bab ii tinjauan pustaka 2.1 teori agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/bagus indra prastya_bab...

23
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agency Teori keagenan (agency theory) menjelaskan hubungan antara agen dengan principal. Dalam teori keagenan, agen memilki peran sebagai pengambil keputusan menutup kontrak untuk memberikan tugas-tugas tertentu bagi principal, dan principal menutup kontrak untuk memberikan imbalan kepada agen. Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam teori keagenan mendefinisikan hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agen) untuk memberikan suatu jasa, kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Inti dari agency theory adalah pendesainan kontrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan principal dan agen dalam hal terjadi konflik kepentingan. Principal merupakan pihak yang memberikan amanat kepada agen untuk melakukan suatu jasa atas nama principal, sementara agen adalah pihak yang diberi mandat. Dengan demikian agen bertindak sebagai pihak yang berkewenangan mengambil keputusan, sedangkan principal ialah pihak yang mengevaluasi informasi (Sebayang, 2014). Principal dalam penelitian ini adalah perusahaan, sedangkan yang berperan sebagai agen adalah auditor (Aditya, 2014). Perusahaan menggunakan jasa auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan sedangkan auditor menjalin kontrak kerjasama untuk mengaudit laporan keuangan dengan perusahaan. Penyajian laporan Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Agency

Teori keagenan (agency theory) menjelaskan hubungan antara agen dengan

principal. Dalam teori keagenan, agen memilki peran sebagai pengambil

keputusan menutup kontrak untuk memberikan tugas-tugas tertentu bagi

principal, dan principal menutup kontrak untuk memberikan imbalan kepada

agen. Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam teori keagenan

mendefinisikan hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih

(principal) mempekerjakan orang lain (agen) untuk memberikan suatu jasa,

kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen

tersebut. Inti dari agency theory adalah pendesainan kontrak yang tepat untuk

menyelaraskan kepentingan principal dan agen dalam hal terjadi konflik

kepentingan. Principal merupakan pihak yang memberikan amanat kepada

agen untuk melakukan suatu jasa atas nama principal, sementara agen adalah

pihak yang diberi mandat. Dengan demikian agen bertindak sebagai pihak yang

berkewenangan mengambil keputusan, sedangkan principal ialah pihak yang

mengevaluasi informasi (Sebayang, 2014). Principal dalam penelitian ini adalah

perusahaan, sedangkan yang berperan sebagai agen adalah auditor (Aditya,

2014). Perusahaan menggunakan jasa auditor independen untuk mengaudit

laporan keuangan perusahaan sedangkan auditor menjalin kontrak kerjasama

untuk mengaudit laporan keuangan dengan perusahaan. Penyajian laporan

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

13

keuangan auditan memberikan informasi yang bermanfaat bagi para investor

dan pengguna laporan keuangan lainnya untuk pembuatan keputusan. Oleh

karena itu, peningkatan kebutuhan informasi yang akurat dan tepat waktu

mempengaruhi permintaan akan audit laporan keuangan.

2.2 Laporan Keuangan

Semua perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib

mempublikasikan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan dan telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik. Laporan keuangan

memuat catatan-catatan tentang kegiatan bisnis dan investasi yang dilakukan

oleh sebuah entitas dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan menurut

Baridwan (2004) adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-

transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut

Mulyadi (2009) laporan keuangan adalah suatu penyajian data keuangan

termasuk catatan yang menerimanya, bila ada yang dimaksudkan untuk

mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban entitas

pada saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan/atau kewajiban selama suatu

periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis

akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Tujuan laporan keuangan menurut IAI adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan (Baridwan, 2004). Terdapat empat karakteristik kualitatif laporan

keuangan menurut IAI (2009), yaitu:

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

14

a) Dapat Dipahami

Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah

dan segera dapat dipahami oleh pemakainya.

b) Relevan

Informasi mempunyai kualitas relevan bila dapat mempengaruhi

keputusan ekonomi pemakai, yaitu dengan cara dapat berguna untuk

mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan,

menegaskan atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

c) Keandalan

Informasi akan bermanfaat jika informasi tersebut andal. Informasi

memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya

sebagai penyajian yang jujur dari yang seharusnya disajikan atau

secara wajar diharapkan dapat disajikan.

d) Dapat Dibandingkan

Pemakai laporan keuangan harus dapat membandingkan laporan

keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi

kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus

dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk

mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

15

Laporan keuangan sangatlah penting bagi perusahaan yang tidak

hanya berguna bagi internal perusahaan tetapi juga dibutuhkan oleh para

eksternal pemakai laporan keuangan yang digunakan sebagai acuan untuk

mengambil keputusan dalam berinvestasi.

2.2.1 Manfaat Laporan Keuangan

Manfaat laporan keuangan biasa digunakan oleh para pengguna

informasi keuangan. Berikut adalah para pengguna laporan keuangan dan

manfaatnya (Kartika, 2011):

1. Investor

Untuk membantu menentukan tindakan apakah yang harus

dilakukan di dalam melakukan penilaian investasi perusahaan.

2. Pemegang saham

Untuk memperoleh informasi mengenai harga saham dan transaksi-

transaksi lainnya sangat dibutuhkan para pemegang saham dalam

menentukan keputusan yang dapat mempengaruhi kestabilan harga

saham.

3. Manager

Harus memegang kendali tentang hak dan kewajiban mereka. Hak

dan kewajiban tersebut akan dilaksanakan oleh manajemen

berdasarkan laporan keuangan.

4. Karyawan

Merupakan salah satu faktor untuk dapat mencapai tujuan

perusahaan. Mereka tertarik kepada informasi mengenai stabilitas,

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

16

profitabilitas serta informasi yang memungkinkan untuk menilai

kemampuannya dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiuin dan

kesempatan kerja.

5. Pemerintah

Berkepentingan terhadap aktivitas perusahaan, seperti halnya dalam

menetapkan kebijaksanaan pajak serta sebagai dasar untuk

menyusun statistik pendapatan nasional.

6. Masyarakat

Laporan keuangan membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

2.2.2 Peraturan Laporan Keuangan

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor X.K.2 lampiran

keputusan ketua BAPEPAM Nomor: Kep-346/BL/2011 mengenai

penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik.

Untuk memberikan informasi yang cepat dan relevan bagi pengguna laporan

keuangan suatu emiten, BAPEPAM mewajibkan bagi seluruh perusahaan

yang terdaftar di pasar modal untuk menyampaikan laporan keuangan

tahunan secara tepat waktu dan disertai dengan laporan auditor independen

dan disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya akhir bulan

ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

Informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat pada saat

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

17

dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan, namun informasi tidak lagi

bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat dan tepat waktu (Asthon dkk

dalam Lucyanda dan Nura’ni 2013).

2.3 Audit dan Standar Audit

2.3.1 Definisi Audit

Audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan

tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan

tingkat kesesuaian antara tingkat pernyataan-pernyataan tersebut dengan

kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasilnya kepada

pemakai yang berkepentingan (Mulyadi, 2009). Auditing dapat diartikan

sebagai suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh

pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh

manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti

pendukungnya, dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan tersebut (Agoes, 2012)

Berdasarkan pengertian audit di atas dapat disimpulkan, bahwa

pengauditan adalah proses pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti

mengenai informasi tentang tindakan dan kejadian ekonomi untuk

menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian kepada pihak-pihak yang

berkepentingan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

18

2.3.2 Tujuan Audit

Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk

memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa

tidak menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil,

sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim (Mulyadi, 2009).

2.3.3 Standar Audit

Standar audit adalah suatu ukuran pelaksanaan tindakan yang

merupakan pedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan audit.

Standar Audit yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntansi

Publik Indonesia, sebagai berikut (IAI, 2011) :

a) Standar Umum

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai

auditor.

2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh

auditor.

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,

auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya

dengan cermat dan seksama.

b) Standar Pekerjaan Lapangan.

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika

digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

19

2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus

diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,

saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.

3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan

konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan

pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

c) Standar Pelaporan

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan

telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika

ada, ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam

penyusunan laporan keuangan periode berjalan

dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut

dalam periode sebelumnya.

3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus

dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan

auditor.

4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu

asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

20

Dengan adanya standar tersebut, auditor membutuhkan waktu yang

tidak sebentar dalam melaksanakan proses audit laporan keuangan, karena

auditor harus melakukan beberapa standar untuk memastikan bahwa alat

bukti yang diperoleh benar-benar relevan dan dapat mendukung pemberian

opini atas laporan keuangan perusahaan.

2.4 Audit delay

Audit delay yaitu jarak waktu antara keluarkannya laporan keuangan

perusahaan dengan laporan keuangan yang telah diaudit, Audit delay

merupakan lamanya/rentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal

penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit

(Kartika, 2011). Audit delay diukur dengan menghitung jumlah hari dari tanggal

penutupan tahun buku sampai dengan ditandatanganinya laporan keuangan

auditan (Anisma dkk, 2014). Hal ini sesuai dengan definisi Rachmawati (2008)

audit delay merupakan rentang waktu penyelesaian laporan audit laporan

keuangan yang diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk

memperoleh laporan keuangan auditor independen atas audit laporan keuangan

perusahaan sejak tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per 31 Desember sampai

tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay

2.5.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang menjadi tolak

ukur besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Ukuran perusahaan adalah

besar kecilnya suatu perusahaan yang dilihat dari besarnya aset atau

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

21

kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan Prabowo dan Marsono

(2013). Sedangkan menurut Togasima dan Christiawan (2014) memaparkan

bahwa ukuran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya sebuah

perusahaan. Namun menurut Damiari dan Ulupui (2014), ukuran

perusahaan menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan, yang dapat

dilihat dari beberapa segi seperti total aset, total penjualan, total kapitalisasi

pasar dan sebagainya. Dari beberapa pernyataan tersebut dapat dikatakan

bahwa ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya suatu skala yang

dapat dilihat dari berbagai segi total aset, total aktiva dan lain-lain yang

berkorelasi tinggi.

Berdasarkan peraturan ketua bapepam No. Kep. 11/PM/1997

menyatakan bahwa perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva

(kekayaan) adalah badan hukum yang memiliki total aktiva ≤ 100 Milyar,

sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum yang total aktivanya >

100 Milyar

2.5.2 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan. Profitabilitas adalah tingkat kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset

tertentu selama satu tahun yang terdapat dalam laporan keuangan (Indriyani

dan Supriyati, 2012).

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

22

Profitabilitas menggambarkan tingkat efektivitas kegiatan

operasional yang dapat dicapai perusahaan. Tingkat keuntungan merupakan

salah satu cara menilai keberhasilan efektivitas perusahaan yang berkaitan

dengan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan perusahaan yang

telah dilaksanakan dalam periode berjalan (Kartika, 2011).

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi

membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat.

Menurut Rachmawati (2008), apabila profitabilitas perusahaan rendah maka

auditor akan melakukan tugas auditnya dengan lebih hati-hati karena adanya

resiko bisnis yang lebih tinggi sehingga akan memperlambat proses audit

dan menyebabkan penyelesaian laporan auditan yang lebih panjang.

Menurut Togasima dan Christiawan (2014) profitabilitas pada umunya

dapat diukur dengan rasio Net Profit Margin (NPM), Return on Asset

(ROA), dan Return on Equity (ROE).

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006) rasio NPM diukur dengan

cara membagi laba bersih dengan penjualan, NPM diukur dengan rumus :

Net Profit Margin = 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒

Menurut Prihadi (2008: 68) Return On Asset yaitu mengukur tingkat

laba terhadap asset yang digunakan dalam menghasilkan laba tersebut,

dimana persentase rasio ini dinyatakan oleh rumus sebagai berikut:

Return on asset = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 x 100%

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

23

Return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah

perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur

tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal

sendiri atau pemegang saham perusahaan, Return on equity dapat dihitung

dengan rumus (Sawir 2009:20):

Return on equity = 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

2.5.3 Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek. Menurut Andika (2015), likuiditas merupakan

kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas atau kemampuan untuk

memperoleh kas. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi

memiliki risiko yang lebih kecil terhadap kemungkinan terjadinya gagal

bayar atas utang jangka pendek yang dimiliki perusahaan (Listiana dan

Susilo, 2012).

Riyanto (2008) dalam Romanika (2013) menyatakan bahwa

likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan

suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya yang segera

harus dipenuhi. Kewajiban yang timbul dari sisi aktiva misalnya penyediaan

dana bagi penarikan pinjaman yang disetujui atau penarikan atas

kelonggaran tarik pinjaman, sedangkan kewajiban yang timbul dari sisi

pasiva atau liabilitas misalya penyediaan dana bagi penarikan tabungan dan

simpanan lainnya oleh nasabah (Natsir, 2012). Rasio likuiditas dapat

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

24

memberikan informasi tentang kondisi keuangan bank tersebut, apabila

rasio yang ditunjukkan kecil maka kondisi keuangan bank dapat

mengkhawatirkan karena dengan minimnya likuiditas yang dimiliki bank

maka akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pembayaran

apabila nasabah melakukan penarikan uang, namun sebaliknya apabila

kondisi likuiditas terlalu besar maka dapat dikatakan perusahaan mengalami

over likuid karena dana yang seharusnya dapat diberdayakan belum atau

mungkin tidak digunakan secara maksimal sehingga tidak ada penghasilan

yang diperoleh (Kasmir, 2004).

Menurut Dendawijaya (2003) adapun beberapa rumus untuk

menghitung tingkat likuiditas perbankan yaitu :

1. Cash Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

membayar kembali simpanan nasabah atau deposan pada saat ditarik

dengan menggunakan alat likuid yang dimilikinya.

Cash Ratio = 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑙𝑖𝑘𝑢𝑖𝑑

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑒𝑟𝑎 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 x 100%

2. Loan to Deposit (LDR)

Rasio ini adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang

diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang

menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan

dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

25

sumber likuiditasnya. Loan to Deposit Ratio dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

LDR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 x 100%

3. Loan to Assets Ratio (LAR)

Rasio ini untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan

kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan

menggunakan total asset yang dimiliki bank. LAR merupakan

perbandingan antar besarnya kredit yang diberikan bank dengan

besarnya total asset yang dimiliki bank. Loan to Assets Ratio dihitung

dengan rumus dengan:

LAR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 x 100%

2.5.4 Opini Audit

Opini audit merupakan pendapat yang diberikan auditor atas laporan

keuangan sebagai hasil akhir dari proses audit (Kusumawardani, 2013).

Opini audit adalah pendapat yang dikeluarkan oleh auditor mengenai

kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang

didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan

prinsip akuntansi berterima umum (Mulyadi, 2009). Pendapat auditor

sangatlah penting bagi perusahaan ataupun pihak-pihak lain yang

membutuhkan hasil dari laporan keuangan auditan. Auditor dapat memilih

jenis pendapat yang akan dinyatakan atas laporan keuangan auditan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

26

Ada lima kemungkinan pernyataan pendapat auditor independen

(Mulyadi, 2009) yaitu:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

Laporan keuangan dianggap menyajikan secara wajar posisi

keuangan dan hasil usaha suatu organisasi, sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia jika memenuhi

kondisi berikut ini:

a. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

digunakan untuk menyusun laporan keuangan.

b. Perubahan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia dari periode ke periode telah cukup

dijelaskan.

c. Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya

telah digambarkan dan dijelaskan dengan cukup dalam

laporan keuangan, sesuai dengan akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa

penjelasan (Unqualified Opinion Report With Explanatory

Language) Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa

penjelasan, namun laporan keuangan menyajikan secara wajar

posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien, auditor dapat

menambahkan laporan hasil auditnya dengan bahasa penjelas.

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

27

Berbagai penyebab paling penting adanya tambahan bahasa

penjelas :

a. Adanya ketidakpastian yang material.

b. Adanya keraguan atas kelangsungan hidup perusahaan.

c. Auditor setuju dengan penyimpangan terhadap prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)

Pendapat wajar dengan pengecualian akan diberikan oleh

auditor jika dijumpai hal-hal sebagai berikut:

a. Lingkup audit dibatasi oleh klien.

b. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting

atau tidak dapat memperoleh informasi penting karena

kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien

maupun auditor.

c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

d. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang

digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak

diterapkan secara konsisten.

4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)

Auditor akan memberikan pendapat tidak wajar jika laporan

keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia sehingga tidak menyajikan

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

28

secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan

arus kas perusahaan klien. Selain auditor memberikan pendapat

tidak wajar jika tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga auditor

dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk

mendukung pendapatnya. Jika laporan keuangan diberi pendapat

tidak wajar, maka informasi yang disajikan oleh klien dalam

laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga

tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi untuk pengambilan

keputusan.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion).

Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan

keuangan yang diaudit, maka laporan audit ini disebut dengan

laporan tanpa pendapat (no opinion report). Kondisi yang

menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat adalah:

a. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup

audit.

b. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan

kliennya.

Opini auditor merupakan pendapat yang diberikan auditor

atas laporan keuangan yang digunakan oleh pengguna laporan

keuangan untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode

tertentu sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

29

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

Variabel yang

mempengaruhi audit

delay

Hasil Penelitian

1 Anisma dkk (2014) 1. Ukuran Perusahaan

2. Profitabilitas

3. Solvabilitas

4. Opini audit

5. Ukuran KAP

Profitibalitas berpengaruh

signifikan terhadap audit

delay. Sedangkan Ukuran

Perusahaan, Opini Audit,

Ukuran KAP, dan

Solvabilitas tidak

berpengaruh signifikan

terhadap audit delay.

2 Arizal Latif Fiatmoko

dan Indah Anisykurlillah

(2015)

1. Ukuran Perusahaan

2. Laba Rugi Operasi

3. Ukuran KAP

4. Opini auditor

Ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap

audit delay. Sedangkan

ukuran kantor akuntan

publik, laba/rugi operasi

dan opini audit tidak

berpengaruh terhadap

audit delay.

3 Andi Kartika

(2009)

1. Ukuran Perusahaan

2. Profitabilitas

3. Laba rugi operasi

4. Opini auditor

5. Reputasi Auditor

Ukuran perusahaan, laba

rugi operasi, berpengaruh

negatif terhadap audit

delay. Sedangkan Opini

audit berpengaruh positif

terhadap audit delay.

Profitabilitas dan reputasi

auditor tidak berpengaruh

terhadap audit delay

4 I Gusti Ayu Puspita Sari

Ningsih dan

Ni Luh Sari Widhiyani

(2015)

1. Ukuran Perusahaan

2. Laba Rugi Operasi

3. Solvabilitas

4. Komite audit

Ukuran Perusahaan dan

Laba Rugi Operasi

berpengaruh negatif

terhadap audit delay.

Sedangkan Solvabilitas

berpengaruh positif

terhadap audit delay. Dan

komite audit tidak

berpengaruh terhadap

audit delay

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

30

5 Listiana dan Susilo

(2012)

1. Tipe Laporan

Keuangan

2. Profitabilitas

3. Likuiditas

4. Rasio Utang

5. Pergantian auditor

Profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap audit

delay. Dan rasio utang

memiliki pengaruh positif

terhadap audit delay.

Sedangkan tipe laporan

keuangan, likuiditas,

pergantian auditor tidak

memiliki pengaruh

terhadap audit delay.

6 Romanika (2013) 1. Solvabilitas

2. Likuiditas

3. Rasio hutang

Solvabilitas dan rasio

hutang berpengaruh

positif terhadap audit

delay. Dan likuiditas

berpengaruh negatif

terhadap audit delay,

2.7 Kerangka Pemikiran

Audit delay adalah lamanya waktu yang dibutuhkan auditor untuk

menghasilkan laporan audit atas kinerja keuangan suatu perusahaan.

Semakin lama auditor menyelesaikan laporan auditnya maka akan

menyebabkan semakin lama penyampaian laporan keuangan perusahaan

yang telah diaudit, sehingga dapat mengurangi manfaat dari laporan

keuangan tersebut. Beberapa faktor yang diduga dapat berpengaruh

terhadap audit delay dalam penelitian ini antara lain adalah Ukuran

perusahaan, profitabilitas, Likuiditas dan Opini Audit.

Berdasarkan tinjauan teori dan penelitian terdahulu diatas maka

dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

31

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

H1 (+)

H2 (-)

H3 (-)

H4 (-)

2.8 Hipotesis Penelitian

2.8.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang menjadi tolak

ukur besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Puspitasari dan Sari (2012)

menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai total aset yang lebih besar

akan menyelesaikan audit lebih lama dibandingkan dengan perusahaan yang

mempunyai total asset yang lebih kecil, hal ini dikarenakan jumlah transaksi

dan sampel yang harus diambil semakin besar serta semakin banyak

prosedur audit yang harus ditempuh. Menurut Aditya (2014) auditor dalam

mengaudit perusahaan dengan aset yang lebih besar akan memerlukan

waktu audit yang lebih panjang, hal ini dikarenakan dalam menafsirkan segala

aset perusahaan yang lebih besar akan membutuhkan waktu yang lebih lama

dibanding dengan menghitung aset perusahaan dengan aset yag kecil.

Ukuran

Perusahaan

(X1)

Profitabilitas

(X2)

Likuiditas

(X3)

Opini Audit

(X4)

Audit Delay

(Y)

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

32

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari dan Sari (2012),

Purnamasari (2012), Prabowo dan Marsono (2013), Damiari dan Ulupui

(2014) dan Rachmawati (2008) menunjukkan hasil bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap audit delay. Arah hubungan

yang timbul antara ukuran perusahaan terhadap audit delay adalah positif,

karena apabila perusahaan yang diaudit memiliki aset yang lebih besar maka

audit delay semakin lama.

Dari penjelasan tersebut, hipotesis yang akan diuji adalah:

𝐇𝟏 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit delay.

2.8.2 Profitabilitas

Tingkat profitabilitas yang lebih rendah akan memacu kemunduran

publikasi laporan keuangan auditan. Perusahaan publik yang

mengumumkan tingkat profitabilitas yang rendah cenderung mengalami

penerbitan laporan keuangan auditan dari auditor yang lebih panjang

daripada perusahaan non publik (Kartika 2009). Ini berkaitan dengan akibat

yang ditimbulkan pasar terhadap pengumuman tersebut. Jadi, semakin

tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin pendek audit

delaynya. Suatu laba yang dapat dikatakan merupakan berita baik (good

news) sehingga perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi

yang berupa berita baik (Arifatun 2013). Dengan demikian, perusahaan

yang memperoleh laba cenderung akan lebih tepat waktu dalam pelaporan

keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kerugian.

Penelitian Listiana dan Susilo (2012), Arifatun (2013), Anisma (2014),

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

33

Ariyani dan Budhiarta (2014) juga menyatakan bahwa Profitabilitas

berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Dari penjelasan tersebut, hipotesis yang akan diuji adalah:

H2 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay

2.8.3 Likuiditas

Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan)

emiten untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, likuiditas suatu

perusahaan sering ditunjukkan oleh rasio lancar yaitu membandingkan

aktiva lancar dengan kewajiban lancar, perusahaan yang memiliki likuiditas

yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan

kinerja yang baik sehingga pihak manajemen cenderung lebih cepat dalam

menyampaikan laporan keuangannya (Romanika 2013). Hasil penelitian,

Kurniawati (2015) dan Romanika (2013) membuktikan bahwa likuiditas

memiliki pengaruh negatif terhadap audit delay. Arah hubungan yang

timbul antara likuiditas terhadap audit delay adalah negatif, karena apabila

perusahaan memiliki likuiditas tinggi audit delay-nya akan lebih singkat.

Dari penjelasan tersebut, hipotesis yang akan diuji adalah:

𝐇3 : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap audit delay

2.8.4 Pengaruh opini audit terhadap audit delay

Opini audit merupakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan

yang diauditnya. Perusahaan yang mendapat unqualified opinion

menunjukkan laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan bukti-

bukti pendukung sehingga audit delay menjadi lebih singkat. Sedangkan

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Agencyrepository.ump.ac.id/3470/3/Bagus Indra Prastya_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Agency . Teori keagenan (agency theory) menjelaskan

34

perusahaan yang mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian auditor

membutuhkan waktu lebih lama dalam melaksanakan proses audit karena

harus memberikan perhatian lebih terhadap akun-akun tertentu (Lucyanda

dan Nura’ni, 2013). Hasil penelitian Aditya (2014), Arifatun (2013),

Purnamasari (2012) dan Sumartini dan Widhiyani (2014) membuktikan

bahwa opini audit berpengaruh negatif terhadap audit delay. Arah hubungan

yang timbul antara opini audit terhadap audit delay adalah negatif, karena

apabila perusahaan mendapat opini unqualified maka audit delay akan

berkurang dibandingkan perusahaan yang mendapatkan opini selain

unqualified. Dari penjelasan tersebut, hipotesis yang akan diuji adalah:

𝐇4 : Opini audit berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Pengaruh Ukuran Perusahaan…, Bagus Indra Prastya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016