akibat_perang_salib

3
Perang Salib yang terjadi sampai pada akhir abad XIII memberi pengaruh kuat terhadap Timur dan Barat. Di samping kehancuran fisik, juga meninggalkan perubahan yang positif walaupun secara politis, misi Kristen -Eropa untuk menguasai Dunia Islam gagal. Perang Salib meninggalkan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan Eropa pada masa selanjutnya. Akibat yang paling tragis dari Perang Salib adalah hancurnya peradaban Byzantium yang telah dikuasai oleh umat Islam sejak Perang Salib keempat hingga pada masa kekuasaan Turki Usmani tahun 1453. Akibatnya, seluruh kawasan pendukung kebudayaan Kristen Orthodox menghadapi kehancuran yang tidak terelakkan, yang dengan sendirinya impian Paus Urban II untuk unifikasi dunia Kristen di bawah kekuasaan paus menjadi pudar. Perubahan nyata yang merupakan akibat dari proses panjang Perang Salib ialah bahwa bagi Eropa, mereka sukses melaksanakan alih berbagai disiplin ilmu yang saat itu berkempang pesat di dunia Islam, sehingga turut berpengaruh terhadap peningkatan kualitas peradaban bangsa Eropa beberapa abad sesudahnya. Mereka belajar dari kaum muslimin berbagai teknologi perindustrian dan mentransfer berbagai jenis industri yang mengakibatkan terjadinya perubahan besar-besaran di Eropa, sehingga peradaban Barat sangat diwarnai oleh peradaban Islam dan membuatnya maju dan berada di puncak kejayaan. Bagi umat Islam, Perang Salib tidak memberikan kontribusi bagi pengembangan kebudayaan , malah sebaliknya kehilangan sebagian warisan kebudayaan. Peradaban Islam telah

Upload: loh-jer-ling

Post on 26-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

k

TRANSCRIPT

Page 1: Akibat_Perang_Salib

Perang Salib yang terjadi sampai pada akhir abad XIII memberi

pengaruh kuat terhadap Timur dan Barat. Di samping kehancuran

fisik, juga meninggalkan perubahan yang positif walaupun secara

politis, misi Kristen-Eropa untuk menguasai Dunia Islam gagal.

Perang Salib meninggalkan pengaruh yang kuat terhadap

perkembangan Eropa pada masa selanjutnya.

Akibat yang paling tragis dari Perang Salib adalah hancurnya

peradaban Byzantium yang telah dikuasai oleh umat Islam sejak

Perang Salib keempat hingga pada masa kekuasaan Turki Usmani

tahun 1453. Akibatnya, seluruh kawasan pendukung kebudayaan

Kristen Orthodox menghadapi kehancuran yang tidak terelakkan,

yang dengan sendirinya impian Paus Urban II untuk unifikasi dunia

Kristen di bawah kekuasaan paus menjadi pudar.

Perubahan nyata yang merupakan akibat dari proses panjang

Perang Salib ialah bahwa bagi Eropa, mereka sukses

melaksanakan alih berbagai disiplin ilmu yang saat itu berkempang

pesat di dunia Islam, sehingga turut berpengaruh terhadap

peningkatan kualitas peradaban bangsa Eropa beberapa abad

sesudahnya. Mereka belajar dari kaum muslimin berbagai

teknologi perindustrian dan mentransfer berbagai jenis industri

yang mengakibatkan terjadinya perubahan besar-besaran di Eropa,

sehingga peradaban Barat sangat diwarnai oleh peradaban Islam

dan membuatnya maju dan berada di puncak kejayaan.

Bagi umat Islam, Perang Salib tidak memberikan kontribusi bagi

pengembangan kebudayaan, malah sebaliknya kehilangan

sebagian warisan kebudayaan. Peradaban Islam telah diboyong

dari Timur ke Barat. Dengan demikian, Perang Salib itu telah

mengembalikan Eropa pada kejayaan, bukan hanya pada bidang

material, tetapi pada bidang pemikiran yang mengilhami lahirnya

Page 2: Akibat_Perang_Salib

masa Renaisance. Hal tersebut dapat dipahami dari kemenangan

tentara Salib pada beberapa episode, yang merupakan stasiun

ekspedisi yang bermacam-macam dan memungkinkan untuk

memindahkan khazanah peradaban Timur ke dunia Masehi-Barat

pada abad pertengahan.

Di bidang seni, kebudayaan Islam pada abad pertengahan

mempengaruhi kebudayaan Eropa. Hal itu terlihat pada bentuk-

bentuk arsitektur bangunan yang meniru arsitektur gereja di

Armenia dan bangunan pada masa Bani Saljuk. Juga model-model

arsitektur Romawi adalah hasil dari revolusi ilmu ukur yang lahir

di Eropa Barat yang bersumber dari dunia Islam.

Perang Salib memberi kontribusi kepada gerakan eksplorasi yang

berujung pada ditemukannya benua Amerika dan route perjalanan

ke India yang mengelilingi Tanjung Harapan. Pelebaran cakrawala

terhadap peta dunia mempersiapkan mereka untuk melakukan

penjelajahan samudera di kemudian hari. Hal tersebut

berkelanjutan dengan upaya negara-negara Eropa melaksanakan

kolonisasi di berbagai negeri di Timur, termasuk Indonesia.

Bagi dunia Islam, Perang Salib telah menghabiskan asset kekayaan

bangsa dan mengorbankan putera terbaik. Ribuan penguasa,

panglima perang dan rakyat menjadi korban. Gencatan senjata

yang ditawarkan terhadap kaum muslimin oleh pasukan salib

selalu didahului dengan pembantaian masal. Hal tersebut merusak

struktur masyarakat yang dalam limit tertentu menjadi penyebab

keterbelakangan umat Islam dari umat lain.

Walaupun demikian, di sisi lain Perang salib membuktikan

kemenangan militer Islam di abad pertengahan, yang bukan hanya

mampu mengusir Pasukan Salib, tetapi juga pada masa Turki

Usmani mereka mampu mencapai semenanjung Balkan (abad ke-

Page 3: Akibat_Perang_Salib

14-15) dan mendekati gerbang Wina (abad ke-16 dan 17), sehingga

hanya Spanyol dan pesisir Timur Baltik yang tetap berada di

bawah kekuasaan Kristen.

Referensi Makalah

Kepustakaan:

Sou’yb, Sejarah Daulah Umaiyah Cordova, Jakarta: Bulan Bintang, 1977. M. Ruslan Shiddieq dengan judul “Aspek-Aspek Pokok Agama Islam”, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1983. S. M. Imamuddin, Muslim Spain 711-1492 AD, Leiden: E. J. Brill, 1981. Melville W. Feldman dan Rudolph H. Yeatman, Jr. (Editor), The World University Encyclopedia, Vol. IX. Washington DC: Publishers Company, Inc., 1965. J.J.Saunders, A History of Medival Islam, (3rd Published; London: Rouledge and Kegan Paul, 1980. Said Abdul Fattah Asyur, al-Harakah al-Shalibiyah diterjemahkan oleh Muhammad Mahrus Muslim dengan judul “Kronologi Perang Salib”, Jakarta: Fikahati Aneska, 1993. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, jilid 1, Jakarta: UI Press, 1985. Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta: Bulan Bintang, 1991. Ahmad Syalabi, Mausû’ah Tarikh al-Islami wa al-Hadharah al-Islâmiyah, Kairo: Nahdah Nasir, 1978.