administrasi farmasi - · pdf fileadministrasi farmasi jilid ii ( untuk kelas ii ) cetakan...
TRANSCRIPT
ADMINISTRASI FARMASI
Jilid II ( untuk kelas II )
Cetakan Kedua
Disusun Berdasarkan Kurikulum SMF 2001
KHUSUS DIPERGUNAKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH FARMASI
Departemen Kesehatan RI
Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pusdiknakes
2004
375.615 1
Ind
a
i
ADMINISTRASI FARMASI
Jilid II ( untuk kelas II )
Cetakan Kedua
Disusun Berdasarkan Kurikulum SMF 2001
KHUSUS DIPERGUNAKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH FARMASI
Tim Penyusun :
1. Thomas Joko Nugroho, S.Pd.
2. Soemanto, BBA
Tim Pembahas / Editor :
1. Drs. H. Amir Hamzah
2. Wahyu Wiradimadja
3. Sultan Kurnia, SE., S.Sos.
4. Yayan Setiawan, SE.
5. Susanti Sofas, S.Si., Apt.*)
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala rahmat dan petunjukNya, buku pegangan
untuk siswa Sekolah Menengah Farmasi telah dapat disusun
kembali. Penyusunan kembali ini disesuaikan dengan kurikulum
baru yakni Kurikulum Sekolah Menengah Farmasi 2001.
Kami sangat menghargai usaha Tim Penyusun buku
pegangan ini yang dikoordinir oleh Sekretariat Bersama Sekolah
Menengah Farmasi Se Indonesia dan telah melibatkan seluruh
unsur SMF Se Indonesia.
Kami harapkan buku ini sangat bermanfaat bagi siswa /
peserta didik, guru / tenaga pendidik di sekolah dalam upaya
peningkatan pengetahuan dan keterampilannya, selanjutnya dapat
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang farmasi
khususnya dan dibidang kesehatan umumnya.
Akhirnya untuk penyempurnaan cetakan selanjutnya kami
harapkan adanya saran perbaikan dan kritik dari semua pembaca.
Jakarta, Mei 2002
iii
PENGANTAR DARI SEKBER
Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam
bidang farmasi telah diikuti dengan perombakan kurikulum
Sekolah Menengah Farmasi 1987 dengan kurikulum Sekolah
Menengah Farmasi 2001. Dalam kurikulum baru ini telah
diperjelas kompetensi seorang Asisten Apoteker berdampingan
dengan peran tenaga farmasi lainnya.
Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
Buku Administrasi Farmasi Jilid II untuk siswa kelas II Sekolah
Menengah Farmasi dapat terbit pada waktunya.
Buku Administrasi Farmasi ini disusun kembali untuk disesuaikan
dengan Garis – Garis Besar Program Pengajaran Kurikulum
Sekolah Menengah Farmasi 2001 disertai dengan harapan akan
menjadi buku pegangan yang sangat bermanfaat bagi siswa
Sekolah Menengah Farmasi.
Kami sangat berterima kasih kepada Tim Penyusun, Tim
Pembahas dan Editor yang telah bekerja keras sehingga buku ini
dapat terbit pada waktunya.
Jakarta, Mei 2004
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar iii
Pengantar Dari Sekber
Daftar Isi
iv
v
BAB I : DISTRIBUSI PERBEKALAN FARMASI
A. Pemasaran
B. Saluran Distribusi
C. Salesmanship
1
8
15
BAB II : KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Kewirausahaan
B. Ruang Lingkup Kewirausahaan
C. Tujuan Kewirausahaan
D. Fungsi Wirausaha
E. Esensi Kewirausahaan
F. Jiwa dan Rahasia Kewirausahaan
G. Jenis – Jenis Wirausaha
H. Gaya Manajemen Wirausaha
I. Konsep Cara Berpenghasilan
J. Imbalan dan Tantangan Wirausaha
K. Karakteristik Wirausaha
L. Nilai Hakiki dari Kewirausahaan
M. Teori – Teori Untuk Mencapai Sukses
N. Menuju Kewirausahaan
O. Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
P. Cara Menghindari Kegagalan Wirausaha
Q. Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha
28
30
30
31
31
31
31
32
33
34
35
36
38
40
41
42
42
v
Halaman
BAB III : PENCATATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN
DAGANG
A. Pengertian Perusahaan Dagang
B. Pembagian Perdagangan
C. Persyaratan Dalam Perjanjian Jual Beli Barang
D. Jenis Transaksi Perusahaan Dagang
E. Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang
44
44
45
47
47
BAB IV : PENGGOLONGAN TRANSAKSI AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG
A. Posting Jurnal Umum ke Buku Besar
B. Posting Jurnal Khusus ke Buku Besar Induk
C. Buku Besar Pembantu
D. Buku Besar Pembantu Utang
E. Buku Besar Pembantu Piutang
67
73
87
89
93
BAB V : PENGIKHTISARAN TRANSAKSI AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG
A. Ayat Jurnal Penyesuaian
B. Neraca Lajur
103
113
BAB VI : LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
DAGANG
A. Laporan Rugi Laba
B. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang
122
131
1
BAB I
DISTRIBUSI PERBEKALAN FARMASI
A. Pemasaran
Pengertian pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan
mendapatkan laba. Berhasil atau tidaknya dalam pencapaian tujuan
bisnis tergantung pada keahlian mereka dalam bidang pemasaran,
produksi, keuangan maupun dalam bidang yang lain.
Selain itu juga tergantung pada “kemampuan” mereka untuk
mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat
berjalan lancar. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi sebagai suatu
sistem dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber
dari perusahaan itu sendiri.
Pada umumnya dalam pemasaran perusahaan berusaha
menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Namun demikian pemasaran
juga dilakukan untuk mengembangkan, mempromosikan,
mendistribusikan dan menetapkan harga. Jadi tugas manajer
pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran
yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.
Batasan pemasaran menurut W.J. Stanton sebagai berikut :
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan bisnis yang ditujukan merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhanm, baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli yang potensial.
Batasan yang lebih sederhana dikemukakan oleh Soffian
Assuri MBA sebagai berikut : Pemasaran sebagai kegiatan
2
manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Konsep pemasaran
Pada masa silam perusahaan lebih menitik beratkan pada
penjualan dengan ongkos produksi seminimal mungkin dengan
promosi yang gencar dalam memperoleh laba yang maksimal. Pada
kenyataannya hasilnya tidak memuaskan, karena barang dan jasa
yang ditawarkan bukan yang diminati dan bukan barang dan jasa
yang dibutuhkan.
Dengan berpijak pada kebutuhan dan keinginan / kepuasan
konsumen, perusahaan akan mengalihkan konsep penjualan ke
konsep pemasaran yang berorientasi kepada pasar/pelanggan.
Perusahaan yang berorientasi kepada pasar/pembeli harus
memadukan keputusan - keputusan pemasarannya dengan fungsi-
fungsi perusahaan yang lain. Sebelum mengadakan pengembangan
barang dan jasa, riset perlu dilakukan lebih dahulu, juga mengenal
dana yang harus disediakan oleh perusahaan.
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat
menunjang keberhasilan bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah
bisnis. konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga
elemen/unsur pokok yaitu :
1. orientasi pada konsumen
2. volume penjualan yang menguntungkan
3. kordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam
perusahaan
Pada dasarnya perusahaan yang ingin mempraktekkan
oriental konsumen harus :
1. menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan
dilayani dan dipenuhi / dipuaskan.
2. memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran
penjualannya.
3. menentukan produk dan program pemasarannya.
3
4. mengadakan riset kepada konsumen untuk mengukur menilai
dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5. menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik
apakah menitik beratkan pada mutu, harga atau model yang
penarik.
Dalam pemasaran sebenarnya terdapat juga penyesuaian dan
kordinasi antara produk, harga, saluran distribusi dan promosi
untuk menciptakan hubungan dan pertukaran yang kuat dengan
langganan. Jadi harga harus sesuai kualitas produk, saluran
distribusi harus sesuai dengan harga dan kualitas produk dan
promosi harus sesuai dengan saluran harga dan kualitas produk.
Secara definite konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan sarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Sekarang konsep pemasaran sudah mengalami perkembangan
sejalan dengan perkembangan masyarakat/manusia dan teknologi.
Bila perusahaan ingin maju terus dan berkembang harus
menanggapi cara-cara atau kebiasaan dalam masyarakatnya. Faktor-
faktor external seperti ekologi, politik, hukum, ekonomi dan
sebagainya dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan.
Faktor ketidakpuasan konsumen karena tidak terpenuhinya harapan
mereka .
Dasar-dasar pemikiran konsep pemasaran
Konsep pemasaran pada dasarnya adalah falsafah manajemen
yang merupakan mutu landasan yang dipakai pimpinan perusahaan
untuk mensukseskan usahanya. Perusahaan membuat barang yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen sehingga konsumen
merasa puas. Dari kepuasan inilah perusahaan mendapat
keuntungan. Sehingga langkah pertama yang mendasari konsep ini
adalah penentuan-penentuan kebutuhan potensial dan aktual dari
konsumen.
4
Pada prinsipnya ada beberapa dasar pemikiran yang
digunakan dalam konsep pemasaran yaitu :
1. Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa
segmen yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan
keinginan mereka.
2. Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan
memilih penawaran dari perusahaan yang dianggap paling
mampu memberikan kepuasan atas kebutuhana dan
keinginan.
3. Tujuan organinasi perusahaan adalah melakukan riset dan
menentukan pasar yangmenjadi sasaran serta mengembang-
kan penawaran dan program pemasaran secara efektif sebagai
kunci untuk menarik pembeli dan mempertahankan
langganan.
Tujuan konsep pemasaran
Tujuan penggunaan konsep pemasaran adalah mengubah
orientasi falsafah manajemen pemasaran lain ternyata telah terbukti
tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan. karena adanya
perubahan dalam ciri-ciri pasar yang cenderung berkembang.
Fungsi-fungsi pemasaran
Tujuan dari pada marketting / pemasaran ialah mengarahkan
barang dan jasa ke tangan konsumen. Untuk ini diperlukan
kegiatan-kegiatan tertentu. Berbagai jenis kegiatan dan proses yang
diperlukan karena spesialisasinya didalam marketing itu disebut
fungsi-fungsi marketing.
Fungsi-fungsi marketing dapat digolongkan 3 bidang kegiatan yaitu
1. Bidang-bidang transaksi atau transfer yang meliputi :
Pembelian (buying)
Penjualan (selling)
2. Bidang kegiatan suplai fisik yang meliputi:
5
Pengangkutan (transportasi)
Pergudangan (storage / penyimpanan)
3. Bidang kegiatan penunjang untuk memperlancar arus
kegiatan transaksi dan arus barang yang meliputi :
Penjajaan (merchandising)
Standardising dan grading
Pembelanjaan (financing)
Penanggungan risiko (risk taking)
Informasi pasar (market information atau komunikasi)
Selanjutnya akan diuraikan satu persatu sebagai berikut :
1. Fungsi pembelian
Kegiatan yang termasuk fungsi pembelian dalam pemasaran
terdiri dari berbagai kegiatan yang berbeda-beda tetapi saling
berhubungan yang dijalankan oleh pedagang besar dan pengecer.
Kegiatan ini meliputi penyusunan implementasi dari kebijaksanaan
-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur penentuan kebutuhan dan
keinginan tersedianya barang, negosiasi harga saat pengiriman dan
hal-hal lain yang menyangkut pemindahan hak atau transaksi.
Fungsi pembelian (menurut Royburn D. Toisley / Eugene
clarkphd/Fred e.clark Phd) dalam bukunya Principle of
Management adalah sebagai berikut :
Perencanaan dan penentuan produk yang akan dibelinya
beserta spesifikasi, kwalitet dan kwantitasnya dan sebagainya.
Meliputi usaha mencari sumber-sumber dimana produk dapat
dibeli atau diperoleh.
Melaksanakan perundingan dan syarat-syarat tertentu seperti
kwalitas, model
Persediaan benda-benda harus dikumpulkan dan dirakit untuk
dipergunakan dalam bidang produksi atau perniagaan oleh
para para produsen, para pedagang besar, pedagang eceran
atau untuk konsumen pribadi.
Perjanjian dibuat dan transfer hak milik terjadi
2. Fungsi penjualan
6
Dalam hal penjualan, sipenjual harus menentukan
kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikutinya untuk
memungkinkan dilaksakannya rencana penjualan yang telah
ditetapkannya.
Ada beberapa fungsi penjualan antara lain:
penjualan dan pengembangAn produk
mencari kontak
menciptakan permintaan melalui personal selling
mengadakan perundingan.
fungsi kontak (mencakup persetujuan akhir untuk
melaksanakan penjualan dan transfer hak milik )
3. Fungsi pengangkutan
Pelaksanaan fungsi pengangkutan mempunyai sasaran untuk
dapat memindahkan barang ke tempat tujuan yang diharapkan tepat
dalam jumlah Waktu dan mutu (keamanan dan kerusakan) dengan
biaya seminimal mungkin.
Pemilihan peralatan pengangkutan baik milik sendiri maupun
disewa dapat dipilih dari berbagai alternatif sesuai dengan situasi
dan kondisi, efektifitas dan efisiensinya. Berbagai alat
pengangkutan antara lain : kereta api, truk, kapal laut, kapal udara
dan sebagainya..
4. Fungsi pergudangan.
Fungsi pergudangan melakukan kegiatan penyimpanan
barang sejak selesai diproduksi atau dibeli sampai saat dipakai atau
dijual di masa mendatang. Pergudangan menciptakan kegunaan
waktu (time utility) dan dapat terjadi dimanapun juga sepanjang
arus antara produsen dan konsumen. Dalam pemasaran fungsi
pergudangan diperlukan karena beberapa faktor antara lain :
Antara waktu memproduksi dan waktu konsumsi sering
berbeda, dikonsumsi setiap waktu tetapi dipanen pada musim
tertentu.
Untuk menghindari kerusakan karena suhu (diperlukan alat
pendingin)
7
Untuk menjaga kelancaran penjualan dan kontinuitas
produksi
Untuk menghemat biaya karena membeli dalam jumlah besar
mendapat rabat tertentu.
Untuk tujuan spekulasi
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan fungsi
pergudangan. antara 1ain :
fasilitas pergudangan yang cukup memadai
keamanan dan asuransi
jumlah dana yang dibutuhkan
5. Fungsi penjajaan (merchandising )
Adanya usaha untuk menawarkan produk kepada pembeli
dilakukan dengan menjajakan atau mendagangkan barang.
Penjajaan dilakukan dengan menampilkan produk itu baik dalam
mengenalkan dan mempertunjukkan, juga dengan mendemonstra -
sikan dan menjelaskan identifikasi serta ciri-ciri produk tersebut.
6. Fungsi standardisasi dan grading
Standar terdiri dari suatu daftar pengkhususan mutu atau
grade yang harus dipenuhi oleh suatu barang tertentu. Grading
adalah suatu tindakan memisahkan atau memeriksa barang-barang
menurut pengkhususan yang telah ditetapkan untak menentukan
gradenya (atau tingkat mutunya). Fungsi standardisasi dan grading
merupakan fungsi penunjang bagi keberhasilan atau kelancaran
terjadinya transaksi yang telah menyebabkan perpindahan hak dan
perpindaban fisik barang.
7. Pembelanjaan ( Financing )
Fungsi perbelanjaan dari pemasaran ini tidak mencakup
transaksi yang terdapat dalam produksi. Fungsi pembelanjaan
mencakup pengelolaan sumber dana dan pengalokasian dana,
termasuk pengaturan syarat pembayaran dan kredit yang
8
dibutuhkan dalam rangka mengeluarkan barang atau produk dari
produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.
Kegiatan penyediaan dana yang diperlukan oleh produsen,
perantara maupun konsumen untuk kepentingan proses marketing
itu disebut fungsi financing.
8. Penanggungan risiko (risk taking)
Resiko yang berkaitan dengan pemasaran mencakup
penurunan mutu, kehilangan, kecurian, tidak berlaku lagi,
perpanjangan kredit dan perubahan penawaran atau permintaan
yang semua itu mempunyai dampak terhadap haknya. Agar risiko
itu dapat dihindarkan atau di perkecil, maka terjadilah pengambilan
risiko yang dilakukan oleh lembaga, misalnya perusahaan asuransi.
9. Informasi pasar ( market information )
Informasi diperlukan sebagai data fakta yang dapat dijadikan
dasar untuk pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan
pemasaran. Informasi pasar meliputi informasi tentang produk,
harga, sistem promosi dan saluran distribusi yang digunakan oleh
saingan serta tanggapan konsumen ataupun tanggapan serta selera
konsumen terhadap produk serta produk yang kita salurkan.
Informasi pasar dapat di peroleh berbagai sumber, seperti bursa,
berita harian, publikasi pemerintah, observasi dan studi pasar dan
sebagainya.
B. Saluran Distribusi
Pengertian saluran distribusi
Banyak perusahaan tidak dapat mencapai sasaran penjualan
karena tidak tepatnya saluran distribusi yang dipilihnya. Oleh
karena itu dalam memilih diperlukan pertimbangan yang masak.
Saluran yang digunakan harus merupakan alat yang efisien untuk
mencapai sasaran.
Prosedur menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai
berikut :
9
1. menganalisa produk yang akan disalurkan sesuai dengan sifat
barang dan gunanya
2. menentukan sifat produk dan luasnya pasar
3. meninjau saluran yang ada yang mungkin dapat digunakan
4. mengevaluasi saluran dari segi kemampuan menjual, biaya
dan laba yang wajar.
5. melakukan riset pasar untuk mengetahui pendapat pembeli
dan perantara mengenai saluran distribusi yang digunakan
perusahaan lain.
6. menentukan sifat dan luasnya pasar kerja sama antara
perusahaan dengan para penyalur yang akan digunakan.
7. menentukan bantuan apa yang diberikan kepada para
penyalur.
8. menilai secara berkesinambungan terhadap saluran distribusi
sesuai dengan perkembangan pasar.
Definisi saluran distribusi menurut David A.Ravzon : saluran
merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari
produsen ke perantara akhirnya sampai pada pemakai. Batasan
tersebut sangat sempit karena membatasi lembaga-lembaga yang
ada cenderung menggambarkan pemindahan barang atau kombinasi
antara barang dan jasa.
Batasan yang dikembangkan oleh The American marketing
association adalah sebagai berikut : saluran merupakan suatu
struktur unit organisasi dalam perusahaan yang terdiri atas agen,
dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui mana sebuah
komoditi, produk atau jasa dipasarkan.
Keuntungan penggunaan perantara
Keuntungan penggunaan perantara antara lain :
1. mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi
mencapai konsumen .
2. perantara dapat membantu dibidang pengangkutan dengan
menyediakan alat transpot. sehingga produsen tidak
menyediakan.
10
3. perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan
reparasi.
4. perantara dapat membantu dibidang penyimpanan dengan
fadilitas penyimpanan, seperti gudang atau fasilitas
penyimpanan yang lain sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan
dapat memenuhi
5. perantara dapat membantu dibidang keuangan dengan
menyediakan dana
6. perantara dapat membantu bidang yang lain, membantu
dalam :
pencarian konsumen
kegiatan promosi
penyediaan inf ormasi
pengepakan dan pembungkusan
penyortiran dan penentuan mutu
Menentukan banyaknya penyalur
Setelah menentukan saluran distribusi yang dipakai,
selanjutnya menentukan jumlah perantara untuk di tempatkan
sebagai pedagang besar atau pengecer. Dalam hal ini produsen
mempunyai tiga alternatif, yaitu :
1. Distribusi intensif.
Perusahaan menggunakan penyalur tertama pengecer
sebanyak-banyaknya, untuk mendekati dan mencapai konsumen,
untuk mempercepat pemenuhan kebutuhah konsumen.
2. Distribusi selektif
Perusahaan menggunakan pedagang/pengecer yang terbatas
dalam suatu daerah geografi tujuannya untuk meniadakan pengecer
/ penyalur yang tidak menguntungkan. Biasanya distribusi selektif
untuk barang baru dan barang shoping.
3. Distribusi exklusif
Perusahaan hanya menggunakan satu pengecer dalam daerah
pasar tertentu, dengan tujuan agar produsen lebih mudah dalam
11
melakukan pengawasan pada tingkat harga eceran dan kerja sama
dengan penyalur terutama di bidang periklanan. Barang -barang
yang didistribusikan exklusif barang-barang special antara lain
instlasi dan konstruksi bangunan.
Secara umum terdapat beberapa cara penyaluran 8 dalam garis
besarnya sebagai berikut : 1 Produsen Kosumen
2 Produsen Pengecer Kosumen
3 Produsen Pedagang Besar Pengecer Kosumen
4 Produsen Pedagang Besar Kosumen
5 Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Kosumen
6 Produsen Agen Pengecer Kosumen
7 Produsen Agen Kosumen
8 Produsen Industri
Suatu perusahaan didalam distribusinya dapat menggunakan
sa1ah satu atau lebih cara penyalurannya. Bagi suatu perusahaan
yang baru saja berdiri memilih saluran distribusi adalah pekerjaan
yang tidak mudah karena merupakan tahap pertama kalinya
memasuki pasar. Sedangkan bagi perusahaan yang sudah berjalan
dengan saluran-saluran distribusi tertentu, masih harus tetap
waspada dan mengawasi aparat-aparat distribusi yang sudah
berjalan dengan seksama agar tidak menghambat suksesnya usaha
pemasaran untuk mencapai tujuan.
Untuk produk yang cepat rusak, harus cepat sampai ketangan
konsumen karena itu sebaiknya menggunakan saluran distribusi
langsung atau saluran distribusi pendek. Begitu pula terhadap
barang industri dengan peralatan yang nilainya sangat mahal, maka
digunakan pula saluran distribusi langsung atau saluran pendek.
12
Sebaliknya terhadap produksi barang-barang kebutuhan
pokok yang tahan lama seperti gula dan kopi biasanya
menggunakan saluran distribusi panjang .
Bentuk-bentuk atau sistem saluran distribusi perbekalan
farmasi
Bentuk / sistem saluran distribisi perbekalan farmasi adalah
sesuai kebijaksanaan/ peraturan farmasi seperti yang tercantum
dalam undang-undang kesehatan. Yang dimaksud dengan
perbekalan farmasi menurut undang-undang kesehatan adalah
perbekalan farmasi yang meliputi :
1. Obat
2. Bahan baku obat
3. Obat tradisional dan bahan obat traditional (obat asli
Indonesia) dan (bahan obat asli Indonesia)
4. Alat-alat kesehatan
5. Kosmetika sedangkan obat terdiri dari 4 golongan yaitu :
Obat narkotik
Obat daftar G dan obat keras tertentu (OKT) psikotropika
Obat daftar W
Obat daftar bebas
1. Bentuk saluran distributi untuk obat narkotik
Secara umum bentuk saluran distribusi obat narkotik dapat
digunakan saluran sebagai berikut :
Produsen → Pedagang Besar → Pengecer → Konsumen
Secara khusus pemerintah mengatur penyaluran obat narkotik
hanya boleh di produksi dan disalurkan oleh pedagang besar
PT. Kimia Farma, dengan tujuan agar obat tersebut dapat terkendali
dengan ketat sehingga tidak membahayakan masyarakat banyak.
Gambaran secara khusus bentuk saluran distribusi obat narkotik
adalah sebagai berikut :
Pabrik farmasi PT Kimia Farma → Pedagang farmasi PT
Kimia Farma → Apotik → Pasien / sebagai konsumen.
13
2. Bentuk saluran distribusi obat daftar G (baik bentuk obat
atau baku obat dalam substansi)
Secara umum bentuk saluran distribusi obat daftar G dapat
ditempuh salah satu dari bentuk saluran distribusi yang ada.
Produsen → Pedagang besar → Pengecer → konsumen
Produsen → Agen → Pedagang besar → Pengecer
→ konsumen
Secara khusus bentuk saluran distribusi obat daftar G ialah : a Industri
Farmasi
Pedagang
Besar Farmasi
Apotik Pasien
b
Industri
Farmasi
Pedagang
Farmasi
sbg agen
farmasi
lain
Pedagang
Besar
Apotik
Pasien
3. Bentuk saluran distribusi obat daftar W
Secara umum bentuk saluran distribusi obat daftar W adalah :
Produsen → Pedagang besar → Pengecer → kosumen
Produsen → Agen → Pedagang besar → Pengecer
Secara khusus bentuk saluran distribusi obat daftar W adalah
sebagai berikut :
Agen Apotik Pasien
a Industri
Farmasi
PBF Toko obat
berizin
Pasien
Agen Pedagang Apotik Pasien
b Industri
Farmasi
PBF Toko
14
PBF lainnya obat
berizin
Pasien
4. Bentuk saluran distribusi daftar obat bebas
Secara umum bentuk saluran distribusi obat bebas sbb. :
Produsen → Pedagang besar → Pengecer → Konsumen
Produsen → Agen → Pedagang besar → Pengecer
→ Konsumen
Secara khusus distribusi daftar obat bebas adalah sebagai berikut : Industri
Farmasi
PBF Apotik Pasien
Toko obat
berizin
Pasien
Warung
obat
Pasien
5. Bentuk saluran distribusi obat tradisional
Bentuk penyaluran obat traditional antara lain :
Industri obat traditional → Agen → Pengecer → konsumen
6. Bentuk saluran distribusi alat kesehatan
Bentuk penyaluran alat kesehatan antara lain :
Industri Alkes → Agen PBF → PBF → Apotik → Konsumen
Macam – macam unit produksi dan distribusi perbekalan
farmasi
1. Macam unit produksi perbekalan farmasi
a. Industri farmasi:
penghasil obat paten dan generik
penghasil bahan baku obat
15
b. Industri kosmetik
c. Industri obat traditional
2. Macam unit distribusi perbekalan farmasi :
a. Pedagang besar farmasi sebagai agen
b. Pedagang besar farmasi
c. Apotik
d. Toko obat berijin
C. Salesmanship
Pengertian salesmanship
Dalam marketing apa yang disebut selling (penjualan) adalah
sasaran inti di antara kegiatan-kegiatan lainnya, sebab di sini
dilakukan perundingan, persetujuan tentang harga dan serah terima
barang serta pembayarannya. Kegiatan selling adalah kegiatan
terakhir dari kegiatan -kegiatan lainnya. Kegiatan - kegiatan lainnya
itu diadakan agar dapat menciptakan kegiatan selling dengan
memuaskan.
Dalam kegiatan selling, petugas yang disebut salesman
adalah orang yang akan menentukan gagal atau suksesnya seluruh
kegiatan marketing sebelumnya. Oleh karena itu mereka yang
bertugas sebagai salesman harus benar-benar menyadari apa yang
harus dilakukan sebaik-baiknya sebagai salesman, Jadi perlu
mempelajari apa yang disebut salesmanship.
Definisi salesmanship ialah seni dan ilmu menemukan
kebutuhan -kebutuhan dan problem seorang calon pembeli dimana
penawaran-penawaran penjual yang bersangkutan merupakan
jawaban yang realistik dan ekonomis. Jadi salesmanship adalah
skill atau seni penjualan barang untuk menemukakan permintaan
dengan barang yang ditawarkan.
Dalam garis besarnya metode selling dapat digolongkan :
1. Personal selling
2. Advertising
3. Pesanan lewat pos
16
4. Korespondensi
5. Samples (poster)
6. Fair (shows, pasar malam)
7. Lelang
8. Pasar
Sifat-sifat umum seorang penjual (salesman)
Sifat-sifat umum seorang penjual (salesman) antara lain:
1. Komunikatif
Menjual berarti berkomunikasi dan para penjual efektif
mengembangkan aneka teknik dan keterampilan komunkasi.
Seorang penjual belajar menjadi pendengar aktif dan antusias
mereka mampu menyampaikan informasi yang tepat tentang
produk/jasa yang ditawarkan serta mampu langganan atau calon
langganan mengutarakan kebutuhannya. Karena itulah salesman
harus mampu berkomunikasi dalam bentuk lisan maupun tulisan.
2. Kreatif
Seorang penjual harus kreatif karena lingkungan yang
menghendaki demikian agar tidak kalah cepat dengan saingannya
atau kemunduran bagi perusahaan. Mereka harus mampu membuat
gerakan cepat dalam bidang logika, harus berfikir kedepan sambil
mendengar, mengevaluasi apa yang akan dikatakan oleh calon
pembeli. Merek juga harus mampu memikirkan penggunaan-
penggunaan unik dari berkombinasi produk/jasa.
3. Terorganisasi baik
Seorang penjual selain kreatif ia harus pula organisasi baik
yaitu dengan kemampuan mengembangkan rencana untuk setiap
kontrak penjualan melalui penetapan harga yang realistic cara
pendekatan untuk setiap penjual. Keadaan penjual yang
terorganisasi berarti penjualan disiplin dalam pelaksanaan dan
pengorganisasian penjualan dengan baik.
4. Terintegritas
17
Penjual harus bersifat jujur dan menunjukan perilaku yang
baik karena merupakan merupakan suatu hal yang perlu bagi orang-
orang yang menganggap dirinya profesinal.
Reputasi seorang penjual dengan para pembelinya bergantung
pada transaksi-taansaksi yang dilakukan secara jujur, penyajian
yang baik dan adanya perasaan yang loyal/setia kepada perusahaan,
terhadap yang ditawarkan.
5. Loyalitas yang tinggi
Penjual harus menunjukan loyalitas (kesetiaan) yang tinggi
terhadap produk atau jasa yang ditawarkannya, terhadap perusahaan
dimana ia bekerja dengan usaha mengenal dengan baik produk/jasa
yang ditawarkan dan membela dan menunjukkan nilai utama atau
kelebihan-kelebihan produk/jasa yang ditawarkannya.
Penjual juga harus mengenal dengan baik perusahaannya
dengan segala reputasinya, ia bersaha membela serta menunjukan
kelebihan perusahaan yang dapat menjamin kwalitas produk/jasa
yang dihasilkannya.
6. Kemampuan bergerak sendiri
Seorang penjual yang berhasil adalah yang mampu bergerak
sendiri yang didorong oleh keinginan dari badannya sendiri untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri baik kebutuhan akan sandang,
pangan, papan, maupun kebutuhan akan prestasi.
Secara garis besarnya. penjual adalah operator-operator yang
independen yang apa bila mereka tidak berhasil menjual maka
mereka tidak akan bertahan.
7. Atraktif ( menarik )
Seorang penjual dihadapkan langsung kepada konsumen yang
mempunyai penilaian dan kesan terhadap penampilan penjual.
Untuk itu seorang penjual harus memperlihatkan penampilan yang
menarik, baik dengan cara penampilan diri maupun cara ia
menyampaikan informasi atau penawaran.
18
8. Saling memahami
Dalam situasi-situasi penjualan, para calon pembeli mencoba
mengindera para penjual untuk memperoleh impresi (kesan)
tentang penjual dalam hal cara berbicara.
Sudah barang tentu aikap dan sifat-sifat yang dikemukakan
bersama-sama citra yang mereka ciptakan tanpa perlu merusak
refleksi-refleksi yang tepat. Hal pokok adalah para pembeli
percaya apa yang menurut anggapan mereka benar.
9. Berorientasi pada sasaran
Para penjual yang sukses lebih berorientasi pada sasaran
dibandingkan dengan kebanyakan orang lain.Target untuk sejumlah
penjualan, volume penjualan tertentu dalam bentuk order-order
ulangan dalam jumlah tertentu, semuanya merupakan indicator
keberhasilan bagi para penjual.
10. Sifat-sifat lain
Sifat-sifat yang lain disamping sifat tersebut diatas ialah :
a. Intelijen yang memadai bagi seorang penjual, sebagai modal
penjual untuk mengelola informasi secara tepat untuk
keberhasilan seorang penjual.
b. Tekat yang kuat harus dimiliki penjual agar tetap mencapai
sukses penjualan dalam setiap penawaran. Selain sifat-sifat
penjual yang telah dikemukakan diatas, dibawah ini disajikan
pula fungsi dan sifat penjual menurut Dre.Jl.Wage sebagai
berikut :
Fungsi Verkoper / penjual:
(1) Sebagai seorang duta yang mampu mewakili pimpinan
perusahaan di wilayah tertentu untuk menciptakan dan
memelihara hubungan baik dengan calon konsumen atau
langganan di daerah yang bersangkutan.
19
(2) Sebagai penerus berita dan juru penerang dalam pemberian
informasi tentang produk yang ditawarkan maupun reputasi
perusahaan kepada konsumen.
(3) Sebagai juru mudi yang memimpin calon pembeli kearah
pengambilan keputusan untuk pembeli
(4) Sebagai seorang prajurit berdisiplin yang menjalankan
instruksi secara loyal dalam usaha peningkatan volume
penjualan dan perluasan pasar.
(5) Seorang pioner dan seorang pramuka guna mencapai daerah-
daerah baru dalam hal pemasaran produk yang ditawarkan
perusahaan.
Sifat-sifat penjual dapat diterlibatkan pada tiga fungsi tubuh
manusia sebagai berikut :
(1) Sifat-sifat pada kepala
kecepatan pengertian dan gerakan pikiran
memiliki pengetahuan umum dan pengetahuan tentang
pelanggan
memiliki pengetahuan.kemasyarakatan dan bidang yang
pekerjaan yang diwakilinya
(2) Sifat-sifat pada badan
perasaan sesama manusia dan daya tarik
agresif dan energik
kesabaran dan perhitungan
keberanian yang menetap
pandangan kearah sasaran yang teratur
ambisius
(3) Sifat-sifat pada tangan
Meliputi keterampilan mengorganisasi pekerjaan, teknik
demonstrasi dan kecakapan bicara dan mengadakan
komunikasi.
20
Ciri - ciri seorang sales representatif yang sukses
1. Ia harus memiliki sikap mental yang positif terhadap
perusahaan dan produk perueiahaannya
percaya pada dirl sendiri dan masa depannya
percaya kepada orang lain
profeinal menjual
2. Ia harus memiliki sifat-sifaf tertentu yang tertanam data diri
berambisi, sehat dan mempunyai ego drive, yaitu:
berdisiplin tinggi
ulet, berkemauan keras, tidak putus asa
sabar dan tak mudah tersinggumg
3. Memiliki sifat tertentu saat menjual
harus dapat menempatkan diri dipihak calon pembeli
(simpati)
harus mampu berkomunikasi dalam bentuk lisan maupun
tulisan
sebagai pendengar yang baik
memiliki rasa humor yang wajar dan pada tempatnya
dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi
dan kondisi
bersikap ramah dan sopan
Proses Penjualan
Salah satu aspek yang ada dalam penjualan adalah penjualan
dengan bertemu muka (face to face) di mana seorang penjual
langsung berhadapan muka dengan calon pembelinya. Masalah
tersebut menjadi titik-berat dalam pembahasan tentang proses
penjualan.
Secara terinci. tahapan tahapan dari proses penjualan sebagai
berikut :
1. Prospecting (mencari calon pembeli)
Untuk mendapatkan calon pembeli dapat menggunakan
sumber prospecting. Sumber-sumber prospecting meliputi buku
21
telepon, advertensi, pertemuan, pertunjukan, pameran dan
sebagainya.
Setelah calon penjual menemukan calon pembeli melalui
sumber-sumber prospecting maka dapat mengunjungi calon
pembeli dengan menawarkan salah satu cara atau kombinasi dari
cara-cara prospekting.
Cara-cara prospecting antara lain :
(a) cara berantai tanpa akhir
(b) menggunakan pusat pengaruh
(c) melaksanakan pengamatan pribadi
(d) mencari keterangan ditempat
(e) canvasing (mendatangi calon pembeli ke rumah atau ke
kantor)
(f) melalui surat dan telepon
2. Pre Approach (pendekatan pendahuluan)
Pre approach adalah usaha mengumpulkan data / keterangan
tentang minat dan daya beli calon pembeli yang menjadi sasaran
untuk penawaran barang.
Tujuan pre approuch adalah :
(a) Untuk memperoleh tambahan informasi dari calon pembeli
tentang minat, kebutuhan dan daya belinya.
(b) Untuk memperoleh gambaran dengan approach yang
manakah paling baik dilakukan terhadap prospec/calon
langganan.
(c) Untuk meyakinkan salesman dalam dalam menghadapi
prospec/calon pelanggan karena telah memperoleh
informasi yang cukup kemungkinan kesalahan tidak akan
terjadi karena terencana dengan baik.
Dalam usaha pre approach diperlukan informasi yang lengkap
tentang berbagai data. Data pribadi yang diperlukan dalam pre
approach adalah :
(a) nama, umur, pendidikan dan alamat
(b) kebutuhan, daya beli dan wewenang membeli
22
(c) keadaan keluarga dan organisaainya
(d) keistimewaan pribadinya, minat dan hobinya
(e) waktu yang paling baik untuk ditemuinya
3. Approach ( pendekatan )
Untuk melaksanakan pendekatan dengan calon langganan ada
dua faktor yang perlu diperhatikan, yakni :
(a) Pembawaan diri atau perilaku penjual dalam tahapan
pendekatan yang disebut teori “AIDAS” yang terdiri:
Attention, yakni usaha penjual untuk menarik perhatian
pembeli agar dapat menimbul-kan kesan pertama yang
baik dengan cara penampilan baik, sikap yang ramah dan
senyum yang wajar
Interes, yakni usaha penjual untuk mengintensifkan
perhatian pembeli agar berkembang menjadi minat yang
makin kuat. Minat calon pembeli dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain motivasi-motivasi dasar
mereka, keterikatan wawancara mengenai masalah-
masalah yang sedang dihadapi oleh mereka dan suasana
calon-calon pembeli.
Desire (klindling desire / menggelitik keinginan), yakni
usaha penjual untuk merangsang keinginan pembeli
sampai mendekati titik siap beli. Penjual berusaha
menghilangkan penghalang terhadap penjualan, baik
berupa penolakan, interupsi, esketernal maupun adanya
ungkapan-ungkapan yang tidak memberikan suasana
dengan berbagai cara argumentasi atau dapat pula
diselesaikan secara tegas dengan mengucapkan kata-kata :
memang apa yang disampaikan sangat menarik tetapi
baiklah kita kembali lagi pada subyek pokok kita.
Actiona (inducting action / menggerakkan tindakan -
tindakan), adalah usaha penjualan untuk menutup suatu
23
transaksi penjualan apabila calon pembeli sudah tidak
ragu-ragu lagi karena presentasi telah sempurna dengan
timbulnya reaksi calon pembeli untuk menempatkan suatu
pesanan.
Satisfaction (building satisfaction / membentuk kepuasan)
Yakni usaha penjualan setelah pembeli melaksanakan
pesanan harus menjelaskan kembali keputusannya yang
diambil adalah tepat. Membentuk kepuasan juga berarti
menyampaikan ucapan terima kasih kepada calon pembeli
untuk pesanannya dan kemudian memastikan bahwa pesan
tersebut sesuai dengan yang tertulis dan penjual juga
mengawasi apakah janji yang diberikan dapat ditepati
sebagaimana mestinya.
(b) Methode approach
Introductory approach, yakni perkenalan yang biasa
digunakan oleh penjualan dalam menghadapi pembeli
yang belum dikenal. Penerapan methode ini juga harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Product approach, yakni menggunakan produk yang
dibawa (gambaran produk) untuk mengawali pembicaraan
sebagai usaha untuk menarik calon pembeli. Penerapan
methode ini apabila product yang ditawarkan mempunyai
penampilan yang menarik.
Consumen benefit approach (pendekatan manfaat bagi
pembeli), yakni methode pendekatan yang digunakan
penjual dengan menunjukan manfaat pruduk bagi pemakai
terhadap produk yang ditawarkan kepada calon pembeli.
Ouriosity approach (pendekatan ingin tahu), yakni suatu
pendekatan yang dipakai penjual dengan jalan
menunjukkan sesuatu, tetapi pihak calon pembeli malah
ingin tahu banyak tentang rahasia yang terkandung
24
didalam product tersebut baru dapat diketahui rahasianya
bila telah membelinya.
Showmanship approach (pendekatan peragaan), yakni
metode pendekatan yang digunakan penjual dengan jalan
memperagakan barang yang ditawarkan.
Question approach (pendekatan pertanyaan), yakni metode
pendekatan yang digunakan penjual dengan jalan
mengajukan pertanyaan sehingga calon pembeli
mempunyai minat untuk membeli.
Statement approach (pendekatan pernyataan), yakni
metode pendekatan yang digunakan penjual demgan jalan
membuat pernyataan yang meyakinkan calon pembeli
terhadap manfaat atau pernyataan lain yang mampu
menimbulkan minat dari calon pembeli untuk membeli
produk yang ditawarkan.
Compliment approach (pendekatan pujian), yakni
pendekatan yang digunakan penjual dengan memberikan
pujian kepada calon pembeli yang dihubungkan dengan
produk yang ditawarkan. Misalnya Aduh cantiknya anda,
sangat serasi dengan gaun ini .
Premium approach (pendekatan dengan pemberian premi),
yakni methode yang digunakan penjual dengan
mengutamakan pemberian premi atau hadiah apabila
membeli produk tertentu.
Shock approach (pendekatan kejutan), yakni methode
pendekatan yang digunakan penjual dengan menciptakan
kejutan-kejutan calon pembeli sehingga menimbulkan
reaksi untuk membeli sehingga menimbulkan reaksi untuk
25
membeli. Contohnya berita tentang penurunan harga yang
sangat tajam tentang sesuatu barang.
4. Demontrasi atau presentasi
Adalah proses penjualan dengan menampilkan dan
mendemontrasikan cara-cara penggunaam barang serta keunggulan
/ keistimewaan produk yang ditawarkan tersebut kepada pembeli.
Tujuan demontrasi ialah untuk menyaksikan kepada pembeli
bahwa barang tersebut benar-benar diperlukan.
Presentasi yang perlu diperhatikan dalam demontrasi ialah :
hal-hal yang penting saja ditunjukkan bila perlu demontrasi
gunakan kiasan dan metafora dan sebagainya
gunakan bahasa yang mudah dimengerti calon pembeli,
berbicara jelas dan teratur, logis dan benar-benar.
berikan kesempatan calon pembeli untuk berbicara atau
mencoba menggunakan produk yang didemontrasikan.
5. Argumentasi melayani keberatan-keberatan)
Seringkali calon pembeli mengajukan keberatan-keberatan
atau cacat yang ada pada barang yang ditawarkan. Semua keluhan
dan keberatan itu harus dihadapi dengan sabar, jangan emosional
tetaplah tabah, ulet, dan selalu menunjukkan perilaku sebagai
seorang sahabat yang baik dan mendidik atau menunjuk kearah
kebaikan calon pembeli. Beberapa cara melayani keberatan
(argumentasi) antara lain :
Menolak pendapat prospek secara langsung
Misalnya : saya sama sekali tidak sependapat dengan
anda, karena .…
Penolakan seperti ini disebut direct denial atau disebut head
on atau kontradiksi .
Menolak pendapat secara tidak langsung.
Misalnya dengan kata-kata : itu kan pendapat anda, tetapi
orang banyak berpen-dapat bahwa itu murah ....
26
Cara seperti ini disebut indirect denial atau disebut side
stepping atau turn back method
Menolak pendapat (keberatan) dengan methode bumerang
Misalnya dengan kata-kata : coba buktikan ... yang ternyata
calon pembeli tidak dapat membuktikan, dan terpaksa
mengakui kebaikan atan kelengkapan produk atau kewajaran
harga produk yang ditawarkan.
Methode ini disebut pula reverse English method atau
translation method atau capitalization method.
Methode kompensasi (methode balancing atau methode
superior poin.
Menggunakan metode kompensasi, yaitu menunjukkan
imbangan kelebihan.Misalnya prospek mengatakan, harganya
kok mahal .…penjual mengatakan itu bukan soal, karena
barangnya mempunyai keistimewaan dan mempunyai banyak
kegunaan
Methode pertanyaan atau interogasi
Yaitu metode argumentasi dengan mengajukan pertanyaan
dalam menjawab keberatan-kebaratan dari fihak calon
pembeli.
Misalnya : harganya kok mahal .…, maka penjual
mengatakan bagaimana di katakan mahal, apakah anda telah
membandingkan?
Methode anjing mengonggong kafilah berlalu (biarkan saja),
yaitu metode menghadapi konsumen tanpa perlu
menanggapinya apabila penjual tahu betul keberatan yang
diajukan tidak relevan, atau sekadar basa-basi dan tidak
mempengaruhi nama baik perusahaan.
6. Penutupan penjualan (clossing)
27
Setelah tahap keberatan dilalui dan prospek/calon pembeli
setuju maka tahap selanjutnya ialah menutup penjualan. Dalam
tahap ini salesman dituntut tetap berhati-hati, berilah perhatian yang
penuh kepada calon pembeli tersebut, hargai dia jangan sampai
terjadi konflik baik pada saat persetujuan pembelian maupun
setelah terjadi penjualan.
Untuk menjaga terjadinya konflik maka ayarat-syarat
transaksi harus disetujui kedua belah pihak. sebaiknya secara
tertulis bila tak ada saksi. Syarat-syarat transaksi adalah :
syarat kwalitas produk
syarat ketentuan harga
syarat pengiriman
syarat pembayaran
28
BAB II
KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Dalam rangka menghadapi era globalisasi perdagangan
bebas, kita harus mempersiapkan sumber daya manusia yang siap
kerja yang mampu membuka lapangan kerja. Untuk
memasyarakatkan dan membangkitkan semangat kewiraan di
Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden
No. 4 tahun 1995 dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat
kepeloporan dikalangan generasi baru agar mampu menjadi wira
usaha. Para wirausaha diharapkan menjadi pioner pembangunan
untuk mengurangi pengangguran yang menjadi beban bangsa
Indonesia.
Dengan ditunjang adanya wirausaha yang ulet dan handal
akan memantapkan pembangunan di Indonesia. Jadi para wira
usaha merupakan profesi penunjang pembangunan nasional.
Sebenarnya untuk menjadi wirausaha bukan hanya mencakup
bidang swasta saja, tetapi berlaku pula bagi mereka yang aktif di
bidang usaha milik negara atau patungan. Peranan wirausaha sangat
penting dan menentukan masa depan bangsa dan negara.
Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai kemampuan (abbility) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan
inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan pengertian
kreatifitas di sini adalah berfikir sesuatu yang baru sedang
keinovasian adalah bertindak melakukan sesuatu yang baru.
29
Di bawah ini akan disajikan beberapa definisi enterpreneurship atau
wirausaha antara lain menurut :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenal
produk baru, menentukan era produksi baru, menyusun operasi
untuk pengadaan produk baru, memasarkan serta mengatur
permodalan operasinya.
2. Berdasarkan Lampiran Instruksi Presiden No. 4 tahun 1995
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya, cara kerja, teknologi dan prouksi baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
3. Menurut Raymond Kao
Kewirausahaan adalah orang yang menciptakan kemakmuran dan
proses peningkatan nilai tambah, melalui inkubasi gagasan
memadukan sumber daya dan membuat gagasan menjadi
kenyataan.
4. Pengertian umum
Wira usaha atau enterpreneur adalah orang - orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan atau
peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna memastikan
kesuksesannya.
Jadi pengertian wirausaha adalah seorang inovator yang
mempunyai kemampuan menemukan produk, metode, dan
tekhnologi baru serta mampu memadukan dan mengelola segala
sumber daya untuk memberikan manfaat atau nilai tambah secara
optimal bagi dirinya, perusahaan, masyarakat, bangsa dan
negaranya.
30
B. Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara
umum ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bidang
bisnis yang secara garis besarnya adalah :
1. Bidang usaha pertanian (agriculture) meliputi usaha
pertanian, kehutanan, perikanan dan perkebunan.
2. Bidang usaha pertambangan (mining) meliputi usaha galian
pasir, galian tanah, batu dan bata.
3. Bidang usaha publikasi (manufacturing) meliputi usaha
industri, assemblasi dan sintetis.
4. Bidang usaha konstruksi (constructions) meliputi usaha
konstruksi bangunan, jembatan, pengairan dan jalan raya
5. Bidang usaha perdagangan (trade) meliputi usaha
perdagangan kecil (retailer), grosir, agen dan eksport - import.
6. Bidang usaha jasa keuangan (financial service) meliputi
usaha perbankan, asuransi dan koperasi.
7. Bidang usaha jasa perorangan (personal service) meliputi
usaha potong rambut, salon, laundry, catering.
8. Bidang jasa umum (public service) meliputi usaha
pengangkutan, pergudangan, wartel dan distribusi.
9. Bidang jasa wisata (tourism) meliputi jasa biro perjalanan
pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta penyediaan
sarana wisata.
C. Tujuan Kewirausahaan
Tujuan kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berbobot
2. Mewujudkan kemantapan dan kemampuan wiraswasta untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi
kewirausahaan yang handal dan tangguh
4. Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan
wirausaha dikalangan masyarakat yang mampu, handal dan
tangguh
31
D. Fungsi Wirausaha
Fungsi Wirausaha menurut Yuyun Wirasasmita (1982) :
1. Memperkenal barang baru atau kualitas barang baru yang
belum dikenal konsumen
2. Melaksanakan methode produksi baru dari penemuan ilmiah
baru.
3. Membuka suatu pemasaran baru.
4. Pembukaan suatu sumber dasar baru atau setengah jadi atau
sumber sumber yang masih harus dikembangkan.
E. Esensi Kewirausahaan (menurut Zimmer 1996 : 51)
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah
di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara
- cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Nilai tambah tersebut
diciptakan melalui berbagai cara - cara sebagai berikut :
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
2. Penemuan Pengetahuan Baru (discovering new knowledge)
3. Perbaikan produk dan Jasa yang sudah ada (improvising
existing product or service)
4. Penemuan cara - cara yang berbeda untuk menghasilkan
barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang
lebih sedikit (finding different ways of provinding more
goods and service with fewer resources)
F. Jiwa dan Rahasia Kewirausahaan
Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki
perilaku inovatif, kreatif, menyukai perubahan, kemajuan dan
tantangan. Sedangkan rahasia kewirausahaan terletak pada
kreatifitas dan keinovasian
32
G. Jenis - jenis Wirausaha
1. Wira usaha bisnis
Adalah mereka yang tekun dalam menggerakkan kebutuhan
selera masyarakat dan dapat menimbulkan kebutuhan baru dengan
jalan reklame, selalu memperhatikan barang - barang yang
mempunyai pasaran saat ini dan di masa yang akan datang mereka
selalu memperhatikan grafik penjualan.
2. Wira usaha sebagai orang vak
Adalah mereka yang mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu. Orang ini membaktikan profesinya dalam bidang tekhnik
dan melaksanakan penemuan - penemuan dan perbaikan kualitas
barang yang dihasilkan. Perhatian ditujukan dalam segi tekhnik
usaha yang dijalankan dan langganan yang diperoleh melalui mutu
barang, mutu prestasi yang lebih baik.
3. Wira usaha sebagai orang uang
Adalah orang yang menjalankan kegiatan menyalurkan dan
mengumpulkan dana yang bergerak dalam pasar uang dan pasar
modal.
4. Wira usaha sebagai manager
Adalah mereka yang dapat memajukan usahanya dengan
menggunakan bisnis dan memperhatikan serta memperhitungkan
dengan efisien .
5. Wira usaha sebagai sosial engineer
Adalah mereka sebagai pengusaha yang berusaha
meningkatkan para pekerjanya melalui karya sosial dan
mempertimbangkan moral atau kebenaran. Mereka berusaha
mengalihkan kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat
pertukaran personil terlalu cepat dan sering.
33
H. Gaya Manajemen Wirausaha
Ada dua pola dasar wirausaha yang merupakan gaya manajemen
wirausaha :
1. Wira usaha artisari yakni seseorang yang memulai usaha/
bisnisnya dengan keahlian teknis sebagai modal utama dan sedikit
pengetahuan bisnis. Dengan karakteristik sebagai berikut :
Bersikap kekeluargaan, memimpin usaha disamakan dengan
memimpin keluarga.
Enggan mendelegasikan wewenangnya
Menggunakan sedikit (satu atau dua) sumber modal dalam
mendirikan usaha
Membatasi strategi pemasarannya pada komponen harga
secara tradisional, kualitas dan reputasi perusahaan
Usaha penjualannya secara perorangan
Orientasi mereka singkat dengan sedikit perencanaan untuk
pertumbuhan atau perubahan di masa yang akan datang.
Contoh wirausaha artisari antara lain seorang ahli mekanik buka
bengkel di garasinya atau seorang ahli kecantikan buka toko
kecantikan dan sebagainya.
2. Wirausaha opportunities adalah seseorang yang memulai suatu
bisnis dengan keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan
tehnis. Karakteristik wira usaha opportunities adalah :
Menghindari sistem paternalistis
Mendelegasikan wewenang yang diperlukan bagi
pertumbuhan perusahaan
Menggunakan berbagai strategi pemasaran dan berbagai tipe
usaha penjualan
Mendapatkan permodalan lebih dari dua sumber
Merencanakan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan
datang.
34
I. Konsep Cara Berpenghasilan
Menurut Robert Kyosaki cara memperoleh penghasilan
seseorang ada yang disebut active income di mana seseorang kerja
keras dengan penghasilan yang terbatas yaitu employe (pekerja /
pegawai) dan self employe atau orang vak atau orang berprofesi
seperti dokter, konsultan san akuntan. Sedangkan yang lainnya
disebut passive income, mereka tergolong bekerja tidak terlalu
berat. Penghasilan datang sendiri dalam jumlah banyak seperti
pemilik perusahaan dan investor / pemilik modal.
Konsep cara berpenghasilan Robert Kiyosaki disebut The cash
flow quadrane yang digambarkan sebagai berikut :
E
Employe
B
Bussiness
S
Self Employe
I
Investor
Active income Passive income
J. Imbalan dan Tantangan Wirausaha
Imbalan yang diperoleh para wirausaha adalah :
1. Imbalan berupa laba
Para wirausaha dapat menentukan sendiri jumlah gaji /
pendapatan yang diperolehnya tanpa harus ada batasan gaji
standard untuk pekerjaan yang di standarisasi. Mereka
mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu
dan uang yang diinvestasikan, tetapi juga memberi imbalan yang
pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam
mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Jadi para wirausaha
menikmati laba yang optimal yang tidak sebanding dengan
pendapatan para pegawai atau pekerja profesi.
2. Imbalan berupa kebebasan
35
Para wirausaha mempunyai kebebasan untuk menjalankan
perusahaan, bebas menentukan arah dan tujuan perusahaan
mengambil rediko sendiri dan berhak memungut imbalan yang ada.
3. Imbalan berupa kepuasan menjalani hidup
Para wirausaha merasa puas mampu melaksanakan
bisnisnya sendiri karena mereka memulai bisnisnya sesuai dengan
impian dan angan - angan mereka sehingga mereka sangat
menikmati, mereka gembira dan ceria, dan mereka bangga dengan
bisnisnya yag sukses. Kepuasan yang mereka miliki baik berupa
materi maupun yang non materi yang mampu memberi manfaat dan
nilai tambah bagi dirinya, pegawainya, masyarakat lingkungannya,
bahkan bangsa dan negaranya.
Tantangan yang harus dihadapi oleh wirausaha adalah :
1. Tantangan berupa kerja keras
Karena mereka mempunyai pengharapan dan kebutuhan
yang tinggi dibandingkan kebanyakan orang maka mereka harus
bekerja keras untuk mewujudkan impiannya.
2. Tantangan tekanan emosional
Untuk mencapai apa yang mereka inginkan tidak jarang
mereka menghadapi berbagai rintangan persaingan yang ketat
ancaman kebangkrutan yang harus dihadapi dengan kepala dingin,
kesabaran, dengan kewaspadaan. Mereka harus mampu merubah
rintangan, ancaman menjadi peluang yang menguntungkan.
3. Tantangan resiko
Setiap langkah penerapan suatu strategi mempunyai suatu
resiko yang harus dihadapi perusahaan begitu kompleks maka
meminta tingkat komitmen dan pengorbanan yang tinggi agar dapat
memperoleh imbalan yang diinginkan.
36
K. Karakteristik Wirausaha ( menurut M Sar Borough dan
Thomas W Zimmer 1993 )
1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab
atas usaha yang dilakukannya.
2. Preference for moderate risk, yaitu memilih resiko yang
paling rendah daripada resiko tertinggi.
3. Confidence in their ability to succes, yaitu percaya akan
kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Desire for immediate feed back, yaitu selalu menghendaki
umpan balik yang segera.
5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras
untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang
lebih baik.
6. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan,
perspektif dan berwawasan jauh ke depan.
7. Skill at organizing, yaitu memiliki ketrampilan dalam
mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai
tambah
8. Value of achievement over money, yaitu selalu menilai
prestasi dengan uang.
L. Nilai Hakiki Dari Kewirausahaan
(Dr.Suryana M.Si 2001 : 15)
1. Self confidence ( percaya diri)
Adalah sikap dalam keyakinan seseorang dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas - tugasnya. Kepercayan diri
berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, keberanian,
ketekunan, semangat dan kerja keras dan kegairahan dalam
berkarya.
2. Berorientasi pada tugas
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil,
adalah seseorang yang selalu mengutamakan nilai - nilai motif
berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan. Tekad
37
kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai
dengan tekad yang kuat.
3. Keberanian mengambil resiko
Salah satu nilai utama kewirausahaan adalah kemauan dan
kemampuan mengambil resiko, karena selalu ingin jadi pemenang
dan memenangkan dengan cara yang baik.
Keberanian menanggung resiko tergantung kepada daya tarik
setiap alternatif, persediaan untuk rugi dan kemungkinan relatif
untuk sukses atau gagal
Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh
keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan dan
kemampuan untuk menilai risiko
4. Kepemimpinan
Seseorang yang berhasil mempunyai sifat kepemimpinan
kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih
dulu dan lebih menonjol, lebih cepat diterima oleh pasar.
Mempunyai kemampuan lebih cepat menangkap peluang - peluang
usaha yang menguntungkan.
5. Berorientasi ke masa depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang
memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena itu ia
selalu berkarya dan berkarya, selalu mencari peluang, tidak cepat
puas dengan keberhasilan yang sudah ada.
9. Keorisinilan, kreatifitas dan keinovasian
Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel merupakan unsur - unsur
keorisinilan. Ciri - ciri wirausaha yang inovatif dan kreatif adalah :
Tidak pernah puas dengan cara - cara yang dilakukan saat -
saat ini meskipun cara tersebut cukup baik.
Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
38
Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan
perbedaan.
M. Teori - Teori Untuk Mencapai Sukses
Di bawah ini akan di sajikan pendapat tentang cara - cara
untuk mencapai sukses, antara lain :
1. Menurut Ken Sudarto, tokoh periklanan, kiat mencapai
sukses adalah :
1. Dream big, yaitu mimpi besar atau cita tinggi
2. Start small, yaitu memulai usaha tidak harus dengan modal
besar
3. Act now, bahwa semua angan bisnis dan rencana bisnis yang
ada jangan di tunda pelaksanaan segera direalisasikan.
2. Menurut Eleanov Rosevelt, ibu negara Amerika, untuk meraih
masa depan yang baik beliau mengatakan The future belongs to
those who believe in the beauty of their dream. Yang berarti
masa depan hanya dimiliki oleh orang yang percaya pada
keindahan mimpi - mimpi mereka.
4. Menurut RH Wiyono MSR, mata rantai sukses digambarkan
sebagai berikut :
2
Potensi
3
Tindakan
1
Keyakinan
4
Hasil
Bahwa dengan keyakinan teguh seseorang akan
menggerakkan semua potensi dan tindakannya, dengan demikian
39
dia akan mencapai hasil yang maksimal yang akibatnya membuat
dia makin yakin lagi.
4. Menurut Paulus Winarto, ada lima ciri keunggulan wirausaha
1. Berani mengambil resiko
2. Menyukai tantangan
3. Punya daya tahan yang tinggi
4. Punya visi jauh ke depan
5. Selalu berusaha memberi yang terbaik
5. Menurut Reynold Kasali, ada lima prinsip penting yang harus
dipegang oleh wirausaha untuk meraih sukses yaitu :
6. Jaga reputasi
7. Tumbuh dari bawah
8. Konsentrasi
9. Anti kerumunan / ciptakan perbedaan
10. Modal hanya sebagai pelengkap
6. Menurut pendapat Purdi Chandra (pemilik Primagama
Group), ada tiga kata kunci keberhasilan, yaitu :
11. BODOL : Berani, Optimis Pakai Duit Orang Lain
12. BOTOL : Berani, Optimis Pakai Tenanga Orang Lain
13. BOBOL : Berani, Optimis Pakai Sistim Bisnis Orang
Lain
7. Pendapat Ray Sembel PHD, teori mencapai sukses harus
berpegang pada kata WISDOM = kebijaksanaan yang juga
kepanjangan dari :
- W = Watak = kenalilah dan kuasai diri, gali dan
kembangkan terus kelebihan dan keunggulan kita, jangan
berfokus pada kelemahan yang ada. Daya gunakan secara
maksimal apa yang kita miliki sampai sukses dapat diraih.
40
- I = Ingin = tetapkan keinginan dan tujuan kita. Hal ini penting
agar motivasi tetap terjaga. Tujuan ibarat magnit dalam hidup
sebagai arah dalam perjalanan hidup.
- S = Strategi = rancang cara - cara untuk mencapai tujuan
- D = Didik = senantiasa belajar dari kehidupan lebih formal,
jadilah manusia pembelajar sebagai alat untuk meningkatkan
kewaspadaan diri, belajar senantiasa berguru agar
memudahkan kita untuk mengatur strategi yang jitu agar
dapat meraih sukses.
- O = Otak / Otot = Seorang wirausaha harus mampu kerja
cerdas agar dengan pengorbanan tertentu dapat memperoleh
keuntungan maksimal. Bukan hanya kerja keras dengan hasil
yang sedikit.
- M = Management = mampu mengelola sumber daya ada dan
semua sarana - sarana management serta mampu membina
hubungan dengan masyarakat.
N. Menuju Kewirausahaan
Ada empat jalur menuju dunia usaha yang dapat dipilih
dalah satu dari tiga alternatif yang ada yaitu :
1. Memasuki bisnis keluarga
Bisnis keluarga mempunyai karakteristik dengan
pemilikannya atau keterlibatan lainnya dari dua orang atau lebih
anggota keluarga yang sama dalam kehidupan dan fungsi bisnisnya.
Keuntungan dari bisnis keluarga termasuk perjanjian kuat dari
anggota keluarga sampai pada suksesnya sebuah perusahaan dan
fokus pada pelanggan, pelayanan, kualitas dari tujuan jangka
panjang. Pendiri seringkali meninggalkan jejak mendalampada
perusahaan keluarga. Peran suami / istri pendiri sangat penting,
41
karena kadang kala berfungsi sebagai mediator dalam pertikaian
keluarga dan membantu mempersiapkan anak dalam berkarier di
dalam bisnis keluarga. Praktek manajemen yang baik adalah sama
pentingnya dengan hubungan antar keluarga di dalam
memfungsikan bisnis keluarga yang sukses.
2. Membuka bisnis baru
Ada beberapa alasan untuk memulai sebuah bisnis baru, adalah
sebagai berikut :
1. Menampilkan penemuan terbaru atau barang / jasa terbaru
yang dikembangkan
2. Mengambil keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau
layanan, pekerjaan, pemasok dan bankir yang ideal
3. Menghindari pendahuluan yang tidak diinginkan,
kebijaksanaan proses dan ikatan sah dari perusahaan yang
sudah ada yang tidak diinginkan.
Jenis - jenis ide untuk memulai suatu usaha :
Ide berupa pasar baru
Ide penemuan teknologi baru
Ide penemuan manfaat baru
3. Membeli bisnis yang sudah ada :
Ada beberapa alasan untuk membeli bisnis yang sudah ada yaitu :
Untuk mengurangi beberapa ketidak tentuan dan ketidak
tahuan yang harus dihadapi dalam memulai sebuah bisnis
dari latar belakang tersebut.
Untuk memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang
sedang berjalan dalam mengembangkan hubungan dengan
pelanggan dan pemasok.
Untuk mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan
dengan harga di bawah biaya untuk memulai sebuah bisnis
baru.
42
O. Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam
wirausaha, antara lain :
1. Tidak kompeten dalam managerial
2. Kurang pengalaman dalam bidang usaha yang dijalani
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap yang kurang sungguh - sungguh dalam berusaha
8. Tidak siap dengan perubahan - perubahan yang ada.
P. Cara Menghindari Kegagalan Wirausaha
Terdapat beberapa cara yang dapat diterapkan agar terhindar
dari kegagalan dalam berwira usaha. Cara tersebut antara lain :
1. Mengenal bisnis anda secara mendalam
2. Mengembangkan rencana bisnis secara matang
3. Mengelola sumber daya keuangan secara baik
4. Kemampuan memahami lapangan keuangan
5. Mengelola manusia secara efektif
6. memelihara semangat dan tekad yang kuat untuk mencapai
tujuan usaha
7. Tetap menjaga loyalitas dan tanggung jawab terhadap
kelanjutan usaha.
43
Q. Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha
Menurut Dan Ifeinhoft & Jhon F. Burgess, beberapa
karakteristik yang diperlukan untuk mencapai The Building Up Of
Enterpreneurial Success adalah sebagai berikut :
1. Take responsibility for succes
2. Develop relationship with customer, employers, supplier and
others.
3. Work hard witha sense of urgency
4. Plan, organize, follow through
5. Be willing to risk time and money
6. Have a bussines gool or vision
Untuk membangun wirausaha yang sukses :
Memiliki tujuan atau visi perusahaan
Bersedia mengambil terhadap resiko waktu dan uang
Buat rencana bisnis dan organisasi dan tuntaskan
Kerja keras dengan perasaan yang sangat mendesak
Menjalin dengan langganan pekerja daripada pekerja dan para
pemasok dan pihak lain.
Bertanggung jawab terhadap gagal atau suksesnya
perusahaan.
44
BAB III
PENCATATAN AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG
A. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya
membeli barang dan menjualnya kembali tanpa melakukan
pegolahan atau pengubahan bentuk terlebih dahulu. Berbeda
dengan perusahan industri, yaitu : perusahaan yang membeli barang
berupa bahan mentah yang perlu diolah terlebih dahulu untuk
mendapatkan barang jadi.baru kemudian dijual dengan harga yang
menguntungkan.
B. Pembagian Perdagangan
1. Berdasarkan kuantitas atau jumlah barang yang
diperdagangkan :
a. Pedagang besar atau grosir, yang menjual barang dalam
partai bebas (secara kodi, peti, ton, lusin, dsb)
b. Pedagang kecil atau pedagang eceran, yang menjual
barang dagangan secara eceran atau dalam jumlah kecil
kepada konsumen akhir
2. Berdasarkan hubungannya dengan pembeli :
a. Perdagangan langsung, di mana pihak penjual berhubugan
langsung dengan pembeli ( konsumen )
b. Perdagangan tidak langsung, di mana barang di jual
kepada pembeli melalui perantara.
3. Berdasarkan batas negara :
(a) Perdagangan dalam negri, di mana kegiatan pembelian
dan penjualan barang dagangan di dalam negeri
45
(b) Perdagangan luar negeri, di mana kegiatan pembelian
dan penjualan barang dagangan dari / ke luar negeri.
Perdagangan luar negeri meliputi :
- Impor, yakni kegiatan pembelian barang dagangan
dari luar negeri dan di jual ke dalam negeri
- Ekspor, yakni kegiatan pembelian barang dagangan
dari dalam negeri dan di jual ke luar negeri
- Transito, yakni kegiatan pembelian barang dari luar
negeri yang satu untuk dijual ke luar negeri yang lain
tetapi barang tersebut melalui negeri sendiri.
C. Persyaratan Dalam Perjanjian Jual Beli Barang
Untuk mencegah terjadi kesalah fahaman yang dapat
menimbulkan kegagalan dalam transaksi perdagangan barang
terlebih dahulu masing - masing pihak menyetujui dahulu
persyaratan perjanjian jual beli barang antara lain :
1. Syarat mutu atau kualitas barang :
- Sesuai dengan merk, model atau tipe barang yang
ditawarkan penjual atau sesuai permintaan pembeli
- Sesuai dengan contoh yang ditawarkan penjual atau sesuai
dengan permintaan pembeli.
2. Persyaratan penyerahan barang :
- FOB Shipping Point (Free on Board Shipping Point)
Penjual berkewajiban menyerahkan barang kepada
pembeli di gudang penjual sedangkan semua biaya
ditanggung oleh pembeli (termasuk biaya angkutan, biaya
kerusakan ataupun biaya asuransi ditanggung oleh
pembeli)
- FOB Destination Point (Free On Board Destination Point)
Penjual berkewajiban menyerahkan barang kepada
pembeli sampai di gudang pembeli dan biaya - biaya
semuanya ditanggung oleh penjual (termasuk biaya
46
pengangkutan, biaya kerusakan barang, atau biaya asuransi
ditanggung oleh penjual )
3. Syarat pembayaran
Syarat pembayaran adalah persyaratan penetapan waktu atau
jangka pembayaran yang menjadi kewajiban pembeli setelah
menerima barang dari penjual. Persyaratan pembayaran ini biasa
digabungkan dengan ketentuan besarnya potongan penjualan
kepada pembeli.
Syarat pembayaran yaitu :
- Kontan (tunai), adalah syarat pembayaran yang dilakukan
secara langsung pada saat barang diterima oleh pembeli.
- Kredit, adalah syarat yang ditetapkan oleh penjual kepada
pembeli dimana pembeli tidak berkewajiban membayar
secara lengkap / seketika barang diterima tapi baru
berkewajiban membayar dalam jangka waktu tertentu
Persyaratan pembayaran biasanya langsung ditulis pada faktur
sebagai berikut :
(1) n/30 artinya pembayaran paling lambat 30 hari sesudah
tanggal transaksi, n = netto = n/30 harga netto dengan
pembayaran paling lambat 30 hari
(2) n/EOM, artinya harga netto dengan pembayaran paling
lambat akhir bulan
(3) n/10 EOM, artinya pembayaran paling lambat 10 hari
sesudah akhir bulan dengan harga netto
(3) 2/10, n/30 artinya penjual berkewajiban memberi potongan
2% kepada pembeli bila pembayaran dilaksanakan selambat -
lambatnya 10 hari setelah tanggal transaksi dan pembali
berkewajiban melunaskan hutangnya paling lambat 30 hari.
4. Ketidakcocokan barang
47
Apabila barang dagangan yang diterima si pembeli tidak
memenuhi syarat mutu baik disebabkan terjadi kerusakan ataupun
kadaluarsa atau menurunnya kualitas barang tersebut maka dapat
dikembalikan (di retur) atau dimintakan pengurangan harga
D. Jenis transaksi perusahaan dagang
Jenis transaksi yang sering terjadi di dalam perusahaan
dagang pada saat pembelian dan penjualan barang adalah sebagai
berikut :
1. Membeli barang dagangan dengan tunai
2. Membeli barang dagangan dengan kredit
3. Mengembalikan barang yang dibeli
4. Menerima potongan pembelian
5. Membayar beban angkut pembelian
6. Menjual barang dagangan dengan tunai
7. Menjual berang dagangan dengan kredit
8. Menerima kembali barang yang sudah dijual
9. Memberi potongan penjuala
10. Membayar beban angkut penjualan
Guna memperlancar usaha dalam perdagangan barang dilakukan
pula transaksi sebagai berikut :
1 Membayar beban gaji
2. Membayar beban iklan
3. Membayar beban bunga
4. Menerima pendapatan bunga
E. Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang
Pencatatan transaksi perusahaan dagang dapat dilaksanakan
dalam dua bentuk catatan yaitu pencatatan di dalam jurnal umum
dan pencatatan di dalam jurnal khusus.
48
1. Pencatatan transaksi perusahaan dagang di dalam jurnal
umum :
(a) Jurnal pembelian barang dengan tunai
Contoh : 12 Mei 1995 di beli tunai dari PT Waras Farma
separtai Mikelan tablet dengan harga RP 1.200.000,-
dalam jurnal umum dicatat : Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-12 Pembelian Rp. 1.200.000 -
Kas - Rp. 1.200.000
(b) Jurnal pembelian barang dengan kredit
Contoh : 13 Mei 1995 dibeli dari PT Sehat Farma
separtai Abdec dengan harga Rp. 2.500.000, syarat 4/10,
n/30 dalam jurnal umum dicatat : Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-13 Pembelian Rp. 2.500.000 -
Utang dagang - Rp. 2.500.000
Perhatian !
Pembelian barang dagangan menyebabkan persediaan harta
barang dagangan bertambah, tetapi dalam jurnla yang didebet
bukan perkiraan barang daganga, melainkan perkiraan
pembelian.
(c) Jurnal pengembalian barang yang sudah dibeli
Contoh : 20 Mei 1995 dikirim kembali kepada PT Sehat
Farma sebagian Abdec yang dibeli tgl 13/5/95 yang lalu
seharga Rp 50.000,- karena rusak. Dalam Jurnal umum
dicatat : Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-14 Utang dagang Rp. 50.000 -
Retur Pembelian & - Rp. 50.000
Pengurangan Harga
49
(d) Jurnal potongan pembelian
Contoh : 20 Mei 1995 dibayar kepada PT Sehat Farma,
pembelian tanggal 13/5/95 yang lalu dengan syarat 4/10,
n/30. Dalam jurnal umum dicatat :
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-20 Utang dagang Rp. 2.450.000 -
K a s - Rp. 2.352.000
Potongan Pembelian Rp. 98.000
(b) Jurnal Pembayaran beban transport pembelian
1. Contoh : 21 Mei 1995 dibayar Rp. 30.000,- yaitu beban
angkut kalthrocin yang dibeli tgl 17/5/95 yang lalu.
Dalam jurnal umum di catat :
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-21 Beban angkut pembelian Rp. 30.000 -
K a s - Rp. 30.000
2. Jika membayar beban transport itu dilakukan bersamaan
dengan pembelian barang, maka jurnalnya dapat dipisah
ataupun disatukan dengan pembelian.
Contoh ; 22 Mei 1995 dibeli tunai separtai Trivexan
dengan harga Rp 770.000,- FOB Shipping point. Beban
angkut sebesar Rp 30.000,- dibayar. Dalam jurnal umum
dicatat :
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-22 Pembelian Rp. 770.000 -
Beban angkut pembelian Rp. 30.000 -
K a s Rp. 800.000
50
Jika beban angkut dan pembelian disatukan pencatatannya,
maka jurnal umum menunjukkan :
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-22 Pembelian Rp. 800.000 -
K a s - Rp. 800.000
(f) Jurnal penjualan barang dengan tunai
Contoh : 23 Mei 1995 dijual tunai kepada Apotek Murni
separtai Viccillin-s dengan harga Rp. 3.000.000,-
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-23 K a s Rp. 3.000.000 -
Penjualan - Rp. 3.000.000
(g) Jurnal penjualan dengan kredit
Contoh : 24 Mei 1995 dijual kepada toko obat segar,
separtai Contrexin dengan harga Rp. 480.000,- syarat
3/10, n/30. Jurnalnya :
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-24 piutang dagang Rp. 480.000 -
Penjualan - Rp. 480.000
(h) Jurnal penerimaan kembali barang yang sudah dijual
Contoh : 25 Mei 1995 diterima kembali dari Toko Obat
Segar sebagian contrexin yang dijual tgl 24/5/95 yang
lalu seharga Rp. 30.000,- karena rusak. Jurnalnya :
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-25 Retur penjualan &
Pengurangan harga
Rp. 30.000 -
Piutang dagang - Rp. 30.000
51
(i) Jurnal potongan penjualan
Contoh : 30 Mei 1995 diterima pelunasan dari Toko Obat
Segar mengenai penjualan tgl 24/5/95 yang lalu, syarat
3/10, n/30. Jurnalnya :
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Mei-30 K a s Rp. 436.500 -
Potongan penjualan Rp. 13.500 -
Piutang dagang - Rp. 450.000
(j) Jurnal beban transport penjualan
Penjualan barang yang syarat penjualannya FOB
destination point menunjukkan bahwa serah terima
barang dilakukan di tempat pembeli. Berarti pula penjual
menanggung beban angkut barang dari tempatnya sampai
di tempat pembeli.
Dalam hal ini penjual mencatatnya dalam perkiraan
Bebab angkut penjualan (debet) dan dalam perkiraan kas
(kredit), apabila penjualannya dilakukan tunai, atau
dalam perkiraan utang dagang (kredit) apabila
penjualannya dilakukan dengan kredit. Jadi jurnalnya
sebagai berikut :
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Beban angkut penjualan …… -
K a s - ……
( jika penjualannya tunai) - Rp. 450.000
atau
Beban angkut penjualan ……….. -
Piutang dagang - ………
( jika penjualannya dengan
kredit )
52
Latihan :
1. Susunlah jurnal umum untuk transaksi - transaksi berikut ini :
Juni 2 Dibeli dari PD Basar sejumlah Polycrol forte
Rp. 600.000,- syarat 4/10, n/30.
3 Dijual kepada sdr Hardini separtai Fucidin Ointment
dengan harga Rp.150.000,- syarat 2/10, n/30
6 Untuk digunakan di kantor dibeli sebuah mesin tulis
baru seharga Rp 175.000
9 Dibeli dari Toko Merak dengan syarat EOM : kertas
pembungkus Rp. 75.000,- dan kantong plastik
Rp. 20.000
11 Dikembalikan kepada Toko Merak kertas pembungkus
yang tidak sesuai dengan pesanan, seharga Rp.
15.000,-
14 Dibeli tunai dari PBF Pati separtai Benadryl Syrup
dengan harga Rp. 660.000
15 Dibayar kepada perusahaan angkutan cepat
Rp. 25.000,- yaitu biaya mengangkut Benadryl dari
PBF Pati.
17 Dijual tunai kepada sdr. Supit Fucidin ointment yang
tidak cocok dengan pemesanan sejumlah Rp. 25.000,-
22 Dijual mesin tik kantor yang sudah tua seharga
Rp. 60.000,-
24 Dilunasi faktur Toko Merak tanggal 9/6 yang lalu
26 Diterima pelunasan faktur tanggal 3/6 yang lalu dari
sdr Hardini.
2. Jurnalkanlah transaksi - transaksi berikut ini untuk PBF Melati :
Augt 2 Dibeli dari PT Darja sejumlah Meclomen seharga
Rp.150.000,- dengan termyn 2/15, n/30
5 Dijual kepada Apotek Mawar sejumlah Banndoclin
dengan harga Rp. 300.000,- syarat 2/10, n/30
7 Dijual perkas meclomen seharga Rp. 200.000,- franco
toko pembeli
10 Dibayar sewa kantor Rp. 50.000
53
Augt 11 Diterima kembali karena rusak, sebagian Banndoclin
yang dijual kepada Apotek Mawar, seharga
Rp. 75.000
12 Dibeli kontan dari PT Darja, Kanamycin seharga
Rp. 230.000,-
15 Diterima dari Apotek Mawar, pembayaran faktur
penjualan tanggal 5/8 yang lalu
18 Dibayar biaya angkut barang yang dijual tanggal 7/8
yang lalu
20 Dijual dengan 3/15, n/30 kepada RS Sari di Bandung
macam - macam obat dengan jumlah faktur
Rp. 2.130.000
23 Dibeli dari PT Fari dengan 3/15, n/30 : alat tulis
kantor Rp. 78.000,- lemari etalase Rp. 240.000,- dan
Erythrocin Rp. 350.000,- Biaya angkut Rp.10.000,-
dibayar.
24 Dibayar untuk iklan diharian Warta Pagi
Rp. 600.000,-
26 Diterima dari RS Sari pembayaran faktur kami tanggal
20/8 yang lalu
28 Dibayar gaji karyawan bulan ini Rp. 250.000,-
30 Dibeli perangko dan materai Rp. 15.000,- dan
sejumlah Kentricid Rp. 285.000,-
3. Catatlah dalam jurnal umum, transaksi selama bulan Jnuari 1994
untuk PD Mekar.
Jan 1 Diterima dari RD Jaya, cek BRI Rp. 785.000,- sebagai
pembayar faktur kami bulan lalu sebesar
Rp. 800.000,-
3 Dibeli dari Fa. Budi, Mylanta forte seharga
Rp. 1.870.000,- dengan syarat 3/10,n/30
5 Dibeli lemari toko Rp. 1.400.000,- franco gudang
penjual, dibayar dengan cek BCA
6 Dibayar biaya transport barang yang dibeli tanggal 5/1
yang lalu sebesar Rp. 20.000,-
54
8 Dijual Mylanta forte kepada Apotek Aneka
Rp. 1.630.000,- syarat 2/10, n/30
9 Diterima kembali dari Apotek Aneka sebagian
Mylanta forte seharga Rp. 27.000,-
10 Dibayar kepada Fa. Budi dengan cek BCA sebagai
pelunas faktur pembelian tanggal 3/1 yang lalu
13 Dibayar untuk pemasangan iklan Rp. 70.000,- dan
pembelian materai Rp. 15.000,-
14 Dibeli dari PD Parti separtai peralatan kesehatan
seharga Rp. 1.860.000,- EOM, uang muka
Rp. 50.000,- dibayar.
16 Dikirimkan nota debet Rp. 20.000,- kepad PD Parti
untuk pengembalian sebagian peralatan kesehatan
yang rusak.
19 Diterima dari Apotek Aneka cek BNI, pelunas faktur
kami tgl 8/1 yang lalu.
22 Dijual kepada Dr. Suti seperangkat alat kesehatan
seharga Rp. 275.000,- dan sejumlah obat - obatan
seharga Rp. 880.000,- n/10, EOM uang muka
Rp. 25.000,- diterima.
27 Dibayar sewa ruangan Toko bulan ini Rp. 250.000,-
29 Dibayar kepada PD Patri fakturnya tgl 14/1 yang lalu
30 Diterima dari Dr. Suti pelunas faktur kami tgl 22/1 cek
BNI Rp. 1.000.000,- dan sisanya berupa uang kontan.
31 Dibayar gaji pegawai tata usaha Rp. 150.000,- dan gaji
pegawai bagian penjualan Rp. 250.000
4. Bukukanlah dalam jurnal umum transaksi yang dilakukan PD
Mega selama bulan Maret 1996 berikut ini :
55
Maret 1 Membeli barang dagangan dengan tunai
Rp. 4.350.000,-
2 Menjual barang dagangan kepada Toko Kijang
Rp. 2.560.000,- faktur no 72, syarat 2/10, n/30.
3 Membayar tagihan biaya angkut pembelian barang
tgl 1/3 yang lalu sebesar Rp. 60.000
4 Membeli barang dagangan dari CV Sugih & co
Rp. 7.300.000,- untuk ini di tanda tangani wesel/giro
bilyet per 25/3 yang akan datang.
5 Menjual kontan barang dagangan Rp. 6.200.000,-
6 Disetujui pengurangan harga Rp. 150.000,- dengan
mengirimkan nota kredit no. NK 21 kepada Toko
Kijang
9 Membeli minitruk colt untuk keperluan operasi
perusahaan Rp. 17.500.000,- uang muka dibayar
Rp. 4.000.000
10 Menerima cek dari Toko Kijang pelunas faktur
tgl 2/3 yang lalu
11 Menjual barang dagangan kepada Toko Kancil
Rp. 6.450.000,- faktur no 73, syarat 2/10, n/30
12 Membayar wesel / giro bilyet atas CV Sugih tgl 4/3
yang lalu
14 Membeli dengan kredit dari Toko Rusa barang
dagangan seharga Rp. 8.200.000,- 2/15, n/60
15 Dikirim nota debet no. ND 22 Rp. 240.000,- kepada
Toko Rusa untuk barang dikembalikan karena cacat.
17 Menjual barang dagangan seharga Rp. 5.700.000,-
kepada koperasi Suka-suka, faktur no. 74, 2/15, n/60
19 Menjual barang dagang Rp. 8.575.000,- kepada
langganan.
20 Membeli barang dagang Rp. 8.800.000,-
dari CV. Sugih & co 2/10, n/30
21 Kepada CV Sugih & co dikirimkan nota debet
no.ND 23 untuk barang yang rusak sejumlah
56
Rp. 120.000
23 Menjual barang dagang Rp. 2.400.000,- kepada
Sdr. Arifin, 3/10, n/30, faktur no. 75
25 Membayar kepada Toko Rusa, faktur tgl 14/3
yang lalu.
26 Menerima cek dari Toko Kancil pelunas faktur
tgl 11/3 yang lalu.
27 Menerima pelunasan faktur tgl 23/3 yang lalu dari
Sdr. Arifin.
28 Membayar faktur tgl 20/2 yang lalu.CV.Sugih & co
29 Membeli perlengkapan keperluan toko Rp. 300.000,-
30 Membayar :
Gaji dan upah karyawan ................. Rp. 760.000,-
Rekening listrik bln ini ………… Rp. 56.000,-
Rekening telepon bulan lalu ……… Rp. 142.000,-
Iuran keamanan …………………… Rp. 20.000,-
Jumlah .......................................... Rp. 960.000,-
2. Jurnal Khusus Perusahaan Dagang
(a) Pengertian jurnal khusus
Jurnal khusus adalah buku harian jurnal yang mempunyai
format terdiri dari banyak kolom yang sengaja dibuat
sesuai dengan kebutuhan untuk mencatat transaksi yang
sama dan terjadi secara berulang - ulang serta posting ke
buku besar hanya dilakukan setiap akhir periode tertentu
cocok digunakan oleh perusahaan besar.
(b) Perbedaan jurnal khusus dengan jurnal umum
57
Jurnal khusus Jurnal Umum
1 Format jurnal :
Disesuaikan dengan kolom -
kolom yang diperlukan dalam
mencatat transaksi sejenis
1 Format jurnal :
Terdiri atas tanggal perkiraan /
keterangan, Ref dan jumlah yang
terdiri dari Debet dan Kredit
2 Pencatatan :
Transaksi dicatat sesuai dengan
jenisnya dalam beberapa jurnal
yang sesuai
2 Pencatatan :
Semua transaksi dicatat hanya
pada satu jurnal
3 Posting ke perkiraan buku besar :
Jurnal ke perkiraan buku besar
dilakukan secara berkala,
misalnya setiap akhir bulan tetapi
tidak menutup kemungkinan
setiap dua minggu atau bahkan
perminggu
3 Posting ke perkiraan buku besar :
Posting jurnal ke perkiraan buku
besar dilakukan setiap hari, setiap
terjadi transaksi.
4 Penggunaan jurnal khusus :
Di gunakan pada perusahaan yang
besar dimana transaksi sejenis
sering terjadi sehingga memerlu-
kan pencatatan khusus.
4 Penggunaan jurnal umum :
Cocok digunakan untuk
perusaha-an dagang yang masih
kecil.
(c) Manfaat jurnal khusus
- Memungkinkan pembagian pekerjaan (spesialisasi)
- Memudahkan posting ke perkiraan buku besar
- Memungkinkan pengendalian intern yang lebih besar.
- Menghemat biaya
(d) Macam dan fungsi jurnal khusus
58
No Macam - macam
jurnal khusus
Fungsi jurnal khusus
1 Jurnal Pembelian Untuk mencatat pembelian , barang dagangan atau
barang lainnya secara kredit
2 Jurnal
Pengeluaran Kas
Untuk mencatat pembayaran kas dengan tujuan
apapun seperti pembelian barang dagangan secara
kontan, pembayaran utang dagang, pembayaran
beban secara kontan dan pembayaran prive.
3 Jurnal Penjualan Untuk mencatat segala penjualan barang dagangan
secara kredit
4 Jurnal
Pengeluaran Kas
Untuk mencatat semua penerimaan kas dari sumber
manapun seperti penjualan barang dagangan
kontan, penerimaan bunga, pendapatan sewa dan
Penerimaan tagihan piutang
(e) Jurnal Pembelian
1. Bentuk jurnal pembelian Uraian/
Perkiraan
D e b e t Kredit
Pembelian Perlengkapan Serba serbi Utang dagang
Ref Jumlah Perkiraan
2. Contoh : PD Dina selama bulan Februari 1995
melakukan transaksi berikut :
Febr 9 Dibeli dari Fa.Yana barang dagangan Rp. 350.000,-
3/10, n/30
18 Dibeli dengan syarat 2/10, n/30 dari Toko Delima
barang dagangan Rp. 180.000,- dan dari CV Harin
perlengkapan seharga Rp. 220.000,-
27 Dibeli dari PT Mitra dengan syarat 4/10, n/30 :
59
perlengkapan toko Rp. 230.000,- dan peralatan
Rp. 370.000,-
3. Hasil pencatatan jurnal pembelian : Debet Kredit
Tgl Uraian Pembe- Perleng- Serba serbi Utang
lian kapan Ref Jumlah Perkir. dagang
Feb-09 Fa.Yana 350.000 - - - 350.000 18 Toko Delima 180.000 - - - 180.000
CV Harun - 220.000 - - 220.000 27 PT Mitra - 230.000 370.000 Peraltn 600.000
530.000
450.000
370.000
-
1.350.000
(f) Jurnal pengeluaran kas
1. Bentuk jurnal pengeluaran kas Tgl Uraian Debet Kredit
Utang dagang Pembelian Serba serbi Kas Potongan pembelian
Ref Jml Perkir
2. Contoh : PD Dina selama bulan februari 1995
melakukan transaksi berikut ini :
Feb 3 Dibeli kontan : Peralatan toko Rp. 225.000,- dan barang
dagangan Rp. 725.000,-
5 Dibayar dimuka premi asuransi Rp. 400.000,- setahun
8 Dibeli dari toko Senang barang dagangan Rp. 920.00,-
12 Dibayar kepada Fa.Yana fakturnya per 9/2 yang lalu
potongan tunai 3 % Rp. 350.000
15 Dibayar gaji tengah bulanan Rp. 150.000,- dan utang
kepada Sdr. Bisri Rp. 300.000,-
60
3. Hasil pencatatan jurnal pengeluaran kas :
Jurnal Pengeluaran Kas
Debet Kredit
Tgl Uraian Utang Pembe- Serba serbi Kas Pot.Pemb
Dagang lian Re
f
Jml Perkir
Feb-03 - - 725.000,- 225.000,- Peralatan 950.000,- -
5 Premi
Assur.
- - 400.000,- Assur. dibyr
dimuka
400.000,- -
8 Pemb. tunai - 920.000,- - - 920.000,- -
12 Fa.Yana 350.000,- - - - 339.500,- 10.500,-
15 Bisri 300.000,- - 150.000,- Beban Gaji 450.000,- -
650.000,-
1.645.00
0
775.000,-
-
3.059.50
0
10.500,-
(g) Jurnal Penjualan
1. Bentuk jurnal penjualan
Jurnal Penjualan Tgl Uraian Ref Syarat Didebet : Piutang dagang
Dikredit: Penjualan
Contoh :
PD Dina selama bulan Februari 1995 melakukan transaksi berikut :
Feb 5 Dijual barang dagangan dengan syarat 2/10, n/20 kepada
Toko Mulia Rp. 125.000,- dan Sdr Nuning Rp. 240.000,-
11 Dijual kepada PT Arum barang dagang Rp. 860.000,-
3/15, n/30
15 Dijual kepada CV Diana barang dagangan seharga Rp.
900.000,- syarat 2/10,n/30. Uang muka Rp. 50.000,-
kami terima
61
18 Dijual barang dagangan kepada Toko Murah
Rp. 630.000,- syarat 3/10,n/30 dan kepada Sdr.Arin
dengan tunai Rp. 180.000,-
23 Dijual barang dagangan dengan 3/15,n/30 kepada PD
Serimpi Rp. 90.000,- dan kepada PT Putri Rp.320.000,-
Tgl Uraian Ref Syarat Debet : Piutang Kredit : Pembelian
Feb-05 Toko Mulia 2/10,n/30 125.000,- 125.000,-
Nuning 2/10,n/30 240.000,- 240.000,-
11 PT Arum 3/15,n/30 860.000,- 860.000,-
15 CV Diana 2/10,n/30 850.000,- 850.000,-
18 Toko Murah 3/10,n/30 630.000,- 630.000,-
23 PD Serimpi 3/15,n/30 90.000,- 90.000,-
PT Putri 3/15,n/30 320.000,- 320.000,-
3.115.000,- 3.115.000,-
(h) Jurnal penerimaan kas
1. Bentuk jurnal penerimaan kas :
Tgl Uraian/
Perkiraan
Ref D E B E T K R E D I T
Kas Potng
Penjln
Piutg
Dgang
Penjl
n
Juml Ref Perkiraa
n
2. Contoh soal :
Feb 2 Diterima dari PD Satya pelunasan tagihan kami
Rp.440.000,-
10 Diterima dari Sdr. Nuning pelunas faktur tgl 5/2 yang
lalu sebesar Rp. 240.000,- 2/10,n/30.
12 Dijual tunai barang dagangan seharga Rp. 270.000,-
62
19 Diterima cek BNI dari PT Arum pelunas faktur tgl 11/2
yang lalu Rp. 860.000,- 3/15,n/30
20 Dijual tunai peralatan bekas seharga Rp. 40.000,-
27 Diterima dari CV.Diana cicilan I dari penjualan tgl 11/2
sebesar Rp. 150.000,-
28 Diterima dari Sdr.Kusna sewa ruangan bulan ini
Rp. 100.000,-
3. Hasil pencatatan jurnal penerimaan kas
Jurnal Penerimaan Kas
DEBET KREDIT
Tgl Uraian /
Perkiraan
Kas Potgn
Penjln
Piutg
Dagng
Penjln
Serba - serbi
Ref Juml Perkiraan
Feb-02 PD Satya 440.000 - 440.000 - - -
10 Nuning 235.200 4.800 240.000 - - -
12 Tunai
penjualan
270.000 - - 270.000 - -
19 PT Arum 834.200 25.800 860.000 - - -
20 Peralatan
bekas
40.000 - - - 40.000 Peralatan
27 CV Diana 150.000 - 150.000 - - -
28 Sewa ruangan 100.000 - - - 100.000 Pendapat-
an
2.069.400 30.600 1.690.00
0
270.000 140.000
(i) Pencatatan jurnal umum
Seperti telah dijelaskan diatas, meskipun sudah ada buku -
buku jurnal khusus, namun buku jurnal umum masih tetap
dipergunakan. Maksudnya untuk membukukan transaksi -
transaksi yang tidak dapat dibukukan dalam buku jurnal
63
khusus. Buku jurnal umum biasanya ditutup pada akhir
periode akuntansi. Sedangkan postingnya dilakukan tidak
berkala bersama posting buku - buku jurnal khusus.
Contoh :
Feb 6 Dijual kepada Sdr Bakir perlengkapan yang sudah tidak
dipakai seharga Rp. 25.000,- n/5, EOM
19 Dikembalikan kepada Toko Delima barang dagangan
yang dibeli tgl 18/2 yang lalu seharga Rp. 10.000,-
karena rusak.
20 Dibeli sebuah truk seharga Rp. 20.000.000,- untuk
membayarnnya diambil pinjaman dari BNI atas jaminan
truk itu.
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Feb-06 Piutang dagang 25.000,- -
Perlengkapan - 25.000,-
19 Utang dagang 10.000 -
Retur pembelian & PH - 10.000,-
20 Kendaraan 20.000.000,- -
Utang bank - 20.000.000,-
Latihan Jurnal Khusus
1. Catatlah transaksi berikut ini dalam : Jurnal Pembelian,
Jurnal Pengeluaran Kas dan Jurnal umum.
Augt 2 Dibeli dari PT Dupa barang dagangan Rp. 2.500.000,-
faktur no.21, syarat 4/10,n/30.
4 Diterima dari PT Agung penagihan faktur angkutan
barang yang kami beli dari PT Dupa sebesar
Rp. 75.000,-
5 Dikirimkan kepada PT Dupa nota debet untuk barang
64
dagangan yang kami kembalikan karena cacat
seharga Rp. 100.000,-
10 Dibayar kepada PT Dupa dengan cek BBD pelunas
faktur no. 21
14 Dibeli dari Toko Eka perlengkapan kantor
Rp. 175.000,- syarat 4/10,n/30
15 Dibeli dari PT Dankos barang dagangan
Rp. 3.300.000,- dibayar dengan cek BBD.
17 Dibeli dari Fa.Sri & co barang dagangan
Rp. 4.200.000,- faktur no. 22, 4/10,n/30
18 Dibayar kepada PT Agung faktur angkutan barang yang
dibeli Rp. 120.000,- dari Fa. Sri
20 Dibayar : sewa toko bulan ini Rp. 400.000,- biaya iklan
Rp. 130.000,- dan biaya lainnya Rp. 45.000,-
22 Dibeli dari PT Dumex barang dagangan
Rp. 2.700.000,- syarat 4/10,n/30.
26 Dibayar kepada Toko Eka dengan cek BBD faktur tgl
14/8 yang lalu.
27 Dibayar kepada PT Agung Rp. 180.000,- yaitu biaya
angkut barang yang dibeli dari PT Dumex 22/8 yang
lalu.
29 Dikembalikan kepada PT Dumex sebagian barang yang
dibeli tgl 22/8 yang lalu. Seharga Rp. 200.000,- karena
rusak.
30 Dilunasi pembelian tgl 22/8 yang lalu kepada
PT Dumex.
31 Dibayar gaji pegawai bulan agustus Rp. 1.250.000,-
2. Transaksi berikut ini dicatat dari PD Suka di Bandung selama
bulan Juli 1995. Anda diminta membukukannya ke dalam Jurnal
Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal Umum.
Juli 1 Juli Setoran modal sebesar Rp. 6.000.000,- dari Sdr.
Suka.
3 Dijual kepada PT Arco barang dagangan
Rp. 12.600.000,- syarat 3/10,n/30
65
6 Diterima dari BDN pinjaman sebesar Rp. 4.000.000,-
10 Dijual tunai kepada Apotek Utari : barang dagangan
seharga Rp. 7.780.000,-
12 Dijual barang dagangan kepada PT Kenrose, syarat
2/15, EOM seharga Rp. 11.300.000,-
13 Diterima dari PT Arco pelunasan faktur tgl 3/7 yang
lalu.
18 Dijual kepada Sdr. Karno dengan syarat 2/15,n/30 :
Barang dagangan Rp. 8.800.000,- dan peralatan bekas
Rp. 60.000,-
20 Diterima kembali dari Sdr. Karno sebagian barang
dagangan yang rusak diperjalanan Rp. 70.000,-
24 Dijual kepada PD Harsen barang dagangan
Rp. 14.200.000,- : 3/10,n/30
30 Diterima pelunasan faktur tgl 18/7 yang lalu dari
Sdr. Karno.
31 Diterima cek BDN dari PT Kenrose pelunasan faktur
tgl 12/7.
3. Catatlah transaksi berikut dalam Jurnal Pembelian, Jurnal
Penjualan, Jurnal Kas Keluar, Jurnal Kas Masuk dan Jurnal Umum
untuk bulan Mei 1995.
Mei 1 Dibeli barang dagangan dari Fa.Faritex Rp. 3.240.000,-
syarat 3/10,n/30.
3 Diterima dari Medco pelunasan tagihan kami
Rp. 4.160.000,-
4 Dibayar kepada PT Sanbe Farma utang kami 4/4 yang
lalu sebesar Rp. 1.840.000,-
5 Dibeli dari PT Soho barang dagangan Rp. 4.450.000,-
3/10, EOM
7 Dijual kepada Toko Obat Mina barang dagangan
Rp. 2.360.000,- syarat 2/15,n/30
8 Diterima dari Apotek Utama pelunasan tagihan
Rp. 3.300.000,-
10 Dibeli dari PD Mulya : barang dagangan
66
Rp. 2.800.000,- dan perlengkapan Rp. 120.000,- syarat
3/10,n/30
11 Dikirimkan nota kredit kapada Toko Obat Mina untuk
barang yang kami terima kembali seharga Rp. 60.000,-
12 Diterima nota debet dari PD Mulya untuk barang
dagangan yang kami kirimkan kembali seharga
Rp. 100.000,-
13 Dibayar kepada PT Soho pelunasan fakturnya
tgl 5/5 yang lalu.
14 Dijual tunai kepada Toko Triputri peralatan yang tidak
dipakai Rp. 650.000,-
16 Dibeli tunai dari CV Widya barang dagangan
Rp. 4.150.000,-
17 Dijual kepada Combiphar barang dagangan
Rp. 2.700.000,- dengan syarat 2/10,n/30
18 Dibeli dari Fa.Permana barang dagangan
Rp. 1.400.000,- dengan syarat 3/10,n/30.
20 Diterima pembayaran faktur tgl 7/5 dari Toko Obat
Mina.
22 Dilunasi faktur PD Mulya tgl 10/5 yang lalu.
24 Dijual kepada Toko Kramat barang dagangan
Rp. 2.700.000,- dengan syarat 2/15,n/30
27 Diterima pembayaran faktur tgl 17/5 yang lalu dari
Combiphar.
28 Dibeli tunai dari Toko Darto : perlengkapan kantor
harga Rp. 45.000,- dan perlengkapan toko Rp. 55.000,-
30 Dijual barang dagangan kepada Sdr.Yana
Rp. 4.200.000,- dengan syarat 2/10,n/30.
31 Dibayar :
Gaji pegawai …………………… Rp. 650.000,-
Sewa kantor …………………….. Rp. 500.000,-
rekening listrik bln Mei 1995 …… Rp. 150.000,-
Premi ass bln Juni s/d Des 95 …… Rp. 300.000,-
Jumlah Rp. 1.600.000,-
67
BAB IV
PENGGOLONGAN TRANSAKSI AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG
A. Posting Jurnal Umum ke Buku Besar
Cara posting jurnal umum perusahaan dagang ke buku besar
pada prinsipnya sama dengan cara posting jurnal umum perusahaan
jasa ke buku besar. Untuk lebih jelas di sajikan contoh sebagai
berikut :
Diterima informasi Neraca sebuah perusahaan sebagai berikut :
Per Mei 1995
1 Kas Rp. 7.000.000 6 Utang dagang Rp. 2.000.000
2 Piutang dagang Rp. 3.000.000 7 Utang Bank Rp. 10.000.000
3 Perlengkapan Rp. 1.500.000 8 Modal P Rp. 53.000.000
4 Peralatan Rp. 3.500.000
5 Gedung Rp. 50.000.000
Rp. 65.000.000 Rp. 65.000.000
Transaksi selama bulan Mei adalah sebagai berikut :
Tahun 1995 :
Mei 12 Dibeli tunai dari PT Waras Farma separtai Makelan
tablet dengan harga Rp. 1.200.000,-
13 Dibeli dari PT Sehat Farma separtai Abdec Drops
dengan harga Rp. 2.500.000 syarat 4/10,n/30
14 Dikembalikan kepada PT Sehat Farma sebagian Abdec
Drops yang dibeli tanggal 13/5/1995 yang lalu seharga
Rp. 50.000,- karena rusak.
20 Dibayar kepada PT Sehat Farma pembelian tanggal
13/5/1995 yang lalu dengan syarat 4/10,n/30
21 Dibayar Rp. 30.000,- yaitu beban angkut Kalthrocin
yang dibeli tanggal 17/5/1995 yang lalu
22 Dibeli tunai separtai Trivexan tablet dengan harga
Rp. 770.000,- FOB Shipping point, beban angkut
68
sebesar Rp. 30.000,- langsung dibayar kepada
perusahaan angkutan
23 Dijual tunai kepada Apotik Murni separtai Viccilin
Capsul dengan harga Rp. 3.000.000,-
24 Dijual kepada Toko Obat Segar, separtai Contrexin
tablet dengan harga Rp. 480.000,- syarat 3/10,n/30
25 Diterima kembali dari Toko Obat Segar sebagian
Contexin tablet yang dijual tanggal 24/5/1995 yang
lalu seharga Rp. 30.000,- karena rusak.
30 Diterima pelunasan dari Toko Obat segar mengenai
penjualan tanggal 24/5/1995 yang lalu, syarat 3/10,n/30.
Jurnal Umum adalah sebagai berikut :
Jurnal Umum Hal.: 1 Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
1995
Mei 1 Kas 101 7,000,000
Piutang 102 3,000,000
Perlengakapan 103 1,500,000
Peralatan 131 3,500,000
Gedung 132 50,000,000
Utang dagang 201 2,000,000
Utang Bank 202 10,000,000
Modal P 301 53,000,000
Mei 12 Pembelian 501 1,200,000
Kas 101 1,200,000
Mei 13 Pembelian 501 2,500,000
Utang dagang 201 2,500,000
Mei 14 Utang dagang 201 50,000
Retur pembelian 502 50,000
& pengurangan harga
Hal. : 2 Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Mei 20 Utang dagang 201 2,450,000
69
Kas 101 2,352,000
Potongan pembelian 503 98,000
Mei 21 Beban angkut pembelian 504 30,000
Kas 101 30,000
Mei 22 Pembelian 501 770,000
Beban angkut pembelian 504 30,000
Kas 101 800,000
Mei 23 Kas 101 300,000
Penjualan 401 300,000
Mei 24 Piutang dagang 102 480,000
Penjualan 401 480,000
Mei 25 Retur penjualan dan 402 30,000
pengurangan harga
Piutang dagang 102 30,000
Mei 30 Kas 101 436,500
Potongan penjualan 403 13,500
Piutang dagang 102 450,000
Jumlah 10,990,000 10,990,000
Posting Jurnal Umum ke Buku Besar
Kas No. 101 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 1 1 7.000.000 - 7.000.000 -
12 1 - 1.200.000 5.800.000 -
20 2 - 235.200 3.448.000 -
21 2 - 30.000 3.418.000 -
22 2 - 800.000 2.618.000 -
23 2 300.000 2.918.000
30 2 436.500 - 4.154.000 -
Piutang Dagang No. 102 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
70
1995
Mei 1 1 3.000.000 3.000.000 -
24 2 480.000 3.480.000 -
25 2 30.000 3.450.000 - 30 2 450.000 -
Perelengkapan No. 103 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 1 1 1.500.000 1.500.000
Peralatan No. 131 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 1 1 3.500.00 3.500.00
Gedung No. 132 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 1 1 50.000.000 50.000.000
Utang Dagang No. 201 Saldo
71
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 1 1 2.000.000 2.000.000
13 1 2.500.000 4.500.000
14 1 50.000 4.450.000
20 2 2.450.000 2.000.000
Utang Bank No. 202 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 1 1 1.000.000 1.000.000
Modal P No. 301 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 1 1 53.000.000 53.000.000
Pembelian No. 501 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 12 1 1.200.000 1.200.000
13 1 2.500.000 3.700.000
22 2 770.000 4.470.000
Retur Pembelian & Pengurangan Harga No. 502 Saldo
72
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 14 50.000 50.000
Potongan Pembelian No. 503 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 20 98.000 98.000
Beban Angkut Pembelian No. 504 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 21 30.000 30.000
Penjualan No. 401 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 24 480.000 480.000
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga No. 402 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 25 30.000 30.000
Potongan Penjualan No. 403 Saldo
73
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
1995
Mei 30 13.500 13.500
B. Posting Jurnal Khusus ke Buku Besar Induk
Posting Jurnal Khusus dilakukan secara berkala yaitu setiap
akhir minggu atau akhir bulan. Untuk keperluan posting ini, lebih
dulu semua buku Jurnal Khusus harus dibuatkan rekapitulasinya :
Semua lajur uang dijumlah - jumlahkan dan ditutup dengan garis
rangkap.
Jumlah - jumlah inilah yang dipindahkan atau di posting ke
perkiraan - perkiraan buku besar. Jadi posting itu dilakukan secara
berumpun / kolektif, bukan lagi setiap transaksi atau seayat demi
seayat.
1. Posting jurnal pembelian
Langkah - langkahnya sebagai berikut :
a. Jumlahkan lajur - lajur uang yang ada dalam jurnal pembelian
b. Buatlah rekapitulasi jurnal pembelian
c. Bukalah buku besar perkiraan : pembelian, perlengkapan dan
perkiraan - perkiraan - perkiraan lainnya yang dicatat dalam
lajur serba - serbi.
d. Pindahkan jumlah - jumlah hasil rekapitulasi ke dalam
perkiraan buku besar, kecuali jumlah lajur serba - serbi.
e. Isi lajur, ref di perkiraan buku besar dengan JB .. .. (singkatan
Jurnal Pembelian halaman ………… )
f. Tuliskan nomor kode perkiraan yang telah diposting, dibawah
tiap jumlah rekapitulasi , sedangkan untuk jumlah - jumlah
yang ada dilajur serba serbi nomor kode ini ditulis di lajur
Ref.
g. Dibawah ini jumlah rekapitulasi dari lajur serba - serbi
cantumkan tanda cek ( v ), sebab jumlah ini tidak diposting.
Contoh :
74
Jurnal Pembelian Debet Kredit
Tgl Uraian Syarat Ref Pembe- Perleng- Ref Serba - serbi Utang
lian kapan Jumlah Perkiraan dagang
Feb 9 Fa. Yana 3/10, n/30 350,000 350,000
18 Toko Delima 2/10, n/30 180,000 180,000
CV Harum 2/10, n/30 220,000 220,000
27 PT Mitra 4/10, n/30 230,000 112 370,000 Peralatan 600,000
530,000 450,000 370,000 1,350,000
501 104 V 201
Rekapitulasi Jurnal Pembelian No
Urut
No
Perkiraan
Nama Perkiraan Debet Kredit
1 Pembelian 530,000
2 Perlengkapan 450,000
3 Peralatan 370,000
4 Utang dagang 1,350,000
Jumlah 1,350,000 1,350,000
Perkiraan Buku Besar setelah Posting
Pembelian Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JB 1 530,000 530,000
Perlengkapan No. 104 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JB 1 450,000 450,000
75
Peralatan No. 112 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JB 1 370,000 370,000
Utang dagang No. 201 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JB 1 1,350,000 1,350,000
2. Posting Jurnal Pengeluaran Kas
Langkah - langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Jumlahkan lajur - lajur uang yang ada dalam Jurnal
Pengeluaran Kas.
b. Buatlah rekapitulasi jurnal pengeluaran kas.
c. Bukalah Buku Besar Perkiraan : utang dagang, pembelian dan
perkiraan - perkiraan lainnya yang dicatat dalam lajur serba
serbi
d. Pindahkan jumlah - jumlah hasil rekapitulasi ke dalam
perkiraan - perkiraan buku besar, kecuali jumlah lajur serba -
serbi. Jumlah - jumlah di lajur serba serbi dipindahkan satu
persatu.
e. Isi lajur Ref. Diperkiraan buku besar dengan JKK …
(singkatan Jurnal Kas Keluar halaman ……. )
f. Tuliskan nomor kode perkiraan yang telah diposting, dibawah
tiap jumlah rekapitulasi, sedangkan untuk jumlah - jumlah
yang ada di lajur serba - serbi nomor kode ini ditulis di lajur
Ref.
76
g. Di bawah jumlah rekapitulasi dari lajur serba serbi
cantumkan tanda cek ( v ), sebab jumlah ini tidak diposting.
Contoh :
Jurnal Pengeluaran Kas Debet Kredit
Tgl Uraian Ref Utang Pembe- Serba - serbi Potongan
Dagang lian Ref Jumlah Perkiraan Kas Pembelian
Feb 3 Tunai 725,000 112 225,000 Peralatan 950,000
5 Premi
asuransi
113 400,000 Assr. Dbyr
dimuka
400,000
8 Tunai
920,000
920,000
12 Fa. Yana 350,000 339,000 10,500
Jumlah
dipindah
350,000
1,645,000
625,000 2,069,500 10,500
Jumlah
pindahan
350,000
1,645,000
625,000 2,069,500 10,500
15 Gaji
pegawai
300,000 601 150,000 Beban gaji 450,000
650,000
1,645,000
775,000 3,059,500 10,500
201 501 V 101 503
Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas No.
Urut
No.
Perkiraan
Uraian Debet Kredit
77
1 Utang dagang 650,000
2 Pembelian 1,645,000
3 Peralatan 225,000
4 Assr. dbyr dimuka 400,000
5 Beban gaji 150,000
6 Kas 3,059,500
7 Potngan pembelian 10,500
Jumlah 3,070,000 3,070,000
Perkiraan buku besar setelah posting : Utang Dagang No. 201
Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JKK 2 650,000 650,000
Pembelian No. 501
Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JKK 2 1,645,000 1,645,000
Peralatan No. 112
Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JKK 2 225,000 225,000
Persekot asuransi (assuransi dibayar dimuka) No. 113 Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JKK 2 400,000 400,000
78
Beban gaji No. 601
Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JKK 2 150,000 150,000
Kas No. 101
Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JKK 2 3,059,500 3,059,500
Potongan pembelian No. 503
Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit
Feb 28 JKK 2 10,500 10,500
3. Posting Jurnal Penjualan
Langkah - langkahnya sebagai berikut :
a. Jumlahkan lajur jumlah dari Buku Jurnal Penjualan, dan
kemudian tutuplah rekapitulasinya dengan garis rangkap.
b. Buatlah rekapitulasi jurnal penjualan.
c. Bukalah buku besar perkiraan : Piutang dagang dan
penjualan.
d. Pindahkan rekapitulasi Buku Jurnal Penjualan ke debet
perkiraan piutang dagang dan ke kredit perkiraan penjualan.
79
e. Isilah lajur Ref. Diperkiraan - perkiraan itu dengan JJ.............
( singkatan Jurnal Jual halaman ………….. )
f. Tuliskan nomor kode piutang dagang dengan nomor kode
penjualan di bawah rekapitulasi buku jurnal penjualan.
Contoh :
Jurnal Penjualan Tgl Uraian Ref Syarat D = Piutang D
K = Penjualan
Feb -05 Toko Mulia 2/10,n/30 125.000
Nuning 2/10,n/30 240.000
11 PT Arum 3/15,n/30 860.000
15 CV Diana 2/10,n/30 850.000
18 Toko Murah 3/10,n/30 630.000
23 PD Serimpi 3/15,n/30 90.000
PT Putri 3/15,n/30 320.000
Jumlah 3.115.000
Rekapitulasi Jurnal Penjualan 103/401 No.Urut No.Perkiraan Uraian Debet Kredit
1 Piutang dagang 3.115.000
2 Penjualan 3.115.000
Jumlah 3.115.000 3.115.000
Perkiraan Buku Besar setelah posting :
Piutang Dagang No.Urut Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
28-Feb JJ 3 3.115.000 - 3.115.000 -
Penjualan No.Urut Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
28-Feb JJ 3 - 3.115.000 - 3.115.000
80
4. Posting Jurnal Penerimaan Kas
Langkah - langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Jumlahkan lajur - lajur uang yang ada dalam Buku Jurnal
Penerimaan Kas
b. Buatlah rekapitulasi penerimaan kas
c. Bukalah buku besar perkiraan : Kas, Potongan Penjualan,
Piutang dagang, dan perkiraan - perkiraan lainnya yang
dicatat dalma lajur serba - serbi.
d. Pindahkan jumlah - jumlah hasil rekapitulasi Jurnal
Penerimaan kas ke dalam perkiraan - perkiraan buku besar,
kecuali jumlah lajur serba serbi.
e. Jumlah - jumlah di lajur serba - serbi dipindahkan satu
persatu. Isi lajur Ref. Di perkiraan buku besar dengan JKM
……….. ( singkatan Jurnal Kas Masuk halaman ……….. )
f. Tuliskan nomor kode perkiraan yang telah diposting, dibawah
tiap jumlah rekapitulasi : sedangkan untuk jumlah - jumlah
yang ada di lajur serba - serbi nomor kode ini ditulis di lajur
Ref.
g. Di bawah jumlah rekapitulasi dari lajur serba - serbi
cantumkan tanda cek ( v ), sebab jumlah ini tidak di posting.
Contoh :
Jurnal Penerimaan Kas Debet Kredit
Serba - serbi
81
Tgl Uraian Re
f
Kas Pot. Penj. Piutang
Dagang
Penj. Ref Jumlah Perkiraan
2/2 PD Satya 440.000 - 440.000 - - -
10 Nuning 325.200 4.800 340.000 - - -
12 Tunai 270.000 - - 270.000 - -
19 PT Arum 834.200 25.800 860.000 - - -
20 Peralatan 40.000 - - - 40.000 Peralatn
27 CV Diana 150.000 - 150.000 - - -
28 Sw Ruangn 100.000 - - - 100.000 Pendapatan
2.069.40
0
30.600 1.790.000 270.000 140.000 -
101 402 103 401 V
Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas No.Urut No.Perkiraan Uraian Debet Kredit
1 Kas 2.069.400 -
2 Potongan penjualan 30.600
3 Piutang dagang - 1.790.000
4 Penjualan - 270.000
5 Peralatan - 40.000
6 Pendapatan - 100.000
Jumlah 2.100.000 2.100.000
Perkiraan – Perkiraan Buku Besar Setelah Posting :
Kas No.101 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
28-Feb JKM 4 2.069.400 2.069.400
Potongan Penjualan No.402 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
82
28-Feb JKM 4 30.600 30.600
Piutang dagang No. 103 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
28-Feb JKM 4 1.690.000 1.690.000
Penjualan No. 401 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
28-Feb JKM 4 270.000 270.000
Peralatan No. 112 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
28-Feb JKM 4 400.000 400.000
Pendapatan No. 602 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
28-Feb JKM 4 100.000 100.000
Latihan :
1 Buku jurnal Pembelian yang disusun sebuah toko pada akhir
bulan Mei 1992 menunjukkan rekapitulasi sebagai berikut :
Debet : Pembelian Rp. 12.465.700
83
Perlengkapan Toko
Peralatan Toko
Serba - serbi : Prive Sunarti
Rp.
Rp.
Rp.
74.400
650.000
326.000
Kredit : Utang dagang Rp. 3.516.100
Postingkanlah ke perkiraan Buku Besar yang sesuai !
2 Rekapitulasi Buku Jurnal Penjualan : Rp. 10.846.800
Tunjukkan bagaimana postingnya dalam buku besar.
3 Rekapitulasi Buku Jurnal Pengeluaran Kas pada akhir bulan
Maret 1993 adalah sbb :
Utang dagang
Pembelian
Serba - serbi :
Perlengkapan Toko
Peralatan Toko
Persekot asuransi
Gaji pegawai
Potongan pembelian
K a s
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
6.724.000
7.240.600
660.000
1.800.000
340.000
625.000
263.200
10.402.900
Postingkan rekapitulasi itu ke dalam perkiraan buku besar.
4 Rekapitulasi Buku Jurnal Penerimaan Kas pada 30 Juni 1993
adalah sebagai berikut :
Kas
Potongan penjualan
Piutang dagang
Penjualan
Serba serbi :
Modal Bakri
Peralatan Kantor
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
19.392.500
683.250
9.354.000
4.430.750
5.000.000
1.300.000
5 Akhir September 1994 Jurnal Penjualan berjumlah
Rp. 21.365.000 berkaitan dengan penjualan kredit ini, selama
bulan September 1994 telah terjadi transaksi sbb :
Sept 05 Dikirimkan nota kredit No.NK 007 kepada Firma Ogut
84
& co untuk pengembalian separtai Calarex seharga
Rp. 75.600 karena cacat
14 Dikirimkan nota kredit No.NK 008 kepada PT Jojon
untuk pengembalian separtai Ebalin seharga Rp. 80.000
yang rusak
27 Dikirimkan nota kredit No.NK 009 kepada Toko Soleh
untuk pengembalian separtai Abdelyn seharga
Rp.275.000 yang tidak cocok dengan pesanan.
Diminta : a. Catatlah ketiga transaksi tsb.ke dalam buku jurnal.
b. Postingkan semua transaksi itu ke dalam buku besar.
6 Postingkan ketiga buku jurnal berikut ke dalam perkiraan buku
besar yang sesuai!
Jurnal Pembelian Halaman 23 Tgl Uraian Syarat Ref Debet Kredit
Pemblian Perlengk Serba - serbi Utg dgng
Ref Jumlah Perkir
3/5 PT Darya n/30 2.000.00
0
- - 2.000.000
10 Kalbe Farm 2/10EOM - - 3.000.00
0
Peralatn 3.000.000
21 PT Mecosin 2/10,n/30 4.000.00
0
- - 4.000.000
30 PT Meiji Ind 4/10,n/30 - 1.000.00
0
- 1.000.000
(…..) (….) (….) - (….)
Jurnal Pengeluaran Kas No. 27
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Utg dgg Pemblian Serba - serbi Kas Pot.Pemb
85
Ref Jumlah Perkiraan
3/3 Tunai - 1.000.00
0
- - 1.000.00
0
-
7 Bunga
Bank
- - 60.000 Bbn Bunga 60.000 -
11 Kenrose - 2.400.00
0
- - 2.400.00
0
-
20 Kalbe
farma
3.000.00
0
- - - 2.940.00
0
60.000
31 Gaji
pegawai
- - 350.000 Bbn Gaji 350.000 -
(……..) (………) (………) (………) (……….)
7 Kerjakanlah posting dari buku - buku jurnal berikut ini dalam
perkiraan - perkiraan buku besar yang sesuai !
Jurnal Pembelian Halaman : 16
Tgl Uraian Ref Syarat Jumlah
Apr-03 PT Otto 2/10,n/30 1.200.000,-
9 Nicholas 2/10,n/30 2.240.000
14 Parke Davis 3/15,n./30 960.000
22 PT Pharos Ind 2/10,n/30 1.850.000
28 Toko Obat Mutiara 3/10,n/30 660.000
(…../…….)
Jurnal Penerimaan Kas Halaman 14
Debet Kredit
Tgl Uraian Re
f
Serba - serbi
Kas Pot.Penj Piutg Dgg Penjualn Re
f
Jml Perkiraan
4/11 Fa.Sulis&co 1.400.00
0
- 1.400.000 - - -
5 Rhode Pauling 2.548.00
0
52.000 2.600.000 - - -
13 Tunai 750.000 - - 750.000 - -
20 PT Pfizer 2.744.00
0
56.000 2.800.000 - - -
27 Alat Bekas 340.000 - - - 340.000 Peralatn
30 TO Mutiara 1.250.00
0
- 2.250.000 - - -
86
(….) (……) (…….) (……) (……)
8 Pada tanggal 1 Mei 1995 buku besar PD Gunung Putri antara
lain mencatat perkiraan - perkiraan berikut dengan saldo :
111 Kas D Rp. 600.000
112 Piutang dagang D Rp. 1.200.000
113 Perlengkapan D Rp. 830.000
121 Peralatan kantor D Rp. 4.250.000
211 Utang dagang K Rp. 7.680.000
212 Wesel bayar Rp. -
411 Penjualan Rp. -
412 Retur penjualan Rp. -
413 Potongan penjualan Rp. -
511 Pembelian Rp. -
512 Retur pembelian Rp. -
513 Potongan pembelian Rp. -
Selama bulan Mei 1995 telah terjadi transaksi sebagai berikut :
Mei 1 Dijual kepada PD Fajar dengan syarat 2/15,n/30 separtai
barang dagangan Rp. 3.000.000 faktru no.221
3 Dibeli dari PT Surya separtai barang dagangan
Rp. 4.500.000 syarat 3/10,n/30
6 Dibeli dari fa.Dina & co perlengkapan seharga
Rp. 250.000 yang dibayar dengan cek BNI no.3443
10 Dijual kepada Toko Wisesa dengan syarat 2/10,n/30
separtai barang dagangan Rp. 7.600.000 faktur no. 222
11 Dibeli dari PT Utama barang dagangan seharga
Rp. 5.800.000 syarat 3/10,n/30
14 Diterima dari PD Fajar pembayaran faktur no.221
tgl 1/5 yang lalu
15 Dibeli dari PT Daya alat kantor Rp. 3.200.000
syarat n/30
17 Dikirimkan kembali kepada PT Utama sebagian barang
dagangan yang cacat seharga Rp. 200.000
20 Dijual kepada PD Perkasa dengan syarat EOM barang
dagangan seharga Rp. 10.500.000
87
21 Diterima kembali dari PD Perkasa sebagian barang yang
dijual tgl tgl 20/5 yang lalu.seharga Rp. 500.000
22 Diterima cek BNI no.4446 dari Toko Wisesa, pembayar
faktur no.222 tgl 10/5 yang lalu
23 Dibayar kepada Hanny dengan cek BNI no.3444
Rp.2.750.000
25 Dijual kontan barang dagangan seharga Rp. 3.600.000
27 Dijual kepada CV Puti & co barang dagangan
Rp. 8.800.000 uang muka Rp. 500.000 diterima.
Sisanya dengan syarat n/30
31 Diterima pinjaman dari BNI sebesar 15.000.000 untul
ini ditanda tangani surat wesel yang jatuh tempo 31 /7
yang akan datang.
Diminta :
a. Membukukan transaksi tersebut diatas dalam buku - buku
Jurnal Khusus dan jurnal umum. Buatlah pula rekapitulasinya
per 31 Mei 1995.
b. Postingkan ke dalam perkiraan - perkiraan buku besar yang
perlu.
C. Buku Besar Pembantu
Perkiraan utang dagang dan piutang dagang dalam buku besar
menjelaskan beberapa jumlah utang yang masih harus dibayar oleh
perusahaan dan berapa pula piutang yang masih harus ditagih, pada
sast tertentu. Kedua perkiraan - perkiraan buku besar itu tidak dapat
menjelaskan secara rinci, kepada siapa saja perusahaan berutang
dan berpiutang serta berapa besar utang dan piutang itu masing -
masing. Karena itulah diperlukan buku besar pembantu.
Setiap perkiraan buku besar umum yang memiliki buku besar
pembantu (semacam utang dagang dan piutang dagang) disebut
perkiraan pengendali atau perkiraan kontrol, atau buku besar
induk.
Tidak semua perkiraan buku besar umum memiliki buku besar
pembantu. Biasanya selain untuk utang dagang dan piutang dagang,
88
buku besar pembantu juga digunakan untuk persediaan barang,
perlengkapan, peralatan dan sebagainya.
Sebagai contoh, berikut ini gambaran perkiraan pengendali dan
buku besar pembantunya :
Perkiraan
Pengendalian
(Buku Besar Induk)
Buku Besar Pembantu
Perkiraan Pembantunya
terdiri dari :
Utang Dagang Buku Utang 1. Firma Yana
2. Toko Delima
3. CV Harun
4. PT. Mitra, dst
Piutang Dagang Buku Piutang 1. Toko Mulia
2. Sdr. Nuning
3. PT. Arum
4. CV Diana, dst.
Persediaan Barang Buku Persediaan 1. Anicol
2. Bekamycetin
3. Chloramex
4. Dellamecytin, dst.
Dalam buku kita ini kita hanya mempelajari Buku Utang dan Buku
Piutang.
Sebagai sumber pencatatan untuk buku besar pembantu
dapatlah dipergunakan dua hal sebagai berikut :
1. Tembusan dokumen / bukti pencatatan dicatat dalam buku besar
pembantu dan atau
2. Berdasar pembukuan yang sudah dilakukan dalam jurnal khusus.
Cara ini sekaligus merupakan kontrol terhadap pencatatan dalam
jurnal khusus yang bersangkutan.
89
Hubungan antara buku besar umum dengan buku besar
pembantu, dapat digambarkan dengan bagian berikut ini :
Dikerjakan setiap hari Dikerjakan berkala setiap :
Akhir bulan
Akhir tahun
Dokumen
transaksi
Jurnal Buku
Besar
Neraca
Saldo
Laporan
Keuangan
Hasilnya harus sama
Buku
Besar
Pembantu
Daftar
Saldo
Dikerjakan
berkala
setiap
akhir bulan
Dikerjakan setiap hari berdasarkan tembusan
dokumenn transaksi
D. Buku Besar Pembantu Utang
Buku besar pembantu untuk utang (disebut Buku Utang) berisi
rincian perkiraan - perkiraan yang menunjukkan kepada siapa
perusahaan berutang dan berapa besarnya masing - masing.
Dokumen mengenai pembelian yang dilakukan dengan kredit,
setiap hari harus dicatat sebagai berikut :
1. Ketika terjadi pembelian dengan kredit dicatat :
a. Dalam buku jurnal pembelian, berdasar dokumen transaksi (
faktur pembelian )
b. Dalam buku utang, yaitu pada perkiraan yang berkaitan
berdasar tembusan faktur pembelian.
90
2. Ketika terjadi pembelian retur dicatat :
a. Dalam buku jurnal umum, berdasar dokumen transaksi
(nota debet)
b. Dalam buku utang, yaitu pada perkiraan yang berkaitan
berdasar tembusan nota debet.
c.
3. Ketika terjadi pembayaran utang dagang dicatat :
a. Dalam buku jurnal pengeluaran Kas, berdasar dokumen
transaksi ( kuitansi pembayaran )
b. Dalam buku utang, yaitu pada perkiraan yang berkaitan
berdasar tembusan kuitansi pembayaran.
Sebagaimana dijelaskan di atas, pencatatan dalam Buku Utang
dapat juga dilakukan melalui Buku Jurnal Khusus (yaitu Buku
Pembelian )
Caranya : setelah nomor bukti diposting ke Buku Utang, cantumkan
tanda cek / check mark (v) di lajur Ref pada buku jurnal pembelian.
Sebagai gambaran, berikut ini diperlihatkan pencatatan dalam Buku
Jurnal Khusus ( Jurnal Pembelian dan Jurnal Pengeluaran Kas ) dan
dalam Buku Besar Pembantu ( Buku Utang ).
Buku Jurnal Khusus
Jurnal Pembelian Halaman : 1 Tgl Uraian Syarat Re
f
Debet Kredit
Pembel Perlengk Re
f
Serba - serbi Utg dgng
Jumlah Perkir
9/2 Fa.Yana 3/10,n/30 v 350.000 - - - 350.000
18 Toko Delima 2/10,n/30 v 180.000 - - - 180.000
CV Harun 2/10,n/30 v - 220.000 - - 220.000
27 PT Mitra 4/10,n/30 v - 230.000 11
2
370.000 Peralatn 600.000
530.000 450.000 370.000 - 1.350.000
501 104 v 201
Jurnal Pengeluaran Kas Halaman : 2
91
Tgl Uraian Re
f
Debet Kredit
Utg dgng Pembel Ref Serba - serbi
Jml Perkir Kas Pot.Pemb
3/2 Tunai - 725.000 112 225.000 Peralatan 950.000 -
5 Premi ass - - 113 400.000 Pers.ass 400.000 -
8 Tunai - 920.000 - - 920.000 -
12 Firma Yana v 350.000 - - - 339.000 10.500
15 Sdr.Bisri v 300.000 - 601 150.000 Beban gaji 450.000 -
650.000 1.645.00
0
775.000 3.059.500 10.500
201 501 v 101 503
Buku Besar Pembantu
Buku Utang
Pembukuannya dilakukan setiap hari berdasar Buku Jurnal
Pembelian dan Jurnal Pengeluaran Kas
Bisri No. 201.1 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
01-Feb Saldo v - - - 300.000
15 1 300.000 - - -
Firma Yana No. 201.2 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
09-Feb 1 - 350.000 - 350.000
12 2 350.000 - - -
Toko Delima No. 201.3 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
92
Debet Kredit
18-Feb 1 - 180.000 - 180.000
CV Harun No. 201.4 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
18-Feb 1 - 220.000 - 220.000
PT Mitra No. 201.5 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
27-Feb 1 - 600.000 - 600.000
Pada akhir bulan, dari buku utang dibuat ikhtisar yang
dinamakan Daftar Saldo Buku Utang yang hasilnya harus sama
dengan saldo perkiraan Utang Dagang di buku umum. Daftar saldo
yang dibuat dari buku utang tersebut di atas, akan tampak sebagai
berikut :
Daftar Saldo Buku Utang
Bulan Februari 200.......
Nomor Nama dan Alamat Jumlah
1 Toko Delima 180.000
2 CV Harun 220.000
3 PT Mitra 600.000
1.000.000
Jumlah daftar saldo ini yang harus sama dengan saldo perkiraan
utang dagang di buku besar umum.
93
E. Buku Besar Pembantu Piutang
Buku besar pembantu untuk piutang (disebut Buku Piutang)
berisi rincian perkiraan - perkiraan yang menunjukkan kepada siapa
perusahaan berpiutang dan berapa besarnya masing - masing.
Dokumen mengenai penjualan yang dilakukan dengan kredit,
setiag hari harus dicatat sebagai berikut :
1. Ketika terjadi penjualan dengan kredit :
a. Dalam buku jurnal penjualan, berdasar dokumen transaksi
(faktur penjualan)
b. Dalam buku piutang, yaitu pada perkiraan yang berkaitan
berdasat tembusan faktur penjualan.
2. Ketika terjadi penjualan retur di catat :
a. Dalam buku jurnal umum berdasar dokumen transaksi (nota
kredit)
b. Dalam buku piutang, yaitu pada perkiraan yang berdasar
tembusan nota kredit.
3. Ketika terjadi pelunasan piutang dagang dicatat :
a. Dalam buku Jurnal Penerimaan Kas, berdasar dokumen
transaksi (tembusan kuitansi pembayaran )
Pencatatan dalam buku piutang dapat juga dilakuakn melalui
buku jurmal khusus (yaitu buku jurnal penjualan).
Caranya : setelah nomor bukti diposting ke buku Piutang
cantumkan tanda cek / check mark (v) di lajur Ref pada buku jurnal
penjualan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diperlihatkan
pencatatan dalam buku jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas
(keduanya sebagai jurnal khusus) dan dalam buku piutang (sebagai
buku besar pembantu)
Buku Jurnal Khusus
94
Jurnal Penjualan Halaman : 3 Tgl Uraian Ref Syarat D=Piutang D
K=Penjualan
05-Feb Toko Mulia v 2/10,n/30 125.000
Nuning v 2/10,n/30 240.000
11 PT Arum v 3/15,n/30 860.000
15 CV Diana v 2/10,n/30 850.000
18 Toko Murah v 3/10,n/30 630.000
23 PD Serimpi v 3/15,n/30 90.000
PT Putri v 3/15,n/30 320.000
3.115.000
103/401
Jurnal Penerimaan Kas Halaman : 4 Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Kas Pot.Penj Piutg.dgg Penj serba - serbi
Ref Jml Perkir
2/2 PD Satya v 440.000 - 440.000 - - -
10 Nuning v 235.200 4.800 240.000 - - -
12 Tunai 270.000 - - 270.000 - -
19 PT Arum v 834.200 25.800 860.000 - - -
20 Peralatn 40.000 - - - 112 40.000 Peralatn
27 CV Diana v 150.000 - 150.000 - - -
28 Sw Ruang 100.000 - - - 100.000 Bbn sewa
2.069.000 30.600 1.690.000 270.000 140.000 -
101 402 103 401 v
Buku Besar Pembantu
Buku Piutang
95
Pembukuannya dilakukan setiap hari berdasar Buku Jurnal
Penjualan dan Jurnal Penerimaan Kas
PD Satya No.103.1 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
1-Feb Saldo v - - 440.000 -
2 4 - 440.000 - -
Toko Mulia No. 103.2 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
5-Feb 3
125000 - 125.000 -
Nuning No. 103.3 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
5-Feb 3 240.000 - 240.000 -
10 4 - 240.000 - -
PT Arum No. 103.4 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
11-Feb 3 860.000 - 860.000 -
19 4 - 860.000 - -
CV Diana No. 103.5 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
15-Feb 3 850.000 - 850.000 -
27 4 - 150.000 700.000 -
Toko Murah No. 103.6 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
96
18-Feb 3 630.000 - 630.000 -
PD Serimpi No. 103.7 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
23-Feb 3 90.000 - 90.000 -
PT Putri No. 103.8 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
23-Feb 3 320.000 - 320.000 -
Setiap akhir bulan, dari buku piutang dibuatkan ikhtisar yang
dinamakan Daftar Saldo Buku Piutang yang hasilnya harus sama
dengan saldo perkiraan Piutang Dagang di Buku Besar Umum. Dari
Buku Piutang tersebut di atas, jika dibuatkan Daftar Saldonya akan
tampak sebagai berikut ;
Daftar Saldo Buku Piutang
Bulan februari 19…….
Nomor Nama dan Alamat Jumlah
1 Toko mulia 125.000
2 CV Diana 700.000
3 Toko Murah 630.000
4 Toko Serimpi 90.000
5 PT Putri 320.000
1.865.000
Jumlah Daftar saldo inilah yang harus sama dengan saldo
perkiraan Piutang Dagang di Buku Besar Umum.
97
Latihan
9. Diketahui transaksi sebagai berikut ;
Mar 2 Dibeli dari PT combiphar dengan syarat 2/10,n/30
separtai Combicetine seharga Rp. 1.700.000
5 Dijual kepada Apotek Puji, separtai Combicetine
dengan harga Rp. 1.150.000, syarat 3/10,n/30
8 Dikirimkan nota debet kepada PT Combiphar untuk
pengembalian sebagian Combicetine seharga
Rp. 35.000
10 Dikirimkan nota kredit kepada Apotek Puji untuk
pengembalian sebagian Combicetine yang dibelinya
seharga Rp. 50.000
11 Dibayar kepada PT Combiphar fakturnya per 2/3 yang
lalu
20 Diterima dari Apotek Puji pelunasan pelunasan faktur
kami per 5/3 yang lalu.
Diminta : Catatlah transaksi tersebut di atas dalam buku besar
pembantu Utang dagang dan Piutang Dagang.
10. Apotek Vita memiliki catatan sebagai berikut :
Daftar Saldo Utang
Per 31 Oktober 1996 Nomor Nama Alamat Saldo
1 PT Abadi Jl.Kemiri No. 20 Bandung 1.245.000
2 Toko Santun Jl.Pelanduk No.14 Bandung 2700000
3 Firma Jayadi Jl.Pedati No.1 Cimahi 3.055.000
7.000.000
Selama bulan November 1996 telah terjadi transaksi sebagai
berikut :
Nov 2 Dibeli dengan kredit separtai Dellamecytin dari
PT Abadi seharga Rp. 1.200.000, syarat 2/10,n/30
98
4 Dibeli dari toko santun separtai Colain Rp. 1.300.000
dengan syarat 3/10,n/30
7 Dikirim nota debet kepada PT Abadi untuk
pengembalian sebagian Dellamecytine seharga
Rp. 100.000 per 2/11 yang lalu.
9 Dibeli dari Firma Jayadi separtai Cloramidina dengan
harga Rp. 1.945.000, syarat 4/10,n/30
12 Dibayar dengan cek BNI, semua utang kepada
PT Abadi
13 Dibeli dari Firma Jayadi separtai Biothicol
Rp. 2.000.000, syarat 4/10,n.30
16 Dibayar kepada Toko Santun, sisa utang bulan lalu.
22 Dibayar dengan cek BNI, faktur Firma Jayadi tgl. 9/11
yang lalu.
25 Dikirimkan nota debet kepada PT Firma Jayadi untuk
pengembalian sebagian Biothicol per 13/11 yang lalu
seharga Rp. 40.000
27 Dibeli dari PT Abadi dengan syarat 2/10,n/30 separtai
Dellamycetine seharga Rp. 2.300.000
Diminta :
a. Mencatat transaksi tersebut di atas dalam jurnal pembelian,
jurnal kas keluar dan jurnal umum.
b. Susunlah pula perkiraan buku besar utang dagang
c. Mencatat transaksi tersebut di atas dalam buku besar
pembantu utang dagang.susunlah pula daftar saldonya pada
akhir bulan.
11. Perkiraan pengendali piutang dagang yang disusun PD
Gandi di Bogor pada tanggal 30 Juni 1996
memperlihatkan saldo Rp. 5.460.000 yang terdiri dari :
Toko Flamboyan-Sukabumi Rp. 820.000
99
Firma Bungur - Cianjur Rp. 3.160.000
CV Angsana - Cibinong Rp. 1.480.000
Jumlah........ Rp. 5.460.000
Transaksi yang terjadi pada bulan Juli adalah sebagai berikut :
Juli 3 Dijual separtai Eduvil kepada Toko Flamboyan
dengan harga Rp. 1.180.000, syarat 2/15,n/30
8 Dijual kepada Toko Bungur, Cianjur separtai Danamin
dengan harga Rp. 1.840.000, syarat n/30
10 Dijual dengan syarat 3/10,n/30 kepada CV Angsana,
Cibinong separtai Calcianta Rp. 520.000
11 Diterima cek Bank Niaga separtai pelunas sisa tagihan
bulan lalu dari Toko Flamboyan dan dari Firma
Bungur.
13 Dikirimkan nota kredit kepada CV Angsana untuk
pengembalian sebagian calcianta seharga Rp. 20.000
16 Dijual kontan kepada Toko Rasamala, Bogor separtai
Calarex dengan harga Rp. 4.780.000
17 Diterima pembayaran faktur per 10/7 dari
CV Angsana
20 Dijual separtai Bacacil kepada Firma Saninten, Bogor
dengan harga Rp. 2.200.000, 2/10,n/30
24 Diterima pelunasan sisa tagihan bulan lalu dari
CV Angsana
27 Diterima nota debet sejumlah Rp. 180.000 dari Firma
Saninten, Bogor untuk pengembalian Bacacil yang
rusak.
Diminta :
a. Bukukanlah transaksi di atas dalam Jurnal Penjualan, Jurnal Kas
Masuk dan Jurnal Umum.
b. kerjakan perkiraan pengendali piutang dagang
100
c. Bukukanlah transaksi itu dalam buku besar pembantu piutang
dagang dan susunlah Daftar saldo piutang dagang per 31 Juli.
12. Selama bulan april 1996, PD Cibodas mencatat
transaksi - transaksi berikut dalam buku - buku jurnal.
Anda diminta mengerjakan Buku Piutang dan Buku
Utang
Jurnal Penjualan Hal : 5
Tgl Uraian Alamat Ref Jumlah
02-Apr Toko Batumanikan Jl.Kiputih No.2 6.400.000
4 CV Batu putih Jl.Kihiur No.3 3.200.000
9 Sdr.Batubara Jl.Kina No.4 4.400.000
14 Firma Batuapi Jl.Kaliki No.5 2.500.000
18 PT. Batubiru Jl.Kananga No.6 5.300.000
21.800.000
Jurnal umum Hal : 9
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
6-Apr Retur Penjualan 180.000 -
Piutang dagang (CV Batuputih) - 180.000
11 Utang dagang (Fa.Batutulis) 130.000 -
Retur pembelian & PH - 130.000
16 Retur penjualan & PH 80.000 -
Piutang dagang (Firma Batuapi) - 80.000
20 Utang dagang (Fa.Batujajar) 175.000 -
Retur pembelian & PH - 175.000
Jurnal Kas Masuk Tgl Uraian R Debet Kredit
e Kas Pot.Penj Piutng dgg Penjualan Serba - serbi
f Jumlah Ref Perkir
101
Apr-01 Tunai 2.800.000 - - 2.800.000
3 Pendapatan Sewa 200.000 - - - 200.000
10 CV Batuputih 1.959.600 60.400 3.020.000 - - Pndptn Sewa
15 Pendapatan Bunga 400.000 - - - 400.000 -
20 Firma Batuapi 2.371.600 48.400 2.420.000 - - Pendpt Bunga
29 Toko
Mutumanikam
6.400.000 - 6.400.000 - - -
30 tunai 4.500.000 - - - -
19.631.200 108.800 11.840.000 7.300.000 600000 -
Jurnal Pembelian Hal : 7 Tgl Uraian R Debet Kredit
e Pembelian Perlengkp Serba - serbi
f Jumlah Ref Perkir Kas Pot.Pemb
Apr-05 PT Gunungbatu 6.000.000 - - - 600.000
6 Toko Buahbatu - - 2.000.000 peraltn 2.000.000
8 Firma Batutulis 1.500.000 - - - 1.500.000
12 PD Batusangkar - 800.000 - - 800.000
17 Firma Batujajar 3.000.000 - - - 3.000.000
19 Toko Baturaden - 700.000 - - 700.000
21 PT Gunungbatu 2.250.000 - - - 2.250.000
23 CV Batununggal 1.000.000 - - - 1.000.000
13.750.000
1.500.000
2.000.000
-
17.250.000
Jurnal Kas Keluar Hal : 8 Tgl Uraian R Debet Kredit
e Utg dgg Pembln Serba - serbi
102
f Jumlah Ref Perkiraan Kas Pot.Pembel
ian
Apr-01 Premi asuransi - - 360.000 Perskt asurans 360.000 -
2 Gaji peg.Mrt 96 - - 1.200.000 Bbn gaji 1.200.000 -
7 PT Gunungbatu 600.000 - - - 5.880.000
120.000
9 Tunai - 200.000 - - 2.000.000 -
13 Firma Batutulis 1.370.000 - - - 1.342.000 27.400
16 PD Batusangkar 800.000 - - - 784.000 16.000
20 Rekening listrik - - 123.000 Beban listrik 123.000 -
26 Toko Buahbatu 200.000 - - - 2.000.000 -
10.170.000
200.000
1.683.000
-
13.689.600
163.400
103
B A B V
PENGIKHTISARAN TRANSAKSI AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG
A. Ayat Jurnal Penyesuaian
Untuk dapat menyiapkan laporan keuangan yang benar perlu
dibuat ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian perusahaan
dagang pada prinsipnya sama dengan ayat jurnal penyesuaian pada
perusahaan jasa. Hal yang membedakannya adalah adanya
persediaan barang dagangan dan yang menyangkut transaksi
pembelian dan penjualan barang dagangan yang terdapat pada
perusahaan dagang tapi tidak ada perusahaan jasa.
1. Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah
(a). Untuk membukukan transaksi yang telah terjadi karena
lupa atau belum dicatat.
(b). Untuk memperbaiki transaksi yang telah dibukukan
karena saldonya tidak cocok dengan kenyataan
sebenarnya.
2. Perkiraan-perkiraan yang perlu dibuat jurnal penyesuaian
Perkiraan-perkiraan yang perlu dibuat jurnal penyesuaian
(a). Persediaan barang dagangan
Ada dua macam metoda penyesuaian untuk mengoreksi
persediaan barang dagangan :
Cara 1 : Koreksi persediaan barang dagangan dengan
menggunakan perkiraan Ikhtisar Rugi Laba. Cara ini
memerlukan dua ayat penyesuaian, yaitu :
104
Jurnal Umum Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Des-31 Ikhtisar Rugilaba …….. -
31 Persediaan Barang dagangan ………
Ket : Koreksi persediaan awal
Persediaan barang dagangan ……… -
Ikhtisar Rugilaba - ………..
Ket : Koreksi persediaan akhir
Jurnal penyesuaian yang pertama dimaksudkan untuk
menyesuaikan persediaan barang dagangan pada awal periode
yang tidak cocok lagi dengan kenyataan pada akhir periode
(sudah habis), yaitu saat kertas kerja dibuat.
Jurnal kedua mengenai persediaan barang dagangan pada
akhir periode yang kenyataannnya masih ada, tetapi belum
tercatat.
Cara 2 : Koreksi persediaan barang dagangan dengan
menggunakan perkiraan Harga Pokok Penjualan. Cara inipun
memerlukan dua ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Jurnal Umum Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Des-31 Harga pokok penjualan ……… -
Persediaan barang dagangan ( persediaan awal ) - ……
Pembelian - ……
Beban angkut pembelian - ……
31 Persediaan barang dagangan ( Persediaan akhir ) …… -
Retur pembelian & pengurangan harga ……. -
Potongan pembelian ……. -
Harga pokok penjualan - ……..
Jurnal penyesuaian yang pertama, maksudnya untuk menyesuaikan
persediaan barang dagangan pada awal periode yang kenyataannya
sudah tidak adea dalam persediaan. Selain itu, pembelian dan beban
angkut pembelian, sebagai unsur penambah harga pokok, harus
dipindahkan ke perkiraan Harga Pokok Penjualan.
105
Jurnal penyesuaian yang kedua, untuk menyesuaikan persediaan
barang dagangan pada awal periode (yang masih ada) tetapi
kenyataannya belum dicatat.Retur pengembalian dan pengurangan
harga dan potongan pembelian sebagai unsur yang mengurangi
harga pokok harus dipindahkan juga ke perkiraan harga pokok
penjualan
Contoh :
Sebagian neraca saldo PD Karya Niaga yang disusun 31 Des 1996
adalah sebagai berikut :
PD Karya Niaga
Neraca Saldo per 31 Desember 1996 No. Perkiraan Debet Kredit
112 Persediaan barang dagangan 2.200.000 -
411 Penjualan 100.000 7.700.000
412 Retur penjualan & peng. Harga 300.000 -
413 Potongan penjualan 4.400.000 -
511 Pembelian - -
512 Retur pembelian & Peng. Harga - 400.000
513 Potongan pembelian 500.000 600.000
514 Beban angkut pembelian -
Data penyesuaian per 31 Desember 1996 ; Persediaan barang
dagangan seharga Rp. 1.800.000
Jika menggunakan cara 1 dengan menggunakan pendekatan ikhtisar
rugi laba, maka dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Tgl Perkiraan Debet Kredit
31-Des Ikhtisar rugilaba 2200000 -
Persediaan barang dagangan - 2200000
Ket : Koreksi pers.awal
31 Persediaan barang dagangan 1.800.000 -
Ikhtisar rugilaba - 1.800.000
Ket : Koreksi pers.akhir
106
Jika menggunakan cara 2, dengan menggunakan pendekatan harga
pokok penjualan, jurnal penyesuaiannya sebagai berikut : Tgl Perkiraan Debet Kredit
31 Des Harga pokok penjualan 7100000 -
Persediaan barang dagangan - 2.200.000
( Koreksi pers.awal )
Pembelian - 4.400.000
Beban angkut pembelian - 500.000
31 Persediaan barang dagangan 1.800.000 -
( koreksi pers.akhir )
Retur pembelian & PH 400.000 -
Potongan pembelian 600.000 -
Harga pokok penjualan - 2.800.000
(b). Transaksi lainnya
Jurnal penyesuaian transaksi lainnya pada perusahaan dagang
prinsipnya persis sama dengan jurnal penyesuaian pada perusahaan
jasa yaitu sebagai berikut ;
1. Pendapatan yang masih harus diterima (tagihan accrued
revenue)
Seringkali pendapatan yang sudah diakui meskipun
penerimaan uangnya baru akan dilakukan pada periode
akuntansi berikutnya. Jumlah pendapatan yang masih harus
diterima berarti terjadi penagihan perusahaan kepada pihak lain
yang mengakibatkan penambahan aktiva pada periode berjalan.
Contoh 1
CV Sejati pada tahun 1997 menyewakan sebagian ruang kantornya
kepada PT Merpati dengan sewa Rp. 1.800.000 setahun yang
pembayarannya dilakukan 3 ( tiga ) bulan sekali, yaitu tiap tanggal
1 Februari, 1 Mei, 1 agustus, 1 November. Bila penutupan buku
dilakukan pada tanggal 31 Desember 1997.Susunlah ayat jurnal
penyesuaiannya dan buku besar yang diperlukan
Jawab :
107
Sewa setahun = Rp. 1.800.000
Sewa satu bulan Rp. 1.800.000 : 12 = Rp. 150.000
Penutupan buku dilakukan pada tanggal 31 Desember 1997, jadi
masih ada sewa yang belum diterima 2 bulan, yaitu bulan
November dan Desember. Maka 2 x Rp.150.000 = Rp.300.000,
atau 2/12 x Rp.1.800.000 = Rp.300.000
Jurnal Penyesuaian : Des-31 Sewa yang masih harus diterima Rp. 300.000
Pendapatan sewa Rp. 300.000
Pendapatan sewa yang masih harus
diterima untuk jangka waktu 2 bulan
Buku besar :
Sewa yang masih harus diterima Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des 31 Penyesuaian 300.000 Feb-1 sewa 1 thn 1.800.000
Pendapatan Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des-31 Penyesuaian 300.000
2. Biaya yang masih harus di bayar ( accrued expence )
Biaya yang masih harus dibayar, mengakibatkan timbulnya
kewajiban atau hutang perusahaan kepada pihak lain, yang
menimbulkan tambahnya hutang (liabilities). Di neraca, biaya
yang masih harus dibayar dipandang sebagai hutang lancar,
oleh karena jumlah tersebut harus dilunasi dalam jangka
waktu dekat, misalnya gaji dan upah yang masih harus
dibayar, sewa yang masih harus dibayar, dsb.
Contoh 2 :
108
CV Sejati dalam bulan Desember 1997 masih harus membayar
biaya gaji dan upah yang masing - masing sebesar Rp.1.750.000
dan Rp.800.000.Buatlah ayat jurnal penyesuaian danbuku besar
tang diperlukan.
Jawab :
Jurnal penyesuaian : Des-31 Biaya gaji Rp.1.750.000
Biaya upah Rp. 800.000
Biaya gaji dan upah yang masih harus dibayar
dalam bulan Desember 1997
Rp.2.550.000
Buku Besar :
Biaya gaji Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des 31 Penyesuaian 1.750.000
Biaya upah pegawai Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des 31 Penyesuaian 800.000
Gaji dan upah yang masih harus dibayar Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des 31 Penyesuaian 2.550.000
3. Biaya yang dibayar di muka ( prepaid xpance)
Biaya yang harus dibayar dimuka merupakan biaya yang
dibayar terlebih dahulu untuk suatu periode tertentu,
melainkan sebagai aktiva lancar, dan pada akhir periode
akuntansi, baru dihitung berapa besar biaya yang telah
109
dipergunakan dan sisanya merupakan aktiva lancar.Misalnya
Asuransi sibayar dimuka (prepaid insurance).
Contoh 3 :
Pada tanggal 1 April 1997 CV Sejati membayar asuransi
kecelakaan kepada asuransi Bumi Asih sebesar Rp. 2.700.000
dalam jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 1997
diadakan penyesuaian atas perbuatan itu. Susunlah ayat jurnal
penyesuaiannya dan buku besar yang diperlukan.
Jawab : Biaya asuransi selama 3 tahun Rp. 2.700.000
selama 1 bulan Rp.2.700.000 : 36 = Rp. 75.000
Biaya asuransi yang telah dipakai dari tanggal 1 April sampai
dengan tanggal 31 Desember ( ¼ - 31/12 = 9 bulan ), jumlah uang
yang telah dipakai = Rp. 75.000 x 9 = Rp. 675.000
Ayat jurnal penyesuaiannya :
Des-31 Biaya assuransi Rp. 675000
Assuransi dibayar di muka Rp. 675.000
Biaya assuransi yang telah dipergunakan
selama 9 bulan
Buku besar yang diperlukan :
Biaya asuransi dibayar di muka Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Apr 1 Pembayaran 675.000 Des 31 Penyesuaian 675.000
Biaya Asuransi Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des 31 Penyesuaian 675.000
110
4. Pendapatan yang diterima di muka (defered revanne)
Merupakan pendapatan yang diterima terlebih dahulu,
emlibihi jangka waktu periode akuntansi,jumlah pedapatan
ini merupakan kewajiban kepada pihak lain. Dengan
demikian pendapatan yang diterima diterima tidak seluruhnya
merupakan pendapatan pendapatan pada periode tertentu,
melainkan juga merupakan kewajiban perusahaan kepada
pihak lain untuk menyerahkan jasa yang bersangkutan,
sedangkan sisanya tetap merupakan kewajiban.
Contoh : 4
CV. Sejati pada tanggal 1 Mei 1997 menyewakan sebagian
kantornya kepada PT. Melawai, untuk jangka waktu 4 tahun dengan
sewa sebesar Rp. 4.800.000 sewa seluruhnya diterima dimuka.
a. Buatlah jurnalnya pada tanggal 1 Mei 1997
b. Buatlah jurnalnya pada tanggal 31 Desember 1997 dan buku
besar yang diperlukan.
Jawab :
a. Jurnal pada tanggal 1 Mei 1997 Kas Rp. 4.800.000
Sewa diterima dimuka Rp. 4.800.000
Pendapatan sewa kantor untuk jangka
waktu 4 tahun
Pendapatan sewa untuk 4 tahun = Rp. 4.800.000
Sewa 1 tahun = Rp. 4.800.000 : 4 = Rp. 1.200.000
Sewa untuk 1 bulan = Rp. 1.200.000 : 12 = Rp. 100.000
Sewa diterima pada tanggal 1 Mei sampai dengan tanggal
31 Desember selama 8 bulan, maka sewa yang telah terpakai yaitu
= 8 x Rp. 100.000 = Rp. 800.000
b. Jurnal pada tanggal 31 Desember 1997 (Jurnal Penyesuaian)
111
Sewa diterima di muka Rp. 800.000
Pendapatan sewa Rp.800.00
0
Pendapatan sewa yang telah terpakai selama 8 bulan
Buku Besar :
Sewa diterima dimuka Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des 31 Penyesuaian 800.000 Mei 31 800.000
Pendapatan Sewa Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des 31 Penyesuaian 800.000
5. Penyusutan Aktiva tetap ( fixed assets depreecation )
Semua aktiva tetap kecuali tanah akan mengalami penurunan
nilai ekonominya sejalan dengan waktu. Penurunan nilai
ekonomis ini begi perusahaan merupakan biaya yang disebut
biaya penyusutan (deprecition expence). Sebagai
tandingannya masuk ke dalam perkiraan (akumulasi
penyusutan)
Contoh : 5
CV Sejati pada tanggal 1 Maret 1997 membeli mesin seharga
Rp. 15.000.000 diperkirakan mesin itu dapat dipergunakan selama
5 tahun, maka :
a. Susunlah jurnalnya pada tanggal 1 Maret 1997
b. Susunlah jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember
1987, dan buku besar yang diperlukan.
112
Jawab :
a. Jurnal pada tanggal 1 Maret 1997 Mesin Rp. 15.000.000
Kas Rp. 15.000.000
Dibeli mesin dengan jangka
waktu selama 5 tahun
Mesin yang dibeli pada tanggal 1 Maret 1997 seharga
Rp. 15.000.000 dapat dipergunakan selama 5 tahun, susut dalam 1
tahun = Rp. 15.000.000 : 5 = Rp. 3.000.000
Penyusutan dalam 1 bulan = Rp. 3.000.000 : 12 = Rp. 250.000
Selama 10 bulan (dari tanggal 1/3 sampai dengan tanggal 31/12 ),
telah disusutkan sebesar = 10 x Rp. 250.000 = Rp. 2.500.000
b. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 1997 :
Biaya penyusutan mesin Rp. 2.500.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp. 2.500.000
Biaya penyusutan dalam jangka waktu 10 bulan
Buku besar yang diperlukan :
Mesin Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Mart 31 Penyesuaian 15.000.000
Biaya penyusutan mesin Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des 31 Penyesuaian 2.500.000
Akumulasi penyusutan mesin Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit
Des 31 Penyesuaian 2.500.000
B. Neraca Lajur
113
Cara penyusunan neraca lajur perusahaan dagang pada
prinsipnya sama dengan cara penyusunan neraca lajur perusahaan
jasa, hanya pada perusahaan dagang terdapat perkiraan - perkiraan
tambahan yang berhubungan dengan transaksi pembelian dan
penjualan barang dagangan.
1. Perkiraan - perkiraan tambahan pada perusahaan dagang
yang tidak terdapat pada perusahaan jasa adalah :
(a) Perkiraan pembelian
(b) Perkiraan beban angkut pembelian
(c) Perkiraan retur pembelian dan pengurangan harga
(d) Perkiraan potongan pembelian
(e) Perkiraan penjualan
(f) Perkiraan retur penjualan dan pengurangan harga
(g) Perkiraan potongan penjualan
(h) Perkiraan persediaan barang dagangan
(i) Perkiraan ikhtisar rugi laba / harga pokok penjualan
2. Posisi perkiraan di dalam neraca lajur perusahaan dagang
No Nama Perkiraan Lajur Posisi
Perkiraan
1 Harta Neraca Debet
2 Utang Neraca Kredit
3 Modal Neraca Kredit
4 Akumulasi Penyusutan Neraca Kredit
5 Prive Neraca Debet
6 Pembelian Rugi laba Debet
7 Beban angkut pembelian Rugi laba Debet
8 Retur pembelian & pengurangan
harga
Rugi laba Kredit
9 Potongan pembelian Rugi laba Kredit
No Nama Perkiraan Lajur Posisi
114
Perkiraan
10 Penjualan Rugi laba Kredit
11 Retur penjualan & pengurangan
harga
Rugi laba Debet
12 Potongan penjualan Rugi laba Debet
13 Beban - beban Rugi laba Debet
14 Pendapatan Rugi laba Kredit
15 Ikhtisar rugilaba (tanpa perduli
dicari saldonya)
Rugi laba Debet -
Kredit
3. Format dan posisi perkiraan neraca lajur perusahaan
dagangadalah sebagai berikut :
Neraca lajur No.
rek
Perkiraan Neraca AJP NSSP R/L Neraca
D K D K D K D K D K
101 Kas X
102 Surat berharga/Efek X
103 Piutang wesel X
104 Piutang dagang X
105 Persediaan barang dagangan X Y1 X1 Y1
106 Asuransi dibayar dimuka X Y2 X-Y2
107 Pendpatan masih harus
diterima
X X-Y2
108 Perlengkapan X Y3 X-Y3
201 Peralatan X X
202 Ak.Peny.Peralatan X Y4 X+1/4 X+1/4
203 Gedung X X
204 Ak.Peny.Gedung X Y5 X+1/5 X+Y5
301 Utang dagang X X X
No. Perkiraan Neraca AJP NSSP R/L
115
rek Neraca
D K D K D K D K D K
302 Utang bunga X X X
303 Utang gaji X X X
401 Utang Bank X X X
501 Modal X X X
502 Prive X X X
601 Penjualan X X X
602 Retur penjualan & PH X X X
603 Potongan penjualan X X X
604 Pendapatan bunga X X X
701 Pembelian X X X
702 Beban angkut
pembelian
X X X
703 Retur pembelian & PH X X X
704 Potongan pembelian X X X
801 Beban angkut
penjualan
X X X
802 Beban gaji X X X
803 Beban iklan X X X
804 Beban air,
telepon,listrik
X X X
805 Beban rupa - rupa X X X
Jumlah XXX XXX
806 Beban asuransi Y2 Y2 Y2
807 Beban perlengkapan Y3 Y3 Y3
808 Beban peny Peralatan Y4 Y4 Y4
809 Beben Peny gedung Y5 Y5 Y5
810 Beban bunga Y6 Y6 Y6
811 Ichtisar Rugilaba X1 Y1 X1 Y1 X1 Y1
Jumlah XXX XXX XXX XXX XXXY XXXY XXYY XY XXYY XXX
Saldo Rugi/laba XY XY
Jumlah XXXY XXXY XXXY XXXY
Keterangan :
AJP = Ayat Jurnal Penyesuaian
NSSP = Neraca saldo setelah penyesuaian
R/L = Rugi laba
116
Persediaan barang dagangan D =
K =
D =
D =
X1
X1 _
0
Y1 +
Y1 neraca
Asuransi di bayar dimuka D =
K =
D =
X
Y2
X - Y2 neraca
4. Cara Penyelesaian neraca lajur
(a) Cara memasukkan ayat jurnal penyesuaian ke
dalam neraca lajur dengan menggunakan cara 1 atau dengan
pendekatan ikhtisar rugi/laba.
Contoh soal dengan menggunakan informasi Neraca Saldo
Penyelesaian Neraca Lajur sebagai berikut :
PD Karya Niaga
Kertas kerja per 31 Desember 1996
( dalam ribuan rupiah )
No. Perkiraan Neraca Saldo AJP Ner.saldo Peny Rugi laba Neraca
D K D K D K D K D K
114 Persediaan barang dagangan 2.200 - 1800 2.200 1800 - - - 1.800 -
411 Penjualan - 7.700 - - - 7700 - 7700 - -
412 Retur penjualan & PH 100 - - - 100 - 100 - - -
413 Potongan penjualan 300 - - - 300 - 300 - - -
511 Pembelian 4.400 - - - 4.400 - 4.400 - - -
512 Retur pembelian & PH - 400 - - - 400 - 400 - -
513 Potongan pembelian - 600 - - - 600 - 600 - -
514 Beban angkut pembelian 500 - - - 500 - 500 - - -
319 Ikhtisar Rugi Laba - - 2.200 1.800 2.200 1800 2.200 1.800 - -
Perhatian :
117
Perkiraan ikhtisar rugi laba, baik di lajur neraca saldo penyesuaian
maupun di lajur rugi laba dicantumkan angkanya di sebelah debet
dan kredit (bukan selisihnya)
(b) Cara memasukkan ayat jurnal penyesuaian ke
dalam neraca lajur dengan menggunakan cara - cara atau
dengan pendekatan harga pokok penjualan
Contoh soal dengan mengggunakan informasi neraca saldo dan ayat
jurnal penyesuaian PD Karya Niaga Periode 31 Desember 1996.
Penyelesaian kertas kerjanya sebagai berikut ;
PD Karya Niaga
Kertas kerja per 31 Desember 1996
(dalam ribuan rupiah)
No. Perkiraan Neraca
Saldo
AJP Ner.saldo
Peny
Rugi laba
Neraca
D K D K D K D K D K
114 Persediaan barang dagangan 2.200 - 1800 2.20
0
1800 - - - 1.800 -
411 Penjualan - 7.70
0
- - - 7700 - 7700 - -
412 Retur penjualan & PH 100 - - - 100 -
100
- - -
413 Potongan penjualan 300 - - - 300 - 300 - - -
511 Pembelian 4.400 - - 4.40
0
- - - - - -
512 Retur pembelian & PH -
400
400 - - - - - - -
513 Potongan pembelian -
600
600 - - - - - - -
514 Beban angkut pembelian 500 - - 500 - - - - - -
414 Harga pokok penjualan - - 2.20
0
1.80
0
400 - 400 - - -
118
Latihan :
1. Dari pembukuan PD Didong di garut pada 31 Desember 1995
diperoleh keterangan sebagai berikut : Kas Rp. 34.000.000 -
Piutang dagang Rp. 90.000.000 -
Persediaan barang dagangan Rp. 183.000.000 -
Persekot asuransi Rp. 3.600.000 -
Perlengkapan kantor Rp. 4.380.000 -
Peralatan kantor Rp. 5.400.000 -
Akumulasi penystn peralatan - Rp. 2.160.000
Bangunan Rp. 200.000.000 -
Akumulasi penystn bangunan - Rp. 40.000.000
Utang Dagang - 26.730.000
Utang Bank ( BNI ) - Rp. 75.000.00
Modal Didong - Rp. 305.072.000
Pribadi Didong Rp. 24.000.000 -
Penjualan - 323.470.000
Retur penjualan &
pengurangan harga
Rp. 17.320.000
-
Potongan penjualan Rp. 2.650.000 -
Pembelian Rp. 196.330.000 -
Retur pembelian &
pengurangan harga
- Rp. 11.840.000
Pendapatan peralatan bekas - Rp. 3.860.000
Beban angkut pembelian Rp. 7.702.000 -
Beban Iklan Rp. 3.710.000 -
Beban gaji penjualan Rp. 8.700.000 -
Beban gaji kantor Rp. 6.000.000 -
Beban rupa - rupa Rp. 1.340.000 -
Rp. 788.132.000 Rp. 788.132.000
Data tanggal 31 Desember 1995 :
Persediaan barang dagangan masih ada Rp. 75.308.000
Persediaan perlengkapan kantor Rp. 1.244.000
Masih harus dibayar beban angkut pembelian Rp. 298.000
119
Premi asuransi dibayar dimuka tgl 1 Mei 1995 untuk setahun
Penyusutan untuk : Bangunan 5% tiap tahun
Peralatan kantor 20% tiap tahun
Masih harus dibayar : Gaji penjualan
Gaji kantor
Rp.
Rp.
540.000
820.000
Diminta pada tanggal 31 desember 1995 menyusun :
a. Ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 1995
b. Kertas Kerja
2. Saldo perkiraan - perkiraan buku besar PD Bagus pada
tgl 31 Des 1996 adalah sebagai berikut :
K a s
Piutang dagang
Persediaan barang dagangan
Persekot iklan
Perlengkapan kantor
Peralatan kantor
Akumulasi penyusutan peralatan kantor
Gedung
Akumulasi penyusutan gedung
Utang dagang
Pinjaman bank
Modal Hasan
Pribadi Hasan
Penjualan
Retur penjualan & pengurangan harga
P embelian
Retur pembelian & pengurangan harga
Beban transport pembelian
Beban gaji
Beban asuransi
Pendapatan sewa
Rp. 4.423.000
12.827.000
7.896.000
360.000
832.000
2.200.000
330.000
40.000.000
1.200.000
11.350.000
20.000.000
20.000.000
2.400.000
38.728.000
1.280.000
19.850.000
1.570.000
990.000
1.440.000
480.000
1.800.000
120
Data pada tanggal 31 Des 1996 :
Persediaan barang dagangan Rp. 2.770.000
Persediaan perlengkapan kantor Rp. 320.000
Pada tanggal 1 Sepember 1996 telah diterima
sewa untuk jangka 10 bulan
Rp. 500.000
Iklan dibayar di muka untuk 10 kali pemasangan bulanan, mulai
Agustus 1996
Gaji pegawai bulan Desember 1996 belum
dibayar
Rp. 100.000
Penyusutan tiap tahun untuk peralatan kantor 20% dan untuk
gedung 5%
Diminta : a. Membuat jurnal penyesuaian
b. Menyelesaikan kertas kerja
c. Membuat jurnal penutup
d. Membuat neraca saldo setelah penutupan
e. Membuat jurnal pembalikan
3. Neraca Saldo Apotek Sundari, disusun 31 Desember 1995
menunjukkan :
Kas
Piutang dagang
Persediaan barang dagangan
Perlengkapan
Peralatan
Akumulasi penyusutan peralatan
Utang dagang
Modal Sundari
Pribadi Sundari
Penjualan
Retur penjualan & pengurangan harga
Pembelian
Retur pembelian & pengurangan harga
Beban transport pembelian
Rp. 4.350.000
9.240.000
7.560.000
830.000
3.300.000
495.000
2.195.000
13.340.000
1.200.000
28.880.000
390.000
15.230.000
1.370.000
1.160.000
121
Beban transport penjualan
Beban gaji
Beban perlengkapan
Beban sewa
Beban serba - serbi
Pajak penghasilan
1.290.000
800.000
140.000
300.000
90.000
400.000
Data per 31 Desember 1995 :
Persediaan : Barang dagangan
Perlengkapan
Rp.
Rp.
2.120.000
150.000
Penyusutan peralatan 10% dari harga perolehan
Belum dibayar : Gaji pegawai kebersihan
Rekening listrik dan telepon
unit bulan Desember 1995
Rp.
Rp.
20.000
51.000
Beban transport pembelian terbukukan sebagai
beban transport penjualan
Rp. 50.000
Pajak penghasilan yang harus dibayar tahun
1995
Rp. 600.000
Diminta : a. Membuat jurnal penyesuaian
B. Menyelesaikan kertas kertas
C. Membuat jurnal penutup
d. Membuat neraca saldo setelah penutupan
e. Membuat jurnal pembalikan
122
BAB VI
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
A. Laporan Rugi Laba
1. Unsur yang dilaporkan di dalam laporan rugi laba adalah :
(a) Penjualan (pendapatan dari penjualan)
(b) Harga pokok penjualan
(c) Laba kotor
(d) Beban operasi
(e) Laba operasi
(f) Pendapatan lain - lain
(g) Beban lain - lain
(h) Laba bersih
(a). Pendapatan dari penjualan (revenue from expense)
Adalah seluruh jumlah tagihan kepada langganan baik atas
penjualan tunai maupun atas penjualan kredit. Untuk mendapatkan
penjualan bersih maka retur dan pengurangan harga serta potongan
penjualan dikurangi dari total penjualan :
Penjualan bersih =
total penjualan – retur penjualan &
pengurangan harga – potongan penjualan
(b). Harga pokok penjualan ( Cost of good sold ) = HPP
Unsur - unsur harga pokok penjualan :
(1) Persediaan awal = P.Aw
(2) Persediaan akhir = P.Ak
(3) Pembelian = Pemb (pembelian tunai + kredit )
(4) Retur pembelian & pengurangan harga = RPPH
(5) Potongan pembelian = Pot. Pemb
(6) Beban angkut pembelian = B.Ang.Pemb
123
HPP = P.Aw + Pemb - P.Ak
Pembelian =
Total pembelian - (RPPH + Pot.Pemb)
+ B.Angk.Pemb
(c). Laba kotor ( gross profit ) = LK
Adalah perbedaan antara penjualan dengan harga pokok.
Laba kotor = Penjualan bersih - harga pokok penjualan
LK =
Pen.sih – HPP
(d). Beban operasi (operational expense) = BO
Beban operasi adalah semua beban yang dikeluarkan yang
berhubungan langsung dengan kegiatan utama perusahaan. Secara
garis besar terdiri dari :
(1) Beban Penjualan (selving expences) contohnya gaji bagian
penjualan , beban iklan, beban penyusutan peralatan
gudang, beban asuransi penjualan, beban perlengkapan
gudang dan beban penjualan rupa - rupa
(2) Beban umum (general expences atau administration
expences), contohnya beban bagian kantor, beban
penerangan dan pemasaran, beban pajak, beban penyusutan
gedung, beban penyusutan peralatan kantor, beban asuransi
umum, beban perlengkapan kantor dan beban umum rupa -
rupa
124
(e). Laba dari operasi (income from operation)
Laba operasi adalah selisih antara Harga Pokok Penjualan dengan
beban operasi.
Jadi :
Laba operasi =
HPP - Beban Operasi
(f). Pendapatan lain - lain (other income) :
Adalah pendapatan yang diperoleh dari sumber lain diluar kegiatan
utama perusahaan contohnya pendapatan bunga , pendapatan sewa,
deviden dan laba dari penjualan aktiva tetap.
(g). Beban lain - lain ( Other Expence )
Adalah beban yang tidak dapat dikaitkan dengan beban operasi atau
beban yang bukan berasal dari kegiatan utama persahaan contohnya
beban bunga, beban sewa dan beban kerugian atas penjualan aktiva
tetap
(h). Laba bersih
Adalah hasil yang terakhir yang diperoleh dari penjumlahan antara
laba operasi dengan laba diluar operasi.
Laba operasi diperoleh dari Harga Pokok dikurangi biaya operasi
dan laba diluar operasi (hasil pengurangan antara pendapatan lain -
lain dengan biaya lain – lain).
125
2. Format laporan rugilaba, methode langsung
Nama perusahaan
Laporan Rugi Laba
Tanggal : ...................................
Penjualan Rp.....
Retur penjualan & pengurangan harga Rp.....
Potongan penjualan Rp..... +
Rp..... -
Penjualan bersih ........ Rp.....
Persediaan awal Rp.....
Pembelian Rp.....
Beban angkut pembelian Rp..... +
Rp.....
Retur pembelian dan
pengurangan harga
Rp.....
Potongan pembelian Rp..... +
Rp..... -
Pembelian bersih Rp..... +
Barang tersedia untuk dijual Rp.....
Persediaan akhir Rp..... -
Harga pokok penjualan Rp..... -
Laba kotor (dipindahkan) Rp.....
Beban Penjualan :
Gaji pegawai toko Rp.....
Beban perlengkapan toko Rp.....
Beban sewa toko Rp.....
Beban asuransi barang dagangan Rp.....
Beban penyusutan peralatan toko Rp.....
Beban penjualan lainnya Rp..... +
Jumlah beban penjualan (dipindahkan) Rp.....
Laba kotor (dipindahkan) Rp.....
126
Jumlah beban penjualan (dipindahkan) Rp.....
Beban Administrasi / umum :
Gaji pegawai kantor Rp.....
Beban perlengkapan kantor Rp.....
Beban penyusutan peralatan kantor Rp.....
Beban umum lainnya Rp..... +
Jumlah beban administrasi / umum Rp..... +
Jumlah beban usaha Rp..... -
Laba usaha Rp.....
Pendapatan di luar usaha Rp.....
Beban di luar usaha Rp..... +
Laba / rugi di luar usaha Rp... +/-
Laba sebelum pajak Rp.....
Pajak penghasilan Rp..... -
Laba bersih Rp.....
Latihan :
1. Hitunglah jumlah pembelian jika diketahui ;
Persediaan awal Rp. 418.500,- Harga pokok penjualan
Rp. 3.137.500,- Persediaan akhir Rp. 247.500,- Beban angkut
pembelian Rp. 31.500,- Penjualan Rp. 4.098.750,- Retur
pembelian & pengurangan harga Rp. 21.250,-
2. Persediaan awal Rp. 3.750.000,- Modal awal Rama
Rp. 9.970.000,- Persediaan akhir Rp. 4.500.000,- Modal akhir
Rama Rp. 10.524.500,- Harga pokok penjualan Rp.
3.100.000,- Pengambilan pribadi Rama Rp. 250.000,-
Penjualan bersih Rp. 9.970.000,- investasi tambahan oleh
Rama Rp. 100.000,-
127
Hitunglah a. Jumlah pembelian c. Laba bersih
b. Laba kotor d. Beban Usaha
3. Diketahui transaksi sebagai berikut :
Persediaan barang dagangan akhir tahun Rp. 14.100.000
Jumlah pembelian selama setahun Rp. 45.900.000
Biaya angkutan yang dibayar Rp. 628.000
Barang yang rusak dikirimkan kembali Rp. 356.000
Menerima potongan tunai Rp. 221.000
Persediaan barang dagangan awal tahun Rp. 11.010.000
Hitunglah : a. Harga barang yang tersedia untuk dijual
b. Harga pokok penjualan
4. Jumlah penjualan bersih selama setahun Rp. 42.000.000,-
sedangkan jumlah pembelian bersih Rp. 18.600.000,-
persediaan barang pada awal tahun Rp. 21.000.000,- dan pada
akhir tahun Rp. 800.000,-
Hitunglah : a. Harga pokok penjualan
b. Laba kotor
5. Hitunglah berdasar data di bawah ini :
a. Harga pokok penjualan
b. Persediaan akhir
c. Jumlah biaya operasi
Persediaan awal Rp.9.000.000,- Jumlah penjualan
Rp.26.400.000,- Biaya angkut pembelian Rp.1.340.000,-
Retur penjualan sebesar Rp.1.300.000,- Laba kotor
Rp.10.300.000,- Rugi bersih selama tahun ini
Rp.1.200.000,- Pembelian Rp.17.000.000,- dan Retur
pembelian Rp.1.250.000
128
6. Hitunglah A, B, C dan seterusnya ! Perlihatkan hitungan
anda !
Hasil
penjln
Persed.
awal
Pembeln Persed
akhir
H P P Laba
kotor
Biaya -
biaya
Laba / rugi
bersih
32.000 20.000 16.000 A 26.000 B 8.000 C
38.000 14.000 D 18.000 20.000 E 10.000 8.000
48.000 20.000 F 16.000 G 22.000 14.000 H
I 16.000 28.000 14.000 J 16.000 14.000 K
44.000 16.000 26.000 L 24.000 M 10.000 N
28.000 12.000 P 14.000 16.000 Q R 4.000
S 16.000 20.000 12.000 T 16.000 U 2.000
32.000 V 20.000 14.000 W 12.000 X 4.000
7. Susunlah laporan rugilaba per 31 Desember 1996 untuk
PD Lestari di Cianjur berdasar keterangan berikut ini :
Persediaan barang dagang per 1 Jan 1996 Rp 450.000
Persediaan barang dagang per 31 Des 1996 707.200
Pembelian 5.237.600
Penjualan 7.542.300
Retur pembelian & pengurangan harga 32.000
Retur penjualan & pengurangan harga 43.000
Biaya - biaya :
Biaya iklan 430.000
Gaji pegawai kantor 75.000
Gaji pegawai bagian penjualan 350.000
Biaya asuransi 30.000
Biaya penyusutan gedung toko 50.000
Biaya lain - lain 54.900
Biaya bunga 160.000
Pendapatan dari barang bekas 110.000
129
8. Sebagian neraca saldo yang disusun per 31 Juli 1993 untuk
PD Jaka adalah sebagai berikut : Debet Kredit
Persediaan barang dagangan Rp. 120.000.000 Rp.
Persekot asuransi 3.600.000
Piutang dagang 11.000.000
Perlengkapan kantor 180.000
Gedung 100.000.000
Penjualan 125.000.000
Retur penjualan & peng.Harga 330.000
Pembelian 96.220.000
Biaya sewa 240.000
Pendapatan sewa 2.100.000
Pendapatan bunga 300.000
Data penyesuaian :
Sewa yang masih akan diterima Rp. 300.000
Persediaan perlengkapan kantor 70.000
Bunga yang masih akan diterima 60.000
Gedung disusut 2% dari harga perolehannya
Persediaan barang dagangan yang masih ada 5.400.000
Asuransi yang telah daluarsa 600.000
Sewa yang dibayar lebih dahulu 2.500.000
Diminta pada tgl 31 Juli 1993 :
a. Menyusun ayat jurnal penyesuaian
b. Menyelesaikan Neraca Lajur untuk perkiraan tersebut di atas
c. Menyusun laporan Rugilaba
9. Susunlah laporan Rugilaba per 31 Des 1995 untuk PD Gilang
di Bandung, berdasar keterangan berikut ini :
Persediaan barang dagangan (awal) Rp. 4.594.000
Persediaan barang dagangan (akhir) 2.375.000
Penjualan 37.500.000
Retur penjualan & pengurangan harga 546.000
Potongan penjualan 624.000
Pembelian 25.700.000
130
Retur pembelian & pengurangan harga Rp. 345.000
Potongan pembelian 276.500
Beban angkut pembelian 1.156.200
Beban angkut penjualan 720.000
Gaji pegawai kantor 2.073.400
Konsumsi pegawai kantor 98.700
Pengobatan pegawai kantor 67.000
Beban perlengkapan kantor 243.000
Beban sewa 120.000
Beban asuransi 25.000
Beban rupa - rupa 170.900
Listrik, air dan telepon 76.000
Gaji pegawai toko 2.830.000
Beban iklan & promosi 876.400
Konsumsi pegawai toko 119.000
Pengobatan pegawai toko 76.500
Beban bunga Bank 1.070.000
Penjualan peralatan bekas 1.320.700
Beban pajak 278.000
10. PD Toko Puncak pada tanggal 31 Des 1996 mencatat
keterangan berikut ini. Anda diminta menyusunkan laporan
rugi laba.
Persediaan barang dagangan (awal) Rp. 1.260.000
Penjualan 41.742.600
Potongan penjualan 216.000
Beban angkut penjualan 427.000
Pembelian 23.040.000
Potongan pembelian 162.200
Retur pembelian & pengurangan harga 154.800
Beban angkut pembelian 720.000
Gaji bagian penjualan 10.800.000
Sewa toko 2.500.000
Macam - macam beban kantor 864.000
131
Beban bunga 450.000
Pendapatan sewa kendaraan 378.000
Persediaan barang dagangan (akhir) 2.025.000
B. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang
Laporan perubahan modal adalah laporan yang disusun secara
sistemis yang menunjukkan perubahan - perubahan posisi modal
akhir suatu periode.
Pada prinsip era penyusunan laporan perubahan modal
perusahaan dagang persis sama dengan cara penyusunan laporan
perubahan modal pada perusahaan jasa. Agar lebih jelas akan
diuraikan lagi di bawah ini sebagai berikut :
1. Unsur unsur yang terdapat dalam laporan perubahan modal
- Modal awal
- Saldo laba / saldo rugi
- Prive
- Modal akhir
2. Format laporan perubahan modal bila terdapat saldo laba
PT ………………
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Per 31 Desember …………
Modal awal tahun/periode Rp. .............
Laba bersih Rp. .............
Prive Rp. ............. -
Penambahan modal Rp. ............. +
Modal akhir tahun/periode
Rp. .............
3. Format Laporan perubahan modal bila terdapat saldo rugi
132
PT ………………
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Per 31 Desember …………
Modal awal tahun / periode Rp. .....
Rugi bersih Rp. .....
Prive Rp. ..... +
Pengurangan modal Rp. ..... -
Modal akhir tahun / periode
Rp. .....
C. Neraca
Neraca adalah suatu laporan yang disusun secara sitematis
yang manunjukkan posisi Harta : Utang dan Modal pada suatu saat
tertentu.
1. Faktor - faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
Neraca
(a) Modal yang dicantumkan di dalam neraca adalah bukan
modal awal tapi modal akhir atau hasil laporan
perubahan modal.
(b) Karena itu di dalam neraca tidak lagi terlihat unsur -
unsur yang mempengaruhi perubahan modal antara lain :
- Prive
- Penyebab laba atau rugi, yaitu :
(i) Semua transaksi pembelian dan penjualan yang
menyangkut barang dagangan
(ii) Semua perkiraan pendapatan dan beban
2. Format neraca bentuk Scontro
133
PT ……………………
NERACA
Per 31 Desember ………..
HARTA UTANG
Harta Lancar Utang Jangka Pendek
1 Kas Rp.... 1 Utang gaji Rp....
2 ...... Rp.... 2 ................ Rp....
3 ...... Rp.... 3 ................ Rp....
4 ...... Rp..+ 4 ................ Rp..+
Total harta lancar
Rp....
Jumlh utg jngk pendek
Rp....
Harta Tetap
Utang Jangka Panjang
5 Peralatan Rp.... 1 Utng bank Rp....
6 Akmls.
pnyst alat
Rp...-
2 ................ Rp....
Rp.... 3 ................ Rp....
7 ...... Rp.... 4 ................ Rp..+
8 ...... Rp..
Jumlh utg jngk
panjang
Rp..+
Rp....
9 ...... Rp.... Total utang Rp....
1
0
...... Rp..
Rp.... Modal Rp..+
Total Harta Tetap Rp..+
Total Harta Rp.... Total utang + modal Rp....
134
3. Format Neraca berbentuk Staffel
Harta - Harta
Harta Lancar
1 Kas Rp........
2 .......... Rp........
3 .......... Rp........
4 .......... Rp........ +
Total harta lancar Rp........
Harta Tetap
1 Peralatan Rp........
2 Akumls penyst alat Rp........ -
Rp........
3 .......... Rp........
4 .......... Rp........
Rp........
Total harta tetap Rp.......+
Total harta Rp........
Kewajiban Dan Modal
Utang Jangka Pendek
1 Utang gaji Rp........
2 .......... Rp........
3 .......... Rp........
4 .......... Rp........ +
Total utang jangka pendek Rp........
Utang Jangka Panjang
1 Utang bank Rp........
2 .......... Rp........
3 .......... Rp........
4 .......... Rp........ +
Total utang jangka panjang Rp.......+
Total utang - utang Rp........
Modal Rp........
Modal Pemilik Rp........
Total utang dan modal Rp........