acth.pdf
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 ACTH.pdf
1/17
138[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
KOMPETENSISetelah mempelajari ini mahasiswa akan dapat :
1. menjelaskan prinsip umum dan mekanisme kerja ACTH2. menyebutkan klasifikasi ACTH3. menjelaskan penggunaan klinis ACTH4. menjelaskan efek & efek samping ACTH
Setelah dapat menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik obat kemudian
mengetahui klasifikasinya maka yang paling penting bagi seorang dokter adalah mengetahuibagaimana menerapkannnya pada pasien, seperti memilih preparat yang akan diterapkanpada pasien sesuai dengan latar belakang penyakit. Selain itu seorang dokter juga harusmengetahui efek samping obat yang digunakan. Karena tugas seorang dokter adalahmendiagnosis dan memberikan terapi yang rasional bagi pasien. Maksudnya rasional disiniadalah terapi yang tepat.
Selain kompetensi di atas seorang dokter juga harus mampu mengetahui interaksiantarobatkarena biasanya kan pasien datang dengan berbagai keluhan dan berbagai penyakit,untuk itu dokter kadang-kadang memberikan berbagai macam obat/obat kombinasi. Nahdalam memberikan obat kombinasi, dokter juga harus mempertimbangkan interaksi obatnya.
Tapi perlu diingat, gimana c interaksi obat itu dengan yang lain ?? Saling merugikan ataumalah menguntungkan. Yang pasti diinginkan tentunya interaksi obat yang menguntungkanbagi pasien =)
Untuk ngingetin aja ni, dr. Wiwik ngejelasin tentang interaksi obat. Pertama-tama nihkita harus tau kpan obat akan memberikan interaksi obat yang menguntungkan dan kapaninteraksi obat merugikan. Interaksi itu sendiri ada interaksi dengan obat dan dengan makananatau bahan lain. Interaksi dapat terjadi pada tahap farmakokinetik, farmakodinamik danfarmasetik.
Penjelasan lebih lanjutnya :
1. Interaksi obat yang terjadi pada tahap farmakokinetik (absorbsi, distribusi, metabolismedan ekskresi).Ex: seorang penderita maag dan mengalami infeksi, maka digunakan antara antasidadengan antibiotic(misalnya tetrasiklin). Kombinasi antara keduanya terjadi pada tahapfarmakokinetik yang absorbsi. Tapi pada proses ini tetrasiklin ga bisadiabsorbsikarenadiikat oleh Mg dan Alyang dihasilkan oleh antasida.Demikian juga kalo diminum samasusu. Susu kan mengandung Ca so tetrasiklin diikat juga sama Ca itu sehinggakomponennya tidak dapat bekerja.
Contoh lain misalnya pada tahap distribusi(peran aliran darah). Kita tau, dalam darahterdapat protein plasma. Jika ada obat yang memiliki ikatan yang kuat dengan protein
plasma(misal 90%), nah obat lain yang secara bersamaan diberikan hanya akan sedikit
Dr. Wiwik Kusumawati
ADRENOCORTICOTROPIN HORMON
(ACTH)
CORTICOSTEROID
-
7/26/2019 ACTH.pdf
2/17
139[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
berikatan dengan protein plasma. Akibatnya kadar bebas obat yang kedua ini akanmeningkat sehingga efeknya(efek terapis ataupun efek samping)akan meningkat.
2. Interaksi obat yang terjadi pada tahap farmakodinamik(efek).Ex: seorang pasien asma diberi obat teofilin yang memiliki efek stimulasi syaraf pusatsehingga g bisa tidur trus habis itu di minumi CTM yang mempunyai efek anti alergi danmenekan syaraf pusat/ sedatif. Efek keduanya saling bertolak belakang sehingga efeknya
dapat dinetralisir. Kesimpulannya efeknya adalah menguntungkan.
3. Interaksi obat yang terjadi pada tahap farmasetik(sebelum obat diberikan padapasien)Ex: pasien yang mau diberikan obat melalui infuse misalnya. Harus diketahui dulu gmn cinteraksi antara obat itu dengan cairan infuse. Misalnya apakah akan terjadipenggumpalan ato yang lain.
Ehm langsung aja ya ke topic inti, itu tadi baru pembukaan ;))
PENDAHULUANCorticosteroid (ACTH) Mengapa Penting?
Dr. Wiwik tanya nih , preparat obat corticosteroid apa yang paling dikenal alias palingpopular ??? Yap jawababnnya adalah dexametason. Inget kan ? Obat itu yang pling seringdigunakan dipraktek.
Penggunaan obat corticosteroid sangat luas terutama yang golongan glukocortiroid. Efeksampingnya apa ya? Kadang kalo penggunaannya berlebih bisa-bisa jadi moonface.
Dr. wiwik kasih cerita nih jamu-jamu yang sering dijual tuh kadang-kadang ada obatkimianya loh, biasanya c antalgin (golongan dipiron) yang poten untuk analgesik. Tpi antalginini g bole digunakan sekarang. Karena efeknya waw ,, efeknya adalah diskresia darah, bisasangat berbahaya kan . Selain itu juga ada kortikosteroidnya. Kadang-kadangdexametason ini disebut dengan obat dewa. Kenapa? Soalnya obat ini dapat menyembuhkanberbagai penyakit.
Mekanisme kerja Corticosteroid (ACTH)
-
7/26/2019 ACTH.pdf
3/17
140[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Begini ni mekanisme regulasi hormon corticosteroid.Ketika terjadi kenaikan kortisol maka akan terjadifeedback negatif , terjadi penekanan di hipotalamus danhipofisis sehingga pacuan terhadap cortex adrenal turun.Sebaliknya ketika kadar kortisol kurang/desifiensi makaakan terjadi feedback positif, terjadi pacuan dihipotalamus dan hipofisis untuk meningkatkan ACTH dan
merangsang cortex adrenalin untuk memproduksikortikosteroid.
Cortiksteroid diklasifikasikan dalam kelompok obathormon ACTH(Adrenocorticotropin hormon). Pada prosessintesis dan pengendalian hormon secara umum melibatkanhipofisis dan hipotalamus. Hipotalamus akan mengeluarkanCortikotropin Realizing Factor (CRF) untuk memacuhipofisis mengeluarkan ACTH. ACTH kemudian memacucortex adrenal untuk mensisntesis cortikosteroid. Cortex
adrenal terletak di kelenjar suprarenalis. Yang naturaladalah hidrokortisondan aldosteron.Penggunaan obat hormon apapun jika dikonsumsi lama maka akan terjadi atrofi pada
organ yang memproduksi hormon secara natural karena organ tadi tidak bekerja/kerjanyadigantikan oleh suplemen dari luar.
Klasifikasi kortikosteroid
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa corticosteroid dapat diklasifikasikan menjadi2 homon yang dominan yaitu golongan glukokorticiod preparatnya adalah kortisol dan
mineralokortikoidpreparatnya yang alamiah adalahaldosteron.
Sediaan GLUCOCORTICOID:
Hidrocortison (cortisol/cortisone) merupakan hormone natural yang dapat disintesistubuh. Prednison Prednisolon Metil prednisolon
Betametason Dexametason Triamcinolon
-
7/26/2019 ACTH.pdf
4/17
141[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Corticosteroid, Mekanisme Feedback pada beberapa Kondisi
Corticosteroid, Mekanisme dalam Menimbulkan Efek
Intinya disini adalah berpengaruh padasintesis protein, sintesis protein inilah yang nantinyaakan bertanggungjawab atas efek respon steroid.
-
7/26/2019 ACTH.pdf
5/17
142[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Efek glucocorticoid
1. Efek Metabolik (metabolism karbohidrat dan protein )Efek Metabolik (Karbohidrat)
gluconeogenesis
output glukosa liver
utilisasi glukosa pada jaringan periferTrus akibat dari 3 kejadian di atas apa c ?? efeknya adalah glukosa dalam darahyang berlebihan, tapi glukosa nya g bisa dipake ato kita sering nyebutnyahiperglikemi. Lama kelamaan akan beresiko terkena DM.
Efek Metabolik (Protein)
katabolisme protein & tulang efek pada osteoblast dan osteoclast
absorbsi Ca di saluran cerna Bifosfonat
Hati-hati penggunaan untuk anak-anak karena obat corticosteroid meningkatkankatabolisme protein dan Ca sehingga terjadi osteoporosis dan mengganggu pertumbuhan.Pada tulang akan mengganggu kerja osteoblas(sel pembentuk tulang) dan naikkanosteoklas (yang merusak tulang). Sehingga kepadatannya berkurang trus terjadiosteoporosis. Secara tidak langsung disebabkan karena menurunnya absorbs Ca di salurancerna. Nah kalo misalnya obat ini terpaksa harus diberikan maka disertai preparatbifosfonat agar efek sampingnya dapat dikurangi.
2. Efek Antiinflamasi(obat corticosteroid dikatakan sebagai obat dewa) Imunokompeten dan makrofag
Sintesis mediator inflamasi
lipokortin , menekan gen ( Fosfolipase A2)Peran imunitas seluler dan humoral dipengaruhi oleh corticosteroid dengan
mempengaruhi sel-sel yang berperan dalam proses radang seperti mediator inflamasi.
3. Efek Immunosuppresan
Fungsi monosit/makrofag
T helper cells (T4)
Release IL1 & IL2
Transpor limfosit dan produksi antibodiObat ini menekan system imun.Penggunaannya pada : Transplantasi
karena pada saat transplantasi akan terjadi resiko rejection sehingga digunakanobat corticosteroid dosis tinggi untuk menekan system imun.
Leukemiapenyakit ini memiliki system imun yang berlebihan. Soalnya pada keganasan akan
terjadi proliferasi sel-sel abnormal (blm matang) yang berlebihan sehinggamenimbulkan mudahnya terjadi infeksi dan demam.
-
7/26/2019 ACTH.pdf
6/17
143[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Limpomahampir sama dengan leukemia
Mineralocorticoid
Yang merupakan mineralocorticoid natural adalah Aldosteron. Sedangkan yang sintetikadalah Fludrocortison(digunakan pada insufisiensi adrenal)
Efek mineralocorticoid
Reabsorbsi Na
Ekskresi K & HPada pemberian obat corticosteroid golongan mineralocorticoid ini berperan pada
keseimbangan cairan tubuh. Apa c akibat dari kedua efek ini ?? kalo terjadi peningkatanreabsorbsi Na akibatnya adalah terjadi edema, kemudian terjadi hipertensi karena volumeplasma meningkat. Kalo terjadi peningkatan ekskresi kalium maka akan terjadi hipokalemi,efeknya bisa terjadi pada otot dan jantung.
Efek samping
Dosis tinggi Metabolik (moon face, striae, hiperglikemia, weakness, osteoporesis) Retensi cairan (hipokalemia, hipertensi) Supresi adrenal (atrofi adrenal)
Infeksi ( kepekaan) Komplikasi lain (psikosis, katarak, glaukoma, ulkus peptik, reaktivasi tbc)
KasusForty eight years old woman who present to the clinic for her annual visit. She has been busy
at work and is excited to go on a planned and well deserved vacation. She reports feeling
continuously fatigued with bouts and nausea and anorexia for several months. She is worried shewill not be well enough to prepare her trip. She repots a recent craving for salty food.
Gak usa di artiin y pada uda pada ngerti kan ? =))Jawaban dari krisnaKrisna njelasin kenapa orang itu mengalami kelelahan. Menurut krisna wanita itu
mengalami kecanduan garam sehingga terakumulasi banyak Na dan Cl dalm tubuh. Trus Nakan sifatnya meretensi air, tjd edema dan hipertensi. Trus hipertensi sebabin kelelahan juga.
Jawaban dari Fia sama safiraJawabannya hampir sama nih. Menurut Fia jangan dikasi glukokortikoid karena akan
terjadi hiperglikemi dan jangan dikasi mineralocorticoid karna nyebabin edema.
Trus penjelasan dari dr wiwikPasien ini merupakan kasus
defisiensi corticosteroid. Contohnyaadalah addisons disease. Tanda-tandanya adalah kelelahan,anoreksia, tonus otot lembek,hipotensi, semangat berkurang.
Nahh di samping dapat kita
lihat addisons disease
-
7/26/2019 ACTH.pdf
7/17
144[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Sedangakan kebalikannya adalah cushing syndrome yang mengalami kelebihancorticosteroid. Terjadi disposisi lemak yang tidak merata. Kemudian kalo pada laki-laki terjadiginekomasti wajahnya moonface. Gambarnya seperti yang dibawah ini
Pada addisons diseasepasien mengalami defisiensicorticosteroid, penyebanyaadalah karena adanya prosesauto imun, adanya proses infeksiyang merusak kelenjar adrenal,atau terjadi destruksi padakelenjar ini. Juga terjadi padapenggunaan corticosteroid jangkapanjang trus organnya atrofi,
kaya yang uda dijelasin di atas.
Penggunaan klinis
Antiinflamasi (segala macam bentuk inflamasi)
Arthritis rematoid Ulcerative colitis Inflamasi pada mata, kulit
Pada realitasnya banyak terjadi inflamasi yang terjadi pada pasien, sehingga obatini sangat sering digunakan dalam praktek.
AntialergiAsthma bronchial
Supresi imun
Transplantasi jaringan/organ Leukemia/limfoma
PREPARATnya adalah Hydrocortison: oral, injeksi iv, topical
Prednisolon: oral, antiinflamasi & antialergi Betametason & dexametason: poten, tanpa efek retensi Na (oedem cerebri) Beclometason,dipropionat, budesonide: lebih aktif oral, aerosol (asma), topical (eksim) Triamcinolon: asma berat, injeksi intra artikular
Note :sebagai contoh nih, golongan obat baru budesonide yang dapat digunakan olehpenderita asma dalam bentuk aerosol, obat ini sangat poten dikombinasikan denganbroncodilater/ beta2 agonis. Triamsinolonselain untuk asma juga dipakai untuk penyakitreumatik yang diberikan secara injeksi.
Waktu paruh Sirkadian Kortikosteroid ( pk 08.00 pagi dan tengah malam)
-
7/26/2019 ACTH.pdf
8/17
145[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
T 812 jam : hidrokortison, kortisol T 1836 jam : prednison, metil prednisolon, triamcinolon T 3654 jam : dexametason, betametason, parametason
Note :dexametason waktu paruhnya panjang sehingga 1 hari dapat diberikan 1x sehariterutama pada pagi hari soalnya siklus sirkadiannya paling tinggi pada pagi hari.
ANTIHISTAMINKOMPETENSISetelah mempelajari topik ini mahasiswa akan dapat :1. menjelaskan tanggapan umum lokal alergi.2. mendiskusikan peran histamin dalam respons alergi.3. menjelaskan indikasi dalam menggunakan anti
histamin yang berhubungan dengan penyakit.4. menjelaskan efek samping antihistamin umum,
termasuk efek anti kolinergik.Yang paling penting adalah mengetahui konsep
alergi dan peran histamine serta indikasipemberian antihistaminsesuai penyakit pasien.
Pendahuluan: HISTAMIN
Histamine adalah suatu mediator kimiawi yang berperan di pembuluh darah dan tersimpandi sel mastdan di sel basofilterutama di paru-paru, kulit dan otak serta saluran pencernaan.Histamine dibagi menjadi 3 yaitu H1, H2, H3. H3 berada di system syaraf pusat. H2 disaluran
pencernaan. H1 di jaringan lain seperti paru-paru, kulit dsb. Histamine pertama kali ditemukandi ekstrasi dari jaringan hatidan paru. Karena dia berapa pada histon/jaringan maka diadisebut histamine. Histamine disintesis dari asam amino histidine. Tau g c ? Pasti tau kalohistamine itu berperan dalam proses alergi.
Mekanisme Reaksi Alergi
Setiap ada allergen (debu, obat,makanan) mempengaruhi sel mast danbasofil merespon antibody untuk merilisIgE pada kontak dengan allergen yangsama pada kedua kalinya maka akanterjadi ikatan allergen dengan IgE yangsudah menempel di sel basofil yang berubahmenjadi plasma sel. Akibat interaksi inihistamine yang ada dalam bentuk granuleakan lepas maka terjadi proses degranulasi.Histamine inilah yang berperan dalamproses respon reaksi alergi.
Histamine ada 3 tipe :
Reseptor H1
Reseptor H2 (GIT) Reseptor H3 (SSP)
-
7/26/2019 ACTH.pdf
9/17
146[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Dr. Wiwik bilang kalo yang H2 ini tidak dibicarakan disini karena terdapat di saluranpencernaan dan ini perannya pada obat anti ulkus.
Efek histamine pada tubuh Vasodilatasi : Ca fosfolipase A2 EDRF (NO)
Vasodilatasi terjadi ekstravasasi cairan , terjadi akumulasi cairan di jaringan, akibatnyaterjadi edema. Vasodilatasi terjadi karena pacuan histamine terutama pada reseptor
H1menyebabkan peningkatan Ca. Peningkatan Ca ini juga mengakibatkan fosfolipase2 dan menyebabkan EDRF atau nitrogen monoksid (NO) nya meningkat.
Kontraksi otot polos : hidrolisis fosfoinositol dan CaKontraksi otot polos di bronchus yang menyebabkan bronchokonstriksi sehingga sesaknafas, kontraksi otot polos di pencernaan yang menyebabkan nyeri. Kontraksi otot polos
terjadi karena hidrolisis fosfoinositol dan kenaikan Ca otot.
Sedasi : CaTerutama pada H3 yang merupakan antagonis dari H1 yaitu terjadi penurunan Ca.
Manifestasi klinis: Urticaria Rhinitis (konka nasalis mengalami edema) Purpura Eczema
Asthma Angioedema (edema disekitar pembuluh darah) Anaphylaxis (paling berat)
AntihistaminMekanisme kerja antihistamin
Memblok reseptor histamin (antagonis histamin). Histamine disini yang dominan buat diblok adalah yang H1.
Reseptor H1
Reseptor H2 (GIT) sebagai obat anti ulkus
Reseptor H3 (SSP)
Klasifikasi penggolongan obat antihistaminGENERASI I1.Etolamin (difenhidramin, doksilamin, dimenhidrinat)2.Etilendiamin (pirilamin, antazolin, mepiramin)3.Alkilamin (klorfeniramin, bromfeniramin)4.Piperazin (hidroksizin, siklizin, meklizin)5.Fenotiazin (prometazin, trimeprazin, mekuitazin)
Yang paling sering digunakan di praktek adalah defenhidramin. Efek samping antihistamingenerasi 1 adalah mempunyai efek sedasi yang tinggi serta efek antikolinergiknya tinggi
-
7/26/2019 ACTH.pdf
10/17
147[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
pula. So,, harus hati2 pada pemakaian pada pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggikayak sopir.
GENERASI II1. Alkilamin (akrivastin)2. Piperazin (setirizin)
3. Piperidin (astemizol, loratadin, terfenadin, fleksofenadi)4. Siproheptadin
Pada obat antihistamin generasi 2 efek sedasi dan antikolinergiknya minimal ataumalah g ada kecuali gol siproheptadin. Obat2 ini juga memiliki lama kerja obat/waktu paruhyang cukup panjang, efek antialerginya lebih poten.
KASUS
Kasus 1Pilihan obat mana yang sesuai ????
Seorang wanita menikah usia 25 tahun sedang hamil muda (8 minggu) mengeluh pusing dan mualterasa mau muntah. Karena keluhan mual yang sangat, maka wanita ini datang berobat ke dokter.
Jawaban dari kosemaMenurut kosema janin pada ibu muda itu di anggapan sebagai alergen sehingga tubuh siibu merespon dengan respon alergi.
Kalo dari dr wiwikUntuk kasus ini terkait dengan penggunaan klinis obat anti histamine khususnya sebagaiobatantiemesispada wanita hamil yang biasa memiliki keluhan emesiskravidaru (keluhanberupa mual, muntah, pusing). Nah keluhan semacam ini bisa diatasi dengan antihistamin
karena di dalamnya terdapat obat anti mual. Oia sebenarnya ada obat yang lebih amanbuat ibu hamil,, apa c obatnya ?? sabarr. Penjelasannya sebentar lagi. Hehe
Kasus 2Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa berobat ke praktik dokter oleh ibunya karenasering pilek dan tidak sembuh-sembuh. Keluhan pilek dirasakan terutama waktu cuacadingin.
Jawaban dari wikiMenurut wiki pilihan obat yang harus digunakan adalah obat antihistamin generasi 2 karenaanti alerginya tinggi trus juga karna efek sedasi dan kolinergiknya minimal.
Obat antihistamin
Chlorpheniramine maleatDi luar negri obat ini menjadi pilihan untuk Hay fever, hives (paling efektif)Tidak untuk mencegah atau mengobati influenza dan juga asmaAnaphylaxis (emergency) pilihannya bukan antihistamin ya tapi yang dipilih adalahepinephrine/adrenaline.
Non sedating antihistamines (astemizole, cetirizine, fexofenadine, loratadine) Sedative (pyrilamine, doxylamine succinate, diphenhydramine, hydroxyzine) Antiemetic : prometazin (fenotiazin)
Bumil dan Busu : doksilamin, prometazin dan terfenadin
-
7/26/2019 ACTH.pdf
11/17
148[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Ini nih obat yang aman buat ibu hamil dan menyusui. =))
Antiparkinson
Penggunaan klinis
Motion sickness(mabuk kendaraan) : scopolamin Rhinitis alergi : klorfeniramin dan terfenadin Conjunctivitis alergi : levokabastin Urtikaria kronik idiopatik : terfenadin Urtikaria cuaca dingin : cetirizin Hiperemesis : doksilamin
Efek samping Antikolinegikatropine like action
Efek ini sangat berbahaya pada anak terutama pada anak yang sedang mengalamidemam. System parasimpatis neurotransmiternya adalah asetilkolin atau kolinergik, kaloantikolinergik berari antiparasimpatis/parasimpatolitik. Sebelumnya apa c efekparasimpatik untuk tubuh ?? Efeknya adalah meningkatkan produksi secret kelenjar. Truskalo dikasi antiparasimpatis apa yang terjadi ? Kebalikannya aja kan ?? Secret kelenjarberkurang (ex : mulut kering). Pada anak demam keringatnya g bisa keluar sehinggamenambah demamnya. Jadi hati hati memberikan antihistamin pada anak.
Hambatan sekresi kelenjar, mata kabur, retensi urin, konstipasi, takikardi, dll (pada otopolos)
Insomnia, gelisah, iritabilitas (anak) Pemanjangan QT interval : terfenadin dan aztemizol (sitokrom P-450) terjadi karena enzim
pemetabolisme di hepar terganggu yaitu sitokrom p45. Aritmia : kombinasi dengan anti jamuratau antibiotika eritromisin.
Efek samping penggunaan antihistamin pada anak-anak dan dewasa berbeda. Kalo padapasien dewasa terjadi penekanan syaraf pusat. Kalo pada anak-anak pasien menjadigelisahdan insomnia.
Toksisitas Depresi SSP Stimulasi SSP (anak)
Antikolinegikatropine like action Midriasis, demam tinggi, dll Tx: Induksi muntah(kurang dari 4 jam), bilas lambung (vomiting, kecuali derivat fenothiazin
aspirasi). Induksi muntah tidak boleh dilakukan pada derivate fenothiazin(terutama padaanak) karena menyebabkan inkordinasi otot leher sehingga menimbulkan aspirasi.
Interaksi Hati2 interaksi dengan obat-obat sedative karena akan lebih menekan system syaraf pusat. Glaukoma, hipertiroid, hipertensi, dll
-
7/26/2019 ACTH.pdf
12/17
149[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
[HALAMAN PLUS PLUS =))]
Obat ACTH :1.Betametason
Deskripsi- Nama & Struktur
Kimia:
Betamet, Flubenisolon, 9-fluoro-11beta,17,21-trihidraoksi-16 beta-metilpregna-1,4-diena-3,20 dion. Garam Valerat atau dipropionat.
- Sifat Fisikokimia:
Serbuk hablur, putih sampai hampir putih, larut dalam air, agak sukar larutdalam aseton, etanol, dioksan, dan metanol. Tidak dapat bercampurdengan alkali, logam berat, metabisulfit.
- Keterangan : -
Golongan/Kelas TerapiObat Topikal untuk Kulit Nama Dagang
- Benczema - Betnovate - Betodermin - Betopic
- Celestoderm V - Cleniderm - Corsaderm - Diproson OV- Mesonta - Metonate - Molason - Orsaderm
- Oviskin - Skizon - Vason - Alphacort
IndikasiTerapi topikal pruritus eritema dan pembengkakan dikaitkan dengan dermatosis, dan sebagian lesi
psoriasis.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama PemberianPemberian Topikal :Anakanak :
< 12 tahun : penggunaannya tidak direkomendasikan.> 13 tahun : gunakan seminimal mungkin untuk periode yang singkat untuk menghindari supresi aksisHPA.
Krim : gunakan sekali atau dua kali sehari,pemakaian jangan melebihi 2 minggu atau 45mg/minggu.
Lotion : gunakan sekali atau dua kali sehari, pemakaian jangan melebihi 50 mL/minggu.
Dewasa :
Krim : gunakan sekali atau dua kali sehari,pemakaian jangan melebihi 2 minggu atau 45mg/minggu.
Lotion : gunakan sekali atau dua kali sehari, pemakaian jangan melebihi 50 mL/minggu.
FarmakologiBetametason dapat diabsorpsi oleh saluran cerna, juga pada pemberian secara lokal. Saatdigunakan secara lokal, khususnya pada penggunaan transdermal atau pada kerusakan kulit,sejumlah betametason dapat diabsorbsi dan selanjutnya memberikan efek sistemik.
Stabilitas PenyimpananSimpan dalam wadah kedap dan terhindar dari cahaya.
Kontraindikasi
-
7/26/2019 ACTH.pdf
13/17
150[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Infeksi virus, spt varisela dan vasinia, sirkulasi tak sempurna dengan nyata. Tidak dianjurkan untukpruritus dan jerawat.
Efek SampingAbsorpsi melalui kulit dapat mensupresi adrenal dan sindrom cushing tergantung luas permukaankulit dan lama pengobatan. Pada kulit dapat terjadi peningkatan lebar dan buruknya infeksi yangtidak diobati, penipisan kulit dan perubahan struktur kulit, dermatitis kontak, dermatitis perioral.
Timbul jerawat atau memperparah jerawat, depigmentasi sedang dan hipertrikosis.
Interaksi- Dengan Obat Lain :Tidak aktif dengan karbon aktif, asam salisilat.- Dengan Makanan :-
Pengaruh- Terhadap Kehamilan :Dosis tinggi dapat menyebabkan depresi adrenal pada janin.- Terhadap Ibu Menyusui :-- Terhadap Anak-anak :Anak-anak sering mengalami efek samping.- Terhadap Hasil Laboratorium :-
Parameter MonitoringRetensi cairan pada ibu hamil.
Bentuk SediaanKrim 0,1%
PeringatanPenggunaan lebih dari 100 g, o,1 % seminggu dapat mensupresi adrenal. Hanya diberikan dibawah
oengawasan spesialis. Penggunaan yang luas dapat menimbulkan efek sistemik.
Mekanisme Aksi
Mengontrol kecepatan sintesis protein, menekan migrasi leukosit polimorfonuklear, fibroblast, mengubahpermeabilitas kapiler dan stabilisasi lisosomal pada level selular untuk mencegah atau mengontrolinflamasi.
2.Prednisone
Nama dagang- Erlanison
- Kokosone - Pehacort - Predsil
- Sohoson - Trifacort - Dellacorta
DOSISPrednison adalah kortikosteroid sintetik yang umum diberikan per oral, tetapi dapat juga diberikanmelalui injeksi intra muskular (im, iv), per nasal, atau melalui rektal. Dosis awal sangat bervariasi,dapat antara 5 80 mg per hari, bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit sertarespon pasien terhadap terapi. Tetapi umumnya dosis awal diberikan berkisar antara 20 80 mgper hari. Untuk anak-anak 1 mg/kg berat badan, maksimal 50 mg per hari. Dosis harusdipertahankan atau disesuaikan, sesuai dengan respon yang diberikan. Jika setelah beberapawaktu tertentu hasil yang diharapkan tidak tercapai, maka terapi harus dihentikan dan digantidengan terapi lain yang sesuai.
IndikasiGangguan endokrin
Insufisiensi adrenokortikal primer atau sekunder (hidrokortison atau kortison merupakan pilihanpertama, namun analog sintetisnya juga dapat digunakan)
-
7/26/2019 ACTH.pdf
14/17
151[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Hiperplasia adrenal congenital/bawaanHiperkalsernia terkait kankerTiroiditis nonsuppuratif
Penyakit RheumatoidSebagai terapi tambahan untuk penggunaan jangka pendek pada terapi penyakit-penyakit:
Psoriatic arthritis
Rheumatoid arthritis, termasuk Rheumatoid arthritis pada anakAnkylosing spondylitisBursitis akut dan subakutTenosynovitis nonspesifik akutGouty arthritis akutOsteoarthritis pasca-traumatikSynovitis of OsteoarthritisEpicondylitis
Penyakit-penyakit KolagenApabila keadaan penyakit makin memburuk atau sebagai terapi perawatan pada kasus-kasus:
Systemic lupus erythematosus
Systemic-dermatomyositis (polymyositis)Acute rheumatic carditis
Penyakit-penyakit kulit tertentuPemphigusBullous dermatitis herpetiformisErythema multiforme parah (Stevens-Johnson syndrome)Exfoliative dermatitisMycosis fungoidesPsoriasis parahdermatitis seborrhea parah
Penyakit-penyakit AlergiMengendalikan kondisi alergi yang parah yang tidak memberikan hasil yang memadai pada terapi
konvensional:Rhinitis yang disebabkan alergiAsma bronkhialdermatitis kontakdermatitis atopikSerum sicknessReaksi-Reaksi hipersensitivitas terhadap obat
Penyakit-penyakit mataPenyakit-penyakit mata akut atau kronis yang parah terkait proses alergi atau radang, seperti:
Allergic cornea marginal ulcersHerpes zoster ophthalmicusRadang segmen anteriorDiffuse posterior uveitis and choroiditisSympathetic ophthalmiaKonjungtivitis alergikKeratitisChorioretinitisOptic neuritisIritis dan iridocyclitis
Penyakit-penyakit saluran pernafasanSymptomatic sarcoidosis
-
7/26/2019 ACTH.pdf
15/17
152[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Loeffler's syndrome yang tidak dapat dikendalikan dengan cara lainBerylliosisTuberkulosis yang parah, tetapi harus diberikan bersama dengan kemoterapi anti tuberculosis yangsesuaiAspiration pneumonitis
Penyakit-penyakit Hematologis
Trombositopenia purpura idiopatik pada orang dewasaTrombositopenia sekunder pada orang dewasaAnemia hemolitik yang disebabkan Reaksi autoimmunAnemia sel darah merah (Erythroblastopenia)Anemia hipoplastik congenital/bawaan (erythroid)
Penyakit-penyakit keganasan (neoplastik)Sebagai terapi paliatif untuk:
Leukemia dan limfoma pada orang dewasaLeukemia akut pada anak-anak
Edema
Untuk menginduksi diuresis atau remisi proteinuria pada sindroma nefrotik tanpa uremia, jenisidiopatik atau yang disebabkan oleh lupus eritematosus
Penyakit-penyakit sistem pencernaanUntuk membantu pasien melewati periode kritis pada penyakit-penyakit:
Kolitis ulseratifEnteritis regional
Penyakit pada Sistem SyarafMultiple sclerosis akut yang makin parah
Lain-lainTuberculous meningitis disertai penghambatan subarachnoid, tetapi harus diberikan bersama-samadengan kemoterapi antituberculous yang sesuaiTrichinosis disertai gangguan syaraf atau gangguan miokardial
KontraindikasiInfeksi jamur sistemik dan hipersensitivitas terhadap prednison atau komponen-komponen obat lainnya.
Efek sampingGangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Retensi cairan tubuhRetensi natriumKehilangan kaliumAlkalosis hipokalemiaGangguan jantung kongestifHipertensi
Gangguan MuskuloskeletalLemah ototMiopati steroidHilangnya masa ototOsteoporosisPutus tendon, terutama tendon Achilles
Fraktur vertebralNekrosis aseptik pada ujung tulang paha dan tungkai
-
7/26/2019 ACTH.pdf
16/17
153[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Fraktur patologis dari tulang panjang
Gangguan PencernaanBorok lambung (peptic ulcer) kemungkinan disertai perforasi dan perdarahanBorok esophagus (Ulcerative esophagitis)PankreatitisKembung
Peningkatan SGPT (glutamate piruvat transaminase serum), SGOT (glutamate oksaloasetattransaminase serum), dan enzim fosfatase alkalin serum. Umumnya tidak tinggi dan bersifatreversibel, akan turun kembali jika terapi dihentikan.
Gangguan DermatologisGangguan penyembuhan lukaKulit menjadi tipis dan rapuhPetechiae dan ecchymosesErythema pada wajahKeringat berlebuhan
Gangguan Metabolisme
Kesetimbangan nitrogen negatif, yang disebabkan oleh katabolisme protein
Gangguan NeurologisTekanan intrakranial meningkat disertai papilledema (pseudo-tumor cerebri), biasanya setelahterapiKonvulsiVertigoSakit kepala
Gangguan EndokrinMenstruasi tak teratur
CushingoidMenurunnya respons kelenjar hipofisis dan adrenal, terutama pada saat stress, misalnya padatrauma, pembedahan atau SakitHambatan pertumbuhan pada anak-anakMenurunnya toleransi karbohidratManifestasi diabetes mellitus latenPerlunya Peningkatan dosis insulin atau OHO (Obat Hipoglikemik Oral) pada pasien yang sedangdalam terapi diabetes mellitusKatarak subkapsular posteriorTekanan intraokular meningkatGlaukomaExophthalmos
Lain-lainUrtikaria dan reaksi alergi lain, reaksi anafilaktik atau hipersensitivitas
InteraksiDengan Obat Lain :
Obat-obat yang menginduksi enzim-enzim hepatik, seperti fenobarbital, fenitoin, dan rifampisindapat meningkatkan klirens kortikosteroid. Oleh sebab itu jika terapi kortikosteroid diberikanbersama-sama obat-obat tersebut, maka dosis kortikosteroid harus ditingkatkan untuk mendapatkanhasil sebagaimana yang diharapkan.
-
7/26/2019 ACTH.pdf
17/17
154[ Blok 6 Imunitas dan Infeksi ][ 3rdChapter ][ Editor : Yayan ]
[ACTH- CORTICOSTEROID ]
Obat-obat seperti troleandomisin and ketokonazol dapat menghambat metabolisme kortikosteroid,dan akibatnya akan menurunkan klirens atau ekskresi kortikosteroid. Oleh sebab itu jika diberikanbersamaan, maka dosis kortikosteroid harus disesuaikan untuk menghindari toksisitas steroid.
Kortikosteroid dapat meningkatkan klirens aspirin dosis tinggi yang diberikan secara kronis. Hal inidapat menurunkan kadar salisilat di dalam serum, dan apabila terapi kortikosteroid dihentikanakan meningkatkan risiko toksisitas salisilat. Aspirin harus digunakan secara berhati-hati apabila
diberikan bersama-sama dengan kortikosteroid pada pasien yang menderita hipoprotrombinemia.
Efek kortikosteroid pada terapi antikoagulan oral bervariasi. Beberapa laporan menunjukkanadanya peningkatan dan laporan lainnya menunjukkan adanya penurunan efek antikoagulanapabila diberikan bersama-sama dengan kortikosteroid. Oleh sebab itu indeks koagulasi harusselalu dimonitor untuk mempertahankan efek antikoagulan sebagaimana yang diharapkan.
Dengan Makanan : -Mekanisme Kerja
Sebagai glukokortikoid, bersifat menekan sistem imun, anti radang.Bentuk Sediaan
Tablet 5 mg, Kaptab 5 mg
parameter monitoringstabilitas penyimpanan
Informasi pasienPasien yang sedang mendapat terapi imunosupresan sedapat mungkin harus menghindari
sumber-sumber infeksi, sebab sistem imunnya sedang tidak berjalan baik. Apabila mendapat infeksi,harus segera mendapat pertolongan medis tanpa tunda.
Pasien yang sedang dalam terapi imunosupresan sangat rentan terhadap infeksi, antara laininfeksi oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, dan lain-lain. Oleh sebab itu harus benar-benar dijagaagar terhindar dari sumber infeksi. Kortikosteroid dapat menutupi gejala-gejala infeksi atau
penyakit lain, dan infeksi baru dapat saja terjadi dalam periode penggunaannya. Terapikortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan katarak subkapsular posterior, glaucoma, yangjuga dapat merusak syaraf penglihatan, dan dapat memperkuat infeksi mata sekunder yangdisebabkan oleh virus ataupun jamur.
Pemberian vaksin hidup ataupun vaksin hidup yang dilemahkan, merupakan kontraindikasiuntuk pasien yang sedang mendapat terapi kortikosteroid dosis imunosupresan. Vaksin yang dibunuhatau diinaktifkan dapat saja diberikan, tetapi responnya biasanya tidak memuaskan. Pemberiankortikosteroid pada pasien hipotiroidism ataupun sirosis biasanya menunjukkan efek kortikosteroidyang lebih kuat. Kortikosteroid harus diberikan secara sangat berhati-hati pada pasien denganherpes simpleks okular karena risiko terjadinya perforasi kornea.