akreditasi program studi sarjana evaluasi...
TRANSCRIPT
AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA
EVALUASI DIRI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JENJANG S1
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL
PERGURUAN TINGGI JANUARI 2013
BAN-PT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas
rahmat dan karunia-Nya penyusunan dokumen Laporan Evaluasi Diri
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (PS S1
Teknik Sipil-FTUB) dapat diselesaikan. Diucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu penyelesaian laporan ini, terutama kepada Ibu Dr.
Sri Rahayu Utami yang bertindak sebagai pendamping internal. Laporan
Evaluasi Diri ini merupakan dokumen yang berisi refleksi diri terhadap
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan tinjauan dari berbagai
sudut pandang. Data dalam Laporan Evaluasi Diri ini merupakan rangkuman
5 tahun terakhir (tahun ajaran 2007/2008 – 2011/2012) perjalanan PS S1
Teknik Sipil-FTUB yang telah tersaji dalam Borang Akreditasi PS S1 Teknik
Sipil-FTUB.
Evaluasi internal atau evaluasi diri yang telah dilakukan oleh Jurusan
Teknik Sipil dituangkan dalam Laporan Hasil Evaluasi Diri yang terbagi dalam
7 komponen, yaitu: 1) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi
Pencapaian, 2) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan
Penjaminan Mutu, 3) Mahasiswa dan Lulusan, 4) Sumber Daya Manusia, 5)
Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik, 6) Pembiayaan, Sarana
dan Prasarana, serta Sistem Informasi, 7) Penelitian, Pelayanan /
Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama. Masing – masing komponen
memilki deskripsi dan analisa mengenai kekuatan dan kelemahan dari dalam
program studi (internal), serta peluang dan ancaman dari luar program studi
(eksternal). Pada akhir laporan akan disajikan analisa SWOT
(Strength,Weakness, Opportunity, Threat)antar komponen serta referensi dan
lampiran untuk mendukung data – data yang telah disajikan.
Dengan evaluasi diri, profil lembaga yang komprehensif dapat dibaca
dan diinformasikan pada stakeholders yang berkepentingan dengan Jurusan
ini. Pada akhirnya, evaluasi diri ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan acuan manajemen dalam pengambilan keputusan dan perencanaan
guna mencapai sistim penjaminan mutu yang ditargetkan.
DAFTAR ISI
Halaman
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN 1
STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA
STRATEGI PENCAPAIAN
1
STANDAR 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM
PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU
16
STANDAR 3 MAHASISWA DAN LULUSAN 37
STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA 63
STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA
AKADEMIK
76
STANDAR 6 PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA,
SERTA SISTEM INFORMASI
99
STANDAR 7 PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA
114
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI 128
1 ANALISIS SWOT ANTAR KOMPONEN 128
2 STRATEGI PENGEMBANGAN 136
1
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
1. Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga
• Visi Universitas Brawijaya (UB):
“Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu
berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.”
• Visi Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB):
“Pada tahun 2020, Fakultas Teknik UB menjadi institusi pendidikan
tinggi di bidang keteknikan yang unggul di Asia, dan mampu berperan
aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.”
• Visi Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil):
“Menjadi lembaga pendidikan tinggi teknik sipil yang berwawasan
global dan berdaya saing tinggi pada tahun 2020.”
Visi Program Studi Teknik Sipil telah selaras dan konsisten dengan visi
Universitas dan Fakultas, dimana pernyataan “Menjadi Universitas
unggul” pada visi universitas, pernyataan “menjadi institusi pendidikan
di bidang keteknikan yang unggul” pada visi fakultas dan pernyataan
“Menjadi lembaga pendidikan tinggi teknik sipil yang berwawasan
global dan berdaya saing tinggi” pada visi PS S1 Teknik Sipil
mengandung makna bahwa lembaga berupaya untuk terus
memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan, sehingga mampu
menjadi salah satu lembaga penyelenggara pendidikan teknik sipil
yang lebih unggul dibanding lembaga pendidikan lain yang sejenis,
atau dengan arti lain memiliki daya saing yang tinggi dalam bidang
tridharma perguruan tinggi.Sedangkan pernyataan visi PS S1 Teknik
Sipil yang berupaya menyelenggarakan pendidikan berwawasan global
merupakan turunan dari visi fakultas yang berskala Asia serta visi
universitas yang berstandar internasional. Ketiga visi lembaga tersebut
mencerminkan keinginan untuk berkiprah tidak hanya di lingkup
nasional, namun mencapai ke lingkup internasional. Visi lembaga ini
dirasa sudah sangat jelas serta realistis dapat dicapai sesuai kurun
2
waktu yang telah ditentukan, karena pada tahun akademik 2011/2012
sudah mulai tampak langkah – langkah menuju skala internasional baik
dari bidang kerjasama di bidang pendidikan, penelitian maupun
pengabdian kepada masyarakat seperti yang tertera pada komponen
G atau standar 7 di buku 3A.
2. Rumusan misi Program Studi (PS) yang diturunkan dari misi
lembaga
• Misi UB:
1) Menyelenggarakan proses pendidikan berstandar internasional agar
peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan
atau profesi atau vokasi yang berkualitas dan berkepribadian serta
berjiwa dan / atau berkemampuan entrepreneur.
2) Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan,
teknologi, humaniora, dan seni, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional.
• Misi FTUB:
1) Menyelenggarakan pendidikan dengan kualitas unggul untuk
menghasilkan llulusan dengan kemampuan akademik di bidang
keteknikan yang berkualitas, berjiwa enterpreneur dan berbudi
pekerti luhur.
2) Melakukan penelitian, pengembangan dan penyebarluasan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat khususnya di bidang keteknikan guna
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.
• Misi PS S1 Teknik Sipil FTUB:
1) Menyelenggarakan pendidikan teknik sipil yang berkualitas untuk
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam kompetisi
global.
2) Melaksanakan pengembangan ilmu teknik sipil melalui kegiatan
penelitian yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan
3
masyarakat.
3) Menerapkan keahlian teknik sipil secara aktif melalui kegiatan
pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada
pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Misi PS S1 Teknik Sipil FTUB dinilai telah selaras dan sesuai dengan
misi lembaga – lembaga diatas, karena pada dasarnya misi UB dan
FTUB adalah untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi:
a) Pendidikan,
b) Penelitian dan
c) Pengabdian kepada masyarakat.
Tri Dharma Perguruan Tinggi ini telah terdapat pada misi PS S1 Teknik
Sipil FTUB, dimana :
a. Point 1) dari misi PS S1 Teknik Sipil FTUB adalah
menyelenggarakan pendidikan,
b. Point 2) adalah melaksanakan penelitian, serta
c. Point 3) adalah melaksanakan kegiatan pengabdian pada
masyarakat.
Selain itu dalam penyusunan misi, PS S1 Teknik Sipil FTUB juga
memperhatikan lingkup yang telah ditetapkan dalam misi UB, yaitu
pada lingkup nasional dan internasional. Oleh karena itu PS S1 Teknik
Sipil FTUB telah menetapkan lingkup yang sama, hal ini terlihat pada
kata-kata “bersaing dalam kompetisi global” pada point 1).
(misi – misi tersebut terdapat pada lampiran buku Pedoman
Pendidikan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jurusan Teknik Sipil)
3. Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan
merupakan turunan dari misinya
Tujuan UB:
1) Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu membelajarkan diri,
memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja,
sehingga menjadi tenaga akademis dan profesi yang tangguh dan
mampu bersaing di tingkat internasional;
4
2) Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni guna
mendorong pengembangan budaya;
3) Membantu pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Tujuan FTUB:
1) Menghasilkan lulusan di bidang keteknikan yang unggul, tangguh
dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, berjiwa
entrepreneur dan berbudi pekerti luhur, serta bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat di bidang keteknikan, sehingga dapat berperan dalam
menentukan arah kebijakan nasional khususnya dalam bidang
energi, transportasi dan pengairan guna meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
Tujuan PS S1 Teknik Sipil:
1) Menghasilkan lulusan yang:
a. Mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pembangunan infrastruktur.
b. Berbudi pekerti dan berkepribadian luhur.
c. Berwawasan global, profesional, inovatif, kreatif, dan mampu
bekerja sama dalam satu tim.
d. Memiliki bekal kecakapan berwirausaha dan pengembangan
diri.
2) Mengembangkan ilmu teknik sipil melalui kegiatan penelitian yang
berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat.
3) Menyebarkan hasil penelitian serta menerapkan secara aktif
keilmuan teknik sipil melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat
yang berorientasi pada pengembangan daerah dan kesejahteraan
masyarakat.
Tujuan PS S1 Teknik Sipil merupakan turunan dari tujuan UB dan
FTUB, dimana tujuan tersebut adalah dalam bidang pendidikan dengan
5
menghasilkan lulusan yang memiliki hard skill dan soft skill yang baik,
serta kompetensi lain yang mendukung lulusan untuk mengembangkan
diri dalam berwirausaha, berkerja dalam tim maupun berkerja pada
perusahaan. Dalam bidang penelitian dengan mengembangkan ilmu
teknik sipil, serta dalam dalam bidang pengabdian kepada masyarakat
yang merupakan jalur implementasi dari pendidikan dan penelitian yang
telah dikembangkan.
Sedangkan dalam kaitannya dengan misi PS S1 Teknik Sipil, diketahui
bahwa point pertama padamisi Program Studi Teknik Sipil adalah untuk
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Sehingga dari misi
tersebut, diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu untuk
melakukan perencanaan, pengawasan dan pembangunan infrastruktur,
serta memiliki soft skill berupa budi pekerti yang luhur dan pribadi yang
baik seperti tertera pada tujuan point 1).
Sedangkan point kedua pada misi PS S1 Teknik Sipil, yaitu
mengembangkan ilmu pengetahuan telah melandasi tujuan PS yang
berupaya untuk mengembangan penelitian dengan berorientasi kepada
pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti yang tertera pada point ke
dua pada tujuan PS S1 Teknik Sipil. Sedangkan tujuan ketiga PS yaitu
bidang pengabdian kepada masyarakat telah sesuai dengan misi ketiga
PS yang berupaya untuk berorientasi pada pebangunan daerah dan
kesejahteraan masyarakat dalam kaitannya dengan pengabdian
kepada masyarakat. Hal ini menjadi jelas, bahwa tujuan yang
ditetapkan oleh PS S1 Teknik Sipil merupakan turunan dari misi yang
ada.
4. Rumusan sasaran program studi yang relevan dengan misinya
PS S1 Teknik Sipil memiliki sasaran – sasaran program yang
diharapkan dapat tercapai pada tahun 2020. Sasaran – sasaran
tersebutdidasarkan pada hasil evaluasi diri serta umpan balik dari
dosen, stake holders, mahasiswa dan tenaga kependidikan. Sasaran –
sasaran tersebut dirumuskan pada tahun 2013, sebagai berikut:
1. Proses pendidikan yang berlangsung mendapat pengakuan atau
standar nasional pada tahun 2015 dan internasional pada tahun 2020.
6
2. Kualitas penelitian dosen selalu meningkat dimana dibuktikan dengan
memenangkan dana penelitian yang dikompetisikan (PHB, RUT) dan
dipublikasikan dalam proceeding, seminar dan jurnal baik nasional
maupun internasional.
3. Kerjasama dengan institusi lain, guna mendukung proses pendidikan
dan penelitian bertambah luas dan meningkat.
4. PS S1 Teknik Sipil FTUB lebih berperan dalam evaluasi pembangunan
infrastruktur dengan memberikan layanan rekayasa forensik.
Guna mewujudkan sasaran – sasaran yang telah dirumuskan, Program
Studi Teknik Sipil telah memilih strategi pencapaian yang efektif dan
efisien, yaitu:
1) Meningkatkan relevansi dengan mengintensifkan jaringan dan
kerjasama antara Program Studi dengan Stakeholder serta secara
berkesinambungan mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum
pendidikan agar dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja dan
pengembangan keilmuan setidak – tidaknya dalam periode 4 tahun
setelah mendapat masukan berbagai pihak baik dalam seminar
ataupun workshop kurikulum.
2) Meningkatkan kualitas dosen sebagai tenaga pendidik untuk
mencapai jenjang pendidikan tertinggi dalam keahliannya, yaitu
dengan cara menugaskan dosen untuk sekolah ke jenjang S3
setidak – tidaknya 1 dosen dalam setahun.
3) Menciptakan suasana akademik yang mendukung proses belajar
mengajar dan bekerja, yaitu melalui penyediaan ruang kelas yang
nyaman, penyediaan fasilitas penunjang seperti buku, jurnal
ataupun jaringan internet yang cepat, serta melalui perbaikan
manajemen internal dengan evaluasi dan pengembangan yang
dilakukan secara intensif setiap semester.
4) Secara aktif menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan pihak –
pihak eksternal, baik dengan lembaga – lembaga pemerintah
maupun dengan alumni baik yang telah bekerja maupun belum
dalam konteks formal di temu alumni maupun secara informal di
7
facebook (https://www.facebook.com/almni.brawijaya?fref=ts) atau
twitter(@AlumniSipilUB), serta terus berusaha memperkenalkan
dan mempromosikan program studi ke masyarakat melalui brosur
dan website.
5) Mengembangkan ilmu teknik sipil dengan mengikuti setidak – tidak
10 kegiatan ilmiah pada tingkat nasional dan 2 kegiatan ilmiah
pada tingkat internasional dalam 1 tahun.
6) Membuat dan memperbaharui isi website Program Studi Teknik
Sipil dengan memuat berbagai informasi – informasi yang
diperlukan baik dalam proses belajar mengajar, penelitian,
manajemen internal maupun hasil – hasil pengabdian masyarakat
dan pengenalan program studi kepada masyarakat umum.
5. Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran program
studi
Dalam mencapai Visi Program Studi Teknik Sipil untuk menjadi
lembaga pendidikan tinggi teknik sipil yang berwawasan global dan
berdaya saing tinggi pada tahun 2020, program studi telah
menetapkan misinya menjadi penyelenggaran pendidikan yang
berkualitas, pelaksana kegiatan untuk mengembangkan keilmuan serta
menjadi program studi yang aktif menerapkan keahlian teknik sipil ke
masyarakat luas.
Berbekal misi dan visi tersebut, maka dirumuskan tujuan Program
Studi Teknik Sipil dalam segi pendidikan untuk membekali lulusan dari
segi wawasan, profesionalitas, inovasi, kreatifitas, kerjasama,
kepribadian, pengembangan diri dan kewirausahaan serta
berkepribadian luhur serta segi penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi, misi serta tujuan
program studi, disusun sasaran – sasaran untuk mendapatkan
standarisasipendidikan tingkat nasional, peningkatan kualitas
penelitian dosen, peningkatan kerjasama dengan insitusi
lain,sertaperan serta aktif dalam pengabdian masyarakat dengan
mengedepankan ciri khas PS S1 Teknik Sipil yaitu dalam hal layanan
rekayasa forensik.
8
Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran PS S1 Teknik Sipil disajikan
pada tabel berikut:
Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi
Menjadi lembaga pendidikan teknik sipil yang berwawasan global dan berdaya saing tinggi pada tahun 2020
• Menyelenggarakan pendidikan teknik sipil yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam kompetisi global
• Menghasilkan lulusan yang o mampu
melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan infrastruktur
o Berbudi pekerti luhur dan berkepribadian tinggi
o Berwawasan global, profesional, inovatif, kreatif dan mampu bekerjasama dalam suatu tim kerja
o Memiliki bekal kecakapan berwirausaha dan pengembangan diri
• Proses pendidikan yang berlangsung mendapatkan pengakuan atau standar nasional pada tahun 2015 dan internasional pada tahun 2020.
1. Meningkatkan relevansi dengan memperkuat jalinan kerjasama antara PS S1 Teknik Sipil FTUB dengan masyarakat pengguna dan memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan, yang dilakukan minimal sekali dalam 4 tahun dengan mengundang pihak-pihak tersebut dalam seminar atau workshop kurikulum.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan tingkat profesional bidang teknik sipil dengan memprogram dosen sekolah ke jenjang S3 minimal 1 dosen dalam setahun sampai seluruh staf pengajar bergelar S3.
3. Menciptakan suasana akademik yang lebih nyaman untuk bekerja, belajar mengajar, melalui penyediaan ruang belajar yang nyaman, penyediaan buku-buku ajar, peningkatan jangkauan dan aksesibilitas internet, serta perbaikan manajemen internal dengan evaluasi terhadap pimpinan jurusan, dosen dan tenaga kependidikan setiap semester.
• Melaksanakan kegiatan pengembangan ilmu teknik sipil melalui kegiatan penelitian yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat
Mengembangkan ilmu teknik sipil melalui kegiatan penelitian yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat
• Kualitas penelitian dosen selalu meningkat dimana dibuktikan dengan memenangkan dana penelitian yang dikompetisikan (PHB,RUT) dan dipublikasikan dalam proceeding, seminar dan jurnal baik nasional dan internasional.
• Kerjasama dengan institusi lain, guna mendukung prose pendidikan dan penelitan bertambah luas dan meningkat
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas peralatan laboratorium, serta mengikuti kegiatan – kegiatan ilmiah pada tingka nasional minimal 10 kegiatan per tahun dan internasional minimal 2 kali setahun
• Menerapkan keahlian teknik sipil secara aktif melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada
Menyebarkan hasil penelitian serta menerapkan secara aktif keilmuan teknik sipil melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada pengembangan
• PS S1 Teknik Sipil FTUB lebih berperan dalam evaluasi pembangunan infrastuktur dengan memberikan layanan rekayasa format.
5. Meningkatkan keberlanjutan dengan cara memperkuat kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintahan, membentuk jaringan alumni dengan mengadakan temu alumni setiap tahun, serta secara aktif melakukan promosi dan pengenalan PS S1
9
pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Teknik Sipil FTUB kepada masyarakat umum setiap awal pendaftaran mahasiswa baru baik melalui laman (website) maupun brosur.
10
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen A dalam evaluasi diri
untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB)
A. Identifikasi SWOT
STRENGTH (S)
1. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah menjalin kerjasama dengan pemerintah
daerah, swasta dan stakeholderdi dalam negeri, baik di bidang
pendidikan, penelitian, pengembangan teknologi maupun pengabdian
kepada masyarakat.
2. Penyelenggaraan proses pendidikan di PS S1 Teknik Sipil-FTUB
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
3. PS S1 Teknik Sipil-FTUB yang berdiri sejak tahun 1963 telah memiliki
banyak alumni yang tersebar di dalam dan luar negeri, di berbagai
instansi pemerintah, swasta maupun wirausaha.
4. Meningkatnya suasana akademik dalam segi penelitian oleh dosen
yang telah dipublikasikan sebagai makalah, seminar, prosiding dan
jurnal.
5. Dilaksanakannya evaluasi secara berkala terhadap proses akademik
dan sistem manajemen, seperti evaluasi kinerja dosen, management
review dan sebagainya, untuk pengembangan dan perbaikan program
studi.
WEAKNESS (W)
1. Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kredibilitas di tingkat
internasional.
2. Masih 7% dosen yang memiliki gelar guru besar dan 27% dosen yang
memiliki kualifikasi S3
3. Penelitian dan kerjasama tingkat internasional yang masih harus di
tindak lanjuti.
4. Peralatan laboratorium masih kurang update untuk menunjang
penelitian.
5. Kurangnya jumlah kegiatan ilmiah, seperti seminar atau kuliah tamu,
dalam lingkup internasional
11
OPPORTUNITY (O)
1. Semakin meningkatkan peluang beasiswa tenaga pengajar untuk
jenjang S3.
2. Semakin banyaknya peluang untuk dana – dana penelitian dan
pengabdian yang bersumber dari pemerintah (LIPI, DIKTI atau DP2M)
dan pihak swasta (dana CSR)
3. Semakin terbukanya sistem informasi secara global sebagai dukungan
mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi.
4. Suasana sosial dan politik yang membaik, membuka peluang untuk
melakukan kerjasama – kerjasama dalam hal pembangunan
infrastruktur untuk pengabdian masyarakat.
5. Terjalinnya korespondensi dosen dengan akademisi di luar negeri
membuka peluang kerjasama dengan perguruan tinggi atau dosen luar
negeri.
THREAT (T)
1. Peminat Program Studi Teknik Sipil yang menurun secara nasional
2. Banyak program studi sejenis, terutama di kawasan Indonesia timur,
yang berusaha meningkatkan kualitas dan promosi.
3. Kebijakan pemerintah untuk membuka kesempatan perguruan tinggi
luar negeri dalam menyelenggarakan proses pendidikan di Indonesia.
4. Terbukanya pasar konstruksi internasional terutama di kawasan asia
yang mengakibatkan tingginya persaingan.
5. Semakin mahalnya biaya pendidikan.
B. Pembobotan IE-Matrix
Tabel A.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen A
Faktor – Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Komentar
Kekuatan:
- Terjalin kerjasama tri dharma PT
- Prasarana dan sarana memadai
- Tersebar dan meningkatnya
jumlah alumni
--
0.20
0.15
0.10
--
4
4
3
--
0.80
0.60
0.30
12
- Meningkatnya suasana akademis
dalam penelitian
- Evaluasi dan perbaikan berkala
0.15
0.25
3
4
0.45
1.00
Kelemahan:
- Kurangnya SDM tingkat
internasional
- Masih kurangnya guru besar dan
S3
- Kerjasama tingkat internasional
yang masih harus ditindak lanjuti
- Peralatan laboratorium masih
kurang update untuk penelitian
- Kurangnya kegiatan ilmiah tingkat
internasional
--
0.03
0.02
0.05
0.02
0.03
--
2
1
2
1
2
--
0.06
0.02
0.10
0.02
0.06
Total 1.0 3.41
Tabel A.2.Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen A
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Komentar
Peluang:
- Meningkatnya peluang beasiswa
studi lanjut bagi dosen
- Banyaknya peluang dana – dana
penelitan dan pengabdian
- Terbukanya sistem informasi
global
- Meningkatnya peluang kerjasama
pembangunan infrastruktur
- Terjalinnya korespondensi dengan
dosen / PT di luar negeri
--
0.20
0.15
0.10
0.15
0.15
--
4
4
3
3
3
--
0.80
0.60
0.30
0.45
0.45
Ancaman:
- Peminat PS S1 Teknik Sipilsecara
nasional menurun
- Kompetisi proses
--
0.10
0.05
--
2
2
--
0.20
0.10
13
penyelenggaraan pendidikan yang
semakin ketat
- Masuknya PT luar negeri di
indonesia
- Terbukanya pasar konstruksi
internasional di Asia
- Semakin mahalnya biaya
pendidikan
0.05
0.03
0.02
2
1
1
0.10
0.03
0.02
Total 1.0 2.95
C. Analisis matrix Internal – Eksternal
Eksternal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
Pertumbuhan melalui
integrasi horizontal Strategi turn around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan Strategi diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan melalui
Diversifikasi konsentrik
Pertumbuhan melalui
Diversifikasi
konglomerat
Likuidasi
Berdasarkan Analisis Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot
dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program
studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi
horizontal”, dimana diharapkan program – program yang telah ada
dapat terus dijaga konsistensinya dan stabilitas dalam pelaksanaan
tata kerja manajemen internal maupun dalam proses penyelenggaraan
pendidikan. Meski demikian,pengembangan dan perbaikan mengarah
ke sisi horizontal, khususnya untuk program yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas secara berkesinambungan.Oleh karena itu
diharapkan adanya perluas / pengembangan program yang berkaitan
dengan peningkatan kerjasama dengan institusi pemerintahan, swasta
maupun pengguna lulusan, serta peningkatan dalam semangat
melakukan penelitian sehingga membuka kesempatan yang lebih lebar
14
dalam menggapai peluang – peluang yang ada seperti penawaran
beasiswa, dana penelitian dan pembangunan infrastruktur.
D. Analisis SWOT
Tabel A.3.Analisa SWOT Komponen A
Kekuatan:
- Meningkatkan
jalinan kerjasama
- Prasarana dan
sarana memadai
- Tersebar dan
meningkatnya
jumlah alumni
- Meningkatnya
suasana
akademis dalam
penelitian
- Evaluasi dan
perbaikan secara
berkala
Kelemahan:
- Kurangnya SDM
tingkat
internasional
- Masih kurangnya
guru besar dan
S3
- Kerjasama tingkat
internasional
yang masih harus
ditindak lanjuti
- Peralatan
laboratorium
masih kurang
update untuk
penelitian
- Kurangnya
kegiatan ilmiah
tingkat
internasional
Peluang:
- Meningkatnya
peluang
beasiswa studi
lanjut bagi dosen
- Banyaknya
peluang dana –
dana penelitan
- Memanfaatkan
suasana
penelitian untuk
mendukung
pengambilan
peluang studi
lanjut
- Memanfaatkan
peluang beasiswa
untuk
meningkatkan
jumlah S3
- Memanfaatkan
terbukanya SI
15
dan pengabdian
- Terbukanya
sistem informasi
global
- Meningkatnya
peluang
kerjasama
pembangunan
infrastruktur
- Terjalinnya
korespondensi
dengan dosen /
PT di luar negeri
- Memanfaatkan
kerjasama dan
tingginya
keinginan
penelitian untuk
mengambil
peluang dana
- Meningkatkan
kerjasama,
penelitian,
pengabdian dan
jalinan alumni
dengan
memanfaatkan
keterbukaan SI
- Memanfaatkan
kerjasama dan
sarana-prasarana
untuk mengambil
peluang
kerjasama
- pembangunan
infrastuktur
Dengan sarana-
prasarana
memadai dapat
mengintensifkan
korespondensi
untuk membantu
menyelenggaraka
n kegiatan ilmiah
dan kerjasama
internasional
- Memanfaatkan
korespondensi
yang ada untuk
melaksanakan
kegiatan ilmiah
atau kerjasama
internasional
- Memanfaatkan
hibah – hibah
penelitian untuk
membantu
pemukhtahiran
peralatan
laboratorium.
Ancaman:
- Peminat PS S1
Teknik Sipil
secara nasional
menurun
- Memanfaatkan
jaringan
kerjasama dan
alumni untuk
- Berusaha
meningkatkan
kualitas dosen
dan kerjasama
16
- Kompetisi proses
penyelenggaraa
n pendidikan
yang semakin
ketat
- Masuknya PT
luar negeri di
indonesia
- Terbukanya
pasar konstruksi
internasional di
Asia
- Semakin
mahalnya biaya
pendidikan
menarik animo
calon mahasiswa
- Evaluasi dan
perbaikan yang
berkala akan
meningkatkan
penyelenggaran
pendidikan
sehingga mampu
bersaing.
- Memanfaatkan
prasarana dan
sarana, serta
sistem evaluasi
yang baik
sehingga mampu
bersaing dengan
PT luar negeri
- Jalinan
kerjasama dan
sebaran alumni
diharap mampu
meningkatkan
daya saing dalam
keterbukaan
pasar konstruksi
internasional
sehingga
meningkatkan
animo
- Berusaha
meningkatkan
kualitas dosen
dan kegiatan
ilmiah untuk
meningkatkan
daya saing.
- Berusaha
meningkatkan
kredibilitas dan
kerjasama
internasional
untuk menangkal
persaingan
dengan PT luar
negeri
- Berusaha
meningkatkan
kredibilitas SDM
di tingkat
internasional
untuk mengatasi
persaingan pasar
konstruksi asia
17
B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan
Mutu
1. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya
Pada tahun 2009 berkaitan dengan proses pengembangan jenjang
pendidikan program studi master (S2) dan program studi doktor (S3)
Teknik Sipil FTUB, dan berdasar atas rekomendasi hasil kesepakatan
rapat pleno Jurusan Teknik Sipil FTUB maka Dekan FTUB menunjuk
Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Sipil FTUB untuk merangkap
jabatan sebagai Ketua Program Studi Sarjana (S1) Teknik Sipil di
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Sebagai gambaran, Ketua
Jurusan Teknik Sipil dipilih melalui musyawarah untuk mufakat dalam
rapat Pleno Dosen Teknik Sipil FTUB, Ketua terpilih Jurusan Teknik
Sipil menunjuk Sekretaris Jurusan untuk membantu tugas – tugas
Ketua Jurusan. Di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
PS Master (S2) dan PS Doktor (S3) dikelola oleh PMD-FTUB,
sedangkan PS Sarjana (S1) dikelola oleh Jurusan sendiri, dalam hal ini
adalah Jurusan Teknik Sipil FTUB.
Program Studi Sarjana (S1) Teknik Sipil dipimpin oleh seorang Ketua
Program Studi dengan tugas pokok dan fungsi, seperti yang tercantum
pada Manual Mutu dengan kode dokumen 00601 05000, sebagai
berikut;
a. Menjalankan kebijakan akademik dan standar mutu pendidikan
yang ditetapkan fakultas dan jurusan;
b. Menyusun rencana kegiatan atau program kerja jurusan;
c. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat di Jurusan;
d. Melaksanakan pengembangan jurusan di bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat;
e. Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama dengan
pemangku kepentingan (stakeholder);
f. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proses belajar
mengajar di tingkat jurusan;
g. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada Dekan
18
h. Mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat Jurusan ,
melakukan koordinasi dengan Program Studi Strata satu, Magister
dan Doktor yang terkait.
Sekretaris Program Studi membantu mengelola tri dharma perguruan
tinggi, dengan tupoksi yang saling melengkapi, yaitu:
a. Menjadi Manajer Representative (MR) yang mempunyai tanggung
jawab dan wewenang mewakili Ketua Jurusan dalam menjalankan
kegiatan penjaminan mutu sehari-hari dibantu dengan Unit
Jaminan Mutu (UJM);
b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum
pendidikan jurusan;
c. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar mengajar bersama
dengan Kelompok Dosen Keahlian;
d. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat jurusan;
e. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium/studio di lingkungan
jurusan;
f. Mengkoordinasikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Praktek (KKN-P)
mahasiswa;
g. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di Jurusan;
h. Menyusun basis data kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat di Jurusan.
Dalam kegiatan administrasi, pimpinan program studi dibantu oleh
Kepala Urusan (KaUr) Akademik jurusan dan staf-staf terkait, antara
lain: staf di bagian recording, staf pengajaran, staf laboran dan staf
ruang baca. Program Studi Teknik Sipil telah memiliki sistem informasi
akademik untuk membantu mahasiswa dan dosen dalam pelaksanaan
kegiatan belajar-mengajar, yaitu Sistem Informasi Akademik
Mahasiswa (SIAM), Sistem Informasi Dosen (SIADO), Sistem
Pelaporan Online (SIMPLE), Sistem Informasi Wisuda (SIUDA), dan
Sistem Informasi Registrasi (SIREGI) yang kesemuanya dijelaskan
lebih lanjut pada standar 6 / komponen F : Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana. Program Studi Teknik Sipil juga secara mandiri menyusun
sistem informasi yang berguna dalam pembentukan database
pengarsipan kegiatan belajar mengajar, pengarsipan dokumen Unit
19
Jaminan Mutu (UJM) serta database alumni, yaitu Sistem Informasi
Arsip (SIMAS) dan Sistem Informasi Mahasiswa (SIHA).
Disamping itu, dalam proses akademik pimpinan program studi dibantu
oleh enam ketua kelompok dosen keahlian (KKDK: Struktur,
Geoteknik, Transportasi, Keairan, Manajemen Konstruksi, Dasar) serta
enam kepala laboratorium (Struktur dan bahan, Mekanika tanah dan
geologi, Transportasi dan jalan raya, Survei dan penginderaan jauh,
Komputasi dan informatika, Studio perancangan) untuk mengelola
laboratorium. Masing – masing KKDK memimpin, mengkoordinasi dan
bertanggung jawab terhadap kelompok dosen yang sesuai dengan
keahlian / konsentrasinya. Untuk memperkuat, mengembangkan dan
memperluas pohon keilmuan di program studi, masing – masing dosen
tergabung dalam laboratorium sesuai dengan kompetensinya masing-
masing.
Untuk menjamin pelaksanaan proses pembelajaran serta melakukan
pengawasan terhadap kualitas proses tersebut, dalam lingkup PS S1
Teknik Sipil telah dibentuk tim Unit Jaminan Mutu (UJM) mulai tahun
2007. Tim ini menyusun standar mutu akademik tingkat jurusan,
melaksanakan audit sistem dan audit kepatuhan secara rutin,
menyampaikan laporan hasil audit dan rekomendasinya kepada ketua
PS, melakukan pengawasan, evaluasi dan analisis terhadap tindak
lanjut pelaksanaan rekomendasi yang telah disepakati. Tim ini
berkoordinasi dengan Gugus Jaminan Mutu (GJM) di tingkat fakultas
dan Pusat Jaminan Mutu (PJM) di tingkat universitas.
2. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta
akuntabilitas pelaksanaan tugas
Dalam pengelolaan Program Studi, Ketua Program Studi dibantu oleh
Sekretaris Program Studi dan beberapa unsur pelaksana, seperti ketua
– ketua laboratorium, ketua – ketua kelompok dosen keahlian dan
Kepala Urusan Akademik Program Studi Teknik Sipil. Sehingga
pengalihan tugas berjalan dengan lancar, bertanggung jawab dan
dapat diawasi secara berkala atau pengecekan sewaktu – waktu.
Ketua laboratorium yang ditunjuk oleh ketua Program Studi
20
bertanggung jawab terhadap pengelolaan laboratorium, termasuk
didalamnya adalah pelaksanaan praktikum, pengembangan penelitian,
perawatan alat – alat inventaris dan juga perencanaan, penggunaan
dan pelaporan keuangan tiap – tiap laboratorium. Sedangkan ketua
kelompok dosen keahlian membantu Ketua Program Studi dalam
pengembangan kurikulum dan keilmuan untuk mencapai visi dan misi
Program Studi. Ketua kelompok dosen keahlian yang dipilih oleh dosen
– dosen dengan keahlian yang sama, mengemban tugas untuk
membantu dalam menyaring tema atau judul proposal skripsi
mahasiswa agar sesuai dengan kompetensi dan payung penelitian
yang ada. Kepala Urusan Akademik bertugas membantu dalam
penangan kegiatan – kegiatan akademik yang bersifat administratif,
meliputi: pencatatan, pengumpulan data serta penyajiannya. Untuk
tugas spesifik, seperti penyusunan proposal hibah kompetisi,
akreditasi, penyelenggaraan ujian, semeter pendek, seminar nasional
dan lain – lain, Ketua Program Studi membentuk tim kecil agar dapat
berkerja optimal dalam pelaksaan tugas spesifik tersebut, serta
melaporkan tahapan, aksi dan hasil kepada Ketua Program Studi
sebagai perwujudan sistem yang akuntable di PS S1 Teknik Sipil.
Pelaksanaan kepemimpinan di Program Studi Teknik Sipil berlangsung
dengan sistem yang demoktratis, dimana dosen, pegawai, mahasiswa
dan stakeholder dapat memberikan masukan / usulan ataupun kritik
baik dalam kegiatan rapat maupun secara insidental. Rapat pleno
dirancang setidak – tidaknya dua kali dalam satu semester, dan
menyesuaikan dengan dinamika penyelenggaraan Program Studi,
yang dihadiri oleh lebih dari 75% dosen. Selain itu juga dilakukan rapat
koordinasi antara para pimpinan Program Studi Teknik Sipil, dan rapat
– rapat kecil tiap – tiap laboratorium ataupun kelompok dosen keahlian.
Setiap keputusan dan ketetapan yang dikeluarkan oleh Ketua Program
Studi bersifat akuntabel, dimana setiap keputusan dan ketetapan
tersebut telah diedarkan sesuai dengan sifatnya, dan telah diarsipkan
dengan baik, sehingga mampu untuk di audit secara berkala ataupun
sewaktu – waktu. Seperti pelaksanaan audit internal mutu di Program
21
Studi Teknik Sipil oleh pusat penjaminan mutu Universitas, ataupun
audit eksternal yang dilakukan oleh BAN PT.
Pimpinan PS juga secara aktif menjalin kerjasama dengan berbagai
instansi pemerintah, instansi swasta, stakeholder, alumni dan orang
tua mahasiswa. Pimpinan secara terbuka menerima segala masukan,
saran ataupun kritik yang sifatnya sebagai evaluasi atas program kerja
yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini akan menjadi masukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pengelolaan PS.
3. Partisipasi civitas akademika dalam pengembangan kebijakan, serta
pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program
Civitas akademika memiliki banyak kesempatan dalam berpartisipasi
untuk pengembangan kebijakan, baik melalui rapat pleno yang dihadiri
oleh seluruh dosen, maupun melalui rapat – rapat terbatas dalam rapat
koordinasi laboratorium atau kelompok dosen keahlian. Selain itu,
civitas akademika juga dapat memberikan saran, masukan dan kritik
dalam pengembangan kebijakan Program Studi secara langsung
kepada Pimpinan Program Studi. Setiap kebijakan, keputusan ataupun
ketetapan di sosialisasikan secara baik melalui surat atau media papan
pengumuman serta website Program Studi (www.sipil.ub.ac)
Untuk mengoptimalkan kebijakan – kebijakan yang diambil, Ketua
Program Studi menyusun tim – tim kecil pelaksana program, yang
membantu untuk mengoptimalkan dan mendorong peran serta civitas
akademika dalam proses pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan
program.
4. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring
pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan
program.
Program – program PS S1 Teknik Sipil telah dilaksanakan sesuai
dengan visi, misi, sasaran dan tujuan PS S1 Teknik Sipil-FTUB seperti
yang tertuang dalam Renstra. Pengelolaan ini bersifat transparandan
akuntabel, sehingga dapat dimonitor dan diaudit oleh lembaga jaminan
mutu, mulai dari tingkat jurusan (UJM), fakultas (GJM) dan universitas
22
(PJM). Audit internal yang bersifat rutin dilaksanakan menjadi dua
batch (audit sistem dan audit kepatuhan). Hasil dari audit ini akan
digunakan sebagai laporan akuntabilitas kinerja progam studi ke
Fakultas terkait dan ke Universitas melalui PJMUB. Sedangkan audit
eksternal dilakukan oleh BAN PT dalam bentuk penilaian desk
evaluation maupun site visit untuk memonitoring kesesuai pelaksanaan
program kerja dengan visi, misi dan tujuan PS. Kegiatan monitoring
juga dilakukan oleh alumni, baik yang secara langsung berinteraksi
dengan PS S1 Teknik Sipil, maupun yang memonitoring secara tidak
langsung melalui website atau media lain.
5. Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan
Kepemimpinan PS telah dilakukan dengan cara yang efisien dan
efektif. Dalam mengelola program studi, pemimpin telah
mendelegasikan tugas – tugasnya ke unsur – unsur pelaksana. Selain
melaksanakan tugas, unsur pelaksana juga memberi masukan atau
saran, kendala dan laporan terkait bidang mereka masing - masing.
Dengan mendelegasikan tugas, maka efisiensi dan efektifitas dapat
tercapai, dimana pemimpin dapat mengetahui permasalahan –
permasalahan yang terjadi secara luas, namun tidak harus
menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk terjun ke setiap bidang.
Selain itu dengan adanya sistem informasi yang online, baik yang
berhubungan dengan data dosen, kemahasiswaan maupun proses
pembelajaran seperti yang terdapat pada komponen F atau standar 6
di Buku 3A borang akreditasi BAN PT, dapat dipergunakan untuk
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan secara cepat.
6. Evaluasi program dan pelacakan lulusan
Dari hasil pelacakan alumni diketahui bahwa 80% lulusan bekerja
sesuai dengan bidang keahliannya dengan rata-rata waktu tunggu
kurang dari 3 bulan. Dalam lima tahun terakhir, diketahui bahwa rata-
rata IPK mahasiswa adalah 3,152 dengan trend yang semakin
meningkat, serta rata-rata masa studi adalah5 tahun dengan trend
yang semakin singkat. Hasil ini menunjukkan bahwa pengelolaan
23
program studi masih sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Namun
demikian untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan bekerja
lulusan, masih perlu meningkatkan soft skill, IPK dan memperpendek
masa studi.
7. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan
hasil evaluasi internal dan eksternal
PS S1 Teknik Sipil merencanakan dan mengembangkan program
didasarkan atas evaluasi, analisa SWOT serta potensi yang dimiliki.
Evaluasi dilakukan oleh pihak internal PS berdasar atas masukan dan
laporan kinerja yang ada, maupun dari evaluasi luar yang diberikan
berupa masukan dan saran oleh stakeholder, alumni atau lembaga
jaminan mutu. Perencanaan dan pengembangan PS S1 Teknik Sipil
FTUB dituangkan dalam: (1) Dokumen Rencana Strategis tahun 2011-
2015 (kode dokumen 00601 02000), (2) Dokumen Program Kerja
(Progker) Teknik Sipil FT UB (kode dokumen 00601 03000).
8. Kerjasama dan kemitraan
Kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian telah dilakukan
dengan beberapa perusahaan, instansi pemerintah dan instansi
swasta, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerjasama yang
dilakukan dalam bidang pendidikan dengan perguruan tinggi di luar
negeri, antara lain: National Central University (NCU) Taiwan,
University of Yamanashi Jepang, University of Miyazaki Jepang, dan
University of Kentucy USA.
Selain itu telah terjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan
perusahaan dalam bentuk permintaan jasa tenaga profesional untuk
penyelesaian proyek, preliminary study atau penyelidikan kasus, serta
dalam bentuk pengujian laboratorium atau survey lapangan yang
dilakukan atas nama PS.
Usaha kemitraan dilakukan dalam bentuk pengabdian masyarakat
dengan intensitas setidak – tidaknya lebih dari lima kegiatan dalam
satu semester. Kemitraan ini terwujud atas peran serta aktif civitas
akademika dengan pendanaan DPP, DIPA ataupun pendanaan dari
24
sumber lain. Detail mengenai kemitraan dan kerjasama akan dibahas
lebih lanjut pada Standar 7 / komponen G. Penelitian, Pelayanan /
Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama.
9. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu
pembelajaran mahasiswa
Evaluasi program dilakukan berdasar masukan dari dosen, mahasiswa,
alumni dan pengguna lulusan. Evaluasi yang diberikan terutama oleh
alumni dan pengguna lulusan berdampak pada pengembangan,
peningkatan dan perbaikan program – program kerja dibidang mutu
pembelajaran dan pengalaman mahasiswa. Hal ini terlihat dari
pengembangan dan perbaikan kurikulum berdasar atas evaluasi rutin
setidak-tidaknya 4 tahun sekali untuk memenuhi kebutuhan akan
pengalaman dan peningkatan mutu pembelajaran mahasiswa. Salah
satu kebijakan yang diambil dari evaluasi program untuk menambah
pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa adalah dengan
mendatangkan dosen atau praktisi profesional dari lingkungan luar
(eksternal), serta dengan melakukan studi lapangan (ekskursi) ke
perusahaan atau instansi yang terkait dengan bidang Teknik Sipil.
Indikator keberhasilan dari adanya evaluasi program
pengalaman dan mutu pembelajaran terlihat pada gambar B.9.1 yang
menunjukkan turunnya lama studi rata
satu indikator. Selain itu adanya peningkatan terhadap keterlibatan
mahasiswa baik pada penelitian maupun pengabdian
masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen seperti terlihat pada
Standar 7 / Komponen G. Penelitian, Pelayanan / Pengabdian Kepada
Masyarakat dan Kerjasama.
10. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi
(misalnya kajian kurikulum, monit
mahasiswa, dosen dan penguji eksternal)
Untuk meningkatkan mutu pengelolaan,
secara rutin mengadakan kajian kurikulum berdasar atas
perkembangan, kebutuhan dan masukan dari mahasiswa, dosen,
pengguna lulusan, alumni serta pihak
Sipil memiliki UJM yang membantu dalam memonitoring dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dalam kesesuaiannya dengan
silabus dan RPKPS, dengan berdasar pada dokumen materi
perkuliahan, dokumen tu
dari mahasiswa setiap akhir semester.
5,843
2006/2007 2007/2008
La
ma
Stu
di
rata
-ra
ta (
tah
un
)
Gambar B. 9.1 Lama Studi rata-rata
Indikator keberhasilan dari adanya evaluasi program
pengalaman dan mutu pembelajaran terlihat pada gambar B.9.1 yang
menunjukkan turunnya lama studi rata-rata per tahun sebagai salah
. Selain itu adanya peningkatan terhadap keterlibatan
mahasiswa baik pada penelitian maupun pengabdian
masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen seperti terlihat pada
Komponen G. Penelitian, Pelayanan / Pengabdian Kepada
Masyarakat dan Kerjasama.
Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi
(misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi
mahasiswa, dosen dan penguji eksternal)
Untuk meningkatkan mutu pengelolaan, PS S1 Teknik Sipil
secara rutin mengadakan kajian kurikulum berdasar atas
perkembangan, kebutuhan dan masukan dari mahasiswa, dosen,
a lulusan, alumni serta pihak – pihak terkait. PS S1 Teknik
memiliki UJM yang membantu dalam memonitoring dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dalam kesesuaiannya dengan
silabus dan RPKPS, dengan berdasar pada dokumen materi
perkuliahan, dokumen tugas, dokumen soal – soal ujian dan masukan
dari mahasiswa setiap akhir semester.
5,63
4,7
5,2
4,8
2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011
Tahun Akademik
25
Indikator keberhasilan dari adanya evaluasi program terhadap
pengalaman dan mutu pembelajaran terlihat pada gambar B.9.1 yang
rata per tahun sebagai salah
. Selain itu adanya peningkatan terhadap keterlibatan
mahasiswa baik pada penelitian maupun pengabdian kepada
masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen seperti terlihat pada
Komponen G. Penelitian, Pelayanan / Pengabdian Kepada
Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi
oring dan mekanisme balikan bagi
PS S1 Teknik Sipil telah
secara rutin mengadakan kajian kurikulum berdasar atas
perkembangan, kebutuhan dan masukan dari mahasiswa, dosen,
PS S1 Teknik
memiliki UJM yang membantu dalam memonitoring dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dalam kesesuaiannya dengan
silabus dan RPKPS, dengan berdasar pada dokumen materi
soal ujian dan masukan
4,7
2011/2012
26
Di tengah semester, PS S1 Teknik Sipil mengadakan kegiatan
“cangkrukan” yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dan kritik
dari mahasiswa, serta media untuk mensosialisasi kebijakan / aturan
PS S1 Teknik Sipil terhadap mahasiswa. Perbaikan – perbaikan
dilakukan atas saran atau kritik mahasiswa, dan diakhir semester
mahasiswa memberikan evaluasi secara menyeluruh terhadap proses
perkuliahan dan kinerja dosen melalui kuisoner tertutup.
Dalam usaha peningkatan mutu, PS S1 Teknik Sipil mendatangkan
dosen atau praktisi profesional eksternal untuk memenuhi kebutuhan
kurikulum. Dosen eksternal tersebut diwajibkan untuk mengisi
dokumen pemantauan perkuliahan tentang materi yang diberikan,
serta memberikan evaluasi pada kegiatan belajar mengajar yang
mereka berikan.PS S1 Teknik Sipil juga menghadirkan penguji
eksternal terutama pada bidang keilmuan unggulan yang juga
berhubungan dengan perusahaan atau instansi terkait bidang teknik
sipil.
11. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga
Gambar B.11.1 menunjukkan bahwa Universitas Brawijaya memiliki
tiga strata penjaminan mutu dalam lingkup internal, yaitu PJM (Pusat
Jaminan Mutu), GJM (Gugus Jaminan Mutu) dan UJM (Unit Jaminan
Mutu). PJM adalah penjaminan mutu ditingkat Universitas yang
berkoordinasi dengan rektor dan GJM-UJM, GJM adalah penjamin
mutu ditingkat fakultas yang berkoordinasi dengan dekan dan PJM-
UJM, sedangkan UJM adalah penjamin mutu tingkat program studi,
yang berkoordinasi dengan Ketua Program Studi dan PJM-GJM.
27
Struktur Organisasi
Penjaminan Mutu UB
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITASREKTOR
1. PJM2. SPI
Gugus Jaminan
Mutu (GJM)
Unit Jaminan
Mutu (UJM)
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
DEKAN/PROGRAM
(PROGRAM STUDI S2 ,S3)
(Unit Pelaksana Akademik)
KETUA JURUSAN
(PROGRAM STUDI S1, S2, S3)
(Unit Pelaksana Akademik)
Unit Penunjang
Pelaksana Akademik
Audit
PJM = Pusat Jaminan Mutu
SPI = Satuan Pengawas Internal
16
Gambar B. 11.1 Struktur Organisasi Penjaminan Mutu Internal
12. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu
hasil belajar mahasiswa
Proses penjaminan mutu memberikan manfaat terhadap pengalaman
dan mutu hasil belajar mahasiswa. UJM membantu dalam penyusunan
dokumen – dokumen pendukung pengelolaan PS, seperti Manual Mutu
(MM), Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK) yang efektif
dalam mewujudkan pelaksanaan akademik dan proses belajar
mengajar yang lebih baik, lebih cepat dan lebih tepat.
Contoh dari dampakpenerapan penjaminan mutu adalah tersusunnya
data akademik yang rapi dan teratur, peningkatan keaktifan dosen
dalam pengabdian masyarakat, penelitian dan publikasi, peningkatan
IPK lulusan, penurunan waktu lama studi, peningkatan peran serta
mahasiswa dalam kompetisi dan seminar – seminar.
Contoh lain dari dampak proses penjaminan mutu adalah
dikembangkannya kelas – kelas kecil pada mata kuliah tertentu untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi – materi
perkuliahan yang mendasar, seperti pada mata kuliah statika. Hal ini
dilakukan setelah memperhatikan bahwa mahasiswa banyak
mengalami kesulitan pada mata kuliah lanjut yang terindikasi nilai –
28
nilai mahasiswa yang banyak didominasi nilai B dan C. Setelah
dilakukan evaluasi yang lebih mendalam, diketahui bahwa pemahaman
pada mata kuliah dasar, yaitu statika, yaitu kurang. Oleh karena itu, PS
berusaha meningkatkan pemahaman terhadap mata kuliah ini dengan
mengupayakan kelas – kelas kecil dengan jumlah maksimal 25
mahasiswa per kelas.
13. Metodologi baku mutu (benchmarking)
Sesuai komponen A atau Standar 1 Buku 3A (visi dan misi PS S1
Teknik Sipil) yang berupaya untuk mencapai persaingan dunia
internasional pada tahun 2020, maka PS S1 Teknik Sipil berupaya
memulai langkah ke dunia internasional dengan menggunakan
kurikulum standar baku mutu yang mengacu pada ABET (Accreditation
Board for Engineering and Technology) 2000. Disamping itu standar
baku mutu juga mengacu kepada kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) sesuai dengan kepmendiknas no. 232/U/2000 dan No.
045/U/2002. Pada tahun 2012, PS S1 Teknik Sipil telah memulai
persiapan kurikulum yang mengacu kepada Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) sesuai dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012.
Baku mutu juga mengacu pada Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas
Brawijaya yang selalu diaudit 2 kali dalam setahun. Baku mutu yang
digunakan oleh PJM adalah BAN-PT, ISO dan pelayanan prima. Selain
itu, untuk menjaga konsistensi dalam pelaksanaan dan pengelolaan
PS, telah disusun Manual Prosedur (MP) segala kegiatan yang
berhubungan dengan PBM ataupun pengelolaan PS yang mana selalu
dievaluasi secara periodik.
14. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan
Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan dilakukan oleh
jurusan dan stakeholder melalui monitoring dan evaluasi (monev) untuk
mengetahui sejauh mana mutu yang telah diberikan. Penilaian ini
digunakan sebagai pendorong untuk memperbaiki, meningkatkan dan
mengembangkan mutu dari PS. Pranata kelembagaan mengacu
29
padaorganisasi tata kelola (OTK) Fakultas dan Universitas, pedoman
pendidikan tahun akademik universitas tata tertib kepegawaian dan
kode etik Universitas Brawijaya, serta peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
15. Evaluasi internal yang berkelanjutan
Evaluasi – evaluasi internal dilakukan secara rutin dan berkelanjutan
untuk memperbaiki dan meningkatan mutu pengelolaan PS, antara
lain:
• Evaluasi rutin oleh tim UJM setidaknya 2 kali dalam sebulan
terhadap proses pengelolaan PS, dengan dokumen notulensi
yang terarsipkan dengan rapi dan lengkap.
• Evaluasi terhadap proses perkuliahan dilakukan dua kali dalam
satu tahun melalui kuisoner,
• Evaluasi terhadap kinerja dosen dan penyelenggaran
administrasi dilakukan satu tahun sekali,
• Audit internal dilakukan satu tahun dua kali oleh PJM yang
berupa audit sistem dan audit kepatuhan, serta
• Evaluasi terhadap kurikulum dilakukan setidak-tidaknya 4 tahun
sekali.
16. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam
perbaikan dan pengembangan program
Hasil evaluasi internal dan eksternal dimanfaatkan sebagai bahan
dalam penyusunan Renstra dan Progker untuk peningkatan dan
pengembangan PS terhadap kegiatan tri dharma perguruan tinggi di
masa selanjutnya. Selain itu hasil dari evaluasi juga dimanfaatkan
dalam memperbaiki dan mengembangkan kurikulum berbasis
kompetensi agar dapat memberikan kepuasan bagi mahasiswa, dosen
dan pengguna lulusan. Hasil dari evaluasi juga digunakan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Hasil dari evaluasi internal dan
eksternal juga digunakan sebagai bahan dalam pembuatan Manual
30
Prosedur (MP) untuk pelaksanaan dan pengelolaan PS yang lebih
baik.
17. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu
Kerjasama dan kemitraan instansi dimanfaat dalam pengendalian dan
peningkatan mutu sumber daya manusia di PS S1 Teknik Sipil FTUB.
Dosen – dosen PS S1 Teknik Sipil ditugaskan mengikuti pelatihan –
pelatihan kurikulum, pelatihan penulisan jurnal, pelatihan dalam bidang
keilmuan yang terkait, pelatihan metode pembelajaran, pelatihan
penulisan buku ajar serta pelatihan – pelatihan sejenis lainnya yang
diselenggarakan oleh internal Universitas Brawijaya ataupun diluar
instansi sendiri.
PS S1 Teknik Sipil FTUB juga mengadakan seminar – seminar, kuliah
tamu ataupun diskusi dengan perusahaan atau stakeholder, seperti PT
Wika, PT. KAI Madiun untuk mendapatkan masukan – masukan serta
evaluasi terhadap pengelolaan mutu lulusan.
Untuk meningkatkan mutu lulusan, PS bekerjasama dengan kemitraan
terkait dalam program magang / praktek kerja lapangan serta studi
ekskursi untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan secara riil
di lapangan.
31
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen B dalam evaluasi diri
untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB)
A. Identifikasi SWOT
STRENGTH (S)
1. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah memiliki struktur tata pamong yang
jelas, efektif dan efisien beserta dengan deskripsi kerja masing –
masing jabatan.
2. Pengelolaan PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah berjalan dengan
demokratis dan menerapkan asas kredibilitas, transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab dan adil.
3. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah membentuk Unit Jaminan Mutu (UJM)
yang bekerja secara optimal dalam mengawasi, mengevaluasi dan
meningkatkan mutu PS S1 Teknik Sipil, antara lain dengan menyusun
MP dan IK.
4. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah memiliki sistem informasi akademik dan
administratis secara online.
5. Sumber daya manusia, antara lain: dosen, laboran, staf administrasi
dan staf ruang baca, mendukung dan berperan serta aktif dalam
pengelolaan PS.
WEAKNESS (W)
1. Keputusan akhir dari kebijakan – kebijakan strategis dipegang oleh
Rektorat dan Dekanat, sehingga program studi lebih bersifat sebagai
pelaksana.
2. Penelitian, kerjasama dan kemitraan dengan perguruan tinggi atau
instansi yang lain, terutama dalam tingkat internasional, masih dinilai
kurang.
3. PS S1 Teknik Sipil masih mengalami kesulitan dalam melacak lulusan,
terutama yang telah lulus lebih dari 20 tahun.
4. Dana yang dibutuhkan masih mengandalkan DPP-SPP dan DIPA,
sedangkan keputusan penetapan anggaran yang diajukan masih
bergantung terhadap kebijakan Universitas dan Fakultas.
32
OPPORTUNITY (O)
1. Adanya dana hibah untuk penjaminan mutu PS (seperti hibah SPMI)
atau hibah – hibah penelitian, baik yang berasal dari DIKTI maupun
instansi lain.
2. Adanya akses pimpinan PS untuk memberikan pendapat dan
pandangan dalam rapat pimpinan di tingkat fakultas ataupun rapat
kerja pimpinan (Rakerpim) Universitas Brawijaya.
3. Adanya koordinasi yang intensif antara UJM dengan PJM di tingkat
universitas maupun GJM di tingkat fakultas.
4. Adanya jaringan alumni untuk meningkatkan mutu lulusan serta
meningkatkan intensitas kerjasama dengan instansi ataupun
denganstakeholder.
5. Banyaknya pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
manajemen serta organisasi untuk meningkatkan mutu pengelolaan
PS.
THREAT (T)
1. Semakin banyaknya program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk dijalankan di tingkat PS akan membuat beban
tanggung jawab pimpinan PS bertambah.
2. Masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam pengenalan PS yang
tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan sehari – hari.
3. Sistem informasi yang online menimbulkan ancaman dari hacker untuk
merubah dan memanipulasi data.
4. Semakin tingginya persaingan dalam memperoleh hibah – hibah.
5. Perguruan tinggi internasional atau instansi – instansi enggan
bekerjasama dengan PS yang memiliki nilai akreditasi yang rendah.
B. Pembobotan IE-Matrix
Tabel B.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen B
Faktor – Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Komentar
Kekuatan:
- Struktur tata pamong yang jelas,
--
0.20
--
4
--
0.80
33
efektif dan efisien
- Pengelolaan PS S1 Teknik Sipil
yang berkredibilitas, adil,
transparan, akuntable dan
bertanggung jawab.
- UJM yang terbentuk beserta MP
dan IK.
- Sistem informasi akademik dan
administrasi secara online
- SDM yang mendukung dan
berperan aktif dalam pengelolaan
0.15
0.15
0.10
0.15
4
4
3
3
0.60
0.60
0.30
0.45
Kelemahan:
- Keputusan akhir dipegang oleh
Rektorat dan Dekanat
- Kurangnya kerjasama dan
kemitraan internasional
- Kesulitan dalam pelacakan
lulusan
- Masih mengandalkan dana DPP-
SPP dan DIPA
--
0.10
0.05
0.05
0.05
--
2
1
1
1
--
0.20
0.10
0.05
0.05
Total 1.0 3.15
Tabel B.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen B
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Komentar
Peluang:
- Adanya dana hibah untuk
penjaminan mutu dan penelitian
- Adanya akses untuk berpendapat
dalam Rakerpim oleh KPS
- Adanya koordinasi yang intensif
antar penjamin mutu disetiap
tingkat
- Adanya jaringan alumni
--
0.20
0.15
0.10
0.20
--
4
4
3
4
--
0.80
0.60
0.30
0.80
34
- Banyaknya pelatihan untuk
meningkatkan mutu pengelolaan
0.15 3
0.45
Ancaman:
- Bertambahnya program
pendidikan menambah beban
tanggung jawab KPS
- Rendahnya kepedulian
masyarakat dalam pengenalan PS
- SI online rawan terhadap hacker
- Semakin tinggi persaingan
memperoleh hibah.
- Keengganan PT/instansi
internasional untuk berkerjasama
dengan PS berakreditasi rendah
--
0.03
0.02
0.03
0.10
0.02
--
2
2
2
1
1
--
0.06
0.04
0.06
0.10
0.02
Total 1.0 3.23
C. Analisis matrix Internal – Eksternal
Eksternal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
Pertumbuhan melalui
integrasi horizontal Strategi turn around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan Strategi diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan melalui
diversifikasi konsentrik
Pertumbuhan melalui
diversifikasi
konglomerat
Likuidasi
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot
dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program
studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”,
dimana berarti bahwa progam yang ada telah berjalan dengan baik,
namun diharapkan program – program yang ada dapat dikembangan
dan diperbaikisecara berkesinambungan.Pengembangan ini berkaitan
dengan peningkatan mutu pengelolaan dan soliditas tata pamong yang
35
ada. Selain itu peran serta dari SDM harus dapat ditingkatkan lebih
tinggi untuk memperoleh peluang – peluang yang ada.
D. Analisis SWOT
Tabel B.3. Analisa SWOT Komponen B
Kekuatan:
- Struktur tata
pamong yang
jelas, efektif dan
efisien
- Pengelolaan PS
S1 Teknik Sipil
yang
berkredibilitas,
adil, transparan,
akuntable dan
bertanggung
jawab.
- UJM yang
terbentuk beserta
MP dan IK.
- Sistem informasi
akademik dan
administrasi
secara online
- SDM yang
mendukung dan
berperan aktif
dalam
pengelolaan
Kelemahan:
- Keputusan akhir
dipegang oleh
Rektorat dan
Dekanat
- Kurangnya
kerjasama dan
kemitraan
internasional
- Kesulitan dalam
pelacakan lulusan
- Masih
mengandalkan
dana DPP-SPP
dan DIPA
Peluang:
- Adanya dana
hibah untuk
penjaminan mutu
dan penelitian
- Adanya akses
untuk
berpendapat
dalam Rakerpim
oleh KPS
- Adanya
koordinasi yang
- Memanfaatkan
sistem tata
pamong yang
solid untuk
mendapatkan
peluang dana
hibah dan
pelatihan yang
ada.
- Menggunakan
bekal UJM yang
- Memanfaatkan
akses dalam
Rakerpim untuk
memberikan
masukan positif
kepada
pemegang
keputusan.
- Memanfaatkan
hibah penelitian
dan penjamin
36
intensif antar
penjamin mutu
disetiap tingkat
- Adanya jaringan
alumni
- Banyaknya
pelatihan untuk
meningkatkan
mutu
pengelolaan
solid untuk
meningkatkan
koordinasi dan
kerjasama
dengan lembaga
penjamin mutu
lain.
- Menggunakan
pengelolaan PS
S1 Teknik Sipil
yang baik agar
dapat
meningkatkan
jaringan alumni.
mutu untuk
mengatasi
permasalah dana
- Memanfaatkan
jaringan alumni
untuk
meningkatkan
kerjasama
internasional dan
kemudahan
pelacakan
lulusan.
Ancaman:
- Bertambahnya
program
pendidikan
menambah
beban tanggung
jawab KPS
- Rendahnya
kepedulian
masyarakat
dalam
pengenalan PS
- SI online rawan
terhadap hacker
- Semakin tinggi
persaingan
memperoleh
hibah.
- Keengganan
PT/instansi
internasional
untuk
berkerjasama
dengan PS
berakreditasi
rendah
- Sistem tata
pamong yang
ada telah
memudahkan
pimpinan dalam
mendelegasikan
tugas / beban
progam
pendidikan baru.
- Medorong SDM
untuk berperan
aktif dalam
pengabdian
masyarakat
sehingga PS S1
Teknik Sipil
menjadi dikenal
dan memiliki
kredibilitas
- Meningkatkan
mutu
pengelolaan PS
dengan bantuan
UJM agar
memperoleh
akreditasi A dan
memenangkan
persaingan hibah
- Mengatasi beban
tugas yang
berlebihan pada
perorangan
dengan sistem
delegasi yang
baik.
- Mengusahakan
penguatan
jaringan alumni
untuk mengatasi
permasalah
kerjasama dan
kurangnya
kepedulian
masyarakat
37
C. Mahasiswa dan Lulusan
1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa
Terdapat beberapa jalur dalam rekrutmen dan seleksi calon
mahasiswa di PS S1 Teknik Sipil FTUB mengikuti kebijakan yang telah
di tetapkan oleh Universitas Brawijaya:
a. Jalur Nasional
• SNMPTN Jalur Ujian
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Jalur Ujian adalah seleksi masuk calon mahasiswa melalui ujian
tulis yang dilaksanakan secara bersama – sama oleh beberapa
PTN
• SNMPTN Jalur Undangan / PSB
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Jalur Undangan / Penjaringan Siswa Berprestasi (PSB) adalah
seleksi masuk calon mahasiswa tanpa melalui ujian tulis bagi
siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, yang
memiliki prestasi dalam bidang pendidikan akademik yang
dibuktikan dengan nilai rapor.
b. Jalur Mandiri
• PSB Non Akademik
Penjaringan Siswa Berprestasi (PSB) Non Akademik adalah
seleksi masuk calon mahasiswa tanpa melalui ujian tulis bagi
siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, yang
memiliki prestasi minimal juara III tingkat propinsi di bidang
Olahraga atau Seni tanpa melihat nilai rapor.
• SPMK
Seleksi Penerimaan Minat dan Kemampuan (SPMK) adalah
seleksi masuk calon mahasiswa melalui ujian tulis yang
dilakukan khusus oleh Universitas Brawijaya.
• SPKD
Seleksi Penerimaan Kemitraan Daerah (SPKD) adalah seleksi
masuk calon mahasiswa melalui ujian tulis yang dilakukan
berkerjasama dengan daerah tertentu.
38
• SPKIns
Seleksi Penerimaan Kemitraan Instansi (SPKIns) adalah seleksi
masuk calon mahasiswa melalui ujian tulis yang dilakukan
berkerjasama dengan instansi tertentu.
• SPKS
Seleksi Penerimaan Kemitraan Sekolah (SPKS) adalah seleksi
masuk calon mahasiswa melalui ujian tulis yang dilakukan
berkerjasama dengan sekolah tertentu.
• Seleksi Alih Program
Seleksi Alih Program adalah seleksi masuk calon mahasiswa
DIII yang telah lulus dan ingin melanjutkan ke jenjang
pendidikan S1.
• SPKPD
Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKPD)
adalah seleksi masuk calon mahasiswa penyandang disabilitas
melalui administratif dan tes wawancara yang dilakukan oleh
pusat studi dan layanan disabilitas Universitas Brawijaya (PSLD
UB).
Berdasarkan data jumlah peminat PS S1 Teknik Sipil sesuai dengan
Gambar C.1.1, PS S1 Teknik Sipil mengalami trend peningkatan
jumlah peminat hingga mencapai lebih dari 200% bila dibandingkan
dengan keadaan 5 tahun sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada
jumlah daya tampung, yaitu 160 mahasiswa baru (maba) pada tahun
ajaran 2007/2008 menjadi 200 pada tahun 2011/2012. Namun
demikian, tingginya animo mahasiswa baru untuk memilih PS S1
Teknik Sipil ternyata masih jauh lebih besar daripada peningkatan
jumlah daya tampung, oleh karenanya dalam kurun 5 tahun terakhir,
telah terjadi peningkatan rasio keketatan hingga mencapai 1:10,61
pada tahun ajaran 2011/2012 seperti yang terlihat pada Gambar C.1.2.
Rasio tingkat persaingan ini berada diatas rata – rata rasion tingkat
persaingan yang distandarkan oleh BAN-PT, yaitu 1:6.
Gambar C.
Gambar C.
Sedangkan jumlah mahasiswa baru yang melakukan daftar ulang
setelah dinyatakan lulus seleksi mengalami fluktuasi selama kurun
waktu 5 tahun terakhir ini.
mulai tahun ajaran 2008/2009, jumlah mahasiswa baru yang lulus
seleksi menjadi bertamba
baru per tahun. Sedangkan jumlah mahasiswa baru yang
melaksanakan daftar ulang mengalami trend kenaikan dalam kurun
waktu 4 tahun terakhir ini, seperti terlihat pada gambar C.1.3.
Penambahan jumlah daya tampung pada tahun ajaran 2008/2009
sebesar 15% tampaknya
ulang mahasiswa baru
yang terlihat pada Gambar C.1.4
972
2007/2008
Pe
min
at
6,08
2007/2008
Ra
sio
Ke
ke
tata
n
Gambar C. 1.1 Jumlah Peminat pada PS S1 Teknik Sipil
Gambar C. 1.2 Rasio Peminat dan Daya Tampung
Sedangkan jumlah mahasiswa baru yang melakukan daftar ulang
setelah dinyatakan lulus seleksi mengalami fluktuasi selama kurun
waktu 5 tahun terakhir ini. Dengan adanya penambahan daya tampung
mulai tahun ajaran 2008/2009, jumlah mahasiswa baru yang lulus
eleksi menjadi bertambah hingga rata – rata menjadi 185
baru per tahun. Sedangkan jumlah mahasiswa baru yang
melaksanakan daftar ulang mengalami trend kenaikan dalam kurun
waktu 4 tahun terakhir ini, seperti terlihat pada gambar C.1.3.
jumlah daya tampung pada tahun ajaran 2008/2009
tampaknya mengakibatkan jumlah prosentase daftar
ulang mahasiswa baru sedikit berkurang pada tahun tersebut, seperti
ada Gambar C.1.4. Jumlah ini berfluktuasi,
10971212
1541
2122
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012
Tahun Akademik
5,936,55
7,71
10,61
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012
Tahun Akademik
39
Sedangkan jumlah mahasiswa baru yang melakukan daftar ulang
setelah dinyatakan lulus seleksi mengalami fluktuasi selama kurun
Dengan adanya penambahan daya tampung
mulai tahun ajaran 2008/2009, jumlah mahasiswa baru yang lulus
rata menjadi 185 mahasiswa
baru per tahun. Sedangkan jumlah mahasiswa baru yang
melaksanakan daftar ulang mengalami trend kenaikan dalam kurun
waktu 4 tahun terakhir ini, seperti terlihat pada gambar C.1.3.
jumlah daya tampung pada tahun ajaran 2008/2009
mengakibatkan jumlah prosentase daftar
pada tahun tersebut, seperti
berfluktuasi, hingga pada
tahun ajaran 2011/2012
daftar ulang mengalami peningkatan me
hanya sedikit dibawah batas dari standar BAN
Gambar C. 1.3 Jumlah M
Gambar C.
Dari jumlah mahasiswa baru yang melaksanakan daftar ulang di
Teknik Sipil FTUB, dalam 4 tahun terakhir rata
jalur SNMPTN Tulis, 28% dari jalur SPMK, 15% dari jalur SNMPTN
Undangan, 7% dari jalur PSB Non
untuk jalur SPKS Ins, SPKD, SAP dan Bidik Misi. Gambar C.1.5
menunjukkan bahwa distribusi asal jalur seleksi mahasiswa baru di
2007/2008
158
128
Jum
lah
ma
ha
sisw
a
81,01
2007/2008
%
jaran 2011/2012 jumlah mahasiswa baru yang melaksanakan
daftar ulang mengalami peningkatan mencapai 94,44%, yang berarti
sedikit dibawah batas dari standar BAN-PT yaitu 95%.
Jumlah Mahasiswa Baru yang Lulus Seleksi dan Daftar Ulang
Gambar C. 1.4 Prosentase Peminat yang Daftar Ulang
Dari jumlah mahasiswa baru yang melaksanakan daftar ulang di
FTUB, dalam 4 tahun terakhir rata-rata 46% berasal dari
jalur SNMPTN Tulis, 28% dari jalur SPMK, 15% dari jalur SNMPTN
Undangan, 7% dari jalur PSB Non-akademik dan masing
untuk jalur SPKS Ins, SPKD, SAP dan Bidik Misi. Gambar C.1.5
bahwa distribusi asal jalur seleksi mahasiswa baru di
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012
185 185 187180
139 145 151
Tahun Akademik
Lulus Seleksi Daftar Ulang
75,1478,38 80,75
2008/2009 2009/2010 2010/2011
Tahun Akademik
40
jumlah mahasiswa baru yang melaksanakan
%, yang berarti
PT yaitu 95%.
ahasiswa Baru yang Lulus Seleksi dan Daftar Ulang
Dari jumlah mahasiswa baru yang melaksanakan daftar ulang di PS S1
rata 46% berasal dari
jalur SNMPTN Tulis, 28% dari jalur SPMK, 15% dari jalur SNMPTN
akademik dan masing – masing 1%
untuk jalur SPKS Ins, SPKD, SAP dan Bidik Misi. Gambar C.1.5
bahwa distribusi asal jalur seleksi mahasiswa baru di PS
2011/2012
180170
94,44
2011/2012
S1 Teknik Sipil per tahun akademik memiliki trend yang fluktuatif untuk
masing – masing jalur.
Gambar C. 1
2. Profil mahasiswa: akademik, sosioekonomi, pribadi (termasuk
kemandirian dan kreativitas)
Dalam 5 tahun terakhir,
jumlah mahasiswa per tahun akademik, yaitu rata
mahasiswa per tahun akad
Gambar C.2.1 jumlah mahasiswa tahun akademik 2011/2012
mengalami kenaikan mencapai 656 mahasiswa,
banyaknya jalur yang dibuka untuk mahasiswa baru
Gambar C.
2008/2009
105
52
1 0
31
1 1
%SNMPTN UNDANGAN
SPKD
655
2007/2008
Jum
lah
To
tal
Ma
ha
sisw
a
per tahun akademik memiliki trend yang fluktuatif untuk
masing jalur.
1.5 Prosentase Daftar Ulang menurut Jalur Seleksi
Profil mahasiswa: akademik, sosioekonomi, pribadi (termasuk
kemandirian dan kreativitas)
Dalam 5 tahun terakhir, PS S1 Teknik Sipil memiliki konsistensi dalam
jumlah mahasiswa per tahun akademik, yaitu rata –
mahasiswa per tahun akademik sebanyak 571 mahasiswa. Pada
Gambar C.2.1 jumlah mahasiswa tahun akademik 2011/2012
mengalami kenaikan mencapai 656 mahasiswa,
banyaknya jalur yang dibuka untuk mahasiswa baru.
Gambar C. 2.1 Jumlah Mahasiswa PS S1 Teknik Sipil
2009/2010 2010/2011 2011/2012
13
18 18
6 63
47 46
38
2 2 31 2 2
29
2328
3 2 40 1
4
Tahun Akademik
SNMPTN UNDANGAN PSB Non Akademik SNMPTN Tulis SPKS Ins
SPMK SAP BIDIK MISI
553
576 577
656
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012
Tahun Akademik
41
per tahun akademik memiliki trend yang fluktuatif untuk
ur Seleksi
Profil mahasiswa: akademik, sosioekonomi, pribadi (termasuk
memiliki konsistensi dalam
– rata jumlah
emik sebanyak 571 mahasiswa. Pada
Gambar C.2.1 jumlah mahasiswa tahun akademik 2011/2012
mengalami kenaikan mencapai 656 mahasiswa, dikarenakan
15
5
46
2 1
28
2 2
SPKS Ins
BIDIK MISI
Gambar C 2.2, C 2.3 dan C 2.4 menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa PS S1 Teknik Sipil angkatan 2009, 2010 dan 2011 berasal
dari provinsi jawa timur dengan rata
mahasiswa dari angka
Jakarta, Jawa Barat dan Banten dengan rata
kalimantan dengan rata
NTB dan sebagainya) dengan rata
Gambar C. 2.2
Gambar C. 2.3
Gambar C. 2.4
6%
5%
6% 2%3%
1%
9%
6%
5% 1% 4%
1%13%
1% 5%
Gambar C 2.2, C 2.3 dan C 2.4 menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa PS S1 Teknik Sipil angkatan 2009, 2010 dan 2011 berasal
dari provinsi jawa timur dengan rata – rata 77% dari jumlah total
mahasiswa dari angkatan tersebut. Kemudian disusul dari daerah DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Banten dengan rata – rata 9.3%, dari pulau
kalimantan dengan rata – rata 5% dan dari indonesia timur (Bali, NTT,
NTB dan sebagainya) dengan rata – rata 4%.
2 Data penyebaran asal mahasiswa angkatan 2009
3 Data penyebaran asal mahasiswa angkatan 2010
4 Data penyebaran asal mahasiswa angkatan 2011
77%
3%0%1%Jawa Timur
Jawa Tengah
DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten
Bali, NTB & NTT
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
Maluku
Papua
74%
4% Jawa Timur
Jawa Tengah
DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten
Bali, NTB & NTT
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
Maluku
Papua
80%
5%Jawa Timur
Jawa Tengah
DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten
Bali, NTB & NTT
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
Maluku
Papua
42
Gambar C 2.2, C 2.3 dan C 2.4 menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa PS S1 Teknik Sipil angkatan 2009, 2010 dan 2011 berasal
rata 77% dari jumlah total
tan tersebut. Kemudian disusul dari daerah DKI
rata 9.3%, dari pulau
rata 5% dan dari indonesia timur (Bali, NTT,
Data penyebaran asal mahasiswa angkatan 2009
Data penyebaran asal mahasiswa angkatan 2010
ran asal mahasiswa angkatan 2011
DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten
DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten
DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten
Sedangkan gambar C. 2.5 dan C.2.6 menunjukkan kondisi ekonomi
mahasiswa PS S1 Teknik Sipil, dimana rata
memiliki kedua orang tua yang bekerja, dengan
bervariasi yaitu rata – rata 20% berpenghasilan dibawah 1 juta, 17% memiliki
penghasilan antara 1 –
sedangkan sisanya (32%) memiliki penghasilan diatas 5 juta.
Gambar C.
Gambar C.
0%
Angkatan 2009
Angkatan 2010
Angkatan 2011
Salah satu orang tua bekerja
32%
14%
12%
0%
Angkatan 2009
Angkatan 2010
Angkatan 2011
0 - 1 Juta
Sedangkan gambar C. 2.5 dan C.2.6 menunjukkan kondisi ekonomi
mahasiswa PS S1 Teknik Sipil, dimana rata – rata 40% dari mahasiswa
kedua orang tua yang bekerja, dengan total penghasilan yang
rata 20% berpenghasilan dibawah 1 juta, 17% memiliki
– 2.5 juta, 31% berpenghasilan antara 2.5
sedangkan sisanya (32%) memiliki penghasilan diatas 5 juta.
Gambar C. 2.5 Prosentase status bekerja orang tua
Gambar C. 2.6 Prosentase gaji orang tua mahasiswa
59%
60%
63%
41%
40%
38%
20% 40% 60% 80%
Salah satu orang tua bekerja Kedua orang tua bekerja
32% 19%
18%
15%
28%
35%
31%
33%
42%
20% 40% 60% 80%
1 Juta 1 - 2.5 Juta 2.5 - 5 Juta > 5 Juta
43
Sedangkan gambar C. 2.5 dan C.2.6 menunjukkan kondisi ekonomi
rata 40% dari mahasiswa
total penghasilan yang
rata 20% berpenghasilan dibawah 1 juta, 17% memiliki
2.5 juta, 31% berpenghasilan antara 2.5 – 5 juta,
100%
21%
33%
100%
Gambar C.2.7 menunjukkan bahwa dalam kurun 5 tahun terakhir
Teknik Sipil mengalami konsistensi dalam Indek Prestasi Kumulasi (IPK)
maksimum untuk lulusan reguler, yaitu rata
minimum mengalami fluktuasi dengan rata
sebesar 2.56. Upaya PS S1 Teknik Sipil
reguler terlihat pada gambar C.2.8
pada prosentase lulusan reguler dengan kategori IPK dibawah 2.75 dan trend
kenaikan pada prosentase lulusan reguler dengan kategori IPK diatas 3.5,
seperti yang tersaji pada gambar C.2.8
Gambar C. 2.7
Gambar C.
2,35
3.72
2007/2008
IPK
6 4
87
9
2007/2008 2008/2009
%
menunjukkan bahwa dalam kurun 5 tahun terakhir
mengalami konsistensi dalam Indek Prestasi Kumulasi (IPK)
maksimum untuk lulusan reguler, yaitu rata – rata 3.68. Sedangkan IPK
minimum mengalami fluktuasi dengan rata – rata dalam lima tahun terakhir
PS S1 Teknik Sipil untuk meningkatkan IPK lulusan
guler terlihat pada gambar C.2.8, dimana terlihat adanya trend penurunan
pada prosentase lulusan reguler dengan kategori IPK dibawah 2.75 dan trend
kenaikan pada prosentase lulusan reguler dengan kategori IPK diatas 3.5,
g tersaji pada gambar C.2.8.
7 IPK Maksimum dan IPK Minimum Lulusan Reguler
Gambar C. 2.8 Prosentase IPK Lulusan Reguler
2,59 2,53
2,77
2,55
3.66 3.68 3.633.72
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012
Tahun Akademik
4 50
4
84 8796
138
4
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012
Tahun Akademik
<2.75 2.75 - 3.50 > 3.50
44
menunjukkan bahwa dalam kurun 5 tahun terakhir PS S1
mengalami konsistensi dalam Indek Prestasi Kumulasi (IPK)
rata 3.68. Sedangkan IPK
rata dalam lima tahun terakhir
ingkatkan IPK lulusan
, dimana terlihat adanya trend penurunan
pada prosentase lulusan reguler dengan kategori IPK dibawah 2.75 dan trend
kenaikan pada prosentase lulusan reguler dengan kategori IPK diatas 3.5,
IPK Maksimum dan IPK Minimum Lulusan Reguler
2011/2012
81
15
2011/2012
45
3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan
Mahasiswa PS S1 Teknik Sipil memiliki keterlibatan yang aktif sebagai
panitia pelaksana dalam kegiatan – kegiatan keilmuan yang
dilaksanakan oleh Program Studi, seperti seminar, pelatihan dan
lomba. Dalam hal ini mahasiswa turut dalam rapat – rapat panitia dan
memberikan sumbangsih saran dan kritik demi kelancaran dan
kesuksesan acara.
Mahasiswa PS S1 Teknik Sipil juga terlibat dalam Tim Unit Penjaminan
Mutu (UJM) dan Tim Akreditasi, yang diwakilkan kepada ketua
Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS). Dengan adanya perwakilan ini,
diharapkan kegiatan – kegiatan yang dilakukan kedua tim tersebut
dapat tersosialisasikan dan tertangani dengan baik kepada HMS dan
mahasiswa PS S1 Teknik Sipil. hal ini memiliki arti bahwa mahasiswa
juga terlibat aktif dalam membantu, menjaga dan meningkatkan mutu
pendidikan Program Studi.
4. Kegiatan ekstra-kurikuler
PS S1 Teknik Sipil memberikan fasilitas sarana dan prasarana untuk
kegiatan ekstra-kurikuler yang hampir semua dikoordinir oleh lembaga
mahasiswa di tingkat jurusan, yaitu Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS).
Ekstra-kurikuler yang terdapat pada PS S1 Teknik Sipil dapat
dikategorikan menjadi ekstra-kurikuler yang bersifat keilmuan, yaitu
Workshops Teknik Sipil UB dan Amera Bridge Club, dan ekstra-
kurikuler yang bersifat minat dan bakat.
Ekstra-kurikuler workshops Teknik Sipil UB ditujukan sebagai wadah
dimana mahasiswa dapat menerapkan ilmu – ilmu yang didapat di
perkuliahan dalam kegiatan – kegiatan riil dilapangan, seperti survei,
pekerjaan perencanaan atau pembangunan struktur. Sedangkan
Amera Bridge Club lebih difokuskan dalam bidang kajian jembatan,
dimana mahasiswa dapat berdiskusi, berlatih, berorganisasi dan
berkerjasama dalam satu tim untuk mempersiapkan diri sebagai panitia
ataupun peserta lomba – lomba yang berhubungan dengan jembatan.
Anggota dari ekstra-kurikuler ini adalah mahasiswa semester tiga
hingga mahasiswa tingkat akhir. Dalam berbagai ajang lomba, PS
46
selalu berupaya untuk memberikan bantuan, bimbingan dan arahan
kepada tim peserta dengan jalan menugaskan dosen sebagai
pembimbing selama kegiatan berlangsung. Dosen yang ditugaskan
bertanggung jawab untuk membimbing mahasiswa dan melaporkan
perkembangan kepada pengelola PS.
Sedangkan ekstra-kurikuler yang bersifat minat dan bakat mewadahi
mahasiswa untuk menyalurkan kreatifitas dan keinginan mereka yang
menunjang pada peningkatan soft-skill. Kegiatan ini antara lain: Futsal,
Bulutangkis, Band, Voli, Basket, Paduan Suaran, Menyanyi, Sepak
bola, Bela diri, Jurnalistik, Catur, Tari tradisional, Dance dan Teater.
HMS melaksanakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk melatih
kemampuan dalam berorganisasi, berinteraksi dan berkerjasama
secara tim dalam tingkatan lokal, antara lain: Civil Cup yang
diselenggarakan tiap tahun untuk perlombaan dibidang olah-raga,
HMS Cup untuk pertandingan futsal, Music Charity untuk penampilan
seni sebagai upaya penggalangan dana, FKMTSI Cup yang
merupakan Liga Futsal Teknik Sipil se Malang Raya, Home Band
Teknik Sipil untuk mengisi acara dan persiapan lomba, serta
penerbitan majalah Struktur dalam rangka kegiatan jurnalistik.
Kegiatan – kegiatan ekstra-kulikuler tersebut telah memberi kontribusi
yang nyata bagi PS S1 Teknik Sipil dengan berbagai prestasi yang
telah diraih. Tercatat lebih dari 60 penghargaan diterima oleh
mahasiswa PS S1 Teknik Sipil dalam tingkatan lokal, regional dan
nasional, baik yang bersifat keilmuan maupun minat dan bakat dalam
kurun waktu 3 tahun terakhir.
5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan
kebutuhan akan lulusan program studi)
Animo dari calon mahasiswa untuk melanjutkan studi ke PS S1 Teknik
Sipil meningkat tajam dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terlihat pada
gambar C.1.1. Kondisi perekonomian bangsa yang semakin membaik
mengakibatnya naiknya kebutuhan pembangunan infrastruktur, serta
konsistensi PS S1 Teknik Sipil dalam melahirkan lulusan yang memiliki
47
kompetensi yang baik, menjadi salah satu penyebab dari peningkatan
animo calon mahasiswa ini.
PS S1 Teknik Sipil secara aktif terus meningkatkan peminatan calon
mahasiswa, baik dengan cara melakukan kemitraan dengan instansi,
sekolah dan daerah, maupun dengan cara pengenalan PS S1 Teknik
Sipil melalui website www.sipil.ub.ac. PS S1 Teknik Sipil memfasilitasi
peningkatan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi dengan
cara menambah daya tampung, serta membuka berbagai jalur seleksi
bagi calon mahasiswa.
Berdasarkan hasil tracer studi yang telah dilakukan hingga tahun 2011,
Lulusan PS S1 Teknik Sipil memperoleh pekerjaan pertama kurang
dari 3 bulan setelah dinyatakan lulus, serta memiliki pekerjaan dengan
linearitas pada bidang teknik sipil sebesar 80%. Selain itu dibanding
dengan studi eksakta lain di UB, gaji pertama lulusan PS S1 Teknik
Sipil relatif lebih besar yangmengindikasikan bahwa kebutuhan akan
lulusan teknik sipil adalah cukup besar.
6. Pelayanan untuk mahasiswa:
C6a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik
PS S1 Teknik Sipil telah memberikan pelayanan atau bantuan
tutorial yang bersifat akademik dimulai dari pemberian buku
pedoman Universitas Brawijaya dan buku pedoman
pelaksanaan pendidikan di PS S1 Teknik Sipil. Buku ini berisi
informasi – informasi akademik, seperti kurikulum, silabus
mata kuliah, silabus praktikum serta peraturan dan prosedur
akademik yang berlaku di PS S1 Teknik Sipil.
Untuk membantu mahasiswa dalam mengisi Kartu Rencana
Mahasiswa (KRS), pimpinan PS S1 Teknik Sipil telah
menunjuk staf rekording dan bagian administrasi untuk
melakukan pelatihan dan petunjuk tentang cara pengisian
KRS secara online. Sistem informasi akademik (Siakad),
sistem informasi mahasiswa (Siam) dan beberapa sistem
informasi lainnya seperti tertera pada komponen F / Standar 6
buku 3A, dikembangkan oleh PS S1 Teknik Sipil merupakan
48
salah satu bentuk bantuan kepada mahasiswa dalam
mengakses informasi akademik secara online melalui LAN
atau internet.
Selain itu setiap mahasiswa memiliki dosen Penasehat
Akademik (PA) yang bertugas untuk membantu, membimbing
dan mengevaluasi mahasiswa dalam perencanaan kegiatan
– kegiatan akademik. Dosen PA tersebut juga diwajibkan
untuk memantau perkembangan akademis mahasiswa,
sehingga dapat dengan cepat dan tepat untuk mengetahui
permasalah akademik yang dihadapi mahasiswa serta segera
mencari solusi terhadap permasalah yang ada.
C6b. Informasi dan bimbingan karir
PS S1 Teknik Sipil secara aktif memberikan layanan
informasi terhadap karir atau lowongan yang dibuka dengan
menyajikannya di papan pengumuman ataupun di website
www.sipil.ub.ac.id. PS S1 Teknik Sipil dalam beberapa
kesempatan mengadakan seminar – seminar yang
mendatangkan alumni atau praktisi profesional untuk
membantu mahasiswa menambah pengetahuan, informasi
dan pengalaman yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Selain itu Universitas Brawijaya telah menyediakan
bimbingan karir melalui Job Placement Center (JOB) yang
dilaksanakan untuk memfasilitasi stakeholder untuk merekut
lulusan, memberi pelatihan kewirausahaan kepada
mahasiswa, pelatihan interview dan memberikan informasi
tentang lowongan pekerjaan.
Dosen PA juga dapat bertindak sebagai konsultan dalam
bimbingan karir bila diperlukan oleh mahasiswa. Selain iut,
PS S1 Teknik Sipil telah membentuk tim Bimbingan dan
Konseling yang terdiri dari beberapa dosen untuk mengatasi
masalah mahasiswa baik masalah akademik maupun non
akademik (selain tindak kriminal) yang dapat mempengaruhi
hasil dan proses pembelajaran, bila dosen PA tidak mampu
untuk mengatasi.
49
C6c. Konseling pribadi dan sosial
Seperti telah dijelaskan pada point C6b diatas, selama
mahasiswa mengalami permasalah dalam kehidupan pribadi
atau sosial yang mempengaruhi hasil dan proses
pembelajaran, mahasiswa dalam melakukan konsultasi
terhadap PA.
Dan bila PA belum dapat mengatasi permasalah yang ada,
maka mahasiswa berserta PA dapat berkonsultasi dengan tim
Bimbingan dan Konseling yang dibentuk oleh PS S1 Teknik
Sipil. Dalam prosedur ini, baik PA maupun tim bimbingan dan
konseling melaporkan perkembangan yang terjadi kepada
pengelola PS.
PS S1 Teknik Sipil telah menyusun Manual Prosedur
(dokumen 00601 06028) yang mengatur mengenai prosedur
dan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di lingkungan PS
S1 Teknik Sipil.
7. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan
Sesuai dengan tujuan PS S1 Teknik Sipil yang tertera pada standar
A.1., yaitu untuk memberi bekal dari segi wawasan, profesionalitas,
inovasi, kreatifitas, wirausaha, pengembangan diri dan kepribadian
luhur sehingga mampu untuk berkompetisi dalam lingkup global. Oleh
karena itu kompetensi yang diharapkan dapat dikategorikan menjadi
Hard skill, Soft skill dan etika profesi. Hard skill merupakan keahlian
yang berhubungan dengan akademis dan bagaimana penerapannya
dalam kondisi riil di lapangan, sedangkan soft skill adalah keahlian
lulusan dalam berkomunikasi, bersosialisasi serta berkerja sama dalam
satu tim. Etika profesi yang dimaksudadalah meliputi cara lulusan
bersikap dan berperilaku dalam membawa diri berkarya di bidang
teknik sipil.
Hard skilldan etika profesi telah diberikan melalui mata kuliah di PS S1
Teknik Sipil, sedangkan soft skill dapat dipelajari melalui perkuliahan di
dalam kelas dan kegiatan – kegiatan akademik diluar kelas lainnya,
seperti Kuliah Kerja Nyata-Praktek (KKN-P), Kemah Kerja Mahasiswa
50
(KKM), studi ekskursi, seminar, diskusi akademis, kuliah tamu oleh
praktisi atau alumni.
8. Hasil Pembelajaran
C8a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang
diharapkan.
Dalam 5 tahun terakhir, telah terjadi kenaikan trend untuk IPK
kelulusan PS S1 Teknik Sipil seperti terlihat pada gambar
C.2.3. Hal ini bisa digunakan sebagai indikasi bahwa
pencapaian lulusan untuk hard skill telah berjalan dengan
baik. Sedangkan untuk pencapaian soft skill serta etika
profesi belum terdapat indikator secara nyata dalam
pengukuran pencapaian kompetensi ini, namun data-data
masukan dari para pengguna KKN-P, dosen tamu praktisi ahli
maupun dosen tamu dari alumni dapat digunakan sebagai
indikator untuk pencapaian soft skill dan etika profesi.
Penilaian menurut tracer studi yang dilakukan menunjukkan
bahwa lebih dari 90% responden menyatakan lulusan
memiliki kemampuan yang baikdan sangat baik dalam
menerapkan keahlian berdasarkan bidang ilmu.
C8b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan
kebutuhan pemanfaatan lulusan.
Tracer studi digunakan untuk mengukur kesesuaian
kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan
pemanfaatan lulusan. Berdasarkan masukan yang diberikan
oleh responden, 36.6% menyatakan bahwa kemampuan yang
diberikan oleh lulusan sudah baik dalam memenuhi
kebutuhan dunia kerja. 56.7% responden menyatakan bahwa
lulusan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
menghadapi dunia kerja. Namun masih ada 0.4% responden
yang menilai bahwa lulusan PS S1 Teknik Sipil masih kurang
dalam kemampuannya menghadapi dunia kerja. Hal ini akan
menjadi masukan bagi PS S1 Teknik Sipil dalam
memperbaiki pengelolaan, terutama pada kurikulum dan
metode belajar mengajar.
Gambar C.
Pengguna lulusan juga dapat mengevaluasi dan memberikan
masukan atau kritik terhadap pengelolaan
sehingga kompetensi yang dihasilkan oleh lulusan benar
benar sudah sesuai
kerja.
C8c. Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu
penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium
lulusan).
Gambar C.8.2 memperlihatkan jumlah mahasiswa kelulusan
mahasiswa per tahun.
meluluskan 105 mahasiswa per tahun sejak tahun akademik
2007/2008 hingga 2010/2011.
tersebut terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal
ini menunjukkan adanya keberhasilan dan kemajuan
Teknik Sipil
menyelesaikan studi.
Dalam kurun 5 tahun terakhir, prosentase rata
mahasiswa lulus dengan jumlah t
sebesar 21.4
%
memperbaiki pengelolaan, terutama pada kurikulum dan
metode belajar mengajar.
Gambar C. 8.1 Prosentase Penilaian Lulusan oleh Responden Tracer
studi
Pengguna lulusan juga dapat mengevaluasi dan memberikan
masukan atau kritik terhadap pengelolaan PS S1 Teknik Sipil
sehingga kompetensi yang dihasilkan oleh lulusan benar
benar sudah sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dunia
Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu
penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium
Gambar C.8.2 memperlihatkan jumlah mahasiswa kelulusan
mahasiswa per tahun. PS S1 Teknik Sipil
meluluskan 105 mahasiswa per tahun sejak tahun akademik
2007/2008 hingga 2010/2011. Pada tahun 2008/2009 angka
tersebut terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal
ini menunjukkan adanya keberhasilan dan kemajuan
Teknik Sipil dalam mendorong mahasiswa un
menyelesaikan studi.
Dalam kurun 5 tahun terakhir, prosentase rata
mahasiswa lulus dengan jumlah total mahasiswa adalah
sebesar 21.4%. Jumlah ini masih jauh dari rasio mahasiswa
56,7
36,6
6,3
Sangat Baik Baik Cukup
Penilaian Lulusan
51
memperbaiki pengelolaan, terutama pada kurikulum dan
Responden Tracer
Pengguna lulusan juga dapat mengevaluasi dan memberikan
PS S1 Teknik Sipil,
sehingga kompetensi yang dihasilkan oleh lulusan benar –
dengan tuntutan dan kebutuhan dunia
Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu
penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium
Gambar C.8.2 memperlihatkan jumlah mahasiswa kelulusan
rata – rata
meluluskan 105 mahasiswa per tahun sejak tahun akademik
tahun 2008/2009 angka
tersebut terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal
ini menunjukkan adanya keberhasilan dan kemajuan PS S1
mendorong mahasiswa untuk segera
Dalam kurun 5 tahun terakhir, prosentase rata – rata jumlah
otal mahasiswa adalah
%. Jumlah ini masih jauh dari rasio mahasiswa
0,4
Kurang
lulus per total mahasiswa yang
sebesar 40%.
Gambar C.
Gambar C.2.2. dan C.2.3 menunjukkan adanya
dalam perbaikan dan peningkatan dari IPK lulusan FS
jumlah lulusan yang berada pada kategori IPK diatas 3.5
mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan metode belajar
mengajar dan kurikulum yang digunakan telah membantu
mahasiswa dalam mencapai kompetensi hard skill yang di
inginkan.
C8d. Kepuasan lulusan
Tracer studi yang dilakukan telah memberikan
mengenai tingkat kepuasan lulusan terhadap pengelolaan
S1 Teknik Sipil
dunia kerja. Gambar C.8.
85% lulusan menyatakan bahwa
tingkatan baik dan sangat baik ketika menghadapi dunia
kerja. Hal ini
merasa puas dengan kompetensi yang diha
pengelolaan
studi menya
cukup, sedangkan
kurang dalam menghadapi dunia kerja. Hal ini akan menjadi
tantangan bagi
2007/2008
Jum
lah
ma
ha
sisw
a
lulus per total mahasiswa yang menjadi standar UB, yaitu
sebesar 40%.
Gambar C. 8.2 Jumlah Mahasiswa Aktif dan Jumlah Lulusan
Gambar C.2.2. dan C.2.3 menunjukkan adanya
perbaikan dan peningkatan dari IPK lulusan FS
jumlah lulusan yang berada pada kategori IPK diatas 3.5
mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan metode belajar
mengajar dan kurikulum yang digunakan telah membantu
mahasiswa dalam mencapai kompetensi hard skill yang di
inginkan.
Kepuasan lulusan
acer studi yang dilakukan telah memberikan
mengenai tingkat kepuasan lulusan terhadap pengelolaan
S1 Teknik Sipil, terutama pada saat lulusan menghadapi
dunia kerja. Gambar C.8.1 menunjukkan bahwa lebih dari
% lulusan menyatakan bahwa kemampuan mereka dalam
tingkatan baik dan sangat baik ketika menghadapi dunia
kerja. Hal ini mencerminkan bahwa lebih dari
merasa puas dengan kompetensi yang diha
pengelolaan PS S1 Teknik Sipil. 6.3% dari responden tracer
studi menyatakan bahwa kompetensi yang mereka miliki
cukup, sedangkan 0.4% menyatakan kompetensi yang
kurang dalam menghadapi dunia kerja. Hal ini akan menjadi
tantangan bagi PS S1 Teknik Sipil untuk memperbaiki
458 480 490 485
138 85 98 102
2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011
Tahun Akademik
Mahasiswa Aktif Lulusan
52
menjadi standar UB, yaitu
Mahasiswa Aktif dan Jumlah Lulusan
Gambar C.2.2. dan C.2.3 menunjukkan adanya keberhasilan
perbaikan dan peningkatan dari IPK lulusan FSTS.
jumlah lulusan yang berada pada kategori IPK diatas 3.5
mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan metode belajar
mengajar dan kurikulum yang digunakan telah membantu
mahasiswa dalam mencapai kompetensi hard skill yang di
acer studi yang dilakukan telah memberikan masukan
mengenai tingkat kepuasan lulusan terhadap pengelolaan PS
, terutama pada saat lulusan menghadapi
1 menunjukkan bahwa lebih dari
kemampuan mereka dalam
tingkatan baik dan sangat baik ketika menghadapi dunia
mencerminkan bahwa lebih dari 90% lulusan
merasa puas dengan kompetensi yang dihasilkan dari
% dari responden tracer
takan bahwa kompetensi yang mereka miliki
% menyatakan kompetensi yang
kurang dalam menghadapi dunia kerja. Hal ini akan menjadi
untuk memperbaiki
563
103
2011/2012
pengelolaan hingga dapat mengurangi jumlah lulusan yang
merasa tidak puas terhadap kompetensi mereka.
9. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.
Berdasar tracer study
alumni untuk mendapatkan masukan / data mengenai penilaian
kemampuan lulu
bahwa pada umumnya para alumni menilai lulusan
memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menghadapi dunia kerja.
Survei dilakukan dengan menanyakan kemampuan lulusan
Teknik Sipil di b
Inggris, 4)Penggunaan Teknologi Informasi, 5) Komunikasi, 6)
Kerjasama Tim dan 7) Pengembangan Diri.
Gambar C.9.1 menunjukkan bahwa pada umumnya lulusan
Teknik Sipil memiliki integritas yang baik atau
yang dimaksud adalah berhubungan dengan etika dan moral yang
dimiliki, seperti sopan santun, disiplin, kesungguhan, kehadiran dan
tanggung jawab.
Gambar C.
Sedangkan pada bidang keahlian berdasarkan keilmuan, lulusan
S1 Teknik Sipil
memahami dan menerapkan keahlian keteknik
dipelajari selama proses belajar
65,0
Sangat Baik
%
pengelolaan hingga dapat mengurangi jumlah lulusan yang
merasa tidak puas terhadap kompetensi mereka.
Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.
tracer study yang dilakukan oleh PS S1 Teknik Sipil
alumni untuk mendapatkan masukan / data mengenai penilaian
kemampuan lulusan dalam menghadapi dunia kerja, dapat terlihat
bahwa pada umumnya para alumni menilai lulusan PS S1 Teknik Sipil
memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menghadapi dunia kerja.
Survei dilakukan dengan menanyakan kemampuan lulusan
di bidang: 1)Integritas, 2)Profesionalisme, 3)Bahasa
Inggris, 4)Penggunaan Teknologi Informasi, 5) Komunikasi, 6)
Kerjasama Tim dan 7) Pengembangan Diri.
Gambar C.9.1 menunjukkan bahwa pada umumnya lulusan
memiliki integritas yang baik atau sangat baik. Integritas
yang dimaksud adalah berhubungan dengan etika dan moral yang
dimiliki, seperti sopan santun, disiplin, kesungguhan, kehadiran dan
Gambar C. 9.1 Integritas (etika dan moral)
Sedangkan pada bidang keahlian berdasarkan keilmuan, lulusan
dinilai sudah baik atau sangat baik dalam mengerti,
memahami dan menerapkan keahlian keteknik-sipilan yang telah
dipelajari selama proses belajar-mengajar. Meski demiki
32,0
3,00,0
Baik Cukup Kurang
Penilaian Lulusan
53
pengelolaan hingga dapat mengurangi jumlah lulusan yang
merasa tidak puas terhadap kompetensi mereka.
Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.
PS S1 Teknik Sipil terhadap
alumni untuk mendapatkan masukan / data mengenai penilaian
san dalam menghadapi dunia kerja, dapat terlihat
PS S1 Teknik Sipil
memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menghadapi dunia kerja.
Survei dilakukan dengan menanyakan kemampuan lulusan PS S1
idang: 1)Integritas, 2)Profesionalisme, 3)Bahasa
Inggris, 4)Penggunaan Teknologi Informasi, 5) Komunikasi, 6)
Gambar C.9.1 menunjukkan bahwa pada umumnya lulusan PS S1
sangat baik. Integritas
yang dimaksud adalah berhubungan dengan etika dan moral yang
dimiliki, seperti sopan santun, disiplin, kesungguhan, kehadiran dan
Sedangkan pada bidang keahlian berdasarkan keilmuan, lulusan PS
dalam mengerti,
sipilan yang telah
ikian masih ada
beberapa lulusan (
keahlian sesuai dengan permasalah keteknik
Gambar C. 9.2 Keahlian Berdasarkan Bidang Ilmu (Profesionalisme)
Sedangkan pada bidang kemampuan bahasa inggris dan kemampuan
penerapan teknologi informasi, lulusan
masih perlu adanya perbaikan
terlebih pada penggunaan bahasa inggris. Seperti terlihat pada gamba
C.9.3., 3% dari responden yang menyatakan bahwa kemampuan
bahasa inggris lulusan
menghadapi dunia kerja
teknologi informasi, separuh dari responden mengaku bahwa lulusan
PS S1 Teknik Sipil
baik, sisanya sebanyak
C.9.4.).
58,0
Sangat Baik
%
51,0
Sangat Baik
%
beberapa lulusan (1%) yang dianggap cukup dapat menerapkan
keahlian sesuai dengan permasalah keteknik-sipilan yang ada.
Keahlian Berdasarkan Bidang Ilmu (Profesionalisme)
Sedangkan pada bidang kemampuan bahasa inggris dan kemampuan
penerapan teknologi informasi, lulusan PS S1 Teknik Sipil
perlu adanya perbaikan untuk menguasai kemampuan ini,
terlebih pada penggunaan bahasa inggris. Seperti terlihat pada gamba
dari responden yang menyatakan bahwa kemampuan
bahasa inggris lulusan PS S1 Teknik Sipil adalah kurang dalam
menghadapi dunia kerja. Pada kemampuan untuk menggunakan
teknologi informasi, separuh dari responden mengaku bahwa lulusan
k Sipil dapat menggunakan teknologi informasi
baik, sisanya sebanyak 24% menjawab cukup (terlihat pada gambar
Gambar C. 9.3 Bahasa Inggris
41,0
1,0 0,0
Baik Cukup Kurang
Penilaian Lulusan
25,021,0
3,0
Baik Cukup Kurang
Penilaian Lulusan
54
dapat menerapkan
sipilan yang ada.
Keahlian Berdasarkan Bidang Ilmu (Profesionalisme)
Sedangkan pada bidang kemampuan bahasa inggris dan kemampuan
PS S1 Teknik Sipil dianggap
untuk menguasai kemampuan ini,
terlebih pada penggunaan bahasa inggris. Seperti terlihat pada gambar
dari responden yang menyatakan bahwa kemampuan
kurang dalam
. Pada kemampuan untuk menggunakan
teknologi informasi, separuh dari responden mengaku bahwa lulusan
dapat menggunakan teknologi informasi dengan
terlihat pada gambar
Gambar C.
Pada penilaian kemampuan komunikasi, kerjasama tim dan
pengembangan diri dari para lulusan
ada menyatakan setidak
menyatakan lulusan
bidang – bidang tersebut, sesuai dengan gambar C.9.5
Meskipun demikian, masih ada beberapa responden yang menyatakan
bahwa kemampuan komunikasi atau kemampuan pengembangan diri
lulusan PS S1 Teknik Sip
masukan kepada pengelola
sistem belajar mengajar atau kurikulum sehingga dapat meningkatkan
kemampuan lulusan
8,0
Sangat Baik
%
53,0
Sangat Baik
%
Gambar C. 9.4 Penggunaan Teknologi Informasi
Pada penilaian kemampuan komunikasi, kerjasama tim dan
pengembangan diri dari para lulusan PS S1 Teknik Sipil
ada menyatakan setidak – tidaknya lebih dari 98% dari responden
menyatakan lulusan memiliki kemampuan baik atau sangat baik pada
bidang tersebut, sesuai dengan gambar C.9.5 –
Meskipun demikian, masih ada beberapa responden yang menyatakan
bahwa kemampuan komunikasi atau kemampuan pengembangan diri
lulusan PS S1 Teknik Sipil dalam kategori cukup. Hal ini memberikan
masukan kepada pengelola PS S1 Teknik Sipil untuk memperbaiki
belajar mengajar atau kurikulum sehingga dapat meningkatkan
kemampuan lulusan PS S1 Teknik Sipil pada bidang- bidang tersebut.
Gambar C. 9.5 Komunikasi
68,0
24,0
0,0
Baik Cukup Kurang
Penilaian Lulusan
43,0
4,00,0
Baik Cukup Kurang
Penilaian Lulusan
55
Pada penilaian kemampuan komunikasi, kerjasama tim dan
PS S1 Teknik Sipil, survei yang
% dari responden
memiliki kemampuan baik atau sangat baik pada
C.9.7.
Meskipun demikian, masih ada beberapa responden yang menyatakan
bahwa kemampuan komunikasi atau kemampuan pengembangan diri
. Hal ini memberikan
untuk memperbaiki
belajar mengajar atau kurikulum sehingga dapat meningkatkan
bidang tersebut.
10. Produk program studi berupa
paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai
hasil penelitian.
PS S1 Teknik Sipil
hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ke publikasi
ilmiah. Mahasiswa juga diwajibkan untuk menjilid hasil penelitian
menjadi karya tugas
Sipil. Hasil penelitian mahasiswa juga dapat diikut sertakan dalam
berbagai kompetisi ilmiah seperti kompetisi lomba ataupun hib
penelitian. Beberapa penelitian dosen seperti yang tertera pada
komponen G, diharapkan mampu menciptakan suasana akademik
untuk mendorong mahasiswa lebih berpartisipasi dalam penelitian.
58,0
Sangat Baik
%
58,0
Sangat Baik
%
Gambar C. 9.6 Kerjasama Tim
Gambar C. 9.7 Pengembangan Diri
Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak
paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai
PS S1 Teknik Sipil membantu mahasiswa menerbitkan secara online
hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ke publikasi
. Mahasiswa juga diwajibkan untuk menjilid hasil penelitian
menjadi karya tugas skripsi dan disimpan di ruang baca
. Hasil penelitian mahasiswa juga dapat diikut sertakan dalam
berbagai kompetisi ilmiah seperti kompetisi lomba ataupun hib
Beberapa penelitian dosen seperti yang tertera pada
komponen G, diharapkan mampu menciptakan suasana akademik
untuk mendorong mahasiswa lebih berpartisipasi dalam penelitian.
41,0
1,0 0,0
Baik Cukup Kurang
Penilaian Lulusan
39,0
3,00,0
Baik Cukup Kurang
Penilaian Lulusan
56
model, karya inovatif, hak
paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai
membantu mahasiswa menerbitkan secara online
hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ke publikasi – publikasi
. Mahasiswa juga diwajibkan untuk menjilid hasil penelitian
dan disimpan di ruang baca PS S1 Teknik
. Hasil penelitian mahasiswa juga dapat diikut sertakan dalam
berbagai kompetisi ilmiah seperti kompetisi lomba ataupun hibah
Beberapa penelitian dosen seperti yang tertera pada
komponen G, diharapkan mampu menciptakan suasana akademik
untuk mendorong mahasiswa lebih berpartisipasi dalam penelitian.
57
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen C dalam evaluasi diri
untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB)
A. Identifikasi SWOT
STRENGTH (S)
1. Meningkatnya jumlah animo calon mahasiswa terhadap PS S1 Teknik
Sipil dan meningkatnya jumlah rasio keketatan menghasilkan input
calon mahasiswa yang lebih berkualitas.
2. Meningkatnya IPK lulusan PS S1 Teknik Sipil sebagai indikasi
peningkatan kompetensi mahasiswa, khususnya pada hard skill, untuk
memenuhi kebutuhan dunia kerja.
3. Telah terbentuknya sistem dan tim bimbingan konseling untuk
mahasiswa yang tersusun dengan jelas dan rinci dalam Manual
Prosedur (MP)
4. Tingginya kreativitas dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti
kegiatan – kegiatan ekstra-kulikuler memberikan prestasi – prestasi
kepada PS S1 Teknik Sipil.
5. Telah disusunnya MP dalam prosedur – prosedur akademik
mahasiswa sehingga membantu dalam memperjelas birokrasi dan
efisiensi masa studi.
WEAKNESS (W)
1. Akreditasi B dan kurang dikenalnya PS S1 Teknik Sipil FTUB menjadi
salah satu penyebab berkurangnya mahasiswa yang melakukan daftar
ulang.
2. Semakin bertambahnya daya tampung mahasiswa mengakibatkan
bertambahnya beban dosen.
3. Masih kurangnya kemampuan lulusan dalam menghadapi dunia kerja,
khususnya pada kemampuan bahasa inggris dan penggunaan
teknologi informasi.
4. Masih sulitnya PS S1 Teknik Sipil dalam mengumpulkan masukan –
masukan pada kegiatantracer study.
58
5. Menurunnya kualitas input mahasiswa yang disebabkan oleh semakin
bertambahnya jumlah daya tampung dalam jalur seleksi undangan dan
jalur SPMK.
OPPORTUNITY (O)
1. Semakin tersedianya dana beasiswa dikarena peningkatan perhatian
pemerintah terhadap pendidikan.
2. Tersedianya pelatihan – pelatihan diluar proses perkuliahan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa baik dalam bidang bahasa
inggris, keterampilan software maupun penggunaan teknologi
informasi.
3. Teknologi yang berkembang semakin memudahkan dalam pencariaan
informasi keteknik-sipilan, seperti jurnal atau artikel ilmiah.
4. Adanya jaringan alumni untuk meningkatkan mutu lulusan serta
memberi masukan terhadap kompetensi yang dibutuhkan di dunia
kerja.
5. Membaiknya iklim perekonomian bangsa yang mendorong
pembangunan infrastruktur membuka kesempatan dalam perekrutan
lulusan teknik sipil.
THREAT (T)
1. Ekspektasi stakeholders terhadap kompetensi lulusan semakin tinggi.
2. Tingginya biaya pendidikan mengakibatkan menurunnya motivasi dan
fokus mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3. Banyaknya pembukaan program studi baru ataupun PS S1 Teknik Sipil
dari PT lain menyebabkan kenaikan persaingan dalam rekruitment
mahasiswa.
4. Adanya lulusan dari perguruan tinggi lain yang menambah ketatnya
persaingan mencari kerja.
59
B. Pembobotan IE-Matrix
Tabel C.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen C
Faktor – Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Komentar
Kekuatan:
- Meningkatkan animo calon
mahasiswa dan rasio keketatan
- Meningkatnya IPK lulusan
- Terbentuknya sistem dan tim
Bimbingan Konseling
- Tingginya kreativitas dan motivasi
mahasiswa dalam ekstra kurikuler
- Tersusunnya MP dan IK
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas birokrasi PS
--
0.20
0.20
0.10
0.10
0.10
--
4
4
3
3
3
--
0.80
0.80
0.30
0.30
0.30
Kelemahan:
- Akreditasi B menyebabkan
berkurangnya daftar ulang
- Bertambahnya daya tampung
mengakibatkan bertambah beban
dosen
- Kurangnya kemampuan lulusan
dalam menghadapi dunia kerja
- Sulitnya PS S1 Teknik Sipil untuk
mengumpukan survei tracer studi
--
0.10
0.05
0.05
0.10
--
1
2
2
1
--
0.10
0.10
0.10
0.10
Total 1.0 2.90
Tabel C.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen C
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Komentar
Peluang:
- Banyaknya dana beasiswa
- Tersedianya pelatihan untuk
peningkatan kemampuan
mahasiswa
--
0.20
0.20
--
4
4
--
0.80
0.80
60
- Kemudahan dalam mencari
informasi keteknik-sipilan
- Adanya jaringan alumni
- Kesempatan perekrutan lulusan
teknik sipil
0.10
0.10
0.10
3
4
3
0.30
0.40
0.30
Ancaman:
- Ekspektasi stakeholder semakin
tinggi
- Tingginya biaya pendidikan
- Banyaknya pembukaan PS S1
Teknik Sipil / saingan baru dalam
perekrutan
- Banyaknya lulusan PT lain /
saingan baru dalam mencari kerja
- Standar penerbit semakin tinggi
--
0.10
0.05
0.05
0.05
0.05
--
2
2
2
2
1
--
0.20
0.10
0.10
0.10
0.05
Total 1.0 3.15
C. Analisis matrix Internal – Eksternal
Eksternal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
Pertumbuhan melalui
integrasi horizontal Strategi turn around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan Strategi diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan melalui
diversifikasi konsentrik
Pertumbuhan melalui
diversifikasi
konglomerat
Likuidasi
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot
dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program
studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”,
dimana program – program yang ada telah berjalan dengan stabil
tanpa ada hambatan yang significant, namun diharapkan program –
program yang ada ini dapat dikembangan dan diperbaiki terutama
yang berkaitan dengan peningkatan mutu kemampuan dan kompetensi
61
dari lulusan. Selain itu telah tersusunnya sistem penjamin mutu yang
baik, terutama dengan adanya MP dan IK, dapat digunakan untuk
memperoleh peluang – peluang yang ada.
D. Analisis SWOT
Tabel C.3. Analisa SWOT Komponen C
Kekuatan:
- Meningkatkan
animo calon
mahasiswa dan
rasio keketatan
- Meningkatnya IPK
lulusan
- Terbentuknya
sistem dan tim
Bimbingan
Konseling
- Tingginya
kreativitas dan
motivasi
mahasiswa dalam
ekstra kurikuler
- Tersusunnya MP
dan IK untuk
meningkatkan
efisiensi dan
efektivitas birokrasi
PS
Kelemahan:
- Akreditasi B
menyebabkan
berkurangnya
daftar ulang
- Bertambahnya
daya tampung
mengakibatkan
bertambah beban
dosen
- Kurangnya
kemampuan
lulusan dalam
menghadapi
dunia kerja
- Sulitnya PS S1
Teknik Sipil untuk
mengumpukan
survei tracer studi
- Menurunnya
kualitas input
mahasiswa
karena
banyaknya jalur
seleksi
Peluang:
- Banyaknya
dana beasiswa
- Tersedianya
pelatihan untuk
peningkatan
kemampuan
mahasiswa
- Kemudahan
dalam mencari
- Memanfaatkan
semakin
dibutuhkannya
teknik sipil serta
tersedianya
beasiswa untuk
meningkatkan
animo calon
mahasiswa
- Memanfaatkan
pelatihan –
pelatihan dan
kemudahan
informasi untuk
mengatasi
permasalahan
kurangnya
kemampuan
62
informasi
keteknik-sipilan
- Adanya
jaringan alumni
- Kesempatan
perekrutan
lulusan teknik
sipil
- Memanfaatkan
kemudahan
pencarian
informasi serta
jaringan alumni
untuk
meningkatkan
kreativitas dan
motivasi
mahasiswa.
- Memanfaatkan
pelatihan –
pelatihan untuk
meningkatkan hard
skill lulusan
lulusan,
kurangnya
kualitas input dan
meningkatkan
akreditasi.
- Memanfaatkan
jaringan alumni
yang ada untuk
membantu
kegiatantracer
study.
Ancaman:
- Ekspektasi
stakeholder
semakin tinggi
- Tingginya biaya
pendidikan
- Banyaknya
pembukaan PS
S1 Teknik Sipil
/ saingan baru
dalam
perekrutan
- Banyaknya
lulusan PT lain
/ saingan baru
dalam mencari
kerja
- Memanfaatkan
beasiswa untuk
mengatasi
permasalahan
tingginya biaya
pendidikan
- Memaksimalkan
penggunaan MP
dan IK untuk
meningkatkan
mutu pengelolaan
dan memenangkan
persaingan
perekrutan dan
pencarian kerja.
- Membuat karya
tulis yang
berkualitas dengan
meningkatkan
mutu pendidikan.
- Mengatasi
permasalahan
daya tampung
sehingga dapat
meningkatan
mutu lulusan dan
mampu
memenangi
persaingan
pencarian kerja
dan memenuhi
kebutuhan
stakeholder.
- Mengatasi
kurangnya
kualitas input
dengan metode
pembelajaran
yang baik
sehingga mampu
menghindari
saingan dalam
perekrutan
63
D. Sumberdaya Manusia
1. Sistem / strategi rekruitmen untuk menjamin keberlanjutan dan
peningkatan mutu PBM
Dalam kurun waktu tahun akademik 2009/2010 - 2011/2012PS S1
Teknik Sipil memiliki 46 dosen tetap yang terdiri dari 41 dosen tetap
pegawai negeri sipil (PNS) dan 5 dosen tetap non-pegawai negeri sipil
(Non-PNS). Namun pada pada November 2011, 1 Dosen tetap PNS
pindah tugas ke Universitas Diponegoro, sedangkan pada November
2012 PS S1 Teknik Sipil menambah 2 dosen tetap non PNS. Sehingga
pada saat pengisian dokumen borang akreditasi BAN-PT (Desember
2012 – Januari 2013) jumlah dosen PS S1 Teknik Sipil adalah 47
dosen tetap, yang terdiri dari 40 dosen tetap PNS dan 7 dosen tetap
non-PNS.
Untuk dosen tetap PNS, sistem rekruitment yang dilaksanakan
mengikuti undang – undang (UU), peraturan pemerintah (PP), dan
peraturan menteri (Permen). Dimana setelah universitas mengetahui
quota yang diberikan oleh kementerian, maka Fakultas akan meminta
kepada Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi untuk mengajukan
jumlah serta kualifikasi akademik dari calon dosen yang hendak
direkrut. Dalam Rapat Pimpinan FTUB serta Rapat Senat, akan
dibahas lebih lanjut mengenai formasi, prioritas dan pembagian tugas
dalam pelaksanaan ujian masuk / seleksi calon dosen. Formasi serta
tata cara seleksi diumumkan secara transparan kepada masyarakat
umum melalui media cetak dan online melalui website UB dan website
kepegawaian http://kepegawaian.ub.ac.id.
Ujian masuk dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu ujian umum yang
berupa ujian tulis dengan soal ujian lingkup nasional, ujian substantif
yang berupa ujian tulis dengan soal ujian yang dibentuk oleh program
studi, serta wawancara. Wawancara diadakan oleh fakultas dengan
melibatkan Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua
Pogram Studi untuk mengetahui latar belakang, motivasi, kualitas
serta cara mengajar dari tiap calon dosen. Masing – masing tahap
memiliki penilaian dan pembobotan yang disesuaikan dengan
64
ketentuan nasional. Hasil dari penilaian diserahkan kepada Pimpinan
Universitas Brawijaya untuk penetapan akhir penerimaan dosen.
Rekruitment dosen tetap Non-PNS dilakukan sebagai strategi untuk
memenuhi rasio keseimbangan antara dosen dan mahasiswa yang
dikarenakanadanya kebijakan universitas untuk menambah daya
tampung mahasiswa serta adanya dosen senior yang memasuki masa
purnatugas. Dosen tetap Non-PNS dikontrak secara berkala oleh
Universitas dengansistem rekruitment yang dilakukan sepenuhnya oleh
Universitas Brawijaya. Proses seleksi yang dilaksanakan hampir sama
dengan seleksi Dosen tetap PNS, hanya ujian tulis bidang umum yang
dilaksanakan menggunakan soal yang dibuat oleh universitas.
Dengan adanya ujian substantif serta wawancara yang melibatkan
peran aktif dari jurusan dan program studi, maka diharapkan dapat
menjaring dosen dengan kualifikasi yang diinginkan sehingga dapat
menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu PBM.
2. Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung
Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung (tenaga administrasi,
tenaga laboran dan tenaga ruang baca) yang menyangkut administrasi
dilakukan oleh bagian kepegawaian di fakultas dan universitas. Namun
pengelolaan yang menyangkut bidang akademik, yaitu yang
berhubungan dengan tri dharma perguruan tinggi, dosen dikelola oleh
Program Studi masing – masing.
Dalam rangka mendukung peningkatan proses belajar mengajar,
dosen di PS S1 Teknik Sipil dikelompokkan sesuai dengan minat
keahlian, yaitu: Keahlian Dasar, Struktur, Keairan, Manajemen
Konstruksi, Transportasi dan Geoteknik. Peningkatkan kualitasdan
pengembangan dosen serta tenaga pendukung dilaksanakan melalui
pelatihan – pelatihan penunjang keahlian, seperti PEKERTI, AA
ataupun workshop – workshop terkait. Dosen PS S1 Teknik Sipil yang
berkualifikasi akademik S1 dan S2 didorong untuk melanjutkan hingga
ke jenjang pendidikan S3 baik di dalam ataupun di luar negeri. Hal –
hal yang berkaitan dengan pengembangan staf telah dituangkan dalam
Manual Prosedur Pengembangan Staf.
65
Monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tenaga dosen dan tenaga
pengajar dilakukan oleh pimpinan PS S1 Teknik Sipildengan bantuan
UJM. Dosen PS S1 Teknik Sipiljuga dievaluasi oleh mahasiswa melalui
evaluasi proses perkuliahan dan pembimbingan tugas akhir. Selain itu
evaluasi dilaksanakan pula melalui proses sertifikasi dosen (SERDOS),
evaluasi kinerja dosen (EKD) dan ekivalensi waktu mengajar penuh
(EWMP). Sedangkan untuk tenaga administrasi dan tenaga laboran
dievaluasi langsung oleh mahasiswa sebagai pengguna jasa. Sejak
tahun 2011 telah dilaksanakan audit silang (cross audit) antar
laboratorium, antar kelompok dosen keahlian (KDK), serta audit
terhadap pimpinan jurusan oleh dosen PS S1 Teknik Sipil.
Sistemreward dan punishment diterapkan di PS S1 Teknik Sipil
berdasar atas UU dan PP tentang kepegawaian, serta tata tertib
keluarga besar UB yang berlaku. Contoh sistem reward yang diberikan
adalah penghargaan (reward) yang berupa insentif kepada dosen
apabila mempublikasikan karya ilmiah, paten ataupun jurnal
internasional. Sedangkan dosen yang melakukan pelanggaran tata
tertib, PP ataupun UU kepegawaian akan ditetapkan sanksi
(punishment) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman,
ketersediaan (kecukupan, kesesuaian dan rasio dosen-mahasiswa)
Pada kurun waktu tahun akademik 2009/2010 – 2011/2012PS S1
Teknik Sipil memiliki 46 dosen yang terdiri dari 41 dosen tetap PNS
dan 5 dosen tetap non-PNS, dan didukung oleh 5 tenaga laboran, 2
tenaga ruang baca serta 8 tenaga administrasi.
Gambar D.3.1 memberikan ilustrasi mengenai sebaran usia dosen di
PS S1 Teknik Sipil. Regenerasi dosen di lingkungan PS S1 Teknik Sipil
berjalan dengan baik, dimana nilai tersebut tidak menunjukkan adanya
kesenjangan generasi atau adanya suatu generasi yang dominan
terhadapat generasi lain.
Gambar D. 3.1
Gambar D.3.2 menunjukkan sebaran jenjang kualifikasi akademik
dosen PS S1 Teknik Sipil
memiliki kualifikasi akademik
dosen yang berkualifikasi akademik S1 akan memasuki masa pensiun.
Untuk meningkatkan kualifikasi akademik dosen
Sipil telah memberikan kesempatan bagi dosen untuk
pendidikan pada jenjang S3 baik didalam negeri (5 dosen) dan luar
negeri (7 dosen).
tahun 2012 mencapai 12 orang, maka diharapakan pada tahun 2015
jumlah dosen yang berkualifikasi akademik
jumlah 26 orang atau 55%. Jumlah ini telah melebihi
merupakan standar minimal BAN
Gambar D.
< 31
8,70
Prosentase Sebaran Usia Dosen PS S1 Teknik Sipil
menunjukkan sebaran jenjang kualifikasi akademik
PS S1 Teknik Sipil, dimana 91% dosen PS S1 Teknik Sipil
memiliki kualifikasi akademik S2 dan S3. Pada tahun 2013
dosen yang berkualifikasi akademik S1 akan memasuki masa pensiun.
ningkatkan kualifikasi akademik dosen, maka PS S1 Teknik
telah memberikan kesempatan bagi dosen untuk
pendidikan pada jenjang S3 baik didalam negeri (5 dosen) dan luar
negeri (7 dosen). Dikarenakan jumlah dosen yang studi lanjut S3 pada
tahun 2012 mencapai 12 orang, maka diharapakan pada tahun 2015
sen yang berkualifikasi akademik S3 dapat mencapai
26 orang atau 55%. Jumlah ini telah melebihi
dar minimal BAN-PT.
Gambar D. 3.2 Prosentase Kualifikasi Akademik Dosen
31 - 40 41 - 50 51 - 60 > 60
26,09
19,57
28,26
17,39
9%
61%
30%
S1
S2
S3
66
PS S1 Teknik Sipil
menunjukkan sebaran jenjang kualifikasi akademik
PS S1 Teknik Sipil telah
S2 dan S3. Pada tahun 2013, 3 dari 4
dosen yang berkualifikasi akademik S1 akan memasuki masa pensiun.
PS S1 Teknik
telah memberikan kesempatan bagi dosen untuk menempuh
pendidikan pada jenjang S3 baik didalam negeri (5 dosen) dan luar
Dikarenakan jumlah dosen yang studi lanjut S3 pada
tahun 2012 mencapai 12 orang, maka diharapakan pada tahun 2015
t mencapai total
26 orang atau 55%. Jumlah ini telah melebihi50%, yang
17,39
Gambar D.3.3 menunjukkan sebaran menurut jabatan fungsional yang
dimiliki Dosen PS S1 Teknik Sipil
memiliki jabatan Guru besar atau lektor kepala, hal ini mendekati
dengan standar minimal yang dimiliki oleh BAN
Jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional sebagai tenaga
pengajar masih tingg
PS S1 Teknik Sipil
memenuhi persyaratan untuk mengajukan kenaikan
Evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan
masing-masing dosen
bantuan pengurusan kepangkatan yang dilakukan oleh Fakultas
diyakini dapat meningkatkan jumlah dosen yang
fungsional lektor kepala.
Gambar D.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
peraturan pemerintah yang berlaku, setiap dosen pengajar diharapkan
memperoleh sertifi
jumlah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik
adalah sebesar 70%. Hal ini lebih tinggi dari standar minimal dari BAN
PT yaitu sebesar 40%.
Jumlah dosen yang sedang tugas belajar baik di
negeri adalah 12 dosen dari 46 dosen PS S1 Teknik Sipil. Sedangkan
jumlah dosen aktif
26,09
8,70
17,39
Gambar D.3.3 menunjukkan sebaran menurut jabatan fungsional yang
PS S1 Teknik Sipil. 45% dari dosen PS S1 Teknik Sipil
memiliki jabatan Guru besar atau lektor kepala, hal ini mendekati
dengan standar minimal yang dimiliki oleh BAN-PT yaitu s
Jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional sebagai tenaga
pengajar masih tinggi (17%) dikarenakan pada beberapa
PS S1 Teknik Sipil menerima beberapa dosen baru yang belum dapat
memenuhi persyaratan untuk mengajukan kenaikan
Evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan tri dharma
masing dosen yang dilakukan oleh PS S1 Teknik Sipil
bantuan pengurusan kepangkatan yang dilakukan oleh Fakultas
meningkatkan jumlah dosen yang memiliki jabatan
fungsional lektor kepala.
Gambar D. 3.3 Prosentase Jabatan Fungsional Dosen
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
peraturan pemerintah yang berlaku, setiap dosen pengajar diharapkan
memperoleh sertifikat pendidik profesional. Di PS S1 Teknik Sipil
jumlah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik
adalah sebesar 70%. Hal ini lebih tinggi dari standar minimal dari BAN
PT yaitu sebesar 40%.
dosen yang sedang tugas belajar baik di dalam ataupun luar
negeri adalah 12 dosen dari 46 dosen PS S1 Teknik Sipil. Sedangkan
dosen aktif dan tidak sedang tugas belajar adalah 33
6,52
41,30
Guru Besar
Lektor Kepala
Lektor
Asisten Ahli
Tenaga Pengajar
67
Gambar D.3.3 menunjukkan sebaran menurut jabatan fungsional yang
PS S1 Teknik Sipil
memiliki jabatan Guru besar atau lektor kepala, hal ini mendekati
PT yaitu sebesar 50%.
Jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional sebagai tenaga
tahun terakhir
menerima beberapa dosen baru yang belum dapat
memenuhi persyaratan untuk mengajukan kenaikan fungsional.
tri dharma pendidikan
PS S1 Teknik Sipil, serta
bantuan pengurusan kepangkatan yang dilakukan oleh Fakultas
memiliki jabatan
undangan dan
peraturan pemerintah yang berlaku, setiap dosen pengajar diharapkan
PS S1 Teknik Sipil,
jumlah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik profesional
adalah sebesar 70%. Hal ini lebih tinggi dari standar minimal dari BAN-
dalam ataupun luar
negeri adalah 12 dosen dari 46 dosen PS S1 Teknik Sipil. Sedangkan
dan tidak sedang tugas belajar adalah 33
68
dosendengan jumlah mahasiswa total 773 mahasiswa, sehingga rasio
antara dosen aktif dengan mahasiswamenunjukkan perbandingan
1:22,21. Perbandingan tersebut adalah rasio yang ideal, dimana telah
memenuhi standar dari BAN-PT yang menetapkan rasio antara dosen
dengan mahasiswa pada program studi eksakta adalah satu dosen
melayani antara 17 - 23 mahasiswa.
Pada satu tahun terakhir, jumlah dosen tetap dengan kualifikasi diluar
keahlian PS bervariasi terhadap periode semester yang berlangsung,
yaitu semester gasal sebanyak 31 dosen, sedangkan semester genap
sebanyak 7 dosen. Hal ini dikarenakan pada semester gasal ada
beberapa mata kuliah wajib yang bersifat mata kuliah umum, antara
lain Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia serta Pendidikan
Agama Islam. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah dosen PS
S1 Teknik Sipil, jumlah dosen tetap dengan kualifikasi diluar keahlian
PS telah berkurang. Hal ini dikarenakan mata kuliah eksakta yang
biasanya diampu oleh dosen tetap dengan keahlian di luar PS.
Sebagai contoh mata kuliah matematika pada tahun 2012telah
mampu diampu sendiri oleh dosenPS S1 Teknik Sipil.
4. Karya akademik dosen (hasil penelitian dan karya lainnya)
Dosen PS S1 Teknik Sipil telah menunjukan motivasi yang tinggi dalam
melaksanakan penelitian dan mempublikasikannya. Dalam kurun
waktu selama 2009-2011 terdapat 57 prosiding, jurnal atau tulisan
ilmiah yang telah dipublikasikan. Mutu penelitian yang dilakukan oleh
dosen PS S1 Teknik Sipil telah berkembang, hal ini terlihat dari tema –
tema penelitian yang diambil telah sesuai dengan minat dan keahlian
masing – masing dosen, serta publikasi jurnal ataupun seminar
dilakukan dalam lingkup nasional dan internasional.
Selain dari dana DIPA (DPP-SPP) UB, penelitian di PS S1 Teknik Sipil
dinilai telah kompetitif dengan telah diperolehnya beberapa hibah
(DP2M DIKTI), seperti hibah bersaing, hibah kompetitif sesuai prioritas
nasional dan hibah penelitian strategis nasional.
Dalam hal pengabdian terhadap masyarakat, PS S1 Teknik Sipil telah
memberikan sumbangsih karya dan pemikiran dengan jalan menjalin
69
dan melaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara
berkala. Sumber pendanaan kegiatan pengabdian ini umumnya
berasal dari dana DIPA FTUB, PHK A2 dan DP2M-DIKTI
5. Peraturan kerja dan kode etik
Peraturan kerja dan kode etik yang berlaku bagi dosen selaku PNS
adalah mengacu pada UU dan PP tentang kepegawaian nomor 60
tahun 1999. Selain itu, Universitas Brawijaya telah memiliki tata tertib
keluarga besar kampus Universitas Brawijaya sesuai dengan Surat
Keputusan Rektor Universitas Brawijaya nomor 044/SK/1985. Tata
tertib keluarga besar universitas brawijaya ini memuat 8 Bab dan 18
Pasal, yang disosialisasikan kepada mahasiswa serta dosen melalui
buku Pedoman Pendidikan UB. Buku Pedoman Pendidikan UB telah
mencantumkan mengenai hak dan kewajiban tenaga akademik, tenaga
administrasi dan mahasiswa. Kode etik serta sanksi – sanksi akademik
telah dijelaskan pada buku tersebut. Untuk meningkatkan disiplin serta
kepatuhan dosen dan tenaga pendukung terhadap peraturan kerja,
maka perlu diberlakukan sistem pengendalian yang berkesinambungan
serta sistemrewards dan punishment yang jelas dan tegas.
6. Pengembangan staf
Pengembangan staf di PS S1 Teknik Sipil telah dilakukan melalui
berbagai cara. Hal ini dimulai sejak dosen yang bersangkutan
dinyatakan sebagai dosen tetap PS S1 Teknik Sipil, yaitu dengan
mengikuti program pelatihan wajib PEKERTI atau AA. Selain itu staf
juga diberikan pelatihan – pelatihan, seminar, workshop serta
lokakarya untuk meningkatkan kualitas masing – masing individu, yang
dikoordinasi oleh Fakultas, Universitas atau lembaga lain. Sedangkan
untuk pengembangan jenjang kualifikasi dosen, saat ini terdapat 12
dosen tetap (25%) PS S1 Teknik Sipil yang sedang menempuh studi
lanjut strata-3 baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu juga dalam kurang waktu 3 tahun terakhir telah dilaksanakan
kuliah tamu sebanyak 24 kali dengan dosen tamu dari dalam dan luar.
Dosen PS S1 Teknik Sipil juga telah aktif mengikuti seminar nasional
70
dan internasional.Hal ini terlihat pada 133 kegiatan akademik yang
diikuti pada kurun waktu 2009-2011.
Untuk meningkatkan motivasi dosen dalam melakukan publikasi jurnal
internasional, universitas brawijaya memberi penghargaan khusus
(insentif) dan bantuan bagi dosen untuk mengurus proses submit
hingga jurnal tersebut diterbitkan.
7. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya (dana-dana)
Dalam proses pengadaan bahan – bahan serta alat – alat praktikum
atau penelitian, PS S1 Teknik Sipil telah melaksanakan sesuai
kebijakan yang digariskan oleh UB. Dana bantuan praktikum tiap
mahasiswa per semester diberikan untuk kebutuhan operasional
laboratorium. Dana tersebut diberlakukan mulai mahasiswa yang
masuk pada tahun akademik 2006/2007 dan diperuntukan sebagai
pembelian bahan habis pakai dalam praktikum – praktikum penunjang
perkuliahan. Selain itu PS S1 Teknik Sipil juga menerima anggaran
setiap tahun dari FTUB untuk dana pengembangan Jurusan. Dana
tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengadaan alat – alat laboratorium
yang menunjang tri dharma perguruan tinggi di PS S1 Teknik Sipil.
71
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen D dalam evaluasi diri
untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB)
A. Identifikasi SWOT
STRENGTH (S)
1. PS S1 Teknik Sipil-FTUB telah memiliki rasio dosen-mahasiswa sesuai
standar, yaitu 1:22,21.
2. Seleksi dosen PS S1 Teknik Sipiltelah melibatkan pihak Jurusan dan
Program Studi.
3. Lebih dari 70% dosen PS S1 Teknik Sipil memiliki sertifikat pendidikan
profesional.
4. Jumlah publikasi penelitian yang cukup tinggi dalam kurun waktu 3
tahun.
5. Jumlah dosen PS S1 Teknik Sipil yang berkualifikasi S2 dan S3
sebesar 90%, ditambah dengan dosen yang studi lanjut S3 sebanyak
12 orang.
WEAKNESS (W)
1. Jumlah guru besar (6.25%) dan doktor (25%) yang masih kurang dan
harus ditingkatkan.
2. Jumlah hak paten / karya cipta yang dimiliki dosen PS S1 Teknik Sipil
masih kurang.
3. Jumlah penelitian yang memenangkan hibah kompetisi masih kurang.
OPPORTUNITY (O)
1. Tersedianya berbagai sumber dana yang dapat digunakan untuk
melaksanakan tri dharma pendidikan.
2. Tersedianya berbagai beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi dosen
(jenjang S3).
3. Kebutuhan akan pakar – pakar ahli keteknik-sipilan yang cukup tinggi.
THREAT (T)
1. Keputusan akhir penerimaan dosen ditentukan oleh Universitas
Brawijaya dan DIKTI
72
2. Adanya persaingan dengan program studi PS S1 Teknik Sipil dari
perguruan tinggi yang lain.
B. Pembobotan IE-Matrix
Tabel D.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen D
Faktor – Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Komentar
Kekuatan:
- Rasio dosen dan mahasiswa
sesuai standar
- Seleksi dosen melibatkan PS
- 70% dosen PS S1 Teknik Sipil
memiliki sertifikat pendidikan
profesional
- Publikasi penelitian cukup tinggi
- Jumlah dosen S2 dan S3
mencapai 90%
--
0.20
0.20
0.10
0.10
0.10
--
4
4
3
3
3
--
0.80
0.80
0.45
0.30
0.30
Kelemahan:
- Jumlah guru besar dan doktor
masih kurang
- Jumlah hak paten / karya cipta
masih kurang
- Jumlah penelitian hibah kompetisi
masih kurang
--
0.10
0.10
0.10
--
2
2
1
--
0.20
0.20
0.10
Total 1.0 3.15
Tabel D.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen D
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Komentar
Peluang:
- Tersedia banyak jalur sumber
dana untuk tri dharma
- Tersedia berbagai beasiswa untuk
studi lanjut
--
0.25
0.30
--
4
4
--
1.00
1.20
73
- Kebutuhan akan pakar keteknik-
sipilan cukup tinggi
0.20
3
0.60
Ancaman:
- Keputusan akhir penerimaan
dosen ditentukan oleh Universitas
dan Dikti.
--
0.25
--
1
--
0.25
Total 1.0 3.05
C. Analisis matrix Internal – Eksternal
Eksternal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
Pertumbuhan melalui
integrasi horizontal Strategi turn around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan Strategi diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan melalui
diversifikasi konsentrik
Pertumbuhan melalui
diversifikasi
konglomerat
Likuidasi
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot
dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program
studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”,
dimana program yang ada terindikasi telah berjalan dengan baik ,
namun perlu adanya pengembangan dan perbaikan program terutama
yang berkaitan dengan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen
dalam melakukan tridharma perguruan tinggi, sehingga dapat
berkiprah pada dunia internasional dan memenangkan jumlah hibah
kompetisi.
D. Analisis SWOT
Tabel D.3. Analisa SWOT Komponen D
Kekuatan:
- Rasio dosen dan
mahasiswa
sesuai standar
Kelemahan:
- Jumlah guru besar
dan doktor masih
kurang
74
- Seleksi dosen
melibatkan PS
- 70% dosen PS S1
Teknik Sipil
memiliki sertifikat
pendidikan
profesional
- Publikasi
penelitian
nasional dan
internasional
cukup tinggi
- Jumlah dosen S2
dan S3 mencapai
90%
- Jumlah hak paten /
karya cipta masih
kurang
- Jumlah penelitian
yang memenangkan
hibah kompetisi
masih kurang
Peluang:
- Tersedia
banyak jalur
sumber dana
untuk tri
dharma
- Tersedia
berbagai
beasiswa
untuk studi
lanjut
- Kebutuhan
akan pakar
keteknik-
sipilan cukup
tinggi
- Memanfaatkan
peluang
banyaknya
sumber dana
untuk kegiatan tri
dharma serta
kebutuhan akan
kepakaran teknik
sipil dengan
menggunakan
kekuatan
banyaknya dosen
yang
berkualifikasi S2
dan S3, serta
telah memiliki
sertifikasi
pendidikan
profesional
- Memanfaatkan
peluang beasiswa
studi lanjut
dengan
menggunakan
kekuatan
keaktifan dosen
dalam
- Memanfaatkan
banyak jalur sumber
dana untuk kegiatan
tri dharma, termasuk
untuk mengatasi
jumlah hak paten /
karya cipta yang
masih kurang.
- Memanfaatkanya
tersedianya
beasiswa untuk
studi lanjut sehingga
dapat menambah
jumlah doktor.
75
mempublikasi
penelitian dalam
dan luar negeri
yang tinggi.
Ancaman:
- Keputusan
akhir
penerimaan
dosen
ditentukan
oleh
Universitas
dan Dikti.
- Menggunakan
kekuatan
keterlibatan PS
dalam rekruitment
dosen, sehingga
keputusan akhir
penerimaan
dosen masih
dapat dipengaruhi
oleh keputusan
PS
- Mengatasi
permasalahan
rendahnya hak
paten dan
kurangnya dosen
bergelar dokotor
atau profesor,
dengan harapan
meski keputusan
akhir penerimaan
dosen ditentukan
oleh pihak lain, tidak
akan semakin
menambah
permasalahan yang
ada.
76
E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik
1. Kesesuaian dengan visi, misi , sasaran dan tujuan.
Secara garis besar visi, misi, sasaran dan tujuan PS S1 Teknik Sipil
adalah menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan
kompetensi yang handal di bidang hardskill dan softskill, sehingga
mampu diterapkan dalam bidang pendidikan, penelitian maupun
pengabdian kepada masyarakat. Yang dimaksudkan dengan
kompetensi yang handal, adalah kompetensi yang dibutuhkan oleh
para stakeholders dengan mengacu pada standar internasional ABET
(Acreditation Board for Engineering and Technology) dan standar
nasional, yaitu Rencana Strategi Pendidikan Tinggi KPPT-JP (2005-
2010), yang juga meliputi 5 unsur elemen kompetensi dalam
Kepmendiknas No. 045/U/2002. Adapun kompetensi tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Kemampuan menerapkan mengetahui dasar matematika dan
menerapkannya dalam bidang teknik.
2. Kemampuan merancang dan melakukan eksperimen dananalisis
data
3. Kemampuan untuk merancang suatu sistem
4. Kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan kerja secara
individual maupun tim
5. Kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasi dan
menyelesaikan masalah
6. Mempunyai etika profesional dalam bidangnya
7. Dapat berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat
8. Dapat berkomunikasi dalam bahasa inggris secara tulisan dan
lisan
9. Mempunyai kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan
profesi keinsinyuran
10. Memiliki jiwa kewirausahaan dan kemampuan dalam berinovasi
(tanggap terhadap perubahan lingkungan)
11. Tanggap terhadap isu-isu kontemporer
12. Mampu belajar sepanjang hayat (life-long learning)
77
13. Tanggap terhadap perkembangan teknologi ilmu teknik sipil
14. Mempunyai kompetensi pada suatu spesialisasi tertentu
15. Menguasai teknologi informasi
Berdasarkan wacana tersebut, kurikulum PS S1 Teknik Sipil disusun
atas 28 Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU), 16 Mata Kuliah
Kompetensi Penunjang (MKKP) dan 6 Mata Kuliah Kompetensi Lain
(MKKL). MKKU yang terdiri dari 81 SKS ini menekankan pada hardskill
yang harus dimiliki oleh seorang lulusan Teknik Sipil Umum. Selain itu
ada penambahan 48 sks dari MKKP sebagai hardskill tambahan
sesuai dengan minat, dan 15 sks MKKU sebagai penambahan
wawasan untuk softskill. Selain itu dalam proses pembelajaran di
dalam kelas, dosen pengampu mata kuliah sering menekankan
pentingnya softskill dalam dunia kerja. Sebagai gambaran, seorang
mahasiswa PS S1 Teknik Sipil diwajibkan untuk mengambil 144 SKS,
134 SKS wajib dan 10 sks pilihan dari 20 mata kuliah pilihan, sebagai
persyaratan untuk lulus sarjana S1. Sehingga dapat dinilai bahwa
kurikulum yang telah ditetapkan pada PS S1 Teknik Sipil sudah
relevan dengan visi, misi, sasaran dan tujuan PS S1 Teknik Sipil.
2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders.
PS S1 Teknik Sipil telah memahami bahwa seorang lulusan dapat
berkembang menjadi wirausaha, pendidik ataupun mengabdi dalam
perusahaan negeri atau swasta. Oleh karena itu, PS S1 Teknik Sipil
secara periodik meminta feedback dari para stakeholders, baik yang
berkecimpung sebagai pendidik, pengusaha / perusahaan swasta
ataupun yang berprofesi sebagai pegawai perusahaan negara untuk
memberi masukan mengenai kompetensi yang dibutuhkan dalam
dunia kerja. Selain itu PS S1 Teknik Sipil juga mengadakan lokakarya
yang mendatangkan para stakeholders, alumni dan lulusan pengguna
kurikulum terbaru sebagai pembicara. Sebagai contoh, pada lokakarya
yang dilakukan pada pertengahan tahun 2012, stakeholders
memberikan masukan bahwa tuntutan dan kebutuhan stakeholders
pada masa kini adalah:
78
1. Wirausaha (entrepreneurship), memiliki jiwa yang dapat
mengembangkan dan mengeksplore peluang usaha yang ada,
dengan tidak bergantung kepada lowongan pekerjaan – pekerjaan
yang ada.
2. Fighting spirit, memiliki jiwa yang terus berusaha, mengembangkan
kompetensi yang dimiliki serta mampu menyesuaikan diri dengan
kebutuhan stakeholdersdan tidak menyerah bila menemui
kegagagalan.
3. Profesional, memahami ilmu keteknikan dan mengenai metode /
pengelolaan ilmu manajemen proyek, serta menguasai software –
software teknik sipil sebagai nilai tambah dalam kompetensi.
4. Team Work, mampu bekerjasama dalam suatu tim serta dapat
berkomunikasi secara tepat, baik ketika mempresentasikan suatu
pekerjaan maupun dalam berorganisasi.
Hal ini telah menjadi evaluasi dan masukan tersediri bagi PS S1 Teknik
Sipil, sehingga telah ada beberapa langkah yang dilakukan oleh PS S1
Teknik Sipil dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan stakeholders,
antara lain:
1. Dalam mata kuliah kewirausahaan, PS S1 Teknik Sipil berusaha
untuk menunjuk dosen pengampu mata kuliah yang kompetensi,
yaitu seorang pengampu yang memang telah sukses sebagai
wirausaha di bidang teknik sipil.
2. Dalam perkuliahan, dosen pengampu diharapkan dapat
menyisipkan materi – materi soft skill, utamanya mengenai fighting
spirit untuk mempersiapkan mental lulusan dalam menghadapai
dunia kerja. Selain itu PS S1 Teknik Sipil mendukung penuh
kegiatan – kegiatan lomba yang diikuti oleh mahasiswa PS S1
Teknik Sipil sebagai sarana meningkatkan fighting spirit.
3. Mengevaluasi mata kuliah yang umumnya diterapkan secara
langsung di dunia kerja, termasuk mata kuliah manajemen proyek,
serta menyusun kebijakan agar mahasiswa diwajibkan mengikuti
pelatihan software teknik sipil sebagai salah satu persyaratan
kelulusan.
79
4. Mengharapkan dosen pengampu untuk setidaknya memberikan 1
(satu) kali tugas kelompok disetiap mata kuliah yang diampu, serta
meningkatkan dan mendorong semangat team work mahasiswa
pada mata kuliah yang menyerupai simulasi dunia kerja, seperti
studio perancangan.
3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi,
penataan / organisasi)
Buku Pedoman Pendidikan Teknik Sipil Universitas Brawijaya
memaparkan struktur dan isi kurikulum yang meliputi pada keluasan,
kedalaman, koherensi, penataan dan organisasi yang telah relevan
dengan kompetensi yang diharapkan. Pembobotan jumlah SKS untuk
pengembangan softskill dan hardskill dinilai telah sesuai, begitu juga
halnya dengan pengaturan alur tiap mata kuliah dinilai telah sesuai
dengan kedalaman materi masing – masing mata kuliah. Penataan
kurikulum telah mengikuti peraturan yang berlaku, yaitu Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional (KEPMENDIKNAS) Republik Indonesia
No 232/U/2000 tertanggal 20 Desember 2000 dan KEPMENDIKNAS
No. 045/U/2002 tentang pedoman penyusunan kurikulum program
studi, yang kini telah ditingkatkan menjadi Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Meski begitu, struktur dan isi kurikulum selalu di
monitoring dan dievaluasi guna menjaga tercapainya kompetensi
sesuai dengan misi, visi, sasaran dan tujuan PS S1 Teknik Sipil serta
kebutuhan dan tuntutan stakeholder. Sebagai gambaran dalam
evaluasi dan monitoring, PS S1 Teknik Sipil juga akan memperhatikan
KBK dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai
dengan Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012, tanggal 17 Januari
2012 untuk penyusunan kurikulum yang akan datang.
4. Derajat Integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu)
Dalam tujuannya mencapai kompetensi yang telah dirumuskan, PS S1
Teknik Sipil telah mengatur dan menata alur mata kuliah sehingga
integrasi materi pembelajaran, baik intra dan antar disiplin ilmu, dapat
terjalin dengan baik.
Gambar E. 5.1 Bagan alir mata kuliah Teknik Sipil Universitas Brawijaya kurikulum 2011/2012 – 2015/2016
81
Seperti terlihat pada gambar E. 5.1 mengenai bagan alir mata kuliah
Teknik Sipil – Universitas Brawijaya kurikulum 2011/2012 – 2015/2016,
beberapa mata kuliah dasar diberikan pada semester awal (semester 1
dan semester 2). Mata kuliah dasar ini nantinya menjadi bekal utama
bagi mahasiswa pada pengambilan mata kuliah tingkat lanjut, sehingga
mata kuliah dasar kerap menjadi prasyarat bagi mata kuliah lanjut.
Sebagai contoh, mata kuliah mekanika bahan menjadi prasyarat bagi
mata kuliah analisa struktur I dan mata kuliah struktur baja, sehingga
mahasiswa yang tidak pernah menempuh mata kuliah mekanika
bahan, tidak diperbolehkan mengambil mata kuliah analisa struktur I
ataupun mata kuliah struktur baja. Hal ini dilaksanakan semata – mata
agar mahasiswa tidak memperoleh kesulitan dalam mempelajari mata
kuliah tingkat lanjut.
5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat
dan kepentingan internal lembaga
Kurikulum lokal diterapkan sebagai penghubungan antara kebutuhan
masyarakat terdekat dengan kompetensi lulusan. PS S1 Teknik Sipil
telah memperhatikan kebutuhan – kebutuhan masyarakat lokal
(terdekat) dengan mewujudkannya dalam beberapa mata kuliah dan
praktikum, antara lain : mata kuliah etika profesi, pengadaan jasa
konstruksi dan kewirausahaan. Mata kuliah tersebut dilaksanakan
dengan mempertimbangan peraturan atau kondisi terhadap kebutuhan
masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga.
6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan / kebutuhan
mahasiswa secara individu / kelompok mahasiswa tertentu.
Sebagai syarat kelulusan, mahasiswa diwajibkan mengambil sekurang
– kurangnya 10 sks dari 20 mata kuliah pilihan. Mata kuliah pilihan
merupakan mata kuliah yang merujuk kepada kebutuhan / harapan
mahasiswa secara pribadi, sehingga antar mahasiswa yang satu
dengan yang lain pemilihan mata kuliah pilihan dimungkinkan tidak
sama. Mata kuliah pilihan ditawarkan oleh PS S1 Teknik Sipil berdasar
masukan serta dilaksanakan apabila jumlah peminat mata
82
kuliahtersebut mencapai lebih dari 10 mahasiswa. Pada PS S1 Teknik
Sipil terdapat 40 sks matakuliah pilihan yang dapat dipilih pada periode
tertentu, semester gasal dan genap. Sebagai gambaran, pada tiga
tahun terakhir, total 20 sks mata kuliah pilihan yang dilaksanakan pada
semester gasal dan 20 sks mata kuliah pilihan dilaksanakan pada
semester genap. Dikarenakan sifat mata kuliah pilihan yang
merupakan perwujudan minat mahasiswa untuk mempelajari ilmu
tertentu, dimana antar mahasiswa dimungkinkan memiliki minat yang
tidak sama, maka mata kuliah pilihan bukan mata kuliah yang menjadi
syarat pada mata kuliah tingkat lanjut.
7. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan
studi, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan
pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang studinya,
mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable
skills), terorientasikan ke arah karir dan pemerolehan pekerjaan.
Melanjutkan studi
Kurikulum PS S1 Teknik Sipil telah merancangan lulusan agar mampu
mengembangkan diri melalui studi lanjut, hal ini terlihat dari adanya 5
keahlian yang ditawarkan oleh PS S1 Teknik Sipil sesuai dengan
minat, yaitu Keahlian Struktur, Keahlian Geoteknik, Keahlian Keairan,
Keahlian Transportasi dan Keahlian Manajemen Konstruksi. Sebagai
syarat kelulusan, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun skripsi
penelitian berdasarkan lima minat tersebut. Hal ini akan melatih
mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah, memilih metode
penyelesaian dan pengukuran yang tepat untuk mencapai solusi /
sasaran yang diharapkan. Hal ini juga yang akan menjadi bekal bagi
mahasiswa dalam melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi
(Pascasarjana). Selain itu PS S1 Teknik Sipil juga membuka
kesempatan dengan adanya program fast track dimana mahasiswa PS
S1 Teknik Sipil dapat secara langsung melanjutkan studi ke jenjang S2
dalam waktu yang relatif lebih singkat.
83
Pengembangan pribadi dan memperoleh pengetahuan
Pengembangan pribadi mahasiswa diberikan melalui softskill – softskill
yang dilakukan pada proses belajar mengajar baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Pengembangan pribadi juga dilakukan pada saat
mahasiswa melakukan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) pada semester
awal dan KKN-P pada semester akhir dengan kegiatan yang
berinteraksi langsung dengan masyarakat. Selain itu PS S1 Teknik
Sipil telah melakukan kerjasama dengan beberapa universitas di luar
negeri dalam hal pertukaran pelajar.
Rasio dosen dengan mahasiswa yang baik 1:22,21, seperti terlihat
pada komponen C, memberi peluang yang besar bagi mahasiswa
untuk berdiskusi dengan dosen penasehat akademik maupun dosen
pengampu mata kuliah untuk memperoleh dan mendalami
pengetahuan.
Memahami Materi Khusus Sesuai dengan Bidang Studinya
PS S1 Teknik Sipil telah menawarkan mata kuliah pilihan sebagai
sarana bagi mahasiswa untuk memahami materi khusus sesuai
dengan minat yang diambil. Selain itu dengan adanya tema penelitian
dari tiap kelompok dosen keahlian akan membantu mahasiswa dalam
menentukan pilihan dan mempermudah mahasiswa dalam mencari
dosen yang sesuai dengan bidang studi yang dipilihnya. Beberapa
kegiatan tambahan, semisal nonton bareng, juga menjadi wadah bagi
mahasiswa untuk mempelajari dan memahami materi khusus bersama
dengan dosen yang berkompetensi di bidangnya.
Pengembangan keterampilan yang dapat ditransfer,
terorientasikan ke arah karir dan pemerolehan pekerjaan.
Pengembangan keterampilan yang diberikan oleh PS S1 Teknik Sipil
dapat dikategorikan kedalam akademis dan non-akademis. Sebagai
contoh akademis adalah keterlibatan mahasiswa dalam praktikum –
praktikum, sebagai asisten, dalam kepanitian lokakarya / seminar dan
dalam pengabdian masyarakat. Keterlibatan mahasiswa dalam
84
kegiatan seperti ini dibuktikan melalui sertifikat yang diharap dapat
menjadi nilai tambah dalam pemerolehan pekerjaan.
Pada kategori non-akademis, mahasiswa dapat berkecimpung dalam
kegiatan kesenian, olahraga ataupun jurnalistik yang dikoordinir oleh
Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS). Unit – unit aktifitas mahasiwa yang
merupakan wadah pengembangan keterampilan non-akademis dapat
dilihat lebih lanjut pada borang 3 buku 3A.
8. Misi Pembelajaran
• Seperti tertuang pada standar A, Misi PS S1 Teknik Sipil FTUB:
1) Menyelenggarakan pendidikan teknik sipil yang berkualitas untuk
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam kompetisi
global.
2) Melaksanakan pengembangan ilmu teknik sipil melalui kegiatan
penelitian yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
3) Menerapkan keahlian teknik sipil secara aktif melalui kegiatan
pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada
pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
E8a. Pengembangan / pelatihan kompetensi yang diharapkan
Sesuai dengan misi pembelajaran yang dicanangkan PS S1 Teknik
Sipil, mahasiswa diharapkan aktif dalam kegiatan penelitian, baik yang
berhubungan dengan skripsi penelitian maupun penelitian yang
berorientasi pada pengabdian masyarakat. Kegiatan penelitian ini
diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk dapat
mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi sehingga dapat
berkompetisi secara global. Selain itu dengan adanya proses
perkuliahan yang bersifat praktikum, seperti KKM, KKN-P dan
praktikum studio perancangan I dan II, diharapkan bisa menjadi suatu
latihan bagi mahasiswa untuk pencapaian kompetensi yang
diharapkan.
85
E8b. Efisiensi internal dan eksternal
Efisiensi pengajaran ditunjukkan melalui alur pengambilan mata kuliah
yang terencana dan terarah sesuai dengan tingkat pemahaman dan
kedalam materi. Proses belajar mengajar juga telah mengalami
efisiensi internal, dimana diberlakukannya kelas – kelas kecil untuk
mata kuliah utama dan dasar, sehingga dosen pengampu bisa leluasa
memantau perkembangan mahasiswa. Efisiensi internal juga terlihat
dalam pelaksanaan semester pendek pada masa libur antara semester
genap dan semester gasal. Pelaksanaan kelas paralel bagi mahasiswa
yang berprestasi juga merupakan salah satu bentuk efisiensi internal.
Sedangkan efisiensi ekternal dilaksanakan dengan adanya pemberian
tugas – tugas individu atau kelompok yang menuntut peran aktif
mahasiswa untuk terus belajar dan mengembangkan diri diluar jam
perkuliahan. Efisiensi pada pengaturan jadwal praktikum juga
dilakukan, yaitu dengan melaksanakan praktikum pada siang dan sore
hari sehingga tidak mengganggu perkuliahan yang umumnya
dilaksanakan pada pagi hari. Bentuk efisiensi ekternal yang lain adalah
pelatihan atau kursus yang dilakukan sebagai peningkatan soft skill
mahasiswa.
9. Mengajar
E9a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
RPKPS digunakan pada setiap perkuliahan sebagai bahan acuan
terhadap strategi dan metode pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelaran tiap mata kuliah. Metode pembelajaran dapat bersifat
tatap muka dalam perkuliahan, diskusi, presentasi, praktikum, tugas
individu, tugas kelompok ataupun studi lapangan. Pemilihan metode ini
telah direncanakan bersama oleh para dosen pengampu, sehingga
metode yang dipilih adalah yang relevan dan efisien dalam pencapaian
tujuan. Evaluasi terhadap kesesuaian ini dilaksanakan oleh Ketua KDK
pada tengah dan akhir semester. Solusi atau tindak lanjut diperoleh
dari hasil evaluasi yang segera dilaksanakan pada semester
selanjutnya.
86
E9b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah
Tujuan mata kuliah dapat dilihat pada RPKPS masing – masing mata
kuliah. Tujuan mata kuliah ini disusun bersama dengan penyusunan
kurikulum, setelah itu disusun materi pembelajaran yang relevan dalam
pencapaian tujuan mata kuliah oleh para dosen pengampu mata
kuliah. Kesesuaian materi pembelajaran secara periodik dimonitoring
dan dievaluasi melalui berita acara perkuliahan, selain itu pada akhir
semester, para dosen pengampu memberikan soal ujian akhir
semester yang seragam. Hal ini untuk menjaga kesesuaian materi
pembelajaran. Selain itu, pada akhir semester juga dilakukan evaluasi
terhadap kegiatan perkuliahan, termasuk kesesuaian materi, oleh
mahasiswa dan KKDK.
E9c. Efisiensi dan produktivitas
Produktivitas perkuliahan dapat dilihat dari tingkat kehadiran / tata
muka tiap semester yang cukup tinggi (standar 4 buku 3A). Lembar
berita acara perkuliahan juga menunjukkan produktivitas suatu kelas
perkuliahan dalam mencapai tujuan pembelajaran mata kuliah
tersebut. Efisiensi dalam perkuliahan dilakukan dengan menempatkan
tim dosen pengampu dalam setiap mata kuliah, dengan harapan
sistem pembelajaran dapat terus berjalan meskipun ada salah satu
dosen pengampu yang berhalang hadir. Efisiensi juga dilaksanakan
dalam bentuk konsultasi dan asistensi oleh mahasiswamengenai tugas
atau materi perkuliahan diluar jam perkuliahan. Efisiensi dan
produktivitas ini terus dimonitor dan direkam dalam bentuk daftar
kehadiran yang dievaluasi secara periodik oleh PS S1 Teknik Sipil.
E9d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Secara resmi, kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung selama
5 hari dalam satu minggu, dan dilaksanakan dalam jam kerja, yaitu
07.00-16.00. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi mahasiswa
untuk membagi waktu dengan pelaksanaan kegiatan mandiri tugas
terstruktur, serta memberi keuntungan bagi dosen dalam
melaksanakan tugas lainnya, seperti penelitian dan pengabdian
87
masyarakat. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap
penyerapan materi, PS S1 Teknik Sipil telah melaksanakan kelas –
kelas kecil dimana dalam satu mata kuliah dibuka lebih dari satu kelas
dengan dosen pengampu yang berbeda dan dalam satu kelas diberi
batas maksimal jumlah mahasiswa sebanyak 25 orang.
E9e. Pengunaan teknik informasi.
Dalam proses perkuliahan, penyerapan materi dapat dioptimalkan
dengan penerapan teknik informasi audio dan visual yang baik. PS S1
Teknik Sipil telah memberikan fasilitas penggunaan LCD dan audio
sistem pada setiap ruang kelas. Penambahan fasilitas wireless LCD
memudahkan dosen pengampu untuk berkonsentrasi dalam
pemberian materi di depan kelas tanpa harus diam di sudut ruang
untuk pergantian slide.
PS S1 Teknik Sipil juga telah memfasilitasi akses internet wireless
(wifi) untuk seluruh area Teknik Sipil. Penggunaan internet wireless
memungkinkan dosen untuk menampilkan informasi – informasi yang
update dalam kelas perkuliahan, selain itu adanya internet
memudahkan mahasiswa dalam mengunduh materi – materi
perkuliahan, pembahasan soal – soal dan pengecekan nilai yang telah
di muat oleh dosen pengampu dalam blog pribadi. Selain itu pelayanan
akademik juga telah diberikan melalui Sistem Informasi Akademik
(SIAKAD) yang dapat diakses secara mudah dan cepat baik didalam
kampus maupun diluar kampus.
10. Mengajar
E10a. Keterlibatan mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan dapat dipantau melalui
daftar kehadiran. PS S1 Teknik Sipil menetapkan 80% kehadiran dari
total jumlah tatap muka yang direncanakan sebagai syarat untuk
mengikuti ujian akhir semester. Keterlibatan mahasiswa dalam
perkuliahan di kelas didasarkan atas metode pembelajaran yang telah
dirancang bersama, yaitu: diskusi, tanya – jawab, presentasi atau
praktikum. Diluar kelas, mahasiswa dapat berperan aktif dalam
88
kegiatan praktikum laboratorium, seminar ilmiah, penelitian,
pengabdian masyarakat dan penyelesaian tugas – tugas terstruktur.
E10b. Bimbingan Skripsi
Bimbingan skripsi diberikan oleh satu atau dua dosen pembimbing
yang berkompeten dan sesuai dengan keahlian yang diperlukan untuk
penyelesaianskripsi tersebut. Dosen pembimbing diwajibkan
memenuhi syarat dan ketentuan yang telah diatur dalam buku
pedoman Teknik Sipil Universitas Brawijaya. Bimbingan skripsi
dilakukan secara kontinu di dalam lingkungan kampus melalui
konsultasi, diskusi dan pemberian studi literatur. Monitoring dan
evaluasi kegiatan bimbingan skripsi dilakukan melalui lembar asistensi
yang berisi proses dan kegiatan yang harus dipenuhi mahasiswa
selama penelitian skripsi.
E10c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan :
pengetahuan dan pemahaman materi dibidangnya, ketrampilan
umum, pemahaman dan pemanfaatan potensi diri, kemampuan
belajar sendiri.
Peluang mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam memahami
pengetahuan sangat terbuka lebar di PS S1 Teknik Sipil. PS S1 Teknik
Sipil telah memberikan fasilitas ruang – ruang belajar di dalam dan luar
kelas dengan meja dan kursi yang memadai sehingga mahasiswa
dapat belajar dan berdiskusi dengan rekan mahasiswa. Penggunaan
akses internet wireless selama 24 jam dapat menjadi sarana bagi
mahasiswa untuk update informasi terhadap pengetahuan. Ruang –
ruang dosen yang tersekat memberikan kenyaman bagi mahasiswa
dan dosen dalam berkonsultasi untuk peningkatan kompetensi
mahasiswa. Pembentukan Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS),
Workshop Sipil dan wadah kajian jembatan Ampera yang didukung
oleh PS S1 Teknik Sipil dapat dimanfaatkan sebagai wadah dalam
pengembangan ketrampilan mahasiswa baik dalam bidang akademis
dan non-akademis.
89
11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar
E11a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian
studi mahasiswa.
Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar
mahasiswa telah diatur dalam Buku Pedoman Akademik, seperti yang
terlihat pada tabel E.1.
Tabel E.1. Evaluasi Keberhasilan Studi
Akhir Tahun
ke- Jumlah sks Lulus IPK
1
> 24 (tanpa nilai E) ≥ 2,00
< 24 < 2,00
Diambil 24 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00
2
> 48 (tanpa nilai E) ≥ 2,00
< 24 < 2,00
Diambil 48 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00
3
> 72 (tanpa nilai E) ≥ 2,00
< 24 < 2,00
Diambil 72 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00
4
> 96 (tanpa nilai E) ≥ 2,00
< 24 < 2,00
Diambil 96 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00
Jika mahasiswa tidak dapat memenuhi syarat – syarat tersebut, maka
diberhentikan sebagai mahasiswa Fakultas Teknik UB
Pada akhir tahun pertama, mahasiswa harus mengumpulkan minimal
24 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Dan pada akhir tahun kedua,
mahasiswa harus mengumpulkan minimal 48 sks (tanpa nilai E)
dengan IPK ≥ 2,00. Evaluasi berlanjut pada tahun ketiga, dimana
mahasiswa setidaknya harus mengumpulkan minimal 72 sks (tanpa
nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Sedangkan pada tahun keempat
mahasiswa setidaknya harus mengumpulkan minimal 96 sks (tanpa
nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi
syarat – syarat tersebut, contohnya pada akhir tahun ke-1 mahasiswa
hanya mendapatkan 22 sks tanpa nilai E atau IPK 1,80 , maka
mahasiswa tersebut akan diberhentikan sebagai mahasiswa Fakultas
Teknik UB.
Pada semester 7 dan 8, mahasiswa dinyatakan lulus bila telah
mengumpulkan minimal 144 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00 dan
90
telah memenuhi persyaratan lainnya, seperti telah menyelesaikan
skripsi, tugas akademik, lulus ujian akhir sarjana, memenuhi syarat-
syarat administrasi, memiliki nilai TOEIC dengan skor ≥ 500 dan
memiliki sertifikasi program aplikasi komputer sekurang – kurangnya 2
jenis.
Keberhasilan studi mahasiswa terlihat dari nilai setiap mata kuliah yang
dikonversikan kedalam nilai IPS dan IPK. Ketika lulus, mahasiswa
memiliki predikat kelulusan, antara lain cumlaude, sangat memuaskan
dan memuaskan berdasar atas nilai IPK dan lama studi.
E11b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan
mahasiswa
Metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dilakukan
melalui evaluasi atas Indek Prestasi dan perolehan angka kredit.
PS S1 Teknik Sipil melakukan evaluasi terhadap kemajuan dan
keberhasilan mahasiswa setiap semester, mahasiswa yang terlihat
kritis (menurun) akan segera dievaluasi baik dengan memanggil
mahasiswa yang bersangkutan, memanggil orang tua / wali dari
mahasiswa maupun dengan tindakan tegas yang berupa DO (drop out)
bila memang tidak dapat dipertahankan lagi. Mahasiswa boleh
menempuh SKS tertentu apabila telah mendapatkan nilai IPS tertentu.
Nilai yang digunakan dalam IPK adalah nilai yang terbaik apabila
mahasiswa mengulang mata kuliah yang sama.
E11c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar
seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan)
Yudisium dilakukan apabila mahasiswa telah mengumpulkan minimal
144 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00 dan telah memenuhi
persyaratan lainnya, seperti telah menyelesaikan skripsi, tugas
akademik, lulus ujian akhir sarjana, memenuhi syarat-syarat
administrasi, memiliki nilai TOEIC dengan skor ≥ 500 dan memiliki
sertifikasi program aplikasi komputer sekurang – kurangnya 2 jenis.
Adapun syarat-syarat tambahan adalahtelah menyelesaikan perbaikan
skripsi, dan menyelesaikan semua tanggungan peminjaman peralatan
maupun buku.
91
E11d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiwa
Mahasiswa memberikan penilaian mengenai kepuasan terhadap
proses pembelajaran melalui angket / kusioner yang diberikan pada
akhir perkuliahan. Penilaian dapat juga menggunakan fasilitas
SINERGI yang terhubung langsung ke PS S1 Teknik Sipil. Selain itu
tersedia kotak saran bagi mahasiswa yang ingin memberikan saran
atau keluhan terhadap proses belajar mengajar. Evaluasi terhadap
kepuasan mahasiswa dilakukan secara periodik dengan tindakan
perbaikan berupa teguran langsung kepada dosen pengampu mata
kuliah bila ditemukan kepuasan mahasiswa yang bernilai rendah.
12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen– mahasiswa
(baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim
yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional)
Interaksi dosen-mahasiswa di dalam kelas dilakukan dalam ruang yang
representatif dengan kapasitas maksimum antara 40-80 orang dan
sudah dilengkapi dengan fasilitas meja-kursi perkuliahan, OHP,
wireless infocus, AC, audio sistem dan akses internet. Interaksi juga
dilaksanakan dalam laboratorium dan studio disaat mahasiswa
melakukan penyelesaian tugas besar, praktikum dan penelitian skripsi.
Interaksi yang berupa bimbingan / konsultasi dapat dilaksanakan di
ruang dosen yang representatif, di ruang – ruang terbuka atau di ruang
rapat.
PS S1 Teknik Sipil telah memfasilitasi adanya meja – meja diskusi
serta gazebo yang mendukung mahasiswa dalam berdiskusi dan
berinteraksi dengan dosen.Interaksi dapat juga dilakukan di luar
kampus, dimana mahasiswa dan dosen menghadiri rapat, seminar,
lokakarya ataupun dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Selain itu
interaksi dapat dilakukan melalui email, voice ataupun videoconference
karena PS S1 Teknik Sipil telah menyediakan jaringan internet wireless
di seluruh lingkungan kampus.
92
13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa
dan civitas akademika lainnya
Interaksi yang dilakukan antara dosen, mahasiswa dan civitas
akademika lainnya telah berjalan dengan baik.Peningkatan jumlah
keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen PS S1 Teknik Sipil
merupakan salah satu indikator peningkatan mutu dan kuantitas
interaksi kegiatan akademik dosen dan mahasiswa.
Penggunaan sarana dan prasarana terus ditingkatkan baik dari segi
frekuensi penggunaan maupun dari segi peningkatan kualitas melalui
perbaikan dan pemeliharaan (terdapat borang kehilangan dan
kerusakan inventaris), sehingga dapat meningkatan mutu dan
kuantitas interaksi. Sebagai contoh, adanya kegiatan nonton bersama
dengan tema perkembangan dan penerapan ilmu keteknik-sipilan yang
terbaru merupakan salah satu contoh peningkatan mutu dan kuantitas
interaksi
14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik
yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat
Rancangan menyeluruh mengenai pengembangan suasana akademik
yang kondusif untuk mendukung tri dharma perguruan tinggi telah
tersusun dalam dokumen Program Kerja dan Manual Mutu.
Pengembangan susana akademik yang kondusif untuk pembelajaran
telah berjalan dengan baik, termasuk juga peningkatan mutu dan
kuantitas interaksi. Namun demikian, pengembangan susana untuk
penelitian dan pengabdian masyarakat masih perlu mendapat
perhatian khusus sehingga tercapai suasana yang kondusif dalam
proses pencapaiannya.
15. Keikutsertaan civitas akademika dalam kegiatan akademik (seminar,
simposium, diskusi, eksibisi)
Keikutsertaan civitas akademika (dosen) telah berjalan dengan baik,
sebagaimana yang tercantum pada dokumen standar 4 dan standar 6
93
Buku 3A. Program studi menerima informasi tentang kegiatan
akademik tersebut dan dilanjutkan dengan menginformasikan kepada
seluruh akademika melalui media papa pengumuman dan map
dokumen kegiatan akademik per bulan. Civitas akademika dapat
mengajukan permohonan bantuan dana untuk mengikuti kegiatan
akademik tersebut. Selain itu universitas juga memberikan insentif
reward bagi akademika yang telah mempublish penelitiannya.
16. Pengembangan kepribadian ilmiah
Pengembangan kepribadian ilmiah dapat terbentuk oleh suasana
akademik yang kondusif, baik di dalam kelas, di dalam kampus
maupun di luar kampus. Kegiatan – kegiatan interaksi antar civitas
akademika dalam kegiatan ilmiah membantu tercapainya kepribadian
ilmiah. Beberapa dosen pengampu telah menyisipkan materi – materi
softskill dalam pembelajaran di dalam kelas maupun ketika berinteraksi
di luarkelas. Selain itu kegiatan penelitian dan pengabdian bagi
masyarakat, serta kegiatan KKN-P dan KKM memberi wawasan
terhadap mahasiswa mengenai bagaimana seorang akademika
berinteraksi dalam masyarakat atau dalam proyek. Pengembangan
kepribadian ilmiah juga dilakukan dengan mengadakan kuliah tamu
dan seminar yang dipresentasikan oleh narasumber dari luar PS S1
Teknik Sipil, dosen PS S1 Teknik Sipil, ataupun oleh mahasiswa
sendiri.
94
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen E dalam evaluasi diri
untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB)
A. Identifikasi SWOT
STRENGTH (S)
1. PS S1 Teknik Sipil terus berbenah untuk memperbaiki dan
mengembangkan kurikulum yang berbasis kompetensi secara periodik
2. Suasana akademik yang kondusif untuk kegiatan tri dharma perguruan
tinggi
3. Partisipasi yang cukup besar dari civitas akademika terhadap kegiatan
akademis
4. Interaksi yang baik antar civitas akademika baik di kelas, dalam
kampus maupun luar kampus
5. Telah tersusunnya RPKPS dan Bahan Ajar pada hampir seluruh mata
kuliah
WEAKNESS (W)
1. Koleksi jurnal ilmiah terakreditasi dan internasional yang masih
terbatas
2. Sistem informasi yang masih berubah – ubah karena menyesuaikan
dengan sistem informasi pusat / universitas (UB).
OPPORTUNITY (O)
1. Tersedianya hibah dari Dikti untuk penyusunan kurikulum berbasis
kompetensi.
2. Minat mahasiswa untuk bekerja sama dengan dosen dalam penelitian
dan pengabdian masyarakat yang tinggi
3. Sistem informasi yang dapat terus dikembangkan untuk mendukung
pelaksanaan belajar mengajar
THREAT (T)
1. Mahalnya dana bagi penyediaan akses jurnal internasional yang
terakreditasi dan dapat diakses secara online
2. Tuntutan stakeholder akan kompetensi lulusan yang terus berkembang
95
B. Pembobotan IE-Matrix
Tabel E.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen E
Faktor – Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Komentar
Kekuatan:
- Perbaikan kurikulum secara
periodik
- Suasana akademik yang kondusif
- Partisipasi akademika yang besar
pada kegiatan akademis
- Interaksi yang baik antar civitas
akademika
- Telah tersusunnya RPKPS dan
buku ajar
--
0.20
0.20
0.10
0.10
0.20
--
4
3
3
3
3
--
0.80
0.60
0.30
0.30
0.60
Kelemahan:
- Koleksi jurnal ilmiah masih
terbatas
- Sistem informasi yang masih
berubah-ubah
--
0.10
0.10
--
2
2
--
0.20
0.20
Total 1.0 3.00
Tabel E.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen E
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Komentar
Peluang:
- Tersedia hibah penyusunan
kurikulum berbasis kompetisi
- Minat mahasiswa yang tinggi
untuk bekerjasama dengan dosen
- Sistem informasi yang dapat terus
dikembangkan
--
0.30
0.20
0.20
--
4
4
3
--
1.20
0.80
0.60
Ancaman:
- Mahalnya dana akses jurnal
internasional
--
0.10
--
1
--
0.10
96
- Tuntutan stakeholder yang terus
berkembang
0.20 2 0.40
Total 1.0 3.10
C. Analisis matrix Internal – Eksternal
Eksternal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
Pertumbuhan melalui
integrasi horizontal Strategi turn around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan Strategi diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan melalui
diversifikasi konsentrik
Pertumbuhan melalui
diversifikasi
konglomerat
Likuidasi
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot
dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program
studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”,
dimana diharapkan program – program yang ada dapat dikembangan
dan diperbaiki terutama yang berhubungan dengan kurikulum.
Pengembangan program dapat dilaksanakan dengan salah satunya
mempersiapkan diri untuk menerapkan KKNI sebagai upaya
pengendalian mutu lulusan sehingga mampu berkompetisi secara
global.
D. Analisis SWOT
Tabel E.3. Analisa SWOT Komponen E
Kekuatan:
- Perbaikan
kurikulum secara
periodik
- Suasana
akademik yang
kondusif
- Partisipasi
akademika yang
besar
Kelemahan:
- Koleksi jurnal
ilmiah yang masih
terbatas
- Sistem informasi
yang berubah -
ubah
97
- Interaksi yang
baik antar
akademika
- Telah
tersusunnya
RPKS dan buku
ajar
Peluang:
- Tersedianya
hibah
penyusunan
kurikulum
berbasis
kompetensi
- Minat
mahasiswa
yang tinggi
untuk
bekerjasama
dengan dosen
- Sistem
informasi yang
dapat terus
dikembangan
- Menggunakan
besarnya
partisipasi
akademika guna
memenangkan
hibah
penyusunan
kurikulum dan
mengembangkan
sistem informasi
- Memanfaatkan
minat susana
akademik,
partisipiasi
akademika dan
interaksi yang
baik untuk
menjaga minat
mahasiswa
- Mengatasi sistem
informasi yang
berubah – ubah
dengan
menerapkan data
base yang bersifat
compatible untuk
semua jenis sistem
informasi,
sehinggasistem
informasi terus
berkembang.
- Mengatasi
permasalahan
jurnal yang
terbatas dengan
bekerjasama
dengan instansi
lain, sehingga
dapat
meningkatkan
suasana akademis
yang mendorong
peningkatan
kerjasama
mahasiswa dan
dosen
Ancaman:
- Mahalnya dana
akses jurnal
internasional
- Tuntutan
stakeholder
yang terus
- Menggunakan
perbaikan
kurikulum secara
periodik sehingga
dapat terus
memenuhi
- Mengatasi
permasalahan
koleksi jurnal
internasional yang
terbatas melalui
kerjasama dengan
98
berkembang tuntutan
stakeholder.
antar
perpusatakaan
untuk mengatasi
akses jurnal yang
mahal
- Mengoptimalkan
penggunaansistem
informasi melalui
forum saran dan
masukan sehingga
dapat mengetahui
tuntutan
stakeholder
99
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana
1. Sistem alokasi dana
Pengelolaan dana di PS S1 Teknik Sipil merupakan bagian dari sistem
terpadu, dimana masing – masing PS akan mendapat alokasi
kebutuhan dana yang ditentukan berdasarkan perimbangan
proporsional dari Fakultas Teknik. PS S1 Teknik Sipil berperan aktif
dalam merencanakan program kerja, target capaian kinerja serta
kebutuhan anggaran pelaksanaan dari program kerja tersebut pada
setiap tahun akademik. Anggaran yang telah disusun dengan
memperhatikan mekanisme dan prosedur penyusunan anggaran
keuangan negara ini dibicarakan melalui rapat pimpinan yang
melibatkan Dekan, Pembantu Dekan dan seluruh ketua PS di Fakultas
Teknik sebelum mencapai persetujuan dan pencairan.
Pengelolaan dana ditingkat PS S1 Teknik Sipil digunakan untuk
kegiatan akademis, kegiatan administrasi dan pengelolaan program
studi, antara lain : penyelenggaraan proses belajar mengajar, ujian
akhir semester, seminar proposal/ujian akhir, pengembangan
kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana, akreditasi, penelitian
dan pengabdian masyarakat serta penguatan tata kelola dan
akuntabilitas.
2. Pengelolaan dan akuntanbilitas penggunaan dana
Anggaran dan dana yang telah diperoleh PS S1 Teknik Sipil baik
melalui PNPB, Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas)
ataupun sumber lain seperti kerjasama dan hibah dari luar negeri di
kelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan
kegiatan pengabdian masyarakat, serta investasi – investasi untuk
mendukung tri dharma perguruan tinggi tersebut. Pemanfaatan
keuangan telah berjalan dengan baik, dimana pengelola PS S1 Teknik
Sipil memperhatikan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan keuangan
dengan mengacu kepada program kerja, sasaran dan target kerja,
serta tetap memperhatikan urgensi dan inspirasi dari berbagai civitas
akademika di lingkungan PS S1 Teknik Sipil.
100
Dalam pengelolaannya, PS S1 Teknik Sipil telah menerapkan sistem
yang transparan dan akuntabel, dimana pengelola PS S1 Teknik
Sipiltelah memaparkan cash-flow (pemasukan dan pengeluaran)
kepada dosen PS S1 Teknik Sipil dalam rapat jurusan secara periodik.
3. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya
PS S1 Teknik Sipil selain menerima dana proporsional yang berasal
dari SPP, SPFP, SPIP, DBP, ORDIK/ORMAWA pada tiap semester,
juga telah mengupayakan penambahan dana melalui jalur – jalur lain,
seperti melalui program – program hibah, program hibah pengabdian
masyarakat ataupun dari beasiswa. Hal ini terus dilakukan agar
pemanfaatan dana dapat berjalan secara berkelanjutan dan dapat
diberikan secara maksimal untuk peningkatan kualitas pelaksananaan
kegiatan – kegiatan tri dharma perguruan tinggi di PS S1 Teknik Sipil.
Tabel 6.2.1 pada buku borang 3A telah menunjukkan keberlanjutan
perolehan dan penggunaan dana di PS S1 Teknik Sipil selama kurun
waktu 2010 – 2012.
4. Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana sebagai salah satu unsur penting yang
menunjang kegiatan belajar mengajar telah dikelola, dimanfaatkan dan
dipelihara dengan baik oleh PS S1 Teknik Sipil. PS S1 Teknik Sipil
berkoordinasi dengan berbagai pihak, yaitu universitas dan fakultas
dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang berada di lingkungan
PS S1 Teknik Sipil, seperti ruang kuliah, laboratorium, studio serta
peralatan dan perlengkapan penunjang. Untuk pemanfaatan sarana
dan prasarana ini, pengelola PS S1 Teknik Sipil dibantu dengan kepala
laboratorium telah merencanakan dengan baik mengenai jadwal dan
jenis kegiatan, yang umumnya masih didominasi oleh kegiatan
pendidikan dan penelitian. Perencanaan ini terus di monitoring dan
dievaluasi untuk menghindari penggunaan – penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat menimbulkan kerusakan sehingga pemanfaatan
secara optimal dapat tercapai. Sebagai gambaran, setiap penggunaan
ataupun peminjaman sarana dan prasarana harus sepengetahuan dan
101
mendapatkan ijin dari pengelolaan PS S1 Teknik Sipil, hal ini
merupakan bentuk tanggung jawab dan monitoring pengelola PS S1
Teknik Sipil terhadap sarana dan prasarana yang ada di lingkungan PS
S1 Teknik Sipil.
Kegiatan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana di PS S1
Teknik Sipil dilaksanakan secara periodik untuk menghindari
penurunan pemanfaatan sarana dan prasarana. Pengelola PS S1
Teknik Sipil dibantu oleh kepala laboratorium dan civitas akademika
melaporkan kondisi inventaris peralatan yang berada dalam lingkungan
kerja masing – masing setiap tahun. Selain itu, PS S1 Teknik Sipil juga
telah melakukan monitoring terhadap sarana dan prasarana di dalam
ruang perkuliahan dengan pengecekan dan pengawasan secara rutin
serta laporan civitas akademika pengguna ruang kuliah melalui borang
laporan kehilangan dan kerusakan sarana dan prasarana yang berada
di ruang pengajaran. Kerusakan sarana dan prasarana mendapat
perhatian khusus oleh PS S1 Teknik Sipil untuk segera dilakukan
perbaikan sehingga kegiatan belajar – mengajar serta penelitan dan
pengabdian masyarakat tidak terganggu.
Sedangkan untuk sarana dan prasarana yang berada di luar
lingkungan PS S1 Teknik Sipil, seperti gedung perpustakaan, poliklinik,
laboratorium diluar PS S1 Teknik Sipil, lapangan olahraga dan
auditorium, tanggung jawab pengelolaan, pemanfaatan dan
pemeliharaan dilakukan oleh Universitas atau instansi terkait.
5. Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium,
perpustakaan, dll.
PS S1 Teknik Sipil memiliki 4 (empat) gedung di lingkungan PS S1
Teknik Sipil, yaitu gedung A, B, C dan D yang terdiri dari ruang kelas,
laboratorium / studio, ruang baca, ruang pengajaran, ruang recording,
ruang sidang, ruang pejabat struktural, ruang laboran, ruang belajar
indoor, ruang kegiatan kemahasiswaan dan ruang ujian sarjana
dengan sifat kepemilikan sendiri dan dalam kondisi baik sesuai dengan
tabel 6.3.2 yang terdapat pada buku 3A. Selain itu PS S1 Teknik Sipil
juga menggunakan laboratorium fisika-kimia, poliklinik, lapangan
102
olahraga, audotorium, perpustakaan dan ruang kuliah bersama yang
terletak di luar lingkungan PS S1 Teknik Sipil namun masih milik PT
sendiri untuk menunjang proses belajar mengajar. Untuk ruang kerja
dosen, PS S1 Teknik Sipil telah mengakomodasi kenyamanan dan
efektifitas kinerja dosen, baik dalam kegiatan mandiri dosen maupun
dalam konsultasi dengan mahasiswa, yaitu dengan menyediakan
ruang dosen tersekat dimana 1 dosen akan mendapatkan 1 ruang
dengan ukuran 2m x3m. Dilingkungan PS S1 Teknik Sipil juga terdapat
fasilitas yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk berkumpul dan
berdiskusi bersama, yaitu Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS),
Workshop Sipil, Amera (forum diskusi jembatan), musholla, gazebo
dan kantin, dengan fasilitas wireless internet.
6. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian
Sistem informasi yang diterapkan oleh PS S1 Teknik Sipil dapat di
akses oleh civitas akademika baik di dalam maupun diluar kampus.
Untuk menunjang sistem ini, PS S1 Teknik Sipil telah memfasilitasi
jaringan internet luas (Wide Area Network = WAN) tanpa
menggunakan kabel (wireless) sehingga civitas akademika dapat
mengakses sistem tersebut menggunakan komputer pribadi. Guna
menunjang kegiatan perkuliahan, setiap ruang kelas yang terdapat di
PS S1 Teknik Sipil telah dilengkapi dengan LCD projector dan
pengeras suara, selain itu juga terdapat beberapa ruang kelas yang
dilengkapi dengan televisi seperti ruang kelas di Gedung A dan SG.
Selain itu, untuk memudahkan akses tersebut, PS S1 Teknik Sipil juga
menyediakan satu unit komputer pelayanan mahasiswa yang
diletakkan di depan ruang recording gedung A lantai II yang dapat
digunakan secara bebas oleh civitas akademika. PS S1 Teknik Sipil
memiliki laboratorium komputasi dan studio perancangan dengan
sarana komputer, software, server dan printer yang cukup dan
memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Selain itu PS S1
Teknik Sipil juga menyediakan dua unit komputer di ruang baca yang
dapat digunakan oleh mahasiswa untuk mengakses katalog, jurnal
atau literatur secara online guna mendukung kegiatan penelitian.
103
7. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana
PS S1 Teknik Sipil memiliki sarana dan prasarana yang dirasa cukup
untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di kampus. Sebagai
gambaran, pada tahun akdemik 2011/2012 PS S1 Teknik Sipilmemiliki
8 ruang kelas dengan daya tampung yang bervariasi antara 40-80
mahasiswa, ditambah dengan 6 laboratorium/studio dengan luasan
mencapai 1800m2 untuk kegiatan akademis mahasiswa, serta
tersedianya ruang belajar indoor dan outdoor bagi mahasiswa untuk
berdiskusi. Namun demikian, dengan adanya strategi kelas – kelas
kecil untuk meningkatkan efektiftas pemahaman mahasiswa terhadap
materi perkuliahan, perlu adanya penambahan jumlah kelas. Hal ini
disikapi oleh PS S1 Teknik Sipil dengan merencanakan penambahan
jumlah ruang kelas di lingkungan PS S1 Teknik Sipil.
Peralatan dan perlengkapan yang di miliki oleh laboratorium dan studio
telah sesuai dengan standar laboratorium untuk PS S1 Teknik Sipil.
Meski begitu, dirasa perlu adanya penambahan beberapa peralatan
mengikuti perkembangan terbaru teknologi serta penambahan
beberapa peralatan yang memiliki beban load tinggi akibatnya jumlah
mahasiswa yang terus meningkat. Ruang baca di PS S1 Teknik Sipil
serta perpustakaan dirasa telah cukup relevan dengan kebutuhan
mahasiswa akan materi pendukung pembelajaran dan pendidikan, hal
ini terlihat pada tabel 1 dan 2 pada point 6.4.2 pada buku 3A.
8. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya
PS S1 Teknik Sipil memahami bahwa keberlanjutan pengadaan,
pemeliharaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana merupakan
faktor penting penunjang keberhasilan pengelolaan PS S1 Teknik Sipil.
Oleh karena itu PS S1 Teknik Sipil mendapatkan alokasi dana
proporsional dari fakultas, serta secara periodik memonitor dan
mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana serta merencanakan
pengadaan sarana dan prasarana baru bila dirasa dibutuhkan oleh PS
S1 Teknik Sipil sebagai pendukung dalam pencapaian tri dharma
perguruan tinggi. PS S1 Teknik Sipil juga menerima masukan dan kritik
dari civitas akademika dalam kaitannya dengan kondisi atau kebutuhan
104
akan sarana dan prasarana, baik melalui kotak saran, form inventaris,
kegiatan cangkrukan, rapat – rapat di program studi ataupun secara
langsung ke pengelola PS S1 Teknik Sipil sebagai salah satu aktivitas
untuk mendukung keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan
pemanfaatan saran dan prasarana.
9. Rancangan pengembangan sistem informasi
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan administrasi
akademik, PS S1 Teknik Sipil telah menerapkan sistem informasi yang
disebut SIAKAD (sistem informasi akademik) yang terdiri dari beberapa
software sistem informasi berbasis web yang dapat diakses oleh
mahasiswa, dosen, pengelola PS S1 Teknik Sipil ataupun orang tua
mahasiswa secara online melalui jaringan internet.
Sistem Informasi Akademik tersebut terdiri dari :
a. SIAM : Sistem Informasi Akademik Mahasiswa, merupakan
layanan akademik digunakan mahasiswa dalam mengakses
informasi seputar catatan akademik selama proses
perkuliahan, baik berupa info biodata, KRS, KHS, jadwal
kuliah, serta neraca keuangan per registrasi.
b. SIADO (sistem informasi dosen) yang ditujukan untuk
membantu dosen dalam mengelola dan mengarsipkan
kegiatan-kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Dengan
adanya SIADO memudahkan dosen dalam melaksanakan
evaluasi kinerja dosen (EKD) dan sertifikasi pendidik
profesional (Serdos).
c. SIMPEL : Sistem Pelaporan Online sebagai bagian
dari Decision Support Sistem(DSS) yang khusus bagi
pejabat di tingkat fakultas maupun universitas untuk
mendapatkan laporan keuangan dan sekaligus akademik.
Informasi yang ditampilkan dapat dipilih sesuai format
laporan data yang diinginkan.
d. SIUDA : Sistem Informasi Wisuda ditujukan bagi operator
akademik di setiap fakultas untuk mendaftarkan para peserta
wisuda periode yang telah dijadwalkan. Sistem ini digunakan
105
mendata para alumni Universitas Brawijaya, sekaligus
membantu kelancaran administrasi dalam persiapan acara
wisuda.
e. SIREGI : Sistem Informasi Registrasi yang ditujukan bagi
operator akademik dan keuangan untuk memperbaharui
informasi seputar pelaksanaan registrasi mahasiswa. Sistem
ini membantu perubahan kalender, status akademik serta
besar biaya untuk setiap item pembayaran di registrasi.
PS S1 Teknik Sipil secara mandiri telah mengembangkan sistem
informasi yang berguna untuk menunjang kegiatan akademik dan
administrasi serta untuk mempercepat transfer informasi.
a. SIMAS (Sistem Informasi Arsip) sebagai salah satu
strategi dalam pelacakan dan pengarsipan surat yang
masuk dan keluar dari PS S1 Teknik Sipil.
b. SIHA (Sistem Informasi Kemahasiswaan) adalah sistem
informasi yang menampilkan data-data kemahasiswaan.
c. SMS Center adalah suatu sistem berbasis SMS untuk
mempercepat informasi yang berhubungan dengan
akademik dan informasi yang lain kepada seluruh civitas.
Selain itu mahasiswa dan dosen dapat menggunakan fasilitas blog
yang disediakan oleh universitas untuk berbagi pengetahuan serta
informasi maupun untuk pendukung kegiatan belajar mengajar.
10. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana
pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi
Sistem informasi yang dapat diakses secara online tanpa
menggunakan kabel di lingkungan PS S1 Teknik Sipil menunjukkan
kecukupan dan kesesuaian sarana dan prasarana terhadap
pemberdayaan sistem informasi. PS S1 Teknik Sipil juga telah
menyediakan komputer yang dapat digunakan secara bebas untuk
mengakses sistem informasi tersebut. Selain itu PS S1 Teknik Sipil
telah mengelola website PS S1 Teknik Sipil (http://sipil.ub.ac.id) yang
berisi mengenai informasi – informasi seputar teknik sipil yang berguna
bagi mahasiswa, calon mahasiswa, civitas akademika serta
106
masyarakat luas di luar kampus. Sedangkan di dalam lingkungan PS
S1 Teknik Sipil, telah tersedia dua unit TV LCD yang terletak di depan
Lab Komputasi dan Informatika Gedung A lantai II dan didepan ruang
dosen Gedung C lantai II. Meski demikian, sumber daya manusia
pengelola sistem informasi ini dirasa masih kurang, mengingat
informasi yang disampaikan cukup banyak dan informasi tersebut terus
berkembangan seiring waktu.
Dalam kegiatan belajar mengajar, penerapan sistem informasi telah
dilaksanakan di dalam ruang kelas dengan penggunaan media
proyektor tanpa kabel sertafasilitas audiosistem. Sedangkan di luar
ruang kelas, 60% dosen telah menggunakan blog dosen dan email
dosen dengan domain ub.ac.id menjadi penghubung bagi mahasiswa
dan dosen untuk berinteraksi dan mengunduh materi atau informasi
seputar mata kuliah tertentu.
11. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi
Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi terlihat dari
mudah diaksesnya serta mudah digunakannya sistem informasi secara
online di dalam dan luar kampus. Sebagai contoh, pendaftaran KRS
(Kartu Rencana Studi) mahasiswa serta informasi – informasi lain
melalui SIAKAD secara online mengurangi beban pekerjaan dan
antrian aktivitas administrasi di ruang recording. Meski begitu,
efektivitas penggunaan sistem informasi ini dapat ditingkatkan dengan
cara penambahan jumlah unit komputer yang dapat digunakan secara
bebas oleh mahasiswa serta penambahan kapasitas database centre
yang dapat diakses oleh pimpinan PS dan dosen.
12. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices
(intranet)
Sistem intranet telah dikembangkan dan dimanfaatkan secara baik
oleh civitas akademika di PS S1 Teknik Sipil. Sebagai contoh,
penggunaan database centre dengan kapasitas 10 GB setiap dosen,
dapat diakses menggunakan jaringan intranet untuk menyimpan dan
mengambil materi kuliah ataupun pengumpulan tugas. Selain itu
107
adanya jaringan intranet antara ruang baca dengan perpustakaan
meningkatkan efisiensi mahasiswa dalam mencari literatur yang
diinginkan, termasuk akses jurnal nasional dan internasional.
13. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)
Ketersediaan internet dalam era globalisasi merupakan suatu
keharusan. Oleh karena itu PS S1 Teknik Sipil menyediakan jaringan
internet wireless di seluruh lingkungan PS S1 Teknik Sipil yang dapat
digunakan oleh seluruh civitas akademika dengan menggunakan user
id yang telah terdaftar. Penggunaan internet dikhususkan untuk
pemanfaatan pendidikan, dimana telah diberlakukan pembatasan
(restriction) terhadap alamat – alamat website yang tidak berhubungan
dengan pendidikan pada jam – jam perkuliahan. Kecepatan akses
internet di PS S1 Teknik Sipil berkisar 0.1 Mbps hingga 10 Mbps untuk
download dan 2.5 Mbps hingga 15 Mbps untuk upload, dengan
kecepatan tertinggi terjadi pada saat pagi dan malam hari, sedangkan
siang hari kecepatan melambat dikarenakan tingginya traffic
pengguna. Dengan adanya akses internet tanpa batas, mahasiswa
dapat melakukan studi pustaka ataupun berkonsultasi kepada dosen
melalui email untuk meningkatkan kualitas pemahaman mahasiswa
terhadap materi perkuliahan. Internet juga dimanfaatkan oleh PS S1
Teknik Sipil sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan PS S1
Teknik Sipil kepada masyarakat luas melalui website
http://www.sipil.ub.ac.id.
108
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen F dalam evaluasi diri
untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB)
A. Identifikasi SWOT
STRENGTH (S)
1. PS S1 Teknik Sipil telah mampu secara berkelanjutan untuk
mendapatkan dana diluar dana PNPB, yaitu melalui hibah, beasiswa
ataupun kerjasama.
2. Pengelolaan dana PS S1 Teknik Sipil telah berjalan dengan efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
3. Sarana dan prasarana PS S1 Teknik Sipiltelah memadai untuk
pelaksanaan kegiatan belajar – mengajar.
4. Sistem informasi PS S1 Teknik Sipil yang terus berkembang
memudahkan dalam pencarian, pengolahaan dan pelayanan data.
5. Tersedianya jaringan internet wireless yang memudahkan civitas
akademika untuk mengakses sistem informasi (SI).
WEAKNESS (W)
1. Jumlah dan kompetensi sumber daya manusia dalam pengelolaan
sistem informasi masih kurang
2. Kecepatan dan koneksi internet yang masih belum stabil
3. Masih rendahnya jumlah dosen dan karyawan yang memanfaatkan
blog dan layanan online lainnya.
OPPORTUNITY (O)
1. Tersedianya program hibah kompetisi dan beasiswa yang dapat
digunakan untuk menambah dana pengembangan PS S1 Teknik Sipil
2. Teknologi sistem informasi yang terus berkembangan memungkinkan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sistem
informasi.
3. Dukungan penuh FTUB dan UB dalam pengembangan sarana-
prasarana dan sistem informasi di PS S1 Teknik Sipil
4. Penggunaan sistem informasi sebagai sarana PS S1 Teknik Sipil untuk
lebih dikenal di masyarakat baik kalangan akademis / profesional,
109
dunia usaha, maupun masyarakat umum yang ingin mengetahui
informasi mengenai PS S1 Teknik Sipil-UB.
THREAT (T)
1. Sistem informasi yang dapat diakses secara online memungkinkan
adanya pembajakan / hacker terhadap sistem informasi tersebut.
2. Perkembangan IPTEK yang cepat dan dinamis menuntut pergantian
peralatan laboratorium sehingga memenuhi standar yang baru.
3. Perubahan dan perkembangan yang cepat dari peralatan penunjang SI
menuntut untuk selalu dilakukan pemutakhiran peralatan.
B. Pembobotan IE-Matrix
Tabel F.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen F
Faktor – Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Komentar
Kekuatan:
- PS S1 Teknik Sipil mendapatkan
dana diluar dana PNPB
- Pengelolaan dana PS S1 Teknik
Sipil berjalan efektif, efisien,
transparan dan akuntable
- Saran dan prasarana PS S1
Teknik Sipil memadai dalam
kegiatan belajar - mengajar
- Sistem informasi PS S1 Teknik
Sipil terus berkembang
- Tersedia internet wireless untuk
mengakses sistem informasi
--
0.10
0.20
0.20
0.15
0.20
--
3
3
4
2
3
--
0.40
0.60
0.80
0.30
0.60
Kelemahan:
- Jumlah SDM pengelola SI masih
kurang
- Kecepatan dan koneksi internet
tidak stabil
--
0.05
0.05
--
2
1
--
0.10
0.05
110
- Kurangnya keaktifan dosen dalam
memanfaatkan blog online
0.05
2 0.10
Total 1.0 3.15
Tabel F.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen F
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Komentar
Peluang:
- Tersedianya program hibah dan
beasiswa untuk menambah dana
PS S1 Teknik Sipil
- Teknologi SI terus berkembang
untuk efisiensi dan efektifitas
- Dukungan penuh FTUB dan UB
dalam pengembangan sistem
informasi
- Menggunakan SI sebagai sarana
pengenalan masyarakat
--
0.20
0.10
0.20
0.20
--
4
3
3
3
--
1.20
0.30
0.60
0.60
Ancaman:
- SI online dimungkinkan adanya
hacker
- IPTEK yang terus berkembang
menuntut pembaharuan peralatan
laboratorium
--
0.15
0.15
--
2
1
--
0.30
0.15
Total 1.0 3.15
C. Analisis matrix Internal – Eksternal
Eksternal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
Pertumbuhan melalui
integrasi horizontal Strategi turn around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan Strategi diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan melalui
diversifikasi konsentrik
Pertumbuhan melalui
diversifikasi
konglomerat
Likuidasi
111
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot
dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program
studi berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal”,
dimana diharapkan program – program yang ada harus dikembangkan
secara vertikal, yang berarti adanya usaha – usaha baru yang
sebelumnya dilakukan oleh pihak lain.
D. Analisis SWOT
Tabel F.3. Analisa SWOT Komponen F
Kekuatan:
- PS S1 Teknik Sipil
mendapatkan
dana diluar PNPB
- Pengelolaan dana
PS S1 Teknik Sipil
berjalan efektif,
efisien, transparan
dan akuntable
- Saran dan
prasarana PS S1
Teknik Sipil
memadai dalam
kegiatan belajar -
mengajar
- Sistem informasi
PS S1 Teknik Sipil
terus berkembang
- Tersedia internet
wireless untuk
mengakses sistem
informasi
Kelemahan:
- Jumlah SDM
pengelola SI
masih kurang
- Kecepatan dan
koneksi internet
tidak stabil
- Kurangnya
keaktifan dosen
dalam
memanfaatkan
blog
Peluang:
- Tersedianya
program hibah
dan beasiswa
untuk menambah
dana PS S1
Teknik Sipil
- Teknologi SI
terus
- Memanfaatkan
kekuatan dan
pengalaman PS
S1 Teknik Sipil
dalam
mendapatkan
dana diluar dana
PNPB untuk
- Berusaha
menambah SDM
pengelola SI
sehingga dapat
memanfaatkan
peluang
perkembangan
teknologi.
112
berkembang
untuk efisiensi
dan efektifitas
- Dukungan penuh
FTUB dan UB
dalam
pengembangan
sarana-prasarana
dansistem
informasi
- Menggunakan SI
sebagai sarana
pengenalan
masyarakat
mendapatkan
hibah kompetisi
atau beasiswa
- Menggunakan
pengelolaan SI di
PS S1 Teknik Sipil
yang terus
berkembang untuk
mengikuti
perkembangan
teknologi
- Memanfaatkan
sarana-prasarana
yang memadai
sehingga
mendapat
dukungan dari
FTUB dan UB
untuk terus
melakukan
pengembangan.
- Memanfaatkan
akses internet
yang mudah
melalui wireless
untuk mengelola
website sebagai
sarana
pengenalan
kepada
masyarakat
- Berlangganan
internet sendiri
untuk
mendapatkan
kecepatan yang
stabil, sehingga
dapat
memanfaatkan
teknologi SI yang
terus berkembang
dan membuka
kesempatan
untuk meraih
beasiswa / hibah
yang diumumkan
secara online
- Berusaha
memotivasi dosen
untuk
memanfaatkan
blog sehingga
dapat digunakan
sebagai sarana
pengenalan
terhadap
masyarakat
Ancaman:
- SI online
dimungkinkan
adanya hacker
- IPTEK yang terus
berkembang
menuntuk
pembaharuan
peralatan
laboratorium
- Menggunakan
kekuatan SI PS
S1 Teknik Sipil
yang terus
berkembang,
meliputi
penguatan
keamanan online
untuk menghindari
hacker
- Menggunakan
- Menambah
kualitas dan
kuantitas
pengelola SDM
sehingga mampu
untuk menangkal
hacker
- Berusaha
menaikkan nilai
tawar dalam
pemegang
113
kemampuan PS
S1 Teknik Sipil
untuk
mendapatkan
dana diluar PNPB,
sebagai tambahan
dana
pengembangan
untuk
memperbaharui
peralatan
laboratorium.
keputusan akhir
alokasi dana
proporsional
sehingga
mendapat dana
tambahan untuk
memperbaharui
peralatan
laboratorium.
G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
1. Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran dan efisiensi pemanfaatan
dana penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
Gambar G. 1.1menunjukkan semakin tingginya produktivitas penelitian
selama 3 tahun terakhir.
penelitian dengan sumber biaya
belum diimbangi dengan peningkatan peneliti
biaya dari hibah kompetisi
dirasa perlu adanya usaha lebih dalam meningkatkan mutu penelitian
ataupun bantuan informasi mengenai adanya hibah
Gambar G.
Terlihat pada gambar G 1.2, trend peningkatan juga terlihat pada
bidang pengabdian kepada masyarakat. Jumlah pengabdian ini
meningkat lebih 2 kali lipat dari tahun akademik 2009/2010 yang hanya
36 kegiatan pengabdian menjadi 73 kegiatan pengabdian pada tahun
2011/2012. Meski demikian, jumlah pengabdian yang bersumber dari
Depdiknas masih harus ditingkatkan.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2009/2010
Jum
lah
ju
du
l p
en
eli
tia
n
Pembiayaan sendiri oleh peneliti
Depdiknas
institusi luar negeri
Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran dan efisiensi pemanfaatan
dana penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
menunjukkan semakin tingginya produktivitas penelitian
selama 3 tahun terakhir. Meski demikian, meningkatnya jumlah
penelitian dengan sumber biaya mandiri maupun dari institusi
belum diimbangi dengan peningkatan penelitian yang menggunakan
biaya dari hibah kompetisi ataupun dari institusi luar negeri
dirasa perlu adanya usaha lebih dalam meningkatkan mutu penelitian
ataupun bantuan informasi mengenai adanya hibah – hibah kompetisi.
Gambar G. 1.1 Jumlah Judul Penelitian
Terlihat pada gambar G 1.2, trend peningkatan juga terlihat pada
bidang pengabdian kepada masyarakat. Jumlah pengabdian ini
meningkat lebih 2 kali lipat dari tahun akademik 2009/2010 yang hanya
36 kegiatan pengabdian menjadi 73 kegiatan pengabdian pada tahun
2011/2012. Meski demikian, jumlah pengabdian yang bersumber dari
Depdiknas masih harus ditingkatkan.
2009/2010 2010/2011 2011/2012
Tahun Akademik
Pembiayaan sendiri oleh peneliti PT yang bersangkutan
Institusi dalam negeri di luar depdiknas
114
Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran dan efisiensi pemanfaatan
dana penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
menunjukkan semakin tingginya produktivitas penelitian
eningkatnya jumlah
dari institusi sendiri
an yang menggunakan
ataupun dari institusi luar negeri. Untuk itu
dirasa perlu adanya usaha lebih dalam meningkatkan mutu penelitian
hibah kompetisi.
Terlihat pada gambar G 1.2, trend peningkatan juga terlihat pada
bidang pengabdian kepada masyarakat. Jumlah pengabdian ini
meningkat lebih 2 kali lipat dari tahun akademik 2009/2010 yang hanya
36 kegiatan pengabdian menjadi 73 kegiatan pengabdian pada tahun
2011/2012. Meski demikian, jumlah pengabdian yang bersumber dari
2011/2012
Institusi dalam negeri di luar depdiknas
Gambar G.
Dalam pelaksanaan penelitian ataupun pengabdian kepada
masyarakat, dosen
meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan cara melakukan
monitoring dan evaluasi secara periodik setiap 1 semester.
Pada pelaksanaan
Teknik Sipil memperhatikan relevansi sasaran sesuai dengan
kebutuhan dari masyarakat. Sebagai gambaran, pada tahun 2011 dan
2012, PS S1 Teknik Sipil
daerah Tlogomas Mal
infrastruktur instalasi pembuangan limbah, serta berperan aktif sebagai
pengawas selama masa pembangunan infrastruktur tersebut.
2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada m
Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan
secara berencana, hal ini berarti penelitian dan pengabdian tidak
bersifat sesaat atau insidental, namun lebih mengarah pada
pelaksanaan yang berkelanjutan.
pada PS S1 Teknik Sipil
merupakan turunan dari payung penelitian yang diterapkan oleh
0
10
20
30
40
50
60
70
2009/2010
Jum
lah
ju
du
l p
en
eli
tia
n
Pembiayaan sendiri oleh peneliti
Depdiknas
institusi luar negeri
Gambar G. 1.2 Jumlah Kegiatan Pengabdian
Dalam pelaksanaan penelitian ataupun pengabdian kepada
masyarakat, dosen – dosen PS S1 Teknik Sipil selalu berusaha untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan cara melakukan
monitoring dan evaluasi secara periodik setiap 1 semester.
Pada pelaksanaan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat,
memperhatikan relevansi sasaran sesuai dengan
kebutuhan dari masyarakat. Sebagai gambaran, pada tahun 2011 dan
PS S1 Teknik Sipil secara kontinu mendampingi masyarakat di
daerah Tlogomas Malang dalam hal perencanaan dan perhitungan
infrastruktur instalasi pembuangan limbah, serta berperan aktif sebagai
pengawas selama masa pembangunan infrastruktur tersebut.
Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan
secara berencana, hal ini berarti penelitian dan pengabdian tidak
bersifat sesaat atau insidental, namun lebih mengarah pada
pelaksanaan yang berkelanjutan. Setiap laboratorium ya
PS S1 Teknik Sipil telah memiliki agenda penelitian yang
merupakan turunan dari payung penelitian yang diterapkan oleh
2009/2010 2010/2011 2011/2012
Tahun Akademik
Pembiayaan sendiri oleh peneliti PT yang bersangkutan
Institusi dalam negeri di luar depdiknas
115
Dalam pelaksanaan penelitian ataupun pengabdian kepada
dosen PS S1 Teknik Sipil selalu berusaha untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan cara melakukan
monitoring dan evaluasi secara periodik setiap 1 semester.
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, PS S1
memperhatikan relevansi sasaran sesuai dengan
kebutuhan dari masyarakat. Sebagai gambaran, pada tahun 2011 dan
secara kontinu mendampingi masyarakat di
ang dalam hal perencanaan dan perhitungan
infrastruktur instalasi pembuangan limbah, serta berperan aktif sebagai
pengawas selama masa pembangunan infrastruktur tersebut.
Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan
Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan
secara berencana, hal ini berarti penelitian dan pengabdian tidak
bersifat sesaat atau insidental, namun lebih mengarah pada
Setiap laboratorium yang berada
telah memiliki agenda penelitian yang
merupakan turunan dari payung penelitian yang diterapkan oleh
2011/2012
Institusi dalam negeri di luar depdiknas
116
fakultas. Sebagai contoh, dalam agenda material yang ramah terhadap
lingkungan (green concrete) penelitian bahan residu fly ash dimulai
dari penelitian mengenai karakteristik atau sifat – sifat dasar fly ash,
penelitian dilanjutkan hingga pemanfaatan fly ash menjadi bahan –
bahan yang tidak berbahaya, dapat dikomersikan dan digunakan oleh
masyarakat, selain itu juga terdapat penelitian mengenai penggunaan
bambu sebagai alternatif bahan bangunan yang bisa digunakan pada
pondasi, dinding serta atap. Contoh lain pada bidang pengabdian
kepada masyarakat yang berkelanjutan adalah pelatihan yang
diberikan secara bertahap kepada para tenaga pengajar mengenai
penggunaan software autocad 2 dimensi dan 3 dimensi.
PS S1 Teknik Sipil mengagendakan diseminasi hasil penelitian yang
berupa seminar atau lokakarya, publikasi artikel ilmiah melalui jurnal
lokal, nasional dan internasional, serta penyuluhan atau sosialisasi
pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk
tanggung jawab terhadap penelitian atau pengabdian masyarakat yang
telah dilaksanakan.
3. Kegiatan penelitian dan pelayanan / pengabdian kepada masyarakat
bersama dosen dan mahasiswa.
Gambar G. 3.1menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah
penelitian dalam kurun 3 tahun terakhir, yaitu 23 judul pada tahun
akademik 2009/2010 hingga mencapai 56 judul pada tahun
akademik2011/2012. Selain itu juga terlihat adanya kenaikan yang
signifikan terhadap jumlah penelitian yang melibatkan kerjasama
antara dosen dan mahasiswa, yaitu dari 12 penelitian pada tahun
akademik 2009/2010 menjadi 51 penelitian di tahun akademik
2011/2012. Hal ini mengindikasikan bahwa PS S1 Teknik Sipil
memberikan kesempatan dan mendukung adanya kegiatan bersama
antara dosen dan mahasiswa dalam kegiatan akademis yang berupa
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Banyak dan kualitas kegiatan penelit
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.
Berdasar Gambar G.
oleh mahasiswa telah mengalami kenaikan signifikan dalam kurun
waktu 3 tahun ini. Selain itu Mahasiswa juga melakukan penelitian
sebagai kegiatan
Mahasiswa turut pula melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat
secara mandiri melalui kegiatan KKM (Kemah Kerja Mahasiswa) dan
KKN-P sebagai kegiatan akademis yang harus dijalani oleh mahasiswa
untuk persyaratan kel
Kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah
menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terlihat dari diperolehnya
beberapa lomba
keterlibatan mahasiswa.
0
10
20
30
40
50
60
2009/2010
11
12
Jum
lah
Ju
du
l P
ub
lik
asi
Tanpa keterlibatan mahasiswa
Gambar G. 3.1 Jumlah Penelitian
Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan pelayanan / pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.
Gambar G. 3.1terlihat bahwa secara kuantitas, penelitian
oleh mahasiswa telah mengalami kenaikan signifikan dalam kurun
waktu 3 tahun ini. Selain itu Mahasiswa juga melakukan penelitian
sebagai kegiatan akademis pendukung penyusunan skripsi.
Mahasiswa turut pula melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat
secara mandiri melalui kegiatan KKM (Kemah Kerja Mahasiswa) dan
P sebagai kegiatan akademis yang harus dijalani oleh mahasiswa
untuk persyaratan kelulusan.
Kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah
menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terlihat dari diperolehnya
lomba atau pemenangan kompetisi denga
keterlibatan mahasiswa.
2009/2010 2010/2011 2011/2012
11 135
12
4251
Tahun akademik
Tanpa keterlibatan mahasiswa Dengan keterlibatan mahasiswa
117
an dan pelayanan / pengabdian
terlihat bahwa secara kuantitas, penelitian
oleh mahasiswa telah mengalami kenaikan signifikan dalam kurun
waktu 3 tahun ini. Selain itu Mahasiswa juga melakukan penelitian
akademis pendukung penyusunan skripsi.
Mahasiswa turut pula melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat
secara mandiri melalui kegiatan KKM (Kemah Kerja Mahasiswa) dan
P sebagai kegiatan akademis yang harus dijalani oleh mahasiswa
Kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah
menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terlihat dari diperolehnya
atau pemenangan kompetisi dengan adanya
Dengan keterlibatan mahasiswa
5. Hubungan antara pengajaran, penelitian
kepada masyarakat.
Sebagai akademisi di perguruan tinggi, d
tridharma perguruan tinggi setiap semester. Sehingga hubungan
pengajaran, penelitian dan pelayanan / pengabdian kepada
masyarakat terlihat san
perkuliahan menjadi dasar dalam melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Dan sebaliknya, hasil penelitian
ataupun pengabdian kepada masyarakat sering digunakan sebagai
materi dalam kegiatan penga
Salah satu contoh adalah penerapan keahlian atau keilmuan mengenai
perencanaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) pada masyarakat
Tlogomas Malang.
6. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen
Gambar G. 3.1menunjukkan peningkatan adanya kenaikan jumlah
penelitian dosen dari t
Gambar G. 6.1. memperlihatkan konsistensi dosen
dalam mempublikasikan karya ilmiah pada tingkat internasional,
nasional dan lokal.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2009/2010
Jum
lah
Ju
du
l P
ub
lik
asi
Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan / pengabdian
kepada masyarakat.
Sebagai akademisi di perguruan tinggi, dosen diharuskan menjalankan
dharma perguruan tinggi setiap semester. Sehingga hubungan
pengajaran, penelitian dan pelayanan / pengabdian kepada
masyarakat terlihat sangat erat, dimana keahlian yang diajarkan dalam
menjadi dasar dalam melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Dan sebaliknya, hasil penelitian
ataupun pengabdian kepada masyarakat sering digunakan sebagai
materi dalam kegiatan pengajaran.
Salah satu contoh adalah penerapan keahlian atau keilmuan mengenai
perencanaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) pada masyarakat
Tlogomas Malang.
Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen
menunjukkan peningkatan adanya kenaikan jumlah
penelitian dosen dari tahun 2009 ke tahun 2011. Selain itu pada
. memperlihatkan konsistensi dosen PS S1 Teknik Sipil
dalam mempublikasikan karya ilmiah pada tingkat internasional,
nasional dan lokal.
Gambar G. 6.1 Jumlah Publikasi
2009/2010 2010/2011 2011/2012
12 1411
114 10
17
18
19
Tahun akademik
Lokal Nasional Internasional
118
dan pelayanan / pengabdian
osen diharuskan menjalankan
dharma perguruan tinggi setiap semester. Sehingga hubungan
pengajaran, penelitian dan pelayanan / pengabdian kepada
gat erat, dimana keahlian yang diajarkan dalam
menjadi dasar dalam melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Dan sebaliknya, hasil penelitian
ataupun pengabdian kepada masyarakat sering digunakan sebagai
Salah satu contoh adalah penerapan keahlian atau keilmuan mengenai
perencanaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) pada masyarakat
Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen
menunjukkan peningkatan adanya kenaikan jumlah
ahun 2009 ke tahun 2011. Selain itu pada
PS S1 Teknik Sipil
dalam mempublikasikan karya ilmiah pada tingkat internasional,
Banyaknya penelitian yang memperoleh hibah serta tingginya tingkat
publikasi dosen PS S1 Teknik Sipil dalam jurnal berakreditasi
menunjukkan kualitas penelitian dan publikasi yang semakin
meningkat dan dapat diterima oleh masyarakat ilmuwan baik di tingkat
internasional maupun nasional.
7. Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga
dalam dan luar negeri.
PS S1 Teknik Sipil
kerjasama ataupun kemitraan penelitian baik dengan lembaga dalam
dan luar negeri. Seperti yang terlihat pada
mengacu pada
kurun 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan
dengan adanya
pada tahun 2011, anta
Pendidikan, Bappeda, Pemda, PT. Waskita Karya, PT. Paiton Energy
dan PT. Surya Pranoesa.
Selain itu PS S1 Teknik Sipil
negeri, baik dalam kegiatan seminar, pertukaran pelajar, kuliah tamu,
0
5
10
15
20
25
30
35
2009/2010
Jum
lah
ke
rja
sam
a
Banyaknya penelitian yang memperoleh hibah serta tingginya tingkat
publikasi dosen PS S1 Teknik Sipil dalam jurnal berakreditasi
menunjukkan kualitas penelitian dan publikasi yang semakin
meningkat dan dapat diterima oleh masyarakat ilmuwan baik di tingkat
internasional maupun nasional.
Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga
dalam dan luar negeri.
PS S1 Teknik Sipil secara aktif dan berkelanjutan mengadakan
kerjasama ataupun kemitraan penelitian baik dengan lembaga dalam
i. Seperti yang terlihat pada gambar G 7.1 yang
mengacu pada tabel 7.3.1 pada buku 3A, jumlah kerjasama pada
kurun 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan
dengan adanya 53 bentuk kerjasama dengan instansi dalam negeri
pada tahun 2011, antara lain Dinas PU, Desperindag, Dinas
Pendidikan, Bappeda, Pemda, PT. Waskita Karya, PT. Paiton Energy
dan PT. Surya Pranoesa.
Gambar G. 7.1 Jumlah Kerjasama
PS S1 Teknik Sipil juga bekerjasama dengan instansi luar
negeri, baik dalam kegiatan seminar, pertukaran pelajar, kuliah tamu,
2009/2010 2010/2011 2011/2012
6
15
32
2
2
3
Tahun akademik
Nasional Internasional
119
Banyaknya penelitian yang memperoleh hibah serta tingginya tingkat
publikasi dosen PS S1 Teknik Sipil dalam jurnal berakreditasi
menunjukkan kualitas penelitian dan publikasi yang semakin
meningkat dan dapat diterima oleh masyarakat ilmuwan baik di tingkat
Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga
secara aktif dan berkelanjutan mengadakan
kerjasama ataupun kemitraan penelitian baik dengan lembaga dalam
gambar G 7.1 yang
tabel 7.3.1 pada buku 3A, jumlah kerjasama pada
kurun 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan
bentuk kerjasama dengan instansi dalam negeri
ra lain Dinas PU, Desperindag, Dinas
Pendidikan, Bappeda, Pemda, PT. Waskita Karya, PT. Paiton Energy
dengan instansi luar
negeri, baik dalam kegiatan seminar, pertukaran pelajar, kuliah tamu,
120
penelitian bersama ataupun pengiriman dosen / mahasiswa untuk studi
lanjut, antara lain dengan National Central University (NCU) Taiwan,
University of Yamanashi Jepang, University of Miyazaki Jepang,
University of Kentucy USA, seperti yang tersaji pada tabel 7.3.2 pada
buku 3A.
8. Kualitas dan kurun waktu penyelesaian skripsi (termasuk proses
penulisan skripsi dan pembimbingannya)
PS S1 Teknik Sipil telah memiliki MP IK Penyusunan Skripsi, dengan
kode 0060107017. Pada MP IK tersebut dijelaskan bahwa sebelum
mahasiswa melakukan pengambilan skripsi, mahasiswa harus melalui
proses pengecekan persyaratan skripsi. Mahasiswa harus mendapat
persetujuan dari KKDK dan calon dosen pembimbing terhadap
proposal seminar, serta mengikuti setidaknya sepuluh seminar
proposal dan menjadi pembahas sedikitnya 1 kali pada seminar
proposal mahasiswa yang lain, sebelum mahasiswa dapat
melaksanakan seminar proposal.
Mahasiswa melaksanakan seminar proposal yang dihadirin oleh
majelis dosen keahlian dan KKDK, dan mendapatkan waktu 1 bulan
untuk proses revisi proposal apabila sidang dosen keahlian setuju
untuk pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi. Pada saat
seminar porposal, mahasiswa dapat mengajukan nama dosen
pembimbing dan secara resmi PS S1 Teknik Sipil akan menunjuk
dosen pembimbing. Mahasiswa memiliki waktu maksimal 6 bulan untuk
menyelesaikan skripsi dengan bimbingan dari dosen pembimbing
maupun dosen terkait lainnya. Apabila dari kurun waktu yang telah
ditentukan mahasiswa tidak dapat menyelesaikan proses, maka skripsi
mahasiswa dibatalkan, dan di haruskan untuk menempuh seminar
proposal kembali. Penilaian ujian akhir dinyatakan oleh dosen
pembimbing dan dosen penguji pada saat ujian akhir.setelah ujian
akhir, mahasiswa memperoleh waktu 1 bulan untuk melaksanakan
revisi.
Tahapan – tahapan tersebut, menunjukkan bahwa PS S1 Teknik Sipil
berupaya untuk menjaga kualitas skripsi mahasiswa agar tetap pada
121
standar serta kurun waktu dari penyusunan skripsi mahasiswa yang
tidak berlarut – larut.
Dalam kurun 3 tahun terakhir, PS S1 Teknik Sipil telah berupaya
mendorong penyelesaian masa penyelesaian skripsi mahasiswa
menjadi kurang dari 6 bulan, yaitu dengan rata 5.91 bulan per
mahasiswa, seperti yang telah dijelaskan pada standar 5 Buku 3A
borang akreditasi BAN-PT.
9. Publikasi hasil penelitian, karya inovatif dan rangkuman skripsi
Publikasi hasil penelitian, karya inovatif dan rangkuman skripsi
mahasiswa dilakukan melalui publikasi jurnal ilmiah. Selain itu
beberapa karya – karya mahasiswa juga ditampilkan pada website PS
S1 Teknik Sipil untuk menunjukkan eksistensi mahasiswa di dunia
teknik sipil.
10. Kerjasama dengan instansi yang relevan
Seperti terlihat pada gambar 7.1, PS S1 Teknik Sipil dalam tiga tahun
terakhir telah bekerjasama dengan instansi – instansi yang relevan,
seperti Dinas PU, Bappeda, Pemda, Pemkot, PT. Waskita Karya, PT.
Paiton Energy, PT Indocement, PJB Rembang dan PT. Surya
Pranoesa, baik kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada
masyarakat sebagai salah satu upaya keikutsertaan PS S1 Teknik Sipil
dalam mendukung pembangunan nasional sesuai dengan keahlian
keteknik-sipilan yang dimiliki oleh civitas akademika.
11. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama dilakukan oleh pihak
pengelola PS S1 Teknik Sipil pada kurun waktu yang disesuaikan
dengan periode kerjasama. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan
untuk menjamin tercapainya kerjasama yang menguntungkan kedua
belah pihak, serta untuk efisiensi dan efektifitas proses, sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan keberlanjutan kerjasama.
122
12. Hasil kerjasama yang saling menguntungkan
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan guna mencapai hasil kerjasama
yang saling menguntungkan. Sebagai gambaran, salah satu manfaat
yang diterima oleh PS S1 Teknik Sipil apabila melaksanakan
kerjasama dengan instansi dalam negeri yang relevan dengan bidang
teknik sipil adalah civitas akademika dapat mengembangkan,
meningkatkan dan menerapkan kompetensi dalam kaitannya dengan
penyelesaian permasalahan di lapangan. Sedangkan bagi instansi
yang terkait akan diuntungkan dengan penyelesaian permasalahan
yang dihadapi di lapangan sesuai dengan keilmuan teknik sipil.
13. Kepuasan pihak – pihak yang bekerjasama
Dalam proses monitoring dan evaluasi, PS S1 Teknik Sipil telah
memberikan kuisoner mengenai kepuasan pihak yang bekerjasama
yang diisi oleh pihak – pihak yang bekerjasama, baik dibidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
123
Analisis SWOT dan IE-Matrix pada komponen G dalam evaluasi diri
untuk Program Studi Teknik Sipil (PS S1 Teknik Sipil-FTUB)
A. Identifikasi SWOT
STRENGTH
1. Peningkatan kuantitas penelitian, pengabdian dan kerjasama yang
cukup baik.
2. Peran serta aktif mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
3. Kerjasama yang baik dengan instansi – instansi yang relevan di dalam
negeri.
4. Terdapat sistem monitoring dan evaluasi yang baik untuk mewujudkan
kerjasama yang saling menguntungkan
5. Banyak informasi dan ilmu yang dapat dibagikan oleh dosen yang
pulang dari studi belajar di luar negeri.
WEAKNESS (W)
1. Penelitian dan kerjasama dengan instansi luar negeri masih perlu
ditingkatkan
2. Jumlah penelitian, pengabdian dan kerjasama dalam hibah bersaing
masih kurang
3. Peralatan di laboratorium masih perlu diupdate / diremajakan, dan juga
ditambah sehingga memisahkan penggunaan antara penelitian dan
praktikum mahasiswa
OPPORTUNITY (O)
1. Banyaknya kesempatan untuk melakukan kerjasama dengan instansi
diluar negeri baik dalam bidang penelitian maupun pendidikan.
2. Adanya otonomi daerah dan program peningkatan pembangunan
daerah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat akan membuka
peluang lebih luas untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah, baik
dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
124
3. Adanya hibah kompetisi, hibah penelitian dan hibah pengabdian
masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk membuka kesempatan
kerjasama.
4. Adanya program studi S2 dan S3 di Teknik Sipil Universitas Brawijaya
sehingga mahasiswa S1 PS S1 Teknik Sipil dapat dilibatkan sebagai
tenaga peneliti dalam penelitian yang dilakukan baik oleh mahasiswa
S2 maupun mahasiswa S3.
THREAT (T)
1. Adanya persaingan dengan program studi lain serumpun yang
mengajukan hibah kompetisi, hibah penelitian dan hibah pengabdian
kepada masyarakat.
A. Pembobotan IE-Matrix
Tabel G.1. Pembobotan dan rating faktor internal komponen G
Faktor – Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Komentar
Kekuatan:
- peningkatan kuantitas penelitian,
pengabdian dan kerjasama yang
cukup baik
- Peran serta aktif mahasiswa
dalam penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
- Kerjasama yang baik dengan
instansi yang relevan
- Terdapat sistem monitoring dan
evaluasi yang baik
- Informasi dan ilmu yang dibagi
oleh dosen setelah studi lanjut
--
0.05
0.15
0.15
0.10
0.05
--
3
4
4
4
3
--
0.15
0.60
0.60
0.40
0.15
Kelemahan:
- Penelitian dan kerjasama dengan
instansi luar negeri masih perlu
ditingkatkan
- Jumlah penelitian, pengabdian
dan kerjasama hibah bersaing
masih kurang
- Peralatan laboratorium perlu
diremajakan dan ditambah
--
0.15
0.15
0.20
--
2
2
1
--
0.30
0.30
0.20
Total 1.0 2.70
125
Tabel G.2. Pembobotan dan rating faktor eksternal komponen G
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Komentar
Peluang:
- Kesempatan untuk melakukan
kerjasama dengan instansi di luar
negeri
- Otonomi daerah membuka
peluang untuk kerjasama dengan
Pemda
- Adanya hibah kompetisi, hibah
penelitian dan hibah pengabdian
masyarakat
- Adanya kesempatan melibatkan
mahasiswa S1 dalam penelitian
mahasiswa S2 dan S3
--
0.20
0.20
0.20
0.10
--
4
3
3
4
--
0.80
0.60
0.60
0.40
Ancaman:
- Persaingan dengan program studi
lain serumpun dalam mengajukan
hibah - hibah
--
0.30
--
2
--
0.60
Total 1.0 3.00
C. Analisis matrix Internal – Eksternal
Eksternal
Internal Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan melalui
integrasi vertikal
Pertumbuhan melalui
integrasi horizontal Strategi turn around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan Strategi diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan melalui
diversifikasi konsentrik
Pertumbuhan melalui
diversifikasi
konglomerat
Likuidasi
Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot
dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1 dan 2, maka program
studi berada dalam kwadran “stabilitas”, dimana diharapkan dengan
program – program yang ada dapat dilaksanakan dengan baik
sebelum dijaga stabilitasnya. Meski demikian, diharapkan dengan
adanya potensi peluang yang tinggi, dapat dimanfaatkan dengan
kekuatan internal yang ada.
126
D. Analisis SWOT
Tabel G.3. Analisa SWOT Komponen G
Kekuatan:
- Peningkatan
kuantitas
penelitian,
pengabdian dan
kerjasama yang
cukup baik
- Peran serta aktif
mahasiswa dalam
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat
- Kerjasama yang
baik dgn instansi
yang relevan
- Terdapat sistem
monitoring dan
evaluasi yang baik
- Dosen setelah
studi lanjut dapat
berbagi ilmu
Kelemahan:
- Penelitian dan
kerjasama
dengan instansi
luar negeri masih
perlu ditingkatkan
- Jumlah penelitian,
pengabdian dan
kerjasama hibah
bersaing masih
kurang
- Peralatan di
laboratoium
masih perlu
diremajakan dan
ditambah
Peluang:
- Kesempatan
untuk
melakukan
kerjasama
dengan instansi
di luar negeri
- Otonomi daerah
membuka
peluang untuk
kerjasama
dengan Pemda
- Adanya hibah
kompetisi, hibah
penelitian dan
hibah
pengabdian
masyarakat
- Menggunakan
sistem monitoring
dan evaluasi yang
baik untuk
mendapatkan
kesempatan
kerjasama dengan
instansi luar
negeri.
- Menggunakan
kerjasama yang
baik dengan
instansi yang
relevan untuk
mendapatkan
peluang
kerjasama dengan
- Berusaha
mengidentifikasi
permasalahan
kurangnya
penelitian dan
kerjasama luar
negeri dan
mencari solusi
sehingga dapat
meraih
kesempatan
kerjasama
dengan luar
negeri
- Berusaha mencari
solusi
permasalahan
127
- Adanya
kesempatan
mahasiswa S1
untuk turut serta
dalam penelitian
mahasiswa S2
dan S3
Pemda
- Memanfaatkan
transfer ilmu dari
dosen studi lanjut
untuk
mendapatkan
hibah bersaing
- Memanfaatkan
keaktifan
mahasiswa dalam
penelitian untuk
mengambil
peluang ikut serta
dalam penelitian
S2 dan S3.
kurangnya
pemenangan
hibah kompetisi
untuk
mendapatkan
peluang hibah
kompetisi yang
ada.
Ancaman:
- Persaingan
dengan
program studi
lain serumpun
dalam
mengajukan
hibah - hibah
- Menggunakan
sistem montoring
dan evaluasi yang
baik, serta
memanfaatkan
kerjasama yang
baik dengan
instansi dalam
negeri untuk
memenangkan
persaingan dalam
mengajukan hibah
- Meningkatkan
komunikasi /
hubungan dengan
instansi luar
negeri sehingga
membuka
kerjasama dalam
pengajuan hibah.
128
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI
Dalam analisis SWOT program studi dilakukan hubungan – hubungan
antar komponen : A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Pencapaian, B.
Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu,
C. Mahasiswa dan Lulusan, D. Sumberdaya Manusia, E. Kurikulum,
Pembelajaran dan Suasana Akademik, F. Pembiayaan, Saran dan
Prasarana, dan G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat
dan Kerjasama, untuk dapat dilakukan perumusan strategi pengembangan
PS S1 Teknik Sipil FTUB.
1. Analisis SWOT Antar Komponen
Sebelum dilaksanakan analisis SWOT antar kompoenen, berdasarkan
analisis IE Matrix, diketahui bahwa komponen A masih berada pada
kuadran pertumbuhan melalui integrasi horizontal, dimana PS diharapkan
bisa memperluas kesempatan yang ada, disesuaikan dengan kekuatan
yang telah tercapai. Beberapa komponen (B, D, E dan F) telah berada
pada kuandran pertumbuhan melalui integrasi vertikal, sehingga secara
umum program yang ada dinilai telah berjalan dengan baik dan sebagai
kelanjutannya perlu dipikirkan peningkatan kualitas untuk mencapai level
perkembangan yang lebih tinggi. Sedangkan komponen C dan G masih
berada pada level “stabilitas” dan memerlukan perhatian lebih, dimana
masih perlu dilaksanakan perbaikan dan menjaga keberlanjutan program
mencapai titik stabil, sebelum program yang ada dapat ditingkatkan untuk
pencapaian level lebih tinggi. Sedangkan berdasarkan analisis SWOT dari
tiap – tiap komponen, PS S1 Teknik Sipil berupaya untuk mencari mencari
kelemahan / permasalahan yang merupakan permasalahan yang dasar
dan utama yang kerap muncul di hasil SWOT tiap komponen,
permasalahan itu antara lain:
a. Kurang atau masih rendahnya penelitian, pengabdian dan kerjasama
yang mendapatkan hibah kompetisi. (komponen D dan komponen G)
b. Kurang atau masih rendahnya penelitian dan kerjasama yang berskala
internasional. (komponen A, komponen B dan komponen G)
129
c. Sulitnya untuk melakukan tracer studi atau pelacakan alumni, terutama
alumni yang telah lulus diatas 20 tahun yang lalu. (komponen B dan
komponen C)
d. Masih tingginya jumlah mahasiswa baru yang tidak daftar ulang
setelah dinyatakan diterima pada PS S1 Teknik Sipil (komponen C)
e. Akses dan koneksi internet yang tidak stabil. (komponen E dan
komponen F)
Berdasarkan permasalah tersebut, maka dilakukan pemetaan untuk mencari
tahu akar pemasalahan yang ada serta hubungan permasalah tersebut
dengan permasalahan – permasalahan yang lain.
130
Gambar II. 1 Pemetaan permasalahan penelitian, pengabdian dan kerjasama hibah bersaing, serta penelitian dan kerjasama dengan skala internasional
131
Gambar II. 2 Pemetaan permasalahan kesulitan dalam pelacakan alumni
Gambar II. 3 Pemetaan permasalahan tingginya jumlah mahasiswa yang tidak daftar ulang
132
Untuk mengatasi permasalahan yang utama pada gambar II.1, II.2 dan II.3,
analisis SWOT antar komponen, yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman seperti tersaji pada Tabel II.1
Tabel II.1. Analisa SWOT Antar Komponen dalam Program Studi
Kekuatan: - PS S1 Teknik Sipil-FTUB
telah menjalin
kerjasama dengan
pemerintah daerah, swasta
dan stakeholder di dalam dan
luar negeri, baik di bidang
pendidikan, penelitian,
pengembangan teknologi
maupun pengabdian kepada
masyarakat.
- Penyelenggaraan proses
pendidikan di PS S1 Teknik
Sipil-FTUB didukung oleh
sarana dan prasarana yang
memadai, meliputi sistem
informasi yang dapat diakses
secara online dengan jaringan
tanpa kabel.
- Terciptanya suasana
akademik yang kondusif untuk
kegiatan tri dharma perguruan
tinggi, sehingga meningkatkan
partisipasi dan interaksi yang
baik oleh setiap civitas
akademika baik di dalam
maupun di luar kampus
- PS S1 Teknik Sipil-FTUB
telah memiliki struktur tata
pamong yang jelas, efektif
dan efisien, serta pengelolaan
yang telah berjalan dengan
demokratis, menerapkan asas
kredibilitas, transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab
dan adil.
- PS S1 Teknik Sipil telah
memiliki sistem monitoring
dan evaluasi yang baik dan
telah diterapkan secara
berkesinambungan dalam
kegiatan tri dharma perguruan
tinggi. Selain itu telah
berfungsinya UJM dengan
baik, yang turun membantu
menjaga mutu pengelolaan
PS S1 Teknik Sipil melalui
produk – produk MM, MP dan
Kelemahan:
- Jumlah kegiatan ilmiah,
kerjasama dan penelitian
yang bersifat internasional
masih kurang, serta belum
adanya sumber daya
manusia yang memiliki
kredibilitas internasional.
- Masih perlu dilakukan
peningkatan kualifikasi S3
serta guru besar bagi dosen
PS S1 Teknik Sipil.
- Masih rendahnya jumlah
hibah kompetisi penelitian,
kerjasama dan pengabdian
kepada masyarakat pada
tingkat nasional dan
internasional, serta masih
kurangnya jumlah hak paten
/ karya cipta dosen.
- Sistem informasi di
universitas Brawijaya yang
masih sering berubah – ubah
dengan kecepatan akses
yang tidak stabil dan
kurangnya jumlah SDM di
bidang IT.
- Masih diperlukannya
pemuktahiran peralatan
laboratorium, terutama untuk
penelitian. - Mahalnya dana penyediaan
akses jurnal internasional
yang terakreditasi secara
online dan tuntutan
pemutakhiran peralatan
laboratorium dapat
menghambat peningkatan
kualitas penelitian.
133
IK.
- Sumberdaya manusia (SDM),
baik dosen maupun
mahasiswa, secara kuantitas
telah sesuai dengan rasio
standar yang ditetapkan oleh
BAN-PT, serta telah terlihat
adanya peningkatan kualitas
dan peran aktif SDM dalam
kegiatan tri dharma perguruan
tinggi.
- PS S1 Teknik Sipil terus
berbenah untuk memperbaiki
dan mengembangkan
kurikulum dengan dukungan
dari alumni dan stakeholders.
Selain itu telah tersedianya
bahan – bahan penunjang
proses belajar mengajar,
seperti RPKS dan bahan ajar
pada hampir seluruh mata
kuliah.
- Jumlah kegiatan penelitian,
publikasi ilmiah dan
pengabdian kepada
masyarakat yang terus
meningkat, baik dari segi
kuantitas dan kualitas.
Peluang: - Tersedianya program
hibah dan beasiswa untuk
meningkatkan kualitas dan
kuantitas kegiatan tri
dharma perguruan tinggi
- Adanya otonomi daerah
dan program peningkatan
pembangunan daerah
yang dicanangkan oleh
pemerintah pusat
membuka kesempatan
untuk kerjasama dengan
instansi terkait serta
membuka kesempatan
dalam perekrutan lulusan
teknik sipil dan
meningkatkan kebutuhan
akan pakar ahli teknik sipil.
- Teknologi yang terus
berkembang semakin
memudahkan dalam
pencarian informasi
keteknik-sipilan, seperti
jurnal dan artikel ilmiah,
serta peningkatan efisien
dan efektifitas dalam
pelaksanaan tri dharma
perguruan tinggi.
- Terjalinnya korespondensi
- Menggunakan jalinan
kerjasama yang baik, suasana
akademis dan sarana-
prasarana yang memadai,
pengelolaan PS S1 Teknik
Sipil dan sistem monitoring-
evaluasi yang efektif dan
efisien, partisipasi aktif
sumber daya manusia untuk
memanfaatkan peluang hibah
dan beasiswa dalam kegiatan
tri dharma perguruan tinggi.
- Menggunakan jalinan
kerjasama yang baik, peran
aktif sumberdaya manusia
dan sistem monitoring –
evaluasi yang baik untuk
memanfaatkan kesempatan
kerjasama dengan institusi
terkait, perekrutan lulusan
serta kebutuhan akan pakar
teknik sipil.
- Menggunakan sarana
prasarana yang memadai
disertai sistem informasi yang
dapat diakses secara online
dengan jaringan tanpa kabel
untuk memanfaatkan
perkembangan teknologi
- Berusaha menambah
SDM pengelola SI
sehingga dapat
memanfaatkan peluang
perkembangan
teknologi.
- Berlangganan internet
sendiri untuk
mendapatkan
kecepatan yang stabil,
sehingga dapat
memanfaatkan
teknologi SI yang terus
berkembang dan
membuka kesempatan
untuk meraih beasiswa /
hibah yang diumumkan
secara online
134
dosen dengan akademisi
diluar negeri secara
personal akan membuka
peluang kerjasama dengan
perguruan tinggi atau
dosen di luar negeri.
- Adanya jaringan alumni
untuk meningkatkan mutu
lulusan serta memberikan
masukan terhadap
kompetensi yang
dibutuhkan di dunia kerja,
serta memberikan
kesempatan untuk
meningkatkan intensitas
kerjasama dengan instansi
ataupun dengan
stakeholders.
- Banyaknya pelatihan –
pelatihan yang dapat
dimanfaatkan untuk
meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia,
yaitu dosen, mahasiswa
dan pimpinan, untuk
meningkatkan kualitas.
- Adanya akses pimpinan
PS untuk memberikan
pendapat dan pandangan
dalam rapat pimpinan di
tingkat fakultas ataupun
rapat kerja pimpinan
Universitas Brawijaya
- Adanya koordinasi yang
intensif antara PJM, GJM
dan UJM untuk menjaga
dan meningkatkan mutu
pendidikan.
dalam pencarian informasi
keteknik sipilan dan
peningkatan efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan tri
dharma perguruan tinggi.
- Memanfaatkan peran aktif
sumber daya manusia dan
sarana-prasarana yang
memadai untuk menjalin
korespondensi dengan
akademisi luar negeri
sehingga membuka peluang
kerjasama luar negeri.
- Memanfaatkan jalinan
kerjasama yang baik untuk
meningkatkan dan
memperluas jaringan alumni
untuk meningkatkan mutu
lulusan serta memberikan
masukan terhadap
kompetensi yang dibutuhkan
di dunia kerja.
- Memanfaatkan peran aktif
sumberdaya manusia serta
dan sistem monitoring –
evaluasi yang baik untuk
memanfaatkan kesempatan
dari pelatihan – pelatihan
untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya
manusia.
- Menggunakan kejelasan,
efektifitas dan efisiensi tata
pamong serta pengelolaan PS
S1 Teknik Sipil yang
demokratis, kredibilitas,
transparansi, akuntanbilitas,
tanggung jawab dan adil
sebagai bekal untuk
mendukung dalam pemberian
pendapat dan pandangan
serta negosiasi dalam rapat
pimpinan, terutama untuk
keputusan – keputusan
strategis yang berkaitan
dengan PS S1 Teknik Sipil
- Memanfaatkan sistem
monitoring dan evaluasi yang
baik untuk mengambil
kesempatan koordinasi yang
lebih intens antar lembaga
penjamin mutu sehingga
dapat terus menjaga dan
meningkatkan kualitas tri
dharma pendidikan.
Ancaman: - Adanya kompetisi dari
program studi yang sejenis - Menambah kualitas dan
kuantitas pengelola
135
dalam pengajuan hibah
penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, serta
perekrutan mahasiswa
baru dan pencarian
lowongan kerja bagi
lulusan.
- Rendahnya kepedulian
masyarakat untuk
mengenal PS yang tidak
berhubungan secara
langsung dengan kegiatan
sehari-hari serta mahalnya
biaya pendidikan berakibat
pada penurunan jumlah
peminat pada program
studi teknik sipil pada
tingkat nasional.
- Sistem informasi online
menimbulkan ancaman
dari hacker untuk merubah
dan memanipulasi data.
- Ekspektasi stakeholders
terhadap kompetensi
lulusan yang semakin
tinggi.
- Keputusan akhir beberapa
hal yang bersifat strategis,
seperti penerimaan dosen,
atau dana anggaran,
dipegang oleh rektorat dan
dekanat, sehingga PS
lebih bersifat sebagai
pelaksana.
- Bertambahnya jumlah
mahasiswa melalui
berbagai jalur yang
disediakan Universitas
dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas input
mahasiswa.
SDM sehingga mampu
untuk menangkal
hacker
- Berusaha menaikkan
nilai tawar dalam
pemegang keputusan
akhir alokasi dana
proporsional sehingga
mendapat dana
tambahan untuk
memperbaharui
peralatan laboratorium.
Berdasarkan analisis SWOT antar komponen, maka dapat disimpulkan
bahwa untuk mengatasi permasalah utama dan permasalahan lain, serta
untuk menjaga dan mempertahankan kualitas pengelolaan PS S1 Teknik
Sipil, disusun sasaran sebagai berikut :
a. Proses pendidikan yang berlangsung mendapat pengakuan atau
standar nasional pada tahun 2015 dan internasional pada tahun 2020
b. Kualitas penelitian dosen selalu meningkat dimana dibuktikan dengan
memenangkan dana penelitian yang dikompetisikan (PHB, RUT) dan
136
dipublikasikan dalam proceeding, seminar dan jurnal baik nasional
maupun internasional.
c. Kerjasama dengan institusi lain, guna mendukung proses pendidikan
dan penelitian bertambah luas dan meningkat.
d. PS S1 Teknik Sipil FTUB lebih berperan dalam evaluasi
pembangunan infrastruktur dengan memberikan layanan rekayasa
forensik
2. Strategi pengembangan :
1. Meningkatkan relevansi dengan memperkuat jalinan kerjasama
antara PS S1 Teknik Sipil FTUB dengan masyarakat pengguna dan
memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
dan perkembangan ilmu pengetahuan, yang dilakukan minimal sekali
dalam 4 tahun dengan mengundang pihak-pihak tersebut dalam
seminar atau workshop kurikulum.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan tingkat
profesional bidang teknik sipil dengan memprogram dosen sekolah ke
jenjang S3 minimal 1 dosen dalam setahun sampai seluruh staf
pengajar bergelar S3.
3. Menciptakan suasana akademik yang lebih nyaman untuk bekerja,
belajar mengajar, melalui penyediaan ruang belajar yang nyaman,
penyediaan buku-buku ajar, penyediaan jurnal, peningkatan
jangkauan dan aksesibilitas internet, serta perbaikan manajemen
internal dengan evaluasi terhadap pimpinan jurusan, dosen dan
tenaga kependidikan setiap semester.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas peralatan laboratorium, serta
mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah pada tingkat nasional minimal 10
kegiatan per tahun dan internasional minimal 2 kali setahun.
5. Meningkatkan keberlanjutan dengan cara memperkuat kerjasama
dengan lembaga-lembaga pemerintahan, membentuk jaringan alumni
dengan mengadakan temu alumni setiap tahun, serta secara aktif
melakukan promosi dan pengenalan PS S1 Teknik Sipil FTUB
kepada masyarakat umum melalui laman (website) maupun brosur.
137
Untuk menjaga ketercapaian sasaran dan target, maka diperlukan adanya
detail dari strategi pengembangan yang dilengkapi dengan indikator / target
dalam kurun waktu tertentu. Guna mempermudah, detail dari strategi
pengembangan dibagi menjadi 7 komponen sesuai dengan komponen BAN-
PT, yaitu:
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Pencapaian
1. Perbaikan visi - misi dengan mengakomodir umpan balik untuk
memenuhi tuntutan perkembangan jaman, melalui lokakarya /
workshop umpan balik dengan alumni dan stake holder, serta evaluasi
dan monitoring kesesuaian visi dan misi melalui rapat / pertemuan
internal.
B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu
1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pengelolaan dan tata
pamong dengan menjaga ketercapaian / kesesuaian antara rencana
strategis dengan realisasi.
2. Menjaga dan meningkatkan mutu kegiatan tridharma perguruan tinggi
dengan cara monitoring dan evaluasi secara berkala dan kepatuhan
terhadap pelaksanaan tindak lanjut yang telah dirumuskan.
3. Peningkatan standar pengelolaan PS skala nasional berdasar Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), pelayanan prima dan
ISO dengan melakukan pengawasan, pengendalian serta evaluasi
secara terstruktur dan berkelanjutan.
4. Meningkatkan standar pengelolaan PS berskala internasional berdasar
Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) dengan
persiapan yang berupa upaya pemahaman terhadap standar AUN-QA,
penyusunan proposal hibah B2 dan pengawasan, pengendalian serta
evaluasi berdasar standar AUN-QA.
C. Mahasiswa dan Lulusan
1. Meningkatkan animo calon mahasiswa dan pengurangan jumlah tidak
daftar ulang mahasiswa baru dengan cara sosialiasi secara intens dan
terpadu kepada calon mahasiswa dan masyarakat. Sosialisasi
138
dilakukan kepada masyarakat umum melalui laman (website) maupun
brosur.
2. Mengupayakan database alumni yang lengkap dan rapi, sehingga
dapat dipergunakan untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi, dengan
secara aktif mengirim kuisoner biodata kepada alumni atau melalui
persyaratan pengisian biodata kepada alumni yang meminta legalisir
ijazah.
3. Meningkatkan kualitas jaringan alumni teknik sipil untuk mendukung
peningkatan kualitas pengelolaan PS melalui komunikasi yang intens
dengan alumni / perwakilannya untuk mendapatkan umpan balik dan
kerjasama, serta mengadakan temu alumni setiap tahun.
4. Meningkatkan kualitas pemahaman mahasiswa terhadap materi
perkuliahaan, sehingga meningkatkan IPK mahasiswa dan
mempersingkat masa studi mahasiswa serta menjaga rasio dosen dan
mahasiswa dalam batas yang disyaratkan BAN-PT.
D. Sumberdaya Manusia
1. Meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung pencapaian tri dharma
PT berskala internasional dengan meningkatkan jumlah dosen
berjenjang S3, meningkatkan jumlah guru besar dan meningkat jumlah
paten / HAKI.
2. Meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung proses belajar mengajar
dengan cara meningkatkan jumlah dosen yang memiliki sertifikat
pendidik profesional dan mengoptimalkan rata-rata beban dosen per
semester atau rata – rata full teaching equivalent (FTE).
3. Meningkatkan kualitas SDM tenaga kependidikan dan tenaga laboran
dengan pelatihan – pelatihan yang sesuai dengan bidang keahlian
masing – masing.
E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik
1. Merekontruksi kurikulum sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional
indonesia (KKNI) untuk meningkatkan efektifitas pencapaian luaran
yang diharapkan dan mendukung akreditasi berskala internasional.
139
2. Melaksanakan seminar atau workshop kurikulum dengan mengundang
pakar kurikulum, pengguna lulusan, alumni, mahasiswa dan dosen
yang dilakukan minimal sekali dalam 4 tahun.
F. Pembiayaan, Saran dan Prasarana
1. Meningkatkan kemudahan pencarian informasi ilmiah yang terbaru
dengan meningkatkan jumlah langganan jurnal terakreditasi
internasional serta peningkatan bandwith internet, ataupun dengan
penambahan pustaka cetak yang terakreditasi / terdaftar.
2. Menjaga dan meningkatkan suasana akademik yang nyaman, dengan
penyediaan dan pemeliharaan fasilitas sarana prasarana penunjang,
baik di ruang kelas, diluar ruang kelas maupun di ruang dosen.
3. Revitalisasi dan penambahan peralatan laboratorium sehingga dapat
digunakan secara optimal untuk kegiatan penelitian, pelayanan dan
praktikum. Serta menjaga alat laboratorium update dan mengikuti
perkembangan jaman sehingga dapat meningkatkan efektifitas ketiga
kegiatan tersebut.
G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama
1. Meningkatkan kerjasama dengan alumni dan pengguna lulusan untuk
mengembangkan dan memperbaiki kurikulum.
2. Meningkatkan kualitas keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah
terakreditasi dan terdaftar minimal 10 kegiatan per tahun pada tingkat
nasional dan minimal 2 kegiatan internasional per tahun.
3. Berupaya memberi pencirian kepada PS dengan peningkatan
tridharma perguruan tinggi yang bertema rekayasa forensik.
4. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
sehingga dapat meningkatkan perolehan jumlah hibah kompetisi, baik
nasional maupun internasional.
5. Meningkatkan kredibilitas dosen dalam tingkat internasional, melalui
publikasi karya ilmiah internasional, keikutsertaan anggota profesi
internasional atau melalui kerjasama akademik ditingkat internasional.
140
Target sasaran hingga tahun 2020:
Sasaran Unit Baseline
(2013)
2014 2016 2018 2020
Monitoring dan evaluasi internal
terhadap visi misi
Kegiatan /
tahun
1 1 1 1 1
Kesesuaian renstra dengan realisasi /
capaian
% 60 70 80 90 100
Monitoring dan evaluasi internal
terhadap kegiatan tridharma PT
Kegiatan /
tahun
1 1 2 2 2
Akreditasi BAN-PT Ranking B A A A A
Persiapan akreditasi Internasional
(AUN-QA)
% 25 50 60 80 100
Persiapan hibah PHK B2
(internasional)
% 50 100 - - -
Jumlah mahasiswa baru tidak daftar
ulang
% 6 5 4 3 2
IPK rata – rata lulusan IPK 3.2 3.25 3.3 3.35 3.4
Lama masa studi lulusan tahun 4.7 4.5 4.3 4.15 4
Rasio dosen dengan mahasiswa rasio 1:22 1:21 1:20 1:19 1:18
Intensitas update website sipil Hari sekali 7 5 3 2 1
Database alumni % 20 40 60 80 100
Jumlah pertemuan alumni /
perwakilan dengan PS
Pertemuan /
tahun
1 2 2 2 2
Jumlah dosen S3 Dosen 14 17 20 23 26
Jumlah dosen guru besar Profesor 3 3 4 4 5
Jumlah paten Hak paten 1 3 5 7 9
Kualitas tenaga kependidikan dan
laboran dengan peatihan
Pelatihan /
tahun
3 3 4 5 6
Jumlah penelitian tingkat
internasional
Judul / tahun 1 1 2 2 3
Jumlah kerjasama tingkat
internasional
Kerjasama /
tahun
3 3 4 4 5
Jumlah kegiatan ilmiah tingkat
internasional
Kegiatan /
tahun
0 1 1 1 1
Keikusertaan dosen dalam organisasi
profesi internasional
dosen /
tahun
3 4 5 6 7
Kegiatan penelitian / pengabdian
dengan tema rekayasa forensik
Kegiatan /
tahun
2 3 4 5 6
Jumlah hibah kompetisi penelitian Hibah /
tahun
3 3 4 4 5
Jumlah hibah kompetisi kerjasama Hibah /
tahun
1 1 2 2 3
Pemisahan penggunaan alat
laboratorium untuk penelitian dan
praktikum
% dari total
alat
10% 20% 30% 40% 50%
Peremajaan / penggantian alat
laboratorium
Usia alat
(tahun)
>45 40 35 30 20
Kecepatan internet (rata-rata
download max)
Kecepatan
download
< 1
MB/s
> 2.5
MB/s
> 5
MB/s
> 7.5
MB/s
>10
MB/s
Jumlah pengelola sistem informasi Tenaga
kependidikan
- 1 1 1 2
Jumlah langganan jurnal akreditasi /
internasional
jurnal 1 1 2 2 3
Komunikasi / kunjungan PS ke SMA
atau sebaliknya
SMA / tahun 5-7 7-10 10-12 12-15 > 15