drs. achmad noor fatirul,st.mpd

135
Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd. Bangkalan, 9 Agustus 1960 S-1 Teknik Listrik S-1 Teknik Elektro S-2 Teknologi Pembelajaran S-3 Teknologi Pembelajaran DI UNIPA Surabaya masuk Tahun 1985 HP: 08123220337 Flexy: (031) 70088850

Upload: trevor

Post on 09-Jan-2016

115 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd. Bangkalan , 9 Agustus 1960 S-1 Teknik Listrik S-1 Teknik Elektro S-2 Teknologi Pembelajaran S-3 Teknologi Pembelajaran DI UNIPA Surabaya masuk Tahun 1985 HP: 08123220337 Flexy : (031) 70088850. PENGEMBANGAN KURIKULUM. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd.

Bangkalan, 9 Agustus 1960

S-1 Teknik Listrik S-1 Teknik Elektro S-2 Teknologi Pembelajaran S-3 Teknologi

PembelajaranDI UNIPA Surabaya

masuk Tahun 1985

HP: 08123220337 Flexy: (031)

70088850

Page 2: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL, Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL, ST. MPdST. MPd..

Page 3: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Mac Donald (1965)Mac Donald (1965)

SSistem istem PPersekolahan ersekolahan TTerbentuk 4 erbentuk 4 SSubsistem:ubsistem:

Mengajar (Teaching)Mengajar (Teaching) KKegiatan profesional guruegiatan profesional guru

Belajar (Learning)Belajar (Learning)KKegiatan yang dilakukan peserta didik sebagai respon egiatan yang dilakukan peserta didik sebagai respon

kegiatan mengajar gurukegiatan mengajar guru Pembelajaran (Intruction)Pembelajaran (Intruction)

Segala kegiatan interaksi belajar mengajarSegala kegiatan interaksi belajar mengajar Kurikulum (Curriculum)Kurikulum (Curriculum)

RRencana yang memberikan pedoman dalam proses encana yang memberikan pedoman dalam proses belajar mengajarbelajar mengajar

Page 4: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

KONSEP KURIKULUMKONSEP KURIKULUM• Pandangan lama kurikulum Pandangan lama kurikulum ::

Robert S.Zais: 1976,h:7Robert S.Zais: 1976,h:7 kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan

guru atau dipelajari oleh peserta didik yaitu guru atau dipelajari oleh peserta didik yaitu

““...a racecourse of subject matters to be masteres” ...a racecourse of subject matters to be masteres”

Sehingga Sehingga orang orang awamawam kalau ditanya tentang kurikulum kalau ditanya tentang kurikulum akan akan

diartikan diartikan sebagai bidang studi / mata pelajaran sebagai bidang studi / mata pelajaran atau atau

isi pelajaran.isi pelajaran.

Page 5: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

•Caswel dan CampbellCaswel dan Campbell ::

KURIKULUMKURIKULUM ::

“ “ ....to be composed of all ....to be composed of all experiance children have under the experiance children have under the

guidance of teacher”.guidance of teacher”.

•Ronald C.DollRonald C.Doll : : PPenekanan isi pada proses yaitu dari enekanan isi pada proses yaitu dari

konsep yang sempit kepada konsep konsep yang sempit kepada konsep yang lebih luasyang lebih luas

Page 6: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

HILDA TABA (1962)HILDA TABA (1962)

• Kurikulum berkenaan dengan tujuan Kurikulum berkenaan dengan tujuan isi dan metode yang lebih isi dan metode yang lebih

luas/umumluas/umum..

• KKurikulum sebagai pedoman urikulum sebagai pedoman pelaksanaan pengajaran dan guru pelaksanaan pengajaran dan guru

mempunyai tugas untuk mempunyai tugas untuk menjabarkannya.menjabarkannya.

Page 7: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

BBEAUCHAMPEAUCHAMPMMengemukakan engemukakan ::

1.1. Kurikulum sebagai rencana Kurikulum sebagai rencana pengajaranpengajaran

2.2. KurikulumKurikulum sebagai suatu sistem. sebagai suatu sistem.

Page 8: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kurikulum Kurikulum Sebagai Sebagai RRencana encana PPengajaranengajaran

Tujuan yang ingin dicapai.Tujuan yang ingin dicapai. Bahan yang akan Bahan yang akan

disajikan.disajikan. Kegiatan pengajaran.Kegiatan pengajaran. Alat-alat pengajaran.Alat-alat pengajaran. Jadwal waktu pengajaran.Jadwal waktu pengajaran.

Page 9: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kurikulum Sebagai Kurikulum Sebagai SISTEMSISTEM

Penentuan segala kebijakan Penentuan segala kebijakan tentang kurikulum.tentang kurikulum.

Susunan personalia.Susunan personalia. Prosedur pengembangan Prosedur pengembangan

kurikulum, penerapan, evaluasi kurikulum, penerapan, evaluasi dan penyempurnaan.dan penyempurnaan.

Page 10: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Fungsi Fungsi UUtama tama KKurikulumurikulum

PPenerapanenerapan.. EEvaluasivaluasi..PPenyempurnaan tertulis enyempurnaan tertulis

maupun aplikasimaupun aplikasi..MMenjaga kurikulum tetap enjaga kurikulum tetap

dinamisdinamis

Page 11: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

SIMPULANSIMPULANKurikulum sebagai suatu SUBSTANSIKurikulum sebagai suatu SUBSTANSI

RRencana kegiatan belajar atau perangkat encana kegiatan belajar atau perangkat tujuan yang akan dicapai di sekolah.tujuan yang akan dicapai di sekolah.

DDokumen rumusan tujuan, bahan ajar, okumen rumusan tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal dan kegiatan belajar-mengajar, jadwal dan evaluasi.evaluasi.

DDokumen tertulis sebagai hasil persetujuan okumen tertulis sebagai hasil persetujuan antara penyusun dan pemegang kebijakan antara penyusun dan pemegang kebijakan dengadengann masyarakat. masyarakat.

Kurikulum mencakup lingkup sekolah, Kurikulum mencakup lingkup sekolah, kabupaten, propinsi atau seluruh negara.kabupaten, propinsi atau seluruh negara.

Page 12: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kurikulum Kurikulum SSebagai ebagai SSuatu SISTEMuatu SISTEM

SebagaiSebagai sistem sekolah, pendidikan sistem sekolah, pendidikan dandan masyarakat. masyarakat.

Sistem mencakup struktur personalia dan Sistem mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan, menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi dan menyempurnakan. mengevaluasi dan menyempurnakan.

Hasilnya adalah kurikulum dan Hasilnya adalah kurikulum dan FFungsinya adalah bagaimana memelihara ungsinya adalah bagaimana memelihara

kurikulum tetap dinamis.kurikulum tetap dinamis.

Page 13: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kurikulum sebagaKurikulum sebagaii BIDANG STUDI BIDANG STUDI

Merupakan bidang kajian ahli kurikulum Merupakan bidang kajian ahli kurikulum ,, pendidikan dan pengajaran. pendidikan dan pengajaran.

MMengembangkan ilmu tentang kurikulum engembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. dan sistem kurikulum.

Melalui studi kepustakaan, penelitian dan Melalui studi kepustakaan, penelitian dan percobaan untuk memperkuat bidang percobaan untuk memperkuat bidang studi kurikulum. studi kurikulum.

Page 14: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Ahli Kurikulum Dituntut

Mengembangkan definisi deskriptif dan istilah teknis.

Mengklasifikasi pengetahuan yang telah ada dalam pengetahuan baru.

Melakukan penelitian inferensial dan prediktif. Mengembangkan sub-sub teori kurikulum,

mengembangkan dan melaksanakan model-model kurikulum.

Page 15: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

PERTANYAAN ? Apakah yang ingin dicapai dan peserta didik yang

bagaimana yang diharapkan akan dibentuk ? Apakah akan diutamakan kebutuhan peserta

didik saat sekarang atau masa mendatang ? Apakah hakekat peserta didik harus

dipertimbangkan atau diperlakukan seperti orang dewasa ?

Apakah kebutuhan peserta didik tersebut ? Apakah harus dipentingkan peserta didik sebagai

individu atau kelompok ? Apakah yang harus dipentingkan, mengajar

kejujuran atau memberi pendidikan umum ?

Page 16: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Apakah pelajaran akan didasarkan pada disiplin ilmu atau dipusatkan pada masalah sosial dan pribadi ?

Apakah semua peserta didik harus mengikuti pelajaran yang sama ataukah diijinkan memilih pelajaran sesuai dengan minatnya ?

Apakah seluruh kurikulum sama bagi semua sekolah secara uniform atau diberi kelonggaran untuk menyesuaikan dengan keadaan daerahnya ?

Apakah hasil belajar anak akan diuji secara uniform atau diserahkan pada penilaian guru yang dapat mempelajari peserta didik delam segala aspek selama waktu yang panjang ?

Page 17: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

PPrinsip-prinsip / rinsip-prinsip / AAsas-sas-asasasas

Ralph Tyler (1949) Ralph Tyler (1949) Asas FilosofisAsas Filosofis::

Disesuaikan denganDisesuaikan dengan tujuan pendidikan tujuan pendidikan (( filsafat bangsa, masyarakat, sekolah dan guru filsafat bangsa, masyarakat, sekolah dan guru ) )

Asas PsikologisAsas Psikologis::

MMemperhitungkan peserta didik emperhitungkan peserta didik (( psikologi anak, psikologi anak, perkembangan anak, psikologi belajar, bagaimana perkembangan anak, psikologi belajar, bagaimana proses belajar peserta didikproses belajar peserta didik, , perkembangan fisik, perkembangan fisik, mental, psikologis, emosional, sosial dan cara belajar mental, psikologis, emosional, sosial dan cara belajar peserta didik)peserta didik)

Page 18: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Asas SosiologisAsas Sosiologis::

DisesuaikanDisesuaikan dengan harapan dengan harapan // kebutuhan kebutuhan orang tuaorang tua,, masyarakat masyarakat,, pemerintah, pemerintah, perkembangan perkembangan && perubahannya, kebudayaan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan, agama, ekonomipengetahuan, agama, ekonomi

Asas OrganisatorisAsas Organisatoris::

MMempertimbangkan bentuk dan organisasi empertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang akan disajikan.bahan pelajaran yang akan disajikan.

Page 19: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

MODEL KONSEP KURIKULUMMODEL KONSEP KURIKULUM

•A. Kurikulum Subjek A. Kurikulum Subjek Akademis.Akademis.

•B. Kurikulum Humanistik.B. Kurikulum Humanistik.

•C. Kurikulum RekonstrC. Kurikulum Rekonstruuksi ksi Sosial.Sosial.

•D. Teknologi dan Kurikulum.D. Teknologi dan Kurikulum.

Page 20: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kurikulum Subjek Kurikulum Subjek AkademisAkademis

PPraktisraktis, , mudah dan mudah digabung dengan mudah dan mudah digabung dengan konsep lain. konsep lain.

BBerorientasi masa lalu yang mengutamakan erorientasi masa lalu yang mengutamakan isi isi pendidikanpendidikan yang yang sesuai dengan bidang sesuai dengan bidang disiplinnya para ahli. disiplinnya para ahli.

PPengembang engembang cukupcukup menyusun dan menyusun dan mengembangkan bahan sendiri mengembangkan bahan sendiri dengandengan memilih memilih bahan materi yang dikembangkan ahli, bahan materi yang dikembangkan ahli, kemudian mengorganisasinya secara sistematis. kemudian mengorganisasinya secara sistematis.

Guru harus menguasai semua pengetahuan Guru harus menguasai semua pengetahuan dalam kurikulum, juga dituntut menjadi modeldalam kurikulum, juga dituntut menjadi model..

Karena kurikulum ini mengutamakan Karena kurikulum ini mengutamakan pengetahuan maka pendidikan lebih bersifat pengetahuan maka pendidikan lebih bersifat IntelektualIntelektual..

Page 21: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

CIRI-CIRI CIRI-CIRI Kurikulum Subjek Kurikulum Subjek AkademisAkademis

TUJUANTUJUAN MMemberiemberikkan pengetahuan yang solid serta melatih an pengetahuan yang solid serta melatih

peserta didik menggunakan ide-ide dan proses peserta didik menggunakan ide-ide dan proses penelitian. penelitian.

Peserta didik diharapkan:Peserta didik diharapkan: Memiliki konsep-konsep dan cara-cara yang dapat Memiliki konsep-konsep dan cara-cara yang dapat

terus dikembangkan dalam masyarakat yang lebih terus dikembangkan dalam masyarakat yang lebih luas.luas.

Peserta didik harus bPeserta didik harus beellaajjaar menggunakan pemikiran r menggunakan pemikiran dan dapat mengontrol dorongan-dorongannya.dan dapat mengontrol dorongan-dorongannya.

Sekolah harus memberi kesempatan pada pserta Sekolah harus memberi kesempatan pada pserta didik untuk merealisasikan kemampuannya didik untuk merealisasikan kemampuannya menguasai warisan budaya dan jika mungkin menguasai warisan budaya dan jika mungkin memperkayanya.memperkayanya.

Page 22: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

MetodeMetode MetodeMetode paling banyak digunakan paling banyak digunakan

Metode Ekspositori dan InkuiriMetode Ekspositori dan Inkuiri

Ide-ide diberikan guru kemudian dielaborasi Ide-ide diberikan guru kemudian dielaborasi (dilaksanaka(dilaksanakann) ) siswasiswa sampai dikuasainya. sampai dikuasainya.

Konsep utama disusun secara sistematis Konsep utama disusun secara sistematis dengan ilustrasi yang jelas untuk dengan ilustrasi yang jelas untuk selanjutnya dikaji.selanjutnya dikaji.

Dalam materi disiplin ilmu yang diperoleh, Dalam materi disiplin ilmu yang diperoleh, dicari berbagai masalah penting kemudian dicari berbagai masalah penting kemudian dirumuskan dan dicari cara pemecahannya.dirumuskan dan dicari cara pemecahannya.

Page 23: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Dengan proses peserta didik akan Dengan proses peserta didik akan menemukan kemampuan berfikir dan menemukan kemampuan berfikir dan

mengamati mengamati

IIlmu kealaman, lmu kealaman, LLogika digunakan dalam matematika, ogika digunakan dalam matematika, PPerasaan digunakan dalam seni erasaan digunakan dalam seni KKoherensi dalam sejarahoherensi dalam sejarah MMempelajari buku-buku untuk empelajari buku-buku untuk

memperkaya pengetahuan, memahami memperkaya pengetahuan, memahami budaya masa lalu dan mengerti keadaan budaya masa lalu dan mengerti keadaan masa kini.masa kini.

Page 24: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

OrganisasiOrganisasi

PPola-pola ola-pola OOrganisasirganisasi

Corelated CurriculumCorelated Curriculum

YAITUYAITU

MMateri atau konsep yang dipelajari dalam ateri atau konsep yang dipelajari dalam suatu pelajaran dikorelasikan dengan suatu pelajaran dikorelasikan dengan

pelajaran lainnya.pelajaran lainnya.

Page 25: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Unified atau Concentrated Unified atau Concentrated CurriCurricculumulum

YAITUYAITU

BBahan pelajaran tersusun dalam ahan pelajaran tersusun dalam tema-tema pelajaran tertentu tema-tema pelajaran tertentu yang mencakup materi dari yang mencakup materi dari

berbagai pelajaran disiplin ilmu.berbagai pelajaran disiplin ilmu.

Page 26: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Integrated Integrated CurriculumCurriculum

YAITUYAITU

BBahan pelajaran yang sudah tidak nampak ahan pelajaran yang sudah tidak nampak disiplin ilmunya, bahan ajar disiplin ilmunya, bahan ajar

diintegrasikan dalam suatu persoalan, diintegrasikan dalam suatu persoalan, kegiatan atau segi kehidupan tertentu.kegiatan atau segi kehidupan tertentu.

Page 27: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Problem Solving Problem Solving CurriculumCurriculum

YAITUYAITU

BBerisi topik pemecahan masalah sosial erisi topik pemecahan masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan dengan yang dihadapi dalam kehidupan dengan

menggunakan pengetahuan dan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari ketrampilan yang diperoleh dari

barbagai mata pelajaran atau disiplin barbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu.ilmu.

Page 28: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

EvaluasiEvaluasi Dalam bidang studi Humaniora lebih banyak Dalam bidang studi Humaniora lebih banyak

digunakan bentuk Uraian (essay test) dari pada digunakan bentuk Uraian (essay test) dari pada tes objektif. Bidang studi ini membutuhkan tes objektif. Bidang studi ini membutuhkan jawaban yang merefleksikan logika, koherensi, jawaban yang merefleksikan logika, koherensi, dan integrasi secara menyeluruh.dan integrasi secara menyeluruh.

Dalam bidang studi seni yang sifatnya eksprDalam bidang studi seni yang sifatnya ekspreesi si membutuhkan penilaian subjektif yang jujur, membutuhkan penilaian subjektif yang jujur, disamping standar keindahan dan cita rasa.disamping standar keindahan dan cita rasa.

Dalam bidang matematika, nilai tertinggi Dalam bidang matematika, nilai tertinggi diberikan bila peserta didik menguasai diberikan bila peserta didik menguasai landasan aksioma serta cara perhitungan yang landasan aksioma serta cara perhitungan yang benar. Dalam ilmu ini nilai tertinggi bukan benar. Dalam ilmu ini nilai tertinggi bukan hanya diberikan pada jawaban yang benar akan hanya diberikan pada jawaban yang benar akan tetapi juga pada pola berfikir yang digunakan tetapi juga pada pola berfikir yang digunakan peserta didik.peserta didik.

Page 29: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik John Dewey dan JJ. RousseauJohn Dewey dan JJ. Rousseau

►KKonsep pendidikan pribadi (onsep pendidikan pribadi (personalized personalized educationeducation) ) YAITU upayaYAITU upaya menciptakan menciptakan situasi yang permisif, rileks dan akrab situasi yang permisif, rileks dan akrab

►SSehingga mendorong ehingga mendorong siswasiswa untuk untuk memperluamemperluass kesadaran diri sendiri kesadaran diri sendiri

►MMengurangi kerenggangan dan engurangi kerenggangan dan ketersaingan dari lingkungan. ketersaingan dari lingkungan.

►Pendidikan tidak hanya pada fisik dan Pendidikan tidak hanya pada fisik dan intelektual saja melainkan juga segi sosial intelektual saja melainkan juga segi sosial dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai). dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai).

Page 30: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

YYang ang TTermasuk Humanistik ermasuk Humanistik adalah pendidikan:adalah pendidikan:

KONFLUENKONFLUEN

MMenekankan keutuhan pribadi, individu enekankan keutuhan pribadi, individu harus merespon secara utuh (baik harus merespon secara utuh (baik

segi pikiran, perasaan maupun segi pikiran, perasaan maupun tindakan) terhadap kesatuan yang tindakan) terhadap kesatuan yang

menyeluruh dari lingkungan.menyeluruh dari lingkungan.

Page 31: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

KRITIKISME RADIKALKRITIKISME RADIKAL

BBersumber dari aliran naturalisme atau ersumber dari aliran naturalisme atau romantisme romantisme

►PPendidikan sebagai upaya untuk membantu endidikan sebagai upaya untuk membantu peserta didik menemukan dan peserta didik menemukan dan mengembangkan sendiri segala potensi yang mengembangkan sendiri segala potensi yang dimilikinya. dimilikinya.

►Pendidikan juga menciptakan situasi yang Pendidikan juga menciptakan situasi yang memungkinkan peserta didik berkembang memungkinkan peserta didik berkembang secara optimalsecara optimal

Page 32: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

MISTIKISMEMISTIKISME

AAliran yang menekankanliran yang menekankan

► LLatihan atihan ► PPengembangan kepekaan engembangan kepekaan

perasaanperasaan► KKehalusan budi pekerti, melalui ehalusan budi pekerti, melalui

sensitivity training, yoga, sensitivity training, yoga, meditasimeditasi

Page 33: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Ciri-ciri Ciri-ciri UUtama tama KKurikulum urikulum KKonfluenonfluen

PartisipasiPartisipasi ► MMenekankan partisipasi enekankan partisipasi siswasiswa, belajar , belajar

bersama dalam kelompok. bersama dalam kelompok. SEHINGGASEHINGGA, , SiswaSiswa dapat mengadakan perundingan dapat mengadakan perundingan persetujuan, pertukaran kemampuan, persetujuan, pertukaran kemampuan, bertanggung jawab bersama.bertanggung jawab bersama.

IntegrasiIntegrasi► MMelalui partisipasi akan terjadi interaksi, elalui partisipasi akan terjadi interaksi,

interpenetrasi, dan integrasi dari interpenetrasi, dan integrasi dari pemikiran, perasaan dan juga tindakan.pemikiran, perasaan dan juga tindakan.

Page 34: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

RelevansiRelevansi► Isi pendidikan relevan dengan kebutuhan, Isi pendidikan relevan dengan kebutuhan,

minat dan kehidupan minat dan kehidupan siswasiswa..

Pribadi AnakPribadi Anak► Pendidikan memberi tempat utama pada Pendidikan memberi tempat utama pada

pribadi pribadi siswasiswa yaitu sebagai pengembangan yaitu sebagai pengembangan pribadi, pengpribadi, peng--aktualisasikan segala potensi aktualisasikan segala potensi pribadi pribadi siswasiswa secara utuh. secara utuh.

TujuanTujuan► Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan

pribadi yang utuh, serasi baik dalam dirinya pribadi yang utuh, serasi baik dalam dirinya maupun dalam lingkungan secara menyeluruh.maupun dalam lingkungan secara menyeluruh.

Page 35: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Karakteristik Karakteristik KurKur.. HHumanistikumanistik

Tujuan Tujuan Diarahkan pada:Diarahkan pada:► PPerkembangan pribadi yang dinamis yang erkembangan pribadi yang dinamis yang

diarahkan pada pertumbuhan, integritas dan diarahkan pada pertumbuhan, integritas dan otonomi kepribadian, sikap yang sehat terhadap otonomi kepribadian, sikap yang sehat terhadap diri sendiri, orang lain dan belajardiri sendiri, orang lain dan belajar yang yang merupakan cita-cita perkembangan manusia yang merupakan cita-cita perkembangan manusia yang teraktualisasi (teraktualisasi (self actalizing personself actalizing person). ).

► Seseorang yang telah mampu mengaktualisasikan Seseorang yang telah mampu mengaktualisasikan diri adalah orang yang telah mencapai diri adalah orang yang telah mencapai keseimbangan perkembangan seluruh aspek keseimbangan perkembangan seluruh aspek pribadinya baik kognitif, epribadinya baik kognitif, esstetika maupun moraltetika maupun moral,, karakter yang baik.karakter yang baik.

Page 36: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

MetodeMetodeMMenuntuenuntutt hubungan emosional yang baik antara hubungan emosional yang baik antara

guru dan peserta didik yaitu guru dan peserta didik yaitu ► MMampu memberi materi yang menarik ampu memberi materi yang menarik ► MMampu menciptakan situasi yang ampu menciptakan situasi yang

memperlancar proses belajar. memperlancar proses belajar. ► Guru memberi dorongan pada Guru memberi dorongan pada siswasiswa atas dasar atas dasar

saling percaya. saling percaya. ► Peran mengajar tidak hanya dilakukan oleh Peran mengajar tidak hanya dilakukan oleh

guru tetapi juga peserta didik. guru tetapi juga peserta didik. ► Guru tidak memaksakan sesuatu yang tidak Guru tidak memaksakan sesuatu yang tidak

disenangi peserta didik.disenangi peserta didik.

Page 37: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Organisasi IsiOrganisasi Isi►MMenekankan integrasi yaitu kesatuan enekankan integrasi yaitu kesatuan

perilaku yang bersifat intelektuaperilaku yang bersifat intelektuall, emosi dan , emosi dan tindakan serta memberikan pengalaman tindakan serta memberikan pengalaman yang menyeluruh bukan terpenggal-penggal. yang menyeluruh bukan terpenggal-penggal.

►Kurikulum ini tidak menekankan Sekuens Kurikulum ini tidak menekankan Sekuens karena dengan sekuens karena dengan sekuens siswasiswa tidak tidak mempunyai kesempatan untuk memperluas mempunyai kesempatan untuk memperluas dan memperdalam aspek-aspek dan memperdalam aspek-aspek perkembangannya. perkembangannya.

Page 38: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

EvaluasiEvaluasi

►DDalam kurikulum ini mengutamakan alam kurikulum ini mengutamakan proses dari pada hasilproses dari pada hasil..

jadijadikreteria, sasarannya adalah perkembangan kreteria, sasarannya adalah perkembangan

siswasiswa supaya menjadi manusia yang supaya menjadi manusia yang terbuka, lebih berdiri sendterbuka, lebih berdiri sendiriiri, sehingga , sehingga

penilaian bersifat subjektif baik dari guru penilaian bersifat subjektif baik dari guru maupun maupun siswasiswa..

Page 39: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kurikulum Rekonstriksi Kurikulum Rekonstriksi SosialSosial

DifokuskanDifokuskan pada problema-problema yang dihadapi pada problema-problema yang dihadapi masyarakat. masyarakat.

HHakekatnya pendidikan bukan usaha sendiri akan akekatnya pendidikan bukan usaha sendiri akan tetapi merupakan interaksi antara tetapi merupakan interaksi antara siswasiswa-guru, -guru, siswa-siswa-siswasiswa, , siswasiswa-lingkungan, -lingkungan, siswasiswa-orang tua -orang tua nantinyanantinya diharapkan diharapkan siswasiswa dapat memecahkan problema- dapat memecahkan problema-problema yang dihadapi di masyarakat. problema yang dihadapi di masyarakat.

Harold RugHarold Rug:: S Selama ini terjadi kesenjangan antara elama ini terjadi kesenjangan antara kurikulum dan masyarakat. kurikulum dan masyarakat.

Harold Harold berharap siswaberharap siswa dengan pengetahuan dan dengan pengetahuan dan konsep-konsep baru yang diperolehnya dapat konsep-konsep baru yang diperolehnya dapat menmenggidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah identifikasi dan memecahkan masalah-masalah sosial sosial yangyang nantinya dapat menciptakan masyarakat nantinya dapat menciptakan masyarakat baru yang lebih stabil.baru yang lebih stabil.

Page 40: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Ciri-ciri Ciri-ciri KKurikulum urikulum RRekonstruksi ekonstruksi SSosialosial

AsumsiAsumsi

Tujuan kurikulum menghadapkan Tujuan kurikulum menghadapkan siswasiswa pada pada tantangan, ancaman, hambatan atau tantangan, ancaman, hambatan atau ganguan yang dihadapi manusia. ganguan yang dihadapi manusia.

Tantangan tersebut merupakan bidang Tantangan tersebut merupakan bidang garapan studi sosial seperti ekonomi, garapan studi sosial seperti ekonomi, sosiologi psikologi, estetika bahkan sosiologi psikologi, estetika bahkan pengetahuan alam dan matematika.pengetahuan alam dan matematika.

Page 41: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Masalah-masalah Sosial Masalah-masalah Sosial Yang Yang MMendesakendesak. .

Dapatkan kehidupan seperti yang sekarang ini Dapatkan kehidupan seperti yang sekarang ini memberi kekuatan untuk menghadapi ancaman memberi kekuatan untuk menghadapi ancaman

yang akan mengganggu integritas kemanusiaan ?yang akan mengganggu integritas kemanusiaan ?

DapatkaDapatkahh tata ekonomi dan politik yang ada tata ekonomi dan politik yang ada dibangun kembali agar setiap orang dapat dibangun kembali agar setiap orang dapat memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia seadil mungkin ?manusia seadil mungkin ?

Page 42: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Pola-pola OrganisasiPola-pola Organisasi

Pada tingkat sekolah menengah pola Pada tingkat sekolah menengah pola organisasi kurikulum disusun seperti roda organisasi kurikulum disusun seperti roda yang ditengah-tengah sebagai poros dipilih yang ditengah-tengah sebagai poros dipilih tema utama dan dibahas secara pleno. tema utama dan dibahas secara pleno.

Dari tema dijabarkan menjadi topik-topik Dari tema dijabarkan menjadi topik-topik yang dibahas dalam diskusi kelompok, yang dibahas dalam diskusi kelompok, latihan-latihan kunjungan dan lain-lain.latihan-latihan kunjungan dan lain-lain.

Page 43: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Komponen Komponen KKurikulum urikulum RRekonstrusi ekonstrusi SSosial osial

Tujuan dan Isi KurikulumTujuan dan Isi Kurikulum Tujuan program pendidikan selalu berubah, kegiatan Tujuan program pendidikan selalu berubah, kegiatan

untuk mencapai tujuan adalah:untuk mencapai tujuan adalah: Mengadakan survey secara kritis terhadap masyarakat.Mengadakan survey secara kritis terhadap masyarakat. Mengadakan studi tentang hubungan antara ekonomi lokal Mengadakan studi tentang hubungan antara ekonomi lokal

dan ekonomi nasional dan dunia.dan ekonomi nasional dan dunia. Mengadakan studi tentang latar belakang historis dan Mengadakan studi tentang latar belakang historis dan

kecenderungan perkembangan ekonomi, hubungannya kecenderungan perkembangan ekonomi, hubungannya dengan ekonomi lokal.dengan ekonomi lokal.

Mengkaji praktik politik dalam hubungannya dengan faktor Mengkaji praktik politik dalam hubungannya dengan faktor ekonomi.ekonomi.

Memantapkan rencana perubahan praktik politik.Memantapkan rencana perubahan praktik politik. Mengevaluasi semua rencana dengan kriteria, apakah Mengevaluasi semua rencana dengan kriteria, apakah

telah memenuhi kepentingan sebagian besar orang.telah memenuhi kepentingan sebagian besar orang.

Page 44: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

MetodeMetodeKKurikulum berusaha mencari keselarasan antara tujuan urikulum berusaha mencari keselarasan antara tujuan

nasional dengan tujuan nasional dengan tujuan siswasiswa antara lain: antara lain:

Guru membantu Guru membantu siswasiswa menemukan minat dan menemukan minat dan kebutuhannya.kebutuhannya.

Setelah menemukan minat berusaha memecahkan Setelah menemukan minat berusaha memecahkan masalah sosial yang dihadapinya.masalah sosial yang dihadapinya.

Kerja dalam kelompok akan mewarnai metode Kerja dalam kelompok akan mewarnai metode rekonstruksi. Kerja kelompok ini juga terjadi antara rekonstruksi. Kerja kelompok ini juga terjadi antara siswasiswa dengan sumber dari masyarakat. dengan sumber dari masyarakat. SiswaSiswa mengikuti survey kemasyarakatan dan kegiatan-mengikuti survey kemasyarakatan dan kegiatan-kegiatan sosial. kegiatan sosial.

Untuk kelas tinggi selain menghadapi masalah-Untuk kelas tinggi selain menghadapi masalah-masalah nyata juga diperkenalkan situasi-situasi ideal. masalah nyata juga diperkenalkan situasi-situasi ideal. Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat menciptakan model-model kasar tentang situasi yang menciptakan model-model kasar tentang situasi yang akan datang.akan datang.

Page 45: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

EvaluasiEvaluasi Kegiatan evaluasi Kegiatan evaluasi siswasiswa dilibatkan dalam hal memilih, dilibatkan dalam hal memilih,

menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan. menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan. Soal yang akan diujikan dinilai terlebih dahulu Soal yang akan diujikan dinilai terlebih dahulu

tentang ketepatantentang ketepatan,, keluasan isinya keluasan isinya,, keampuhan keampuhan menilai pencapaian tujuan-tujuan masyarakat yang menilai pencapaian tujuan-tujuan masyarakat yang sifatnya kualitatif. sifatnya kualitatif.

Evaluasi tidak hanya mengukur apa yang telah Evaluasi tidak hanya mengukur apa yang telah dikuasai dikuasai siswasiswa akan tetapi juga menilai pengaruh akan tetapi juga menilai pengaruh kegiatan sekolah terhadap masyarakat. kegiatan sekolah terhadap masyarakat.

Pengaruh tersebut menyangkut perkembangan Pengaruh tersebut menyangkut perkembangan masyarakat dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat.masyarakat.

Page 46: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Teknologi dan Teknologi dan KurikulumKurikulum

Teknologi yang diharapkanTeknologi yang diharapkan

PPenggunaan audio dan video cassette, OHP, film slide enggunaan audio dan video cassette, OHP, film slide dan motion film, mesin pengajaran komputer, CD-rom dan motion film, mesin pengajaran komputer, CD-rom dan Insternet. dan Insternet.

Seiring dengan Seiring dengan kemajuankemajuan teknologi kurukulum di teknologi kurukulum di pusatkan pada penguasaan kompetensi. pusatkan pada penguasaan kompetensi.

Penerapan teknologi dalam pendidikan khususnya Penerapan teknologi dalam pendidikan khususnya kurikulum ada 2 bentuk kurikulum ada 2 bentuk :: softwaresoftware yang dalam pendidikan dikenal sebagai yang dalam pendidikan dikenal sebagai Teknologi Teknologi

Alat (tools technology)Alat (tools technology) hardware hardware yang dalam pendidikan dikenal sebagai yang dalam pendidikan dikenal sebagai Teknologi Teknologi

Sistem (System Technology).Sistem (System Technology).

Page 47: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Teknologi Pendidikan Teknologi Pendidikan dalam arti Teknologi Alat dalam arti Teknologi Alat menekankan pada:menekankan pada:

Penggunaan alat teknologi untuk menunjang Penggunaan alat teknologi untuk menunjang efisiensi dan efektifitas pendidikan.efisiensi dan efektifitas pendidikan.

Kurikulum berisi perencanaan penggunaan Kurikulum berisi perencanaan penggunaan berbagai alat dan media.berbagai alat dan media.

Model-model pengajaran yang banyak Model-model pengajaran yang banyak melibatkan penggunaan alat.melibatkan penggunaan alat.

Page 48: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Teknologi Pendidikan Teknologi Pendidikan DDalam alam AArti rti Teknologi Teknologi SSistem istem MMenekankan enekankan pada:pada:

Penyusunan program pengajaran dengan Penyusunan program pengajaran dengan menggunakan pendekatan sistem. menggunakan pendekatan sistem.

PProgram sistem artinya pengajaran tidak membutuhkan rogram sistem artinya pengajaran tidak membutuhkan alat dan media tetapi bahan dan proses pembelajaran alat dan media tetapi bahan dan proses pembelajaran disusun secara sistem.disusun secara sistem.

Ditunjang alat dan media artinya program pengajaran Ditunjang alat dan media artinya program pengajaran disusun secara integrasi dengan penggunaan alat dan disusun secara integrasi dengan penggunaan alat dan media yang bersifat “on-off”. media yang bersifat “on-off”.

Dipadukan dengan alat dan media artinya program Dipadukan dengan alat dan media artinya program pengajaran telah disusun secara terpadu antara bahan pengajaran telah disusun secara terpadu antara bahan dan kegiatan pembelajaran dengan alat dan media. dan kegiatan pembelajaran dengan alat dan media. Bahan ajar telah disusun dalam kaset audio, video atau Bahan ajar telah disusun dalam kaset audio, video atau film maupun komputer. film maupun komputer.

Page 49: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Ciri-ciri Ciri-ciri Kurikulum Kurikulum Teknologi & Teknologi & KurikulumKurikulum

TujuanTujuan DDiarahkan pada penguasaan kompetensi iarahkan pada penguasaan kompetensi

yang dirumuskan dalam bentuk perilaku.yang dirumuskan dalam bentuk perilaku.

MetodeMetode Pengajaran bersifat individualPengajaran bersifat individual

Page 50: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Pengetahuan Tentang HasilPengetahuan Tentang Hasil

Kemajuan segera diketahui oleh peserta didik Kemajuan segera diketahui oleh peserta didik sendiri, sebab dalam model kurikulum ini umpan sendiri, sebab dalam model kurikulum ini umpan

balik selalu diberikan. balik selalu diberikan.

Organisasi Bahan AjarOrganisasi Bahan Ajar

Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu, didisain disiplin ilmu, didisain UNTUK UNTUK mendukung mendukung

penguasaan kompetensi.penguasaan kompetensi.

Page 51: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Penegasan TujuanPenegasan Tujuan Peserta didik dijelaskan pentingnya bahan ajar Peserta didik dijelaskan pentingnya bahan ajar

yang harus dipelajari.yang harus dipelajari.

Pelaksanaan PengajaranPelaksanaan Pengajaran Peserta didik belajar secara individual melalui Peserta didik belajar secara individual melalui

media buku atau media elektronik. media buku atau media elektronik. Peserta didik belajar dengan cara memberi Peserta didik belajar dengan cara memberi

respon dengan cepat terhadap persoalan-respon dengan cepat terhadap persoalan-persoalan yang diberikan.persoalan yang diberikan.

LLangkah-langkah Pelaksanaan angkah-langkah Pelaksanaan PPengajaranengajaran

Page 52: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

EvaluasiEvaluasi

Evaluasi dilakukan setiap saat pada akhir Evaluasi dilakukan setiap saat pada akhir pelajaran, suatu unit atau semester. pelajaran, suatu unit atau semester.

Fungsi evaluasi sebagai umpan balik Fungsi evaluasi sebagai umpan balik :: PPenyempurnaan penguasaan satuan pelajaran enyempurnaan penguasaan satuan pelajaran

(evaluasi formatif), (evaluasi formatif), UUmpan balik akhir program atau semester (evaluasi mpan balik akhir program atau semester (evaluasi

sumatif), sumatif), UUmpan balik guru dan pengembang kurikulum untuk mpan balik guru dan pengembang kurikulum untuk

penyempurnaan kurikulum.penyempurnaan kurikulum.

Page 53: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kriteria PKriteria Pengembangan engembangan MModel odel TTeknologis eknologis

Prosedur pengembangan kurikulum Prosedur pengembangan kurikulum dinilai dan disempurnakan oleh dinilai dan disempurnakan oleh pengembang kurikulum yang lain.pengembang kurikulum yang lain.

Hasil pengembangan terutama yang Hasil pengembangan terutama yang berbentuk model adalah yang biberbentuk model adalah yang bissa diuji a diuji coba ulang dan hendaknya memberikan coba ulang dan hendaknya memberikan hasil yang sama.hasil yang sama.

Page 54: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Inti Inti PPengembangan engembangan KKurikulum urikulum DDitekankan itekankan PPadaada

Penguasaan kompetensi.Penguasaan kompetensi. Pengembangan dan penggunaan alat dan media Pengembangan dan penggunaan alat dan media

bukan sekedar hanya alat bantu akan tetapi bersatu bukan sekedar hanya alat bantu akan tetapi bersatu dengan program pengajaran dan ditujukan pada dengan program pengajaran dan ditujukan pada penguasaan kompetentsi tertentu.penguasaan kompetentsi tertentu.

Pengembangan kurikulum membutuhkan kerjasama Pengembangan kurikulum membutuhkan kerjasama dengan para penyusun program dan penerbit media dengan para penyusun program dan penerbit media elektronik dan media cetak.elektronik dan media cetak.

Pemecahan masih dilakukan lebih menekankan Pemecahan masih dilakukan lebih menekankan pada teknologi sistem dan kurang menekankan pada teknologi sistem dan kurang menekankan pada teknologi alat, sehingga biaya akan lebih pada teknologi alat, sehingga biaya akan lebih ditekan dengan demikian akan memberi ditekan dengan demikian akan memberi kesempatan bagi guru untuk mengembangkan kesempatan bagi guru untuk mengembangkan sendiri program pengajarannya. sendiri program pengajarannya.

Page 55: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Pengembangan menekankan pada Pengembangan menekankan pada teknologi alat perlu teknologi alat perlu

mempertimbangkan hal-hal:mempertimbangkan hal-hal:

a.a. Formulasi perlu dirumuskan dahulu apakah alat dan media tersebut Formulasi perlu dirumuskan dahulu apakah alat dan media tersebut betul-betul dibutuhkan ?betul-betul dibutuhkan ?

b.b. Diperlukan adanya spesifikasi alat dan media yang akan Diperlukan adanya spesifikasi alat dan media yang akan dikembangkan, baik kegunaannya maupun ketepatan penggunaannya. dikembangkan, baik kegunaannya maupun ketepatan penggunaannya. Spesifikasi meliputi:Spesifikasi meliputi:

1. Lingkungan tempat belajar.1. Lingkungan tempat belajar. 2. Standar perilaku belajar.2. Standar perilaku belajar. 3. Ketrampilan-ketrampilan untuk mencapai tujuan.3. Ketrampilan-ketrampilan untuk mencapai tujuan.

c. Prototipe. Sekuens-sekuens pengajaran perlu diuji cobakan dalam bentuk c. Prototipe. Sekuens-sekuens pengajaran perlu diuji cobakan dalam bentuk prototipe-prototipe, juga format-format media dan organisasi.prototipe-prototipe, juga format-format media dan organisasi.

d. Percobaan pertama. Unit pengajaran diujicobakan pada sejumlah sampel d. Percobaan pertama. Unit pengajaran diujicobakan pada sejumlah sampel untuk mengetahui keberhasilan dan kelemahannya.untuk mengetahui keberhasilan dan kelemahannya.

e. Mencoba hasil. Hasil pengembangan diterapkan. Proses pelaksanaan, e. Mencoba hasil. Hasil pengembangan diterapkan. Proses pelaksanaan, hasil dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dicatat untuk umpan balik hasil dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dicatat untuk umpan balik penyempurnaan selanjutnya.penyempurnaan selanjutnya.

Page 56: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Komponen-Komponen Kurikulum.

1. Tujuan.2. Bahan Ajar.3. Strategi Mengajar.4. Media Mengajar.5. Evaluasi Pengajaran.6. Penyempurnaan

Pengajaran.

Page 57: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

TUJUAN Menggambarkan apa yang diharapkan dapat dilakukan

oleh peserta didik. Menunjukkan mutu tingkah laku yang diharapkan

dilakukan oleh peserta didik dalam bentuk:

Ketepatan atau ketelitian respons. Kecepatan, panjangnya dan frekuensi respon.

Menggambarkan kondisi atau lingkungan yang menunjang tingkah laku siswa, berupa: 1. Kondisi atau lingkungan fisik. 2. Kondisi atau lingkungan psikologis.

Page 58: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

BAHAN AJARBAHAN AJARCCara menyusun sekuens bahan ajarara menyusun sekuens bahan ajar

Sekuens KronologisSekuens KronologisBBahan ajar disusun berdasarkan urutan waktu seperti: peristiwa ahan ajar disusun berdasarkan urutan waktu seperti: peristiwa sejarah, perkembangan historis suatu institusi, penemuan ilmiah sejarah, perkembangan historis suatu institusi, penemuan ilmiah

SeSekkuens Kausaluens Kausal SiswaSiswa dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau situasi yang menjadi dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau situasi yang menjadi

sebab atau pendahuluan dari suatu peristiwa atau situasi lain. sebab atau pendahuluan dari suatu peristiwa atau situasi lain. Dengan mempelajari hal tersebut peserta didik diharapkan akan Dengan mempelajari hal tersebut peserta didik diharapkan akan

mengetahui tentang akibat dari peristiwa tersebutmengetahui tentang akibat dari peristiwa tersebut

Sekuens StrukturalSekuens Struktural BBahan ajar disusun secara struktural dengan urutan awal sampai ahan ajar disusun secara struktural dengan urutan awal sampai

akhir, seperti: tidak mungkin menerjunkan peserta akhir, seperti: tidak mungkin menerjunkan peserta didik/mahasiswa untuk praktek mengajar sebelum diajarkan didik/mahasiswa untuk praktek mengajar sebelum diajarkan

metode-metode mengajar.metode-metode mengajar.

Page 59: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Sekuens logis dan psikologisSekuens logis dan psikologis

SSekuens logis disusun dari hal yang sederhana pada ekuens logis disusun dari hal yang sederhana pada hal yang kongrithal yang kongrit

SSekuens psikologis bahan ajar disusun dari hal ekuens psikologis bahan ajar disusun dari hal yang komplek pada hal yang sederhana.yang komplek pada hal yang sederhana.

Sekuens SpiralSekuens Spiral

DDikembangkan Bruner (1960)ikembangkan Bruner (1960):: bahan ajar bahan ajar dikembangkan dari topik atau pokok bahan dikembangkan dari topik atau pokok bahan

tertentu yang kemudian bahan diperluas dan tertentu yang kemudian bahan diperluas dan diperdalam.diperdalam.

Page 60: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Thomas Gilbert (1962)Thomas Gilbert (1962) Rangkaian ke Belakang (backward chaining), Rangkaian ke Belakang (backward chaining),

bahan ajar yang disusun mulai dengan bahan ajar yang disusun mulai dengan lanlanggkah terakhir dan mundur ke belakang kah terakhir dan mundur ke belakang CContoh proses pemecahan masalah ilmiahontoh proses pemecahan masalah ilmiah

– Pembatasan masalah.Pembatasan masalah.– Penyusunan hipotesis.Penyusunan hipotesis.– Pengumpulan data.Pengumpulan data.– Pengujian hipotesis.Pengujian hipotesis.– Interpretasi hasil tes.Interpretasi hasil tes.

Dalam mengajar guru dimulai dari 5 Dalam mengajar guru dimulai dari 5 kemudian guru menyajikan data dari 1 kemudian guru menyajikan data dari 1 sampai 4, pada kesempatan lain guru sampai 4, pada kesempatan lain guru menyampaikan 1 sampai 3, kemudian menyampaikan 1 sampai 3, kemudian peserta didik dimita untuk membuat peserta didik dimita untuk membuat interpretasi dan seterusnya.interpretasi dan seterusnya.

Page 61: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Sekuens berdasarkan Interaksi BelajarSekuens berdasarkan Interaksi Belajar((Gagne (1965)Gagne (1965))) dengan prosedur: dengan prosedur:

Tujuan khusus utama dianalisis.Tujuan khusus utama dianalisis. Kemudian dicari suatu hierarki urutan bahan Kemudian dicari suatu hierarki urutan bahan

ajar untuk mencapai tujuan tersebut. Hierarki ajar untuk mencapai tujuan tersebut. Hierarki menggambarkan urutan prilaku apa yang mula-menggambarkan urutan prilaku apa yang mula-mula harus dikuasai peserta didik.mula harus dikuasai peserta didik.

Gagne (1970:63-64) mengemukakan 8 tipe Gagne (1970:63-64) mengemukakan 8 tipe belajar yang tersusun secara hierarki yaitu belajar yang tersusun secara hierarki yaitu mulai dari yang paling sederhana: mulai dari yang paling sederhana: Signal Signal learning, Stimulus-respon learning, Motor-chain learning, Stimulus-respon learning, Motor-chain learning, Verbal association, Multiple learning, Verbal association, Multiple descrimination, Concept learnig, Principles descrimination, Concept learnig, Principles learning, dan problem solving learning.learning, dan problem solving learning.

Page 62: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

STRATEGI MENGAJARSTRATEGI MENGAJARReception/ Exposition-Discovery LearningReception/ Exposition-Discovery Learning

Reception dan Exposition mempunyai makna yang sama hanya pelaku Reception dan Exposition mempunyai makna yang sama hanya pelaku yang berbedayang berbeda

Reception dilihat dari sisi Reception dilihat dari sisi siswasiswa sedang Exposition dilihat dari sisi guru. sedang Exposition dilihat dari sisi guru. Bahan ajar keduanya disusun dan diberikan dalam bentuk jadi atau dBahan ajar keduanya disusun dan diberikan dalam bentuk jadi atau daalam lam

bentuk akhir baik secara lisan maupun tertulis. bentuk akhir baik secara lisan maupun tertulis. SiswaSiswa tidak dituntut untuk mengolah atau melakukan aktivitas lain kecuali tidak dituntut untuk mengolah atau melakukan aktivitas lain kecuali

menguasainya. menguasainya. Discovery learning bahan ajar disusun agar Discovery learning bahan ajar disusun agar siswasiswa dituntut untuk melakukan dituntut untuk melakukan

berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkatagorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan mengkatagorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan. bahan serta membuat kesimpulan.

MelaMelallui kegiatan tersebut ui kegiatan tersebut siswasiswa akan dapat menguasai, menerapkan serta akan dapat menguasai, menerapkan serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.

Page 63: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Rote Learning – Meaningful LearningRote Learning – Meaningful Learning

Rote learning bahan ajar disampaikan tanpa memperhatikan Rote learning bahan ajar disampaikan tanpa memperhatikan arti atau maknanya bagi arti atau maknanya bagi siswasiswa, , SiswaSiswa menguasai bahan ajar menguasai bahan ajar dengan menhafalnya.dengan menhafalnya.

Meaningful learning penyampaian bahan mengutamakan Meaningful learning penyampaian bahan mengutamakan makna bagi makna bagi SiswaSiswa. .

Ausubel dan RobinsonAusubel dan Robinson:: mengemukakan bahwa mengemukakan bahwa Reception-Reception-Discovery Learning dan Rote – Meaningful LearningDiscovery Learning dan Rote – Meaningful Learning dapat dapat dikombinasi satu sama lainnya sehingga membentuk 4 dikombinasi satu sama lainnya sehingga membentuk 4 kombinasi, yaitu: kombinasi, yaitu: Meaningful-receptionlearning, Rote-Meaningful-receptionlearning, Rote-reception learning, Meaninful-discovery learning dan Rote-reception learning, Meaninful-discovery learning dan Rote-discovery learning.discovery learning.

Page 64: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Group Learning – Individual Learning.Group Learning – Individual Learning. Pelaksanaan Discovery learning menuntut aktivitas belajar Pelaksanaan Discovery learning menuntut aktivitas belajar

yang bersifat individual atau dalam kelompok kecil, karena yang bersifat individual atau dalam kelompok kecil, karena kemampuan dan kecepatan belajar tidak sama maka kegiatan kemampuan dan kecepatan belajar tidak sama maka kegiatan discovery hanya dilakukan oleh peserta didik yang pandai dan discovery hanya dilakukan oleh peserta didik yang pandai dan cepat, peserta didik yang kurang dan lambat akan mengikuti cepat, peserta didik yang kurang dan lambat akan mengikuti saja kegiatan dan menerima temuan-temuan peserta didik saja kegiatan dan menerima temuan-temuan peserta didik cepat. Peserta didik lambat akan kurang motif belajar, acuh cepat. Peserta didik lambat akan kurang motif belajar, acuh tak acuh dan kemungkinan akan menjadi pengganggu kelas. tak acuh dan kemungkinan akan menjadi pengganggu kelas. Dalam kelas peserta didik dapat bekerja sama dengan baik, Dalam kelas peserta didik dapat bekerja sama dengan baik, kerja sama akan dilakukan oleh peserta didik yang aktif yang kerja sama akan dilakukan oleh peserta didik yang aktif yang lain hanya menanti atau menanti, sehinga dengan demikian lain hanya menanti atau menanti, sehinga dengan demikian akan terjadi perbedaan yang semakin jauh antara peserta akan terjadi perbedaan yang semakin jauh antara peserta didik yang pandai dengan yang kurang.didik yang pandai dengan yang kurang.

Page 65: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

MEDIA MEDIA MENGAJARMENGAJAR

Rowntree (1974:104-113) mengelompokkan media Rowntree (1974:104-113) mengelompokkan media mengajar menjadi 5 macam yang disebut mengajar menjadi 5 macam yang disebut

MODES MODES

Interaksi InsaniInteraksi Insani Komunikasi verbal atau non-verbal secara Komunikasi verbal atau non-verbal secara

langsung antara dua orang atau lebih. langsung antara dua orang atau lebih. Komunikasi verbal memegang peranan penting Komunikasi verbal memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif dalam perkembangan kognitif

KKomunikasi non-verbal untuk perkembangan omunikasi non-verbal untuk perkembangan afektif seperti perilaku, penampilan fisik, roman afektif seperti perilaku, penampilan fisik, roman muka, gerak, sikap sebagai bukti nyata.muka, gerak, sikap sebagai bukti nyata.

Page 66: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

RealitaRealita MMediaedia bentuk perangsang nyata seperti orang, bentuk perangsang nyata seperti orang,

binatang, benda-benda, peristiwa sebagai objek binatang, benda-benda, peristiwa sebagai objek pengamatan.pengamatan.

PictorialPictorial Media bentuk gambar dan diagram nyata atau Media bentuk gambar dan diagram nyata atau

simbol, bergerak atau tidak dan dibuat diatas simbol, bergerak atau tidak dan dibuat diatas kertas, film, kaset, CD, komputer.kertas, film, kaset, CD, komputer.

Page 67: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Simbol TertulisSimbol Tertulis Media berupa buku teks, buku paket, paket Media berupa buku teks, buku paket, paket

program, modul, jurnal dan majalah-majalah program, modul, jurnal dan majalah-majalah yang juga dapat dilengkapi dengan media yang juga dapat dilengkapi dengan media Pictorial.Pictorial.

Rekaman SuaraRekaman Suara Pesan yang disampaikan dalam pita rekaman Pesan yang disampaikan dalam pita rekaman

suara, dapat tersendiri dapat juga digabung suara, dapat tersendiri dapat juga digabung dengan Pictorial.dengan Pictorial.

Page 68: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

EVALUASIEVALUASI

Evaluasi ditujukan untuk menilai Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan yang telah pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam proses ditentukan dalam proses pembelajaran sebagai umpan balik pembelajaran sebagai umpan balik yang dpergunakan untuk berbagai yang dpergunakan untuk berbagai penyempurnaanpenyempurnaan

Page 69: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar Mengajar.Mengajar.

Evaluasi yang ditujukan untuk Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur penguasaan mengukur penguasaan siswasiswa atau atau tujuan khusus juga untuk evaluasi tujuan khusus juga untuk evaluasi hasil belajar mengajar (formatif dan hasil belajar mengajar (formatif dan sumatif).sumatif).

Page 70: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Evaluasi formatif digunakanEvaluasi formatif digunakan

Menilai penguasaan peserta didik Menilai penguasaan peserta didik dalam jangka waktu pendek setelah dalam jangka waktu pendek setelah menyelesaikan satu pokok bahasan.menyelesaikan satu pokok bahasan.

Menilai proses pengajaran/proses Menilai proses pengajaran/proses belajar mengajar.belajar mengajar.

Membantu mengatasi kesulitan Membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik.belajar peserta didik.

Page 71: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Evaluasi Sumatif Evaluasi Sumatif DDigunakan igunakan

Menilai penguasaan peserta didik Menilai penguasaan peserta didik terhadap tujuan yang lebih luas dalam terhadap tujuan yang lebih luas dalam jangka waktu yang lama jangka waktu yang lama (semester,tahun atau selama jentang (semester,tahun atau selama jentang pendidikan).pendidikan).

Menilai kemajuan belajar peserta didik Menilai kemajuan belajar peserta didik (kenaikan kelas,kelulusan ujian).(kenaikan kelas,kelulusan ujian).

Menilai efektifitas proggram secara Menilai efektifitas proggram secara menyeluruh.menyeluruh.

Page 72: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Evaluasi Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan MengajarMengajar

MMengukur keberhasilan proses belajar mengajar mulai dari engukur keberhasilan proses belajar mengajar mulai dari awal sampai akhir termasuk evaluasi itu sendiri. awal sampai akhir termasuk evaluasi itu sendiri.

Stufflebeam (1977: 243) mengutip model evaluasi Stufflebeam (1977: 243) mengutip model evaluasi EPIC bahwa komponen yang dievaluasi adalah EPIC bahwa komponen yang dievaluasi adalah

Kognitif, afektif dan psikomotor (komponen tingkah laku).Kognitif, afektif dan psikomotor (komponen tingkah laku). Isi, metode, organisasi, fasilitas dan biaya (sub komponen) Isi, metode, organisasi, fasilitas dan biaya (sub komponen)

serta siswa, guru, administrator, spesialis pendidikan, serta siswa, guru, administrator, spesialis pendidikan, keluarga dan masyarakat (komponen populasi) sebagai keluarga dan masyarakat (komponen populasi) sebagai komponen mengajar.komponen mengajar.

Evaluasi dilakukan tes Evaluasi dilakukan tes dandan non te non tes s seperti observasi, studi seperti observasi, studi dokumenter, analisis hasil pekerjaan, angket dan check list dokumenter, analisis hasil pekerjaan, angket dan check list oleh guru atau kepala sekolah atau pihak yang berwenang.oleh guru atau kepala sekolah atau pihak yang berwenang.

Page 73: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Penyempurnaan Penyempurnaan PengajaranPengajaran

Dalam penyempurnaan dilakukan skala Dalam penyempurnaan dilakukan skala prioritas dilihat peranannya dan prioritas dilihat peranannya dan tingkahlaku kelemahannya tingkahlaku kelemahannya

RowntreeRowntree ( (1974:150-151)1974:150-151) Penyempurnaan dapat dilakukan langsung Penyempurnaan dapat dilakukan langsung

saat menerima umpan balik atau saat menerima umpan balik atau ditangguhkan sampai jangka waktu ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu oleh guru atau bantuan orang lain.tertentu oleh guru atau bantuan orang lain.

Page 74: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Disain KurikulumDisain Kurikulum Disain menyangkut pengorganisasian Disain menyangkut pengorganisasian

komponen kurikulum, dilihat dari 2 komponen kurikulum, dilihat dari 2 demensi:demensi:

Dimensi Horisontal yang berkenaan Dimensi Horisontal yang berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum yang selalu diintegrasikan kurikulum yang selalu diintegrasikan dengan proses belajar dan mengajarnya.dengan proses belajar dan mengajarnya.

Dimensi Vertikal yang berkenaan dengan Dimensi Vertikal yang berkenaan dengan penyusunan sekuens bahan berdasarkan penyusunan sekuens bahan berdasarkan urutan tingkat kesukaran.urutan tingkat kesukaran.

Page 75: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

FFokus okus PPengajaran ada 3 pola engajaran ada 3 pola disain kurikulumdisain kurikulum

Subject Centered DesignSubject Centered Design

Disain disusun berpusat pada bahan ajar Disain disusun berpusat pada bahan ajar yaitu isi atau materi (yaitu isi atau materi (subject mattersubject matter) yang ) yang akan diajarkan sehingga disebut juga akan diajarkan sehingga disebut juga subject academic curriculumsubject academic curriculum

Page 76: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kelebihan Kelebihan DDesain esain

Mudah disusun, dilaksanakan, dievaluasi Mudah disusun, dilaksanakan, dievaluasi dan disempurnakan.dan disempurnakan.

Para pengajar tidak perlu dipersiapkan Para pengajar tidak perlu dipersiapkan secara khusus, asal menguasai ilmu atau secara khusus, asal menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkan sering bahan yang akan diajarkan sering dipandang sudah dapat dipandang sudah dapat menyampaikannya.menyampaikannya.

Page 77: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kelemahan Kelemahan DDesainesain

Karena pengetahuan diberikan secara Karena pengetahuan diberikan secara terpisah, hal ini bertentangan dengan terpisah, hal ini bertentangan dengan kenyataan sebab pengetahuan kenyataan sebab pengetahuan merupakan satu kesatuan.merupakan satu kesatuan.

Karena mengutamakan bahan ajar maka Karena mengutamakan bahan ajar maka peran serta peserta didik pasif.peran serta peserta didik pasif.

Pengajaran lebih menekankan pada Pengajaran lebih menekankan pada pengetahuan dan kehidupan masa lalu pengetahuan dan kehidupan masa lalu dengan demikian pengajaran lebih dengan demikian pengajaran lebih bersifat verbalistis dan kurang praktis.bersifat verbalistis dan kurang praktis.

Page 78: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

The Subject DesignThe Subject Design

MMerupakan desain paling murni dari erupakan desain paling murni dari Subject Centered Subject Centered Design. Design.

Peserta didik dituntut untuk menguasai semua Peserta didik dituntut untuk menguasai semua pengetahuan yang diberikanpengetahuan yang diberikan

AApakah menyenangi atai tidak, membutuhkan atau pakah menyenangi atai tidak, membutuhkan atau tidak. tidak.

Karena pelajaran diberikan secara terpisah-pisah Karena pelajaran diberikan secara terpisah-pisah maka penguasaan peserta didikpun terpisah-pisah, maka penguasaan peserta didikpun terpisah-pisah, tak jarang peserta didik menguasai bahan hanya tak jarang peserta didik menguasai bahan hanya pada tahap hafalan sajapada tahap hafalan saja

BBahan diskusi hanya secara verbalistisahan diskusi hanya secara verbalistis

Page 79: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

KKelemahan elemahan DDesainesain

Kurikulum memberikan penguasaan terpisah-Kurikulum memberikan penguasaan terpisah-pisah.pisah.

Isi kurikulum diambil dari masa lalu, terlepas dari Isi kurikulum diambil dari masa lalu, terlepas dari kejadian-kejadian hangat yang sedang ada.kejadian-kejadian hangat yang sedang ada.

Kurikulum tidak memperhatikan minat, kebutuhan Kurikulum tidak memperhatikan minat, kebutuhan dan pengalaman peserta didik.dan pengalaman peserta didik.

Isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika Isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika ilmu, sring menimbulkan kesukaran dalam ilmu, sring menimbulkan kesukaran dalam mempelajari dan menggunakannya.mempelajari dan menggunakannya.

Kurikulum lebih mengutamakan isi dan kurang Kurikulum lebih mengutamakan isi dan kurang memperhatikan cara penyampaianmemperhatikan cara penyampaian

Page 80: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kelebihan DesainKelebihan Desain Karena materi diambil dari ilmu yang sudah tersusun Karena materi diambil dari ilmu yang sudah tersusun

secara sistimatis logis, maka penyusunannya secara sistimatis logis, maka penyusunannya mudah.mudah.

MMudah dilaksanakan karena sudah dikenal oleh guru udah dilaksanakan karena sudah dikenal oleh guru dan orang tua.dan orang tua.

Peseta didik lebih mudah mengikuti pendidikan di Peseta didik lebih mudah mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi karena Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi karena Perguruan Tinggi menggunakan sistem ini.menggunakan sistem ini.

Dapat dilaksanakan secara efisien, karena metode Dapat dilaksanakan secara efisien, karena metode utamanya adalah metode ekspositori.utamanya adalah metode ekspositori.

Bentuk ini ampuh sebagai alat untuk melestarikan Bentuk ini ampuh sebagai alat untuk melestarikan dan mewariskan budaya masa lalu.dan mewariskan budaya masa lalu.

Page 81: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

The Broad Fields DesignThe Broad Fields Design MoModdel ini telah menyatukan beberapa mata el ini telah menyatukan beberapa mata

pelajaran yang berdekatan atau berhubungan pelajaran yang berdekatan atau berhubungan menjadi satu bidamenjadi satu bida

SEPERTISEPERTI

Sejarah, Geografi dan Ekonomi digabung Sejarah, Geografi dan Ekonomi digabung menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial. Aljabar, menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial. Aljabar, Ilmu Ukur dan berhitung menjadi MatematikaIlmu Ukur dan berhitung menjadi Matematika

Page 82: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kelebihan dari kurikulumKelebihan dari kurikulum

Karena pada dasarnya penyusunan bahan Karena pada dasarnya penyusunan bahan secara terpisah walaupun telah terjadi secara terpisah walaupun telah terjadi penyatuan, masih dimungkinkan penyatuan, masih dimungkinkan penyusunan warisan budaya secara penyusunan warisan budaya secara sistematis dan teratur.sistematis dan teratur.

Karena mengintegrasikan beberapa Karena mengintegrasikan beberapa bidang studi, memungkinkan peserta didik bidang studi, memungkinkan peserta didik melihat hubungan antara berbagai hal.melihat hubungan antara berbagai hal.

Page 83: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kelemahan dari kurikulumKelemahan dari kurikulum Kemampuan guru pada tingkat sekolah dasar dan Kemampuan guru pada tingkat sekolah dasar dan

menengah mampu menguasai bidang yang luas akan menengah mampu menguasai bidang yang luas akan tetapi untuk Perguruan Tinggi sulit.tetapi untuk Perguruan Tinggi sulit.

Karena bidang yang dipelajari luas, maka tidak bisa Karena bidang yang dipelajari luas, maka tidak bisa diberikan secara mendetail yang diajarkan hanya diberikan secara mendetail yang diajarkan hanya permukaan saja.permukaan saja.

Pengintegrasian bahan ajar terbatas sekali, tidak Pengintegrasian bahan ajar terbatas sekali, tidak menggambarkan kenyataan, tidak memberikan menggambarkan kenyataan, tidak memberikan pengalaman sesungguhnya bagi peserta didik pengalaman sesungguhnya bagi peserta didik sehingga kurang mebangkitkan minar belajar.sehingga kurang mebangkitkan minar belajar.

Model ini tetap menekankan pada penguasaan bahan Model ini tetap menekankan pada penguasaan bahan dan informasi, kurang menekannya proses dan informasi, kurang menekannya proses pencapaian tujuan afektif daan kognitif tingkat tinggi.pencapaian tujuan afektif daan kognitif tingkat tinggi.

Page 84: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Leaner-Centered DesignLeaner-Centered Design

Model ini bersumber dari pemikiran Model ini bersumber dari pemikiran Rousseeau yang menekankan pada Rousseeau yang menekankan pada peserta didik, pengorganisasian peserta didik, pengorganisasian kurikulum berdasarkan minat, kebutuhan kurikulum berdasarkan minat, kebutuhan dan tujuan peserta didik.dan tujuan peserta didik.

Page 85: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

2 2 CCiri iri UUtamatama

– Pengembangan Pengembangan berorientasi padaberorientasi pada peserta didik peserta didik

– Bersifat not-preplaned (kurikulum tidak diorganisasi Bersifat not-preplaned (kurikulum tidak diorganisasi sebelumnya, tetapi dikembangkan bersama guru sebelumnya, tetapi dikembangkan bersama guru dan peserta didik dalam penyelesaian tugas-tugas dan peserta didik dalam penyelesaian tugas-tugas pendidikanpendidikan))

Page 86: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Ciri-ciri Ciri-ciri The Activity atau The Activity atau Experience DesignExperience Design

1.1. Struktur ditentukan oleh kebutuhan dan minat peserta didik. Struktur ditentukan oleh kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam mengimplementasikan ciri ini guru hendaknya:Dalam mengimplementasikan ciri ini guru hendaknya:

– Menemukan minat dan kebutuhan peserta didikMenemukan minat dan kebutuhan peserta didik– Membantu peserta didik mana yang lebih penting dan urgen.Membantu peserta didik mana yang lebih penting dan urgen.

2. Karena disusun guru dan peserta didik maka tujuan yang 2. Karena disusun guru dan peserta didik maka tujuan yang dicapai, sumber belajar, kegiatan belajar dan prosedur evaluasi dicapai, sumber belajar, kegiatan belajar dan prosedur evaluasi juga dirumuskan bersama peserta didjuga dirumuskan bersama peserta didIIk.k.

3. Kurikulum menekankan pada pemecahan masalah. Sehingga 3. Kurikulum menekankan pada pemecahan masalah. Sehingga kesulitan-kesulitan yang ditemukan menkesulitan-kesulitan yang ditemukan menuunjukkan problema njukkan problema nyata yang dihadapi peserta didik, dan dalam menyelasaikan nyata yang dihadapi peserta didik, dan dalam menyelasaikan masmasaalah tersebut lah tersebut siswasiswa melakukan proses belajar yang nyata, melakukan proses belajar yang nyata, sunguh-sunguh bermakna yang relevan dengan kehidupannya.sunguh-sunguh bermakna yang relevan dengan kehidupannya.

Page 87: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

KelebihanKelebihan

Motivasi belajar bersifat instrinsik dan tidak Motivasi belajar bersifat instrinsik dan tidak perlu dirangsang dari luar.perlu dirangsang dari luar.

Pengajaran memperhatikan perbedaan Pengajaran memperhatikan perbedaan individual. Peserta didik juga memerlukan kerja individual. Peserta didik juga memerlukan kerja kelompok akan tetapi juga bekerja secara kelompok akan tetapi juga bekerja secara individual.individual.

Kegiatan pemecahan masalah memberikan Kegiatan pemecahan masalah memberikan bekal kecakapan dan pengetahuan untuk bekal kecakapan dan pengetahuan untuk menghadapi kehidupan diluar sekolah.menghadapi kehidupan diluar sekolah.

Page 88: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

KelemahanKelemahanWalaupun penekanannya pada minat dan kebutuhan tetapi belum tentu Walaupun penekanannya pada minat dan kebutuhan tetapi belum tentu dapat menghadapi kenyataan kehidupan sekarang. Dunia modern dapat menghadapi kenyataan kehidupan sekarang. Dunia modern sangatlah kompleks, peserta didik belum tentu dapat merasakan sangatlah kompleks, peserta didik belum tentu dapat merasakan kebutuhan-kebutuhan yang esensial.kebutuhan-kebutuhan yang esensial.

Sangat lemah dalam kontinuitas dan sekuens bahan. Untuk mengatasi Sangat lemah dalam kontinuitas dan sekuens bahan. Untuk mengatasi kelemahan ini, dapat diatasi dengan:kelemahan ini, dapat diatasi dengan:– Usaha untuk menemukan sekuens perkembangan kemampuan peserta didik, Usaha untuk menemukan sekuens perkembangan kemampuan peserta didik,

sperti perkembangan kemampuan konitif dari Piaget.sperti perkembangan kemampuan konitif dari Piaget.– Mengadakan penelitian tentang pusat-pusat minat padaberbagai tingkat, yang Mengadakan penelitian tentang pusat-pusat minat padaberbagai tingkat, yang

kemudian dijadikan dasar untuk penyusunan sekuens.kemudian dijadikan dasar untuk penyusunan sekuens.

Kritik tidak dapat dilakukan oleh guru biasa akan tetapi oleh guru ahli Kritik tidak dapat dilakukan oleh guru biasa akan tetapi oleh guru ahli general education dan ahli psikologi perkembangan dan human relation.general education dan ahli psikologi perkembangan dan human relation.

Model ini sulit menemukan buku sumber karena bukuModel ini sulit menemukan buku sumber karena buku disusun berdasarkan disusun berdasarkan subject atau discipline design.subject atau discipline design.

SiswaSiswa sulit untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi karena Perguruan Tinggi sulit untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi karena Perguruan Tinggi menggunakan model subject atau discipline design.menggunakan model subject atau discipline design.

Page 89: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Problem Centered DesignProblem Centered Design Model desain kurikulum ini mengutamakan Model desain kurikulum ini mengutamakan

peranan manusia dalam kesatuan peranan manusia dalam kesatuan kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat. kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat.

ARTINYAARTINYA

isi kurikulum berupa masisi kurikulum berupa masaalah sosial yang lah sosial yang dihadapi dihadapi siswasiswa sekarang dan yang akan sekarang dan yang akan

datang. datang. Sekuens bahan disusun berdasarkan Sekuens bahan disusun berdasarkan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan

siswasiswa

Page 90: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

The Areas of Living DesignThe Areas of Living Design

ciri-ciriciri-ciri

Prosedur belajar tujuan bersifat proses (process objective) Prosedur belajar tujuan bersifat proses (process objective) dan yang bersifat isi diintegrasikan sedang penguasaan dan yang bersifat isi diintegrasikan sedang penguasaan informasi lebih bersifat pasif tetap dirangsang.informasi lebih bersifat pasif tetap dirangsang.

Menggunakan pengalaman dan situasi-situasi nyata dari Menggunakan pengalaman dan situasi-situasi nyata dari siswasiswa sebagai pembuka jalan dalam mempelajari bidang sebagai pembuka jalan dalam mempelajari bidang kehidupan.kehidupan.

Pengalaman Pengalaman siswasiswa sangat erat hubungannya dengan sangat erat hubungannya dengan bidang kehidupan bidang kehidupan

sehingga dapat dikatakan desain kurikulum bidang sehingga dapat dikatakan desain kurikulum bidang kehidupan yang dirumuskan dengan baik akan kehidupan yang dirumuskan dengan baik akan merangkum pengalaman sosial merangkum pengalaman sosial siswasiswa, sihingga akan , sihingga akan menarik minat menarik minat siswasiswa dan mendekatkannya pada dan mendekatkannya pada pemenuhan kebutuhan hidupnya dimasyarakat.pemenuhan kebutuhan hidupnya dimasyarakat.

Page 91: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kebaikan Kebaikan KKurikuluurikulumm

The Areas of Living Design The Areas of Living Design merupakanmerupakan The subject The subject matter design, matter design, tetapi dalam bentuk yang terintegrasi, tetapi dalam bentuk yang terintegrasi, pemisahan dalambentuk subject dihilangkan oleh pemisahan dalambentuk subject dihilangkan oleh problema-problema kehidupan sosial.problema-problema kehidupan sosial.

Karena kurikulum diorganisasi disekitar problKarena kurikulum diorganisasi disekitar probleema ma siswasiswa dalam kehidupan sosial maka desain ini dalam kehidupan sosial maka desain ini mendorong penggunaan prosedur belajar pemecahan mendorong penggunaan prosedur belajar pemecahan masalah. Prinsip-prinsip belajar aktif diterapkan masalah. Prinsip-prinsip belajar aktif diterapkan dalam hal ini.dalam hal ini.

Menyajikan bahan ajar dalam bentuk relevan untuk Menyajikan bahan ajar dalam bentuk relevan untuk memecahkan maalah kehidupan.memecahkan maalah kehidupan.

Menyajikan bahan ajar dalam bentuk yang Menyajikan bahan ajar dalam bentuk yang fungsional, karena dihadapkan pada pemecahan fungsional, karena dihadapkan pada pemecahan masalah peserta didik dan secara langsung masalah peserta didik dan secara langsung dipraktekkan dalam kehidupan.dipraktekkan dalam kehidupan.

Motivasi belajar datang dari dalam dan tidak perlu Motivasi belajar datang dari dalam dan tidak perlu dirangsang dari luar.dirangsang dari luar.

Page 92: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Kelemahan kurikulumKelemahan kurikulum Penentuan lingkup dan sekuens dari bidang Penentuan lingkup dan sekuens dari bidang

kehidupan yang esensial sangat sulit, sehingga kehidupan yang esensial sangat sulit, sehingga timbul organisasi kurikulum yang berbeda-beda.timbul organisasi kurikulum yang berbeda-beda.

Sebagai akibat dari kesulitan tersebut, maka Sebagai akibat dari kesulitan tersebut, maka lemahnya atau kurangnya integritas dan lemahnya atau kurangnya integritas dan kontinuitas organisasi isi kurikulum.kontinuitas organisasi isi kurikulum.

Desain ini mengabaikan warisan budaya, padahal Desain ini mengabaikan warisan budaya, padahal yang ditemukan masa lalu penting untuk yang ditemukan masa lalu penting untuk memecahkan masalah masa kini.memecahkan masalah masa kini.

Karena kurikulum dipusatkan pada pemecahan Karena kurikulum dipusatkan pada pemecahan masalah sosial sekarang maka kecenderungan masalah sosial sekarang maka kecenderungan untuk mengidoktrinasi peserta didik tidak melihat untuk mengidoktrinasi peserta didik tidak melihat alternatif lain. Disain ini akan mempertahankan alternatif lain. Disain ini akan mempertahankan status quo.status quo.

Guru maupun buku dan media tidak banyak yang Guru maupun buku dan media tidak banyak yang disiapkan, sehingga pelaksanaannya mengalami disiapkan, sehingga pelaksanaannya mengalami beberapa kesulitan.beberapa kesulitan.

Page 93: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

The Core DesignThe Core Design ►Model kurikulum ini dipusatkan pada Model kurikulum ini dipusatkan pada

kebutuhan individual dan sosial. kebutuhan individual dan sosial. ►Banyak pendapat tentang pandangan Banyak pendapat tentang pandangan

core curriculum yaitu sebagai model core curriculum yaitu sebagai model program pendidikan yang memberikan program pendidikan yang memberikan pendidikan umum, pendidikan umum,

►AAda yang menyebutkan kelompok mata da yang menyebutkan kelompok mata kuliah atau pelajaran dasar umum yang kuliah atau pelajaran dasar umum yang diarahkan pada pengembangan diarahkan pada pengembangan kemampuan pribadi dan sosial seperti kemampuan pribadi dan sosial seperti kelompok matakuliah spesialisasi, kelompok matakuliah spesialisasi, kelompok penguasaan keahlian / kejuruankelompok penguasaan keahlian / kejuruan

Page 94: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

VVariasi ariasi DDesain esain CCore ore CCurriculum urriculum

The Saparate subject CoreThe Saparate subject Core► Salah satu usaha untuk mengatasi Salah satu usaha untuk mengatasi

keterpisahan antar mata pelajaran, mata keterpisahan antar mata pelajaran, mata pelajaran yang dipandang mendasari atau pelajaran yang dipandang mendasari atau menjadi inti mata pelajaran lainnya dijadikan menjadi inti mata pelajaran lainnya dijadikan core.core.

The Correlated CoreThe Correlated Core► Model ini perkembangan dari Model ini perkembangan dari The Saparate The Saparate

subject Core subject Core dengan mengintegrasikan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang erat beberapa mata pelajaran yang erat hubungannya.hubungannya.

Page 95: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

The Fused Core.The Fused Core.► BBerpangkal dari saparated core, erpangkal dari saparated core,

pengintegrasian bukan hanya dua atau pengintegrasian bukan hanya dua atau tiga pelajaran tetapi lebih, misalnya: tiga pelajaran tetapi lebih, misalnya: sejarah, geografi, antropologi, sosiologi, sejarah, geografi, antropologi, sosiologi, ekonomi menjadi Studi Kemasyarakatan.ekonomi menjadi Studi Kemasyarakatan.

The Activity/Experience Core. The Activity/Experience Core. ► Model berkembang dari pendidikan Model berkembang dari pendidikan

progresif dengan leaner centered, the progresif dengan leaner centered, the activity/experient core dipusatkan pada activity/experient core dipusatkan pada minat-minat dan kebutuhan peserta minat-minat dan kebutuhan peserta didik.didik.

Page 96: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

The Areas of Living Core.The Areas of Living Core.

► Juga berpangkal dari pendidikan Juga berpangkal dari pendidikan progresif, tetapi organisasinya progresif, tetapi organisasinya berstruktur dan dirancang sebelumnya. berstruktur dan dirancang sebelumnya.

► Berbentuk kepribadian umum yang Berbentuk kepribadian umum yang isinya diambil dari masalah-masalah isinya diambil dari masalah-masalah yang muncul di masyarakat. yang muncul di masyarakat.

► Bentuk ini ini yang paling cocok untuk Bentuk ini ini yang paling cocok untuk program pendidikan umum.program pendidikan umum.

Page 97: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

The Social Problems CoreThe Social Problems Core► Model ini merupakan produk dari pendidikan progresif. Model ini merupakan produk dari pendidikan progresif. ► Dalam beberapa hal model ini sama dengan the areas Dalam beberapa hal model ini sama dengan the areas

of living core yang berdasarkan kegiatan manusia of living core yang berdasarkan kegiatan manusia secara universal tetapi tidak berisi hal-hal yang secara universal tetapi tidak berisi hal-hal yang kontroversialkontroversial

► SSedang the social problems core didasarkan atas edang the social problems core didasarkan atas problema yang mendasar dan bersifat kontroversial. problema yang mendasar dan bersifat kontroversial.

► Penyusunan kurikulumini mengikuti pola seperti urutan Penyusunan kurikulumini mengikuti pola seperti urutan pertanyaan berikut:pertanyaan berikut:

Bagaimana gambaran masyarakat yang ada dewasa ini ?Bagaimana gambaran masyarakat yang ada dewasa ini ? Apa akibatnya bila kita terus mempertahankan kondisi yang Apa akibatnya bila kita terus mempertahankan kondisi yang

ada ini ?ada ini ? Bagaimana gambaran keadaan masyarakat yang ideal ?Bagaimana gambaran keadaan masyarakat yang ideal ? Jika gambaran pertanyaan ketiga berbeda dengan pertanyaan Jika gambaran pertanyaan ketiga berbeda dengan pertanyaan

kedua, usaha apa yang akan dilakukan untuk mengatasinya, kedua, usaha apa yang akan dilakukan untuk mengatasinya, baiksecara kelompok maupun secara individual.baiksecara kelompok maupun secara individual.

Page 98: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

The Unencapsulation designThe Unencapsulation design► Desain yang menekankan pada kemampuan Desain yang menekankan pada kemampuan

untuk mengamati dan memahami seluruh yang untuk mengamati dan memahami seluruh yang ada di dunia, akan tetapi terjadi kesulitan yaitu ada di dunia, akan tetapi terjadi kesulitan yaitu hanya sebagian kecil saja yang dapat dikuasai. hanya sebagian kecil saja yang dapat dikuasai.

► Model diarahkan pada pengembangan manusia Model diarahkan pada pengembangan manusia yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih lengkap, tepat dan seimbang yang lebih lengkap, tepat dan seimbang

► Joseph Royce pencetus konsep ini mengatakan: Joseph Royce pencetus konsep ini mengatakan: PPengetahuan dan kemampuan akan tercapai engetahuan dan kemampuan akan tercapai melalui 4 cara yaitu:melalui 4 cara yaitu: Pemikiran (Rasionalisme).Pemikiran (Rasionalisme). Pengamatan (Emperisme).Pengamatan (Emperisme). Perasaan (Intuisisme).Perasaan (Intuisisme). Kepercayaan (Otoritarianisme).Kepercayaan (Otoritarianisme).

Page 99: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Beckers’s Humanistik DesignBeckers’s Humanistik Design► Disain pendidikan umum. Disain pendidikan umum. ► Beckers’s mengambangkan model pendidikan Beckers’s mengambangkan model pendidikan

yang dapat menghilangkan “ketersaingan “. yang dapat menghilangkan “ketersaingan “. ► Disain Beckers’s lebih menekankan pada isi Disain Beckers’s lebih menekankan pada isi

dari pada proses. Isi kurikulum dipusatkan pada dari pada proses. Isi kurikulum dipusatkan pada 3 bidang:3 bidang:

DemenDemenSSi individu yang membahas keadaan dan i individu yang membahas keadaan dan keberadaan manusia.keberadaan manusia.

Demensi sosial dan historis yang membahas Demensi sosial dan historis yang membahas kehidupan kemasyarakatan dan sejarah kehidupan kemasyarakatan dan sejarah perkembangan manusia.perkembangan manusia.

Demensi teologis yang membahas keharusan Demensi teologis yang membahas keharusan manusia beragama dan bahaya-bahaya sekulerisme.manusia beragama dan bahaya-bahaya sekulerisme.

Page 100: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KURIKULUMKURIKULUM

Prinsip-prinsip Pengembangan KurikulumPrinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

► Kurikulum merangkum pengalaman belajar Kurikulum merangkum pengalaman belajar SISWASISWA di di sekolah. Sehingga kurikulum hendaknya:sekolah. Sehingga kurikulum hendaknya:

► Kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan Kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan dan perbuatan pendidikan.dan perbuatan pendidikan.

► Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan/ahli Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, penguasaha serta unsur masyarakat pendidikan, penguasaha serta unsur masyarakat lainnya.lainnya.

► Kurikulum dirancang untuk memberikan pedKurikulum dirancang untuk memberikan pedooman man pada pelaksana pendidikan dalam proses pada pelaksana pendidikan dalam proses pembimbingan perkembangan pembimbingan perkembangan siswasiswa untuk mencapai untuk mencapai cita-cita cita-cita siswasiswa, keluarga dan masyarakat., keluarga dan masyarakat.

Page 101: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Prinsip-prinsip UmumPrinsip-prinsip Umum RelevansiRelevansi

Ada 2 relevansi yang harus dimiliki Ada 2 relevansi yang harus dimiliki kurikulum:kurikulum:

►Relevansi Keluar: maksudnya tujuan, isi dan Relevansi Keluar: maksudnya tujuan, isi dan proses belajar hendaknya relevan dengan proses belajar hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat.masyarakat.

►Relevansi di Dalam Kurikulum itu sendiri: Relevansi di Dalam Kurikulum itu sendiri: yaitu ada keseuaian atau konsistensi antara yaitu ada keseuaian atau konsistensi antara komponen kurikulum yaitu anata tujuan, isi, komponen kurikulum yaitu anata tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian.proses penyampaian dan penilaian.

Page 102: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

FleksibilitasFleksibilitasKurikulum hendaknya : Kurikulum hendaknya :

►Bersifat lentur. Bersifat lentur. ►Mempersiapkan anak untuk kehidupan Mempersiapkan anak untuk kehidupan

sekarang dan yang akan datang, disini dan sekarang dan yang akan datang, disini dan ditempat lain, bagi anak yang memiliki latar ditempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda.belakang dan kemampuan yang berbeda.

►Kurikulum berisikan hal-hal yang solid akan Kurikulum berisikan hal-hal yang solid akan tetapi dalam pelaksanaannya hendaknya tetapi dalam pelaksanaannya hendaknya memungkinkan terjadi penyesuaian dengan memungkinkan terjadi penyesuaian dengan kondisi daerah, waktu, kemampuan dan latar kondisi daerah, waktu, kemampuan dan latar belakang anak.belakang anak.

Page 103: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

KontinuitasKontinuitasPengalaman-pengalaman belajar yang Pengalaman-pengalaman belajar yang

disediakan kurikulum hendaknya disediakan kurikulum hendaknya berkesinambungan berkesinambungan

►AAntara satu tingkat dengan kelas lainnyantara satu tingkat dengan kelas lainnya►AAntara satu jenjang pendidikan ke jenjang ntara satu jenjang pendidikan ke jenjang

lainnya juga jenjang pendidikan dengan lainnya juga jenjang pendidikan dengan pekerjaan. pekerjaan.

►Pengembangan kurikulum dilakukan bersama-Pengembangan kurikulum dilakukan bersama-sama dan perlu adanya koordinasi antara sama dan perlu adanya koordinasi antara pengembang kurikulum sekolah dasar, sekolah pengembang kurikulum sekolah dasar, sekolah menengah dan perguruan tinggi.menengah dan perguruan tinggi.

Page 104: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

PraktisPraktis► Prinsip ini berhubungan dengan efisiensi Prinsip ini berhubungan dengan efisiensi

yaitu kurikulum hendaknya mudah yaitu kurikulum hendaknya mudah dilaksanakan, digunakan alat-alat dilaksanakan, digunakan alat-alat sederhana dan biaya yang murah.sederhana dan biaya yang murah.

EfektifitasEfektifitas► Walaupun kurikulum harus efektif akan Walaupun kurikulum harus efektif akan

tetapi keberhasilan harus tetap tetapi keberhasilan harus tetap diperhatikan baik kuantitas maupun diperhatikan baik kuantitas maupun kualitas. kualitas.

Page 105: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Prinsip-prinsip Khusus.Prinsip-prinsip Khusus.

Prinsip Berkenaan Dengan Tujuan PendidikanPrinsip Berkenaan Dengan Tujuan Pendidikan

► Tujuan bersifat jangka panjang, Jangka menengah dan Jangka Tujuan bersifat jangka panjang, Jangka menengah dan Jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:

► Ketentuan dan kebijakan pemerintah.Ketentuan dan kebijakan pemerintah.► Survey mengenai persepsi orang tua / masyarakat tentang Survey mengenai persepsi orang tua / masyarakat tentang

kebutuhan yang dikirim melalui angket atau wawancara.kebutuhan yang dikirim melalui angket atau wawancara.► Survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang Survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang

tertentu melalui angket, wawancara, observasi dan media tertentu melalui angket, wawancara, observasi dan media massa.massa.

► Survey tentang manpower.Survey tentang manpower.► Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama.Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama.► Penelitian.Penelitian.

Page 106: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Prinsip Berkenaan Dengan Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Isi Pendidikan.Pemilihan Isi Pendidikan.

► Isi Pendidikan perlu mempertimbangkan:Isi Pendidikan perlu mempertimbangkan:► Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran dalam Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran dalam

bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana.sederhana.

► Isi pelajaran harus meliputi pengetahuan, sikap dan Isi pelajaran harus meliputi pengetahuan, sikap dan ketrampilan.ketrampilan.

► Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sitematis. Ke 3 ranah belajar yaitu pengetahuan, sikap dan sitematis. Ke 3 ranah belajar yaitu pengetahuan, sikap dan ketrampilan diberikan secara simultan dalam urutan dan ketrampilan diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar. Untuk itu perlu pedoman guru tentang situasi belajar. Untuk itu perlu pedoman guru tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara mendetail.organisasi bahan dan alat pengajaran secara mendetail.

Page 107: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Prinsip Berkenaan Dengan Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Proses Belajar Pemilihan Proses Belajar

MengajarMengajar

► Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya memperhatika:memperhatika:

► Apakah metode/teknik belajar mengajar yang Apakah metode/teknik belajar mengajar yang digunakan cocok untuk mengajar bahan pengajaran ?digunakan cocok untuk mengajar bahan pengajaran ?

► Apakah metode/teknik memberikan kegiatan yang Apakah metode/teknik memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual peserta didik ?individual peserta didik ?

► Apakah metode/teknik memberikan urutan kegiatan Apakah metode/teknik memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat ?yang bertingkat-tingkat ?

► Apakah metode/teknik dapat menciptakan kegiatan Apakah metode/teknik dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif dan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor ?psikomotor ?

Page 108: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

► Apakah metode/teknik lebih mengaktifkan peserta Apakah metode/teknik lebih mengaktifkan peserta didk atau guru atau kedua-duanya ?didk atau guru atau kedua-duanya ?

► Apakah metode/teknik mendorong berkembangnya Apakah metode/teknik mendorong berkembangnya kemampuan baru ?kemampuan baru ?

► Apakah metode/teknik menimbulkan jalinan Apakah metode/teknik menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan dirumah, juga kegiatan belajar di sekolah dan dirumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada dirumah mendorong penggunaan sumber yang ada dirumah dan mdi masyarakat ?dan mdi masyarakat ?

► Untuk belajar ketrampilan sangat dibutuhkan Untuk belajar ketrampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang menkankan pada “kegiatan belajar yang menkankan pada “learning by learning by doing”doing” disamping “ disamping “learning by seeing and knowing”.learning by seeing and knowing”.

Page 109: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Prinsip Berkenaan Dengan Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Media dan Alat Pemilihan Media dan Alat

PengajaranPengajaran

► Alat/media pengajaran apa yang diperlukan ? Alat/media pengajaran apa yang diperlukan ? Apakah semuanya sudah tersedia ? Bila media Apakah semuanya sudah tersedia ? Bila media tersebut tidak ada, apa penggantinya ?tersebut tidak ada, apa penggantinya ?

► Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan bagaimana pembuatannya, siapa, memperhatikan bagaimana pembuatannya, siapa, pembiayaan dan waktu pembuatannya.pembiayaan dan waktu pembuatannya.

► Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pengajaran ?, apakah dalam bentuk modul, paket pengajaran ?, apakah dalam bentuk modul, paket belajar atau yang lainnya ?belajar atau yang lainnya ?

► Begaimana pengintegrasiannya dalam Begaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar ?keseluruhan kegiatan belajar ?

► Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media ?menggunakan multi media ?

Page 110: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Prinsip Berkenaan Dengan Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Kegiatan PeniliaianPemilihan Kegiatan Peniliaian

Dalam penyusunan alat penilaian (tes) Dalam penyusunan alat penilaian (tes) hendaknya mengikuti langkah-langkah:hendaknya mengikuti langkah-langkah:

►Rumuskan tujuan pendidikan yang umum Rumuskan tujuan pendidikan yang umum dalam ketiga ranah.dalam ketiga ranah.

►Uraikan kedalam bentuk tingkah laku yang Uraikan kedalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati.dapat diamati.

►Hubungkan dengan bahan pelajaran.Hubungkan dengan bahan pelajaran.►Tuliskan butir-butir tes.Tuliskan butir-butir tes.

Page 111: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Dalam merencanakan penilaian Dalam merencanakan penilaian hendaknya diperhatikan hal-hal:hendaknya diperhatikan hal-hal:

►Berapa lama waktu dibutuhkan untuk Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan tes ?pelaksanaan tes ?

►Apakah tes berbentuk uraian atau Apakah tes berbentuk uraian atau objektif ?objektif ?

►Berapa banyak butir tes yang Berapa banyak butir tes yang disusun ?disusun ?

►Apakah tes tersbur diadministrasikan Apakah tes tersbur diadministrasikan oleh guru atau murid ?oleh guru atau murid ?

Page 112: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Dalam pengelolaan hasil niali hendaknya Dalam pengelolaan hasil niali hendaknya memperhatikan hal-hal:memperhatikan hal-hal:

► Norma apa yang digunakan dalam pengelolaan Norma apa yang digunakan dalam pengelolaan tes ?tes ?

► Apakah digunakan formula quessing ?Apakah digunakan formula quessing ?► Bagaimana pengubahan skor kedalam skor Bagaimana pengubahan skor kedalam skor

masak ?masak ?► Skor standar apa yang digunakan ?Skor standar apa yang digunakan ?► Untuk apakah hasil-hasil tes digunakan ?Untuk apakah hasil-hasil tes digunakan ?

Page 113: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Pengembang KurikulumPengembang Kurikulum

Dalam mengembangan kurikulum banyak Dalam mengembangan kurikulum banyak pihak yang terlibat yang turut berpartisipasi pihak yang terlibat yang turut berpartisipasi antara lain yaitu: antara lain yaitu:

AAdministrator pendidikan, dministrator pendidikan, AAhli pendidikan, hli pendidikan, AAhli kurikulum,hli kurikulum, AAhli bidang ilmu pengetahuan, hli bidang ilmu pengetahuan, GGuru-guru uru-guru OOrang tua sertarang tua serta TTokoh masyarakat.okoh masyarakat.

Page 114: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Peranan Para Administrator Peranan Para Administrator PendidikanPendidikan

..

Para administrator terdiri dari:Para administrator terdiri dari:

►Direktur Bidang pendidikan.Direktur Bidang pendidikan.►Pusat Pengembangan Kurikulum.Pusat Pengembangan Kurikulum.►Kepala kantor Wilayah.Kepala kantor Wilayah.►Kepala Kantor Kabupaten dan Kepala Kantor Kabupaten dan

Kecamatan.Kecamatan.►Kepala Sekolah.Kepala Sekolah.

Page 115: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Peranan administrator ditingkat pusat Peranan administrator ditingkat pusat (Direktur dan Kepala Pusat) dalam (Direktur dan Kepala Pusat) dalam

pengembangan kurikulum menyusunpengembangan kurikulum menyusun

► DDasar hukum, asar hukum, ► menyusun kerangka dasar menyusun kerangka dasar ► program inti kurikulum. program inti kurikulum. ► Administrator tingkat pusat bersama dengan ahli Administrator tingkat pusat bersama dengan ahli

pendidikan dan ahli bidang studi di Perguruan pendidikan dan ahli bidang studi di Perguruan Tinggi minta persetujuan dalam menyusun Tinggi minta persetujuan dalam menyusun kurikulum sekolah. kurikulum sekolah.

► Atas dasar kerangka dasar dan program inti para Atas dasar kerangka dasar dan program inti para administrator daerah (Kapala kantor wilayah) dan administrator daerah (Kapala kantor wilayah) dan administrator lokal (kabupaten, kecamatan, administrator lokal (kabupaten, kecamatan, kepala sekolah) mengembangkan kurikulum kepala sekolah) mengembangkan kurikulum sekolah daerahnya sesuai dengan kebutuhan sekolah daerahnya sesuai dengan kebutuhan daerahnya.daerahnya.

Page 116: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

►Kepala sekolah secara terus menerus Kepala sekolah secara terus menerus terlibat dalam pengembangan terlibat dalam pengembangan kurikulum dan implementasinya untuk kurikulum dan implementasinya untuk memberikan dorongan pada guru-gurumemberikan dorongan pada guru-guru

►WWalaupun guru dapat mengembangkan alaupun guru dapat mengembangkan kurikulum sendiri akan tetapi dalam kurikulum sendiri akan tetapi dalam pelaksanaannya perlu didorong dan pelaksanaannya perlu didorong dan dibantu oleh administrator, Sehingga dibantu oleh administrator, Sehingga perlu ada kerjasama yang harmonis.perlu ada kerjasama yang harmonis.

Page 117: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Peranan Para Ahli.Peranan Para Ahli.

► Pengembangan kurikulum tidak saja didasarkan atas Pengembangan kurikulum tidak saja didasarkan atas tuntutan kehidupan di masyarakat akan tetapi juga tuntutan kehidupan di masyarakat akan tetapi juga pengembangan konsep-konsep dalam ilmu, sehingga pengembangan konsep-konsep dalam ilmu, sehingga pengembangan kurikulum juga membutuhkan pengembangan kurikulum juga membutuhkan bantuan pemikiran dari ahli pendidikan, ahli bantuan pemikiran dari ahli pendidikan, ahli kurikulum, maupun ahli bidang studi. kurikulum, maupun ahli bidang studi.

► Kurikulum bukan hanya sekedar meimilih dan Kurikulum bukan hanya sekedar meimilih dan menyusun bahan pelajaran dan metode akan tetapi menyusun bahan pelajaran dan metode akan tetapi juga menyangkut arah dan orientasi pendidikan, juga menyangkut arah dan orientasi pendidikan, pemilihan sistem dan model kurikulum, baikpemilihan sistem dan model kurikulum, baik model model konsep, model desain, model pembelajaran, model konsep, model desain, model pembelajaran, model media, model pengelolaan maupun model media, model pengelolaan maupun model evaluasinya srta berbagai perangkat dan pedoman evaluasinya srta berbagai perangkat dan pedoman penjabarannya dan implementasi dari model-model penjabarannya dan implementasi dari model-model tersebut.tersebut.

Page 118: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Peranan GuruPeranan Guru ► Peranan guru adalah dalam perencana dan pelaksana dan Peranan guru adalah dalam perencana dan pelaksana dan

pengembangan kurikulum di kelasnya, sekalipun bukan pengembangan kurikulum di kelasnya, sekalipun bukan pencetus sendiri konsep-konsep tentang kurikulum akan pencetus sendiri konsep-konsep tentang kurikulum akan tetapi guru sebagai penterjemah kurikulum. tetapi guru sebagai penterjemah kurikulum.

► Guru merupakan barisan pengembang kurikulum dalam Guru merupakan barisan pengembang kurikulum dalam lingkup yang lebih luas yang menilai dan lingkup yang lebih luas yang menilai dan menyempurnakannya. menyempurnakannya.

► Hasil penilaian untuk memahami hambatan-hambatan Hasil penilaian untuk memahami hambatan-hambatan dalam implementasi kurikulum dan mencari cara untuk dalam implementasi kurikulum dan mencari cara untuk mengoptimalkan kegiatan guru.mengoptimalkan kegiatan guru.

► Guru juga tidak hanya sebagai guru kelas melainkan juda Guru juga tidak hanya sebagai guru kelas melainkan juda sebagai komunikator, pendorong kegiatan belajar, sebagai komunikator, pendorong kegiatan belajar, pengembang alat belajar, penyusunan organisasi, pencoba, pengembang alat belajar, penyusunan organisasi, pencoba, menejer sistem pengajaran, pembimbing baik siekolah menejer sistem pengajaran, pembimbing baik siekolah maupun di masyarakat. maupun di masyarakat.

► Sehingga guru juga perlu dipersiapkan dalam berbagai Sehingga guru juga perlu dipersiapkan dalam berbagai situasi dan kegiatan pendidikan, sehingga pula dapat situasi dan kegiatan pendidikan, sehingga pula dapat meningkatkan kreativitas peserta didik.meningkatkan kreativitas peserta didik.

Page 119: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Peranan Orang Tua Murid.Peranan Orang Tua Murid.

► Dalam penyusunan kurikulumDalam penyusunan kurikulum tidak semua orang tidak semua orang tua yang terlibat hanya terbatas beberapa orang tua yang terlibat hanya terbatas beberapa orang yang mempunyai cukup waktu dan mempunyai latar yang mempunyai cukup waktu dan mempunyai latar belakang yang memadai.belakang yang memadai.

► Pelaksanaan kurikulum orang tua mengamati Pelaksanaan kurikulum orang tua mengamati pelaksanaan kurikulum di rumah, dimana juga orang pelaksanaan kurikulum di rumah, dimana juga orang tua menerima laporan tentang kemajuan belajar tua menerima laporan tentang kemajuan belajar anaknya. anaknya.

► Orang tua juga ikut berperan serta dalam kegiatan-Orang tua juga ikut berperan serta dalam kegiatan-kegiatan: seminar, diskusi, lokakarya, pertemuan kegiatan: seminar, diskusi, lokakarya, pertemuan orang tua-guru, pameran sekolah dan lain orang tua-guru, pameran sekolah dan lain sebagaimnya.sebagaimnya.

Page 120: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Proses Pengembangan Proses Pengembangan Kurikulum.Kurikulum.

Pedoman KurikulumPedoman Kurikulum

► Latar belakang, yang berisi rumusan falsafah dan Latar belakang, yang berisi rumusan falsafah dan tujuan lembaga pendidikan, populasi yang menjadi tujuan lembaga pendidikan, populasi yang menjadi sasaran, rasional bidang studi atau matakuliah, sasaran, rasional bidang studi atau matakuliah, struktur organisasi bahan pelajaran.struktur organisasi bahan pelajaran.

► Silabus, yang berisi matapelajaran secara lebih Silabus, yang berisi matapelajaran secara lebih terinci yang diberikan yaitu scope (ruang lingkup) terinci yang diberikan yaitu scope (ruang lingkup) dan sequence (urutan penyajian)dan sequence (urutan penyajian)

► Disain Evaluasi, termasuk strategi revisi atau Disain Evaluasi, termasuk strategi revisi atau perbaikan kurikulum mengenai:perbaikan kurikulum mengenai:

a. Bahan Pelajaran (scope dan sequence)a. Bahan Pelajaran (scope dan sequence) b. Organisasi bahan dan strategi instruksionalnya.b. Organisasi bahan dan strategi instruksionalnya.

Page 121: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Pedoman Kurikulum disusun Pedoman Kurikulum disusun untuk menentukan dalam garis untuk menentukan dalam garis

besar:besar:►Apa yang akan diajarkan (ruang lingkup, Apa yang akan diajarkan (ruang lingkup,

scope).scope).►Kepada siapa diajarkan.Kepada siapa diajarkan.►Apa sebab diajarkan.Apa sebab diajarkan.►Dalam urutan yang bagaimana Dalam urutan yang bagaimana

(sequence).(sequence).

Page 122: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Selanjutnya perlu diuraikanSelanjutnya perlu diuraikan

►Falsafah dan misi lembaga pendidikan, Falsafah dan misi lembaga pendidikan, sekolah, akademi atau universitas/institut. sekolah, akademi atau universitas/institut. Di Perguruan Tinggi perlu juga dikemukakan Di Perguruan Tinggi perlu juga dikemukakan falsafat dan misi tiap Fakultas/ Jurusan.falsafat dan misi tiap Fakultas/ Jurusan.

►Alasan atau rasional kurikulum Alasan atau rasional kurikulum berhubungan dengan populasi yang berhubungan dengan populasi yang dijadikan sasaran, yaitu untuk apa peserta dijadikan sasaran, yaitu untuk apa peserta didik dipersiapkan.didik dipersiapkan.

►Tujuan filosofis mengenai bahan yang akan Tujuan filosofis mengenai bahan yang akan diajarkan, alasan memilihnya.diajarkan, alasan memilihnya.

►Organisasi bahan pelajaran secara umum.Organisasi bahan pelajaran secara umum.

Page 123: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Langkah-langkah dalam Langkah-langkah dalam Pengembangan Pedoman Pengembangan Pedoman

kurikukurikulum lum ►Kumpulkan keterangan mengenai faktor-Kumpulkan keterangan mengenai faktor-

faktor yang turut menentukan kurikulum faktor yang turut menentukan kurikulum serta latar belakangnya.serta latar belakangnya.

►Pertanyaan yang perlu dijawab adalah:Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Apakah difinisi kurikulum yang akan Apakah difinisi kurikulum yang akan

dikembangkan ?dikembangkan ? Apakah faktor-faktor utama yang Apakah faktor-faktor utama yang

mempengaruhi kurikulum tersebut ?mempengaruhi kurikulum tersebut ? Apa, kepada siapa, apa sebab, bagaimana Apa, kepada siapa, apa sebab, bagaimana

organisasi bahan yang akan diajarkan ?organisasi bahan yang akan diajarkan ? Adakah alternatif lain ?Adakah alternatif lain ?

Page 124: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

►Tentukan matapelajaran atau matakuliah Tentukan matapelajaran atau matakuliah yang akan diajarkan.yang akan diajarkan.

Berhubung dengan pertimbangan di atas, Berhubung dengan pertimbangan di atas, matapelajaran apakah yang dianggap paling matapelajaran apakah yang dianggap paling serasi untuk diberikan ?serasi untuk diberikan ?

Bagaimana scope dan sequencenya ?Bagaimana scope dan sequencenya ?

Page 125: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

►Rumuskan tujuan tiap matapelajaran.Rumuskan tujuan tiap matapelajaran.

Apakah pada umumnya diharapkan dari Apakah pada umumnya diharapkan dari siswa ?siswa ?

Tentukan hasil belajar yang diharapkan dari Tentukan hasil belajar yang diharapkan dari siswa dalam tiap matapelajaran.siswa dalam tiap matapelajaran.

Apakah standar hasil belajar peserta didik Apakah standar hasil belajar peserta didik dalam tiap matapelajaran dalam aspek dalam tiap matapelajaran dalam aspek kognitif, afektif dan psokomotor ?kognitif, afektif dan psokomotor ?

Page 126: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

► Tentukan topik tiap matapelajaran.Tentukan topik tiap matapelajaran.

Bagaimanakan menentukan topik tiap Bagaimanakan menentukan topik tiap matapelajaran, beserta luas dan urutan bahannya matapelajaran, beserta luas dan urutan bahannya berhubung dengan tujuan yang telah dirincikan ?berhubung dengan tujuan yang telah dirincikan ?

Bagaimanakah organisasi yang serasi bagi topik-Bagaimanakah organisasi yang serasi bagi topik-topik tersebut ?topik tersebut ?

► Tentukan syarat yang ditentukan dari peserta Tentukan syarat yang ditentukan dari peserta didik.didik. Bagaimanakah tingkat perkembangan dan Bagaimanakah tingkat perkembangan dan

pengetahuan siswa ?pengetahuan siswa ? Apakah syarat agar peserta didik dapat mengikuti Apakah syarat agar peserta didik dapat mengikuti

pelajaran ?pelajaran ? Kegiatan-kegiatan apakah yang harus dapat Kegiatan-kegiatan apakah yang harus dapat

dilakukan peserta didik agar dapat mencapai dilakukan peserta didik agar dapat mencapai tujuan pelajaran ?tujuan pelajaran ?

Page 127: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

►Tentukan Bahan yang harus dibaca Tentukan Bahan yang harus dibaca peserta didik.peserta didik.

Sumber bahan apa yang tersedia antara lain Sumber bahan apa yang tersedia antara lain di perpustakaan ?di perpustakaan ?

Sumber bacaan apa yang dapat disediakan ?Sumber bacaan apa yang dapat disediakan ? Bacaan apa yang esensial dan bacaan apa Bacaan apa yang esensial dan bacaan apa

sebagai pelengkap atau sebagai rujukan ?sebagai pelengkap atau sebagai rujukan ?

Page 128: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

►Tentukan strategi mengajar yang serasi Tentukan strategi mengajar yang serasi serta sediakan berbagai sumber / alat serta sediakan berbagai sumber / alat peraga proses belajar mengajar.peraga proses belajar mengajar.

Berhubung dengan bahan pelajaran dan Berhubung dengan bahan pelajaran dan tarap perkembangan dan pengetahuan tarap perkembangan dan pengetahuan peserta didik strategi mengajar yang peserta didik strategi mengajar yang bagaimana akan paling efektif ?bagaimana akan paling efektif ?

Alat instruksional / alat peraga apakah Alat instruksional / alat peraga apakah yang telah ada dan alat serta sumber yang telah ada dan alat serta sumber apakah yang dapat disediakan ?apakah yang dapat disediakan ?

Page 129: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

►Tentukan alat evaluasi hasil belajar Tentukan alat evaluasi hasil belajar peserta didik serta skala penilaiannya.peserta didik serta skala penilaiannya.

Alat apa, kegiatan apa yang akan digunakan Alat apa, kegiatan apa yang akan digunakan untuk mengukur taraf kemajuan peserta didiuntuk mengukur taraf kemajuan peserta didikk ??

Aspek-aspek apa yang akan dinilai ?Aspek-aspek apa yang akan dinilai ? Bagaimana cara memberi nilai peserta didik ?Bagaimana cara memberi nilai peserta didik ? Apakah akan dibeeri weight yang berbeda Apakah akan dibeeri weight yang berbeda

untuk aspek tertentu ?untuk aspek tertentu ?

Page 130: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

►Buat disain rencana penilaian kurikulum Buat disain rencana penilaian kurikulum secara keseluruhan dan strategi secara keseluruhan dan strategi perbaikannya.perbaikannya. Kapan dan berapa kali harus diadakan Kapan dan berapa kali harus diadakan

evaluasi kurikulum serta revisinya ?evaluasi kurikulum serta revisinya ? Alat, proses atau prosedur apakah yang Alat, proses atau prosedur apakah yang

dapat digunakan ?dapat digunakan ?

►Menyusun silabus yang berisi pokok-Menyusun silabus yang berisi pokok-pokok bahasan atau topik dan sub-topik pokok bahasan atau topik dan sub-topik tiap matapelajaran/matakuliah termasuk tiap matapelajaran/matakuliah termasuk tanggung jawab pengajar.tanggung jawab pengajar.

Page 131: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Pedoman InstruksionalPedoman Instruksional

►Untuk tiap matapelajaran yang Untuk tiap matapelajaran yang dikembangkan berdasarkan silabus.dikembangkan berdasarkan silabus.

►Pedoman dibuat untuk memudahkan Pedoman dibuat untuk memudahkan mempersiapkan pengajaran.mempersiapkan pengajaran.

►Pedoman dibuat dan dilakukan oleh tim.Pedoman dibuat dan dilakukan oleh tim.►Pedoman dibuat terinci menentukan Pedoman dibuat terinci menentukan

tujuan instruksional yang spesifik dan tujuan instruksional yang spesifik dan bahan yang khusus pula.bahan yang khusus pula.

Page 132: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Langkah Langkah MMendisain Pedoman endisain Pedoman Instruksional:Instruksional:

► Tentukan satu atau tujuan untuk tiap topik yang Tentukan satu atau tujuan untuk tiap topik yang telah disebut dalam silabus matapelajaran (Tujuan telah disebut dalam silabus matapelajaran (Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Khusus)Khusus)

► Rumuskan Tujuan Instruksional Khusus untuk dapat Rumuskan Tujuan Instruksional Khusus untuk dapat diamati dan diukur hasilnya.diamati dan diukur hasilnya.

► Tentukan 2 atau 3 macam kegiatan belajar bagi Tentukan 2 atau 3 macam kegiatan belajar bagi tiap Tujuan Khusus.tiap Tujuan Khusus.

► Sediakan sumber dan alat belajar mengajar yang Sediakan sumber dan alat belajar mengajar yang sesuai.sesuai.

► Buat disain penilaian hasil dan kemajuan belajar, Buat disain penilaian hasil dan kemajuan belajar, cara menilai, alat menilai untuk tiap tujuan khusus.cara menilai, alat menilai untuk tiap tujuan khusus.

Page 133: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Model-model Pengembangan Model-model Pengembangan KurikulumKurikulum

►a. a. The Administrative Model.The Administrative Model.►b. The Grass Roots Model.b. The Grass Roots Model. ►c. Beauchamp’s Systemc. Beauchamp’s System ►d. The demonstration Model.d. The demonstration Model.►e. Taba’s Inverted Model.e. Taba’s Inverted Model.►f. Roger’s Interpersonal relations Modelf. Roger’s Interpersonal relations Model►g. The Systematic Action-Research g. The Systematic Action-Research

Model.Model.►h. Emerging Technical Models.h. Emerging Technical Models.

Page 134: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

Daftar PustakaDaftar Pustaka► Beauchamp, George A. (1975), Beauchamp, George A. (1975), Cuuriculum Theory,Cuuriculum Theory,

Wolmette, Illinois: The KAGG Press.Wolmette, Illinois: The KAGG Press.► Chambers, John H. (1983), Chambers, John H. (1983), The Achievement of The Achievement of

Education, Education, New York: Harper & Roe Pub.New York: Harper & Roe Pub.► Davies, Ivor K (1981),Davies, Ivor K (1981), Instructional Techniques. Instructional Techniques.

New York: McGraw Hill Books,Co.New York: McGraw Hill Books,Co.► Gagne, Robert M. (1965), Gagne, Robert M. (1965), The Condition of The Condition of

Learning. Learning. New York: Holt, Renehart & Winston.New York: Holt, Renehart & Winston.► Hamalik, Oemar, (2006), Hamalik, Oemar, (2006), Manajemen Manajemen

Pengembangan Kurikulum, Pengembangan Kurikulum, Penerbit: Kerjasama Penerbit: Kerjasama Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia & PT. Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia & PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.Remaja Rosdakarya, Bandung.

► Mac Donald, James B. (1965), Mac Donald, James B. (1965), Educational Models Educational Models for Instruction. for Instruction. Washington DC: The Association for Washington DC: The Association for Supervision and Curriculum Development.Supervision and Curriculum Development.

Page 135: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd

► McNeil John D (1977), McNeil John D (1977), Curriculum a Curriculum a Comprehenshiv Introduction, Comprehenshiv Introduction, Boston: Little Boston: Little Brown & Co.Inc.Brown & Co.Inc.

► Nasution, S (2005), Nasution, S (2005), Asas-asas Kurikulum, Asas-asas Kurikulum, PT. PT. Bumi Aksara, Jakarta.Bumi Aksara, Jakarta.

► Nasution, S (2006), Nasution, S (2006), Kurikulum dan Kurikulum dan Pengajaran, Pengajaran, PT. Bumi Aksara, Jakarta.PT. Bumi Aksara, Jakarta.

► Sukamadinata, Syaodiq, Nana (2006), Sukamadinata, Syaodiq, Nana (2006), Pengembangan Kurikulum, Teori dan Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek,Praktek, Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.Bandung.

► Suryosubroto B, (2005),Suryosubroto B, (2005), Tata Laksana Tata Laksana Kurikulum, Kurikulum, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.

► Suderadjat, Hari (2004), Suderadjat, Hari (2004), Kurikulum Berbasis Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kompetensi, CV. Cipta Cekas Grafika, CV. Cipta Cekas Grafika, Bandung.Bandung.