akarologi-patologi+srg-klinik-seminar

Upload: eko-adiguna

Post on 09-Jan-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akarologi

TRANSCRIPT

AKAROLOGI

AKAROLOGI

(PNH 3272, SKS 1/1)

A. SILABUS

Taksonomi, morfologi, dan bioekologi akarina. Contoh-contoh hama tanaman dari subklas Acari dan cara pengelolaannya. Peranan akarina sebagai agens pengendalian hayati hama tanamanB. TUJUAN

Setelah mengikuti matakuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan arti penting akarina sebagai hama tanaman beserta cara pengendaliannya. Selain itu juga dapat menjelaskan peran akarina sebagai jasad pengendali hayati hama tanamanC. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUANMingguTopikPokok Bahasan

1Ruang lingkup arti penting akarologi1. Pengenalan dan sejarah akarologi

2. Arti penting akarina (tungau) sebagai hama dan jasad pengendali hayati hama

2, 3, 4 & 5Morfologi akarina.1. Morfologi umum akarina

2. Morfologi ordo Acariformes dan Parasitiformes

3. Ciri-ciri morfologis famili-famili dan akarina sebagai hama penting pada tanaman

6Taksonomi akarinaTaksonomi serta klasifikasi akarina

7 & 8Bioekologi akarina1. Siklus dan daur hidup akarina

2. Habitat dan distribusi akarina

3. Perilaku akarina

9 & 10Contoh-contoh hama tanaman penting Sub Klas cari1. Contoh-contoh hama penting dari Sub Klas Acari

2. Gejala serangan serta kerusakan yang ditimbulkan oleh hama dari Sub Klas Acari

11Pengambilan contohCara-cara pengambilan contoh akarina sebagai hama tanaman, serta kebaikan dan kelemahan masing-masing cara tersebut

12 & 13Cara-cara pengendalian akarinaCara-cara pengendalian tungau

14Akarina sebagai jasad pengendali hayati hama tanaman1. Contoh-contoh akarina sebagai jasad pengendali hama tanaman terutama serangga

2. Berbagai syarat akarina sebagai jasad pengendali hayati hama tanaman yang ideal

D. BAHAN BACAAN1. Helle, W. 1985. Spidermites, their biology, natural enemies and control. Vol. IB. Elsevier, New York, p. 458.

2. Krantz, G.W. 1971. A manual of acarology. O.S.U. Book Stores. Inc., Oregon. P. 335.

3. Marjorie, A.H., G.L. Limingham, and L.K. Nutson. 1982. Biological control by mites. Agric. Experimental sta. Univ. of California, Berkeley, p. 185.

DASAR-DASAR PATOLOGI SERANGGA

(PNH 3271, SKS 1/1)

A. SILABUS

Sejarah, perkembangan, dan peranan patologi serangga. Interaksi mikroorganisme dengan serangga. Patogenesis dan imunitas serangga. Epizootiologi dan pemanfaatan mikroorganisme dalam pengendalian hayati. Isue terkini patologi serangga.B. TUJUAN

1. Mengetahui peranan patologi serangga: interaksi serangga dengan mikrobia

2. Mengetahui jenis mikrobia patogen serangga: patogenisitas dan imunitas serangga

3. Mengetahui peranan patologi serangga dalam Pengendalian HamaC. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUANMingguTopikPokok Bahasan

1Pengantar patologi

serangga 1. Perkembangan patologi serangga

2. Peranan dan posisi patser

2Asosiasi serangga dan

mikrobia1. Simbiosis

2. Amicrobial and microbial

Disease

3 & 4Bakteri1. Peran bakteri (incl. microsporidia, protozoa) dalam patser

2. Patogenesis

5 & 6Jamur1. Peran jamur dalam patser

2. Patogenesis

7 & 8Virus1. Peran virus dalam patser

2. Patogenesis

9Nematoda1. Peran nematoda dalam patser

2. Patogenesis

10Sistem ketahanan

serangga1. Mekanisme ketahanan serangga

2. Hematologi

11Peranan patser dlm PHT1. Aplikasi teknologi dlm patser

2. Efikasi

3. Mass production

12Epizootiology1. Faktor-faktor yg berpengaruh thd epizootic

D. BAHAN BACAAN1. Yoshinori Tanada and Harry K. Kaya. 1993. Insect Pathology. Academic Press.

2. Drion G Boucias and Jacquelyn C. Pendland. 1998. Principle of Insect Pathology. Kluwer Academic.KLINIK TUMBUHAN

(PNH 3164, SKS 0/1)

A. SILABUS

Diagnosis kerusakan tumbuhan secara makroskopi dan mikroskopi. Rekomendasi pengendalian OPT. Cara pengembalian dan pengemasan sampel untuk dikirim ke laboratorium. Pembuatan preparat dan biakan kultur.B. TUJUAN

1. Mahasiswa mengetahui dan bisa melakukan pengambilan sampel untuk dibawa ke laboratorium

2. Mahasiswa mampu melakukakn diagnosis kerusakan tumbuhan secara makroskopi dan mikroskopi serta membuat rekomendasi pengendalian.

C. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUANMingguTopikPokok Bahasan

1 & 2Pendahuluan1. Penjelasan tujuan perkuliahan, metode pembelajaran, tugas selama perkuliahan, cara evaluasi dan pustaka

2. Arti penting klinik tumbuhan

3. Kertas kerja klinik tumbuhan

4. Pengambilan dan pengemasan sampel ke laboratorium

5. Pengenalan Fotografi untuk dokumentasi kerusakan tanaman dan cara pendokumentasian

3 - 12Tugas Mandiri1. Praktek Fotografi untuk dokumentasi kerusakan tanaman

2. Dokumentasi sampel dan pengambilan sampel di lapang

3. Isolasi patogen

4. Identifikasi hama dan patogen

5. Memberi rekomendasi pengendalian

13 & 14Presentasi dan DiskusiPresentasi dan diskusi hasil tugas mandiri masing-masing kelompok

15Presentasi PosterPresentasi poster hasil praktikum

16Ujian akhir

D. BAHAN BACAAN1. Shurtleff, M.C. & C.W. Averre III. 1997. The Plant Disease Clinic and Field Diagnosis of Abiotic Diseases. APS Press. St Paul, Minnesota. 245 p.

SEMINAR

(PNH 4805, SKS 0/1)

A. SILABUS

Program kurikuler pengembangan wawasan, pengalaman, serta pengetahuan ilmiah dan praktis mahasiswa melalui penyampaian suatu hasil kajian pustaka atau hasil penelitian dalam bentuk makalah dengan cara diskusi/pembahasan yang terorganisasi.B. TUJUAN

Melatih mahasiswa membuat makalah mengenai suatu masalah ilmiah tertentu yang disampaikan secara lisan dan didiskusikan dalam kelas.C. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUANMingguTopikPokok Bahasan

1Pendahuluan1. Ice Breaking2. Kontrak Kuliah

3. Sistem Penilaian

4. Pengertian Seminar

2Teknik Presentasi 1. Sikap (etika)

2. Cara Berbicara

3. Pembuatan Slide atau Penyiapan bahan

3Penyusunan Makalah (Abstrak)

4Workshop in Class

5 s.d. 16Presentasi mahasiswa

D. BAHAN BACAAN

1. www.evergreen.edu/advising/seminars,htm2. www.lif.ac.uk/~mailmcneile/seminar_hints.html