun-curan Al-Qura'an Terjemahan Bahasa Daerah di Jakarta. (Foto: Istimewa)

Page 60: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

60 | WARTA IAIN MADURA

WARTA UTAMA

sistensinya, sehingga upaya masyarakat Mad-ura lebih mencintai dan bangga pada bahasa lokal mereka, selain itu, bahasa Madura lebih dekat dengan Al-Quran karena memahami arti dan maknanya, lantas, Al-quran semakin lebih dipahami oleh bangsa Madura secara utuh 30 juz seperti itu”, terangnya.

Melihat problem yang kerap dijumpai, ba-hasa local daerah di Indonesia khususnya di ba-hasa Madura mulai terkikis dengan beradapnya bahasa asing yang sering dijadikan alat komu-nikasi di jaman global ini.Tuntutan jaman yang mendukung bahasa Internasional membuat bahasa daerah pudar waktu demi waktu, apa-bila tidak ada langkah bubidaya bahasa daearh

tersebut dalam hidupan bangsa Madura.Seh-ingga sedikitnya upaya mengingatkan bahasa dearah yang mulai dilupakan.

Mashur mengatakan dengan adanya penerjemahan ini merupakan upaya jaminan paling maksimum sehingga bahasa Madura beriringan dengan kitab suci.Masyarakat bisa bersemangat dan mencintai Al-Quran dengan bahasa daerah yang mana tempat kelahirann-ya.Hal ini memiliki nilai estetika, kebanggaan tersendiri.

Faruk, salah satu mahasiswa IAIN Madu-ra program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI/7) juga menanggapi dengan adanya Qu-ran terjemah Bahasa Madura ini memang perlu

adanya evaluasi kembali.“Pertimbangan-per-timbangan dalam menyusun Quran kedalam bahasa Madura merupakan masalah yang sen-sitif karena ini berkenaan dengan tafsiran yang akan melahirkan makna.Dikhawatirkan, mak-na asli yang ingin disampaikan terdapat keam-biguan makna atas backround dialek bangsa Madura yang berbeda-beda”, pungkasnya.

Harapan-Harapan ke Depannya Setelah Al-Quran terjemah bahasa

Madura secara resmi diluncurkan, harapan-nya hasil terjemahan tersebut menuai banyak keberkahan sehingga diaplikasikan atau dia-malkan dalam kehidupan masyarakat Madura. Mohammad Kosim selaku rector IAIN Mad-ura mengharapkan Al-Quran tersebut bisa secara serentak tersebar berbagai kalangan, khususnya masyakarat Madura itu sendiri yang bermukin di berbagai pelosok(Red:Daerah) di Madura. Lantas, Al Quran terjemah belom di-publish secara terbuka.

“Saya kemarin ke Jakarta untuk meminta soft-copy nya untuk diperbanyak agar ter-jemah itu dibaca banyak orang sekaligus bisa dinilai kelemahan-kelemahannya. Setelah soft copy itu diterima kami akan berkoordi-nasi dengan pemkab se-madura untuk ikut membiayai biaya percetakannya yang kemu-dian 4 kabupaten merasa memiliki al-quran terjemahan itu.”, pungkarnya.

Kosim membeberkan pihaknya berupaya malakukan koordinasi kerjasama dengan mengkomunikasikan ke empat Pemerintahan kabupaten(Pemkab). Dengan harapan, semo-ga bisa berkontribusi dalam mencetak kemudi-an menyebarkan ke masyrakat Madura sehing-ga menjadi lebih bermakna.

Tak jauh dengan harapan Rektor IAIN Madura, Zahid memaparkan harapannya.Kendati demikian, harapannya agar mas-yarakat Madura lebih dekat dengan al-Quran dan lebih mengenal bahasa Madura itu sendi-ri.“Dengan digunakannya Al-quran sebagai penerjemahan kitab suci. Maka akan menye-lamatkan beribu-ribu kosa kata yang mungkin sudah banyak masyarakat Madura sudah tidak lagi kenal, sebab itu atas pelopor terjema-ha Quran ke dalam bahasa Madura, Bahasa Madura bisa tetap lestari dengan Abadinya al-quran itu sendiri.” Jelasnya. (Nay)

Page 61: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 61

Semenjak menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Kampus transformasi ini telah lu-luskan alumninya sudah kesekian

kalinya. Salah satunya Adalah Inel, Alumni yang berhasil cetak nilai Cumlaud ditran-skrip nilai gelar S1-nya angkatan pertama Program Studi Tadris Bahasa Indone-sia(TBIN). Sehingga Inel, saat ini masuk tanpa test di Universitas yang ada di Yog-yakarta untuk rintis pendidikan kejenjang magisternya.

Dara blasteran etnis Jawa dan Madura ini, lahir pada 2 September 1997 tersebut bernama Intan Elok Okti Wardani, dan berdomisili di Kadur, Kabupaten Pa-mekasan. Ia memulai pendidikannya di TK Kusuma Bangsa Kartagenna Laok Kadur Pamekasan SD Kartagenna Laok Kadur Pamekasan, Madrasah Ibtidaiyah Al-Ghazali, MTS 1 Putri Annuqoyyah,

MA Al-Ghazali, Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Madura.

Pasca lulus mendapatkan gelar S1-nya dari IAIN Madura pada tahun 2019 kemarin, gadis imut tersebut melanjutkan studi pasca sarjananya di Universitas Neg-eri Yogyakarta jurusan Program Bahasa dan Sastra Indonesia(PBSI), dengan tanpa ujian masuk perguruan tinggi melalui jalur pendaftaran program magister cumlaud. Kendati demikian, sungguh beruntung ia atas jerih payahnya dalam menggapai nilai tersebut.

Kendati demikian, Cumlaud tidak dapat sembarang mahasiswa, dan impian para mahasiswa. Namun Inel bisa gapai itu dalam waktu yang tepat diatas kesibu-kannya saat jadi mahasiswa organisato-ris. Selama 3 tahun mengenyam bangku perkuliahan dia juga aktif di organisasi intra maupun ekstra kampus. Pegiat lit-erasi ini mengikuti beberapa oraganisasi kepenulisan seperti Lembaga Pers Maha-siswa(LPM) Activita, Unit kegiatan Ma-hasiswa Pengembangan Intelektual dan Riset(UKM PI & Riset), pengurus besar di Himpunan Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia(HIMA TBIN) sehingga dengan profesionalitasnya menjadi pegiat Liter-asi Forum Lingkar Pena(FLP) dari tahun

2007 up to now, ia sukses mendirikan ko-munitas Bengkel Sastra dibawah naungan HIMA TBIN.

Kegigihan Inel membentuk Bengkel Sastra untuk membantu mahasiswa IAIN Madura yang tertarik dan mili-ki bakat dalam hal literasi, disana akan dikupas tuntas hingga jadi professional tentang kesasstraan dan problemati-ka menulis dan beretorika kesustraan. Kemurnian hati Inel tidak berhenti disini, akhir tahun 2018 pasca bencana gempa palu, ia didelegasikan menja-di relawan demi mengobati traumatis anak-anak Palu dengan kemampuannya dalam mendongeng dan menyiram mo-tivasi emosional dalam diri dan pikiran anak-anak Palu. Atas kearifannya, ia pun pernah mendapat gelar Ketua Don-geng FLP se-Dunia. Hal ini sebuah prestasi yang luarbiasa, keniscayaan dia mendapat cumlaud di IAIN Madura.

Kendati pun demikian, yang mem-bentuk karakter Inel hingga bisa melaku-kan banyak pencapaian adalah masa ke-cilnya yang kurang bisa diterima banyak orang termasuk teman-teman sejawatn-ya. Sebab perbedaan-perbedaan yang telah digariskan Tuhan dalam dirinya baik se-cara fisik dan kondisi keluarga. Ayahnya meninggal saat ia umur 2 tahun, kemu-dian ibunya langsung bekerja di Saudi selama 10 tahun untuk membiayai pen-didikan Inel. Saat kecil ia tidak punya banyak teman, namun itu bukan berarti ia pesimis dengan berkecil hati. Demiki-an, itu menjadi awal Inel membentuk diri untuk selalu menulis sejak ia masih MI, dimulai tulisan kecil seperti puisi yang dipersembahkan untuk ibumya, kerinduan dirinya mengapa tidak seper-ti teman-temannya bisa diantar-jemput oerangtuanya. Hal diatas secara alamiah membentuk kepribadian Inel menjadi sosok yang luarbiasa, lembut dan tegas dalam memutuskan persoalan apapun.

Inel menjelaskan, keterbatasan bukan berarti membuat hidup semakin sulit. Na-mun, dengan adanya keterbatasan adalah

Page 62: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

62 | WARTA IAIN MADURA

Inspirator

Kerap disapa Winda, mahasiswi pegiat karya Tulis Ilmiyah(K-TI), tak tanggung kemam-puannya di aspek retorika

pun tidak diragukan. Karirnya mulai naik daun ketika ia duduk di semester 4. Karya-karyanya diantaranya; Juara 1 Essay Competition oleh Dema Awards IAIN Madura, Juara 3 lomba KTI Se Madura oleh HMI KOMEK UNIRA bersama Polres Pamekasan, Juara 3 LKTI Nasion-al oleh CSSMoRa UIN SUKA Jogjakarta, Juara harapan 1 Debat Konstitusi oleh

Bankesbangpol, Juara 1 Orasi Ilmiah IAIN Madura, menjadi Juara 2 sekaligus best Speaker LKTIA Se Surabaya-Mad-ura oleh Fkis UTM, prestasi terbarunya ada diakhir semester 6 kemarin, ia men-jadi delegasi IAIN Madura dalam ajang lomba bergengsi nasional PIONIR IX

yang diselenggarakan di UIN Maliki Malang dan berhasil membanggakan kampus dengan menjadi Juara 2 Musa-baqah Karya Tulis AlQuran (MKTQ) Nasional.

Ia mengaku jiwa kompetitifnya Be Active Speaker untuk menantang diri sejak

Winda: Selama Usaha Belajar, Pasti Ada Jalan

Berawal Dari Terpaksa Berakhir Luar biasa. Kata

yang tepat gambarkan gadis asal Desa Galis ini,

Rofiatul Windariana, salah satu mahasiswi program studi Ilmu Quran danTaf-sir(IQT) Semester 7 di In-

stitut Agama Islam Negeri Madura. Lahir di Pame-

kasan 25 Juni 1997, tepat-nya di desa Polagan, Galis,

Kabupaten Pamekasan. Ia memiliki riwayat pen-

didikan di SDI MIFTAHUL QULUB, SMPN 1 LARAN-

GAN, SMAN 2 PAMEKASAN hingga saat ini ia memilih

menyelami Ilmu Quran danTafsir meski tak punya

background santri. Seman-gat belajarnya yang tinggi,

tampak dari gigihnya be-lajar bahasa Arab dengan

mengefektifkan jatah libu-ran semester pada salah

satu pondok Darul Lughah di Pamekasan.

Page 63: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

WARTA IAIN MADURA | 63

Inspirator

duduk dibangku SMA. Terbukti dengan prestasinya dalam ajang lomba diseko-lahnya seperti halnya lomba pidato Ba-hasa Inggris, lomba debat, dan olimpiade MIPA, dan lain sebaginya. Alumni SMA 2 Pamekasan ini, mengaku semua prestasi yang telah didapatkan adalah buah dari ridho kedua orangtuanya. Hasil presta-sinya yang tak jauh dari ranah Ilmu Qu-ran dan Tafsir mengindikasikan, ia tel-ah mampu dan berhasil melewati zona nyamannya meski pun awal menantang diri masuk jurusan IQT sebuah tantan-gan atas keinginan kedua orangtuanya. Tertanam dalam dirinya sebuah prinsip Luruskan Niat, Bulatkan Tekad. Yakinlah, Allah Maha Baik .

“Sebenarnya saya adalah salah satu korban salah jurusan. Waktu duduk di bangku SMA saya pengennya di tekhnik informatika. Karena ada suatu hal terkait keluarga jadi gak boleh keluar dari Mad-ura. Saya merasa ini bukan kebetulan, ini memang tantangan bagi saya bagaimana nanti menghadapinya, tak jauh dari prinsip saya, tidak ada yang tidak mungkin sela-ma kita masih bisa belajar gitu. Ya, walau-pun sampai saat ini di semester 7 ini ada banyak sekali kesulitan, tapi hal ini bisa diatasi dengan berpikir positif semua ini

memang disesuaikan dengan kemampuan kita.” Jelasnya saat di interview oleh kru WARTA.

Belajar dari sifat optimistic Winda me-mang perlu diacungsi jempol, ia mengaku tantangannya menekuni Ilmu Quran Taf-sir, bukannya sebuah kebetulan, namun sebuah kondisi yang memaksa dia untuk berkembang lebih progresif melewati zona amannya. Menurutnya, keputusan yang ia ambil dan percayakan tidak bisa di-

batasi oleh apapun, memilih jurusan IQT tidak harus dari pesantren, tapi diukur dari semangatnya belajar, itu yang menentukan hasil diakhir.

Proses takkan menghianati hasil, ia pun mahasiswa prestius yang mandiri. Banyak beasiswa yang berhasil ia kanton-gi, saat duduk di semester 5 mendapatkan beasiswa berprestasi IAIN Madura, dan beasiswa Dharmasiswa(eksternal) bonus yang berasal dari lomba pioneer dari Ke-mentrian Agama(KEMENAG).

Kendati demikian, tak jauh dari semua prestasinya diranah tafsir, ia men-gaku seorang organisatoris di beberapa oraganisasi intra atau pun ekstra kampus IAIN Madura, pengurus Lembaga Pers Mahasiswa ACTIVITA divisi Kaderisa-si, pengurus Unit Pengumpulan Zakat IAIN MADURA sebagai CO divisi Enterpreneurship, HIMA IQT IAIN MADURA, dan HMI Komisariat IAIN MADURA. Ia seorang organisatoris dan aktif dibidang akademik,

“Saya tidak mau meninggalakan dun-ia hanya dengan jejak tulisan. Sebagimana bisa bermanfaat bagi orang lain salah sat-unya adalah saya menekuni ilmu yang dimi-liki kemudian secara kontinu mencari bakat yang saya punya”, terangnya. (Nay)

awal memulai sesuatu yang lebih baik, buat-lah hal yang dipikir tidak mungkin di capai akan tercapai. Selama ada usaha dan tekad kuat pasti ada jalan, itu hanya masalah Mind-set(Red:pola pikir) “ Hidup bukan sekedar dimiknati namun dimaknai, belajarlah seak-an kamu selalu haus ilmu, pengetahuan, dan pengalaman.”, terangnya

Selain itu, meski inel masih harus disibukkan oleh organisasi dan perkuli-ahan, ia mengisi waktu luangnya dengan menulis novel. Empat novel yang ber-hasil naik cetak dan diedarkan bahkan dijadikan referensi dan dibedah dalam forum kesustraan diantaranya Simfomi Mimpi Tertunda, Petaka Diujung Senja,

Sekeping Hati yang Lumpuh, dan Se-cawan Rancu.

Kegigihan Inel menulis Fiksi tidak mempengaruhi kesibukannya dibidang apapun, apalagi perkuliahan kemandiriannya pula patut diapresiasi dan dipanuti. Ia per-nah bekerja sebagai penyiar radio, dan guru Taman Bermain Maos Pamekasan, TK Al-badriyah Parteker, SLB Pamekasan dan nge-lesi di Your B Pamekasan untuk menambah uang sakunya selama berkuliah.

“Semoga mahasiswa di IAIN Madu-ra bisa mandiri baik akademis dan finan-sial. Jika berpikir kerja akan menganggu perkuliahan itu hanya sebuah dalih yang tidak menunjukkan keproduktivitasan

seorang mahasiswa. Semua itu tergantung pembagian waktu secara personal.” Pung-kasnya.

Menurut Inel, dengan bekerja sambil kuliah bukan sebuah ketidakniscayaan. Dengan mensejahterakan secara per-sonal bisa meringankan beban orangtua. Tak jauh dari impiannya ia ingin menja-di pribadi yang berarti bagi orang lain. Kini, Inel selain Fokus mencetak gelar Magisternya, ia secara produktif menga-jar di salah satu yayasan di TPA Madra-sah Diniyah Tahfid Al-Ikhlas Samirono Yogyakarta. Sekaligus Pengurus tim riset himpunan mahasiswa cendikia Yogya-karta. (Nay)

WARTA IAIN MADURA | 63

Page 64: Al-Quran Bahasa Kearifan Lokaliainmadura.ac.id/media/warta/file/WARTA EDISI X.pdf · nstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali mendapat kun-jungan tokoh internasional. Rabu

64 | WARTA IAIN MADURA

Kompetisi Jurnal Hukum dan Konstitusi oleh Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia (RI) 2019

Segenap Keluarga

BesarIAIN Madura&Kru Majalah

Warta