analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dan tingkat suku bunga …eprints.ums.ac.id/40749/1/naskah...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DAN TINGKAT SUKU
BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM (STUDI KASUS
PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX
PERIODE 2010-2014)
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Manajemen
Oleh
SUSANA DWI RAHMAWATI
B100120372
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
ii
iii
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang pengaruh nilai tukar,
inflasi, dan tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham JII pada periode 2010-
2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode
analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, uji regresi linier
berganda, uji t, uji F, dan uji dengan level of significant sebesar 5% atau 0,05.
Hasi uji simultan menunjukkan bahwa semua variabel secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham JII. Sedangkan hasil uji parsial
menunjukkan bahwa nilai tukar dan tingkat suku bunga berpengaruh secara signifikan
terhadap indeks harga saham JII. Sebaliknya variabel inflasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap indeks harga saham JII. Sedangkan hasil perhitungan sebesar
57,10% variasi variabel Indeks Harga Saham JII dapat dijelaskan oleh variabel nilai
tukar, inflasi, dan tingkat suku bunga sedangkan sisanya yaitu 42,90% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.
Kata Kunci : Nilai Tukar, Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Indeks Harga Saham
iv
ABSTRACTION
This study aimed to analyze about the effect of the exchange rate, inflation,
and interest rates on JII stock price index during the period 2010-2014. The sampling
technique used purposive sampling technique. Methods of analysis used in this study
is the classical assumption test, multiplier linear regression test, t test, F test, test
with a level of signifacnt at 5% or 0,05.
Simultaneous test results show that all the variables simultaneously significant
effect on the stock price index JII. While the partial test results show that the
exchange rate and interest rate significantly affect the stock price index JII. Otherwise
variable inflation does not significantly affect the stock price index JII. test result
57,10 % variance of stock price index JII can be explained by the variable exchange
rate, inflation, and interest rates while the remaining 42,90 % is explained by other
factors outside the model studied.
Keywords : The exchange rates, Inflation, Interest rates, Stock price index JII
1
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini dunia perindustrian mengalami pasang
surut. Perkembangan dunia industri diikuti dengan kebutuhan dalam hal
pendanaan sehingga industri harus mencari sumber dana untuk melangsungkan
kegiatan operasionalnya. Kebutuhan sumber dana tersebut dapat dipenuhi
dengan cara menjual saham kepada masyarakat melalui pasar modal atau
melakukan go public.
Pasar modal adalah tempat bertemunya para pemodal dan pencari
modal. Terdapat tiga tujuan utama adanya pasar modal (Sugeng, 2010) :
pertama, mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam
pemilikan saham perusahaan. Kedua, pemerataan pendapatan bagi masyarakat
dan ketiga, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menghimpun dana
secara produktif.
Inflasi merupakan proses kenaikan harga umum secara terus-menerus.
Kejadian inflasi akan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini
terjadi dikarenakan dalam inflasi akan terjadi penurunan tingkat pendapatan
(Bambang dan Aristanti, 2007). Inflasi terjadi kalau proses kenaikan harga yang
terus-menerus dan saling mempengaruhi (Sukwiaty dkk, 2009). Oleh karena itu
inflasi dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar modal. Naik
turunnya harga saham ini akan tercermin pada indeks harga saham.
Kurs valuta asing merupakan salah satu alat untuk mengukur atau
menilai kekuatan dalam suatu perekonomian, kurs menunjukkan banyaknya
2
jumlah uang dalam suatu negara yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta
asing tertentu. Kurs valuta asing dapat dipandang sebagai harga dari suatu mata
uang asing. Penentu kurs rupiah terhadap valuta asing merupakan hal yang
penting bagi para pelaku pasar modal karena untuk menentukan jumlah biaya
yang dikeluarkan dan diperoleh dalam transaksi saham dan surat berharga di
pasar modal.
Menurut Sukirno (2006 : 103), suku bunga adalah presentase
pendapatan yang diterima oleh kreditur dari pihak debitur selama interval waktu
tertentu. Tingkat suku bunga merupakan daya tarik bagi seorang investor untuk
melakukan investasi dalam bentuk deposito maupun SBI (Sertifikat Bank
Indonesia) sehingga investasi dalam bentuk saham akan tersaingi.
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah :
1. Menganalisa dan mengetahui pengaruh nilai tukar terhadap indeks
harga saham JII periode 2010-2014.
2. Menganalisa dan mengetahui pengaruh inflasi terhadap indeks
harga saham JII periode 2010-2014.
3. Menganalisa dan mengetahui pengaruh tingkat suku bunga
terhadap indeks harga saham JII periode 2010-2014.
3
4. Menganalisa dan mengetahui pengaruh nilai tukar, tingkat suku
bunga, inflasi terhadap indeks harga saham JII periode 2010-2014.
C. Landasan Teori
1. Pengertian dan manfaat pasar modal
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.
2. Instrumen Pasar Modal
Menurut Irsan dan Indra (2004 :181) secara umum instrumen di
pasar modal dapat dibedakan atas beberapa kategori : (1)instrumen
utang(obligasi), (2)instrumen penyertaan (saham), (3)instrumen efek
lain, dan (4)instrumen derivatif.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi
harga saham di pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat
dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston (2006:33) harga saham dipengaruhi oleh
beberapa faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal
perusahaan.
4
4. Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham adalah indikator yang menunjukkan
pergerakan harga saham (Hadi, 2013 : 184). Pengertian lainnya Indeks
Harga Saham adalah indikator yang mencerminkan kinerja saham-
saham di pasar (Tandelilin, 2010:86). Sekarang ini PT Bursa Efek
Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham yang secara terus
menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik,
sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar
modal (Hermuningsih, 2012).
5. Nilai Tukar
Nilai tukar mata uang asing (the exchange rate) atau nilai kurs
menyatakan hubungan nilai diantara satu kesatuan mata uang asing dan
satu kesatuan mata uang dalam negeri. Menurut Sukirno (2006), kurs
adalah jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah
yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing.
6. Inflasi
Pengertian inflasi pada umumnya merupakan kenaikan harga-
harga secara umum atau bisa juga dikatakan sebagai penurunan daya
beli uang. Makin tinggi kenaikan harga-harga, makan makin turun nilai
mata uang. Menurut Judisseno (2002:16) inflasi merupakan salah satu
peristiwa moneter yang menunjukkan suatu kecenderungan akan
5
naiknya harga barang-barang secara umum, yang berarti terjadinya
penurunan nilai mata uang.
7. Tingkat Suku Bunga
Menurut Sukirno (2006:103) suku bunga adalah presentase
pendapatan yang diterima oleh kreditur dari pihak debitur selama
interval waktu tertentu. Perubahan tingkat suku bunga selanjutnya akan
mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi misalnya pada
surat berharga, dimana harga dapat naik atau turun tergantung pada
tingkat suku bunga (apabila tingkat suku bunga naik maka surat
berharga turun, begitu juga sebaliknya), sehingga ada kemungkinan
pemegang surat berharga akan menderita capital loss atau capital gain.
D. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian penulis
merupakan jenis penelitian kuantitaif, dengan populasi indeks harga
saham di seluruh bursa efek di seluruh dunia. Sampel adalah indeks
harga saham JII periode 2010-2014. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisa yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, uji regresi linier
berganda, uji t, uji F, dan uji dengan level of significant sebesar 5%
atau 0,05.
6
E. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil peneltian tentang analisa pengaruh nilai tukar,
inflasi, dan tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham JII periode
2010-2014, diketahui bahwa hasi uju asumsi klasik data berdistribusi
normal, tidak terjadi multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi, dan
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sedangkan hasil uji regresi linier berganda diperoleh persamaan
Indeks Harga Saham JII = 314,779 + 0,060 Nilai Tukar + 150,033
Inflasi – 5341,160 Tingkat Suku Bunga + e. Pada uji t menunjukkan
bahwa variabel nilai tukar berpengaruh positif dan signifkan terhadap
indeks harga saham JII dengan sig. 0,000 < 0,05. Variabel inflasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap indeks harga saham JII
dengan sig. 0,775 > 0,05. Variabel tingkat suku bunga berpengaruh
negatif dan signifkan terhadap indeks harga saham JII dengan sig. 0,001
< 0,05.
Hasil dari uji F menunjukkan bahwa variabel nilai tukar, inflasi,
dan tingkat suku bunga secara bersama-sama berpengaruh terhadap
indeks harga saham JII dengan sig. 0,000 < 0,05. Sedangkan hasi uji
sebesar 57,10% variasi variabel Indeks Harga Saham JII dapat
dijelaskan oleh variabel nilai tukar, inflasi, dan tingkat suku bunga
7
sedangkan sisanya yaitu 42,90% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar
model yang diteliti.
F. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Nilai Tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Harga
Saham JII periode 2010-2014.
2. Inflasi berpengaruh positif dan tidak signifkan terhadap Indeks Harga
Saham JII periode 2010-2014.
3. Tingkat Suku Bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Indeks Harga Saham JII periode 2010-2014.
G. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel
independen yang lebih banyak, karena masih banyak variabel makro
lain yang mempengaruhi indeks harga saham.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga
bepengaruh paling dominan terhadap indeks harga saham JII,
sehingga variabel ini dapat dijadikan pertimbangan utama pada saat
pengambilan keputusan dalam berinvestasi khususnya pada saham
syariah kelompok JII.
8
3. Bagi perusahaan dapat menggunakan informasi terkait nilai tukar,
inflasi, dan tingkat suku bunga sebagai pertimbangan agar
manajemen tidak salah dalam menentukan kebijakan-kebijakan
perusahaan sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi.
4. Pemerintah harus lebih bijak dalam mengatur kondisi perokonomian
agar tetap stabil, dengan harapan masyarakat tertarik untuk
melakukan investasi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Noor dan Liana. 2012. Pengaruh Suku Bunga dan Kurs Dollar Terhadap
Harga Saham di BEI. Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol.12, No.2. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor
Adib, Ahmad Muzayin. 2009. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Domestik, Suku Bunga
Luar Negeri, dan Kurs Terhadap Indeks Harga Saham (Studi Pada JII dan
IHSG tahun 2005-2007). Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.
Bringham, Eugene F dan Houston, Joe F. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Buku I Edisi II. Jakarta : Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono dan M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal Indonesia : Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat.
Fahmi, Irhan. 2013. Rahasia Saham dan Obligasi. Bandung : Alfabeta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal Acuan Teoritis Politik dan Praktik Investasi di
Instrumen Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Penelitian. Yogyakarya : Andi Yogyakarta.
10
Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio Analisis dan Investasi. Yogyakarta :
BPFE.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio Analisis dan Investasi. Yogyakarta :
BPFE.
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN.
Husnan, Suad. 2004. Dasar- Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas edisi
ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Judisseno, Rimmsky K. 2002. Sistem Moneter dan Perbankan di Indoenesia. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan
Ekonomi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Masalah Kebijakan dan Politik Ekonomika Pembangunan.
Jakarta : Erlangga.
Mansur, Mohamad. 2009. Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI dan Kurs Dollar AS
terhadap IHSG BEJ periode 2000-2002. Bandung : Universitas Padjajaran.
Miskhin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan edisi 8.
Jakarta : Salemba Empat.
11
Nanga, Muana. 2015. Makro Ekonomi : Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Nasarudin, Irsan dan Indra Surya. 2004. Manajemen Aspek Hukum dan Pasar Modal.
Jakarta : Kencana.
Nugroho, Heru. 2008. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Jumlah
Uang Beredar terhadap Indeks LQ45. Thesis Program Magister Manajemen
Universitas Diponegoro.
Purnomo, dkk. 2013. Pasar Uang dan Pasar Valas. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Raharjo, Sugeng. 2010. Pengaruh Inflasi, Nilai Kurs Rupiah, dan Tingkat Suku
Bunga terhadap Harga Saham di BEI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vo.18, No13.
STIE AUB.
Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi : Teori Pengantar. Jakarta : Grafindo
Persada.
Syamsul, Moh. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta : Erlangga..
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : Kanisius.
Widoatmojo, Sadwiji. 1996. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta : Jurnalido
Aksan Grafika.