agency theory and disclosure (4)

18
TEORI AKUNTANSI KELOMPOK 5 SYAMSUL BAHRI : 123111079 ALMIRA ENDAH P : 123121007 ARIED SUMEKAR : 123121012 ATIKAH SETIA BUDHI : 123121014 HERI SETIAWAN : 123121086 WORO DWI HARTANTY : 123121087 WILIANA ASIA PUTRI : 123121074 Agency Theory and Disclosure

Upload: gandhunk

Post on 29-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agency Theory and Disclosure (4)

TEORI AKUNTANSIKELOMPOK 5

SYAMSUL BAHRI : 123111079ALMIRA ENDAH P : 123121007ARIED SUMEKAR :123121012ATIKAH SETIA BUDHI : 123121014HERI SETIAWAN : 123121086WORO DWI HARTANTY : 123121087WILIANA ASIA PUTRI : 123121074

Agency Theory and Disclosure 

Page 2: Agency Theory and Disclosure (4)

AGENCY THEORY

Beberapa definisi Agency Theory : Sinkey, 1992:78; Jensen dan Smith, 1984:7 Scott (1997:305) Jensen dan Meckling (1976)

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi dari teori agensi adalah hubungan antara principal (pemilik/pemegang saham) dan agent (manajer). Dan di dalam hubungan keagenan tersebut terdapat suatu kontrak dimana pihak principal memberi wewenang kepada agent untuk mengelola usahanya dan membuat keputusan yang terbaik bagi principal.

Page 3: Agency Theory and Disclosure (4)

Menurut Eisenhard (1980), teori keagenan dilandasi oleh tiga buah asumsi, yaitu:

Asumsi tentang sifat manusia Asumsi tentang manusia menekankan bahwa manusia

memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality) dan tidak menyukai resiko (risk aversion)

Asumsi tentang keorganisasian Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota

organisasi, efisien sebagai  kriteria produktivitas, dan adanya Asymmetric Information antara principal dan agent

Asumsi tentang informasi Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi dipandang

sebagai barang komoditi yang diperjual belikan.

Page 4: Agency Theory and Disclosure (4)

Menurut Meisser, et al., (2006:7) hubungan keagenan ini mengakibatkan dua permasalahan,

yaitu:

Terjadinya informasi asimetris (information asymmetry) , dimana manajemen secara umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang sebenarnya dan posisi operasi entitas dari pemilik,

Terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest) akibat ketidaksamaan tujuan, dimana manajemen tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik.

Page 5: Agency Theory and Disclosure (4)

AGENCY COST (BIAYA AGENSI)

Monitoring Cost biaya yang timbul dan ditanggung oleh principal

untuk memonitor perilaku agent.Bonding Cost

biaya yang ditanggung oleh agent untuk menetapkan dan mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agent akan bertindak untuk kepentingan principal.

Residual Loss nilai kerugian yang dialami principal akibat keputusan

yang diambil oleh agent yang menyimpang dari keputusan yang dibuat oleh principal.

Page 6: Agency Theory and Disclosure (4)

DISCLOSURE

Kata Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan.

Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, Disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktifitas suatu unit usaha.

Page 7: Agency Theory and Disclosure (4)

Ada tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan, yaitu:

Pengungkapan yang cukup (adequate disclosure)

Pengungkapan yang wajar (fair

disclosure)

Pengungkapan yang lengkap (full disclosure)

Page 8: Agency Theory and Disclosure (4)

JENIS-JENIS PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)

Darrough (1993) dalam Na’im dan Rakhman (2000), mengemukakan ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan standar, yaitu:

Pengungkapan wajib (mandatory disclosure)

Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)

Page 9: Agency Theory and Disclosure (4)

PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) DALAM LAPORAN KEUANGAN

Sejalan dengan tujuan dasar akuntansi, salah satu tujuan yang dicapainya adalah penyajian informasi yang cukup sehingga perbandingan dari hasil yang diharapkan dapat dilakukan. Kemungkinan membandingkan (comparability) dapat dicapai dengan dua cara, yaitu : Dengan Penyajian Disclosure yang cukup mengenai

bagaimana angka-angka akuntansi diukur dan dihitung.

Dengan memberikan kemungkinan kepada investor untuk melakukan rangkai dari berbagai masukan kedalam decision models-nya.

Page 10: Agency Theory and Disclosure (4)

INFORMASI-INFORMASI YANG DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Pengungkapan Data Kuantitatif Dalam memilih kriteria untuk menentukkan data kuantitatif

yang material dan relevan untuk investor dan kreditor, tekanannya ditujukkan pada informasi keuangan atau data lainnya yang bisa dipergunakan dalam model keputusan.

Pengungkapan Informasi Kualitatif Pada umunya terdapat lima macam informasi kualitatif yang

perlu diungkapkan terhadap setiap pos dan jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan, yaitu :

Ketidakpastian (Contigencies) Dasar Penilaian dan Kebijakan Akuntansi Perubahan Akuntansi Keterikatan dengan Suatu Perjanjian atau Kontrak Peristiwa-Peristiwa Kemudian Setelah Tanggal Neraca

Page 11: Agency Theory and Disclosure (4)

METODE PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)

Metode yang umum digunakan dalam pengungkapan informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Bentuk dan susunan laporan yang formal. Terminologi dan penyajian yang terperinci. Informasi sisipan. Catatan kaki. Ikhtisar tambahan dan skedul-skedul. Komentar dalam laporan auditor. Pernyataan Direktur Utama atau Ketua Dewan

Komissris.

Page 12: Agency Theory and Disclosure (4)

HUBUNGAN DISCLOSURE DENGAN STEWARDSHIP

Manajemen perusahaan bertanggungjawab (stewardship) atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertnggungjawabkan (stewardship) tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.

Page 13: Agency Theory and Disclosure (4)

ARTIKEL TERKAIT

Page 14: Agency Theory and Disclosure (4)

ARTIKEL TERKAIT

Page 15: Agency Theory and Disclosure (4)

ARTIKEL TERKAIT

Page 16: Agency Theory and Disclosure (4)

KESIMPULAN

Tiga konsep pengungkapan dalam laporan keuangan yang umumnya diusulkan adalah sebagai berikut :

Pengungkapan yang cukup (Adequate) Disclosure yang minimal harus ada sehingga ikhtisar-ikhtisar

keuangan menjadi tidak menyesatkan.Wajar (Fair Disclosure)

Tersirat tujuan-tujuan etis untuk memberikan perlakuan yang sama kepada semua pihak yang merupakan pembaca potensi pembaca potensial dari laporan keungan.

Lengkap (Full) Berarti penyajian semua informasi yang relevan. Bagi

beberapa pihak Full Disclosure berarti penyajian informasi secara berlebih-lebihan dan karenanya tidak tepat.

Page 17: Agency Theory and Disclosure (4)

SARAN

Tujuan penyampaian informasi oleh manajemen tidak dibatasi pada apa yang dapat dituangkan dalam laporan keuangan. Pelaporan keuangan mencakup pula penyediaan informasi yang wajib diungkapkan guna memenuhi standar akuntansi yang berlaku umum maupun informasi yang menurut manajemen bermanfaat bagi pihak eksternal untuk diungkapkan. Lebih dari itu, informasi tertentu yang bermanfaat mungkin lebih baik (efektif) jika disajikan melalui laporan keuangan sementara informasi yang lain akan lebih efektif jika disajikan melalui media selain laporan keuangan keuangan.

Page 18: Agency Theory and Disclosure (4)

THANKS FOR YOUR ATTENTION