adsfasdfdsfasf

14
AKNE VULGARIS Pendahuluan Akne vulgaris merupakan penyakit radang menahun folikel pilosebasea dengan adanya komedo, papul, pustul, kista dan nodus dengan tempat predileksi di muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan atas. Banyak penelitian yang dilakukan untuk menyingkap tabir etiologi, patogenesis dan terapi akne vulgaris. Akne vulgaris menjadi masalah pada hampir semua remaja. Akne minor adalah suatu bentuk akne yang ringan, dan dialami oleh 85% para remaja. Gangguan ini masih dapat dianggap sebagai proses fisiologik. Lima belas persen remaja menderita akne major, yang cukup hebat sehingga mendorong mereka untuk berobat ke dokter. Umumnya akne vulgaris timbul pada masa pubertas. Pada wanita, insidens terbanyak terdapat pada usia 14-17 tahun, sedangkan pada laki-laki 16-19 tahun. Pada waktu pubertas terdapat kenaikan dari hormon androgen yang beredar dalam darah yang dapat menyebabkan hiperplasia dan hipertrofi dari glandula sebasea. Beberapa peneliti mengajukan klasifikasi dan gradasi yang berbeda, oleh karenanya hasil terapi satu peneliti dengan peneliti lainnya tidak dapat dibandingkan. (1,2,3,4)

Upload: krishna-wijaya

Post on 31-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fffffffffffff

TRANSCRIPT

Page 1: adsfasdfdsfasf

AKNE VULGARIS

Pendahuluan

Akne vulgaris merupakan penyakit radang menahun folikel pilosebasea

dengan adanya komedo, papul, pustul, kista dan nodus dengan tempat predileksi di

muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan atas. Banyak penelitian

yang dilakukan untuk menyingkap tabir etiologi, patogenesis dan terapi akne

vulgaris.

Akne vulgaris menjadi masalah pada hampir semua remaja. Akne minor

adalah suatu bentuk akne yang ringan, dan dialami oleh 85% para remaja. Gangguan

ini masih dapat dianggap sebagai proses fisiologik. Lima belas persen remaja

menderita akne major, yang cukup hebat sehingga mendorong mereka untuk berobat

ke dokter.

Umumnya akne vulgaris timbul pada masa pubertas. Pada wanita, insidens

terbanyak terdapat pada usia 14-17 tahun, sedangkan pada laki-laki 16-19 tahun.

Pada waktu pubertas terdapat kenaikan dari hormon androgen yang beredar dalam

darah yang dapat menyebabkan hiperplasia dan hipertrofi dari glandula sebasea.

Beberapa peneliti mengajukan klasifikasi dan gradasi yang berbeda, oleh

karenanya hasil terapi satu peneliti dengan peneliti lainnya tidak dapat dibandingkan.(1,2,3,4)

Epidemiologi

Insidens akne pada remaja merupakan jumlah terbesar kasus akne sehingga

Prof. Kligman AN pernah menuliskan anhgka 100%, dalam arti tidak ada seorangpun

yang melewati masa remajanya tanpa akne sedikitpun. Hal ini dapat dimengerti

karena pada masa remaja kadar hormon seksual meningkat tajam akibat aktivasi

kelenjar endokrin dalam pertumbuhannya. Umumnya akne terjadi pada masa remaja

usia 14-17 tahun pada perempuan dan 16-19 tahun pada laki-laki. Selain itu banyak

faktor yang memicu terjadinya akne, terutama akne vulgaris, yang justru sering

terjadi pada masa remaja. Misalnya makanan dengan kadar lemak tinggi, karbihodrat

dan jumlah kalori tinggi, aktivitas fisik meningkat, penggunaan kosmetik yang salah,

penggunaan obat dan minuman terlarang, stress dan lainnya.

Page 2: adsfasdfdsfasf

Akne dapat terjadi pada remaja putra maupun remaja putri dengan

insidens/perbandingan yang hampir sama karena meskipun seharusnya remaja putra

mempunyai kemungkinan lebih tinggi (akibat faktor hormonal, kegiatan fisik,

makanan) namun remaja putri lebih peduli pada keindahan dan lebih sering

menggunakan kosmetika. Prevalensi akne vulgaris menurun setelah berusia 20-an

tahun yaitu sebanyak 30% pada laki-laki dan 20% pada wanita, stelah mengalami

menopause wanita dapat juga terserang akne dikarenakan produksi hormon estrogen

yang berkurang. Fekuensi penyakit ini cukup tinggi diseluruh dunia, juga di

Indonesia.(1,4,5)

Definisi

Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea

dengan gambaran ruam, komedo, papul, pustula, kista dengan tempat predileksi di

muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan atas yang umumnya

terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh dengan sendirinya.(1,2,3,4,5,6,7,8)

Etiologi

Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang berpengaruh.

Salah satunya adalah bakteri yang bersifat anaerob yaitu Propionebacterium acnes

yang banyak ditemukan di folikel pilosebaseus karena produksi sebum yang

meningkat.(1,3,9,10)

Patogenesis

Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan patogenesis panyakit tersebut.

Terdapat empat mekanisme utama terjadinya akne, yaitu :

1. Kelenjar minyak menjadi besar (hipertropi) dengan peningkatan penghasilan

sebum (akibat rangsangan hormon androgen). Akne biasanya mulai timbul

pada masa pubertas pada waktu kelenjar sebasea membesar dan

mengeluarkan sebum lebih banyak. Meningkatnya produksi sebum pada

penderita akne disebabkan oleh respon organ akhir yang berlebihan (end-

organ hyperresponse) pada kelenjar sebasea terhadap kadar normal androgen

dalam darah. Produksi sebum ini lebih banyak dihasilkan pada seseorang

yang menderita akne dibanding dengan yang tidak menderita akne.

Page 3: adsfasdfdsfasf

2. Hiperkeratosis (kulit menjadi tebal) epitelium folikular (pertumbuhan sel-sel

yang cepat dan mengisi ruang folikel polisebaceous dan membentuk plug).

Akibat dari meningkatnya sebum pada penderita akne, terjadi penurunan

konsentrasi asam linoleik. Hal ini dapat menyebabkan defisiensi asam

linoleik setempat pada epitel folikel, yang akan menimbulkan hiperkeratosis

folikuler dan penurunan fungsi barier dari epitel. Dinding komedo lebih

mudah ditembus bahan-bahan yang dapat menimbulkan peradangan.

3. Pertumbuhan kuman, propionibacterium acnes yang cepat (folikel

polisebaceous yang tersumbat akan memerangkap nutrien dan sebum serta

menggalakkan pertumbuhan kuman.

Bakteri ini memproduksi porfirin yang bila dilepaskan dalam folikel akan

menjadi katalisator untuk terjadinya oksidasi skualen, sehingga oksigen

dalam folikel tamabah berkurang lagi. Penurunan tekanan oksigen dan

tingginya jumlah bakteri ini dapat menyebabkan peradangan folikel.

4. Inflamasi (radang) akibat hasil sampingan kuman propionibacterium acnes,

karena kuman ini memproduksi lipase, hialuronidase, protease, lesitinase dan

neuramidase yang diduga memegang peranan penting dalam proses

terjadinya peradangan.(1,2,3,4,5,6,7,8)

Gambaran Klinik

Tempat predileksi akne vulgaris adalah di muka, bahu, dada bagian atas, dan

punggung bagian atas. Lokasi kulit lain, misalnya leher, lengan atas, dan glutea

kadang-kadang terkena. Erupsi kulit polimorfi, dengan gejala predominan salah

satunya, komedo, papul yang tidak beradang dan pustul, nodus dan ditengahnya

mengandung sumbatan sebum, bila berwarna hitam akibat mengandung unsure

melanin disebut komedo hitam atau komedo terbuka (black comedo, open comedo).

Sedang bila berwarna putih karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengandung

unsure melanin disebut sebagai komedo putih atau komedo tertutup (white comedo,

close comedo).(1,2,3,4,5,6,7,8)

Gambar : Akne pada wajah

Page 4: adsfasdfdsfasf

Penegakan Diagnosis

A. Anamnesis

Dari anamnesis dapat ditemukan keluhan yang bersifat subjektif, biasanya

pasien mengeluh timbul bintik-bintik merah, rasa sakit, dan sangat menggangu dalam

hal estetika.

B. Pemeriksaan klinis

Pada pemeriksaan klinis dapat ditemukan lesi yang khas berupa komedo, dan

bila terjadi peradangan akan terbentuk ruam berupa papul, pustul, nodul dan kista di

tempat predileksinya.

C. Pemeriksaan histopatologi

Memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa sebukan sel radang

kronis di sekitar folikel pilosebasea dengan massa sebum dalam folikel. Pada kista,

radang telah menghilang diganti dengan jaringan ikat pembatas massa cair sebum

yang bercampur dengan darah, jaringan mati dan keratin yang lepas.

D. Pemeriksaan lain

Pemeriksaan mikrobiologis terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada

etiologi dan patogenesis penyakit dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi yang

lengkap untuk tujuan penelitian, namun hasilnya sering tidak memuaskan.

Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit (skin surface lipids)

dapat pula dilakukan untuk tujuan serupa. Pada akne vulgaris kadar asam lemak

bebas (free fatty acid) meningkat dan karena itu pada pencegahan dan pengobatan

digunakan cara untuk menurunkannya.(1,4,5)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan akne vulgaris meliputi usaha untuk mencegah terjadinya

erupsi (preventif) dan usaha untuk menghilangkan jerawat yang terjadi (kuratif).

Kedua usaha tersebut harus dilakukan bersamaan mengingat bahwa kelainan ini

terjadi akibat pengaruh berbagai faktor (multifaktorial), baik faktor internal dari

dalam tubuh sendiri (ras, familial, hormonal) maupun faktor eksternal (makanan,

Page 5: adsfasdfdsfasf

musim, stress) yang kadang-kadang tidak dapat dihindari oleh penderita.

Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyebab penyakit,

pencegahan dan cara maupun lama pengobatannya, serta prognosisnya. Hal ini

penting agar penderita tidak underestimate atau overestimate terhadap usaha

penatalaksanaan yang dilakukan yang akan membuat penderita putus asa atau

kecewa.

Masalah diet :

Diet untuk akne ditujukan terhadap mereka yang memperlihatkan adanya

hubungan tersebut dengan menganjurkan mengurangi makann yang berkadar lemak

dan karbohidrat tinggi, serta menggantinya dengan makan berkadar lemak,

karbohidrat dan protein cukup dan jumlah kalori cukup untuk kegiatannya sehari-

hari. Pada remaja diet ini agak sukar dilakukan tanpa bantuan orang tua dan

lingkungan personal di sekelilingnya.

Masalah kosmetika :

Kosmetik untuk remaja umumnya merupakan kosmetik yang rendah kadar

lemaknya mengingat keadaan lipid permukaan kulit pada remaja masih sangat baik.

Jarang sekali ditemukan remaja di negara kita dengan permukaan kulit yang kering,

kecuali bila ada kelainan kulit yang lain.

Masalah penggunaan obat :

Biasanya digunakan obat-obatan yang mengandung kortikosteroid, vitamin

dan obat perangsang nafsu makan yang umumnya dibeli sendiri tanpa berkonsultasi

dengan dokter.

Masalah psikososial :

Stress psikis secara tidak langsung akan meningkatkan kamungkinan

terjadinya akne. Remaja sering salah kira terhadap hasil pengobatan dengan

mengharapkan jerawat akan sembuh segera atau dalam beberapa hari, sehingga perlu

diberi penjelasan prognosis dari penyakit ini agar tidak menjadi penyebab stress yang

baru.

Secara umum penatalaksanaan akne memerlukan kerjasama yang baik antara

penderita dan dokter yang merawatnya. Oleh karenanya pengobatn akne memakan

Page 6: adsfasdfdsfasf

waktu yang lama serta memerlukan kedisiplinan serta keteraturan, bahkan perlu

memperbaiki pola hidup. Kebersihan kulit wajah perlu diperhatikan, terutama untuk

senantiasa menjaga kulit bebbs dari kelebihan minyak, sisa keringat, debu, dan

kotoran lainnya.

Pengobatan Topikal :

Indikasi pengobatan topikal ialah penderita akne ringan. Kombinasi dari

berbagai preparat topical misalnya tretinoin, benzoil peroksida atau antibiotika

topikal tertentu (misalnya eritromisin, klindamisin) serta injeksi intralesi

kortikosteroid pada lesi nodulokistik adalah contoh pengobatan topikal yang

mengatasi faktor patofisiologi akne.

Saat ini telah dikembangkan berbagai preparat topikal baru, misalnya isotretinoin

topikal yang cara kerjanya mirip dengan tertinoin tetapi iritasinya lebih ringan.

Adapalen adalah retinoid topikal mutakhir dengan efek terapi yang setara dengan

tretinoin, tetapi lebih sedikit menyebabkan iritasi dibandingkan dengan tretinoin.

Pengobatan Sistemik :

Pengobatan sistemik ditujukan untuk penderita akne sedang atau berat.

Biasanya dikombinasi dengan pengobatan topikal. Obat-obat sistemik untuk akne

terdiri atas golongan antibiotik, hormon dan retinoid (isotretinoin). Isotretinoin

sangat efektif untuk akne karena dapat mengatasi berbagai penyebab akne, yaitu

menurunkan 80% produksi sebum, menekan komedogensis, menurunkan jumlah

Propionebaterium acnes (P. acnes) di duktus pilosebaseus dan permukaan kulit, serta

menghambat kemotaksis leukosit. Indikasi isotretinoin adalah akne derajat berat,

akne sedang yang sering kambuh, akne seboroika, pasien akne dengan bakat keloid,

dan pasien akne dengan masalah stress psikologis.(1,4,5,7)

Komplikasi

Pada umumnya komplikasi yang timbul akibat akne hanya bersifat kosmetika

saja yaitu bila sembuh, lesi dapat meninggalkan eritema dan hiperpigmentasi pasca

inflamasi, bahkan dapat terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atrofik (ice pick

lilac atrophic scar) dan keloid.(3,4)

Page 7: adsfasdfdsfasf

Prognosis

Umumnya prognosis penyakit baik. Akne vulgaris umumnya sembuh

sebelum mencapai usia 30-40 an. Jarang terjadi akne vulgaris yang menetap sampai

tua atau mencapai gradasi sangat berat sehingga perlu dirawat-inap dirumah sakit.(1)

Pencegahan

1. Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipis sebum dan perubahan isi

sebum dengan cara: a) Diet rendah lemak dan karbohidrat. Meskipun hal ini

diperdebatkan efektivitasnya, namun bila pada anamnesis menunjang, hal ini

dapat dilakukan; b) melakukan perawatan kulit untuk membersihkaan

permukaan kulit dari kotoran dan jasad renik yang mempunyai peran pada

etiopatogenesis

2. Menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne, misalnya: a) Hidup

teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga sesuai kondisi tubuh, hindari

stress; b) Penggunaan kosmetika secukupnya, baik banyaknya maupun

lamanya; c) Menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman keras,

pedas, rokok, lingkunan yang tidak sehat dan sebagainya; d) Menghindari

polusi debu, pemencetan lesi yang tideak lege artis, yang dapat memperberat

erupsi yang telah terjadi.

3. Memberikan informasi yang cukup pada pencerita mengenai penyebab

penyakit, pencegahan dan cara maupun lama pengobatannya serta

prognosisnya, hal ini penting agar penderita tidak meremehkan usaha

penatalaksanaan yang dilakukannya yang akan membuatnya putus asa.

Page 8: adsfasdfdsfasf

Kesimpulan

Akne vulgaris adalah penyakit radang menahun folikel pilosebasea dengan

gejala klinik : komedo, papul, pustul, kista dan nodus dengan tempat predileksi di

muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan atas. Akne biasanya

terdapat pada masa remaja, dan hampir 100% orang pernah mengalami penyakit ini.

Ada 4 penyebab terjadinya akne yaitu : peroduksi sebum yang meningkat,

hiperkeratinisasi, peningkatan flora folikel dan peradangan (inflamasi). Tempat

predileksi akne vulgaris adalah di muka, bahu, dada bagian atas, dan punggung

bagian atas, dapat berupa ; Erupsi kulit polimorfi, komedo, papul dan pustul, nodus

dan kista yang beradang juga dapat disertai rasa gatal. Diagnosis akne dapat

ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan histopatologi

dan pemeriksaan lain. Pengobatan akne memerlukan waktu yang cukup lama serta

keteraturan dan kepatuhan berobat. Pengobatan setiap individu berbeda-beda

tergantung pada tipe kulit, jenis akne, serta kebiasaan dan kepedulian pasien dalam

merawat kebersihan wajah. . Akne vulgaris umumnya dapat sembuh sendiri dan tidak

perlu sampai dirawat inap di rumah sakit.

Page 9: adsfasdfdsfasf

Daftar Rujukan

1. Wasitaatmadja SM. Akne, Erupsi Akneiformis, Rosasea, Rinofima Dalam:

Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi III.

Balai Penerbit FK UI. Jakarta. 1999; 232 – 237.

2. Landow R. Kenneth. Kapita Selekta Terapi Dermatologik. EGC. Jakarta.

1994; 1 – 8.

3. Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates. Jakarta. 2000.; 35 - 45.

4. Baumann L. Cosmetic Dermatology (Principles and Practice), The McGraw-

Hill Companies. Hal; 55-61.

5. Wasitaatmadja S, Sugito TL. Dermatologi Kosmetik. PD Perdoski, Jakarta,

Hal; 85 – 103.

6. Wasitaatmadja S. Pengobatan Mutakhir Dermatologi Pada Anak dan Remaja.

Balai Penerbit FK- UI, Jakarta, Hal; 70 – 80.

7. Baran R, Maibach HI, Dunitz M. Cosmetic Dermatology. Hal; 433 – 444.

8. Wood MJ. Acne. In: Farar WE, Wood MJ, Innes JA, Hugh T. Infectious

Disease. Times Mirror International Publisher Ltd. Copyright© 1995. On

CD-ROM.

9. Acne (Pimples). Available from URL : http://www.emedicine.com

10. Acne. Available from URL : http://www.skinsite.com