adime kasus stroke
DESCRIPTION
Tentang Asuhan gizi terstandar pada pasien strokeTRANSCRIPT
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
JURUSAN GIZI JL. WOLTER MONGINSIDI NO.115 PEDURUNGAN - SEMAARANG
PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)NAMA KELOMPOK Arinsa Yuni P
Chumayro’ul F Priskilla PB
N I M P17431111004P17431111006P17431111033
IDENTITAS PASIENNAMA PASIEN (INISIAL)
: Ibu AS__________________
SUKU BANGSA
: ______ PEKERJAAN : _____
ALAMAT : ____________________ UMUR : _55th_____ JENIS KELAMIN
: _Perempuan_______
ASESMEN GIZI DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITION HISTORY)
- Makan utama 3 x sehari: nasi putih 1-2 piring, lauk hewani 3-4 porsi/hari (ayam, telur, daging, dan berbagai jenis ikan), dan lauk nabati.
- Buah yang sering dikonsumsi buah jeruk- Setiap hari minum teh/ kopi manis- Hasil recall 24 jam:
Energi = 1000 kaloriProtein = 37,5 gramLemak = 27,7 gramKH = 150 gram
DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)
Pemeriksaan laboratorium pasien :- Kolesterol total 240 mg/dl (tinggi)- HDL 30 mg/dl
- LDL 150 mg/dl- Trigliserida 240 mg/dl
- Homosistein 25 umol/L
Pemeriksaan klinis pasien:- RR 18 x/menit
- Tensi darah 150/100 mmHg (tinggi)
- Tingkat kesadaran menurun
- Diagnosa dokter menderita stroke hemoragik
1
DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT)
- TB pasien : 150 cm
- BB pasien : 50 kg
- IMT =BB(TB)2
IMT = 50 = 22,22 Status gizi : normal (1,50)2
PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)
Keadaan pasien saat dibawa ke rumah sakit mengalami pusing, mual, muntah, dan kesadaran menurun serta
mengalami kesulitan menelan.
RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use, medical/health history, and
Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception & behaviour.
Pasien adalah seorang ibu berusia 55 tahun memiliki berat badan 50 kg dan tinggi badan 150 cm, di bawa ke rumah
sakit dengan keluhan pusing, mual, muntah, kesadaran menurun, dan setelah dirawat dua hari masih mengalami
kesulitan menelan. Kebiasaan hidup ibu jarang berolahraga dan didiagnosa dokter mengalami stroke hemoragik.
2
DIAGNOSIS GIZINO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM1 (NC.2.2)
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus
2
RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI- Perubahan nilai laboratorium yang disebabkan gangguan fungsi hati, gangguan fungsi organ lain akibat
perubahan kimia yang ditandai dengan bilirubindirek dan indirek tinggi-
INTERVENSI GIZITujuan Intervensi Gizi :Tujuan umum :
- Memberikan makanan tanpa memperberat kerja hati- Menerapkan diet hati 1
Tujuan khusus :- Mencegah cairan yang ada dibawah kulit- Memberikan makanan untuk membantu mengurangi ascites- Memberikan pengetahuan untuk memperbaiki food habit
Syarat diet :- Makanan mudah dicerna- Menu makanan bentuk saring- Cukup energi, porsi kecil, sering dan bertahap- Pembatasan Na dan cairan
3
KEBUTUHAN GIZI
BBI : (TB – 100) – 10% (TB – 100)
: (150 –100) – 10% (150 –100)
: 50 – 5,0
: 45 kg
BEE = 655 + (9,6×BB) +(1,8×TB) - (4,7×U)
= 655 + (9,6 x 50) + (1,8 × 150) - (4,7 × 55)
= 655 + 480 + 270 – 258,5
= 1146,5 kkal
Total energy = AMB x faktor aktivitas x faktor stres
= 1146,5 x 1,2 x 1,3
= 1788,54 kkal
= 1788 kkal
Kebutuhan:
Energi : ± 50 kkal = 1738 - 1838 kkal
Protein : 15 % x 1788 = 67,05 (63,69 – 70,4) gram
Lemak : 25% x 1788 = 49,67 (47,18 – 52,15) gram
KH : 60% x 1788 = 268,2 (254,79 – 281,61) gram
MACAM DIET & BENTUK MAKANAN ATAU FORMULA YANG DIBERIKAN ::
CARA PEMBERIAN (food delivery):
FREKUENSI MAKAN
JUMLAH YANG DIBERIKAN
Oral 3x makanan utama2x makanan selingan
E = kkalP = gramL = gramKH = gram
MONITORING DAN EVALUASI PAREMETER YANG DIMONITOR WAKTU METODE YANG
DIGUNAKANTARGET PENCAPAIAN
Asupan makan Setiap hari Comstok 90% kebutuhan pasien terpenuhi
Perilaku Setelah pulang dari RS
Konseling Kebiasaan atau perilaku dapat berubah menjadi baik
4
BAHAN MAKANAN YANG DI BATASI (Di anjurkan)
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
5
STANDAR PORSI
PERENCANAAN MENU
Kelompok Bahan makanan
Penukar Energi Protein Lemak Karbohidrat
SAYUR B
BUAH
SEREALIAAYAMTELURIKAN
NABATI
MINYAK
GULA
JUMLAH
KEBUTUHAN
6
Menu Bahan
makananPorsi
E
(kkal)
P
(g)
L
(g)
KH
(g)
PAGI (07.00)
Bubur Beras 1/2 p 87.5 2 0 20Santan 1p 50 0 5 0
telur rebus telur ayam 1/2 p 37.5 3.5 2.5 0pepes tahu isi sayur Tahu 1p 75 5 3 7
Wortel 1/2 p 25 1.5 0 5labu siam 1/2 p 25 1.5 0 5
kuah kaldu Kaldu Total 300 13.5 10.5 37 SNACK (10.00)
talam roti Roti 3/4p 131.25 3 0 30tepung sagu 1/4p 43.75 1 0 10Santan 1p 50 0 5 0Gula 1p 50 0 0 12pisang 1p 50 0 0 12
Total 325 4 5 64 SIANG (13.00)
bubur Beras 1/2 p 87.5 2 0 20Santan 1p 50 0 5 0
Sup bola-bola ikan sayur Ikan 1/2 p 25 3.5 1 0
tepung tapioka 1/4p 43.75 1 0 10Wortel 1/2 p 25 1.5 0 5Gambas 1/2 p 25 1.5 0 5
tempe bacem Tempe 1p 75 5 3 7Gula 1p 50 0 0 12
sari buah jeruk 2p 100 0 0 24gula pasir 3/4 p 37.5 0 0 9
Total 518.75 14.5 9 92 SNACK (16.00)
puding maizena agar-agarjeruk 1p 50 0 0 12gula 1p 50 0 0 12
saus strawbery tepung maizena 3/4p 131.25 3 0 30Santan 3/4p 37.5 0 3.75 0Strawberry 1p 50 0 0 12Gula 11/2p 75 0 0 18
Total
MALAM (19.00)
bubur Beras 1/2 p 87.5 2 0 20Santan 1p 50 0 5 0
ayam kukus Ayam 3/4p 37.5 5.25 1.5 0
7
santan 1/4p 12.5 0 1.25 0loaf tahu sayur tahu putih 1p 75 5 3 7
Telur 1/2 p 37.5 3.5 2.5 0Tomat 1/2 p 25 1.5 0 5Bayam 1/2 p 25 1.5 0 5
sari buah semangka semangka 1p 50 0 0 12 Total 400 18.75 13.25 49 Total keseluruhan 1937.5 53.75 41.5 326
8
PERENCANAAN ASUHAN GIZI ASESMEN GIZI DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI GIZI MONITORING & EVALUASIData riwayat gizi :- Kebiasaan makan pasien tidak
diketahui karena pasien sulit diajak komuikasi
- Dari informasi ibu pasien, pasien suka minum minuman keras
- Pasien sudah 3 minggu tidak nafsu makan
Data biokimia :Pemeriksaan klinis pasien :- SGOT 27 (Normal, < 37)- SGPT 38 (Normal, <42 )- Bilirubin direk (normal < 0,4 mg/dl)- Bilirubin indirek tinggi (Normal <0,6
mg/dl)Data pengukuran antropometri:- TB pasien : 166 cm- BB tidak diketahui karena pasien
mengalami oedema- BBI pasien : 59,4 kgPemeriksaan fisik pasien : Pasein tampak lemas dan kurus, sangat lemah mata ikterik, kaki bengkak, dan perut besar agak keras, kencing tidak lancar, sedikit dan berwarna seperti air teh, demam Riwayat pasien :Pasien berusia 33 tahun dan belum menikah. Pasien tinggal dengan kedua orang tuanya yang bekerja sebgai buruh pabrik.
- Perubahan nilai laboratorium yang disebabkan gangguan fungsi hati, gangguan fungsi organ lain akibat perubahan kimia yang ditandai dengan bilirubindirek dan indirek tinggi
- Perilaku dan kepercayaan yang salah terkait dengan makanan dan zat gizi yang disebabkan oleh kebiasaan yang salah mengenai makanan atau minuman yang ditandai dengan pasien suka minum-minuman keras
Tujuan Intervensi
Tujuan umum :- Memberikan makanan
tanpa memperberat kerja hati
- Menerapkan diet hati 1Tujuan khusus :
- Mencegah cairan yang ada dibawah kulit
- Memberikan pengetahuan untuk memperbaiki food habid
Syarat diet :- Makanan mudah dicerna- Menu makanan bentuk
saring- Cukup energi, porsi kecil,
sering dan bertahap
Parameter yang dimonitor yaitu :- asupan makan
dengan waktu monitor setiap hari dan metode yang digunakan yaitu dengan dengan target pencapaian pasien terpenuhi
- Perilaku dengan waktu monitor setelah pasien pulang dari RS dan metode yang digunakan konseling dengan target pencapaian perilaku atau kebiasaan dapat berubah menjadi baik
- Ascites dengan waktu monitor setiap minggu sekali dengan mengukur lingkar perut dengan target pencapaian ukuran lingkar perut berkurang dari sebelumnya
9
PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI
Penyuluhan dan konsultasi gizi merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan agar pasien mempunyai status
Gizi yang baik dalam rangka untuk mengobati kondisi yang ada dan meningkatan kesehatan.
Pada proses ini konselor memberikan penjelasan mengenai apa itu penyakit sirosis hati, gambaran faktor
resiko terjadinya sirosis hati. Selain itu, konselor juga memberikan penjelasan mengenai bagaimana
pencegahan sirosis hati. Konselor juga menyarankan kepada pasien mengenai pengobatan dan pemeliharaan status
gizi terutama untuk memperbaiki status gizi. Selain itu, konselor juga memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya mengenai penyakit sirosis hatia, dan konselor juga memastikan agar pasien mengerti dan memahami penjelasan
yang telah diberikan dan diharapkan ada timbal balik atau koordinasi antara pasien dan konselor sehingga
dapat tercapai tujuan dari penyuluhan dan konsultasi gizi yaitu mengobati kondisi dan meningkatkan kesehatan.
10