administrasi pendidikan salman

Upload: riki-oktri-yansa

Post on 06-Jul-2015

152 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Administrasi Pendidikan Administrasi Pendidikan memiliki pengertian sebagai suatu proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan. Seluruh kegiatan yang ada haruslah menunjang tujuan pendidikan nasional. Banyak pendapat para ahli mengenai administrasi pendidikan ini sendiri. Namun, pada hakikatnya bertujuan sama, yaitu mencapai tujuan pendidikan secara umum. Untuk mencapai tujuan pendidikan, semua kegiatan harus diatur secara sistematis dan berurutan sesuai dengan ruang lingkup administrasi pendidikan. Adapun ruang lingkup adminstrasi pendidikan itu mencakup antara lain: adminstrasi program pengajaran, adminstrasi murid/siswa, administrasi kepegawaian, adminstrasi keuangan, administrasi perlengkapan, administrasi surat menyurat, administrasi perpustakaan, administrasi pembinaan kesiswaan dan administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat. Dalam menjalankan administrasi pendidikan, ada langkah-langkah yang harus ditempuh secara sistematis agar dalam menjalankan administrasi pendidikan itu tidak menimbulkan masalah. Langkah-langkah itu antara lain: Menyusun rancangan, mengadakan pengorganisasian, memberikan arahan dan bimbingan, mengadakan koordinasi, menjalin hubungan/komunikasi, mengadakan pengawasan/control dan mengadakan evaluasi. Prosedur kegiatan administrasi pendidikan yang meliputi: Menyusun rancangan, mengadakan pengorganisasian, memberikan arahan dan bimbingan, mengadakan koordinasi, menjalin hubungan/komunikasi, mengadakan pengawasan/control dan mengadakan evaluasi. Dalam

menyusun rancangan, hal yang paling perlu dilakukan adalah menetapkan tujuan untuk kegiatan itu. Melakukan kegiatan tanpa tujuan sama saja menghabiskan waktu tanpa berguna. Selain itu menentukan masalah dan menyiapkan solusi untuk masalah itu sendiri. Menyusun rancangan adalah awal dari semua kegiatan yang akan di lakukan. Hal selanjutnya dalam prosedur kegiatan administrasi pendidikan adalah mengadakan pengorganisasian. Organisasi sangat perlu dilakukan agar kegiatan yang dilakukan ada yang mempertanggungjawabkan. Dalam organisasi juga dibagikan job descripsion agar tidak terjadi over lapping wewenang. Organisasi untuk administrasi pendidikan dipimpin oleh menteri pendidikan nasional. Sebagai pimpinan, menteri pendidkan nasional harus menetukan bentuk

organisasi yang dipimpinnya. Bentuk organisasi pendidikan yang baik yaitu gabungan antara bentuk sentralisasi dan desentralisasi. Apabila suatu organisasi sudah terbentuk dan berfungsi sebagai mana yang dikehendaki, di mana masing-masing individu yang diserahi wewenang dan tanggung jawab telah melakukan tugastugas, pekerjaanatau kegiatan-kegiatan secara sadar, dan para anggota organisasi ikut pula terlibat dan berpartisipasi dalam setiap bentuk kegiatan organisasi, maka pimpinan organisasi hendaknya dapat memberikan arahan dan bimbingan terhadap mereka supaya segala apa yang mereka lakukan senantiasa berjalan secara konsisten dan sesuai dengan komitmen(tujuan) organisasi yang telah dirumuskan. Dan jika ternyata diantara mereka ada yang melakukan sesuatu kegiatan yang menyimpang atau tak selaras dengan program yang telah digariskan serta tujuan organisasi yang telah ditetapkan, seorang pimpinan seyogianya segera mengambil tindakan untuk mengarahkan dan membimbingnya. Mengadakan koordinasi berarti mengatur dan membawa individu, metode, bahan, buah pikiran, saran, cita-cita serta alat-alat kea rah hubungan kerja yang harmonis, komplementer dan interdependensis sehingga segala macam kegiatan ataupun pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien, berkonsentrasi pada tujuan bersama, demi kepentingan bersama. Koordinasi yang dilakukan secara teratur dan dijalankan secara efektif akan menimbulkan kerja sama yang teratur dan efektif pula sehingga memudahkan pencapaian tujuan. Menjalin komunikasi dalam melakukan kegiatan juga hal yang penting. Tanpa komunikasi, kegiatan yang dilakukan tidak akan berjalan dengan efektif. Para anggota organisasi akan bersifat apatis terhadap perkembangan kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu, pemimpin harus lah melakukan komunikasi terhadap anggotanya. Dengan melakukan komunikasi, pemimpin juga dapat melakukan bimbingan dan arahan kepada anggotanya. Tindakan pengawasan atau control terhadap kegiatan yang dilakukan oleh staf dan anggota organisasi perlu dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Tindakan pengawasan atau control ini dilaksankan dalam rangka mengetahui apakah suatu program kegiatan telah berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan. Hal terakhir dalam prosedur kegiatan yaitu melakukan evaluasi. Evaluasi ini tidak hanya untuk menilai suatu kegiatan saja, melainkan juga sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja yang

akan dating. Tanpa evaluasi, kegiatan yang dilakukan tidak akan bermanfaat untuk masa yang akan datang. Administrasi kesekretariatan dan keuangan merupakan bagian dari administrasi pendidikan yang keduanya menduduki tempat penting sekali. Tanpa administrasi kesekretariatan, sebuah lembaga pendidikan akan kerepotan dalam mengolah surat-surat yang masuk dan keluar. Begitu juga dalam administrasi keuangan, tanpa ada yang mengatur bagian keuangan, tentu keuangan yang masuk dan keluar akan susah untung diolah. Dalam administraasi diatur hal yangb berkenaan dengan sura menyurat, tentang tata cara penulisan, pengetikan, pengiriman dan jalur surat untuk pendidikan. Hal ini perlu dilakukan agar surat yang ditujukan tidak salah alamat, dan dapat menjadi alat komunikasi formal antar lembaga. Administrasi keuangan menjadi hal yang paling urgen dalam suatu lembaga. Setiap lembaga, baik pendidikan maupun lembaga yang lain sangat membutuhkan administrasi keuangan. Dalam administrasi keuangan diatur bagaimana uang keluar, pemasukan, kekuasaan, pengurusan keuangan, cara menulis buku kas dan penutupan buku kas. Berbicara mengenai pelaksaan, tentu ada pengawasan. Dalam pendidikan, pengawasan termasuk dalam administrasi pendidikan dalam bentuk supervisi. untuk supervise di sekolah, kepala sekolah sebagai supervisornya, dalm hal ini. Kepala sekolah akan melakukan pengawasan terhadap semua bawahan nya, baik dalam rapat sekolah maupun kunjungan kelas. Dalam melakukan supervise, seorang supervisor harus mengerti apa yang diawasi, tekhniktekhnik- supervise dan cara melaksanakan supervise. Fungsi supervise sendiri bertujuan agar lembaga pendidikan tidak menyimpang dari tujuan pendidikan itu sendiri. Dalam supervise pendidikan, tidak hanya gurunya saja yang diawasi, semua yang masuk dalam komponen sekolah itu yang diawasi. Pihak dinas pendidikan wajib melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah, agar sekolah tersebut menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan.

Para supervisor akan melaporkan hasil temuannya kepada pimpinan lembaga pendidikan. Sebagai pimpinan suatu lembaga pendidikan, harus mengerti sifat-sifat seorang pemimpin, tipetipe pemimpin dan fungsi pemimpin. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengar pendapat dari yang dipimpinnya. Pendapat bawahan akan sangat berguna dalam mengambil kebijakan, jangan sampai kebijakan yang diambil memberatkan bawahan yang berakibat terbengkalainya tugas yang diberikan kepadanya. Bawahan kepala sekolah di sekolah adalah guru. Pada umumnya guru diangkat berdasarkan syarat-syarat seperti: umur, ijazah, keseharan, kelakuan baik, tidak cacat dan sebagainya. Kedudukannya ialah sebagai pembantu kepala sekolah. Tugasnya dalam administrasi pendidikan ialah sebagai pembantu, yakni ikut melaksanakan administrasi pendidikan agara tercapai tujuan pendidikan yang sebenarnya. Namun pada saat ini banyak guru yang melupakan tanggung jawab utamanya, karena terlalu menjalankan fungsinya sebagai pembantu kepala sekolah, hingga hak anak didik untuk mendapatkan pendidikan yang layak banyak diabaikan, tentu ini menjadi suatu kendala agar kepala sekolah memberikan kebebasan kepada guru untuk melakukan pengajaran dan bimbingan kepada anak didik. Dengan adanya saling pengertian antara pemimpin dan yang dipimpin, maka masing-masing melaksanakan tugas pengabdian sebaik-baiknya, sehingga tercapai tujuan bersama. Adapun kegiatan partisipasi guru dalam administrasi pendidikan sekolah itui antar lain: sumbangansumbangan guru terhadap perbaikan kesejahteraan guru dan murid, penyempurnaan kurikulum, pilihan buku-buku dan alat-alat pelajaran dan sebagainya yang berkaitan dengan pengajaran disekolah dan bimbingan kepada anak murid. Yang dimaksud dengan pertisipasi guru dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran atau dalam administrasi pendidikan adalah ikut sertanya guru dalam keaktifan menyiapkan situasi lingkungan pendidikan guru dinamakan partisipan administrasi pendidikan. Jabatan guru sebagai suatu profesi menuntut keahlian dan keterampilan dan keahlian khusus dibidang pengajaran dan pendidikan. Jabatan guru bukan sebagai okupasi atau pekerjaan yang sekedar mencari nafkah, dengan modal pengetahuan dan keterampilan yang pas-pasan. Jabatan

guru juga bukan sekedar hobiatau kegemaran. Ia bukan pula sebagai jabatan vokasional atau kejuruan belaka. Guru adalah suatu jabatan professional. Guru yang professional tentu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang langsung menyentuh masalah inti pendidikan, yaitu pengetahuan dan ketrampilan mengenai cara-cara menimbulkan dan mengarahkan proses pertumbuhan yang terjadi dalam diri anak didik yang sedang mengalami proses pendidikan. PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) sebagai organisasi profesi tidak saja menjadi wadah berhimpun dan berkumpulnya para guru. Keberadaan PGRI selain sebagai sarana untuk menampung dan menyalurkan aspirasi guru sebagai anggotanyasekaligus juga berkewajiban membantu pertumbuhan perkembangan anggotanya dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya. Sebagai organisasi profesi guru di Indonesia, PGRI dipandang sebagai salah satu sarana yang strategis bagi pengembangan dan pembangunan di bidang pendidikan. Baik secara langsung maupun tidak langsung. PGRI menjadi waddah yang ikut bertanggung jawab terhadap suksesnya program pemerintah dalam pembaruan dan pembangunan pendidikan di Indonesia. Setiap permasalahan pendidikan di Indonesia, PGRI berkewajiban untuk memberikan solusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Solusi yang diberikan harus lah sesuai dengan tyujuan pendidikan yang ada. Untuk menciptakan kelas yang efektif, insane pendidikan/guru harus lah mengerti psikologi dari anak didik. Seorang pendidik yang dapat menegrti psikologi anak didik nya akan mudah untuk menciptakan kelasa yang sesuai dengan keinginannya sehuingga apa yang menjadi tujuan pendidikan dapat tercapai. Kelas yang efektif harus lah dapat digunakan untuk belajar mengajar yang kondusif. Kelas yang kondusif, memudahkan anak didik untuk menerima pelajaran dengan mudah. Belajar yang kondusif juga memberikan dampak positif yang pada akhirnya menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional.