adit syaraf

8
PENDAHULUAN Prefrontal Cortex (latin: Cortex Prefrontalis) adalah salah satu bagian anterior dari otak yang terletak pada Lobus Frontal, di depan daerah motor dan premotor. Komponen Prefrontal Cortex terdiri atas Superior Frontal Gyrus, Middle Frontal Gyrus, dan Inferior Frontal Gyrus. Bagian arterinya terdiri atas Anterior Cerebral dan Middle Cerebral. Serta bagian venanya adalah Superior Sagittal Sinus. Area-area yang terdapat dalam Prefrontal Cortex antara lain adalah Frontal Eye fields, Dorsolateral Prefrontal Cortex, Frontopolar area, Orbitofrontal area, Broca Pars Opercularis, Broca Pars Tringularis, Dorsolateral Prefrontal Cortex, dan Inferior Prefrontal Gyrus. Prefrontal Cortex area merupakan bagian terdepan dari lobus frontal, lobus korteks terbesar yang berisi lima bidang utama untuk fungsi neuropsikiatri (  planning, organizing, problem solving,  selective attention, personality) dan fungsi motorik dan memediasi fungsi intelektual yang lebih tinggi (higher cognitive functions) yakni termasuk emosi dan perilaku. Fungsi eksekutif juga dilakukan oleh daerah Prefrontal Cortex, yaitu berhubungan dengan kemampuan untuk membedakan antara pikiran yang saling bertentangan, menentukan baik dan buruk, lebih baik dan terbaik, yang sama dan berbeda, konsekuensi masa depan dari kegiatan saat ini, bekerja menuju tujuan yang ditetapkan, prediksi hasil, harapan berdasarkan tindakan, dan "kontrol" sosial (kemampuan untuk menekan dan mendesak bahwa, jika tidak ditekan, dapat menyebabkan hasil tidak dapat diterima secara sosial). Prefrontal cortex pada manusia mengurus, mengintergrasikan, memformulasikan, memilih, memonitor, memodifikasi, dan menilai semua kegiatan sistem syaraf yang ada (Stuff and Benson. 1987). Sebagai mahasiswa Psikologi, mempelajari bagian Prefrontal Cortex adalah sesuatu yang  penting. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental manusia. Tingkah laku dan proses mental yang dipelajari tersebut, yang disebutkan sebelumnya seperti fungsi neuropsikiatri, fungsi motorik, maupun fungsi eksekutif diproses dalam area Prefontal Cortex. Oleh karena itu, dengan mengetahui apa saja yang terjadi dalam Prefrontal Cortex, tentunya akan memudahkan mahasiswa Psikologi khususnya dalam mempelajari tingkah laku dan proses mental manusia dilihat dari aspek fisiknya.

Upload: araah

Post on 14-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Adit Syaraf

    1/8

    PENDAHULUAN

    Prefrontal Cortex (latin: Cortex Prefrontalis) adalah salah satu bagian anterior dari otak yang

    terletak pada Lobus Frontal, di depan daerah motor dan premotor. Komponen Prefrontal Cortex

    terdiri atas Superior Frontal Gyrus, Middle Frontal Gyrus, dan Inferior Frontal Gyrus. Bagian

    arterinya terdiri atas Anterior Cerebral dan Middle Cerebral. Serta bagian venanya adalah Superior

    Sagittal Sinus. Area-area yang terdapat dalam Prefrontal Cortex antara lain adalah Frontal Eye fields,

    Dorsolateral Prefrontal Cortex, Frontopolar area, Orbitofrontal area, Broca Pars Opercularis, Broca

    Pars Tringularis, Dorsolateral Prefrontal Cortex, dan Inferior Prefrontal Gyrus.

    Prefrontal Cortex area merupakan bagian terdepan dari lobus frontal, lobus korteks terbesar

    yang berisi lima bidang utama untuk fungsi neuropsikiatri (planning, organizing, problem solving,

    selective attention, personality) dan fungsi motorik dan memediasi fungsi intelektual yang lebih

    tinggi (higher cognitive functions) yakni termasuk emosi dan perilaku. Fungsi eksekutif juga

    dilakukan oleh daerah Prefrontal Cortex, yaitu berhubungan dengan kemampuan untuk membedakan

    antara pikiran yang saling bertentangan, menentukan baik dan buruk, lebih baik dan terbaik, yang

    sama dan berbeda, konsekuensi masa depan dari kegiatan saat ini, bekerja menuju tujuan yang

    ditetapkan, prediksi hasil, harapan berdasarkan tindakan, dan "kontrol" sosial (kemampuan untuk

    menekan dan mendesak bahwa, jika tidak ditekan, dapat menyebabkan hasil tidak dapat diterima

    secara sosial). Prefrontal cortex pada manusia mengurus, mengintergrasikan, memformulasikan,

    memilih, memonitor, memodifikasi, dan menilai semua kegiatan sistem syaraf yang ada (Stuff and

    Benson. 1987).

    Sebagai mahasiswa Psikologi, mempelajari bagian Prefrontal Cortex adalah sesuatu yang

    penting. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental

    manusia. Tingkah laku dan proses mental yang dipelajari tersebut, yang disebutkan sebelumnya

    seperti fungsi neuropsikiatri, fungsi motorik, maupun fungsi eksekutif diproses dalam area Prefontal

    Cortex. Oleh karena itu, dengan mengetahui apa saja yang terjadi dalam Prefrontal Cortex, tentunya

    akan memudahkan mahasiswa Psikologi khususnya dalam mempelajari tingkah laku dan proses

    mental manusia dilihat dari aspek fisiknya.

  • 5/24/2018 Adit Syaraf

    2/8

    BAB II

    ANATOMI DAN FISIOLOGI PREFRONTAL CORTEX

    II.1 Anatomi Prefrontal Cortex

    Korteks prefrontal (PFC) adalah bagian anterior dari lobus frontalis dalam otak, terletak di depan

    daerah motor dan premotor.

    Ada tiga cara yang mungkin untuk mendefinisikan korteks prefrontal:

    Sebagai korteks frontal granular

    Sebagai zona proyeksi inti mediodorsal thalamus

    Sebagai bagian dari korteks frontal yang rangsangan listriknya tidak menimbulkan gerakan

    Orbitofrontal cortex (OFC) :

    OFC termasuk bagian dari prefrontal cortex yang menerima proyeksi dari magnocellular,

    nukleus medial (tengah tengah) dari mediodorsal thalamus. Meski bagian ini termasuk masih

    banyak misteri, OFC merupakan bagian yang berperan pada proses kogntif decision-making dengan

    peran alaminya sebagai pengekalkulasi untung-rugi dari suatu tindakan berdasarkan konstruk

    konstruk dari reward dan punishment yang sudah dapat dipelajari.

    Dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC) :

    Korteks prefrontal dorsolateral penting untuk "kognitif" dan fungsi eksekutif seperti

    working memory,pembentukan niat tindakan yang goal-directed, penalaran abstrak, dan

    pengendalian attensi (perhatian). Selain itu, daerah ini otak diyakini penting untuk pengaturan

    mempengaruhi negatif. Penting untuk penilaian kembali dan penekanan dari pengaruh perasaan

    negatif. Perannya dalam pengendalian bukan hanya pada perasaan negatif, melainkan hingga pada

    pengendalian diri, dimana pada akhirnya berperan besar dalam proses pengambilan keputusan.

    Ventrolateral prefrontal cortex (VLPFC)

    Ventrolateral PFC (VLPFC) diduga terlibat dalam tugas-tugas yang relative sederhana,

    seperti pemeliharaan informasi jangka pendek yang sementara tidak dapat dilakukan dalam working

    memory (misalnya, mengingat nomor telepon yang baru saja dikatakan sebelum diketik pada

    telepon).

  • 5/24/2018 Adit Syaraf

    3/8

    II.2 Fisiologi Prefrontal Cortex

    Prefrontal area merupakan bagian terdepan dari lobus frontal, lobus korteks terbesar yang

    berisi lima bidang utama untuk fungsi neuropsikiatri (planning, organizing, problem solving,

    selective attention, personality) dan fungsi motorik dan memediasi fungsi intelektual yang lebih

    tinggi (higher cognitive functions) yakni termasuk emosi dan perilaku. Pada wilayah ini otak telah

    terlibat dalam perencanaan perilaku kognitif yang kompleks, ekspresi kepribadian, pengambilan

    keputusan dan perilaku sosial moderat yang benar. Kegiatan dasar wilayah ini adalah otak dianggap

    sebagai orkestrasi dari pikiran dan tindakan sesuai dengan tujuan-tujuan internal.

    Istilah psikologi yang paling khas untuk fungsi-fungsi yang dilakukan oleh daerah korteks

    prefrontal adalah fungsi eksekutif. Fungsi eksekutif berhubungan dengan kemampuan untuk

    membedakan antara pikiran yang saling bertentangan, menentukan baik dan buruk, lebih baik dan

    terbaik, yang sama dan berbeda, konsekuensi masa depan dari kegiatan saat ini, bekerja menuju

    tujuan yang ditetapkan, prediksi hasil, harapan berdasarkan tindakan, dan "kontrol" sosial

    (kemampuan untuk menekan dan mendesak bahwa, jika tidak ditekan, dapat menyebabkan hasil

    tidak dapat diterima secara sosial).

    Prefrontal cortex pada manusia mengurus, mengintergrasikan, memformulasikan, memilih,

    memonitor, memodifikasi, dan menilai semua kegiatan sistem syaraf yang ada (Stuff and Benson.

    1987). Prefrontal cortex berfungsi memberi informasi dari semua indera, dan menggabungkan

    informasi tersebut sehingga berguna untuk membentuk penilaian. Kemudian secara konstan berisi

    representasi aktif pada working memory, sebagaimana representasi tujuan dan konteks. Sayangnya,

    prefrontal cortex yang merupakan salah satu daerah yang paling penting dalam otak, juga salah satu

    yang paling rentan terhadap cedera.

  • 5/24/2018 Adit Syaraf

    4/8

    BAB III

    DISFUNGSI PADA PREFRONTAL CORTEX

    Sindrom yang terjadi karena kerusakan pada area prefrontal dibagi menjadi 3 area, yaitu

    Lateral Prefrontal Cortex, Medial Prefrontal Cortex, dan Orbital Prefrontal Cortex. Masing-masing

    sindrom tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Lateral Prefrontal Cortex

    Gangguan pada area ini dapat disebabkan oleh penyakit, trauma, tumor, atau vascular accident.

    Adapula sindrom yang dapat muncul adalah :

    a. Attention Disorder, gangguan pada selective attention

    b. Apathy

    c. Dysexecutive Syndrome

    d. Gangguan untuk melakukan working memory dan planning behavior

    e. Prefrontal Aphasia, yaitu language disorder yang disebabkan kerusakan pada bagian left

    prefrontal.

    Kimura dan Watson mengklasifikasi pasien dengan cara yang berlawanan :

    mereka mengelompokkan subjek-subjek berdasarkan letak lesi secara independen

    dari karakteristik gangguan. Dalam analisis mereka, pasien aphasia dengan lesi di

    anterior atau posterior tidak berbeda dalam tes aphasia reseptif ataupun ekspresif.

    Pertama, aphasia anterior memiliki kelancaran dalam berkata-kata yang rendah yang

    mana menunjukkan karakteristik pasien dengan luka pada lobus frontal. Gejala

    tambahannya adalah aphasia anterior sungguh lemah dalam hal bunyi tunggal dalam

    kemampuan berbicara (fonem atau suku kata).

    Aphasia posterior lemah pada reproduksi dari ungkapan-ungkapan populer.

    Aphasia anterior lebih baik dalam tugas ini dibandingkan tugas suku kata tunggal tadi.

    Kimura menginterpretasikan hasil ini sebagai penunjuk bahwa daerah anterior

    terlibat dalam produksi bicara di dalam level fonem-suku kata sedangkan zona

    posterior bersifat kritis untuk mediasi produksi kata dalam pembicaraan di tingkat

    multi suku kata. Kesimpulan penting dari literatur mengenai lokalisasi ini ialah kita

  • 5/24/2018 Adit Syaraf

    5/8

    memerlukan lebih banyak lagi penelitian atau studi dimana pasien dikelompokkan

    dan dipilih berdasarkan lesi daripada berdasarkan gejala atau simptom.

    Right Hemisphere Contributions to Language

    Hemisfer kanan berperan besar dalam pemahaman bahasa, terutama berkaitandengan unsur-unsur auditori. Sumber utama yang membuktikan hal ini adalah

    dampak pada fungsi bahasa sebagai akibat jejas di hemisfer kanan. Saat terjadi

    kerusakan pada hemisfer kanan, akan berkembang gangguan-gangguan halus

    terhadap kemampuan linguistik. Termasuk di dalamnya perubahan dalam pemilihan

    kosakata, pemberian respon terhadap pernyataan kompleks dengan sintaksis yang

    tidak biasa, dan penurunan kefasihan dalam berbicara. Terdapat pula penurunan

    dalam pemahaman nada suara dan produksi nada emosi yang sama (prosody).

    Benson dan Zaidel menyimpulkan bahwa fungsi hemisfer kiri yang utama

    dalam fungsi bahasa adalah elemen sintaksis di dalam bahasa itu sendiri. Fungsi-

    fungsi ini meliputi beberapa faktor yaitu produksi, pemilihan waktu, dan keurutan

    dari gerakan yang dibutuhkan untuk berbicara dan memahami tata bahasa. Di balik

    semua ini, peran kedua hemisfer dalam aspek pemahaman bahasa yang lainnya harus

    lebih dispesifikasikan.

    f. Depression, (kerusakan bagian hemisphere kiri)

    2. Orbital Prefrontal Cortex

    Gangguan pada area ini dapat disebabkan oleh penyakit seperti tumor dan aneurysms anterior

    communicating arteri, dan lain-lain. Adapula sindrom yang dapat muncul adalah :

    a. Gangguan Exclusionary aspect, yaitu divided attention

    b. Orbirofrontal Hypermotility

    c. Criminal Sociopath atau Psycopath

    d. ADHD pada anak yang hiperaktif

    e. Poor Judgement

    f. Disinhibition

  • 5/24/2018 Adit Syaraf

    6/8

    g. Emotional Lability

    3. Medial Prefrontal Cortex

    Gangguan pada area ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti penyakit tumor, dan lain-lain.Adapula sindrom yang dapat muncul adalah :

    a. Hypokinesia dan Akinesia

    b. Defective Self-monitoring

    c. Akinetic Mutism

    d. Neurovegetative Deteriorentation

    e. Apathyf. Kesulitan inisiasi dan gangguan kinerja bagian mata atau speech movements

    Gangguan perilaku berhubungan dengan Prefrontal cortex

    Masalah perilaku diasosiasikan pada kerusakan frontal lobe dapat diklasifikasikan secara kasar

    menjadi 5 kelompok yang dapat tumpang-tindih :

    1. Problems of starting; mucul dalam bentuk penurunan spontanitas, penurunan produktivitas,

    penurunan rata-rata perilaku yang dilakukan, atau menurun atau hilangnya inisiatif.

    2. Difficulties in making mental or behavioral shifts. Permasalahan yang dapat terjadi ada pada

    atensi, perubahan gerakan, atau fleksibilitas dalam sikap, berada dalam lingkup perseveration atau

    rigidity (kekakuan).Perseveration merujuk pada perpanjangan yang berulang atau melanjutkan suatu

    aksi atau aktivitas bersekuens, atau pengulangan pada respon yang sama atau mirip pada variasi

    pertanyaan, tugas, atau situasi (E, Goldberg dan Tucker, 1979; Walsh dan Darby, 1999).

    3.Problems in stoppingpada kegiatan berhenti atau memodulasi perilaku yang sedang dilakukan-

    mucul dalam bentuk impulsivitas, reaksi berlebihan, disinhibisi, dan kesulitan menahan respons yang

    salah atau yang tidak diinginkan, khususnya ketika respon itu memiliki nilai asosiasi yang kuat atau

    merupakan bagian dari rantai suatu respon.

    4. Deficient self-awareness. Menghasilkan ketidakmampuan untuk mempersepsi kinerja yang

    salah(error), untuk mengapresiasi dampak yang dibuat pada orang lain, untuk mengukur situasi social

    dengan baik/cocok, dan untuk berempati pada orang lain (Eslinger, Grattan, dan Geder, 1996;

  • 5/24/2018 Adit Syaraf

    7/8

    Prigatano, 1991c; Prigatano dan Schacter, 1991, passim; Schacter, 1990b; Struss, Gow, dan

    Heterington, 1992).

    5.A congrete attitude, atau hilangnya sikap abstrak (K.Goldstein, 1944, 1948). Hal ini menunjukkan

    ketidakmampuan seseorang untuk memisahkan diri dari lingkungan yang mengelilinginya dalamsikap lateral dimana objek, pengalaman, dan perilaku termasuk pada nilai yang jelas. Pasien menjadi

    tidak mampu untuk merencanakan dan meramalkan atau mempertahankan perilaku mencapai

    tujuan(goal-directed behavior).

  • 5/24/2018 Adit Syaraf

    8/8

    DAFTAR PUSTAKA

    Lezak,Muriel D.Neuropsychological Assesment 4th edition. 2004. OXFORD : University press.

    M. Fuster, Joaqun, Md, Phd. The Prefrontal Cortex 4th edition. 2008. USA : Academic press.

    Medscape Wire. (2011).Human Emotion Processing at the Neuronal Level Investigated.

    http://www.medscape.com/viewarticle/412267 diunduh tanggal April 21 2014

    http://www.medscape.com/viewarticle/412267http://www.medscape.com/viewarticle/412267http://www.medscape.com/viewarticle/412267