afh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/bab iv.doc · web viewdakwaan jaksa penuntut umum...
TRANSCRIPT
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian mengenai tindak pidana pencurian dalam keadaan
memberatkan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Purwokerto, penelitian
dimaksud dilakukan terhadap Putusan Perkara Nomor 94/Pid.B/2010/PN.Pwt,
hasil penelitian yang dilakukan terhadap putusan Pengadilan Negeri Purwokerto
tersebut pada pokoknya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Duduk Perkara
Terdakwa Iswahardi Nurohman bin Kartono, Tempat lahir Cilacap,
Umur 19 tahun, Tanggal lahir 13 Maret 1991, Jenis kelamin Laki-laki,
Kebangsaan Indonesia, Alamat/tempat tinggal : RT 02 / RW VI Desa
Surusunda, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Agama Islam,
Pekerjaan Pelajar, Pendidikan SMK.
Terdakwa Iswahardi Nurohman bin Kartono bersama-sama dengan
saksi Agus Ramapudin bin Darto (berstatus anak dalam proses rehabilitasi)
pada hari Senin, 12 April 2010 sekitar jam 23.00 WIB atau setidak-tidaknya
pada tahun 2010, bertempat di sebuah warung milik saksi korban Sdri. Ruseb
yang berada di Desa Parungkamal RT 01/RW VI Kecamatan Lumbir,
Kabupaten Banyumas atau setidak-tidaknya di sekitar tempat tersebut yang
masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Purwokerto, telah mengambil
sesuatu barang yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang
lain, dengan maksud ke tempat kejahatan itu atau dapat mencapai barang
untuk diambilnya dengan jalan membongkar, memecah atau memanjat atau
memakai kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu, perbuatan
tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
- Pada hari Senin, 12 April 2010 sekitar jam 21.00 WIB terdakwa dan saksi
Agus Ramapudin dengan mengendarai sebuah Sepeda Motor Yamaha Mio
No. Pol: R-5188-ZB milik terdakwa bersama-sama berangkat dari
Karangpucung menuju ke daerah Lumbir dengan maksud untuk mencari
sasaran warung yang mudah untuk dicuri barangnya;
- Sekitar jam 22.30 WIB terdakwa menghentikan kendaraannya karena
menemukan sasaran yakni di sebuah warung milik saksi Sdri. Ruseb yang
berada di Desa Parungkamal RT 01/ RW VI Kecamatan Lumbir,
Kabupaten Banyumas. Kemudian saksi Agus Ramapudin turun dari
kendaraan dan mengambil sebuah obeng/drei kecil yang sebelumnya
ditaruh dalam bagasi sepeda motor, lalu Agus Ramapudin mengecek
keadaan warung dan memberitahukan kepada terdakwa keadaan warung
aman dan pintunya mudah dibuka. Setelah itu terdakwa meminta
obeng/drei dari saksi Agus Ramapudin dan selanjutnya terdakwa langsung
mengcongkel kunci/gembok pintu warung hingga berhasil terbuka dan
rusak. Selanjutnya terdakwa masuk ke dalam warung dan tanpa ijin mulai
mengambil barang-barang yang ada di warung tersebut yakni berupa :
a. 1 (satu) buah tabung gas ukurang 3 Kg
b. 4 (empat) bungkus susu Frisian Flag
c. 6 (enam) bungkus Energen
d. 1 (satu) botol minuman Sprite
e. 1 (satu) botol minuman Coca-cola
43
f. 4 (empat) bungkus Extrajoss
Kemudian diikuti oleh saksi Agus Ramapudin yang juga masuk ke dalam
warung dan tanpa ijin mengambil :
a. 3 (tiga) bungkus Ale-ale
b. 6 enam) bungkus Coffiemix
- Barang-barang tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam sebuah sarung
yang telah dipersiapkan oleh terdakwa. Selanjutnya terdakwa dan saksi
Agus Ramapudin keluar dari warung dan kembali melanjutkan perjalanan
menuju pulang yang kali ini terdakwa yang membonceng sambil
membawa barang-barang hasil pencuriannya;
- Dalam perjalanan pulang yakni sekitar 4 (empat) Km dari warung, saksi
Agus Ramapudin dan terdakwa sempat menghentikan kendaraannya.
Namun saat berhenti tersebut ada saksi Hastomo Priyanto selaku Petugas
Polisi yang sedang melakukan patroli kemudian melihat terdakwa dan
saksi Agus Ramapudin. Selanjutnya saksi Hastomo Priyanto menghampiri
terdakwa dan saksi Agus Ramapudin. Selanjutnya saksi Hastomo Priyanto
bertanya : “Sedang apa ?” dan dijawab oleh terdakwa dan saksi Agus
Ramapudin : “Sedang memperbaiki motor”. Setelah itu saksi Hastomo
Priyanto melihat sebuah tabung gas ukuran 3 (tiga) Kg dan sebuah sarung
berisi barang-barang, sehingga kemudian saksi Hastomo Priyanto bertanya
kembali mengenai asal-usul barang tersebut dan dijawab oleh terdakwa
dan saksi Agus Ramapudin mengakui bahwa barang yang dibawanya
adalah hasil curian. Selanjutnya terdakwa dan saksi Agus Ramapudin dan
barang-barang hasil curiannya diamankan untuk proses lebih lanjut.
44
- Maksud terdakwa dan saksi Agus Ramapudin melakukan perbuatan
tersebut yakni untuk memiliki secara tidak sah atas barang-barang tersebut.
Sedang akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban Sdri. Ruseb
menderita kerugian sekitar Rp 191.000,- (seratus sembilan puluh satu ribu
rupiah).
2. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
Berdasarkan perkara sebagaimana tersebut di atas, maka terdakwa
diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal yaitu
melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 KUHP, yang mengandung
unsur-unsur sebagai berikut :
a. Barang siapa;
b. Mengambil suatu barang;
c. Yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain;
d. Dengan maksud untuk dimiliki dengan melawan hak;
e. Dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama;
f. Dengan jalan memanjat atau membongkar.
3. Keterangan saksi dan Barang bukti
a. Keterangan saksi
Di dalam persidangan telah diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum
berupa 3 (tiga) orang saksi yang kesemuanya telah didengar
keterangannya di bawah sumpah. Saksi-saksi tersebut adalah :
1) Saksi : Jaman Singawinata
Saksi tersebut pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
45
- Saksi pernah dimintai keterangannya di kepolisian, dan apa yang
telah diberikan di kepolisian telah benar semua;
- Peristiwa pencurian tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 12
April 2010 sekitar jam 23.30 WIB di sebuah warung di Desa
Parungkamal Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas;
- Saksi sendiri tidak tahu, siapa yang telah melakukan pencurian di
warung milik Sdri. Ruseb tersebut;
- Benar barang-barang yang telah diambil oleh pelaku di warung
milik Sdri. Ruseb tersebut adalah berupa : 1 (satu) buah tabung gas
ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda Sprite, 1 (satu) botol
minuman Coca-cola, 3 (tiga) bungkus Ale-ale, 6 (enam) bungkus
Energen, 6 (enam) bungkus Coffeemix, 4 (empat) sachet susu
kental manis Frisian Flag, 4 (empat) sachet Extrajoss yang
sekarang jadi bukti di persidangan;
- Saksi mengetahui adanya pencurian di warung milik Sdri. Ruseb
karena kebetulan sedang jaga ronda di Kantor Desa mendengar
Sdri. Ruseb teriak memanggil suaminya, sehingga saksi dan Sdr.
Natim Sudarjo mengecek ke arah teriakan tersebut, ternyata
warung Sdri. Ruseb telah kecurian selanjutnya saksi
menginformasikan kejadian tersebut kepada petugas Kepolisian
dan mengecek langsung ke tempat kejadian dan selang beberapa
menit petugas sudah berhasil menangkap pelaku yang sedang
berusaha kabur.
46
2) Saksi : Hastomo Priyatno
Saksi tersebut pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Saksi sebelumnya ternah dimintai keterangannya di Kepolisian, dan
apa yang telah diberikan sudah benar;
- Pada hari Senin tanggal 12 April 2010 sekitar pukul 23.30 WIB,
saat saksi melaksanakan patroli di Jalan Raya turut Desa
Karanggayam di depan warung milik Sdri. Suminah tersebut
melihat 2 (dua) orang dengan menggunakan Sepeda Motor Yamaha
Mio, yang sedang berhenti di depan warung tersebut, sehingga
saksi merasa curiga dan menghampirinya, dan saksi tanya kepada
orang tersebut : “Sedang apa ?” dan kedua orang tersebut
menjawab sedang memperbaiki motor, saksi melihat 1 (satu) buah
tabung gas ukuran 3 Kg dan sarung yang dimungkinkan berisi
barang-barang yang berada disebelah kedua orang tersebut,
akhirnya kedua orang tersebut mengakui barang bawaannya adalah
hasil dari mengambil dari warung di wilayah Lumbir tanpa
sepengetahuan pemilik, setelah melakukan observasi ternyata
ditemukan adanya warga masyarakat yang merasa kehilangan
barang yang ada di dalam warung yaitu Sdri. Ruseb;
- Saksi membenarkan barang-barang yang telah diambil oleh pelaku
di warung milik Sdri. Ruseb tersebut adalah berupa : 1 (satu) buah
tabung gas ukurang 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda Sprite, 1
(satu) botol minuman Coca-cola, 3 (tiga) bungkus Ale-ale, 6
(enam) bungkus Energen, 6 (enam) bungkus Coffeemix, 4 (empat)
47
sachet susu kental manis Frisian Flag, 4 (empat) sachet Extrajoss
yang sekarang jadi bukti di persidangan.
3) Saksi : Natim Sudarjo
Saksi tersebut pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Peristiwa pencurian tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 12
April 2010 sekitar jam 23.30 WIB di sebuah warung di Desa
Parungkamal Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas;
- Saksi mengetahui adanya pencurian di warung milik Sdri. Ruseb
karena kebetulan sedang jaga ronda di Kantor Desa mendengar
Sdri Ruseb teriak memanggil suaminya, sehingga saksi dan Sdr.
Jaman mengecek ke arah teriakan tersebut, ternyata warung Sdri.
Ruseb telah kecurian selanjutnya saksi menginformasikan kejadian
tersebut kepada petugas Kepolisian dan mengecek langsung ke
tempat kejadian dan selang beberapa menit petugas sudah berhasil
menangkap pelaku yang sedang berusaha kabur.
- Saksi membenarkan barang-barang yang telah diambil oleh pelaku
di warung milik Sdri. Ruseb tersebut adalah berupa : 1 (satu) buah
tabung gas ukurang 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda Sprite, 1
(satu) botol minuman Coca-cola, 3 (tiga) bungkus Ale-ale, 6
(enam) bungkus Energen, 6 enam) bungkus Coffeemix, 4 (empat)
sachet susu kental manis Frisian Flag, 4 (empat) sachet Extrajoss
yang sekarang jadi bukti di persidangan.
Selain keterangan saksi-saksi tersebut di atas, masih ada saksi
yang belum hadir di persidangan yaitu atas nama : Saksi Sdri Ruseb dan
48
Agus Ramapudin yang keterangannya dibacakan di persidangan yang
pada pokoknya sebagai berikut :
Saksi : Ruseb
Pada hari Senin tanggal 12 April 2010 sekira jam 23. 30
WIB saksi bermaksud untuk mengambil susu sachet di warung
yang berjarak sekira 5 (lima) meter dari rumahnya, namun ketika
sampai di depan warung saksi kaget karena pintu warung sudah
terbuka dan kunci pintu/grendel sudah rusak, ketika saksi cek
ternyata banyak barang dagangan yang hilang serta tabung
gasnya, dalam keadaan bingung melihat kejadian tersebut lalu
saksi memanggil suaminya Sdr. Catam, namun belum sempat
suami datang tiba-tiba Sdr. Jaman dan Sdr. Natim datang ke
warung, lalu kejadian tersebut dilaporkan kepada petugas
Kepolisian Polsek Lumbir.
Saksi : Agus Ramapudin
Pada hari Senin tanggal 12 April 2010 sekira jam 21.00
WIB saya bersama Sdr. Iswahardi berangkat dari Karangpucung
menuju ke Lumbir bermaksud untuk mencari sasaran warung
yang mudah untuk diambil barang-barangnya, dengan
mengendarai sepeda motor milik Sdr. Iswahardi dan sekira pukul
22.30 WIB saksi menghentikan kendaraan di depan tempat
kejadian, lalu Sdr. Iswahardi mengambil drei kecil yang disimpan
di dalam bagasi dan langsung mencongkel kunci/grendel pintu
warung, selanjutnya mengambil barang-barang berupa : 1 (satu)
49
buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda
Sprite, 1 (satu) botol minuman soda Coca-cola, 3 (tiga) buah
minuman Ale-ale, 6 (enam) sachet Energen, 6 sachet Coffeemix,
4 (empat) sachet susu kental manis Frisian Flag, 4 (empat) sachet
Estrajoss yang sekarang dijadikan bukti di persidangan
selanjutnya kami pulang, dan dalam perjalanan pulang kami
sempat berhenti, namun tiba-tiba datang Petugas Kepolisian yang
kemudian menangkap kami.
b. Barang bukti
Di persidangan Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan barang
bukti berupa :
a. 1 (satu) buah tabung gas ukurang 3 Kg
b. 4 (empat) bungkus susu Frisian Flag
c. 6 (enam) bungkus Energen
d. 1 (satu) botol minuman Sprite
e. 1 (satu) botol minuman Coca-cola
f. 4 (empat) bungkus Extrajoss
g. 3 (tiga) bungkus Ale-ale
h. 6 enam) bungkus Coffeemix
i. 1 (satu) buang obeng kecil dan 1 (Satu) buah sarung warna Putih
dirampas untuk dimusnahkan
j. 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No. Pol.: R-5188-ZB Noka
MH328D2049K103056 Nosin: 28D1100555 beserta STNKnya atas
nama Irwan Fitriyanto Nurohman
50
4. Keterangan Terdakwa
Dipersidangan telah didengar pula keterangan terdakwa yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Terdakwa sebelumnya tidak pernah melakukan suatu tindak pidana, dan
belum pernah dihukum;
- Terdakwa melakukan pencurian bersama-sama dengan Sdr. Agus
Ramapudin dengan cara merusak/mencongkel kunci/grendel pintu warung
dan setelah berhasil dibuka selanjutnya masuk untuk mengambil barang
yang ada di dalam warung;
- Terdakwa yang melakukan tindakan mencongkel/merusak pintu warung
dan mengambil barang berupa : 1 (satu) buah tabung gas ukurang 3 Kg, 1
(satu) botol minuman soda Sprite, 1 (satu) botol minuman Coca-cola, 6
(enam) bungkus Energen, 4 (empat) sachet susu kental manis Frisian Flag,
4 (empat) sachet Extrajoss yang sekarang jadi bukti di persidangan;
sedangkan Sdr. Agus Ramapudin melakukan pengawasan lokasi, setelah
aman ikut masuk ke dalam warung tersebut dan mengambil barang berupa
3 (tiga) buah Ale-ale dan 6 (enam) bungkus Coffeemix;
- Awalnya pada hari Senin sekira jam 21.00 WIB bersama Sdr. Agus
Ramapudin berangkat dari wilayah Karangpucung menuju ke Lumbir
bermaksud untuk mencari sasaran warung yang mudah untuk dicuri
barang-barang, dengan mengenarai Sepeda Motor Mio, ke arah Timur
hingga Pom Bensin Wangon, sekira pukul 22.30 WIB terdakwa selesai
minum kopi lalu kembali ke arah Barat sambil mencari sasaran dan sampai
di tempat lokasi sasaran, Sdr. Agus Ramapudin mengentikan kendaraan,
51
lalu Sdr. Agus Ramapudin mengambil drei yang disimpan di dalam bagasi
mengecek sekitar warung lalu memberitahu terdakwa bahawa keadaan
aman dan kunci pintu warungnya mudah dibuka, setelah itu saya langsung
mencongkel kunci/grendel pintu warung tersebut dan berhasil membuka,
terdakwa berhasil mengambil barang berupa : 1 (satu) buah tabung gas
ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda Sprite, 1 (satu) botol ,minuman
soda coca-cola, 6 (enam) sachet Energen, 4 (empat) sachet susu kental
manis Frisian Flag, 4 (empat) sachet Extrajoss yang sekarang dijadikan
barang bukti di persidangan, Sdr. Agus Ramapudin melakukan
pengawasan lokasi, setalah aman ikut masuk ke dalam warung tersebut
dan mengambil barang berupa 3 (tiga) buah Ale-ale dan 6 (enam) bungkus
Coffeemix;
5. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Penuntut umum dalam tuntutan pidananya, pada pokoknya memohon
agar Mejelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menjatuhkan
sebagai berikut :
a. Menyatakan terdakwa Iswahardi Nurohman bin Kartono terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian dalam
keadaan memberatkan“ sebagaimana diatur dalam Pasal 363 ayat (1) ke-4
dan ke-5 KUHP tersebut dalam dakwaan kami;
b. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Iswahardi Nurohman bin Kartono
dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa
berada dalam masa penahanan sementara dengan permintaan agar
terdakwa tetap ditahan.
52
c. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda
Sprite, 1 (satu) botol, minuman soda coca-cola, 6 (enam) sachet
Energen, 4 (empat) sachet susu kental manis Frisian Flag, 4 (empat)
sachet Extrajoss dikembalikan kepada Sdri. Ruseb.
- 1 (satu) buang obeng kecil dan 1 (Satu) buah sarung warna Putih
dirampas untuk dimusnahkan
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No. Pol.: R-5188-ZB Noka
MH328D2049K103056 Nosin: 28D1100555 beserta STNKnya atas
nama Irwan Fitriyanto Nurohman
d. Membebankan kepada terpidana untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp 1.000,-
6. Pertimbangan Hukum Hakim
Terdakwa diajukan kepersidangan oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan tunggal yaitu melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 KUHP
yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
a. Barang siapa;
b. Mengambil suatu barang;
c. Yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain;
d. Dengan maksud untuk dimiliki dengan melawan hak;
e. Dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama;
f. Dengan jalan memanjat atau membongkar.
53
Ad. a. Unsur Barang siapa
Yang dimaksud barang siapa adalah setiap orang sebagai
pendukung hak dan kewajiban yang identitasnya jelas, diajukan ke
persidangan karena didakwa melakukan tindak pidana dan
perbuatannya dapat dipertanggung jawabkan kepadanya.
Penuntut Umum telah menghadapkan terdakwa yang
bernama : Iswahardi Nurohman bin Kartono yang identitasnya
selengkapnya sebagamana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa di
persidangan, didapat fakta bahwa tidak ada kekeliruan orang (error in
persona) yang disangka telah melakukan tindak pidana tersebut adalah
benar Iswahardi Nurohman bin Kartono.
Terdakwa selama dalam proses persidangan dalam keadaan
sehat jasmani dan rokhani, dengan demikian dapat dimintai
pertanggung jawaban. Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di
atas maka unsur ke satu ini telah terpenuhi
Ad. b. Unsur Mengambil suatu barang
Yang dimaksud dengan mengambil adalah membawa sesuatu
benda di bawah kekuasaannya secara mutlak dan nyata, dan yang
dimaksud dengan barang adalah sesuatu yang berwujud.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa
sendiri di persidangan telah terungkap fakta bahwa awalnya pada
hari Senin sekira jam 21.00 WIB terdakwa bersama Sdr. Agus
Ramapudin berangkat dari wilayah Karangpucung menuju ke Lumbir
54
bermaksud untuk mencari sasaran warung yang mudah untuk dicuri
barang-barang, dengan mengendarai Sepeda Motor Mio;
Mereka yaitu terdakwa dan Sdr. Agus Ramapudin kearah
Timur hingga Pom Bensin Wangon, sekira pukul 22.30 WIB terdakwa
selesai minum kopi lalu kembali kearah Barat sambil mencari sasaran
dan sampai di tempat lokasi sasaran, Sdr. Agus Ramapudin
menghentikan kendaraan lalu Sdr. Agus Ramapudin mengambil drei
yang disimpan di dalam bagasi mengecek sekitar warung lalu
memberitahu terdakwa bahwa keadaan aman dan kunci pintu mudah
dibuka.
Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara
yaitu terdakwa langsung mencongkel kunci/grendel pintu warung
tersebut dan berhasil membuka, terdakwa berhasil mengambil barang-
barang berupa : 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol
minuman soda Sprite, 1 (satu) botol minuman Soda Coca-cola, 6
(enam) sachet Energen, 4 (empat) sachet susu kental manis Frisian
Flag, 4 (empat) sachet Extrajoss yang sekarang dijadikan bukti di
persidangan. Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas maka
unsur kedua ini telah terpenuhi.
Ad. c. Unsur Yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain
Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa
di persidangan didapat fakta bahwa barang-barang berupa 1 (satu)
buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda Sprite, 1
(satu) botol minuman Soda Coca-cola, 6 (enam) sachet Energen,4
55
(empat) sachet susu kental manis Frisian Flag, 4 (empat) sachet
Extrajoss yang sekarang dijadikan bukti di persidangan bukan milik
terdakwa, melainkan milik saksi Ruseb, dan pada saat mengambil
barang tersebut terdakwa tidak ada ijin dari pemiliknya. Berdasarkan
pertimbangan hukum tersebut di atas maka unsur ketiga ini telah
terpenuhi.
Ad. d. Unsur dengan maksud untuk dimiliki dengan melawan hak
Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa
sendiri di perdidangan telah terungkap fakta bahwa waktu mengambil
barang berupa : 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol
minuman soda Sprite, 1 (satu) botol minuman Soda Coca-cola, 6
(enam) sachet Energen, 4 (empat) sachet susu kental manis Frisian
flag, 4 (empat) sachet Extrajoss yang sekarang dijadikan bukti di
persidangan bukan milik terdakwa, melainkan milik saksi Sdri. Ruseb,
dan pada saat mengambil barang tersebut terdakwa tidak ada ijin dari
pemiliknya. Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas maka
unsur keempat ini telah terpenuhi.
Ad. e. Unsur Dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama
Berdasarkan fakta di persidangan perbuatan terdakwa
mengambil barang milik saksi Sdri. Ruseb tersebut dilakukan dengan
diawali dan diakhiri atau selesainya perbuatan karena adanya
kerjasama yang nyata antara terdakwa dengan Sdr. Agus Ramapudin,
adapun wujud kerjasama yang nyata antara mereka yaitu mereka
sepakat untuk melakukan pencurian barang berupa 1 (satu) buah
56
tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda Sprite, 1 (satu)
botol minuman Soda Coca-cola, 6 (enam) sachet Energen, 4 (empat)
sachet susu kental manis Frisian Flag, 4 (empat) sachet Extrajoss yang
sekarang dijadikan bukti di persidangan bukan milik terdakwa.
Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas maka unsur ke
lima ini telah terpenuhi.
Ad. f. Unsur Dengan jalan memanjat atau membongkar
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan yaitu
berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa sendiri
telah terungkap fakta bahwa pada waktu mengambil barang-barang
berupa 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman
soda Sprite, 1 (satu) botol minuman Soda Coca-cola, 6 (enam) sachet
Energen, 4 (empat) sachet susu kental manis Frisan Flag, 4 (empat)
sachet Extrajoss yang sekarang dijadikan bukti di persidangan dengan
cara mencongkel kunci/grendel pintu warung tersebut dan berhasil dan
berhasil membuka yang akhirnya mengambil barang-barang milik
Sdri. Ruseb tersebut. Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di
atas maka unsur keenam ini telah terpenuhi.
Karena semua unsur-unsur dalam Pasal 363 ayat (1) ke-4, dan ke-5
KUHP telah terbukti seluruhnya, maka terdakwa dinyatakan bersalah
melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan
tunggal tersebut. Oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah sedangkan
terdakwa bukanlah orang yang dikecualikan dari tanggung jawab pidana,
maka terdakwa harus dipidana sesuai dengan perbuatannya.
57
Sebelum menjatuhkan putusan Majelis Hakim mempertimbangkan
hal-hal yang memberatkan dan meringankan sebagai dasar pemidanaan atas
diri terdakwa
Hal-hal yang memberatkan :
Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat dan merugikan orang lain
Hal-hal yang meringankan:
a. Terdakwa belum pernah dihukum, bersikap sopan di persidangan dan
menyesali perbuatannya
b. Terdakwa belum menikmati hasil kejahatannya
c. Terdakwa mengaku terus terang sehingga memperlancar jalannya
persidangan.
7. Putusan
a. Menyatakan terdakwa Iswahardi Nurohman bin Kartono telah terbukti
secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pencurian
dalam keadaan memberatkan”;
b. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 7 (tujuh) bulan;
c. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
d. Memerintahkan supaya terdakwa tetap berada dalam tahanan;
e. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda
Sprite, 1 (satu) botol minuman Coca-cola, 3 (tiga) buah minuman Ale-
ale, 6 (enam) sachet Energen, 6 (enam) sachet Coffeemix, 4 (empat)
58
bungkus susu kental manis Frisian Flag, dan 4 (empat) sachet Extrajoss
dikembalikan kepada saksi korban Sdri. Ruseb
- 1 (satu) buang obeng kecil dan 1 (Satu) buah sarung warna Putih
dirampas untuk dimusnahkan
- 1 (satu) unit Sepeda Motor Yamaha Mio No. Pol.: R-5188-ZB Noka
MH328D2049K103056 Nosin: 28D1100555 beserta STNKnya atas
nama Irwan Fitriyanto Nurohman dikembalikan kepada kakaknya
terdakwa yakni sesuai dengan STNK atas nama Irwan Fitriyanto
Nurohman
f. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp 1.000,- (seribu rupiah).
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Putusan Nomor :
94/Pid.B/2010/PN.Pwt, tentang tindak pidana pencurian dalam keadaan
memberatkan, ditambah dengan melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan
objek penelitian, maka dari hasil penelitian dimaksud dapat disusun suatu
pembahasan sebagai berikut :
1. Penerapan unsur-unsur Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke - 5 KUHP dalam
putusan perkara Nomor : 94/Pid.B/2010/PN.Pwt
Dalam putusan perkara tersebut, Jaksa Penuntut Umum menuntut
terdakwa dengan menggunakan dakwaan tunggal yaitu melanggar Pasal 363
ayat (1) ke-4 dan ke - 5 KUHP. Adapun rumusan Pasal 363 ayat (1) ke-4
dan ke-5 KUHP adalah sebagai berikut :
59
Ke-4 pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
Ke-5 pencurian yang dilakukan, untuk dapat masuk ke tempat kejahatan atau untuk dapat mengambil barang yang akan dicuri itu dengan jalan membongkar, memecah atau memanjat atau memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.
Dikemukakan oleh A. Karim Nasution dalam Andi Hamzah,
memberikan pengertian tentang surat dakwaan sebagai berikut : “Tuduhan
adalah suatu surat akte yang memuat suatu perumusan dari tindak pidana
yang dituduhkan, yang sementara dapat disimpulkan dari surat-surat
pemeriksaan pendahuluan yang merupakan dasar bagi hakim untuk
melakukan pemeriksaan”.
Menurut pendapat Naderburg, yang dikutip oleh A. Karim
Nasution mengatakan :
“Surat ini adalah sangat penting dalam pemeriksaan perkara pidana karena ialah yang merupakan dasarnya, dan menentukan batas-batas bagi pemeriksaan hakim. memang pemeriksaan itu tidak batal, jika batas-batas itu dilampaui, tetapi putusan hakim hanyalah boleh mengenai peristiwa-peristiwa yang terletak dalam batas-batas itu. sebab itu terdakwa tidaklah dapat dihukum karena suatu tindak pidana yang disebutkan dalam surat dakwaan, juga tidak tentang tindak pidana yang walaupun disebut di dalamnya, tetapi tindak pidana tersebut hanya dapat dihukum dalam suatu keadaan tertentu yang ternyata menang ada, tetapi tidak dituduhkan”. 86
Terkait dengan masalah surat dakwaan, dalam perkara ini Jaksa
Penuntut Umum menggunakan dakwaan tunggal, yang dimaksud dengan
dakwaan tunggal, menurut Andi Hamzah, surat dakwaan disusun secara
tunggal jika seseorang atau lebih terdakwa melakukan tindak pidana hanya
satu perbuatan saja, penyusunan dakwaan tunggal merupakan penyusunan
surat dakwaan yang teringan jika dibandingkan dengan penyusunan surat
86 Andi Hamzah, 1987. Surat Dakwaan. Alumni, Bandung, hlm. 17
60
dakwaan lainnya, karena Penuntut Umum hanya memfokuskan pada sebuah
permasalahan saja.87
Mendasarkan pada penuntutan yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut
Umum dengan dakwaan tunggal yaitu melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-4, dan
ke-5 KUHP, yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
a. Barang siapa
b. Mengambil suatu barang
c. Yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain
d. Dengan maksud untuk dimiliki dengan melawan hak
e. Dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama
f. Dengan jalan memanjat atau membongkar
Ad. a. Unsur barang siapa
Unsur barangsiapa menurut undang-undang hukum pidana
menunjukkan pada suatu subjek tindak pidana, yang berarti siapa saja
baik laki-laki atau perempuan tanpa kecuali, sehat jasmani, rohani
dapat berlaku sebagai pelaku tindak pidana.
Menurut pandangan dalam Kitab Undang-undang Hukum
Pidana, yang dapat menjadi subjek hukum pidana adalah manusia. Hal
ini dapat dilihat pada perumusan dari tindak pidana dalam KUHP,
yang menampakkan daya berpikir sebagai syarat bagi subjek tindak
pidana itu, juga terlihat pada wujud hukuman/pidana yang termuat
87 Ibid., hlm. 50
61
dalam pasal-pasal KUHP, yaitu hukuman penjara, kurungan dan
denda. 88
Sedangkan menurut pendapat yang dikemukakan oleh
Sudarto, bahwa unsur pertama tindak pidana itu adalah perbuatan
orang, pada dasarnya yang dapat melakukan tindak pidana itu adalah
manusia (natuurlijk personen). Hal ini dapat disimpulkan berdasarkan
hal-hal sebagai berikut :
1) Rumusan delik dalam undang-undang lazim dimulai degan kata “barang siapa”… kata “barang siapa” ini tidak dapat diartikan lain daripada “orang”.
2) Dalam Pasal 10 KUHP disebutkan jenis-jenis pidana yang dikenakan pada subjek tindak pidana,sehingga pada dasarnya hanya dapat dikenakan pada manusia.
3) Pengertian kesalahan yang dapat berupa kesengajaan dan kealpaan itu merupakan sikap dalam batin manusia. 89
Di dalam persidangan perkara ini Jaksa Penuntut Umum telah
menghadapkan seorang terdakwa bernama Iswahardi Nurohman bin
Kartono, (yang identitas lengkapnya seperti dalam surat dakwaan
Penuntut Umum). Setelah mendengar keterangan dari saksi-saksi dan
keterangan terdakwa sendiri di persidangan didapat fakta bahwa tidak
ada kekeliruan orang (error in persona) yang disangka telah
melakukan tindak pidana tersebut adalah benar Iswahardi Nurohman
bin Kartono, dan atas pertanyaan Hakim yang telah menerangkan
bahwa ia adalah orang yang dimaksudkan sebagai terdakwa dalam
dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
88 Wirjono Prodjodikoro, 1989. Tindak Pidana Tertentu di Indonesia, Eresco. Bandung. hlm. 55
89 Sudarto, 1990/1991. Op. cit. hlm. 18-19
62
Berdasarkan pendapat Sudarto sebagaimana tersebut di atas,
apabila unsur barang siapa dihubungkan dengan Putusan Perkara No.
94/Pid.B/2010/PN.Pwt, maka unsur ”barang siapa” dalam hal ini
adalah Iswahardi Nurohman bin Kartono, yang telah diperiksa dan
diteliti identitasnya oleh Majelis Hakim ternyata sesuai dengan yang
tercantum dalam surat dakwaan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum.
Dengan demikian Majelis Hakim berkesimpulan bahwa unsur barang
siapa dalam perkara ini telah terpenuhi pada diri Terdakwa.
Ad. b. Unsur mengambil suatu barang
Yang dimaksud dengan ”mengambil” pada umumnya adalah
memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat yang lain atau ke
dalam kekuasaannya. Sedangkan yang dimaksud dengan ”barang”
pada umumnya adalah segala sesuatu yang berwujud, yang
mempunyai nilai ekonomis. Kaitannya dengan unsur ’mengambil’,
Moch. Anwar mengemukakan pendapatnya tentang ’mengambil’ dari
tindak pidana pencurian sebagai berikut :
”Unsur ’mengambil’ mengalami berbagai penafsiran sesuai dengan perkembangan masyarakat. ’Mengambil’ pada mulanya diartikan memindahkan barang dari tempat semula ke tempat lain. Ini berarti membawa barang di bawah kekuasaannya yang nyata. Perbuatan ’mengambil’ berarti perbuatan yang mengakibatkan barang berada di bawah kekuasaan yang melakukan atau yang mengakibatkan barang itu berada di luar kekuasaan pemiliknya. Tetapi hal ini tidak selalu demikian, sehingga tidak perlu disertai akibat dilepaskannya dari kekuasaan pemilik”. 90
Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa
sendiri di persidangan telah terungkap fakta bahwa awalnya pada hari
90 Moch. Anwar. 1986. Op. cit., hlm. 17.
63
Senin sekira jam 21.00 WIB terdakwa bersama Sdr. Agung
Ramapudin berangkat dari wilayah Karangpucung menuju ke Lumbir
bermaksud untuk mencari sasaran warung yang mudah untuk dicuri
barang-barang, dengan mengendarai Sepeda Motor Mio;
Sekira pukul 22.30 WIB sambil mencari sasaran dan sampai di
tempat lokasi sasaran, Sdr. Agus Ramapudin menghentikan kendaraan
lalu Sdr. Agus Ramapudin mengambil drei yang disimpan di dalam
bagasi mengecek sekitar warung lalu memberitahu terdakwa bahwa
keadaan aman dan kunci pintu mudah dibuka.
Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara
yaitu terdakwa langsung mencongkel kunci/grendel pintu warung
tersebut dan berhasil membuka, terdakwa berhasil mengambil barang-
barang berupa : 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol
minuman soda Sprite, 1 (satu) botol minuman Soda Coca-cola, 6
(enam) sachet Energen, 4 (empat) sachet susu kental manis Frisian
Flag, 4 (empat) sachet Extrajoss yang dijadikan bukti di persidangan.
Dari definisi di atas dihubungkan dengan fakta hukum
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Iswahardi Nurohman bin
Kartono telah memindahkan barang yang bukan miliknya ketempat
lain untuk dimiliki sendiri, barang tersebut mempunyai nilai
ekonomis. Dengan demikian maka unsur ”mengambil barang sesuatu”
telah terpenuhi.
64
Ad. c. Unsur yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain
Mengenai benda – benda ”kepunyaan orang lain”, Simons
berpendapat bahwa tidaklah perlu bahwa ’orang lain’ tersebut harus
diketahui secara pasti, melainkan cukup jika pelaku mengetahui
bahwa benda – benda yang diambilnya itu ’bukan’ kepunyaan
pelaku. 91
Tentang pengertian ’barang yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain’ Moch. Anwar mengemukakan pendapatnya
sebagai berikut :
”Pengertian barang telah mengalami proses perkembangan. Dari arti barang yang berwujud menjadi setiap barang yang menjadi bagian dari harta kekayaan. Semula barang ditafsirkan sebagai barang-barang yang berwujud dan dapat dipindahkan (barang bergerak). Tetapi kemudian ditafsirkan sebagai setiap bagian dari harta benda seseorang. Dengan demikian barang itu harus ditafsirkan sebagai sesuatu yang mempunyai nilai di dalam kehidupan ekonomi dari seseorang. Barang tidak perlu kepunyaan orang lain pada keseluruhannya sedangkan obyek pencurian, atau sebagain lagi adalah kepunyaan pelaku sendiri. Barang yang tidak ada pemiliknya tidak dapat menjadi obyek pencurian, yaitu barang-barang dalam keadaan ’res nellius’ dan res derelictae’. 92
Untuk membuktikan adanya unsur ’barang yang diambil
seluruhnya atau sebagian milik orang lain’ dalam kasus ini, hakim
mendasarkan pada keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa,
dipersidangan didapat fakta sebagai berikut : bahwa barang-barang
berupa 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman
soda Sprite, 1 (satu) botol minuman Soda Coca-cola, 6 (enam) sachet
Energen,4 (empat) sachet susu kental manis Frisian Flag, 4 (empat)
91 Lamintang , 1989. Op. cit., hlm. 2292 Moch. Anwar, 1986. Op. cit. hlm. 18
65
sachet Extrajoss yang dijadikan bukti di persidangan bukan milik
terdakwa, melainkan milik saksi Sdri. Ruseb, dan pada saat
mengambil barang tersebut terdakwa tidak ada ijin dari pemiliknya.
Dengan demikian berdasarkan pertimbangan tersebut di atas
perbuatan para Terdakwa telah memenuhi unsur “barang yang
diambilnya seluruhnya atau sebagian milik orang lain”, maka unsur
ketiga ini telah terpenuhi.
Ad. d. Unsur dengan maksud untuk dimiliki dengan melawan hak
Dikemukakan oleh Moch. Anwar, bahwa memiliki bagi diri
sendiri adalah setiap perbuatan penguasaan atas barang tersebut,
melakukan tindakan atas barang itu seakan-akan pemiliknya,
sedangkan ia bukanlah pemiliknya. Maksud memiliki barang bagi diri
sendiri itu terwujud dalam berbagai jenis perbuatan, yaitu menjual,
memakai, memberikan kepada orang lain, menggadaikan,
menukarkan, merubahnya, dan sebagainya. Pendeknya setiap
penggunaan atas barang yang dilakukan pelaku seakan-akan pemilik,
sedangkan ia bukan pemilik. Maksud untuk memiliki barang itu tidak
perlu terlaksana, cukup apabila maksud itu ada. Meskipun barang itu
belum sempat dipergunakan, misalnya sudah tertangkap dulu, karena
kejahatan pencurian telah selesai terlaksana dengan selesainya
perbutan mengambil barang. 93
Dalam unsur secara melawan hukum, pada umumnya adalah
perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau melawan hak,
93 Moch. Anwar, 1986. Loc. cit.
66
dijelaskan oleh Moch. Anwar, pengertian ’dengan maksud memiliki
barang dengan melawan hukum’, istilah ini terwujud dalam kehendak,
keinginan atau tujuan dari pelaku untuk memiliki barang secara
melawan hukum. Melawan hukum di sini diartikan sebagai perbuatan
memiliki yang dikehendaki tanpa hak atau kekuasaan sendiri dari
pelaku. Pelaku harus sadar, bahwa yang diambilnya adalah milik
orang lain. 94
Dari fakta yang terungkap di persidangan dapat disebutkan
sebagai berikut : Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan
terdakwa sendiri di persidangan telah terungkap fakta bahwa waktu
mengambil barang berupa : 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1
(satu) botol minuman soda Sprite, 1 (satu) botol minuman Soda Coca-
cola, 6 (enam) sachet Energen,4 (empat) sachet susu kental manis
Frisian Flag, 4 (empat) sachet Extrajoss yang sekarang dijadikan bukti
di persidangan bukan milik terdakwa, melainkan milik saksi Ruseb,
dan pada saat mengambil barang tersebut terdakwa tidak ada ijin dari
pemiliknya.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihubungkan dengan
petunjuk yang diperkuat oleh keterangan terdakwa di muka
persidangan maka diperoleh fakta yang bersesuaian bahwa benar para
terdakwa telah mengambil barang milik orang lain tanpa ijin yang
punya.
94 Moch. Anwar, 1986. Op. cit. hlm. 19.
67
Dengan demikian, berdasarkan pertimbanagn tersebut di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa perbuatan terdakwa melawan haknya
saksi Sdri. Ruseb dan melanggar hukum, maka unsur ”dengan
maksud untuk dimiliki dengan melawan hak” dalam perkara ini telah
terpenuhi.
Ad. e. Unsur dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama
Menurut Wirjono Prodjodikoro, unsur dilakukan oleh dua
orang atau lebih secara bersama-sama, hal ini menunjuk pada dua
orang atau lebih yang bekerja sama dalam melakukan tindak pidana
pencurian, seperti misalnya mereka bersama-sama mengambil barang-
barang dengan kehendak bersama. Dengan dipergunakan kata
gepleegd (dilakukan), bukan kata begaan (diadakan) maka ketentuan
ini hanya berlaku apabila ada dua orang atau lebih yang masuk istilah
medeplegen (turut melakukan) dari Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan
lagi memenuhi syarat ”bekerja sama”. Jadi Pasal 363 ayat (1) ke- 4
KUHP tidak berlaku apabila hanya ada seorang ”pelaku” (dader) dan
ada seorang pembantu (madeplichtige) dari Pasal 55 ayat (1) ke-2
KUHP. 95
Lebih lanjut Wirjono Prodjodikoro, mengemukakan ”bekerja
sama” ini misalnya apabila setelah mereka merencanakan niatnya
untuk bekerja sama dalam melakukan, pencurian, kemudian hanya
seorang yang masuk rumah dan mengambil barang, dan kawannya
95 Wirjono Prodjodikoro, 1989. Op. cit, hlm. 23.
68
hanya tinggal di luar rumah untuk menjaga dan memberi tahu kepada
yang masuk rumah jika perbuatan mereka diketahui oleh orang lain. 96
Dari fakta yang terungkap di persidangan ternyata perbuatan
mengambil barang milik saksi Sdri. Ruseb tersebut dilakukan tidak
hanya satu orang melainkan ada dua orang secara bersama-sama,
perbuatan terdakwa mengambil barang milik saksi Sdri. Ruseb
tersebut dilakukan dengan diawali dan diakhiri atau selesainya
perbuatan karena adanya kerjasama yang nyata antara Terdakwa
dengan Sdr. Agus Ramapudin, adapun wujud kerjasama yang nyata
antara mereka yaitu mereka sepakat untuk melakukan pencurian
barang berupa 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol
minuman soda Sprite, 1 (satu) botol minuman Soda Coca-cola, 6
(enam) sachet Energen, 4 (empat) sachet susu kental manis Frisian
Flag, 4 (empat) sachet Extra joss yang dijadikan bukti di persidangan
bukan milik terdakwa.
Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas maka unsur
ke lima yaitu, unsur dilakukan oleh dua orang atau lebih secara
bersama-sama ini telah terpenuhi.
Ad. f. Unsur dengan jalan memanjat atau membongkar
Unsur yang memberatkan pidana pada tindak pidana pencurian
yang diatur dalam Pasal 363 ayat (1) sub 5 KUHP itu ialah karena
untuk dapat memperoleh jalan masuk ke tempat kejahatan atau untuk
dapat mencapai benda yang akan diambilnya itu, dengan jalan
96 Wirjono Prodjodikoro, 1989. Loc. cit.
69
membongkar, memecah atau memanjat atau dengan jalan memakai
kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.97
Pengertian ’membongkar’ menurut R. Soesilo adalah suatu
perbuatan merusak barang yang agak besar, di sini harus ada barang
yang rusak, putus atau pecah. 98 Selanjutnya pengertian
’membongkar” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
tindakan merusaki atau merombak (rumah atau bangunan), termasuk
di dalamnya adalah tindakan mencuri dengan merusaki pintu, dinding,
dan sebagainya. 99
Pencurian dengan pemberatan (Pasal 363 KUHP), istilah
”pencurian dengan pemberatan” biasanya secara doktrinal disebut
sebagai ”pencurian yang dikualifikasikan”. Pencurian yang
dikualifikasikan ini menunjuk pada suatu pencurian yang dilakukan
dengan cara-cara tertentu atau dalam keadaan tertentu, sehingga
bersifat lebih berat dan karenanya diancam dengan pidana yang lebih
berat pula dari pencurian biasa.
Oleh karena pencurian yang dikualifikasikan tersebut
merupakan pencurian yang dilakukan dengan cara-cara tertentu dan
dalam keadaan tertentu yang bersifat memberatkan, maka pembuktian
terhadap unsur-unsur tindak pidana pencurian dengan pemberatan
97 R. Soesilo, 1989. Kitab Undang-undang Hukum Pidana serta Komentar-komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Politea, Bogor. hlm. 251
98 Ibid., hlm. 252.99 W.J.S. Poerwadarminta, 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka,
Jakarta. hlm. 150.
70
harus diawali dengan membuktikan pencurian dalam bentuk
pokoknya.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan yaitu
dari keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa sendiri telah
terungkap fakta bahwa pada waktu mengambil barang-barang berupa
1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg, 1 (satu) botol minuman soda
Sprite, 1 (satu) botol minuman Soda Coca-cola, 6 (enam) sachet
Energen, 4 (empat) sachet susu kental manis Frisian Flag, 4 (empat)
sachet Extrajoss yang sekarang dijadikan bukti di persidangan dengan
cara mencongkel kunci/grendel pintu warung tersebut dan berhasil
membuka yang akhirnya mengambil barang-barang milik Sdri. Ruseb
tersebut.
Dengan mendasarkan pada pengertian ’membongkar’ yang
dikemukakan oleh R. Soesilo dan pengertian dalam kamus Umum
Bahasa Indonesia, penulis mengambil pengertian ’membongkar’
sebagaimana dikemukakan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
bahwa perbuatan membongkar di sini adalah tindakan mencuri dengan
merusaki pintu, dinding dan sebagainya. Sehingga perbuatan terdakwa
dengan cara mencongkel kunci/grendel pintu warung tersebut dan
berhasil membuka yang akhirnya mengambil barang-barang milik
saksi Ruseb tersebut telah memenuhi unsur pengertian ’membongkar’
seperti tercantum dalam Pasal 363 ayat (1) sub 5 KUHP. Berdasarkan
pertimbangan hukum terhadap peristiwa tersebut di atas, maka unsur
71
“dengan jalan memanjat atau membongkar” yang dilakukan oleh
terdakwa telah terpenuhi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas yaitu dengan telah terpenuhinya
semua unsur-unsur sebagaimana didakwaan dalam dakwaan tunggal oleh
Penuntut Umum, maka perbuatan pidana yang dilakukan oleh Terdakwa
telah terbukti secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan menyakinkan atas dasar pemeriksaan, maka terdakwa itu
dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam
Pasal 363 ayat (1) ke- 4 dan ke-5 KUHP.
Dikemukakan oleh Sudarto, bahwa untuk mengenakan pidana itu
harus dipenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tertentu ini lazimnya
disebut dengan unsur-unsur tindak pidana. Jadi seseorang dapat dikenakan
pidana apabila perbuatan yang dilakukan memenuhi unsur-unsur tindak
pidana (strafbaarfeit). Hal ini sesuai dengan pengertian tindak pidana, yaitu
suatu perbuatan yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yang dilakukan oleh
orang yang memungkinkan adanya pemberian pidana. 100
Sehubungan dengan telah terpenuhi semua unsur yang telah terbukti
secara sah dan meyakinkan menurut hukum, dengan demikian maka
Terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbutannya tersebut, yaitu
telah melakukan tindak pidana pencurian. Berdasarkan fakta yang terungkap
di persidangan, maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur tindak pidana
pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh terdakwa telah terpenuhi.
100 Sudarto, 1990/1991. Op. cit. hlm. 36
72
2. Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap
terdakwa dalam putusan perkara Nomor : 94/Pid.B/2010/PN.Pwt
Pertimbangan hakim dalam pemberian pidana, berkaitan erat dengan
masalah menjatuhkan sanksi pidana yang diancamkan terhadap tindak pidana
yang dilakukan. Secara singkat dapat disebut sebagai pemidanaan. Berkaitan
dengan masalah pemidanaan, menurut Sudarto ada beberapa hal pokok yang
mempengaruhi kualitas penetapan pidana yang dijatuhkan. Sehingga dalam
penetapan pidana, Sudarto menganjurkan kepada hakim agar :”... pertama-
tama harus dipahami benar oleh hakim ”apa makna kejahatan, penjahat
(pembuat) dan pidana”. Tidaklah cukup untuk mengatakan, bahwa pidana itu
harus setimpal dengan berat dan sifat kejahatan”. 101
Sebelum menjatuhkan putusannya hakim mempertimbangkan tentang
alat-alat bukti yang digunakan dalam persidangan tersebut sebagaimana
tercantum dalam ketentuan Pasal 183 KUHAP yang merumuskan sebagai
berikut : ”Hakim tidak boleh menjatuhkan kepada seseorang kecuali apabila
dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh
keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannya”.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui dasar pertimbangan
hukum hakim Pengadilan Negeri Purwokerto dalam menjatuhkan putusan
pidana pada putusan perkara No. 94/Pid.B/2010/PN.Pwt, adalah :
a. Pembuktian berdasarkan alat-alat bukti sebagaimana diatur dalam Pasal
184 KUHAP
101 Sudarto, 1989. Op. cit. hlm. 79
73
b. Adanya hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa
Untuk mengetahui sampai seberapa jauh pertimbangan hukum hakim
Pengadilan Negeri Purwokerto dalam menjatuhkan putusan pidana terhadap
terdakwa pada putusan perkara No. 94/Pid.B/2010/PN.Pwt, yaitu tindak
pidana pencurian dalam keadaan memberatkan ini, adalah sebagai berikut :
Pasal 184 ayat (1) KUHAP merumuskan ada 5 (lima) alat bukti yang
sah menurut undang-undang, yaitu :
a. Keterangan saksi;
b. Keterangan ahli
c. Surat;
d. Petunjuk
e. Keterangan terdakwa
Menurut ketentuan Pasal 183 KUHAP, untuk menjatuhkan pidana
terhadap seseorang diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang syah,
menurut ketentuan Pasal 1 butir 26 KUHAP dirumuskan “Bahwa yang
dimaksud dengan saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan
guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu
perkara pidana yang dia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri”.
Berdasarkan hasil penelitian pada putusan perkara No.
94/Pid.B/2010/PN.Pwt, saksi-saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut
Umum guna memberikan keterangannya di sidang pengadilan, saksi-saksi
dimaksud adalah :
a. Saksi Jaman Singawitana
74
b. Saksi Hastomo Priyatno
c. Saksi Natim Sudarjo
Selain saksi-saksi tersebut di atas ada saksi lain yaitu: saksi Sdri. Ruseb dan
Agus Ramapudin yang keterangannya dibacakan dipersidangan. Dari semua
keterangan saksi-saksi tersebut, Terdakwa telah membenarkannya.
Pembuktian dengan alat-alat bukti yang sah yang diatur dalam Pasal
183 KUHAP, yaitu telah diajukannya barang bukti oleh Jaksa Penuntut
Umum sebagaimana diatur dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP, dalam perkara
ini barang bukti dimaksud yaitu berupa :
a. 1 (satu) buah tabung gas ukuran 3 Kg
b. 4 (empat) bungkus susu Frisian Flag
c. 6 (enam) bungkus Energen
d. 1 (satu) botol minuman Sprite
e. 1 (satu) botol minuman Coca-cola
f. 4 (empat) bungkus Extrajoss
g. 3 (tiga) bungkus Ale-ale
h. 6 enam) bungkus Coffeemix
i. 1 (satu) buang obeng kecil dan 1 (Satu) buah sarung warna Putih
j. 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No. Pol.: R-5188-ZB Noka
MH328D2049K103056 Nosin: 28D1100555 beserta STNKnya atas nama
Irwan Fitriyanto Nurohman
Menurut Pasal 189 ayat (1) KUHAP dirumuskan tentang pengertian
keterangan terdakwa, yaitu : “Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa
75
nyatakan di sidang pengadilan tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia
ketahui sendiri atau ia alami sendiri”.
Berdasarkan hasil penelitian apabila dihubungkan dengan kasus yang
penulis teliti yaitu pada putusan perkara No. 94/Pid.B/2010/PN.Pwt, dapat
dikemukakan bahwa keterangan terdakwa itu sama dengan arti pengakuan
dari terdakwa. Pengakuan yang dimaksud di sini adalah ucapan dan perbuatan
yang dilakukan oleh terdakwa yang dalam perkara ini adalah Iswahardi
Nurohman bin Kartono.
Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam hal
pemeriksaaan keterangan para saksi dan adanya alat bukti, serta keterangan
terdakwa, maka pertimbangan hukum hakim telah sesuai dengan ketentuan
Pasal 184 ayat (1) KUHAP, dengan demikian dapat mengungkap fakta-fakta
hukum yang terbukti kebenarannya secara sah dan menyakinkan bahwa telah
terjadi tindak pidana pencurian dalam keadaan memberatkan, oleh karena itu
sudah sewajarnya apabila terdakwa dijatuhi pidana.
Menurut Sudarto, dalam hal perbuatan yang dilakukan terdakwa
adalah merupakan perbuatan yang memenuhi rumusan undang-undang,
artinya perbuatan konkrit dari pembuat harus mempunyai sifat-sifat atau ciri-
ciri dari delik itu sebagaimana secara abstrak disebutkan dalam undang-
undnag dan perbuatan itu harus masuk dalam delik itu. 102
Syarat untuk dapat dipidananya orang yang pertama untuk
memungkinkan adanya penjatuhan pidana adalah adanya perbuatan (manusia)
yang memenuhi rumusan delik dalam undang-undang. Ini adalah konsekuensi
102 Sudarto. 1990/1991.Op. cit., hlm. 48
76
dari asas legalitas. Rumusan delik ini penting artinya sebagai prinsip
kepastian. Undang-undang pidana sifatnya harus pasti. Di dalamnya harus
dapat diketahui dengan pasti apa yang dilarang atau apa yang diperintahkan.
Dalam perkara perbuatan terdakwa telah memenuhi ketentuan Pasal 363
ayat (1) ke-4 dan ke - 5 KUHP.
Terdakwa selama dalam proses persidangan dalam keadaan sehat
jasmani dan rokhani, dengan demikian terdakwa dapat dimintai
pertanggungjawaban atas perbuatannya atau mampu bertanggung jawab.
Mampu bertanggung jawab dapat diartikan sebagai suatu keadaan psychis
sedemikian, yang membenarkan adanya penetapan sesuatu upaya
pemidanaan, baik dilihat dari unsur sudut umum maupun orangnya, bahwa
seseorang mampu bertanggung jawab, jika jiwanya sehat, yaitu apabila : ia
mampu untuk mengetahui atau menyadari bahwa perbuatannya bertentangan
dengan hukum, dan ia dapat menentukan kehendak sesuai dengan kesadaran
tersebut.
Dalam putusan perkara No. 94/Pid.B/2010/PN.Pwt, majelis hakim
menilai bahwa terdakwa adalah orang yang telah dewasa dan mampu
bertanggung jawab sebab terdakwa dapat membuat penilaian dengan pikiran
dan perasaannya bahwa perbuatan atau tindakan mencongkel/merusak pintu
warung dan mengambil barang berupa : 1 (satu) buah tabung gas ukurang 3
Kg, 1 (satu) botol minuman soda Sprite, 1 (satu) botol minuman Coca-cola, 6
(enam) bungkus Energen, 4 (empat) sachet susu kental manis Frisian Flag, 4
(empat) sachet Extrajoss, yang jadi bukti di persidangan, barang tersebut
sama sekali bukan milik sendiri melainkan milik orang lain, perbuatan
77
tersebut adalah bertentangan dengan hukum, terdakwa menyesali
perbuatannya.
Hakim Pengadilan Negeri Purwokerto dalam menjatuhkan putusan
terhadap putusan perkara No. 94/Pid.B/2010/PN.Pwt, juga telah
mempertimbangkan terhadap hal-hal yang memberatkan dan meringankan
bagi terdakwa yaitu sebagaimana diatur dalam Pasal 197 ayat (1) huruf f
KUHAP. Adapun hal-hal yang memberatkan yaitu: Perbuatan terdakwa
meresahkan masyarakat dan merugikan orang lain, sedangkan hal-hal yang
meringankan yaitu : Terdakwa belum pernah dihukum, bersikap sopan di
persidangan dan menyesali perbuatannya; Terdakwa belum menikmati hasil
kejahatannya; Terdakwa mengaku terus terang sehingga memperlancar
jalannya persidangan.
Mendasarkan pada fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan
dan juga dengan mendasarkan pada pertimbangan-pertimbangan hukum,
maka hakim menjatuhkan hukuman penjara kepada terdakwa dengan pidana
penjara selama 7 (tujuh) bulan, masa penahanan yang telah dijalani oleh
terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan dan
memerintahkan supaya terdakwa tetap berada dalam tahanan
78