acute blood loss (1)

Upload: thomas-sentanu

Post on 22-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Acute Blood Loss (1)

    1/4

    HEMORAGIK ANEMIA AKUT

    Hemoragik anemia akut merupakan anemia yang berkaitan dengan

    kehilangan darah akut. Hal ini memainkan peran utama dalam mengurangi

    volume total darah terutama di bagian plasma. Berkurangnya sirkulasi sel

    darah merah menyebabkan hipoksia akut yang mencetuskan sesak nafas,

    perubahan denyut jantung. Selama pendarahan sedang berlangsung,

    hormone katekolamin adrenal akan dilepas dalam pembuluh darah perifer

    yang akan merangsang vasokonstriksi arteri dan vena serta kontraksi

    miokard.

    Manifestasi klinis pada pendarahan akut kurang dari 20 bisa saja

    tanpa diikuti oleh tanda dan gejala yang menunjukan seseorang itu anemia

    atau kolaps kardiovaskular. !erubahan hemodinamik terjadi sebagai

    kompensasi seperti turgor kulit, hidrasi selaput lendir, denyut nadi yang kuat,

    denyut jantung dan tekanan darah dan orthostatic berubah misalnya dari

    posisi terlentang ke duduk atau ke posisi berdiri. "asokonstriksi arterial

    membagi secara selektif aliran darah untuk prioritas #otak dan jantung$

    dengan mengurangi aliran ke kulit, ginjal, hati, usus.

    %amun, tubuh juga mempunyai batas dalam mengkompensasi hal

    tersebut jika pendarahan terus berlanjut maka dapat jatuh kedalam keadaan

    syok.

    &ahap kompensensi berikutnya adalah pergeseran cairan dari jaringan

    diluar pembuluh darah sebagai usaha untuk menjaga agar pembuluh darah

    tetap terisi. 'kibatnya darah menjadi lebih encer dan persentase sel darah

    merah berkurang. !roses ini dimulai ()2 jam setelah perdarahan, dengan

    kecepatan *0)20 ml+jam dan akan selesai dalam (2)2 jam.

    Berat ringannya gejala ditentukan oleh kecepatan hilangnya darah dari

    tubuh. ntuk memperkirakan berapa jumlah darah yang hilang maka dapat

    digunakan tabel berikut -

  • 7/24/2019 Acute Blood Loss (1)

    2/4

    iagnosa anemia pasca hemoragik akut dengan laboratorium

    sangatlah sulit, sebab tersembunyi oleh karena itu penegakan berdasarkan

    tanda)tanda klinis didukung oleh hasil tes laboratorium, bukan dengan data

    laboratorium semata.

    !/%'&''1S'%''%

    Management pertama pada pasien hemorragik akut adalah

    mempertahankan volume dalam darah agar tetap adekuat dan mencegah

    terjadinya shock. ni dapat dicapai dengan pemberian cairan intravena dapat

    berupa cairan kristaloid, colloid, albumin, bahkan transfusi darah.

    !acked cells merupakan komponen yang terdiri dari eritrosit yang telah

    dipekatkan dengan memisahkan komponen)komponen yang lain. !acked

    cells banyak dipakai dalam pengobatan anemia terutama talasemia, anemia

    aplastik, leukemia dan anemia karena keganasan lainnya. !emberiantransfusi bertujuan untuk memperbaiki oksigenasi jaringan dan alat)alat

    tubuh. Biasanya tercapai bila kadar Hb sudah di atas 3 g.

    4ntuk menaikkan kadar Hb sebanyak ( gr+dl diperlukan !56 7 ml+kgBB

    atau ( unit dapat menaikkan kadar hematokrit 8)9 . iberikan selama 2

  • 7/24/2019 Acute Blood Loss (1)

    3/4

    sampai 7 jam dengan kecepatan ()2 m+menit, dengan golongan darah 'B:

    dan 5h yang diketahui.

    !emberian !5B6 perlu diikuti dengan kristaloid atau koloid. &idaksemua kristaloid dapat digunakan. 5inger laktat, misalnya, mengandung

    kalsium sehingga dapat mengakibatkan pembekuan darah #clotting$. 6airan

    kristaloid dengan osmolaritas rendah juga tidak dihindari karena sel darah

    merah akan membengkak lalu mengalami lisis. 6airan yang

    direkomendasikan adalah dekstrosa 9 dalam salin 0,7, dekstrosa 9

    dalam salin 0,*, salin 0,*

    tulah sebabnya segera setelah episode kehilangan darah akut ;

    kecelakaan motor diambil sebagai contoh, kadar hemoglobin di dalam darah

    akan normal, dan seluruh nilai laboratorium sel darah merah itu normaltermasuk kedalamnya hemoglobin, 5 1eterkaitan antara

    faktor massa Hb dan volume darah menimbulkan beberapa keterbatasan

    dalam melakukan penilaian anemia. 1eterbatasan tersebut dapat dirangkum

    menjadi 8, yaitu-

    Hb terukur menurun, pada keadaan volume plasma relatif meningkat

    dibandingkan eritrosit. !ada kondisi)kondisi di ba=ah ini kadar Hb rendah

    belum tentu anemia. 1arena dari satuan kadar Hb yang g+d, Hb terukur

    menurun akibat volume plasma yang meningkat. Massa Hb yang fungsional

    memba=a oksigen sebenarnya mungkin tetap. 6ontohnya- kehamilan, gagaljantung kongestif, splenomegali, penyakit ginjal kronik, atau posisi berbaring

    saat pengambilan darah.

    Hb terukur meningkat, pada keadaan volume plasma relatif menurun

    dibandingkan eritrosit. 1eadaan di ba=ah ini menyebabkan Hb tampak

  • 7/24/2019 Acute Blood Loss (1)

    4/4

    seolah)olah lebih tinggi sehingga menyamarkan anemia. 6ontohnya-

    dehidrasi, ketoasidosis diabetik, diabetes insipidus, dan luka bakar.

    Hb terukur ?relatif tidak berubah@, pada penurunan volume dan massa

    eritrosit yang terjadi bersamaan. !ada kondisi ini Hb tidak mengalami

    perubahan seperti yang diperkirakan. 6ontohnya- perdarahan akut danpenyakit kronik. !ada perdarahan akut yang tidak mendapat infus cairan,

    penurunan kadar Hb baru akan tampak setelah lebih dari A jam atau bahkan

    hingga 2 jam.