agronomi.docx
DESCRIPTION
Agronomi merupakan salah satu cabang ilmu pada disiplin ilmu pertanian.docxTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Agronomi merupakan salah satu cabang ilmu pada disiplin ilmu pertanian. Secara
axiologis agronomi diartikan sebagai cara pengelolaan tanaman pertanian dan
lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum. Dari pengertian tersebut
dapat diketahui bahwa agronomi mengandung 3 unsur pokok, antara lain; Lapangan
Produksi; Pengelolaan; dan Produksi Maksimum.
Artinya untuk mencapai produksi maksimum pada suatu usaha tani, maka diperlukan
pengelolaan terhadap lapangan produksi yang digunakan oleh usaha tani dalam
produksinya. Dan ketika kita bicara tentang pengelolaan lapangan produksi maka kita
akan mempelajari dan mengelola berbagai aspek pada lapangan produksi, seperti;
aspek tanah, suhu, dan cahaya.
Selain pengelolaan-pengelolaan seperti tersebut di atas, masih ada pengelolaan dalam
bidang pembiakan tanaman, seperti; pembiakan tanaman secara kawin (generative),
dan pemiakan tanaman secara tidak kawin (vegetatif). Kemudian pengelolaan pada
pola tanam juga perlu diperhatikan, karena pola tanam merupakan factor penentu
yang sangat penting, yaitu sebagai ujung tombak dari system produksi pertanian.
Setelah menimbang dari berbagai aspek pengelolaan di atas yang sesuai dengan
penggunaannya, maka produktivitas yang tinggi untuk mencapai suatu swasembada
pangan pun tidak hanya menjadi ‘mimpi di tengah bolong’, tapi akan menjadi bukti
nyata kesuksesan suatu usaha tani yang modern.
1
1.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini yaitu agar kita dapat mengetahui
dan memahami tentang hal-hal berikut.
1. Pengolahan lahan dalam usaha tani brokoli
2. Bibit yang diperlukan dalam usaha tani brokoli
3. Pola penanaman dalam usaha tani brokoli
4. Sistem pengairan atau irigasi dalam usaha tani brokoli
5. Pemupukan dalam usaha tani brokoli
6. Pengendalian hama dan penyakit brokoli
7. Pemanenan dalam usaha tani brokoli brokoli
8. Analisis ekonomi sederhana usaha tani brokoli
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. HASIL WAWANCARA
2.1.1. Diskripsi Usaha Tani
Berikut adalah identitas usaha tani:
Nama narasumber : Gufran
Nama kelompok tani : Kelompok Tani “Kampung Daun”
Lokasi :Kelurahan Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.
Jumlah anggota : 15 orang
Luas lahan : 12.000 m2
Tahun terbentuk : 2004
2.2. ASPEK AGRONOMI USAHA TANI
2.2.1. Lahan
Kelompok tani “Kampung Daun” memiliki lahan produksi seluas 12.000 m2 atau 1,2
ha. Namun untuk lahan yang digunakan untuk produksi brokoli hanya seluas 10 acre.
Untuk pengolahan lahan produksi brokoli dilakukan sepuluh hari sebelum penanaman
tanaman pada media tanam. Adapun pengolahannya dilakukan dengan cara
menggemburkan tanah kemudian mencamuprnya dengan bokasi lalu dibentuk
bedeng-bedeng dengan panjang menyesuaikan lahan dan lebar 120 cm.
2.2.2. Benih
3
Dengan luas area tanam 10 acre dan jarak tanam 60cm x 80cm, dan bibit yang
digunakan adalah 1 bibit per lubang tanam, maka kebutuhan benih dalam penyemaian
sebanyak 1000 benih. Namun dalam kenyataannya benih yang dapat menjadi bibit
hanya sebesar 80% dari benih, atau dengan kata lain 800 bibit yang akan ditanam.
2.2.3. Penanaman
Dalam penanaman brokoli, petani tidak bisa begitu saja menanam benih pada lubang
tanam. Petani harus melakukan penyemaian benih dahulu. Adapun penyemaiannya
dilakukan dua minggu sebelum pemindahan ke media tanam. Ketika benih telah
menjadi bibit berusia dua minggu, maka benih harus dipindahkan ke media tanam
yang telah disediakan seminggu sebelumnya.
Adapun pola tanam yang digunakan dalam usaha tani brokoli adalah pola tanam
tumpang sari. Artinya artinya dalam lahan yang ditanami brokoli, terdapat tanaman
lain yang ditanam secara barisan (rapi). Kelompok Tani “Kampung Daun” sendiri
memadukan tanaman brokoli dengan tanaman tomat, dimana tomat ditanam pada sela
antara dua tanaman brokoli secara sejajar.
2.2.4. Pengairan atau irigasi
Adapun system pengairan atau irigasi yang digunakan dalam usaha tani brokoli
Kelompok Tani “Kampung Daun” adalah irigasi permukaan dengan pemberian air
dalam selokan-selokan (furrow irrigation). Dan dalam pengairan atau irigasi ini
petani tidak mengalirka air setiap hari. Pengairan atau irigasi dilakukan setelah
melihat factor pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal tersebut dilakukan
karena daya simpan air media tanam yang sangat baik.
2.2.5. Pemupukan
4
Pemupukan dilakukan sebelum media tanam ditanami. Adapun pemupukannnya
menggunakan bokasi dengan perbandingan 1:1. Kemudian dalam waktu berjalan
pemupukan dilakukan lagi dengan pupuk urea dan pupuk cair organik. Untuk pupuk
urea menggunakan sitem pemupukan sidehand (di samping tanaman) dan dosis yang
digunakan adalah satu sendok makan pupuk urea per lubang tanam, sedangkan untuk
pupuk cair organik dosisnya adalah satu liter untuk satu tangki standar penyemprotan.
2.2.6. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Petani dalam Kelompok Tani “Kampung Daun” melakukan pencegahan dan
pengendalian hama dan penyakit tanaman menggunakan pestisida nabati seminggu-
du minggu sekali sesuai kondisi tanaman.
2.2.7. Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah tanaman berusia 55-60 hari sejek penanaman atau 70-
75 hari sejak penyemaian. Panen harus dilakukan secara baik dan pengemasannya
pun harus dilakukan secara baik pula karena tanaman brokoli yang dipanen adalah
bunganya yang mana bunga ini cepat rusak ketika telah dipanen.
Adapun hasil panen yang diperoleh dari 800 bibit yang tertanam pada areal 10 acre
rata-rata 200kg atau dengan kata lain rata-rata tanaman menghasilkan 250gram.
Untuk pemasaran brokoli sendiri cukup mudah, dikarenakan jumlah petani brokoli di
wilayah Kabupaten Kupang dan Kota Kupang yang tidak banyak, namun jumlah
pasar potensialnya tinggi membuat para petani brokoli pada Kelompok Tani
“Kampung Daun” tidak mengalami kesulitan dalam pemasarannya.
2.2.8. Analisis Ekonomi Sederhana
A. Biaya-biaya
Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan selama produksi usaha tani brokoli antara lain :
1. Biaya pembelian benih : Rp120.000,-/100gr
5
2. Biaya pengolahan lahan sebelum tanam : Rp750.000,-/borongan
3. Biaya perawatan tanaman :Rp1.500.000,-/musim
tanam
4. Biaya pemupukan dan obat-obatan : Rp500.000,-
Jumlah Biaya : Rp2.870.000,-
B. Pendapatan Kotor
Harga jual per kg brokoli : Rp50.000,-/kg
Jumlah panen : 200kg
Jumlah Pendapatan Kotor (Harga Jual x Jumlah Panen) : Rp10.000.000,-
C. Pendapatan Bersih
Pendapatan Bersih (Pendapatan Kotor – Biaya) : Rp7.130.000,-
Dari data diatas maka dapat diketahui bahwa keuntungan bersih produksi usaha tani
brokoli pada Kelompok Tani “Kampung Daun” adalah Rp7.130.000,- per musim
tanam.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan pada Kelompok Tani “Kampung Daun” dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa :
1. Pengolahan lahan dilakukan sepuluh hari sebelum proses penanaman
dilakukan
2. Benih yang diperlukan untuk lahan seluas 10 acre adalah 1000 benih. Dan
pembibitan dilakukan seminggu sebelum pemindahan ke media tanam.
3. Pola tanam yang digunakan dalam usaha tani brokoli adalah pola tanam
yumpang sari.
4. Sistem pengairan atau irigasi dalam usaha tani brokoli yaitu pemberian air
dalam selokan-selokan (furrow irrigation)
5. Pemupukan dalam usaha tani brokoli dilakukan sebelum tanam dengan pupuk
bokasi dan pada masa tanam dua kali dengan pupuk urea dan pupuk organik
cair.
6. Pengendalian hama dan penyakit brokoli dilakukan menggunakan pestisida
nabati.
7. Pemanenan dalam usaha tani brokoli brokoli dilakukan 70-75 hari setelah
penyemaian.
8. Keuntungan bersih untuk usaha tani brokoli pada lahan seluas 1000m2
sebesar Rp7.130.000,-
3.2 SARAN
7
Untuk Petani:
1. Dengan nilai ekonomis yang tinggi dan tingkat persaingan yang rendah, maka kami
menyarankan agar luas lahan produksi brokoli diperluas.
Untuk mahasiswa:
1. Melihat nilai ekonomis dari suatu usaha tani yang dilakukan dengan sistematis,
maka mahasiswa diharapkan dapat terjun ke dalam dunia wirausaha sektor pertanian.
8
LAMPIRAN
Tanaman Brokoli di Kelompok Tani “Kampung Daun”
Pembuatan bokasi
Tanaman brokoli yang dibudidayakan
Foto bersama petani anggota Kelompok Tani “Kampung Daun”
9