acute blood loss (1)
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Acute Blood Loss (1)
1/4
HEMORAGIK ANEMIA AKUT
Hemoragik anemia akut merupakan anemia yang berkaitan dengan
kehilangan darah akut. Hal ini memainkan peran utama dalam mengurangi
volume total darah terutama di bagian plasma. Berkurangnya sirkulasi sel
darah merah menyebabkan hipoksia akut yang mencetuskan sesak nafas,
perubahan denyut jantung. Selama pendarahan sedang berlangsung,
hormone katekolamin adrenal akan dilepas dalam pembuluh darah perifer
yang akan merangsang vasokonstriksi arteri dan vena serta kontraksi
miokard.
Manifestasi klinis pada pendarahan akut kurang dari 20 bisa saja
tanpa diikuti oleh tanda dan gejala yang menunjukan seseorang itu anemia
atau kolaps kardiovaskular. !erubahan hemodinamik terjadi sebagai
kompensasi seperti turgor kulit, hidrasi selaput lendir, denyut nadi yang kuat,
denyut jantung dan tekanan darah dan orthostatic berubah misalnya dari
posisi terlentang ke duduk atau ke posisi berdiri. "asokonstriksi arterial
membagi secara selektif aliran darah untuk prioritas #otak dan jantung$
dengan mengurangi aliran ke kulit, ginjal, hati, usus.
%amun, tubuh juga mempunyai batas dalam mengkompensasi hal
tersebut jika pendarahan terus berlanjut maka dapat jatuh kedalam keadaan
syok.
&ahap kompensensi berikutnya adalah pergeseran cairan dari jaringan
diluar pembuluh darah sebagai usaha untuk menjaga agar pembuluh darah
tetap terisi. 'kibatnya darah menjadi lebih encer dan persentase sel darah
merah berkurang. !roses ini dimulai ()2 jam setelah perdarahan, dengan
kecepatan *0)20 ml+jam dan akan selesai dalam (2)2 jam.
Berat ringannya gejala ditentukan oleh kecepatan hilangnya darah dari
tubuh. ntuk memperkirakan berapa jumlah darah yang hilang maka dapat
digunakan tabel berikut -
-
7/24/2019 Acute Blood Loss (1)
2/4
iagnosa anemia pasca hemoragik akut dengan laboratorium
sangatlah sulit, sebab tersembunyi oleh karena itu penegakan berdasarkan
tanda)tanda klinis didukung oleh hasil tes laboratorium, bukan dengan data
laboratorium semata.
!/%'&''1S'%''%
Management pertama pada pasien hemorragik akut adalah
mempertahankan volume dalam darah agar tetap adekuat dan mencegah
terjadinya shock. ni dapat dicapai dengan pemberian cairan intravena dapat
berupa cairan kristaloid, colloid, albumin, bahkan transfusi darah.
!acked cells merupakan komponen yang terdiri dari eritrosit yang telah
dipekatkan dengan memisahkan komponen)komponen yang lain. !acked
cells banyak dipakai dalam pengobatan anemia terutama talasemia, anemia
aplastik, leukemia dan anemia karena keganasan lainnya. !emberiantransfusi bertujuan untuk memperbaiki oksigenasi jaringan dan alat)alat
tubuh. Biasanya tercapai bila kadar Hb sudah di atas 3 g.
4ntuk menaikkan kadar Hb sebanyak ( gr+dl diperlukan !56 7 ml+kgBB
atau ( unit dapat menaikkan kadar hematokrit 8)9 . iberikan selama 2
-
7/24/2019 Acute Blood Loss (1)
3/4
sampai 7 jam dengan kecepatan ()2 m+menit, dengan golongan darah 'B:
dan 5h yang diketahui.
!emberian !5B6 perlu diikuti dengan kristaloid atau koloid. &idaksemua kristaloid dapat digunakan. 5inger laktat, misalnya, mengandung
kalsium sehingga dapat mengakibatkan pembekuan darah #clotting$. 6airan
kristaloid dengan osmolaritas rendah juga tidak dihindari karena sel darah
merah akan membengkak lalu mengalami lisis. 6airan yang
direkomendasikan adalah dekstrosa 9 dalam salin 0,7, dekstrosa 9
dalam salin 0,*, salin 0,*
tulah sebabnya segera setelah episode kehilangan darah akut ;
kecelakaan motor diambil sebagai contoh, kadar hemoglobin di dalam darah
akan normal, dan seluruh nilai laboratorium sel darah merah itu normaltermasuk kedalamnya hemoglobin, 5 1eterkaitan antara
faktor massa Hb dan volume darah menimbulkan beberapa keterbatasan
dalam melakukan penilaian anemia. 1eterbatasan tersebut dapat dirangkum
menjadi 8, yaitu-
Hb terukur menurun, pada keadaan volume plasma relatif meningkat
dibandingkan eritrosit. !ada kondisi)kondisi di ba=ah ini kadar Hb rendah
belum tentu anemia. 1arena dari satuan kadar Hb yang g+d, Hb terukur
menurun akibat volume plasma yang meningkat. Massa Hb yang fungsional
memba=a oksigen sebenarnya mungkin tetap. 6ontohnya- kehamilan, gagaljantung kongestif, splenomegali, penyakit ginjal kronik, atau posisi berbaring
saat pengambilan darah.
Hb terukur meningkat, pada keadaan volume plasma relatif menurun
dibandingkan eritrosit. 1eadaan di ba=ah ini menyebabkan Hb tampak
-
7/24/2019 Acute Blood Loss (1)
4/4
seolah)olah lebih tinggi sehingga menyamarkan anemia. 6ontohnya-
dehidrasi, ketoasidosis diabetik, diabetes insipidus, dan luka bakar.
Hb terukur ?relatif tidak berubah@, pada penurunan volume dan massa
eritrosit yang terjadi bersamaan. !ada kondisi ini Hb tidak mengalami
perubahan seperti yang diperkirakan. 6ontohnya- perdarahan akut danpenyakit kronik. !ada perdarahan akut yang tidak mendapat infus cairan,
penurunan kadar Hb baru akan tampak setelah lebih dari A jam atau bahkan
hingga 2 jam.