adaptasi_morfologi_pada_hewan.docx

13
Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkunganbpenyesuaian inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya., Dilakukan oleh mahkluk hidup karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. 1. Bentuk Gigi secara khusus Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. 2. Bentuk Moncong Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga 3. Bentuk Paruh

Upload: doni

Post on 11-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ADAPTASI_MORFOLOGI_PADA_HEWAN.docx

Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkunganbpenyesuaian inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh.

Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya.,

Dilakukan oleh mahkluk hidup karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar.

1. Bentuk Gigi secara khusus Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. 

 2. Bentuk Moncong Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan.

Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.

Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.

Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga

3. Bentuk Paruh

Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.

Burung gelatik paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian.

Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga.

Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan.

Page 2: ADAPTASI_MORFOLOGI_PADA_HEWAN.docx

Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya.

Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.

4. Bentuk kaki / Ceker

Bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya.

Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan

Bentuk Kaki dan Paruh

5. Berbagai tipe mulut pada serangga Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri.

Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya.

Page 3: ADAPTASI_MORFOLOGI_PADA_HEWAN.docx

Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.

Mulut pengisap Mulut pengisap pada serangga

Bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan

Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.

Mulut penusuk dan penghisap Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang

Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk.

Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah.

Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.3) Mulut penjilat

Mulut penjilat Mulut penjilatpada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga,

contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah

Mulut penyerap Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus).

Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat..

6, Punuk Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang.

Page 4: ADAPTASI_MORFOLOGI_PADA_HEWAN.docx

Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir.

Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak.

Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.

 

daptasi Morfologi pada Tumbuhan Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.

Xeroflt,1. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering,

2. contohnya kaktus.

3. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas. 

Hidrofit.1. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair,

2. contohnya teratai.

Page 5: ADAPTASI_MORFOLOGI_PADA_HEWAN.docx

3. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata. 

 Higrofit,1. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap

2. contohnya tumbuhan paku dan lumut.

Daun Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga),

misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin

sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap.

Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan. 

 Akar Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah.

Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

Page 7: ADAPTASI_MORFOLOGI_PADA_HEWAN.docx

1. Mitosis Pembelahan sel secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahapan-tahapan

tertentu. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan, hal ini terjadi pada sel eukariotik. Sel induk yang membelah mengandung kromosom diploid (2n), sel anakan yang dihasilkan dari pembelahan mitosis adalah dua sel anakan yang juga diploid (2n), maka dari itu pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan identik. Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi aseksual. Pada hewan dan manusia, mitosis terjadi pada sel meristem somatic. Sel telur yang telah dibuahi sperma menjadi zigot, zigot membelah beberapa kali secara mitosis untuk membentuk suatu embrio. Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Selain itu pula ada interfase, yang merupakan fase antara mitosis satu dengan mitosis berikutnya.

a. Profase Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua

sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat, yang satu bergerak kearah kutub yang berlawanan. Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut benang gelendong pembelahan (benang spindel) yang menghubungkan sentriol satu dengan sentriol yang lainya.

Membran inti masih tampak pada profase awal kemudian segera terpecah. Lalu, butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom, dengan bagian yang menggenting disebut sentromer, sentromer adalah bagian kromosom yang tidak dapat menyerap zat warna. Tiap-tiap sentromer mengandung kinetokor , yaitu tempat mikrotubulus terikat.

Kemudian, kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing disebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang. Dengan demikian, kromatid terjerat pada benang spindel. Sementara itu, benang spindel meluas keluar ke segala arah, disebut sebagai aster.

Diakhir proses, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang, spindel di kinetokor. Kromosom duplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar di ekuator.

Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong pembelahan inti berbentuk diantara dua titik yang disebut titik kutub. b. Metafase

Periode selama kromosom di ekuatorial disebut metafase. Membran inti sudah menghilang kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas.

c. Anafase Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan.

Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukan jalan, sedangkan lengan kromosom mengikuti dibelakang.

d. Telofse Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang,

kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator trejdi lekukan yang makin lama

Page 8: ADAPTASI_MORFOLOGI_PADA_HEWAN.docx

makin kedalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.

e. InterfaseInterfase disebut juga, fase istirahat namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada

saat-saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada fase ini kromosom tidak tampak, tetapi butiran kromatid tampak jelas. Pada fse ini tingkah kromosom tidak tampak, sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis.

Akhirnya pembelahan sel secara mitosis menghasilkan dua sel anakan. Masing-masing sel anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian plasma/sitoplasma (sitokinesis).

1. Meosis Meosis adalah proses pembentukan sel dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing memiliki separuh dari jumlah komosom

sel induk. Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahapan, yaitu meosis I dan

meosis II, tanpa melalui interfase. Interfase hanya terjadi sebelum atau sesudah meiosis. a. Meosis I

Meosis I melalui tahap berikut ini.1) Profase I

Profase terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut :a) Leptonema : benang-benang kromatin menjadi kromosom.b) Zigonema : kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan dan

bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog berdekatan dan beragndengan. Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen.

c) Pakinema : tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.

d) Diplonema : kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.e) Diakinesis : sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membebentuk benang

gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke arah kutub yang berlawanan .

2) Metafase IPada fase ini, tetrad berkumpul dibidang ekuator.

Page 9: ADAPTASI_MORFOLOGI_PADA_HEWAN.docx

3) Anafase IBenang gelendong pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom homolog sehingga

setiap pasangan kromosom berpisah bergerak kearah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.

4) Telofase IKromatid memadat, selubung inti terbentuk dan nukleolus muncul lagi, kemudian

sitokinesis berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah 4 kromatid sehingga terbentuk 23 kromosom yang di duplikasi di setiap kutub. Beang gelendong lenyap, kromatid muncul kembali, sentriol berperan sebagai sentrosom kembali. Coba perhatikan pada gambar 3.2

Gambar 3.2 : pembelahan meosis I : Profase I, Metafase I, Anafase I, Telofase I,

b. Meosis IIMeosis II melalui tahap berikut ini.

1) Profase IISentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan

dihubungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatin berubah menajdi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.

2) Metafase IIKromosom berada dibudang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Pada tahap ini belum

terjadi pembelahan sentromer.

3) Anafase IIKromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Sebagai akibatnya tiap kromatid bergerak ke arah yang berlawanan pula.

Page 10: ADAPTASI_MORFOLOGI_PADA_HEWAN.docx

4) Telofase IIKromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatid kembali,

bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah terjadilah dua sel anakan. Pada saat meosis terjadi dua kali pembelahan, satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). Meosis disebut pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah kromosom. Lihat gambar