tentir imunoparasitologi - patologi klinik persiapan pemeriksaan laboratorium

16
TENTIR PARASITOLOGI 2 BY: MIA DAN MULIA SARI Assalamu’alaikum PSPD BRAIN TBS 2012 yang paling kecebadai, cetarmembahana, menembuskhatulistiwa, hahaha :D Kita langsung mulai aja yuk. Sebelumnya baca basmalah dulu yaaa.Semoga setelah baca tentir ini dapet pencerahan.Amiiin REAKSI IMUN TERHADAP PARASIT Hipersensitivitastipe I memainkan peran perlindungan yang penting terhadap infeksi parasit.Masih ingetkan kalo hipersensitivitas tipe I itu terjadi secara cepat dan diperantarai oleh antibodi IgE?? Jadi gini nih mekanis melebih lanjutnya : Antigen parasitmasuk antigen dikenali oleh reseptorsel T (TCR/T cell receptor) antigen tersebut merangsang induksi sel T CD4+ tipe TH-2sel CD4+sekresisitokinIL-4, IL-5IL-4 mengaktivasi sel B dan IL-5 mengaktivasi eosinofhilsel B menghasilkan Ig E antibody Ig E berikatan dengan reseptor Fc pada sel mastsel mast degranulasipelepasan faktor vasoaktif (histamin, leukotrien, protease, prostaglandin) dan faktor kemotaktik (ECF/eosinophil Chemotactic Factor, NCF/Neutophil Chemotactic Factor, PAF/ Platelet Activating Factor) rekrutmen eosinophil, trombosit, dan makrofag yang membawa reseptor Fc IgEparasit diserang oleh leukosit yang mempunyai Ig E [4]

Upload: el-yes-yonirazer-el-banjary

Post on 03-Jan-2016

286 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

TENTIR PARASITOLOGI 2

BY: MIA DAN MULIA SARI

Assalamu’alaikum PSPD BRAIN TBS 2012 yang paling kecebadai,

cetarmembahana, menembuskhatulistiwa, hahaha :D

Kita langsung mulai aja yuk. Sebelumnya baca basmalah dulu

yaaa.Semoga setelah baca tentir ini dapet pencerahan.Amiiin

REAKSI IMUN TERHADAP PARASIT

Hipersensitivitastipe I memainkan peran perlindungan yang penting

terhadap infeksi parasit.Masih ingetkan kalo hipersensitivitas tipe I

itu terjadi secara cepat dan diperantarai oleh antibodi IgE?? Jadi gini

nih mekanis melebih lanjutnya :

Antigen parasitmasuk antigen dikenali oleh reseptorsel T (TCR/T

cell receptor) antigen tersebut merangsang induksi sel T CD4+

tipe TH-2sel CD4+sekresisitokinIL-4, IL-5IL-4 mengaktivasi sel B

dan IL-5 mengaktivasi eosinofhilsel B menghasilkan Ig E

antibody Ig E berikatan dengan reseptor Fc pada sel mastsel mast

degranulasipelepasan faktor vasoaktif (histamin, leukotrien,

protease, prostaglandin) dan faktor kemotaktik (ECF/eosinophil

Chemotactic Factor, NCF/Neutophil Chemotactic Factor, PAF/

Platelet Activating Factor) rekrutmen eosinophil, trombosit, dan

makrofag yang membawa reseptor Fc IgEparasit diserang oleh

leukosit yang mempunyai Ig E[4]

Page 2: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Kalo ini penjelasan tentang video yang waktu itu diputerin bu Silvi,

di pahamin bener-bener yaaa

FILARIASIS [1,2,3]

Main points:

- Disebabkan oleh cacing-cacing filaria: Wucheriabancrofti,

Brugiamalayi, Brugiatimori

- Hidup di peredaran darahmakanya disebut nematoda limfatik

- Diperantarai oleh vektor nyamuk yang betina yaaa, makanya

siklusnya Cuma terjadi di nyamuk betina

- Periode nocturnal pada siang hari, mikrofilaria berkumpul pada

arteriola kecil di paru-paru. Kalo pada malam hari, berkumpul di

darah perifer (tepi).

Migrasi menuju

otot thoraks

Cacing

dewasa

Cacing

jantan

Cacingb

etina Menghasilkan

mikrofilaria

Memiliki 2 spikula

untuk kopulasi

Mikrofilaria harus

diisap oleh vektor

agar bisa tumbuh

menjadi larva

Mikrofilaria

melepaskan

kulit/sarungnya

Mikrofilaria

menembus ke

lambung nyamuk

Mikrofilaria terisap

oleh vektor nyamuk

betina Anopheles/

Culex/Mansonia

Didalam otot thoraks:

larva 1 larva 2 larva

3 (stadium infektif)

Migrasi ke kelenjar

ludah nyamuk

(proboscis)

Nyamuk menggigit

manusia (larva masuk ke

tubuh manusia

Ket: kotak ungu: di tubuh manusia

Kotak merah: di tubuh nyamuk

Page 3: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Reaksi imun terhadap filaria

Kerjadarisel Th2

- Sekresi sitokin IL-3 dan IL-9 mengaktivasi sel mast

- Sekresi sitokin IL-4 dan IL-13 mengaktivasi

makrofagmengeluarkan polymine sproline

- Sekresi sitokin IL-5 mengaktivasi eosinophil

Kerja dari Th1 sekresi IFN gamma dan TNF alfamengaktivasi

makrofagmenghasilkan super oksida dan nitrit oksida

Reaksi imun terhadap helminth

Pertahanan terhadap kebanyakan infeksi cacing

diperankan oleh aktivasi sel Th2. Cacing merangsang subset Th2

sel CD4+ yang melepas IL-4 dan IL-5, IL-4 selanjutnya merangsang

produksi IgE dan IL-5 merangsang perkembangan dan aktivasi

eosinofil. IgE yang berikatan dengan permukaan cacing diikat

eosinofil. Selanjutnya eosinofil diaktifkan dan mensekresi

granulenzim yang menghancurkan parasit.

Cacing biasanya terlalu besar untuk fagositosis.

Degranulasi sel mast/basofil yang IgE dependen menghasilkan

produksi histamin yang menimbulkan spasme usus tempat cacing

Page 4: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

hidup. Eosinofil menempel pada cacing melalui IgG/IgA dan

melepaskan neurotoksin. Makrofag menempel melalui IgA/IgG

dan melepas superoksida, oksidanitrit, dan enzim yang

membunuh cacing.

Klo slide, bisa dlihat sndiri nanti ya,,

TAPI, ini PENTING bget, taukan buk civii,,klo buat soal

brdasarkan tausiahnya yg 2 jam itu,,

so, simak baik2 mauidzah hasanah ini,,

cemunggggguuttt /*,*///

Mekanisme kekebalan terhadap parasit itu diperoleh dengan

cara membentuk imunitas yang dperoleh terhadap si hospes

yang terkena infeksi parasit:

REGULASI IMUN HOSPES YANG BERPERAN

Komplemen imun hospes bersifat hormonal & selular. Ada

beberapa peranan yaitu :

1. Regulasi oleh antibodi, yaitu mengikat antigen yang tidak

dapat dikenali oleh antibodi tanpa ada efektor. Dengan

mengikat antigen shgga tdak dapat dikenali lagi oleh

antibodi lainnya.

Kata kuncinya : kan kita tau kan, klo 1 infeksi pada

organisme yang ciri2nya berbeda atau bahkan sama

namun dengan stadium yang berbeda pastinya sudah

mempunyai jenis antigen yang berbeda pula sehingga

reseptor antibodi dari hospesnya juga punya spesifik

isotip yang dikenal sbgai MONOKLONAL antibodi yang

hanya bisa berikatan dengan spesifik antigen atau spesifik

dari isotip antigen tersebut bisa saling berikatan.

Ketika monoklonal spesifik isotip yang spesifik, maka

isotip lainnya TIDAK berikatan dengan ANTIGEN tersebut.

Misalnya,cacing Villaria

Ktika mikrofillaria masuk antigen mikrofillaria ini

berikatan dgn antibody fillaria : Ig G 4.

Nah,, nmun si Ig G 4 ini juga punya varian, shgga bkan

cuman cacing villaria saja yg mmpunyai antibodi si Ig G 4

ini., spesies parasit lain juga bisa mempunyai antibodi Ig G

4.

2. Regulasi oleh sel

T regulasi yg mengontrol Th-1 dan Th-2, siapa yang berhak

kerja saat itu.

T regulasi Th-1 sitokin IL.

Namun, IL berapa (1 atau 2) yg akan dikeluarkan secara

pesat tergantung dari sinyal APC yang diterjemahkan oleh

Th-1

Mis:

Th-1 sel CDE IL-2 antisitotoksik

(ceritanya gini man teman : saat terjadi pertmpuran sel2

anti body seluler dgn parasit kematian sel atau

sitotoksik sel mka CDE KELUAR antitoksik

Page 5: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

melawan prajurit2 yang bisa mghancurkan sel2 antigen

parasit.

Pada suatu titik tertentu dmna produk IL-2 & sel-sel non-

spesifik juga sudah ↘ krena sudah bnyk yg dikeluarkan

pada stimulasi CDE tadi maka T. regulasi melalui

sinyalnya IL-2 CD4 sel B antibodi sel humor

antibodi & IL- 4, 5, 6, 12,13 dll (prajurit2 u/

antiinflamasi)

mengikat antigen spesifik

tidak lagi diserang oleh antibodi

lain sel-sel non spesifik lainnya

mengembalikan kembali sitotoksik u/ kembali normal

lagi

terbentuk memori sel

inilah yg dnmakan proses antiinflamasi.

Infeksi parasit kenal memori(mengikat bukan

nmenyerang lagi) rx akut antibodi yang bereaksi.

Th-1 (CD-8) immediet hipersensitivity sitotoksik (virus &

bakteri)

Th-2 (CD-4) delay hipersensitivity (parasit)

Th-1 dan Th-2 bekerja secara bergantian.

Th-1 leukin sitotoksik pada jaringan disembukan kembali

oleh Th-2 (keluar) mengeluarkan keseluruhan prajurit2nya

terjadi proses antiinflamasi perbaikan jaringan terbentuk sel

memori parasit bebas hidup di jaringan suatu saat dapat

menyebabkan kronik.

3. Regulasi oleh Genetik

Pengaruh genetik : kemampuan dari gen2 yang akan

menghasilkan oleh reseptor2 tubuh seseorang.

gen-gen ini susunan protein menghasilkan reseptor.

genetik sangat mempengaruhi kemampuan kekebalan

tubuh seseorang apakah sel imun tubuh mengawali/

bertahan terhadap infeksi mikroorganisme

komplement imun infeksi mikroorganisme.

kemarin pada P1 sudah djelaskan tentang Parasit yang

menyebabkan patogen bagi si hospes,,

Nah, kali ini hospes patologen bagi parasit,,

Page 6: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

kok bisa??? :O ,, gmna crtanya???

yuk2 dengerin :D

Kata buk civiii,,, :

Plasmodium fifax imuno competen (umumnya pda

masy. Indonesia),

Tpi, klo sbgian org Afrika darah ada bentuk sel

eritrosit yang disebut DAVI punya enzim.

Nah, klo si Plasmodium vivax ini masuk org Afrika

si Plasmodium akan keracunan karena ada enzim pada

sel darah tersebut yang mnegeluarkan toksin,, biasanya si

Plasmodiumkan yang ngeluarin enzim sitotoksin , kmudian

nyebabin patogen buat si hospes,, nah kali ini TERBALIK,,

,,

horeeee !!!!!

Orang2 anemia sel eritrosit berbentuk bulan sabit

resistensi terhadap plasmodium (atau parasit

intraselular)masuk ke dalam eritrositparasit akan

mati krena kemampuan mengikat oksigen ↘

membatasi gerak parasit (bentuknya yang tak sempuna)

perkembangan kan terganggu mati.

Sitokin dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya

kepadatan antigen :

Contohnya,, cacing aja deh,,kan akhir2 ini kita deket sama

si cacing,,hahahah

Misal : cacing mikroorganisme sempurna >> sel

antigen yang dihasilkan jga bervariasi kemampuan dari

titik imun kita u/ bisa mengenali jenis2 infeksi

kemampuan antibodi kita ↘.

Kayak cacing sama virus,, nah klo dua duanya masuk ke

tubuh kita, yang pertama kali rubuh kita kenali adalah si

virus dulu, knpa?????

Ya, krena klo si cacing tu mikroorganisme kompleks, jaddi

sulit untuk mengenali atau bahkan jenis infeksi dari

antigennya kemampuan reseptor imun tubuh kita

berikatan terhadap antigen suatu mikroorganisme

sberapa banyak isotip yang dihasilkan mikroorganisme

makanya infeksi parasit jarang sekali symmptomatik.

Rute Infeksi

Sitokin yang dikeluarkan berdasarkan rute infeksi. Sitokin

yang dikeluarkan oleh Th-1 : ( semua ini trgantung rute

infeksinya yang menyebabkan prajurit yang dikeluarkan),

misalnya:

- Interferon gamma

- IL-1 dan IL-2

Th-1 sebagai stimulasi kerja sitotoksik memakrofag

Page 7: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

atau mengahancurkan sel-sel parasit.

Th-2 immediet orang2 hipersensitive pada saat terjadi

hipersensitivitas maka prajurit Th-1 bekerja hasil

kerjanya (reaksi akibat si Th-1) menyebabkan

kerukasakan jaringan / sitotoksik Th-2 keluar

diperbaiki oleh sel-sel humoral antibody

Ini yg sering bged,, diulang2 bu civiii,, dinget ya,, man

teman :D,, takutnya keluar nee ..huhuhuhu :D

Th-1 sitotoksik penyebab inflamasi

Th-2 antisitotoksik anti-inflamasi penyembuhan

setelah inflamasi.

Th regulasi mengatur kerja Th-1 dan Th-2 :

-jika Th-1 upregulasi ; Th-2 down regulasi, sebaliknya

(pkoknya, si kedua Th ne,,kerjanya bergantian)

Contoh dari buk civii ni,,

Klo Th-1 kerja sekretnya :D IL-2 menstimulassi

makrofag; eosinofil, Nk, dkk yang memfagositosis

mgeluarkan toksik yang penyebab kematian sel

parassit nah,ketika IL-2 keluar IF –gamma & alfa

mnjalankan fungsinya ada perintah suatu reseptor

yang menandakan / memberi sinyal untuk Th-2

menghasilkan sel2 B antibody ( antibodi yang

dkeluarkan tergantung sinyal APC yang dikeluarkan oleh

parasitnya), mis: Ig G 1,2,3,4 atau IgA, atau IgE.

DAFTAR PUSTAKA

1. Slide Bu Silvi

2. Tausiah bu ciivee

3. DepartemenKesehatanRepublik Indonesia. 2009.

MengenalFilariasis. Available from: www.pppl.depkes.go.id.

4. Djaenudin, Natadisastra. ParasitologiKedokteran:

ditinjaudari organ tubuh yang diserang. Jakarta: EGC, 2009.

5. Kumar, Vinaydkk. BukuAjarPatologi Robbins. Jakarta: EGC,

2012

Page 8: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

TENTIR PATOLOGI KLINIK

PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Asalamualaikum teman-teman... Sekarang kita mau belajar tentang

persiapan pemeriksaan laboratorium.. udah siap kaann??? Mari kita

mulai..

Sebelumnya.. Pertama-tama pada modul ini yang ditekankan adalah

pengenalan tentang patologi klinik. Contohnya sebagai seorang

dokter ketika ingin memeriksa laboratorium : bagaimana caranya

(HOW) , kapan mau diambil (WHEN), bagaimana mekanismenya,apa

saja yang diperlukan (WHAT),alasan dilakukan pemeriksaan (WHY).

Sebelum menuliskan pemeriksaan , tentukan dulu diagnosis dan

diagnosis banding ,sehingga kita dapat menentukan pemeriksaan

yang tepat dan mengelompokkan jenis pemeriksaannya, apakah

pemeriksaan hematologi, fungsi hati atau fungsi ginjal dll.

1. Tujuan Pemeriksaan Laboratorium :

Menunjang penegakan diagnosis

Bukan merupakan tujuan utama, tetapi sebagai

pendukung agar diagnosis dapat ditegakkan. Diharapkan

sebagai dokter nanti dapat memaksimalkan kinerja

anamnesis dan pemeriksaan fisik sehingga dapat

menentukan diagnosis.Tetapi pada beberapa gejala ,

diagnosis sulit ditentukan. Oleh karena itu , disinilah peran

pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis.1

Contohya: menentukan diagnosis TB,typhoid.

Menyingkirkan diagnosa banding

Contohnya dalam menentukan apakah penyakit

DBD, atau Thypoid dapat ditentukan dengan

pemeriksaan lab.

Tujuan dari penyingkiran dd ini sendiri ialah untuk

menetapkan terapi apa yang akan diberikan kepada

pasien.

Memonitor hasil terapi

Contohnya pada penyakit diabetes atau penyakit

kronis lainnya, karena dilakukan berulang dan biaya

yang diperlukan pun tidak sedikit kita harus

melakukan edukasi kepada pasien.

Mendeteksi adanya komplikasi

Contohnya pemeriksaan untuk mendeteksi apakah

ada penyebran tumor/kanker. (metastasis kanker

dari payudara ke ovarium)

Menentukan prognosis

Prognosis itu keparahan atau severe-ritas si

pasiennya, ontohnya pada penyakit hepatitis,

apakah sekarang sudah menjadi hepatoma?

Skrining

Contohnya pada orang yang sehat ingin memeriksa

kesehatannya, kita dapat melakukan pemeriksaan

lab sebagai skrining terhadap penyakit(Medical

check-up).

1 Kuliah dr.Aisyah. Pemeriksaan laboratorium. 3 Juni 2013

Page 9: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tadi udh ngerti kan tujuan pemeriksaan lab apa,Yuk

mari kita liat,sekarang kita lanjut lagi... SIAPPP..

Check It Out..

Dalam pemeriksaan lab , kita menggunakan sampel atau

spesimen kan. Nah untuk mendapatkan spesimen itu ada

tatacaranya juga.. Apa aja sih tatacaranya ... yuk urang tingali

heula..*bahasa jerman

Dalam mendapatkan spesimen , terdapat beberapa tatacara

yang harus dilakukan yaitu:

Pengambilan

Misalnya kasus atritis , diambil cairan sinovialnya.

Diambil cairan pleura untuk kasus kanker paru .

Diambil cairan serebrospinal untuk kasus meningitis

Diambil cairan peritonealnya untuk kasus kanker hati .

Dan juga darah.

Nah cara pengambilan spesimen diatas memiliki cara-cara

tersendiri.

Penampungan

Setelah spesimen diambil , kemudian ditampung .. Bisa di

tube atau di spuitnya langsung.

Penyimpanan

Setelah ditampung, misalnya sampel tidak langsung di

pakai, sampel harus disimpan . Cara penyimpanannya juga

bermacam-macam. Ada yang disimpan pada suhu dingin dll.

Pemberian label

Merupakan hal yang sangat penting , karena jika salah

dalam pemberian label dapat fatal akibatnya. Biasanya

dilabel isinya: nama, tanggal pengambilan.

Pengiriman spesimen

Nah tatacara yang dilakukan terhadap spesimen tadi diatas

mempunyai tujuan yaitu agar spesimen tidak rusak serta tidak

terkontaminasi bahan lain agar pemeriksaannya mendapatkan hasil

yang akurat. Sekarang kita lanjut lagi.. Masih semangat kann ??

Masih dong Pastinyaa. Sebelumnya kita liat obrolan si afgan sama

raisa nihh..

Afgan: Siapa yang tau apa aja jenis spesimen yang dipakai untuk

pemeriksaan lab?

Raisa: Aku,Aku,akuuuu!!!!!.... ada darah, ada feses, ada urine dan

masih banyak lagi *sambil nyanyi dengan nada “could it be”

Nah si Raisa aja tau tuh.. Jadi jenis spesimen yang dipakai antara

lain:

Darah

Spesimen yang serimg dipakai adalah darah karena darah

mengandung banyak protein, metabolit, gas, elektrolit dll.

Urine

Karena urine merupakan hasil eksresi, jadi bermacam sisa-

sisa metabolit bisa didapatkan dan diperiksa dari urine.

Faeces

Page 10: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Untuk melihat fungsi dari sistem pencernaan

Cairan tubuh lain : untuk tujuan tertentu.

Cairan serebrospinal, Mislanya pada pemeriksaan

penyakit meningitis

Cairan synovial, pada pemeriksaan artitis,

osteoartitis

Cairan pleura, pada pemeriksaan TB paru, kanker

paru..

Cairan pericard, pada pemeriksaan gagal jantung

Peritoneal, pada pemeriksaan sirosis

Prinsip yang dipakai adalah mengukur analyt ( zat terlarut)

didalam solvent ( bahan pelarut).

Sekarang kita liat tabel dibawah ini... Maksudnya apa sihh???

2

Nah sekarang apa sih maksud yang dilingkarin dan di kotakin

merah? Jadi dalam tabel diatas menunjukkan kinerja laboratorium.

Dan disini akan dijelaskan apa sih peran dokter dalam pemeriksaan

laboratorium...

Pada fase pemeriksaan terdapat tiga istilah yaitu : Preanalisis,

Analysis, dan Postanalisis. Ketiga hal tersebut sering dipakai di

bidang yang berkaitan dengan patologi klinik. Preanalisis adalah hal

yang berkaitan dengan proses sebelum spesimen itu diperiksa. Yaitu

clinical need, order,collect dan transport. nah peran dokter itu ada

di preanalisis dan post analisis

1. Pre-Analisis

a. Pengertian

- Hal yang berkaitan dengan proses sebelum

spesimen itu diperiksa.

- Semua proses kompleks yang harus terjadi sebelum

sampel dianalisis 1

- 30-75 % faktor penyebab “testing error”, tetapi

dapat diminimalisir dengan teknologi

Selain itu ada faktor-faktor dari preanalitik yaitu :

b. Preanalytic factors, meliputi :

Variabel pasien ( diet, umur, sex dll)

2 McPherson R.A, Pincus M.R, Henry’s Clinical Diagnosis and Management

by Laboratory Methods, Elsevier Saunders, 22nd

ed, 2011

Page 11: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pengumpulan spesimen

Teknik me-label

Pemakaian antikoagulan EDTA, sitrat, heparin

Penyimpanan spesimen

Pengiriman spesimen

c. Potential error/failure pada fase pre-analisis :

a. Pemilihan tes yang tidak cocok

Misalnya salah memilih tes, seharusnya

diperiksa asam urat ,yang diperiksa malah

glukosa.

b. Mis-identifikasi spesimen : salah pelabelan

nama, sehingga menimbulkan salah

interpretasi.

c. Waktu yang tidak tepat

Misalnya urine harus dilakukan pagi hari,

diperiksanya malah disore hari.

d. Puasa yang tidak tepat

e. Rasio antikoagulan-darah yang tidak tepat :

pemberian antikoagulannya terlalu banyak

sehingga membuat darah encer sehingga bisa

salah interpretasi.

f. Pencampuran spesimen yang tidak tepat : jika

salah pencampuran akan terjadi pengendapan

(clot)

g. Spesimen yang hemolisis atau lipemik : lipemik

artinya sangat tinggi mengandung kolesterol

sehingga darah seperti berminyak sekali.

h. Kesalahan pengisian spesimen ke dalam tube

i. Kesalahan pemilihan kontainer/tube/zat

pengawet

Kesalahan fase preanalisis menyebabkan rework dan additional

investigation costly

Nih bisa diliat ditabell...

2

Page 12: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Selanjutnya ada beberapa faktor fisiologis yang berpengaruh

terhadap preanalisis, sehingga sangat berpengaruh pada hasilnya..

1. Variasi Diurnal : Pada pemeriksaan malam dan siang akan

rerjadi perbedaan pada pemeriksaan hormon, besi, acid

phosphatase, elektrolit (Na,K, fosfat).

2. Olahraga : Misalnya pada athlete dan orang yang fitness

kayak adlina tuh yang fitness di celfit. Beberapa hasil labnya

akan meningkat seperti dibawah ini.

Fatty acid, lactate, Creatin Phosphokinase (CK) :penanda

enzim di jantung meningkat ketika ada kerusakan sel

jantung (patologis) , aminotransferase (AST: enzim hati

biasanya meningkat bila sel hati mengalami kerusakan),

Lactate dehydrogenase (LDH), koagulasi, fibrinolisis,

trombosit meningkat

3. Diet :

Glukosa, trigliserida, kolesterol, elektrolit (K)

meningkat setelah makan.

Trigliserida, kolesterol, fosfolipid menurun pada

Vegetarian

Urea, amonia, asam urat meningkat pada

konsumsi daging

Obesitas : peningkatan kolesterol, trigliserida,

glukosa dan penurunan testosterone. yo yang ikut

HOPECARDIS hari sabtu, pasti paham banget deh

tentang penurunan testosteron pada orang dengan

metabolik sindrom ;;)

4. Stress (fisik dan psikis)

ACTH, kolesterol, leukosit, fatty acid, lactate meningkat

5. Posisi tubuh saat phlebotomy

- Berdiri : menurunkan volume plasma karena

tekanan hidrostatik meningkat, meningkatkan

protein plasma.

- Pemasangan tourniquet terlalu lama

hemokonsentrasi peningkatan protein plasma,

nanti seolah olah Hct-nya meningkat

- Tirah baring lama penurunan Hb

6. Usia

- Bayi : HbF, peningkatan bilirubin, glukosa rendah

- Anak : ALP dan creatinine meningkat karena

pertumbuhan tulang dan otot

- Dewasa : cenderung stabil

- Lansia : peningkatan kolesterol dan asam urat,

penurunan testosteron dan peingkatan FSH

7. Jenis kelamin

- Laki-laki : ALP, AST, CK lebih tinggi daripada wanita

karena massa otot lebih besar

- Wanita : Mg, Ca, albumin, Hb, serum iron, ferritin

lebih rendah

8. Rokok

- Kadar HbCO, eritrosit, leukosit, katekolamin dan

kortisol meningkat

Page 13: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

- Kadar Ig G, Ig M, Ig A menurun, kadar Ig E

meningkat

- Jumlah dan motilitas sperma menurun

Faktor yang mempengaruhi dalam pegambilan spesimen:

Spesimen darah terjadi hemolisis, akibat dari:

Flebotomi gagal berulang

Jarum terlalu kecil

Menarik syringe plunger terlalu cepat

Udara ikut,eritrosit mengalami kerusakan

Mendorong spuit berisi darah ke dalam tube terlalu kuat (

sdm akan rusak)

Mengocok tube terlalu kencang ( seharusnya kocok dengan

pelan, karena akan merusak sdm)

Mengambil darah sebelum alkohol kering (alkohol

kemungkinan masuk ke dlm spesimen darah, shg hasil

kurang akurat)

Hemolisis ditandai dengan adanya lapisan pink pada serum

atau plasma.

Permintaan pemeriksaan Laboratorium.

Caranya: ada tiga cara yaitu :

Tulisan formulir , setiap lab punya form khusus.

Oral keadaan emergency harus di dokumentasikan

dalam formulir resmi .

Computerized online system

Formulir permintaan pemeriksaan, meliputi :

- Penderita : Nama, umur, sex, tanggal lahir

- Tanggal permintaan, tanggal pemeriksaan

- RS : nama RS, alamat, nomer ruangan, nama dokter

-Jenis pemeriksaan yang diminta

Page 14: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Waktu pengambilan spesimen

Pada umumnya : ASAP (as soon as posible) dan Stat

collection.

Stat specimen : segera diambil dan dianalisa, biasanya

permintaan dari emergency unit.

Beberapa spesimen diambil dalam waktu khusus, untuk

tujuan tertentu :

Monitoring kondisi pasien

Menentukan level pengobatan : sebelum

Mengukur metabolisme substansi tertentu dalam

tubuh

Selain itu , spesimen yang sudah dikirim ke lab bisa juga

ditolak. Penyebabnya apa sih?? Nih liat tabelnya.

Jadi kesalahannya itu :

1. Darahnya hemolisis sehingga eritrositnya pecah .

2. Terdapat pengendapan pada spesimen yang sudah diberi anti

pembekuan darah.

Macam macam antikoagulan itu antara lain adalah :

EDTA : liquid atau spray-dried untuk pemeriksaan

hematologi

Sitrat : untuk pemeriksaan koagulasi

Heparin: antikoagulan kuat tidak mempengaruhi hasil

pemeriksaan untuk pemeriksaan elektrolit : Ca, K

3. Salah tempat penampungan

4. Salah volume, spesimen terlalu sedikit

5. Salah pelabelan

6. Spesimen terkontaminasi

7. Kesalahan dalam trasport spesimen.

Selanjutnya adalah penampungan spesimen darah:

a. Tersedia dalam berbagai ukuran : dewasa dan anak

b. Volume maksimal tertulis pada tube : 3.5 ml, 4 ml, 4.5 ml dan

8.5ml

c. Bahan dasar tube : glass atau plastic.

Tutup tube terdiri dari beberapa warna, tergantung dari

substansi kimia/antikoagulan yang terkandung di

dalamnya.Biasanya tutup tabung warna berisi darah tanpa

antikoagulan, sehingga diperoleh serum( ada pembekuan darah

Page 15: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

) bukan plasma ( tidak ada pembekuan darah)

Nih tabel terakhir....

Sekian tentir kali ini .. semoga bernfaat yahh.. Maaf apabila ada

kekurangan dan kesalahan dalam tentir ini. Karena saya hanya

manusia biasa yang makan nasi juga... *apasih gaje

Okeh bye semuanyaaa...

Ringkasannya sebagai berikut......

Sumber :

Kuliah dr Aisyah. Persiapan Pemeriksaan Laboratorium. FKIK.

2013

Page 16: TENTIR IMUNOPARASITOLOGI - PATOLOGI KLINIK PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

McPherson R.A, Pincus M.R, Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods, Elsevier Saunders, 22

nd ed, 2011