adln - perpustakaan universitas airlangga...

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Tesis Pengaruh Nikotin Terhadap ... Pieter Kaksina

hari ke-8. Sedangkan dosis nikotin 3, 6 dan 12 mg/kg juga menunjukkan

perbedaan yang nyata dengan kontrolnya.

Komponen phalanx anggota belakang yang serlng mengalami

kelambatan penulangan adalah phalanx proksimal dan median.

Penurunan jumlah komponen tersebut terjadi seiring dengan

peningkatan dosis pada umur kebuntingan hari ke--8, 10 dan hari ke-12.

Namun hanya pada umur kebuntingan hari ke-10 dan hari ke-12 yang

menunjukkan perbedaan yang nyata dengan hari ke-8 dan dosis nikotin

3, 6 dan 12 mg/kg BB menunjukkan perbedaan yang nyata dengan

kontrolnya.

Jadi dapat dis1mpulkan bahwa kelambatan penulangan pada

rangka anggota ini disebabkan oleh perlakuan nikotin dan umur

kebuntingan hari ke-10 dan hari ke-12 merupakan umur kebuntingan

yang paling rentan. Pengaruh nikotin terhadap kelambatam penulangan

pada rangka anggota ini kemungkinan disebabkan karena nikotin

menghambat kerja enzym fosfatase alka/in yang berperan dalam proses

penulangan.

Secara umum dapat diungkapkan bahwa pengamatan terhadap

rangka menunjukkan adanya efek nikotin pada proses penulangan yaitu

pada dosis riikotin 3, 6 dan 12 mg/kg BB pada umur kebuntingan hari

ke-10 dan hari ke-12, sehingga dapat disimpulkan bahwa nikotin lebih

bersifat menghambat perkembangan embrio dari pada menyebabkan

kelainan.

7.1 Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN

Pemberian dosis nikotin 3, 6 dan 12 mg/kg BB secara

intraperitoneal pada umur kebuntingan mencit hari ke-8, 1 O dan hari ke-

12 menunjukkan bahwa:

1. Nikotin berpengaruh terhadap penampilan reproduksi induk mencit

galur Balb/C antara lain penurunan berat badan induk mencit,

berat fetus, panjang fetus, jumlah fetus hidup, peningkatan

kematian intrauterus meliputi jumlah fetus mati dan embrio

diresorpsi pada umur kebuntingan hari ke-12 dengan dosis 12

mg/kg BB, sehingga dapat dikatan bahwa nikotin bersifat

embriotoksik dan teratogenik.

2. Nikotin menyebabkan kelainan anggota pada fetus mencit yaitu

talipes pada umur kebuntingan hari ke-1 O dengan dosis 6 mg/kg

3. Nikotin menyebabkan kelainan perkembangan pada rangka fetus

mencit _antara lain kefainan perkembangan tulang sternum,

terutama pada umur kebuntingan hari ke-8 dan hari ke-10 dengan

dosis 3 dan 6 mg/kg BB. Kelambatan penulangan pada tulang

supraoksipital terutama pada hari ke-8 dan hari ke-12 dengan

dosis 12 mg/kg BB. Kelambatan penulangan pada tulang

sakrokaudalis terutama pada umur kebuntingan hari ke-10 dan hari

ke-12 dengan dosis nikotin 6 dan 12 mg/kg BB. Kelambatan

penulangan tulang anggota depan dan belakang terutama pada

umur kebuntingan hari ke-10 dan hari ke-12 dengan dosis 6 dan 12

mg/kg BB.

4. Nikotin menyebabkan kelainan internal fetus mencit berupa

hidrosefalus pada umur kebuntingan hari ke-8 dengan dos is 1 D

dan 12 mg/kg BB. Kelainan ginjal ektopik terutama pada umur

kebuntingan hari ke-8 dengan dosis 3 dan 6 mg/kg BB.

7.2. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

peneliti menyarankan antara lain:

1. Bagi peneliti yang ingin mendalami mengenai pengaruh nikotin

terhadap perkembangan embrio mencit sebaiknya menggunakan

dosis nikotin yang tidak terlalu tinggi (dibawah 12 mg/kg BB), tetapi

pemberiannya dilakukan secara berulang.

2. Perlu ·dilakukan penelitian lebih mendalam pula tentang

mekanisme penghambatan nikotin pada perkembangan embrio

mencit secara molekuler.

3. Nikotin bersifat embriotoksik dan mempunyai efek terhadap

perkembangan embrio mencit yaitu pada masa organogenesis

sehingga diharapkan bagi wanita hamll untuk tidak merokok aktif

maupun pasif selama trimester pertama hingga kedua agar Janin

yang dikandung tidak terpapar oleh nikotin.

adln - perpustakaan universitas airlangga...

Documents