adiksi dan gaya hidup sehat

30
ADIKSI DAN GAYA HIDUP SEHAT (Farina Dwinanda F) I. PENDAHULUAN Ketergantungan dan penyalahgunaan zat bukan merupakan masalah baru di Indonesia. Lebih tiga ratus tahun yang lalu, salah satu bahan mentah sejenis zat psikoaktif yang disebur opium atau opioid telah diperdagangkan dan disalahgunakan oleh sekelompok masyarakat di Jawa dan Sumatera. Kemudian pada awal tahun 1970-an peredaran morfin, juga sejenis golongan opioid, menyebar di beberapa kota besar di Indonesia yang kemudian diikuti oleh penyalahgunaan turunan opioid lainnya seperti petidin. Dewasa ini, diperkirakan di Indonesia terdapat lebih dari 3.5 juta pengguna zat psikoaktif. Dalam jumlah tersebut , hanya kurang dari 10.000 ribu orang yang tersentuh layanan terapi. 1 Fenomena penyalahgunaan zat banyak berdampak pada penelitian otak dan psikiatri klinis. Beberapa zat dapat memengaruhi baik keadaan mental yang dirasakan secara internal, seperti mood, maupun aktivitas yang dapat diamati secara eksternal seperti perilaku. 2 Zat psikoaktif, kini sering disebut dengan NAPZA, yaitu singkatan dari narkotik, psikotropik dan zat adiktif lain. Sebutan yang mirip di masyarakat adalah 1

Upload: farinadwinandafaisal

Post on 26-Oct-2015

102 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Medical

TRANSCRIPT

Page 1: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

ADIKSI DAN GAYA HIDUP SEHAT(Farina Dwinanda F)

I. PENDAHULUAN

Ketergantungan dan penyalahgunaan zat bukan merupakan masalah baru di

Indonesia. Lebih tiga ratus tahun yang lalu, salah satu bahan mentah sejenis zat

psikoaktif yang disebur opium atau opioid telah diperdagangkan dan

disalahgunakan oleh sekelompok masyarakat di Jawa dan Sumatera. Kemudian

pada awal tahun 1970-an peredaran morfin, juga sejenis golongan opioid,

menyebar di beberapa kota besar di Indonesia yang kemudian diikuti oleh

penyalahgunaan turunan opioid lainnya seperti petidin. Dewasa ini, diperkirakan

di Indonesia terdapat lebih dari 3.5 juta pengguna zat psikoaktif. Dalam jumlah

tersebut , hanya kurang dari 10.000 ribu orang yang tersentuh layanan terapi. 1

Fenomena penyalahgunaan zat banyak berdampak pada penelitian otak dan

psikiatri klinis. Beberapa zat dapat memengaruhi baik keadaan mental yang

dirasakan secara internal, seperti mood, maupun aktivitas yang dapat diamati

secara eksternal seperti perilaku.2

Zat psikoaktif, kini sering disebut dengan NAPZA, yaitu singkatan dari

narkotik, psikotropik dan zat adiktif lain. Sebutan yang mirip di masyarakat

adalah "narkoba", yang merupakan akronim dari narkotik, psikotropika dan

bahan-bahan (atau obat-obatan, zat adiktif lain) berbahaya.1

Para pecandu dan alkoholik cenderung mengabaikan untuk merawat tubuh

mereka, dan zat itu sendiri dapat melakukan begitu banyak kerusakan pada

kesehatan, dan mereka pun akan meninggalkan nilai yang penting dari diet dan

olahraga dalam pengobatan. Maka dari itu peran diet, gizi, higiene tidur dan

pentingnya olahraga dan kebugaran untuk memulihkan para pecandu sangat

penting untuk dieksplorasi.3

II. DEFINISI

Adiksi berasal dari bahasa inggris addiction yang berarti ketagihan atau

kecanduan. Namun Pada tahun 1964, World Health Organization menyimpulkan

1

Page 2: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

bahwa istilah kecanduan bukan lagi merupakan terminologi ilmiah dan

direkomendasikan untuk mengganti istilah ketergantungan obat. Konsep

ketergantungan zat telah memiliki banyak makna yang lazim digunakan dan

diakui secara resmi selama beberapa dekade. Terdapat dua konsep yang

digunakan untuk mendefinisikan aspek ketergantungan: perilaku dan fisik.

Ketergantungan secara perilaku menekankan pada aktivitas mencari zat dan bukti

terkait tentang pola patologis, sementara ketergantungan fisik merujuk kepada

efek fisik (fisiologis) dari episode multipel penggunaan zat.1,2

Istilah adiksi banyak dicantumkan dalam literatur kedokteran namun tidak

dicantumkan sebagai salah satu diagnosis. Adiksi membuat seseorang, baik secara

fisik maupun psikologis mengurangi kapasitasnya sebagai manusia untuk

berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga membuatnya mengalami perubahan

perilaku, menjadi obsesif kompulsif (dalam menggunakan zat), sehingga

mengganggu hubungannya dengan orang lain. 1

Dalam bidang psikiatri, istilah adiksi sering digunakan. Misalnya salah satu

instrumen penting mengukur keparahan suatu kasus ketergantungan zat adiktif

menggunakan nama Addiction Severity Index yang digunakan di banyak negara.1

Ketergantungan dan penyalahgunaan NAPZA adalah istilah kedokteran.

Seseorang disebut ketergantungan dan mengalami penyalahgunaan NAPZA bila

memenuhi kriteria diagnostik tertentu, baik menurut PPDGJ III atau menurut

DSM-IV. Sehubungan dengan beragamnya golongan NAPZA, maka sesuai

sebutannya dikenal: adiksi tembakau, adiksi ganja, adiksi heroin, adiksi alkohol,

adiksi kokain, adiksi shabu (methampetamine addiction), adiksi ectasy (MDMA

addiction), benzodiazepine addiction, steroid addiction dan lain-lain. Sebetulnya

perilaku adiksi tidak hanya terkait dengan penggunaan NAPZA, namun dikenal

pula beberapa bentuk lain seperti adiksi seksial (sexual addiction), adiksi judi

(gambling), adiksi makanan (food addiction), adiksi internet (internet addiction),

adiksi telepon sellular (mobile phone addiction) dan lain-lain.1

2

Page 3: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

III.ETIOLOGI

1. Faktor Genetik

Penelitian -penelitian menunjukkan bahwa meskipun gen terlibat dalam

perilaku kecanduan, namun, seperti yang dikatakan banyak orang, terlalu

sederhana untuk begitu saja mengatakan bahwa "gen menyebabkan kecanduan

pada alkohol". Bukti yang paling kuat pada saat ini menunjukkan bahwa gen

tidak menyebabkan kecanduan terhadap alkohol, namun gen mempengaruhi

resistensi seseorang terhadap ketergantungan pada alkohol. Terdapat sebuah

faktor genetik yang menyebabkan penurunan aktivitas enzim yang penting dalam

proses metabolisme pada alkohol. Mereka yang tidak memiliki enzim ini akan

memiliki respon yang tidak menyenangkan terhadap alkohol, seperti muntah atau

merasa mual. Gen yang bersifat melindungi ini umum ditemukan pada orang asia,

namun gen tersebut jarang ditemukan di orang-orang Eropa, hal tersebut

menjelaskan mengapa kasus kecanduan lebih jarang ditemukan di Asia

dibandingkan populasi masyarakat. 2,4

2. Jaras dan neurotransmitter

Neurotransmitter utama yang mungkin terlibat dalam perkembangan

penyalahgunaan dan ketergantungan zat adalah opioid, katekolamin, terutama

dopamin dan sistem asam- γ aminobutirat. Neuron yang terutama penting adalah

neuron dopaminergik pada area tegmental vental. Neuron ini berproyeksi ke regio

kortikal dan limbik, terutama nukleus akumbens. Jaras ini mungkin terlibat

sensasi akan penghargaan dan mungkin menjadi mediator utama efek zat seperti

amfetamin dan kokain. Lokus seruleus, kelompok neuron adrenergik terbesar,

mungkin memerantarai efek opiat dan opioid. Jaras ini secara kolektif disebut

sebagai sirkuit penghargaan otak.2

3. Faktor kepribadian

Faktor kepribadian seseorang mempengaruhi apakah ia akan tergantung

pada suatu obat atau tidak. Orang yang merasa tidak mantap serta mempunyai

sifat tergantung dan pasif lebih cenderung menjadi tergantung pada obat.5

3

Page 4: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

4. Faktor sosiobudaya

Faktor sosiobudaya juga tidak kalah penting dan saling mempengaruhi

dengan faktor kepribadian. Di Amerika Serikat penderita ketergantungan obat

lebih banyak dari golongan sosio-ekonomi rendah di kota-kota metropolitan

karena lebih mudah didapatkan sumber-sumber obat ilegal, sikap mereka yang

meremehkan hukum dan terdapatnya norma-norma perilaku yang sosiopatik. Di

Indonesia rupanya lebih banyak penderita ketergantungan obat berasal dari

golongan sosio-ekonomi menengah karena perkembangan golongan ini yang pesat

sehingga lebih menganggu kestabilan individu dan keluarga.5

5. Faktor fisik atau badaniah

Faktor fisik seseorang menentukan efek fisik obat itu seperti hilangnya rasa

nyeri dan ketidakenakan badaniah yang lain, berkurangnya dorongan sexual, rasa

lapar dan mengantuk atau justru berkurangnya hambatan terhadap dorongan-

dorongan. 5

6. Faktor kebiasaan

Faktor kebiasaan yang dikemukakan dalam hipotesa kebiasaan bekerja

sebagai berikut: karena obat itu mengurangi ketegangan dan perasaan tidak enak ,

maka kebiasaan diperkuat dengan tiap kali pemakaian (penguatan postif atau

positive element).5

IV. JENIS-JENIS NAPZA

1. Alkohol

Alkohol umumnya digunakan dalam bentuk minuman beralkohol. Jenis-

jenis minuman beralkohol di Indonesia sangat bervariasi (dari tradisional sampai

fermentasi buatan, dari berkadar tinggi hingga rendah). Seperti, Green Sands

Sandy, Bier, Brandy, Vodka, dan Jack Daniels. Di Indonesia terutama di daerah

Indonesia Timur dan beberapa tempat di daerah Sumatera, terdapat antara 2-3 juta

orang yang menggunakan minuman alkohol dari ringan sampai berat.

Penyalahgunaan alkohol dikalangan remaja sukar dicegah karena kurang

sempurnanya pengawasan. Sebagian remaja sampai usia dewasa "cukup bebas"

4

Page 5: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

dan berkesempatan menggunakan minuman beralkohol, laki-laki lebih banyak

dari perempuan tetapi populasi peminum perempuan meningkat. Di banyak

negara berkembang, pemerintah umumnya dirasakan ambivalen, sebab sebagian

besar anggaran belanjanya diambil dari pajak industri minuman beralkohol.

Alkohol dapat menyebabkan gangguan mental dari depresi hingga skizofrenia,

dapat juga menyebabkan delirium, kejang, gangguan mood, dan anxietas.1,2

2. Opioid

Opioid merupakan salah satu golongan NAPZA yang sangat kuat potensi

ketergantungannya, sehingga disebut dengan julukan "horror drug". Termasuk

golongan opiod adalah morfin, petidin, heroin, metadon dan kodein. Golongan

opioid yang paling sering disalahgunakan adalah heroin atau di Indonesia disebut

putauw. Ada 3 bentuk penggunaan heroin di Indonesia yaitu:1

-Cara "dragon", uap heroin yang dipanaskan melalui aluminium foil dihirup

dengan bibir (menggunakan bong pipa dari uang kertas atau plastik).

-Cara injeksi dengan menggunakan suntikan yang disebut insul melalui

intravenous atau intra-muscular.

-Cara merokok, bubuk heroin dicampurkan dengan rokok/tembakau.

Problem psikiatri yang dapat terjadi adalah perilaku agresif yang disebabkan

oleh gejala withdrawal, depresi berat sampai skizofrenia bahkan suicide.1

3. Ganja

Daun ganja berasal dari tanaman perdu Cannabis Sativa. Bahan aktifnya

berasal dari tanaman ganja yang bersifat adiktif, disebut delta tetra

hidrokannabinol (THK) yang hanya larut dalam lemak. Karena tidak dapat larut

dalam air, THK tinggal lama di dalam lemak jaringan (termasuk jaringan lemak

otak, sehingga mengakibatkan brain damage). Gambaran klinis disebabkan ganja

tergolong kombinasi antara CNS-depresant, stimulansia dan halusinogenik. Ganja

yang berbentuk serpihan daun atau kembang ganja diperjualbelikan dalam bentuk

lintingan, gram-graman, kilo-kiloan hingga berton-ton. Dikenal juga bentuk lain

yaitu: budha stick dan minyak ganja.1

5

Page 6: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

Akibat penyalahgunaan ganja dapat mengakibatkan masalah psikiatri seperti

gangguan psikotik, gangguan anxietas, depresi, bahkan hipomania.2

4. Kokain

Kokain adalah jenis stimulansia yang di Indonesia saat ini belum begitu

populer. Namun bertambahnnya sitaan kokain secara ilegal dan meningkatnya

kasus pengguna kokai akhir-akhir ini, bukan tidak mungkin epidemi kokain akan

meraja pasaran peradaran NAPZA. Bentuk kokain yang diperjualbelikan di

Indonesia dalam bentuk bubuk putih. Ada 3 cara penggunaan kokain untuk

memasukkannya kedalam tubuh, yaitu:1

Bubuk kokain, langsung diinhalasi melalui hidung

Free-base cocaine, adalah garam kokain yang dipanaskan, uap di-

inhalasi(melalui bibir seperti merokok), dengan cepat diabsorbsi melalui

membran alveoli paru.

Garam kokain yang disuntikkan melalui intravenous.

Ketergantungan kokain atau penyalahgunaan kokain dapat dicurigai pada

pasien yang menunjukkan kepribadian yang tak dapat dijelaskan. Perubahan

umum yang disebabkan oleh penggunaan kokain adalah iritabilitas, terganggunya

kemampuan berkonstrasi, perilaku kompulsif, insomnia berat dan penurunan berat

badan. Waham paranoid dan halusinasi dapat terjadi hingga 50% dari semua

orang yang mengonsumsi kokain.2

5. Amfetamin dan turunannya

Amfetamin adalah senyawa kimia yang bersifat stimulansia. Dulu

amfetamin sulfat digolongkan dalam ilmu kedokteran sebagai obat untuk obesitas,

epilepsi, narkolepsi dan depresi. Dewasa ini oleh sindikat psikotropik ilegal,

derivat amfetamin dipasarkan di Indonesia dalam bentuk ectasy

(methilendioxymethampetamine) dan shabu(methampetamin). Ectasy dalam

bentuk pil, tablet atau kapsul dan shabu dalam bentuk kristal putih (mirip bumbu

masak). Kedua zat digunakan sebagai alasan klasik: "for fun", "recreational use",

meningkatkan libido dan memperkuat sex performance.1

6

Page 7: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

Efek samping psikologis yang disebabkan oleh penggunaan amfetamin

mencakup kegelisahan, disforia, insomnia, iritabilitas, sikap bermusuhan dan

kebingungan. Konsumsi amfetamin juga dapat menginduksi gejala gangguan

anxietas, seperti gangguan anxietas menyeluruh dan gangguan panik serta waham

paranoid dan halusinasi.2

V. DIAGNOSIS

Kriteria DSM-IV-TR untuk ketergantungan zat2

Suatu pola maladaptif penggunaan zat yang menimbulkan hendaya atau

penderitaan yang secara klinis siginifikan yang dimanifestasikan oleh tiga atau

lebih hal berikut yang terjadi dalam periode 12 bulan yang sama :

1. Toleransi seperti didefinisikan salah satu dibawah ini:

a. Kebutuhan untuk terus meningkatkan jumlah zat untuk mencapai

intoksikasi atau efek yang diinginkan.

b. Penurunan efek yang sangat nyata dengan beranjutnya penggunaan zat

dalam jumlah yang sama.

2. Putus zat, seperti dimanifestasikan salah satu hal berikut:

a. Karakteristik sindrom putus zat untuk untuk zat tersebut mengacu kriteria

A dan b untuk keadaan putus zat dari suatu zat spesifik.

b. Zat yang sama atau berkaitan erat dikonsumsi untuk meredakan atau

menghindari gejala putus zat.

3. Zat sering dikonsumsi dalam jumlah lebih besar atau dalam periode yang

lebih lama daripada seharusnya.

4. Terdapat keinginan persisten atau ketidakberhasilan upaya untuk

mengurangi atau mengendalikan penggunaan zat.

5. Menghabiskan banyak waktu melakukan aktifitas yang diperlukan untuk

memperoleh zat (contoh: mengunjungi banyak dokter atau berkendara jarak

jauh), menggunakan zat, atau untuk pulih dari efeknya.

6. Mengorbankan atau mengurangi aktivitas rekreasional pekerjaan atau sosial

yang penting karena penggunaan zat.

7. Penggunaan zat berlanjut meski menyadari masalah fisik atau psikologis

7

Page 8: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

rekuren yang dialami mungkin disebabkan atau diekserbasi zat tersebut

(contoh: saat ini menggunakan kokain walau menyadari adanya depresi

terinduksi kokain atau minum berkelanjutan meski mengetahui bahwa ulkus

akan lebih parah dengan konsumsi alkohol)

Pedoman diagnostik berdasarkan PPDGJ-III (PPDGJ-III)6

Diagnosis ketergantungan yang pasti ditegakkan jika ditemukan 3 atau lebih

gejala dibawah ini dialami dalam masa 1 tahun sebelumnya :

1. Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa untuk

menggunakan NAPZA.

2. Kesulitan dalam mengendalikan perilaku menggunakan NAPZA sejak awal,

usaha penghentian atau tingkat penggunaannya.

3. Keadaan putus NAPZA secara fisiologis ketika penghentian penggunaan

NAPZA atau pengurangan, terbukti orang tersebut menggunakan NAPZA

atau golongan NAPZA yang sejenis dengan tujuan untuk menghilangkan

atau menghindari terjadinya gejala putus zat.

4. Adanya bukti toleransi, berupa peningkatan dosis NAPZA yang diperlukan

guna memperoleh efek yang sama yang biasanya diperoleh dengan dosis

yang lebih rendah (contoh yang jelas dapat diketemukan pada individu

dengan ketergantungan alkohol dan optimis secara rutin setiap hari

menggunakan NAPZA tersebut secukupnya untuk mengendalikan

keinginannya).

5. Secara progresif mengabaikan alternatif menikmati kesenangan karena

penggunaan NAPZA, meningkatnya jumlah waktu yang diperlukan untuk

mendapatkan atau menggunakan NAPZA atau pulih dari akibatnya.

6. Meneruskan penggunaan NAPZA meskipun Ia menyadari dan memahami

adanya akibat yang merugikan kesehatan akibat penggunaan NAPZA,

seperti gangguan fungsi hati karena minum alkohol berlebihan, keadaan

depresi sebagai akibat penggunaan yang berat atau hendaya fungsi kognitif.

Segala upaya perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pengguna NAPZA

sungguh-sungguh menyadari akan hakikatnya dan besarnya bahaya.

8

Page 9: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

VI. MANFAAT GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP ADIKSI

1. Latihan dan Olahraga

Alkohol dan adiksi obat-obatan mempengaruhi mental, kesehatan fisik dan

kehidupan spiritual seseorang, dan olahraga sangat bermanfaat dalam semua hal-

hal ini. Latihan atau berolahraga sangat penting untuk ditawarkan dalam suatu

pengobatan. Latihan adalah suatu cara yang sehat untuk meningkatkan kualitas

hidup dan umur yang panjang. Olahraga memiliki potensi dengan biaya yang

efektif, fleksibel dan mudah diakses; banyaknya bentuk latihan yang tersedia

(misalnya , berjalan , kaset video kebugaran, dan berenang ) dan dapat dilakukan

secara mandiri, baik di rumah atau di luar rumah, dan biaya yang dibutuhkan

cenderung minim.3

Olahraga memiliki efek samping yang minimal dibandingkan dengan

pengobatan farmakologi. Dengan menggunakan tindakan pencegahan yang tepat

untuk mencegah cedera, latihan memiliki risiko dan efek samping yang lebih

sedikit daripada penggunaan obat-obatan psikotropika.7

Berolahraga tidak hanya membangun otot, tapi memperkuat tulang.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa latihan penting bagi kesehatan jantung

dan dapat menurunkan kemungkinan terkena penyakit kardiovaskuler. Olahraga

juga dapat meningkatkan mood dan meredakan depresi, dan kecemasan,

menciptakan kewaspadaan mental dan mengurangi stress.7

Serupa dengan temuan mengenai penggunaan alkohol dan narkoba, olahraga

telah terbukti memiliki sifat positif yang menguatkan yang mungkin dimediasi

oleh efeknya pada sistem opioid endogen dan mekanisme penguatan

dopaminergik. 7

Para pecandu/alkoholik yang telah menjalani hidup yang menetap

seharusnya tidak langsung melompat ke dalam program latihan tapi prosesnya

mesti secara perlahan-lahan. Kadang-kadang seseorang akan mencoba untuk

melakukan latihan yang terlalu banyak dan terlalu cepat dan kemudian terluka dan

memutuskan untuk tidak berolahraga sama sekali. Otot-otot tubuh mungkin lemah

karena jarang digunakan dan rusak dari penggunaan bahan-bahan kimia. Sendi

bisa meradang dan refleks bisa lambat karena koneksi dari otot-otot dan otak

9

Page 10: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

terganggu. Maka suatu ide yang baik adalah jika memulai dengan latihan atau

olahraga yang ringan seperti berjalan kaki dan berenang. 3

Pasien yang sedang dalam detox opiat atau mempunyai risiko jatuh dan

memiliki masalah medis lainnya maka latihan atau berolahraga tidak akan

diizinkan. 3

Tidak adanya penelitian yang meneliti kemanjuran latihan pada orang

dewasa dengan penyalahgunaan obat atau ketergantungan, namun telah dilakukan

intervensi latihan yang diterapkan kepada remaja yang menyalahgunakan zat.

Collingwood dan kawan-kawan melakukan uji klinis selama 8-9 minggu suatu

program kebugaran yang terstruktur kepada remaja dengan penyalahgunaan zat.

Program kebugaran fisik ini dilakukan dengan 1-2 pertemuan per minggu dengan

adanya tugas untuk terlibat dalam dua sesi latihan di luar pertemuan. Secara

keseluruhan, peserta menunjukkan peningkatan kebugaran fisik(yaitu

berkurangnya waktu yang dibutukan untuk lari sejauh 1 mil , peningkatan jumlah

sit-up dalam satu menit, peningkatan jumlah push-up dalam satu menit,

peningkatan fleksibilitas, dan berkurangnya persentase lemak tubuh), mengurangi

penggunaan polisubtances dan meningkatkan abstinent. Remaja dengan hasil

kebugaran yang membaik memiliki konsep diri yang lebih besar konsep diri dan

memiliki gejala anxietas dan depresi yang kurang dibanding terhadap mereka

yang kebugarannya tidak ada kemajuan.7

2. Yoga

Yoga adalah kombinasi dari latihan pernapasan dan peregangan tubuh.

Ketika seseorang menggunakan zat, aspek mental, fisik dan spiritual dari

kehidupan terkena dampak negatif. Yoga dan praktek meditasi memberikan

pengaruh yang positif pada perilaku adiktif. Melalui latihan yoga, pecandu

bergeser dari perbuatan berbahaya dan tidak menghormati tubuhnya, untuk lebih

menghargai, peduli, dan perilaku mencintai tubuh mereka.3,8

Praktek-praktek yoga meningkatkan kekuatan otot dan kelenturan tubuh,

mempromosikan dan meningkatkan fungsi pernafasan dan kardiovaskuler,

mempromosikan pemulihan dari dan pengobatan kecanduan, mengurangi stres,

kecemasan, depresi, dan sakit kronis, memperbaiki pola tidur, dan meningkatkan

10

Page 11: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

kesejahteraan secara keseluruhan dan kualitas hidup.8

3. Diet dan Nutrisi

Menangani diet dan gizi dalam pengobatan adalah suatu keharusan, untuk

pecandu dan alkoholik. Disamping obat-obatan dapat merusak tubuh secara

langsung, pecandu cenderung memiliki kebiasaan makan yang buruk. Nutrisi

yang baik sangat penting bagi kesehatan. Karena pecandu telah mengabaikan

kesehatan mereka begitu lama, diet dalam pemulihan awal, mungkin memerlukan

sedikit perhatian. Pecandu harus diberi pendidikan dan informasi tentang makan

yang tepat , dan bagaimana hal itu berhubungan dengan penyakit dan bagaimana

hal itu dapat meningkatkan pemulihan mereka. 3

Beberapa kunci untuk mengadopsi kebiasaan makan yang sehat adalah

sebagai berikut, jangan melewatkan sarapan, karena itu akan memperlambat

metabolisme, mengkonsumsi cemilan sehat seperti buah-buahan dan sayuran

setiap 3 sampai 4 jam, makan banyak serat seperti biji-bijian;seseorang juga bisa

mendapatkan serat dari buah dan sayuran, minum banyak air, minimal delapan

gelas sehari, air berfungsi untuk mengeluarkan racun dan ampas, dan dapat

menekan nafsu makan.3

Penelitian telah menunjukkan bahwa mayoritas pecandu menderita beberapa

kelainan biokimia, gizi, dan gangguan metabolisme seperti:

a. Rusaknya atau Malfungsi dari zat kimia otak yang disebut

neurotransmitter

Zat adiktif dapat mengganggu keseimbangan neurotransmitter di otak,

sehingga mempengaruhi suasana hati, pikiran, memori, dan perilaku. Diet

juga dapat mempengaruhi keseimbangan neurotransmitter. Jika diet terlalu

rendah dalam asam amino yang berasal dari protein yang dikonsumsi, maka

tubuh tidak dapat membuat neurotransmitter yang diperlukan. Perbaikan

ketidakseimbangan pada otak dapat dicapai dengan menghilangkan zat adiktif

seperti nikotin dan dengan memastikan memasok otak dengan makanan

tinggi protein yang cukup, yang memberikan tubuh dengan asam amino yang

diperlukan untuk membuat neurotransmitter, bersama dengan asam lemak

11

Page 12: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

esensial seperti Omega-3. 9

Neurotransmitter serotonin, misalnya, terbuat dari asam amino triptofan.

Jika diet terlalu rendah di triptofan, maka serotonin tidak dapat dibuat. Julia

Ross, penulis The Diet Cure dan The Cure mood, menyarankan mengonsumsi

makanan yang kaya protein mengandung tryptophan dan serotonin (labu,

bunga matahari, biji wijen, hazelnut, almond ,daging sapi, udang, ayam,

kalkun, tempe, tahu, rumput laut, pisang, dan susu) bersama dengan jumlah

karbohidrat yang sedang saat makan. Ross juga merekomendasikan beberapa

teknik lain untuk meningkatkan kadar serotonin, seperti berolahraga untuk

meningkatkan serotonin sementara, dan mendapatkan cukup cahaya, bahkan

jika hanya dari spektrum balon lampu yang meniru matahari, untuk

membantu mendorong otak untuk mengambil ekstra triftofan dan menolong

mereka yang cenderung mengalami depresi di musim dingin dan di malam

hari. Pencahayaan spektrum penuh juga membantu kadar vitamin D dan

membantu penyerapan vitamin C. 9

b. Hipoglikemia atau gula darah rendah, yang menyebabkan berbagai

gejala seperti kecemasan, kelelahan, depresi dan panik, serta fungsi

adrenal yang terganggu.

Banyak pecandu memiliki pola makan yang tidak konsisten dan diet

yang sangat penuh karbohidrat terolah dan gula. Hal ini pun diperberat

dengan serangan tambahan dari mengkonsumsi obat-obatan dan/atau alkohol

dapat menyebabkan seseorang memiliki gula darah rendah. 9

Cara terbaik untuk mengelola jenis hipoglikemia adalah memiliki

glukosa memasuki aliran darah terus menerus. Hal ini dapat dilakukan dengan

mengubah kebiasaan makan :

Menghilangkan karbohidrat sederhana dari diet, terutama karbohidrat terolah

yang cepat diserap oleh tubuh .

Ganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat yang lebih kompleks , atau

pati, yang dapat ditemukan dalam makanan seperti biji-bijian dan sayuran .

Tambahkan protein dan lemak pada diet, karena karbohidrat diserap lebih

12

Page 13: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

lambat dengan lemak .

Jangan melewatkan jadwal makan. Makan secara teratur sepanjang hari

berguna untuk mengatur kadar gula darah .

c. Kelelahan kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal dirancang untuk mengatasi keadaan darurat. Misalnya,

melepaskan adrenalin, hormon yang memberikan gelombang energi yang cepat

dan memobilisasi saat dalam bahaya. Adrenalin membuat jantung memompa

lebih cepat dan membuat seseorang lebih waspada. Adrenalim juga

memberitahu pankreas untuk melepaskan insulin untuk mengurangi tingginya

kadar gula dalam darah. Sayangnya, jika berada di bawah stres, adanya

infeksi, menggunakan obat-obatan, merokok, atau memiliki kebiasaan makan

yang buruk, tubuh memaksa kelenjar adrenal untuk bekerja lebih sering

daripada dirancang dan dapat menyebabkan kelelahan adrenal. 9

Seperti hipoglikemia, kelelahan adrenal dapat teratasi jika dikelola dengan

pola makan, dengan menstabilkan kadar gula darah sepanjang hari dengan

makan makanan secara berkala. Hal ini terutama penting untuk sarapan di pagi

hari untuk mengimbangi energi yang digunakan sepanjang malam. Makanan

harus terdiri dari karbohidrat kompleks (whole grain) dengan protein dan

minyak ( kacang-kacangan dan biji-bijian ) seperti minyak zaitun, kenari, serat,

rami dan minyak ikan berkualitas tinggi. Diet juga harus mengandung banyak

sayuran. Mereka dengan kelelahan adrenal juga harus menghilangkan

karbohidrat yang terolah, gula, kafein, coklat, lemak terhidrogenasi, dan jenis

lain dari makanan “junk food". 9

d. Defisiensi vitamin dan mineral

Para pengguna alkohol dan obat-oabatan sering kekurangan vitamin C dan

vitamin B kompleks serta mineral-mineral penting seperti kalsium, magnesium

dan zinc.9

Vitamin C : Vitamin C memainkan peran penting dalam fungsi otak dan

dapat mempercepat detoksifikasi. Tubuh memerlukan Vitamin C yang lebih

13

Page 14: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

pada saat stres, seperti pulih dari kecanduan narkoba dan alkohol. Banyak

program berbasis nutrisi yang menemukan vitamin C menjadi salah satu

bahan yang paling penting dalam pengobatan kecanduan karena merupakan

bahan detoksifikasi obat-obatan dan racun pada sistem tubuh. Vitamin C

adalah vitamin larut air yang dapat diserap dengan mudah tetapi tidak

disimpan dalam tubuh. Vitamin C ikut keluar dalam urin sehingga

diperlukan pasokan yang konstan dalam diet. Bahan-bahan yang

mengandung banyak vitamin C adalah buah-buahan segar dan sayuran

seperti paprika hijau, buah jeruk, tomat, kentang, kembang kol, kecambah,

brokoli, dan kubis.9

Vitamin B Kompleks : Vitamin B penting untuk metabolisme dan memecah

karbohidrat untuk bahan bakar tubuh. Vitamin B juga meningkatkan fungsi

sistem kekebalan tubuh dan saraf dan meningkatkan pertumbuhan sel, kulit

yang sehat, dan otot. Ada delapan vitamin B-kompleks yang berbeda.

Kekurangan dalam vitamin B, terutama thiamin dan niacin dapat

menyebabkan banyak gejala psikologis seperti paranoia, hiperaktif,

kebingungan, omongan, dan depresi. Niasin, misalnya, sangat penting untuk

konversi triptofan menjadi serotonin, yang mengatur suasana hati dan

emosi. Thiamin penting untuk metabolisme karbohidrat. Asam pantotenat

adalah zat nutrisi yang dapat membantu untuk memerangi stres. Vit. B-

kompleks dapat ditemukan di sebagian makanan yang tidak diolah seperti

kentang, kacang, cabai, tempe, kacang-kacangan, ragi dan molase bir.9

Zinc : makanan yang tidak seimbang dan konsumsi gula , kafein, alkohol ,

dan obat-obatan yang berlebihan dapat melarutkan penyimpan ekstra zinc

yang berada dalam hati. Zinc merupakan mineral penting yang dapat

memiliki banyak manfaat dalam pemulihan. Prosesnya cukup rumit dan

tidak sepenuhnya dipahami, tetapi zinc diyakini membantu fungsi hati,

membantu sistem kekebalan tubuh yang sehat, serta fungsi otak. Zinc juga

membantu insulin melakukan tugasnya dan membantu mencerna makanan

yang dikonsumsi. Kekurangan zinc dapat menghasilkan gejala seperti

ekstremitas dingin, sirkulasi perifer yang buruk, kehilangan rasa, bau,

14

Page 15: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

penyembuhan luka yang buruk, lesu, nafsu makan yang buruk, jerawat, dan

hipotiroidisme. Zinc dapat ditemukan pada tiram, jahe, domba, pecan,

kacang polong, udang, peterseli, dan kentang.9

Kalsium: Banyak para pecandu alkohol dan obat-obatan memiliki

kekurangan kalsium. Hal ini disebabkan sebagian pola makan yang buruk

dan kurangnya asupan kalsium. Hal ini juga terjadi karena fakta yang ada

menunjukkan bahwa gula, kafein, alkohol, dan obat-obatan lainnya

menyebabkan tubuh untuk mengeliminasi kalsium. Kafein telah terbukti

melipatgandakan ekskresi kalsium. Kalsium yang rendah dan tingkat

magnesium merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap iritabilitas,

nyeri, dan gangguan sistem otot / saraf yang dialami para pecandu alkohol

dan pengalaman pecandu selama penarikan dan fase pemulihan. Kalsium

bisa ditemukan di produk susu, almond, biji bunga matahari, peterseli,

daging, ikan, telur, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran.9

Magnesium : Mirip dengan kalsium, magnesium juga dibutuhkan untuk

menguatkan dan menenangkan sistem saraf, tetapi sering ditemukan

defisiensi pada mereka yang mengkonsumsi, kafein, alkohol, obat-obatan,

dan gula dengan level yang tinggi. Bahan-bahan yang mengandung banyak

magnesium adalah sayuran berdaun hijau, rumput laut, kacang polong,

molasses, kacang-kacangan seperti almond dan kacang mete, beras merah,

seafood, dan gandum.9

Besi: Para pecandu sangat rentan untuk mendapatkan anemia karena

penyalahgunaan zat dapat merusak hati dan mencegah tubuh untuk

menyerap zat besi secara efisien. Kebiasaan makan yang buruk juga dapat

menyebabkan anemia. Orang-orang yang menderita kadar zat besi rendah

dapat memiliki berbagai gejala seperti kelelahan, depresi, dan sakit kepala.

Diet tinggi protein, dengan banyak nutrisi pendukung tambahan seperti

Omega-3 asam lemak, tembaga, vitamin C, dan vitamin B-kompleks,

mungkin diperlukan untuk mengobati anemia. Besi dapat ditemukan pada

bahan-bahan, seperti hati, tiram, sayuran hijau, daging merah, sirup, rumput

laut, ragi, telur, dan kacang-kacangan.9

15

Page 16: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

Kalium: Banyak pecandu memiliki defisiensi kalium. Konsumsi berlebihan

garam, penggunaan kafein, alkohol, gula, dan kebiasaan diet yang buruk

semua berkontribusi terhadap pengembangan kekurangan kalium. Gejala

kekurangan ini adalah kram otot, kelelahan, kelemahan, dan sembelit.

Kekurangan ini merupakan penyebab utama tekanan darah tinggi. Juga,

kadar kalium yang rendah dapat melemahkan adrenal dan fungsi hati.

Kentang, pisang, sayuran berdaun hijau, jeruk, biji-bijian, dan biji bunga

matahari diketahui mengandung banyak kalium.9

4. Higiene Tidur

Pola tidur dapat sangat terganggu dengan penyalahgunaan zat. Bahkan

beberapa orang akan menggunakan obat-obatan untuk tetap terjaga dan

menghindari tidur. Alkoholik memiliki pola tidur yang terganggu dan kadang-

kadang akan memiliki masalah tidur atau akan terbangun di malam hari dan

kemudian minum lebih banyak lagi untuk kembali tidur. Beberapa orang

melakukan penyalahgunaan pil tidur dan ini bisa berbahaya bagi pecandu. Dokter

hanya harus meresepkan obat tidur untuk waktu yang singkat. Tidur malam yang

baik sangat berharga, tetapi jarang di dapatkan di awal pemulihan. Untuk

mendapatkan pola tidur yang alami, tetapi mungkin diperlukan beberapa waktu.

Para pecandu yang dalam pengobatan mungkin akan memiliki beberapa malam

dengan kegelisahan tapi akhirnya tidur itu akan datang. 3

Group meditasi dapat membantu penurunan tingkat kecemasan pecandu dan

meningkatkan tingkat relaksasi untuk tidur malam yang baik. Tidur pada waktu

yang sama setiap hari dan menetapkan jam tidur dapat membantu untuk

mendapatkan pola siklus yang normal. Mandi air hangat sekitar satu jam sebelum

waktu tidur bisa dapat merilekskan dan membantu tidur. Kafein harus dihindari di

malam hari serta makanan yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Membaca, meditasi atau berjalan-jalan santai dapat membantu seseorang untuk

beristirahat dengan baik. Jika tidak bisa tidur, jangan berbaring di tempat tidur

untuk waktu yang lama, bangun dan lakukan sesuatu yang rileks untuk waktu

singkat, kemudian kembali ke tempat tidur. Para pecandu alkohol dan narkoba

16

Page 17: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

mungkin membutuhkan waktu untuk membangun siklus tidur yang normal tanpa

pil, namun pada akhirnya ini akan tercapai.3

VII.KESIMPULAN

Adikzi zat sangat merusak dan dapat menyebabkan berbagai macam

gangguan. Dan manfaat dari pemulihan sangat besar. Tanpa menyikapi

pentingnya gizi, latihan/olahraga, higiene tidur dalam pengobatan, maka

kemungkinan besar penyembuhan akan sulit tercapai. Kebugaran dan nutrisi

sangat penting bagi pecandu dan alkoholik, para pecandu mungkin tidak

menyadari tingkat kerusakan yang telah mereka lakukan, dan ketika mereka dalam

pengobatan, penting untuk mendidik mereka tentang manfaat dari gaya hidup

sehat.

Dengan pendidikan dan penatalaksanaan yang baik, para pecandu

alkohol dan obat-obatan dan akan memiliki harapan hidup yang sehat dan

bahagia, dan mereka belajar bahwa pemulihan adalah hadiah yang benar-benar

besar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Husain AB. Gangguan penggunaan zat. In: Elvira, SD. Hadisukanto, G. Buku

17

Page 18: Adiksi Dan Gaya Hidup Sehat

Ajar Psikiatri. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jakarta : 2010. p.138-65.

2. Sadock B, Sadock V A. Gangguan terkait zat. In:    Sadock B, Sadock V A

Kaplan & Sadock, Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi 2. Penerbit Buku

Kedokteran EGC;Jakarta: 2010. p.86-146

3. Ryan, K.M. (2006). Nutrition and Exercise in a Recovery Milieu. Journal of

Addictive Disorders. Retrieved from http://www.breining.edu.

4. Wade C, Tavris C.Penyalahgunaan obat-obatan dan kecanduan.In : Wade C,

Tavris C.Psikologi (ed.9). Penerbit erlangga: Jakarta; 2007. p.348-55.

5. Maramis WF. Maramis, W.F. Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga Press;

Surabaya:2009.p.323:337.

6. Maslim, Rusdi, ed. Buku Saku PPDGJ III. Bag. Ilmu kedokteran jiwa FK

Unika Atmajaya. Jakarta;2001.

7. Brown RA, Abrantes AM, Read JP, Jakicic J, Strong RD, Oakley JR et.al.

Aerobic Exercise for Alcohol Recovery: Rationale, Program Description, and

Preliminary Findings. Behav Modif. 2009 March; 33(2): 220–249. Published

online 2008 December 16.

8. Woodyard J. Exploring the therapeutic effects of yoga and its ability to

increase quality of life. Int J Yoga. 2011 Jul-Dec; 4(2): 49–54.

doi: 10.4103/0973-6131.85485

9. Miller RP. Nutrition in addiction recovery.Many Hands Sustainability Center.

May 2010. Available in : http://manyhandssustainabilitycenter.org

18