file · web viewdengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat allah swt. yang telah...
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL PSG(PENDIDIKAN SISTEM
GANDA)Di PT. ARINDO GEDONG JEMBAR
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 3 Tegal
Disusun Oleh
M. ARI TEGUH SAPUTRAXI Tkr 7
NIS : 4619
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Tahun Ajaran 2011 / 2012
SMK BHAKTI PRAJA DUKUHWARU Jl. Raya Dukuhwaru Tlp. (0283)499260
Kode Pos 52451 Kab. Tegal
PENGESAHAN
Laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini membahas tentang “PERBAIKAN DAN
PERAWATAN REM TROMOL” adalah sebagai bukti telah melaksanakan PSG yang dilakukan
pada tanggal 24 Februari s/d 24 Maret 2011 yang isinya telah disetujui dan disahkan untuk syarat
mengikuti UAN tahun pelajaran 2011 / 2012. Telah disahkan pada :
Hari : ………………………………
Tanggal : ………………………………
Pembimbing Penguji PSG
TRI LAKSITORINI S.Pd M. AMIR GHOZHI S.Pd
Mengetahui :
Ketua Pokja PSG Kepala SekolahSMK Bhakti Praja Dukuhwaru
Kab Tegal
SARIMO S.Pd Drs, H. DASORI NIP. 131 782 419
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan karunia-Nya kepada penulis sehingga laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini dibuat dan disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akkhir
Nasional (UAN) akhir tahun pelajaran.
Selama penulisan laporan ini banyak mengalami kesulitan namun berkat bimbingan dan
bantuan serta pengarahan yang bernilai baik dari pihak sekolah maupun dari industri, akhirnya
semua kesulitan tersebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Dasoori, selaku Kepala sekolah Bhakti Praja Dukuhwaru.
2. Ibu Tri Laksitorini S.Pd selaku pembimbing PSG.
3. Bapak Fatkhul Fuad A.Md, selaku ketua Pokja PSG.
4. Bapak M. Amir Ghozi S.Pd, selaku penguji PSG.
5. Bapak Dermawan, selaku pemimpin bengkel.
6. Kedua orang tua saya yang telah mendukung membantu secara materi dan spiritual.
7. Teman-teman yang mendukung penulisan penulisan laporan ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun isi dari
laporan ini. Namun dengan demikian, penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi yang
membaca.
Dukuhwaru, Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN ……………………………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………...
A. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda …………………………………………………..
B. Latar Belakang Kegiatan PSG ………………………………………………………….
C. Tujuan PSG ……………………………………………………………………………..
D. Manfaat Program PSG ………………………………………………………………….
BAB II. DASAR TEORI ……………………………………………………………………….
A. Rem Tromol …………………………………………………………………………….
B. Cara Kerja Rem Tromol ………………………………………………………………...
C. Komponen Rem Tromol dan Fungsinya ……………………………………………….
D. Macam – macam Rem Tromol ………………………………………………………….
E. Mekanisme Kerja Rem Tromol ………………………………………………………....
BAB III. PEMBAHASAN ………………………………………………………………….......
A. Perbaikan dan Perawatan Rem Tromol ………………………………………………..
BAB IV. PENUTUP ……………………………………………………………………………
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………..
B. Saran – saran ……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian professional yang
memadukan secara sistematik dan sinkron pendidikan sekolah dan program pengusaan
keahlian yang diperoleh secara langsung melalui kegiatan kerja didunia usaha yang kearah
untuk mencapai suatu keahlian professional.
B. Latar Belakang Kegiatan PSG
Memenuhi ketentuan PP.No.29/1999 pasal 3 ayat 2 bahwa tujuan dari Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah menyamakan persiapan untuk lapangan kerja dan
mengembangkan sifat profesionalisme yang dirumuskan dalam keputusan MENDIBUT
No.080/1993 sebagai berikut :
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki laporan kerja serta mengembangkan sifat
profesionalisme.
b. Menyiapkan siswa agar memilih karier, mampu berkompetensi agar dapat
mengembangkan diri.
c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kerbutuhan dunia usaha dan
industri pada saat itu maupun pada saat mendatang.
d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara produktif dan kreatif.
Tentang era globalisasi menuntut kualitas Sumber Daya Alam (SDA) yang mampu
berkompetensi.
Kualitas SDM yang professional memerlukan sistem pendidikan dan pelatihan yang
dapat memberikan pengalaman belajar dan bekerja secara terpadu dalam rangka
menginternalisasikan sikap nilai.
C. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
1. Menghasilkan tenaga yang memiliki keahlian yang professional.
2. Memperkokoh “LINK AND MATCH” atau (ketertiban dan kepaduan) antara sekolah
dengan dunia usaha.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
professional.
4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengamatan kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
D. Manfaat Program PSG
1. Mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam menyiapkan SDM yang dapat
berperan serta dalam pembangunan nasional.
2. Saling mengisi kebutuhan masing-masing pihak sesuai dengan sumber daya yang
dimiliki.
3. Memberi manfaat ganda baik sekolah maupun lapangan kerja tempat dilaksanakan
antara lain :
a. Bagi sekolah dapat menghasilkan yang benar-benar siap untuk memasuki
lapangan kerja dan pada saat yang sama juga dapat diperoleh masukan sejauh
mana tingkat keterkaitan dan kepaduan antara yang dilakukan sekolah dengan
apa yang dibutuhkan dilapangan kerja. Hal ini dapat memacu sekolah untuk
mengembangkan diri secara dinamis dan kreatif.
b. Bagi dunia usaha dapat membantu mensukseskan sistem penyiapan tenaga kerja
terampil yang dibutuhkan oleh pembangunan dan pada saat yang sama dapat
membangun citra positif dalam mengalahkan perannya serta untuk kepentingan
pendidikan nasional.
BAB II
DASAR TEORI
A. REM TROMOL
Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan
ditempat yang menurun.
Kontruksi rem tromol (drum break) yang umumnya dioperasikan secara mekanis dan
sistem operasinya cukup sederhana. Terdiri atas sepasang sepatu rem, pegas pembalik
(penarik), tambatan rem, kam (pendorong) yang semua itu terpasang pada hub roda.
Kemudian bersama hub tersebut, semua komponen rem dipasang dalam tromol. Bila rem
dan komponen tidak ikut berputar, tromol berputar bersama roda. Tepatnya, rem bekerja
dengan menahan putaran tromol.
Untuk mengoperasikan sepatu rem, kam
atau pendorong dihubungkan ke tangki yang
selanjutnya dikaitkan pada pedal yang
dioperasikan oleh gaya tekanan pada kaki. Bila
pedal ditekan, kam akan bergerak atau berputar
yang menyebabkan sepatu rem terdorong dan
mengembang. Permukaannya sering disebut
kampas rem yang dibuat dari asbestos menyentuh bagian bawah tromol. Bila tromol
berputar, kampas rem akan menahannya dan menyebabkan putaran roda akan semakin
melambat atau berhenti secara seketika.
B. CARA KERJA REM TROMOL
Rem tromol dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Jenis sistem Leading Trailing, pada jenis ini kedua sepatu rem meski sama-sama
mengembang, namun memiliki efek pengereman yang berbeda atau berlawanan.
Perbedaan terjadi karena arah putaran roda tersebut. Untuk menggerakkan kedua sepatu
remnya digunakan satu kam saja, seperti yang diperhatikan pada arah putaran roda,
dimana roda berputar searah jarum jam.
2. Cara pengereman Trailing, yaitu pada saat sepatu rem sama-sama menekan, tromol juga
menekan sepatu rem kiri kearah dalam tromol, karena sepatu rem ditekan secara terus
menerus efek pengereman menjadi kurang bagus. Sementara itu, sepatu rem sebelah
kanan cenderung mengarah keluar atau terus menerus menekan tromol, akibatnya gaya
pengereman semakin bertambah. Terkadang cara kerja yang seperti ini yang sering
disebut juga Leading, hasilnya pengereman tidak merata namun karena kontruksinya
sederhana banyak produsen menggunakan kombinasi prinsip sistem ini.
Hanya kendaraan tertentu yang kedua sepatu remnya bekerja secara Leading. Untuk
mendapatkan efek seperti itu setiap sepatu diberikan kam dan tambatan dengan posisi yang
berlawanan. Maka hasilnya setiap kam akan mendorong, demikian pula sepatu rem menekan
tromol.
Rem dengan kedua sepatu yang menggunakan cara Leading menghasilkan
pengereman yang lebih baik, satu setengah kali labih baik dibandingkan model kombinasi
(trailing leading). Karena itulah, cara ini digunakan untuk motor sport atau motor yang roda
depannya memerlukan tenaga pengereman yang lebih besar.
Permukaan rem tromol pada umumnya dibuat dari besi tuang, kemudian disatukan
dengan hub yang terbuat dari aluminium.
C. KOMPONEN REM TROMOL
Komponen rem tromol terdiri dari :
Silinder roda, berfungsi untuk meneruskan tekanan dari master silingder dari sepatu rem
agar menekan tromol.
Backing plate, berfungsi sebagai tumpuan sekaligus tempat pemasangan komponen
rem.
Sepatu rem dan Kanvas, biasanya sepatu rem
berbentuk busur yang diletakan dengan kanvas rem
menggunakan keeling atau perekat. Sepatu rem
berfungsi juga untuk menahan putaran tromol.
Pegas pembalik, ini berfungsi untuk mengembalikan
sepatu rem ke posisi semula apabila tekanan minyak
rem dari master silinder semakin berkurang.
Baut penyetel, berfungsi untuk menyetel kelonggaran antara sepatu rem dan tromol,
penyerel rem biasanya menjadi satu dengan silinder dan rodanya.
Ada beberapa tipe menurut posisi silinder roda terhadap sepatu remnya, yaitu :
Type Leading dan Trailing
Jenis ini hanya menggunakan sebuah silinder roda dengan dua piston di dalamnya.
Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan ditempat yang
menurun.
Rem bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesek
Tenaga gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga
panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara
menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) yang berputar
bersama roda sehingga menghasilkan gesekan. Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh
tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.
D. MACAM – MACAM REM
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokan sebagai berikut :
a. Rem Kaki, digunakan untuk mengontol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
Menurut mekanismenya, rem kaki dibedakan lagi, yaitu Rem pneumatic dan Rem
hidrolik
b. Rem parker, digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c. Rem pembantu, digunakan untuk kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk
dan kendaraan berat.
E. MEKANISME KERJA DAN BAGIAN – BAGIAN DARI REM
1. Rem hidrolik
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan.
2. Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik
minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan
pada rem (pada model rem piringan).
3. Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan
tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo
(servo brake).
Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada
juga yang dipasang terpisah.
4. Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan.
Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih
besar daripada di belakang. Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga
pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja
secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan
demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda
depan.
BAB III
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN / PEMBERSIHAN / PENYETELAN REM TROMOL
Cara Melepas Tromol ( Sistem Pengikat Pada Flens Roda )
Beri tanda pada tromol dan bagian pemusat pada flens roda, agar dapat dipasang kembali
seperti posisi semula. Posisi pemasangan yang berlainan dapat menimbulkan tromol oleng,
akibatnya mobil bergetar pada saat direm.
Lepas tuas rem tangan sehingga tromol dapat dilepas.
Jika berkarat, bersihkan bagian pemusat pada flens roda dengan kertas gosok dan beri oli
untuk memudahkan pelepasan tromol.
Kalau tromol tidak dapat dilepas dengan tangan, tarik tromol dengan memakai sekrup pada
lubang – lubang ulir yang tersedia untuk pelepasan. Putar sekrup ( biasanya M8 ) bergantian
setiap satu putaran kedalam sampai tromol terlepas.
Jika tidak ada lubang ulir untuk menarik tromol, pukul dengan palu baja pada sisi tromol,
sampai tromol dapat dilepas. Kemungkinan lain, bila tromol macet keras : panaskan tromol
dengan brander. Dengan demikian, tromol mengembang dan kendor dengan sendirinya.
Kalau tromol sudah kendor tetapi tidak dapat dilepas, sepatu rem harus distel lebih longgar.
Pada tromol yang tua, kadang-kadang ada sisi karatan yang menghalangi pelepasannya.
Cara Melepas Tromol ( Sistem Pengikat Pada Bantalan Roda )
Pada roda tanpa penggerak, tromol biasanya satu unit dengan naf roda. Untuk melepas tromol,
bantalan roda harus dilepas dan distel lagi pada waktu pemasangan. Bantalan roda luar dilepas,
kemudian tromol dapat dilepas. Jagalah agar bantalan roda terhindar kotoran.
Pemeriksaan Fungsi Rem Tromol
Periksa apakah silinder rem macet. Lepas tromol hanya pada rem yang sedang diperiksa. Tromol
roda-roda lain harus terpasang, agar torak – toraknya tidak tertekan keluar.
Minta tolong seseorang untuk menekan pedal rem.
Torak – torak pada silinder rem yang diperiksa harus bergerak keluar pada waktu bersamaan
dan dapat kembali dengan sendirinya ke posisi semula. Jika tidak, semua silinder rem pada
aksel yang diperiksa harus diganti baru atau dioverhaul.
Periksa permukaan gesek pada tromol rem. Bila berwarna abu – abu sampai hitam, atau
berkarat, nilai gesekannya kurang. Maka permukaan harus dibersihkan dengan kertas gosok,
atau lebih baik dengan dibubut / digerinda.
Sisi luar permukaan gesek harus dibersihkan dari karat sebaik mungkin.
Pemeriksaan / Pembersihan Bagian – Bagian Rem Tromol
Bersihkan bagian – bagian rem dengan kuas atau sikat. Dilarang menggunakan angin. Pakai
air sabun, jika kotor keras.
Periksa kondisi dan pemasangan bagian – bagian sepatu pengikat rem :
1. Kedudukan ujung sepatu
2. Kedudukan pegas
3. Pemasangan batang penghubung
4. Pengunci sepatu
5. Kedudukan pegas
6. Kedudukan ujung sepatu
Periksa tebal kanvas. Jika kurang dari 1,5 mm, atau keling kanvas sudah tercoret, kanvas
harus diganti baru.
Periksa permukaan kanvas. Kalau permukaannya keras dan berkilat, nilai geseknya kurang.
Kanvas harus digosok atau diganti baru agar tercapai efektifitas rem yang normal.
Permukaan kanvas yang kotor karena oli aksel atau cairan rem biasanya diganti baru.
Permukaan yang buram atau berkilat lemah menunjukkan kondisi kanvas yang normal.
Tidak perlu digosok.
Periksa kebocoran pada sil poros aksel ( hanya pada aksel rigit dengan penggerak roda ).
Kebocoran dapat dilihat pada piringan rem dan pada poros aksel yang basah karena oli.
Sil yang bocor harus diganti baru.
Periksa kebocoran pada silinder rem. Jika ada, semua silinder rem pada aksel yang diperiksa
harus dioverhaul atau diganti baru.
Untuk memeriksa kebocoran, lihat juga bagian dalam karet pelindung debu silinder rem.
Kontrol, apakah penyetel sepatu rem dapat diputar dengan ringan. Jika tidak, bersihkan dan
beri pelumas.
Macam – macam sistem penyetel sepatu rem :
Mur penyetel pada ujung silinder rem.
Batang mur penyetel antara sepatu rem.
Eksenter penyetel pada setiap sepatu rem.
Sebelum memasang tromol, beri sedikit vet pada pemusatnya, untuk mencegah karatan. Beri
juga vet pada baut pengikat roda.
Pasang tromol kembali, sesuai dengan posisinya yang telah diberi tanda.
Pasang kembali roda. Momen pengerasan mur roda adalah 70 – 120 Nm untuk mobil sedan,
Colt dan sebagainya. Untuk momen pengerasan yang tepat, lihat buku manual / data.
Perhatikan kebersihan pekerjaan, khusus pada rem-rem depan. Kotoran seperti oli, vet dsb. Pada
kanvas atau permukaan gesek tromol, mengakibatkab rem membanting.
Penyetelan Sepatu Rem
Pada sistem pengikatan tromol dengan flens, roda harus dipasang untuk mendapat hasil
penyetelan yang baik. ( jika roda tidak terpasang, tromol tidak tertekan teratur pada flensnya ).
Penyetelan rem biasanya dapat dilakukan melalui lubang pada piringan rem. Lubang – lubang
tersebut biasanya tertutup dengan karet.
Juga ada mobil dengan lubang penyetel pada tromol ( mis. VW, Suzuki ). Pada sistem ini, roda
harus terpasang dengan posisi lubang pelg pada lubang tromol.
Penyetelan dapat dilakukan dengan obeng, tapi sering lebih sederhana dengan alat khusus atau
obeng yang dibengkokkan sesuai dengan keperluan.
Sebelum penyetelan, rem tangan harus dilepas. Penyetelan sepatu rem dilakukan seperti berikut :
o Rapatkan sepatu rem sampai rem mencekam.
o Kemudian, kendorkan rem sampai roda dapat berputar bebas. Untuk itu, mur penyetel harus
diputar kembali 3 – 6 gigi.
Petunjuk
Suara gesekan selama roda diputar menunjukkan penyetelan yang terlalu rapat, akibatnya, rem
menjadi panas.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan diadakannya PSG din industri ini, siswa mendapat pengalaman yang sangat
besar didunia industri secara langsung. Dengan begitu siswa dapat mempersiapkan diri sejak
dini sebelum terjun langsung bekerja disuatu industri.
2. Saran – saran
Bagi siswa yang melaksanakan PSG, disarankan untuk berkonsultasi pada
pembimbing dan pada saat melaksanakan PSG banyaklah bertanya pada mekanik bila
sedang melakukan perbaikan agar dapat menguasai secara keseluruhan tentang suatu
perbaikan atau cara kerja dari sesuatu yang kita kerjakan atau hadapi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.otomotif.web.id/sistem-rem-a42.html
id.shvoong.com/products/auto/2131330-pemeriksaan-pembersihan-penyetelan-rem-
tromol/