administrasi farmasi - · pdf fileadministrasi farmasi jilid ii ( untuk kelas ii ) cetakan...

141
ADMINISTRASI FARMASI Jilid II ( untuk kelas II ) Cetakan Kedua Disusun Berdasarkan Kurikulum SMF 2001 KHUSUS DIPERGUNAKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH FARMASI Departemen Kesehatan RI Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Pusdiknakes 2004 375.615 1 Ind a

Upload: dangkhanh

Post on 02-Feb-2018

471 views

Category:

Documents


67 download

TRANSCRIPT

ADMINISTRASI FARMASI

Jilid II ( untuk kelas II )

Cetakan Kedua

Disusun Berdasarkan Kurikulum SMF 2001

KHUSUS DIPERGUNAKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH FARMASI

Departemen Kesehatan RI

Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan

Pusdiknakes

2004

375.615 1

Ind

a

i

ADMINISTRASI FARMASI

Jilid II ( untuk kelas II )

Cetakan Kedua

Disusun Berdasarkan Kurikulum SMF 2001

KHUSUS DIPERGUNAKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH FARMASI

Tim Penyusun :

1. Thomas Joko Nugroho, S.Pd.

2. Soemanto, BBA

Tim Pembahas / Editor :

1. Drs. H. Amir Hamzah

2. Wahyu Wiradimadja

3. Sultan Kurnia, SE., S.Sos.

4. Yayan Setiawan, SE.

5. Susanti Sofas, S.Si., Apt.*)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa, atas segala rahmat dan petunjukNya, buku pegangan

untuk siswa Sekolah Menengah Farmasi telah dapat disusun

kembali. Penyusunan kembali ini disesuaikan dengan kurikulum

baru yakni Kurikulum Sekolah Menengah Farmasi 2001.

Kami sangat menghargai usaha Tim Penyusun buku

pegangan ini yang dikoordinir oleh Sekretariat Bersama Sekolah

Menengah Farmasi Se Indonesia dan telah melibatkan seluruh

unsur SMF Se Indonesia.

Kami harapkan buku ini sangat bermanfaat bagi siswa /

peserta didik, guru / tenaga pendidik di sekolah dalam upaya

peningkatan pengetahuan dan keterampilannya, selanjutnya dapat

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang farmasi

khususnya dan dibidang kesehatan umumnya.

Akhirnya untuk penyempurnaan cetakan selanjutnya kami

harapkan adanya saran perbaikan dan kritik dari semua pembaca.

Jakarta, Mei 2002

iii

PENGANTAR DARI SEKBER

Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam

bidang farmasi telah diikuti dengan perombakan kurikulum

Sekolah Menengah Farmasi 1987 dengan kurikulum Sekolah

Menengah Farmasi 2001. Dalam kurikulum baru ini telah

diperjelas kompetensi seorang Asisten Apoteker berdampingan

dengan peran tenaga farmasi lainnya.

Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,

Buku Administrasi Farmasi Jilid II untuk siswa kelas II Sekolah

Menengah Farmasi dapat terbit pada waktunya.

Buku Administrasi Farmasi ini disusun kembali untuk disesuaikan

dengan Garis – Garis Besar Program Pengajaran Kurikulum

Sekolah Menengah Farmasi 2001 disertai dengan harapan akan

menjadi buku pegangan yang sangat bermanfaat bagi siswa

Sekolah Menengah Farmasi.

Kami sangat berterima kasih kepada Tim Penyusun, Tim

Pembahas dan Editor yang telah bekerja keras sehingga buku ini

dapat terbit pada waktunya.

Jakarta, Mei 2004

iv

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar iii

Pengantar Dari Sekber

Daftar Isi

iv

v

BAB I : DISTRIBUSI PERBEKALAN FARMASI

A. Pemasaran

B. Saluran Distribusi

C. Salesmanship

1

8

15

BAB II : KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian Kewirausahaan

B. Ruang Lingkup Kewirausahaan

C. Tujuan Kewirausahaan

D. Fungsi Wirausaha

E. Esensi Kewirausahaan

F. Jiwa dan Rahasia Kewirausahaan

G. Jenis – Jenis Wirausaha

H. Gaya Manajemen Wirausaha

I. Konsep Cara Berpenghasilan

J. Imbalan dan Tantangan Wirausaha

K. Karakteristik Wirausaha

L. Nilai Hakiki dari Kewirausahaan

M. Teori – Teori Untuk Mencapai Sukses

N. Menuju Kewirausahaan

O. Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha

P. Cara Menghindari Kegagalan Wirausaha

Q. Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha

28

30

30

31

31

31

31

32

33

34

35

36

38

40

41

42

42

v

Halaman

BAB III : PENCATATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN

DAGANG

A. Pengertian Perusahaan Dagang

B. Pembagian Perdagangan

C. Persyaratan Dalam Perjanjian Jual Beli Barang

D. Jenis Transaksi Perusahaan Dagang

E. Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

44

44

45

47

47

BAB IV : PENGGOLONGAN TRANSAKSI AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG

A. Posting Jurnal Umum ke Buku Besar

B. Posting Jurnal Khusus ke Buku Besar Induk

C. Buku Besar Pembantu

D. Buku Besar Pembantu Utang

E. Buku Besar Pembantu Piutang

67

73

87

89

93

BAB V : PENGIKHTISARAN TRANSAKSI AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG

A. Ayat Jurnal Penyesuaian

B. Neraca Lajur

103

113

BAB VI : LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

DAGANG

A. Laporan Rugi Laba

B. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

122

131

1

BAB I

DISTRIBUSI PERBEKALAN FARMASI

A. Pemasaran

Pengertian pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan

mendapatkan laba. Berhasil atau tidaknya dalam pencapaian tujuan

bisnis tergantung pada keahlian mereka dalam bidang pemasaran,

produksi, keuangan maupun dalam bidang yang lain.

Selain itu juga tergantung pada “kemampuan” mereka untuk

mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat

berjalan lancar. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi sebagai suatu

sistem dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber

dari perusahaan itu sendiri.

Pada umumnya dalam pemasaran perusahaan berusaha

menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan

untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Namun demikian pemasaran

juga dilakukan untuk mengembangkan, mempromosikan,

mendistribusikan dan menetapkan harga. Jadi tugas manajer

pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran

yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

Batasan pemasaran menurut W.J. Stanton sebagai berikut :

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-

kegiatan bisnis yang ditujukan merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang

memuaskan kebutuhanm, baik kepada pembeli yang ada maupun

pembeli yang potensial.

Batasan yang lebih sederhana dikemukakan oleh Soffian

Assuri MBA sebagai berikut : Pemasaran sebagai kegiatan

2

manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan

kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Konsep pemasaran

Pada masa silam perusahaan lebih menitik beratkan pada

penjualan dengan ongkos produksi seminimal mungkin dengan

promosi yang gencar dalam memperoleh laba yang maksimal. Pada

kenyataannya hasilnya tidak memuaskan, karena barang dan jasa

yang ditawarkan bukan yang diminati dan bukan barang dan jasa

yang dibutuhkan.

Dengan berpijak pada kebutuhan dan keinginan / kepuasan

konsumen, perusahaan akan mengalihkan konsep penjualan ke

konsep pemasaran yang berorientasi kepada pasar/pelanggan.

Perusahaan yang berorientasi kepada pasar/pembeli harus

memadukan keputusan - keputusan pemasarannya dengan fungsi-

fungsi perusahaan yang lain. Sebelum mengadakan pengembangan

barang dan jasa, riset perlu dilakukan lebih dahulu, juga mengenal

dana yang harus disediakan oleh perusahaan.

Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat

menunjang keberhasilan bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah

bisnis. konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga

elemen/unsur pokok yaitu :

1. orientasi pada konsumen

2. volume penjualan yang menguntungkan

3. kordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam

perusahaan

Pada dasarnya perusahaan yang ingin mempraktekkan

oriental konsumen harus :

1. menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan

dilayani dan dipenuhi / dipuaskan.

2. memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran

penjualannya.

3. menentukan produk dan program pemasarannya.

3

4. mengadakan riset kepada konsumen untuk mengukur menilai

dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

5. menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik

apakah menitik beratkan pada mutu, harga atau model yang

penarik.

Dalam pemasaran sebenarnya terdapat juga penyesuaian dan

kordinasi antara produk, harga, saluran distribusi dan promosi

untuk menciptakan hubungan dan pertukaran yang kuat dengan

langganan. Jadi harga harus sesuai kualitas produk, saluran

distribusi harus sesuai dengan harga dan kualitas produk dan

promosi harus sesuai dengan saluran harga dan kualitas produk.

Secara definite konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang

menyatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan sarat

ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Sekarang konsep pemasaran sudah mengalami perkembangan

sejalan dengan perkembangan masyarakat/manusia dan teknologi.

Bila perusahaan ingin maju terus dan berkembang harus

menanggapi cara-cara atau kebiasaan dalam masyarakatnya. Faktor-

faktor external seperti ekologi, politik, hukum, ekonomi dan

sebagainya dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan.

Faktor ketidakpuasan konsumen karena tidak terpenuhinya harapan

mereka .

Dasar-dasar pemikiran konsep pemasaran

Konsep pemasaran pada dasarnya adalah falsafah manajemen

yang merupakan mutu landasan yang dipakai pimpinan perusahaan

untuk mensukseskan usahanya. Perusahaan membuat barang yang

dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen sehingga konsumen

merasa puas. Dari kepuasan inilah perusahaan mendapat

keuntungan. Sehingga langkah pertama yang mendasari konsep ini

adalah penentuan-penentuan kebutuhan potensial dan aktual dari

konsumen.

4

Pada prinsipnya ada beberapa dasar pemikiran yang

digunakan dalam konsep pemasaran yaitu :

1. Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa

segmen yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan

keinginan mereka.

2. Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan

memilih penawaran dari perusahaan yang dianggap paling

mampu memberikan kepuasan atas kebutuhana dan

keinginan.

3. Tujuan organinasi perusahaan adalah melakukan riset dan

menentukan pasar yangmenjadi sasaran serta mengembang-

kan penawaran dan program pemasaran secara efektif sebagai

kunci untuk menarik pembeli dan mempertahankan

langganan.

Tujuan konsep pemasaran

Tujuan penggunaan konsep pemasaran adalah mengubah

orientasi falsafah manajemen pemasaran lain ternyata telah terbukti

tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan. karena adanya

perubahan dalam ciri-ciri pasar yang cenderung berkembang.

Fungsi-fungsi pemasaran

Tujuan dari pada marketting / pemasaran ialah mengarahkan

barang dan jasa ke tangan konsumen. Untuk ini diperlukan

kegiatan-kegiatan tertentu. Berbagai jenis kegiatan dan proses yang

diperlukan karena spesialisasinya didalam marketing itu disebut

fungsi-fungsi marketing.

Fungsi-fungsi marketing dapat digolongkan 3 bidang kegiatan yaitu

1. Bidang-bidang transaksi atau transfer yang meliputi :

Pembelian (buying)

Penjualan (selling)

2. Bidang kegiatan suplai fisik yang meliputi:

5

Pengangkutan (transportasi)

Pergudangan (storage / penyimpanan)

3. Bidang kegiatan penunjang untuk memperlancar arus

kegiatan transaksi dan arus barang yang meliputi :

Penjajaan (merchandising)

Standardising dan grading

Pembelanjaan (financing)

Penanggungan risiko (risk taking)

Informasi pasar (market information atau komunikasi)

Selanjutnya akan diuraikan satu persatu sebagai berikut :

1. Fungsi pembelian

Kegiatan yang termasuk fungsi pembelian dalam pemasaran

terdiri dari berbagai kegiatan yang berbeda-beda tetapi saling

berhubungan yang dijalankan oleh pedagang besar dan pengecer.

Kegiatan ini meliputi penyusunan implementasi dari kebijaksanaan

-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur penentuan kebutuhan dan

keinginan tersedianya barang, negosiasi harga saat pengiriman dan

hal-hal lain yang menyangkut pemindahan hak atau transaksi.

Fungsi pembelian (menurut Royburn D. Toisley / Eugene

clarkphd/Fred e.clark Phd) dalam bukunya Principle of

Management adalah sebagai berikut :

Perencanaan dan penentuan produk yang akan dibelinya

beserta spesifikasi, kwalitet dan kwantitasnya dan sebagainya.

Meliputi usaha mencari sumber-sumber dimana produk dapat

dibeli atau diperoleh.

Melaksanakan perundingan dan syarat-syarat tertentu seperti

kwalitas, model

Persediaan benda-benda harus dikumpulkan dan dirakit untuk

dipergunakan dalam bidang produksi atau perniagaan oleh

para para produsen, para pedagang besar, pedagang eceran

atau untuk konsumen pribadi.

Perjanjian dibuat dan transfer hak milik terjadi

2. Fungsi penjualan

6

Dalam hal penjualan, sipenjual harus menentukan

kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikutinya untuk

memungkinkan dilaksakannya rencana penjualan yang telah

ditetapkannya.

Ada beberapa fungsi penjualan antara lain:

penjualan dan pengembangAn produk

mencari kontak

menciptakan permintaan melalui personal selling

mengadakan perundingan.

fungsi kontak (mencakup persetujuan akhir untuk

melaksanakan penjualan dan transfer hak milik )

3. Fungsi pengangkutan

Pelaksanaan fungsi pengangkutan mempunyai sasaran untuk

dapat memindahkan barang ke tempat tujuan yang diharapkan tepat

dalam jumlah Waktu dan mutu (keamanan dan kerusakan) dengan

biaya seminimal mungkin.

Pemilihan peralatan pengangkutan baik milik sendiri maupun

disewa dapat dipilih dari berbagai alternatif sesuai dengan situasi

dan kondisi, efektifitas dan efisiensinya. Berbagai alat

pengangkutan antara lain : kereta api, truk, kapal laut, kapal udara

dan sebagainya..

4. Fungsi pergudangan.

Fungsi pergudangan melakukan kegiatan penyimpanan

barang sejak selesai diproduksi atau dibeli sampai saat dipakai atau

dijual di masa mendatang. Pergudangan menciptakan kegunaan

waktu (time utility) dan dapat terjadi dimanapun juga sepanjang

arus antara produsen dan konsumen. Dalam pemasaran fungsi

pergudangan diperlukan karena beberapa faktor antara lain :

Antara waktu memproduksi dan waktu konsumsi sering

berbeda, dikonsumsi setiap waktu tetapi dipanen pada musim

tertentu.

Untuk menghindari kerusakan karena suhu (diperlukan alat

pendingin)

7

Untuk menjaga kelancaran penjualan dan kontinuitas

produksi

Untuk menghemat biaya karena membeli dalam jumlah besar

mendapat rabat tertentu.

Untuk tujuan spekulasi

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan fungsi

pergudangan. antara 1ain :

fasilitas pergudangan yang cukup memadai

keamanan dan asuransi

jumlah dana yang dibutuhkan

5. Fungsi penjajaan (merchandising )

Adanya usaha untuk menawarkan produk kepada pembeli

dilakukan dengan menjajakan atau mendagangkan barang.

Penjajaan dilakukan dengan menampilkan produk itu baik dalam

mengenalkan dan mempertunjukkan, juga dengan mendemonstra -

sikan dan menjelaskan identifikasi serta ciri-ciri produk tersebut.

6. Fungsi standardisasi dan grading

Standar terdiri dari suatu daftar pengkhususan mutu atau

grade yang harus dipenuhi oleh suatu barang tertentu. Grading

adalah suatu tindakan memisahkan atau memeriksa barang-barang

menurut pengkhususan yang telah ditetapkan untak menentukan

gradenya (atau tingkat mutunya). Fungsi standardisasi dan grading

merupakan fungsi penunjang bagi keberhasilan atau kelancaran

terjadinya transaksi yang telah menyebabkan perpindahan hak dan

perpindaban fisik barang.

7. Pembelanjaan ( Financing )

Fungsi perbelanjaan dari pemasaran ini tidak mencakup

transaksi yang terdapat dalam produksi. Fungsi pembelanjaan

mencakup pengelolaan sumber dana dan pengalokasian dana,

termasuk pengaturan syarat pembayaran dan kredit yang

8

dibutuhkan dalam rangka mengeluarkan barang atau produk dari

produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.

Kegiatan penyediaan dana yang diperlukan oleh produsen,

perantara maupun konsumen untuk kepentingan proses marketing

itu disebut fungsi financing.

8. Penanggungan risiko (risk taking)

Resiko yang berkaitan dengan pemasaran mencakup

penurunan mutu, kehilangan, kecurian, tidak berlaku lagi,

perpanjangan kredit dan perubahan penawaran atau permintaan

yang semua itu mempunyai dampak terhadap haknya. Agar risiko

itu dapat dihindarkan atau di perkecil, maka terjadilah pengambilan

risiko yang dilakukan oleh lembaga, misalnya perusahaan asuransi.

9. Informasi pasar ( market information )

Informasi diperlukan sebagai data fakta yang dapat dijadikan

dasar untuk pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan

pemasaran. Informasi pasar meliputi informasi tentang produk,

harga, sistem promosi dan saluran distribusi yang digunakan oleh

saingan serta tanggapan konsumen ataupun tanggapan serta selera

konsumen terhadap produk serta produk yang kita salurkan.

Informasi pasar dapat di peroleh berbagai sumber, seperti bursa,

berita harian, publikasi pemerintah, observasi dan studi pasar dan

sebagainya.

B. Saluran Distribusi

Pengertian saluran distribusi

Banyak perusahaan tidak dapat mencapai sasaran penjualan

karena tidak tepatnya saluran distribusi yang dipilihnya. Oleh

karena itu dalam memilih diperlukan pertimbangan yang masak.

Saluran yang digunakan harus merupakan alat yang efisien untuk

mencapai sasaran.

Prosedur menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai

berikut :

9

1. menganalisa produk yang akan disalurkan sesuai dengan sifat

barang dan gunanya

2. menentukan sifat produk dan luasnya pasar

3. meninjau saluran yang ada yang mungkin dapat digunakan

4. mengevaluasi saluran dari segi kemampuan menjual, biaya

dan laba yang wajar.

5. melakukan riset pasar untuk mengetahui pendapat pembeli

dan perantara mengenai saluran distribusi yang digunakan

perusahaan lain.

6. menentukan sifat dan luasnya pasar kerja sama antara

perusahaan dengan para penyalur yang akan digunakan.

7. menentukan bantuan apa yang diberikan kepada para

penyalur.

8. menilai secara berkesinambungan terhadap saluran distribusi

sesuai dengan perkembangan pasar.

Definisi saluran distribusi menurut David A.Ravzon : saluran

merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari

produsen ke perantara akhirnya sampai pada pemakai. Batasan

tersebut sangat sempit karena membatasi lembaga-lembaga yang

ada cenderung menggambarkan pemindahan barang atau kombinasi

antara barang dan jasa.

Batasan yang dikembangkan oleh The American marketing

association adalah sebagai berikut : saluran merupakan suatu

struktur unit organisasi dalam perusahaan yang terdiri atas agen,

dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui mana sebuah

komoditi, produk atau jasa dipasarkan.

Keuntungan penggunaan perantara

Keuntungan penggunaan perantara antara lain :

1. mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi

mencapai konsumen .

2. perantara dapat membantu dibidang pengangkutan dengan

menyediakan alat transpot. sehingga produsen tidak

menyediakan.

10

3. perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan

reparasi.

4. perantara dapat membantu dibidang penyimpanan dengan

fadilitas penyimpanan, seperti gudang atau fasilitas

penyimpanan yang lain sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan

dapat memenuhi

5. perantara dapat membantu dibidang keuangan dengan

menyediakan dana

6. perantara dapat membantu bidang yang lain, membantu

dalam :

pencarian konsumen

kegiatan promosi

penyediaan inf ormasi

pengepakan dan pembungkusan

penyortiran dan penentuan mutu

Menentukan banyaknya penyalur

Setelah menentukan saluran distribusi yang dipakai,

selanjutnya menentukan jumlah perantara untuk di tempatkan

sebagai pedagang besar atau pengecer. Dalam hal ini produsen

mempunyai tiga alternatif, yaitu :

1. Distribusi intensif.

Perusahaan menggunakan penyalur tertama pengecer

sebanyak-banyaknya, untuk mendekati dan mencapai konsumen,

untuk mempercepat pemenuhan kebutuhah konsumen.

2. Distribusi selektif

Perusahaan menggunakan pedagang/pengecer yang terbatas

dalam suatu daerah geografi tujuannya untuk meniadakan pengecer

/ penyalur yang tidak menguntungkan. Biasanya distribusi selektif

untuk barang baru dan barang shoping.

3. Distribusi exklusif

Perusahaan hanya menggunakan satu pengecer dalam daerah

pasar tertentu, dengan tujuan agar produsen lebih mudah dalam

11

melakukan pengawasan pada tingkat harga eceran dan kerja sama

dengan penyalur terutama di bidang periklanan. Barang -barang

yang didistribusikan exklusif barang-barang special antara lain

instlasi dan konstruksi bangunan.

Secara umum terdapat beberapa cara penyaluran 8 dalam garis

besarnya sebagai berikut : 1 Produsen Kosumen

2 Produsen Pengecer Kosumen

3 Produsen Pedagang Besar Pengecer Kosumen

4 Produsen Pedagang Besar Kosumen

5 Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Kosumen

6 Produsen Agen Pengecer Kosumen

7 Produsen Agen Kosumen

8 Produsen Industri

Suatu perusahaan didalam distribusinya dapat menggunakan

sa1ah satu atau lebih cara penyalurannya. Bagi suatu perusahaan

yang baru saja berdiri memilih saluran distribusi adalah pekerjaan

yang tidak mudah karena merupakan tahap pertama kalinya

memasuki pasar. Sedangkan bagi perusahaan yang sudah berjalan

dengan saluran-saluran distribusi tertentu, masih harus tetap

waspada dan mengawasi aparat-aparat distribusi yang sudah

berjalan dengan seksama agar tidak menghambat suksesnya usaha

pemasaran untuk mencapai tujuan.

Untuk produk yang cepat rusak, harus cepat sampai ketangan

konsumen karena itu sebaiknya menggunakan saluran distribusi

langsung atau saluran distribusi pendek. Begitu pula terhadap

barang industri dengan peralatan yang nilainya sangat mahal, maka

digunakan pula saluran distribusi langsung atau saluran pendek.

12

Sebaliknya terhadap produksi barang-barang kebutuhan

pokok yang tahan lama seperti gula dan kopi biasanya

menggunakan saluran distribusi panjang .

Bentuk-bentuk atau sistem saluran distribusi perbekalan

farmasi

Bentuk / sistem saluran distribisi perbekalan farmasi adalah

sesuai kebijaksanaan/ peraturan farmasi seperti yang tercantum

dalam undang-undang kesehatan. Yang dimaksud dengan

perbekalan farmasi menurut undang-undang kesehatan adalah

perbekalan farmasi yang meliputi :

1. Obat

2. Bahan baku obat

3. Obat tradisional dan bahan obat traditional (obat asli

Indonesia) dan (bahan obat asli Indonesia)

4. Alat-alat kesehatan

5. Kosmetika sedangkan obat terdiri dari 4 golongan yaitu :

Obat narkotik

Obat daftar G dan obat keras tertentu (OKT) psikotropika

Obat daftar W

Obat daftar bebas

1. Bentuk saluran distributi untuk obat narkotik

Secara umum bentuk saluran distribusi obat narkotik dapat

digunakan saluran sebagai berikut :

Produsen → Pedagang Besar → Pengecer → Konsumen

Secara khusus pemerintah mengatur penyaluran obat narkotik

hanya boleh di produksi dan disalurkan oleh pedagang besar

PT. Kimia Farma, dengan tujuan agar obat tersebut dapat terkendali

dengan ketat sehingga tidak membahayakan masyarakat banyak.

Gambaran secara khusus bentuk saluran distribusi obat narkotik

adalah sebagai berikut :

Pabrik farmasi PT Kimia Farma → Pedagang farmasi PT

Kimia Farma → Apotik → Pasien / sebagai konsumen.

13

2. Bentuk saluran distribusi obat daftar G (baik bentuk obat

atau baku obat dalam substansi)

Secara umum bentuk saluran distribusi obat daftar G dapat

ditempuh salah satu dari bentuk saluran distribusi yang ada.

Produsen → Pedagang besar → Pengecer → konsumen

Produsen → Agen → Pedagang besar → Pengecer

→ konsumen

Secara khusus bentuk saluran distribusi obat daftar G ialah : a Industri

Farmasi

Pedagang

Besar Farmasi

Apotik Pasien

b

Industri

Farmasi

Pedagang

Farmasi

sbg agen

farmasi

lain

Pedagang

Besar

Apotik

Pasien

3. Bentuk saluran distribusi obat daftar W

Secara umum bentuk saluran distribusi obat daftar W adalah :

Produsen → Pedagang besar → Pengecer → kosumen

Produsen → Agen → Pedagang besar → Pengecer

Secara khusus bentuk saluran distribusi obat daftar W adalah

sebagai berikut :

Agen Apotik Pasien

a Industri

Farmasi

PBF Toko obat

berizin

Pasien

Agen Pedagang Apotik Pasien

b Industri

Farmasi

PBF Toko

14

PBF lainnya obat

berizin

Pasien

4. Bentuk saluran distribusi daftar obat bebas

Secara umum bentuk saluran distribusi obat bebas sbb. :

Produsen → Pedagang besar → Pengecer → Konsumen

Produsen → Agen → Pedagang besar → Pengecer

→ Konsumen

Secara khusus distribusi daftar obat bebas adalah sebagai berikut : Industri

Farmasi

PBF Apotik Pasien

Toko obat

berizin

Pasien

Warung

obat

Pasien

5. Bentuk saluran distribusi obat tradisional

Bentuk penyaluran obat traditional antara lain :

Industri obat traditional → Agen → Pengecer → konsumen

6. Bentuk saluran distribusi alat kesehatan

Bentuk penyaluran alat kesehatan antara lain :

Industri Alkes → Agen PBF → PBF → Apotik → Konsumen

Macam – macam unit produksi dan distribusi perbekalan

farmasi

1. Macam unit produksi perbekalan farmasi

a. Industri farmasi:

penghasil obat paten dan generik

penghasil bahan baku obat

15

b. Industri kosmetik

c. Industri obat traditional

2. Macam unit distribusi perbekalan farmasi :

a. Pedagang besar farmasi sebagai agen

b. Pedagang besar farmasi

c. Apotik

d. Toko obat berijin

C. Salesmanship

Pengertian salesmanship

Dalam marketing apa yang disebut selling (penjualan) adalah

sasaran inti di antara kegiatan-kegiatan lainnya, sebab di sini

dilakukan perundingan, persetujuan tentang harga dan serah terima

barang serta pembayarannya. Kegiatan selling adalah kegiatan

terakhir dari kegiatan -kegiatan lainnya. Kegiatan - kegiatan lainnya

itu diadakan agar dapat menciptakan kegiatan selling dengan

memuaskan.

Dalam kegiatan selling, petugas yang disebut salesman

adalah orang yang akan menentukan gagal atau suksesnya seluruh

kegiatan marketing sebelumnya. Oleh karena itu mereka yang

bertugas sebagai salesman harus benar-benar menyadari apa yang

harus dilakukan sebaik-baiknya sebagai salesman, Jadi perlu

mempelajari apa yang disebut salesmanship.

Definisi salesmanship ialah seni dan ilmu menemukan

kebutuhan -kebutuhan dan problem seorang calon pembeli dimana

penawaran-penawaran penjual yang bersangkutan merupakan

jawaban yang realistik dan ekonomis. Jadi salesmanship adalah

skill atau seni penjualan barang untuk menemukakan permintaan

dengan barang yang ditawarkan.

Dalam garis besarnya metode selling dapat digolongkan :

1. Personal selling

2. Advertising

3. Pesanan lewat pos

16

4. Korespondensi

5. Samples (poster)

6. Fair (shows, pasar malam)

7. Lelang

8. Pasar

Sifat-sifat umum seorang penjual (salesman)

Sifat-sifat umum seorang penjual (salesman) antara lain:

1. Komunikatif

Menjual berarti berkomunikasi dan para penjual efektif

mengembangkan aneka teknik dan keterampilan komunkasi.

Seorang penjual belajar menjadi pendengar aktif dan antusias

mereka mampu menyampaikan informasi yang tepat tentang

produk/jasa yang ditawarkan serta mampu langganan atau calon

langganan mengutarakan kebutuhannya. Karena itulah salesman

harus mampu berkomunikasi dalam bentuk lisan maupun tulisan.

2. Kreatif

Seorang penjual harus kreatif karena lingkungan yang

menghendaki demikian agar tidak kalah cepat dengan saingannya

atau kemunduran bagi perusahaan. Mereka harus mampu membuat

gerakan cepat dalam bidang logika, harus berfikir kedepan sambil

mendengar, mengevaluasi apa yang akan dikatakan oleh calon

pembeli. Merek juga harus mampu memikirkan penggunaan-

penggunaan unik dari berkombinasi produk/jasa.

3. Terorganisasi baik

Seorang penjual selain kreatif ia harus pula organisasi baik

yaitu dengan kemampuan mengembangkan rencana untuk setiap

kontrak penjualan melalui penetapan harga yang realistic cara

pendekatan untuk setiap penjual. Keadaan penjual yang

terorganisasi berarti penjualan disiplin dalam pelaksanaan dan

pengorganisasian penjualan dengan baik.

4. Terintegritas

17

Penjual harus bersifat jujur dan menunjukan perilaku yang

baik karena merupakan merupakan suatu hal yang perlu bagi orang-

orang yang menganggap dirinya profesinal.

Reputasi seorang penjual dengan para pembelinya bergantung

pada transaksi-taansaksi yang dilakukan secara jujur, penyajian

yang baik dan adanya perasaan yang loyal/setia kepada perusahaan,

terhadap yang ditawarkan.

5. Loyalitas yang tinggi

Penjual harus menunjukan loyalitas (kesetiaan) yang tinggi

terhadap produk atau jasa yang ditawarkannya, terhadap perusahaan

dimana ia bekerja dengan usaha mengenal dengan baik produk/jasa

yang ditawarkan dan membela dan menunjukkan nilai utama atau

kelebihan-kelebihan produk/jasa yang ditawarkannya.

Penjual juga harus mengenal dengan baik perusahaannya

dengan segala reputasinya, ia bersaha membela serta menunjukan

kelebihan perusahaan yang dapat menjamin kwalitas produk/jasa

yang dihasilkannya.

6. Kemampuan bergerak sendiri

Seorang penjual yang berhasil adalah yang mampu bergerak

sendiri yang didorong oleh keinginan dari badannya sendiri untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri baik kebutuhan akan sandang,

pangan, papan, maupun kebutuhan akan prestasi.

Secara garis besarnya. penjual adalah operator-operator yang

independen yang apa bila mereka tidak berhasil menjual maka

mereka tidak akan bertahan.

7. Atraktif ( menarik )

Seorang penjual dihadapkan langsung kepada konsumen yang

mempunyai penilaian dan kesan terhadap penampilan penjual.

Untuk itu seorang penjual harus memperlihatkan penampilan yang

menarik, baik dengan cara penampilan diri maupun cara ia

menyampaikan informasi atau penawaran.

18

8. Saling memahami

Dalam situasi-situasi penjualan, para calon pembeli mencoba

mengindera para penjual untuk memperoleh impresi (kesan)

tentang penjual dalam hal cara berbicara.

Sudah barang tentu aikap dan sifat-sifat yang dikemukakan

bersama-sama citra yang mereka ciptakan tanpa perlu merusak

refleksi-refleksi yang tepat. Hal pokok adalah para pembeli

percaya apa yang menurut anggapan mereka benar.

9. Berorientasi pada sasaran

Para penjual yang sukses lebih berorientasi pada sasaran

dibandingkan dengan kebanyakan orang lain.Target untuk sejumlah

penjualan, volume penjualan tertentu dalam bentuk order-order

ulangan dalam jumlah tertentu, semuanya merupakan indicator

keberhasilan bagi para penjual.

10. Sifat-sifat lain

Sifat-sifat yang lain disamping sifat tersebut diatas ialah :

a. Intelijen yang memadai bagi seorang penjual, sebagai modal

penjual untuk mengelola informasi secara tepat untuk

keberhasilan seorang penjual.

b. Tekat yang kuat harus dimiliki penjual agar tetap mencapai

sukses penjualan dalam setiap penawaran. Selain sifat-sifat

penjual yang telah dikemukakan diatas, dibawah ini disajikan

pula fungsi dan sifat penjual menurut Dre.Jl.Wage sebagai

berikut :

Fungsi Verkoper / penjual:

(1) Sebagai seorang duta yang mampu mewakili pimpinan

perusahaan di wilayah tertentu untuk menciptakan dan

memelihara hubungan baik dengan calon konsumen atau

langganan di daerah yang bersangkutan.

19

(2) Sebagai penerus berita dan juru penerang dalam pemberian

informasi tentang produk yang ditawarkan maupun reputasi

perusahaan kepada konsumen.

(3) Sebagai juru mudi yang memimpin calon pembeli kearah

pengambilan keputusan untuk pembeli

(4) Sebagai seorang prajurit berdisiplin yang menjalankan

instruksi secara loyal dalam usaha peningkatan volume

penjualan dan perluasan pasar.

(5) Seorang pioner dan seorang pramuka guna mencapai daerah-

daerah baru dalam hal pemasaran produk yang ditawarkan

perusahaan.

Sifat-sifat penjual dapat diterlibatkan pada tiga fungsi tubuh

manusia sebagai berikut :

(1) Sifat-sifat pada kepala

kecepatan pengertian dan gerakan pikiran

memiliki pengetahuan umum dan pengetahuan tentang

pelanggan

memiliki pengetahuan.kemasyarakatan dan bidang yang

pekerjaan yang diwakilinya

(2) Sifat-sifat pada badan

perasaan sesama manusia dan daya tarik

agresif dan energik

kesabaran dan perhitungan

keberanian yang menetap

pandangan kearah sasaran yang teratur

ambisius

(3) Sifat-sifat pada tangan

Meliputi keterampilan mengorganisasi pekerjaan, teknik

demonstrasi dan kecakapan bicara dan mengadakan

komunikasi.

20

Ciri - ciri seorang sales representatif yang sukses

1. Ia harus memiliki sikap mental yang positif terhadap

perusahaan dan produk perueiahaannya

percaya pada dirl sendiri dan masa depannya

percaya kepada orang lain

profeinal menjual

2. Ia harus memiliki sifat-sifaf tertentu yang tertanam data diri

berambisi, sehat dan mempunyai ego drive, yaitu:

berdisiplin tinggi

ulet, berkemauan keras, tidak putus asa

sabar dan tak mudah tersinggumg

3. Memiliki sifat tertentu saat menjual

harus dapat menempatkan diri dipihak calon pembeli

(simpati)

harus mampu berkomunikasi dalam bentuk lisan maupun

tulisan

sebagai pendengar yang baik

memiliki rasa humor yang wajar dan pada tempatnya

dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi

dan kondisi

bersikap ramah dan sopan

Proses Penjualan

Salah satu aspek yang ada dalam penjualan adalah penjualan

dengan bertemu muka (face to face) di mana seorang penjual

langsung berhadapan muka dengan calon pembelinya. Masalah

tersebut menjadi titik-berat dalam pembahasan tentang proses

penjualan.

Secara terinci. tahapan tahapan dari proses penjualan sebagai

berikut :

1. Prospecting (mencari calon pembeli)

Untuk mendapatkan calon pembeli dapat menggunakan

sumber prospecting. Sumber-sumber prospecting meliputi buku

21

telepon, advertensi, pertemuan, pertunjukan, pameran dan

sebagainya.

Setelah calon penjual menemukan calon pembeli melalui

sumber-sumber prospecting maka dapat mengunjungi calon

pembeli dengan menawarkan salah satu cara atau kombinasi dari

cara-cara prospekting.

Cara-cara prospecting antara lain :

(a) cara berantai tanpa akhir

(b) menggunakan pusat pengaruh

(c) melaksanakan pengamatan pribadi

(d) mencari keterangan ditempat

(e) canvasing (mendatangi calon pembeli ke rumah atau ke

kantor)

(f) melalui surat dan telepon

2. Pre Approach (pendekatan pendahuluan)

Pre approach adalah usaha mengumpulkan data / keterangan

tentang minat dan daya beli calon pembeli yang menjadi sasaran

untuk penawaran barang.

Tujuan pre approuch adalah :

(a) Untuk memperoleh tambahan informasi dari calon pembeli

tentang minat, kebutuhan dan daya belinya.

(b) Untuk memperoleh gambaran dengan approach yang

manakah paling baik dilakukan terhadap prospec/calon

langganan.

(c) Untuk meyakinkan salesman dalam dalam menghadapi

prospec/calon pelanggan karena telah memperoleh

informasi yang cukup kemungkinan kesalahan tidak akan

terjadi karena terencana dengan baik.

Dalam usaha pre approach diperlukan informasi yang lengkap

tentang berbagai data. Data pribadi yang diperlukan dalam pre

approach adalah :

(a) nama, umur, pendidikan dan alamat

(b) kebutuhan, daya beli dan wewenang membeli

22

(c) keadaan keluarga dan organisaainya

(d) keistimewaan pribadinya, minat dan hobinya

(e) waktu yang paling baik untuk ditemuinya

3. Approach ( pendekatan )

Untuk melaksanakan pendekatan dengan calon langganan ada

dua faktor yang perlu diperhatikan, yakni :

(a) Pembawaan diri atau perilaku penjual dalam tahapan

pendekatan yang disebut teori “AIDAS” yang terdiri:

Attention, yakni usaha penjual untuk menarik perhatian

pembeli agar dapat menimbul-kan kesan pertama yang

baik dengan cara penampilan baik, sikap yang ramah dan

senyum yang wajar

Interes, yakni usaha penjual untuk mengintensifkan

perhatian pembeli agar berkembang menjadi minat yang

makin kuat. Minat calon pembeli dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain motivasi-motivasi dasar

mereka, keterikatan wawancara mengenai masalah-

masalah yang sedang dihadapi oleh mereka dan suasana

calon-calon pembeli.

Desire (klindling desire / menggelitik keinginan), yakni

usaha penjual untuk merangsang keinginan pembeli

sampai mendekati titik siap beli. Penjual berusaha

menghilangkan penghalang terhadap penjualan, baik

berupa penolakan, interupsi, esketernal maupun adanya

ungkapan-ungkapan yang tidak memberikan suasana

dengan berbagai cara argumentasi atau dapat pula

diselesaikan secara tegas dengan mengucapkan kata-kata :

memang apa yang disampaikan sangat menarik tetapi

baiklah kita kembali lagi pada subyek pokok kita.

Actiona (inducting action / menggerakkan tindakan -

tindakan), adalah usaha penjualan untuk menutup suatu

23

transaksi penjualan apabila calon pembeli sudah tidak

ragu-ragu lagi karena presentasi telah sempurna dengan

timbulnya reaksi calon pembeli untuk menempatkan suatu

pesanan.

Satisfaction (building satisfaction / membentuk kepuasan)

Yakni usaha penjualan setelah pembeli melaksanakan

pesanan harus menjelaskan kembali keputusannya yang

diambil adalah tepat. Membentuk kepuasan juga berarti

menyampaikan ucapan terima kasih kepada calon pembeli

untuk pesanannya dan kemudian memastikan bahwa pesan

tersebut sesuai dengan yang tertulis dan penjual juga

mengawasi apakah janji yang diberikan dapat ditepati

sebagaimana mestinya.

(b) Methode approach

Introductory approach, yakni perkenalan yang biasa

digunakan oleh penjualan dalam menghadapi pembeli

yang belum dikenal. Penerapan methode ini juga harus

disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Product approach, yakni menggunakan produk yang

dibawa (gambaran produk) untuk mengawali pembicaraan

sebagai usaha untuk menarik calon pembeli. Penerapan

methode ini apabila product yang ditawarkan mempunyai

penampilan yang menarik.

Consumen benefit approach (pendekatan manfaat bagi

pembeli), yakni methode pendekatan yang digunakan

penjual dengan menunjukan manfaat pruduk bagi pemakai

terhadap produk yang ditawarkan kepada calon pembeli.

Ouriosity approach (pendekatan ingin tahu), yakni suatu

pendekatan yang dipakai penjual dengan jalan

menunjukkan sesuatu, tetapi pihak calon pembeli malah

ingin tahu banyak tentang rahasia yang terkandung

24

didalam product tersebut baru dapat diketahui rahasianya

bila telah membelinya.

Showmanship approach (pendekatan peragaan), yakni

metode pendekatan yang digunakan penjual dengan jalan

memperagakan barang yang ditawarkan.

Question approach (pendekatan pertanyaan), yakni metode

pendekatan yang digunakan penjual dengan jalan

mengajukan pertanyaan sehingga calon pembeli

mempunyai minat untuk membeli.

Statement approach (pendekatan pernyataan), yakni

metode pendekatan yang digunakan penjual demgan jalan

membuat pernyataan yang meyakinkan calon pembeli

terhadap manfaat atau pernyataan lain yang mampu

menimbulkan minat dari calon pembeli untuk membeli

produk yang ditawarkan.

Compliment approach (pendekatan pujian), yakni

pendekatan yang digunakan penjual dengan memberikan

pujian kepada calon pembeli yang dihubungkan dengan

produk yang ditawarkan. Misalnya Aduh cantiknya anda,

sangat serasi dengan gaun ini .

Premium approach (pendekatan dengan pemberian premi),

yakni methode yang digunakan penjual dengan

mengutamakan pemberian premi atau hadiah apabila

membeli produk tertentu.

Shock approach (pendekatan kejutan), yakni methode

pendekatan yang digunakan penjual dengan menciptakan

kejutan-kejutan calon pembeli sehingga menimbulkan

reaksi untuk membeli sehingga menimbulkan reaksi untuk

25

membeli. Contohnya berita tentang penurunan harga yang

sangat tajam tentang sesuatu barang.

4. Demontrasi atau presentasi

Adalah proses penjualan dengan menampilkan dan

mendemontrasikan cara-cara penggunaam barang serta keunggulan

/ keistimewaan produk yang ditawarkan tersebut kepada pembeli.

Tujuan demontrasi ialah untuk menyaksikan kepada pembeli

bahwa barang tersebut benar-benar diperlukan.

Presentasi yang perlu diperhatikan dalam demontrasi ialah :

hal-hal yang penting saja ditunjukkan bila perlu demontrasi

gunakan kiasan dan metafora dan sebagainya

gunakan bahasa yang mudah dimengerti calon pembeli,

berbicara jelas dan teratur, logis dan benar-benar.

berikan kesempatan calon pembeli untuk berbicara atau

mencoba menggunakan produk yang didemontrasikan.

5. Argumentasi melayani keberatan-keberatan)

Seringkali calon pembeli mengajukan keberatan-keberatan

atau cacat yang ada pada barang yang ditawarkan. Semua keluhan

dan keberatan itu harus dihadapi dengan sabar, jangan emosional

tetaplah tabah, ulet, dan selalu menunjukkan perilaku sebagai

seorang sahabat yang baik dan mendidik atau menunjuk kearah

kebaikan calon pembeli. Beberapa cara melayani keberatan

(argumentasi) antara lain :

Menolak pendapat prospek secara langsung

Misalnya : saya sama sekali tidak sependapat dengan

anda, karena .…

Penolakan seperti ini disebut direct denial atau disebut head

on atau kontradiksi .

Menolak pendapat secara tidak langsung.

Misalnya dengan kata-kata : itu kan pendapat anda, tetapi

orang banyak berpen-dapat bahwa itu murah ....

26

Cara seperti ini disebut indirect denial atau disebut side

stepping atau turn back method

Menolak pendapat (keberatan) dengan methode bumerang

Misalnya dengan kata-kata : coba buktikan ... yang ternyata

calon pembeli tidak dapat membuktikan, dan terpaksa

mengakui kebaikan atan kelengkapan produk atau kewajaran

harga produk yang ditawarkan.

Methode ini disebut pula reverse English method atau

translation method atau capitalization method.

Methode kompensasi (methode balancing atau methode

superior poin.

Menggunakan metode kompensasi, yaitu menunjukkan

imbangan kelebihan.Misalnya prospek mengatakan, harganya

kok mahal .…penjual mengatakan itu bukan soal, karena

barangnya mempunyai keistimewaan dan mempunyai banyak

kegunaan

Methode pertanyaan atau interogasi

Yaitu metode argumentasi dengan mengajukan pertanyaan

dalam menjawab keberatan-kebaratan dari fihak calon

pembeli.

Misalnya : harganya kok mahal .…, maka penjual

mengatakan bagaimana di katakan mahal, apakah anda telah

membandingkan?

Methode anjing mengonggong kafilah berlalu (biarkan saja),

yaitu metode menghadapi konsumen tanpa perlu

menanggapinya apabila penjual tahu betul keberatan yang

diajukan tidak relevan, atau sekadar basa-basi dan tidak

mempengaruhi nama baik perusahaan.

6. Penutupan penjualan (clossing)

27

Setelah tahap keberatan dilalui dan prospek/calon pembeli

setuju maka tahap selanjutnya ialah menutup penjualan. Dalam

tahap ini salesman dituntut tetap berhati-hati, berilah perhatian yang

penuh kepada calon pembeli tersebut, hargai dia jangan sampai

terjadi konflik baik pada saat persetujuan pembelian maupun

setelah terjadi penjualan.

Untuk menjaga terjadinya konflik maka ayarat-syarat

transaksi harus disetujui kedua belah pihak. sebaiknya secara

tertulis bila tak ada saksi. Syarat-syarat transaksi adalah :

syarat kwalitas produk

syarat ketentuan harga

syarat pengiriman

syarat pembayaran

28

BAB II

KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Dalam rangka menghadapi era globalisasi perdagangan

bebas, kita harus mempersiapkan sumber daya manusia yang siap

kerja yang mampu membuka lapangan kerja. Untuk

memasyarakatkan dan membangkitkan semangat kewiraan di

Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden

No. 4 tahun 1995 dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat

kepeloporan dikalangan generasi baru agar mampu menjadi wira

usaha. Para wirausaha diharapkan menjadi pioner pembangunan

untuk mengurangi pengangguran yang menjadi beban bangsa

Indonesia.

Dengan ditunjang adanya wirausaha yang ulet dan handal

akan memantapkan pembangunan di Indonesia. Jadi para wira

usaha merupakan profesi penunjang pembangunan nasional.

Sebenarnya untuk menjadi wirausaha bukan hanya mencakup

bidang swasta saja, tetapi berlaku pula bagi mereka yang aktif di

bidang usaha milik negara atau patungan. Peranan wirausaha sangat

penting dan menentukan masa depan bangsa dan negara.

Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari

tentang nilai kemampuan (abbility) dan perilaku seseorang dalam

menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan

berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak

seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan

inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan pengertian

kreatifitas di sini adalah berfikir sesuatu yang baru sedang

keinovasian adalah bertindak melakukan sesuatu yang baru.

29

Di bawah ini akan disajikan beberapa definisi enterpreneurship atau

wirausaha antara lain menurut :

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenal

produk baru, menentukan era produksi baru, menyusun operasi

untuk pengadaan produk baru, memasarkan serta mengatur

permodalan operasinya.

2. Berdasarkan Lampiran Instruksi Presiden No. 4 tahun 1995

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan

seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah

pada upaya, cara kerja, teknologi dan prouksi baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang

lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

3. Menurut Raymond Kao

Kewirausahaan adalah orang yang menciptakan kemakmuran dan

proses peningkatan nilai tambah, melalui inkubasi gagasan

memadukan sumber daya dan membuat gagasan menjadi

kenyataan.

4. Pengertian umum

Wira usaha atau enterpreneur adalah orang - orang yang

mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan atau

peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna

mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna memastikan

kesuksesannya.

Jadi pengertian wirausaha adalah seorang inovator yang

mempunyai kemampuan menemukan produk, metode, dan

tekhnologi baru serta mampu memadukan dan mengelola segala

sumber daya untuk memberikan manfaat atau nilai tambah secara

optimal bagi dirinya, perusahaan, masyarakat, bangsa dan

negaranya.

30

B. Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara

umum ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bidang

bisnis yang secara garis besarnya adalah :

1. Bidang usaha pertanian (agriculture) meliputi usaha

pertanian, kehutanan, perikanan dan perkebunan.

2. Bidang usaha pertambangan (mining) meliputi usaha galian

pasir, galian tanah, batu dan bata.

3. Bidang usaha publikasi (manufacturing) meliputi usaha

industri, assemblasi dan sintetis.

4. Bidang usaha konstruksi (constructions) meliputi usaha

konstruksi bangunan, jembatan, pengairan dan jalan raya

5. Bidang usaha perdagangan (trade) meliputi usaha

perdagangan kecil (retailer), grosir, agen dan eksport - import.

6. Bidang usaha jasa keuangan (financial service) meliputi

usaha perbankan, asuransi dan koperasi.

7. Bidang usaha jasa perorangan (personal service) meliputi

usaha potong rambut, salon, laundry, catering.

8. Bidang jasa umum (public service) meliputi usaha

pengangkutan, pergudangan, wartel dan distribusi.

9. Bidang jasa wisata (tourism) meliputi jasa biro perjalanan

pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta penyediaan

sarana wisata.

C. Tujuan Kewirausahaan

Tujuan kewirausahaan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berbobot

2. Mewujudkan kemantapan dan kemampuan wiraswasta untuk

menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

3. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi

kewirausahaan yang handal dan tangguh

4. Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan

wirausaha dikalangan masyarakat yang mampu, handal dan

tangguh

31

D. Fungsi Wirausaha

Fungsi Wirausaha menurut Yuyun Wirasasmita (1982) :

1. Memperkenal barang baru atau kualitas barang baru yang

belum dikenal konsumen

2. Melaksanakan methode produksi baru dari penemuan ilmiah

baru.

3. Membuka suatu pemasaran baru.

4. Pembukaan suatu sumber dasar baru atau setengah jadi atau

sumber sumber yang masih harus dikembangkan.

E. Esensi Kewirausahaan (menurut Zimmer 1996 : 51)

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah

di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara

- cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Nilai tambah tersebut

diciptakan melalui berbagai cara - cara sebagai berikut :

1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)

2. Penemuan Pengetahuan Baru (discovering new knowledge)

3. Perbaikan produk dan Jasa yang sudah ada (improvising

existing product or service)

4. Penemuan cara - cara yang berbeda untuk menghasilkan

barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang

lebih sedikit (finding different ways of provinding more

goods and service with fewer resources)

F. Jiwa dan Rahasia Kewirausahaan

Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki

perilaku inovatif, kreatif, menyukai perubahan, kemajuan dan

tantangan. Sedangkan rahasia kewirausahaan terletak pada

kreatifitas dan keinovasian

32

G. Jenis - jenis Wirausaha

1. Wira usaha bisnis

Adalah mereka yang tekun dalam menggerakkan kebutuhan

selera masyarakat dan dapat menimbulkan kebutuhan baru dengan

jalan reklame, selalu memperhatikan barang - barang yang

mempunyai pasaran saat ini dan di masa yang akan datang mereka

selalu memperhatikan grafik penjualan.

2. Wira usaha sebagai orang vak

Adalah mereka yang mempunyai keahlian dalam bidang

tertentu. Orang ini membaktikan profesinya dalam bidang tekhnik

dan melaksanakan penemuan - penemuan dan perbaikan kualitas

barang yang dihasilkan. Perhatian ditujukan dalam segi tekhnik

usaha yang dijalankan dan langganan yang diperoleh melalui mutu

barang, mutu prestasi yang lebih baik.

3. Wira usaha sebagai orang uang

Adalah orang yang menjalankan kegiatan menyalurkan dan

mengumpulkan dana yang bergerak dalam pasar uang dan pasar

modal.

4. Wira usaha sebagai manager

Adalah mereka yang dapat memajukan usahanya dengan

menggunakan bisnis dan memperhatikan serta memperhitungkan

dengan efisien .

5. Wira usaha sebagai sosial engineer

Adalah mereka sebagai pengusaha yang berusaha

meningkatkan para pekerjanya melalui karya sosial dan

mempertimbangkan moral atau kebenaran. Mereka berusaha

mengalihkan kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat

pertukaran personil terlalu cepat dan sering.

33

H. Gaya Manajemen Wirausaha

Ada dua pola dasar wirausaha yang merupakan gaya manajemen

wirausaha :

1. Wira usaha artisari yakni seseorang yang memulai usaha/

bisnisnya dengan keahlian teknis sebagai modal utama dan sedikit

pengetahuan bisnis. Dengan karakteristik sebagai berikut :

Bersikap kekeluargaan, memimpin usaha disamakan dengan

memimpin keluarga.

Enggan mendelegasikan wewenangnya

Menggunakan sedikit (satu atau dua) sumber modal dalam

mendirikan usaha

Membatasi strategi pemasarannya pada komponen harga

secara tradisional, kualitas dan reputasi perusahaan

Usaha penjualannya secara perorangan

Orientasi mereka singkat dengan sedikit perencanaan untuk

pertumbuhan atau perubahan di masa yang akan datang.

Contoh wirausaha artisari antara lain seorang ahli mekanik buka

bengkel di garasinya atau seorang ahli kecantikan buka toko

kecantikan dan sebagainya.

2. Wirausaha opportunities adalah seseorang yang memulai suatu

bisnis dengan keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan

tehnis. Karakteristik wira usaha opportunities adalah :

Menghindari sistem paternalistis

Mendelegasikan wewenang yang diperlukan bagi

pertumbuhan perusahaan

Menggunakan berbagai strategi pemasaran dan berbagai tipe

usaha penjualan

Mendapatkan permodalan lebih dari dua sumber

Merencanakan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan

datang.

34

I. Konsep Cara Berpenghasilan

Menurut Robert Kyosaki cara memperoleh penghasilan

seseorang ada yang disebut active income di mana seseorang kerja

keras dengan penghasilan yang terbatas yaitu employe (pekerja /

pegawai) dan self employe atau orang vak atau orang berprofesi

seperti dokter, konsultan san akuntan. Sedangkan yang lainnya

disebut passive income, mereka tergolong bekerja tidak terlalu

berat. Penghasilan datang sendiri dalam jumlah banyak seperti

pemilik perusahaan dan investor / pemilik modal.

Konsep cara berpenghasilan Robert Kiyosaki disebut The cash

flow quadrane yang digambarkan sebagai berikut :

E

Employe

B

Bussiness

S

Self Employe

I

Investor

Active income Passive income

J. Imbalan dan Tantangan Wirausaha

Imbalan yang diperoleh para wirausaha adalah :

1. Imbalan berupa laba

Para wirausaha dapat menentukan sendiri jumlah gaji /

pendapatan yang diperolehnya tanpa harus ada batasan gaji

standard untuk pekerjaan yang di standarisasi. Mereka

mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu

dan uang yang diinvestasikan, tetapi juga memberi imbalan yang

pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam

mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Jadi para wirausaha

menikmati laba yang optimal yang tidak sebanding dengan

pendapatan para pegawai atau pekerja profesi.

2. Imbalan berupa kebebasan

35

Para wirausaha mempunyai kebebasan untuk menjalankan

perusahaan, bebas menentukan arah dan tujuan perusahaan

mengambil rediko sendiri dan berhak memungut imbalan yang ada.

3. Imbalan berupa kepuasan menjalani hidup

Para wirausaha merasa puas mampu melaksanakan

bisnisnya sendiri karena mereka memulai bisnisnya sesuai dengan

impian dan angan - angan mereka sehingga mereka sangat

menikmati, mereka gembira dan ceria, dan mereka bangga dengan

bisnisnya yag sukses. Kepuasan yang mereka miliki baik berupa

materi maupun yang non materi yang mampu memberi manfaat dan

nilai tambah bagi dirinya, pegawainya, masyarakat lingkungannya,

bahkan bangsa dan negaranya.

Tantangan yang harus dihadapi oleh wirausaha adalah :

1. Tantangan berupa kerja keras

Karena mereka mempunyai pengharapan dan kebutuhan

yang tinggi dibandingkan kebanyakan orang maka mereka harus

bekerja keras untuk mewujudkan impiannya.

2. Tantangan tekanan emosional

Untuk mencapai apa yang mereka inginkan tidak jarang

mereka menghadapi berbagai rintangan persaingan yang ketat

ancaman kebangkrutan yang harus dihadapi dengan kepala dingin,

kesabaran, dengan kewaspadaan. Mereka harus mampu merubah

rintangan, ancaman menjadi peluang yang menguntungkan.

3. Tantangan resiko

Setiap langkah penerapan suatu strategi mempunyai suatu

resiko yang harus dihadapi perusahaan begitu kompleks maka

meminta tingkat komitmen dan pengorbanan yang tinggi agar dapat

memperoleh imbalan yang diinginkan.

36

K. Karakteristik Wirausaha ( menurut M Sar Borough dan

Thomas W Zimmer 1993 )

1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab

atas usaha yang dilakukannya.

2. Preference for moderate risk, yaitu memilih resiko yang

paling rendah daripada resiko tertinggi.

3. Confidence in their ability to succes, yaitu percaya akan

kemampuan dirinya untuk berhasil

4. Desire for immediate feed back, yaitu selalu menghendaki

umpan balik yang segera.

5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras

untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang

lebih baik.

6. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan,

perspektif dan berwawasan jauh ke depan.

7. Skill at organizing, yaitu memiliki ketrampilan dalam

mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai

tambah

8. Value of achievement over money, yaitu selalu menilai

prestasi dengan uang.

L. Nilai Hakiki Dari Kewirausahaan

(Dr.Suryana M.Si 2001 : 15)

1. Self confidence ( percaya diri)

Adalah sikap dalam keyakinan seseorang dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugas - tugasnya. Kepercayan diri

berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, keberanian,

ketekunan, semangat dan kerja keras dan kegairahan dalam

berkarya.

2. Berorientasi pada tugas

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil,

adalah seseorang yang selalu mengutamakan nilai - nilai motif

berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan. Tekad

37

kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.

Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai

dengan tekad yang kuat.

3. Keberanian mengambil resiko

Salah satu nilai utama kewirausahaan adalah kemauan dan

kemampuan mengambil resiko, karena selalu ingin jadi pemenang

dan memenangkan dengan cara yang baik.

Keberanian menanggung resiko tergantung kepada daya tarik

setiap alternatif, persediaan untuk rugi dan kemungkinan relatif

untuk sukses atau gagal

Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh

keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan dan

kemampuan untuk menilai risiko

4. Kepemimpinan

Seseorang yang berhasil mempunyai sifat kepemimpinan

kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih

dulu dan lebih menonjol, lebih cepat diterima oleh pasar.

Mempunyai kemampuan lebih cepat menangkap peluang - peluang

usaha yang menguntungkan.

5. Berorientasi ke masa depan

Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang

memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena itu ia

selalu berkarya dan berkarya, selalu mencari peluang, tidak cepat

puas dengan keberhasilan yang sudah ada.

9. Keorisinilan, kreatifitas dan keinovasian

Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel merupakan unsur - unsur

keorisinilan. Ciri - ciri wirausaha yang inovatif dan kreatif adalah :

Tidak pernah puas dengan cara - cara yang dilakukan saat -

saat ini meskipun cara tersebut cukup baik.

Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.

38

Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan

perbedaan.

M. Teori - Teori Untuk Mencapai Sukses

Di bawah ini akan di sajikan pendapat tentang cara - cara

untuk mencapai sukses, antara lain :

1. Menurut Ken Sudarto, tokoh periklanan, kiat mencapai

sukses adalah :

1. Dream big, yaitu mimpi besar atau cita tinggi

2. Start small, yaitu memulai usaha tidak harus dengan modal

besar

3. Act now, bahwa semua angan bisnis dan rencana bisnis yang

ada jangan di tunda pelaksanaan segera direalisasikan.

2. Menurut Eleanov Rosevelt, ibu negara Amerika, untuk meraih

masa depan yang baik beliau mengatakan The future belongs to

those who believe in the beauty of their dream. Yang berarti

masa depan hanya dimiliki oleh orang yang percaya pada

keindahan mimpi - mimpi mereka.

4. Menurut RH Wiyono MSR, mata rantai sukses digambarkan

sebagai berikut :

2

Potensi

3

Tindakan

1

Keyakinan

4

Hasil

Bahwa dengan keyakinan teguh seseorang akan

menggerakkan semua potensi dan tindakannya, dengan demikian

39

dia akan mencapai hasil yang maksimal yang akibatnya membuat

dia makin yakin lagi.

4. Menurut Paulus Winarto, ada lima ciri keunggulan wirausaha

1. Berani mengambil resiko

2. Menyukai tantangan

3. Punya daya tahan yang tinggi

4. Punya visi jauh ke depan

5. Selalu berusaha memberi yang terbaik

5. Menurut Reynold Kasali, ada lima prinsip penting yang harus

dipegang oleh wirausaha untuk meraih sukses yaitu :

6. Jaga reputasi

7. Tumbuh dari bawah

8. Konsentrasi

9. Anti kerumunan / ciptakan perbedaan

10. Modal hanya sebagai pelengkap

6. Menurut pendapat Purdi Chandra (pemilik Primagama

Group), ada tiga kata kunci keberhasilan, yaitu :

11. BODOL : Berani, Optimis Pakai Duit Orang Lain

12. BOTOL : Berani, Optimis Pakai Tenanga Orang Lain

13. BOBOL : Berani, Optimis Pakai Sistim Bisnis Orang

Lain

7. Pendapat Ray Sembel PHD, teori mencapai sukses harus

berpegang pada kata WISDOM = kebijaksanaan yang juga

kepanjangan dari :

- W = Watak = kenalilah dan kuasai diri, gali dan

kembangkan terus kelebihan dan keunggulan kita, jangan

berfokus pada kelemahan yang ada. Daya gunakan secara

maksimal apa yang kita miliki sampai sukses dapat diraih.

40

- I = Ingin = tetapkan keinginan dan tujuan kita. Hal ini penting

agar motivasi tetap terjaga. Tujuan ibarat magnit dalam hidup

sebagai arah dalam perjalanan hidup.

- S = Strategi = rancang cara - cara untuk mencapai tujuan

- D = Didik = senantiasa belajar dari kehidupan lebih formal,

jadilah manusia pembelajar sebagai alat untuk meningkatkan

kewaspadaan diri, belajar senantiasa berguru agar

memudahkan kita untuk mengatur strategi yang jitu agar

dapat meraih sukses.

- O = Otak / Otot = Seorang wirausaha harus mampu kerja

cerdas agar dengan pengorbanan tertentu dapat memperoleh

keuntungan maksimal. Bukan hanya kerja keras dengan hasil

yang sedikit.

- M = Management = mampu mengelola sumber daya ada dan

semua sarana - sarana management serta mampu membina

hubungan dengan masyarakat.

N. Menuju Kewirausahaan

Ada empat jalur menuju dunia usaha yang dapat dipilih

dalah satu dari tiga alternatif yang ada yaitu :

1. Memasuki bisnis keluarga

Bisnis keluarga mempunyai karakteristik dengan

pemilikannya atau keterlibatan lainnya dari dua orang atau lebih

anggota keluarga yang sama dalam kehidupan dan fungsi bisnisnya.

Keuntungan dari bisnis keluarga termasuk perjanjian kuat dari

anggota keluarga sampai pada suksesnya sebuah perusahaan dan

fokus pada pelanggan, pelayanan, kualitas dari tujuan jangka

panjang. Pendiri seringkali meninggalkan jejak mendalampada

perusahaan keluarga. Peran suami / istri pendiri sangat penting,

41

karena kadang kala berfungsi sebagai mediator dalam pertikaian

keluarga dan membantu mempersiapkan anak dalam berkarier di

dalam bisnis keluarga. Praktek manajemen yang baik adalah sama

pentingnya dengan hubungan antar keluarga di dalam

memfungsikan bisnis keluarga yang sukses.

2. Membuka bisnis baru

Ada beberapa alasan untuk memulai sebuah bisnis baru, adalah

sebagai berikut :

1. Menampilkan penemuan terbaru atau barang / jasa terbaru

yang dikembangkan

2. Mengambil keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau

layanan, pekerjaan, pemasok dan bankir yang ideal

3. Menghindari pendahuluan yang tidak diinginkan,

kebijaksanaan proses dan ikatan sah dari perusahaan yang

sudah ada yang tidak diinginkan.

Jenis - jenis ide untuk memulai suatu usaha :

Ide berupa pasar baru

Ide penemuan teknologi baru

Ide penemuan manfaat baru

3. Membeli bisnis yang sudah ada :

Ada beberapa alasan untuk membeli bisnis yang sudah ada yaitu :

Untuk mengurangi beberapa ketidak tentuan dan ketidak

tahuan yang harus dihadapi dalam memulai sebuah bisnis

dari latar belakang tersebut.

Untuk memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang

sedang berjalan dalam mengembangkan hubungan dengan

pelanggan dan pemasok.

Untuk mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan

dengan harga di bawah biaya untuk memulai sebuah bisnis

baru.

42

O. Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam

wirausaha, antara lain :

1. Tidak kompeten dalam managerial

2. Kurang pengalaman dalam bidang usaha yang dijalani

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan

4. Gagal dalam perencanaan

5. Lokasi kurang memadai

6. Kurangnya pengawasan peralatan

7. Sikap yang kurang sungguh - sungguh dalam berusaha

8. Tidak siap dengan perubahan - perubahan yang ada.

P. Cara Menghindari Kegagalan Wirausaha

Terdapat beberapa cara yang dapat diterapkan agar terhindar

dari kegagalan dalam berwira usaha. Cara tersebut antara lain :

1. Mengenal bisnis anda secara mendalam

2. Mengembangkan rencana bisnis secara matang

3. Mengelola sumber daya keuangan secara baik

4. Kemampuan memahami lapangan keuangan

5. Mengelola manusia secara efektif

6. memelihara semangat dan tekad yang kuat untuk mencapai

tujuan usaha

7. Tetap menjaga loyalitas dan tanggung jawab terhadap

kelanjutan usaha.

43

Q. Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha

Menurut Dan Ifeinhoft & Jhon F. Burgess, beberapa

karakteristik yang diperlukan untuk mencapai The Building Up Of

Enterpreneurial Success adalah sebagai berikut :

1. Take responsibility for succes

2. Develop relationship with customer, employers, supplier and

others.

3. Work hard witha sense of urgency

4. Plan, organize, follow through

5. Be willing to risk time and money

6. Have a bussines gool or vision

Untuk membangun wirausaha yang sukses :

Memiliki tujuan atau visi perusahaan

Bersedia mengambil terhadap resiko waktu dan uang

Buat rencana bisnis dan organisasi dan tuntaskan

Kerja keras dengan perasaan yang sangat mendesak

Menjalin dengan langganan pekerja daripada pekerja dan para

pemasok dan pihak lain.

Bertanggung jawab terhadap gagal atau suksesnya

perusahaan.

44

BAB III

PENCATATAN AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG

A. Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya

membeli barang dan menjualnya kembali tanpa melakukan

pegolahan atau pengubahan bentuk terlebih dahulu. Berbeda

dengan perusahan industri, yaitu : perusahaan yang membeli barang

berupa bahan mentah yang perlu diolah terlebih dahulu untuk

mendapatkan barang jadi.baru kemudian dijual dengan harga yang

menguntungkan.

B. Pembagian Perdagangan

1. Berdasarkan kuantitas atau jumlah barang yang

diperdagangkan :

a. Pedagang besar atau grosir, yang menjual barang dalam

partai bebas (secara kodi, peti, ton, lusin, dsb)

b. Pedagang kecil atau pedagang eceran, yang menjual

barang dagangan secara eceran atau dalam jumlah kecil

kepada konsumen akhir

2. Berdasarkan hubungannya dengan pembeli :

a. Perdagangan langsung, di mana pihak penjual berhubugan

langsung dengan pembeli ( konsumen )

b. Perdagangan tidak langsung, di mana barang di jual

kepada pembeli melalui perantara.

3. Berdasarkan batas negara :

(a) Perdagangan dalam negri, di mana kegiatan pembelian

dan penjualan barang dagangan di dalam negeri

45

(b) Perdagangan luar negeri, di mana kegiatan pembelian

dan penjualan barang dagangan dari / ke luar negeri.

Perdagangan luar negeri meliputi :

- Impor, yakni kegiatan pembelian barang dagangan

dari luar negeri dan di jual ke dalam negeri

- Ekspor, yakni kegiatan pembelian barang dagangan

dari dalam negeri dan di jual ke luar negeri

- Transito, yakni kegiatan pembelian barang dari luar

negeri yang satu untuk dijual ke luar negeri yang lain

tetapi barang tersebut melalui negeri sendiri.

C. Persyaratan Dalam Perjanjian Jual Beli Barang

Untuk mencegah terjadi kesalah fahaman yang dapat

menimbulkan kegagalan dalam transaksi perdagangan barang

terlebih dahulu masing - masing pihak menyetujui dahulu

persyaratan perjanjian jual beli barang antara lain :

1. Syarat mutu atau kualitas barang :

- Sesuai dengan merk, model atau tipe barang yang

ditawarkan penjual atau sesuai permintaan pembeli

- Sesuai dengan contoh yang ditawarkan penjual atau sesuai

dengan permintaan pembeli.

2. Persyaratan penyerahan barang :

- FOB Shipping Point (Free on Board Shipping Point)

Penjual berkewajiban menyerahkan barang kepada

pembeli di gudang penjual sedangkan semua biaya

ditanggung oleh pembeli (termasuk biaya angkutan, biaya

kerusakan ataupun biaya asuransi ditanggung oleh

pembeli)

- FOB Destination Point (Free On Board Destination Point)

Penjual berkewajiban menyerahkan barang kepada

pembeli sampai di gudang pembeli dan biaya - biaya

semuanya ditanggung oleh penjual (termasuk biaya

46

pengangkutan, biaya kerusakan barang, atau biaya asuransi

ditanggung oleh penjual )

3. Syarat pembayaran

Syarat pembayaran adalah persyaratan penetapan waktu atau

jangka pembayaran yang menjadi kewajiban pembeli setelah

menerima barang dari penjual. Persyaratan pembayaran ini biasa

digabungkan dengan ketentuan besarnya potongan penjualan

kepada pembeli.

Syarat pembayaran yaitu :

- Kontan (tunai), adalah syarat pembayaran yang dilakukan

secara langsung pada saat barang diterima oleh pembeli.

- Kredit, adalah syarat yang ditetapkan oleh penjual kepada

pembeli dimana pembeli tidak berkewajiban membayar

secara lengkap / seketika barang diterima tapi baru

berkewajiban membayar dalam jangka waktu tertentu

Persyaratan pembayaran biasanya langsung ditulis pada faktur

sebagai berikut :

(1) n/30 artinya pembayaran paling lambat 30 hari sesudah

tanggal transaksi, n = netto = n/30 harga netto dengan

pembayaran paling lambat 30 hari

(2) n/EOM, artinya harga netto dengan pembayaran paling

lambat akhir bulan

(3) n/10 EOM, artinya pembayaran paling lambat 10 hari

sesudah akhir bulan dengan harga netto

(3) 2/10, n/30 artinya penjual berkewajiban memberi potongan

2% kepada pembeli bila pembayaran dilaksanakan selambat -

lambatnya 10 hari setelah tanggal transaksi dan pembali

berkewajiban melunaskan hutangnya paling lambat 30 hari.

4. Ketidakcocokan barang

47

Apabila barang dagangan yang diterima si pembeli tidak

memenuhi syarat mutu baik disebabkan terjadi kerusakan ataupun

kadaluarsa atau menurunnya kualitas barang tersebut maka dapat

dikembalikan (di retur) atau dimintakan pengurangan harga

D. Jenis transaksi perusahaan dagang

Jenis transaksi yang sering terjadi di dalam perusahaan

dagang pada saat pembelian dan penjualan barang adalah sebagai

berikut :

1. Membeli barang dagangan dengan tunai

2. Membeli barang dagangan dengan kredit

3. Mengembalikan barang yang dibeli

4. Menerima potongan pembelian

5. Membayar beban angkut pembelian

6. Menjual barang dagangan dengan tunai

7. Menjual berang dagangan dengan kredit

8. Menerima kembali barang yang sudah dijual

9. Memberi potongan penjuala

10. Membayar beban angkut penjualan

Guna memperlancar usaha dalam perdagangan barang dilakukan

pula transaksi sebagai berikut :

1 Membayar beban gaji

2. Membayar beban iklan

3. Membayar beban bunga

4. Menerima pendapatan bunga

E. Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

Pencatatan transaksi perusahaan dagang dapat dilaksanakan

dalam dua bentuk catatan yaitu pencatatan di dalam jurnal umum

dan pencatatan di dalam jurnal khusus.

48

1. Pencatatan transaksi perusahaan dagang di dalam jurnal

umum :

(a) Jurnal pembelian barang dengan tunai

Contoh : 12 Mei 1995 di beli tunai dari PT Waras Farma

separtai Mikelan tablet dengan harga RP 1.200.000,-

dalam jurnal umum dicatat : Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-12 Pembelian Rp. 1.200.000 -

Kas - Rp. 1.200.000

(b) Jurnal pembelian barang dengan kredit

Contoh : 13 Mei 1995 dibeli dari PT Sehat Farma

separtai Abdec dengan harga Rp. 2.500.000, syarat 4/10,

n/30 dalam jurnal umum dicatat : Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-13 Pembelian Rp. 2.500.000 -

Utang dagang - Rp. 2.500.000

Perhatian !

Pembelian barang dagangan menyebabkan persediaan harta

barang dagangan bertambah, tetapi dalam jurnla yang didebet

bukan perkiraan barang daganga, melainkan perkiraan

pembelian.

(c) Jurnal pengembalian barang yang sudah dibeli

Contoh : 20 Mei 1995 dikirim kembali kepada PT Sehat

Farma sebagian Abdec yang dibeli tgl 13/5/95 yang lalu

seharga Rp 50.000,- karena rusak. Dalam Jurnal umum

dicatat : Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-14 Utang dagang Rp. 50.000 -

Retur Pembelian & - Rp. 50.000

Pengurangan Harga

49

(d) Jurnal potongan pembelian

Contoh : 20 Mei 1995 dibayar kepada PT Sehat Farma,

pembelian tanggal 13/5/95 yang lalu dengan syarat 4/10,

n/30. Dalam jurnal umum dicatat :

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-20 Utang dagang Rp. 2.450.000 -

K a s - Rp. 2.352.000

Potongan Pembelian Rp. 98.000

(b) Jurnal Pembayaran beban transport pembelian

1. Contoh : 21 Mei 1995 dibayar Rp. 30.000,- yaitu beban

angkut kalthrocin yang dibeli tgl 17/5/95 yang lalu.

Dalam jurnal umum di catat :

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-21 Beban angkut pembelian Rp. 30.000 -

K a s - Rp. 30.000

2. Jika membayar beban transport itu dilakukan bersamaan

dengan pembelian barang, maka jurnalnya dapat dipisah

ataupun disatukan dengan pembelian.

Contoh ; 22 Mei 1995 dibeli tunai separtai Trivexan

dengan harga Rp 770.000,- FOB Shipping point. Beban

angkut sebesar Rp 30.000,- dibayar. Dalam jurnal umum

dicatat :

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-22 Pembelian Rp. 770.000 -

Beban angkut pembelian Rp. 30.000 -

K a s Rp. 800.000

50

Jika beban angkut dan pembelian disatukan pencatatannya,

maka jurnal umum menunjukkan :

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-22 Pembelian Rp. 800.000 -

K a s - Rp. 800.000

(f) Jurnal penjualan barang dengan tunai

Contoh : 23 Mei 1995 dijual tunai kepada Apotek Murni

separtai Viccillin-s dengan harga Rp. 3.000.000,-

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-23 K a s Rp. 3.000.000 -

Penjualan - Rp. 3.000.000

(g) Jurnal penjualan dengan kredit

Contoh : 24 Mei 1995 dijual kepada toko obat segar,

separtai Contrexin dengan harga Rp. 480.000,- syarat

3/10, n/30. Jurnalnya :

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-24 piutang dagang Rp. 480.000 -

Penjualan - Rp. 480.000

(h) Jurnal penerimaan kembali barang yang sudah dijual

Contoh : 25 Mei 1995 diterima kembali dari Toko Obat

Segar sebagian contrexin yang dijual tgl 24/5/95 yang

lalu seharga Rp. 30.000,- karena rusak. Jurnalnya :

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-25 Retur penjualan &

Pengurangan harga

Rp. 30.000 -

Piutang dagang - Rp. 30.000

51

(i) Jurnal potongan penjualan

Contoh : 30 Mei 1995 diterima pelunasan dari Toko Obat

Segar mengenai penjualan tgl 24/5/95 yang lalu, syarat

3/10, n/30. Jurnalnya :

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Mei-30 K a s Rp. 436.500 -

Potongan penjualan Rp. 13.500 -

Piutang dagang - Rp. 450.000

(j) Jurnal beban transport penjualan

Penjualan barang yang syarat penjualannya FOB

destination point menunjukkan bahwa serah terima

barang dilakukan di tempat pembeli. Berarti pula penjual

menanggung beban angkut barang dari tempatnya sampai

di tempat pembeli.

Dalam hal ini penjual mencatatnya dalam perkiraan

Bebab angkut penjualan (debet) dan dalam perkiraan kas

(kredit), apabila penjualannya dilakukan tunai, atau

dalam perkiraan utang dagang (kredit) apabila

penjualannya dilakukan dengan kredit. Jadi jurnalnya

sebagai berikut :

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Beban angkut penjualan …… -

K a s - ……

( jika penjualannya tunai) - Rp. 450.000

atau

Beban angkut penjualan ……….. -

Piutang dagang - ………

( jika penjualannya dengan

kredit )

52

Latihan :

1. Susunlah jurnal umum untuk transaksi - transaksi berikut ini :

Juni 2 Dibeli dari PD Basar sejumlah Polycrol forte

Rp. 600.000,- syarat 4/10, n/30.

3 Dijual kepada sdr Hardini separtai Fucidin Ointment

dengan harga Rp.150.000,- syarat 2/10, n/30

6 Untuk digunakan di kantor dibeli sebuah mesin tulis

baru seharga Rp 175.000

9 Dibeli dari Toko Merak dengan syarat EOM : kertas

pembungkus Rp. 75.000,- dan kantong plastik

Rp. 20.000

11 Dikembalikan kepada Toko Merak kertas pembungkus

yang tidak sesuai dengan pesanan, seharga Rp.

15.000,-

14 Dibeli tunai dari PBF Pati separtai Benadryl Syrup

dengan harga Rp. 660.000

15 Dibayar kepada perusahaan angkutan cepat

Rp. 25.000,- yaitu biaya mengangkut Benadryl dari

PBF Pati.

17 Dijual tunai kepada sdr. Supit Fucidin ointment yang

tidak cocok dengan pemesanan sejumlah Rp. 25.000,-

22 Dijual mesin tik kantor yang sudah tua seharga

Rp. 60.000,-

24 Dilunasi faktur Toko Merak tanggal 9/6 yang lalu

26 Diterima pelunasan faktur tanggal 3/6 yang lalu dari

sdr Hardini.

2. Jurnalkanlah transaksi - transaksi berikut ini untuk PBF Melati :

Augt 2 Dibeli dari PT Darja sejumlah Meclomen seharga

Rp.150.000,- dengan termyn 2/15, n/30

5 Dijual kepada Apotek Mawar sejumlah Banndoclin

dengan harga Rp. 300.000,- syarat 2/10, n/30

7 Dijual perkas meclomen seharga Rp. 200.000,- franco

toko pembeli

10 Dibayar sewa kantor Rp. 50.000

53

Augt 11 Diterima kembali karena rusak, sebagian Banndoclin

yang dijual kepada Apotek Mawar, seharga

Rp. 75.000

12 Dibeli kontan dari PT Darja, Kanamycin seharga

Rp. 230.000,-

15 Diterima dari Apotek Mawar, pembayaran faktur

penjualan tanggal 5/8 yang lalu

18 Dibayar biaya angkut barang yang dijual tanggal 7/8

yang lalu

20 Dijual dengan 3/15, n/30 kepada RS Sari di Bandung

macam - macam obat dengan jumlah faktur

Rp. 2.130.000

23 Dibeli dari PT Fari dengan 3/15, n/30 : alat tulis

kantor Rp. 78.000,- lemari etalase Rp. 240.000,- dan

Erythrocin Rp. 350.000,- Biaya angkut Rp.10.000,-

dibayar.

24 Dibayar untuk iklan diharian Warta Pagi

Rp. 600.000,-

26 Diterima dari RS Sari pembayaran faktur kami tanggal

20/8 yang lalu

28 Dibayar gaji karyawan bulan ini Rp. 250.000,-

30 Dibeli perangko dan materai Rp. 15.000,- dan

sejumlah Kentricid Rp. 285.000,-

3. Catatlah dalam jurnal umum, transaksi selama bulan Jnuari 1994

untuk PD Mekar.

Jan 1 Diterima dari RD Jaya, cek BRI Rp. 785.000,- sebagai

pembayar faktur kami bulan lalu sebesar

Rp. 800.000,-

3 Dibeli dari Fa. Budi, Mylanta forte seharga

Rp. 1.870.000,- dengan syarat 3/10,n/30

5 Dibeli lemari toko Rp. 1.400.000,- franco gudang

penjual, dibayar dengan cek BCA

6 Dibayar biaya transport barang yang dibeli tanggal 5/1

yang lalu sebesar Rp. 20.000,-

54

8 Dijual Mylanta forte kepada Apotek Aneka

Rp. 1.630.000,- syarat 2/10, n/30

9 Diterima kembali dari Apotek Aneka sebagian

Mylanta forte seharga Rp. 27.000,-

10 Dibayar kepada Fa. Budi dengan cek BCA sebagai

pelunas faktur pembelian tanggal 3/1 yang lalu

13 Dibayar untuk pemasangan iklan Rp. 70.000,- dan

pembelian materai Rp. 15.000,-

14 Dibeli dari PD Parti separtai peralatan kesehatan

seharga Rp. 1.860.000,- EOM, uang muka

Rp. 50.000,- dibayar.

16 Dikirimkan nota debet Rp. 20.000,- kepad PD Parti

untuk pengembalian sebagian peralatan kesehatan

yang rusak.

19 Diterima dari Apotek Aneka cek BNI, pelunas faktur

kami tgl 8/1 yang lalu.

22 Dijual kepada Dr. Suti seperangkat alat kesehatan

seharga Rp. 275.000,- dan sejumlah obat - obatan

seharga Rp. 880.000,- n/10, EOM uang muka

Rp. 25.000,- diterima.

27 Dibayar sewa ruangan Toko bulan ini Rp. 250.000,-

29 Dibayar kepada PD Patri fakturnya tgl 14/1 yang lalu

30 Diterima dari Dr. Suti pelunas faktur kami tgl 22/1 cek

BNI Rp. 1.000.000,- dan sisanya berupa uang kontan.

31 Dibayar gaji pegawai tata usaha Rp. 150.000,- dan gaji

pegawai bagian penjualan Rp. 250.000

4. Bukukanlah dalam jurnal umum transaksi yang dilakukan PD

Mega selama bulan Maret 1996 berikut ini :

55

Maret 1 Membeli barang dagangan dengan tunai

Rp. 4.350.000,-

2 Menjual barang dagangan kepada Toko Kijang

Rp. 2.560.000,- faktur no 72, syarat 2/10, n/30.

3 Membayar tagihan biaya angkut pembelian barang

tgl 1/3 yang lalu sebesar Rp. 60.000

4 Membeli barang dagangan dari CV Sugih & co

Rp. 7.300.000,- untuk ini di tanda tangani wesel/giro

bilyet per 25/3 yang akan datang.

5 Menjual kontan barang dagangan Rp. 6.200.000,-

6 Disetujui pengurangan harga Rp. 150.000,- dengan

mengirimkan nota kredit no. NK 21 kepada Toko

Kijang

9 Membeli minitruk colt untuk keperluan operasi

perusahaan Rp. 17.500.000,- uang muka dibayar

Rp. 4.000.000

10 Menerima cek dari Toko Kijang pelunas faktur

tgl 2/3 yang lalu

11 Menjual barang dagangan kepada Toko Kancil

Rp. 6.450.000,- faktur no 73, syarat 2/10, n/30

12 Membayar wesel / giro bilyet atas CV Sugih tgl 4/3

yang lalu

14 Membeli dengan kredit dari Toko Rusa barang

dagangan seharga Rp. 8.200.000,- 2/15, n/60

15 Dikirim nota debet no. ND 22 Rp. 240.000,- kepada

Toko Rusa untuk barang dikembalikan karena cacat.

17 Menjual barang dagangan seharga Rp. 5.700.000,-

kepada koperasi Suka-suka, faktur no. 74, 2/15, n/60

19 Menjual barang dagang Rp. 8.575.000,- kepada

langganan.

20 Membeli barang dagang Rp. 8.800.000,-

dari CV. Sugih & co 2/10, n/30

21 Kepada CV Sugih & co dikirimkan nota debet

no.ND 23 untuk barang yang rusak sejumlah

56

Rp. 120.000

23 Menjual barang dagang Rp. 2.400.000,- kepada

Sdr. Arifin, 3/10, n/30, faktur no. 75

25 Membayar kepada Toko Rusa, faktur tgl 14/3

yang lalu.

26 Menerima cek dari Toko Kancil pelunas faktur

tgl 11/3 yang lalu.

27 Menerima pelunasan faktur tgl 23/3 yang lalu dari

Sdr. Arifin.

28 Membayar faktur tgl 20/2 yang lalu.CV.Sugih & co

29 Membeli perlengkapan keperluan toko Rp. 300.000,-

30 Membayar :

Gaji dan upah karyawan ................. Rp. 760.000,-

Rekening listrik bln ini ………… Rp. 56.000,-

Rekening telepon bulan lalu ……… Rp. 142.000,-

Iuran keamanan …………………… Rp. 20.000,-

Jumlah .......................................... Rp. 960.000,-

2. Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

(a) Pengertian jurnal khusus

Jurnal khusus adalah buku harian jurnal yang mempunyai

format terdiri dari banyak kolom yang sengaja dibuat

sesuai dengan kebutuhan untuk mencatat transaksi yang

sama dan terjadi secara berulang - ulang serta posting ke

buku besar hanya dilakukan setiap akhir periode tertentu

cocok digunakan oleh perusahaan besar.

(b) Perbedaan jurnal khusus dengan jurnal umum

57

Jurnal khusus Jurnal Umum

1 Format jurnal :

Disesuaikan dengan kolom -

kolom yang diperlukan dalam

mencatat transaksi sejenis

1 Format jurnal :

Terdiri atas tanggal perkiraan /

keterangan, Ref dan jumlah yang

terdiri dari Debet dan Kredit

2 Pencatatan :

Transaksi dicatat sesuai dengan

jenisnya dalam beberapa jurnal

yang sesuai

2 Pencatatan :

Semua transaksi dicatat hanya

pada satu jurnal

3 Posting ke perkiraan buku besar :

Jurnal ke perkiraan buku besar

dilakukan secara berkala,

misalnya setiap akhir bulan tetapi

tidak menutup kemungkinan

setiap dua minggu atau bahkan

perminggu

3 Posting ke perkiraan buku besar :

Posting jurnal ke perkiraan buku

besar dilakukan setiap hari, setiap

terjadi transaksi.

4 Penggunaan jurnal khusus :

Di gunakan pada perusahaan yang

besar dimana transaksi sejenis

sering terjadi sehingga memerlu-

kan pencatatan khusus.

4 Penggunaan jurnal umum :

Cocok digunakan untuk

perusaha-an dagang yang masih

kecil.

(c) Manfaat jurnal khusus

- Memungkinkan pembagian pekerjaan (spesialisasi)

- Memudahkan posting ke perkiraan buku besar

- Memungkinkan pengendalian intern yang lebih besar.

- Menghemat biaya

(d) Macam dan fungsi jurnal khusus

58

No Macam - macam

jurnal khusus

Fungsi jurnal khusus

1 Jurnal Pembelian Untuk mencatat pembelian , barang dagangan atau

barang lainnya secara kredit

2 Jurnal

Pengeluaran Kas

Untuk mencatat pembayaran kas dengan tujuan

apapun seperti pembelian barang dagangan secara

kontan, pembayaran utang dagang, pembayaran

beban secara kontan dan pembayaran prive.

3 Jurnal Penjualan Untuk mencatat segala penjualan barang dagangan

secara kredit

4 Jurnal

Pengeluaran Kas

Untuk mencatat semua penerimaan kas dari sumber

manapun seperti penjualan barang dagangan

kontan, penerimaan bunga, pendapatan sewa dan

Penerimaan tagihan piutang

(e) Jurnal Pembelian

1. Bentuk jurnal pembelian Uraian/

Perkiraan

D e b e t Kredit

Pembelian Perlengkapan Serba serbi Utang dagang

Ref Jumlah Perkiraan

2. Contoh : PD Dina selama bulan Februari 1995

melakukan transaksi berikut :

Febr 9 Dibeli dari Fa.Yana barang dagangan Rp. 350.000,-

3/10, n/30

18 Dibeli dengan syarat 2/10, n/30 dari Toko Delima

barang dagangan Rp. 180.000,- dan dari CV Harin

perlengkapan seharga Rp. 220.000,-

27 Dibeli dari PT Mitra dengan syarat 4/10, n/30 :

59

perlengkapan toko Rp. 230.000,- dan peralatan

Rp. 370.000,-

3. Hasil pencatatan jurnal pembelian : Debet Kredit

Tgl Uraian Pembe- Perleng- Serba serbi Utang

lian kapan Ref Jumlah Perkir. dagang

Feb-09 Fa.Yana 350.000 - - - 350.000 18 Toko Delima 180.000 - - - 180.000

CV Harun - 220.000 - - 220.000 27 PT Mitra - 230.000 370.000 Peraltn 600.000

530.000

450.000

370.000

-

1.350.000

(f) Jurnal pengeluaran kas

1. Bentuk jurnal pengeluaran kas Tgl Uraian Debet Kredit

Utang dagang Pembelian Serba serbi Kas Potongan pembelian

Ref Jml Perkir

2. Contoh : PD Dina selama bulan februari 1995

melakukan transaksi berikut ini :

Feb 3 Dibeli kontan : Peralatan toko Rp. 225.000,- dan barang

dagangan Rp. 725.000,-

5 Dibayar dimuka premi asuransi Rp. 400.000,- setahun

8 Dibeli dari toko Senang barang dagangan Rp. 920.00,-

12 Dibayar kepada Fa.Yana fakturnya per 9/2 yang lalu

potongan tunai 3 % Rp. 350.000

15 Dibayar gaji tengah bulanan Rp. 150.000,- dan utang

kepada Sdr. Bisri Rp. 300.000,-

60

3. Hasil pencatatan jurnal pengeluaran kas :

Jurnal Pengeluaran Kas

Debet Kredit

Tgl Uraian Utang Pembe- Serba serbi Kas Pot.Pemb

Dagang lian Re

f

Jml Perkir

Feb-03 - - 725.000,- 225.000,- Peralatan 950.000,- -

5 Premi

Assur.

- - 400.000,- Assur. dibyr

dimuka

400.000,- -

8 Pemb. tunai - 920.000,- - - 920.000,- -

12 Fa.Yana 350.000,- - - - 339.500,- 10.500,-

15 Bisri 300.000,- - 150.000,- Beban Gaji 450.000,- -

650.000,-

1.645.00

0

775.000,-

-

3.059.50

0

10.500,-

(g) Jurnal Penjualan

1. Bentuk jurnal penjualan

Jurnal Penjualan Tgl Uraian Ref Syarat Didebet : Piutang dagang

Dikredit: Penjualan

Contoh :

PD Dina selama bulan Februari 1995 melakukan transaksi berikut :

Feb 5 Dijual barang dagangan dengan syarat 2/10, n/20 kepada

Toko Mulia Rp. 125.000,- dan Sdr Nuning Rp. 240.000,-

11 Dijual kepada PT Arum barang dagang Rp. 860.000,-

3/15, n/30

15 Dijual kepada CV Diana barang dagangan seharga Rp.

900.000,- syarat 2/10,n/30. Uang muka Rp. 50.000,-

kami terima

61

18 Dijual barang dagangan kepada Toko Murah

Rp. 630.000,- syarat 3/10,n/30 dan kepada Sdr.Arin

dengan tunai Rp. 180.000,-

23 Dijual barang dagangan dengan 3/15,n/30 kepada PD

Serimpi Rp. 90.000,- dan kepada PT Putri Rp.320.000,-

Tgl Uraian Ref Syarat Debet : Piutang Kredit : Pembelian

Feb-05 Toko Mulia 2/10,n/30 125.000,- 125.000,-

Nuning 2/10,n/30 240.000,- 240.000,-

11 PT Arum 3/15,n/30 860.000,- 860.000,-

15 CV Diana 2/10,n/30 850.000,- 850.000,-

18 Toko Murah 3/10,n/30 630.000,- 630.000,-

23 PD Serimpi 3/15,n/30 90.000,- 90.000,-

PT Putri 3/15,n/30 320.000,- 320.000,-

3.115.000,- 3.115.000,-

(h) Jurnal penerimaan kas

1. Bentuk jurnal penerimaan kas :

Tgl Uraian/

Perkiraan

Ref D E B E T K R E D I T

Kas Potng

Penjln

Piutg

Dgang

Penjl

n

Juml Ref Perkiraa

n

2. Contoh soal :

Feb 2 Diterima dari PD Satya pelunasan tagihan kami

Rp.440.000,-

10 Diterima dari Sdr. Nuning pelunas faktur tgl 5/2 yang

lalu sebesar Rp. 240.000,- 2/10,n/30.

12 Dijual tunai barang dagangan seharga Rp. 270.000,-

62

19 Diterima cek BNI dari PT Arum pelunas faktur tgl 11/2

yang lalu Rp. 860.000,- 3/15,n/30

20 Dijual tunai peralatan bekas seharga Rp. 40.000,-

27 Diterima dari CV.Diana cicilan I dari penjualan tgl 11/2

sebesar Rp. 150.000,-

28 Diterima dari Sdr.Kusna sewa ruangan bulan ini

Rp. 100.000,-

3. Hasil pencatatan jurnal penerimaan kas

Jurnal Penerimaan Kas

DEBET KREDIT

Tgl Uraian /

Perkiraan

Kas Potgn

Penjln

Piutg

Dagng

Penjln

Serba - serbi

Ref Juml Perkiraan

Feb-02 PD Satya 440.000 - 440.000 - - -

10 Nuning 235.200 4.800 240.000 - - -

12 Tunai

penjualan

270.000 - - 270.000 - -

19 PT Arum 834.200 25.800 860.000 - - -

20 Peralatan

bekas

40.000 - - - 40.000 Peralatan

27 CV Diana 150.000 - 150.000 - - -

28 Sewa ruangan 100.000 - - - 100.000 Pendapat-

an

2.069.400 30.600 1.690.00

0

270.000 140.000

(i) Pencatatan jurnal umum

Seperti telah dijelaskan diatas, meskipun sudah ada buku -

buku jurnal khusus, namun buku jurnal umum masih tetap

dipergunakan. Maksudnya untuk membukukan transaksi -

transaksi yang tidak dapat dibukukan dalam buku jurnal

63

khusus. Buku jurnal umum biasanya ditutup pada akhir

periode akuntansi. Sedangkan postingnya dilakukan tidak

berkala bersama posting buku - buku jurnal khusus.

Contoh :

Feb 6 Dijual kepada Sdr Bakir perlengkapan yang sudah tidak

dipakai seharga Rp. 25.000,- n/5, EOM

19 Dikembalikan kepada Toko Delima barang dagangan

yang dibeli tgl 18/2 yang lalu seharga Rp. 10.000,-

karena rusak.

20 Dibeli sebuah truk seharga Rp. 20.000.000,- untuk

membayarnnya diambil pinjaman dari BNI atas jaminan

truk itu.

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Feb-06 Piutang dagang 25.000,- -

Perlengkapan - 25.000,-

19 Utang dagang 10.000 -

Retur pembelian & PH - 10.000,-

20 Kendaraan 20.000.000,- -

Utang bank - 20.000.000,-

Latihan Jurnal Khusus

1. Catatlah transaksi berikut ini dalam : Jurnal Pembelian,

Jurnal Pengeluaran Kas dan Jurnal umum.

Augt 2 Dibeli dari PT Dupa barang dagangan Rp. 2.500.000,-

faktur no.21, syarat 4/10,n/30.

4 Diterima dari PT Agung penagihan faktur angkutan

barang yang kami beli dari PT Dupa sebesar

Rp. 75.000,-

5 Dikirimkan kepada PT Dupa nota debet untuk barang

64

dagangan yang kami kembalikan karena cacat

seharga Rp. 100.000,-

10 Dibayar kepada PT Dupa dengan cek BBD pelunas

faktur no. 21

14 Dibeli dari Toko Eka perlengkapan kantor

Rp. 175.000,- syarat 4/10,n/30

15 Dibeli dari PT Dankos barang dagangan

Rp. 3.300.000,- dibayar dengan cek BBD.

17 Dibeli dari Fa.Sri & co barang dagangan

Rp. 4.200.000,- faktur no. 22, 4/10,n/30

18 Dibayar kepada PT Agung faktur angkutan barang yang

dibeli Rp. 120.000,- dari Fa. Sri

20 Dibayar : sewa toko bulan ini Rp. 400.000,- biaya iklan

Rp. 130.000,- dan biaya lainnya Rp. 45.000,-

22 Dibeli dari PT Dumex barang dagangan

Rp. 2.700.000,- syarat 4/10,n/30.

26 Dibayar kepada Toko Eka dengan cek BBD faktur tgl

14/8 yang lalu.

27 Dibayar kepada PT Agung Rp. 180.000,- yaitu biaya

angkut barang yang dibeli dari PT Dumex 22/8 yang

lalu.

29 Dikembalikan kepada PT Dumex sebagian barang yang

dibeli tgl 22/8 yang lalu. Seharga Rp. 200.000,- karena

rusak.

30 Dilunasi pembelian tgl 22/8 yang lalu kepada

PT Dumex.

31 Dibayar gaji pegawai bulan agustus Rp. 1.250.000,-

2. Transaksi berikut ini dicatat dari PD Suka di Bandung selama

bulan Juli 1995. Anda diminta membukukannya ke dalam Jurnal

Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal Umum.

Juli 1 Juli Setoran modal sebesar Rp. 6.000.000,- dari Sdr.

Suka.

3 Dijual kepada PT Arco barang dagangan

Rp. 12.600.000,- syarat 3/10,n/30

65

6 Diterima dari BDN pinjaman sebesar Rp. 4.000.000,-

10 Dijual tunai kepada Apotek Utari : barang dagangan

seharga Rp. 7.780.000,-

12 Dijual barang dagangan kepada PT Kenrose, syarat

2/15, EOM seharga Rp. 11.300.000,-

13 Diterima dari PT Arco pelunasan faktur tgl 3/7 yang

lalu.

18 Dijual kepada Sdr. Karno dengan syarat 2/15,n/30 :

Barang dagangan Rp. 8.800.000,- dan peralatan bekas

Rp. 60.000,-

20 Diterima kembali dari Sdr. Karno sebagian barang

dagangan yang rusak diperjalanan Rp. 70.000,-

24 Dijual kepada PD Harsen barang dagangan

Rp. 14.200.000,- : 3/10,n/30

30 Diterima pelunasan faktur tgl 18/7 yang lalu dari

Sdr. Karno.

31 Diterima cek BDN dari PT Kenrose pelunasan faktur

tgl 12/7.

3. Catatlah transaksi berikut dalam Jurnal Pembelian, Jurnal

Penjualan, Jurnal Kas Keluar, Jurnal Kas Masuk dan Jurnal Umum

untuk bulan Mei 1995.

Mei 1 Dibeli barang dagangan dari Fa.Faritex Rp. 3.240.000,-

syarat 3/10,n/30.

3 Diterima dari Medco pelunasan tagihan kami

Rp. 4.160.000,-

4 Dibayar kepada PT Sanbe Farma utang kami 4/4 yang

lalu sebesar Rp. 1.840.000,-

5 Dibeli dari PT Soho barang dagangan Rp. 4.450.000,-

3/10, EOM

7 Dijual kepada Toko Obat Mina barang dagangan

Rp. 2.360.000,- syarat 2/15,n/30

8 Diterima dari Apotek Utama pelunasan tagihan

Rp. 3.300.000,-

10 Dibeli dari PD Mulya : barang dagangan

66

Rp. 2.800.000,- dan perlengkapan Rp. 120.000,- syarat

3/10,n/30

11 Dikirimkan nota kredit kapada Toko Obat Mina untuk

barang yang kami terima kembali seharga Rp. 60.000,-

12 Diterima nota debet dari PD Mulya untuk barang

dagangan yang kami kirimkan kembali seharga

Rp. 100.000,-

13 Dibayar kepada PT Soho pelunasan fakturnya

tgl 5/5 yang lalu.

14 Dijual tunai kepada Toko Triputri peralatan yang tidak

dipakai Rp. 650.000,-

16 Dibeli tunai dari CV Widya barang dagangan

Rp. 4.150.000,-

17 Dijual kepada Combiphar barang dagangan

Rp. 2.700.000,- dengan syarat 2/10,n/30

18 Dibeli dari Fa.Permana barang dagangan

Rp. 1.400.000,- dengan syarat 3/10,n/30.

20 Diterima pembayaran faktur tgl 7/5 dari Toko Obat

Mina.

22 Dilunasi faktur PD Mulya tgl 10/5 yang lalu.

24 Dijual kepada Toko Kramat barang dagangan

Rp. 2.700.000,- dengan syarat 2/15,n/30

27 Diterima pembayaran faktur tgl 17/5 yang lalu dari

Combiphar.

28 Dibeli tunai dari Toko Darto : perlengkapan kantor

harga Rp. 45.000,- dan perlengkapan toko Rp. 55.000,-

30 Dijual barang dagangan kepada Sdr.Yana

Rp. 4.200.000,- dengan syarat 2/10,n/30.

31 Dibayar :

Gaji pegawai …………………… Rp. 650.000,-

Sewa kantor …………………….. Rp. 500.000,-

rekening listrik bln Mei 1995 …… Rp. 150.000,-

Premi ass bln Juni s/d Des 95 …… Rp. 300.000,-

Jumlah Rp. 1.600.000,-

67

BAB IV

PENGGOLONGAN TRANSAKSI AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG

A. Posting Jurnal Umum ke Buku Besar

Cara posting jurnal umum perusahaan dagang ke buku besar

pada prinsipnya sama dengan cara posting jurnal umum perusahaan

jasa ke buku besar. Untuk lebih jelas di sajikan contoh sebagai

berikut :

Diterima informasi Neraca sebuah perusahaan sebagai berikut :

Per Mei 1995

1 Kas Rp. 7.000.000 6 Utang dagang Rp. 2.000.000

2 Piutang dagang Rp. 3.000.000 7 Utang Bank Rp. 10.000.000

3 Perlengkapan Rp. 1.500.000 8 Modal P Rp. 53.000.000

4 Peralatan Rp. 3.500.000

5 Gedung Rp. 50.000.000

Rp. 65.000.000 Rp. 65.000.000

Transaksi selama bulan Mei adalah sebagai berikut :

Tahun 1995 :

Mei 12 Dibeli tunai dari PT Waras Farma separtai Makelan

tablet dengan harga Rp. 1.200.000,-

13 Dibeli dari PT Sehat Farma separtai Abdec Drops

dengan harga Rp. 2.500.000 syarat 4/10,n/30

14 Dikembalikan kepada PT Sehat Farma sebagian Abdec

Drops yang dibeli tanggal 13/5/1995 yang lalu seharga

Rp. 50.000,- karena rusak.

20 Dibayar kepada PT Sehat Farma pembelian tanggal

13/5/1995 yang lalu dengan syarat 4/10,n/30

21 Dibayar Rp. 30.000,- yaitu beban angkut Kalthrocin

yang dibeli tanggal 17/5/1995 yang lalu

22 Dibeli tunai separtai Trivexan tablet dengan harga

Rp. 770.000,- FOB Shipping point, beban angkut

68

sebesar Rp. 30.000,- langsung dibayar kepada

perusahaan angkutan

23 Dijual tunai kepada Apotik Murni separtai Viccilin

Capsul dengan harga Rp. 3.000.000,-

24 Dijual kepada Toko Obat Segar, separtai Contrexin

tablet dengan harga Rp. 480.000,- syarat 3/10,n/30

25 Diterima kembali dari Toko Obat Segar sebagian

Contexin tablet yang dijual tanggal 24/5/1995 yang

lalu seharga Rp. 30.000,- karena rusak.

30 Diterima pelunasan dari Toko Obat segar mengenai

penjualan tanggal 24/5/1995 yang lalu, syarat 3/10,n/30.

Jurnal Umum adalah sebagai berikut :

Jurnal Umum Hal.: 1 Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

1995

Mei 1 Kas 101 7,000,000

Piutang 102 3,000,000

Perlengakapan 103 1,500,000

Peralatan 131 3,500,000

Gedung 132 50,000,000

Utang dagang 201 2,000,000

Utang Bank 202 10,000,000

Modal P 301 53,000,000

Mei 12 Pembelian 501 1,200,000

Kas 101 1,200,000

Mei 13 Pembelian 501 2,500,000

Utang dagang 201 2,500,000

Mei 14 Utang dagang 201 50,000

Retur pembelian 502 50,000

& pengurangan harga

Hal. : 2 Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

Mei 20 Utang dagang 201 2,450,000

69

Kas 101 2,352,000

Potongan pembelian 503 98,000

Mei 21 Beban angkut pembelian 504 30,000

Kas 101 30,000

Mei 22 Pembelian 501 770,000

Beban angkut pembelian 504 30,000

Kas 101 800,000

Mei 23 Kas 101 300,000

Penjualan 401 300,000

Mei 24 Piutang dagang 102 480,000

Penjualan 401 480,000

Mei 25 Retur penjualan dan 402 30,000

pengurangan harga

Piutang dagang 102 30,000

Mei 30 Kas 101 436,500

Potongan penjualan 403 13,500

Piutang dagang 102 450,000

Jumlah 10,990,000 10,990,000

Posting Jurnal Umum ke Buku Besar

Kas No. 101 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 1 1 7.000.000 - 7.000.000 -

12 1 - 1.200.000 5.800.000 -

20 2 - 235.200 3.448.000 -

21 2 - 30.000 3.418.000 -

22 2 - 800.000 2.618.000 -

23 2 300.000 2.918.000

30 2 436.500 - 4.154.000 -

Piutang Dagang No. 102 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

70

1995

Mei 1 1 3.000.000 3.000.000 -

24 2 480.000 3.480.000 -

25 2 30.000 3.450.000 - 30 2 450.000 -

Perelengkapan No. 103 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 1 1 1.500.000 1.500.000

Peralatan No. 131 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 1 1 3.500.00 3.500.00

Gedung No. 132 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 1 1 50.000.000 50.000.000

Utang Dagang No. 201 Saldo

71

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 1 1 2.000.000 2.000.000

13 1 2.500.000 4.500.000

14 1 50.000 4.450.000

20 2 2.450.000 2.000.000

Utang Bank No. 202 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 1 1 1.000.000 1.000.000

Modal P No. 301 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 1 1 53.000.000 53.000.000

Pembelian No. 501 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 12 1 1.200.000 1.200.000

13 1 2.500.000 3.700.000

22 2 770.000 4.470.000

Retur Pembelian & Pengurangan Harga No. 502 Saldo

72

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 14 50.000 50.000

Potongan Pembelian No. 503 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 20 98.000 98.000

Beban Angkut Pembelian No. 504 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 21 30.000 30.000

Penjualan No. 401 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 24 480.000 480.000

Retur Penjualan dan Pengurangan Harga No. 402 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 25 30.000 30.000

Potongan Penjualan No. 403 Saldo

73

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

1995

Mei 30 13.500 13.500

B. Posting Jurnal Khusus ke Buku Besar Induk

Posting Jurnal Khusus dilakukan secara berkala yaitu setiap

akhir minggu atau akhir bulan. Untuk keperluan posting ini, lebih

dulu semua buku Jurnal Khusus harus dibuatkan rekapitulasinya :

Semua lajur uang dijumlah - jumlahkan dan ditutup dengan garis

rangkap.

Jumlah - jumlah inilah yang dipindahkan atau di posting ke

perkiraan - perkiraan buku besar. Jadi posting itu dilakukan secara

berumpun / kolektif, bukan lagi setiap transaksi atau seayat demi

seayat.

1. Posting jurnal pembelian

Langkah - langkahnya sebagai berikut :

a. Jumlahkan lajur - lajur uang yang ada dalam jurnal pembelian

b. Buatlah rekapitulasi jurnal pembelian

c. Bukalah buku besar perkiraan : pembelian, perlengkapan dan

perkiraan - perkiraan - perkiraan lainnya yang dicatat dalam

lajur serba - serbi.

d. Pindahkan jumlah - jumlah hasil rekapitulasi ke dalam

perkiraan buku besar, kecuali jumlah lajur serba - serbi.

e. Isi lajur, ref di perkiraan buku besar dengan JB .. .. (singkatan

Jurnal Pembelian halaman ………… )

f. Tuliskan nomor kode perkiraan yang telah diposting, dibawah

tiap jumlah rekapitulasi , sedangkan untuk jumlah - jumlah

yang ada dilajur serba serbi nomor kode ini ditulis di lajur

Ref.

g. Dibawah ini jumlah rekapitulasi dari lajur serba - serbi

cantumkan tanda cek ( v ), sebab jumlah ini tidak diposting.

Contoh :

74

Jurnal Pembelian Debet Kredit

Tgl Uraian Syarat Ref Pembe- Perleng- Ref Serba - serbi Utang

lian kapan Jumlah Perkiraan dagang

Feb 9 Fa. Yana 3/10, n/30 350,000 350,000

18 Toko Delima 2/10, n/30 180,000 180,000

CV Harum 2/10, n/30 220,000 220,000

27 PT Mitra 4/10, n/30 230,000 112 370,000 Peralatan 600,000

530,000 450,000 370,000 1,350,000

501 104 V 201

Rekapitulasi Jurnal Pembelian No

Urut

No

Perkiraan

Nama Perkiraan Debet Kredit

1 Pembelian 530,000

2 Perlengkapan 450,000

3 Peralatan 370,000

4 Utang dagang 1,350,000

Jumlah 1,350,000 1,350,000

Perkiraan Buku Besar setelah Posting

Pembelian Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JB 1 530,000 530,000

Perlengkapan No. 104 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JB 1 450,000 450,000

75

Peralatan No. 112 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JB 1 370,000 370,000

Utang dagang No. 201 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JB 1 1,350,000 1,350,000

2. Posting Jurnal Pengeluaran Kas

Langkah - langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Jumlahkan lajur - lajur uang yang ada dalam Jurnal

Pengeluaran Kas.

b. Buatlah rekapitulasi jurnal pengeluaran kas.

c. Bukalah Buku Besar Perkiraan : utang dagang, pembelian dan

perkiraan - perkiraan lainnya yang dicatat dalam lajur serba

serbi

d. Pindahkan jumlah - jumlah hasil rekapitulasi ke dalam

perkiraan - perkiraan buku besar, kecuali jumlah lajur serba -

serbi. Jumlah - jumlah di lajur serba serbi dipindahkan satu

persatu.

e. Isi lajur Ref. Diperkiraan buku besar dengan JKK …

(singkatan Jurnal Kas Keluar halaman ……. )

f. Tuliskan nomor kode perkiraan yang telah diposting, dibawah

tiap jumlah rekapitulasi, sedangkan untuk jumlah - jumlah

yang ada di lajur serba - serbi nomor kode ini ditulis di lajur

Ref.

76

g. Di bawah jumlah rekapitulasi dari lajur serba serbi

cantumkan tanda cek ( v ), sebab jumlah ini tidak diposting.

Contoh :

Jurnal Pengeluaran Kas Debet Kredit

Tgl Uraian Ref Utang Pembe- Serba - serbi Potongan

Dagang lian Ref Jumlah Perkiraan Kas Pembelian

Feb 3 Tunai 725,000 112 225,000 Peralatan 950,000

5 Premi

asuransi

113 400,000 Assr. Dbyr

dimuka

400,000

8 Tunai

920,000

920,000

12 Fa. Yana 350,000 339,000 10,500

Jumlah

dipindah

350,000

1,645,000

625,000 2,069,500 10,500

Jumlah

pindahan

350,000

1,645,000

625,000 2,069,500 10,500

15 Gaji

pegawai

300,000 601 150,000 Beban gaji 450,000

650,000

1,645,000

775,000 3,059,500 10,500

201 501 V 101 503

Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas No.

Urut

No.

Perkiraan

Uraian Debet Kredit

77

1 Utang dagang 650,000

2 Pembelian 1,645,000

3 Peralatan 225,000

4 Assr. dbyr dimuka 400,000

5 Beban gaji 150,000

6 Kas 3,059,500

7 Potngan pembelian 10,500

Jumlah 3,070,000 3,070,000

Perkiraan buku besar setelah posting : Utang Dagang No. 201

Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JKK 2 650,000 650,000

Pembelian No. 501

Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JKK 2 1,645,000 1,645,000

Peralatan No. 112

Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JKK 2 225,000 225,000

Persekot asuransi (assuransi dibayar dimuka) No. 113 Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JKK 2 400,000 400,000

78

Beban gaji No. 601

Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JKK 2 150,000 150,000

Kas No. 101

Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JKK 2 3,059,500 3,059,500

Potongan pembelian No. 503

Saldo

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Kredit

Feb 28 JKK 2 10,500 10,500

3. Posting Jurnal Penjualan

Langkah - langkahnya sebagai berikut :

a. Jumlahkan lajur jumlah dari Buku Jurnal Penjualan, dan

kemudian tutuplah rekapitulasinya dengan garis rangkap.

b. Buatlah rekapitulasi jurnal penjualan.

c. Bukalah buku besar perkiraan : Piutang dagang dan

penjualan.

d. Pindahkan rekapitulasi Buku Jurnal Penjualan ke debet

perkiraan piutang dagang dan ke kredit perkiraan penjualan.

79

e. Isilah lajur Ref. Diperkiraan - perkiraan itu dengan JJ.............

( singkatan Jurnal Jual halaman ………….. )

f. Tuliskan nomor kode piutang dagang dengan nomor kode

penjualan di bawah rekapitulasi buku jurnal penjualan.

Contoh :

Jurnal Penjualan Tgl Uraian Ref Syarat D = Piutang D

K = Penjualan

Feb -05 Toko Mulia 2/10,n/30 125.000

Nuning 2/10,n/30 240.000

11 PT Arum 3/15,n/30 860.000

15 CV Diana 2/10,n/30 850.000

18 Toko Murah 3/10,n/30 630.000

23 PD Serimpi 3/15,n/30 90.000

PT Putri 3/15,n/30 320.000

Jumlah 3.115.000

Rekapitulasi Jurnal Penjualan 103/401 No.Urut No.Perkiraan Uraian Debet Kredit

1 Piutang dagang 3.115.000

2 Penjualan 3.115.000

Jumlah 3.115.000 3.115.000

Perkiraan Buku Besar setelah posting :

Piutang Dagang No.Urut Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

28-Feb JJ 3 3.115.000 - 3.115.000 -

Penjualan No.Urut Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

28-Feb JJ 3 - 3.115.000 - 3.115.000

80

4. Posting Jurnal Penerimaan Kas

Langkah - langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Jumlahkan lajur - lajur uang yang ada dalam Buku Jurnal

Penerimaan Kas

b. Buatlah rekapitulasi penerimaan kas

c. Bukalah buku besar perkiraan : Kas, Potongan Penjualan,

Piutang dagang, dan perkiraan - perkiraan lainnya yang

dicatat dalma lajur serba - serbi.

d. Pindahkan jumlah - jumlah hasil rekapitulasi Jurnal

Penerimaan kas ke dalam perkiraan - perkiraan buku besar,

kecuali jumlah lajur serba serbi.

e. Jumlah - jumlah di lajur serba - serbi dipindahkan satu

persatu. Isi lajur Ref. Di perkiraan buku besar dengan JKM

……….. ( singkatan Jurnal Kas Masuk halaman ……….. )

f. Tuliskan nomor kode perkiraan yang telah diposting, dibawah

tiap jumlah rekapitulasi : sedangkan untuk jumlah - jumlah

yang ada di lajur serba - serbi nomor kode ini ditulis di lajur

Ref.

g. Di bawah jumlah rekapitulasi dari lajur serba - serbi

cantumkan tanda cek ( v ), sebab jumlah ini tidak di posting.

Contoh :

Jurnal Penerimaan Kas Debet Kredit

Serba - serbi

81

Tgl Uraian Re

f

Kas Pot. Penj. Piutang

Dagang

Penj. Ref Jumlah Perkiraan

2/2 PD Satya 440.000 - 440.000 - - -

10 Nuning 325.200 4.800 340.000 - - -

12 Tunai 270.000 - - 270.000 - -

19 PT Arum 834.200 25.800 860.000 - - -

20 Peralatan 40.000 - - - 40.000 Peralatn

27 CV Diana 150.000 - 150.000 - - -

28 Sw Ruangn 100.000 - - - 100.000 Pendapatan

2.069.40

0

30.600 1.790.000 270.000 140.000 -

101 402 103 401 V

Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas No.Urut No.Perkiraan Uraian Debet Kredit

1 Kas 2.069.400 -

2 Potongan penjualan 30.600

3 Piutang dagang - 1.790.000

4 Penjualan - 270.000

5 Peralatan - 40.000

6 Pendapatan - 100.000

Jumlah 2.100.000 2.100.000

Perkiraan – Perkiraan Buku Besar Setelah Posting :

Kas No.101 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

28-Feb JKM 4 2.069.400 2.069.400

Potongan Penjualan No.402 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

82

28-Feb JKM 4 30.600 30.600

Piutang dagang No. 103 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

28-Feb JKM 4 1.690.000 1.690.000

Penjualan No. 401 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

28-Feb JKM 4 270.000 270.000

Peralatan No. 112 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

28-Feb JKM 4 400.000 400.000

Pendapatan No. 602 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

28-Feb JKM 4 100.000 100.000

Latihan :

1 Buku jurnal Pembelian yang disusun sebuah toko pada akhir

bulan Mei 1992 menunjukkan rekapitulasi sebagai berikut :

Debet : Pembelian Rp. 12.465.700

83

Perlengkapan Toko

Peralatan Toko

Serba - serbi : Prive Sunarti

Rp.

Rp.

Rp.

74.400

650.000

326.000

Kredit : Utang dagang Rp. 3.516.100

Postingkanlah ke perkiraan Buku Besar yang sesuai !

2 Rekapitulasi Buku Jurnal Penjualan : Rp. 10.846.800

Tunjukkan bagaimana postingnya dalam buku besar.

3 Rekapitulasi Buku Jurnal Pengeluaran Kas pada akhir bulan

Maret 1993 adalah sbb :

Utang dagang

Pembelian

Serba - serbi :

Perlengkapan Toko

Peralatan Toko

Persekot asuransi

Gaji pegawai

Potongan pembelian

K a s

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

6.724.000

7.240.600

660.000

1.800.000

340.000

625.000

263.200

10.402.900

Postingkan rekapitulasi itu ke dalam perkiraan buku besar.

4 Rekapitulasi Buku Jurnal Penerimaan Kas pada 30 Juni 1993

adalah sebagai berikut :

Kas

Potongan penjualan

Piutang dagang

Penjualan

Serba serbi :

Modal Bakri

Peralatan Kantor

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

19.392.500

683.250

9.354.000

4.430.750

5.000.000

1.300.000

5 Akhir September 1994 Jurnal Penjualan berjumlah

Rp. 21.365.000 berkaitan dengan penjualan kredit ini, selama

bulan September 1994 telah terjadi transaksi sbb :

Sept 05 Dikirimkan nota kredit No.NK 007 kepada Firma Ogut

84

& co untuk pengembalian separtai Calarex seharga

Rp. 75.600 karena cacat

14 Dikirimkan nota kredit No.NK 008 kepada PT Jojon

untuk pengembalian separtai Ebalin seharga Rp. 80.000

yang rusak

27 Dikirimkan nota kredit No.NK 009 kepada Toko Soleh

untuk pengembalian separtai Abdelyn seharga

Rp.275.000 yang tidak cocok dengan pesanan.

Diminta : a. Catatlah ketiga transaksi tsb.ke dalam buku jurnal.

b. Postingkan semua transaksi itu ke dalam buku besar.

6 Postingkan ketiga buku jurnal berikut ke dalam perkiraan buku

besar yang sesuai!

Jurnal Pembelian Halaman 23 Tgl Uraian Syarat Ref Debet Kredit

Pemblian Perlengk Serba - serbi Utg dgng

Ref Jumlah Perkir

3/5 PT Darya n/30 2.000.00

0

- - 2.000.000

10 Kalbe Farm 2/10EOM - - 3.000.00

0

Peralatn 3.000.000

21 PT Mecosin 2/10,n/30 4.000.00

0

- - 4.000.000

30 PT Meiji Ind 4/10,n/30 - 1.000.00

0

- 1.000.000

(…..) (….) (….) - (….)

Jurnal Pengeluaran Kas No. 27

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Utg dgg Pemblian Serba - serbi Kas Pot.Pemb

85

Ref Jumlah Perkiraan

3/3 Tunai - 1.000.00

0

- - 1.000.00

0

-

7 Bunga

Bank

- - 60.000 Bbn Bunga 60.000 -

11 Kenrose - 2.400.00

0

- - 2.400.00

0

-

20 Kalbe

farma

3.000.00

0

- - - 2.940.00

0

60.000

31 Gaji

pegawai

- - 350.000 Bbn Gaji 350.000 -

(……..) (………) (………) (………) (……….)

7 Kerjakanlah posting dari buku - buku jurnal berikut ini dalam

perkiraan - perkiraan buku besar yang sesuai !

Jurnal Pembelian Halaman : 16

Tgl Uraian Ref Syarat Jumlah

Apr-03 PT Otto 2/10,n/30 1.200.000,-

9 Nicholas 2/10,n/30 2.240.000

14 Parke Davis 3/15,n./30 960.000

22 PT Pharos Ind 2/10,n/30 1.850.000

28 Toko Obat Mutiara 3/10,n/30 660.000

(…../…….)

Jurnal Penerimaan Kas Halaman 14

Debet Kredit

Tgl Uraian Re

f

Serba - serbi

Kas Pot.Penj Piutg Dgg Penjualn Re

f

Jml Perkiraan

4/11 Fa.Sulis&co 1.400.00

0

- 1.400.000 - - -

5 Rhode Pauling 2.548.00

0

52.000 2.600.000 - - -

13 Tunai 750.000 - - 750.000 - -

20 PT Pfizer 2.744.00

0

56.000 2.800.000 - - -

27 Alat Bekas 340.000 - - - 340.000 Peralatn

30 TO Mutiara 1.250.00

0

- 2.250.000 - - -

86

(….) (……) (…….) (……) (……)

8 Pada tanggal 1 Mei 1995 buku besar PD Gunung Putri antara

lain mencatat perkiraan - perkiraan berikut dengan saldo :

111 Kas D Rp. 600.000

112 Piutang dagang D Rp. 1.200.000

113 Perlengkapan D Rp. 830.000

121 Peralatan kantor D Rp. 4.250.000

211 Utang dagang K Rp. 7.680.000

212 Wesel bayar Rp. -

411 Penjualan Rp. -

412 Retur penjualan Rp. -

413 Potongan penjualan Rp. -

511 Pembelian Rp. -

512 Retur pembelian Rp. -

513 Potongan pembelian Rp. -

Selama bulan Mei 1995 telah terjadi transaksi sebagai berikut :

Mei 1 Dijual kepada PD Fajar dengan syarat 2/15,n/30 separtai

barang dagangan Rp. 3.000.000 faktru no.221

3 Dibeli dari PT Surya separtai barang dagangan

Rp. 4.500.000 syarat 3/10,n/30

6 Dibeli dari fa.Dina & co perlengkapan seharga

Rp. 250.000 yang dibayar dengan cek BNI no.3443

10 Dijual kepada Toko Wisesa dengan syarat 2/10,n/30

separtai barang dagangan Rp. 7.600.000 faktur no. 222

11 Dibeli dari PT Utama barang dagangan seharga

Rp. 5.800.000 syarat 3/10,n/30

14 Diterima dari PD Fajar pembayaran faktur no.221

tgl 1/5 yang lalu

15 Dibeli dari PT Daya alat kantor Rp. 3.200.000

syarat n/30

17 Dikirimkan kembali kepada PT Utama sebagian barang

dagangan yang cacat seharga Rp. 200.000

20 Dijual kepada PD Perkasa dengan syarat EOM barang

dagangan seharga Rp. 10.500.000

87

21 Diterima kembali dari PD Perkasa sebagian barang yang

dijual tgl tgl 20/5 yang lalu.seharga Rp. 500.000

22 Diterima cek BNI no.4446 dari Toko Wisesa, pembayar

faktur no.222 tgl 10/5 yang lalu

23 Dibayar kepada Hanny dengan cek BNI no.3444

Rp.2.750.000

25 Dijual kontan barang dagangan seharga Rp. 3.600.000

27 Dijual kepada CV Puti & co barang dagangan

Rp. 8.800.000 uang muka Rp. 500.000 diterima.

Sisanya dengan syarat n/30

31 Diterima pinjaman dari BNI sebesar 15.000.000 untul

ini ditanda tangani surat wesel yang jatuh tempo 31 /7

yang akan datang.

Diminta :

a. Membukukan transaksi tersebut diatas dalam buku - buku

Jurnal Khusus dan jurnal umum. Buatlah pula rekapitulasinya

per 31 Mei 1995.

b. Postingkan ke dalam perkiraan - perkiraan buku besar yang

perlu.

C. Buku Besar Pembantu

Perkiraan utang dagang dan piutang dagang dalam buku besar

menjelaskan beberapa jumlah utang yang masih harus dibayar oleh

perusahaan dan berapa pula piutang yang masih harus ditagih, pada

sast tertentu. Kedua perkiraan - perkiraan buku besar itu tidak dapat

menjelaskan secara rinci, kepada siapa saja perusahaan berutang

dan berpiutang serta berapa besar utang dan piutang itu masing -

masing. Karena itulah diperlukan buku besar pembantu.

Setiap perkiraan buku besar umum yang memiliki buku besar

pembantu (semacam utang dagang dan piutang dagang) disebut

perkiraan pengendali atau perkiraan kontrol, atau buku besar

induk.

Tidak semua perkiraan buku besar umum memiliki buku besar

pembantu. Biasanya selain untuk utang dagang dan piutang dagang,

88

buku besar pembantu juga digunakan untuk persediaan barang,

perlengkapan, peralatan dan sebagainya.

Sebagai contoh, berikut ini gambaran perkiraan pengendali dan

buku besar pembantunya :

Perkiraan

Pengendalian

(Buku Besar Induk)

Buku Besar Pembantu

Perkiraan Pembantunya

terdiri dari :

Utang Dagang Buku Utang 1. Firma Yana

2. Toko Delima

3. CV Harun

4. PT. Mitra, dst

Piutang Dagang Buku Piutang 1. Toko Mulia

2. Sdr. Nuning

3. PT. Arum

4. CV Diana, dst.

Persediaan Barang Buku Persediaan 1. Anicol

2. Bekamycetin

3. Chloramex

4. Dellamecytin, dst.

Dalam buku kita ini kita hanya mempelajari Buku Utang dan Buku

Piutang.

Sebagai sumber pencatatan untuk buku besar pembantu

dapatlah dipergunakan dua hal sebagai berikut :

1. Tembusan dokumen / bukti pencatatan dicatat dalam buku besar

pembantu dan atau

2. Berdasar pembukuan yang sudah dilakukan dalam jurnal khusus.

Cara ini sekaligus merupakan kontrol terhadap pencatatan dalam

jurnal khusus yang bersangkutan.

89

Hubungan antara buku besar umum dengan buku besar

pembantu, dapat digambarkan dengan bagian berikut ini :

Dikerjakan setiap hari Dikerjakan berkala setiap :

Akhir bulan

Akhir tahun

Dokumen

transaksi

Jurnal Buku

Besar

Neraca

Saldo

Laporan

Keuangan

Hasilnya harus sama

Buku

Besar

Pembantu

Daftar

Saldo

Dikerjakan

berkala

setiap

akhir bulan

Dikerjakan setiap hari berdasarkan tembusan

dokumenn transaksi

D. Buku Besar Pembantu Utang

Buku besar pembantu untuk utang (disebut Buku Utang) berisi

rincian perkiraan - perkiraan yang menunjukkan kepada siapa

perusahaan berutang dan berapa besarnya masing - masing.

Dokumen mengenai pembelian yang dilakukan dengan kredit,

setiap hari harus dicatat sebagai berikut :

1. Ketika terjadi pembelian dengan kredit dicatat :

a. Dalam buku jurnal pembelian, berdasar dokumen transaksi (

faktur pembelian )

b. Dalam buku utang, yaitu pada perkiraan yang berkaitan

berdasar tembusan faktur pembelian.

90

2. Ketika terjadi pembelian retur dicatat :

a. Dalam buku jurnal umum, berdasar dokumen transaksi

(nota debet)

b. Dalam buku utang, yaitu pada perkiraan yang berkaitan

berdasar tembusan nota debet.

c.

3. Ketika terjadi pembayaran utang dagang dicatat :

a. Dalam buku jurnal pengeluaran Kas, berdasar dokumen

transaksi ( kuitansi pembayaran )

b. Dalam buku utang, yaitu pada perkiraan yang berkaitan

berdasar tembusan kuitansi pembayaran.

Sebagaimana dijelaskan di atas, pencatatan dalam Buku Utang

dapat juga dilakukan melalui Buku Jurnal Khusus (yaitu Buku

Pembelian )

Caranya : setelah nomor bukti diposting ke Buku Utang, cantumkan

tanda cek / check mark (v) di lajur Ref pada buku jurnal pembelian.

Sebagai gambaran, berikut ini diperlihatkan pencatatan dalam Buku

Jurnal Khusus ( Jurnal Pembelian dan Jurnal Pengeluaran Kas ) dan

dalam Buku Besar Pembantu ( Buku Utang ).

Buku Jurnal Khusus

Jurnal Pembelian Halaman : 1 Tgl Uraian Syarat Re

f

Debet Kredit

Pembel Perlengk Re

f

Serba - serbi Utg dgng

Jumlah Perkir

9/2 Fa.Yana 3/10,n/30 v 350.000 - - - 350.000

18 Toko Delima 2/10,n/30 v 180.000 - - - 180.000

CV Harun 2/10,n/30 v - 220.000 - - 220.000

27 PT Mitra 4/10,n/30 v - 230.000 11

2

370.000 Peralatn 600.000

530.000 450.000 370.000 - 1.350.000

501 104 v 201

Jurnal Pengeluaran Kas Halaman : 2

91

Tgl Uraian Re

f

Debet Kredit

Utg dgng Pembel Ref Serba - serbi

Jml Perkir Kas Pot.Pemb

3/2 Tunai - 725.000 112 225.000 Peralatan 950.000 -

5 Premi ass - - 113 400.000 Pers.ass 400.000 -

8 Tunai - 920.000 - - 920.000 -

12 Firma Yana v 350.000 - - - 339.000 10.500

15 Sdr.Bisri v 300.000 - 601 150.000 Beban gaji 450.000 -

650.000 1.645.00

0

775.000 3.059.500 10.500

201 501 v 101 503

Buku Besar Pembantu

Buku Utang

Pembukuannya dilakukan setiap hari berdasar Buku Jurnal

Pembelian dan Jurnal Pengeluaran Kas

Bisri No. 201.1 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

01-Feb Saldo v - - - 300.000

15 1 300.000 - - -

Firma Yana No. 201.2 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

09-Feb 1 - 350.000 - 350.000

12 2 350.000 - - -

Toko Delima No. 201.3 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

92

Debet Kredit

18-Feb 1 - 180.000 - 180.000

CV Harun No. 201.4 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

18-Feb 1 - 220.000 - 220.000

PT Mitra No. 201.5 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

27-Feb 1 - 600.000 - 600.000

Pada akhir bulan, dari buku utang dibuat ikhtisar yang

dinamakan Daftar Saldo Buku Utang yang hasilnya harus sama

dengan saldo perkiraan Utang Dagang di buku umum. Daftar saldo

yang dibuat dari buku utang tersebut di atas, akan tampak sebagai

berikut :

Daftar Saldo Buku Utang

Bulan Februari 200.......

Nomor Nama dan Alamat Jumlah

1 Toko Delima 180.000

2 CV Harun 220.000

3 PT Mitra 600.000

1.000.000

Jumlah daftar saldo ini yang harus sama dengan saldo perkiraan

utang dagang di buku besar umum.

93

E. Buku Besar Pembantu Piutang

Buku besar pembantu untuk piutang (disebut Buku Piutang)

berisi rincian perkiraan - perkiraan yang menunjukkan kepada siapa

perusahaan berpiutang dan berapa besarnya masing - masing.

Dokumen mengenai penjualan yang dilakukan dengan kredit,

setiag hari harus dicatat sebagai berikut :

1. Ketika terjadi penjualan dengan kredit :

a. Dalam buku jurnal penjualan, berdasar dokumen transaksi

(faktur penjualan)

b. Dalam buku piutang, yaitu pada perkiraan yang berkaitan

berdasat tembusan faktur penjualan.

2. Ketika terjadi penjualan retur di catat :

a. Dalam buku jurnal umum berdasar dokumen transaksi (nota

kredit)

b. Dalam buku piutang, yaitu pada perkiraan yang berdasar

tembusan nota kredit.

3. Ketika terjadi pelunasan piutang dagang dicatat :

a. Dalam buku Jurnal Penerimaan Kas, berdasar dokumen

transaksi (tembusan kuitansi pembayaran )

Pencatatan dalam buku piutang dapat juga dilakuakn melalui

buku jurmal khusus (yaitu buku jurnal penjualan).

Caranya : setelah nomor bukti diposting ke buku Piutang

cantumkan tanda cek / check mark (v) di lajur Ref pada buku jurnal

penjualan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diperlihatkan

pencatatan dalam buku jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas

(keduanya sebagai jurnal khusus) dan dalam buku piutang (sebagai

buku besar pembantu)

Buku Jurnal Khusus

94

Jurnal Penjualan Halaman : 3 Tgl Uraian Ref Syarat D=Piutang D

K=Penjualan

05-Feb Toko Mulia v 2/10,n/30 125.000

Nuning v 2/10,n/30 240.000

11 PT Arum v 3/15,n/30 860.000

15 CV Diana v 2/10,n/30 850.000

18 Toko Murah v 3/10,n/30 630.000

23 PD Serimpi v 3/15,n/30 90.000

PT Putri v 3/15,n/30 320.000

3.115.000

103/401

Jurnal Penerimaan Kas Halaman : 4 Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Kas Pot.Penj Piutg.dgg Penj serba - serbi

Ref Jml Perkir

2/2 PD Satya v 440.000 - 440.000 - - -

10 Nuning v 235.200 4.800 240.000 - - -

12 Tunai 270.000 - - 270.000 - -

19 PT Arum v 834.200 25.800 860.000 - - -

20 Peralatn 40.000 - - - 112 40.000 Peralatn

27 CV Diana v 150.000 - 150.000 - - -

28 Sw Ruang 100.000 - - - 100.000 Bbn sewa

2.069.000 30.600 1.690.000 270.000 140.000 -

101 402 103 401 v

Buku Besar Pembantu

Buku Piutang

95

Pembukuannya dilakukan setiap hari berdasar Buku Jurnal

Penjualan dan Jurnal Penerimaan Kas

PD Satya No.103.1 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

1-Feb Saldo v - - 440.000 -

2 4 - 440.000 - -

Toko Mulia No. 103.2 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

5-Feb 3

125000 - 125.000 -

Nuning No. 103.3 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

5-Feb 3 240.000 - 240.000 -

10 4 - 240.000 - -

PT Arum No. 103.4 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

11-Feb 3 860.000 - 860.000 -

19 4 - 860.000 - -

CV Diana No. 103.5 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

15-Feb 3 850.000 - 850.000 -

27 4 - 150.000 700.000 -

Toko Murah No. 103.6 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

96

18-Feb 3 630.000 - 630.000 -

PD Serimpi No. 103.7 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

23-Feb 3 90.000 - 90.000 -

PT Putri No. 103.8 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

23-Feb 3 320.000 - 320.000 -

Setiap akhir bulan, dari buku piutang dibuatkan ikhtisar yang

dinamakan Daftar Saldo Buku Piutang yang hasilnya harus sama

dengan saldo perkiraan Piutang Dagang di Buku Besar Umum. Dari

Buku Piutang tersebut di atas, jika dibuatkan Daftar Saldonya akan

tampak sebagai berikut ;

Daftar Saldo Buku Piutang

Bulan februari 19…….

Nomor Nama dan Alamat Jumlah

1 Toko mulia 125.000

2 CV Diana 700.000

3 Toko Murah 630.000

4 Toko Serimpi 90.000

5 PT Putri 320.000

1.865.000

Jumlah Daftar saldo inilah yang harus sama dengan saldo

perkiraan Piutang Dagang di Buku Besar Umum.

97

Latihan

9. Diketahui transaksi sebagai berikut ;

Mar 2 Dibeli dari PT combiphar dengan syarat 2/10,n/30

separtai Combicetine seharga Rp. 1.700.000

5 Dijual kepada Apotek Puji, separtai Combicetine

dengan harga Rp. 1.150.000, syarat 3/10,n/30

8 Dikirimkan nota debet kepada PT Combiphar untuk

pengembalian sebagian Combicetine seharga

Rp. 35.000

10 Dikirimkan nota kredit kepada Apotek Puji untuk

pengembalian sebagian Combicetine yang dibelinya

seharga Rp. 50.000

11 Dibayar kepada PT Combiphar fakturnya per 2/3 yang

lalu

20 Diterima dari Apotek Puji pelunasan pelunasan faktur

kami per 5/3 yang lalu.

Diminta : Catatlah transaksi tersebut di atas dalam buku besar

pembantu Utang dagang dan Piutang Dagang.

10. Apotek Vita memiliki catatan sebagai berikut :

Daftar Saldo Utang

Per 31 Oktober 1996 Nomor Nama Alamat Saldo

1 PT Abadi Jl.Kemiri No. 20 Bandung 1.245.000

2 Toko Santun Jl.Pelanduk No.14 Bandung 2700000

3 Firma Jayadi Jl.Pedati No.1 Cimahi 3.055.000

7.000.000

Selama bulan November 1996 telah terjadi transaksi sebagai

berikut :

Nov 2 Dibeli dengan kredit separtai Dellamecytin dari

PT Abadi seharga Rp. 1.200.000, syarat 2/10,n/30

98

4 Dibeli dari toko santun separtai Colain Rp. 1.300.000

dengan syarat 3/10,n/30

7 Dikirim nota debet kepada PT Abadi untuk

pengembalian sebagian Dellamecytine seharga

Rp. 100.000 per 2/11 yang lalu.

9 Dibeli dari Firma Jayadi separtai Cloramidina dengan

harga Rp. 1.945.000, syarat 4/10,n/30

12 Dibayar dengan cek BNI, semua utang kepada

PT Abadi

13 Dibeli dari Firma Jayadi separtai Biothicol

Rp. 2.000.000, syarat 4/10,n.30

16 Dibayar kepada Toko Santun, sisa utang bulan lalu.

22 Dibayar dengan cek BNI, faktur Firma Jayadi tgl. 9/11

yang lalu.

25 Dikirimkan nota debet kepada PT Firma Jayadi untuk

pengembalian sebagian Biothicol per 13/11 yang lalu

seharga Rp. 40.000

27 Dibeli dari PT Abadi dengan syarat 2/10,n/30 separtai

Dellamycetine seharga Rp. 2.300.000

Diminta :

a. Mencatat transaksi tersebut di atas dalam jurnal pembelian,

jurnal kas keluar dan jurnal umum.

b. Susunlah pula perkiraan buku besar utang dagang

c. Mencatat transaksi tersebut di atas dalam buku besar

pembantu utang dagang.susunlah pula daftar saldonya pada

akhir bulan.

11. Perkiraan pengendali piutang dagang yang disusun PD

Gandi di Bogor pada tanggal 30 Juni 1996

memperlihatkan saldo Rp. 5.460.000 yang terdiri dari :

Toko Flamboyan-Sukabumi Rp. 820.000

99

Firma Bungur - Cianjur Rp. 3.160.000

CV Angsana - Cibinong Rp. 1.480.000

Jumlah........ Rp. 5.460.000

Transaksi yang terjadi pada bulan Juli adalah sebagai berikut :

Juli 3 Dijual separtai Eduvil kepada Toko Flamboyan

dengan harga Rp. 1.180.000, syarat 2/15,n/30

8 Dijual kepada Toko Bungur, Cianjur separtai Danamin

dengan harga Rp. 1.840.000, syarat n/30

10 Dijual dengan syarat 3/10,n/30 kepada CV Angsana,

Cibinong separtai Calcianta Rp. 520.000

11 Diterima cek Bank Niaga separtai pelunas sisa tagihan

bulan lalu dari Toko Flamboyan dan dari Firma

Bungur.

13 Dikirimkan nota kredit kepada CV Angsana untuk

pengembalian sebagian calcianta seharga Rp. 20.000

16 Dijual kontan kepada Toko Rasamala, Bogor separtai

Calarex dengan harga Rp. 4.780.000

17 Diterima pembayaran faktur per 10/7 dari

CV Angsana

20 Dijual separtai Bacacil kepada Firma Saninten, Bogor

dengan harga Rp. 2.200.000, 2/10,n/30

24 Diterima pelunasan sisa tagihan bulan lalu dari

CV Angsana

27 Diterima nota debet sejumlah Rp. 180.000 dari Firma

Saninten, Bogor untuk pengembalian Bacacil yang

rusak.

Diminta :

a. Bukukanlah transaksi di atas dalam Jurnal Penjualan, Jurnal Kas

Masuk dan Jurnal Umum.

b. kerjakan perkiraan pengendali piutang dagang

100

c. Bukukanlah transaksi itu dalam buku besar pembantu piutang

dagang dan susunlah Daftar saldo piutang dagang per 31 Juli.

12. Selama bulan april 1996, PD Cibodas mencatat

transaksi - transaksi berikut dalam buku - buku jurnal.

Anda diminta mengerjakan Buku Piutang dan Buku

Utang

Jurnal Penjualan Hal : 5

Tgl Uraian Alamat Ref Jumlah

02-Apr Toko Batumanikan Jl.Kiputih No.2 6.400.000

4 CV Batu putih Jl.Kihiur No.3 3.200.000

9 Sdr.Batubara Jl.Kina No.4 4.400.000

14 Firma Batuapi Jl.Kaliki No.5 2.500.000

18 PT. Batubiru Jl.Kananga No.6 5.300.000

21.800.000

Jurnal umum Hal : 9

Tgl Uraian Ref Debet Kredit

6-Apr Retur Penjualan 180.000 -

Piutang dagang (CV Batuputih) - 180.000

11 Utang dagang (Fa.Batutulis) 130.000 -

Retur pembelian & PH - 130.000

16 Retur penjualan & PH 80.000 -

Piutang dagang (Firma Batuapi) - 80.000

20 Utang dagang (Fa.Batujajar) 175.000 -

Retur pembelian & PH - 175.000

Jurnal Kas Masuk Tgl Uraian R Debet Kredit

e Kas Pot.Penj Piutng dgg Penjualan Serba - serbi

f Jumlah Ref Perkir

101

Apr-01 Tunai 2.800.000 - - 2.800.000

3 Pendapatan Sewa 200.000 - - - 200.000

10 CV Batuputih 1.959.600 60.400 3.020.000 - - Pndptn Sewa

15 Pendapatan Bunga 400.000 - - - 400.000 -

20 Firma Batuapi 2.371.600 48.400 2.420.000 - - Pendpt Bunga

29 Toko

Mutumanikam

6.400.000 - 6.400.000 - - -

30 tunai 4.500.000 - - - -

19.631.200 108.800 11.840.000 7.300.000 600000 -

Jurnal Pembelian Hal : 7 Tgl Uraian R Debet Kredit

e Pembelian Perlengkp Serba - serbi

f Jumlah Ref Perkir Kas Pot.Pemb

Apr-05 PT Gunungbatu 6.000.000 - - - 600.000

6 Toko Buahbatu - - 2.000.000 peraltn 2.000.000

8 Firma Batutulis 1.500.000 - - - 1.500.000

12 PD Batusangkar - 800.000 - - 800.000

17 Firma Batujajar 3.000.000 - - - 3.000.000

19 Toko Baturaden - 700.000 - - 700.000

21 PT Gunungbatu 2.250.000 - - - 2.250.000

23 CV Batununggal 1.000.000 - - - 1.000.000

13.750.000

1.500.000

2.000.000

-

17.250.000

Jurnal Kas Keluar Hal : 8 Tgl Uraian R Debet Kredit

e Utg dgg Pembln Serba - serbi

102

f Jumlah Ref Perkiraan Kas Pot.Pembel

ian

Apr-01 Premi asuransi - - 360.000 Perskt asurans 360.000 -

2 Gaji peg.Mrt 96 - - 1.200.000 Bbn gaji 1.200.000 -

7 PT Gunungbatu 600.000 - - - 5.880.000

120.000

9 Tunai - 200.000 - - 2.000.000 -

13 Firma Batutulis 1.370.000 - - - 1.342.000 27.400

16 PD Batusangkar 800.000 - - - 784.000 16.000

20 Rekening listrik - - 123.000 Beban listrik 123.000 -

26 Toko Buahbatu 200.000 - - - 2.000.000 -

10.170.000

200.000

1.683.000

-

13.689.600

163.400

103

B A B V

PENGIKHTISARAN TRANSAKSI AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG

A. Ayat Jurnal Penyesuaian

Untuk dapat menyiapkan laporan keuangan yang benar perlu

dibuat ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian perusahaan

dagang pada prinsipnya sama dengan ayat jurnal penyesuaian pada

perusahaan jasa. Hal yang membedakannya adalah adanya

persediaan barang dagangan dan yang menyangkut transaksi

pembelian dan penjualan barang dagangan yang terdapat pada

perusahaan dagang tapi tidak ada perusahaan jasa.

1. Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah

(a). Untuk membukukan transaksi yang telah terjadi karena

lupa atau belum dicatat.

(b). Untuk memperbaiki transaksi yang telah dibukukan

karena saldonya tidak cocok dengan kenyataan

sebenarnya.

2. Perkiraan-perkiraan yang perlu dibuat jurnal penyesuaian

Perkiraan-perkiraan yang perlu dibuat jurnal penyesuaian

(a). Persediaan barang dagangan

Ada dua macam metoda penyesuaian untuk mengoreksi

persediaan barang dagangan :

Cara 1 : Koreksi persediaan barang dagangan dengan

menggunakan perkiraan Ikhtisar Rugi Laba. Cara ini

memerlukan dua ayat penyesuaian, yaitu :

104

Jurnal Umum Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Des-31 Ikhtisar Rugilaba …….. -

31 Persediaan Barang dagangan ………

Ket : Koreksi persediaan awal

Persediaan barang dagangan ……… -

Ikhtisar Rugilaba - ………..

Ket : Koreksi persediaan akhir

Jurnal penyesuaian yang pertama dimaksudkan untuk

menyesuaikan persediaan barang dagangan pada awal periode

yang tidak cocok lagi dengan kenyataan pada akhir periode

(sudah habis), yaitu saat kertas kerja dibuat.

Jurnal kedua mengenai persediaan barang dagangan pada

akhir periode yang kenyataannnya masih ada, tetapi belum

tercatat.

Cara 2 : Koreksi persediaan barang dagangan dengan

menggunakan perkiraan Harga Pokok Penjualan. Cara inipun

memerlukan dua ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut :

Jurnal Umum Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Des-31 Harga pokok penjualan ……… -

Persediaan barang dagangan ( persediaan awal ) - ……

Pembelian - ……

Beban angkut pembelian - ……

31 Persediaan barang dagangan ( Persediaan akhir ) …… -

Retur pembelian & pengurangan harga ……. -

Potongan pembelian ……. -

Harga pokok penjualan - ……..

Jurnal penyesuaian yang pertama, maksudnya untuk menyesuaikan

persediaan barang dagangan pada awal periode yang kenyataannya

sudah tidak adea dalam persediaan. Selain itu, pembelian dan beban

angkut pembelian, sebagai unsur penambah harga pokok, harus

dipindahkan ke perkiraan Harga Pokok Penjualan.

105

Jurnal penyesuaian yang kedua, untuk menyesuaikan persediaan

barang dagangan pada awal periode (yang masih ada) tetapi

kenyataannya belum dicatat.Retur pengembalian dan pengurangan

harga dan potongan pembelian sebagai unsur yang mengurangi

harga pokok harus dipindahkan juga ke perkiraan harga pokok

penjualan

Contoh :

Sebagian neraca saldo PD Karya Niaga yang disusun 31 Des 1996

adalah sebagai berikut :

PD Karya Niaga

Neraca Saldo per 31 Desember 1996 No. Perkiraan Debet Kredit

112 Persediaan barang dagangan 2.200.000 -

411 Penjualan 100.000 7.700.000

412 Retur penjualan & peng. Harga 300.000 -

413 Potongan penjualan 4.400.000 -

511 Pembelian - -

512 Retur pembelian & Peng. Harga - 400.000

513 Potongan pembelian 500.000 600.000

514 Beban angkut pembelian -

Data penyesuaian per 31 Desember 1996 ; Persediaan barang

dagangan seharga Rp. 1.800.000

Jika menggunakan cara 1 dengan menggunakan pendekatan ikhtisar

rugi laba, maka dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut :

Tgl Perkiraan Debet Kredit

31-Des Ikhtisar rugilaba 2200000 -

Persediaan barang dagangan - 2200000

Ket : Koreksi pers.awal

31 Persediaan barang dagangan 1.800.000 -

Ikhtisar rugilaba - 1.800.000

Ket : Koreksi pers.akhir

106

Jika menggunakan cara 2, dengan menggunakan pendekatan harga

pokok penjualan, jurnal penyesuaiannya sebagai berikut : Tgl Perkiraan Debet Kredit

31 Des Harga pokok penjualan 7100000 -

Persediaan barang dagangan - 2.200.000

( Koreksi pers.awal )

Pembelian - 4.400.000

Beban angkut pembelian - 500.000

31 Persediaan barang dagangan 1.800.000 -

( koreksi pers.akhir )

Retur pembelian & PH 400.000 -

Potongan pembelian 600.000 -

Harga pokok penjualan - 2.800.000

(b). Transaksi lainnya

Jurnal penyesuaian transaksi lainnya pada perusahaan dagang

prinsipnya persis sama dengan jurnal penyesuaian pada perusahaan

jasa yaitu sebagai berikut ;

1. Pendapatan yang masih harus diterima (tagihan accrued

revenue)

Seringkali pendapatan yang sudah diakui meskipun

penerimaan uangnya baru akan dilakukan pada periode

akuntansi berikutnya. Jumlah pendapatan yang masih harus

diterima berarti terjadi penagihan perusahaan kepada pihak lain

yang mengakibatkan penambahan aktiva pada periode berjalan.

Contoh 1

CV Sejati pada tahun 1997 menyewakan sebagian ruang kantornya

kepada PT Merpati dengan sewa Rp. 1.800.000 setahun yang

pembayarannya dilakukan 3 ( tiga ) bulan sekali, yaitu tiap tanggal

1 Februari, 1 Mei, 1 agustus, 1 November. Bila penutupan buku

dilakukan pada tanggal 31 Desember 1997.Susunlah ayat jurnal

penyesuaiannya dan buku besar yang diperlukan

Jawab :

107

Sewa setahun = Rp. 1.800.000

Sewa satu bulan Rp. 1.800.000 : 12 = Rp. 150.000

Penutupan buku dilakukan pada tanggal 31 Desember 1997, jadi

masih ada sewa yang belum diterima 2 bulan, yaitu bulan

November dan Desember. Maka 2 x Rp.150.000 = Rp.300.000,

atau 2/12 x Rp.1.800.000 = Rp.300.000

Jurnal Penyesuaian : Des-31 Sewa yang masih harus diterima Rp. 300.000

Pendapatan sewa Rp. 300.000

Pendapatan sewa yang masih harus

diterima untuk jangka waktu 2 bulan

Buku besar :

Sewa yang masih harus diterima Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des 31 Penyesuaian 300.000 Feb-1 sewa 1 thn 1.800.000

Pendapatan Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des-31 Penyesuaian 300.000

2. Biaya yang masih harus di bayar ( accrued expence )

Biaya yang masih harus dibayar, mengakibatkan timbulnya

kewajiban atau hutang perusahaan kepada pihak lain, yang

menimbulkan tambahnya hutang (liabilities). Di neraca, biaya

yang masih harus dibayar dipandang sebagai hutang lancar,

oleh karena jumlah tersebut harus dilunasi dalam jangka

waktu dekat, misalnya gaji dan upah yang masih harus

dibayar, sewa yang masih harus dibayar, dsb.

Contoh 2 :

108

CV Sejati dalam bulan Desember 1997 masih harus membayar

biaya gaji dan upah yang masing - masing sebesar Rp.1.750.000

dan Rp.800.000.Buatlah ayat jurnal penyesuaian danbuku besar

tang diperlukan.

Jawab :

Jurnal penyesuaian : Des-31 Biaya gaji Rp.1.750.000

Biaya upah Rp. 800.000

Biaya gaji dan upah yang masih harus dibayar

dalam bulan Desember 1997

Rp.2.550.000

Buku Besar :

Biaya gaji Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des 31 Penyesuaian 1.750.000

Biaya upah pegawai Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des 31 Penyesuaian 800.000

Gaji dan upah yang masih harus dibayar Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des 31 Penyesuaian 2.550.000

3. Biaya yang dibayar di muka ( prepaid xpance)

Biaya yang harus dibayar dimuka merupakan biaya yang

dibayar terlebih dahulu untuk suatu periode tertentu,

melainkan sebagai aktiva lancar, dan pada akhir periode

akuntansi, baru dihitung berapa besar biaya yang telah

109

dipergunakan dan sisanya merupakan aktiva lancar.Misalnya

Asuransi sibayar dimuka (prepaid insurance).

Contoh 3 :

Pada tanggal 1 April 1997 CV Sejati membayar asuransi

kecelakaan kepada asuransi Bumi Asih sebesar Rp. 2.700.000

dalam jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 1997

diadakan penyesuaian atas perbuatan itu. Susunlah ayat jurnal

penyesuaiannya dan buku besar yang diperlukan.

Jawab : Biaya asuransi selama 3 tahun Rp. 2.700.000

selama 1 bulan Rp.2.700.000 : 36 = Rp. 75.000

Biaya asuransi yang telah dipakai dari tanggal 1 April sampai

dengan tanggal 31 Desember ( ¼ - 31/12 = 9 bulan ), jumlah uang

yang telah dipakai = Rp. 75.000 x 9 = Rp. 675.000

Ayat jurnal penyesuaiannya :

Des-31 Biaya assuransi Rp. 675000

Assuransi dibayar di muka Rp. 675.000

Biaya assuransi yang telah dipergunakan

selama 9 bulan

Buku besar yang diperlukan :

Biaya asuransi dibayar di muka Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Apr 1 Pembayaran 675.000 Des 31 Penyesuaian 675.000

Biaya Asuransi Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des 31 Penyesuaian 675.000

110

4. Pendapatan yang diterima di muka (defered revanne)

Merupakan pendapatan yang diterima terlebih dahulu,

emlibihi jangka waktu periode akuntansi,jumlah pedapatan

ini merupakan kewajiban kepada pihak lain. Dengan

demikian pendapatan yang diterima diterima tidak seluruhnya

merupakan pendapatan pendapatan pada periode tertentu,

melainkan juga merupakan kewajiban perusahaan kepada

pihak lain untuk menyerahkan jasa yang bersangkutan,

sedangkan sisanya tetap merupakan kewajiban.

Contoh : 4

CV. Sejati pada tanggal 1 Mei 1997 menyewakan sebagian

kantornya kepada PT. Melawai, untuk jangka waktu 4 tahun dengan

sewa sebesar Rp. 4.800.000 sewa seluruhnya diterima dimuka.

a. Buatlah jurnalnya pada tanggal 1 Mei 1997

b. Buatlah jurnalnya pada tanggal 31 Desember 1997 dan buku

besar yang diperlukan.

Jawab :

a. Jurnal pada tanggal 1 Mei 1997 Kas Rp. 4.800.000

Sewa diterima dimuka Rp. 4.800.000

Pendapatan sewa kantor untuk jangka

waktu 4 tahun

Pendapatan sewa untuk 4 tahun = Rp. 4.800.000

Sewa 1 tahun = Rp. 4.800.000 : 4 = Rp. 1.200.000

Sewa untuk 1 bulan = Rp. 1.200.000 : 12 = Rp. 100.000

Sewa diterima pada tanggal 1 Mei sampai dengan tanggal

31 Desember selama 8 bulan, maka sewa yang telah terpakai yaitu

= 8 x Rp. 100.000 = Rp. 800.000

b. Jurnal pada tanggal 31 Desember 1997 (Jurnal Penyesuaian)

111

Sewa diterima di muka Rp. 800.000

Pendapatan sewa Rp.800.00

0

Pendapatan sewa yang telah terpakai selama 8 bulan

Buku Besar :

Sewa diterima dimuka Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des 31 Penyesuaian 800.000 Mei 31 800.000

Pendapatan Sewa Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des 31 Penyesuaian 800.000

5. Penyusutan Aktiva tetap ( fixed assets depreecation )

Semua aktiva tetap kecuali tanah akan mengalami penurunan

nilai ekonominya sejalan dengan waktu. Penurunan nilai

ekonomis ini begi perusahaan merupakan biaya yang disebut

biaya penyusutan (deprecition expence). Sebagai

tandingannya masuk ke dalam perkiraan (akumulasi

penyusutan)

Contoh : 5

CV Sejati pada tanggal 1 Maret 1997 membeli mesin seharga

Rp. 15.000.000 diperkirakan mesin itu dapat dipergunakan selama

5 tahun, maka :

a. Susunlah jurnalnya pada tanggal 1 Maret 1997

b. Susunlah jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember

1987, dan buku besar yang diperlukan.

112

Jawab :

a. Jurnal pada tanggal 1 Maret 1997 Mesin Rp. 15.000.000

Kas Rp. 15.000.000

Dibeli mesin dengan jangka

waktu selama 5 tahun

Mesin yang dibeli pada tanggal 1 Maret 1997 seharga

Rp. 15.000.000 dapat dipergunakan selama 5 tahun, susut dalam 1

tahun = Rp. 15.000.000 : 5 = Rp. 3.000.000

Penyusutan dalam 1 bulan = Rp. 3.000.000 : 12 = Rp. 250.000

Selama 10 bulan (dari tanggal 1/3 sampai dengan tanggal 31/12 ),

telah disusutkan sebesar = 10 x Rp. 250.000 = Rp. 2.500.000

b. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 1997 :

Biaya penyusutan mesin Rp. 2.500.000

Akumulasi penyusutan mesin Rp. 2.500.000

Biaya penyusutan dalam jangka waktu 10 bulan

Buku besar yang diperlukan :

Mesin Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Mart 31 Penyesuaian 15.000.000

Biaya penyusutan mesin Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des 31 Penyesuaian 2.500.000

Akumulasi penyusutan mesin Tgl Keterangan Ref Debet Tgl Keterangan Ref Kredit

Des 31 Penyesuaian 2.500.000

B. Neraca Lajur

113

Cara penyusunan neraca lajur perusahaan dagang pada

prinsipnya sama dengan cara penyusunan neraca lajur perusahaan

jasa, hanya pada perusahaan dagang terdapat perkiraan - perkiraan

tambahan yang berhubungan dengan transaksi pembelian dan

penjualan barang dagangan.

1. Perkiraan - perkiraan tambahan pada perusahaan dagang

yang tidak terdapat pada perusahaan jasa adalah :

(a) Perkiraan pembelian

(b) Perkiraan beban angkut pembelian

(c) Perkiraan retur pembelian dan pengurangan harga

(d) Perkiraan potongan pembelian

(e) Perkiraan penjualan

(f) Perkiraan retur penjualan dan pengurangan harga

(g) Perkiraan potongan penjualan

(h) Perkiraan persediaan barang dagangan

(i) Perkiraan ikhtisar rugi laba / harga pokok penjualan

2. Posisi perkiraan di dalam neraca lajur perusahaan dagang

No Nama Perkiraan Lajur Posisi

Perkiraan

1 Harta Neraca Debet

2 Utang Neraca Kredit

3 Modal Neraca Kredit

4 Akumulasi Penyusutan Neraca Kredit

5 Prive Neraca Debet

6 Pembelian Rugi laba Debet

7 Beban angkut pembelian Rugi laba Debet

8 Retur pembelian & pengurangan

harga

Rugi laba Kredit

9 Potongan pembelian Rugi laba Kredit

No Nama Perkiraan Lajur Posisi

114

Perkiraan

10 Penjualan Rugi laba Kredit

11 Retur penjualan & pengurangan

harga

Rugi laba Debet

12 Potongan penjualan Rugi laba Debet

13 Beban - beban Rugi laba Debet

14 Pendapatan Rugi laba Kredit

15 Ikhtisar rugilaba (tanpa perduli

dicari saldonya)

Rugi laba Debet -

Kredit

3. Format dan posisi perkiraan neraca lajur perusahaan

dagangadalah sebagai berikut :

Neraca lajur No.

rek

Perkiraan Neraca AJP NSSP R/L Neraca

D K D K D K D K D K

101 Kas X

102 Surat berharga/Efek X

103 Piutang wesel X

104 Piutang dagang X

105 Persediaan barang dagangan X Y1 X1 Y1

106 Asuransi dibayar dimuka X Y2 X-Y2

107 Pendpatan masih harus

diterima

X X-Y2

108 Perlengkapan X Y3 X-Y3

201 Peralatan X X

202 Ak.Peny.Peralatan X Y4 X+1/4 X+1/4

203 Gedung X X

204 Ak.Peny.Gedung X Y5 X+1/5 X+Y5

301 Utang dagang X X X

No. Perkiraan Neraca AJP NSSP R/L

115

rek Neraca

D K D K D K D K D K

302 Utang bunga X X X

303 Utang gaji X X X

401 Utang Bank X X X

501 Modal X X X

502 Prive X X X

601 Penjualan X X X

602 Retur penjualan & PH X X X

603 Potongan penjualan X X X

604 Pendapatan bunga X X X

701 Pembelian X X X

702 Beban angkut

pembelian

X X X

703 Retur pembelian & PH X X X

704 Potongan pembelian X X X

801 Beban angkut

penjualan

X X X

802 Beban gaji X X X

803 Beban iklan X X X

804 Beban air,

telepon,listrik

X X X

805 Beban rupa - rupa X X X

Jumlah XXX XXX

806 Beban asuransi Y2 Y2 Y2

807 Beban perlengkapan Y3 Y3 Y3

808 Beban peny Peralatan Y4 Y4 Y4

809 Beben Peny gedung Y5 Y5 Y5

810 Beban bunga Y6 Y6 Y6

811 Ichtisar Rugilaba X1 Y1 X1 Y1 X1 Y1

Jumlah XXX XXX XXX XXX XXXY XXXY XXYY XY XXYY XXX

Saldo Rugi/laba XY XY

Jumlah XXXY XXXY XXXY XXXY

Keterangan :

AJP = Ayat Jurnal Penyesuaian

NSSP = Neraca saldo setelah penyesuaian

R/L = Rugi laba

116

Persediaan barang dagangan D =

K =

D =

D =

X1

X1 _

0

Y1 +

Y1 neraca

Asuransi di bayar dimuka D =

K =

D =

X

Y2

X - Y2 neraca

4. Cara Penyelesaian neraca lajur

(a) Cara memasukkan ayat jurnal penyesuaian ke

dalam neraca lajur dengan menggunakan cara 1 atau dengan

pendekatan ikhtisar rugi/laba.

Contoh soal dengan menggunakan informasi Neraca Saldo

Penyelesaian Neraca Lajur sebagai berikut :

PD Karya Niaga

Kertas kerja per 31 Desember 1996

( dalam ribuan rupiah )

No. Perkiraan Neraca Saldo AJP Ner.saldo Peny Rugi laba Neraca

D K D K D K D K D K

114 Persediaan barang dagangan 2.200 - 1800 2.200 1800 - - - 1.800 -

411 Penjualan - 7.700 - - - 7700 - 7700 - -

412 Retur penjualan & PH 100 - - - 100 - 100 - - -

413 Potongan penjualan 300 - - - 300 - 300 - - -

511 Pembelian 4.400 - - - 4.400 - 4.400 - - -

512 Retur pembelian & PH - 400 - - - 400 - 400 - -

513 Potongan pembelian - 600 - - - 600 - 600 - -

514 Beban angkut pembelian 500 - - - 500 - 500 - - -

319 Ikhtisar Rugi Laba - - 2.200 1.800 2.200 1800 2.200 1.800 - -

Perhatian :

117

Perkiraan ikhtisar rugi laba, baik di lajur neraca saldo penyesuaian

maupun di lajur rugi laba dicantumkan angkanya di sebelah debet

dan kredit (bukan selisihnya)

(b) Cara memasukkan ayat jurnal penyesuaian ke

dalam neraca lajur dengan menggunakan cara - cara atau

dengan pendekatan harga pokok penjualan

Contoh soal dengan mengggunakan informasi neraca saldo dan ayat

jurnal penyesuaian PD Karya Niaga Periode 31 Desember 1996.

Penyelesaian kertas kerjanya sebagai berikut ;

PD Karya Niaga

Kertas kerja per 31 Desember 1996

(dalam ribuan rupiah)

No. Perkiraan Neraca

Saldo

AJP Ner.saldo

Peny

Rugi laba

Neraca

D K D K D K D K D K

114 Persediaan barang dagangan 2.200 - 1800 2.20

0

1800 - - - 1.800 -

411 Penjualan - 7.70

0

- - - 7700 - 7700 - -

412 Retur penjualan & PH 100 - - - 100 -

100

- - -

413 Potongan penjualan 300 - - - 300 - 300 - - -

511 Pembelian 4.400 - - 4.40

0

- - - - - -

512 Retur pembelian & PH -

400

400 - - - - - - -

513 Potongan pembelian -

600

600 - - - - - - -

514 Beban angkut pembelian 500 - - 500 - - - - - -

414 Harga pokok penjualan - - 2.20

0

1.80

0

400 - 400 - - -

118

Latihan :

1. Dari pembukuan PD Didong di garut pada 31 Desember 1995

diperoleh keterangan sebagai berikut : Kas Rp. 34.000.000 -

Piutang dagang Rp. 90.000.000 -

Persediaan barang dagangan Rp. 183.000.000 -

Persekot asuransi Rp. 3.600.000 -

Perlengkapan kantor Rp. 4.380.000 -

Peralatan kantor Rp. 5.400.000 -

Akumulasi penystn peralatan - Rp. 2.160.000

Bangunan Rp. 200.000.000 -

Akumulasi penystn bangunan - Rp. 40.000.000

Utang Dagang - 26.730.000

Utang Bank ( BNI ) - Rp. 75.000.00

Modal Didong - Rp. 305.072.000

Pribadi Didong Rp. 24.000.000 -

Penjualan - 323.470.000

Retur penjualan &

pengurangan harga

Rp. 17.320.000

-

Potongan penjualan Rp. 2.650.000 -

Pembelian Rp. 196.330.000 -

Retur pembelian &

pengurangan harga

- Rp. 11.840.000

Pendapatan peralatan bekas - Rp. 3.860.000

Beban angkut pembelian Rp. 7.702.000 -

Beban Iklan Rp. 3.710.000 -

Beban gaji penjualan Rp. 8.700.000 -

Beban gaji kantor Rp. 6.000.000 -

Beban rupa - rupa Rp. 1.340.000 -

Rp. 788.132.000 Rp. 788.132.000

Data tanggal 31 Desember 1995 :

Persediaan barang dagangan masih ada Rp. 75.308.000

Persediaan perlengkapan kantor Rp. 1.244.000

Masih harus dibayar beban angkut pembelian Rp. 298.000

119

Premi asuransi dibayar dimuka tgl 1 Mei 1995 untuk setahun

Penyusutan untuk : Bangunan 5% tiap tahun

Peralatan kantor 20% tiap tahun

Masih harus dibayar : Gaji penjualan

Gaji kantor

Rp.

Rp.

540.000

820.000

Diminta pada tanggal 31 desember 1995 menyusun :

a. Ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 1995

b. Kertas Kerja

2. Saldo perkiraan - perkiraan buku besar PD Bagus pada

tgl 31 Des 1996 adalah sebagai berikut :

K a s

Piutang dagang

Persediaan barang dagangan

Persekot iklan

Perlengkapan kantor

Peralatan kantor

Akumulasi penyusutan peralatan kantor

Gedung

Akumulasi penyusutan gedung

Utang dagang

Pinjaman bank

Modal Hasan

Pribadi Hasan

Penjualan

Retur penjualan & pengurangan harga

P embelian

Retur pembelian & pengurangan harga

Beban transport pembelian

Beban gaji

Beban asuransi

Pendapatan sewa

Rp. 4.423.000

12.827.000

7.896.000

360.000

832.000

2.200.000

330.000

40.000.000

1.200.000

11.350.000

20.000.000

20.000.000

2.400.000

38.728.000

1.280.000

19.850.000

1.570.000

990.000

1.440.000

480.000

1.800.000

120

Data pada tanggal 31 Des 1996 :

Persediaan barang dagangan Rp. 2.770.000

Persediaan perlengkapan kantor Rp. 320.000

Pada tanggal 1 Sepember 1996 telah diterima

sewa untuk jangka 10 bulan

Rp. 500.000

Iklan dibayar di muka untuk 10 kali pemasangan bulanan, mulai

Agustus 1996

Gaji pegawai bulan Desember 1996 belum

dibayar

Rp. 100.000

Penyusutan tiap tahun untuk peralatan kantor 20% dan untuk

gedung 5%

Diminta : a. Membuat jurnal penyesuaian

b. Menyelesaikan kertas kerja

c. Membuat jurnal penutup

d. Membuat neraca saldo setelah penutupan

e. Membuat jurnal pembalikan

3. Neraca Saldo Apotek Sundari, disusun 31 Desember 1995

menunjukkan :

Kas

Piutang dagang

Persediaan barang dagangan

Perlengkapan

Peralatan

Akumulasi penyusutan peralatan

Utang dagang

Modal Sundari

Pribadi Sundari

Penjualan

Retur penjualan & pengurangan harga

Pembelian

Retur pembelian & pengurangan harga

Beban transport pembelian

Rp. 4.350.000

9.240.000

7.560.000

830.000

3.300.000

495.000

2.195.000

13.340.000

1.200.000

28.880.000

390.000

15.230.000

1.370.000

1.160.000

121

Beban transport penjualan

Beban gaji

Beban perlengkapan

Beban sewa

Beban serba - serbi

Pajak penghasilan

1.290.000

800.000

140.000

300.000

90.000

400.000

Data per 31 Desember 1995 :

Persediaan : Barang dagangan

Perlengkapan

Rp.

Rp.

2.120.000

150.000

Penyusutan peralatan 10% dari harga perolehan

Belum dibayar : Gaji pegawai kebersihan

Rekening listrik dan telepon

unit bulan Desember 1995

Rp.

Rp.

20.000

51.000

Beban transport pembelian terbukukan sebagai

beban transport penjualan

Rp. 50.000

Pajak penghasilan yang harus dibayar tahun

1995

Rp. 600.000

Diminta : a. Membuat jurnal penyesuaian

B. Menyelesaikan kertas kertas

C. Membuat jurnal penutup

d. Membuat neraca saldo setelah penutupan

e. Membuat jurnal pembalikan

122

BAB VI

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

A. Laporan Rugi Laba

1. Unsur yang dilaporkan di dalam laporan rugi laba adalah :

(a) Penjualan (pendapatan dari penjualan)

(b) Harga pokok penjualan

(c) Laba kotor

(d) Beban operasi

(e) Laba operasi

(f) Pendapatan lain - lain

(g) Beban lain - lain

(h) Laba bersih

(a). Pendapatan dari penjualan (revenue from expense)

Adalah seluruh jumlah tagihan kepada langganan baik atas

penjualan tunai maupun atas penjualan kredit. Untuk mendapatkan

penjualan bersih maka retur dan pengurangan harga serta potongan

penjualan dikurangi dari total penjualan :

Penjualan bersih =

total penjualan – retur penjualan &

pengurangan harga – potongan penjualan

(b). Harga pokok penjualan ( Cost of good sold ) = HPP

Unsur - unsur harga pokok penjualan :

(1) Persediaan awal = P.Aw

(2) Persediaan akhir = P.Ak

(3) Pembelian = Pemb (pembelian tunai + kredit )

(4) Retur pembelian & pengurangan harga = RPPH

(5) Potongan pembelian = Pot. Pemb

(6) Beban angkut pembelian = B.Ang.Pemb

123

HPP = P.Aw + Pemb - P.Ak

Pembelian =

Total pembelian - (RPPH + Pot.Pemb)

+ B.Angk.Pemb

(c). Laba kotor ( gross profit ) = LK

Adalah perbedaan antara penjualan dengan harga pokok.

Laba kotor = Penjualan bersih - harga pokok penjualan

LK =

Pen.sih – HPP

(d). Beban operasi (operational expense) = BO

Beban operasi adalah semua beban yang dikeluarkan yang

berhubungan langsung dengan kegiatan utama perusahaan. Secara

garis besar terdiri dari :

(1) Beban Penjualan (selving expences) contohnya gaji bagian

penjualan , beban iklan, beban penyusutan peralatan

gudang, beban asuransi penjualan, beban perlengkapan

gudang dan beban penjualan rupa - rupa

(2) Beban umum (general expences atau administration

expences), contohnya beban bagian kantor, beban

penerangan dan pemasaran, beban pajak, beban penyusutan

gedung, beban penyusutan peralatan kantor, beban asuransi

umum, beban perlengkapan kantor dan beban umum rupa -

rupa

124

(e). Laba dari operasi (income from operation)

Laba operasi adalah selisih antara Harga Pokok Penjualan dengan

beban operasi.

Jadi :

Laba operasi =

HPP - Beban Operasi

(f). Pendapatan lain - lain (other income) :

Adalah pendapatan yang diperoleh dari sumber lain diluar kegiatan

utama perusahaan contohnya pendapatan bunga , pendapatan sewa,

deviden dan laba dari penjualan aktiva tetap.

(g). Beban lain - lain ( Other Expence )

Adalah beban yang tidak dapat dikaitkan dengan beban operasi atau

beban yang bukan berasal dari kegiatan utama persahaan contohnya

beban bunga, beban sewa dan beban kerugian atas penjualan aktiva

tetap

(h). Laba bersih

Adalah hasil yang terakhir yang diperoleh dari penjumlahan antara

laba operasi dengan laba diluar operasi.

Laba operasi diperoleh dari Harga Pokok dikurangi biaya operasi

dan laba diluar operasi (hasil pengurangan antara pendapatan lain -

lain dengan biaya lain – lain).

125

2. Format laporan rugilaba, methode langsung

Nama perusahaan

Laporan Rugi Laba

Tanggal : ...................................

Penjualan Rp.....

Retur penjualan & pengurangan harga Rp.....

Potongan penjualan Rp..... +

Rp..... -

Penjualan bersih ........ Rp.....

Persediaan awal Rp.....

Pembelian Rp.....

Beban angkut pembelian Rp..... +

Rp.....

Retur pembelian dan

pengurangan harga

Rp.....

Potongan pembelian Rp..... +

Rp..... -

Pembelian bersih Rp..... +

Barang tersedia untuk dijual Rp.....

Persediaan akhir Rp..... -

Harga pokok penjualan Rp..... -

Laba kotor (dipindahkan) Rp.....

Beban Penjualan :

Gaji pegawai toko Rp.....

Beban perlengkapan toko Rp.....

Beban sewa toko Rp.....

Beban asuransi barang dagangan Rp.....

Beban penyusutan peralatan toko Rp.....

Beban penjualan lainnya Rp..... +

Jumlah beban penjualan (dipindahkan) Rp.....

Laba kotor (dipindahkan) Rp.....

126

Jumlah beban penjualan (dipindahkan) Rp.....

Beban Administrasi / umum :

Gaji pegawai kantor Rp.....

Beban perlengkapan kantor Rp.....

Beban penyusutan peralatan kantor Rp.....

Beban umum lainnya Rp..... +

Jumlah beban administrasi / umum Rp..... +

Jumlah beban usaha Rp..... -

Laba usaha Rp.....

Pendapatan di luar usaha Rp.....

Beban di luar usaha Rp..... +

Laba / rugi di luar usaha Rp... +/-

Laba sebelum pajak Rp.....

Pajak penghasilan Rp..... -

Laba bersih Rp.....

Latihan :

1. Hitunglah jumlah pembelian jika diketahui ;

Persediaan awal Rp. 418.500,- Harga pokok penjualan

Rp. 3.137.500,- Persediaan akhir Rp. 247.500,- Beban angkut

pembelian Rp. 31.500,- Penjualan Rp. 4.098.750,- Retur

pembelian & pengurangan harga Rp. 21.250,-

2. Persediaan awal Rp. 3.750.000,- Modal awal Rama

Rp. 9.970.000,- Persediaan akhir Rp. 4.500.000,- Modal akhir

Rama Rp. 10.524.500,- Harga pokok penjualan Rp.

3.100.000,- Pengambilan pribadi Rama Rp. 250.000,-

Penjualan bersih Rp. 9.970.000,- investasi tambahan oleh

Rama Rp. 100.000,-

127

Hitunglah a. Jumlah pembelian c. Laba bersih

b. Laba kotor d. Beban Usaha

3. Diketahui transaksi sebagai berikut :

Persediaan barang dagangan akhir tahun Rp. 14.100.000

Jumlah pembelian selama setahun Rp. 45.900.000

Biaya angkutan yang dibayar Rp. 628.000

Barang yang rusak dikirimkan kembali Rp. 356.000

Menerima potongan tunai Rp. 221.000

Persediaan barang dagangan awal tahun Rp. 11.010.000

Hitunglah : a. Harga barang yang tersedia untuk dijual

b. Harga pokok penjualan

4. Jumlah penjualan bersih selama setahun Rp. 42.000.000,-

sedangkan jumlah pembelian bersih Rp. 18.600.000,-

persediaan barang pada awal tahun Rp. 21.000.000,- dan pada

akhir tahun Rp. 800.000,-

Hitunglah : a. Harga pokok penjualan

b. Laba kotor

5. Hitunglah berdasar data di bawah ini :

a. Harga pokok penjualan

b. Persediaan akhir

c. Jumlah biaya operasi

Persediaan awal Rp.9.000.000,- Jumlah penjualan

Rp.26.400.000,- Biaya angkut pembelian Rp.1.340.000,-

Retur penjualan sebesar Rp.1.300.000,- Laba kotor

Rp.10.300.000,- Rugi bersih selama tahun ini

Rp.1.200.000,- Pembelian Rp.17.000.000,- dan Retur

pembelian Rp.1.250.000

128

6. Hitunglah A, B, C dan seterusnya ! Perlihatkan hitungan

anda !

Hasil

penjln

Persed.

awal

Pembeln Persed

akhir

H P P Laba

kotor

Biaya -

biaya

Laba / rugi

bersih

32.000 20.000 16.000 A 26.000 B 8.000 C

38.000 14.000 D 18.000 20.000 E 10.000 8.000

48.000 20.000 F 16.000 G 22.000 14.000 H

I 16.000 28.000 14.000 J 16.000 14.000 K

44.000 16.000 26.000 L 24.000 M 10.000 N

28.000 12.000 P 14.000 16.000 Q R 4.000

S 16.000 20.000 12.000 T 16.000 U 2.000

32.000 V 20.000 14.000 W 12.000 X 4.000

7. Susunlah laporan rugilaba per 31 Desember 1996 untuk

PD Lestari di Cianjur berdasar keterangan berikut ini :

Persediaan barang dagang per 1 Jan 1996 Rp 450.000

Persediaan barang dagang per 31 Des 1996 707.200

Pembelian 5.237.600

Penjualan 7.542.300

Retur pembelian & pengurangan harga 32.000

Retur penjualan & pengurangan harga 43.000

Biaya - biaya :

Biaya iklan 430.000

Gaji pegawai kantor 75.000

Gaji pegawai bagian penjualan 350.000

Biaya asuransi 30.000

Biaya penyusutan gedung toko 50.000

Biaya lain - lain 54.900

Biaya bunga 160.000

Pendapatan dari barang bekas 110.000

129

8. Sebagian neraca saldo yang disusun per 31 Juli 1993 untuk

PD Jaka adalah sebagai berikut : Debet Kredit

Persediaan barang dagangan Rp. 120.000.000 Rp.

Persekot asuransi 3.600.000

Piutang dagang 11.000.000

Perlengkapan kantor 180.000

Gedung 100.000.000

Penjualan 125.000.000

Retur penjualan & peng.Harga 330.000

Pembelian 96.220.000

Biaya sewa 240.000

Pendapatan sewa 2.100.000

Pendapatan bunga 300.000

Data penyesuaian :

Sewa yang masih akan diterima Rp. 300.000

Persediaan perlengkapan kantor 70.000

Bunga yang masih akan diterima 60.000

Gedung disusut 2% dari harga perolehannya

Persediaan barang dagangan yang masih ada 5.400.000

Asuransi yang telah daluarsa 600.000

Sewa yang dibayar lebih dahulu 2.500.000

Diminta pada tgl 31 Juli 1993 :

a. Menyusun ayat jurnal penyesuaian

b. Menyelesaikan Neraca Lajur untuk perkiraan tersebut di atas

c. Menyusun laporan Rugilaba

9. Susunlah laporan Rugilaba per 31 Des 1995 untuk PD Gilang

di Bandung, berdasar keterangan berikut ini :

Persediaan barang dagangan (awal) Rp. 4.594.000

Persediaan barang dagangan (akhir) 2.375.000

Penjualan 37.500.000

Retur penjualan & pengurangan harga 546.000

Potongan penjualan 624.000

Pembelian 25.700.000

130

Retur pembelian & pengurangan harga Rp. 345.000

Potongan pembelian 276.500

Beban angkut pembelian 1.156.200

Beban angkut penjualan 720.000

Gaji pegawai kantor 2.073.400

Konsumsi pegawai kantor 98.700

Pengobatan pegawai kantor 67.000

Beban perlengkapan kantor 243.000

Beban sewa 120.000

Beban asuransi 25.000

Beban rupa - rupa 170.900

Listrik, air dan telepon 76.000

Gaji pegawai toko 2.830.000

Beban iklan & promosi 876.400

Konsumsi pegawai toko 119.000

Pengobatan pegawai toko 76.500

Beban bunga Bank 1.070.000

Penjualan peralatan bekas 1.320.700

Beban pajak 278.000

10. PD Toko Puncak pada tanggal 31 Des 1996 mencatat

keterangan berikut ini. Anda diminta menyusunkan laporan

rugi laba.

Persediaan barang dagangan (awal) Rp. 1.260.000

Penjualan 41.742.600

Potongan penjualan 216.000

Beban angkut penjualan 427.000

Pembelian 23.040.000

Potongan pembelian 162.200

Retur pembelian & pengurangan harga 154.800

Beban angkut pembelian 720.000

Gaji bagian penjualan 10.800.000

Sewa toko 2.500.000

Macam - macam beban kantor 864.000

131

Beban bunga 450.000

Pendapatan sewa kendaraan 378.000

Persediaan barang dagangan (akhir) 2.025.000

B. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

Laporan perubahan modal adalah laporan yang disusun secara

sistemis yang menunjukkan perubahan - perubahan posisi modal

akhir suatu periode.

Pada prinsip era penyusunan laporan perubahan modal

perusahaan dagang persis sama dengan cara penyusunan laporan

perubahan modal pada perusahaan jasa. Agar lebih jelas akan

diuraikan lagi di bawah ini sebagai berikut :

1. Unsur unsur yang terdapat dalam laporan perubahan modal

- Modal awal

- Saldo laba / saldo rugi

- Prive

- Modal akhir

2. Format laporan perubahan modal bila terdapat saldo laba

PT ………………

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Per 31 Desember …………

Modal awal tahun/periode Rp. .............

Laba bersih Rp. .............

Prive Rp. ............. -

Penambahan modal Rp. ............. +

Modal akhir tahun/periode

Rp. .............

3. Format Laporan perubahan modal bila terdapat saldo rugi

132

PT ………………

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Per 31 Desember …………

Modal awal tahun / periode Rp. .....

Rugi bersih Rp. .....

Prive Rp. ..... +

Pengurangan modal Rp. ..... -

Modal akhir tahun / periode

Rp. .....

C. Neraca

Neraca adalah suatu laporan yang disusun secara sitematis

yang manunjukkan posisi Harta : Utang dan Modal pada suatu saat

tertentu.

1. Faktor - faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan

Neraca

(a) Modal yang dicantumkan di dalam neraca adalah bukan

modal awal tapi modal akhir atau hasil laporan

perubahan modal.

(b) Karena itu di dalam neraca tidak lagi terlihat unsur -

unsur yang mempengaruhi perubahan modal antara lain :

- Prive

- Penyebab laba atau rugi, yaitu :

(i) Semua transaksi pembelian dan penjualan yang

menyangkut barang dagangan

(ii) Semua perkiraan pendapatan dan beban

2. Format neraca bentuk Scontro

133

PT ……………………

NERACA

Per 31 Desember ………..

HARTA UTANG

Harta Lancar Utang Jangka Pendek

1 Kas Rp.... 1 Utang gaji Rp....

2 ...... Rp.... 2 ................ Rp....

3 ...... Rp.... 3 ................ Rp....

4 ...... Rp..+ 4 ................ Rp..+

Total harta lancar

Rp....

Jumlh utg jngk pendek

Rp....

Harta Tetap

Utang Jangka Panjang

5 Peralatan Rp.... 1 Utng bank Rp....

6 Akmls.

pnyst alat

Rp...-

2 ................ Rp....

Rp.... 3 ................ Rp....

7 ...... Rp.... 4 ................ Rp..+

8 ...... Rp..

Jumlh utg jngk

panjang

Rp..+

Rp....

9 ...... Rp.... Total utang Rp....

1

0

...... Rp..

Rp.... Modal Rp..+

Total Harta Tetap Rp..+

Total Harta Rp.... Total utang + modal Rp....

134

3. Format Neraca berbentuk Staffel

Harta - Harta

Harta Lancar

1 Kas Rp........

2 .......... Rp........

3 .......... Rp........

4 .......... Rp........ +

Total harta lancar Rp........

Harta Tetap

1 Peralatan Rp........

2 Akumls penyst alat Rp........ -

Rp........

3 .......... Rp........

4 .......... Rp........

Rp........

Total harta tetap Rp.......+

Total harta Rp........

Kewajiban Dan Modal

Utang Jangka Pendek

1 Utang gaji Rp........

2 .......... Rp........

3 .......... Rp........

4 .......... Rp........ +

Total utang jangka pendek Rp........

Utang Jangka Panjang

1 Utang bank Rp........

2 .......... Rp........

3 .......... Rp........

4 .......... Rp........ +

Total utang jangka panjang Rp.......+

Total utang - utang Rp........

Modal Rp........

Modal Pemilik Rp........

Total utang dan modal Rp........

135