akhir sbramanyam.docx
TRANSCRIPT
Latihan 2-2
a. Harga pasar biasanya tepat akan meningkatkan atau menurunkan sebelum pengumuman
laba. Misalnya, harga saham biasanya naik sebelum laporan pendapatan yang kuat dan
jatuh sebelum laporan laba lemah. Hal ini terjadi karena pasar menerima informasi yang
menunjukkan pendapatan yang kuat atau lemah.
b. Ada banyak jenis informasi yang mungkin diterima di muka dari pengumuman
pendapatan. Misalnya, pasar dapat menerima sinyal tentang kekuatan dari kondisi
makroekonomi, kondisi industri, dan kekuatan relatif atau kelemahan dari penjualan
produk perusahaan. Semua indikator ini dapat berisi informasi tentang kekuatan utama
pendapatan perusahaan. Tentu saja, ada sejumlah terbatas sinyal tersebut tersedia yang
dapat digunakan untuk memprediksi laba dengan beberapa akurasi.
c. Reaksi yang relatif kecil setelah pengumuman resmi merupakan pasar memperbarui
harga untuk memperhitungkan perbedaan antara pendapatan yang diharapkan
berdasarkan informasi sebelumnya dan laporan laba aktual.
Latihan 2-9
a. Perbedaan konsep biaya historis dan nilai wajar yaitu :
1) Penilaian transaksi versus penilaian sekarang
- Konsep biaya historis : nilai aset dan kewajiban sangat bergantung pada
transaksi aktual perusahaan di masa lalu, model penilaian tidak mencerminkan
kondisi ekonomi sekarang.
- Nilai wajar : jumlah aset dan kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling
akhir, dengan asumsi pasar penilaian tidak didasarkan pada transaksi aktual.
2) Biaya historis versus harga pasar
- Konsep biaya historis : penilaian biaya historis terutama ditentukan dengan
biaya yang dikeluarkan perusahaan .
- Nilai wajar : didasarkan atas harga pasar (asumsi nilai pasar).
3) Pendekatan laba alternatif
- Konsep biaya historis : laba ditentukan dengan mengaitkan antara biaya
dengan pendapatan yang diakuinya, yang harus direalisasi dan diperoleh.
- Nilai wajar : laba ditentukan cukup dengan cara menghitung perubahan nilai
wajar antara aset dan kewajiban.
b. Kelebihan dan kekurangan konsep biaya historis dan nilai wajar :
1) Konsep biaya historis
Kelebihan:
- Bukti transaksi jelas (handal)
- Hasil penilaiannya dapat di verifikasi
- Memberi data yang dapat di bandingkan
- Tidak menyajikan holding gain and loss
- Menyajikan data yang dapat berguna untuk pengambilan keputusan bagi
manajemen dan investor, data yang di gunakan dapat memprediksi masa
depan
Kekurangan:
- Informasi biaya historis cepat usang
- Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk
suatu hal tertentu pada saat tertentu akan di bebani biaya yang
didasarkan pada suatu nilai uang yang telah di tetapkan beberapa periode
yang lalu pada saat terjadinya pencatatan biaya tersebut
- Nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih
rendah jika di bandingkan dengan perkembangan harga daya beli uang
sekarang
- Alokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi, akan di bebankan terlalu kecil
dan akan menagkibatkan laba di hitung terlalu besar
- Laba/rugi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugi yang
didasarkan pada asumsi adanya stable monetary unit tdak lah riil apabila
diukur dengan perkembangan daya beli uang yang berlangsung
- Perusahaan tidak akan mempertahankan real capitalnya dan ada
kecenderungan terjadinya canibalisme terhadap modal sehubungan
dengan pembayaran pajak perseroan dan pembagian laba yang lebih
besar daripada semestinya
- Menyalahi mathematical principle karena berbagai himpunan yang tidak
sama dijumlah kan menjadi satu, dan
- Disamping hal-hal diatas akan timbul kesulitan-kesulitan bagi
manajemen perusahaan apabila harus mendasarkan laporan akuntansi
yang disusun berdasarkan asumsi adanya stable monetary unit
2) Nilai wajar
Kelebihan :
- Mereflesikan informasi sekarang
- Kriteria pengukuran yang konsisten
- Komparabilitas
- Tidak ada bias konservatif
- Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas
Kekurangan :
- Objektivitas lebih rendah
- Rentan terhadap manipulasi
- Penggunaan input tingkat 3
- Tidak adanya unsur konservatif
- Fluktuasi laba yang berlebihan
c. Aset yang lebih cocok untuk pengukuran nilai wajar adalah tanah dan persediaan.
Sedangkan kewajiban yang cocok untuk pengukuran nilai wajar adalah obligasi.
d. Efek dari menggunakan model penilaian wajar dalam pelaporan laba adalah fluktuasi
laba yang berlebihan. Dengan penilaian wajar laba hanyalah perubahan bersih nilai aset
dan kewajiban. Karena aset (kewajiban) pada umumnya lebih besar sehubungan dengan
laba dan karena nilai wajar dapat berubah signifikan sepanjang waktu, perubahan nilai
wajar dari aset dapat menyebabkan laba yang dilaporkan sangat rentan. Kerentanan ini
sangat mungkin menyebabkan perubahan nilai wajar aset dan kewajiban daripada
perubahan dasar tingkat profitabilitas operasi perusahaan, sehingga ditakutkan laba
menjadi kurang berguna untuk dianalisis.
Soal 2-9
a. Tidak setuju. Karena dalam wacana diatas pengukuran laba dilakukan dengan cara
melikuidasi perusahaan dan mengubah segalanya menjadi kas, sedangkan dua proses
utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Dua
kondisi wajib untuk dapat diakui adalah bahwa pendapatan telah atau dapat direalisasikan
dan telah dihasilkan. Ketika pendapatan telah diakui, biaya - biaya yang bersangkutan
dikaitkan dengan pendapatan yang diakui tersebut untuk mendapatkan laba. Beban timbul
ketika peristiwa ekonominya terjadi, tanpa memperhatikan apakah arus kas keluarnya
terjadi atau tidak.
b. Pemisahan pengakuan pendapatan dan beban dengan arus kas difasilitasi dengan
penyesuaian akrual yang menyesuaikan arus kas masuk dan keluar untuk memperoleh
pendapatan dan beban. Penyesuaian akrual dicatat setelah membuat asumsi dan estimasai
yang layak tanpa mengorbankan keandalan informasi akuntansi secara material. Oleh
karena itu, penilaian merupakan bagian terpenting dari akuntansi akrual, serta mekanisme
aturan dan institusi yang diciptakan untuk memastikan keandalannya. Jadi menurut saya
pendekatan laba secara akrual - lah yang masuk akal.