pengaruh gaya hidup sehat, gaya kepemimpinan, dan...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, GAYA KEPEMIMPINAN,
DAN TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINERJA
AUDITOR PEMERINTAH
(Studi empiris pada Auditor Pemerintah di Provinsi Bangka Belitung)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh:
DWI RISKI RAHMADHANTY
11150820000001
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA
1440 H/2019
ii
PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, GAYA KEPEMIMPINAN,
DAN TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINERJA
AUDITOR PEMERINTAH
(Studi empiris pada Auditor Pemerintah di Provinsi Bangka Belitung)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh:
DWI RISKI RAHMADHANTY
11150820000001
Dibawah bimbingan
Pembimbing I
Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP
NIP. 19730615 200501 1 009
Pembimbing II
Wilda Farah, M.Si., Ak., CPA., CA., BKP
NIP. 19830326 200912 2 005
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/2019
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini 06 Mei 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa/i:
1. Nama : Dwi Riski Rahmadhanty
2. NIM : 11150820000001
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Gaya Hidup Sehat, Gaya Kepemimpinan,
dan Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komperhensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta 06 Mei 2019
1. Drs. Abdul Hamid, MBA., Ak., CPA., CA. (___________________)
NIP. 196205021993031003 Penguji I
2. Yusro Rahmah, SE., M.Si (___________________)
NIP. 198005062008012016 Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini 28 Januari 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:
1. Nama : Dwi Riski Rahmadhanty
2. NIM : 11150820000001
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Gaya Hidup Sehat, Gaya Kepemimpinan,
dan Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa di
atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta 08 Januari 2020
1. Fitri Damayanti, SE, M. Si (___________________)
NIP. 198107312006042003 Ketua
2. Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si.,
CA., QIA., BKP., CRMP (___________________)
NIP. 197306152005011009 Sekretaris
3. Dr. Rini, M. Si., Ak., CA (___________________)
NIP. 197603152005012002 Penguji Ahli
v
LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dwi Riski Rahmadhanty
NIM : 11150820000001
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa ide pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan bertanggung jawab atas karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar penyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, September 2019
Dwi Riski Rahmadhanty
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Dwi Riski Rahmadhanty
2. Tempat tanggal lahir : Sungailiat, 19 Januari 1998
3. Alamat : Gg Jati, Jalan Jendral Sudirman No.10
Rt.01 Lingkungan Sidodadi, Kelurahan
Srimenanti, Kec Sungailiat, Kabupaten
Bangka, Provinsi Kep Bangka Belitung
4. Telepon : 082297233232
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SD (2003-2009) : SD Setia Budi
2. SMP (2009-2012) : SMPN 1 Sungailiat
3. SMA (2012-2015) : SMAN 1 Sungailiat
4. S1 (2015-2019) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG
1. Ayah : Syawaludin
2. Ibu : Hayani S.Pd.
3. Posisi : Anak Kedua dari Dua Bersaudara
vii
THE INFLUENCE OF HEALTHY LIFESTYLE, LEADERSHIP
STYLE, AND TIME BUDGET PRESSURE TO PERFORMANCE
OF GOVERNMENT AUDITOR
(Empirical study of Government Auditors in the Province
Bangka Belitung)
ABSTRACT
This study aims to examine the influence of healthy lifestyle, leadership
style, and time budget pressure on the performance of government auditors. This
study uses primary data by distributing questionnaires to government auditors at
8 government institutions in Bangka Belitung Province. Sampling was done using
convenience sampling method. The number of employees who became the sample
in this study was 134 employees. The analytical method used to test the hypothesis
is the multiple regression analysis using IBM SPSS Statistics 25.
The results showed that healthy lifestyle, leadership style, and time budget
pressure has a significant effect on the performance of government auditors.
Keyword : healthy lifestyle, leadership style, time budget pressure,
government auditor performance, multiple regression
analysis.
viii
PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, GAYA KEPEMIMPINAN
DAN TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINERJA
AUDITOR PEMERINTAH
(Studi empiris pada Auditor Pemerintah di Provinsi
Bangka Belitung)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji gaya hidup sehat, gaya
kepemimpinan, dan time budget pressure terhadap kinerja auditor pemerintah.
Penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan menyebarkan kuesioner
kepada auditor pemerintah pada 8 institusi pemerintah yang ada di Provinsi
Bangka Belitung. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
convenience sampling. Jumlah auditor pemerintah yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 134 karyawan. Metode analisis yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah multiple regresion analysis dengan menggunakan
aplikasi IBM SPSS Statistics 25.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup sehat, gaya
kepemimpinan, dan time budget pressure berpengaruh terhadap kinerja auditor
pemerintah.
Kata Kunci : gaya hidup sehat, gaya kepemimpinan, time budget
pressure, kinerja auditor pemerintah, multiple regresion
analysis.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Sehat, Gaya Kepemimpinan dan Time
Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor Pemerintah” dengan lancar.
Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw teladan bagi insan di muka bumi. Penyusunan skripsi ini
diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk memenuhi syarat-syarat
guna meraih gelar Sarjana Akuntansi.
Puji syukur Alhamdulillah penulis hanturkan atas kekuatan Allah Swt
skripsi ini dapat diselesaikan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Hayani S. Pd dan ayah Syawaludin selaku orang tua yang telah menjadi
penyemangat terbesar dan terbaik dalam hidup dan yang telah memberikan
dukungan tiada henti baik berupa moril dan materil kepada penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin., SE., Ak., M.Si., CA., BKP., CRMP dan Ibu Wilda
Farah, M.Si., Ak., CPA., CA., BKP selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah bersedia menjadi pembimbing penulis yang selalu memberikan arahan,
masukan, nasihat, dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi penulis.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
x
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M. Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak, MBA, CA, CPA selaku Dosen UIN
Syarif Hidayatullah dan juga selaku Dosen Pembimbing Akademik saya.
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu, bantuan dan
pelayanan kepada penulis.
8. Kepada Muhammad Ilham selaku orang terdekat yang selalu memberi
semangat dan waktu untuk menyemangati dan menemani penulis
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman semasa kuliah khususnya Adita, Nabila, Jilan, Naifah dan Dewi
yang senantiasa memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini dan kepada Achmad Rifai yang senantiasa membantu dan
menemani dalam proses pengerjaan skripsi ini.
10. Seluruh teman-teman Akuntansi 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
khususnya Akuntansi A yang sudah menjadi salah satu lingkungan yang
mendukung penulis hingga saat ini, semoga kita semua sukses dan diberkahi
dimanapun berada.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, September 2019
Dwi Riski Rahmadhanty
xii
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 15
C. Batasan Masalah ........................................................................................ 16
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 17
E. Tujuan penelitian ....................................................................................... 17
F. Manfaat penelitian ..................................................................................... 18
1. Manfaat Teoretis ................................................................................. 18
2. Manfaat Praktis ................................................................................... 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 19
A. Tinjauan Literatur ...................................................................................... 19
1. Teori Tindakan Beralasan (Reasoned Action Theory)........................ 19
2. Teori Perilaku Terencana (Planned Behavior Theory) ...................... 20
3. Auditor Pemerintah ............................................................................ 23
xiii
4. Gaya Hidup Sehat ............................................................................... 25
5. Gaya Kepemimpinan ........................................................................... 29
6. Time Budget Pressure ......................................................................... 32
7. Kinerja Auditor ................................................................................... 34
B. Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................... 39
C. Perumusan Hipotesis .................................................................................. 44
1. Pengaruh Gaya Hidup Sehat terhadap Kinerja Auditor ...................... 44
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor ................. 44
3. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor ................ 45
D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 47
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 48
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 48
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 48
1. Populasi dan Sampel ........................................................................... 48
2. Metode Pengambilan Sampel .............................................................. 48
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 49
1. Penelitian Pustaka ............................................................................... 49
2. Penelitian Lapangan ............................................................................ 49
D. Operasional Variabel Penelitian................................................................. 50
1. Gaya Hidup Sehat (X1) ....................................................................... 50
2. Gaya Kepemimpinan (X2) .................................................................. 50
3. Time Budget Pressure (X3) ................................................................. 51
4. Kinerja Auditor (Y) ............................................................................. 51
E. Metode Analisis Data ................................................................................. 56
1. Statistik Deskriptif .............................................................................. 56
2. Uji Kualitas Data ................................................................................. 56
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 57
4. Uji Hipotesis ....................................................................................... 59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 63
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 63
1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 63
2. Karakteristik Responden .................................................................... 64
xiv
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 67
1. Statistik Deskriptif .............................................................................. 67
2. Hasil Uji Kualitas Data ....................................................................... 69
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 72
4. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 75
C. Pembahasan ................................................................................................ 79
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 83
A. Kesimpulan ................................................................................................ 83
B. Implikasi .................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 85
LAMPIRAN .......................................................................................................... 88
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ................................................ 39
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian .................................................. 53
Tabel 4.1 Daftar Nama Institusi .................................................................. 62
Tabel 4.2 Karakteristik Data Kuesioner ...................................................... 62
Tabel 4.3 Daftar Kuisioner yang Kembali .................................................. 63
Tabel 4.4 Deskriptif Responden .................................................................. 64
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ....................................................................... 66
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor .............................. 67
Tabel 4.7 Hasil Uji Variabel Gaya Hidup Sehat ......................................... 68
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan ..................... 69
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Time Budget Pressure .................... 69
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 70
Tabel 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...................................... 71
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas........................................................... 71
Tabel 4.13 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ................................ 73
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik f ...................................................................... 74
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t ...................................................................... 75
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Theory of Planned Behavior ........................................................... 20
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 47
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 72
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I SURAT PENELITIAN SKRIPSI ...................................................... 89
LAMPIRAN II SURAT KETERANGAN .................................................................. 98
LAMPIRAN III KUESIONER PENELITIAN .......................................................... 107
LAMPIRAN IV IDENTITAS DAN JAWABAN RESPONDEN .............................. 115
LAMPIRAN V OUTPUT HASIL PENGUJIAN DATA.......................................... 145
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja merupakan tujuan yang harus dicapai dengan baik oleh setiap
individu, pada setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Kinerja perlu dicapai
oleh setiap level, untuk para pegawai, para atasan, pegawai swasta hingga
pegawai pemerintahan. Individu dapat dikatakan berkinerja dengan baik
apabila individu tersebut dapat mencapai tujuan pekerjaan atau tujuan dari
organisasi tempatnya bekerja. Kondisi kinerja yang kondusif dapat
mempengaruhi kinerja dan hasil kerja auditor sehingga dapat berdampak
terhadap kepercayaan masyarakat kepada auditor sebagai pihak yang
independen dalam pengauditan laporan keuangan (Fanani, 2007 dalam
Merawati & Prayati, 2017).
Kinerja auditor menjadi landasan yang sangat penting yang akan
berdampak kepada kinerja pemerintahan. Auditor pemerintah memegang
peran penting untuk dapat mengawasi dan menilai apakah dana dan uang dari
negara telah di pergunakan dan di kelola dengan baik oleh pihak-pihak
tertentu demi kesejahteraan masyarakat. Auditor pemerintah menjadi salah
satu mata-mata perwakilan dari masyarakat untuk dapat memantau dan
mengkontrol penggunaan uang negara yang sebagian besar bersumber dari
pajak yang dipungut dari masyarakat dan diharapkan dapat di pergunakan
dan dirasakan manfaat nya oleh masyarakat pula.
2
Auditor mampu dikatakan professional dapat dilihat dari kinerja yang
dilakukannya dalam menjalankan perintah atasan yang sesuai dengan tujuan
organisasi dan sesuai dengan kode etik auditor.Tuntutan masyarakat yang
menginginkan transparansi keuangan pemerintah menjadi tanggung jawab
auditor pemerintah, masyarakat sebagai penilai kinerja pemerintah
menginginkan adanya sistem pengendalian intern dan fungsi pengawasan
pemerintah yang baik agar pelaksanaan kegiatan menjadi terarah dan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan (Widhi & Setyawati, 2015).
Pasal 1 ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia menyatakan bahwa
setiap anggota harus mempertahankan integritas, objektivitas dan
independensi dalam melaksanakan tugasnya. Seorang auditor yang
mempertahankan integritas, akan bertindak jujur dan tegas dalam
mempertimbangkan fakta, terlepas dari kepentingan pribadi. Auditor yang
mempertahankan objektivitas, akan bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan
dan permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya. Auditor yang
menegakkan independensinya, tidak akan terpengaruh dan tidak dipengaruhi
oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pemeriksaan. Di samping
itu dengan adanya kode etik, masyarakat akan dapat menilai sejauh mana
seorang auditor telah bekerja sesuai dengan standar-standar etika yang telah
ditetapkan oleh profesinya (Trisnaningsih, 2007).
Sedangkan kode etik Akuntan Publik menurut IAPI pada SEKSI
100.5 tentang Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntan Publik menyatakan bahwa
setiap Akuntan Publik atau CPA harus mematuhi prinsip dasar etika profesi
3
sebagaimana yang tertera. Akuntan Publik harus berintegritas, yakni bersikap
tegas dan jujur dalam semua hubungan professional dan hubungan bisnis.
Akuntan Publik harus memiliki objektivitas, dengan tidak membiarkan bias
benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain
yang dapat mempengaruhi pertimbangan professional atau pertimbangan
bisnisnya. Memiliki Kompetensi Profesional atau Sikap Cermat Kehati-
hatian dengan bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan metode
pelaksanaan pekerjaan dan standar professional yang berlaku. Kerahasiaan
dengan auditor menjaga rahasia informasi yang diperoleh kepada pihak lain.
Auditor juga harus memiliki Perilaku Profesional dengan mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan menghindari perilaku yang dapat
mengurangi kepercaan kepada profesi.
Menurut UU No 15 Tahun 2004, audit sektor pemerintah terdiri atas
pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan
tertentu. Auditor Pemerintah memegang peran yang sangat penting untuk
kelangsungan jalannya pemerintahan di Indonesia. Kinerja Audior
Pemerintah yang baik maka akan membantu pemerintahan Indonesia menjadi
lebih baik lagi. Sebaliknya apabila kinerja Auditor Pemerintah menurun
maka akan berdampak buruk terhadap kinerja pemerintahan.
Kinerja auditor dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal
dari dalam (internal) dan juga yang berasal dari luar (eksternal). Faktor
internal ini berasal dari dalam diri pribadi auditor, yakni seperti gaya hidup
yang dijalankan oleh auditor itu sendiri. Gaya hidup yang seharusnya di
miliki oleh auditor adalah gaya hidup yang sehat, dengan pola makan yang
4
baik, pola tidur yang teratur, dan fikiran yang tidak terlalu stress. Sedangkan
faktor eksternal berasal dari luar diri auditor atau dapat berasal dari
lingkungan hidup auditor, yakni seperti gaya kepemimpinan di institusi
tempat bekerja, tekanan anggaran waktu dalam bekerja dan lain sebagainya.
Salah satu faktor yang tergolong internal yang bisa mempengaruhi
kinerja auditor adalah gaya hidup sehat atau healthy lifestyle yang dijalankan
para anggota Auditor Pemerintah. Sehat yang didefinisikan oleh Organisasi
Kesehatan Sedunia (WHO) adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan
jasmani, rohani, sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat, dan
kelemahan. Sehat secara fisik dimaksudkan adalah individu tersebut tidak
memiliki gangguan kesehatan apapun pada tubuhnya secara medis. Sehat
secara mental/psikis adalah individu memiliki pikiran emosional dan spiritual
yang sehat dan normal. Sehat ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (Obella & Adliyani, 2015).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 arti
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Sehat sempurna menurut Giriwijoyo (2009) dalam (Kusmaedi,
2012) yaitu suatu keadaan tingkat sehat yang paling tinggi dan sangat sulit
untuk dicapai oleh orang pada umumnya.
Dalam setiap hal di dunia, termasuk kesehatan, pasti memiliki
maslah-masalah tertentu. Tidak selamanya masalah kesehatan merupakan
masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan
5
yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, sosial budaya,
perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan
masyarakat yang disebut sebagai psychosocio somatic health well being,
merupakan hasil dari empat faktor yaitu environment atau lingkungan,
behaviour atau perilaku, antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan
ecological balance. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi,
distribusi penduduk, dan sebagainya, Health care service berupa program
kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Dari
empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang
paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2003
dalam Obella & Adliyani, 2015).
Gaya hidup sehat adalah suatu cara atau metode bertindak atau
berpenampilan yang diatur oleh standar kesehatan tertentu. Standar kesehatan
ini meliputi makan dan minum, kerja (termasuk belajar) dan istirahat,
olahraga atau latihan, hubungan sosial, keseimbangan emosi atau mental,
spiritual, okupasional dan sesuai dengan norma-norma sosial budaya daerah
atau nasional (Kusmaedi, 2012).
Menjalankan gaya hidup sehat diharapkan dapat membuat kinerja
auditor pemerintah menjadi semakin baik. Betapa pentingnya menjalankan
gaya hidup sehat mengingat banyak sekali dampak buruk penyakit-penyakit
yang akan timbul dari gaya atau pola hidup yang tidak sehat. Gaya hidup
yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terkena berbagai macam
penyakit, mulai dari penyakit dalam hingga penyakit mental (Kusmaedi,
2012).
6
Faktor gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit
tergolong beragam. Anda yang gemar mengonsumsi makanan tidak sehat,
malas bergerak atau berolahraga, dan memiliki kebiasaan yang mengganggu
kesehatan seperti merokok dan minum minuman beralkohol, lebih berisiko
untuk terkena penyakit. Hal itu diungkapkan dr T Bahdar Johan Sp PD, pada
even Healty Talk di rangkaian Corporate Halal Bihalal Hotel Santika
Premiere Bintaro. Ia menuturkan beberapa penyakit yang sering terjadi akibat
gaya hidup yang buruk antara lain adalah: diabetes, osteoporosis, kanker,
jantung, gagal ginjal, stroke, hipertensi, obesitas, fatty liver, skizofrenia, dan
HIVAIDS (www.suara.com).
WHO menyatakan bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan
penyebab kematian terbesar di dunia. Pada tahun 2008, lebih dari 36 juta
orang meninggal dunia akibat PTM, meliputi penyakit kardiovaskular (48%),
kanker (21%), penyakit respiratori kronis (12%), dan diabetes (12%).
Sembilan juta lebih kematian yang terjadi sebelum usia 60 tahun seharusnya
dapat dicegah. Di negara berkembang, kematian dini PTM terjadi pada 22%
laki-laki dan 35% perempuan. Di Indonesia, PTM diperkirakan berkontribusi
64% terhadap penyebab kematian yang indentik dengan pola yang terjadi di
dunia, sekitar 30% kematian disebabkan penyakit kardiovaskular, 13%
karena kanker 7% penyakit respiratori dan 3% diabetes (Prabandari, 2013).
Sedangkan di Indonesia, merokok sebagai salah satu ciri pola hidup
yang buruk dapat menjadi salah satu penyebab kematian. Kajian Badan
Litbangkes tahun 2015 menunjukkan, Indonesia menyumbang lebih dari
230.000 kematian akibat konsumsi produk tembakau setiap tahunnya. Data
7
Globocan 2018 menunjukkan dari total kematian akibat kanker di Indonesia,
kanker paru menempati urutan pertama penyebab kematian yaitu sebesar 12,6
persen. Sementara, berdasarkan data Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
87 persen kasus kanker paru berhubungan dengan merokok. Dalam berbagai
riset, diketahui bahwa faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) utama
yang bisa dicegah bersama adalah perilaku buruk merokok. Menteri
Kesehatan Nita F Moloek, Rokok merupakan faktor risiko penyakit yang
memberikan kontribusi paling besar dibanding faktor risiko lainnya. Seorang
perokok mempunyai risiko 2 sampai 4 kali lipat untuk terserang penyakit
jantung koroner dan memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit
kanker paru dan PTM lainnya
(lifestyle.bisnis.com/read/20190711/106/1122977/setahun-kematian-karena-
konsumsi-rokok-di-indonesia-lebih-dari-230.000).
Pada dasarnya resiko penyakit-penyakit PTM yang terjadi ini dapat
dihindari dengan menjalankan gaya hidup sehat dengan contoh yang
dikemukakan Dr Andika Widyatama dari tim klikdokter sebagai berikut:
1. Kurangi konsumsi nasi
2. Cukup minum air putih
3. Olahraga untuk kebugaran
4. Istirahat yang cukup dan me-time untuk mengelola stress
5. Vaksinasi sesuai anjuran
6. Mengonsumsi suplemen
7. Penggunaan losion untuk kesehatan kulit
8
Auditor memiliki kecenderungan untuk mengabaikan gaya hidup
sehat ini, padahal gaya hidup sehat memegang peranan yang sangat penting
bagi hidup mereka. Salah satu faktor pola atau gaya hidup yang kurang baik
ini adalah ketika para auditor mendapati kondisi dimana mereka harus
menyelesaikan tugas yang sudah harus di kumpulkan atau menghadapi date
line maka mereka cenderung akan mengabaikan pola tidur, bahkan pola
makan mereka. Bahkan mungkin akan berdampak kepada stres yang akan
timbul. Padahal seharusnya auditor menjalankan gaya hidup sehat untuk
mendukung kinerja mereka agar menjadi lebih baik lagi. Pendapat ini
didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jones, Norman, &
Wier, 2010) yang menunjukkan hasil bahwa gaya hidup sehat (healthy
lifestyle) mempengaruhi kinerja. Namun penelitian yang dihasilkan oleh
(Merawati & Prayati, 2017) menunjukkan hasil yang sebaliknya, bahwa gaya
hidup sehat tidak berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
Gaya kepemimpinan juga dapat mempengaruhi kinerja. Gaya
kepemimpinan merupakan suatu cara seorang atasan untuk mempengaruhi
orang lain atau bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut
bersedia melakukan kehendak atasan untuk mencapai tujuan organisasi
meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi (Luthans,
2002:575 dalam Widhi & Setyawati, 2015). Kreitner dan Kinichi (2005)
dalam (Marganingsih & Martani, 2010) mengemukakan gaya kepemimpinan
dalam dua dimensi yaitu gaya kepemimpinan konsiderasi dan struktur
inisiatif. Seorang pemimpin yang memiliki gaya konsiderasi akan
menciptakan hubungan dekat dengan bawahan, rasa saling percaya,
9
kekeluargaan, menghargai gagasan bawahannya, dan membangun
komunikasi yang baik dengan bawahannya. Sedangkan, seorang pemimpin
yang memiliki gaya kepemimpinan struktur inisiatif akan mengorganisasikan
hubungan dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran
komunikasi yang jelas, dan menjelaskan cara mengerjakan tugas yang benar.
Oleh karena itu, kombinasi kedua gaya tersebut akan mempengaruhi sikap
dan perilaku individu agar dapat menjalankan kewajiban mereka dalam
bekerja yang nantinya dapat berdampak untuk meningkatkan kinerja mereka.
Pemimpin yang baik harus peka terhadap perubahan, mampu
menganalisa apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan baik internal dan
eksternal organisasinya, sehingga mampu memecahkan masalah yang
dihadapi, dan lebih meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja organisasi.
Penelitian akuntansi tentang gaya kepemimpinan terhadap kinerja pada
perusahaan sudah sering dilakukan, tetapi masih jarang sekali dilakukan
penelitian pada yang bukan perusahaan, seperti pada pemerintahan dengan
responden auditor pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan adanya kasus-kasus
pada berapa perusahaan yang ditemukan disebabkan oleh kepemimpinan para
pemimpinnya. Berikut adalah beberapa kasus perusahaan yang diakibatkan
oleh kepemimpinan yang kurang baik:
1. Brian Dunn, CEO Best Buy yang semasa kepemimpinannya perusahaan
mengalami penurunan harga saham, kehilangan pangsa pasar akibat kalah
dengan kompetitor yang lebih gesit, dan kegemarannya untuk melakukan
pembelian saham kembali (buyback) yang menimbulkan biaya bagi
perusahaan hingga US$ 6,4 miliar.
10
2. Aubrey McClendon, CEO Chesapeake Energy (CHK) yang tampaknya
memiliki kesulitan memisahkan keuangan perusahaan dengan
keuangannya sendiri. Menurut Reuters, McClendon meminjam sebanyak
US$ 1,1 miliar selama tiga tahun. Pinjaman yang dirahasiakan ini
dilakukan di ribuan perusahaan yang dimilikinya. Dia juga membawa lari
dana hedge fund migas senilai US$ 200 juta.
3. Andrea Jung, CEO Avon (AVP) dibawah kepemimpinan Andrea Jung
sejak 2004, nilai pasar perusahaan telah jatuh dari US$ 21 miliar menjadi
US$ 6 miliar. Dan perusahaan telah menghabiskan biaya hukum senilai
US$ 300 juta terkait tuduhan kepada Jung. Ia dinilai melakukan
pelanggaran Undang-Undang Foreign Corrupt Practices, yang melarang
penyuapan pejabat asing.
4. Mark Pincus, CEO Zynga (ZNGA) Saham Zynga turun 75 persen
sepanjang tahun ini karena perusahaan kehilangan bakat pemimpinnya.
Dia membuat beberapa kesalahan, termasuk membiarkan perusahaannya
masuk ke Facebook (FB), sehingga Zynga begitu menggantungkan
sebagian besar pendapatannya dari sini.
5. Rodrigo Rato, pimpinan Bankia Spanyol Ia mengundurkan diri sebagai
Ketua lembaga pemberi pinjaman Spanyol, Bankia (BKIA) pada bulan
Juli. Rato adalah salah satu mantan Menteri Keuangan Spanyol dan
mantan Managing Director IMF. Dia sedang diselidiki untuk kasus
penipuan, penetapan harga, dan penggelapan sehubungan dengan
runtuhnya Bankia dan bailout oleh pemerintah Spanyol
(www.liputan6.com).
11
Sedangkan di Indonesia kasus gaya kepemimpinan terjadi pada salah
satu Maskapai Penerbangan terbesar yaitu Garuda. Direktur Utama Garuda
yakni I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara diberhentikan
terkait kasus dugaan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda
Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo pada 5 Desember 2019. Selain
terkait kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan seped Brompton ini
tercatat telah terjadi beberapa skadal kasus Garuda Indonesia yakni pada
Agustus 2019, Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar
ditahan KPK terkait dugaan pencucian uang dan suap terkait pengadaan suku
cadang pesawat. April 2019, Dua komisaris PT Garuda Indonesia menolak
menandatangani laporan keuangan perusahaan yang mengindikasikan
perusahaan mencetak laba karena menduga ada rekayasa. Audit beberapa
otoritas keuangan negara berujung sanksi dan denda bagi PT Garuda Indonesia.
November 2019, Akuisisi PT Garuda Indonesia, melalui anak usaha Citilink,
terhadap Sriwijaya Air pada November 2018 berujung kisruh dan
menyebabkan kedua maskapai memutuskan 'berpisah'. Lalu yang terakhir
terkait penyelundupan motor Harley Davidson, Menteri BUMN Erick Thohir
memecat Direktur Utama Garuda. Karena skandal ini negara merugi senilai Rp
1,5 miliar (www.bbc.com/indonesia/indonesia-50689915).
Beberapa kasus diatas membuktikan bahwa benar telah terjadi gaya
kepemimpinan yang kurang baik di perusahaan yang menyebabkan kinerja
karyawan bahkan hingga kinerja perusahaan itu sendiri menjadi buruk. Hal
tersebut juga membuktikan bahwa gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja
pada perusahaan. Atas dasar tersebut peneilitian yang akan dilakukan peneliti
12
pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan juga
benar memiliki pengaruh terhadap kinerja pada pemerintahan, khususnya pada
auditor pemerintah.
Cara pemimpin mengatur dan mengarahkan para karyawan atau
bawahannya memegang fungsi penting untuk bisa mengukur dan menentukan
apakah tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai dengan tepat dan baik.
Jika pemimpin dapat mengarahkan dan mengatur para bawahannya agar
menjalankan tujuan manajemen dengan baik dan teratur, maka kinerja
manejemen dan para karyawan pun seharusnya meningkat. Karena dorongan
dari pemimpin seharusnya memberikan angin segar kepada pegawai untuk
kerja lebih semangat lagi. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Merawati & Prayati, 2017) yang menunjukkan hasil bahwa
gaya kepemimpinan berpengaruh postif terhadap kinerja auditor. Berbanding
terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh (Widhi & Setyawati, 2015)
yang tidak menemukan hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja
auditor, yang dengan kata lain, gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap
kinerja auditor.
Selain variabel gaya hidup sehat dan gaya kepemimpinan, time budget
pressure juga merupakan faktor yang dapat menjadi penentu tingkat kinerja
auditor. Setiap pekerjaan pasti di tuntut untuk mengerjakan tugasnya dengan
efektif, efisien dan ekonomis. Begitu pula dengan auditor khususnya pada
kasus ini adalah auditor pemerintah, mereka di tuntut untuk melakukan
pekerjaannya secara efektif dalam pengerjaan, efisien dalam waktu dan
ekonomis dengan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya.
13
Time budget pressure membuat auditor menyelesaikan tahapan-tahapan
audit secara efektif dan efisien sesuai waktu yang sudah di anggarkan dan di
tetapkan sebelumnya sehingga juga akan berdampak pada ekonomisasi biaya
yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain, semakin efektif, efisien dan
ekonomis auditor dalam bekerja maka akan semakin baik kinerja auditor
tersebut.
Time budget pressure tidak selalu berdampak baik bagi auditor.
Sebaliknya, time budget pressure dapat menyebabkan perilaku menyimpang
dari seorang auditor, karena auditor cenderung tertekan dalam melakukan
tugasnya. Dampak negatif yang ditimbulkan dari time budget pressure adalah
auditor sengaja untuk menghilangkan beberapa tahapan audit karena alasan
keterbatasan waktu, sehingga akan menurunkan kualitas audit (Anggreni &
Rasmini, 2017). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anggreni &
Rasmini, 2017 menunjukan bahwa variabel time budget pressure berpengaruh
negatif terhadap kinerja auditor. Keadaan ini menggambarkan bahwa semakin
tinggi time budget pressure, maka kinerja auditor cenderung semakin rendah.
Peneliti lain yang bernama Pamudi & Badera, 2017 yang meneliti hal yang
sama pun menghasilkan hasil yang mendukung penelitian yang di lakukan oleh
Wayan dan Anggraeni yaitu time budget pressure memiliki pengaruh negatif
terhadap kinerja auditor internal pada PT. Nindya Karya Persero Regional IV
Provinsi Bali. Begitu pun dengan penelitian yang dilakukan oleh Lautania,
2011 yang menunjukkan hasil bahwa time budget pressure berpengaruh
terhadap kinerja auditor. Lautania pada penelitiannya tersebut pun
menyarankan untuk untuk membuat anggaran yang tepat sesuai dengan batas
14
waktu audit yang ditentukan oleh klien agar menghindari dampak negatif time
budget pressure. Meskipun beberapa peneliti menghasilkan hasil negatif,
namun ada peneliti yang hasilnya sebaliknya atau positif, salah satunya adalah
Marganingsih & Martani, 2010 yang memberikan bukti bahwa tekanan
anggaran waktu berpengaruh positif pada kinerja auditor. Artinya, semakin
auditor mengalami keterbatasan anggaran waktu, maka seharusnya kinerjanya
menjadi semakin baik.
Dengan adanya tantangan baik eksternal yang merupakan gaya
kepemimpinan dan time budget pressure dan internal yang merupakan gaya
hidup sehat ini. Peneliti tertarik untuk mengetahui apakah tantangan eksternal
dan internal ini juga berpengaruh terhadap objek yang akan diteliti didalam
penelitian ini, yaitu auditor pemerintah.
Acuan penulis dalam penelelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh Luh Komang Merawati dan Ni Putu Intan Dewi Prayati yang meneliti
Healthy Lifestyle, Role Stressor dan Gaya Kepemimpinan: Studi Empris
Kinerja Auditor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gaya
hidup sehat, stressor peran dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel gaya hidup sehat, ambiguitas
peran dan overload peran tidak mempengaruhi kinerja auditor, sedangkan
variabel konflik peran berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor dan gaya
kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja auditor dalam kantor
BPKP dan Perwakilan BPK Provinsi Bali. Perbedaan antara penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya (Merawati & Prayati, 2017) adalah:
15
1. Variabel yang digunakan pada penelitian sebelumnya healthy lifestlye, role
stressor dan gaya kepemimpinan sebagai variabel independen dan kinerja
auditor sebagai variabel dependen. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti
menggunakan variabel gaya hidup sehat (healthy lifestyle), gaya
kepemimpinan dan time budget pressure sebagai variabel independen,
kinerja auditor sebagai variabel dependen.
2. Objek pada penelitian sebelumnya adalah BPK perwakilan Provinsi Bali,
sedangkan penelitian ini adalah Auditor Pemerintah pada Provinsi Bangka
Belitung.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Sehat, Gaya
Kepemimpinan dan Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah (Studi empiris pada Auditor Pemerintah di Provinsi Bangka
Belitung)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat indikasi pola hidup yang dijalani individu khususnya Auditor
Pemerintah di Bangka Belitung mempengaruhi kinerja yang mereka
hasilkan.
2. Terdapat indikasi hubungan antara atasan dan pegawai khususnya pada
Auditor Pemerintah di Bangka Belitung mempengaruhi kinerja yang
mereka hasilkan.
16
3. Terdapat indikasi time budget pressure yang dijalani individu khususnya
pada Auditor Pemerintah di Bangka Belitung mempengaruhi kinerja yang
mereka hasilkan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka pembatasan masalah yang
hendak di teliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meneliti pengaruh gaya hidup sehat, gaya kepemimpinan dan time budget
pressure terhadap kinerja Auditor Pemerintah di Provinsi Bangka
Belitung.
Dari sekian banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
Auditor Pemerintah, disini peneliti hanya menguji gaya hidup sehat, gaya
kepemimpinan dan time budget pressure. Gaya hidup sehat (healthy
lifestyle) adalah bagaimana auditor menjalankan gaya hidupnya. Apakah
auditor menjalankan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi,
berolah raga, jam tidur cukup, tidak stress yang diasumsikan dapat
membantu menaikan kualitas kinerjanya. Gaya kepemimpinan berkaitan
dengan hubungan dan gaya atau cara seorang atasan memimpin para
pegawainya, apakah atasan sudah dapat memotivasi pegawainya agar
bekerja lebih baik lagi. Time budget pressure bermakna bahwa tekanan
waktu dan kerja dapat mempengaruhi maksimal atau tidaknya kinerja dari
auditor itu sendiri.
2. Pada Auditor Pemerintah pada Provinsi Bangka Belitung.
17
Peneliti hanya akan melakukan penelitian pada Auditor
Pemerintah yang bekerja di Provinsi Bangka Belitung saja.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Gaya hidup sehat berpengaruh terhadap kinerja Auditor
Pemerintah?
2. Apakah Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja Auditor
Pemerintah?
3. Apakah Time Budget Pressure berpengaruh terhadap kinerja Auditor
Pemerintah?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris terhadap
hal-hal tersebut diatas, antara lain:
1. Menguji dan mengetahui besarnya pengaruh Gaya Hidup Sehat
berpengaruh terhadap kinerja Auditor Pemerintah.
2. Menguji dan mengetahui besarnya pengaruh Gaya Kepemimpinan
berpengaruh terhadap kinerja Auditor Pemerintah.
3. Menguji dan mengetahui besarnya pengaruh Time Budget Pressure
berpengaruh terhadap kinerja Auditor Pemerintah.
18
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu
akuntansi. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan
referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian yang akan
dilakukan selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pihak Pemerintah
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan bagi Auditor Pemerintah agar dapat lebih meningkatkan
kinerja dan pelayanan mereka dalam melaksanakan tugas dengan
lebih memberikan faktor-faktor pendukung guna mendukung kinerja
mereka yakni seperti menjalankan gaya hidup sehat, menumbuhkan
keselarasan atara atasan dengan pegawai dan mengatur penggunaan
waktu dalam bekerja.
b. Bagi Pihak Masyarakat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi
perbandingan baik untuk melakukan riset selanjutnya yang berkaitan
dengan Pengaruh Gaya Hidup Sehat, Gaya Kepemimpinan dan Time
Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. Dan
penelitian ini juga diharapkan dapat membantu memberikan informasi
mengenai Pengaruh Gaya Hidup Sehat, Gaya Kepemimpinan dan
Time Budget Pressure Terhadap Kinerja selain Auditor.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Tindakan Beralasan (Reasoned Action Theory)
Teori tindakan beralasan (Reasoned Action Theory) dapat
dijelaskan secara singkat sebagai berikut. Penyebab perilaku paling
proksimal adalah niat perilaku (apa yang ingin dilakukan atau tidak
dilakukan). Niat perilaku, pada gilirannya, ditentukan oleh sikap (evaluasi
seseorang terhadap perilaku) dan norma subyektif (evaluasi seseorang
terhadap apa yang menurut orang lain penting yang harus dilakukan), yang
keduanya mungkin merupakan penentu paling penting dari perilaku
tertentu (Ajzen & Fishbein, 1980; Fishbein, 1980; Fisbein & Ajzen, 1975
dalam Trafimow, 2015).
Biasanya, ini diungkapkan secara empiris oleh bobot beta yang
diperoleh dari analisis regresi berganda, di mana niat perilaku
dikembalikan ke sikap dan norma subyektif. Jika hasilnya adalah sikap
yang lebih besar daripada berat badan norma beta subyektif, perilaku
dianggap lebih di bawah sikap daripada kontrol normatif, tetapi jika
kebalikannya benar, maka perilaku dianggap lebih di bawah normatif
daripada kontrol sikap. Dalam kedua kasus, maka, diinginkan untuk
mengetahui apa yang menentukan perilaku atau norma subyektif, masing-
masing, jika seorang peneliti ingin mempengaruhi perilaku.
20
Sikap ditentukan oleh keyakinan perilaku (keyakinan tentang
kemungkinan berbagai konsekuensi) dan evaluasi seberapa baik atau
buruknya jika konsekuensi itu terjadi. Norma subyektif ditentukan oleh
keyakinan tentang apa yang menurut orang lain penting dan harus
dilakukan dan seberapa besar seseorang termotivasi untuk mematuhi orang
lain yang penting itu. Baik sikap dan norma subyektif diasumsikan
ditentukan oleh proses sumatif. Dengan demikian, untuk membentuk suatu
sikap, orang diasumsikan menjumlahkan produk evaluasi-kepercayaan
perilaku (attitude = ∑biei), sedangkan untuk membentuk norma subyektif,
orang diasumsikan jumlah keyakinan normatif-motivasi untuk mematuhi
produk (subjective norm = ∑nimi ) (Ajzen & Fishbein, 1980; Fishbein,
1980; Fisbein & Ajzen, 1975 dalam Trafimow, 2015).
2. Teori Perilaku Terencana (Planned Behavior Theory)
Teori perilaku terencana (Planned Behavior Theory) oleh Ajzen &
Fishbein, 1980; Fishbein & Ajzen, 1975 dibuat perlu oleh keterbatasan
model asli dalam berurusan dengan perilaku di mana orang memiliki
kontrol atas kehendak yang tidak lengkap. Gambar 2.1 menggambarkan
teori dalam bentuk diagram struktural.
Gambar 2. 1 Theory of Planned Behavior
Sumber : (Azen, 1991)
21
Untuk kemudahan presentasi, kemungkinan efek umpan balik
perilaku pada variabel anteseden tidak ditampilkan. Seperti dalam teori
asli tindakan beralasan, faktor sentral dalam teori perilaku terencana
adalah niat individu untuk melakukan perilaku yang diberikan. Niat
diasumsikan untuk menangkap faktor motivasi yang mempengaruhi
perilaku; mereka adalah indikasi tentang seberapa keras orang mau
mencoba, seberapa banyak upaya yang mereka rencanakan untuk lakukan,
untuk melakukan perilaku tersebut.
Sebagai aturan umum, semakin kuat niat untuk terlibat dalam
perilaku, semakin besar kinerjanya. Namun, harus jelas bahwa niat
perilaku dapat mengikat ekspresi dalam perilaku hanya jika perilaku
tersebut di bawah kendali kehendak, yaitu jika orang tersebut dapat
memutuskan sesuka hati untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku
tersebut. Meskipun beberapa perilaku mungkin memenuhi persyaratan ini
dengan cukup baik, kinerja sebagian besar tergantung setidaknya sampai
taraf tertentu pada faktor-faktor non-motivasi seperti ketersediaan peluang
dan sumber daya yang diperlukan (Ajzen, 1985 dalam Azen, 1991). Secara
kolektif, faktor-faktor ini mewakili kontrol aktual orang atas perilaku
tersebut. Sejauh seseorang memiliki peluang dan sumber daya yang
diperlukan, dan berniat untuk melakukan perilaku tersebut, ia harus
berhasil melakukannya.
Asumsi biasanya dibuat bahwa motivasi dan kemampuan
berinteraksi dalam pengaruhnya terhadap pencapaian perilaku. Dengan
demikian, niat akan diharapkan untuk mempengaruhi kinerja sejauh bahwa
22
orang tersebut memiliki kontrol perilaku, dan kinerja harus meningkat
dengan kontrol perilaku ke arah yang orang termotivasi untuk mencoba.
Theory of planned behavior (teori perilaku terencana) merupakan
pengembangan dari teori sebelumnya yaitu theory of reasoned action
(teori tindakan beralasan) yang dikemukakan oleh Icek Ajzen dan Martin
Fishbein. Dalam theory of reasoned action (teori tindakan beralasan),
dimana teori ini merupakan teori yang digunakan untuk memperkirakan
tingkah laku seseorang. Dalam theory of reasoned action (teori tindakan
beralasan) memiliki dua prediksi utama dalam menilai niat seseorang
untuk berperilaku, yaitu attitude toward the behavior dan subjective norm
(Ajzen, 1991 dalam Wikamorys & Rochmach, 2017). Dalam Theory of
planned behavior (teori perilaku terencana) menerangkan bahwa perilaku
seseorang akan muncul karena adanya niat untuk berperilaku.
Theory of planned behavior dikhususkan pada perilaku spesifik
seseorang dan untuk semua perilaku secara umum Niat seseorang untuk
berperilaku dapat di prediksi oleh tiga hal yaitu sikap terhadap perilaku
(attitude toward the behavior), norma subyektif (subjective norm), dan
persepsi pengendalian diri (perceived behavioral control). Attitude toward
the behavior merupakan keseluruhan evaluasi seseorang mengenai positif
atau negatifnya untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Subjective
norm merupakan kepercayaan seseorang mengenai tuntutan dari orang lain
yang dianggap penting baginya untuk bersedia menampilkan atau tidak
menampilkan suatu perilaku tertentu sesuai dengan tuntutan. Perceived
behavioral control adalah persepsi seseorang tentang kemampuannya
23
untuk menampilkan suatu perilaku tertentu (Ajzen, 1991 dalam
Wikamorys & Rochmach, 2017).
Dalam Theory of Planned Behaviour (TPB) menjelaskan bahwa
sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan persepsi pengendalian diri
akan memunculkan sebuah niat untuk melakukan perilaku. Actual
Behavioral Control (Kontrol perilaku nyata) akan terjadi apabila seseorang
ingin melakukan niat yang dimiliki. Contohnya adalah sikap seorang
terhadap intuisi, terhadap orang lain, atau terhadap suatu objek.
3. Auditor Pemerintah
Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas
keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia, auditor
pemerintah dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1) Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai perwujudan dari Pasal 23E
ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi Untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara diadakan satu badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan
mandiri ayat (2) Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan kewenangannya.
Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk
kepada pemerintah, sehingga diharapkan dapat bersikap
independen.
24
2) Auditor Internal Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat
Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) atau dikenal dengan
istilah lain Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang
sistem pengendalian intern pemerintah, pelaksanaan pengendalian
intern dilaksanakan oleh Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP), yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Inspektorat Jendral, Inspektorat Provinsi, dan Inspektorat
Kota.
b. Auditor Intern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan
dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan
tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen
perusahaan tempat dimana ia bekerja.
c. Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan fungsi
pengauditan atas laporan keuanganyang diterbitkan oleh perusahaan.
Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan
yang go public, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan
kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.
Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan
Publik (KAP) (inspektoratdaerah.bulelengkab.go.id).
Terdapat perbedaan fungsi antara auditor internal pemerintah yakni
BPKP dengan auditor eksternal pemerintah yakni BPK. Auditor internal
yakni BPKP berfungsi sebagai „menilai kualitas‟ (quality assurance) yang
membantu pemerintahan dalam penyelenggaraan menajemen
25
pemerintahan untuk menjamin tercapainya efisiensi dan efektivitas serta
memenuhi syarat kehematan. Sedangkan auditor eksternal yakni BPK
menyandang fungsi atestasi terhadap akuntabilitas pemerintah, artinya
memberikan pendapat terhadap kelayakan suatu pertanggungjawaban
pemerintah (attestation function).
Hasil laporan dari auditor internal dan eksternal ini pun diberikan
kepada pengguna yang berbeda pula. BPK adalah lembaga negara di luar
eksekutif (Presiden) yang kedudukannya sejajar dengan Presiden, DPR
dan MA. Sedangkan BPKP adalah lembaga yang bertanggungjawab
kepada Presiden. Jadi, BPKP adalah bagian dari eksekutif.
Konsekuensinya, hasil laporan BPK disampaikan ke DPR, sedangkan
BPKP menyampaikannya ke Presiden, karena memang membantu
Presiden dalam mengawasi penyelenggaraan pemerintahan
(www.bpk.go.id).
4. Gaya Hidup Sehat
Sehat yang didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Sedunia
(WHO) adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan jasmani, rohani, sosial,
dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Sehat
secara fisik dimaksudkan adalah individu tersebut tidak memiliki
gangguan kesehatan apapun pada tubuhnya secara medis. Sehat secara
mental/psikis adalah individu memiliki pikiran, emosional dan spiritual
yang sehat dan normal.
Menurut undang-undang Republik Indonesia no 36 tahun 2009 arti
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
26
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Sehat sempurna menurut Giriwijoyo (2009) dalam
(Kusmaedi, 2012) yaitu suatu keadaan tingkat sehat yang paling tinggi
dan sangat sulit untuk dicapai oleh orang pada umumnya.
Sehat yang dimaksud dalam tulisan ini mencakup berbagai
dimensi, yaitu dimensi fisikal, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual.
Dimensi fisikal yang terdiri atas tiga sistema kerja, yaitu pelaksana gerak,
pendukung gerak, dan pemulih. Fungsi dimensi fisikal adalah untuk
bergerak dan bekerja sebagai dimensi yang sangat penting untuk
memfungsikan dimensi-dimensi lainnya. Dimensi intelektual memiliki
enam fungsi, yaitu fungsi mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi yang secara keseluruhan
menggambarkan kualitas pola pikir seseorang. Dimensi sosial,
diaktualisasikan dalam bentuk kemampuan melakukan kerja sama dengan
orang lain, kemampuan penyesuaian diri, dengan orang lain kemampuan
menjaga silaturahmi dengan sanak saudara, dan kemampuan melak
sanakan tanggung jawab. Dimensi emosional, diaktualisasikan dalam
bentuk kemampuan berempati, kemampuan mengungkapkan dan
memahami diri, kemampuan mengendalikan amarah, kemampuan untuk
mandiri, kemampuan menyesuaikan diri secara internal, kemampuan
untuk disukai, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan untuk
tekun, setiakawan, ramah dan kemampuan untuk bersikap hormat.
Dimensi spiritual, diaktualisasikan dalam bentuk kemampuan mensyukuri,
kemampuan untuk memahami nilai dan kepercayaan diri dan masyarakat,
27
kemampuan untuk memandang hidup yang menyeluruh, wellbeing,
percaya adanya Tuhan, dan kemampuan untuk berinteraksi secara spiritual
(Kusmaedi, 2012).
Gaya hidup sehat adalah suatu cara atau metode bertindak atau
berpenampilan yang diatur oleh standar kesehatan tertentu. Standar
kesehatan ini meliputi makan dan minum, kerja (termasuk belajar) dan
istirahat, olahraga atau latihan, hubungan sosial, keseimbangan emosi atau
mental, spiritual, okupasional dan sesuai dengan norma-norma sosial
budaya daerah atau nasional (Kusmaedi, 2012). Gaya hidup sehat
mencakup hal-hal sebagai berikut: memakan makanan dan minuman yang
sehat (termasuk menghindarkan nikotin, minuman keras), latihan atau
olahraga yang terprogram, melakukan kebiasaan baik dan meninggalkan
kebiasan jelek, memperbaiki lingkungan alam atau sekitar, selalu berupaya
meningkatkan ilmu pengetahuan terutama tentang kesehatan (life long
learning), mengelola waktu dan mengelola keuangan, beribadah kepada
Allah, kewaspadaan mental, keseimbangan emosi, interaksi yang harmonis
dengan sesama manusia (Kusmaedi, 2012).
Faktor gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit
tergolong beragam. Anda yang gemar mengonsumsi makanan tidak sehat,
malas bergerak atau berolahraga, dan memiliki kebiasaan yang
mengganggu kesehatan seperti merokok dan minum minuman beralkohol,
lebih berisiko untuk terkena penyakit. Hal itu diungkapkan dr T Bahdar
Johan Sp PD, pada even Healty Talk di rangkaian Corporate Halal Bihalal
Hotel Santika Premiere Bintaro. Ia menuturkan beberapa penyakit yang
28
sering terjadi akibat gaya hidup yang buruk antara lain adalah: diabetes,
osteoporosis, kanker, jantung, gagal ginjal, stroke, hipertensi, obesitas,
fatty liver, skizofrenia, dan HIVAIDS (www.suara.com).
Untuk menghindari kemungkinan penyakit yang sering terjadi
akibat gaya hidup yang tidak sehat tim medis dari klikdokter.com
memberikan beberapa tips gaya hidup sehat, yakni sebagai berikut:
1. Kurangi konsumsi nasi
2. Cukup minum air putih
3. Olahraga untuk kebugaran
4. Istirahat yang cukup dan me-time untuk mengelola stress
5. Vaksinasi sesuai anjuran
6. Mengonsumsi suplemen
7. Penggunaan losion untuk kesehatan kulit (www.klikdokter.com)
Gaya hidup sehat (healthy lifestyle) adalah cara hidup yang
meminimalisasi resiko penyakit-penyakit serius atau kematian. Gaya hidup
sehat (healthy lifestyle) dapat dilakukan dengan mempertahankan program
pelatihan fisik rutin, diet seimbang, kebiasaan tidur yang baik, dan
membatasi diri dari kelebihan konsumsi produk alkohol dan tembakau.
Kesehatan yang stabil tentu akan berdampak positif pada kinerja auditor
dan hasil kerja auditor dalam menjalankan tugasnya (Gratia dalam
Merawati et al., 2017). Auditor yang terlalu semangat bekerja biasanya
akan mengabaikan kondisi fisik mereka, seperti tidur menjadi tidak teratur,
begadang, makan tidak tepat waktu bahkan hingga lupa berolah raga. Hal
29
ini menyebabkan sebagian menjadi rentan terkena penyakit dan sakit
tersebut akan berdampak buruk terhadap kinerja mereka.
5. Gaya Kepemimpinan
Robin (2011) dalam (Merawati & Prayati, 2017) menyatakan
bahwa kepemimpinan adalah suatu kemampuan untuk mencapai tujuan.
Sedangkan gaya kepemimpinan adalah suatu hal yang dapat membuat
perusahaan atau organisasi dapat berhasil mencapai tujuannya.
Kepemimpinan menggunakan pengaruh yang dimiliki oleh pemimpin
terhadap karyawannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan
seorang manajer pada saat ia mempengaruhi perilaku bawahannya.
Seseorang yang menjalankan fungsi manajemen berkewajiban
mempengaruhi karyawan yang dibawahinya agar mereka tetap
melaksanakan tugas dengan baik, memiliki dedikasi terhadap organisasi
dan tetap merasa berkewajiban untuk mencapai tujuan organisasi
(Sedarmayanti 2007 dalam Candra & Badera, 2017).
Gaya kepemimpinan juga dapat mempengaruhi kinerja. Gaya
kepemimpinan merupakan suatu cara seorang atasan untuk mempengaruhi
orang lain atau bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut
bersedia melakukan kehendak atasan untuk mencapai tujuan organisasi
meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi (Luthans,
2002:575 dalam Widhi & Setyawati, 2015).
Kreitner dan Kinichi 2005 mengemukakan gaya kepemimpinan
dalam dua dimensi yaitu gaya kepemimpinan konsiderasi dan struktur
30
inisiatif. Seorang pemimpin yang memiliki gaya konsiderasi akan
menciptakan hubungan dekat dengan bawahan, rasa saling percaya,
kekeluargaan, menghargai gagasan bawahannya, dan membangun
komunikasi yang baik dengan bawahannya. Sedangkan, seorang pemimpin
yang memiliki gaya kepemimpinan struktur inisiatif akan
mengorganisasikan hubungan dalam kelompok, cenderung membangun
pola dan saluran komunikasi yang jelas, dan menjelaskan cara
mengerjakan tugas yang benar. Oleh karena itu, kombinasi kedua gaya
tersebut akan mempengaruhi sikap dan perilaku individu (Marganingsih &
Martani, 2010).
Gaya kepemimpinan adalah tentang bagaimana interaksi antara
pemimpin dan pegawainya. Karena nantinya interaksi ini akan
mementukan naik atau turunnya motivasi kerja si pegawai yang akan
berdampak pula pada kinerja yang ia hasilkan. Dalam hal ini adalah
pemimpin harus bisa membawa pegawainya agar bisa termotivasi guna
meningkatkan kinerjanya. Apabila kinerja pemimpin baik, maka akan
berdampak baik pula terhadap kinerja pegawainya.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin memiliki pengaruh yang
sangat signifikan terhadap kinerja pegawainya, selain gaya kepemimpinan
pemberian reward and punishment juga dapat diterapkan oleh para
pemimpin untuk melatih dan mendapatkan kinerja yang baik dari para
pegawainya.
Demikian pula gaya kepemimpinan sangat diperlukan karena dapat
memberikan nuansa pada kinerja auditor yang cenderung bisa formal
31
maupun informal. Gaya kepemimpinan yang cenderung informal lebih
menekankan pola keteladanan pimpinan, namun memberikan kebebasan
yang lebih luas bagi auditor untuk mengkreasi pekerjaannya serta
tanggung jawab yang lebih besar, akibat dari instrumen organisasi secara
formal belum memadai (Trisnaningsih, 2007).
Pemimpin mempunyai tanggung jawab menciptakan kondisi yang
mendorong anggota agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Gaya kepemimpinan mencerminkan kemampuan seseorang dalam
mempengaruhi individu atau kelompok. Seorang pemimpin harus mampu
menjaga keselarasan antara pemenuhan kebutuhan individu dengan
pengarahan individu pada tujuan organisasi.
Siagian (2002) dalam (Trisnaningsih, 2007) menyatakan bahwa
terdapat tiga jenis perilaku kepemimpinan, yaitu: perilaku berorientasi
pada tugas (task oriented behavior), perilaku yang berorientasi pada
hubungan (relationship oriented behavior), dan kepemimpinan partisipatif.
Menurut (Hasibuan 2016 dalam Fajrin & Susilo, 2018) membagi
gaya kepemimpinan menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan Otoriter adalah kekuasaan atau wewenang,
sebagian besar mutlak berada pada pimpinan kalau pimpinan
itu menganut sistem sentralisasi wewenang. Pengambilan
keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri oleh
pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan
32
saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam
kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif,
menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas,
dan partisipasi para bawahan. Pemimpin akan mendorong
kemampuan bawahan mengambil keputusan.
3. Gaya Kepemimpinan Delegatif
Pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan
dengan agak lengkap. Dengan demikian bawahan dapat
mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau
leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya. Pemimpin tidak
peduli cara bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan
pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.
6. Time Budget Pressure
Dalam melaksanakan proses audit auditor seringkali dihadapkan
pada keterbatasan anggaran dan waktu audit, auditor dituntut untuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan melakukan efisiensi dalam biaya dan
waktu. Akibat tuntutan tersebut, menyebabkan timbulnya tekanan dalam
waktu atau yang biasa disebut time pressure. Time pressure memiliki dua
dimensi, yaitu time budget pressure (keadaan di mana auditor dituntut
untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran yang telah disusun, atau
terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang sangat ketat) dan time
33
deadline pressure (kondisi di mana auditor dituntut untuk menyelesaikan
tugas audit tepat pada waktunya (Herningsih, 2001 dalam Lautania, 2011)
Time budget pressure adalah suatu keadaan ketika auditor dituntut
untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun
(Suprianto, 2009 dalam Pamudi & Badera, 2017). Tekanan anggaran
waktu audit terjadi pada saat satuan kerja audit mengalokasikan sejumlah
waktu audit yang sedikit yang digunakan oleh auditor untuk
menyelesaikan prosedur audit tertentu (Margheim et al. 2005 dalam
Marganingsih & Martani 2010).
Time budget merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan,
mengingat dalam kondisi normal, estimasi penyediaan jumlah waktu yang
dialokasikan untuk tugas-tugas spesifik dalam suatu audit harus tersedia
karena hal tersebut dijadikan dasar untuk estimasi biaya audit, untuk
alokasi pekerjaan karyawan dan untuk evaluasi kinerja auditor. Akibat
waktu yang telah ditetapkan untuk penugasan tidak cukup, maka auditor
akan bekerja di bawah tekanan waktu sehingga pekerjaannya akan
dilakukan lebih cepat, menyebabkan kemungkinan mengabaikan beberapa
proses audit dan hanya menyelesaikan yang penting- penting saja sehingga
akan menghasilkan kinerja yang buruk dan mempengaruhi juga hasil kerja
audit (Cook and Kelly, 1991 dalam Lautania, 2011).
Apabila waktu yang di rencanakan atau di atur untuk melakukan
audit dirasa tidak cukup, maka auditor akan bekerja di bawah tekanan
anggaran waktu yang lebih ketat. Yang di takutkan akan mempengaruhi
kinerja auditor, seperti tidak fokus dalam bekerja, kelelahan, lalai, hingga
34
kemungkinan terburuk yaitu tidak melakukan proses atau tahapan-tahapan
penting yang seharusnya dilakukan karena sudah di tekan waktu.
Auditor yang dituntut untuk melakukan efisiensi dan efektifitas
terhadap anggaran waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Keadaan ini
memiliki kemungkinan untuk dapat memicu berbagai konsekuensi serius
terhadap individu tersebut, bahkan terhadap organisasi. Konsekuensi ini
seperti dapat menganggu kesehatan individu, yang dapat membuat kualitas
dan kinerja individu tersebut menurut yang mengakibatkan kinerja
individu terhadap organisasi tersebut menurun pula.
Time budget pressure menyebabkan kondisi auditor tertekan
sehingga auditor cenderung berperilaku dengan dua cara, yaitu fungsional
yang ditunjukkan dengan menggunakan teknik audit yang efisien dan
disfungsional yang ditunjukkan dengan melanggar standar dan prinsip
auditor yang dapat menurunkan kualitas audit (Anggreni & Rasmini,
2017).
7. Kinerja Auditor
Setiap organisasi, baik swasta maupun pemerintahan pasti
mempunyai tujuan untuk apa organisasi tersebut didirikan. Kemampuan
organisasi dalam pencapaian tujuan dapat diketahui melalui kinerja
pegawai yang merupakan sumber daya utama dalam melaksanakan tugas
tanggungjawab yang diembankan kepada para pegawai. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang
di dalam melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan standar
masing-masing perusahaan/organisasi.
35
Kinerja auditor merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mengukur sejauh mana kinerja auditor pemerintah untuk mencapai
tujuannya, sehingga berbagai usaha harus dilakukan auditor pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu usaha yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan kinerja auditor adalah dengan melakukan penilaian
kinerja. Setelah dilakukannya penilaian kinerja perlu ditindak lanjuti
dengan tindakan, misalnya pelatihan auditor, pemberian penghargaan,
maupun teguran bagi auditor yang tidak memenuhi standar kinerjanya.
Agar nantinya jika telah dinilai kinerja mereka menurun, maka mereka
dapat melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kinerja mereka lagi.
Kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja
organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan,
sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu
dengan kinerja kelompok (Mangkunegara, 2005:15 dalam Trisnaningsih,
2007).
Karakteristik yang menjadi pembeda antara kinerja auditor dengan
kinerja manajer adalah pada output atau hasil yang dihasilkan.
Menurut (Mangkunegara 2017:9 dalam Fajrin & Susilo, 2018)
menjelaskan bahwa “kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai pleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya”.
36
Menurut (Trinaningsih, 2007), kinerja auditor merupakan tindakan
atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor
dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut (Mulyadi,1998 dalam
Trinaningsih, 2007) pengertian kinerja auditor adalah akuntan publik yang
melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas
laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan
untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Menurut (Hanna & Firnanti, 2013) kinerja auditor merupakan
suatu hasil kerja yang dicapai seorang auditor yang melakukan
pekerjaannya dalan pemeriksan laporan keuangan, dan menjadi suatu
pengukuran apakah hasil kerja seorang auditor tersebut sudah baik ataupun
buruk. Kinerja auditor menurut (Pamudi & Badera, 2017) merupakan
tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh
auditor dalam kurun waktu tertentu.
Menurut (Dharma 2004:355 dalam Fajrin & Susilo, 2018) kinerja
dapat diukur melalui tiga faktor :
1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.
Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari
proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah
keluaran yang dihasilkan.
2. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya).
Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran
37
“tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini
berkaitan dengan bentuk kelua Ketepatan waktu, yaitu sesuai
tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Pengukuran
ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran
kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian
suatu kegiatanran.
3. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang
direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis
khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan
waktu penyelesaian suatu kegiatan.
Sedangkan menurut (Robbins, 2006 dalam Setiawan, 2017)
indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada lima
indikator, yaitu:
1. Kualitas
Kinerja diukur dari presepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasikan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan.
2. Kuantitas
Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang
diselesaikan.
3. Ketepatan waktu
Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu
yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil
38
output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
aktivitas lain.
4. Efektifitas
Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan
maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya.
5. Kemandirian
Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan
dapat menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja.
Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai
komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan
terhadap kantor.
39
B. Hasil-hasil penelitian terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian
ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.
Tabel 2. 1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Bersambung ke halaman selanjutnya
No. Peneliti (Tahun) Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
1. Luh Komang
Merawati
Ni Putu Intan Dewi
Prayati
(2017)
Healthy
Lifesyle, Role
Stressor Dan
Gaya
Kepemimpinan:
Studi Empiris
Kinerja Auditor
Pemerintah
Variabel healthy
lifestyle, gaya
kepemimpinan
dan kinerja
auditor
Dan responden
yang merupakan
auditor
pemerintah.
Lokasi
Penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
gaya hidup sehat, ambiguitas peran dan
overload peran tidak mempengaruhi kinerja
auditor, sedangkan variabel konflik peran
berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor
dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor dalam kantor BPKP
dan Perwakilan BPK Provinsi Bali.
2. Saputro Nugroho
Widhi Erma
Setyawati
2015
Pengaruh
Independensi,
Gaya
Kepemimpinan,
Komitmen
Organisasi Dan
Pemahaman
Good
Variabel Gaya
Kepemimpinan,
kinerja auditor
dan auditor
pemerintah
sebagai
responden.
Lokasi
penelitiannya,
reponden,
variabel
independensi,
komitmen
organisasi dan
pemahaman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
independensi, gaya kepemimpinan, komitmen
organisasi tidak berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor pemerintah. Uji Simultan hasil
bahwa independensi, gaya kepemimpinan,
komitmen organisasi tidak memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja auditor pemerintah.
Hanya variabel good governance memiliki
Tabel 2.1 (Lanjutan)
40
No. Penelitian (Tahun) Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
Governance
Terhadap
Kinerja Auditor
Pemerintah
( Studi Empiris
Pada BPKP
Perwakilan
Jawa Tengah )
good
governance.
efek positif terhadap kinerja auditor
pemerintah.
3. Dwi Sumartono
Agung Kurniawan
Nadirsyah
Syukriy Abdullah
2017
Pengaruh
Independensi
Auditor,
Integritas
Auditor,
Profesional
Auditor, Etika
Profesi Dan
Gaya
Kepemimpinan
Terhadap
Kinerja Auditor
Di BPK
Perwakilan
Provinsi Aceh
Variabel gaya
kepemimpinan
dan kinerja
auditor.
Lokasi
penelitian.
Hasil penelitian secara simultan menunjukkan
bahwa secara bersama-sama Independensi
Auditor, Integritas Auditor, Profesionalisme
Auditor, Etika Profesi dan Gaya
Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja
auditor BPK Perwakilan Provinsi Aceh,
sedangkan secara parsial bahwa Independensi
Auditor, Integritas Auditor, Profesionalisme
Auditor, Etika Profesi dan Gaya
Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja
terhadap kinerja auditor BPK Perwakilan
Provinsi Aceh.
4.
I Wayan Candra
I Dewa Nyoman
Badera
2017
Pengaruh
Komitmen
Organisasi,
Gaya
Kepemimpinan
Variabel Gaya
Kepemimpinan
dan Kinerja
Auditor.
Lokasi
penelitian dan
reponden.
Hasil penelitian menunjukkan komitmen
organisasi, gaya kepemimpinan demokratis,
etika profesi dan pengalaman auditor
berpengaruh positif pada kinerja auditor.
Bersambung ke halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lanjutan)
41
No. Penelitian (Tahun) Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
Demokratis,
Etika Profesi
Dan
Pengalaman
Auditor Pada
Kinerja Auditor
5. Ambrose Jones, III
Carolyn Strand
Norman Benson
Wier
2010
Healthy
Lifestyle as a
Coping
Mechanism for
Role Stress in
Public
Accounting
Variabel Healthy
Lifesyle.
Variabel Role
Stress
Reponden
Dan Lokasi
Penelitian.
Ditemukan bahwa stres peran, yang dimediasi
oleh kelelahan kerja dan pengaruhnya
terhadap kesejahteraan psikologis, memiliki
dampak negatif pada hasil pekerjaan. Namun,
efek negatif dari stres peran dan kelelahan
kerja dapat dikurangi dengan gaya hidup
sehat, dimediasi oleh pengaruhnya terhadap
vitalitas dan kesejahteraan psikologis.
6.
Sri Trisnaningsih
2017
Independensi
Auditor Dan
Komitmen
Organisasi
Sebagai
Mediasi
Pengaruh
Pemahaman
Good
Governance,
Gaya
Kepemimpinan
Variabel Gaya
Kepemimpinan
dan Kinerja
Auditor.
Variabel
Independensi
Auditor,
Komitmen
Organisasi,
Pemahaman
Good
Governance
dan Lokasi
Penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1)
pemahaman good governance tidak
berpengaruh langsung terhadap kinerja
auditor, melainkan berpengaruh tidak
langsung melalui independensi auditor. 2)
gaya kepemimpinan berpengaruh langsung
terhadap kinerja auditor, tetapi komitmen
organisasi bukan merupakan intervening
variabel dalam hubungan antara gaya
kepemimpinan terhadap kinerja auditor. 3)
Budaya organisasi tidak berpengaruh
langsung terhadap kinerja auditor, namun
secara tidak langsung
Bersambung ke halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lanjutan)
42
No. Penelitian (Tahun) Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
Dan Budaya
Organisasi
Terhadap
Kinerja Auditor
komitmen organisasi memediasi hubungan
antara budaya organisasi terhadap kinerja
auditor.
7. Ni Wayan Dewi
Anggraeni
Ni Ketut Rasmini
(2017)
Pengaruh
Pengalaman
Auditor Dan
Time Budget
Pressure Pada
Profesional Dan
Implikasinya
Terhadap
Kinerja Auditor
Variabel Time
Budget Pressure
Dan Kinerja
Auditor.
Variabel
Pengalaman
Auditor. Dan
lokasi
penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengalaman auditor berpengaruh positif pada
profesionalisme, pengalaman auditor dan
profesionalisme berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor, time budget pressure
berpengaruh negatif pada profesionalisme,
time budget pressure berpengaruh negatif pada
kinerja auditor. Melalui profesionalisme,
terdapat pengaruh tidak langsung pada
pengalaman auditor dan time budget pressure
pada kinerja auditor.
8. Unggul Pamudi
I Dewa Nyoman
Badera
(2017)
Time Budget
Pressure, Locus
Of Control dan
Good
Governance
Sebagai
Prediktor
Kinerja Auditor
Internal
Unggul
Variabel Time
Budget Pressure
Dan Kinerja
Auditor.
Variabel
Locus Of
Control dan
Good
Governance.
Lokasi dan
objek
penelitian.
Hasil penelitian menemukan bahwa 1) locus of
control berpengaruh positif pada kinerja
auditor internal PT. Nindya Karya Persero
Regional IV Provinsi Bali 2) good governance
berengaruh positif terhadap kinerja auditor
internal pada PT. Nindya Karya Persero
Regional IV Provinsi Bali. Time budget
pressure memiliki pengaruh negatif terhadap
kinerja auditor internal pada PT. Nindya Karya
Persero Regional IV Provinsi Bali.
9. Arywarti
Marganingsih
Anteseden
Komitmen
Variabel time
budget pressure
Variabel
kompleksitas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya
organisasi merupakan anteseden dari
Bersambung ke halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lanjutan)
43
No. Penelitian (Tahun) Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
Dwi Martani
(2010)
Organisasi Dan
Motivasi :
Konsekuensinya
Terhadap
Kinerja Auditor
Intern
Pemerintah
dan Kinerja
Auditor.
tugas, diskusi
reviu kertas
kerja audit,
komitmen
organisasi dan
motivasi.
Lokasi dan
objek
penelitian.
komitmen organisasi, sedangkan diskusi reviu
kertas kerja auditor dan komitmen organisasi
merupakan anteseden dari motivasi auditor.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa
komitmen organisasi, motivasi, tekanan
anggaran waktu, dan diskusi reviu kertas kerja
audit mempunyai konsekuensi positif terhadap
kinerja auditor, sedangkan budaya organisasi
mempunyai konsekuensi negatif terhadap
kinerja auditor.
10. Maya Febrianty
Lautania
(2011)
Pengaruh Time
Budget
Pressure, Locus
Of Control, Dan
Perilaku
Disfungsional
Audit Terhadap
Kinerja Auditor
(Studi Pada
Kantor Akuntan
Publik
Indonesia)
Variabel time
budget pressure
dan Kinerja
Auditor.
Variabel
Locus of
Control, Dan
Perilaku
Disfungsional.
Lokasi dan
objek
penelitian.
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa
Time Budget Pressure, Locus of Control dan
Perilaku Audit yang disfungsional
berpengaruh terhadap Kinerja Auditor secara
bersamaan. Time Budget Pressure
berpengaruh terhadap kinerja auditor, locus of
control memiliki pengaruh negatif tidak
signifikan terhadap kinerja auditor dan
perilaku audit disfungsional berpengaruh
terhadap kinerja auditor.
44
C. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Gaya Hidup Sehat terhadap Kinerja Auditor
Gaya hidup sehat dapat membuat individu menjadi lebih semangat
dalam bekerja. Dengan banyak cara, gaya hidup sehat dapat dijalankan
untuk membuat individu menjadi lebih siap menjalani hari. Contohnya
dengan tidur teratur, makan makanan dengan gizi cukup, tidak terlalu
kelelahan, rutin berolah raga dan tidak terlalu stress. Yang dimana
nantinya hal-hal ini dapat menunjang semangat kerja indvidu yang secara
otomatis dapat meningkatkan kinerja atau hasil kerja individu tersebut. Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dijalankan oleh peneliti
terdahulu yang mendukung apabila menjalankan gaya hidup sehat dapat
berpengaruh positif terhadap kinerja (Jones et al., 2010). Meskipun ada
pula penelitian lain yang yang menyatakan hasil bahwa gaya hidup sehat
tidak berpengaruh penuh terhadap kinerja (Merawati & Prayati, 2017).
H1: Gaya Hidup Sehat berpengaruh terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah.
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor
Telah banyak penelitian-penelitian sebelumnya yang telah meneliti
tentang gaya kepemipinan terhadap kinerja. Salah satu yang mendukung
adalah penelitian yang menghasilkan hasil positif yakni bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja auditor BPK (Merawati &
Prayati, 2017) dan didukung pula penelitian yang selaras yang menyatakan
45
bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja auditor
(Kurniawan, Nadirsyah, & Abdullah, 2017). Dan penelitian yang
dilakukan (Trisnaningsih, 2007) pun menghasilkan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor. Namun tak
terlepas pula dari pro dan kontra penelitian, ada pula peneliti yang hasil
penelitiannya adalah gaya kepemimpinan tidak berpengaruh, atau
pengaruhnya negatif terhadap kinerja (Widhi & Setyawati, 2015).
H2: Gaya Kepimimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah.
3. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor
Banyak penelitian time budget pressure terhadap kinerja auditor.
Penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa tekanan anggaran waktu
berpengaruh positif pada kinerja auditor. Artinya, semakin auditor
mengalami keterbatasan anggaran waktu, maka kinerjanya semakin baik
(Marganingsih & Martani, 2010).
Hasil ini berbanding terbalik dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang menunjukkan bahwa variabel time budget pressure
berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor. Kondisi ini menggambarkan
bahwa semakin tinggi time budget pressure, maka kinerja seorang auditor
cenderung semakin rendah (Anggreni & Rasmini, 2017). Penelitian
selanjutnya mendukung hasil dari Anggraeni bahwa hasil membuktikan
bahwa time budget pressure memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja
auditor internal pada PT. Nindya Karya Persero Regional IV. Kinerja
46
seorang auditor akan ikut dipengaruhi oleh tekanan anggaran waktu.
Alokasi waktu yang baik akan mengarahkan pada suatu kinerja yang lebih
baik dan hasil yang lebih baik pula, begitu juga sebaliknya (Pamudi &
Badera, 2017).
H3: Time Budget Pressure berpengaruh terhadap kinerja Auditor
Pemerintah.
47
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
gambar 2.2:
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh antara
variabel independen, yaitu gaya hidup sehat, gaya kepemimpinan dan time
budget pressure terhadap variabel dependen yaitu kinerja Auditor
Pemerintah dengan. Populasi penelitian ini adalah Auditor Pemerintah
yang bekerja pada Provinsi Bangka Belitung.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Peneliti selanjutnya harus menentukan populasi apa yang akan
di uji. Populasi tentang apa dan siapa objek yang akan diteliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah Auditor Pemerintah. Sampel pada
penelitian ini adalah Auditor Pemerintah pada Provinsi Bangka
Belitung. Dengan menganalisis hasil dari pengujian sampel peneliti
akan dapat melihat hasil dari populasi pula.
2. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
metode convenience sampling yaitu pengambilan sample yang mudah
yang merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang
dengan senang hati bersedia memberikannya. Metode pemilihan
sampel ini dipilih untuk mengantisipasi apabila tidak mendapat
49
jawaban yang diinginkan dari responden tersebut. Dan juga agar data
yang terkumpul dapat memenuhi kriteria untuk pengolahan data.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan dua metode, yakni; metode
penelitan pustaka dan metode penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteleti melalui buku, jurnal, internet, skripsi, tesis, dan sumber
lain yang memiliki kesamaan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama dari penelitian ini diperoleh melalui penelitian
lapangan, peneliti memperoleh langsung data dari pihak pertama
menggunakan data primer. Pada penelitian ini, yang menjadi subyek
penelitian ini adalah Auditor Pemerintah pada Provinsi Bangka
Belitung. Peneliti memperoleh data dengan mengirim kuisoner
langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur. Dalam
penelitian ini kuesioner tersebut berisi beberapa pertanyaan dimana
pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan untuk memperoleh data
menenai variabel-variabel yang sedang diteliti yaitu mengenai gaya
hidup sehat, gaya kepemimpinan, time budget pressure dan kinerja
50
auditor. Dalam kuesioner ini peneliti juga telah menyediakan pilihan
jawaban, para responden hanya perlu memilih satu dari jawaban
tersebut.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing
variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara
pengukurannya.
1. Gaya Hidup Sehat (X1)
Gaya hidup sehat atau healthy lifestyle adalah cara hidup yang
meminimalisasi resiko penyakit-penyakit serius atau kematian. Gaya
hidup sehat atau healthy lifestyle dapat dilakukan dengan
mempertahankan program pelatihan fisik rutin, diet seimbang,
kebiasaan tidur yang baik, dan membatasi diri dari kelebihan konsumsi
produk alkohol dan tembakau (Merawati & Prayati, 2017). Dalam
penelitian ini, gaya hidup sehat diukur dengan menggunakan kuesioner
yang dikembangkan oleh (Jones et al., 2010) dan menggunakan skala
ordinal 5 poin, untuk point sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2),
cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).
2. Gaya Kepemimpinan (X2)
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan seorang manajer pada saat ia mempengaruhi perilaku
bawahannya. Seseorang yang menjalankan fungsi manajemen
51
berkewajiban mempengaruhi karyawan yang dibawahinya agar mereka
tetap melaksanakan tugas dengan baik, memiliki dedikasi terhadap
organisasi dan tetap merasa berkewajiban untuk mencapai tujuan
organisasi (Sedarmayanti dalam Widhi & Dr. Erma Setyawati, Ak,
2015). Dalam penelitian ini, gaya kepemimpinan diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh (Trisnaningsih,
2007). Dan menggunakan skala ordinal 5 point, untuk point sangat
tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat
setuju (5).
3. Time Budget Pressure (X3)
Time budget pressure adalah suatu keadaan ketika auditor
dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah
disusun (Suprianto, 2009 dalam Pamudi & Badera, 2017). Dalam
penelitian ini, time budget pressure diukur dengan menggunakan
kuesioner yang dikembangkan oleh (Otley & Pierce, 1996). Dan
menggunakan skala ordinal 5 point, untuk point sangat tidak setuju (1),
tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).
4. Kinerja Auditor (Y)
Kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang di dalam
melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan standar masing-
masing perusahaan/organisasi. Dalam penelitian ini, kinerja auditor
diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh
(Hanna & Firnanti, 2013). Dan menggunakan skala ordinal 5 point,
52
untuk point sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3),
setuju (4), sangat setuju (5).
Bersambung ke halaman selanjutnya
53
Tabel 3. 1
Tabel Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Gaya Hidup
Sehat (Healthy
Lifesyle) (X1)
Jones 2010
Pekerjaan sulit membuat emosi 1 Ordinal
Aktif dan sabar dalam bekerja. 2
Selalu sarapan pagi. 3
Selalu sarapan sebelum jam 9. 4
Olahraga membuat fresh. 5
Olahraga berat memberi
ketenangan.
6
Diet yang sehat. 7
Pola makan teratur. 8
Tidur malam yang baik. 9
Tidur dengan rilex pada malam
hari.
10
Bangun dan mandi di pagi hari. 11
Tidak mengkonsumsi tembakau
dan alkohol.
12
Gaya
Kepemimpinan
(X2)
Trisnaningsih
2007
Berkolaborasi dengan tim. 1 Ordinal
Pimpinan mengarahkan tim
menjadi lebih kompak.
2
Kepercayaan antar anggota. 3
Suasana kekeluargaan di tempat
kerja.
4
Pimpinan menghargai gagasan
bawahan.
5
Komunikasi terbuka antar anggota. 6
Hubungan antar anggota baik dan
harmonis.
7
Pimpinan mampu berkomunikasi
dengan bawahan dengan jelas dan
efektif.
8
Pimpinan memberikan arahan
dalam mengerjakan tugas yang
benar.
9
Pimpinan menekankan pekerjaan
dengan memfokuskan pada tujuan
dan hasil.
10
Pimpinan mengingatkan dan
mengarahkan untuk mencapai visi
dan misi.
11
Pimpinan melakukan supervisi
rutin.
12
Tabel 3.1 (Lanjutan)
54
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Time Budget
Pressure
(X3)
Otley & Pierce
1966
Waktu melaksanakan audit terlalu
pendek.
1 Ordinal
Waktu belum cukup untuk
melaksanakan tugas.
2
Belum mampu memenuhi target
dengan waktu yang ditentukan.
3
Kurang memiliki waktu untuk
bersantai.
4
Waktu audit sangat singkat hingga
sering mengabaikan waktu makan.
5
Jadwal penugasan audit hingga
sulit mendapat waktu cuti.
6
melaksanakan tugas audit, saya
terlalu tergesa-gesa dan tidak
focus karena waktu pendek.
7
Masalah lamanya waktu audit
tidak pernah dikomunikasikan.
8
Efisiensi dalam pekerjaan proses
audit sangat ditekankan.
9
Kesesuaian penugasan audit
dengan anggaran waktu dijadikan
sebagai salah satu indikator
penilaian kinerja oleh atasan.
10
Lamanya waktu mengaudit
merupakan keputusan yang mutlak
dari atasan yang tidak dapat
diganggu gugat.
11
Lamanya waktu audit yang sangat
tidak fleksibel.
12
Kinerja
Auditor (Y)
Hanna &
Firnanti 2013
Mampu menyelesaikan lebih
banyak pekerjaan dalam satu
periode dibandingkan dengan
rekan kerja lain.
1 Ordinal
Selalu memberi usulan konstruktif
kepada supervisor mengenai
bagaimana seharusnya pekerjaan
audit dilakukan.
2
Hasil pekerjaan selalu dinilai
sangat bagus.
3
Menemukan cara untuk
meningkatkan prosedur audit.
4
kinerja paling tinggi dibandingkan
dengan auditor lain yang setingkat.
5
Hasil pekerjaan menyebabkan 6
Bersambung ke halaman selanjutnya
Tabel 3.1 (Lanjutan)
55
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
dihargai.
Mempertahankan dan
memperbaiki hubungan dengan
klien merupakan bagian penting
pekerjaan.
7
Perlakuan kebijakan organisasi
memotivasi untuk berbuat yang
terbaik.
8
Puas dengan bidang pekerjaan saat
ini.
9
Berlangganan jurnal auditing dan
publikasi lainnya.
10
Menggunakan waktu dengan
efektif dalam melaksanakan
program audit.
11
Melaksanakan audit sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
12
56
E. Metode Analisis Data
Suatu penelitian membutuhkan analisis data yang bertujuan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dalam rangka mengungkap
fenomena sosial tertentu. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan salah satu metode analisis data yang
menjelaskan secara deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness (Ghozali, 2018:19). Statistik deskriptif ini
digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi
responden penelitian.
2. Uji Kualitas Data
Kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang
valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang
valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang hendak
diukur. Ada dua cara untuk mengukur kualitas data, yaitu:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa valid dan
benarnya sebuah kuesioner. Kuesioner dapat dikatakan telah valid
apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian
57
validitas terhadap instrument penelitian menggunakan metode
Pearson Correlation melalui program SPSS. Dalam penelitian ini
untuk pengujian validitas menggunakan Pearson Correlation yaitu
dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
setiap pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Apabila nilai
Pearson Correlation yang didapat memiliki tanda bintang ** dan
nilai sig. dibawah 0,05 itu menunjukkan bahwa data yang
diperoleh valid (Ghozali, 2018:54).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini merupakan alat ukur untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang atas
setiap pertanyaan pada kuesioner adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan pengujian
Alpha’s Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Alpha’s Cronbach >0,70 (Ghozali, 2018:45).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi
data dalam satu variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model
penelitian tersebut adalah data distribusi normal. Terdapat
beberapa cara pengujian normalitas yaitu menggunakan
58
formula/prosedur Kolmogrov-Smirnov, Liliefors, dan Chi Suare
(X2). Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
Kolmogrov-Smirnov (Suharsaputra,2012:172). Uji normalitas
residual dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-
Smirnov test dengan taraf signifikan 5%. Dasar pengambilan
keputusan sebagai berikut:
a. Jika nilai Sig ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal.
b. Jika nilai Sig < 0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal.
b. Uji Multikolonearitas
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali,
2018:107). Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam
model regresi dapat dilihat dari besarnya VIF (Variance Inflation
Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari multikolonieritas jika
nilai VIF <10 dan nilai tolerance >0,10 (Ghozali, 2018:107).
c. Uji Heteroskeadtisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan yang lain. jika varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
59
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedatisitas (Ghozali,
2018:137). Heteroskedastisitas dapat di detetksi dengan beberapa
cara, yakni dengan melakukan uji grafik plot, uji glejser, dan uji
park (Ghozali, 2018:138-144). Pengujian dalam penelitian ini
menguji heteroskedastisitas menggunakan uji grafik plot yakni
scatterplot. Scatterplot menunjukkan jika ada pola tertentu, maka
diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada
pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2018:139).
4. Uji Hipotesis
Regression digunakan untuk menggambarkan garis yang
menunjukkan arah antarvariabel, serta dipergunakan untuk melakukan
prediksi, selain istilah tersebut, di kalangan ahli statistic ada juga yang
menggunakan istilah estimating line atau garis taksiran sebagai
padanan istilah regresi. Sutrisno Hadi dalam bukunya Analisis Regresi
menyatakan bahwa analisis regresi bertujuan untuk memeriksa apakah
garis regresi tersebut bakal efisien dipakai sebagai dasar, menghitung
persamaan garis regresi, dan mengetahui sumbangan relatif dan
sumbangan efektif bila prediktornya lebih dari satu variabel
(Suharsaputra, 2012:138).
60
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linier berganda (multiple
regression/multivariate regression). Regresi berganda adalah regresi
dengan dua atau lebih variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y)
(Suharsaputra, 2012:145). Untuk mengetahui pengaruh variabel gaya
hidup sehat (X1), gaya kepemimpinan (X2), time budget pressure (X3)
terhadap variabel dependen kinerja auditor (Y). Sebelum dilakukan
analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik
menggunakan uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji
heteroskedastisitas. Adapun persamaan regresi yang terbentuk adalah
sebagai berikut:
Y = α +β1 Χ1 + β2 Χ2 + β3 Χ3 + е…………. (1)
Keterangan:
α = Konstanta
β = Koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel terikat (Y) yang didasarkan pada variabel bebas
(X)
X1 = Gaya Hidup Sehat
X2 = Gaya Kepemimpinan
X3 = Time Budget Pressure
Y = Kinerja Auditor
e = Standar Eror
61
a. Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Jika nilai R2 mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali,
2018:97).
b. Uji Signifikansi Keseluruhan/Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen mekpunyai pengaruh secara bersama-sama atau
simultan terhadap variabel dependen.
Pengujian ini dengan melihat nilai signifikansi yang didapat
<0,05 (α = 5%), maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen yang menandakan bahwa semua
variabel independen secara bersama-sama atau simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen atau dengan kata lain
hipotesis diterima (Ghozali, 2018:98).
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual
62
dalam menerangkan variabel dependen. Cara melakukan uji
statistik t adalah menggunakan quick lock dan membandingkan
nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel (Ghozali, 2018:99).
Pada penelitian ini, uji statistik yang dilakukan
menggunakan quick lock yaitu dengan tingkat signifikan sebesar
5% (0,05). Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai signifikansi t <0,05, maka Ho akan ditolak,
artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua
variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Apabila nilai signifikansi t >0,05, maka Ho akan diterima,
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara semua
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali,
2018:66).
63
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada delapan insitusi yang ada di
wilayah Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini menganalisis tentang
pengaruh gaya hidup sehat, gaya kepemimpinan dan time budget pressure
terhadap kinerja auditor pemerintah (studi empiris pada auditor pemerintah
di Provinsi Bangka Belitung). Alasan mengapa peneliti memilih
melakukan penelitian di Provinsi Bangka Belitung adalah peneliti ingin
mengetahui dan menguji bagaimana kinerja Auditor Pemerintah di
Provinsi Bangka Belitung.
Delapan institusi ini terdiri dari Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bangka Belitung, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bangka Belitung,
Inspektorat Daerah Kota Pangkal Pinang, Inspektorat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, Inspektorat Kabupaten Bangka, Inspektorat Kabupaten
Bangka Barat, Inspektorat Kabupaten Bangka Selatan, dan Inspektorat
Kabupaten Bangka Tengah. Dari tujuh institusi tersebut diperoleh 134
reponden yang merupakan auditor pemerintah.
64
Tabel 4. 1
Tabel Daftar Nama Institusi
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara
langsung kepada responden. Penyebaran di mulai dari akhir September
hingga pertengahan Oktober 2019. Kuesioner diberikan dan diterima
kembali oleh peneliti dengan waktu yang sudah ditentukan serta
menyesuaikan dengan jadwal kerja institusi yang dituju.
2. Karakteristik Responden
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini,
kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden berjumlah 160
eksemplar. Berdasarkan jumlah auditor dari delapan insititusi di Provinsi
Bangka Belitung. Gambaran karakteristik data kuesioner dapat dilihat
pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4. 2
Karakteristik Data Kuisioner
Indentifikasi Sampel Jumlah Persentase
Total kuisioner yang disebar 160 100%
Total kuisioner yang tidak dikembalikan 26 16%
Total kuisioner yang dikembalikan 134 84%
Total kuisioner yang tidak diisi lengkap 0 0%
Total kuisioner yang dapat diolah 134 84%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
No Nama Institusi
1. BPK RI Perwakilan Provinsi Bangka Belitung
2. BPKP Provinsi Bangka Belitung
3. Inspektorat Daerah Kota Pangkal Pinang
4. Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
5. Inspektorat Kabupaten Bangka
6. Inspektorat Kabupaten Bangka Barat
7. Inspektorat Kabupaten Bangka Selatan
8. Inspektorat Kabupaten Bangka Tengah
65
Total kuesioner yang dikembalikan dan dapat diolah untuk data
sebanyak 134 kuesioner yaitu 84% dari total kuesioner yang disebar.
Untuk 16% dari total kuesioner yang tidak dikembalikan dikarenakan
sudah lewat dari batas waktu untuk dikumpulkan. Daftar tabel kuisioner
yang kembali pada tabel 4.3, sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Daftar kuisioner yang kembali
No. Nama Institusi Kuisioner yang
kembali
1. BPK RI Perwakilan Provinsi Bangka Belitung 10
2. BPKP Provinsi Bangka Belitung 25
3. Inspektorat Daerah Kota Pangkal Pinang 11
4. Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 19
5. Inspektorat Kabupaten Bangka 19
6. Inspektorat Kabupaten Bangka Barat 16
7. Inspektorat Kabupaten Bangka Selatan 17
8. Inspektorat Kabupaten Bangka Tengah 17
Total 134
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Menurut daftar tabel diatas, kuisioner yang kembali dari BPK RI
Perwakilan Provinsi Bangka Belitung adalah sebanyak 10 kuisoner. BPKP
Provinsi Bangka Belitung sebanyak 25 kuisioner. Inspektorat Daerah Kota
Pangkal Pinang sebanyak 11 kuisioner. Inspektorat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung sebanyak 19 kuisioner. Inspektorat Kabupaten Bangka
sebanyak 19 kuisioner. Inspektorat Kabupaten Bangka Selatan sebanyak
17 kuisioner. Dan Inspektorat Kabupaten Bangka Tengah sebanyak 17
kuisioner.
Sedangkan deskriptif responden dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.4, sebagai berikut:
66
Tabel 4. 4
Deskriptif Responden
Deskriptif Keterangan Frekuensi Persentase
Jumlah Sampel 134 100%
Jenis Kelamin Laki-Laki 60 45%
Perempuan 74 55%
Umur <25 tahun 5 4%
25-30 tahun 21 16%
31-35 tahun 36 27%
36-40 tahun 41 30%
>40 tahun 31 23%
Pendidikan terakhir Diploma 13 9%
S1 111 83%
S2 8 6%
S3 1 1%
Lainnya 1 1%
Pengalaman kerja <3 tahun 15 11%
3-6 tahun 29 22%
7-10 tahun 47 35%
>10 tahun 43 32%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui responden yang
terjaring dalam sampel penelitian ini adalah responden yang berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 60 orang (45%) dan wanita berjumlah 74
orang (55%). Menunjukkan bahwa responden yang mendominasi dalam
penelitian ini berjenis kelamin perempuan.
Pada tabel 4.4, untuk responden yang berdasarkan umur didapatkan
bahwa responden yang berumur kurang dari 25 tahun berjumlah 5 orang
(4%), untuk responden yang berumur 25–30 tahun berjumlah 21 orang
(16%), untuk responden yang berumur 31–35 tahun berjumlah 36 orang
(27%), untuk responden yang berumur 36-40 tahun berjumlah 41 orang
(30%) dan untuk responden berumur lebih dari 40 tahun berjumlah 31
orang (23%). Tabel menunjukkan bahwa responden yang mendominasi
dalam penelitian ini adalah mereka yang berumur 35 hingga 40 tahun.
67
Pada tabel 4.4, untuk responden yang diklasifikasikan berdasarkan
pendidikan terakhir yang ditempuh, bahwa responden yang lulusan
Diploma berjumlah 13 orang (9%), dan responden yang lulusan Strata
Satu (S1) berjumlah 111 orang (83%), lulusan S2 berjumlah 8 orang (6%),
lulusan S3 berjumlah 1 orang (1%), sedangkan lulusan lainnya berjumlah
1 orang (1%). Menunjukkan bahwa responden yang mendominasi dalam
penelitian ini adalah mereka yang berpendidikan Strata Satu (S1).
Pada tabel 4.4, untuk responden yang berdasarkan pengalaman
(lamanya) bekerja kurang dari 3 tahun berjumlah 15 orang (11%), untuk
responden yang lama bekerja 3 sampai 6 tahun berjumlah 29 orang (22%),
untuk respoden yang lama bekerja 7 sampai 10 tahun berjumlah 47 orang
(35%), untuk responden yang lama bekerja lebih dari 10 tahun berjumlah
43 orang (32%). Menunjukkan bahwa responden yang mendominasi
dalam penelitian ini adalah mereka yang memiliki pengalaman bekerja
dari 7 hingga 10 tahun.
B. Hasil Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Penelitian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif
suatu data yang dapat dilihat dari maksimum, minimum, nilai rata-rata
(mean) dan standar deviasi (Ghozali, 2018:19). Pada instrumen penelitian
ini akan menggambarkan nilai dari hasil pengujian statistik deskriptif
antara variabel Gaya Hidup Sehat, Gaya Kepemimpinan dan Time Budget
68
Pressure Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. Hasil pengujian tersebut
dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4. 5
Descriptive Staitsitics
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Penelitian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif
suatu data yang dapat dilihat dari maksimum, minimum, nilai rata-rata
(mean) dan standar deviasi (Ghozali, 2018:19). Pada instrumen penelitian
ini akan menggambarkan nilai dari hasil pengujian statistik deskriptif
antara variabel Gaya Hidup Sehat, Gaya Kepemimpinan dan Time Budget
Pressure Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. Hasil pengujian tersebut
dapat dilihat dari tabel diatas.
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa jumlah responden
(N) yang valid dan dapat diproses lebih lanjut sebanyak 134 responden.
Nilai minimum menunjukkan hasil akumulasi paling rendah dari masing-
masing jawaban responden pada tiap variabel, sedangkan nilai maksimum
menunjukkan nilai akumulasi tertingginya. Mean (nilai rata-rata)
menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan jawaban pada setiap elemen
variabel dan standar deviasi pada penelitian ini digunakan untuk menilai
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
KA 134 27 58 44.07 6.211
GHS 134 31 60 44.68 5.734
GK 134 29 60 47.24 6.351
TPB 134 24 60 38.49 6.937
Valid N
(listwise)
134
69
tingkat dispersi atau persebaran rata-rata atas jawaban dari seluruh
responden.
Dalam tabel di atas menunjukkan bahwa pada variabel kinerja
auditor minimum jawaban responden sebesar 27 dan nilai maksimum
sebesar 58 dengan rata-rata jawaban sebesar 44,07 dan standar deviasi
sebesar 6,211. Pada variabel gaya hidup sehat menunjukkan minimum
jawaban responden sebesar 31 dan nilai maksimum sebesar 60 dengan
nilai rata-rata jawaban sebesar 44,68 dan standar deviasi sebesar 5,734.
Pada variabel gaya kepemimpinan minimum jawaban responden sebesar
29 dan jawaban maksimum sebesar 60 dengan rata-rata jawaban sebesar
47,24 dan standar deviasi sebesar 6,351. Pada variabel time budget
pressure minimum jawaban responden sebesar 24 dan jawaban maksimum
sebesar 60 dengan rata-rata jawaban sebesar 38,49 dan standar deviasi
jawaban sebesar 6,937.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya
kepemimpinan, gaya hidup sehat, time budget pressure (X) dan kinerja
auditor (Y). Di bawah ini disajikan tabel – tabel yang menujukkan
hasil uji validitas untuk setiap variabel yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
KA_1 0.755 0.000 VALID
KA_2 0.804 0.000 VALID
KA_3 0.712 0.000 VALID
KA_4 0.714 0.000 VALID
70
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Tabel 4.6 menunjukkan hasil validitas variabel kinerja auditor
mempunyai kriteria valid untuk semua butir pernyataan dengan nilai
sig <0,05
Tabel 4.7
Hasil Uji Variabel Gaya Hidup Sehat
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Tabel 4.7 menunjukkan hasil validitas variabel gaya hidup
sehat mempunyai kriteria valid untuk semua butir pernyataan dengan
nilai sig <0,05.
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
KA_5 0.769 0.000 VALID
KA_6 0.699 0.000 VALID
KA_7 0.354 0.000 VALID
KA_8 0.550 0.000 VALID
KA_9 0.537 0.000 VALID
KA_10 0.630 0.000 VALID
KA_11 0.619 0.000 VALID
KA_12 0.582 0.000 VALID
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
GHS_2 0.516 0.000 VALID
GHS_3 0.697 0.000 VALID
GHS_4 0.699 0.000 VALID
GHS_5 0.528 0.000 VALID
GHS_6 0.574 0.000 VALID
GHS_7 0.688 0.000 VALID
GHS_8 0.718 0.000 VALID
GHS_9 0.641 0.000 VALID
GHS_10 0.578 0.000 VALID
GHS_11 0.634 0.000 VALID
GHS_12 0.253 0.000 VALID
71
Tabel 4. 8
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Tabel 4.8 menunjukkan hasil validitas variabel gaya kepemimpinan
mempunyai kriteria valid untuk semua butir pernyataan dengan nilai
sig <0,05.
Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Variabel Time Budget Pressure
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
GK_1 0.418 0.000 VALID
GK_2 0.742 0.000 VALID
GK_3 0.703 0.000 VALID
GK_4 0.818 0.000 VALID
GK_5 0.787 0.000 VALID
GK_6 0.878 0.000 VALID
GK_7 0.828 0.000 VALID
GK_8 0.860 0.000 VALID
GK_9 0.879 0.000 VALID
GK_10 0.767 0.000 VALID
GK_11 0.807 0.000 VALID
GK_12 0.709 0.000 VALID
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. 2
(Tailed)
Keterangan
TPB_1 0.506 0.000 VALID
TPB_2 0.621 0.000 VALID
TPB_3 0.677 0.000 VALID
TPB_4 0.768 0.000 VALID
TPB_5 0.732 0.000 VALID
TPB_6 0.747 0.000 VALID
TPB_7 0.766 0.000 VALID
TPB_8 0.724 0.000 VALID
TPB_9 0.436 0.000 VALID
TPB_10 0.391 0.000 VALID
TPB_11 0.572 0.000 VALID
TPB_12 0.711 0.000 VALID
72
Tabel 4.9 menunjukkan hasil validitas variabel time budget
pressure mempunyai kriteria valid untuk semua butir pernyataan
dengan nilai sig <0,05.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian, instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach
alpha di atas 0,07 (Nunnally, 1994; Ghozali, 2018). Berikut disajikan
tabel hasil uji reliabilitas.
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa variabel kinerja auditor,
gaya kepemimpinan, gaya hidup sehat, dan time budget pressure
memiliki nilai Alpha Cronbrach > 0,70 sehingga semua variabel dalam
penelitian ini adalah reliabel.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dalam uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S) jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka data
berdistribusi normal, namun jika probabilitas lebih kecil dari 0,05,
maka data berdistribusi tidak normal.
Variabel Alpha’s
Cronbach
Keterangan
Kinerja Auditor 0,875 Reliabel
Gaya Hidup Sehat 0,819 Reliabel
Gaya Kepemimpinan 0,938 Reliabel
Time Budget Pressure 0,873 Reliabel
73
Tabel 4.11
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
Tabel 4.11 menunjukkan nilai angka Asymp. Sig. sebesar 0,2
yang dimana nilai tersebut >0,05 sehingga menujukkan bahwa
distribusi data dalam penelitian ini dikatakan normal dan lulus uji
normalitas.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Multikolinieritas dapat dilihat dengan menganalisis
matrik korelasi variabel-variabel independen. Hasil pengujian
multikolinieritas adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 12
Hasil Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
GHS .780 1.281
GK .806 1.240
TPB .954 1.048
Unstandardized
Residual
N 134
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.640016
16
Most Extreme Differences Absolute .044
Positive .044
Negative -.032
Test Statistic .044
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
74
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance
inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Dapat dikatakan gaya hidup
sehat mempunyai nilai tolerance 0,780 dan nilai VIF 1,281, gaya
kepemimpinan mempunyai nilai tolerance 0,806 dan nilai VIF 1,240,
time budget pressure memiliki nilai tolerance 0,954 dan nilai VIF
1,048. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi
tidak terdapat masalah multikolinieritas karena nilai tolerance di atas
0,10 dan nilai VIF (variance inflation factor) di bawah 10.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas
(Ghozali, 2018:137). Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil
Scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4. 1
75
Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data Primer yang Diolah,2019
Dalam grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas aupun di bawah angka
0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedatisitas pada model regresi. Dengan demikian dapat
dikatakan model regresi layak digunakan (Ghozali, 2018:139).
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen. Tabel 4.13 dibawah ini menyajikan hasil uji koefisiensi
determinasi untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 13
Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .665a .442 .429 4.693
a. Predictors: (Constant), TPB, GK, GHS
a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data Primer yang Diolah,2019
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi
berganda (R) sebesar 0,665. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel
gaya hidup sehat, gaya kepemimpinan, dan time budget pressure
memiliki hubungan yang kuat. Tabel 4.13 juga menunjukkan bahwa
nilai koefisien determinasi (R Square) yakni sebesar 0,429. Nilai ini
76
menunjukkan bahwa variabel kinerja auditor dapat dijelaskan oleh
variabel gaya hidup sehat, gaya kepemimpinan dan time budget
pressure sebesar 42,9%. Sedangkan sisanya sebesar 57,1% dijelaskan
oleh faktor-faktor atau variabel diluar penelitian ini misalnya dapat
berupa komitmen organisasi,motivasi (Marganingsih & Martani,2010).
b. Hasil Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah model yang
digunakan sudah signifikan. Apabila nilai signifikansi <0,05, maka
dapat dinyatakan model yang digunakan signifikan. Di bawah ini
merupakan hasil dari uji statistik F untuk penelitian ini disajikan
sebagai berikut:
Tabel 4. 14
Hasil Uji Statistik F ANOVA
a
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2267.797 3 755.932 34.319 000b
Residual 2863.457 130 22.027
Total 5131.254 133
a. Dependent Variable: KA
b. Predictors: (Constant), TPB, GK, GHS
Sumber: Data Primer yang Diolah,2019
Tabel 4.14 di atas menujukkan bahwa nilai signifikan pada uji
statistik F ini sebesar 0,000 dimana nilai tersebut berarti <0,05
sehingga model penelitian yang digunakan dapat dinyatakan sudah fit
dan signifikan. Ini berarti variabel gaya hidup sehat, gaya
kepemimpinan, time budget pressure secara simultan mempengaruhi
variabel kinerja auditor.
77
c. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t dilakukan untuk melihat seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara parsial menerangkan variabel
dependen yang dapat di lihat pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji
statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai signifikan <0,05 maka
Ha diterima, sedangkan jika nilai signifikan >0,05 maka Ha ditolak
(Ghozali, 2018:66).
Tabel 4. 15
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.651 4.001 1.162 .247
GHS .418 .080 .386 5.204 .000
GK .187 .071 .191 2.615 .010
TPB .310 .060 .346 5.160 .000
a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data Primer yang Diolah,2019
Berdasarkan tabel 4.15 diatas, variabel gaya hidup sehat, gaya
kepemimpinan, dan time budget pressure menunjukkan nilai <0,05
yang menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja auditor. Sehingga
dapat diperoleh persamaan model sebagai berikut:
Y=4,651+ 0,418X1 + 0,187X2 + 0,310X3+e
Keterangan:
Y = Kinerja Auditor
78
X1 = Gaya Hidup Sehat
X2 = Gaya Kepemimpinan
X3 = Time Budget Pressure
e = Standar Eror
1) Pengaruh Gaya Hidup Sehat terhadap Kinerja Auditor
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel gaya hidup sehat sebesar 0,00.
Hal ini berarti penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1),
karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel gaya hidup
sehat <0,05.
2) Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel gaya kepemimpinan sebesar
0,01. Hal ini berarti penelitian mendukung hipotesis kedua (H2),
karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel gaya
kepemimpinan <0,05.
3) Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel time budget pressure sebesar
0,00. Hal ini berarti penelitian mendukung hipotesis kedua (H3),
karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel gaya
kepemimpinan <0,05.
79
C. Pembahasan
1. Pengaruh Gaya Hidup Sehat Terhadap Kinerja Auditor
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regresi
berganda pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh gaya
hidup sehat terhadap kinerja auditor. Hasil uji statistik t dari metode
tersebut menunjukkan bahwa gaya hidup sehat memiliki tingkat signifikan
sebesar 0,00 atau dapat dikatakan nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) didukung. Gaya hidup
sehat yang dijalankan auditor yang dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
seperti, tidur tepat waktu, tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan
cepat saji, tidak mengkonsumsi kopi terlau banyak, tidak merokok, dtidak
minum minuman keras, juga dengan raji berolah raga. Jika auditor dapat
mengatur pola dan gaya hidupnya dengan baik, nantinya akan berdampak
pada kesehatan auditor itu sendiri. Auditor yang sehat juga tentunya akan
memiliki keadaan tubuh yang baik dan dapat lebih semangat dalam
bekerja. Auditor yang semangat akan memiliki kinerja yang baik dalam
bekerja. Dapat diartikan pula dalam penelitian ini gaya hidup sehat dapat
mempengaruhi kinerja seorang auditor yang menjadi responden di dalam
penelitian ini.
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh (Jones et al., 2010) yang menunjukkan bahwa gaya hidup sehat
berpengaruh terhadap kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh (Rizkia,
2012 dalam Merawati & Prayati, 2017) yang hasil penelitiannya juga
menyatakan bahwa gaya hidup sehat berpengaruh terhadap kinerja.
80
Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh (Merawati & Prayati, 2017) yang menyatakan bahwa gaya
hidup sehat tidak berpengaruh terhadap kinerja.
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regresi
berganda pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja auditor. Hasil uji statistik t dari metode
tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki tingkat
signifikan sebesar 0,01 atau dapat dikatakan nilainya lebih kecil dari 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H2) didukung. Seorang
pemimpin yang memiliki gaya atau cara memimpin yang baik akan
disenangi dan disegani oleh para bawahannya. Apabila para pemimpin
disegani oleh bawahan, maka apa yang dikatakan atau di perintahkan oleh
pemimpin akan dijalankan dengan baik oleh bawahannya. Perintah atau
gaya mempimpin yang jelas akan mudah diserap dan dijalankan dengan
baik oleh para bawahannya. Pemimpin yang meimiliki jiwa kepemimpinan
baik, akan mengarahkan para bawahan untuk dapat mencapaii visi, misi
dan tujuan organisasi dengan baik. Pimpinan auditor yang berkinerja baik,
akan mengarahkan bawahannya untuk memiliki kinerja seperti yang ia
miliki agar tujuan organisasi tercapai dengan baik. Dapat diartikan pula
dalam penelitian ini gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja
seorang auditor yang menjadi responden di dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang menghasilkan
hasil positif yakni bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
81
kinerja auditor BPK (Merawati & Prayati, 2017) dan didukung pula
penelitian yang selaras yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
berpengaruh positif terhadap kinerja auditor (Kurniawan, Nadirsyah, &
Abdullah, 2017). Penelitian yang dilakukan (Trisnaningsih, 2007) pun
menghasilkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap
kinerja auditor.
3. Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regresi
berganda pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh time
budget pressure terhadap kinerja auditor. Hasil uji statistik t dari metode
tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki tingkat
signifikan sebesar 0,00 atau dapat dikatakan nilainya lebih kecil dari 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H3) didukung. Tekanan
anggaran waktu yang diatur dengan sedemikian rupa dengan cara dan pola
yang baik akan membentuk auditor menjadi individu yang taat akan aturan
dan jadwal anggaran yang telah dibuat. Auditor yang telah dapat
menjalankan anggaran waktu yang telah disusun dengan baik. Auditor
akan dapat mengerjakan tugasnya dengan lebih tertata dalam hal
pembagian waktu. Mengerjakan tugas dengan waktu yang telah tertata
dapat meningkatkan kinerja auditor agar menjadi lebih baik lagi. Dapat
diartikan pula dalam penelitian ini time budget pressure dapat
mempengaruhi kinerja seorang auditor yang menjadi responden di dalam
penelitian ini.
82
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya telah
menyatakan bahwa tekanan anggaran waktu berpengaruh positif pada
kinerja auditor. Artinya, semakin auditor mengalami keterbatasan
anggaran waktu, maka kinerjanya semakin baik (Marganingsih & Martani,
2010).
83
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menguji pengaruh gaya
hdiup sehat, gaya kepemimpinan, dan time budget pressure terhadap kinerja
auditor. Responden dalam penelitian ini berjumlah 134 responden yang
berprofesi sebagai auditor pemerintah yang bekerja di wilayah Provinsi
Bangka Belitung. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dilakukan
pengujian dengan hasil menggunakan software olah data SPSS 25. Berikut
kesimpulan penelitian ini:
1. Gaya hidup sehat berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Jones et al (2010)
dan Rizkia, 2012 dalam Merawati & Prayati (2017).
2. Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Merawati &
Prayati (2017), Kurniawan, Nadirsyah, & Abdullah (2017), dan
Trisnaningsih (2017).
3. Time budget pressure berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marganingsih
& Martani (2010).
84
B. Implikasi
Auditor pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memeriksa
entitas-entitas yang berada dibawah naungan pemerintah, untuk
mengetahui dan mengkontrol apakah penggunaan uang atau dana yang
diberikan oleh pemerintah telah digunakan sebagai mana mestinya oleh
entitas-entitas tersebut.
Kinerja auditor yang baik merupakan suatu hal yang harus dimiliki
oleh seorang auditor. Gaya hidup yang sehat merupakan salah satu faktor
yang harusnya dimiliki oleh seorang auditor untuk mendukung kinerja yang
akan mereka miliki. Dengan tidur teratur, makan makanan dengan gizi
cukup, tidak terlalu kelelahan, rutin berolah raga dan tidak terlalu stress.
Yang dimana nantinya hal-hal ini dapat menunjang semangat kerja
indvidu yang secara otomatis dapat meningkatkan kinerja atau hasil kerja
individu tersebut.
Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi kinerja auditor yang
bekerja di bawah naungan pemimpin. Seorang pemimpin yang baik akan
dapat membantu bawahannya untuk bekerja lebih giat dan lebih
berkinerja. Time budget pressure juga memiliki peran penting untuk
pembentukan kinerja para auditor untuk membuat mereka bekerja dengan
baik untuk menjalankan tanggung jawab dan kewajiban mereka untuk
mengawasi dan memeriksa penggunaan dana negara guna kepentingan
masyarakat banyak.
85
DAFTAR PUSTAKA
Anggreni, N. W. D., & Rasmini, N. K. . Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Time
Budget Pressure Pada Professionalisme Dan Implikasinya Terhadap Kinerja
Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 18, 145–175. 2017.
Azen, I. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior And Human
Decision Processes 50, 179–211. 1991.
Candra, I. W., & Badera, I. D. N. Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya
Kepemimpinan Demokratis, Etika Profesi Danpengalaman Auditor pada
Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 212, 2302–8556.
https://doi.org/10.24843/EJA.2017.v21.i02.p13. 2017.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25
Edisi 9”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2018.
Hanna, E., & Firnanti, F. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Auditor.
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 15(1), 13–28. 2013.
https://inspektoratdaerah.bulelengkab.go.id/artikel/auditor-dan-fungsionalauditor-
pemerintah-46 Kamis 21 November 2019 pukul 14.30.
https://lifestyle.bisnis.com/read/20190711/106/1122977/setahun-kematian-karena-
konsumsi-rokok-di-indonesia-lebih-dari-230.000 diakses Kamis 30 Januari
2020 pukul 15.26.
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50689915 diakses Kamis 30 Januari
2020 pukul 15.32.
http://www.bpkp.go.id/konten/1714/pertanyaan-yang-sering-diajukan Kamis 21
November 2019 pukul 13.10.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3616779/7-tips-gaya-hidup-sehatdari-
para-dokter diakses Kamis 21 November 2019 pukul 17.08.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/472576/5-pemimpin-perusahaan-terburuk
di-2012 diakses Kamis 21 November 2019 pukul 15.56.
Fajrin, I. Q., & Susilo, H. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi pada
Karyawan Pabrik Gula Kebon Agung Malang). Jurnal Administrasi Bisnis,
86
61(4), 117–124. 2018.
Jones, A., Norman, C. S., & Wier, B. Healthy lifestyle as a coping mechanism for
role stress in public accounting. Behavioral Research in Accounting, 22(1),
21–41. https://doi.org/10.2308/bria.2010.22.1.21. 2010.
Kurniawan, D. S. A., Nadirsyah., & Abdullah, S., Pengaruh Independensi
Auditor, Integritas Auditor, Profesional Auditor, Etika Profesi Dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Di BPK Perwakilan Provinsi
Aceh. Jurnal Magister Akuntansi, 6(3), 49–57. 2017.
Kusmaedi, N. Pembelajaran Gaya Hidup Sehat Menuju Tingkat Sehat Prima
Terpadu Sepanjang Hayat. Cakrawala Pendidikan, (2), 323–335.
https://doi.org/10.21831/cp.v5i2.1566. 2012.
Lautania, M. F. Pengaruh Time Budget Pressure, Locus Of Control Dan Perilaku
Disfungsional Audit Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada Kantor Akuntan
Publik Indonesia). Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 4(1), 1–22. 2011.
Marganingsih, A., & Martani, D. Anteseden Komitmen Organisasi Dan Motivasi:
Konsekuensinva Terhadap Kinerja Auditor Intern Pemerintah. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 7(1), 79–108.
https://doi.org/10.21002/jaki.2010.05. 2010.
Merawati, L. K., & Prayati, N. P. I. Dewi. Healthy Lifestyle , Role Stressor Dan
Gaya Kepemimpinan : Studi Empiris Kinerja Auditor Pemerintah. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis Volume, 2(1). 2017.
Obella, Z., & Adliyani, N. Pengaruh Perilaku Individu terhadap Hidup Sehat The
Effect of Human Behavior for Healthy Life. Majority, 4(7), 109–114. 2015.
Otley, D. T., & Pierce, B. J. Auditor time budget pressure: Consequences and
antecedents. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 9(1), 31–58.
https://doi.org/10.1108/09513579610109969. 1996.
Pamudi, U., & Badera, I. D. N. Time Budget Pressure, Locus Of Control dan
Good Governance Sebagai Prediktor Kinerja Auditor Internal. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 21, 2367–2394. 2017.
Prabandari, Y. S. Penggalian Riwayat dan Nasihat Tentang Gaya Hidup Sehat
oleh Dokter Pelayanan Primer. Kesmas: National Public Health Journal,
8(5), 221. https://doi.org/10.21109/kesmas.v8i5.388. 2013.
87
Setiawan, A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja. Agora, 5(3), 1–7.
2017.
Suharsaputra, Uhar. “Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan Tindakan”.
Bandung: PT Refika Aditama.2012.
Trafimow, D. The Theory of Reasoned Action A Case Study of Falsification in
Psychology. THEORY & PSYCHOLOGY, 19(August 2009), 501–517.
https://doi.org/10.1177/0959354309336319. 2015.
Trisnaningsih, S. Independensi auditor dan komitmen organisasi sebagai mediasi
pengaruh pemahaman good governance, gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi terhadap kinerja auditor. Simposium Nasional Akuntansi X, 1–56.
https://doi.org/10.1590/S0104-14282003000200006. 2007.
Widhi, S. N., & Setyawati, E. Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan,
Komitmen Organisasi Dan Pemahaman Good Governance Terhadap
Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa
Tengah). Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 19(1), 64–79. 2015.
Wikamorys, D. A., & Rochmach, T. N. Application Of The Theory Of Planned
Behavior In Generating Patients Intention To Undergo Cataract Surgery.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 5(1), 32–40. 2017.
88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
89
LAMPIRAN I
SURAT PENELITIAN
SKRIPSI
90
91
92
93
94
95
96
97
98
LAMPIRAN II
SURAT KETERANGAN
99
100
101
102
103
104
105
106
107
LAMPIRAN III
KUESIONER PENELITIAN
108
KUESIONER
PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, GAYA KEPEMIMPINAN DAN
TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINERJA AUDITOR
PEMERINTAH
(Studi empiris pada Auditor Pemerintah Provinsi Bangka Belitung)
Oleh:
DWI RISKI RAHMADHANTY
11150820000001
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019/1440 H
109
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 11 September 2019
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata
Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Dwi Riski Rahmadhanty
NIM : 11150820000001
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/IX
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Gaya Hidup Sehat, Gaya Kepemimpinan Dan Time Budget
Pressure Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi empiris pada Auditor
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung)”
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk
menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan
sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i.
Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan
tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja,
sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian
ini, maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya melalui email
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan
menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.
Dosen Pembimbing, Hormat saya,
Peneliti
(Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., BKP., QIA) (Dwi Riski Rahmadhanty)
110
IDENTITAS RESPONDEN
No: ……(diisi oleh peneliti)
1. Nama (boleh tidak diisi) : ………………………………………….
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
3. Umur : < 25 tahun 36-40 tahun
25-30 tahun >40 tahun
31-35 tahun
4. Pendidikan terakhir : Diploma S3
S1 Lainnya
S2
5. Pengalaman kerja : < 3 tahun 7 – 10 tahun
3 – 6 tahun > 10 tahun
6. Lokasi Pengisian Kuesioner : ………………………………………….
7. Nama Institusi : ………………………………………….
111
Petunjuk pengisian kuisioner
Jawablah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
alternatif jawaban yang sudah disediakan dimana:
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
CS : Cukup Setuju
Kinerja Auditor (Y)
No Pernyataan STS TS CS S SS
1. Saya mampu menyelesaikan lebih banyak
pekerjaan dalam satu periode waktu tertentu
dibandingkan dengan rekan kerja saya yang
lain.
2. Saya selalu memberikan usulan konstruktif
kepada supervisor mengenai bagaimana
seharusnya pekerjaan audit dilakukan.
3. Hasil pekerjaan saya selalu dinilai sangat
bagus.
4. Saya menemukan cara untuk meningkatkan
prosedur audit.
5. Saya menilai kinerja saya paling tinggi
dibandingkan dengan auditor lain yang
setingkat dengan saya.
6. Hasil pekerjaan saya menyebabkan saya
dihargai oleh teman-teman saya.
7. Mempertahankan dan memperbaiki
hubungan dengan klien merupakan bagian
penting dari pekerjaan saya.
8. Perlakuan kebijakan organisasi memotivasi
saya untuk berbuat yang terbaik terhadap
tempat saya bekerja.
9. Saya merasa puas dengan bidang pekerjaan
saya saat ini.
10. Saya berlangganan dan membaca secara
sistematis jurnal auditing dan publikasi
lainnya.
11. Saya menggunakan waktu dengan efektif
setiap melaksanakan program audit.
12. Saya telah melaksanakan audit sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
112
Gaya Hidup Sehat (Healthy Lifesyle) (X1)
No Pernyataan STS TS CS S SS
1. Khawatir bahwa pekerjaan yang sulit ini
akan membuat saya emosi.
2. Saya orang yang aktif dan sabar dalam
melakukan pekerja.
3. Sebelum pergi bekerja saya selalu sarapan
pagi.
4. Saya selalu sarapan pagi sebelum jam 9 pagi.
5. Setelah berolah raga, saya lebih fresh.
6. Olahraga berat memberi saya ketenangan
dalam bekerja.
7. Melakukan diet yang sehat yang meliputi
lima kelompok makanan dasar/empat sehat
lima sempurna.
8. Saya memiliki pola makan teratur 3x dalam
sehari.
9. Saya mendapatkan tidur malam yang baik.
10. Saya dapat tidur dengan rilex tanpa
memikirkan pekerjaan pada malam hari.
11. Saya terbiasa bangun dan mandi di pagi hari
agar badan lebih fresh untuk bekerja.
12. Saya tidak mengkonsumsi yang berlebihan
dari produk tembakau dan tidak
mengkonsumsi alkohol.
Gaya Kepemimpinan (X2)
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Saya dan rekan kerja saya dapat
berkolaborasi dengan baik dalam bekerja.
2. Pimpinan saya dapat mengarahkan dan
membuat kinerja tim menjadi lebih kompak.
3. Adanya saling percaya antara atas, bawahan
dan rekan kerja seprofesi.
4. Adanya suasana kekeluargaan di tempat saya
bekerja.
5. Pimpinan di tempat saya bekerja sangat
menghargai gagasan bawahan.
6. Komunikasi antara atasan,bawahan,dan
rekan sekerja sangat terbuka dan
menyenangkan.
7. Hubungan antar anggota organisasi di tempat
113
saya bekerja selalu baik dan harmonis.
8. Pimpinan di tempat saya bekerja mampu
berkomunikasi dengan bawahan secara jelas
dan efektif.
9. Pimpinan di tempat saya bekerja selalu
memberikan arahan dalam mengerjakan
tugas yang benar.
10. Pimpinan di tempat saya bekerja selalu
menekankan pekerjaan dengan memfokuskan
pada tujuan dan hasil.
11. Pimpinan selalu mengingatkan dan
mengarahkan untuk mencapai visi dan misi.
12. Pimpinan saya melakukan supervisi rutin
guna menilai kinerja.
Time Budget Pressure (X3)
No Pernyataan STS TS CS S SS
1. Saya merasa bahwa waktu yang ditentukan
untuk melaksanakan audit terlalu pendek,
sehingga terasa cukup berat atas beban
pekerjaan yang saya emban.
2. Waktu audit yang tersedia, belum cukup untuk
melaksanakan tugas yang harus saya kerjakan.
3. Dalam menjalankan tugas audit saya belum
mampu memenuhi target waktu yg telah
ditentukan.
4. Dalam melaksanakan tugas audit, saya kurang
memiliki waktu untuk bersantai.
5. Waktu audit yang saya miliki sangat singat
hingga saya sering mengabaikan waktu makan
saya sendiri.
6. Jadwal waktu dalam penugasan audit sangat
padat hingga saya sulit mendapatkan waktu
cuti.
7. Berhubung waktu audit terlalu pendek, maka
dalam melaksanakan tugas audit, saya terlalu
tergesa-gesa dan tidak fokus.
8. Di instansi tempat saya bekerja, masalah
lamanya waktu audit tidak pernah
dikomunikasikan.
9. Dalam penugasan audit, efisiensi dalam
pekerjaan proses audit sangat ditekankan.
10. Di instansi tempat saya bekerja, kesesuaian
penugasan audit dengan anggaran waktu
dijadikan sebagai salah satu indikator penilaian
kinerja oleh atasan.
11. Di instansi tempat saya bekerja, lamanya
114
waktu untuk mengaudit merupakan keputusan
yang mutlak dari atasan yang tidak dapat
diganggu gugat.
12. Lamanya waktu audit yang ditentukan di
instansi tempat saya bekerja sangat tidak
fleksibel.
115
LAMPIRAN IV
IDENTITAS DAN JAWABAN
RESPONDEN
116
A. Identitas Responden
No. Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
Lokasi
1 1 4 2 4 1
2 2 2 2 1 1
3 1 2 2 3 1
4 1 5 2 4 1
5 1 2 1 2 1
6 2 2 2 3 1
7 2 1 1 1 1
8 2 3 2 2 1
9 1 1 1 1 1
10 1 2 2 2 1
11 1 5 1 4 1
12 1 3 2 4 1
13 1 3 2 4 1
14 2 2 2 2 1
15 1 5 3 4 1
16 1 2 2 3 1
17 2 2 2 1 1
18 1 3 2 3 1
19 2 5 2 4 1
20 2 5 2 4 1
21 1 1 1 1 1
22 1 1 2 1 1
23 2 3 3 2 1
24 1 3 2 2 1
25 1 2 2 1 1
26 1 4 2 3 1
27 2 3 2 3 1
28 1 4 2 4 1
117
No. Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
Lokasi
29 2 4 2 3 1
30 1 5 2 4 1
31 2 4 2 4 1
32 2 3 2 2 1
33 1 4 2 3 1
34 1 4 2 3 1
35 1 4 2 3 1
36 1 5 3 4 1
37 1 4 2 4 1
38 2 4 3 3 1
39 2 4 2 3 1
40 2 4 2 2 1
41 2 3 2 4 1
42 2 5 2 4 1
43 2 5 2 4 1
44 2 4 2 3 1
45 1 4 2 3 1
46 2 4 2 3 1
47 1 5 2 4 2
48 2 5 2 4 2
49 2 5 2 1 2
50 2 4 2 3 2
51 2 3 2 3 2
52 2 5 2 4 2
53 2 4 3 3 2
54 2 4 2 2 2
55 2 5 2 1 2
56 1 2 2 1 2
57 1 5 2 4 2
118
No. Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
Lokasi
58 2 4 2 4 2
59 2 5 5 4 2
60 2 3 1 3 2
61 2 5 1 4 2
62 1 2 2 2 2
63 2 3 2 3 2
64 2 3 3 3 2
65 2 5 2 4 2
66 2 3 2 4 2
67 2 5 2 4 2
68 1 3 2 3 4
69 1 3 2 3 4
70 2 4 1 4 4
71 2 5 2 4 4
72 1 1 1 1 4
73 2 3 1 3 4
74 2 2 2 2 4
75 2 4 1 3 4
76 1 3 2 2 4
77 2 3 2 2 4
78 1 5 2 4 4
79 2 3 2 3 4
80 1 3 2 3 4
81 1 5 2 3 4
82 1 2 2 2 4
83 2 3 2 2 4
84 2 4 2 3 4
85 2 2 2 2 4
86 1 4 2 3 4
119
No. Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
Lokasi
87 2 2 2 2 4
88 1 3 2 4 4
89 2 3 2 2 4
90 2 3 2 2 4
91 2 4 2 2 4
92 2 4 2 2 4
93 1 5 2 4 4
94 1 5 2 4 4
95 2 3 2 3 4
96 1 4 2 4 4
97 2 4 2 4 4
98 1 5 2 4 4
99 2 4 2 4 4
100 2 5 2 4 4
101 1 4 2 4 4
102 1 4 2 3 4
103 1 2 2 2 4
104 2 2 2 2 4
105 1 5 2 3 1
106 1 3 2 2 1
107 2 5 2 4 1
108 2 4 2 3 1
109 2 4 2 3 1
110 2 4 2 2 1
111 1 3 2 3 1
112 2 4 1 1 1
113 2 4 4 3 1
114 2 3 2 4 1
115 2 5 2 3 1
120
No. Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
Lokasi
116 2 4 3 3 5
117 1 5 3 4 5
118 2 3 2 3 5
119 1 3 2 3 5
120 2 3 2 3 5
121 2 4 2 4 5
122 1 4 2 3 5
123 2 3 1 3 5
124 1 2 2 2 5
125 1 5 2 4 5
126 2 2 2 1 5
127 1 4 2 2 5
128 2 3 2 3 5
129 2 2 2 1 5
130 1 4 2 3 5
131 2 2 2 1 5
132 1 3 2 2 5
133 1 3 2 2 5
134 1 4 2 3 5
121
B. Jawaban Responden
KA_1 KA_2 KA_3 KA_4 KA_5 KA_6 KA_7 KA_8 KA_9 KA_10 KA_11 KA_12
4 4 4 4 3 3 4 1 3 2 4 4
2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3
2 2 2 2 2 4 5 5 5 1 4 4
3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4
2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3
5 4 3 4 1 1 5 4 5 4 4 5
3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
2 2 3 3 2 2 4 4 3 2 3 4
3 2 3 4 3 3 5 1 5 2 3 4
4 4 4 4 3 2 5 5 3 3 4 5
3 4 4 5 4 4 5 4 5 3 5 5
3 4 4 3 3 3 5 4 4 2 4 5
4 4 3 4 2 4 5 2 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 5
4 3 4 2 2 4 5 5 5 4 4 4
2 3 4 4 3 3 4 2 2 2 3 4
2 4 2 3 2 3 4 4 4 3 4 5
2 4 2 3 2 3 4 4 4 3 4 5
122
2 3 3 3 2 2 4 4 4 2 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 4 2 3 4 5 4 2 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 5 4 3 2 3 4
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3
3 5 3 4 2 3 5 5 5 3 5 5
5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 3 5 4 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4
123
3 4 3 4 2 3 5 4 4 3 3 4
4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4
4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4
4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 2 3 5 3 4 3 5 4
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3
3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3
3 2 3 3 2 3 5 4 3 2 3 4
4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4
4 4 4 4 3 5 2 3 4 3 5 4
5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3
4 4 3 3 2 4 3 5 4 4 5 5
3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5
2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3
2 3 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4
3 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3
124
1 1 3 2 1 2 4 4 2 1 3 3
3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4
2 3 2 5 2 3 5 4 4 4 3 4
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 5
3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4
3 4 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4
3 4 4 3 2 4 4 4 5 3 3 4
2 3 4 4 2 4 4 2 4 3 4 5
2 3 4 4 2 4 4 2 3 3 4 5
4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3
3 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5
3 4 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4
5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 5
5 4 4 3 4 4 4 4 5 2 5 5
4 3 3 3 4 4 4 4 5 2 5 5
5 4 4 3 5 5 4 4 5 3 5 5
3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4
5 4 3 4 2 3 3 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
2 2 3 3 2 3 3 4 4 2 4 4
4 4 4 3 3 3 4 3 5 2 4 4
4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5
125
5 5 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4
4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 5 5 5 2 3 4
4 4 4 4 2 2 4 4 2 3 4 4
4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4
4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4
4 4 5 4 4 4 5 5 5 2 5 5
5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5
4 3 3 3 2 2 4 3 3 2 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4
4 2 3 3 3 3 5 3 3 2 4 4
4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
3 3 3 3 3 4 5 4 4 2 4 4
2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3
2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3
2 2 2 2 1 2 5 5 4 2 4 5
4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3
126
4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5
5 4 2 3 3 4 5 5 1 3 4 5
3 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 4 5 5 3 2 5 4
5 4 3 3 3 4 5 5 3 3 4 4
4 5 4 5 5 5 5 5 4 2 3 4
4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3
5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5
4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5
4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5
5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5
5 3 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5
5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4
5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
GHS_1 GHS_2 GHS_3 GHS_4 GHS_5 GHS_6 GHS_7 GHS_8 GHS_9 GHS_10 GHS_11 GHS_12
2 3 2 2 4 4 2 2 3 4 4 5
127
3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 4
5 4 2 2 5 4 3 2 1 2 2 4
2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5
4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 5
1 5 4 4 5 5 4 3 3 3 4 5
4 3 3 4 5 3 5 4 3 3 4 5
2 3 4 4 3 2 2 4 2 4 4 5
4 4 3 3 5 2 3 2 4 4 4 5
2 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
2 4 4 4 5 2 5 5 5 5 5 5
1 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5
2 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 5
2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5
2 4 4 4 4 2 4 4 3 1 4 3
2 3 2 2 4 2 2 3 4 4 4 5
3 3 5 5 4 3 4 5 4 3 5 5
3 3 5 5 4 3 4 5 4 3 5 5
3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 3 3 4 2 2 2 4 5 2 5
128
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
2 4 4 4 4 3 3 5 3 4 4 5
2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 5 5 3 1 2 5 4 3 4 5
4 5 2 2 5 5 4 2 3 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5
2 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4
2 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4
2 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 1
3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 5 5
3 4 2 2 4 3 5 3 3 2 4 5
4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
2 3 2 2 4 4 4 3 3 4 5 4
3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 5
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4
129
5 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 5
2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 5
2 3 5 5 4 2 3 4 5 3 4 5
2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 5
3 2 3 3 5 3 3 2 4 3 5 5
2 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4
2 3 5 5 4 2 3 4 5 3 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5
4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5
2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5
3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3
2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 5
2 4 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5
4 5 3 2 5 4 3 4 4 4 4 5
3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5
2 5 3 3 5 4 4 2 3 3 4 5
2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5
2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
130
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
2 4 5 3 5 3 5 3 4 3 5 3
2 4 5 3 5 3 5 3 4 3 5 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5
3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5
2 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5
3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5
3 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5
4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 3
2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5
3 4 4 3 5 2 3 3 4 3 4 5
3 4 3 3 4 2 3 2 4 3 4 1
2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 5
2 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3
4 3 4 3 2 2 3 2 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5
2 3 5 3 3 4 5 4 4 5 5 2
3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5
131
2 5 2 2 3 3 2 2 5 5 5 2
3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3
4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3
2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 3
3 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5
2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
2 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5
2 3 5 5 2 2 2 3 5 5 5 5
3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
3 4 2 3 1 1 3 3 3 3 3 5
2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 5
1 4 3 3 5 2 2 4 5 5 5 5
3 4 2 3 4 4 2 2 4 3 3 5
4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5
3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 2 2 4 2 1 2 2 2 2 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
132
3 4 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5
2 4 5 5 5 2 5 5 5 3 5 5
3 2 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4
4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 5 4 3 5 3 4 5 4 5
2 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 2
4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5
4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5
3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4
1 4 3 4 3 4 3 5 5 5 5 2
4 5 5 5 5 4 3 4 4 2 3 3
4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 3
GK_1 GK_2 GK_3 GK_4 GK_5 GK_6 GK_7 GK_8 GK_9 GK_10 GK_11 GK_12
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
133
3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5
4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
3 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
134
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5
5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4
4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 5 5 3 4 5 5 5 4
4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
135
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
136
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 4 5 5 4 4 3 3 3 3 5 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
137
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3
4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5
4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 2 5 4 3 2 2 3 3 3 4 3
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
138
5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5
4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5
5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5
4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3
4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4
4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5
4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5
4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 3 3
4 3 3 5 4 3 5 3 5 4 4 5
3 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 5
TBP_1 TBP_2 TBP_3 TBP_4 TBP_5 TBP_6 TBP_7 TBP_8 TBP_9 TBP_10 TBP_11 TBP_12
3 3 1 3 3 3 2 3 4 4 4 3
3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2
4 4 3 4 1 2 2 2 4 4 5 5
3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2
4 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2
3 3 2 3 3 4 3 1 4 4 2 3
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
139
2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
5 3 2 3 4 5 3 5 4 4 5 1
4 2 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1
2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 4 3
5 5 1 2 1 2 2 2 3 4 2 2
4 4 2 3 2 5 3 3 4 4 4 3
2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2
3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3
4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3
4 2 2 4 3 5 2 3 4 4 4 4
5 5 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3
4 4 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2
4 4 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2
3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4
2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 5 5 5 3 2 1 5 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2
3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2
5 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4
4 5 2 2 3 2 3 5 3 3 5 5
2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4
140
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4
4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2
4 4 2 2 2 2 2 3 5 4 3 2
4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3
4 4 4 4 2 2 5 1 4 4 4 4
4 4 3 3 5 5 2 3 3 3 3 3
4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 2
4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3
4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4
4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3
4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 2
3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 2
3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 2 2
4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4
5 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
141
4 3 4 3 2 2 2 2 4 3 2 2
3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 2 2
3 3 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2
4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2
4 2 2 2 2 3 2 2 4 5 5 1
3 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2
3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3
2 2 2 3 3 4 3 2 4 4 5 4
3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2
4 3 4 2 4 5 4 1 5 4 4 1
3 2 4 3 3 4 2 3 5 5 4 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3
5 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3
4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 2
3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 2
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3
4 4 2 3 2 2 2 2 4 4 4 3
4 4 2 3 2 2 2 2 4 4 4 3
4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3
142
4 4 4 3 2 2 2 2 3 4 4 4
4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3
3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 2
3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3
3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 3
3 4 3 3 3 3 3 2 4 5 5 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3
2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3
4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2
3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
4 5 3 2 2 4 2 2 4 4 3 3
5 4 3 4 3 5 3 2 4 4 4 3
5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4
4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 3
2 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 2
4 3 4 3 4 4 3 2 4 5 5 2
4 4 2 2 2 3 2 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 2
2 3 3 4 4 5 2 2 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3
143
4 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2
3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 4
3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 2
5 4 2 4 2 5 4 4 4 4 2 4
4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 2 3 4 2 4 4 2 2
4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2
3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3
3 3 3 2 1 1 1 1 5 2 1 1
4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 3 5 3 3 4 3 5 3 2 3
4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3
3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4
4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4
5 5 4 4 4 5 3 3 4 3 4 5
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
144
3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 3 5
4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5
4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5
2 2 2 4 4 5 3 3 4 5 4 3
4 4 3 3 4 5 4 3 5 3 4 5
4 4 3 4 5 4 3 5 4 3 4 5
145
LAMPIRAN V
OUTPUT HASIL PENGUJIAN DATA
146
A. Uji Validitas
1. Kinerja Auditor
Correlations
KA_1 KA_2 KA_3 KA_4 KA_5 KA_6 KA_7 KA_8 KA_9 KA_10 KA_11 KA_12 TKA
KA_1 Pearson
Correlation
1 .645** .578
** .449
** .632
** .476
** .178
* .324
** .321
** .470
** .354
** .284
** .755
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .040 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_2 Pearson
Correlation
.645** 1 .543
** .688
** .555
** .519
** .175
* .379
** .335
** .560
** .438
** .373
** .804
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .043 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_3 Pearson
Correlation
.578** .543
** 1 .549
** .620
** .527
** .088 .202
* .306
** .357
** .381
** .336
** .712
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .311 .019 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_4 Pearson
Correlation
.449** .688
** .549
** 1 .491
** .425
** .206
* .174
* .287
** .550
** .372
** .370
** .714
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .017 .044 .001 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_5 Pearson
Correlation
.632** .555
** .620
** .491
** 1 .679
** .189
* .302
** .355
** .372
** .322
** .275
** .769
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .029 .000 .000 .000 .000 .001 .000
147
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_6 Pearson
Correlation
.476** .519
** .527
** .425
** .679
** 1 .001 .283
** .338
** .412
** .394
** .295
** .699
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .993 .001 .000 .000 .000 .001 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_7 Pearson
Correlation
.178* .175
* .088 .206
* .189
* .001 1 .308
** .217
* .017 .215
* .303
** .354
**
Sig. (2-tailed) .040 .043 .311 .017 .029 .993 .000 .012 .846 .012 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_8 Pearson
Correlation
.324** .379
** .202
* .174
* .302
** .283
** .308
** 1 .378
** .270
** .318
** .363
** .550
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .019 .044 .000 .001 .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_9 Pearson
Correlation
.321** .335
** .306
** .287
** .355
** .338
** .217
* .378
** 1 .264
** .368
** .326
** .573
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .012 .000 .002 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_10 Pearson
Correlation
.470** .560
** .357
** .550
** .372
** .412
** .017 .270
** .264
** 1 .293
** .245
** .630
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .846 .002 .002 .001 .004 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_11 Pearson
Correlation
.354** .438
** .381
** .372
** .322
** .394
** .215
* .318
** .368
** .293
** 1 .581
** .619
**
148
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .000 .000 .001 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
KA_12 Pearson
Correlation
.284** .373
** .336
** .370
** .275
** .295
** .303
** .363
** .326
** .245
** .581
** 1 .582
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .001 .001 .000 .000 .000 .004 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TKA Pearson
Correlation
.755** .804
** .712
** .714
** .769
** .699
** .354
** .550
** .573
** .630
** .619
** .582
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Gaya Hidup Sehat
Correlations
GHS_
1
GHS_
2
GHS_
3
GHS_
4
GHS_
5
GHS_
6
GHS_
7
GHS_
8
GHS_
9
GHS_
10
GHS_
11
GHS_
12 TGHS
GHS_1 Pearson Correlation 1 .111 -.040 .015 .081 .234** .059 -.091 -.143 -.056 -.247
** .050 .160
Sig. (2-tailed) .200 .650 .868 .355 .007 .501 .294 .099 .522 .004 .565 .065
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_2 Pearson Correlation .111 1 .199* .225
** .416
** .385
** .334
** .273
** .190
* .213
* .194
* .021 .516
**
Sig. (2-tailed) .200 .021 .009 .000 .000 .000 .001 .028 .013 .025 .814 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
149
GHS_3 Pearson Correlation -.040 .199* 1 .799
** .249
** .173
* .439
** .587
** .482
** .244
** .468
** .072 .697
**
Sig. (2-tailed) .650 .021 .000 .004 .045 .000 .000 .000 .005 .000 .411 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_4 Pearson Correlation .015 .225** .799
** 1 .164 .185
* .378
** .644
** .449
** .274
** .324
** .178
* .699
**
Sig. (2-tailed) .868 .009 .000 .059 .033 .000 .000 .000 .001 .000 .040 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_5 Pearson Correlation .081 .416** .249
** .164 1 .364
** .396
** .181
* .203
* .102 .367
** .125 .528
**
Sig. (2-tailed) .355 .000 .004 .059 .000 .000 .037 .019 .240 .000 .151 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_6 Pearson Correlation .234** .385
** .173
* .185
* .364
** 1 .497
** .278
** .134 .343
** .247
** -.082 .574
**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .045 .033 .000 .000 .001 .124 .000 .004 .349 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_7 Pearson Correlation .059 .334** .439
** .378
** .396
** .497
** 1 .499
** .300
** .217
* .442
** -.006 .688
**
Sig. (2-tailed) .501 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .000 .942 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_8 Pearson Correlation -.091 .273** .587
** .644
** .181
* .278
** .499
** 1 .509
** .378
** .411
** .068 .718
**
Sig. (2-tailed) .294 .001 .000 .000 .037 .001 .000 .000 .000 .000 .434 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_9 Pearson Correlation -.143 .190* .482
** .449
** .203
* .134 .300
** .509
** 1 .601
** .577
** .078 .641
**
Sig. (2-tailed) .099 .028 .000 .000 .019 .124 .000 .000 .000 .000 .370 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_1
0
Pearson Correlation -.056 .213* .244
** .274
** .102 .343
** .217
* .378
** .601
** 1 .512
** .053 .578
**
Sig. (2-tailed) .522 .013 .005 .001 .240 .000 .012 .000 .000 .000 .540 .000
150
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_1
1
Pearson Correlation -.247** .194
* .468
** .324
** .367
** .247
** .442
** .411
** .577
** .512
** 1 .067 .634
**
Sig. (2-tailed) .004 .025 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .442 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GHS_1
2
Pearson Correlation .050 .021 .072 .178* .125 -.082 -.006 .068 .078 .053 .067 1 .253
**
Sig. (2-tailed) .565 .814 .411 .040 .151 .349 .942 .434 .370 .540 .442 .003
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TGHS Pearson Correlation .160 .516** .697
** .699
** .528
** .574
** .688
** .718
** .641
** .578
** .634
** .253
** 1
Sig. (2-tailed) .065 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Gaya Kepemimpinan
Correlations
GK_1 GK_2 GK_3 GK_4 GK_5 GK_6 GK_7 GK_8 GK_9 GK_10 GK_11 GK_12 TGK
GK_1 Pearson
Correlation
1 .443** .432
** .394
** .274
** .297
** .272
** .277
** .234
** .170
* .203
* .066 .418
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .001 .001 .007 .050 .019 .448 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_2 Pearson
Correlation
.443** 1 .606
** .604
** .527
** .633
** .536
** .579
** .585
** .479
** .463
** .434
** .742
**
151
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_3 Pearson
Correlation
.432** .606
** 1 .571
** .539
** .632
** .492
** .490
** .501
** .441
** .520
** .375
** .703
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_4 Pearson
Correlation
.394** .604
** .571
** 1 .629
** .704
** .652
** .615
** .671
** .503
** .639
** .562
** .818
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_5 Pearson
Correlation
.274** .527
** .539
** .629
** 1 .722
** .648
** .678
** .663
** .514
** .551
** .484
** .787
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_6 Pearson
Correlation
.297** .633
** .632
** .704
** .722
** 1 .733
** .758
** .766
** .631
** .642
** .539
** .878
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_7 Pearson
Correlation
.272** .536
** .492
** .652
** .648
** .733
** 1 .685
** .710
** .545
** .659
** .618
** .828
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
152
GK_8 Pearson
Correlation
.277** .579
** .490
** .615
** .678
** .758
** .685
** 1 .807
** .754
** .661
** .570
** .860
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_9 Pearson
Correlation
.234** .585
** .501
** .671
** .663
** .766
** .710
** .807
** 1 .788
** .716
** .588
** .879
**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_1
0
Pearson
Correlation
.170* .479
** .441
** .503
** .514
** .631
** .545
** .754
** .788
** 1 .656
** .537
** .767
**
Sig. (2-tailed) .050 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_1
1
Pearson
Correlation
.203* .463
** .520
** .639
** .551
** .642
** .659
** .661
** .716
** .656
** 1 .666
** .807
**
Sig. (2-tailed) .019 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
GK_1
2
Pearson
Correlation
.066 .434** .375
** .562
** .484
** .539
** .618
** .570
** .588
** .537
** .666
** 1 .709
**
Sig. (2-tailed) .448 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TGK Pearson
Correlation
.418** .742
** .703
** .818
** .787
** .878
** .828
** .860
** .879
** .767
** .807
** .709
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
153
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4. Time Budget Pressure
Correlations
TBP_
1
TBP_
2
TBP_
3
TBP_
4
TBP_
5
TBP_
6
TBP_
7
TBP_
8
TBP_
9
TBP_
10
TBP_
11
TBP_
12 TTPB
TBP_1 Pearson
Correlation
1 .652** .312
** .342
** .283
** .260
** .308
** .283
** .150 .009 .158 .213
* .506
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .002 .000 .001 .084 .922 .069 .013 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_2 Pearson
Correlation
.652** 1 .446
** .486
** .307
** .286
** .407
** .430
** .110 -.026 .228
** .465
** .621
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .207 .768 .008 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_3 Pearson
Correlation
.312** .446
** 1 .587
** .574
** .349
** .540
** .349
** .175
* .072 .260
** .464
** .677
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .043 .409 .002 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_4 Pearson
Correlation
.342** .486
** .587
** 1 .611
** .535
** .518
** .506
** .259
** .203
* .236
** .551
** .768
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .019 .006 .000 .000
154
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_5 Pearson
Correlation
.283** .307
** .574
** .611
** 1 .631
** .549
** .550
** .188
* .095 .233
** .417
** .732
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .030 .273 .007 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_6 Pearson
Correlation
.260** .286
** .349
** .535
** .631
** 1 .622
** .512
** .295
** .289
** .379
** .448
** .747
**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_7 Pearson
Correlation
.308** .407
** .540
** .518
** .549
** .622
** 1 .572
** .249
** .203
* .320
** .518
** .766
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .019 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_8 Pearson
Correlation
.283** .430
** .349
** .506
** .550
** .512
** .572
** 1 .178
* .178
* .362
** .520
** .724
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .039 .040 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_9 Pearson
Correlation
.150 .110 .175* .259
** .188
* .295
** .249
** .178
* 1 .559
** .339
** .156 .436
**
Sig. (2-tailed) .084 .207 .043 .003 .030 .001 .004 .039 .000 .000 .072 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_10 Pearson
Correlation
.009 -.026 .072 .203* .095 .289
** .203
* .178
* .559
** 1 .530
** .168 .391
**
155
Sig. (2-tailed) .922 .768 .409 .019 .273 .001 .019 .040 .000 .000 .052 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_11 Pearson
Correlation
.158 .228** .260
** .236
** .233
** .379
** .320
** .362
** .339
** .530
** 1 .419
** .572
**
Sig. (2-tailed) .069 .008 .002 .006 .007 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TBP_12 Pearson
Correlation
.213* .465
** .464
** .551
** .417
** .448
** .518
** .520
** .156 .168 .419
** 1 .711
**
Sig. (2-tailed) .013 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .072 .052 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
TTPB Pearson
Correlation
.506** .621
** .677
** .768
** .732
** .747
** .766
** .724
** .436
** .391
** .572
** .711
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134 134
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
156
B. Uji Realibilitas
1. Kinerja Auditor
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 134 100.0
Excludeda 0 .0
Total 134 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.875 12
2. Gaya Hidup Sehat
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 133 99.3
Excludeda 1 .7
Total 134 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.819 11
3. Gaya Kepemimpinan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 134 100.0
Excludeda 0 .0
157
Total 134 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.938 12
4. Time Budget Pressure
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 134 100.0
Excludeda 0 .0
Total 134 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.873 12
158
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 134
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.64001616
Most Extreme Differences Absolute .044
Positive .044
Negative -.032
Test Statistic .044
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
159
2. Uji Multikoliniearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
95.0% Confidence Interval
for B Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Const
ant)
4.651 4.001
1.162 .247 -3.264 12.567
TGHS .418 .080 .386 5.204 .000 .259 .577 .543 .415 .341 .780 1.281
TGK .187 .071 .191 2.615 .010 .045 .328 .400 .224 .171 .806 1.240
TTPB .310 .060 .346 5.160 .000 .191 .429 .450 .412 .338 .954 1.048
160
3. Uji Heteroskedastistas
161
4. Uji Hipotesis
1. Regresi Linier Berganda
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 TTPB, TGK,
TGHSb
. Enter
a. Dependent Variable: TKA
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .665a .442 .429 4.693 .442 34.319 3 130 .000 1.608
a. Predictors: (Constant), TTPB, TGK, TGHS
b. Dependent Variable: TKA
162
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2267.797 3 755.932 34.319 .000b
Residual 2863.457 130 22.027
Total 5131.254 133
a. Dependent Variable: TKA
b. Predictors: (Constant), TTPB, TGK, TGHS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.651 4.001 1.162 .247
GHS .418 .080 .386 5.204 .000
GK .187 .071 .191 2.615 .010
TPB .310 .060 .346 5.160 .000
a. Dependent Variable: KA