aksiologi

Upload: totok-wahyu-abadi

Post on 14-Jul-2015

202 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

AKSIOLOGI : ANTARA ETIKA, MORAL, DAN ESTETIKATOTOK WAHYU ABADI NIM. 09/292702/SMU/00692; email: [email protected]

TAHAPANONT/OLOGI (Hakikat Ilmu) 1. 2. 3. Obyek apa yang telah ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan? Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan dengan benar? Apa yang disebut dengan kebenaran itu sendiri? Apa kriterianya? Sarana/cara/teknik apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? Untuk apa pengetahuan tersebut digunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan Free template from 2 operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional?www.brainybetty.com

EPISTIMOLOGI (Cara Mendapatkan Pengetahuan)

1. 1. 2. 3. 4. 5.

AKSIOLOGI (Guna Pengetahuan)

1. 2. 3. 4.

1/28/2012

AKSIOLOGI 1aksiologi adalah filsafat nilai. Nilai yang dimaksudkan adalah nilai kegunaan. aksiologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu aksios yang berarti nilai dan kata logos berarti teori. Jadi, aksiologi, merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai.

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

3

AKSIOLOGI - 3Encyclopedia of Philosophy (dalam Amsal, 2009:164): aksiologi disamakan dengan value and valuation.

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

4

TIGA BAGIAN (Bramel dalam Amsal 2009: 163) 1. moral conduct, yaitu tindakan moral. Bidang ini melahirkan disiplin khusus yaitu etika. 2. Estetic expression, yaitu ekspresi keindahan yang mana bidang ini melahirkan keindahan. 3. socio-political life : membidani lahirnya filsafat kehidupan sosial politik.

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

5

AKSIOLOGI - 2Suriasumantri (1990:234) : aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. Kamus Bahasa Indonesia (1995:19) adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Wibisono (dalam Surajiyo, 2009:152): nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu. 1/28/2012 Free template from 6www.brainybetty.com

NILAIsesuatu yang menarik bagi seseorang, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang dicari, sesuatu yang disukai dan diinginkan. Bertens (2007:139) nilai sebagai the addresse of a yes. Sesuatu yang ditujukan dengan ya . Nilai adalah sesuatu yang kita iya-kan atau yang kita aminkan. Nilai selalu memiliki konotasi yang positif (Hans Jonas; ibid)1/28/2012 Free template from www.brainybetty.com 7

NILAITeori nilai : etika dan estetika. Etika : 1) kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia, 2) predikat yang dipakai untuk membedakan perbuatan, tingkah laku, atau yang lainnya. Nilai : objektif dan subjektif (Amsal,2004: 166-167).Free template from www.brainybetty.com

1/28/2012

8

PENILAIAN DIRI SENDIRIBAGAIMANA ANDA MENILAI DIRI ANDA SENDIRI ? BAGAIMANA PROFIL / GAMBARAN ANDA DI MASA YANG AKAN DATANG ? MAU TAHU ? BERIKAN INFORMASI YANG BENAR TERHADAP DIRI ANDA SENDIRI. BUKA SKETSA WAJAH.1/28/2012 Free template from www.brainybetty.com 9

John Sinclair: nilai itu merujuk pada sistem, seperti sosial, politik, dan agama. Sistem mempunyai rancangan bagaimana tatanan, rancangan, dan aturan sebagai satu bentuk pengendalian terhadap satu institusi yang dapat terwujud. Dagobert Runes (1963 : 32) : a) hakikat nilai, b) tipe nilai, c) kriteria nilai, dan d) status metafisika nilai.1/28/2012 Free template from www.brainybetty.com 10

HAKIKAT NILAIHakikat nilai dilihat dari anggapan atau pendapatnya terdiri dari kehendak (voluntarisme), kesenangan (hedonisme), kepentingan, hal yang lebih disukai (preference), dan terakhir berasal dari kehendak rasio murni.

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

11

JENIS NILAI &KRITERIAPerubahannya: 1) baik dan buruk, 2) sarana dan tujuan, 3) penampakan dan riil, 4) subjektif dan objektif, 5) murni dan campuran, 6) aktual dan potensial.

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

12

KRITERIAKriteria nilai merupakan standar pengujian yang lebih banyak dipengaruhi aspek psikologis dan logis. Kaum hedonis menemukan standar nilai dalam kuantitas kesenangan yang dijabarkan oleh individu atau masyarakat. Kaum idealis mengakui sistem objektif norma rasional sebagai kriteria. Kaum naturalis menemukan ketahanan biologis sebagai tolok ukur.1/28/2012 Free template from www.brainybetty.com 13

ETIKAEtika disebut juga filsafat moral (moral philosophy), berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti watak. Moral berasal dari kata mos atau mores (Latin) yang artinya kebiasaan (Hamersma, 1981:24; Rapar,1996:62; Ali Mudhofir, 2007 dalam Tim Dosen UGM, 2007:41), watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup.1/28/2012 Free template from www.brainybetty.com 14

ETIKA - 2Dalam bahasa Indonesia istilah moral atau etika diartikan kesusilaan. tiga arti ETIKA (Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) 1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). 2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. 3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.1/28/2012 Free template from www.brainybetty.com 15

ETIKA (FRANS MAGNIS-SUSENO,moral selalu mengacu pada baik dan buruknya manusia sebagai manusia. Baik buruk di sini tidak merujuk profesi/pekerjaan manusia itu sendiri sebagai dosen, guru, pemain bulu tangkis, atau sebagai ustad/ustadah; tetapi sebagai manusia.

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

16

PENILAIAN TINGKAH LAKU1. Pengertian: orang-orang yang mengerjakan sesuatu perbuatan jahat tetapi ia tidak mengetahui sebelumnya bahwa perbuatan itu jahat, maka perbuatan manusia semacam ini tidak mendapat sanksi dalam etika. 2. Sengaja: Perbuatan manusia (kejahatan) yang dikerjakan dalam keadaan tidak sengaja maka perbuatan manusia semacam itu tidak akan dinilai atau dikenakan sanksi oleh etika. 3. kebebasan atau dengan kehendak sendiri. Perbuatan manusia yang dilakukan dengan paksaan (dalam keadaan terpaksa) maka perbuatan itu tidak akan dikenakan sanksi etika.1/28/2012 Free template from www.brainybetty.com 17

OBJEK ETIKAObjek material : tingkah laku atau perbuatan manusia, objek formal : kebaikan atau keburukan, bermoral atau tidak bermoral (Ali Mudhofir, 2007 dalam Tim Dosen Filsafat, 2007: 33).

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

18

STUDI ETIKAetika deskriptif dan etika normatif. etika normatif dan metaetika. etika deskriptif, etika normatif, dan metaetika (Rapar, 1996: 62).

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

19

ETIKA NORMATIF

KET.

T. KEHARUSAN

T. NILAI

T. NON-KONSEKUENSIALIS (Deontological) Moralitas suatu tindakan diten-tukan oleh sebab-sebab yang men-jadi dorongan tindakan itu T.KONSEKUENSIALIS (Teleological): Moralitas suatu tindakan ditentu-kan oleh konse-kuensinya

1/28/2012

1. Egoisme: manusia memi-liki hak untuk berbuat apa saja yang dianggap menguntung-kan dirinya 2. Formalisme: yang paling penting dan paling me-nentukan tin-dakan atau perbuatan ialah moti-vasi. Motivasi yang baik akan mem-buat tindakan atau perbuat-an pasti benar kendati akibat perbuatan itu sendiri ter-nyata buruk. 1. Monistis Hedonistis 1. Hedonistis a. Hedonistis Utilitarianisme dari spiritualis Bentham & Mill b. Hedonis materialistis sensualistis Non-hedonistis 1. Utilitarianisme ideal dari Moo-re & Randall Perfeksionisme Aristoteles & Green 1. PluralistisFree template from www.brainybetty.com 20

Kategori Metaetika Skeptisisme

Teori 1. 2. 3. 4. Subjektifisme Emotivisme Imperativisme Relativisme

Ajaran 1. Sesungguhnya tidak ada kebenaran moral 2. Moralitas tidak memiliki dasar rasional 3. Prinsip-prinsip moral tidak dapat dibuktikan kebenarannya 4. Salah-benarnya suatu hal hanya berkaitan dengan adat, kebiasaan, selera, 5. Norma-norma etis tidak mutlak / relatif.

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

21

ESTETIKAfilsafat keindahan (philosophy of beauty), kata Yunani yaitu aisthetika atau aisthesis. berarti hal-hal yang dapat dicerap dengan indera atau cerapan indera. membicarakan permasalahan, pertanyaan, dan isu-isu tentang keindahan, ruang lingkupnya, nilai, pengalaman, perilaku pemikiran seniman, seni, serta persoalan estetika dan seni dalam kehidupan manusia (The Liang Gie dalam Wiramiharja, 2006: 162-168).1/28/2012 Free template from www.brainybetty.com 22

LINGKUP ESTETIKAestetika filsafati : Filsafat keindahan (philosophy of beauty), filsafat cita rasa (philosophy of taste), filsafat seni (philosophy of art), dan filsafat kritik (philosophy of criticism) estetika ilmiah

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

23

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

24

1/28/2012

Free template from www.brainybetty.com

25