akuntansi_koperasi

144
AKUNTANSI UNTUK USAHA KOPERASI Suhardi, SE, MSc, Ak 1

Upload: tiara-anggraini

Post on 11-Jul-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jh

TRANSCRIPT

Page 1: akuntansi_koperasi

AKUNTANSI UNTUK

USAHA KOPERASI

Suhardi, SE, MSc, Ak

1

Page 2: akuntansi_koperasi

AKUN/PERKIRAAN

DAN MANFAATNYA

AKUN/PERKIRAAN DAN TRANSAKSI PERUSAHAAN

Dari ilustrasi penyusunan neraca (persamaam akuntansi) pada bab sebelumnya, terlihat bahwa apa pun transaksi yang dilakukan koperasi semuanya akan berpengaruh terhadap neraca. Dan semua transaksi yang dilakukan koperasi dapat terlihat dalam neracanya. Akan tetapi, jika setiap koperasi melakukan transaksi, staf akuntansi koperasi harus membuat neraca, di mana hal itu akan sangat merepotkan sekali. Padahal dalam prakteknya, dalam satu hari saja bisa terjadi belasan sampai ratusan transaksi. Oleh karena itu, diperlukan suatu media penolong yang dapat membantu staf akuntansi untuk mencatat transaksi koperasi tanpa harus membuat neraca setiap saat. Alat penolong ini disebut sebagai Perkiraan atau Akun.

Perkiraan (akun) adalah suatu media untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan atau sumber daya yang dimiliki koperasi secara spesifik, seperti aktiva, utang, modal, pendapatan, dan beban

Tujuan penggunaan akun adalah untuk mencatat data-data yang muncul akibat transaksi yang dilakukan koperasi dan yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Akun memberikan informasi tentang operasi koperasi dari hari ke hari. Dari akun dapat diketahui beberapa informasi penting bagi koperasi, seperti jumlah tagihan pada salah satu langganan atau jumlah total tagihan, jumlah pendapatan, atau beberapa informasi lainnya.

BENTUK AKUN

Secara umum, akun dapat berupa sebuah tabel yang dibagi menjadi dua bagian atau dua sisi. Bagian kiri disebut Debet dan bagian kanan disebut sisi Kredit. Mencatat di sisi kiri disebut mendebet akun dan mencatat di sisi kanan disebut mengkredit akun. Secara berkala, sisi debet harus dijumlahkan dan dipertemukan (dikurangkan) dengan jumlah sisi kredit, sehingga saldo akun tersebut pada suatu saat dapat diketahui.

2

Page 3: akuntansi_koperasi

AKUN T

Akun yang paling sederhana adalah akun yang berbentuk huruf T, yang biasa disebut akun T. Akun T lebih banyak digunakan dalam mekanisme belajar akuntansi di lembaga pendidikan, bukan dalam praktek. Akun ini terdiri dari dua sisi, yaitu sisi kiri yang disebut sisi Debet dan sisi kanan disebut sisi Kredit (Gambar 4.1).

Bentuk Akun T

Nama Akun

Sisi Debet Sisi Kredit

Akun Dua Kolom

Sebenarnya akun dua kolom tidak hanya terdiri dari dua kolom saja, tetapi dapat juga terdiri dari beberapa kolom. Akun ini disebut dua kolom karena pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu kolom debet dan kolom kredit. Kolom debet dibagi lagi menjadi kolom tanggal, kolom keterangan, dan kolom referensi serta kolom debet. Demikian juga, kolomn kredit, dibagi menjadi kolom-kolom seperti yang dimiliki kolom debet, sebagimana terlihat pada Gambar 4.2.

Kolom tanggal digunakan untuk mencatat waktu terjadinya transaksi, sehingga dapat dicocokkan dengan bukti transaksinya. Kolom kedua berisi kolom keterangan, yang berguna untuk mencatat keterangan-keterangan yang diperlukan demi memperjelas pencatatan yang berkaitan dengan aktivitas pencatatan transaksi dalam akun tersebut. Sebagai contoh, nama supplier, nama vendor, cara pembayaran, dan sebagainya. Kolom berikutnya adalah kolom referensi untuk mencatat nomor atau halaman jurnal umum yang menjadi dasar pencatatan pada akun tersebut. Sedangkan

3

Gambar 1.1

Page 4: akuntansi_koperasi

kolom berikutnya berisi kolom debet yang digunakan untuk mencatat jumlah yang harus dicatat menyangkut transaksi tersebut. Demikian pula sebaliknya dengan sisi kredit.

Bentuk Akun Dua Kolom

Nama Akun :______________________

Nomor Akun:______________________

Tanggal

Keterangan Ref Debet

Tanggal

Keterangan Ref Kredit

2008 1 2008 21 Ja

nJan

2 43 54 7

Total Debet Total KreditSaldo Debet Saldo Kredit

Akun Empat KolomSebagaimana halnya dengan akun dua kolom, akun empat kolom tidak benar-benar dibagi menjadi empat kolom saja. Akun berbentuk empat kolom itu dibagi lagi menjadi empat bagian utama, yaitu kolom tanggal, kolom keterangan, dan kolom debet serta kolom kredit. Tambahan dua kolom berikutnya adalah untuk mengetahui saldo akun setiap kali terjadi pengisian pada akun tersebut. Keunggulan dari akun empat kolom adalah bahwa saldo akun tersebut dapat diketahui setiap kali dibutuhkan, setidaknya setiap tanggal transaksi, karena bentuk akun ini mengharuskan akuntan untuk menghitung saldonya setiap saat.\

4

Gambar 1.2

Page 5: akuntansi_koperasi

Bentuk Akun Empat Kolom

Nama Akun :______________________

Nomor Akun:______________________

Tanggal Keterangan Ref Debe

tKredi

tSaldo

Debet Kredit2008 1 2 3 4

1 Jan

234

AKUN-AKUN DALAM KOPERASI

Untuk mencatat transaksi yang dilakukan suatu koperasi ke dalam akun, perlu dikenal dan digunakan beberapa istilah serta akun yang biasa dan sering digunakan dalam ilmu akuntansi. Beberapa akun yang biasa digunakan dalam akuntansi koperasi adalah: Kas yaitu alat pembayaran yang dimiliki koperasi dan siap digunakan,

seperti cek kontan serta uang tunai (uang kertas dan uang logam). Piutang Anggota yaitu hak (tagihan) koperasi kepada anggota koperasi.

Tagihan tersebut timbul karena koperasi meminjamkan uang kepada anggotanya atau karena koperasi menjual barang kepada anggotanya secara kredit.

Perlengkapan Kantor yaitu alat-alat yang dimiliki koperasi dan digunakan dalam operasi jangka panjang, seperti: meja, kursi, komputer, dan sebagainya.

Utang Usaha yaitu pinjaman (kewajiban) yang dimiliki koperasi kepada pihak lain yang timbul akibat transaksi pembelian kredit yang dilakukan koperasi.

Utang Bank yaitu kewajiban yang dimiliki koperasi kepada pihak bank karena telah meminjam uang kepada bank.

5

Gambar 1.3

Page 6: akuntansi_koperasi

Simpanan Sukarela yaitu kewajiban (utang) yang dimiliki koperasi kepada anggotanya karena anggota telah menyimpan (menabung) uangnya di koperasi.

Dana-dana yaitu bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan dan dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Dana-dana dapat berupa: dana sosial, dana anggota, dana pengurus, dan sebagainya.# Dana Anggota adalah bagian dari SHU yang dikembalikan kepada

anggota atas jasa-jasa yang telah diberikannya kepada koperasi.# Dana Pengurus adalah bonus yang diberikan koperasi kepada

pengurus koperasi karena telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengelola koperasi.

# Dana Pegawai adalah bonus yang diberikan koperasi kepada pegawai karena telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengoperasikan koperasi sehari-hari.

# Dana Pendidikan adalah bagian dari SHU yang dialokasikan koperasi untuk meningkatkan pendidikan anggota koperasi, pengurus koperasi, pegawai koperasi, atau pihak-pihak lain yang dipandang layak menerima bantuan dana pendidikan.

# Dana Pembangunan Daerah Kerja adalah bagian dari SHU yang dialokasikan untuk diberikan sebagai sumbangan pembangunan pada wilayah di mana koperasi beroperasi.

# Dana Sosial adalah bagian dari SHU yang dialokasikan untuk berbagai kegiatan sosial di wilayah di mana koperasi tersebut beropersi.

Karena dana-dana ini telah dialokasikan dari SHU untuk tujuan tertentu, maka dana-dana tersebut merupakan bagian dari kewajiban (utang) koperasi yang harus direalisasikan dalam jangka pendek. (Hal-hal yang berkaitan dengan ekuitas, SHU, dan dana-dana akan dibahas secara lebih terinci pada bab terakhir buku ini).

Simpanan Pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya yang harus disetorkan setiap anggota pada waktu masuk menjadi anggota. Jenis simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembali selama orang tersebut masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok ini adalah bagian dari ekuitas (modal) koperasi.

Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota koperasi pada waktu dan kesempatan tertentu,

6

Page 7: akuntansi_koperasi

misalnya sebulan sekali. Jenis simpanan wajib ini dapat diambil kembali dengan cara-cara yang diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) serta keputusan rapat anggota koperasi. Simpanan pokok ini adalah bagian dari ekuitas (modal) koperasi.

Modal Sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan tidak mengikat. Modal sumbangan tidak dapat dibagikan kepada koperasi selama koperasi belum dibubarkan.

Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.

Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan dan dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Biasanya cadangan dibuat untuk persiapan melakukan pengembangan usaha, investasi baru, atau antisipasi terhadap kerugian usaha yang dialami koperasi.

Partisipasi Bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan atas penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang mencakup harga pokok dan partisipasi neto. Dengan kata lain, partisipasi bruto adalah nilai total penjualan produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.

Partisipasi Neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok. Jadi, partisipasi neto adalah sisa hasil usaha (SHU) yang timbul akibat penjualan produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.

Pendapatan dari non-anggota adalah penjualan barang dan jasa kepada pihak selain anggota koperasi.

Beban Operasional adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan koperasi untuk memperoleh barang dan jasa dalam rangka menjalankan kegiatan utama koperasi. Beban operasional terdiri dari berbagai beban, seperti beban listrik, beban telepon, gaji pegawai, beban transportasi, dan sebagainya.

Beban Pokok adalah pengorbananekonomis yang dilakukan koperasi dalam rangka memperoleh partisipasi meto dari anggota. Dengan kata

7

Page 8: akuntansi_koperasi

Buku Besar

Akun Riil Akun Nominal

Akun Aktiva

Akun Utang

Akun Modal

Akun Biaya

Akun Pendapatan

lain, beban pokok adalah pengorbanan ekonomis yang terkait secara langsung dalam rangka menjual produk koperasi kepada anggota.

Beban Perkoperasian adalah beban sehubungan dengan gerakan perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.

Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu. SHU ini setelah dikurangi dengan beban-beban tertentu akan dibagikan kepada para anggota sesuai dengan pertimbangan jasanya masing-masing. Jasa anggota diukur berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing terhadap pembentukan SHU ini. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi yang dilakukan anggota dengan koperasi selama periode tertentu.

PENGELOMPOKAN AKUN

Secara umum, seluruh perkiraan yang ada di dalam buku besar suatu koperasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:1. Akun-akun neraca, atau disebut juga akun riil, yaitu semua akun

yang ada dalam neraca, seperti akun aktiva, akun utang, dan akun ekuitas. Akun riil ni terus dilanjutkan/diakumulasi dari waktu ke waktu. Jadi sepanjang koperasi masih beroperasi, saldo setiap akun tersebut akan terus ada atau terbawa dari satu periode akuntansi ke periode akuntansi.

Akun-akun perhitungan hasil usaha, atau disebut juga akun nominal, yaitu semua akun yang ada dalam laporan hasil usaha, yang mencakup akun pendapatan dan akun beban. Akun-akun nominal hanya dipertahankan selama satu periode akuntansi. Pada awal periode berikutnya, akun-akun nominal harus dimulai dari nol. Jadi setiap akun nominal hanya berumur satu periode akuntansi.

8

Page 9: akuntansi_koperasi

PEDOMAN PENGISIAN AKUN/PERKIRAAN

Karena begitu beragamnya transaksi dan begitu banyaknya akun yang digunakan koperasi, kita harus memiliki metode yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mencatat transaksi yang dilakukan koperasi ke dalam berbagai akun yang ada. Salah satu cara yang dapat dijadikan pedoman untuk mencatat transaksi koperasi ke dalam berbagai akun adalah dengan mengikuti pedoman berikut ini.

Aktiva Utang Ekuitas+ - - + - +

Penjualan Beban - + + -

Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva, jika akun tersebut bertambah nilainya, cantumkan di sisi debet, sementara jika berkurang nilainya, cantumkan di sisi kredit.

Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun utang/kewajiban, jika akun tersebut bertambah nilainya dicantumkan di sisi kredit, sementara jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.

Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun modal, jika akun tersebut bertambah nilainya cantumkan di sisi kredit, sementara jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.

Akun pendapatan/penjualan, jika bertambah nilainya cantumkan di sisi kredit, sementara jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.

Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun biaya, jika bertambah nilainya cantumkan di sisi debet, sementara jika berkurangnya nilainya cantumkan di sisi kredit.

Pencatatan ulang transaksi koperasi “Sejahtera Mandiri” ke dalam akun-akun berikut ini mungkin dapat memperjelas manfaat penggunaan akun dalam akuntansi.

Transaksi (a)

Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di suatu kawasan industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi. Koperasi ini direncankan akan bergerak dibidang usaha jasa simpan pinjam. Koperasi ini akan berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dana anggota yang ingin

9

Page 10: akuntansi_koperasi

menyimpan uangnya dan memberikan pinjaman kepada anggota yang membutuhkannya. Akhirnya didirikanlah koperasi oleh 200 orang karyawan perusahaan tersebut dan diberi nama Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Untuk aktivitas harian, koperasi ini akan menggunakan salah satu ruangan di perusahaan sebagai kantor.

Pada tanggal 2 April 2010, 200 orang karyawan PT. Duta Niaga, pendiri koperasi, menyerahkan uang sebesar Rp500.000 per orang sebagai simpanan pokok anggota koperasi.

Penyetoran uang tunai sebagai simpanan pokok dari 200 orang anggota koperasi sebesar Rp500.000 per orang untuk modal pendirian koperasi mengakibatkan koperasi ini memiliki uang kas sebesar Rp100.000.000 serta dicatat di sisi debet dan, pada saat yang sama, di sisi kewajiban akan terlihat ekuitas/modal koperasi: simpanan pokok anggota sebesar Rp100.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi ini pada akun mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun Simpanan Pokok. Akun Simpanan Pokok tidak digunakan pada saat membuat persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut :

Nama Akun : Kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

2 April Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

Nama Akun : Simpanan Pokok

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

Transaksi (b)

10

Page 11: akuntansi_koperasi

Empat hari kemudian, yaitu, tanggal 6 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri membeli peralatan kantor, seperti kursi, meja, lemari arsip, komputer, printer, dan sebagainya, seharga Rp22.000.000. Pembelian peralatan kantor ini sebagian dibayar secara tunai dan sebagian lagi secara kredit dari Toko ABC, salah satu supplier PT. Duta Niaga. Dari jumlah itu sebanyak Rp7.000.000 telah dibayar tunai dan sisanya akan dibayar dala waktu 4 bulan.

Transaksi pembelian peralatan kantor secara kredit tersebut akan menambah aktiva (akun peralatan kantor) sebesar Rp22.000.000 yang dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama, transaksi ini mengakibatkan kas koperasi berkurang sebesar Rp 7.000.000 yang dicatat di sisi kredit dan sekaligus mengakibatkan timbulnya utang usaha sebesar Rp15.000.000, yang juga dicatat di sisi kredit.

Nama Akun : Peralatan Kantor

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

6 April Komputer, printer, lemari, dsb.

22.000.000

22.000.000

Nama Akun : Utang Usaha

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

6 April Pembelian peralatan kantor

15.000.000

15.000.000

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

11

Page 12: akuntansi_koperasi

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

Transaksi (c)

Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri juga membeli perlengkapan kantor, seperti kertas, pensil, penggaris, buku, dan sebagainya seharga Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan menggunakan uang koperasi “Sejahtera Mandiri”.

Transaksi pembelian perlengkapan kantor secara tunai ini akan mengakibatkan bertambahnya aktiva (akun perlengkapan kantor) sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di sisi debet dan, pada saat yang sama, akan mengurangi kas sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Transaksi semacam ini tidak berpengaruh sama sekali terhadap sisi kewajiban. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:

Nama Akun : Perlengkapan Kantor

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

7 April Kertas, pulpen, pensil, rautan, dsb

2.000.000 2.000.000

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

Transaksi (d)

12

Page 13: akuntansi_koperasi

Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar Rp25.000 per orang sebagai simpanan wajib anggota.

Simpanan wajib anggota koperasi dapat dikelompokkan sebagai modal koperasi karena bersifat permanen. Dari transaksi ini koperasi memperoleh tambahan kas sebesar Rp5.000.000 yang dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama di sisi kewajiban, yaitu akun Simpanan Wajib koperasi bertambah sebesar Rp5.000.000 yang dicatat di sisi Kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi di akun mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun simpanan wajib. Akun simpanan wajib tidak digunakan pada saat membuat persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut :

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

2 Mei Setoran simpanan wajib anggota

5.000.000

96.000.000

Nama Akun : simpanan wajib

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 Mei Setoran simpanan wajib

5.000.000 5.000.000

Transaksi (e)

13

Page 14: akuntansi_koperasi

Pada tanggal 5 Mei 2010, Koperasi “Sejahtera Mandiri” memperoleh kredit usaha dari Bank Mandiri sebesar Rp 60.000.000

Transaksi ini menyebabkan kas koperasi bertambah Rp60.000.000 yang dicatat di sisi debet dan pada saat yang sama, megakibatkan timbulnya utang bank sebesar Rp60.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Transaksi ini dapat dicatat sebagai berikut:

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

2 Mei Setoran simpanan wajib anggota

5.000.000

96.000.000

5 Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

156.000.000

Nama Akun : Utang Bank

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

5 Mei Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

60.000.000

Transaksi (f)Pada tanggal 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya

sebesar Rp12.000.000 di koperasi “Sejahtera Mandiri”.

Transaksi setoran simpanan anggota ini menyebabkan kas koperasi bertambah sebesar Rp12.000.000 yang dicatat di sisi debet dan pada saat yang sama, di sisi kewajiban muncul akun baru yaitu akun Simpanan Sukarela sebersar Rp12.000.000

14

Page 15: akuntansi_koperasi

yang dicatat di sisi kredit. Akun simpanan sukarela merupakan utang koperasi kepada anggotanya, bukan modal koperasi.

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

2 Mei Setoran simpanan wajib anggota

5.000.000

96.000.000

5 Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

156.000.000

6 Simpanan sukarela anggota

12.000.000

168.000.000

Nama Akun : simpanan sukarela

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

5 Mei Simpanan sukarela anggota

12.000.000

12.000.000

Transaksi (g)

Tanggal 10 Mei 2010, koperasi “Sejahtera Mandiri” memberikan pinjaman uang kepada 24 orang anggotanya sebesar Rp5.000.000 per orang, dengan nilai total pinjaman sebesar Rp120.000.000 pada suku bunga 3% per bulan.

Transaksi ini mengakibatkan jumlah kas koperasi berkurang sebesar Rp120.000.000 yang dicatat di sisi kredit dan pada saat yang sama, mengakibatkan munculnya akun piutang anggota sebesar jumlah yang sama yang dicatat di sisi debet. Transaksi

15

Page 16: akuntansi_koperasi

semacam ini hanya mengakibatkan perubahan saldo beberapa akun di sisi aktiva tetapi tidak mempengaruhi sisi kewajiban sama sekali.

Nama Akun : Piutang Anggota

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

10 Mei Pinjaman ke anggota, 3%/bulan

120.000.000

120.000.000

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

2 Mei Setoran simpanan wajib anggota

5.000.000

96.000.000

5 Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

156.000.000

6 Simpanan sukarela anggota

12.000.000

168.000.000

10 Piutang anggota 120.000.000

48.000.000

Transaksi (h)

Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi membayar angsuran pokok, bunga pinjaman dan jasa provisi sebesar Rp18.000.000. Dari jumlah itu sebesar Rp12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp3.600.000 merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan sebesar Rp2.400.000 merupakan jasa provisi.

16

Page 17: akuntansi_koperasi

Bagi sebuah koperasi simpan pinjam, sumber pendapatan koperasi berasal dari bunga pinjaman yang diberikan kepada para anggotanya. Karena itu, transaksi ini mengakibatkan kas koperasi bertambah sebesar Rp18.000.000 yang dicatat di sisi debet dan, pada saat yang sama, akun piutang anggota akan berkurang sebesar Rp12.000.000, akun pendapatan bunga bertambah sebesar Rp3.600.000 yang dicatat di sisi kredit, serta akun pendapatan provisi bertambah sebesar Rp2.400.000 yang dicatat di sisi kredit.

Nama Akun : Piutang Anggota

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

10 Mei Pinjaman ke anggota, 3%/bulan

120.000.000

120.000.000

29 Angsuran pokok piutang

12.000.000

108.000.000

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

2 Mei Setoran simpanan wajib anggota

5.000.000

96.000.000

5 Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

156.000.000

6 Simpanan sukarela anggota

12.000.000

168.000.000

10 Piutang anggota 120.000.000

48.000.000

29 Angsuran pokok dan bunga

18.000.000

66.000.000

17

Page 18: akuntansi_koperasi

Nama Akun : partisipasi jasa pinjaman

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

29 Mei Pendapatan bunga pinjaman anggota

3.600.000 3.600.000

Nama Akun : partisipasi jasa provisi

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

29 Mei Pendapatan jasa provisi pinjaman

2.400.000 2.400.000

Transaksi (i)

Pada tanggal 29 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi sebesar Rp600.000 per orang. Kedua karyawan itu bekerja mulai tanggal 1 Mei 2010. Pada saat yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Mandiri sebesar Rp900.000.

Transaksi pembayaran gaji ini mengakibatkan kas koperasi berkurang sebesar Rp1.200.000 untuk gaji karyawan dan berkurang lagi sebesar Rp900.000 untuk beban bunga utang ke Bank Mandiri. Jadi, pada tanggal ini kas koperasi berkurang sebesar Rp.2.100.000 yang dicatat di sisi kredit. Pada saat yang sama, akun Gaji ditambah sebesar Rp1.200.000 dan akun beban bunga bertambah sebesar Rp900.000 yang dicatat di sisi debet.

Nama Akun : Gaji

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

30 Mei Gaji 2 karyawan @ Rp600.000

1.200.000 1.200.000

18

Page 19: akuntansi_koperasi

Nama Akun : Beban Bunga

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

30 Mei Bunga usaha di Bank Mandiri

900.000 900.000

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

2 Mei Setoran simpanan wajib anggota

5.000.000

96.000.000

5 Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

156.000.000

6 Simpanan sukarela anggota

12.000.000

168.000.000

10 Piutang anggota 120.000.000

48.000.000

29 Angsuran pokok dan bunga

18.000.000

66.000.000

30 Beban bunga dan gaji

2.100.000

63.900.000

Transaksi (j)

Pada tanggal 31 Mei 2010, koperasi Sejahtera Mandiri membayar sebagian utangnya kepada Toko ABC sebesar Rp9.000.000

Akibat transaksi ini, akun kas koperasi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat di sisi kredit dan pada saat yang sama, akun utang usaha juga dikurangi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat di sisi debet.

19

Page 20: akuntansi_koperasi

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

2 Mei Setoran simpanan wajib anggota

5.000.000

96.000.000

5 Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

156.000.000

6 Simpanan sukarela anggota

12.000.000

168.000.000

10 Piutang anggota 120.000.000

48.000.000

29 Angsuran pokok dan bunga

18.000.000

66.000.000

30 Beban bunga dan gaji

2.100.000

63.900.000

31 Bayar utang usaha 9.000.000

54.900.000

Nama Akun : utang usaha

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

6 April Pembelian peralatan kantor

15.000.000

15.000.000

31 Mei Pembayaran sebagian bunga

9.000.000 6.000.000

20

Page 21: akuntansi_koperasi

NERACA SALDO

Sampai pada tahap ini, jika seluruh transaksi dihentikan dan kemudian setiap akun yang ada dicari saldonya, yaitu selisih antara total debet dan total kredit untuk akun aktiva, beban dan prive, serta selisih antara total kredit dengan total debet untuk akun utang, modal, dan pendapatan. Kemudian selisih atau saldo setiap akun tersebut akan kita susun dalam suatu daftar, yang disebut dengan Neraca Saldo. Jadi, yang dimaksud dengan Neraca Saldo atau Neraca Percobaan adalah suatu daftar yang berisi seluruh akun yang ada dalam buku besar berserta saldo akhirnya pada akhir periode akuntansi tertentu.

Dari kasus Koperasi “Sejahtera Mandiri”, pada akhir bulan Mei 2010 buku besar koperasi tersebut akan terlihat sebagai berikut:

Nama Akun : kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

2 Mei Setoran simpanan wajib anggota

5.000.000

96.000.000

5 Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

156.000.000

6 Simpanan sukarela anggota

12.000.000

168.000.000

10 Piutang anggota 120.000.000

48.000.000

29 Angsuran pokok dan bunga

18.000.000

66.000.000

30 Beban bunga dan gaji 2.100.000

63.900.000

31 Bayar utang usaha 9.000.000

54.900.000

21

Page 22: akuntansi_koperasi

Nama Akun : Piutang Anggota

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

10 Mei Pinjaman ke anggota, 3%/bulan

120.000.000

120.000.000

29 Angsuran pokok piutang

12.000.000

108.000.000

Nama Akun : Perlengkapan Kantor

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

7 April Kertas, pulpen, pensil, rautan, dsb

2.000.000 2.000.000

Nama Akun : Peralatan Kantor

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

7 April Komputer, printer, lemari, dsb

22.000.000

22.000.000

Nama Akun : utang usaha

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

6 April Pembelian peralatan kantor

15.000.000

15.000.000

12 Juni Pembayaran sebagian utang

9.000.000 6.000.000

22

Page 23: akuntansi_koperasi

Nama Akun : simpanan sukarela

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

6 Mei Setoran Simpanan sukarela anggota

12.000.000

12.000.000

Nama Akun : Utang Bank

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

5 Mei Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

60.000.000

Nama Akun : Simpanan Pokok

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

Nama Akun : simpanan wajib

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 Mei Setoran simpanan wajib

5.000.000 5.000.000

23

Page 24: akuntansi_koperasi

Nama Akun : partisipasi jasa pinjaman

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

29 Mei Pendapatan bunga pinjaman anggota

3.600.000 3.600.000

Nama Akun : partisipasi jasa provisi

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

29 Mei Pendapatan jasa provisi pinjaman

2.400.000 2.400.000

Nama Akun : Gaji

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

30 Mei Gaji 2 karyawan @ Rp600.000

1.200.000 1.200.000

Nama Akun : Beban Bunga

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

30 Mei Bunga usaha di Bank Mandiri

900.000 900.000

Berdasarkan buku besar yang dimiliki koperasi “Sejahtera Mandiri” itu, kita bisa menyusun neraca saldo atau neraca percobaan per 31 Mei 2010. Caranya adalah dengan membuat daftar nama akun yang ada dalam buku besar dan kemudian dilihat saldo yang ada dalam setiap akun tersebut. Saldo setiap akun itu lalu kita masukkan de dalam daftar akun yang telah kita buat. Akhirnya, kita akan memperoleh daftar saldo akun sebagai berikut:

24

Page 25: akuntansi_koperasi

Koperasi “Sejahtera Mandiri”Neraca Saldo

Per 31 Mei 2010

Nama Akun Debet Kredit - Kas 54.900.000- Piutang Anggota 108.000.000- Perlengkapan Kantor 2.000.000- Peralatan Kantor 22.000.000- Utang Usaha 6.000.000- Simpanan Sukarela 12.000.000- Utang Bank 60.000.000- Simpanan Pokok 100.000.000- Simpanan Wajib 5.000.000- Partisipasi Jasa

Anggota3.600.000

- Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000- Gaji 1.200.000- Beban Bunga 900.000+ Total 189.000.000 189.000.000

LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan neraca saldo yang telah kita miliki, kita dapat mulai menyusun laporan keuangan Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Penyusunan laporan keuangan tersebut dimulai dengan pembuatan Perhitungan Hasil Usaha, kemudian baru disusun Neraca koperasi.

Perhitungan Hasil Usaha adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. Untuk mengetahui SHU yang diperoleh koperasi dalam suatu periode, hitunglah dengan cara mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi selama satu periode dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama.

Dalam contoh soal di atas, berdasarkan neraca saldo yang telah disusun, perhitungan hasil usaha atau laporan laba rugi Koperasi “Sejahtera Mandiri” adalah sebagai berikut:

25

Page 26: akuntansi_koperasi

Koperasi Sejahtera MandiriLaporan Hasil Usaha

Periode 2 April – 31 Mei 2010

# Partisipasi Bruto Anggota:- Partisipasi Jasa Pinjaman 3.600.000- Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000

Total Partisipasi Bruto 6.000.000# Beban Pokok:

- Beban bunga (900.000)# Partisipasi Neto Anggota 5.100.000# Beban Operasional

- Gaji (1.200.000)# Sisa Hasil Usaha 3.900.000

Jadi, pada periode tersebut koperasi “Sejahtera Mandiri” menghasilkan pendapatan total sebesar Rp6.000.000 dan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut sebesar Rp2.100.000, sehingga diperoleh sisa hasil usaha sebesar Rp3.900.000. Setelah diketahui SHU-nya, maka pada tahap berikutnya dapat disusun Neraca.

Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, beserta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Neraca koperasi ini dapat disusun dengan memasukkan semua akun aktiva dalam neraca saldo ke sisi kiri neraca dan memasukkan semua akun utang dan ekuitas ke sisi kewajiban. Jumlah ekuitas koperasi yang dicatat dalam neraca adalah saldo ekuitas akhir, yang terdiri dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan SHU periode berjalan. Jadi, neraca koperasi “Sejahtera Mandiri” dapat disusun sebagai berikut:

26

Page 27: akuntansi_koperasi

Koperasi “Sejahtera Mandiri”Neraca

Per 31 Mei 2010

Kas 54.900.000 Utang usaha 6.000.000Piutang Anggota 108.000.000 Simpanan Sukarela 12.000.000Perlengkapan

Kantor

2.000.000 Utang Bank 60.000.000

Peralatan Kantor 22.000.000 Simpanan Pokok 100.000.000Simpanan Wajib 5.000.000

SHU Periode

Berjalan

3.900.000

Total Aktiva 186.900.000 Total Kewajiban 186.900.000

Neraca koperasi “Sejahtera Mandiri” pada akhir periode akuntansi akan terlihat seperti tersebut di atas, dengan total aktiva dan total kewajiban sebesar Rp186.900.000.

JURNAL

27

Page 28: akuntansi_koperasi

JURNAL UMUM DAN BUKU HARIAN

Jurnal Umum atau jurnal transaksi adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi koperasi berdasarkan dokumen dasar secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan dalam buku harian. Jurnal berfungsi mencatat dan meringkas pengaruh setiap transaksi koperasi terhadap persamaan dasar akuntansi. Sedangkan akun dan buku besar berfungsi mencatat transaksi koperasi menurut jenis transaksinya. Jadi, jurnal bukan berfungsi menggantikan buku besar dan akun, tetapi diantara keduanya saling melengkapi satu dengan lainnya. Transaksi yang telah dijurnal pada buku harian setiap beberapa waktu, misalnya seminggu sekali atau sebulan sekali, harus diposting/dipindahkan ke buku besar sesuai dengan jenis akunnya.

Buku Jurnal adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi koperasi secara ringkas, permanen, dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referansi di masa mendatang. Secara umum, buku jurnal berbentuk empat kolom dengan manfaat yang saling menunjang satu dengan lainnya. Kolom pertama (tanggal) berfungsi untuk mencatat tanggal transaksi. Kolom kedua (keterangan) untuk mencatat aktifitas transaksi sesuai dengan nama akun yang terkait dan penjelasan yang dsiperlukan. Kolom ketiga (ref) berguna untuk mencatat referensi yang terkait dengan buku besar. Kolom keempat (jumlah) dibagi menjadi dua kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit, yang berguna untuk mencatat nilai transaksi.

Buku Jurnal

Tanggal Keterangan RefSaldo

Debet Kredit

2008April

2

35

Untuk melakukan penjurnalan, yaitu mencatat transaksi koperasi dalam buku harian, kita dapat berpedoman pada pencatatan dalam transaksi dalam

28

Page 29: akuntansi_koperasi

buku besar atau akun koperasi. Untuk kelompok akun aktiva dan beban, jika bertambah dimasukkan di sisi debet, jika berkurang dimasukkan di sisi kredit. Untuk kelompok akun utang, modal, dan pendapatan, jika bertambah dimasukkan di sisi kredit dan jika berkurang dimasukkan di sisi debet. Setiap kata yang dijadikan dasar untuk mencatat dalam buku harian harus sama dengan nama akun yang ada di buku besar. Keterangan tambahan dalam mencatat transaksi berfungsi untuk memperjelas transaksi yang telah di jurnal.

Contoh kasus koperasi “Sejahtera Mandiri” mungkin dapat memperjelas cara mencatat transaksi koperasi dalam buku harian.

Transaksi (a)Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di suatu kawasan industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi. Koperasi ini direncanakan akan bergerak di bidang usaha jasa simpan pinjam. Koperasi ini akan berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dana anggota yang ingin menyimpan uangnya dan memberikan pinjaman kepada anggota yang membutuhkannya. Akhirnya didirikanlah koperasi oleh 200 orang karyawan perusahaan tersebut yang diberi nama Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Untuk aktivitas harian, koperasi ini akan menggunakan salah satu ruangan di perusahaan sebagai kantor.

Penyetoran uang tunai sebagai simpanan pokok dari 200 orang anggota koperasi sebesar Rp500.000 per orang untuk modal pendirian koperasi mengakibatkan koperasi ini memiliki uang kas sebesar Rp100.000.000 serta dicatat di sisi debet dan, pada saat yang sama, di sisi kewajiban akan terlihat ekuitas/modal koperasi: simpanan pokok anggota sebesar Rp100.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi ini pada akun mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun Simpanan Pokok. Akun Simpanan Pokok tidak digunakan pada saat membuat persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:

2 April 2010 kas 100.000.000Simpanan pokok 100.000.000

29

Page 30: akuntansi_koperasi

Empat hari kemudian, yaitu, tanggal 6 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri membeli peralatan kantor, seperti kursi, meja, lemari arsip, komputer, printer, dan sebagainya, seharga Rp22.000.000. Pembelian peralatan kantor ini sebagian dibayar secara tunai dan sebagian lagi secara kredit dari Toko ABC, salah satu supplier PT. Duta Niaga. Dari jumlah itu sebanyak Rp7.000.000 telah dibayar tunai dan sisanya akan dibayar dala waktu 4 bulan.

Transaksi pembelian peralatan kantor secara kredit tersebut akan menambah aktiva (akun peralatan kantor) sebesar Rp22.000.000 yang dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama, transaksi ini mengakibatkan kas koperasi berkurang sebesar Rp 7.000.000 yang dicatat di sisi kredit dan sekaligus mengakibatkan timbulnya utang usaha sebesar Rp15.000.000, yang juga dicatat di sisi kredit.

6 April 2010 Peralatan kantor 22.000.000kas 7.000.000Utang Usaha 15.000.000

Transaksi (c)

Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri juga membeli perlengkapan kantor, seperti kertas, pensil, penggaris, buku, dan sebagainya seharga Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan menggunakan uang koperasi “Sejahtera Mandiri”.

Transaksi pembelian perlengkapan kantor secara tunai ini akan mengakibatkan bertambahnya aktiva (akun perlengkapan kantor) sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di sisi debet dan, pada saat yang sama, akan mengurangi kas sebesar Rp2.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Transaksi semacam ini tidak berpengaruh sama sekali terhadap sisi kewajiban. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:

7 April 2010 Perlengkapan kantor 2.000.000Kas 2.000.000

Transaksi (d)

30

Page 31: akuntansi_koperasi

Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar Rp25.000 per orang sebagai simpanan wajib anggota.

Simpanan wajib anggota koperasi dapat dikelompokkan sebagai modal koperasi karena bersifat permanen. Dari transaksi ini koperasi memperoleh tambahan kas sebesar Rp5.000.000 yang dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama di sisi kewajiban, yaitu akun Simpanan Wajib koperasi bertambah sebesar Rp5.000.000 yang dicatat di sisi Kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi di akun mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun simpanan wajib. Akun simpanan wajib tidak digunakan pada saat membuat persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:

2 Mei 2010 kas 5.000.000Simpanan wajib 5.000.000

Transaksi (e)

Pada tanggal 5 Mei 2010, Koperasi “Sejahtera Mandiri” memperoleh kredit usaha dari Bank Mandiri sebesar Rp 60.000.000.

Transaksi ini menyebabkan kas koperasi bertambah Rp60.000.000 yang dicatat di sisi debet dan pada saat yang sama, megakibatkan timbulnya utang bank sebesar Rp60.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Transaksi ini dapat dicatat sebagai berikut:

6 Mei 2010 kas 60.000.000Utang Bank 60.000.000

Transaksi (f)

Pada tanggal 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya sebesar Rp12.000.000 di koperasi “Sejahtera Mandiri”.

Transaksi setoran simpanan anggota ini menyebabkan kas koperasi bertambah sebesar Rp12.000.000 yang dicatat di sisi debet dan pada saat yang sama, di sisi kewajiban muncul akun baru yaitu akun Simpanan Sukarela sebersar Rp12.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Akun simpanan sukarela merupakan utang koperasi kepada anggotanya, bukan modal koperasi.

6 Mei 2010 kas 12.000.000

31

Page 32: akuntansi_koperasi

Simpanan sukarela 12.000.000

Transaksi (g)

Tanggal 10 Mei 2010, koperasi “Sejahtera Mandiri” memberikan pinjaman uang kepada 24 orang anggotanya sebesar Rp5.000.000 per orang, dengan nilai total pinjaman sebesar Rp120.000.000 pada suku bunga 3% per bulan.

Transaksi ini mengakibatkan jumlah kas koperasi berkurang sebesar Rp120.000.000 yang dicatat di sisi kredit dan pada saat yang sama, mengakibatkan munculnya akun piutang anggota sebesar jumlah yang sama yang dicatat di sisi debet. Transaksi semacam ini hanya mengakibatkan perubahan saldo beberapa akun di sisi aktiva tetapi tidak mempengaruhi sisi kewajiban sama sekali.

10 Mei 2010 Piutang Anggota 120.000.000Kas 120.000.000

Transaksi (h)Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi membayar angsuran pokok, bunga pinjaman dan jasa provisi sebesar Rp18.000.000. Dari jumlah itu sebesar Rp12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp3.600.000 merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan sebesar Rp2.400.000 merupakan jasa provisi.Bagi sebuah koperasi simpan pinjam, sumber pendapatan koperasi berasal dari bunga pinjaman yang diberikan kepada para anggotanya. Karena itu, transaksi ini mengakibatkan kas koperasi bertambah sebesar Rp18.000.000 yang dicatat di sisi debet dan, pada saat yang sama, akun piutang anggota akan berkurang sebesar Rp12.000.000, akun pendapatan bunga bertambah sebesar Rp3.600.000 yang dicatat di sisi kredit, serta akun pendapatan provisi bertambah sebesar Rp2.400.000 yang dicatat di sisi kredit.

29 Mei 2010 kas 18.000.000Piutang Anggota 12.000.000Partisipasi Jasa Pinjaman

3.600.000

Partisipasi Jasa Provisi

2.400.000

Transaksi (i)

32

Page 33: akuntansi_koperasi

Pada tanggal 29 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi sebesar Rp600.000 per orang. Kedua karyawan itu bekerja mulai tanggal 1 Mei 2010. Pada saat yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Mandiri sebesar Rp900.000.

Transaksi pembayaran gaji ini mengakibatkan kas koperasi berkurang sebesar Rp1.200.000 untuk gaji karyawan dan berkurang lagi sebesar Rp900.000 untuk beban bunga utang ke Bank Mandiri. Jadi, pada tanggal ini kas koperasi berkurang sebesar Rp.2.100.000 yang dicatat di sisi kredit. Pada saat yang sama, akun Gaji ditambah sebesar Rp1.200.000 dan akun beban bunga bertambah sebesar Rp900.000 yang dicatat di sisi debet.

30 Mei 2010 Gaji 1.200.000Beban Bunga 900.000 2.100.000

kas

Transaksi (j)

Pada tanggal 31 Mei 2010, koperasi Sejahtera Mandiri membayar sebagian utangnya kepada Toko ABC sebesar Rp9.000.000

Akibat transaksi ini, akun kas koperasi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat di sisi kredit dan pada saat yang sama, akun utang usaha juga dikurangi sebesar Rp9.000.000 yang dicatat di sisi debet.

31 Mei 2010 Utang Usaha 9.000.000Kas 9.000.000

AYAT JURNAL PENYESUAIAN

Sering kali ada beberapa hal atau beberapa aktivitas koperasi yang tidak memiliki kaitan dengan pihak lain sehingga tidak dicatat dalam jurnal umum, atau beberapa aktivitas tertentu terkait dengan pihak lain tetapi pihak eksternal tersebut menanggapnya transaksinya dengan pihak koperasi telah dicatat dan diakui, sedangkan pihak koperasi menganggapnya belum selesai atau belum tepat penyajiaannya. Aktivitas dan keterangan semacam

33

Page 34: akuntansi_koperasi

itu perlu dicatat dan dikoreksi agar penyajiaannya tepat. Proses koreksi tersebut dilakukan dengan membuat Ayat Jurnal Penyesuaian.

Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) adalah aktivitas untuk membetulkan akun/perkiraan sehingga laporan yang dibuat berdasarkan akun tersebut dapat menunjukkan pendapatan, aset atau aktiva dan kewajiban yang sesuai.

Ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas transaksi tetapi pada perhitungan atau keterangan tertentu. Sebagai contoh, beban penyusutan gedung, beban pemakaian perlengkapan, beban sewa gudang, utang gaji, dan lain-lain.

1. Beban Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan kantor yang dibeli koperasi pada suatu saat sering kali tidak dihitung dan dicatat pemakainnya. Pada akhir periode akuntansi, baru dihitung sisa perlengkapan tersebut. Saldo perlengkapan pada buku besar dikurangi dengan nilai yang diperoleh pada saat stock opname (perhitungan fisik) perlengkapan merupakan beban pemakaian perlengkapan.

Beban Pemakaian Perlengkapan xxxPerlengkapan Kantor xxx

2. Beban Penyusunan Aktiva Tetap Nilai atau harga perolehan aktiva tetap yang dibeli pada suatu saat harus dibagi dengan jumlah periode waktu yang menikmati manfaat aktiva tetap tersebut agar pembagian (alokasi) biaya pembelian pembelian aktiva tetap itu lebih adil dan merata.

Beban Pemakaian Peralatan xxxAkumulasi penyusutan peralatan xxx

Beban penyusutan bangunan xxx

34

Page 35: akuntansi_koperasi

Akumulasi penyusutan bangunan xxx

3. Beban Sewa Kantor

Sewa kantor yang dibayar pada suatu saat sering kali berlaku selama beberapa periode akuntansi. Pada saat sewa kantor dibayarkan, hal itu belum menjadi beban bagi periode tersebut sehingga diakui sebagai sewa kantor dibayar di muka. Setelah suatu periode yang menikmati manfaat dari kantor yang disewa tersebut berlalu, periode tersebut harus dibebani beban sewa kantor yang dihitung secara proporsional dengan lamanya sewa.

Beban sewa kantor xxxSewa kantor dibayar dimuka xxx

4. Utang Gaji

Terkadang gaji yang menjadi beban pada suatu periode tertentu dan harus dibayarkan pada periode tersebut belum dibayarkan sampai akhir periode bersangkutan. Karenanya, hal itu menjadi utang gaji bagi periode tertentu.

Gaji pegawai xxxUtang Gaji xxx

KOPERASI SIMPAN PINJAM

35

Page 36: akuntansi_koperasi

Dokumen Dasar

BukuJurnal

BukuBesar

LaporanKeuanganPosting

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dana dari para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yang memerlukan bantuan dana. Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi. Walaupun pemupukan modal dilakukan koperasi dari para anggotanya, sering kali jumlah uang yang ingin dipinjam oleh anggota lebih besar dari modal yang dimiliki koperasi. Karena itu, tidak jarang koperasi harus meminjam uang dari kreditor di luar koperasi, seperti bank atau koperasi kredit.

Jadi, pada dasarnya fungsi koperasi simpan pinjam adalah sebagai jembatan antara anggota koperasi yang memerlukan uang pinjaman dengan anggota koperasi yang menyimpan tugasnya di koperasi atau kredito lainnya.

URUTAN PENCATATAN DAN PEMBAHASAN

Dalam pembahasan pada bab-bab sebelumnya, pembahasan mengenai fungsi akun sengaja mendahului pembahasan mengenai jurnal. Hal ini dilakukan bukan karena dalam siklus akuntansi nyata pencatatan transaksi pada akun (buku besar) mendahului jurnal. Mendahulukan pembahasan mengenai fungsi akun dan metode pencatatannya hanya merupakan metode belajar yang dipandang lebih mudah. Mempelajari hal-hal yang terkait dengan akun dan buku besar terlebih dahulu akan mempermudah kita memahami cara kerja dan pencatatan jurnal dalam buku jurnal. Setelah memahami dan menguasai dengan baik segala sesuatu yang berkaitan dengan cara pencatatan transaksi dalam akun (buku besar), cara kerja dan pengertian kita harus dikembalikan kepada urutan yang seharusnya, yaitu proses dan tahap pencatatan transaksi di buku jurnal mendahului pencatatan di buku besar. Itulah yang disebut siklus akuntansi.

Transaksi yang dilakukan koperasi harus disertai dengan dokumen transaksi, baik berupa faktur, nota, kwitansi, bukti pengeluaran uang, bukti penerima uang, atau dokumen lainnya. Berdasarkan dokumen yang telah dibuat dan diterima staf akuntansi, dimulailah pencatatan transaksi tersebut

36

Page 37: akuntansi_koperasi

dalam media yang disebut buku jurnal. Aktivitas mencatat transaksi koperasi dalam buku jurnal disebut dengan menjurnal. Setiap beberapa waktu, misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali, catatan transaksi dalam buku harian dipindahkan ke buku besar sesuai dengan transaksi dan nama akun yang sesuai. Proses memindahkan catatan dari buku harian ke buku besar tersebut disebut dengan memposting.

Pada akhir periode akuntansi, setiap akun yang ada di buku besar dihitung dan dicari saldo akhirnya. Berdasarkan saldo akun yang ada di buku besar, dapat disusun suatu daftar akun beserta salso akhirnya yang disebut dengan neraca saldo. Neraca saldo yang dibuat biasanya didasarkan pada transaksi-transaksi yang telah dilakukan koperasi selama satu periode, belum mancakup penyesusaian menyangkut beberapa hal yang hars dilakukan. Jika ada beberapa hal yang belum tepat dan harus disesuaikan, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian terlebih dahulu. Baru kemudian disusun neraca saldo yang telah disesuaikan. Berdasarkan neraca saldo tersebut disusunlah laporan keuangan koperasi, yang dimulai dengan membuat laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan baru kemudian neraca.

Untuk memperjelas hubungan antara buku jurnal dan buku besar serta laporan keuangan (siklus akuntansi yang seharusnya), contoh soal (Koperasi “Sejahtera Mandiri”) sebelumnya dapat diulas kembali agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan sistematis.

Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di suatu kawasan industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi koperasi. Koperasi ini direncanakan akan bergerak dibidang usaha jasa simpan pinjam. Koperasi ini akan berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dana anggota yang ingin menyimpan uangnya dan memberikan pinjaman kepada anggota yang membutuhkannya. Akhirnya didirikanlah koperasi oleh 200 orang karyawan perusahaan tersebut dan diberi nama Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Untuk aktivitas harian, koperasi ini akan menggunakan salah satu ruangan di perusahaan sebagai kantor.

Pada tanggal 2 April 2010, 200 orang karyawan PT. Duta Niaga, pendiri koperasi, menyerahkan uang sebesar Rp500.000 per orang sebagai simpanan pokok anggota koperasi.

Empat hari kemudian, yaitu tanggal 6 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri membeli peralatan kantor, seperti kursi, meja,vlemari arsip, komputer, printer, dan sebagainya, seharga Rp22.000.000. Pembelian

37

Page 38: akuntansi_koperasi

peralatan kantor ini sebagian dibayar secara tunai dan sebagian lagi secara kredit dari Toko ABC, salah satu supplier PT. Duta Niaga. Dari jumlah itu sebanyak Rp7.000.000 telah dibayar tunai dan sisanya akan dibayar dalam waktu 4 bulan.

Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi SejahteraMandiri juga membeli perlengkapan kantor, seperti kertas, pensil, pulpen, rautan pensil, penggaris, buku, dan sebagainya seharga Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan menggunakan uang koperasi “Sejahtera Mandiri”.

Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar Rp25.000 per orang sebagai simpanan wajib anggota.

Pada tanggal 5 Mei 2010, koperasi “Sejahtera Mandiri” memperoleh kredit usaha dari Bank Mandiri sebesar Rp60.000.000.

Pada tanggal 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya sebesar Rp12.000.000 di koperasi “Sejahtera Mandiri”.

Pada tanggal 10 Mei 2010, koperasi “Sejahtera Mandiri” memberikan pinjaman uang kepada 24 orang anggotanya sebesar 5.000.000 per orang. Dengan nilai total pinjaman sebesar Rp120.000.000 pada suku bungan 3% per bulan.

Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi membayar angsuran pokok, bunga pinjaman, dan jasa provisi sebesar Rp18.000.000. Dari jumlah itu sebesar Rp12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp3.600.000 merupakan pembayaran bungan pinjaman, dan sebesar Rp2.400.000 merupakan jasa provisi.

Pada tanggal 30 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi sebesar 600.000 per orang. Kedua karyawan itu mulai bekerja tanggal 1 Mei 2010. Pada saat yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Mandiri sebesar Rp900.000.

Pada tanggal 31 Mei 2010, koperasi Sejahtera Mandiri membayar sebagian utangnya kepada Toko ABC sebesar Rp9.000.000.

Berdasarkan transaksi yang terdiri selama 2 bulan terebut, antara awal bulan April hingga akhir bulan Mei 2010, kita dapat mencatat transaksi itu dalam buku jurnal koperasi sebagai berikut:

2 April 2010

Kas 100.000.000

Simpanan Pokok 100.000.000

38

Page 39: akuntansi_koperasi

6 April 2010

Peralatan kantor 22.000.000

Kas 7.000.000Utang usaha 15.000.000

7 April 2010

Perlengkapan kantor 2.000.000

Kas 2.000.000

2 Mei 2010

Kas 5.000.000

Simpanan Wajib 5.000.000

5 Mei 2010

Kas 60.000.000

Utang Bank 60.000.0006 Mei 2010

Kas 12.000.000

Simpanan Sukarela 12.000.000

10 Mei 2010

Piutang Anggota 120.000.000

Kas 120.000.000

29 Mei 2010

Kas 18.000.000

Piutang Anggota 12.000.000Partisipasi jasa

Pinjaman3.600.000

Partisipasi Jasa Provisi

2.400.000

30 Mei 2010

Gaji 1.200.000

Beban Bunga 900.000Kas 2.100.000

31 Mei 2010

Utang Usaha 9.000.000

Kas 9.000.000

39

Page 40: akuntansi_koperasi

Berdasarkan jurnal yang ada di buku jurnal koperasi “Sejahtera Mandiri” yang telah kita buat, kita harus memindahkan (memposting) catatan jurnal ke dalam buku besar yang dimiliki koperasi tersebut. Proses posting ini dilakukan transaksi per transaksi, jurnal per jurnal. Jika suatu jurnal dicatat di sisi debet, maka di buku besarnya harus dicatat di sisi debet. Demikian pula kalau suatu jurnal dicatat di sisi kredit, di akun yang ada di buku besar juga harus dicatat di sisi kredit.

Sebagai contoh, untuk transaksi tanggal 2 April 2008, jika di buku harian Kas dicatat di sisi debet dan Simpanan Pokok di sisi kredit, maka akun Kas yang ada di buku besar juga harus dicatat sebesar jumlah yang ada di buku harian di sisi debet, yaitu sebesar Rp100.000.000. Demikian pula dengan akun Simpanan Pokok yang terdapat di buku besar harus mengikuti pencatatan yang terdapat di buku harian, yang dicatat di sisi kredit sebesar Rp100.000.000.

40

Page 41: akuntansi_koperasi

Nama Akun: Kas

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April

Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

6 Pembelian peralatan kantor

7.000.000

93.000.000

7 Pembelian perlengkapan kantor

2.000.000

91.000.000

2 Mei Setoran simpanan wajib anggota

5.000.000

96.000.000

5 Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

156.000.000

6 Simpanan sukarela anggota

12.000.000

168.000.000

10 Piutang anggota 120.000.000

48.000.000

29 Angsuran pokok dan bunga

18.000.000

66.000.000

30 Beban bunga dan gaji 2.100.000

63.900.000

31 Bayar utang usaha 9.000.000

54.900.000

Nama Akun : Piutang Anggota

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

10 Mei Pinjaman ke anggota, 3%/bulan

120.000.000

120.000.000

30 Angsuran pokok piutang

12.000.000

108.000.000

Nama Akun : Perlengkapan Kantor

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

7 April Kertas, pulpen, pensil, rautan, dsb

2.000.000

2.000.000

41

Page 42: akuntansi_koperasi

Nama Akun : Peralatan Kantor

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

7 April Komputer, printer, lemari, dsb

22.000.000

22.000.000

Nama Akun : utang usaha

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

6 April Pembelian peralatan kantor

15.000.000

15.000.000

12 Juni Pembayaran sebagian utang

9.000.000 6.000.000

Nama Akun : simpanan sukarela

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

6 Mei Setoran Simpanan sukarela anggota

12.000.000

12.000.000

Nama Akun : Utang Bank

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

5 Mei Kredit Usaha Dari Bank Mandiri

60.000.000

60.000.000

42

Page 43: akuntansi_koperasi

Nama Akun : Simpanan Pokok

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 April Setoran simpanan pokok

100.000.000

100.000.000

Nama Akun : simpanan wajib

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

2 Mei Setoran simpanan wajib

5.000.000 5.000.000

Nama Akun : partisipasi jasa pinjaman

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

29 Mei Pendapatan bunga pinjaman anggota

3.600.000 3.600.000

Nama Akun : partisipasi jasa provisi

Tanggal Keterangan Ref

Debet Kredit Saldo

Debet Kredit2010

29 Mei Pendapatan jasa provisi pinjaman

2.400.000 2.400.000

43

Page 44: akuntansi_koperasi

Nama Akun : Gaji

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

30 Mei Gaji 2 karyawan @ Rp600.000

1.200.000 1.200.000

Nama Akun : Beban Bunga

Tanggal Keterangan Ref Debet Kred

itSaldo

Debet Kredit2010

30 Mei Bunga usaha di Bank Mandiri

900.000 900.000

Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian diposting ke buku besar pada akhir periode, yang dalam kasus koperasi Sejahtera Mandiri adalah pada akhir bulan Juni 2010, setiap akhir dihitung saldonya. Saldo setiap akun tersebut dicatat dalam suatu tabel yang berisi kumpulan saldo yang dimiliki setiap akun koperasi tersebut. Tabel itu disebut dengan neraca saldo atau neraca percobaan.

Koperasi “Sejahtera Mandiri”Neraca Saldo

Per 31 Mei 2010

Nama Akun Debet Kredit - Kas 54.900.000- Piutang Anggota 108.000.000- Perlengkapan Kantor 2.000.000- Peralatan Kantor 22.000.000- Utang Usaha 6.000.000- Simpanan Sukarela 12.000.000- Utang Bank 60.000.000- Simpanan Pokok 100.000.000- Simpanan Wajib 5.000.000- Partisipasi Jasa

Anggota3.600.000

- Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000- Gaji 1.200.000- Beban Bunga 900.000+ Total 189.000.000 189.000.000

44

Page 45: akuntansi_koperasi

NERACA LAJUR

Jika proses penghitungan saldo setiap akun yang ada di buku besar telah selesai, kita hanya tinggal menyusun laporan keuangan perusahaan untukn periode bersangkutan. Akan tetapi, sebelum menyusun laporan keuangan kita dapat mempergunakan media penolong untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan tersebut. Media penolong ini disebut dengan Neraca Lajur.

Neraca Lajur adalah selembar kertas berkolom yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu menggabungkan pekerjaan pada akhir akuntansi.

Neraca lajur bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat sebelum menyusun laporan keuangan. Media ini sama sekali bukan merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh dihindari oleh akuntan dalam siklus akuntansi. Neraca lajur hanya merupakan alat bantu untuk mempermudah akuntan dalam menyusun laporan keuangan. Neraca lajur dapat terdiri dari 10 kolom + 1 untuk keterangan atau 12 kolom + 1 untuk keterangan.

Kolom keterangan berisi nama-nama akun yang ada dalam buku besar

suatu perusahaan. Kolom pertama dan kedua berisi saldo akhir setiap akun

yang ada dalam buku besar. Kolom ketiga dan keempat berfungsi untuk

menyesuaikan berbagai akun yang belum tepat karena adanya beberapa hal

yang belum dicatat dalam buku harian dan buku besar. Kolom kelima dan

keenam berisi kumpulan saldo semua akun yang ada di buku besar yang

telah disesuaikan. Kolom ketujuh dan kedelapan berisi saldo akun

pendapatan dan semua akun beban yang ada, di mana selisihnya diakui

sebagai sisa hasil usaha. Kolom kesembilan dan kesepuluh berisi saldo

awal modal atau laba ditahan dan laba usaha periode tersebut serta saldo

akun prive atau dividen. Penjumlahan antara saldo modal awal dan laba

usaha dikurangi dengan prive atau dividen dicatat sebagai modal atau laba

ditahan akhir periode tersebut. Dan kolom kesebelas dan keduabelas berisi

saldo semua akun neraca pada akhir periode tersebut. Jika neraca lajurnya

45

Page 46: akuntansi_koperasi

terdiri dari 10 kolom + 1 keterangan, maka kolom kesembilan dan

kesepuluh (perubahan modal atau laba ditahan) ditiadakan.

Dari contoh kasus Koperasi “Sejahtera Mandiri” sebelumnya, neraca

saldo yang terlah disusun berdasarkan saldo semua akun yang ada

merupakan isi dari kolom pertama dan kedua neraca lajur.

Ternyata setelah menyusun neraca saldo, staf akuntansi Koperasi

“Sejahtera Mandiri” mengetahui ada beberapa hal yang belum dicatat

dalam buku harian dan buku besar, yaitu:

a. Setelah dihitung, diketahui bahwa Perlengakapan Kantor yang tersisa

(habis akibat pemakaian) pada akhir bulan Mei 2008 tinggal sebesar

Rp1.900.000, dan belum dicatat.

b. Beban penyusutan Peralatan Kantor untuk bulan April, Mei dan Juni

2008 sebesar Rp120.000 belum dicatat.

c. Beban bunga Simpanan Sukarela anggota koperasi untuk bulan Mei

sebesar Rp240.000 belum dicatat dan belum dibayarkan.

Beban Penyusutan Aktiva Tetap (bangunan, kendaraan, peralatan,

mesin dan sebagainya) adalah beban yang dibebankan pada suatu periode

akuntansi tertentu atas pemanfaatan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Pembebanan beban tersebut dilakukan untuk mengalokasikan pengorbanan

ekonomis perusahaan demi memiliki aktiva tetap tertentu ke periode-

periode akuntansi yang menikmati aktiva tetap tersebut. Lawan dari akun

beban penyusutan adalah akumulasi penyusutan.

Akun Akumulasi Penyusutan digunakan untuk menampung

penjumlahan dari semua beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva.

Akun ini dineraca akan dikurangkan dari aktiva bersangkutan.

Neraca lajur dibuat hanya untuk menampung penjumlahan dari semua

beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva. Akun ini di neraca akan

dikurangkan dari aktiva bersangkutan.

46

Page 47: akuntansi_koperasi

Koperasi “Sejahtera Mandiri”

Neraca lajurKeterangan Neraca saldo Penyesuaian Saldo

yang Disesuaik

an

Hasil Usaha

Neraca

Debet Kredit Debet Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

- kas 54.900

- Piutang Anggota

108.000

- Perlengkapan kantor

2.000

- Peralatan kantor

22.000

- Utang Usaha 6.000- Simpanan

Sukarela12.00

0- Utang Bank 60.00

0- Simpanan

Pokok100.0

00- Simpanan

Wajib5.000

- Partisipasi Jasa Pinjaman

3.600

- Partisipasi Jasa Provisi

2.400

- Gaji 1.200- Beban Bunga 900

Beban Pemakaian PerlengkapanBeban Penyusutan Peralatan KAkumulasi Penyusutan PeralatanUtang Bunga

47

Page 48: akuntansi_koperasi

Sisa Hasil Usaha

To tal 189.000

189.000

Kemudian hal-hal yang belum dicatat oleh akuntan disesuaikan dan dimasukkan ke dalam kolom penyesuaian (kolom ketiga dan keempat). Kolom ini berfungsi untuk menyesuaikan akun pendapatan, akun biaya, akun aktiva dan akun kewajiban agar sesuai dengan yang seharusnya pada periode tersebut. Penyesuaian ini biasanya didasarkan pada data dan informasi internal yang menjadi bukti internal, seperti bukti memorial yang dibuat oleh manajer akuntansi atau kepala bagian akuntansi.

Sebagai contoh, akun perlengkapan kantor, yang sebelumnya memiliki saldo sebesar Rp2.000.000, ternyata dari hasil stock opname diketahui bahwa pada akhir bulan Juni jumlahnya hanya Rp1.900.000. ini berarti jumlah perlengkapan kantor yang digunakan pada periode tersebut adalah Rp100.000. Demikian pula, akun beban penyusutan pada periode tersebut dibebankan sebesar Rp120.000 untuk peralatan kantor dan sebesar Rp240.000 untuk beban bunga simpanan sukarela yang belum dicatat dan belum dibayarkan.

Jika penyesuaian terlah dibuat, neraca saldo yang sebelumnya terlah tersusun harus disesuaikan dengan informasi baru tersebut sehingga tersusun neraca saldo yang telah disesuaikan (kolom kelima dan keenam). Neraca saldo yang telah disesuaikan ini menampung informasi tambahan yang menjadi dasar penyesuaian, sehingga saldo beberapa akun berubah sesuai informasi tambahan yang ada. Sebagai contoh, akun perlengkapan kantor, yang sebelumnya memiliki saldo sebesar Rp2.000.000, ternyata dari hasil stock opname diketahui bahwa pada akhir bulan April jumlahnya hanya Rp1.900.000. Demikian pula, akun beban penyusutan pada periode tersebut dibebankan sebesar Rp120.000 untuk peralatan kantor. Karena itu, pada kolom neraca saldo yang telah disesuaikan, akun perlengkapan kantor berubah nilainya dibanding neraca saldo sebelum disesuaikan, dan akun beban penyusutan serta akumulasi penyusutan melengkapi kolom ini.

48

Page 49: akuntansi_koperasi

Koperasi “Sejahtera Mandiri”Neraca lajur (dalam ribuan)

Keterangan Neraca saldo

Penyesuaian Saldo yang

Disesuaikan

Hasil Usaha

Neraca

Debet

Kredit

Debet Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

- kas 54.900

- Piutang Anggota

108.000

- Perlengkapan kantor

2.000 100

- Peralatan kantor

22.000

- Utang Usaha 6.000- Simpanan

Sukarela12.00

0- Utang Bank 60.00

0- Simpanan

Pokok100.0

00- Simpanan

Wajib5.000

- Partisipasi Jasa Pinjaman

3.600

- Partisipasi Jasa Provisi

2.400

- Gaji 1.200- Beban Bunga 900 240Beban Pemakaian Perlengkapan

100

Beban Penyusutan Peralatan

120

Akumulasi Penyusutan Peralatan

120

Utang Bunga 240Sisa Hasil

Usaha

49

Page 50: akuntansi_koperasi

To tal 189.000

189.000

460 460

Koperasi “Sejahtera Mandiri”

Neraca lajur

Keterangan Neraca saldo

Penyesuaian

Saldo yang Disesuaikan

Hasil Usaha

Neraca

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

- kas 54.900

54.900

- Piutang Anggota

108.000

108.000

- Perlengkapan kantor

2.000

100 1.900

- Peralatan kantor

22.000

22.000

- Utang Usaha 6.000 6.000- Simpanan

Sukarela12.00

012.00

0- Utang Bank 60.00

060.00

0- Simpanan

Pokok100.0

00100.0

00- Simpanan

Wajib5.000 5.000

- Partisipasi Jasa Pinjaman

3.600 3.600

- Partisipasi Jasa Provisi

2.400 2.400

- Gaji 1.200

1.200

- Beban Bunga 900 240 1.140Beban Pemakaian Perlengkapan

100 100

Beban Penyusutan Peralatan

120 120

Akumulasi Penyusutan

120 120

50

Page 51: akuntansi_koperasi

PeralatanUtang Bunga 240 140Sisa Hasil

UsahaTo tal 189.

000189.0

00460 460 189.3

60189.3

60

Pada kolom berikutnya (kolom ketujuh dan kedelapan) disusun laporan perhitungan hasil usaha, dimana dihitung selisih antara pendapatan dengan seluruh beban yang dikeluarkan. Selisihnya diakui sebagai sisa hasil usaha. Saldo pendapatan dimasukkan di sisi kredit sedangkan saldo semua akun beban dimasukkan di sisi debet. Selisih antara jumlah sisi kredit dan debet diakui sebagai sisa hasil usaha periode tersebut. Pendapatan Koperasi “Sejahtera Mandiri” pada periode ini tercatat sebesar Rp8.400.000. Sedangkan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut sebesar Rp4.960.000. Ini berari SHU yang diperoleh sebesar Rp 3.440.000 yang merupakan selisih antara pendapatan dengan beban yang dikeluarkan.

Koperasi “Sejahtera Mandiri”

51

Page 52: akuntansi_koperasi

Neraca lajur (dalam ribuan)

Keterangan Neraca saldo

Penyesuaian

Saldo yang Disesuaikan

Hasil Usaha

Neraca

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

- Kas 54.900

54.900

- Piutang Anggota

108.000

108.000

- Perlengkapan kantor

2.000

100 1.900

- Peralatan kantor

22.000

22.000

- Utang Usaha 6.000 6.000- Simpanan

Sukarela12.00

012.00

0- Utang Bank 60.00

060.00

0- Simpanan

Pokok100.0

00100.0

00- Simpanan

Wajib5.000 5.000

- Partisipasi Jasa Pinjaman

3.600 3.600 3.600

- Partisipasi Jasa Provisi

2.400 2.400 2.400

- Gaji 1.200

1.200 1.200

- Beban Bunga 900 240 1.140 1.140Beban Pemakaian Perlengkapan

100 100 100

Beban Penyusutan Peralatan

120 120 120

Akm Penyusutan Peralatan

120 120

Utang Bunga 240 140Sisa Hasil

Usaha3.440

Total 189. 189.0 460 460 189.3 189.3 6.000 6.00

52

Page 53: akuntansi_koperasi

000 00 60 60 0

Pada kolom terakhir (kolom kesembilan dan kesepuluh), semua akun aktiva, utang dan ekuitas koperasi dalam kolom neraca saldo yang disesuaikan dipindahkan ke kolom neraca. SHU yang telah diketahui dari kolom sebelumnya dipindahkan ke kolom ini di sisi kredit sebagai penambah ekuitas koperasi.

Koperasi “Sejahtera Mandiri”Neraca lajur (dalam ribuan)

Keterangan Neraca saldo

Penyesuaian

Saldo yang Disesuaikan

Hasil Usaha

Neraca

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Kas 54.900

54.900

54.900

Piutang Anggota

108.000

108.000

108.000

Perlengkapan kantor

2.000

100 1.900 1.900

Peralatan kantor 22.000

22.000

22.000

Utang Usaha 6.000 6.000 6.000

Simpanan Sukarela

12.000

12.000

12.000

Utang Bank 60.000

60.000

60.000

Simpanan Pokok

100.000

100.000

100.000

Simpanan Wajib 5.000 5.000 5.000

Partisipasi Jasa Pinjaman

3.600 3.600 3.600

Partisipasi Jasa Provisi

2.400 2.400 2.400

Gaji 1.200

1.200 1.200

Beban Bunga 900 240 1.140 1.140

Beban Pemakaian

100 100 100

53

Page 54: akuntansi_koperasi

PerlengkapanBeban Penyusutan Peralatan

120 120 120

Akumulasi Penyusutan Peralatan

120 120 120

Utang Bunga 240 240 240Sisa Hasil

Usaha3.44

03.44

0Total 189.

000189.0

00460 460 189.3

60189.3

606.00

06.00

0186.8

00186.800

LAPORAN KEUANGAN

Pada akhir siklus akuntansi, pengurus koperasi harus membuat laporan keuangan koperasi untuk berbagai pihak yang berkepentingan dengan koperasi. Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi selama suatu periode tertentu dan posisi keuangan koperasi pada akhir periode tersebut. Laporan keuangan koperasi terdiri dari:

1. Perhitungan Hasil Usaha yaitu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan labba selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. Laporan Hasil Usaha harus merinci hasil usaha yang berasal dari anggota dan laba yang diproleh dari aktivitas koperasi yang dilakukan oleh bukan anggota.

2. Neraca yaitu suatu daftar yang menunjukkan sumber daya yang dimiliki koperasi, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh.

3. Laporan Arus Kas yaitu suatu laporan mengenai arus keluar masuknya kas selama suatu periode tertentu, yang mencakup saldo awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas, dan saldo akhir kas suatu periode.

4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota yaitu laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi selama suatu periode tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur, yaitu:a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa

bersama.

54

Page 55: akuntansi_koperasi

b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.

Berdasarkan neraca lajur yang telah kita miliki, kita dapat menyusun laporan keuangan Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Penyusunan laporan keuangan tersebut dimulai dengan pembuatan Perhitungan Hasil Usaha, kemudian baru disusun Neraca, lalu menyusun Laporan Arus Kas, dan yang terakhir Laporan Promosi Anggota koperasi tersebut.

1. Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. Untuk mengetahui SHU yang diperoleh koperasi selama suatu periode, hitunglah SHU itu dengan cara mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi selama satu periode dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama.

Dalam contoh soal sebelumnya, berdasarkan neraca saldo yang disusun, perhitunga hasil usaha atau laporan laba rugi Kantor “Sejahtera Mandiri” adalah sebagai berikut:

Koperasi Sejahtera MandiriLaporan Hasil Usaha

Periode 2 April – 31 Mei 2010

# Partisipasi Bruto Anggota:- Partisipasi Jasa Pinjaman 3.600.000- Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000

Total Partisipasi Bruto 6.000.000# Beban Pokok:

- Beban bunga (1.140.000)# Partisipasi Neto Anggota Rp4.860.000# Beban Operasi:

- Gaji 1.200.000- Beban Penyusutan Peralatan 120.000- Beban Pemakaian Perlengkapan 100.000

Total Beban Operasi Rp(1.420.000)# Sisa Hasil Usaha Rp 3.440.000

55

Page 56: akuntansi_koperasi

Jadi, pada periode tersebut koperasi “Sejahtera Mandiri” menghasilkan pendapatan total sebesar Rp6.000.000 yang terdiri dari pendapatan bunga dan pendapatan provisi. Gabungan dari total pendadapatan bunga dan pendapatan provisi itu disebut sebagai partisipasi bruto, yaitu kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan atas penyerahan jasa oleh koperasi kepada anggota. Untuk bisa memberikan pinjaman kepada anggota, koperasi megumpulkan modal dari para anggotanya serta memperoleh kredit dari bank. Namun, atas uang pinjaman dari anggota dam bank tersebut koperasi harus membayara bunga sebesar Rp1.140.000. pengorbanan ekonomi dalam bentuk pembayaran bunga pinjaman dalam rangka memperoleh partisipasi bruto dari anggota itulah yang disebut sebagai beban pokok. Selisih antara partisipasi bruto dan beban pokok itulah yang menghasilkan SHU kotor sebesar Rp4.860.000.

Untuk mengoperasikan seluruh aktivitas koperasi tersebut nemang diperlukan pengorbanan ekonomis lain dalam berbagai bentuknya, seperti gaji pegawai, beba pemakaian perlengkapan, dan beban penyusutan perlatan. Total pengorbanan ekonomis untuk mengoperasikan koperasi pada periode tersebut adalah Rp1.420.000.

Sisa Hasil Usaha Kotor yang diperoleh koperasi sebesar Rp4.860.000

dikurangi dengan Beban Operasi sebesar Rp1.420.000 akan menghasilkan

SHU sebesar Rp3.440.000. Setelah diketahui SHU-nya, maka pada tahap

berikutnya dapat disusun Neraca.

2. Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan sumber daya yang

dimiliki koperasi, serta informasi dari mana sumber daya tersebut

diperoleh. Neraca koperasi ini dapat disusun dengan memasukkan

semua akun aktiva dalam neraca saldo ke sisi kiri neraca dan

memasukkan semua akun utang serta ekuitas ke sisi kanan atau

kewajiban neraca. Jumlah ekuitas koperasi yang dicatat dalam neraca

adalah saldo ekuitas akhir yang terdidri dari Simpanan Pokok,

56

Page 57: akuntansi_koperasi

Simpanan Wajib, dan SHU periode berjalan. Jadi, neraca koperasi

“Sejahtera Mandiri” dapat disusun sebagai berikut:

Koperasi Sejahtera Mandiri

Neraca

Per 31 Mei 2010

Aktiva Lancar Liabilitas dan Ekuitas

Kas 54.900.000 Utang Lancar

Piutang Anggota 108.000.000 Utang Usaha 6.000.0000Perlengkapan Kantor 1.900.000 Utang Bunga 240.000Jumlah Aktiva lancar 164.800.000 Simpanan Sukarela 12.000.000AKTIVA TETAP Jlh Utang Jk. Pdk 18.240.000

Peralatan Kantor 22.000.0000 Utang Jl Pjg

Akumulasi Penyusutan

Peralatan

(120.000) Utang Bank 60.000.0000

Jumlah Aktiva Tetap 21.880.000 Modal

Simpanan Pokok 100.000.000

Simpanan Wajib 5.000.0000

__________ SHU-periode

Berjalan

__3.440.000

Total Aktiva 186.680.000 Total Pasiva 186.680.000

Neraca koperasi “Sejahtera Mandiri” pada akhir periode akuntansi akan terlihat

seperi di atas, dengan total aktiva dan total kewajiban sebesar Rp186.680.000. Jika

dibandingkan dan kita perhatikan dengan seksama.

Bentuk Neraca

Bentuk neraca seperti ituu disebut dengan bentuk T, di mana sebelah kiri disusun

deretan aktiva atau harta perusahaan yang disebelah kanan disusun deretan kewajiban

yang dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu utang dan modal.

57

Page 58: akuntansi_koperasi

Neraca itu dapat juga disusun dengan urutan dari atas ke bawah

(vertikal) yang disebut sebagai bentuk laporan. Neraca bentuk laporan

menyusun aktiva dan kewajiban dalam urutan dari atas ke bawah seperti

berikut ini:

Koperasi Sejahtera MandiriNeraca

Per 31 Mei 2010Aktiva Lancar:- Kas 54.900.000- Piutang Anggota 108.000.000- Perlengkapan Kantor 1.900.000

Total Aktiva Lancar164.800.000

Aktiva Tetap- Peralatan Kantor 22.000.000

Akumulasi Penyusutan Peralatan

(120.000)

Total Aktiva Tetap 21.880.000

Total Aktiva 186.680.000

Utang Lancar:- Utang Usaha 6.000.000- Simpanan Sukarela 12.000.000- Utang Bunga 240.000

Total Utang Lancar 18.240.000

Utang Jangka Panjang:- Utang Bank 60.000.000

Total Utang Jangka Panjang

60.000.000

Ekuitas Koperasi:- Simpanan Pokok 100.000.000- Simpanan Wajib 5.000.000- SHU-Periode Berjalan 3.440.000Total Ekuitas Koperasi 108.440.000

Total Kewajiban 186.680.000

58

Page 59: akuntansi_koperasi

SUSUNAN NERACA

Kelompok AkunAktiva Aktiva lancar:

Adalah semua harta koperasi yang diharpakan dapat berubah menjadi uang dalam tempo satu tahun

Kas: uang tunai dan setara uangSurat-surat Berharga: investasi Piutang Usaha/Piutang Piutang AnggotaPiutang KaryawanPersediaan: Barang dagangan atau Biaya-biaya yang dibayar di mua: sewa, asuransi, dan lainnyaPerlengkapan UsahaDan lain-lain

Investasi Jangka Panjang:Adalah dana yang ditanamkan pada berbagai jenis aktiva yang diharapkan memberikan

Penyertaan dalam koperasiPernyertaan dalan nonkoperasiInvestasi dalam aktiva tetap Dan lain-lain

Aktiva Tetap Berwujud:Adalah semua aktiva yang berumur lebih dari satu tahun

Peralatan kantorKendaraanMesinTanah

Aktiva Tetap Tidak Berwujud:Adalah semua aktiva yang tidak memiliki wujud fisik tetapi

GoodwiilHak PatenMerk dagangHak ciptaDan lain-lain

Aktiva lain-lain:Adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan pada kelompok

Titipan kepada penjualBangunan dalam pengerjaanDan lain-lain

Utang Utang Lancar:Adalah kewajiban koperasi yang akan jatuh tempo dalam waktu setahun

Utang usahaUtang weselDana-danaSimpanan sukarelaUtang pajak

Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Diterima DimukaUtang Jangka Panjang:Adalah kewajiban yang jatuh tempo lebih dari setahun.

Utang bankObligasiDan lain-lain

Ekuitas Ekuitas Koperasi:Adalah semua kewajiban koperasi kepada anggota koperasi

Simpanan pokokSimpanan wajibSimpanan penyertaan partisipasi Modal penyertaanModal sumbangan/donasiCadanganSHU yang belum dibagi

59

Page 60: akuntansi_koperasi

3. Laporan Arus Kas adalah suatu laporan mengenai arus keluar

masuknya kas selama satu periode tertentu, yang mencakup saldo

awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas dan saldo

akhir kas pada suatu periode. Sumber penerimaan dan pengeluaran kas

koperasi dipilih menjadi 3 kelompok, yaitu aktivitas operasi, aktivitas

investasi dan aktivitas pembiayaaan.

Koperasi Sejahtera Mandiri

Laporan Arus KasPeriode 2 April – 31 Mei 2008

SHU 3.440.000Penyesuaian:Arus Kas dari aktivitas Kenaikan piutang anggota (108.000.000)Kenaikan utang jangka pendek 18.240.000Pemakaian perlengkapan 100.000Beban penyusutan 120.000Kas bersih dari aktivitas (86.100.000)Arus kas dari aktivitas Pembelian perlengkapan (2.000.000)Pembelian peralatan (22.000 . 000) Arus kas dari aktivitas (24.000.000)Arus kas dari aktivitas Kredit bank 60.000.000Simpanan pokok 100.000.000Simpanan wajib 5 .0 00.000 Arus kas dari aktivitas 165.000.000Kas awal periode (2 April 0Kas akhir periode (31 Mei 54.900.000

Secara umum, ada dua metode untuk menyusun laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Pembahasan lebih terinci mengenai kedua metode penyusunan laporan arus kas tersebut akan diuraikan dalam Bab 11. Yang akan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan kas.

4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota adalah laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi selama suatu periode tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur, yaitu:

a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama.

b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.

60

Page 61: akuntansi_koperasi

c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.

Laporan promosi ekonomi anggota pada dasarnya merupakan suatu laporan yang menunjukkan “Manfaat lebih” tersebut diukur dengan membandingkan manfaat yang diberikan koperasi kepada para anggotanya dengan jika mereka bertransaksi dengan lemabaga lain di luar koperasi. Karena itu, data dari lembaga di luar koperasi yang digunakan sebagai pembanding akan sangat mempengaruhi “kinerja” pengurus koperasi, seperti yang ditampilkan dalam laporan promosi ekonomi anggota. Tidak setiap koperasi memiliki Laporan Promosi Ekonomi Anggota (PEA) yang mengandung keempat unsur PEA tersebut. Masing-masing koperasi akan membuat PEA yang sesuai dengan bidang usaha yang sesuai dengan bidang usaha yang dimilikinya. Faktor laiin yang menjadi kendala dalam membuat laporan PEA adalah memilih lembaga lain yang akan dijadikan pembanding bagi suatu koperasi. Antara satu badan usaha dengan badan usaha lainnya akan menjual produk dengna harga yang berbeda. Bahkan Badan usaha yang sama akan menjual produknya dengan harga yang berbeda pada waktu yang berbeda. Karena itu, sangat sulit menyusun laporan PEA yang akurat bagi anggota. Kalau memang dianggap sangat penting untuk menyusun laporan PEA setiap tahun, maka sebaiknya disepakati terlebih dahulu lembaga apakah yang dijadikan pembanding dan harga mana yang akan dijadikan dasar pembanding.

Dalam kasus Koperasi “Sejahtera Mandiri, ada dua komponen yang menjadi bagian dari laporan promosi ekonomi anggotam yaitu manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dam aktivitas simpan pinjam melalui koperasi dan manfaat ekonomi dari pembagiaan sisa hasil usaha koperasi.

Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari aktivitas simpan pinjam dihitung dengan membandingkan antara jumlah biaya bunga dan biaya provisi yang harus dikeluarkan anggota karena meminjam uang dari koperasi dan jumlah biaya bunga serta biaya provisi yang harus dikeluarkan anggota jika meminjam dari badan usaha lainnya. Perbandingan tersebut akan menghasilkan manfaat ekonomi dalam bentuk penghematan beban pinjaman. Manfaat ekonomi dari penghematan beban pinjaman ini akan ditambah lagi dengan manfaat ekonomi kelebihan balas jasa simpanan. Kelebihan balas jasa simpanan tersebut dihitung dengan membandingkan antara total pendapatan bunga yang diperoleh anggota jika menyimpan uangnya di koperasi dan jumlah pendapatan bunga yang akan

61

Page 62: akuntansi_koperasi

diperolehanggota jika menyimpan uangnya di badan usaha lain. Gabungan dari penghematan beban pinjaman tersebut ditambah dengan manfaat ekonomi kelebihan balas jasa simpanan akan menghasilkan manfaat ekonomi anggota atas transaksi jasa dengan koperasi.

Jika lembaga lain mengenakan biaya bunga dan biaya provisi yang lebih rendah dibandingkan koperasi, maka dari segi penghematan bebas pinjaman dari koperasi, anggota koperasi akan memperoleh manfaar ekonomi yang negatif. Namun, jika lembaga lain mengenakan biaya bunga dan biaya provisi yang lebih tinggi dari koperasi, maka anggota akan memperoleh manfaat ekonomi yang positif dari transaksi pinjaman uang kepada koperasi. Demikian pula, balas jasa simpanan yang diberikan koperasi kepada para anggotanya akan bernilai negatif jika badan usaha lain mampu memberikan bunga simpanan yang lebih tinggi dibandingkan koperasi. Sebaliknya, jika koperasi bisa memberikan bunga simpanan yang lebih tinggi dibandingkan badan usaha lainnya, anggota akan mendapatkan manfaat ekonomi yang positif dalam bentuk balas jasa simpanan. Sedangkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian SHU adalah total SHU yang diperoleh koperasi yang dialokasikan ke anggota dalam bentuk Dana Anggota.

Dalam kasus koperasi Sejahtera Mandiri, laporan promosi ekonomi anggota dihitung dengan membandingkan partisipasi jasa pinjaman (bunga) dan partisipasi jasa provisi yang dikenakan koperasi kepada para anggotanya yang meminjam uang di koperasi dengan beban bunga serta beban provisi yang dikenakan lembaga lain atas transaksi yang sama. Jila lembaga lain (misalnya, Bank Perkreditan Rakyat yang beroperasi di dekat koperasi tersebut) mengenakan suku bunga pinjaman sebesar 4% per bulan dan jasa provisi sebesar 3,5% dari nilai pinjaman, sedangkan balas jasa simpanan yang diberikan oleh lembaga lain ( misalnya, BPR) adalah 3%, besarnya promosi ekonomi anggota adalah sebagai berikut:

62

Page 63: akuntansi_koperasi

Koperasi Sejahtera MandiriLaporan Promosi Ekonomi Anggota

Periode 2 April – 31 Mei 2008Penghematan beban pinjaman:- partisipasi jasa pinjaman

1.200.000

- partisipasi jasa provisi 1.800.000Kelebihan balas jasa simpanan anggota- bunga simpanan (tabungan)

(120.000)

Jumlah PEA dari transaksi jasa

2.880.000

Jumlah PEA dari alokasi SHU

1.376.000

Jumlah PEA total 4.256.000

Promosi ekonomi anggota sebesar Rp2.880.000 tersebut dihitung dengan cara membandingkan suku bunga dan tarif provisi yang dikenakan koperasi dengan yang dikenakan lemabaga lain serta imbalan bunga yang diberikan koperasi dengan yang diberikan lembaga lain.

Keterangan

Nilai Transaksi

Koperasi Lembaga Lain Manfaat LebihTari

f Jumlah Tarif Jumlah

Balas jasa simpanan

Rp12.000.000

2% Rp240.000

3% Rp360.000

Rp(120.000)

Jasa pinjaman

Rp120.000.000

3% Rp3.600.000

4% Rp4.800.000

Rp1.200.000

Jasa Provisi

Rp120.000.000

2% Rp2.400.000

3,5%

Rp4.200.000

Rp1.800.000

Jumlah promosi ekonomi anggota dari penyediaan jasa Rp2.880.000

Jumlah promosi ekonomi anggota dari alokasi SHU sebesar Rp1.376.000 itu berasal dari jumlah SHU yang diperoleh koperasi selama periode tersebut seperti yang terlihat dari laporan hasil usaha koperasi , yaitu sebesar Rp3.440.000, dikalikan dengan 40%. Proporsi sebesar 40% ini didasarkan pada asumsi AD/ART koperasi menetapkan bahwa dari total

63

Page 64: akuntansi_koperasi

SHU yang diperoleh koperasi sebesar 40% harus dialokasikan untuk dana anggota.

JURNAL PENUTUP

Pada akhir periode akuntansi, akuntan koperasi harus menutup buku akuntansi sebgai tanda telah berakhirnya pencatatan dan pelaporan akuntansi untuk periode tersebut. Proses penutupan buku suatu koperasi adalah dengan memindahkan akun-akun nominal (semua akun laporan laba rugi) ke akun riil (semua akun neraca) . Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun jurnal penutup adalah sebagai berikut:

1. Menutup semua akun pendapatan dengan cara mendebet akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.

2. Menutup semua akun beban dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit semua akun beban.

3. Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun SHU sebesar selisih antara pendapatan dan beban.

4. Menutup akun-akun SHU dengan cara mendebet akun SHU dan mengkredit akun-akunyang merupakan komponen untuk mengalokasikan SHU, yaitu akun-akun Dana dan Cadangan.

Setelah jurnal penutup dibuat, maka aktivitas pencatatan akuntansi untuk periode yang bersangkutan dianggap telah selesa dan ditutup. Jika jurnal penutup untuk koperasi “Sejahtera Mandiri” telah dibuat, maka catatan yang terlihat adalah sebagai berikut:

Ikhtisar laba rugi 2.560.000Gaji 1.200.000Beban bunga 1.140.000Beban penyusutan peralatan

120.000

Beban pemakaian perlengkapan

100.000

Ikhtisar laba rugi 3.440.000SHU 3.440.000

64

Page 65: akuntansi_koperasi

SHU 3.440.000SHU yang dibagikan 3.440.000

Jika dalam AD/ART koperaasi “Sejahtera Mandiri” ditentukan bahwa SHU yang diperoleh koperasi selama suatu periode harus dialokasikan ke berbagai dana dan cadangan dengan komposisi sebagai berikut:

- Dana sosial : 10% - Dana Anggota : 40%- Dana pengurus : 10% - Cadangan:

40%

SHU yang diperoleh tersebut akan dialokasikan ke berbagai Dana dan Cadangan dengan komposisi seperti terlihat di atas. Karena itu, jurnal penutup yang keempat tidak berwujud jurnal yang bersifat umum, tetapi harus spesifik seperti berikut:

SHU 3.440.000Dana Sosial 344.000Dana Pengurus 344.000Dana Anggota 1.376.000Cadangan 1.376.000

Setelah jurnal penutup ini dibuat, aktivitas pencatatan transaksi keuangan di koperasi “Sejahtera Mandiri” ditutup dan dianggap selesai untuk periode tersebut. Dan neraca yang harus disajikan oleh pengurus koperasi “Sejahtera Mandiri” adalah sebagai berikut:

65

Page 66: akuntansi_koperasi

Koperasi Sejahtera Mandiri

Neraca

Per 31 Mei 2010

Kas 54.900.000 Utang Usaha 6.000.0000Piutang Anggota 108.000.000 Utang Bunga

Dana sosial

Dana pengurus

Dana Anggota

240.000

344.000

344.000

1.376.000Perlengkapan Kantor 1.900.000 Simpanan

Sukarela

12.000.000

Peralatan Kantor 22.000.0000 Utang Bank 60.000.0000Akumulasi Penyusutan

Peralatan

(120.000) Simpanan Pokok 100.000.000

Simpanan Wajib 5.000.0000

Cadangan 1.376.000

Total Akitiva 186.680.000 Total Pasiva 186.680.000

66

Page 67: akuntansi_koperasi

KOPERASI

KONSUMEN

AKTIVITAS KOPERASI KONSUMEN

Koperasi Konsumen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa. Kegiatan utama koperasi konsumen adalah melakukan pembelian bersama. Jenis barang atau jasa yang dilayani suatu koperasi konsumen sangat tergantung pada latar belakang kebutuhan anggota yang akan dipenuhi. Sebagai contoh, koperasi yang mengelola toko serba ada, mini market dan sebaginya.

Fungsi utama Koperasi Komsumen adalah menjembatani antara produsen yang menghasilkan suatu produk tertentu dan konsumen yang membutuhkan produk tersebut. Koperasi konsumen berfungsi mempertemukan atau menjadi tempat pertemuan antara peodusen dan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.

67

koperasiProdusen/supplier

membeliMenjual produk

Anggota

Page 68: akuntansi_koperasi

Karena tidak memproduksikan sendiri produknya, koperasi konsumen harus membeli barang-barang yang akan dijualnya. Barang yang akan dijual tersebut dapat dibeli secara langsung dari produsen ataupun melalui agen tunggal/distributor yang ditunjuk produsen. Untuk membeli barang-barang tersebut koperasi harus mengeluarkan uang sebagai bukti pembayaran, baik pada saat terjadinya transaksi maupun dikemudian hari. Setelah barang dagangan dibeli, koperasi harus melakukan aktivitas penjualan kepada konsumen langsung yang menjadi anggota koperasi maupun yang bukan merupakan anggota koperasi. Dari aktivitas penjualan barang ini koperasi akan memperoleh penerima uang dari pelanggan.

Berdasarkan fungsinya itu, aktivitas koperasi konsumen dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok utama, yaitu:

1. Pembelian2. Pengeluaran Kas3. Penjualan4. Penerimaan Kas

Berdasarkan keempat aktivitas utama itu, sebagian besar aktivitas dalam koperasi konsumen akan didominasi oleh empat kegiatan tersebut. Karena itu, pencatatan transaksi dalam koperasi konsumen akan sangat berkaitan dengan keempat jenis transaksi tersebut.

AKUN-AKUN KOPERASI KONSUMEN

Berbeda dengan koperasi jasa yang menjual produk yang bersifat nonfisik, koperasi konsumen membeli dan menjual produk yang memiliki bentuk fisik. Karena itu, terdapat beberapa aktivitas dan beberapa akun dalam

68

ProdusenKoperasi

KonsumenKonsumen

menjualmembeli

membayar Menerima uang

Page 69: akuntansi_koperasi

koperasi konsumen yang tidak dimiliki koperasi simpan pinjam. Akun-akun tersebut antara lain: Pembelian yaitu akun yang hanya digunakan untuk menampung

aktivitas pembelian barang dagangan koperasi. Pembelian aktiva selain barang dagangan (seperti pembelian peralatan kantor, pembelian perlengkapan kantor, dan lain-lain) tidak ditampung dalam akun ini.

Partisipasi Bruto Anggota yaitu kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan atas penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang mencakup harga pokok dan partisipasi neto. Dengan kata lain, partisipasi bruto adalah nilai total penjualan produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.

Partisipasi Neto Anggota yaitu kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok. Itu berarti partisipasi neto adalah laba yang timbul akibat penjualan produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.

Pendapatan dari nonanggota adalah penjualan barang dan jasa kepada pihak selain anggota koperasi. Ini berarti penjualan produk koperasi kepada masyarakat umum.

Beban Perkoperasian yaitu beban yang berkaitan dengan gerakan perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.

Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu. SHU ini setelah dikurangi dengan beban-beban tertentu akan dibagikan kepada para anggota sesuai dengan pertimbangan jasanya masing-masing. Jasa anggota diukur berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing terhadap pembentukan SHU ini. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi yang dilakukan anggota dengan koperasi selama periode tertentu

Persedian yaitu akun yang digunakan untuk menunjukkan jumlah barang dagangan yang dimiliki koperasi pada awal atau akhir periode akuntansi tertentu.

Harga Pokok Penjualan yaitu akun yang digunakan untuk menampung harga pokok/harga beli barang yang dijual selama suatu periode akuntansi.

Beban Pokok yaitu harga beli barang yang dijual kepada anggota koperasi. Jadi, pada dasarnya beban pokok adalah harga pokok penjualan barang yang dijual kepada anggota koperasi.

69

Page 70: akuntansi_koperasi

Potongan Penjualan/Potongan Tunai yaitu jumlah diskon untuk pengurangan yang diberikan pihak penjual (koperasi) kepada konsumen karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan.

Retur Penjualan yaitu sejumlah barang yang telah dijual (oleh koperasi) tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada ketidaksesuaian dengan pesanan.

Potongan Pembelian yaitu diskon yang telah diberikan pihak produsen/supplier kepada pihak pembeli (koperasi) karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang diteteapkan.

Beban Operasional adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan koperasi untuk memperoleh barang dan jasa dalam rangka menjalankan kegiatan utama koperasi. Beban operasional terdiri dari berbagai beban, seperti beban listrik, beban telepon, gaji pegawai, beban transportasi, dan sebagainya.

METODE PENCATATAN

Dalam melakukan pencatatan atas aktivitas koperasi konsumen, terdapat dua metode yang dapat digunakan, yaitu:1. Metode Perpetual yaitu metode yang digunakan untuk mencatat hal-

hal yang berkaitan dengan persedian barang dagangan dalam koperasi konsumen, di mana persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual. Metode ini lebih cocok untuk koperasi yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak terlalu tinggi tetapi nilai transaksinya besar.

2. Metode Periodik, yaitu metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan dalam koperasi konsumen, di mana persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode akuntansi saja untuk menentukan harga pokok penjualannya. Metode ini paling banyak dipakai oleh koperasi yang frekuensi transaksinya tinggi. Kedua metode pencatatan tersebut memiliki cara mencatat yang berbeda, khususnya untuk transaksi pembelian dan penjualan. Karena kedua transaksi tersebut memiliki metode pencatatan yang berbeda, maka laporan laba rugi akan memiliki susunan yang agak berbeda.

70

Page 71: akuntansi_koperasi

Transaksi Periodik PerpetualPembelian barang dagangan

Pembelian xxxKas

xxx

Persediaan xxx Kas xxx

Penjualan barang dagangan

Kas xxxPenjualan

xxx

Kas xxxPenjualan xxx

HPP xxxPersediaan xxx

HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN POKOK

Harga pokok penjualan (HPP) adalah harga beli total dari barang-barang yang telah terjual kepada nonanggota koperasi selama suatu periode akuntansi. Sedangkan beban pokok adalah harga beli total dari barang-barang yang telah terjual kepada anggota koperasi selama suatu periode tertentu. HPP dapat dihitung dengan menjumlahkan persediaan awal barang dagangan dengan pembelian bersih selama satu periode dan dikurangi dengan jumlah persediaan barang dagangan pada akhir periode akuntansi. Sedangkan pembelian bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah retur pembelian dan potongan pembelian dari total pembelian barang dagangan pada periode tersebut

Harga pokok penjualan yang telah disusun jika dikurangkan dari penjualan bersih akan menghasilkan laba kotor. Sedangkan penjualan bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah retur penjualan dan potongan penjualan dari penjualan total. Laba kotor yang telah diketahui lalu dikurangi dengan beban operasi sehingga akan dihasilkan laba bersih usaha sebelum pajak. Beban operasi terdiri dari beban pemasaran dan beban administrasi dan umum.

- Persediaan awal barang dagangan...........................................xxx- Pembelian..............................................................xxx- Potongan pembelian..............................................(xx)- Retur pembelian....................................................(xx)- Pembelian bersih.....................................................................xxx- Persediaan total barang dagangan............................................xxx- Persediaan akhir barang dagangan...........................................(xx)- Harga Pokok Penjualan ...........................................................xxx

Contoh berikut ini mungkin dapat memperjelas keterangan di atas:

71

Page 72: akuntansi_koperasi

Koperasi “Niaga Sejahtera” adalah koperasi konsumen yang anggotanya adalah warga suatu komplek perumahan di Jakarta Selatan. Selama bulan Januari 2010, koperasi tersebut telah menjual barang dagangannya kepada anggotanya sebesar Rp60.000.000 dan kepada masyarakat umum yang bukan anggota sebesar Rp40.000.000. Koperasi itu menetapkan harga pokok penjualan sebesar 80% dari nilai penjualan. Sedangkan beban operasi yang dikeluarkan selama bulan Januari 2010 terdiri dari: gaji pegawai koperasi sebesar Rp3.500.000; gaji pengurus koperasi sebesar Rp2.500.000; beban listrik, air PAM, dan telepon selama bulan Januari sebesar Rp900.000 dan beban pemakaian perlengkapan kantor sebesar Rp250.000.Karena harga pokok penjualan yang ditetapkan koperasi adalah 80% dari harga jual, beban pokok yang ditetapkan atas penjualan kepada anggota adalah Rp48.000.000 (yang berasal dari Rp60.000.000 x 80%) dan harga pokok penjualan kepada nonanggota adalah 32.000.000 (yang berasal dari Rp40.000.000 x 80%). Pada akhir bulan Januari 2010, staf akuntansi koperasi tersebut menyajikan laporan Perhitungan Hasil Usaha berikut:

Koperasi “Maju Bersama”Perhitungan Hasil Usaha

Per 31 Januari 2010

# Partisipasi Anggota:- Partisipasi Bruto Anggota 60.000.000- Beban Pokok (48.000.000)- Partisipasi Neto Anggota 12.000.000

# Pendapatan Dari Nonanggota:- Penjualan 40.000.000- Harga PokokPenjualan (32.000.000)- SHU Kotor Dari Nonanggota 8.000.000

# Sisa Hasil Usaha Kotor 20.000.000# Beban Operasi:

- Gaji pengurus koperasi 1.500.000- Gaji pegawai koperasi 3.000.000- Beban Listrik, air PAM & telepon 900.000- Beban pemakaian perlengkapan kantor 250.000

(5.650.000)# Sisa Hasil Usaha 14.350.000

PENCATATAN AKTIVITAS KOPERASI KONSUMEN

72

Page 73: akuntansi_koperasi

Sebagaimana telah ditunjukkan dalam pembahasan sebelumnya, pencatatan aktivitas pembelian dan penjualan koperasi konsumen dapat menggunakan metode perpetual atau periodik. Metode perpetual mengharuskan koperasi memiliki kartu persediaan barang dagangan dalam pencatatan dan pengendalian barang dagangan di gudang. Perubahan jumlah dan nilai stok akibat keluar masuknya barang dagangan di gudang akan tercatat dengan jelas dalam kartu stok tersebut. Jadi setiap saat pihak manajemen koperasi dapat mengetahui nilai dan jumlah stok yang dimiliki koperasi. Sementara itu, metode periodik tidak mengharuskan disediakannya kartu stok untuk mencatat arus keluar masuk barang dagangan. Untuk mengetahui jumlah dan nilai stok pada suatu saat, pihak manajemen koperasi harus menghitung fisik persediaan barang dagangan (stock opname) terlebih dahulu.

Metode perpetual dapat memberikan informasi yanglebih akurat karena pencatatannya terinci dan teratur. Hal ini disebabkan oleh diharuskannya menghitung Harga Pokok Penjualan untuk setiap transaksi penjaulan yang terjadi. Keharusan menghitung Harga Pokok Penjualan untuk setiap transaksi penjualan ini cukup merepotkan pengurus koperasi. Karena itu, metode ini lebih tepat digunakan untuk koperasi yang menjual produk yang memiliki harga per unit yang tinggi dan frekuensi transaksi yang relatif tidak terlalu sering. Sedangkan metode periodik yang tidak menuntut dibuatnya kartu stok, memiliki keunggulan dalam hal efisien tenaga yang melakukan pencatatan. Akan teteapi, metode ini mengandung kelemahan dalam hal keakuratan data persediaan pada suatu saat. Diharuskannya melakukan stock opname untuk mengetahui nilai dan jumlah persedian barang dagangan pada suatu saat, jelas mengabaikan faktor kecepatan penyajian data akuntansi. Di samping itu, jika metode ini diterapkan secara murni, perhitungan harga pokok penjualan akan mengabaikan hilangnya barang akibat berbagai kelemahan yang ada dalam pengendalian persediaan.

Contoh soal berikut disajikan untuk memperjelas perbedaan pencatatan dan pelaporan dari metode perpetual dan periodik

Koperasi “Maju Bersama” adalah koperasi yang bergerak dalam penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat yang berlokasi di sebuah wilayah pemukiman di Surabaya. Koperasi ini baru didirikan pada pertengahan bulan Januari 2010 dan memiliki 200 anggota. Koperasi ini menyewa sebuah bangunan ruko 2 lantai sebesar Rp36.000.000 untuk

73

Page 74: akuntansi_koperasi

jangka waktu 2 tahun, yang digunakan sebagai tempat usaha. Lantai 1 digunakan sebagai toko dan lantai 2 digunakan sebagai kantor koperasi. Koperasi ini menjual produknya baik kepada anggota maupun nonanggota. Sampai akhir bulan Februari 2010, koperasi ini belum melakukan aktivitas pembelian dan penjualan. Pada awal bulan Maret 2010, koperasi ini mulai beroperasi staf akuntansi menyajikan neraca berikut:

Koperasi Maju BersamaNeraca

1 Maret 2010Kas 221.000.000Sewa kantor dibayar dimuka

36.000.000

Perlengkapan Kantor 3.000.000 Simpanan Pokok 250.000.000Peralatan Kantor 40.000.0000 Simpanan Wajib 50.000.0000

Total Akitiva 300.000.000 Total kewajiban 300.000.000

Selama bulan Maret 2010, Koperasi “Maju Bersama” mulai melakukan transaksi berkaitan dengan usahanya tersebut seperti terlihat berikut:

5/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” membeli barang dagangan: berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari, senilai Rp140.000.000 di mana sebesar Rp85.000.000 dibayar tunai dan sisanya akan dibayar dalam waktu 2 bulan.

10/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” menjual barang dagangan: berbagai jens barang kebutuhan sehari-hari kepada anggota senilai Rp96.000.000. dari total penjualan tersebut sebesar Rp41.000.000 dibayar tunai dan sisanya belum dibayar oleh pembeli. Koperasi menetapkan harga pokok penjualan sebesar 85% dari harga jual barang.

12/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” membeli barang dagangan: berbagai jenis kebutuhan sehari-hari senilai Rp32.000.000 secara tunai.

74

Page 75: akuntansi_koperasi

15/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” membayar sebagian utang uaha sebesar Rp15.000.000

20/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” menjual barang dagangan: berbagai jens barang kebutuhan sehari-hari kepada masyarakat umum yang bukan anggota koperasi senilai Rp72.000.000 secara tunai. Koperasi menetapkan harga pokok penjualan sebesar 85% dari harga jual barang.

29/3/2010 Koperasi membayar beban listrik, air PAM, dan telepon sebesar Rp1.300.000 secara tunai.

30/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” membayar gaji pegawai sebesar Rp2.400.000 dan gaji pengurus sebesar Rp2.000.000 secara tunai.

PENCATATAN DENGAN METODE PERPETUAL

Transaksi yang dilakukan sebuah laporan koperasi konsumen dapat dicatat dengan metode perpetual maupun periodik. Jika dicatat dengan metode perpetual, koperasi diwajibkan memiliki kartu stok untuk mencatat arus keluar masuknya barang dagangan. Setiap jenis produk yang dimiliki koperasi harus memiliki satu kartu stok. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mencatat arus keluar masuknya persediaan barang dagangan, antara lain metode FIFO, LIFO, dan rata-rata atau average. Kartu stok tersebut berguna untuk melihat dan mengendalikan arus keluar masuknya barang serta untuk menghitung harga pokok penjualan barang dari suatu transaksi tertentu atau secara keseluruhan. (Mengenai metode pencatatan dan pembuatan kartu stok ini akan dibahas secara khusus pada bab 13: Persedian).

Dalam kasus Koperasi “Maju Bersama” di atas, jika transaksi yang dilakukan selama bulan Maret 2010 dicatat dengan metode perpetual, hasilnya adalah sebagai berikut:

75

Page 76: akuntansi_koperasi

76

5 Maret 2010

Persediaan 140.000.000

Kas 85.000.000Utang Usaha 55.000.000

10 Maret 2010

Kas 41.000.000

Piutang Anggota 55.000.000Beban Pokok 81.000.000

Partisipasi bruto Anggota

96.000.000

Persediaan 81.600.000

12 Maret 2010

Persediaan 32.000.000

Kas 32.000.000

15 Maret 2010

Utang usaha 15.000.000

Kas 15.000.000

20 Maret 2010

Kas 72.000.000

Harga pokok penjualan 61.200.000Penjualan 72.000.000Persediaan 61.200.000

29 Maret 2010

Beban listrik, air, telepon 1.300.000

Kas 1.300.000

30 Maret 2010

Gaji pegawai 2.400.000

Gaji pengurus 2.000.000kas 4.400.000

Page 77: akuntansi_koperasi

Setelah satu bulan koperasi “Maju Bersama” mealakukan transaksi dan semua transaksi itu dicatat dalam buku harian dengan menggunakan metode perpetual, kemuadian semua catatan tersebut diposting ke buku besar, akan telihat buku besar koperasi seperti berikut ini:

Tanggal Keterangan

Ref

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

20101 Mar

etSaldo awal 221.000.

0005 Pembelian barang

tunai85.000.0

00136.000.

00010

Penjualan tunai barang dagangan

41.000.000

177.000.000

12

Pembelian barang tunai

32.000.000

145.000.000

15

Pembayaran utang usaha

15.000.000

130.000.000

20

Penjualan tunai nonanggota

72.000.000

202.000.000

29

Beban listrik, air & telepon

1.300.000

200.700.000

30

Gaji pegawai dan pengurus

4.400.000

196.300.000

Nama Akun : Piutang Anggota

Tanggal KeteranganRef

Debet Kredit

SaldoDebet Kred

it2010

10 Maret

Penjualan secara kredit ke angota

55.000.000

55.000.000

Nama Akun: Persediaan

Tanggal

Keterangan Re

Debet Kredit SaldoDebet Kredit

77

Page 78: akuntansi_koperasi

f2010

5 Maret

Pembelian barang dagangan

140.000.000

140.000.000

10

HPP penjualan ke anggota

81.600.000

58.400.000

12

Pembelian barang dagangan

32.000.000

90.400.000

20

HPP penjualan ke nonanggota

61.200.000

29.200.000

Nama Akun : sewa kantor dibayar di muka

Tanggal KeteranganRef

Debet Kredit

SaldoDebet Kred

it2010

1 Maret

Saldo awal 36.000.000

Nama Akun : Perlengkapan Kantor

Tanggal KeteranganRef

Debet Kredit

SaldoDebet Kred

it2010

1 Maret

Saldo awal 3.000.000

Nama Akun : Peralatan Kantor

Tanggal KeteranganRef

Debet Kredit

SaldoDebet Kred

it2010

1 Mare Saldo awal 40.000.00

78

Page 79: akuntansi_koperasi

t 0

Nama Akun : Utang Usaha

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

20105 Mare

tPembelian barang dagangan

55.000.000

55.000.000

15 Pembayaran sebagian utang

15.000.000

40.000.000

Nama Akun : simpanan pokok

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

20101 Mare

tSaldo awal 250.000.0

00

Nama Akun : simpanan wajib

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

20101 Mare

tSaldo awal 50.000.00

0

79

Page 80: akuntansi_koperasi

Nama Akun : partisipasi bruto anggot

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201010 Mare

tPenjualan ke anggota

96.000.000

96.000.000

Nama Akun : penjualan

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201020 Mare

tPenjualan tunai ke nonanggota

72.000.000

72.000.000

Nama Akun : beban pokok

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201010 Mare

tHPP penjualan ke anggota

81.000.000

81.000.000

Nama Akun : harga pokok penjualan

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201020 Mare

tHPP penjualan ke nonanggota

61.200.000

61.200.000

Nama Akun : gaji pegawai

80

Page 81: akuntansi_koperasi

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201030 Mare

tGaji bulan Maret 2010

2.400.000

2.400.000

Nama Akun : gaji pegurus

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201030 Mare

tGaji bulan Maret 2010

2.000.000

2.000.000

Nama Akun : beban listrik, air dan telepon

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201029 Mare

tbeban bulan Maret 2010

1.300.000

1.300.000

Jika pada akhir bulan Maret 2010 kita menyusun neraca saldo berdasarkan saldo akhir setiap akun yang terdapat dalam buku besar koperasi, maka akan didapat neraca saldo sebagai berikut:

81

Page 82: akuntansi_koperasi

Koperasi “Maju Bersama”Neraca Saldo31 Maret 2010

Nama Akun SaldoDebit Kredit

Kas 196.300.000Piutang anggota 55.000.000Persediaan 29.200.000Sewa kantor dibayar di muka

36.000.000

Perlengkapan kantor 3.000.000Peralatan kantor 40.000.000Utang usaha 40.000.000Simpanan pokok 250.000.000Simpanan wajib 50.000.000Partisipasi bruto 96.000.000Penjualan 72.000.000Beban pokok 81.600.000Harga pokok penjualan 61.200.000Beban listrik, air dan telepon

1.300.000

Gaji pegawai 2.400.000Gaji pengurus 2.000.000Total 508.000.000 508.000.000Jika kita kemudian menyusun perhitungan hasil usaha berdasarkan neraca saldo tersebut, akan terlihat laporan perhitungan hasil usaha sebagai berikut:

82

Page 83: akuntansi_koperasi

Koperasi Maju BersamaLaporan Hasil UsahaPer 31 Januari 2010

# Partisipasi Anggota:- Partisipasi Bruto Anggota 96.000.000- Beban Pokok (81.600.000)- Partisipasi Neto Anggota 14.400.000

# Pendapatan Dari Nonanggota:- Penjualan 72.000.000- Harga PokokPenjualan (61.200.000)- SHU Kotor Dari Nonanggota 10.800.000

# Sisa Hasil Usaha Kotor 25.200.000# Beban Operasi:

- Gaji pengurus koperasi 2.000.000- Gaji pegawai koperasi 2.400.000- Beban Listrik, air PAM & telepon 1.300.000

(5.700.000)# Sisa Hasil Usaha 19.500.000

Karena metode perpetual memiliki akun HPP, kita bisa langsung menghitung laba kotor usaha dengan mengurangkan HPP (Harga Pokok Penjualan) dari penjualan bersihnya. Setelah itu, laba kotornya dikurangi dengan beban operasi sehingga dihasilkan sisa hasil usaha bersih sebelum pajak. Perhitungan hasil usaha di atas merupakan hasil kalkulasi sebelum beberapa hal dalam koperasi tersebut disesuaikan.

PENCATATAN DENGAN METODE PERIODIK

83

Page 84: akuntansi_koperasi

Berbeda dengan metode perpetual, metode periodik tidak mengharuskan kartu stok untuk mencatat arus keluar masuknya barang, tetapi cukup dilakukan perhitungan fisik barang dagangan yang ada di gudang pada akhir periode akuntansi ketika ingin menyusun laporan keuangan. Sedangkan jurnal transaksi yang diperlukan untuk mencatat aktivitas koperasitersebut juga harus dibuat.

Dalam kasus Koperasi “Maju Bersama” di atas, jika transaksi yang dilakukan selama bulan Maret 2010 dicatat dengan metode periodik, hasilnya adalah sebagai berikut:

Nama Akun : Kas

Tanggal Keterangan

Ref

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

20101 Mar

etSaldo awal 221.000.

0005 Pembelian dagangan

tunai85.000.0

00136.000.

00010

Penjualan tunai barang dagangan

41.000.000

177.000.000

12

Pembelian dagangan tunai

32.000.000

145.000.000

15

Pembayaran utang usaha

15.000.000

130.000.000

20

Penjualan tunai nonanggota

72.000.000

202.000.000

29

Beban listrik, air & telepon

1.300.000

200.700.000

30

Gaji pegawai dan pengurus

4.400.000

196.300.000

Tanggal KeteranganRef

Debet Kredit

SaldoDebet Kred

it2010

10 Maret

Penjualan secara kredit ke angota

55.000.000

55.000.000

84

Page 85: akuntansi_koperasi

85

Page 86: akuntansi_koperasi

86

5 Maret 2010

Persediaan 140.000.000

Kas 85.000.000Utang Usaha 55.000.000

10 Maret 2010

Kas 41.000.000

Piutang Anggota 55.000.000Partisipasi bruto

Anggota96.000.000

12 Maret 2010

Pembelian 32.000.000

Kas 32.000.000

15 Maret 2010

Utang usaha 15.000.000

Kas 15.000.000

20 Maret 2010

Kas 72.000.000

Penjualan 72.000.000

29 Maret 2010

Beban listrik, air, telepon 1.300.000

Kas 1.300.00030 Maret 2010

Gaji pegawai 2.400.000

30 Maret 2010

Gaji pegawai 2.400.000

Gaji pengurus 2.000.000kas 4.400.000

5 Maret 2010

Persediaan 140.000.000

Kas 85.000.000Utang Usaha 55.000.000

10 Maret 2010

Kas 41.000.000

Piutang Anggota 55.000.000Partisipasi bruto

Anggota96.000.000

12 Maret 2010

Pembelian 32.000.000

Kas 32.000.000

15 Maret 2010

Utang usaha 15.000.000

Kas 15.000.000

Page 87: akuntansi_koperasi

Setelah satu bulan koperasi “Maju Bersama” melakukan transaksi dan mencatat semua transaksi itu dicatat dalam buku harian dengan menggunakan metode perpetual, kemuadian semua catatan tersebut diposting ke buku besar, maka akan telihat buku besar koperasi seperti berikut ini:

Nama Akun: Persediaan

Tanggal Keterangan

Ref

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

20105 Mar

etPembelian barang dagangan

140.000.000

140.000.000

12

Pembelian barang dagangan

32.000.000

172.000.000

Nama Akun : sewa kantor dibayar di muka

Tanggal KeteranganRef

Debet Kredit

SaldoDebet Kred

it2010

1 Maret

Saldo awal 36.000.000

Nama Akun : Perlengkapan Kantor

Tanggal KeteranganRef

Debet Kredit

SaldoDebet Kred

it2010

1 Maret

Saldo awal 3.000.000

Nama Akun : Peralatan Kantor

87

Page 88: akuntansi_koperasi

Tanggal KeteranganRef

Debet Kredit

SaldoDebet Kred

it2010

1 Maret

Saldo awal 40.000.000

Nama Akun : Utang Usaha

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

20105 Mare

tPembelian kredit barang dagangan

55.000.000

55.000.000

15 Pembayaran sebagian utang

15.000.000

40.000.000

Nama Akun : simpanan pokok

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

20101 Mare

tSaldo awal 250.000.0

00

Nama Akun : simpanan wajib

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

20101 Mare

tSaldo awal 50.000.00

0

88

Page 89: akuntansi_koperasi

Nama Akun : partisipasi bruto anggota

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201010 Mare

tPenjualan ke anggota

96.000.000

96.000.000

Nama Akun : penjualan

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201020 Mare

tPenjualan tunai ke nonanggota

72.000.000

72.000.000

Nama Akun : gaji pegawai

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201030 Mare

tGaji bulan Maret 2010

2.400.000

2.400.000

Nama Akun : gaji pegurus

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201030 Mare

tGaji bulan Maret 2010

2.000.000

2.000.000

89

Page 90: akuntansi_koperasi

Nama Akun : beban pokok, air dan telepon

Tanggal KeteranganRef

Debet KreditSaldo

Debet Kredit

201030 Mare

tbeban bulan Maret 2010

1.300.000

1.300.000

Jika pada akhir bulan Maret 2010 kita menyusun neraca saldo berdasarkan saldo akhir setiap akun yang terdapat dalam buku besar koperasi, maka akan didapat neraca saldo sebagai berikut:

Koperasi “Maju Bersama”Neraca Saldo31 Maret 2010

Nama Akun SaldoDebit Kredit

Kas 196.300.000Piutang anggota 55.000.000Persediaan 29.200.000Sewa kantor dibayar di muka

36.000.000

Perlengkapan kantor 3.000.000Peralatan kantor 40.000.000Utang usaha 40.000.000Simpanan pokok 250.000.000Simpanan wajib 50.000.000Partisipasi bruto 96.000.000Penjualan 72.000.000Pembelian 172.000.000Beban listrik, air dan telepon

1.300.000

Gaji pegawai 2.400.000Gaji pengurus 2.000.000Total 508.000.000 508.000.000

90

Page 91: akuntansi_koperasi

Dari hasil perhitungan fisik (stock opname) barang dagangan yang ada di toko Koperasi “Maju Bersama” pada akhir bulan Maret 2010. Diketahui nilai persediaan pada sat itu adalah Rp29.200.000. Berdasarkan neraca saldo tersebut dan hasil perhitungan fisik barang dagangan, staf akuntansi koperasi menyusun laporan perhitungan hasil usaha yang terlihat sebagai berikut:

Koperasi Maju BersamaPerhitungan Hasil Usaha

Per 31 Januari 2010

# Partisipasi Anggota:- Partisipasi Bruto Anggota 96.000.000- Beban Pokok (81.600.000)- Partisipasi Neto Anggota 14.400.000

# Pendapatan Dari Nonanggota:- Penjualan 72.000.000- Harga PokokPenjualan (61.200.000)- SHU Kotor Dari Nonanggota 10.800.000

# Sisa Hasil Usaha Kotor 25.200.000# Beban Operasi:

- Gaji pengurus koperasi 2.000.000- Gaji pegawai koperasi 2.400.000- Beban Listrik, air PAM & telepon 1.300.000

(5.700.000)# Sisa Hasil Usaha 19.500.000

91

Page 92: akuntansi_koperasi

Penjualan yang dilakukan koperasi “Maju Bersama” selama bulan Maret 2010 berjumlah Rp168.000.000, yang terdiri dari penjualan kepada anggota sebesar Rp96.000.000 dan penjualan kepada nonanggota sebesar Rp72.000.000. ini berarti proporsi penjualan kepada anggota sebesar 57% (yang berasal dari 96.000.000 : 168.000.000) dan kepada nonanggota sebesar 43% (yang berasal dari 72.000.000 : 168.000.000). karena perhitungan sisa hasil usaha kotor menunjukkan jumlah sebesar Rp25.200.000, maka dari jumlah tersebut sebanyak 57% atau sebesar Rp14.364.000 merupakan Partisipasi Neto Anggota, dan sebanyak 43% atau sebanyak Rp10.836.000 merupakan Laba Kotor dari nonanggota. Perhitungan hasil usaha di atas merupakan hasil kalkulasi sebelum beberapa hal dalam koperasi tersebut disesuaikan.

Berdasarkan laporan perhitungan sisa hasil usaha di atas, baik dengan metode Perpetual maupun metode Periodik, dan selama nilai persediaan akhir yang dihitung dari stock opname sama, akan diperoleh sisa hasil usaha yang juga sama.

NERACA LAJUR

Jika proses penghitungan saldo setiap akun yang ada di buku besar telah selesai, kita hanya tinggal menyusun laporan keuangan perusahaan untukn periode bersangkutan. Akan tetapi, sebelum menyusun laporan keuangan kita dapat mempergunakan media penolong untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan tersebut. Media penolong ini disebut dengan Neraca Lajur.

Neraca lajur bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat sebelum menyusun laporan keuangan. Media ini sama sekali bukan merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh dihindari oleh akuntan dalam siklus akuntansi. Neraca lajur hanya merupakan alat bantu untuk mempermudah akuntan dalam menyusun laporan keuangan.

Dari contoh kasus Koperasi “Maju Bersama”, neraca saldo yang terlah disusun berdasarkan saldo semua akun yang ada (dengan menggunakan metode perpetual) merupakan isi dari kolom pertama dan kedua neraca lajur.

Ternyata setelah menyusun neraca saldo, staf akuntansi Koperasi “Maju Bersama” mengetahui ada beberapa hal yang belum dicatat dalam buku harian dan buku besar, yaitu:

92

Page 93: akuntansi_koperasi

d. Setelah dihitung, diketahui bahwa Perlengakapan Kantor yang tersisa (habis akibat pemakaian) pada akhir bulan Maret 2010 tinggal sebesar Rp2.400.000, dan belum dicatat.

e. Beban penyusutan Peralatan Kantor untuk bulan Maret 2010 sebesar Rp100.000 belum dicatat.

f. Ongkos angkut pengiriman penjualanan barang sebesar Rp450.000 belum dicatat dan belum dibayarkan.

Setelah saldo semua akun yang ada di buku besar diketahui, saldonya disusun dalam kolom neraca saldo (kolom pertama dan kedua) yang ada di neraca lajur. Neraca saldo ini belum memperhitungkan penyesuaian atas beberapa hal yang belum tercatat. Jadi, neraca saldo ini merupakan neraca percobaan yang didasarkan hanya pada saldo akun-akun yang ada di buku besar yang telah dicatat dan dibukukan berdasarkan transaksi yang telah dibuat perusahaan selama periode tersebut.

Koperasi “Maju Bersama”Neraca lajur

(dalam ribuan)Keterangan Neraca

saldoPenyesuaian Saldo

yang Disesuaik

an

Hasil Usaha

Neraca

Debet

Kredit

Debet Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

kas 196.300

Piutang Anggota

55.000

Persediaan 29.200

Sewa dibayar di muka

36.000

Perlengkapan kantor

3.000

Peralatan kantor 40.000

Utang Usaha 40.000

93

Page 94: akuntansi_koperasi

Simpanan Pokok

250.000

Simpanan Wajib

50.000

Partisipasi Bruto 96.000

Penjualan 72.000

Beban pokok 81.600

Harga pokok penjualan

61.200

Beban listrik, air &telepon

1.300

Gaji pegawai 2.400Gaji Pengurus 2.000To tal 508.0

0508.0

00

Kemudian hal-hal yang belum dicatat oleh akuntan disesuaikan dan dimasukkan ke dalam kolom penyesuaian (kolom ketiga dan keempat). Kolom ini berfungsi untuk menyesuaikan akun pendapatan, akun biaya, akun aktiva dan akun kewajiban agar sesuai dengan yang seharusnya pada periode tersebut. Penyesuaian ini biasanya didasarkan pada data dan informasi internal yang menjadi bukti internal, seperti bukti memorial yang dibuat oleh manajer akuntansi atau kepala bagian akuntansi. Sebagai contoh, akun perlengkapan kantor, yang sebelumnya memiliki saldo sebesar Rp3.000.000, tetapi dari hasil stock opname diketahui bahwa pada akhir bulan Maret jumlahnya hanya Rp2.400.000. ini berarti jumlah perlengkapan kantor yang digunakan pada periode tersebut adalah Rp600.000. Demikian pula, akun beban penyusutan selama periode tersebut dibebankan sebesar Rp100.000 untuk peralatan kantor. Sedangkan beban angkut penjualan yang belum dibayar sebesar Rp450.000

94

Page 95: akuntansi_koperasi

Koperasi “Maju Bersama”Neraca lajur

(dalam ribuan)

Keterangan Neraca saldo

Penyesuaian

Saldo yang Disesuaikan

Hasil Usaha Neraca

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

kas 196.300

Piutang Anggota

55.000

Persediaan 29.200

Sewa dibayar di muka

36.000

Perlengkapan kantor

3.000 600

Peralatan 40.00

95

Page 96: akuntansi_koperasi

kantor 0Utang Usaha 40.00

0450

Simpanan Pokok

250.000

Simpanan Wajib

50.000

Partisipasi Bruto

96.000

Penjualan 72.000

Beban pokok 81.600

Harga pokok penjualan

61.200

Beban listrik, air &telepon

1.300

Gaji pegawai 2.400Gaji Pengurus 2.000Beban pemakaian perlengkapan

600

Beban penyusutan peralatan

100

Akumulasi penyusutan peralatan

100

Beban angkut penjualan

450

To tal 508.00

508.000

1.150

1.150

Jika penyesuaian terlah dibuat, neraca saldo yang sebelumnya terlah tersusun harus disesuaikan dengan informasi baru tersebut sehingga tersusun neraca saldo yang telah disesuaikan (kolom kelima dan keenam). Neraca saldo yang telah disesuaikan ini menampung informasi tambahan yang menjadi dasar penyesuaian, sehingga saldo beberapa akun berubah sesuai informasi tambahan yang ada. Sebagai contoh, akun perlengkapan kantor, yang sebelumnya memiliki saldo sebesar Rp3.000.000, ternyata dari hasil stock opname diketahui bahwa pada akhir bulan Maret jumlahnya hanya Rp2.400.000.

96

Page 97: akuntansi_koperasi

Pada kolom berikutnya (kolom ketujuh dan kedelapan) disusun laporan perhitungan hasil usaha, dimana dihitung selisih antara pendapatan dengan seluruh beban yang dikeluarkan. Selisihnya diakui sebagai sisa hasil usaha. Saldo pendapatan dimasukkan di sisi kredit sedangkan saldo semua akun beban dimasukkan di sisi debet. Selisih antara jumlah sisi kredit dan debet diakui sebagai sisa hasil usaha periode tersebut. Pendapatan Koperasi “Maju Bersama” pada periode ini tercatat sebesar Rp168.000.000. Sedangkan total beban yang dikeluarkan (termasuk HPP dan Beban pokok) untuk memperoleh pendapatan tersebut sebesar Rp149.650.000. Ini berari SHU yang diperoleh sebesar Rp 18.350.000 yang merupakan selisih antara pendapatan dengan beban yang dikeluarkan.

Pada kolom terakhir (kolom kesembilan dan kesepuluh), semua akun aktiva, utang dan ekuitas koperasi dalam kolom neraca saldo yang disesuaikan dipindahkan ke kolom neraca. SHU yang telah diketahui dari kolom sebelumnya dipindahkan ke kolom ini di sisi kredit sebagai penambah ekuitas koperasi. Pada saat yang sama, akun SHU-Dibagikan dimasukkan di sisi debet seba gai pengurang ekuitas koperasi.

Koperasi “Maju Bersama”Neraca lajur

(dalam ribuan)

Keterangan Neraca saldo

Penyesuaian

Saldo yang Disesuaikan

Hasil Usaha Neraca

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

kas 196.300

196.300

Piutang Anggota

55.000

55.000

Persediaan 29.200

29.200

Sewa dibayar di muka

36.000

36.000

Perlengkapan kantor

3.000 600 2.400

Peralatan kantor

40.000

40.000

97

Page 98: akuntansi_koperasi

Utang Usaha 40.000

450 40.450

Simpanan Pokok

250.000

250.000

Simpanan Wajib

50.000

50.000

Partisipasi Bruto

96.000

96.000

Penjualan 72.000

72.000

Beban pokok 81.600

81.600

Harga pokok penjualan

61.200

61.200

Beban listrik, air &telepon

1.300 1.300

Gaji pegawai 2.400 2.400Gaji Pengurus 2.000 2.000Beban pemakaian perlengkapan

600 600

Beban penyusutan peralatan

100 100

Akumulasi penyusutan peralatan

100 100

Beban angkut penjualan

450 450

To tal 508.00

508.000

1.150

1.150

508.550

508.550

Koperasi “Maju Bersama”Neraca lajur

(dalam ribuan)Keterangan Neraca

saldoPenyesuai

anSaldo yang Disesuaikan

Hasil Usaha Neraca

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

kas 196.300

196.300

Piutang Anggota

55.000

55.000

98

Page 99: akuntansi_koperasi

Persediaan 29.200

29.200

Sewa dibayar di muka

36.000

36.000

Perlengkapan kantor

3.000 600 2.400

Peralatan kantor

40.000

40.000

Utang Usaha 40.000

450 40.450

Simpanan Pokok

250.000

250.000

Simpanan Wajib

50.000

50.000

Partisipasi Bruto

96.000

96.000

96.000

Penjualan 72.000

72.000

72.000

Beban pokok 81.600

81.600

81.600

Harga pokok penjualan

61.200

61.200

61.200

Beban listrik, air &telepon

1.300 1.300 1.300

Gaji pegawai 2.400 2.400 2.400Gaji Pengurus 2.000 2.000 2.000Beban pemakaian perlengkapan

600 600 600

Beban penyusutan peralatan

100 100 100

Akumulasi penyusutan peralatan

100 100

Beban angkut penjualan

450 450 450

SHU 18.350

To tal 508.00

508.000

1.150

1.150

508.550

508.550

168.000

168.000

99

Page 100: akuntansi_koperasi

Koperasi “Maju Bersama”Neraca lajur

(dalam ribuan)

Keterangan Neraca saldo

Penyesuaian

Saldo yang Disesuaika

n

Hasil Usaha Neraca

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

kas 196.300

196.300

196.300

Piutang Anggota

55.000

55.000

55.000

Persediaan 29.200

29.200

29.200

Sewa dibayar di muka

36.000

36.000

36.000

Perlengkapan kantor

3.000 600 2.400

2.400

Peralatan kantor

40.000

40.000

40.000

Utang Usaha 40.000

450 40.450

40.450

Simpanan Pokok

250.000

250.000

250.000

Simpanan Wajib

50.000

50.000

50.000

Partisipasi Bruto

96.000

96.000

96.000

Penjualan 72.000

72.000

72.000

Beban pokok 81.600

81.600

81.600

Harga pokok penjualan

61.200

61.200

61.200

Beban listrik, air &telepon

1.300 1.300

1.300

Gaji pegawai 2.400 2.400

2.400

Gaji Pengurus 2.000 2.000

2.000

Beban pemakaian

600 600 600

100

Page 101: akuntansi_koperasi

perlengkapanBeban penyusutan peralatan

100 100 100

Akumulasi penyusutan peralatan

100 100 100

Beban angkut penjualan

450 450 450

SHU 18.350

18.350

To tal 508.00

508.000

1.150

1.150

508.550

508.550

168.000

168.000

358.900

358.900

101