achmad mucharam

Upload: rifta-evva

Post on 06-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Achmad Mucharam

    1/4

    1. Konstruksi Balok dengan Beban Tidak LangsungBeban pertama kali membebani balok anak kemudian diteruskan kepada balok induk. Beban yang

    diterima balok anak bergantung pada jauh dekatnya secara relatif dengan balok anak disebelahnya yang

    sama-sama mena han beban. Sebagai contoh pada gambar, gaya P ditahan oleh balok anak 1 dan 2 yangmasing-masing jaraknya a dan b, maka besar beban yang diterima balok anak 1.

    Bila pada suatu balok induk memiliki beberapa balok, anak, maka pelimpahan beban dari balok anak

    disesuaikan dengan letak dan besar bebannya. Seperti terlihat pada gambar 35, beban F1 berasal dari

    sebagian P1, beban F2 sebagian berasal dari P1 dan P2, beban F3 berasal dari sebagian P2 dan P3, beban

    F4 sebagian berasal dari P 3 dan P4, dan beban F5 berasal sebagian dari P4.

    Contoh Perhitungan Balok yang dibebani tidak langsung.

    Ada dua cara dalam menghitung dan menggambar bidang D dan M pada balok yang dibebani tidak

    langsung yaitu : (1) Dengan menganggap beban langsung kemudian gambar bdang D dan M dikoreksi,

    tetapi untuk perhitungan reaksi tumpuan tidak adakoreksi. (2) Dengan melimpahkan beban ke balok anak

    dulu kemudian dihitung berdasarkan beban yang telah dilimpahkan pada balok anak tersebut. Beban

    seperti ini sering terjadi pada balok gording dan jembatan. Sebagai contoh soal seperti gambar dengan P1

    = 7 kN,dan P2 = 3,5 kN yang bidang D dan M-nya pada gambar.

  • 8/2/2019 Achmad Mucharam

    2/4

    Penyelesaian :

    Cara 1, menganggap beban langsung.

    Besarnya reaksi tumpuan tidak terpengaruh oleh anggapan ini. Yang terpengaruh adalah besarnya gayamelintang dan besarnya gaya momen. Besarnya momen dapat dikoreksi dengan mudah, yaitu dengan

    memenggal gambar bidang M diantara dua balok melintang Sedang gambar bidang D, tidak ada kepastian

    karena tergantung letak bebannya. Oleh karena itu lebih baik gambar bidang D digambar berdasarkan

    beban yang telah dilimpahkan.

    Menghitung Reaksi,

    ?MB = 0

    Av.10 - (1,5.4).8 - 7.3,5 - 3,5.0,5=0

    ?Gv = 0

    Av+Bv - q.4 - P1 - P2=0

    Bv= q.4 + P1 + P2 - Av = 1,5.4 + 7 + 3,5 - 7,425

    Bv=6 + 7+ 3,5 - 7,425 = 16,5 - 7,425 = 9,075 kN ( ke atas )

    Menghitung Momen,

    MC=Av.2 - q.2..2 = 7,425 . 2 - 1,5. . 2 . .2

    MC=14,85 - 3 =11,85 kNm

  • 8/2/2019 Achmad Mucharam

    3/4

    MD= Av.4 - q.4.2 = 7,425 . 4 - 1,5. . 4 . 2

    MD=29,77 - 12 = 17,7 kNm

    MG=Bv.3,5 - P1.3 = 9,075 . 3,5 - 3,5.3 = 21,2625 kNm

    MH= Bv.0,5 = 9,075 . 0,5 = 4,5375 kNm

    Setelah itu gambarlah bidang M-nya, kemudian penggallah garis momen itu diantara dua balok

    melintang. Bidang momen yang dicari adalah bidang momen yang telah dipenggal tersebut

    Cara 2, melimpahkan dulu beban kepada balok melintang.

    Balok melintang A menerima pelimpahan beban sebesar :

    PA= .q.? = .1,5 . 2 = 1,5 kN

    Balok melintang B menerima pelimpahan beban sebesar :

    PC= .q.? + .q.? = 1,5 + 1,5 = 3 kN

    ME= ( 7,425 - 1,5 ).3.2 - 3.2.2 - 1,5 . 2

  • 8/2/2019 Achmad Mucharam

    4/4

    ME=35,55 - 12 - 3 = 20,55 kNm

    MF=(Bv - PB).? = (9,075 - 2,625).2 = 12,9 kNm

    Dengan Besaran - besaran yang dihitung pada cara 2 ini dapat digambar bidang D dan bidang momennya